rematik lansia

23
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) 1. Pokok Bahasan : Mengetahui rematik dan perbedaannya dengan asam urat 2. Sub Pokok Bahasan : Penyakit Rematik 3. Sasaran : Para Lansia 4. Target : Lansia Kadus 2 5. Waktu : 14.45 WIB 6. Hari/tanggal : Jumat/24 Mei 2013 7. Tempat : Kadus II 8. Penceramah : Yeliska Ulil Albar, S.Kep 9. Moderator : Ginanjar Cipta Mukti, S.Kep 10. Fasilitator : Sekarina Puspitasari, S.Kep 11. Observer : Witanti Ambarsari, S.Kep I. Tujuan a. Tujuan intruksional umum (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan pasien diharapkan dapat mengerti mengenai penyakit rematik b. Tujuan intruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit pasien diharapkan mampu: a. Mengetahui tentang penyakit rematik b. Menyebutkan gejala-gejala rematik c. Menyebutkan jenis-jenis rematik d. Menyebutkan cara pengobatan pada penyakit rematik

Upload: ridho-ndut-rimba-mania

Post on 12-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: REMATIK lansia

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Bahasan : Mengetahui rematik dan perbedaannya dengan asam

urat

2. Sub Pokok Bahasan : Penyakit Rematik

3. Sasaran : Para Lansia

4. Target : Lansia Kadus 2

5. Waktu : 14.45 WIB

6. Hari/tanggal : Jumat/24 Mei 2013

7. Tempat : Kadus II

8. Penceramah : Yeliska Ulil Albar, S.Kep

9. Moderator : Ginanjar Cipta Mukti, S.Kep

10. Fasilitator : Sekarina Puspitasari, S.Kep

11. Observer : Witanti Ambarsari, S.Kep

I. Tujuan

a. Tujuan intruksional umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan pasien diharapkan dapat mengerti

mengenai penyakit rematik

b. Tujuan intruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit pasien diharapkan mampu:

a.Mengetahui tentang penyakit rematik

b. Menyebutkan gejala-gejala rematik

c.Menyebutkan jenis-jenis rematik

d. Menyebutkan cara pengobatan pada penyakit rematik

e.Menyebutkan perbedaan rematik dan asam urat

f. Menyebutkan cara merawat rematik dan pencegahan rematik

II. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab / diskusi

III. Media :

Leaflet

Page 2: REMATIK lansia

IV. Materi (terlampir)

V. Pengorganisasian

No Tahap WaktuKegiatan

Pengampu Lansia

1

2

3

Pembukaan

Penyajian

Penutup

5 menit

25 menit

5 menit

1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan TIU dan

TIK

4. Apresiasi

1. Menanyakan pada

pasien sejauh mana

mereka mengetahui

tentang rematik.

2. Menjelaskan materi

tentang rematik:

definisi rematik,tanda

dan gejala rematik, jeni-

jenis rematik, cara

pengobatan rematik,

perbedaan rematik dan

asam urat, dan cara

merawat rematik dan

pencegahan rematik

3. Memberi kesempatan

pada warga untuk

bertanya.

1. Menjawab pertanyaan

dari warga.

2. Memberikan

1. Menjawab salam

2. Mendengarkan

3. Menyimak hal-hal

yang penting

4. Menyimak hal-hal

yang penting

1. Menjawab

pertanyaan

pengampu.

2. Menyimak dan

mencatan penjelasan

yang disampaikan

penceramah

3. Menanyakan hal

yang kurang jelas

4. Menyimak jawaban

penceramah.

1. Menjawab

pertanyaan dari

pengampu.

2. Mendengarkan

Page 3: REMATIK lansia

pertanyaan lisan pada

pasien sesuai dengan

TIK.

3. Menyimpulkan

kegiatan

4. Memberi pujian dan

mitivasi pada warga

5. Mengucapkan salam

penjelasan

pengampu

3. mendengarkan

penceramah

4. Menjawab salam

VI. Evaluasi

Butir-butir pertanyaan :

1. Apa definisi rematik?

2. Sebutkan tanda dan gejala rematik?

3. Apa perbedaan rematik dan asam urat?

4. Bagaimana cara perawatan penyakit rematik dan pencegahannya?

VII. Referensi

Dep Kes RI, 2000. Rematik dan Asam Urat, Pozi Pusat Dep Kes RI, JakartaHembing. 2009. Makanan Sehat Untuk Rematik dan Asam Urat. Herbal

MedicineSoeparman dkk, 1987, Ilmu Penyakit dalam, Jilid 1, edisi 2. UI Press,

Jakarta.

Page 4: REMATIK lansia

Lampiran Materi

REMATIK

A. Pendahuluan

Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom

dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik

cukup banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri.

Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat

terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada

tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa

kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan

sendi., kelemahan otot, dan gangguan gerak.. Reumatik dapat terjadi pada

semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut, atau sebagai kelanjutan

sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan

meningkatnya umur.

B. Pengertian

Rematik merupakan jenis penyakit yang menyerang persendian dan

tulang, menimbulkan rasa nyeri yang disertai peradangan maupun

pembengkakan serta suhu tubuh yang tinggi.

C. Jenis-jenis rematik

1. Osteoartritis.

Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang

berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis

ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak

pada sendi – sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.

2. Artritis Rematoid.

Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan

manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh.

Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini

Page 5: REMATIK lansia

berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat

juga menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.

3. Polimialgia Reumatik.

Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan

kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu

dan panggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar

50 tahun ke atas.

4. Artritis Gout (Pirai).

Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran

khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari

pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada

wanita biasanya mendekati masa menopause. Penyakit rematik yang banyak

ditemukan adalah Osteoartritis atau pengapuran sendi.

D. Penyabab

Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi: Usia, ras kulit hitam lebih

besar resikonya dibanding ras lainnya, genetik, gender wanita, penyakit

metabolik seperti diabetes, kelainan bawaan seperti tulang kaki bentuk O atau

X.

Faktor resiko yang dapat dimodikasi: trauma / cidera, benturan berulang,

gemuk, rokok, hormon dan kelemahan otot.

E. Tanda dan Gejala

Gejala-gejala utama ialah

Adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak.

Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian

timbul rasa nyeri yang berkurang saat istirahat.

Terdapat hambatan pada pergerakan sendi.

Kaku pagi

Krepitasi

Pembesaran sendi, dan

Perubahan gaya berjalan

Page 6: REMATIK lansia

Pada penyakit rematik yang bersifat sistemik biasanya disertai gejala :

demam, lemah, bengkak tubuh sesak, radang mata

F. Pengobatan

a. Obat obatan ( Teraphy)

Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk

osteoartritis, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang

diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan

mengurangi ketidak mampuan. Obat-obat anti inflamasinon steroid bekerja

sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat

memperbaiki atau menghentikan proses patologis rematik.

MenurutProf.H.M.Hembing Wijayakusuma pakar pengobatan tradisional,

melalui bukunya “Penyembuhan dengan Mengkudu“. Kandungan nutrisi yang

terdapat pada mengkudu mempunyai khasiat untuk menyembuhkan rematik

b. Perlindungan sendi ( Pencegahan)

Rematik mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang

kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit.

Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga

perlu diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena kaki yang tertekuk

(pronatio).

c. Diet

Diet untuk menurunkan berat badan pasien rematik yang gemuk harus

menjadi program utama pengobatan rematik. Penurunan berat badan

seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.

d. Dukungan psikososial

Dukungan psikososial diperlukan pasien reamatik oleh karena sifatnya

yang menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak

pasien ingin menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin

orang lain turut memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali

keberatan untuk memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.

Page 7: REMATIK lansia

e.Fisioterapi

Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan rematik, yang meliputi

pemakaian panas dan dingin dan program latihan yang tepat. Pemakaian panas

yang sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa nyeri dan

kekakuan. Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obat

gosok jangan dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas dapat

dipakai seperti Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonic, inframerah, mandi

paraffin dan mandi dari pancuran panas.Program latihan bertujuan untuk

memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot yang biasanya atropik pada

sekitar sendi rematik. Latihan isometric lebih baik dari pada isotonic karena

mengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi dan tulang yang timbul

pada tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya beban ke sendi oleh

karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot periartikularmemegang peran

penting terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, maka penguatan otot-

otot tersebut adalah penting.

G. Pencegahan

Usia, Genetik, gender tidak dapat dicegah

Hindari cidera, benturan berulang, gemuk dikurangi, menghentikan rokok,

Mengkonsumsi Vit C, E, Beta Karoten, dan terapi sulih hormon

Hindari berjalan lebih dari 2 mil/hari, berlari, berdiri terlalu lama, dan

mengangkat beban > 25 kg yang dilakukan rutin

H. Perbedaan asam urat dan rematik

Asam urat adalah peradangan sendi akut yang disebabkan oleh

pengendapan kristal asam urat dalam rongga sendi. Orang sering salah kaprah

dengan menyangka bahwa asam urat sama dengan penyakit rematik . Memang

asam urat termasuk jenis rematik, tapi rematik belum tentu asam urat.

Asam urat itu bagian dari penyakit rematik , tapi orang yang rematik

belum tentu akibat asam urat. Sama seperti demam dengan malaria, orang

malaria pasti demam tapi demam bukan berarti malaria. Nyeri yang timbul

akibat asam urat disebabkan oleh jumlah asam urat berlebih di dalam tubuh

yang mengendap dan menjadi kristal di sendi. Selain itu asam urat berlebih ini

juga bisa tertimbun di ginjal yang dapat memicu terjadinya batu ginjal.

Page 8: REMATIK lansia

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT REMATIK

Page 9: REMATIK lansia

DI POSYANDU LANSIA DUSUN II KUTALIMAN

STASE KOMUNITAS

Pokja Lansia Dusun II Desa Kutaliman

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANPROGRAM PROFESI NERS

PURWOKERTO

2013

RENCANA KEGIATAN (PRE PLANNING) PROGRAM KESEHATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK DI KADUS 1 REMPOAHPRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS DESA REMPOAH

KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS

Page 10: REMATIK lansia

Hari/tanggal : Jumat, 24 Mei 2013

Waktu : 14.45

Target : Lansia Kadus II Kutaliman

Tempat : Mushola RT 01/RW 07 Desa Kutaliman

Topik kegiatan : Penyuluhan Tentang Rematik

A. Latar Belakang Kegiatan

Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan

makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan

hingga usia lanjutpada semua organ dan jaringan tubuh.Keadaan demikian

itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada

kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah

satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang

menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis.

Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan

meningkatnya usia manusia. Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot,

hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak

dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua

fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu

mengalami atau menderita reumatik. Bagaimana timbulnya kejadian reumatik

ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti.

Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom

dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik

cukup banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri.

Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat

terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada

tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa

kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan

sendi., kelemahan otot, dan gangguan gerak.. Reumatik dapat terjadi pada

semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut, atau sebagai kelanjutan

Page 11: REMATIK lansia

sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan

meningkatnya umur.

Dari masalah tersebut, maka Ners UNSOED yang sedang menjalankan

stase komunitas yang mana salah satu program diantaranya adalah masuk

dalam Posyandu Lansia memberikan penyuluhan tentang rematik yang

tujuannya agar para usia lanjut di kadus II melakukan perawatan pada

penyakit rematik.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan mengenai penyakit rematik

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan usia lanjut

dapat :

g. Mengetahui tentang penyakit rematik

h. Menyebutkan gejala-gejala rematik

i. Menyebutkan jenis-jenis rematik

j. Menyebutkan cara pengobatan pada penyakit rematik

k. Menyebutkan perbedaan rematik dan asam urat

C. Metode

Kegiatan penyuluhan tentang rematik meliputi :

1. ceramah

2. diskusi tanya jawab

D. Media

Leaflet

E. Teknis Acara

No Tahap Waktu Kegiatan

Page 12: REMATIK lansia

Pengampu Lansia

1

2

3

Pembukaan

Penyajian

Penutup

5 menit

25

menit

5 menit

5. Mengucapkan salam

6. Memperkenalkan diri

7. Menjelaskan TIU dan

TIK

8. Apresiasi

4. Menanyakan pada

pasien sejauh mana

mereka mengetahui

tentang rematik.

5. Menjelaskan materi

tentang rematik:

definisi rematik,tanda

dan gejala rematik,

jeni-jenis rematik, cara

pengobatan rematik,

perbedaan rematik dan

asam urat.

6. Memberi kesempatan

pada warga untuk

bertanya.

7. Menjawab pertanyaan

dari warga.

6. Memberikan

pertanyaan lisan pada

pasien sesuai dengan

TIK.

7. Menyimpulkan

kegiatan

5. Menjawab salam

6. Mendengarkan

7. Menyimak hal-hal

yang penting

8. Menyimak hal-hal

yang penting

5. Menjawab

pertanyaan

pengampu.

6. Menyimak dan

mencatan

penjelasan yang

disampaikan

penceramah

7. Menanyakan hal

yang kurang jelas

8. Menyimak jawaban

penceramah.

5. Menjawab

pertanyaan dari

pengampu.

6. Mendengarkan

penjelasan

pengampu

Page 13: REMATIK lansia

8. Memberi pujian dan

mitivasi pada warga

9. Mengucapkan salam

7. mendengarkan

penceramah

8. Menjawab salam

F. EVALUASI

Jenis Test : Pertanyaan secara lisan

Butir-butir pertanyaan :

1. Apa definisi rematik?

2. Sebutkan tanda dan gejala rematik?

3. Apa perbedaan rematik dan asam urat?

RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)

Page 14: REMATIK lansia

PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT REMATIK

DI POSYANDU LANSIA DUSUN II KUTALIMAN

STASE KOMUNITAS

Pokja Lansia Dusun II Desa Kutaliman

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANPROGRAM PROFESI NERS

PURWOKERTO

2013

LAPORAN PELAKSANAAN PENYULUHANPENYAKIT REMATIK DI MUSHOLA RT 01/RW 07

DUSUN II DESA KUTALIMAN KECAMATAN KEDUNG BANTENG

Page 15: REMATIK lansia

A. Waktu

Jumat, 24 Mei 2013 pukul 14.45 WIB – 15.45 WIB

B. Tempat

Mushola RT 01/RW 07 Dusun II Desa Kutaliman

C. Peserta

Para Lansia di Dusun 1 Desa Rempoah Kecamatan Baturaden.

D. Evaluasi

1. Tanya jawab

- Pertanyaan : Apakah daun pepaya bisa menyebabkan rematik mas?

Jawaban : Ya mbah, daun pepaya dapat menyebabkan rematik dan

sebaiknya dikurangi saja.

- Pertanyaan: Apa bedanya rematik dan asam urat mas?

Jawaban: Asam urat adalah peradangan sendi akut yang disebabkan

oleh pengendapan kristal asam urat dalam rongga sendi. Orang sering

salah kaprah dengan menyangka bahwa asam urat sama dengan

penyakit rematik . Memang asam urat termasuk jenis rematik, tapi

rematik belum tentu asam urat. Asam urat itu bagian dari penyakit

rematik , tapi orang yang rematik belum tentu akibat asam urat. Sama

seperti demam dengan malaria, orang malaria pasti demam tapi demam

bukan berarti malaria. Nyeri yang timbul akibat asam urat disebabkan

oleh jumlah asam urat berlebih di dalam tubuh yang mengendap dan

menjadi kristal di sendi. Selain itu asam urat berlebih ini juga bisa

tertimbun di ginjal yang dapat memicu terjadinya batu ginjal.

2. Penyaji

Cara penyaji menyampaikan materi cukup baik, penyaji menekankan

tujuan dan fungsi penyuluhan yang akan diberikan serta latar belakang

perlunya materi di awal penyajian, penyaji mempu menarik perhatian

peserta penyuluhan.

3. Peserta

Page 16: REMATIK lansia

- Respon dan antusiasme dari peserta cukup baik dilihat dari pertanyaan

yang diajukan

- Pelaksanaan diskusi cukup bagus

4. Tujuan Pelaksanaan

Tujuan dari penyuluhan pada dasarnya sudah tercapai

5. Metode

Ceramah dan diskusi sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan

6. Media

- Media yang digunakan sudah menunjang jalannya pelaksanaan

penyuluhan

- Media penyuluhan digunakan penyaji secara optimal

E. Susunan Panitia

1. Penceramah : Yeliska Ulil Albar, S.Kep

2. Moderator : Ginanjar Cipta Mukti, S.Kep

3. Fasilitator : Sekarina Puspitasari, S.Kep

4. Observer : Witanti Ambarsari, S.Kep