presentasi kasus interna dr.arayana

Upload: annisafadhilah24

Post on 10-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

  • Annisa Fadhilah1102011033

  • Nama: Ny. Johratul UyunUmur: 36 tahunJenis kelamin: Perempuan Alamat: Cicongkok Petir, SerangStatus: MenikahAgama: IslamPekerjaan: Pegawai Swasta

  • Keluhan utama: DemamKeluhan tambahan: Sakit kepala, mual, berdebar-debar, gemetar, penurunan berat badan.RPS: Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam timbul perlahan dan semakin hari semakin meningkat. Pasien juga mengeluhkan sakit kepala sejak 4 hari SMRS. Rasa sakit kepala seperti ditekan dan dirasakan lebih berat di bagian belakang kepala. Pasien juga mengeluhkan mual tanpa disertai muntah sejak 4 hari SMRS. Keluhan keluhan pada buang air besar (-) mimisan (-), gusi berdarah (-) bercak kemerahan di kulit (-)

  • RPS: Pasien mengatakan sering berdebar-debar dan gemetar. Pasien juga mengalami peningkatan nafsu makan namun berat badannya menurun dalam 3 bulan terakhir sebanyak 10 kg. Pasien juga mengatakan tidak tahan terhadap cuaca panas dan sering berkeringat walaupun tidak melakukan aktivitas. Tremor jarang dirasakan pasien dan gangguan haid disangkal pasien.

  • RPD: Hipertensi sejak 8 tahun laluRPK : (-)

  • Keadaan umum: baik Kesadaran : compos mentisTD: 140/80RR: 20x/menitNadi: 120x/menitSuhu: 37,6BB/ TB: 45/155Berat Badan Ideal:

  • Kepala: normocephalMata : Ca -/- Si -/- Eksofltamus (+)Von graefe sign (-) Stelwag sign (+) Morbus sign (-) Joffroy sign (-)Ressenbach sign (+)THT: Dalam batas normalLeher: Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (+), JVP meningkatThoraks: simetris dalam statis dan dinamisPulmo: Inspeksi: Bentuk dada normal Palpasi: Fremitus taktil dan vokal simetris di kedua thoraks Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru Auskultasi: Ves +/+ rh-/- wh-/-

  • Cor Inspeksi: Diameter anteroposterior 2:1 Iktus kordis tidak terlihat Palpasi: Iktus kordis teraba di midclavicula ics v arah medial Perkusi: Batas kanan linea sternalis ics iv Batas kiri linea midclavicula ics iv Batas atas linea parasternalis ics iii Auskultasi :S1 S2 reguler, M(-) G (-)Abdomen : Inspeksi :Perut cembungAuskultasi : Bising usus (+) normal Perkusi: timpani diseluruh lapang paruPalpasi: nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), massa (-) Hepar dan lien tidak terabaEkstrimitas : Akral hangat, Edema (-) Kulit tangan terasa panas, tremor (-)

  • Hb : 13,1Ht : 41,2Leukosit : 8520Trombosit: 258.000GDS : 119

    Diagnosis: Hipertiroid

  • 1.Pemeriksaan Laboratorium Cek ulang H2TL Kadar TSH dan T42. Test Widal 2. Pemeriksaan radiologi : Foto Rotgen3. EKG

    Kadar TSH 300

  • Injeksi omeprazole 1A/12 jamParacetamol 500 mg bila demam PTU 3x100 mgPropanolol 3x 10 mgLansoprazole 1x1Cefixime 2x 200 mg

  • Ad vitam: ad bonamAd functionam: ad bonamAd sanationam: ad bonam

  • Keadaan yang disebabkan kelenjar tiroidmemproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Tiroksikosis adalah gejala klinis yangDisebabkan peningkatan kadar hormon tiroiddalam darah

    60-80% penyebab nya penyakit graves :tirosikosis,struma difus, oftalmopati

  • Umum mudah lelah, lemahGastrointestinal peningkatan motilitas usus, sering BABMata mata berair, fotofobia, sensasi benda asing, eksolftamus, gangguan penglihatanCVS berdebar-debar, sesak saat aktivitas, nyeri dada, edemaRenal polidipsi, poliuriaReproduksi gangguan haid, ginekomastia, perubahan volume haidMetabolik tidak tahan panas, penurunan berat badan, nafsu makan tetap/menigkat, kontrol gula pada pasien dmDermatologi lembab, berkeringkat, mikedema, alopesia Neuropsikiatrik gelisah, insomnia, iritabel

  • 1. Obat anti Tiroid Propilitiourasil, metimazol, karbimazol (menghambat sintesis hormon tiroid)2. Beta adrenergik- antagonis propanolol, metoprolol, atenolo (mengurangi dampak hormon tiroid terhadap jaringan)3. Bahan mengandung iodine kalium iodida, solusi lugol,natrium ipodat (menghambat keluarnya T3 dan T44. Kalium perklorat, litium karbonat (menghambat transport yodium, sintesis dan keluarnya hormon)5. Tiroidektomijika pasien eutiroid, klinis maupun biokomiawiYodium Radioaktif

  • Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M , Setiati S, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.