presentasi deputi ru 13 april 2016 - kein final
TRANSCRIPT
“Program Restrukturisasi Usaha Tahun 2016”disampaikan pada :
“FGD Pembahasan Penyusunan Policy Paper KUMKM danSinergi Program Kementerian Koperasi dan UKM dengan
Komite Ekonomi dan Industri nasional (KEIN)”
Rabu, 13 April 2016
USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN BESARUSAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN BESAR (BERDASARKAN UU 20 TAHUN 2008)(BERDASARKAN UU 20 TAHUN 2008)
Usaha BesarUsaha Besar Omzet/tahun lebih dari Rp 50 MiliarAsset lebih dari 10 Miliar
Usaha KecilUsaha KecilOmzet/tahun Rp 300 Juta s.d. Rp 2,5 MiliarAsset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta
Usaha MikroUsaha MikroOmzet/tahun s.d.Rp 300 JutaAsset s.d. Rp. 50 juta
57.189.393 Unit (98,77%)
654.222 Unit (1,13%)
52.106 Unit (0,09%)
5.066 Unit (0,01%)
Tahun 2013TOTAL : 57.900.787
UNIT
Sumber: Badan Pusat Statistik 20132
3
Global Competitive Among Countries of The ASEAN-10.Based on GCI 2014
4
Negara Score Peringkat 2014
Peringkat2013
Peringkat 2012
Peringkat 2011
Singapura 5.67 2 2 2 2
Malaysia 5.06 24 24 25 21
Brunei Darussalam
4.87 26 26 28 28
Thailand 4.52 37 37 38 39
Indonesia 4.40 38 38 50 46
Filipina 4.23 59 59 65 75
Vietnam 4.11 70 70 75 65
Kamboja 4.01 88 88 85 97Sumber : berbagai sumber dan World Economic Forum
- www.masnovanjogja.blogspot.com/2014/09/ranking-global-competitiveness-index.html
Global Competitiveness Index– ASEAN-8
5
Indonesia
2009 Indonesia
2014 S. Korea
2014 China 2014
Thailand 2014
India 2014
Vietnam 2014
Market Size 17 15 12 2 22 3 36
Macroeconomic Stability 72 26 9 10 31 110 87
Innovation 47 33 17 32 66 41 76
Business Sophistication 39 37 24 45 40 42 98
Goods Market Efficiency 37 50 33 61 34 85 74
Financial Market Sophistication 57 60 81 54 32 19 93
Infrastructure 86 61 11 48 47 85 82
Higher Education & Training 71 64 19 70 66 91 95
Institution 68 67 75 47 78 72 98
Health and Primary Education 87 72 18 40 81 102 67
Technology Readiness 88 75 22 85 78 98 102
Labor Market Efficiency 43 103 78 34 62 99 56
Overall Ranks 55 38 25 29 37 60 70
Ranking in global competitiveness (12 Variabel)
Source: Global Competitiveness Index, 2013 - 2014
6
7
MENJABARKAN VISI DAN MISI JOKOWI-JK KEDALAM PROGRAM & KEGIATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
Landasan Kebijakan
Umum
1. Pancasila
2. UUD 1945
1. Berdaulat dalam Bidang Politik;
2. Berdikari dalam Bidang Ekonomi;
3. Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan.
Trisakti Nawa Cita Jokowi-JK 2015 - 2019
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah -daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;
5. Meingkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing dipasar internasional;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa;
9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Arah Pembangunan 2015-2019
Nawa Cita Nawa Cita Ke-2: Ke-2:
Membuat Membuat pemerintah pemerintah tidak absen tidak absen dengan dengan membangun membangun tata kelola tata kelola pemerintahan pemerintahan yang bersih, yang bersih, efektif, efektif, demokratis demokratis dan dan terpercayaterpercaya
Nawa Cita Nawa Cita Ke-6: Ke-6: Meningkat-Meningkat-kan produk-kan produk-tivitas rakyat tivitas rakyat dan daya dan daya saing dipasar saing dipasar internasionalinternasional
Nawa Cita Ke-Nawa Cita Ke-7 :7 :
Mewujud-kan Mewujud-kan kemandirian kemandirian ekonomi ekonomi dengan dengan menggerak-menggerak-kan sektor-kan sektor-sektor sektor strategis strategis ekonomi ekonomi domestik;domestik;
Kebijakan :
1.Peningkatan kompetensi SDM KUMKM;
2.Perluasan akses pembiayaan;
3.Peningkatan nilai tambah dan jangkauan pemasaran UMKM;
4.Penguatan kelembagaan usaha dan Koperasi
5.Peningkatan iklim usaha yang kondusif.
Pelaksanaan Program/Kegiat
an
1. Reformasi Birokrasi;
2. Penataan Peratuarn Perundang-Undangan;
3. Peningkatan kapasitas SDM KUMKM;
4. Kemitraan;5. Program
Bantuan Sosial Ekonomi bagi KUMKM;
6. Dana Dekonsentrasi;
7. Tugas Pembantuan (TP);
8. Dana Bergulir LPDB-KUMKM;
9. Kredit dengan Pola Penjaminan/KUR;
Goals Setting
1. Meningkatnya Produktivitas dan Daya Saing
2. Meningkatnya iklim usaha yang kondusif;
3. SDM KUMKM yang Kompatibel;
4. Keuangan Inklusif;
5. Kelembagaan KUMKM yang sehat, kuat, tangguh dan mandiri;
6. Produk KUMKM berdaya saing
7. Jaringan dan Pasar KUMKM yang luas;
8. Pelayanan Prima Koperasi;
9. Meningkatnya peran pemerintah daerah dan masyarakat dalam pemberdayaan KUMKM.
Dinamika Lingkungan Eksternal
Dinamika Lingkungan Internal
Kondisi Mendatang
77
8
1.1 Kondisi Koperasi1.1 Kondisi Koperasi
Jumlah Aktif Tidak Aktif RAT Jumlah Aktif Tidak Aktif RAT1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 Aceh 7.428 3.764 3.664 2.069 18 NTB 3.966 2.283 1.683 1.244
2 Sumut 12.286 6.708 5.578 2.779 19 NTT 3.130 2.818 312 1.974
3 Sumbar 3.800 2.621 1.179 1.513 20 Kalbar 4.781 2.871 1.910 700
4 Riau 4.993 3.094 1.899 912 21 Kalteng 3.105 2.268 837 454
5 Jambi 3.685 2.291 1.394 933 22 Kalsel 2.571 1.669 902 792
6 Sumsel 5.852 4.336 1.516 1.584 23 Kaltim 5.184 3.524 1.660 1.598
7 Bengkulu 2.252 1.686 566 672 24 Kaltara 735 426 309 87
8 Lampung 4.833 3.041 1.792 683 25 Sulut 6.038 3.426 2.612 832
9 Babel 1.058 836 222 326 26 Sulteng 2.246 1.470 776 414
10 Kepri 2.252 1.391 861 329 27 Sulsel 8.556 5.318 3.238 1.288
11 DKI Jakarta 7.928 5.645 2.283 583 28 Sultra 3.368 2.616 752 329
12 Jabar 25.563 15.633 9.930 6.115 29 Gorontalo 1.148 741 407 260
13 Jateng 27.784 22.563 5.221 21.664 30 Sulbar 985 735 250 181
14 D.I. Yogyakarta 2.610 2.269 341 1.369 31 Maluku 3.225 2.370 855 239
15 Jatim 30.850 27.140 3.710 22.788 32 Papua 3.101 1.784 1.317 421
16 Banten 6.234 3.895 2.339 1.706 33 Malut 1.394 831 563 302
17 Bali 4.952 4.401 551 2.753 34 Papbar 1.595 785 810 115
Komposisi Koperasi Komposisi KoperasiProvinsi/D.I.No No Provinsi/D.I.
Sumber: Data Kementerian Koperasi dan UKM 2015
1. Total Koperasi : 209.488 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif1. Total Koperasi : 209.488 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif : 62.239 (dkeluarkan/dibekukan).: 62.239 (dkeluarkan/dibekukan).2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.008 unit2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.008 unit
9
1.2 Kondisi UMKM1.2 Kondisi UMKM
Sumber : Data Kementerian KUKM Didasarkan pada Perhitungan BPS 2013
PONDASI :USAHA MIKRO DAN KECIL
± 55.162.164 Unit (99,91%)
USAHA MIKRO DAN KECIL USAHA MIKRO DAN KECIL ADALAH PONDASI PEREKONOMIAN NASIONALADALAH PONDASI PEREKONOMIAN NASIONAL
MasyarakatMasyarakatKoperasi Koperasi IndonesiaIndonesia
Usaha BesarUsaha Besar Omzet/tahun lebih dari Rp 50 MiliarAsset lebih dari 10 Miliar
Usaha KecilUsaha KecilOmzet/tahun Rp 300 Juta s.dRp 2,5 MiliarAsset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta
Usaha MikroUsaha MikroOmzet/tahun s.d.Rp 300 JutaAsset s.d. Rp. 50 juta
Kontribusi UMKM :1.PDB : 57,56%2.T. Kerja : 96,99%3.Ekspor Non Migas : 15,68%(Data BPS 2013)
10
11
Pengurangan angka kemiskinan
Pertumbuhanekonomi
Pengembangan UKMYang berbasis iptek dan
berdaya saing
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO meningkatkan pendapatan
masy. berpendapatan rendah
KOPERASI meningkatkan posisi tawar
Dan Efisiensi Kolektif para anggotanya
Misi ke 2 : Bangsa yg
berdaya saing
Misi ke 5 : Pemerataan
Pembangunan dan berkeadilan
MISI RPJPN 2005-2025 SASARAN
2.1. KERANGKA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DALAM RPJPN 2005-2025
12
2.2.22 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DALAM RPJMN 2015-2019KOPERASI DAN UMKM DALAM RPJMN 2015-2019
13
Sasaran Indikator Target1. Meningkatnya
kontribusi UMKM dan koperasi dalam perekonomian
1. Pertumbuhan kontribusi UMKM dan koperasi dalam pembentukan PDB (rata-rata/tahun)
6,5-7,5%
2. Pertumbuhan jumlah tenaga kerja UMKM (rata-rata/tahun) 4,0-5,5%3. Pertumbuhan kontribusi UMKM dan koperasi dalam ekspor non
migas (rata-rata/tahun)5,0-7,0%
4. Pertumbuhan kontribusi UMKM dan koperasi dalam investasi (rata-rata/tahun)
8,5-10,5%
2. Meningkatnya daya saing UMKM
5. Pertumbuhan produktvitas UMKM (rata-rata/tahun) 5,0-7,0%6. Proporsi UMKM yang mengakses pembiayaan formal (target
tahun 2019)25,0%
7. Jumlah UMKM dan koperasi yang menerapkan standardisasi mutu dan sertifikasi produk (kumulatif selama 5 tahun)
50.000 unit
3. Meningkatnya usaha baru
8. Pertambahan jumlah wirausaha baru – melalui program pusat dan daerah (kumulatif selama 5 tahun)
1 juta unit
4. Meningkatnya kinerja kelembagaan dan usaha koperasi
9. Partisipasi anggota koperasi dalam permodalan (target tahun 2019)
55,0%
10. Pertumbuhan jumlah anggota koperasi (rata-rata/tahun) 7,5-10,0%11. Pertumbuhan volume usaha koperasi (rata-rata/tahun) 15,5-18,0%
22.3.3 SASARAN PENINGKATAN DAYA SAINGSASARAN PENINGKATAN DAYA SAING KOPERASIKOPERASI & & UMKM UMKM DALAM RPJMN 2015-2019DALAM RPJMN 2015-2019
14Keterangan :A. Sasaran 1 s.d. 3 dan Indikator serta Target Nomor 1 s.d. 8 merupakan tugas/kewenagan K/L terkait;B. Sasaran 4 dan Indikator serta Target Nomor 9 s.d. 11 merupakan tugas/kewenangan Kementerian Koperasi dan UKM.
15
DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA
Ir. Yuana Sutyowati, MM
SEKRETARISDEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA
Ir. Halomoan Tamba, MBA
ASDEP PEMETAAN KONDISI DAN PELUANG USAHA
Ir. Hendrianto, MM
ASDEP PENGEMBANGAN INVESTASI USAHA
Dra. Sri Istiati
ASDEP PERLINDUNGAN USAHA
Ir. Karimuddin, MM
ASDEP PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN USAHA
Ir. Yoseva, MM
ASDEP PENDAMPINGAN USAHA
Ir. Nur Ediningsih, MM
16
TUGAS DAN FUNGSIDEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA
Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor: 08/PER/M.KUKM/IX/2015
(pasal 332 & pasal 333)
Fungsi Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha:
1.Perumusan kebijakan di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan investasi usaha baru, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.2.Koordinasi dan sinkronisasi di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan investasi usaha baru, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.3.Pemantauan, analisa, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan investasi usaha baru, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.4.Pelaksanaan administrasi Deputi bidang RestrukturisasiUsaha.5.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
Tugas Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha:
“Menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi, pemantauan, analisa, evaluasi dan pelaporan, pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, pendampingan usaha, pengembangan dan penguatan usaha, perlindungan usaha dan pengembangan investasi usaha baru, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.” 1
7
KEGIATAN STRATEGIS TAHUN 2016
PERLINDUNGAN USAHA
1. Fasilitasi Legalitas Usaha Mikro dan Kecil (UMK)/IUMK- Sosialisasi IUMK dengan Pemangku Kepentingan- Monitoring dan Evaluasi IUMK- Percepatan melalui koordinasi dan pendampingan IUMK.
2. Temu Konsultasi Pemberdayaan KUMKM dalam rangka Menghadapi Pemberlakuan Kebijakan Kawasan Perdagangan Bebas
3. Fasilitasi Pendampingan Penanganan Dampak Kebijakan Kawasan Perdagangan Bebas Bagi Koperasi Dan UMKM di 6 provinsi (100 tenaga pendamping)
4. Penanganan KUMKM pasca bencana (gempa, tsunami, gunung meletus, kebakaran, banjir, dsb) sebanyak 7 paket (350 KUMKM)
PROGRAM PENDAMPINGAN KUMKM MELALUI PLUT-KUMKM
1. Pembangunan 7 (tujuh) unit PLUT KUMKM di 7 (tujuh) lokasi melalui pola Tugas Pembantuan (TP).
2. Temu Solusi Teknis Pengendalian Program PLUT-KUMKM.3. Sosialisasi Program PLUT-KUMKM.4. Koordinasi dan Konsolidasi Program PLUT-KUMKM.5. Re-branding 42 PLUT-KUMKM.6. Rekrutmen Konsultan Pendamping PLUT-KUMKM (293 konsultan
pendamping).7. Peningkatan Kapasitas Bidang Pemasaran Pendamping PLUT-KUMKM.8. Kerjasama dan sinergi pendamping dengan stakeholders (ABDSI, KADIN
UMKM, KKMB, Asosiasi UKM, dsb).9. Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)10. Monitoring dan Evaluasi Program PLUT-KUMKM.
1
2
18
KEGIATAN STRATEGIS TAHUN 2016
PENGEMBANGAN INVESTASI USAHA
1. Penyiapan implementasi pengelolaan Sistem Resi Gudang (SRG) oleh Koperasi.
2. Fasilitasi temu konsultasi perluasan kerjasama investasi usaha4
3
1. Pemetaan KUMKM yang sudah dan yang potensial bermitra usaha.
2. Fasilitasi Kemitraan Usaha Bagi KUMK.3. Temu Konsultasi dalam Rangka Penguatan Usaha
KUMKM Melalui Kemitraan Investasi dan Rantai Nilai/Pasok.
KEMITRAAN USAHA
1. Sistem Peringatan Dini Restrukturisasi Usaha KUMKM (pemetaan KUMKM yang memerlukan restrukturisasi usaha).
2. Skema dan Standarisasi Restrukturisasi Usaha bagi Koperasi dan UMKM.
3. Koordinasi dalam rangka mediasi restrukturisasi usaha bagi KUMKM (pasca musibah kebakaran pasar, bencana alam, dsb)
RESTRUKTURISASI USAHA
5
19
20
Jenis Layanan1.Bidang Kelembagaan.2.Bidang SDM.3.Bidang Produksi.4.Bidang Pembiayaan.5.Bidang Pemasaran(Perdep RU No.08/Per/Dep.4.4/IV/2016,bab VIII psl 12)
UKM NAIK KELAS 1. Produktivitas2. Daya Saing3. Kualitas Kerja4. Nilai Tambah
1. Tenaga Kerja2. Pertumbuhan3. Pemerataan
Sentra UKM
Pendampingan
21
Struktur Organisasi PLUT-KUMKM Provinsi
Pimpinan PLUT-KUMKM
Sekretariat
Admin Galeri Dukungan Layanan Teknis
Himpunan Konsultan Pendamping
Bidang SDM
Bidang Kelembagaan
Bidang Pembiayaan
Bidang Produksi
Bidang Pemasaran
Bidang Pengembangan
IT
Bidang Pengembangan
Jaringan Kerjasama
22
Struktur Organisasi PLUT-KUMKM Kabupaten/ Kota
Pimpinan PLUT-KUMKM
Sekretariat
Admin Galeri Dukungan Layanan Teknis
Himpunan Konsultan Pendamping
Bidang SDM Bidang Kelembagaan
Bidang Pembiayaan
Bidang Produksi
Bidang Pemasaran
23
KEGIATAN PENDAMPINGAN USAHA TAHUN 2016 MELALUI PLUT
PENDAMPINGAN USAHA
TERPADU
PEMBANGUNAN GEDUNG PLUT -KUKM
KOORDINASI & MONEV
SELEKSI & VERIFIKASI PLUT KUMKM 2017
OPTIMALISASI PEMANFAATAN 42 PLUT
- KUKM
KOORDINASI SOSIALISASi
& SUPERVISI
REKUITMEN PENDAMPINGAN
KUMK
PENYUSUNAN SOP
Pendamping KUMKM
RE- BRANDING
PLUT KUMKM
Capacity Building Pengelola/pendamping Bidang pemasaran di
48 PLUT (96 Org)
IDENTIFIKAS60 LOK
7 LOKASI Prop Sulteng, Bengkulu, Lampung, Kab. Tulung Agung, Malang, Belitung, Sumba Barat Daya
3 LOKASI Jakarta, DIY, Babel,
I
I I
IV
I I I
293 org tenaga pendamping
DRAF SK PENETAPAN Penerima Program
PLUT 2017 (Okt-Nov)
TEMU SOLUSI TEKNIS
24
DUKUNGAN APBD1.Sarana & prasarana kerja karyawan & konsultan
2.Jaringan internet,
3.Sarana display galery produk KUMKM;
4.Sarana dan prasarana pustaka entepreneur;
5.Biaya pemeliharaan gedung PLUT-KUMKM;
6.Biaya operasional rutin spt biaya telepon, air, listrik, internet.
25
PETA PENYEBARAN PLUT DI INDONESIA
PETA PLUT-KUMKMNO
. PROVINSI
PESERTA PROGRAM PLUT-KUMKM
KETTA 2013 TA 2014 TA 2016
1. Aceh Kab. Aceh Besar Provinsi - 2 Lokasi2. Sumatera Utara - Kab. Simalungun - 1 Lokasi3. Sumatera Barat - - - -4. Riau • Provinsi
• Kab. KamparKab. Pelalawan - 3 Lokasi
5. Kepulauan Riau - - - -6. Jambi Provinsi - - 1 Lokasi7. Sumatera
Selatan- - - -
8. Bangka Belitung
- Provinsi Kab. Belitung 2 Lokasi
9. Bengkulu - - Provinsi 1 Lokasi10. Lampung - - Provinsi 1 Lokasi11. Banten - Provinsi - 1 Lokasi12 Jawa Barat • Kab. Sukabumi
• Kab. Cianjur• Kab. Subang• Kab.
Tasikmalaya
- 4 Lokasi
26
PETA PLUT-KUMKM
NO. PROVINSI
PESERTA PROGRAM PLUT-KUMKM
KETTA 2013 TA 2014 TA 2016
13. DKI Jakarta - - - -14. Jawa Tengah • Provinsi
• Kab. Kebumen
• Kab. Cilacap• Kab. Surakarta
4 Lokasi
15. D.I. Yogyakarta Provinsi - 1 Lokasi16. Jawa Timur • Kab. Pacitan
• Kota Batu- • Kab. Malang
• Kab. Tulung Agung4 Lokasi
17. Bali Provinsi Kab. Gianyar 2 Lokasi18. Kalimantan Barat Provinsi - 1 Lokasi19. Kalimantan
SelatanKota Banjarbaru Kab. Kotabaru 2 Lokasi
20. Kalimantan Tengah
- Provinsi 1 Lokasi
21. Kalimantan Timur - - -22. Kalimantan Utara - Kab. Bulungan 1 Lokasi23. Sulawesi Barat - Provinsi 1 Lokasi
27
PETA PLUT-KUMKM
NO. PROVINSI
PESERTA PROGRAM PLUT-KUMKM
KETTA 2013 TA 2014 TA 2016
24. Sulawesi Selatan • Provinsi• Kota Palopo
Kab. Bantaeng 3 Lokasi
25. Sulawesi Tengah - - Provinsi 1 Lokasi26. Sulawesi
TenggaraProvinsi Kab. Wakatobi 2 Lokasi
27. Sulawesi Utara - Provinsi 1 Lokasi28. Gorontalo - Provinsi 1 Lokasi29. Maluku Provinsi - 1 Lokasi30. Maluku Utara - Provinsi 1 Lokasi31. NTB Provinsi Kota Bima 2 Lokasi32. NTT - Provinsi Kab. Sumba
Barat Daya2 Lokasi
33. Papua Provinsi - 1 Lokasi34 Papua Barat Provinsi - 1 Lokasi
Jumlah PLUT 21 21 7 4928
ROAD MAP PLUT - KUMKM dan PENDAMPING KUMKM TA (2013 - 2020)
252 Org Pendamping
129 Orgpendamping
603 OrgPendamping
293 Org Pendamping
252 Org Pendamping
2014
2015
2016
988 OrgPendamping
1373 OrgPendamping
2017
2018
2019
2020
21 PLUT - KUMKM
21 PLUT - KUMKM
7plut - kumkm
Jumlah PUT 266
252 Org Pendamping
21 PLUT
129 Orgpendamping
21 PLUT
603 OrgPendamping
75 PLUT
293 Org Pendamping
60 PLUT
252 Org Pendamping
7 PLUT
2014
2015
2016
988 OrgPendamping
75 PLUT
1373 OrgPendamping
2017
2018
2019
2020
21 PLUT - KUMKM
42 PLUT - KUMKM
48plut -
108 PLUT - KUMKM
183 PLUT - KUMKM
258PLUT - KUMKM
Jumlah PLUT 258
29
Sinergi - PLUT
• Stakeholders Program PLUT – Kadin UKM,– Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB)– Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI),– Asosiasi Bisnis Development Services Indonesia
(ABDSI), dan – Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
30
31
• VISI:Terwujudnya standarisasi dan sertifikasi
pendamping UMKM dalam memberikan Layanan Pengembangan Bisnis
• MISI:• Identifikasi kebutuhan standar kompetensi• Menyusun rumusan SKKNI • Verifikasi rumusan SKKNI • Menyelenggarakan Pra-Konvensi • Verifikasi RSKKNI Eksternal• Konvensi SKKNI• Penetapan SKKNI (Kemenaker)
32
Visi dan Misi
• Terwujudnya standar kompetensi bidang keahlian pendamping UMKM dalam mengembangkan bisnis UMKM yang diakui secara nasional, dengan memenuhi kriteria:– Dikembangkan berbasis pada kebutuhan UMKM– Dilakukan bersama dengan representatif dari dunia
asosiasi profesi dan industri/usaha secara institusional, agar memudahkan dalam pencapaian konsensus dan pemberlakuan secara nasional.
33
TUJUAN
• Pendamping LPB / BDS• Konsultan Keuangan Mitra Bank• Pendamping UMKM• Fasilitator pemberdaya UMKM lintas K/L• Inkubator bisnis• Pendamping PLUT KUMKM• Pendamping restrukturisasi usaha• Pendamping Pembiayaan / KUR• Pendamping dampak globalisasi
34
SASARAN
• Membangun kerjasama dengan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), LSP (Lembaga Sertifikasi profesi) dan LDP (lembaga diklat profesi) dan asosiasi profesi dalam menyiapkan Asesor kompetensi pendamping UMKM
• Melaksanakan uji kompetensi bersama dengan stakeholders
35
TINDAK LANJUT
37
1. Pembahasan Draft Permen tentang Pendampingan KUMK.
2. Rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pembentukan Komite Penyusaunan SKKNI Pendamping KUMK.
3. Penyusunan draft Komite Penyusunan SKKNI Pendamping KUMK.
4. Rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pembahasan kriteria calon penerima penghargaan Pendamping KUMK Berprestasi.
36
Tahapan Rancangan SKKNI :
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4631);
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah yang terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 31/P Tahun 2007
Untuk Meningkatkan kualitas dan kompetensi dan diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pembinaan dan memberikan manfaat pada unsur terkait:
1. Lembaga Pemerintah
Membantu program pemerintah dalam meningkatkan kinerja dan untuk mengembangkan program SDM di Indonesia
2. Dunia Usaha dan Perusahaan
Membantu dunia usaha/perusahaandalam merekruttenaga kerjayang profesional dan sebagai pedoman penyusunan SOP
3. Lembaga Pendidikan dan pelatihan
Sebagai Acuan dalam pengembangan silabus pembelajaran dan program serta modul pelatihan yang terarah dan berkualitas
4.Lembaga Sertifikasi Kompetensi
Acuan dalam merumuskan sistem pengujian dan sertifikasi serta sebagai alat untuk melakukan assament kopetensi dan unjuk kerja
TUJUAN
37
Nilai tambah dan peningkatan posisi tawar (bargaining position) Pendamping UMKM terhadap pelaku bisnis dan stakeholders
lainnya menghadapi MEA
Elemen dan Fokus Penting(Kemampuan Dasar/Kapasitas Konsultan
Pendamping UMKM)
1. Pengetahuan (knowledge),
2. ketrampilan (skill) 3. sikap (attitud) 4. Kode Etik Profesi
(Code of Conduct)
VALUE SKKNI
38
PROSES PENYUSUNAN SKKNI KONSULTAN PENDAMPING UMKM TA 2016
39
1. skema SKKNI2. Merumuskan katagori dan
kriteria3. verifikasi dan validasi4. Menyusun draft
KOORDINASI
Konvensi RSKKNI
SKKNIPendam
ping UMKM
Mewujudkan Standar Kompetensi Kerja bidang keahlian Pendamping UMKM yang diakui secara Nasional
KEMENTERIAN KUKM
SKPD PROV/KAB/K
OTA
PROSES PENYUSUNA
N SKKNI
PLUT-KUMKM
BDSI
Pendamping KLInkubator/Teknokrat
Lembaga Pendampin
glainnya
40
TRANSFORMASI KONSULTANPENDAMPING UMKM
Standar Kompetensi Konsultan UMKM Nasional Meningkatkan Eksistensi Konsultan Pendamping UMKM
SKKNISTANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
INDONESIABAGI PENDAMPING UMKM
Peningkatan Produktivitas dan
Daya Saing UMKM
BNSP(Badan Nasional
Sertifikasi Profesi)
LSP(Lembaga sertifikasi profesi)
SERTIFIKASI PENDAMPING
UMKM
Sentra UMKM
Sentra UMKM
Sentra UMKM
RMCSRegional Model Competency Standard
Konsultan Pendamping yang
Profesional
Pendidikan, Pelatihan
(Diklat)
RANCANGAN IMPLEMENTASI SKKNI KONSULTAN PENDAMPING UMKM
PENGHARGAAN
41
42
1. UU No. 20/2008 Ttg UMKM; psl 15, psl 182. Perpres No. 98/2014 Ttg Perizinan Untuk UMK, psl 23. Permen Kop dan UKM No.02/Per/M.KUMK/I/2008
Ttg Pedoman Pemberdayaan BDSP Utk Pengembangan KUMKM
4. Permendagri No.83/2014 Ttg Pedoman Pemberian IUMK, Psl 4;
5.Nota Kesepahaman 3 Menteri yaitu Kemendagri, Kemenkop dan UKM, Kemendag, psl 2;
1.
6. PKS Lima instansi Kemendagri, Kemenkop & UKM, Kemendag, BRI, Asippindo.; psl 1.
DASAR HUKUM
43
1. Mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha dilokasi yang telah ditetapkan;
2. Mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha;
3. Mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non-bank;
4. Mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan/atau lembaga lainnya.
Izin Usaha Mikro (IUMK) adalah Tanda Legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk izin usaha mikro dan
kecil dalam bentuk satu lembar
Tujuan
44
1.Pemberian IUMK hanya untuk Pelaku Usaha Mikro dan Kecil;
2.Persyaratannya ditetapkan oleh Pemerintahan Kab/Kota yg sesuai dgn Permendagri No. 83 Tahun 2014;
3. Diberikan dalam bentuk naskah 1 lembar;
4. Tidak dikenakan biaya, baik retribusi dan/atau pungutan lainnya.
RUANG LINGKUP PENGATURAN
45
1.Camat yg telah mendapat pendelegasian kewenangan dari Bupati/Walikota;
2.Dapat dilimpahkan kepada Lurah/Kepala Desa dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah;
3.Karakteristik wilayah:a.Jumlah penduduk;b.Luas wilayah;c.Letak geografis dan topografis;d.Kearifan lokal.4. Diterbitkan paling lambat 1 hari kerja sejak
pendaftaran diterima, lengkap dan benar;5. Dapat dicabut apabila Pelaku Usaha Mikro
Kecil (PUMK) melanggar ketentuan perundang-undangan;
6. Tidak dikenakan biaya, retribusi, dan/atau pungutan lainnya.
PELAKSANA PEMBERIAN IUMK
46
4847
Menteri Dalam Negeri;
1.Melakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah
2.Mendorong Bupati/Walikota segera mendelegasikan kewenangan kepada
camat dan atau Lurah/Kepala Desa dalam penerbitan IUMK;
3.Memfasilitasi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan untuk
mendukung pemberian IUMK;
Nota Kesepahaman Tugas dan Fungsi(Kemendagri, Kemenkop & UKM dan Kemendag)
48
Kementerian Koperasi dan UKM;
1.Mensosialisasikan kebijakan penerbitan IUMK kepada pelaku UMK;
2.Mempersiapkan tenaga pendamping dalam rangka mempercepat
pemberian IUMK;
3.Melakukan koordinasi revitalisasi usaha dan kelembagaan UMK yang
telah memiliki IUMK;
4.Mengkoordinasikan fasilitasi UMK yang telah memiliki IUMK dalam
akses ke sumberdaya produktif.
Nota Kesepahaman Tugas dan Fungsi(Kemendagri, Kemenkop & UKM dan Kemendag)
49
Menteri Perdagangan;
1.Mensosialisasikan kebijakan penerbitan IUMK;
2.Melakukan pembinaan teknis dalam rangka pelaksanaan penerbitan
IUMK sesuai dengan peraturan perundangan-undangan;
3.Melakukan pembinaan teknis dalam rangka penguatan akses pasar
bagi UMK yang telah memiliki IUMK;
Nota Kesepahaman Tugas dan Fungsi(Kemendagri, Kemenkop & UKM dan Kemendag)
50
CONTOH NASKAH IUMK
52
51
REKAP Perbup/PerWali, IUMK, dan Kartu BRIDATA : 12 Maret 2016
NO PROVINSI JML KAB/KOTA PERBUP/ WALI JUMLAH IUMK KARTU BRI
1 BALI 9 9 5,461 8712 BANTEN 8 3 2 03 D I Y 5 2 7,396 1,202 4 DKI JAKARTA 6 6 4 05 JAMBI 11 11 28 0 6 JABAR 27 13 1,414 897 JATENG 35 35 29,871 1,1328 JATIM 38 8 8,284 1,830 9 KALBAR 14 1 2 0
10 KALSEL 13 11 3,656 67311 KALTENG 14 14 5,677 86812 KALTIM 10 9 9,093 1,26313 BABEL 7 6 6,047 35 14 KEPRI 7 4 119 7 15 LAMPUNG 15 5 7,431 20816 MALUKU 11 5 535 1 17 MALUT 10 6 6 1 18 NTB 10 10 19,698 13019 NTT 22 2 2,057 5120 RIAU 12 3 4,227 713 21 SULBAR 6 3 2,525 4522 SULSEL 24 19 26,095 1,79823 SULTENG 13 3 8,381 18 24 SULTRA 17 7 189 325 SULUT 15 2 4,391 945 26 SUMBAR 19 7 3,990 7 27 SUMSEL 17 17 2,507 0 28 SUMUT 33 12 9,346 229 ACEH 23 3 2 0 30 GORONTALO 6 1 4,205 72031 BENGKULU 10 1 - - 32 KALTARA 5 1 - - 33 PAPUA 29 0 - - 34 PAPUA BARAT 13 0 - - JUMLAH 514 236 172,639 12,612
52
Belum Terbit : 278 (54,1%)
* Jumlah Kab/Kota : 514
Langkah-langkah Percepatan :1.Sosialisasi Perpres No. 98 Tahun 2014, Tentang Perizinan untuk Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) dan Permendagri No. 83 Tahun 2014, Tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK);2.Percepatan Koordinasi Pusat dan Daerah.3.Mensosialisasikan Kebijakan Penerbitan IUMK kepada Camat. 5
3
55 54
PENERBITAN KARTU BRI
55
* Jumlah 172.639 UMK
56
•UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;•UU Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang (SRG) sebagaimana diubah dengan UU Nomor 9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang (SRG);
•PP Nomor 70 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan UU Nomor 9 Tahun 2011;
•Permendag Nomor 37 Tahun 2011 tentang barang yang dapat disimpan di gudang. SRG mencakup 10 komoditi (gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan dan garam).
DASAR
57
•Membantu petani menyimpan produk/komoditias hasi pertanian jika harga rendah pada musim panen hingga harga tinggi/harga jual terbaik (tunda jual);
•Membantu petani/anggota koperasi sekaligus meretas kepentingan petani pada tengkulak/pengijon;
•Meningkatkan posisi tawar petani karena dapat terjaga ketersediaan barang komoditas produk, volume dan kualitasnya.
TUJUAN
58
• Penyiapan koperasi untuk menjadi Pengelola Sistem Resi Gudang;
• Penguatan Sistem Resi Gudang melalui infrastruktur kelembagaan khususnya sektor keuangan dan pasar lelang komiditas;
• Koordinasi dengan K/L dan Pemda Daerah terkait Penyiapan koperasi untuk menjadi Pengelola Sistem Resi Gudang;
• Komoditas SRG meliputi: gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan dan garam.
• Bekerjasama dengan Bappebti, LPDB, BI, Kemenko Perekonomian
• Sosialisasi kepada Koperasi Sektor Riil agar menjadi Pengelola SRG sekaligus sebagai pengembangan unit Usaha;
RUANG LINGKUP
59
• Sosialisasi kepada para petani/kelompok kelompok tani dan anggota Koperasi agar mau manyimpan produk/komoditinya ke gudang SRG (tahun 2015);
• Monev terhadap 14 Koperasi penerima bansos pendampingan menuju Koperasi pengelola SRG (tahun 2015); (KSU Gayo Mandiri, Kab. Bener Meriah;KUD Sinar Selatan, Kab. Pesisir Barat; KUD Karya Utama, Kab. Lebak; Koperasi UPJA Rejeki Tani, Kab. Kuningan;KUD Karya Bhakti, Kab. Jepara;KUD Pringgodani, Kab. Demak; KUD Dworowati, Kab. Demak; KUD Anugrah, Kab. Grobogan; KUD Selogiri, Kab. Wonogiri; KUD Maratani, Kab. Purworejo; KUD Padangan, Kab. Bojonegoro; KUD Nugroho, Kab. Kediri; Koperasi Mekar Tebas, Kab. Sambas; Koperasi BMT Karya Usaha Bersama, Kab. Katingan).
• Identifikasi terhadap gudang yang dibangun oleh Bappebti di 120 titik untuk disinergikan dengan koperasi koperasi yang siap untuk menjadi pengelola SRG.
RUANG LINGKUP Lanjutan
60
• KSU Annisa, Kab. Subang (Gabah/Beras);• Kospermindo, Kota Makassar (Rumput
Laut);• KUD Tuntung Pandang, Kab. Barito Kuala
(Rotan);• Koperasi Niaga Mukti, Kab. Cianjur
(Gabah/Beras).
61
IMPLEMENTASI SRG MELALUI PERAN KOPERASI TELAH DILAKSANAKAN OLEH
1.Rekrutmen pendamping SRG;2.TOT Pendamping SRG;3.Identifikasi Koperasi yang potensial untuk
mengelola SRG;4.Sosialisasi percepatan Implementasi
pengelolaan SRG oleh Koperasi di lokus gudang yang telah dibangun oleh Bappebti;
5.Monev. 6
2
RENCANA PROGRAM SRG TA 2017:
63
DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA
TAHUN 2017(RKP tahun 2017)
I. PENDAMPINGAN USAHA MELALUI PROGRAM PLUT-KUMKM
1. Pembangunan 60 unit gedung PLUT-KUMKM melalui Pola Dana Alokasi Khusus (DAK).
2. Dukungan operasional 49 unit PLUT-KUMKM (DAK).
I. PERLINDUNGAN USAHA1. percepatan penerbitan legalitas Usaha
Mikro dan Kecil (UMK)/IUMK , dengan target 500.000 IUMK di daerah pariwisata, daerah tertinggal, daerah perbatasan dan umum (DAK).
2. Pemberian insentif pendamping IUMK (DAK)
3. Koordinasi dan Sosialisasi IUMK.4. Penanganan KUMKM pasca bencana.
II. SKEMA RESTRUKTURISASI USAHA1. Penguatan Lembaga/ Klinik
Restrukturisasi Usaha KUMKM.2. Peningkatan kapasitas Konsultan
Pendamping untuk Restrukturisasi Usaha KUMKM.
64
61