standar lingkungan dan kondisi pence mar an udara di jepang
TRANSCRIPT
1
Standar Lingkungan dan Kondisi Standar Lingkungan dan Kondisi Pencemaran Udara di Jepang Pencemaran Udara di Jepang
Institut Kesehatan KobeDivisi Kimia Lingkungan Hidup, Yukio Suzuki
2
DaftarDaftar IsiIsi
Standar Lingkungan untuk Material Penyebab Pencemaran UdaraUndang-undang Pencegahan PencemaranUdaraUsaha Penanggulangan Pencemaran UdaraKondisi Pencemaran UdaraRespon Terhadap Permasalahan Baru
3
StandarStandar LingkunganLingkungan
DefinisiNilai standar yang perlu dipertahankanuntuk menjamin kesehatan manusia danperlindungan lingkungan hidup
4
Standar Lingkungan untuk Material Standar Lingkungan untuk Material Penyebab Pencemaran Udara (1)Penyebab Pencemaran Udara (1)
Material Nilai Standar Lingkungan CO Di bawah 10 ppm (nilai per jam dari rata-rata dalam
satu hari), dan di bawah 20 ppm (nilai per jam dari rata-rata dalam 8 jam)
SO2Di bawah 0,04 ppm (nilai per jam dari rata-rata dalam satu hari), dan di bawah 0,1 ppm (nilai per jam)
NO2Di dalam cakupan antara 0,04-0,06 ppm (nilai per jam dari rata-rata dalam satu hari), atau di bawah itu
Ox Nilai per jam di bawah 0,06 ppm
SPM Di bawah 0,1 mg/m3 (nilai per jam dari rata-rata dalam satu hari), dan di bawah 0,2 mg/m3 (nilai per jam)
5
Standar Lingkungan (2)Standar Lingkungan (2)(Pengumuman Badan Lingkungan Hidup, tahun (Pengumuman Badan Lingkungan Hidup, tahun
1996, 2001, 2002)1996, 2001, 2002)
Material Nilai Standar Lingkungan
Benzene 3 µg/m3
(nilai rata-rata per tahun)
Trichloroethylene 200 µg/m3
(nilai rata-rata per tahun)
Tetrachloroethylene 200µg/m3
(nilai rata-rata per tahun)
Dichloromethane 150 µg/m3
(nilai rata-rata per tahun)
Dioxines 0,6 pg-TEQ/m3
(nilai rata-rata per tahun)
6
AngkaAngka IndikatorIndikator SebagaiSebagai UsahaUsaha untukuntukMengurangiMengurangi DampakDampak daridari Material Material PenyebabPenyebab
PencemaranPencemaran UdaraUdara BerbahayaBerbahaya terhadapterhadap ResikoResikoKesehatanKesehatan
Material Besar Angka Indikator
Acrylnitril di bawah 2 µg/m3
(nilai rata-rata per tahun)
Vinyl chloride di bawah 10µg/m3
(nilai rata-rata per tahun)
Air Raksa di bawah 40 ng/m3
(nilai rata-rata per tahun)
Senyawa Nikel di bawah 25 ng/m3
(nilai rata-rata per tahun)
7
UndangUndang--undangundang PencegahanPencegahanPencemaranPencemaran UdaraUdara
Tujuan Bertujuan untuk Memenuhi Nilai Standar Lingkunganyang Sudah Ditetapkan Poin Penting Undang-undang
(1) Asap dan Jelaga (SOx, Jelaga, Material Berbahaya)• Membuat aturan standar pembuangan limbah asap• Pengawasan terhadap pemenuhan standar tersebut• Perintah perbaikan, larangan pengoprasian, hukuman
8
UndangUndang--undangundang PencegahanPencegahanPencemaranPencemaran UdaraUdara
Garis Pedoman berkaitan Material PenyebabPencemaran Udara Berbahaya(1) Definisi Material Penyebab Pencemaran Udara
BerbahayaMaterial yang meskipun berkadar rendah, akan tetapijika diserap dalam jangka panjang dapat dikhawatirkanberakibat buruk bagi kesehatan
(2) Material sasaran234 jenis material
(3) Material yang diprioritaskan Acrylnitril, Acetaldehyde, Vinyl chloride, Chloroform, Ethylene oksida, dan 17 jenis material lain
9
UndangUndang--undangundang PencegahanPencegahanPencemaranPencemaran UdaraUdara
(4) Isi dari Garis Pedoman terhadap Material Penyebab PencemaranUdara BerbahayaMembuat regulasi yang berisi tugas dan tanggung jawab tiappelaku• Kebijakan pemerintah pusat: melakukan penelitian lebih
dalam berkaitan dampak material tsb terhadap kesehatan danmemberikan penjelasan kepada masyarakat umum mengenaidampak pencemaran udara
• Kebijakan pemerintah daerah: memonitor kondisi pencemarandan memberikan akses informasi berkaitan pencemaran
• Kewajiban kalangan industri: memonitor kondisi asapbuangan yang dikeluarkan (PRTR) dan berusaha mengurangiasap buangan yang dikeluarkan
• Usaha masyarakat: berusaha mengurangi limbah yang dikeluarkan
10
UndangUndang--UndangUndang BerkaitanBerkaitan NOxNOx dandanPM PM KendaraanKendaraan BermotorBermotor
((PeraturanPeraturan khususkhusus untukuntuk mengurangimengurangi jumlahjumlah total total NOxNOx dandanjelagajelaga yang yang dikeluarkandikeluarkan oleholeh kendaraankendaraan bermotorbermotor didi wilayahwilayah
tertentutertentu))
(1) Menyempurnakan Undang-undang Pencegahan PencemaranUdara
(2) Menunjuk kota besar sebagai wilayah penerapan(3) Merumuskan rencana pengurangan jumlah total NOx dan
PM (oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah)(4) Membatasi jenis kendaraan (pembatasan pemakaian
kendaraan bermotor jenis tertentu)(5) Mengurangi asap buangan industri (memerintahkan
kalangan industri untuk membuat rencana pengontrolanlimbah buangan kendaraan bermotor, dan mematuhi rencanatsb.)
11
Cara Penanggulangan SOCara Penanggulangan SO22 (Yang (Yang Berasal dari Sumber yang Tetap)Berasal dari Sumber yang Tetap)
(1) Teknik untuk Menghilangkan Belerang secara Langsung(Menghilangkan Belerang dengan Cara MenambahkanAir)Menghilangkan Kandungan sulfur dari bahan bakar solar secara langsung
(2) Teknik untuk Menghilangkan Kandungan Belerangdalam Asap BuanganMemasukkan asap hasil pembakaran ke dalam larutanbasa (NaOH,Ca(OH)2)
12
Cara Cara PenanggulanganPenanggulangan NOxNOx (Yang (Yang BerasalBerasal daridari SumberSumber yang yang TetapTetap))
(1) Perbaikan kualitas bahan bakarMemakai bahan bakar yang rendah kandungan nitrogen-nya (gas alam dll.)
(2) Perbaikan teknik pembakaranPembakaran dalam suhu tinggi (di atas 1.300°C) akanmempermudah terbentuknya NOx yang berasal dari N2yang dikandung udara. Oleh sebab itu, diperlukanpenurunan suhu pembakaran atau pengurangankomposisi udara.
(3) Teknik untuk Menghilangkan Kandungan Nitrogen dalam Asap LimbahMenyiramkan NH3 pada asap limbah untuk mengubahNOx menjadi N2
13
PenanggulanganPenanggulangan Gas Gas BuanganBuanganKendaraanKendaraan BermotorBermotor
Tujuan(1) Mengurangi NOx, SOx hasil buangan
kendaraan bermotor(2) Mencegah terbentuknya butiran jelaga
PM2,5 (standar di Amerika) sedang menjadiperhatian publik
(3) Mengurangi pembuangan material berbahayapenyebab pencemaran udara (benzene dll.)
(4) Mencegah terbentuknya zat kimia optic Ox
14
ContohContoh UtamaUtama Material Material dalamdalam AsapAsapBuanganBuangan KendaraanKendaraan BermotorBermotor
Material Jenis Mesin SO2, H2SO4 Mesin Disel
NO, NO2 Mesin Bensin, Mesin Disel
Formaldehyde Mesin Disel
Benzene Mesin Bensin 1,3-butadiene Mesin Bensin
Benzo(a)pyrene Mesin Disel Karbon hitam Mesin Disel
Dioksin Mesin Disel
15
MetodeMetode PenanggulanganPenanggulangan Gas Gas BuanganBuanganKendaraanKendaraan BermotorBermotor
(1) Penanggulangan NOx• Melambatkan waktu/timing pembakaran• Mengurangi kandungan oksigen dengan cara
mencampur sebagian gas buangan dengan gas bahan bakar
• Mengunakan katalis untuk menetralkan CO, HC, NOx dalam gas buangan secarabersamaan (Three Way Catalyst)
16
MetodeMetode PenanggulanganPenanggulangan Gas Gas BuanganBuanganKendaraanKendaraan BermotorBermotor
(1) Teknik Sebelum Pembakaran• Melambatkan waktu/timing pembakaran
(Penanggulangan NOx)• Mengurangi kandungan oksigen dengan cara mencampur
sebagian gas buangan dengan gas bahan bakar(Penanggulangan NOx)
(2) Teknik Setelah Pembakaran• Mengunakan katalis untuk menetralkan CO, HC, NOx
dalam gas buangan secara bersamaan (Three Way Catalyst)
• Mengunakan mesin bensin tipe direct injection (dapatmengurangi 20% kandungan CO2 yang dikeluarkan)
17
MetodeMetode PenanggulanganPenanggulangan Gas Gas BuanganBuanganKendaraanKendaraan BermotorBermotor
(3) Mesin Pengganti• Mobil Listrik (kendaraan ber-emisi nol)• Mobil Hidrogen• Mobil Tenaga Matahari• Mobil Hibrid (mesin bahan bakar +
listrik)CO2: 1/2, NOx: 1/10
18
MetodeMetode PenanggulanganPenanggulangan Gas Gas BuanganBuanganKendaraanKendaraan BermotorBermotor
(4) Bahan Bakar Penganti• Gas Alam
CO2: 70%, NOx: 10%, SO2: nol (terhadap mesinbensin)
• Gas HidrogenBer-emisi nol
• Alkohol (metanol, etanol)Mengurangi CO2 dan NOx, tetapi menghasilkanFormaldehyde
• LPG
19
Kondisi Pencemaran Udara Saat Ini Kondisi Pencemaran Udara Saat Ini
Kondisi pengamatan pencemaran udara(1) SO2
(2) NO2
(3) Ox(4) SPM(5) Material penyebab pencemaran udara
berbahaya
20
PerubahanPerubahan KadarKadar SOSO22 per per TahunTahun((LaporanLaporan DepartemenDepartemen LingkunganLingkungan HidupHidup tahuntahun 2003)2003)
1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981
Rata-rata tahunan 0,034 0,027 0,022 0,020 0,017 0,015 0,014 0,013 0,011 0,010 0,009 0,008 Stasiun pengukuran udara lingkungan umum Jumlah stasiun pengukuran 303 468 684 921 1.125 1.236 1.353 1.414 1.456 1.532 1.571 1.585
Rata-rata tahunan 0,036 0,030 0,025 0,022 0,021 0,020 0,021 0,018 0,017 0,014 0,012 Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor Jumlah stasiun pengukuran 5 6 16 24 24 33 40 42 41 44 42 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992
Rata-rata tahunan 0,007 0,007 0,007 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,005Stasiun pengukuran udara lingkungan umum Jumlah stasiun pengukuran 1.603 1.612 1.623 1.609 1.608 1.603 1.601 1.599 1.602 1.607 1.614
Rata-rata tahunan 0,012 0,011 0,011 0,010 0,010 0,011 0,012 0,012 0,012 0,011 0,009Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor Jumlah stasiun pengukuran 47 53 52 50 50 54 58 65 69 70 78 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Rata-rata tahunan 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,004 0,004 0,005 0,005 0,004 0,004Stasiun pengukuran udara lingkungan umum Jumlah stasiun pengukuran 1.601 1.604 1.608 1.612 1.595 1.579 1.551 1.501 1.489 1.468 1.395
Rata-rata tahunan 0,007 0,008 0,008 0,008 0,006 0,006 0,005 0,006 0,006 0,005 0,004Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor Jumlah stasiun pengukuran 82 91 94 101 104 103 101 96 95 97 92
Kad
ar (p
pm)
0,04
0,03
0,02
0,01
01970 1972 1974 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002
Tahun
Stasiun pengukuran udara lingkungan umum Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor
21
Perubahan Angka RataPerubahan Angka Rata--ratarataper Tahun NOper Tahun NO22 ((-- --), NO (), NO (-- --))
((LaporanLaporan DepartemenDepartemen LingkunganLingkungan HidupHidup tahuntahun 2003)2003)
Stasiun pengukuran udara lingkungan umum
Kad
ar (p
pm)
0,05
0,04
0,03
0,02
0,01
0,.00
NO2 NO
1970 1972 1974 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 Tahun
22
PersentasiPersentasi KeberhasilanKeberhasilan MemenuhiMemenuhi StandarStandarLingkunganLingkungan untukuntuk NONO22
((LaporanLaporan DepartemenDepartemen LingkunganLingkungan HidupHidup tahuntahun 2003)2003)
Pers
enta
si K
eber
hasi
lan
Mem
enuh
i Sta
ndar
Lin
gkun
gan
Stasiun pengukuran udara lingkungan umum Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor
100%
80%
60%
40%
20%
0% 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Tahun
23
Perubahan Kadar Ox per TahunPerubahan Kadar Ox per Tahun((LaporanLaporan DepartemenDepartemen LingkunganLingkungan HidupHidup tahuntahun 2003)2003)
1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 Stasiun umum 0,054 0,045 0,039 0,038 0,036 0,035 0,035 0,038 0,038 0,039 0,038 0,041 0,038 0,037 Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor 0,057 0,043 0,031 0,029 0,027 0,027 0,027 0,028 0,029 0,029 0,028 0,032 0,029 0,030 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Stasiun umum 0,042 0,039 0,043 0,041 0,045 0,044 0,045 0,044 0,043 0,044 0,044 0,045 0,044 0,045 Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor 0,035 0,031 0,034 0,033 0,037 0,033 0,035 0,033 0,033 0,035 0,034 0,033 0,34 0,034
Kad
ar (p
pm)
0,10
0,08
0,06
0,04
0,02
0,00
Stasiun umum Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor
1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 Tahun
24
PersentasiPersentasi KeberhasilanKeberhasilan MemenuhiMemenuhi StandarStandarLingkunganLingkungan untukuntuk OxOx
((LaporanLaporan DepartemenDepartemen LingkunganLingkungan HidupHidup tahuntahun 2003)2003)
Persentasi Keberhasilan Memenuhi Standar Lingkungan (0,3%) (0,6%) (0,6%) (0,5%) (0,3%)
Jum
lah
Stas
iun
Peng
ukur
an
1.000
800
600
400
200
0Nilai per jam terbesar dalam satu tahun
Di bawah 0,06 ppm (memenuhi standar lingkungan) 3 7 7 6 3
0,06-0,12 ppm 777 674 740 703 792
Di atas 0,12 ppm 403 507 442 486 398
1999 2000 2001 2002 2003
25
Perubahan Nilai RataPerubahan Nilai Rata--rata per Tahun SPMrata per Tahun SPM((LaporanLaporan DepartemenDepartemen LingkunganLingkungan HidupHidup tahuntahun 2003)2003)
Rat
a-ra
ta p
er ta
hun
(mg/
m3 )
0,20
0,16
0,12
0,08
0,04
0,00
Stasiun umum Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor
1974 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 Tahun
26
Distribusi Kadar Benzene dalam Atmosfir(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
(Daerah Umum)
Daerah umum
Di bawah 1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 9-10 10-100 Lebih dari 100
Kadar (µg/m3)
Jum
lah
titik
pen
guku
ran
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
27
Distribusi Kadar Benzene dalam Atmosfir(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
(Daerah Sekitar Sumber Pencemaran)
Daerah Sekitar Sumber Pencemaran
Di bawah 1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 9-10 10-100 Lebih dari 100
Kadar (µg/m3)
Jum
lah
titik
pen
guku
ran
50
45
35
30
25
20
15
10
5
0
40
28
Distribusi Kadar Acrylnitril dalam Atmosfir(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
(Daerah Umum)
Daerah umum
Di bawah 0,1 0,1-0,2 0,2-0,3 0,3-0,4 0,4-0,5 0,5-0,6 0,6-0,7 0,7-0,8 0,8-0,9 0,9-1 1-10 Lebih dari 10
Kadar (µg/m3)
Jum
lah
titik
pen
guku
ran
190
160
140
120
100
80
60
40
20
0
29
Distribusi Kadar Acrylnitril dalam Atmosfir(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
(Daerah Sekitar Sumber Pencemaran)
Daerah Sekitar Sumber Pencemaran
Di bawah 0,1 0,1-0,2 0,2-0,3 0,3-0,4 0,4-0,5 0,5-0,6 0,6-0,7 0,7-0,8 0,8-0,9 0,9-1 1-10 Lebih dari 10
Kadar (µg/m3)
Jum
lah
titik
pen
guku
ran
40
35
25
20
15
10
5
0
30
30
Distribusi Kadar Air Raksa danSenyawanya dalam Atmosfir
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)(Daerah Umum)
Daerah umum
Di bawah 1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 9-10 10-100 Lebih dari 100
Kadar (µg/m3)
Jum
lah
titik
pen
guku
ran
120
100
80
60
40
20
0
31
Distribusi Kadar Air Raksa danSenyawanya dalam Atmosfir
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)(Daerah Sekitar Sumber Pencemaran)
Daerah Sekitar Sumber Pencemaran
Di bawah 1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 9-10 10-100 Lebih dari 100
Kadar (µg/m3)
Jum
lah
titik
pen
guku
ran
35
30
25
20
15
10
5
0
40
32
ResponRespon terhadapterhadap PermasalahanPermasalahan Baru Baru
Hujan AsamPemanasan GlobalHeat Island (Pemanasan Perkotaan)Lubang Ozon
33
HujanHujan AsamAsam
(1) Penyebab• H2SO4, HNO3 dll. yang terbentuk dari SO2,
NO2 dalam atmosfir, diserap oleh air hujan• Pencemaran udara yang melebihi batas negara
(2) Dampak• Mati dan punahnya makhluk hidup yang
tinggal di perairan darat• Kerusakan hutan• Kerusakan bangunan
34
Hasil Survei Tahap keHasil Survei Tahap ke--3 Tim Pengendalian 3 Tim Pengendalian Hujan Asam, Badan Lingkungan HidupHujan Asam, Badan Lingkungan Hidup
(1998(1998--2000)2000)
35
HasilHasil PengamatanPengamatan terhadapterhadap HujanHujan AsamAsam didiKota KobeKota Kobe
8
7,5
7
6,5
6
5,5
5
4,5
4
3,5
3
Max Min • Rata-rata
pH
1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 Tahun
36
PemanasanPemanasan GlobalGlobal
PenyebabCO2, CH4, N2O dll. dalam atmosfir akanmenyerap sinar radiasi dari permukaan bumi danmemancarkan radiasi gelombang panjang. Karenaradiasi gelombang panjang yang dipancarkansebagian besar berupa sinar infra merah, hal iniakan menyebabkan atmosfir di permukaan bumimenjadi semakin panas.
37
PemanasanPemanasan GlobalGlobalDampak dari Kenaikan Suhu Udara(1) Kenaikan Permukaan Air Laut (IPCC: Panel Antar-
Pemerintahan untuk Perubahan Iklim)Pencairan gunung es berdampak kenaikan permukaan air lautsebesar 10-20 cm dalam 100 tahun iniTanpa penganggulangan, di akhir abad 21 akan ada kenaikansebesar 65 cm
(2) Perubahan Kemampuan Produksi Bahan MakananKenaikan suhu udara dan Kadar CO2 akan meningkatkankemampuan produksi bahan makananAir di dalam tanah akan lebih mudah menguap, yang akanberakibat menurunkan kemampuan produksi secara total
(3) Perubahan Iklim (Angin Topan akan Menjadi Lebih Kuat)(4) Perubahan Sistem Ekologi (Berkurangnya Jenis Binatang yang
Mampu Beradaptasi)
38
PemanasanPemanasan GlobalGlobal
Langkah Pengendalian Pemanasan Global(1) Penyaringan CO2 di dalam Udara (Untuk
Disimpan ke dalam Laut Dalam)(2) Pengendalian Perusakan Hutan(3) Peningkatan Efisiensi dalam Proses
Pengubahan Bentuk Energi(4) Pemakaian Energi Alternatif
Gas Alam, Tenaga Matahari, Tenaga Air, Tenaga Angin, Panas Bumi, Bio Mass
39
PPertemuan Kyoto untuk Penanggulangan ertemuan Kyoto untuk Penanggulangan Panas Global Panas Global (Desember 1997)(Desember 1997)
Protokol Kyoto(1) Periode Tahun Tujuan: 2008-2012 (periode awal perjanjian)(2) Angka Target: Pengeluaran total gas CO2 berkurang lebih dari
5%(3) Tahun Dasar Perhitungan: 1990 untuk CO2, CH4, N2O
1995 untuk HFC, PFC, SF6
Langkah yang Diambil Negara Jepang• Menargetkan untuk mengurangi gas penyebab pemanasan
global, sebesar 6% terhadap tahun 1990• Mengembangkan sistem daur ulang yang ekonomis melalui
perbaikan undang-undang penghematan energi,
40
Heat Island (Heat Island (PemanasanPemanasan PerkotaanPerkotaan))
Sumber Bahasa:Jika ditarik garis kontur dari suhu permukaan tanah daridaerah perkotaan dan wilayah sekitarnya, denganberpusat di daerah perkotaan yang tinggi suhunya, gariskontur akan menyerupai bentuk pulau. Oleh karenanyadisebut dengan ‘pulau panas’
Penyebab:(1) Pembuangan panas dalam kuantitas besar dari pengatur
suhu ruangan, kendaraan bermotor dll.(2) Rendahnya tingkat penguapan dalam wilayah
berpermukaan kedap air(3) Penyerapan panas matahari oleh material penyebab
pencemaran udara
41
Heat IslandHeat Island
Penanggulangan(1) Penghijauan Kawasan Perkotaan
Hutan kota, penghijauan atap gedung
(2) Pemakaian jalan tidak kedap airPengunakan blok yang mempunyai banyakpori-pori untuk permukaan jalanUntuk menurunkan suhu udara, permukaan jalanharus mampu menyerap air(rongga kosong berukuran sekitar beberapa µm)
42
LubangLubang OzonOzon
Fungsi Lapisan OzonLapisan Ozon merupakan lapisan atmosfir dalam stratosphere berketinggian antara 20-30 km dari permukaan bumi yang banyakmengandung O3. Lapisan ozon menyerap sinar berbahaya bagimanusia seperti, sinar ultra violet dan sinar infra merah.Lubang OzonKadar ozon di kawasan di atas permukaan kutup selatan mulaimenipis. Kawasan ini berbentuk lingkaran. Sejak tahun 1982, dilaporkan bahwa jumlah ozon di ataspermukaan kutup selatan mulai menipis
43
LubangLubang OzonOzonPenyebab
Perusakan lapisan ozon disebabkan oleh Freon (mengandung Cl) yang dimanfaatkan sebagai bahanpendingin
Regulasi FreonProtokol Montreal tahun 1987Mengurangi jumlah produksi dan jumlah pemakaian dari 5 jenis Freon yang mempunyai daya rusak tinggi dan 3 jenisHalon menjadi setengahnya di tahun 2000 dengan tahun1986 sebagai standar acuannya.
Penanggulangan Freon penganti :HFC, PFC (angka efek rumah kaca 1.300, 7.000)Pengumpulan dan pendauran Freon