preplening diet rematik
TRANSCRIPT
PREPLENING
DIET REMATIK PADA LANSIA DI DUSUN CANDI
KECAMATAN BANDUNGAN
Oleh :
I Nengah Dharma Sugiharta
070112b027
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013
PREPLENING
REMATIK PADA LANDIA
Pokok Bahasan : Muskuluskeletal
Sub Pokok Bahasan : Diet Rematik
Sasaran : Lansia
Hari dan tanggal :
Tempat :
WaktuPelaksanaan : WIB – WIB ( 30Menit )
A. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, jumlah populasi usia lanjut
(lansia) juga meningkat. Tahun 1999, jumlah penduduk lansia di Indonesia lebih
kurang 16 juta jiwa. Badan Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan tahun 2025
jumlah lansia di Indonesia 60 juta jiwa, mungkin salah satu terbesar di dunia.
Dibandingkan dengan jantung dan kanker, rematik boleh jadi tidak terlampau
menakutkan. Namun, jumlah penduduk lansia yang tinggi kemungkinan besar
membuat rematik jadi keluhan favorit. Penyakit otot dan persendian ini memang
sering menyerang lansia, melebihi hipertensi dan jantung, gangguan pendengaran
dan penglihatan, serta diabetes.
Meski tidak memberikan dampak spontan, rematik pada lansia akan memberikan
dampak penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari. Di antaranya masalah
ketergantungan kepada orang lain dan kualitas hidup penderitanya.
Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling banyak ditemui di Indonesia.
Biasanya terjadi di lutut dan umumnya menyerang wanita usia di atas 40 tahun.
Penyebab utamanya adalah kegemukan dan menurunnya hormon estrogen.
Rheumatoid arthritis (RA). Jenis penyakit rematik ini kronis, ditandai nyeri dan
pembengkakan sendi yang simetris. Umumnya mengenai sendi-sendi kecil seperti
persendian tangan dan kaki, tetapi juga dapat menyerang otot, paru-paru, kulit,
pembuluh darah, saraf, dan mata. Gejala khas RA adalah rasa kaku dan lemah di
pagi hari yang berlangsung lebih dari satu jam. Penyakit ini dapat mengenai semua
orang di semua kelompok umur, terutama wanita usia produktif. Penyebab penyakit
ini belum diketahui secara pasti. Proses penyakit ini dimulai akibat reaksi imun
karena kelainan sistem pertahanan tubuh. Jika sudah sampai tahap ini, konsultasi ke
dokter ahli adalah jalan terbaik dan hindari melakukan pengobatan sendiri karena
bisa berakibat fatal. Diharapkan anda dapat mengendalikan beberapa gangguan
rematik agar bisa hidup lebih baik dan tidak membebani orang di sekitar
anda.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan lansia di dusun Candi mampu mengerti,
memahami tentang rematik.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran selama 30 menit mengetahui tentang
rematik, yaitu :
1. Pengertian rematik (Artritis reumatoid & osteoartritis)
2. Penyebab (Artritis reumatoid & osteoartritis)
3. Manifesstasi klinik akibat Artritis reumatoid & osteoartritis
4. Pencegahan dan penatalaksanaan mandiri
5. Makanan yang harus dihindari
D. KegiatanPengajaran
NO TAHAP KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan
( 5 menit )
- Perkenalan
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi dengan cara menggali
pengetahuan yang dimiliki lansia tentang
diet rematik
2. Pelaksanaan
( 20 menit )
- Menjelaskan materi tentang rematik
Lansia memperhatikan penjelasan
tentang diet rematik
Lansia menanyakan tentang hal-
hal yang belum jelas
3. Penutup
( 5 menit )
- Menyimpulkan materi
- Mengevaluasi lansia tentang materi yang
telah diberikan
- Mengakhiri pertemuan
E. Media
1. LCD
2. Leaflet
F. Tempat
Rumah ....... di Dusun Candi
Setting tempat:
Keterangan:
: Lansia
: Penyaji
: Observer
G. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
H. Evaluasi
1. Standart Persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan tempat
c. Menyiapkan leaflet
2. Standart Proses
a. Membaca buku referensi tentang rematik
b. Memberi penyuluhan tentang diet rematik
3. Evaluasihasil
a. Lansia mampu mengetahui tentang pengertian rematik
b. Lansia mampu mengetahui tentang tanda rematik
c. Lansia mampu mengetahui tentang penyebab rematik
d. Lansia mampu mengetahui makanan yang harus dihindari penderita rematik
I. Pustaka
1. Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
2. Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
3. Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI,
Jakarta.
4. Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta
LAMPIRAN MATERI
A. Pendahuluan
Perawat sebagai petugas kesehatan dituntut kemampuannya untuk ikut
bertanggung jawab dalam melaksanakan upaya peningkatan derajat kesehatan
lansia. Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan lansia sesuai dengan MDGs, maka perawat juga dituntut memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam merawat lansia. Hal ini berarti perawat harus
mampu berperan sebagai pendukung dan inovator yang akan membentuk perilaku
masyarakat dalam mengembangkan kesehatan pada umumnya dan peerawatan
lansia pada khususnya.
Mengingat banyak lansia yang tidak terlalu memperhatikan kesehatannya dan
kurang merasa nyaman dengan perubahan yang dialaminya. Lansia mengalami
beberapa perubahan fisik dan mental yang terkadang tidak mampu mereka terima
dengan cepat dan baik. Oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan diatas
perlu dilakukan upaya preventif dan promotif dalam meningkatkan derajat
kesehatan lansia dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit
rematik, sehingga membantu meningkatkan derajat kesehatan lansia.
B. Pengertian
Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan
golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup
banyak namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut
kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai
keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada
sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta
adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot,
dangangguan gerak. (Soenarto, 1982)
Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut,
atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan
meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo,
lebih dari 150 jenis rematik diantaranya adalah Artritis reumatoid dan
Osteoartritis.
1. Artritis Reumatoid merupakan radang yang umumnya menyerang pada sendi
sendi tangan dan kaki,yang semakin lama semakin bertambah berat sakitnya.
2. Osteoartritis yaitu peradangan pada sendi yang disebabkan rapuhnya kapsul
sendi,sehingga merusak lapisan tulang rawan yang menutup permukaan ujung
ujung tulang. Umumnya menyerang sendi sendi penopang tubuh seperti
lutut pinggul,tulang belakang.Osteoartritis umumnya menyerang usia
lanjut.Pada sebagian penderita tidak sampai parah.
Rematik adalah penyakit yang mengenai bagian dari tulang/sendi akibat proses
penuaan.
C. Penyebab
1. Proses Penuaan
2. Kelelahan
3. Cedera atau Jatuh
4. Infeksi Kuman
5. Penurunan daya tahan tubuh
6. Tidak diketahui dengan pasti
D. Tanda dan gejala
1. Mudah lelah
2. Tidak nafsu makan
3. Demam
4. Bengkak dan nyeri pada sendi
5. Kemerahan pada sendi yang sakit
6. Gerak terganggu
E. Akibat rematik
1. Terganggunya aktivitas karena nyeri
2. Tulang menjadi keropos
3. Terjadi perubahan bentuk tulang
F. Cara mencegah kekambuhan
1. Istirahat yang cukup
2. Hindari kerja berat
3. Minum minuman yangtinggi kalsium seperti susu
4. Olahraga ringan secara teratur
5. Berjemur di panas Matahari pagi ( Jam 7.00 – 8.00 )
6. Hindari makanan yang mengandung asam urat
7. Periksa kesehatan kePuskesmas minimal 6 bulan sekali
G. Cara mengurangi nyeri
1. Kompres dingin
Digunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan warna kemerahan. Cara nya
basahi handuk kecil/waslap dengan air es lalu diperas dan ditempelkan pada
sendi yang sakit.
2. Kompres hangat
Digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa adanya warna
kemerahan. Caranyabasahi handukkecil/waslap dengan air hangatlalu peras
kemudian tempelkan handuk pada sendi yang sakit tersebut.
H. Makanan yang harus dihindari
1. Golongan protein hewani seperti : sarden, kerang, jeroan, hati, usus, otak, paru,
babat, limpa, bebek dan burung
2. Makanan yang mengandung alcohol : tape, durian
3. Sayuran, kacang-kacangan, kembang kol, bayam dan jamur
4. Minuman yang mengandung soda : coca cola, fanta, sprite
I. Lingkungan yang aman bagi lansia
1. Cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelapatau tidak remang-remang
2. Lantai tidak licin, benda-benda tidak berserakan dan jika menggunakan karpet
tepinya direkatkan
3. Perabot rumah tangga diletakan teratur, kursi atau tempat tidur tidak terlalu
tinggi
4. Permukaan tangga datar dan tepinya diberi tanda
5. Pinggir dinding kamar mandi di beri pegangan, lantai kamar mandi tidak licin
dan toilet tidak terlalu tinggi.
6. Tempat tidur kokoh
7. Alat dapur dan kompor aman
J. Sembako panjang umur
1. Hindari merokok
2. Jalankan pola makan yang sehat yaitu menghindari lemak jenuh dan
memperbanyak konsumsi biji-bijian dan buah-buahan serta sayuran
3. Konsumsi multivitamin dan kalsium setiap hari
4. Mempertahankan berat badan yang ideal
5. Melatih daya piker
6. Tetap aktif setiap hari
7. Aktif bersosialisasi
8. Lakukan upaya untukmellindungi penglihatan, pendengaran dan kesehatan anda
9. Rutin kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mengantisipasi jika ada
sesuatu yang tidak baik pada tubuh misalnya mengendalikan tekanan darah,
mencegah osteoporosis atau menurunkan kadar kolesterol dalam darah
K. Evaluasi
1. Apa itu rematik ?
2. Apa saja penyebab rematik ?
3. Apa saja penanganan rematik ?
4. Makanan apa saja yang perlu dihindari penderita rematik ?
DAFTAR PUSTAKA
Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4,
EGC, Jakarta