presentasi case bu azuma
DESCRIPTION
bedah umumTRANSCRIPT
Laporan Kasus
SKROFULODERMA
Oleh : Azuma Kamada / 406127083
Pembimbing : Dr. Radian Tunjung Baroto, Msi.Med, Sp.B
Kepaniteraan Klinik Ilmu BedahRSUD Kota Semarang
Universitas TarumanagaraPeriode 21 Oktober - 7 Desember 2013
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. DW• Umur : 12 tahun• Jenis kelamin : Perempuan• Alamat : Mranggen, Demak• Pekerjaan : Pelajar• Status perkawinan : Belum menikah• No. RM : 268788
• Tanggal masuk : 19 Oktober 2013• Tanggal operasi : 23 Oktober 2013• Tanggal keluar : 25 Oktober 2013
ANAMNESA( Autoanamnesa dan Alloanamnesa dari Ibu pasien )
Tanggal : 21 Oktober 2013
Keluhan utama : Nyeri perut
Keluhan tambahan : Mual, muntah, dan benjolan pada lipat paha kanan dan kiri
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien datang ke IGD RSUD Kota Semarang dengan keluhan nyeri perut, mual dan muntah.
• Nyeri dirasakan sejak ± 6 jam lalu, terasa tajam hanya di daerah ulu hati dan bertambah bila mendapat tekanan.
• Mual mengikuti keluhan nyeri perut, telah muntah 2 kali. Muntah cairan bening kekuningan sebanyak 1/5 gelas aqua.
• Badan terasa lemas, demam tidak ada, pusing tidak ada.• Pasien mengaku tidak sarapan dan terlambat
makan siang.• Sebelumnya pasien pernah merasakan rasa
tidak nyaman di daerah ulu hati, namun tidak sampai nyeri seperti saat ini.
• Pasien juga mengeluhkan benjolan pada lipat paha kanan dan kiri.
• Benjolan lipat paha kanan pertama diketahui pasien 6 bulan lalu. Awalnya kecil, keras dan nyeri bila ditekan, semakin lama semakin besar, lunak dan terasa tidak nyeri, lalu pecah dan keluar cairan serta nanah. Saat ini benjolan tampak panjang dengan bentuk tidak teratur, permukaan tertutup nanah, dinding tergaung dengan tepi berwarna merah kebiruan.
• Benjolan lipat paha kiri diketahui pasien 1 bulan lalu, benjolan sama seperti benjolan pada lipat paha kanan saat awal ditemukan.
• Pasien mengaku ada teman di sekolahnya yang sering batuk dan sudah sejak lama.
• Benjolan di tempat lain tidak ada, batuk berdahak tidak ada, batuk berdarah tidak ada, nyeri tenggorokan tidak ada, keringat di malam hari tidak ada, nyeri pada tulang dan sendi tidak ada, penurunan berat badan mendadak tidak ada, riwayat minum obat dalam waktu lama tidak ada.
• Pasien sudah berobat ke dokter setempat namun tidak membaik.
• Pasien tidak merokok dan tidak meminum alkohol.• BAB dan BAK tak ada kelainan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
• R. Maag : disangkal• R. Sesak nafas dengan mengi : disangkal• R. Alergi obat : disangkal• R. Operasi : didapat
( tonsilektomi pada tahun 2012 )• R. Tumor / Kanker : disangkal• R. Batuk > 2 minggu : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa.
• R. Tumor / Kanker : didapat ( Ibu memiliki benjolan pada telapak dan punggung tangan )
• R. Batuk > 2 minggu : disangkal
RIWAYAT IMUNISASIIbu pasien tidak ingat mengenai
imunisasi pasien, catatan tidak ada.
RIWAYAT MENSTRUASI
Pasien belum mengalami menarche.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMIPasien anak ke - 3 dari 4 bersaudara, saat ini
tinggal bersama ayah dan ibunya.
Pasien belum bekerja, ayah pasien bekerja sebagai pekerja pabrik dan ibu pasien bertani. Biaya pengobatan pasien ditanggung oleh Jamkesmas.
Pasien belum menikah.
RIWAYAT ASUPAN NUTRISI
• Makan : Makan 2 kali sehari ( jarang sarapan), jumlah sedikit, dengan lauk sayur mayur, tahu dan tempe.
• Minum : Minum air putih 8 gelas setiap hari, jarang meminum teh, kopi,
minuman ringan, tidak meminum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang• Kesadaran : Compos mentis
GCS 15 ( E4V5M6 )• BB / TB : 25 kg / 130 cm• IMT : 14,79
Tanda-tanda Vital• Tekanan darah : 100 / 60 mmHg• Nadi : 96 kali / menit,
isi cukup, reguler• Pernafasan : 20 kali / menit, reguler• Suhu axilla : 37,3 °C
Umur : 12 tahun
BB : 25 kg
TB : 130 cm
IMT : 14,79
Hasil : P < 5
Kesan : Underweight
• Kulit : Sawo matang, turgor baik• Kepala : Mesocephal ( + )
Rambut : Warna hitam, persebaran merata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis + / + , sklera ikterik - / -
Hidung : Simetris, sekret - / - , deviasi septum ( - ) , nafas cuping hidung ( - )
Telinga : Normotia, sekret - / -
Tenggorokan : Arkus faring simetris, hiperemis ( - ) , tonsil T0 - T0
Gigi dan Mulut : Karies ( - ) , sianosis ( - )
• Leher : Deviasi trakhea ( - ) , kaku kuduk ( - )
Paru-paru Jantung Abdomen
Inspeksi
Hemithorax D = S
Diameter AP < LL
Retraksi otot bantu
pernafasan ( - )
Pulsasi iktus kordis
tak tampak
Simetris D = S
Sikatriks ( - )
Striae ( - )
Pelebaran vena ( - )
Hiperpigmentasi ( - )
Palpasi
Nyeri tekan ( - )
Massa ( - )
Stem fremitus D = S
Pulsasi iktus kordis
teraba di ICS 5 linea
mid clavicula sinistra
Thrill ( - ) , lift ( - )
Supel, Massa ( - )
Nyeri tekan ( + ) pada
regio epigastrium
Defans muskular ( - )
Hepar, lien dan ginjal
tidak teraba
Perkusi Sonor D = S Redup Timpani
Auskultasi
Suara nafas vesikuler ( + )
Ronki ( - / - )
Wheezing ( - / - )
BJ I dan II reguler
Murmur ( - )
Gallop ( - )
Bising usus ( + ) normal
Ekstremitas Superior Inferior
Oedem - / - - / -
Akral dingin - / - - / -
Reflek fisiologis + / + + / +
Ikterik - / - - / -
Capillary Refill Time 3 detik
• Kelenjar Getah BeningCervical : Tidak teraba pembesaran KGB submental,
submandibular dextra et sinistra, retroaurikula dextra et sinistra, cervical dextra et sinistra, supraclavicula dextra et sinistra
Aksilla : Tidak teraba pembesaran KGB aksilaris dextra et sinistra, pektoral dextra et
sinistra
Inguinal : Teraba pembesaran KGB inguinal superolateral superfisial sinistra
Tidak teraba pembesaran KGB inguinal superomedial superfisial dextra et
sinistra, superolateral superfisial dextra, inferior superfisial dextra et sinistra
Poplitea : Tidak teraba pembesaran KGB poplitea dextra et
sinistra
STATUS LOKALIS
• Nyeri perut di daerah ulu hati ( I )• Benjolan pada lipat paha kanan ( II )• Benjolan pada lipat paha kiri ( III )
I.
II.III.
I. Regio : Epigastrium
Inspeksi : Membujur, gerakan peristaltik tak tampak, pulsasi tak tampak
Auskultasi : Bising usus 6 kali / menit, bruit ( - ) , friction rub ( - )
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, massa ( - ) ,
nyeri tekan ( + ) ,
defans muskular ( - ) , hepar tak teraba
II. Regio : Inguinalis dextra
Inspeksi
Warna : Hiperemis ( + ) , kulit sekitar merah kebiruan
Bentuk : Bulat lonjong
Jumlah : 2
Batas : Tegas, tepi tergaung
Permukaan : Rata tidak berbenjol-benjol, lebih tinggi dari permukaan
sekitar
Discharge : ( + )
Jembatan jaringan : ( - )
Venektasi : ( - )
Retraksi : ( - )
Fistel : ( + )
Puncta : ( - )
Ulserasi : ( + )
Palpasi
Ukuran : 4 x 2 x 1 cm
Nyeri tekan : ( - )
Konsistensi : Lunak
Permukaan : Rata tidak berbenjol-benjol
Suhu : Lebih hangat dari kulit sekitar
Mobile : ( - ) , terfiksasi
Pulsasi : ( - )
Fluktuasi : ( + )
Kompresibel : ( - )
Distensi : ( - )
Indurasi : ( + )
Reponibel : ( - )
II.
III. Regio : Inguinalis sinistra
Inspeksi
Warna : Sesuai dengan kulit sekitar, hiperemis ( - )
Discharge : ( - )
Jembatan jaringan : ( - )
Venektasi : ( - )
Retraksi : ( - )
Fistel : ( - )
Puncta : ( - )
Ulserasi : ( - )
Palpasi
Ukuran : 2 x 1 x 1 cm
Bentuk : Bulat
Jumlah : Multilobuler
Batas : Tegas
Permukaan : Rata tidak berbenjol-benjol, tidak lebih tinggi dari permukaan sekitar
Nyeri tekan : ( - )
Konsistensi : Padat
Suhu : Sama dengan kulit sekitar
Mobile : ( + )
Pulsasi : ( - )
Fluktuasi : ( - )
Kompresibel : ( - )
Distensi : ( - )
Indurasi : ( - )
Reponibel : ( - )
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 8,2 g / dl 11 - 16
Hematokrit 26,4 % 31 - 41
Leukosit 12,8 103 / μL 4,5 - 13,5
Trombosit 596 103 / μL 150 - 450
Kimia Klinik
GDS 103 mg / dL < 200
RadiologiX-foto Thoraks
Kesan
Cor : Normal
Pulmo : Gambaran infiltrat pada
perihiler dextra et sinistra
RESUME
Telah diperiksa seorang anak perempuan usia 12 tahun, datang ke IGD RSUD Kota Semarang dengan keluhan nyeri perut, mual dan muntah. Nyeri dirasakan sejak ± 6 jam lalu, terasa tajam hanya di daerah ulu hati dan bertambah bila mendapat tekanan. Mual dirasakan pasien mengikuti keluhan nyeri perut, pasien telah muntah 2 kali. Muntah berupa cairan bening kekuningan sebanyak 1/5 gelas aqua. Badan lemas, pasien mengaku tidak sarapan dan terlambat makan siang.
Pasien sebelumnya pernah merasakan rasa tidak nyaman di daerah ulu hati, namun tidak sampai nyeri seperti saat ini.
Pasien juga mengeluhkan terdapat benjolan pada lipat paha kanan dan kiri. Benjolan pada lipat paha kanan pertama diketahui pasien 6 bulan lalu. Awalnya kecil, keras dan nyeri bila ditekan, semakin lama semakin besar, lunak dan terasa tidak nyeri, lalu pecah dan keluar cairan serta nanah. Saat ini benjolan pada lipat paha kanan tampak panjang dengan bentuk tidak teratur, permukaan atas tertutup nanah, dinding tergaung dengan tepi berwarna merah kebiruan. Benjolan pada lipat paha kiri diketahui pasien 1 bulan lalu, benjolan sama seperti benjolan pada lipat paha kanan saat awal ditemukan.
Pasien mengaku ada teman di sekolahnya yang sering batuk dan diketahui sudah sejak lama.
Benjolan di tempat lain tidak ada, batuk berdahak tidak ada, batuk berdarah tidak ada, nyeri tenggorokan tidak ada, keringat di malam hari tidak ada, nyeri pada tulang dan sendi tidak ada, penurunan berat badan mendadak tidak ada, riwayat minum obat dalam waktu lama tidak ada. Pasien sudah berobat ke dokter setempat namun keluhan tidak membaik.
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya, riwayat batuk > 2 minggu disangkal. Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa, riwayat batuk > 2 minggu disangkal. Riwayat imunisasi pasien tidak jelas. Pasien belum menikah.
Riwayat asupan nutrisi, makan 2 kali sehari( jarang sarapan ), jumlah sedikit.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan data antropometri BB / TB = 25 kg / 130 cm, IMT = 14,79, kesan underweight. Konjungtiva anemis + / + , capillary refill time 3 detik teraba pembesaran kelenjar getah bening inguinal superolateral superfisial sinistra. Lain-lain dalam batas normal.
Status lokalis regio epigastrium nyeri tekan ( + ) , supel, defans muskular ( - ). Regio inguinalis dextra tampak benjolan ukuran 4 x 2 x 1 cm, hiperemis, kulit sekitar merah kebiruan, batas tegas dengan tepi tergaung, sekret ( + ) , fistel ( + ) , ulserasi ( + ).
Pada perabaan konsistensi lunak, nyeri tekan ( - ) , fluktuasi ( + ) , indurasi ( + ). Regio inguinalis sinistra teraba benjolan ukuran 2 x 1 x 1 cm, konsistensi padat, multilobuler, batas tegas, nyeri tekan ( - ) , mobile ( + ).
Pemeriksaan penunjang laboratorium Hb 8,2 g/dL, Ht 26,4 %, trombosit 596 103/μL. X-foto thoraks gambaran infiltrat pada perihiler dextra et sinistra.
DIAGNOSISDiagnosis Kerja
Keluhan benjolan pada lipat paha
A 18.2 Tuberculous peripheral lymphadenopathy sinistra
A 18.4 Tuberculosis of skin and subcutaneous tissue, Scrofuloderma inguinalis dextra
Keluhan nyeri pada daerah ulu hati
K 29.7 Gastritis, unspecified
Tambahan
A 18.8 Anemia, tuberculous
R 62.8 Underweight, lack of expected physiological development
Diagnosis Banding
Keluhan benjolan pada lipat paha
A 55 Lymphogranuloma venereum
L 02.2 Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle of trunk ( groin )
R 59.0 Localized enlarged lymph nodes, not otherwise specified
Keluhan nyeri perut daerah ulu hati
K 21.9 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis
PenatalaksanaanPre operatif
Informed consent
Rawat RS, tirah baring
Perbaikan keadaan umum
Pasang IV line
Infus RL 20 tpm
Transfusi PRC 2 kolf
Infus KAEN 3B / Aminofluid 20 tpm
Medikamentosa
Injeksi cefotaxime 3 x 500 mg
Omeprazole 1 x 20 mg ( malam )
Antasida 4 x 1 g
Operatif
Scrofuloderma inguinalis dextra debridement
Tuberculous peripheral lymphadenopathy sinistra eksisi biopsi
Post operatif
Sadar, mual ( - ) , muntah ( - ) , bising usus ( + ) diet biasa
Mobilisasi
Rawat luka operasi, kompres metronidazol
Terapi anti tuberkulosis - konsul Interna dan Gizi
Periksa fungsi hepar (SGOT, SGPT, alkali fosfatase) sebelum memulai terapi dan 2 minggu post terapi
Tetap atau menurun: lanjut
Meningkat : ganti obat
Lama pengobatan minimal 9 bulan
Diet tinggi kalori tinggi protein
Suplemen zinc, zat besi, asam folat, vit A, B6, C, D, E
Pengobatan TB standar untuk pasien baru : 2HRZE/4HR
Fase inisial ( 2 bulan )
Isoniazid 5 - 8 mg / kgBB
Rifampisin 10 - 12 mg / kgBB
Pirazinamid 20 - 35 mg / kgBB
Etambutol 15 - 20 mg / kgBB
Fase lanjutan ( 7 bulan )
Isoniazid 5 - 8 mg / kgBB
Rifampisin 10 - 12 mg / kgBB
Evaluasi bakteriologi dan radiologi
Sebelum pengobatan dimulai
Setelah 2 bulan pengobatan
Pada akhir pengobatan
Edukasi
Meningkatkan pemahaman pasien mengenai penyakit tuberkulosis
Meningkatkan pemahaman pasien mengenai pengobatan tuberkulosis ( waktu pengobatan lama, harus teratur dan disiplin )
Deteksi dini tanda-tanda tuberkulosis pada pasien, keluarga dan orang sekitar
Perbaiki pola makan : biasakan sarapan ; makan 3 kali per hari ; makan pada
saat jam makan, bukan pada saat lapar ; lauk 4 sehat 5 sempurna ( bahan makanan dasar, sayur, protein hewani, protein nabati, buah, lemak )
Evaluasi penambahan berat badan di puskesmas
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad malam
Quo ad fungtionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad malam
KOMPLIKASIA 18.2 Tuberculous peripheral lymphadenopathy sinistra
A 18.4 Tuberculosis of skin and subcutaneous tissue, Scrofuloderma inguinalis dextra
Pembentukan abses
Penyebaran limfohematogen menjadi TB milier, meningitis, sepsis
K 29.7 Gastritis, unspecified
Gastritis kronik
Pendarahan saluran cerna bagian atas
Ulkus peptikum
Perforasi gaster
A 18.8 Anemia, tuberculous
R 62.8 Underweight, lack of expected physiological development
Failure to thrive