askep rematik

29
©2004 Digitized by USU digital library 1 ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN REUMATIK (ARTRITIS TREUMATOID) PADA LANSIA ISMAYADI Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Perubahan   perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan  jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia. Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik. Bagaimana timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti. Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dan gangguan gerak. (Soenarto, 1982) Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak   kanak sampai usia lanjut, atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo, 1994) BAB II KONSEP DASAR MEDIS Defenisi. Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus, suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur klain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut reumatik termasuk penyakit jaringan ikat. ©2004 Digitized by USU digital library 2 Klasifikasi. Reumatik dapat dikelompokkan atas beberapa golongan, yaitu : 1. Osteoartritis. 2. Artritis rematoid. 3. Polimialgia Reumatik.

Upload: freddy-shin-no-tomodachi

Post on 20-Jul-2015

115 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 1/29

 

©2004 Digitized by USU digital library 1

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

REUMATIK (ARTRITIS TREUMATOID) PADA LANSIA

ISMAYADI

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas KedokteranUniversitas Sumatera Utara

BAB I

PENDAHULUAN

Perubahan  –  perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya

usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.

Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang

ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan

penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan

muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkatsejalan dengan meningkatnya usia manusia.

Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun bila otot padabagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia

menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau

menderita reumatik. Bagaimana timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang belumsepenuhnya dapat dimengerti.

Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan.golongan

penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak, namun semuanya

menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi,reumatik dapat terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga

keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan,serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dan gangguan gerak.

(Soenarto, 1982)Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak  –  kanak sampai usia lanjut, atau sebagai

kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan meningkatnya

umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo, 1994)

BAB II

KONSEP DASAR MEDIS

Defenisi.Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus, suatu cairan

yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur klain tubuh sehingga menimbulkan

rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistemmuskuloskeletal disebut reumatik termasuk penyakit jaringan ikat.

©2004 Digitized by USU digital library 2

Klasifikasi.

Reumatik dapat dikelompokkan atas beberapa golongan, yaitu :1. Osteoartritis.

2. Artritis rematoid.

3. Polimialgia Reumatik.

Page 2: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 2/29

 

4. Artritis Gout (Pirai).

1. Osteoartritis.Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan

berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran

sendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.

2. Artritis Rematoid.Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi utama

poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien artritis

rematoid terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifatprogresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.

3. Polimialgia Reumatik.

Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan kekakuan yang terutamamengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu dan panggul. Terutama mengenai usia

pertengahan atau usia lanjut sekitar 50 tahun ke atas.

4. Artritis Gout (Pirai).

Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut.

Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usiapertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.

OSTEOARTRITIS

DefenisiOsteoartritis adalah penyakit peradangan sendi yang sering muncul pada usia lanjut. Jarang

dijumpai pada usia dibawah 40 tahun dan lebih sering dijumpai pada usia diatas 60 tahun.

EtiologiPenyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, namun beberapa faktor resiko

untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :

1. Umur.Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terkuat.

Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur.Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering

pada umur diatas 60 tahun.2. Jenis Kelamin.

Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih sering terkena

osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensiosteoartritis kurang lebih sama pada laki

©2004 Digitized by USU digital library 3

dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada wanita dari pada priahal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.

3. Genetic

Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu dari seorang wanitadengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal terdapat dua kali lebih sering osteoartritispada sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih

sering dari pada ibu dananak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.

4. Suku.Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat perbedaan diantara

masing-masing suku bangsa, misalnya osteoartritis paha lebih jarang diantara orang-orang kulit

Page 3: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 3/29

 

hitam dan usia dari pada kaukasia. Osteoartritis lebih sering dijumpai pada orang  –  orang

Amerika asli dari pada orang kulit putih.Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi

kelainan kongenital dan pertumbuhan.

5. Kegemukan

Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnyaosteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan

dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga dengan osteoartritis sendi lain

(tangan atau sternoklavikula).

Patofisiologi.UMUR JENIS KELAMIN GENETIK SUKU KEGEMUKAN

Kerusakan fokal tulang rawan pembentukan tulang baru padasendi yang progresif tulang rawan, sendi dan tepi sendi

Perubahan metabolisme tulang

Peningkatan aktivitas enzim yang merusak 

makro molekul matriks tulang rawan sendi

©2004 Digitized by USU digital library 4Penurunan kadar proteoglikan

Berkurangnya kadar proteoglikanPerubahan sifat sifat kolagen

Berkurangnya kadar air tulang rawan sendi

Permukaan tulang rawan sendi terbelah pecah dengan robekanTimbul laserasi

OSTEOARTRITIS©2004 Digitized by USU digital library 5

Menifestasi klinisGejala-gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak.

Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yangberkurang saat istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi , krepitasi,

pembesaran sendi, dan perubahan gaya berjalan.

PenatalaksanaanObat obatan

Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis, oleh karenapatogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit,

meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak mampuan. Obat-obat anti inflamasinon steroid

bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat memperbaikiatau menghentikan proses patologis osteoartritis.

Perlindungan sendi

Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang baik. Perludihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena

kakai yang tertekuk (pronatio).

 Diet 

Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus menjadi program

utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya

keluhan dan peradangan.

Page 4: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 4/29

 

 Dukungan psikososial

Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya yang menahun danketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin menyembunyikan

ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut memikirkan penyakitnya. Pasien

osteoartritis sering kali keberatan untuk memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor

psikologis.Persoalan Seksual

Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada tulang belakang, paha

dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai dari dokter karena biasanya pasien engganmengutarakannya.

Fisioterapi

Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang meliputi pemakaian panasdan dingin dan program latihan ynag tepat. Pemakaian panas yang sedang diberikan sebelum

latihan untk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi

dingin dan obat-obat gosok jangan dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas dapat

dipakai seperti Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonic, inframerah, mandi paraffin dan mandi

dari pancuran panas.Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot yang biasanya

atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan isometric lebih baik dari pada isotonic karenamengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi dan tulang yang timbul pada tungkai yang

lumpuh timbul karena berkurangnya beban ke sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena otot-

otot periartikular

©2004 Digitized by USU digital library 6

memegang peran penting terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, maka penguatan otot-

otot tersebut adalah penting.

Operasi

Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan sendi yang nyata

dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang dilakukan adalah osteotomyuntuk mengoreksi ketidaklurusan atau ketidaksesuaian, debridement sendi untuk menghilangkan

fragmen tulang rawan sendi, pebersihan osteofit.

BAB III

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

DASAR DATA PENGKAJIAN PASIENAKTIVITAS/ISTIRAHAT

Gejala: Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada sendi : kekakuan

pada pagi hari.Keletihan

Tanda: Malaise

Keterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur atau kelainan pada sendi dan ototKARDIOVASKULERGejala : Jantung cepat, tekanan darah menurun

INTEGRITAS EGO

Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial, pekerjaan, ketidakmampuan,factor-faktor hubungan

Keputusasaan dan ketidak berdayaan

Page 5: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 5/29

 

Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya ketergantungan pada orang

lainMAKANAN ATAU CAIRAN

Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat : mual.

Anoreksia

Kesulitan untuk mengunyahTanda: Penurunan berat badan

Kekeringan pada membran mukosa

HIGIENEGejala: berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan pada orang lain.

NEUROSENSORI

Gejala: kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tanganTanda: Pembengkakan sendi

NYERI / KENYAMANAN

Gejala: fase akut dari nyeri

©2004 Digitized by USU digital library 7

Terasa nyeri kronis dan kekakuanKEAMANAN

Gejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tanggaKekeringan pada mata dan membran mukosa

INTERAKSI SOSIAL

Gejala: kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin : perubahan peran: isolasi

ASUHAN KEPERAWATANDIAGNOSA 1: Nyeri b/d penurunan fungsi tulang

Kriteria hasil: nyeri hilang atau tekontrol

INTERVENSI

RASIONAL

mandiri- kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0  –  10). Catat factor-faktor yang

mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal- berikan matras atau kasur keras, bantal kecil. Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan

- biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi.

Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi- dorong untuk sering mengubah posisi. Bantu pasien untuk bergerak di tempat tidur, sokong

sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari gerakan yang menyentak 

- anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun. Sediakanwaslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari. Pantau suhu air

kompres, air mandi

- berikan masase yang lembutkolaborasi- membantu dalam menentukan kebutuhan managemen nyeri dan keefektifan program

- matras yang lembut/empuk, bantal yang besar akan mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh

yang tepat, menempatkan setres pada sendi yang sakit. Peninggian linen tempat tidurmenurunkan tekanan pada sendi yang terinflamasi / nyeri

- pada penyakit berat, tirah baring mungkin diperlukan untuk membatasi nyeri atau cedera sendi.

Page 6: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 6/29

 

- Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi. Menstabilkan sendi, mengurangi

gerakan/rasa sakit pada sendi- Panas meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas, menurunkan rasa sakit dan melepaskan

kekakuan di pagi hari. Sensitifitas pada panas dapat dihilangkan dan luka dermal dapat

disembuhkan

- Meningkatkan elaksasi/mengurangi tegangan otot- Meningkatkan relaksasi, mengurangi

©2004 Digitized by USU digital library 8

- beri obat sebelum aktivitas atau latihan yang direncanakan sesuai petunjuk seperti asetilsalisilat (aspirin)

tegangan otot, memudahkan untuk ikut serta dalam terapi

DIAGNOSA 2 : Intoleran aktivitas b/d perubahan otot.Kriteria Hasil : Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan.

INTERVENSI

RASIONAL

• Perahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. 

• Bantu bergerak dengan bantuan seminimal mungkin. • Dorong klien mempertahankan postur tegak, duduk tinggi,

 berdiri dan berjalan. • Berikan lingkungan yang aman dan menganjurkan untuk  menggunakan alat bantu. Berikan obat-obatan • sesuai 

indikasi seperti steroid. • kan inflamasi 

sistemik akut.

• Untuk mencegah kelelahan dan mempertahankan kekuatan.

• Meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum. 

• Memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan mobilitas. 

• Menghindari cedera akibat kecelakaan seperti jatuh. Untuk mene

DIAGNOSA 3 : Resiko tinggi cedera b/d penurunan fungsi tulang.Kriteria Hasil : mpertahankan keselamatan

Klien dapat mefisik.

INTERVENSI

RASIONAL

• 

hari,

• ketimbang

mengagetkannya.

• dari kekhawatiran yang konstan.akan

meningkatkan ansietas.

Kendalikan lingkungan dengan : Menyingkirkan bahaya yang tampak jelas, mengurangipotensial cedera akibat jatuh ketika tidur misalnya menggunakan penyanggah tempat tidur,

usahakan posisi tempat tidur rendah, gunakan pencahayaan malam

siapkan lampu panggil

Page 7: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 7/29

 

• Memantau regimen medikasi Izinkan kemandirian dan kebebasan maksimum dengan

memberikan kebebasan dalam lingkungan yang aman, hindari penggunaan restrain, ketika pasien

melamun alihkan perhatiannya •Lingkungan yang bebas bahaya akan mengurangi resiko cederadan membebaskan keluaraga

Hal ini akan memberikan pasien merasa otonomi, restrain dapat meningkatkan agitasi,

mengegetkan pasien©2004 Digitized by USU digital library 9

Kriteria Hasil : menuhi kebutuhan istirahat

DIAGNOSA 4 : Perubahan pola tidur b/d nyeriKlien dapat me

atau tidur. INTERVENSI RASIONAL

Madiri Tentukan kebiasaan tidur biasanyn

• 

a dan perubahan yang

terjadi

• tempat tidur yang nyaman

• pola lama

dan lingkungan baru

• nyamanan waktu tidur, misalnya mandi

hangat dan massage.

• tidur  

sesuai indikasi: rendahklan

• 

misalnyangunkan untuk obat atau

Kola

• 

• 

entifikasi intervensi yang

• 

• 

ng.

• 

tidur memberi keamanan

• anpasien mungkin tidak mampu

kembali tidur bila terbangun.

• diberikan untuk  membantu pasien tidur atau

istirahat.

Berikan

Page 8: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 8/29

 

Buat rutinitas tidur baru yang dimasukkan dalam

• Instruksikan tindakan relaksasi Tingkatkan regimen keGunakan pagar tempat

tempat tidur bila mungkin. Hindari mengganggui bila mungkin,

memba

terapi. borasiBerikan sedative, hipnotik sesuai indikasi

Mengkaji oerlunya dan mengid

tepat. Meningkatkan kenyamaan tidur sertadukunmgan fisiologis/psikologis Bila rutinitas baru mengandung aspek sebanyak kebiasaan

lama, stress dan ansietas yang a

berhubungan dapat berkur

Membantu menginduksi tidur • Meningkatkan efek relaksasi Dapat merasakan takut jatuh karenaperubahan ukuran dan tinggi tempat tidur, pagar tempat

untuk membantu mengubah posisi Tidur tanpa gangguan lebih menimbulkan rasa segar, d

Mungkin

DIAGNOSA 5 : D n diri b/d nyeriKrit a sanakan aktivitas er

efisit perawataeriHasil : Klien dapat melak 

pawatan sendiri secaea mandiri. INTERVENSI RASIONAL

• Kaji tingkat fungsi fisik 

• Pertahankan mkobilitas, kontrol terhadap nyeri dan progran latihan 

• Kaji hambatan terhadap partisipasi 

• kasi untuk perawatan yang diperlukan, misalnya;lift,

peninggiandudukan toilet, kursi• untuk  

• Memberikan kesempatan untuk dapat melakukan

aktivitas seccara mandiri

dalam perawatan diri, identifikasi untuk modifikasi lingkungan Identifi

• Mengidentifikasi tingkat bantuan /dukungan yang 

diperlukan • Mendukung kemandirian fisik  /emosional Menyiapkan

meningkatkan kemandirian yang akan meningkatkan harga diri

©2004 Digitized by USU digital library 10

roda.

DIAGNOSA 6 : Gangguan citra tubuh/ perubahan penampilan peran b/d perubahan kemampuanuntuk melakukan tugas-tugas umum.Kriteria hasil : n peningkatan rasa percaya kemampuan

Untuk menghadapi penyakit, perubahan gaya h kemungkinan keterbatasan.

mengungkapkadiri dalam

idep dan

INTERVENSI

Page 9: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 9/29

 

RASIONAl Mandiri

o n mengenaimasalah mengenai proses penyakit,

harapan masa depan.

o

emfungsikan gaya hidupo pasien

mengenai bagaiman orang terdekat

menerima keterbatasanAkui dan terima perasaan berduka,

o

penguanan menyangkal atau terlalumemperhatikan tubuh/perubahan.

o

ntuk 

me ngidentifikasi perilaku positif 

o dalammerencanakan perawatan dan

membuat jadwal aktivitas.olaborasi

• Rujuk pada konseling psikiatri 

• Berikan obat-obat sesuai petunjuk 

• 

ahan konsep dan

• 

• 

• konstan akan 

• koping

• untuk  

• 

nsi/harga diri,

mendorong kemandirian, danmendorong partisipasi dan

• 

nDorong pengungkapa

Diskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien/orang terdekat. Memastikan bagaiamna

pandangan pribadi psien dalam msehari-hari termasuk aspek-aspek seksual. Diskusikan persepsio

bermusuhan, ketergantungan. Perhatikan perilaku menarik diri,

Susun batasan pada prilaku maladaptive. Bantu pasien uyang dapat membantu koping. Ikut sertakan pasien

K

Beri kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut/kesal

Page 10: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 10/29

 

menghadapinya secara langsung. Mengidentifikasi bagaimana penyakit mempengaruhi persepsi

diri dan interaksi dengan orang lain akan menentukan kebutuhan terhadap intervensi atau konseling lebih lanjut. Isyarat verbal/nonverbal orang terdekat

dapat

mempunyai pengaruh mayor pada bagaimana pasien memandang dirinya sendiri. Nyeri

melelahkan, dan perasaan marah, bermusuhan umum terjadi. Dapat menunjukkan emosional ataumetode

maladaptive, membutuhkan intervensi lebih lanjut atau dukungan psikologis. Membantu pasien

mempertahankan kontrol diri yang dapat meningkatkan perasaan harga diri. Meningkatkanperasaan kompete

terapi. Pasien/orang terdekat mungkin membutuhkadukungann selama

berhadapan dengan proses jangka

©2004 Digitized by USU digital library 11

• saat 

munculnya depresi hebat

sampai pasien

mengembangkan kemampuanng yang lebih efektif.

panjang/ketidakmampuan. Mungkin dibutuhkan padakopi

BAB IV

AN KASUS

I.winan : Janda

Agama : Islam Pendidikan : SPG

idak a Alamat : Petisahsma / kamar : Anggrek 1

PenNama : Tn. P

Klien : Anak abang Klien (keponakan)bahwa kaki kanan dan kirinya sering sakit, dan dahulu

ri lutut ke bawah.

III. Riwayat Kesehatan SekarangAp

Ha i keadaan

engan berobat kedokter dan juga memakai ramuan yaitu daun ubi, pala,ditumbuk dan airnya di sapukan di kaki yang benkak dan

rlihat memang kempes. Tapi nyerinya masih selalu

A.Nenek S. mengatakan kaki kanan dan kiri terasa sakit apalagi dibawa berjalanskala : 4 – 6.

imana dilihat

t kakinya dan wajahnya terlihat meringis.Reg

TINJAU

Biodata

Page 11: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 11/29

 

Tgl. Pengkajian : 20 Februari 2004

Nama : Ny. S Jenis Kelamin : PerempuanUsia : 67 tahun Status Perka

Pekerjaan : Tad

Tgl masuk : Tahun 200 Wi

Diagnosa medis : Rematik (Artritis Reumatoid)anggung jawab :

Hubungan dengan

Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Binjai

II. Keluhan UtamaNenek S. mengatakan

pernah bengkak daProvocative / Palliative

a Penyebabnya Klien mengatakan bahwa pernah dibawa ke praktek dokter dan sakitnya itu asam

urat. l-hal yang memperbaik 

D

 jahe, kemudiankatanya, dan juga te

kambuh.Quantity / Quality

Bagaimana dirasakan

B. BagaNenek S. memijat-mija

ion A. imana Reaksinya

D

©2004 Digitized by USU digital library 12itu kanan dan kiri.

ganggu Aktivitas)Pada bagian kedua kakinya ya

B. Apakah menyebar Nenek S. mengatakan sakitnya menyebar ke paha. Severity (MengN

membuat klien tidak bisa berjalan (pernah bengkak)

mempunyai aktivitas yang rutin karena keadaan kakinya yang tidak bisa dibawa berjalan jauh.T

Klien mengatakan sakitnya sejak 

kakinya bengkak sehingga meun 2002. wayat Kesehatan Masa La

Penyakit Yang Pernah Dialami

Klien mengatakan tidak pernah rawat inap di RS karena tidak pernah mengalami penyakit yangparah sdemam, flu, batuk ringan

gobatan / Tindakan Yang Dilakukan Klien mengatakan paling hanya

coconah Dirawat / Dioperasi Klien mengatakan tidak pernah dirawat / di operasi, biasanya hanya

menggu

rgi

Page 12: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 12/29

 

K

punya pantangan karena penImunisasi

enek S. mengatakan sakitnya sangat mengganggu aktivitas karena pernah

. Bila sakit ini klien tidak 

ime (kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya)4 tahun ½ terakhir ini, dan pernah kedua

mbuat tidak bisa berjalan selama 5 bulan pada

tah

IV. Ri luebelumnya, paling hanya sakit ringan yaitu

.Pen

dengan obat-obat warung dan kebetulan

k (2 sampai 3 hari sembuh).

Per

nakan obat-obat warung.Ale

lien mengatakan tidak mempunyai pantangan apapun, tetapi sekarangyakitnya yang sekarang, seperti jeroan, bayam.

V. w

Oraanya tidak mempunyai penyakit reumatik seperti

-

e-2 dan kini meninggal dunia.

ak adaAn

meninggaldunia.

Penyebab meninggalKlien mengatakan orang tua meniggal karena usianya yang sudah tua, suami

karena kecelakaan, dan 6 saudaranya, klien tidak mengingatnya.

Klien mengatakan tidak pernah di imunisasi.

Riayat Kesehatan Keluarga ng tua :

- Klien mengatakan orang tu

klien saudara kandung.Klien mengatakan saudaranya ada yang memiliki penyakit seperti klien yaitu abang k 

Penyakit keturunan tid

ggota keluarga yang meninggal Klien mengatakan suami, 2 orang tua, dan 6 saudaranya telahGenogram

©2004 Digitized by USU digital library 13

67 thn

: Klien: Perempuan

enek S. anak ke-6 dari 7 bersaudara, 6 saudara klien sudah meninggal semua,

tidak memiliki anak dari pernikahannya.

Page 13: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 13/29

 

VI.

A.B.

kan / tidak mungkin sembuh

at berat badannya semakin menurun. Klien mengatakan telah

mana. Namun klien tetap bersukur masih bisa berjalan walaulam

C. Kon

e2. I

gharapkan dan selalu berdoa kepada Tuhan YME agar diberikan

awinannya klien tidak memiliki anak.5. personal identity

akan anggota Panti Tresna Werdha Abdi di wisma Teratai.

D.

dalam keadaan stabil.

n/lawan bicaraNy.S

Reumatik Keterangan : : Laki-laki

: Meninggal

Nsuami klien juga telah meninggal. Klien

Riwayat / Keadaan PsikososialBahasa yang digunakan Bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Persepsi klien tentang penyakitnya

Klien menganggap penyakitnya sulit disembuhdan membu

berobat dimana-bat dan memakai tongkat dari lumpuhnya. sep diri

1. Body imagKlien mengatakan berat badannya makin lama makin turun dan sekarang makin cepat lelah deal

diri

Klien menketabahan dalam menghadapi penyakitnya dan kesembuhan walau tidak terlalu mengharap

3. Harga diri

Klien senang tinggal di panti karena tercukupi semua kebutuhannya, dan bebas melakukan apasaja yang diinginkan.

4. Peran diri

Klien seorang janda yang telah ditinggal suaminya karena meninggal kurang lebih 10 tahun lalu.Dari perk Klien merup

Klien merupakan janda tanpa anak.

Keadaan emosi Keadaan emosi klienE. Perhatian terhadap orang lai

©2004 Digitized by USU digital library 14

n sendiri / tidak mau menyusahkan keluarga.

Page 14: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 14/29

 

bergaul dengan sesama warga panti teruatama dengan

H. KI.

ngan warga di pantai walaupun warga kurang

rti pengajian, gotong royang dan

senam pagi karena keterbatasan grakakibat penyakitnya.an diri.

VII

lien dalam kondisi baik namun terlihat kondisi kaki lemahn tongkat untu t badan ,klien masih

ingga memperberat beban kaki saat berjalan.

B.R = 24 kali /menit.

TB = 159 cm.

BB kukan karena kurangnya fasilitas di Panti.

C. Pemeri o To

1. Kep t.pak bersih dan

an rambut= rambut sudah banyak uban.au = rambut seperti bau keringat.

. Mata

ap wajah.an penglihatan hingga menggunakan

• Sklera. = 

= isokor (kanan dan kiri).

a3. d

= simetrisuman

4.T n

• Bentuk telinga = simetris antara kanan dan kiri.  

= terdapat serumen tapi dalam batas normal.

r karena sudah tua.Klien tampak memperhatikan dan menanggapi setiap pertanyaan yang di berikan kepadanya.

F. Hubungan dengan keluarga

Harmonis dengan keluarga yang ada (keponakan-keponakannya) dan masuk ke panti karenakeinginan klie

G. Hubungan dengan orang lain

Baik, klien mausesama anggota satu wisma. egemaran = menonoton tv dan duduk,duduk di ruang tamu wisma.Daya Adaptasi.

Klien dapat beradaptasi de

mengikuti kegiatan yang ada di pantai sepeJ. .Mekanisme Pertahan

Klien memiliki pertahanan diri yang efektif. . Pemeriksaan Fisik.

A. Keadaan Umum. = K

Page 15: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 15/29

 

sehingga perlu bantuak berjalan dan bera

terlihat overweight sehTanda – Tanda Vital.

TD = 150 / 90 mmhg

HR = 80 kali ? menit

= tidak dilaksaan Head te.

ala dan Rambu

1. Kepala.

• Bentuk = Simetris 

• Kulit Kepala = bentuk kepala tam 

2. Rambut.

• Penyebaran dan keada 

• B 

3.Wajah.

• Warna kulit = hitam. 

2.• Bentuk = simetris terhad

• Ketajam= kurang baik se alat bantu penglihatan.

• Konjungtiva. = tidak anemia. tidak ikterus. 

• Pupil 

• Pemakaian alat bantu. = memakai kacamata baik membac 

ataupun tidak membaca.

Hiung.

• Bentuk  

• Fungsi penci = baik,dapat membedakan bau. 

• Pendarahan = tidank megalami pendarahan.eliga.

• Lubang telinga 

• Ketajaman pendengaran = kurang mendenga 

©2004 Digitized by USU digital library 15

5. Mulut dan Faring.

• Keadaan gusi dan gigi = tidak ada pendarahan gusi dan gigi. 

Gigi terlihat bersih dan tidak lengkap.

an.6.

pembesaran KGB

Suara = Klien mengeluarka dengan kata kata jelas.teraba.terab

D. m inte men.

• Warn = kulit rgor kulit baik (kulit cepat kembali).

pak sedang (tidak kering ) agak 

Keriput.

Page 16: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 16/29

 

etiak.

bersedia karena merasa malu.F. m r / Dada.

1. Inspeksi.

is antara kanan dan kiri.

• Pernafasan = frekuensi 24 kali / menit. Irama teratur dan tidak ada suara tambahan.

an be nafas

G. m aru

• Palpasi getaran suara = terdengar dan teratur. 

= bunyi resonan.

= suara nafas teratur.H. m Abd

1. Inspeksi.

bdomen = simetris antara kanan dan kiri.

• 

2. lp• Benjolan = tidak ada. 

= tidak ada.ngkakan.

ukann a kare

J. m sklet / Eks emita

• 

• 

• 

• Keadaan bibir = bibir klien kering 

• Keadaan lidah = tidak ada tanda pendaarah 

Leher.• Tyroid = tidak terdapat

• 

• Denyut nadi karotis = 

• Vena jugularis = a. 

Peeriksaangu

• Kebersihan klien = klien tampak bersih. 

hitam

• Turgor = tu 

• Kelembaban = kulit tam 

E. Pemeriksaan Payudara dan k 

Klien tidak Peeriksan Thaax

• Bentuk Thorax. = simetr  

• Tidak ada tanda kesulitr.

Peeriksaan P.

• Rerkusi 

• Auskultasi 

Peeriksaan omen.

Page 17: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 17/29

 

• Bentuk A 

Benjolan = tidak ada benjolan.Paasi.

• Tanda nyeri tekan = tidak ada nyeri. 

• Tanda ascites 

• Hepar = tidak ada pembe I. Pemeriksaan Kelamin dan Sekitarnya.

Klien tidak bersedia melakyna merasa malu.

Peeriksaan Mulkusaltrs.Kesimetrian otot = simetris kanan dan kiri. Pemeriksaan edema = tidak ada edema Kekuatan otot

= kekuatan otot telah berkurang.

©2004 Digitized by USU digital library 16k ada aktivitas rutin ),bila berjalan

menggunakan alat bantu yaitu tongkat dan berjalan lambat.Klien berjalan

ti karena klien mengatakna takut jatuh , apalagi

• kstre n kuk  

K. Pemeri1. Tin

E = 6, M = 4 , V = 52. Sta

Perasaan

• ktu, tempat dan orang

Ingatan kl h kuat, klien masih ingat masa lalunya

a

Klien berkeinginan agar cepat sembuhrang yakin penyakit dapat sembuh

3.n : Klien sulit berjalan

an.4.

am tumpul : klien dapat membedakan benda tajam dan tumpul

Membedakan dua titik : Klien dapat membedakan dua titik n

anya alat.

III. oa.

• : siang ± ½ jam dan malam ± 6 -7 jam

ur : tidak ada masalahmudah bila tidak 

• 

b. asi

a.n tidak encer/sedang

b.

terjadi inkontinensia

Page 18: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 18/29

 

ing tidak terlalu pekat dan tidak terjadi retensi urin

nyeri / rasa terbakar/kesulitan BAK

• njal 

Dimana klien lebih banyak duduk (tida

lambat dan berhati ha

berjalan jauh.Kelainan pada Emitas dau.

ksaan Neurologis

gkat kesadaranGCS = 15 :

tus Mental

• Kondisi Emosi / Dalam keadaan stabil

Orientasi

Klien masih dapat berorientasi dengan baik, baik wa

• Proses Berfikir  

ienmasiPerhitungn = klien dapat berhitung agar cepat sembuh

• Motivasi : 

• Persepsi : Klien menganggap / ku 

total

• Bahasa : Klien menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa Fungsi Motorik 

• Cara berjala 

• Test jari hidung : Klien dapat menyentuh hidung 

• Promosi dan supinasi test : Klinik mampu membalik-balikkan tangan

• Romberg test : Klien mampu berdiri walau dengan bantu 

Fungsi SensoriTest taj

Test panas dinding : Klien dapat membedakan benda panas dan dinginIdentifikasi sentuhan ringa

Reflek 

Pada pemeriksaan reflek tidak dilakukan karena tidak tersediPla Kebiasaan sehari-hari

Pola tidur dan kebiasaan Waktu tidur

• Waktu bangun : klien bangun umumnya/seringnya jam 05.00 Wib 

• Masalah tid 

• Hal-hal yang mempermudah tidur: bila tidur malam akan

tidur siangHal-hal yang mempermudah tidur : bila menghidupkan jam bekerPola Elimin

Pada BAB : 1X sehari dan tidak ada penggunaan laktasi

Riwayat perdarahan, tidak ada dan saat mengkaji tidak terjadi diareKarakter feses : klien mengatakan tidak terlalu keras da

BAK :

• Pola BAK : ± 6 – 7 x/hari dan tidak 

Page 19: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 19/29

 

• Karakter urin : kun 

• Tidak ada rasa 

• Tidak ada penggunaan diuretik Tidak ada riwayat penyakit gi 

©2004 Digitized by USU digital library 17

c. Po m

1. j• kanan yaitu makanan biasa dan jumlah makanan per  

• 

• : kadang-kadang dan lausea, vomite (mual,

• ada. Tapi semenjak mengalami penyakir  

yai makanan pantang, antara lain Jeroan, kerangk 

mengetahuinya,2.

3.

piring sekali makan dan jenis makanan adalah

bilan air putih terserah/sukahati, dan

iene• 

• Pemeliharaan kuku/pemotongan kuku kalau panjangc. Pola Kegiatan / Aktivitas

memiliki kegiatan rutin karena penyakitnya, paling hanya jalanebentar

dan menyira

AETIOLOGI MASALAH

la akan dan minum

Geala (subjektif) Diit type : Jenis mahari 3 piring dalam per hari. Nyeri ulu hati tidak ada Kehilangan selera makan

muntah tidak ada Alergi terhadap makanan tidak tematik klien mempun

kerangan, sayur bayam

• Berat badan klien jarang menimbangnya sehingga tida 

sedangkan alat tidak tersedia Tanda Obyektif 

TB = 156 cm, bentuk tubuh : Over wight Waktu pemberian makanan yaitu : pagi, siang dan sore4. Jumlah dan jenis makanan : 1

makanan biasa

5.Waktu pemberian minuman : Pengambila the manis atau susu 2x/hari pagi dan sore hari

c. Kebersihan / Personal hyg

• Pemeliharaan tubuh / mandi 2x/hari Pemeliharaan gigi/gosok gigi 2x/hari• Klien tidak   jalan s

kadang-kadang

m bunga.

NALISA DATA DATA

ata Subjektif: Klien mengatakabahwa kaki

apalagi dibant

Page 20: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 20/29

 

berjalan

- Klien memijat-mijakakinya sapengkajian - Wajahny

Penaikan metabolismetulang

P

merusak tulang rawsandiPenurunan kadar proteologlikan

Berkurangnya kadaair tulang raw

Penurunan funD

n

kanandan kirinya sakit

u

Data Objektif:

t

ata terlihat

meringis- Skala nyeri 4-

enaikan enzim yang

anr

an sendi

gsi

Nyeri.

©2004 Digitized by USU digital library 18

tula6,sedang

ng nyerinyeri

ata Subjektif:

tidak sanggupberjalan jauh. ta Objektif:

- Klien berjalan menggu

bantu tongkat.Klien lebiduduk.

Klien berjalan lambat. yang lanjut

enurunan fungstulangKekuatan otot melemahMeningkatnya nyeri

Inata Su

takut untuk be jauh.

Penurunan fungs

D

Page 21: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 21/29

 

Da

nakan alat- h banyak 

-

Usia

P isaat berjalan

toleransi aktivitas.

Intoleransi aktivitasKlien mengatakan

D bjektif:

rjalanKlien tampak berhati

Lansia

i

tulang

Resiko tinggi cedera.Resti cedera fisik.

Klien mengatakanData Objektif:

-

hati saat berjalan.

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN. 1. Nyeri berhubungan dengan penurunan fungsi

tulang ditandai dengan wajah meringis dan skala nyeri 4-6.

2. Intolerasi aktivitas berhubungan dengan perubahan otot lemah ditandai dengan

3. mobilitas menurun ditandai dengan klienmpak berhati hati saat berjalan.

SUH KEPERAWAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 67 tahun

klien mengunakan alat bantu. Resti cedera fisik berhubungan dengan ta

RENCANA A

AN ATAN

N

©2004 Digitized by USU digital library 19

TGL PENGKAJIAN : 20 Februa WISM

TDX. MEDIS : Reumatik (Artritis Reum

NO

A N/ KRITERIA HASILP

ri 2004

A / KAMAR :eratai / 4

atoid)

DIAGNOSKEPERAWATAN

Page 22: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 22/29

 

TUJUA

RENCANAERAWATAN

RASIONAL INTERVENSI 1.

sendi

(skala nyeri=6),wajah meringis,

kaki sakit jika

berjalan.dapat

istirahat/ tidur

dengan tenang,pasien tampak 

rileks.

nyeri,

tat lokasi,

2. njurkan klienntuk mandi

ir panas / 3.

osisi yang

padakursi.

4.

masase yang

lembut.5. Berikan obat

sesuai indikasi.. Membantu dalam

enentukan2. meningkatkan

tak sisi otak dan

. Tirah baring mungkindiperlukan untuk 

elaksasi

atau regangan otot.5. Menaikkan relaksasi

i terapi

pengobatan.Nyeri sendi b/d penurunan fungsi tulang d/d nyeriNyeri hilang/ terkontrol Kriteri hasil : Pasien 1. Kaji

ca

karakteristik, derajat (skala 0-10)A

u

a

Page 23: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 23/29

 

hangat. Berikan klien

pnyaman waktu tidur / duduk di

Berikan 4.

1

mmanagemen nyeri. Panas

le

mobilitas, menurunkan rasa sakit.3

membatasi nyeri / cedera sendi.

Menaikkan rdan sebaga

NO

P

DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN/ KRITERIA HASIL

RENCANAERAWATAN

NAL INTERVENSI RASIO2.

b/d

tidak sanggup

berjalan jauh,

lebih banyak 

duduk.n mampu

berpartisipasi padaaktivitas yang

diinginkan.. Pertahankan

uduk 

rlukan.antu

engan

hank n postur

dan

. Untuk mencegah. Menaikkan fungsiMemaksimalkan

fungsi sendi dan

. MenghindariIntoleran aktivitas usia lanjut dan perubahan otot d/d Klie

1

istirahat tirah baring / djika dipe 2. Bbergerak 

Page 24: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 24/29

 

d

bantuan seminimal mungkin. 3. Dorong klien memperta3.a

tegak, duduk tinggi,

1

kelelahan dan mempertahankan kekuatan.2

sendi, kekuatan otot dan stamina umum.

mempertahankan mobilitas.4

©2004 Digitized by USU digital library 20

Berikandan

enganjurkan

u.

obat

edera akibatecelakaan.

5. Untuk menekaninflamasi sistemik 

berjalan. 4. lingkungan yang aman

muntuk menggunakan alat bant

5. Berikan – obat sesuai dengan indikasi.

c

k akut.

3. era fisik nsia

d/d hati-hati saatberjalan,

menggunakan alat

bantu tongkat.Klien dapat

empertahankan

keselamatan fisik.an dengan

erjalan ataubangkit dari duduk dan tidur dengan

han.

1. L n yang bebasbahaya akan

mengurangi resiko

edera.

Page 25: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 25/29

 

2. Mengetahui tahapan

pengobatan.3. Mengurangi resiko

cedera.

Resti cedb/d penurunan fungsi tulang lam1 .Kendalikan lingkungmenyingkirkan bahaya yang

tampak jelas sepertipencahayaan pada malam hari. 2. Membantu regimen medikasi.3. Anjurkan untub

perlahan-la

ingkarac

C T

No.

Dx

Hari / Tanggal

ATA

AN PERKEMBANGAN

ImplementasiEvaluasi

1 Selasa / 24 Februari

04 • uhan nyeri dan 

t

• Memberikan klien posisi yangnyaman pada waktu duduk di kursi

• Memberikan massage yang lembut 

S : Klien menyatakan

masih sakitemijat-mijat

terlihatPukul 15.00 WIB Mengkaji kel

catat lokasi skala nyeri. Skala nyeri = 6

• Menganjurkan klien untuk mandi air panas/hanga 

pada kaki/lutut

bahwa kaki kanan dan kirinyaapalagi di bawa berjalan.

O: Klien m

kaki-nya- Wajah klien me-ringis

- Nyeri = 6 A : Masalah belum teratasi R/T dil P : anjutkan

2 Pu• bergerak dengan S :

kul 15.15 WIB

• Mempertahankan istirahat duduk jika diperlukan Membantu Klien menyatakan masihtidak sanggup berjalan

lama

O: Klien berjalan

Page 26: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 26/29

 

©2004 Digitized by USU digital library 21

bantuan seminimal mungkinmempertahankan

ngkat

• Mendorong klien 

postur tegak, duduk tinggi, berdiri dan berjalanmengguna-kan to

- Klien lebih banyak duduk 

-A : ah belum teratasi

Klien berjalan lambat Masal

P : R/T dilanjutkan3

• 

nggunakan

penyangga tempat tidur.

• Menganjurkan untuk berjalan atau bangkit dari duduk dan tidur

dengan perlahan-lahan:

meng-gunakan tongkat

saat berjalanA : Masalah belum teratasi

Pukul 15.25 WIB Mengendalikan lingkungan dengan menyarankan untuk meS Klien

menyatakan masih takut untuk berjalan

 jauh O : Klien tampak berhati-hati saat berjalan, klien

P : R/T dilanjutkanNo.

Dx

Hari / Tanggal

Implementasi Evaluasi

1 Rabu / 25 Februari 04air panas/hangat

• Menganjurkan klien untuk meminum 

obat sesuai intruksi/indikasi

• Memberikan masage yang lembut 

O : Klien masih memijat

Pukul 16.00 WIB • Menganjurkan klien untuk mandi S : Klien menyatakan kakikanannya sakitnya

sudah berkurang, tetapi kaki kirinya masih sakit.

kaki kirinya- Wajah sedikit meringis Masalah teratasi ebagian

A: s

P : R/T dilanjutkan

Page 27: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 27/29

 

2

• n bantuan seminimal mungkin

untuk 

gkat untuk ber-

A : alanjutkaPukul 16.10 WIB S :

• Menganjurkan untuk memindahkan benda yang mengganggu saat berjalan Membantu bergerak 

denga

• Menyarankan 

mempertahankan istirahat duduk atau tirah baring jika diperlukan Klien menyatakan dapat

berjalan tapi tidak sanggup lama-lama O : Klien masih mengguna-kan ton

 jalan

- Klien berjalan lambat Masalah teratasi seb

gian R/T d

P :in3

• k tetap latihan berjalan

• Menjelaskan pada klien untuk  

tetap m untuk an

gunakan

tongkat

A: Masalah teratasi

Pukul 16.20 WIB • Menyingkirkan bahaya yang dapat 

menyebabkan cedera (usahakan kursi selalu berada di tempatnya jangan dipindah-pindahkan)Mendorong klin untu

eenggerakan sendi

meminimalkan kekakuS : Klien menyatakan masih

takut untuk berjalan O : Klien tampak berhati-hati-Klien meng

sebagian

P : R/T dilanjutkan

©2004 Digitized by USU digital library 22

No.Dx

Hari / Tanggal

Implementasi

Evaluasi1 Kamis / 26 Februari

04

Pu

Page 28: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 28/29

 

• posisi yang nyaman 

uk bersandarsakit dengan

O: ijat kaki kirieringis

A : Masalah teratasi

kul 11.00 WIB• Memberikan injeksi Neuropiton 1 cc

• Menganjurkan minimal obat setelah makan 3x / hari Memberikan  

yaitu posisi dud

• Menganjurkan untuk memijat bagian sendi yang 

obat gosok 

S : Klien menyatakan kakikirinya masih sakit Klien mem

nya - Wajah sedikit m

seba-gian

P : R/T dilanjutkan

2 Puyang licin

• Membantu klien bangkit dari pulang

S : takan masih

O: ang ke poliklinik n satu

tera

P : R/T utkan

kul 11.15 WIB

• Menjelaskan untuk tidak berjalan di tempat 

duduk saat akan• Menganjurkan klien untuk banyak istirahat Klien menya 

takut untuk berjalan Klien datbersama tema

wis-manya A : Masalah belum tasi dilanj

3 Pu

• rak dengan 

• 

sendinya walaupundalam keadaan duduk 

• Menganjurkan klien tetap menggunakan 

tongkatnya saatnyaberjalanup berjalan

O : Klien berjalan lambat

gunakantong-kat

A: Masalah teratasi

kul 15.30 WIB Membantu klien berge

Page 29: askep rematik

5/17/2018 askep rematik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-rematik-55b07dfee2d17 29/29

 

cara menuntunnya Menganjurkan klien untuk meng-gerakkan

S : Klien menyatakan dapat berjalan, dari tidak sang-g jauh

dan tetap meng

sebagian

P : R/T dilanjutkan©2004 Digitized by USU digital library 23

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan.Penyakit reumatik adalah kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan

berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaransendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.

Artritis rematoid adalah merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi utama

poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien artritis

rematoid terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat

progresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.Wanita lebih sering terkena osteoartritis pada lutut dan sendi, sedang pria lebih sering terkena

osteoartritis pada paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45 tahunfrekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada pria dan wanita, tetapi diatas 50 tahun frekuensi

oeteoartritis lebih banyak wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal

pada patogenesis osteoartritis.

DAFTAR PUSTAKADoenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta

Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.

Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4,

EGC, Jakarta.