pence mar an air oleh logam berat cu, ag, hg, pt, au, pb dan pence mar an udara oleh gas sox

30
MAKALAH PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM BERAT Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb dan PENCEMARAN UDARA OLEH GAS SOx Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kulliah Paktikum Pemeriksaan Parameter Air dan Udara OLEH KELOMPOK IV DESI TRI HANDAYANI E2A006020 FITRA AYU MINARTI E2A006036 LUTHFIATUL IZA E2A006059 KOMANG ARYAWATI. W E2A006053 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO 2009

Upload: paper2paper

Post on 28-Jul-2015

888 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

MAKALAH

PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM BERAT Cu, Ag,

Hg, Pt, Au, Pb dan PENCEMARAN UDARA OLEH

GAS SOx

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kulliah Paktikum Pemeriksaan

Parameter Air dan Udara

OLEH

KELOMPOK IV

DESI TRI HANDAYANI E2A006020

FITRA AYU MINARTI E2A006036

LUTHFIATUL IZA E2A006059

KOMANG ARYAWATI. W E2A006053

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2009

Page 2: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

2

BAB I

PENDAHULUAN

Air sering tercemar oleh komponen – komponen anorganik,

diantaranya berbagai logam berat yang berbahaya. Beberapa logam berat

tersebut banyak digunakan dalam berbagai keperluan, oleh karena itu

diproduksi secara rutin dalam skala industri. Industri – industri logam berat

tersebut seharusnya mendapatkan pengawasan yang ketat sehingga tidak

membahayakan bagi pekerja – pekerjanya maupun lingkungan di

sekitarnya. Penggunaan logam – logam berat tersebut dalam berbagai

keperluan sehari – hari berarti telah mencemari lingkungan. Beberapa

logam berat tersebut ternyata telah mencemari lingkungan melebihi batas

yang batas yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutama

adalah merkuri (Hg), timbal ( Pb), Arsenik ( As), Kadmium ( Cd), khormium

(Cr), dan nikel ( Ni). Logam - logam tersebut diketahui dapat mengumpul

di dalam tubuh suatu organism , dan tetap tinggal dalam tubuh dalam

jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi. Dalam makalah ini

akan dibahas mengenai logam logam berat yang sering mencemari air

yaitu : Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb. Begitu pula dengan udara yang juga tidak

luput oleh pencemaran, salah satu pencemar udara yaitu gas SOx.

BAB II

ISI

Page 3: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

3

A. Logam Cu ( Tembaga)

a. Parameter

Air yang terkontaminasi logam tembaga akan berwarna kemerah-

merahan.

b. Senyawa kimia

Senyawaan biner tembaga misalnya Cu2O dan Cu2S dan komplek

tembaga misalnya K2CuCl3.

c. Bentuk di Alam

Tembaga tersebar luas dialam sebagai logam, dalam bentuk

sulfida, arsenida, klorida dan karbonat. Mineral yang paling umum

adalah Chalcopyrite(CuFeS2).

d. Metode Pemeriksaan

Metode yang digunakan untuk pemeriksaan kadar Cu dalam air

adalah metode Dietil Dithiokarbamat. Ion Cu dengan Dinatrium

Diethil Dithiokarbonat membentuk persenyawaan kompleks

koloidal berwarna coklat kekuningan. Tetapi bila kadar Cu tinggi

koloid akan menjadi kekeruhan (warna yang terjadi dibaca dengan

secara visual).

Pembacaan setelah 5 menit tetapi kurang dari satu jam, warna

yang terjadi sama dalam suasana sedikit asam, netral ataupun

alkalis. Dalam tabung Nessler dapat terdeteksi minimum 0,005

mg/l.

Reaksi : 2 Na (C2 H5)2 NCS2N + Cn2+ → 2 Na + {(C2H5)2 NCS2}2

Cn berbentuk kompleks.

1. CARA KERJA

Membuat standar Cu dengan berbagai konsentrasi (0; 0,

05; 0,1; 1; 1,5) dalam 100 ml aquades.

2. Disiapkan 7 buah tabung Nessler masing-masing 5 buah

untuk standar, 1 buah untuk pemeriksaan dan 1 buah

untuk blanko.

Sampel Standar Blanko

Sampel 100 ml - -

Page 4: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

4

Aquades 100 ml 100 ml

Na Diethil Dithiokarbonat 5 ml 5 ml 5 ml

Standar Cu - 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5 ml – NH 4OH5N 5 ml 5

ml 5 ml

3. Dicampur sampai homogen dan ditunggu 5 menit agar

reaksi yang terjadi sempurna.

4. Bandingkan sampel dengan standar hingga derajad

warnanya sama.

Konsentrasi standar yang derajat warnanya sama dengan

sampel :

PERHITUNGAN

Kadar Cu x vol standar x konsentrasi standar x 1 mg/L

e. Standard Baku Mutu Air

Batas maksimum yang diperbolehkan untuk air minum menurut

SK MenKes 907 Tahun 2002 untuk Cu adalah maksimal 2 mg/l.

f. Dampak Terhadap Lingkungan

Unsur renik pokok, tidak terlalu toksin terhadap hewan, toksin

terhadap tanaman dan ganggang dalam konsentrasi sedang.

g. Dampak Terhadap Kesehatan

Tembaga ( Cu) sebetulnya diperlukan bagi perkembangan tubuh

manusia. Tetapi, pada dosis tinggi dapat menyebabkan gejala

ginjal, GI, SSA, hati: Muntaber, pusing, lemah, anemia, kram

shock, coma ,dan dapat meninggal.

B. Logam Ag ( Perak)

a. Senyawa kimia

Berikut adalah beberapa senyawa perak: Silver fulminate

senyawa perak yang digunakan untuk bahan peledak yang kuat,

kadang-kadang terbentuk saat pembentukan perak. Silver iodide

digunakan untuk membuat hujan buatan. Silver chloride memiliki

sifat-sifat optikal yang unik karena bisa dibuat transparan. Silver

Page 5: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

5

nitrate, atau lunar caustic, yang merupakan senyawa perak yang

penting banyak digunakan di bidang fotografi.

b. Bentuk di Alam

Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S)

dan horn silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga,

emas dan perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting

untuk menambang perak. Di dunia belahan barat Meksiko,

Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan negara-negara

penghasil perak.

c. Metode Pemeriksaan

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah spektrofotometrik

serapan atom dengan alat SSA (Spektrofotometer Serapan Atom)

d. Standard Baku Mutu Air

Batas maksimum yang diperbolehkan menurut Permenkes 416

Tahun1990 untuk Ag adalah maksimal 0,05 mg / L untuk air

minum.

e. Dampak Terhadap Kesehatan

Bila masuk ke dalam tubuh, Ag akan terakumulasi di berbagai

organ dan menimbulkan pigmentasi kelabu, disebut Argyria.

Pigmentasi ini bersifat ini bersifat permanen, karena tubuh tidak

dapat mengeksresikannya. Sebagai debu, senyawa Ag dapat

menimbulkan iritasi kulit, dan menghitamkan kulit ( Argyria). Bila

terikat pada nitrat, Ag akan menjadi sangat korosif. Argyria

sistemik dapat juga terjadi, kareana perak diakumulasi di dalam

selaput lender dan kulit.

Menyebabkan kulit berwarna biru abu-abu, merusak membran

mocous dan mata.

C. Logam Hg

a. Parameter

Elemen Hg berwarna kelabu-perak, sebagai cairan pada suhu

kamar dan mudah menguap bila dipanaskan.

b. Bentuk di Alam

Merkuri di alam terdapat dalam berbagai bentuk sebagai berikut :

Page 6: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

6

1. Merkuri anorganik, termasuk logam merkuri (Hg++) dan

garam – garamnya seperti merkuri klorida ( HgCl2) dan

merkuri okside (HgO).

2. Komponen merkuri organic atau organomerkuri terdiri dari :

a. Aril merkuri, mengandung hidrokarbon aromatic

seperti fenilmerkuri asetat.

b. Alkil merkuri, mengandung hidrokarbon alifatik dan

merupakan merkuri yang paling beracun, misalnya

metil merkuri, etil merkuri,dsb.

c. Alkoksialkil merkuri ( R-O-Hg)

c. Metode Pemeriksaan

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah spektrofotometrik

serapan atom dengan alat SSA (Spektrofotometer Serapan Atom)

d. Standard Baku Mutu Air

Batas maksimum yang diperbolehkan menurut SK MenKes 907

Tahun 2002 untuk Hg adalah maksimal 0,001 mg / L untuk air

minum.

Batas maksimum yang diperbolehkan menurut Permenkes 416

Tahun 1990 untuk hg adalah 0,001 mg / L air minum maupun air

bersih.

e. Dampak Terhadap Lingkungan

Penggunaan merkuri dalam industry – industry sering

menyebabkan pencemaran lingkungan, baik melalui air buangan

maupun ventilasi udara. Merkuri yang terbuang ke sungai, pantai,

atau badan air di sektar industry – industry tersebut kemudian

mengkontaminasi ikan – ikan dan makhluk air lainnya termasuk

gangang dan tanaman air. Selanjutnya ikan – ikan kecil dan

makhluk air lainnya mungkin akan dimakan olah ikan – ikan atau

hewan air yang lebih besar atau masuk ke dalam tubuh melalui

insang. Kerang juga dapat mengumpulkan merkuri di dalam

rumahnya. Ikan–ikan dan hewan tersebut kemudian dikonsumsi

oleh manusia sehingga manusia dapat mengumpulkan merkuri di

dalam tubuhnya.

Page 7: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

7

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa semua ikan yang tidak

terkontaminasi langsung dengan merkuri selama

pertumbuhannya masih mengandung merkuri di dalam tubuhnya

pada konsentrasi rendah, yaitu 0.005 – 0.075 ppm.

f. Dampak Terhadap Kesehatan

Mercury termasuk bahan teratogenik. MeHg didistribusikan

keseluruh jaringan terutama di darah dan otak. MeHg terutama

terkonsentrasi dalam darah dan otak. 90 % ditemukan dalam

darah merah.

Efek Fisiologis :

Efek toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP)

dan ginjal, dimana mercury terakumulasi yang dapat

menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor,

kehilangan daya ingat.

Efek pada pertumbuhan :

MeHg mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap

pertumbuhan bayi. Kadar MeHg dalam darah bayi baru lahir

dibandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan signifikan. Bayi

yang dilahirkan dari ibu yang terpajan MeHg bisa menderita

kerusakan otakdengan manifestasi :

• Retardasi mental

• Tuli

• Penciutan lapangan pandang

• Buta

• Microchephaly

• Cerebral Palsy

• Gangguan menelan

Efek yang lain :

Efek terhadap sistem pernafasan dan pencernaan makanan dapat

terjadi pada keracunan akut. Inhalasi dari elemental Mercury

dapat mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru.

Sedangkan keracunan makanan yang mengandung Mercury

dapat menyebabkan kerusakan liver.

Page 8: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

8

D. Logam Pt

a. Senyawa kimia

Kebanyakan senyawa Pt adalah kompleks platinum (II) atau

platinum (IV).

b. Bentuk di Alam

Platinum terdapat di alam, dengan sejumlah kecil iridium,

osmium, palladium, ruthenium dan rhodium, yang

merupakan grup logam yang sama. Semuanya ditemukan

pada tanah alluvial di pegunungan Ural Kolumbia, dan di

negara bagian Amerika sebelah barat. Sperrilit, merupakan

mineral platinum dengan kandungan nikel yang terdapat di

Sudbury, Ontario, yang merupakan sumber latina dengan

jumlah yang cukup.

c. Metode Pemeriksaan

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah spektrofotometrik

serapan atom dengan alat SSA (Spektrofotometer Serapan Atom)

E. Logam Au

a. Senyawa kimia

Senyawa dari emas dengan bilangan oksida tinggi (+3), misalnya

aurat klorida ialah emas (III) klorida (AuCl3).

b. Bentuk di Alam

Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit, pertama sebagai

urat (vein) dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi dengan

urat kuarsa. Lainnya yaitu endapan atau placer deposit, dimana

emas dari batuan asal yang tererosi terangkut oleh aliran sungai

dan terendapkan karena berat jenis yang tinggi. Emas native

terbentuk karena adanya kegiatan vulkanisma, bergerak

berdasarkan adanya thermal atau adanya panas di dalam bumi,

tempat tembentukan emas primer, sedangkan sekudernya

merupakan hasil transportasi dari endapan primer umum disebut

dengan emas endapan flaser, sedangkan asosiasi emas atau

Page 9: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

9

emas bersamaan hadir dengan mineral silikat, perak, platina, pirit

dan lainnya

c. Metode Pemeriksaan

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah spektrofotometrik

serapan atom dengan alat SSA (Spektrofotometer Serapan Atom)

F. Logam Pb

a. Parameter

Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-

biruan atau abu-abu keperakan, begitu pula air yang

terkontaminasi Pb akan berwarna kurang lebih sama.

b. Senyawa kimia

Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil

c. Bentuk di Alam

Timbal dalam keseharian biasa dikenal dengan nama Timah

Hitam. Dalam timbal terdiri dari 4 (empat) macam :

1. Timbal 204 diperkirakan berjumlah sebesar 1,48 % dari

seluruh isotop timbale

2. Timbal 206 ditemukan dalam jumlah 23,06 %

3. Timbal 207 sebanyak 22,60 % dari semua isotop timbal

yang terdapat di alam

4. Timbal 208 adalah hasil akhir dari peluruhan radioaktif

thorium (Th)

d. Metode Pemeriksaan

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah metode

spektrofotometrik dengan alat SSA (Spektrofotometer Serapan

Atom).

e. Standard Baku Mutu Air

Batas maksimum yang diperbolehkan menurut SK MenKes 907

Tahun 2002 untuk tembaga adalah maksimal 2 mg / L .

Batas maksimum yang diperbolehkan menurut Permenkes 416

Tahun 1990 untukPb adalah 0,05 mg / L.

Page 10: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

10

f. Dampak Terhadap Lingkungan

Timbal (Pb) dan persenyawaannya dapat berada di dalam badan

perairan secara alamiah dan sebagai dampak aktivitas manusia.

Secara alamiah Pb dapat masuk ke badan perairan melalui

pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Selain itu

proses korofikasi dari bantuan mineral akibat hempasan

gelombang dan angin.

Badan perairan yang telah kemasukan senyawa atau ion-ion Pb

akan menyebabkan jumlah Pb yang ada melebihi konsentrasi

yang dapat menyebabkan kematian bagi biota perairan tersebut.

Konsentrasi Pb yang mencapai 188 mg/l dapat membunuh ikan-

ikan diperairan.

g. Dampak Terhadap Kesehatan

Keracunan yang ditimbulkan oleh logam Pb dapat terjadi karena

masuknya persenyawaan logam tersebut kedalam tubuh yang

dapat melalui makanan, minuman, udara dan perembesan atau

penetrasi pada selaput atau lapisan kulit. Sebagian Pb yang

terhirup akan masuk ke dalam pembuluh darah paru-paru. Tingkat

penyerapan itu sangat dipengaruhi oleh ukuran partikel senyawa

Pb yang ada dan volume udara yang mampu dihirup pada saat

bernapas. Makin kecil ukuran partikel debu dan semakin besarnya

volume udara yang dihirup akan semakin besar pula konsentrasi

Pb yang diserap tubuh. Logam Pb yang masuk ke paru-paru

melalui proses pernapasan akan terserap dan berikatan dengan

darah di apru-paru kemudian diedarkan ke seluruh jaringan dan

organ tubuh. Lebih dari 90 % logam Pb yang terserap oleh darah

berikatan dengan sel-sel darah merah.

Pada jaringan atau organ tubuh logam Pb akn terakumulasi pada

tulang. Karena dalam bentuk ion Pb2+, logam ini mampu

menggantikan keberadaan ion Ca2+ (kalsium) yang terdapat pada

jaringan tulang. Disamping itu pada wanita hamil logam Pb dapat

dapat melewati plasenta dan kemudian akan ikut masuk dalam

sistem peredaran darah janin dan selanjutnya setelah bayi lahir Pb

akan dikeluarkan bersama air susu. Meskipun jumlah Pb yang

Page 11: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

11

diserap oleh tubuh hanya sedikit ternyata logam Pb ini sangat

berbahaya. Hal itu disebabkan senyawa-senyawa Pb dapat

memberikan efek racun terhadap berbagai macam fungsi organ

tubuh.

Sel-sel darah merah merupakan suatu bentuk kompleks khelat

yang dibentuk oleh laogam Fe dengan gugus haeme dan globin.

Sintesis dari kompleks tersebut melibatkan dua macam enzim

ALAD (Amino Levulinic Acid Dehidrase) atau asam amino levulinat

dehidrase dan enzim jenis sitoplasma. Enzim ini akan bereaksi

secara aktif pada tahap awal sintesis dan selama sirkulasi sel

darah merah berlangsung. Adapun enzim ferrokhelatase termasuk

pada golongan enzim mitokondria. Enzim ferrokhelatase ini akan

berfungsi pada akhir proses sintesis.

Keracunan akibat kontaminasi logam Pb dapat menimbulkan

berbagai macam hal :

Meningkatkan kadar ALAD dalam darah dan urine

Meningkatkan kadar protopporhin dlam sel darah merah

Memperpendek umum sel darah merah

Menurunkan jumlah sel darah merah dan kadar sel-sel

darah merah yang masih muda

Meningkatkan kandungan logam Fe dalam plasma darah

Keracunan yang disebabkan oleh logam Pb dalam tubuh dapat

mempengaruhi organ-organ tubuh antara lain sistem saraf, ginjal,

sistem reproduksi, sistem endokrin dan jantung. Logam Pb dapat

menyebabkan gangguan pada otak, sehingga anak mengalami

gangguan kecerdasan dan mental.

G. METODE SPEKTROMETRI

Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada

pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan

berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan

monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube.

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban

suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan

Page 12: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

12

pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan

sering disebut dengan spektrofotometri.

Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan

visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi

radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan

dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang

khas untuk komponen yang berbeda.

Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu :

A = log ( Io / It ) = a b c

Keterangan :

Io = Intensitas sinar datang

It = Intensitas sinar yang diteruskan

a = Absorptivitas

b = Panjang sel/kuvet

c = konsentrasi (g/l)

A = Absorban

Spektrofotometri merupakan bagian dari fotometri dan dapat dibedakan

dari filter fotometri sebagai berikut :

1. Daerah jangkauan spektrum

Filter fotometri hanya dapat digunakan untuk mengukur serapan

sinar tampak (400-750 nm). Sedangkan spektrofotometer dapat

mengukur serapan di daerah tampak, UV (200-380 nm) maupun

IR (> 750 nm).

Sumber sinar

Sesuai dengan daerah jangkauan spektrumnya maka

spektrofotometer menggunakan sumber sinar yang berbeda pada

masing-masing daerah (sinar tampak, UV, IR). Sedangkan

sumber sinar filter fotometer hanya untuk daerah tampak.

2. Monokromator

Filter fotometere menggunakan filter sebagai monokrmator. Tetapi

pada spektro digunakan kisi atau prisma yang daya resolusinya

lebih baik.

3. Detektor

Filter fotometer menggunakan detektor fotosel

Page 13: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

13

Spektrofotometer menggunakan tabung penggandaan foton atau

fototube.

1. Komponen utama dari spektrofotometer yaitu :

Sumber cahaya

Untuk radisi kontinu :

Untuk daerah UV dan daerah tampak :

Lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan spektrum

kontiniu pada gelombang 320-2500 nm.

Lampu hidrogen atau deutrium (160-375 nm)

Lampu gas xenon (250-600 nm)

Untuk daerah IR

Ada tiga macam sumber sinar yang dapat digunakan :

Lampu Nerst,dibuat dari campuran zirkonium oxida (38%)

Itrium oxida (38%) dan erbiumoxida (3%)

Lampu globar dibuat dari silisium Carbida (SiC).

Lampu Nkrom terdiri dari pita nikel krom dengan panjang

gelombang 0,4 – 20 nm

Spektrum radiasi garis UV atau tampak :

Lampu uap (lampu Natrium, Lampu Raksa)

Lampu katoda cekung/lampu katoda berongga

Lampu pembawa muatan dan elektroda (elektrodeless

dhischarge lamp)

Laser

2. Pengatur Intensitas

Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh

sumber cahaya agar sinar yang masuk tetap konstan.

3. Monokromator

Berfungsi untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar

monokromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran

Macam-macam monokromator :

Prisma

Kaca untuk daerah sinar tampak

Page 14: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

14

Kuarsa untuk daerah UV

Rock salt (kristal garam) untuk daerah IR

Kisi difraksi

Keuntungan menggunakan kisi :

Dispersi sinar merata

Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama

Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum

4. Kuvet

Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet

kaca dan daerah UV digunakan kuvet kuarsa serta kristal

garam untuk daerah IR.

5. Detektor

Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang

sebanding dengan besaran yang dapat diukur.

Syarat-syarat ideal sebuah detektor :

Kepekan yang tinggi

Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi

Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.

Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.

Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan

tenaga radiasi.

Macam-macam detektor :

Detektor foto (Photo detector)

Photocell

Phototube

Hantaran foto

Dioda foto

Detektor panas

6. Penguat (amplifier)

Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh

detektor agar dapat dibaca oleh indikator.

Indikator

Page 15: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

15

Dapat berupa :

Recorder

Komputer

H. Sox

a. Parameter

Keberadaan gas Sox bisa dideteksi dari baunya yang sangat

tajam atau menyengat.

b. Senyawa kimia

Pencemaran udara oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh

dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur

dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut

sulfur oksida (SOx). Sulfur dioksida mempunyai karakteristik

bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara, sedangkan

sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif.

Komponen yang normal terdapat di udara bukan SO3 melainkan

H2SO4 Tetapi jumlah H2SO4 di atmosfir lebih banyak daripada

yang dihasilkan dari emisi SO3 hal ini menunjukkan bahwa

produksi H2SO4 juga berasal dari mekanisme lainnya.

c. Metode Pemeriksaan

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah pararosanilin

dengan alat spektrofotometer.

Peralatan

1. peralatan pengambilan contoh uji SO2 sesuai gambar 1 dan 2

(setiap unit peralatan disambung dengan selang silikon dan

tidak mengalami kebocoran)

Page 16: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

16

a. gambar 2 untuk pengambilan contoh uji 1 jam;

b. gambar 3 untuk pengambilan contoh uji 24 jam.

2. labu ukur 50 mL; 100 mL; 250 mL; 500 mL dan 1000 mL;

3. pipet volumetrik 1 mL; 2 mL; 5 mL dan 50 mL;

4. gelas ukur 100 mL;

5. gelas piala 100 mL; 250 mL; 500 mL dan 1000 mL;

6. tabung uji 25 mL;

7. spektrofotometer UV-Vis dilengkapi kuvet;

8. timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg;

9. buret 50 mL;

10. labu erlenmeyer asah bertutup 250 mL;

11. oven;

12. kaca arloji;

13. termometer;

14. barometer.

15. pengaduk; dan

16. botol pereaksi

Gambar 2.Rangkaian peralatan pengambil contoh uji SO2 selama

24 jam

Keterangan gambar:

A adalah tabung penjerap;

B adalah larutan penjerap

C adalah perangkap uap ;

Page 17: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

17

D adalah glasswool

E adalah filter membran;

F adalah flowmeter yg mampu mengukur laju alir 0,2 L/menit;

G adalah kran pengatur;

H adalah rubber septum;

I adalah jarum hipodermik;

J adalah pompa udara.

Pengambilan contoh uji

Pengambilan contoh uji selama 1 jam

1. Susun peralatan pengambilan contoh uji seperti pada

gambar 2.

2. Masukkan larutan penjerap SO2 sebanyak 10 mL ke

masing-masing botol penjerap. Atur botol penjerap

agar terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung.

3. Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan

alir 0,5 L/menit sampai 1 L/menit, setelah stabil catat

laju alir awal F1 (L/menit).

4. Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam dan

catat temperatur dan tekanan udara.

5. Setelah 1 jam, catat laju alir akhir F2 (L/menit) dan

kemudian matikan pompa penghisap.

6. Diamkan selama 20 menit setelah pengambilan contoh

uji untuk menghilangkan pengganggu.

Catatan: Contoh uji dapat stabil selama 24 jam, jika

disimpan pada suhu 5oC dan terhindar dari sinar

matahari.

Pengambilan contoh uji selama 24 jam

1. Susun peralatan pengambilan contoh uji seperti pada

gambar 3.

2. Masukkan larutan penjerap SO2 sebanyak 50 mL ke

masing-masing botol penjerap. Atur botol penjerap

agar terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung.

Page 18: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

18

3. Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan

alir 0,2 L/menit, setelah stabil catat laju alir awal F1

(L/menit).

4. Lakukan pengambilan contoh uji selama 24 jam dan

catat temperatur dan tekanan udara.

5. Setelah 24 jam, catat laju alir akhir F2 (L/menit) dan

kemudian matikan pompa penghisap.

6. Diamkan selama 20 menit setelah pengambilan contoh

uji untuk menghilangkan pengganggu.

Persiapan pengujian

Standardisasi larutan natrium tiosulfat 0,01 N

1. Panaskan kalium iodat (KIO3) pada suhu 180oC

selama 2 jam dan didinginkan dalam desikator.

2. Larutkan 0,09 g kalium iodat (KIO3) ke dalam labu ukur

250 mL dan tambahkan air suling sampai tanda tera,

lalu homogenkan.

3. Pipet 25 mL larutan kalium iodat ke dalam labu

erlenmeyer asah 250 mL.

4. Tambahkan 1 g KI dan 10 mL HCl (1+10) ke dalam

labu erlenmeyer tersebut.

5. Tutup labu erlemeyer dan tunggu 5 menit, titrasi larutan

dalam erlenmeyer dengan larutan natrium tiosulfat 0,1

N sampai warna larutan kuning muda.

6. Tambahkan 5 mL indikator kanji, dan lanjutkan titrasi

sampai titik akhir (warna biru tepat hilang), catat volum

larutan penitar yang diperlukan.

7. Hitung normalitas larutan natrium tio sulfat tersebut

dengan rumus sebagai berikut:

dengan pengertian:

N adalah konsentrasi larutan natrium tio sulfat

dalam grek/L (N);

Page 19: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

19

b adalah bobot KIO3 dalam 250 mL air suling (g);

V 1 adalah volum KIO3 yang digunakan dalam titrasi

(mL);

V 2 adalah volum larutan natrium tio sulfat hasil

titrasi (mL);

35,67 adalah bobot ekivalen KIO3 (BM KIO3 /6);

250 adalah volum larutan KIO3 yang dibuat dalam

labu ukur 250 mL;

1000 adalah konversi liter (L) ke mL.

Penentuan konsentrasi SO2 dalam larutan induk

Na2S2O5

1. Pipet 25 mL larutan induk Na2S2O5 ke dalam labu

erlenmeyer asah dan pipet 50 mL larutan iod 0,01 N ke

dalam labu dan simpan dalam ruang tertutup selama 5

menit.

2. Titrasi larutan dalam erlenmeyer dengan larutan tio

0,01 N sampai warna larutan kuning muda.

3. Tambahkan 5 mL indikator kanji, dan lanjutkan titrasi

sampai titik akhir (warna biru tepat hilang), catat volum

larutan penitar yang diperlukan (Vc).

4. Pipet 25 mL air suling sebagai blanko ke dalam

erlenmeyer asah dan lakukan langkah-langkah di atas

(Vb).

5. Hitung konsentrasi SO2 dalam larutan induk tersebut

dengan rumus sebagai berikut:

dengan pengertian:

C adalah konsentrasi SO2 dalam larutan induk

Na2S2O5 (µg/mL);

vb adalah volum natrium tio sulfat hasil titrasi blanko

(mL);

vc adalah volum natrium tio sulfat hasil titrasi larutan

induk Na2S2O5 (mL);

Page 20: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

20

N adalah normalitas larutan natrium tio sulfat 0,01 N

(N);

va adalah volum larutan induk Na2S2O5 yang dipipet

(mL);

1000 alah konversi gram ke µg;

32,03 adalah berat ekivalen SO2 (BM SO2/2).

Catatan: Melalui rumus di atas dapat diketahui jumlah

(µ g) SO2 tiap mL larutan induk Na2S2O5, sedangkan

jumlah (µg) SO2 untuk tiap mL larutan standar

dihitung dengan memperhatikan faktor pengenceran.

Pembuatan kurva kalibrasi

1. Optimalkan alat spektrofotometer sesuai petunjuk

penggunaan alat.

2. Masukkan masing-masing 0,0 mL; 1,0 mL; 2,0 mL;

3,0 mL dan 4,0 mL larutan standar Na2S2O5 pada

langkah 4.2.3 ke dalam tabung uji 25mL dengan

menggunakan pipet volum atau buret mikro.

3. Tambahkan larutan penjerap sampai volum 10 mL.

4. Tambahkan 1 mL larutan asam sulfamat 0,6% dan

tunggu sampai 10 menit.

5. Tambahkan 2,0 mL larutan formaldehida 0,2%.

6. Tambahkan 5,0 mL larutan pararosanilin.

7. Tepatkan dengan air suling sampai volum 25 mL, lalu

homogenkan dan tunggu sampai 30 - 60 menit.

8. Ukur serapan masing-masing larutan standar dengan

spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm.

9. Buat kurva kalibrasi antara serapan dengan jumlah

SO2 (µg).

Pengujian contoh uji

Pengujian contoh uji untuk pengambilan contoh uji

selama 1 jam

Page 21: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

21

1. Pindahkan larutan contoh uji ke dalam tabung uji 25

mL dan tambahkan 5 mL air suling untuk membilas.

2. Lakukan langkah-langkah pada pembuatan kurva

kalibrasi butir 4 sampai 8.

3. Baca serapan contoh uji kemudian hitung konsentrasi

dengan menggunakan kurva kalibrasi.

4. Lakukan langkah-langkah diatas untuk pengujian

blanko dengan menggunakan 10 mL larutan penjerap.

Pengujian contoh uji untuk pengambilan contoh uji

selama 24 jam

1. Pindahkan larutan contoh uji ke dalam labu ukur 50

mL, bilas dan tepatkan dengan larutan penjerap lalu

homogenkan.

2. Pipet 5 mL larutan diatas masukkan ke dalam tabung

uji 25 mL dan tambahkan 5 mL larutan penjerap.

3. Lakukan langkah-langkah pada pembuatan kurva

kalibrasi butir 4 sampai 8.

4. Baca serapan contoh uji kemudian hitung konsentrasi

dengan menggunakan kurva kalibrasi.

5. Lakukan langkah-langkah diatas untuk pengujian

blanko dengan menggunakan 10 mL larutan penjerap.

Perhitungan

Volum contoh uji udara yang diambil

Volum contoh uji udara yang diambil dikoreksi pada kondisi

normal (25oC, 760 mmHg) dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

dengan pengertian:

V adalah volum udara yang dihisap (L);

F1 adalah laju alir awal (L/menit);

F2 adalah laju alir akhir (L/menit);

Page 22: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

22

t adalah durasi pengambilan contoh uji (menit);

Pa adalah tekanan barometer rata-rata selama pengambilan

contoh uji (mmHg);

Ta adalah temperatur rata-rata selama pengambilan contoh

uji (K);

298 adalah temperatur pada kondisi normal 25oC (K);

760 adalah tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg).

Konsentrasi sulfur dioksida (SO2) di udara ambien

Konsentrasi SO2 dalam contoh uji untuk pengambilan

contoh uji selama 1 jam dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

dengan pengertian:

C adalah konsentrasi SO2 di udara (µg/Nm3);

a adalah jumlah SO2 dari contoh uji dengan melihat kurva

kalibrasi (µg);

V adalah volum udara pada kondisi normal (L);

1000 adalah konversi liter (L) ke m3.

Konsentrasi SO2 dalam contoh uji untuk pengambilan

contoh uji selama 24 jam dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

dengan pengertian:

C adalah konsentrasi SO2 di udara (µg/Nm3);

a adalah jumlah SO2 dari contoh uji dengan melihat kurva

kalibrasi (µg);

V adalah volum udara pada kondisi normal (L);

50 adalah jumlah total larutan penjerap yang dipakai untuk

pengambilan contoh uji 24 jam;

5 adalah volum yang dipipet untuk dianalisis dengan

spektrofotometer.

Jaminan mutu dan pengendalian mutu

Page 23: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

23

Jaminan mutu

1. Gunakan termometer dan berometer yang

terkalibrasi.

2. Gunakan alat ukur laju alir (flow meter) yang

terkalibrasi .

3. Hindari terjadinya penguapan yang berlebihan dari

larutan penjerap dalam botol penjerap, gunakan

aluminium foil atau box pendingin sebagai pelindung

terhadap matahari.

4. Pertahankan suhu larutan penjerap dibawah 25oC

selama pengangkutan ke laboratorium dan

penyimpanan sebelum analisa, untuk menghindari

kehilangan SO2.

5. Hindari pengambilan contoh uji pada saat hujan.

Pengendalian mutu

Uji blanko

1. Uji blanko laboratorium

Menggunakan larutan penjerap sebagai contoh uji

(blanko) dan dikerjakan sesuai dengan penentuan

contoh uji untuk mengetahui kontaminasi, baik

terhadap pereaksi yang digunakan maupun terhadap

tahap-tahap selama penentuan di laboratorium.

2. Uji blanko lapangan

Menggunakan larutan penjerap sebagai contoh uji

(blanko) dan dikerjakan sesuai dengan penentuan

contoh uji untuk mengetahui kontaminasi, baik

terhadap pereaksi yang digunakan maupun terhadap

tahap-tahap selama penentuan di lapangan.

Linieritas kurva kalibrasi

Koefisian korelasi (r) lebih besar atau sama dengan

0,998 (atau sesuai dengan kemampuan laboratorium

Page 24: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

24

yang bersangkutan) dengan intersepsi lebih kecil atau

sama dengan batas deteksi.

Catatan: Jaminan dan pengendalian mutu dilakukan

sesuai dengan kebijaksanaan laboratorium yang

bersangkutan.

Hal-hal yang perlu dicatat pada lembar kerja

Catat minimal hal-hal sebagai berikut pada lembar

kerja :

1. Parameter yang dianalisis.

2. Nama dan tanda tangan analis.

3. Tanggal analisis.

4. Rekaman kurva kalibrasi.

5. Batas deteksi.

6. Perhitungan.

7. Data pengambilan contoh uji.

8. Hasil pengukuran blanko.

9. Hasil pengukuran contoh uji.

10. Kadar SO2 dalam contoh uji.

c. Standard Baku Mutu Udara

Berdasarkan Kepmen KLH No.3 tahun 1991 baku mutu SOx pada

udara ambien adalah 0,1 ppm.

d. Dampak Terhadap Lingkungan

Kerusakan tanaman oleh SO2 dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu konsentrasi SO2 dan waktu kontak. Kerusakan tiba –

tiba ( akut ) terjadi jika terjadi kontak dengan SO2 pada

konsentrasi tinggi dalam waktu sebentar, dengan gejala

beberapa bagian daun menjadi kering dan mati, dan

biasanya warnanya memucat. Kontak dengan so2 pada

konsentrasi rendah dalam waktu yang lama menyebabkan

kerusakan kronis, yang ditandai dengan menguningnya

warna daun karena terhambatnya mekanisme pembantukan

krorofil.

Page 25: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

25

Kerusakan akut pada tanaman disebabkan kemampuan

tanaman untuk mengubah so2 yang diabsorbsi menjadi

H2SO4 kemudian menjadi sulfat. Garam – garam tersebut

terkumpul pada ujung atau tepi daun dengan sulfat yang

diabsorbsi melalui akar, dan jika akumulasi cukup tinggi,

terjadi gejala kronisyang disertai gugurnya daun.

Tanaman bervariasi dari spesies ke spesies sensitivitasnya

terhadap kerusakan SO2. Meskipun dalam saru spesies

terjadi perbedaan sensitivitas yang disebabkan oleh kondisi

lingkungan seperti, suhu,air tanah, konsentrasi nutrient,dsb.

So2 mungkin hanya dapat memnyebabkan terhambatnya

pertumbuhan dan yield tanaman tanpa menyebabkan

kerusakan yang terlihat oleh mata. Uap asam sulfat, yang

merupakan bentuk lain dari polusi Sox,juga dapat merusak

tanaman, bintik pada daun dapat terjadi jika droplet asam

kontak dengan daun yang telah basah oleh embun.

e. Dampak Terhadap Kesehatan

Pencemaran SOx menimbulkan dampak terhadap manusia

dan hewan, kerusakan pada tanaman terjadi pada kadasr

sebesar 0,5 ppm. Pengaruh utama polutan Sox terhadap

manusia adalah iritasi sistim pernafasan. Beberapa

penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi

pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih bahkan pada

beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2

ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi

kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang

mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan

kadiovaskular.

Page 26: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

26

Individu dengan gejala penyakit tersebut sangat sensitif

terhadap kontak dengan SO2, meskipun dengan kadar yang

relatif

rendah. Kadar SO2 yang berpengaruh terhadap gangguan

kesehatan adalah sebagai berikut :

Konsentrasi (ppm) Pengaruh

3-5 Jumlah terkecil yang dapat

dideteksi dari baunya

8-12 Jumlah terkecil yang segera

mengakibatkan iritasi

tenggorokan

20 Jumlah terkecil yang akan

mengakibatkan iritasi mata

20 Jumlah terkecil yang akan

mengakibatkan batuk

20 Maksimum yang

diperbolehkan untuk

konsentrasi dalam waktu

lama

50-100 Maksimum yang

diperbolehkan untuk kontrak

singkat ( 30 menit )

400-500 Berbahaya meskipun kontak

secara singkat

Page 27: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

27

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Logam Cu

Pemeriksaan keberadaan logam Cu dalam air

menggunakan metode Dietil Dithiokarbamat

Batas maksimum yang diperbolehkan untuk air minum

menurut SK MenKes 907 Tahun 2002 untuk Cu adalah

maksimal 2 mg/l.

2. Logam Ag

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah

spektrofotometrik serapan atom dengan alat SSA

(Spektrofotometer Serapan Atom).

Page 28: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

28

Batas maksimum yang diperbolehkan menurut Permenkes

416 Tahun1990 untuk Ag adalah maksimal 0,05 mg / L

untuk air minum.

3. Logam Hg

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah

spektrofotometrik serapan atom dengan alat SSA

(Spektrofotometer Serapan Atom).

Batas maksimum Hg yang diperbolehkan menurut

Permenkes 416 Tahun 1990 adalah 0,001 mg / L untuk air

minum maupun air bersih.

4. Logam Pt

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah

spektrofotometrik serapan atom dengan alat SSA

(Spektrofotometer Serapan Atom).

5. Logam Au

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah

spektrofotometrik serapan atom dengan alat SSA

(Spektrofotometer Serapan Atom).

6. Logam Pb

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah

spektrofotometrik serapan atom dengan alat SSA

(Spektrofotometer Serapan Atom).

Batas maksimum yang diperbolehkan menurut SK MenKes

907 Tahun 2002 untuk tembaga adalah maksimal 2 mg / L

.

Batas maksimum yang diperbolehkan menurut Permenkes

416 Tahun 1990 untukPb adalah 0,05 mg / L.

7. Sox

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah pararosanilin

dengan alat spektrofotometer.

Berdasarkan Kepmen KLH No.3 tahun 1991 baku mutu

SOx pada udara ambien adalah 0,1 ppm.

Page 29: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

29

DAFTAR PUSTAKA

1. Daintith, John. 1999. Kamus Lengkap Kimia. Erlangga :

Jakarta

2. Fardiaz, Srikandi . 1992 . Polusi Air dan Udara. Kanisius :

Bogor

3. Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. 1996. Gadjah

Mada University Press : Jogjakarta

4. Anonim.2007.http://inherent.brawijaya.ac.id/vlm/file.php/32/materi/

trans/per_1/tembg.html. Diakses tanggal 1 Oktober 2009

5. Hartanto.2009.http://aaghien.wordpress.com/2009/06/25/pencema

ran-air/. Diakses 29 September 2009

6. Yulianto Mohsin. 2006. Perak. http://www.chem-is-

try.org/tabel_periodik/perak/. Diakses tanggal 1 Oktober 2009

7. Adi. 2009. Emas. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/emas/.

Diakses tanggal 1 Oktober 2009

Page 30: Pence Mar An Air Oleh Logam Berat Cu, Ag, Hg, Pt, Au, Pb Dan Pence Mar An Udara Oleh Gas Sox

30

8. Anonim.2007.http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=8

80&tbl=kesling. Diakses tanggal 1 Oktober 2009

9. Anonim.2007.http://www.dinkesjatim.go.id/images/datainfo/20050

4121503-LIMBAH%20B-3.pdf. Diakses tanggal 1 Oktober 2009

10. http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/dokumen-

publikasi/doc_download/128-sni-19-71197-2005-so2-

pararosanilin-ambien. Diakses tanggal 1 Oktober 2009

11. Saputra, Yoky Edy. 2009. Spektrofotometri.

http://www.chem-is-

try.org/artikel_kimia/kimia_analisis/spektrofotometri/. Diakses

tenggal 1 Oktober 2009

12. Sumber: Anonim. 2005. Udara ambient-bagian 7: cara uji kadar

sulfur dioksida (SO2) dengan metoda pararosanilin menggunakan

spektrofotometer.