ppt toksikologi klp i - copy

15
TOKSIKOLOGI “KESEHATAN REPRODUKSI DAN PAPARAN BAHAN-BAHAN KIMIA” KELOMPOK I MUH. ALDY ABD. RUKMAN A. NUR FADHILAH A. TE’NE HASRIANA ASBAR HAMZAH AYU LESTARI DEVI ARMITA FATIMASARI FIRMANSYAH

Upload: firmansyah-arifin

Post on 23-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

TOKSIKOLOGI

“KESEHATAN REPRODUKSI DAN PAPARAN BAHAN-BAHAN KIMIA”

KELOMPOK I

MUH. ALDYABD. RUKMAN

A. NUR FADHILAHA. TE’NE HASRIANA

ASBAR HAMZAHAYU LESTARIDEVI ARMITAFATIMASARI

FIRMANSYAH

Page 2: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

MASALAH-MASALAH YANG TERKAIT DENGAN SISTEM REPRODUKSI

Penurunan jumlah sperma yang dialami oleh sebagian besar pria di berbagai negara.

Peningkatan jumlah penderita kanker testis secara signifikan.

Peningkatan kasus infertilisasi di berbagai negara-negara industri dari yang semula hanya 7-8% pada tahun 1960 meningkat hingga 15-20%.

Anak perempuan di beberapa negara mengalami pubertas di usia dini.

Kasus endometriosis pada wanita di beberapa negara sangat tinggi.

Penurunan jumlah anak laki-laki dibandingkan jumlah anak permpuan yang terjadi di beberapa daerah di berbagai belahan dunia.

Page 3: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

BAHAN KIMIA DAN MASALAH REPRODUKSI

Penyebab peningkatan masalah reproduksi saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Namun saat ini terjadi peningkatan penggunaan berbagai jenis bahan-bahan kimia yang setiap tahunnya diperkirakan terdapat lebih dari 100.000 jenis bahan kimia yang diproduksi dan digunakan secara luas diberbagai negara di dunia. Sehingga pencemaran lingkungan pun semakin meningkat.

Terdapat berbagai jenis bahan kimia yang telah ditemukan mengganggu dan mempengaruhi jaringan tubuh manusia bahkan mengganggu perkembangan janin.

Studi laboratorium menunjukkan bahwa bahan kimia tertentu mampu menyebabkan gangguan reproduksi pada hewan, khususnya bahan-bahan kimia yang dapat mempengaruhi sistem endokrin. Namun penggunaaan bahan-bahan kimia tersebut masih tetap ditemukan di berbagai perusahaa-perusahaan industri dan sebagai bahan adiktif pada berbagai produk rumah tangga.

Page 4: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Page 5: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

PENGUNAAN BAHAN-BAHAN KIMIA

Setiap tahun ada sekitar 100.000 jenis bahan kimia yang diproduksi untuk berbagai jenis keperluan di seluruh dunia. Khusus untuk Uni Eropa, diperkirakan ada sekitara 30.000-70.000 jenis bahan kimia yang diproduksi dan digunakan dalam skala tinggi dan penggunaannya secara bebas. Bahkan bahan-bahan kimia yang telah dilarang pembuatan dan penggunaannya selama bertahun-tahun hingga saat ini masih banyak beredar dan dapat ditemukan dengan mudah di pasaran.

Page 6: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

DAMPAK PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN KIMIA

Beberapa penelitian baru-baru ini, termasuk yang dilakukan oleh Environmental Working Group di Amerika Serikat dan WWF serta Greenpeace di Eropa, melaporkan bahwa telah ditemukan berbagai jenis bahan-bahan kimia buatan manusia di dalam darah orang dewasa dan anak-anak. Selain itu, dari hasil pemeriksaan darah beberapa orang relawan yang tidak rutin menerima paparan bahan-bahan kimia namun di dalam sampel darahnya ditemukan kontaminasi bahan-bahan kimia berbahaya.

Ibu yang terkena dampak dari bahan-bahan kimia berbahaya dan sedang menagndung, besar kemungkinan janin yang dikandungnya juga akan terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia tersebut. Hal tersebut terjadi karena bahan-bahan kimia yang terakumulasi di dalam jaringan tubuh ibu akan dilepaskan secara berkala kepada janin selama kehamilah. Selain itu, kontaminasi dari ibu ke janin dapat juga terjadi melallui cairan ketuban serta suplai darah dari ibu ke janin melalui tali pusar. Selain itu kontaminasi dari ibu ke bayi juga dapat diperoleh pasca melahirkan yaitu ketika bayi memperoleh ASI dari ibu yang telah terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia berbahaya.

Page 7: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

DAMPAK PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN KIMIA BAGI KESEHATAN REPRODUKSI

PRIA

• Sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1992 melaporkan bahwa telah terjadi penurunan jumlah produksi sperma sekitar 50% yang terjadi di seluruh dunia antara tahun 1940-1990. Sejak itu penelitian lain juga telah melaporkan bahwa telah terjadi penurunan jumlah sperma di beberapa negara sekitar 1% tiap tahunnya.

• Terjadi kecacatan penis yang diperoleh dari lahir, di mana terjadi pembukaan uretra di daerah skrotum bukan di bagian atas penis dan kasus tersebut meningkat dua kali lipat di Amerika serikat anatara tahun 1970-1993.

• Terjadi kriptorkismus, di mana testis gagal turun ke dalam skrotum yang terjadi sebelum kelahiran yang dialami sekitar 2-5% dari bayi laki-laki di negara-negara Barat. Pria yang lahir dengan cacat ini beresiko terkena kanker testis.

• Insiden kanker testis mengalami peningkatan di beberapa bagian dunia, dan yang paling banyak dialami oleh pria berusia 20-34 tahun

Page 8: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

PENURUNAN KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMA

Sebuah penelitian terbaru di AS menyelidiki tentang apakah polutan berdampak pada kualitas sperma dan hasil penelitian ini menemukan bahwa peningkatan konsentrasi ozon dikaitkan dengan penurunan kualitas sperma dan hal ini menunjukkan bahwa ozon kemungkinan besar adalah racun bagi sistem reproduksi. Diperkirakan bahwa mekanisme ozon mengerahkan efeknya pada kualitas sperma adalah melalui stres oksidatif, suatu mekanisme yang sudah diketahui mengganggu testis dan fungsi sperma.

Selain ozon, penyebab penurunan kuantitas dan kualitas sperma adalah rokok. Merokok dapat menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas sperma karena berhubungan dengan stres oksidatif. Meskipun belum ada penelitian yang terkait, namun melihat hubungan keseluruhan antara merokok, dan kontaminasi yang mungkin ditimbulkan oleh zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok yang dapat mempengaruhi kualitas air mani yang dihasilkan oleh pria.

Selama bertahun-tahun banyak faktor lain yang kemungkinan berkontribusi terhadap penurunan kuantitas dan kualitas sperma yaitu antara lain perubahan pola makan, gaya hidup dan fashion atau pakain yang dikenakana. Penggunaan pakaian (celana) ketat yang saat ini banyak digunakan oleh pria juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya kasus penurunan jumlah sperma.

Page 9: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

DAMPAK PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN KIMIA BAGI KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

Selama 50 tahun terakhir, perempuan-perempuan di negara industri terus mengalami peningkatan kelainan sistem reproduksi. Beberapa di antaranya yaitu:

• Endometriosis

• Osteoporosis

• Pubertas lebih awal

Page 10: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

ENDOMETRIOSIS

Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh di luar rahim dan menempel pada organ lain, biasanya dalam rongga panggul seperti ovarium dan saluran tuba fallopi. Secara normal jaringan ini berada di bawah kontrol hormonal dan seharusnya tetap tumbuh dan berkembang di dalam rahim. Jaringan endometrium juga dapat ditemukan di dalam ovarium dan membentuk kista.

Diperkirakan bahwa 1 dari 10 perempuan di AS menderita penyakit tersebut dan memaksa lebih dari 100.000 penderitanya menjalani histerektomi (pengangkatan rahim) setiap tahunnya.

Sejumlah bahan kimia sintetik diketahui bisa meningkatkan prevalensi dan keparahana endometriosis meskipun tidak diketahui secara pasti bahan kimia apa yang berperan dalam peningkatan kasus endometriosis.

Salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami endometriosis memiliki kadar DEHP phthalate dalam darah lebih tinggi dibandingkan wanita normal. Selain itu, 92,6% dari wanita ini juga memiliki DEHP yang terdeteksi atau metabolit MEHP yang terdapat di dalam cairan peritonialnya. Hal ini menunjukkan bahwa DEHP mungkin berperan dalam kasus endometriosis.

Page 11: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

PUBERTAS DINI

Di beberapa bagian dunia, anak perempuan mencapai pubertas di usia yang jauh lebih muda bila dibandingkan di masa lalu. Sebuah studi pada tahun 2001 menyatakan bahwa anak-anak yang bermigrasi ke Eropa dari bagian Amerika Latin dan Asia mulai mengalami perkembangan payudara sebelum usia 8 tahun dan mulai mengalami menstruasi sebelum usia 10 tahun. Meskipun para ilmuwan tidak yakin terkait alasan pergeseran ini namun diperkirakan bahwa salah satu faktornya adalah pengaruh paparan DDT insektisida. Produk hasil pemecahan DDT, yaitu DDE telah ditemukan di dalam darah tiga perempat dari anak-anak yang bermigrasi yang mengalami pubertas dini. Penggunaan DDT di negara maju telah dilarang namun banyak negara di selatan dan Timur masih terus menggunakannya sebagai pembasmi nyamuk malaria.

Pengaruh DDT terhadap pubertas dini diperkirakan karena DDT memiliki efek yang sama dengan hormon estrogen terhadap siklus reproduksi wanita.

Page 12: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

Sebuah studi yang dilakukan terhadap anak-anak perempuan di Puerto Rico menemukan bahwa meningkatnya kasus perkembangan payudara diri sebelum usia 8 tahun mungkin berhubungan dengan tingginya paparan phthalates. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap 41 orang anak, pada sampel darah 28 anak (68%) ditemukan phthalates dengan kadar yang tinggi. Dari perkiraaan awal dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara kadar phthalates dengan aktivitas estrogen dan anti androgenik yang menjadi penyebab perkembangan payudara yang terjadi sangat cepat. Hal tersebut didukung dengan data yang tercatat bahwa di Puerto Rico impor makanan kemasan plastik sangat tinggi serta didukung oleh faktor-faktor lain yang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan paparan phthalates.

Page 13: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

PERUBAHAN RASIO JENIS KELAMIN

• Jenis kelamin seseorang ditentukan secara genetik dan rasio jumlah anak laki-laki dan jumlah anak perempuan secara teori kira-kira sama namun pada kenyataannya jumlah anak laki-laki jauh lebih sedikit bila dibandingkan jumlah anak perempuan. Fakta yang dapat dipertanggungjawabkan adalah terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut yaitu usia orang tua dan waktu inseminasi .

• Di AS diperkirana sekitar 38.000 anak laki-laiki yang “hilang” antara tahun 1970 dan 1990. Hal yang sama juga terjadi di Belanda dan Denmark sejak tahu 1950. Di Kanada hampir 6 anaka laki-lai per 1000 yang “hilang”.

• Hal tersebut diperkiran terjadi karena pengaruh bahan kimia sintetik yang secara selektif membunuh janin laki-laki. Penelitian yang dipublikasikan oleh Lancet menunjukkan bahwa jumlah janin laki-laki yang mati dalam jumlah yang cukup besar pada bulan pertama setelah pembuahan belum pernah terjadi sebelumnya.

Page 14: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

• Lancet mencatat bahwa pada tahun 1966, 2,52 janin laki-laki mati untuk setipa perempaun usia 12-15 minggu dan pada tahun 1986 meningkat menjadi 6,16. Pada tahun 1996 lebih dari 10 janin laki-laki beresiko mati untuk setiap perempuan dan secara total, selama kehamilan lebih dari dua kali lebih banyak janin laki-laki yang beresiko mati bila dibandingkan janin perempuan.

• Penyebab menurunnya jumlah anak laki-laki belum dapat diperkirakan secara pasti, tetapi mungkin bisa dikaitkan dengan paparan polusi yang ditimbulkan oleh berbagai jenis bahan kimia. Sebagai contoh, sebuah tulisan yang diterbitkan oleh “Canadian Medical Association Journal” memperingatkan bahwa paparan toksikan di lingkungan akan mengubah rasio jenis kelamin . Ada kemungkinan bahwa tanda-tanda biologis tertentu sebagia rasio jenis kelamin dan kualitas semen sedang diubah oleh faktor-faktor yang belum teridentifikasi yang mungkin termasuk toksikan.

Page 15: Ppt Toksikologi Klp i - Copy

UNDANG-UNDANG TERKAIT PENGGUNAAN BAHAN KIMIA

• Saat ini, pembuatan undang-undang baru telah dirancang oleh negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa yang dapat mengatur pembuatan dan penggunaan bahan kimia (Registration, Evaluation, Authorisation of CHemicals, atau REACH). Sehingga penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dapat dihapuskan dan diganti dengan bahan-bahan kimia alternatif yang lebih aman.

• Jika tindakan tersebut telah dilakukan dan disepakati oleh negara-negara Uni Eropa, diharapkan pemerintah di seluruh dunia turut melakukan tindakan tersebut.

• Selain itu, para pengambil keputusan harus memastikan bahwa data tentang sifat-sifat kimia yang disediakan oleh produsen dan importir cukup untuk mengidentifikasi bahan kimia yang mungkin menganggu sistem endokrin dan berbahay bagi sistem reproduksi.