presentasi fil man

39
KEGIATAN DAN PENYEBABAN MANUSIA BERKOMUNIKASI Presented by : SITI BAHIYAH ( 46113120012)

Upload: bahiyah-mahiz

Post on 14-Jul-2015

58 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

KEGIATAN DAN PENYEBABAN MANUSIA BERKOMUNIKASI

Presented by :

SITI BAHIYAH ( 46113120012)

PERMASALAHAN Manusia berkorelasi dengan yang lain. Bermacam-macam kegiatan manusia ( memahami yang lain, bicara dengan

dia, bercinta kasih, belajar, mendidik anak, bekerja, dll ). Perlu diselidiki menurut dasarnya, menurut struktur manusiawi yang induk.

Pertanyaan mendasar :

- Apakah kegiatan ini merupakan hubungan yang efektif yang menyampaikan sesuatu pada yang lain ?

- Atau hanya korelasi yang terdiri dari perbandingan dan pembagian peranan saja ?

- Atau hanya merupakan dialog ( kelakuan ) yang pura-pura berkontak saja ?

- Apa sebenarnya arti struktural " saling mengadakan " ?

•" Perhatian utama para filsuf adalah : apakah memang ada kontak hidup ; apakah sungguh

diakui adanya komunikasi "

BEBERAPA PENDAPAT Tradisi Platonis-Aristotelis-Tomistis Manusia itu aktif, baik secara imanen maupun transenden.

Kegiatan berupa komunikasi dan partisipasi timbal balik.

Hakikat komunikasi dikembalikan kepada suatu relasi yang

akhirnya statis.

Dipandang menurut pola sebab akibat organis

Komunikasi maupun penerimaan pengaruh disebabkan adanya

potansi-potensi di dalam subjek dan objeknya.• potensi pasif, yang langsung dihubungkan dengan materialistis dan dengan

perkembangan.• potensi aktif atau operasional, terutama fikiran dan kemauan

cont ...

Dualisme

Tidak ada kontak langsung dengan yang lain yang bersifat operasional. Descartes

Pengaruh satu-satunya antara badan-badan adalah komunikasi gerakan ekstrinsik.

Badan serba pasif di dalam komunikasi maupun penerimaan.

Kesadaran manusia tidak langsung dipengaruhi, tertutup

di dalam dirinya sendiri, tersembunyi di dalam atau belakang tubuhnya.

cont ...

MalebrancheMenusia tidak memiliki kegiatan apapun, hanya

dihinggapi sejumlah ekstrinsik, namun itu tidak dapat diberi-alih sama sekali. Hanya Tuhan yang berkegiatan " Occasionalisme "

LeibnizManusia terdiri dari sejumlah " monas-monas " Masing-masing monas merupakan titik sentrum

daya ( bagi yang materiil ) atau kesadaran (bagi yang spiritual )

Tidak ada komunikasi, saling tertutup dan mutlakSemua pengaruh atau komunikasi hanya semu

belaka.Kegiatan yang serba imanen disinkronisir

cont ...

Materialisme Materialisme klasik, tidak menerima kontak sama

sekali diantara atom-atom yang bersama-sama mewujudkan subtansi-subtansi hanya hubungan ekstrinsik belaka, dan pergeseran tempat.

Materialisme modern, semua kegiatan manusia merupakan fungsi-fungsi fisik-kismis dan biologis dan itu sama dengan 'organis' yang bekerja tanpa ketertujuan , hanya mengikuti strukturnya saja.

komunikasi dinilai sebagai pengaruh entah sepihak atau timbal balik, tapi tidak menjamin kesendirian yang lain

cont ...

Spiritualisme ( subjektivisme ) Menurut Kant, manusia saling mempengaruhi diliputi rahasia yang tak dapat diatasi Hasil dari hubungan timbal balik tidak dapat diketahui , sebab

semua kesan dinilai menurut kategori-kategori di dalam manusia sendiri tanpa diketahui kesesuaian atau tidaknya.

Idealisme berpendapat : semua kegiatan manusia sebenarnya imanen saja, yaitu instrinsik di dalam satu subtansi mutlak, dengan mungkin ada dialektik di antara unsur-unsur yang masih terbedakan di dalam subtansi itu.Komunikasi kepada diri sendiri saja, tanpa penyerahan kepada yang lain apapun.

cont ...

Para EksistensialismeMenekankan aspek praktis.Manusia bertindak, melaksanakan sesuatu.Manusia memberikan arti kepada manusia

lain dan dunia.Manusia melakukan pergaulan terhadap yang

lain.Manusia membawa diri dan terus menerus

berkomunikasi dengan yang lain.Untuk masa depannya manusia mempunyai

proyek mengenai diri sendiri dan untuk yang lain

OTONOMI DAN KORELASI

KEGIATAN IMANEN DAN TRANSENDENImanensi

Pengakuan manusia akan diri sendiri disebut "milik- diri" yang mewujudkan subtansi manusia bukan saja bersifat statis dan tawar, rengsa dan lembam tapi justru mengadakan manusia.

'Sekarang'-nya manusia mengkonsentrasikan dan mengintegrasikan diri secara aktif.

Manusia melaksananakn diri, memahami penghayatannya dan mengamini pengakuannya, memeluk, menghargai dan menikmati diri atau ' memanusia '

Manusia membuat dirinya sendiri, dan seluruh kegiatannya dengan hasilnya membangun keunikannya sendiri.

cont ...

Transendensitransenden yang berarti mengatasi, melewati,

menyebrang atau beralih.Kegiatan manusia walaupun seratus persen

bersifat imanen, bukan melulu imanen.Hanya mengakui diri di dalam korelasi dengan

yang lainMengartikan dan mengadakan diri sejauh ia

berfungsi terhadap yang lain, dan sejauh yang lain diartikan dan diadakannya pula.

Kegiatan manusia selalu bersifat Transendensi menunjukan kegiatan terhadap yang lain daripadaku, membuat yang lain menjadi yang lain, mempengaruhi yang lain, memberikan arti, harga dan hidup kepada yang lain.

cont ...

SejajarImanensi dan transendensi dalam kegiatan

manusia bukan saling bertentangan.Selain menghasilkan diri sendiri manusia sekaligus

mengadakan yang lain, keduanya saling mengandaikan dan saling mensyaratkan di dalam kegiatan apapun.

Kegiatan imanen dan transenden saling memuat dan sama rata.

Sejauh aku menyebabkan yang lain, begitu jauh juga aku mengadakan diri sendiri dan sebaliknya.

KOMUNIKASITerisi manusia sendiri

Komunikasi artinya 'memberikan sebagian' atau 'ikut ambil bagian'

Pengakuan akan diri dan yang lain merupakan dua aspek yang saling memuat dan melengkapi dengan sejajar

Yang aku berikan kepada yang lain tidak berbeda dari yang aku berikan kepada diriku sendiri, yaitu seluruh diriku.

Manusia mengkomunikasikan dirinyakepada yang lain seakan-akan menghadiahkan diri kepada yang lain itu

cont ...

Tanpa Kehilangan KesendirianMemberikan diriku kepada yang lain bukan berarti yang lain

kehilangan dirinya sendiri, melainkan justru menjadi yang lain dan aku justru menjadi aku juga.

Yang lain bukan aku kuasai atau aku ubah sesuai dengan pengakuan sendiri.

Yang lain tidak aku hisap sehingga menjadi satu subtansi denganku, juga tidak membentuk subtansi baru

Sebaliknya aku sendiri juga tidak tenggelam dan hilang di dalam yang lain.

Yang lain mengolah komunikasi itu sesuai dengan keunikannya sendiri, sehingga komunikasiku di dalam yang lain itu seluruhnya merupakan milik dan kesendirian yang lain pula.

Pengakuan akan diri sendiri terjadi pada dan di dalam yang lain. Kesendirian yang lain itu sekaligus merupakan kekayaanku.

ROHANI DAN JASMANI : DIMENSIONALITAS

KEGIATANRefleksi dan Eksterioritas

Imanensi manusia merupakan "refleksi komplit" atau "lengkap" terhadap diri sendiri. seakan-akan masuk pada diri sendiri, ke dalam batas-batas sendiri dan hadir pada dirinya sendiri.

Manusia juga keluar kepada yang lain, masuk dan hadir padanya dalam komunikasi.

Bersama denga interiority lengkap kegiatan manusia memiliki eksteriority lengkap pula.

Komunikasi bersifat spiritual-materiil dan dimensional.

cont ...

Meresapi Duniaku Aku mengkomunikasikan diriku bukan hanya kepada partner

saja, tapi sekaligus kepada semua yanglain, dan itu meliputi segala orang dan seluruh alam infrahuman.

Seluruh duniaku be'response' kepadaku di dalam penghayatannya, dalam cara rekasi itu kelihatan pengaruh dan komunikasiku.

Aku sungguh-sungguh mengkomunikasikan diriku kepada yang lain sehingga keluar batas subtansiku dan meresapi seluruh dunia, dengan menyentuhnya sampai pada intinya.

Komunikasi membawa pengaruh yang memiliki ciri spacial ( ruang ) sebab bersifat spirituial-materiil.

Pengaruhnya seakan diberi alih dari yang satu kepada yang lain..

Subjek tidak hanya menelorkan pengaruhnya secara liar, lalu menunggu saja diterima atau tidaknya, ia mengarahkan diri kepada semua yang lain dengan langsung dan konkrit.

Subjek memberikan strukturasi kepada keseluruhan yang lain, dan membuatnya menjadi dunianya sendiri. Dan partnernya diakuinya sebagai bagian dalam dunianya itu.

cont ...

Aku Pada PartnerKomunikasi itu aku sendiri.Aku keluar dari batas-batasku dan menerobos yang lain.Aku masuk pada yang lain, dan itu bukan suatu 'aku

duplikat', atau aku 'intensional saja'.Aku berinfiltrasi ke dalam yang lain, ke dalam partnerku dan

dunianya.Ia tidak dapat mengosongkan dunianya lagi dari aku.Saya mengecap seluruh dunianya karena kehadiran dan

pengakuanku.Adaku sendiri menyentuh partner bukan hanya wakilku, atau

pengantar atau tandaku. Akun tidak tinggal 'disini saja', aku benar-benar 'di sana'.

Aku sendiri, meskipun berdistingsi dari yang lain secara spasial, juga bersatu dengan yang lain secara spasial.

Imanensi dan transendensi tetap sejajar dan saling memuat.

cont ...

Partner pada kauPartner tidak menunggui komunikasiku saja, tetapi

juga tertarik olehnya, mencarinya, menjemputnya, dan mengulurkan tangannya.

Ia datang padaku, tidak tinggal pada batas badan biologis, tapi menerobos sampai pada intiku untuk dipengaruhi.

Dengan menerima komunikasi di dalam diri sendiri, ia bukan menelan dan mencerna saja, melainkan menjamin adaku dan menghormatinya.

Ia hadir padaku, bukan hanya duplikatnya, gambarannya, wakilnya, pengaruhnya, melainkan dia sendiri

Partner bukan hanya 'disana' melainkan sungguh-sungguh 'di sini'

cont ...

Satu Kegiatan SpasialImanensi dan transendensi komunikasiku juga

mengandalkan imanensi dan transendensi penerimaan pihak lain, bersatu dalam satu kegiatan yang berdimensi spasial.

Subjek dan partner saling memuat, memeluk dan meneliti.

Imanensi dan transendensi juga saling memuat dan melengkapi secara dimensional ( spriritual materiil )

KESIMPULAN

Setiap relasi manusia adalah merupakan kegiatan. Kegiatan manusia bersifat imanen dan transenden. Manusia mengadakan dirinya bersama dengan

mengadakan yang lain. Ekspresi diri juga bersifat komunikatif. Menghapus atau melalaikan dimensi transenden maka

perkembangan diri menjadi steril dan membekukan orang itu.

Penyebaban bersifat manusiawi ditemukan sebagai komunikasi kepada yang lain, jadi semua relasi hakikatnya merupakan komunikasi real.

Pada hakikatnya manusia mengkomunikasikan dirinya sendiri pada yang lain.

Setiap kegiatan manusia terhadap yang lain bersifat konkret dan khusus.

AKTIF DAN PASIF

KEGIATAN TIMBAL BALIK Subjek Aktif - Partner Pasif

Komunikasi subjek seluruhnya bersifat aktif, subjek sendiri hadir pada partner.Kemudian, komunikasi subjek diterima oleh partner ( ditentukan secara pasif oleh subjek ), terjadi perubahan di dalamnya. Perkembangan atau tambahan di dalam partner itu sekaligus komunikasi subjek dan perubahan partner.Komunikasi real terjadi hanya sejauh pengaruh subjek diterima oleh partner.

Partner Aktif - Subjek PasifPenerimaan komunikasi subjek oleh partner bukan hanya 'pasif' saja tetapi menerima dengan aktif ( ia mengolahnya dan memperkembangkan diri di dalam komunikasi dan pengaruih subjek ).Partner berkomunikasi kepada subjek , dan subjek tertimpa oleh pengaruh itu , subjek menerima pengaruh partner ini dengan pasif, diubah olehnya dan mendapatkan penentuan baru.Komunikasi menjadi real hanya sejauh komunikasi partner di terima oleh subjek

Kesimpulan analisis : antar komunikasiKeempat langkah tersebut merupakan unsur-unsur struktural yang termuat dalam satu lingkaran atau "circuit".Partner baru berkomunikasi sambil menerima komunikasi subjek, subjek baru mengkomunikasikan diri sambil menerima pengaruh partner. Subjek membuat partner berkegiatan, partner membuat subjek berkomunkasi.Tidak ada unsur yang mendahului yang lain. Semua terjadi sekaligus. Semua kegiatan saling timbal-balik, saling memuat dan mengukur.

KEAKTIFAN DAN KEPASIFAN

Keaktifan mengandaikan kepasifanKomunikasi subjek hanya mungkin kalau kegiatan itu korelatif atau timbal balik, dan bersama dengan penerimaan dari yang lain. Dalam subjek maupun dalam partner aspek aktif dan pasif keduanya ditemukan bersama-sama.

SejajarAspek aktif dan pasif dalam komunikasi itu sejajar, manusia hanya aktif sejauh ia pasif ( menerima ), dan ia hanya pasif sejauh ia aktif ( menawar ) pula.Kesejajaran keaktifan dan kepasifan, imanensi dan transendensi berlaku pada komunikasi dengan satu partner, namun mungkin bukan semua aspek atau unsurdi dalam subtansi subjek dengan lengkap dapat di eksplisitkan di dalam komunikasi itu.

OBJEK DAN POTENSI

Objek Kegiatano Objek materiil bagi kegiatanku yang aktif dan

pasif ialah aku sendiri bersama-sama dengan semua yang lain.

o Objek induk atau objek formal adalah manusia sekedar manusia ; memanusiakan diri sendiri dan yang lain dengan mengkomunikasikan diri dan menerima komunikasi dari yang lain ; membawa diri dan yang lain dan dibawa pula kepada penghayatan hakikat manusia menurut semua unsur struktural, dengan makin mendalam dan meluas.

Kegiatan dan Objek itu sejajaro Objek adalah isi atau sasaran kegiatan sendiri atau hasil dari

komunikasi diri dan partisipasi pada yang lain. o Komunikasi-partisipasi manusia dan objeknya sesuai satu sama

lain.o Kegiatannya adalah memanusiakan diri dan yang lain dan

dimanusiakan.o Objeknya adalah pemanusiaan diri sendiri dan yang lain.o Kegiatan manusia dan objek saling menentukan dan memuat,

apabila komunikasi-partisipasi berhasil dan terjadi kesatuan antara subjek yang berkegiatan dengan objeknya.

o Bagi setiap kegiatan konkret berlaku kesejajaran antara kegiatan sendiri dan objeknya.

o contoh kegiatan konkret : " ibu mencium anaknya "

Potensi Kegiatan Manusiao Kemampuan manusia sama luasnya dengan

aktualitas kesadaran yang telah tercapai.o Kemampuan manusia induk adalah kemampuan

untuk memanusiakan diri dan yang lain dan dimanusiakan.

o Kemampuan atau potensi subtansial ( yang selalu aktif dan pasif ) diintegrasikan oleh seribu satu potensi-potensi konkret dan sekunder ( yang juga semua aktif dan pasif ), sesuai dengan macam-macamkegiatan itu.

o Kesimpulan : Kegiatan manusia yang dipandang menurut induknya yaitu memanusia, maupun kegiatan sekunder konkret berlaku kesejajaran mutlak antara potensi, kegiatan dan objek.

TARAF-TARAF DI DALAM KEGIATAN MANUSIA

LAPANGAN-LAPANGAN KEGIATAN Aspek kegiatan manusia yang induk :Pertama

Keseluruhan kegiatan manusia dibedakan menjadi empat taraf subtansial : Kegiatan fisiko-kismis, biologis, psikis-naluri ( sensori-motoris ), dan kegiatan kesadaran.Kedua

Masing-masing taraf dibedakan bidang-bidang tertentu yang lebih kurang berlainan dari yang lain

cont ...

Ketiga

Dibedakan spesialisasi -spesialisasi konkret pada masing-masing bidang, misalnya ada gaya berfikir -mengerti yang khusus bagi ilmu pasti, ilmu sosial, filsafat ada pengertian yang lebih analitis dan sintetis.

Pada bidang biologis : konstitusi badan bagi iklim panas atau dingin, pencernaan makanan atau olah raga.

cont ...

Objek dan Potensi pada Lapangan KegiatanSetiap taraf, bidang dan spesialisasi bidang

memiliki kegiatannya sendiri.selalu ada kesejajaran antara kegiatan, objeknya

dan potensinya.Bagi setiap taraf, bidang dan spesialisasi bidang

kegiatan dapat dibedakan kemampuan khusus, atau potensi bagi macam kegiatan itu.

Bagi setiap lapangan dalam kegiatan induk berlaku kesejajaran antara kegiatan, objek formal dan potensi yang merupakan kesatuan yang konkret.

cont ...

Kesatuan Lapangan-LapanganSuatu Kegiatan Induk

Objek formal masing-masing tidak dipandang sebagai cita-cita puncak.

Potensi masing-masing lapangan merupakan generator-generator kecil dalam manusia yang masih tanpa isi pribadi.

Pada setiap lapangan manapun kegiatan, objek formal, dan potensi selalu menjadi kesatuan yang konkret.

cont ...

DistingsiDistingsi antara objek-formal dan potensi itu

serupa dengan perbedaan antara keempat taraf.

Semua spesialisasi akhirnya berintegrasi di dalam batas salah satu bidang.

Setiap bidang merupakan bagian integral bagi salah satu keempat taraf.

Keempat taraf bersama-sama mewujudkan subtansi manusia yang satu.

cont ...

Ciri manusiawiSemua taraf, bidang, dan spesialisasi yang ada dalam manusia memiliki kekhususan, sehingga berbeda dari aspek yang serupa di dalam yang bukan manusia.

Semua unsur struktural Semua unsur struktural bagi kegiatan manusia berlaku pada semua lapangan kegiatan yang juga terealisasi baik imanensi maupun transendensi, baik keaktifan maupun kepasifan.Subjek dan Partner berkomunikasi dan berpartisipasi di dalam batas-batas potensi dan objek formal yang menentukan kegiatan lapangan itu.

cont ...

Kebiasaan Kebiasaan merupakan realisasi konkret

dalam hal kegiatan, objek formal dan potensi yang telah terendap dan terbentuk pada masa lampau.

Setiap kegiatan konkret baru bersama pengkonkretan objek formal dan potensi baru mengalir realitas yang telah tercapai

Kebiasaan konkret dalam manusia konkret merupakan arah yang telah diambilnya,

pembangunan dan penyusunan dari semua lapangan di dalam hakikat manusia.

KESIMPULAN

Manusia berkegiatan, imanen dan transenden, aktif dan pasif, mendominir seluruh eksistensinya dan meliputi semua aspek pengkonkretannya.

Semua lapangan kegiatan dengan semua seginya berperan dalam komunikasi-partisipasi.

Semua selalu ada di mana-mana termuat dalam pengakuan manusia akan diri sendiri dan akan yang lain

KEGIATAN INDUK DAN SEKUNDER ; DAN PERKEMBANGANKegiatan Induk dan Sekunder

Pada setiap 'sekarang'-ku juga kegiatan induk ( saling memanusiakan ), dengan semua kegiatan bagiannya diruncingkan pada satu kegiatan dan satu objek konkret atau sekunder.

Dalam semua aspek fenomenal-sekunder, imanensi dan transendensi, komunikasi dan partisipasi, ekatifan dan kepasifan, objek formal dan potensi seluruhnya diresapi dan dilatarbelakangi oleh seluruh kegiatan induk.

cont ...

PerkembanganManusia berkembang dalam kegiatannya, secara kontinu ia bertemu dengan yang lain. Setiap saat 'aku' induk dan kegiatan induk merealisir diri lagi di dalam antarkomunikasi baru, di dalam deretan partner-partner fenomenal baru dalam kegiatannya.Semua unsur struktural dalam kegiatan-kegiatan fenomenal yang selalu baru itu juga ikut berkembang.

cont ...

Imanensi dan Transendensi berkembangDengan makin mengadakan yang lain dan menyumbang kepada mereka,manusia semakin memiliki diri dan bertambah kaya di dalam diri sendiri.

Dalam keaktifan dan kepasifan terjadi peningkatan.Bersama dengan memperdalam keaktifannya, manusia juga menjadi lebih pasif, lebih terbuka dan mampu menerima komunikasi dari yang lain ( atau untuk menolaknya dan mengambil sikap lain ).

cont ...

Objek formal dan potensi induk berkembang. Objek formal dan potensi induk berkembang

bersama dengan perkembangan kegiatan sendiri, seakan mulai dari nol.

Objek formal makin meluas dan mendalam. Makin manusia memahami objek formal ( manusia dan yang manusiawi ) kegiatannya dan menciptakan sendiri pula, maka objek formal ini makin real dan konkret.

Demikian juga untuk kemampuan dan potensi berkembang mulai dari kecil, sambil berkegiatan

mereka berkembang dan lebih berkuasa tapi sekaligus lebih terarah dan lebih diruncingkan ( kebiasaan ).

cont ...

Taraf, bidang dan spesialisasi berkembangDalam setiap aspek, taraf, bidang dan

spesialisasi berkembang di dalam dan bersama dengan subtansi manusia.

Keempat taraf, bidang dan spesialisasi satu sama lain makin berkembang di dalam kegiatan yang satu, tentu dengan masing-masing mempertahankan tempatnya sendiri.

KESIMPULAN

• SEMUA UNSUR YANG DISEBUT MERUPAKAN HAKIKAT KEGIATAN MANUSIA , MERUPAKAN STRUKTUR KEGIATAN DI DALAM FAKTA INDUK.

• SATU REALITAS KONKRET YAITU SUBTANSI MANUSIA MENURUT PENGAKUANNYA AKAN DIRI SENDIRI BERSAMA DENGAN YANG-LAIN SEMUA.

• PADA INTINYA SEMUA UNSUR BERFUNGSI DI DALAM ANTARKOMUNIKASI, SEMUA SELALU HADIR DAN SALING MELENGKAPI DAN DITEMUKAN DALAM SETIAP KEGIATAN KHUSUS DAN SEKUNDER.

• SEMUA SAMA RATA DAN SEJAJAR