ppt tekpem batubara kelompok 5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Klasifikasi Batu BaraTRANSCRIPT

Teknik Pembakaran
BA
T
UB
A
R
A

KELOMPOK 5
Ega Tikasari(2312030054)
Kelita Mea(2312030063)
Ali Munawir(2312030070)
Indah Nor F(2312030074)
Afrida Nur A(2312030077)
Linda Eka Y(2312030076)

Batubara adalah barang tambang yang berasal dari sedimen bahan organik dari berbagai macam tumbuhan yang telah membusuk dalam waktu yang sangat lama dan di area dengan karakteristik kandungan air cukup tinggi. Pembentukan batu bara dimulai dengan proses pembusukan timbunan tanaman dalam tanah dan membentuk lapisan gambut kadar karbon tinggi.Pembentukan batu bara dari gambut (coalification) dipengaruhi oleh faktor; material pembentuk, temperatur, tekanan, waktu proses, dan berbagai kondisi lokal seperti kandungan O2, tingkat keasaman dan kehadiran mikroba. Proses coalification pada gambut terbagi menjadi 3 tahapan yaitu: pembusukan aerobik, pembusukan anaerobik, bituminusasi.
B A T U B A R A

Pada gambar, kita lihat bahwa tumbuhan yang mati akan menjadi endapan yang disebut gambut (peat). Seiring lamanya waktu, kedalaman lapisan bumi, serta peningkatan tekanan dan suhu, maka gambut tadi akan bertransformasi menjadi batuan sedimen organik, yaitu lignite (batu bara coklat/brown coal). Dari lignite berubah menjadi coal (batu bara hitam/black coal). Coal tersusun menjadi beberapa bentuk mineral, dari lapisan atas ke bawah, yaitu sub-bituminous, bituminous, dan anthracite.Di kedalaman 7-8 km dari permukaan bumi (kerak bumi), suhu mencapai 2000C-5000C dan tekanan sekitar 0,4-0,5 GPa (3947.69-4934.61 atm) merubah coal anthracite menjadi grafit.
Tingkatan Terjadinya Batubara


Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan rawa gambut menurut Bend (1992) dan Diessel (1992), yaitu:
Evolusi tumbuhan terdapat beberapa tumbuhan yang hanya hidup pada waktu tertentu saja, sehingga dapat digunakan untuk interpretasi genesanya
Iklim dapat mempengaruhi kecepatan tumbuhan untuk tumbuh. Misal di daerah beriklim tropis , dengan melimpahnya sumber air dan sinar matahari, akan menghasilkan lapisan gambut yang banyak dan tebal karena terbentuk dari batang kayu besar
Geografi dan struktur daerah gambut akan terbentuk di daerah yang kenaikan muka airnya lambat.

UNSUR PEMBENTUK BATUBARA
unsur utama
unsur kedua
unsur sangat kecil berupa logam-logam berat
(heavy metals)(C,H, O, N, S, kadang kadang
Al, Si)
(Fe,Ca, Mg, Fe, K, Na, P, Ti)
Dari sejumlah logam berat, yang biasa
dipertimbangkan hanya 10
unsur logam berat yaitu
seperti As, Ba, Cd, Cr, Cu, Pb, Hg, Se, Zn, Ag.

air lembab (Moisture = M), abu (Ash = A),
materi mudah menguap
(Volatile Matter = VM),
karbon tertambat
(Fixed Carbon = FC)
Komponen pembentuk batubara
berdasarkan analisis proksimat
terdiri dari:

Klasifikasi Batubara
Sumber: ASTM, 1981

KARAKTERISTIK DAN PENGGUNAAN BATUBARA
Lignite
Disebut juga batu bara muda. Merupakan tingkat terendah dari batu bara, berupa batu bara yang sangat lunak dan mengandung air 70% dari beratnya. Batu bara ini berwarna hitam, sangat rapuh, nilai kalor rendah dengan kandungan karbon yang sangat sedikit, kandungan abu dan sulfur yang banyak. Batu bara jenis ini dijual secara eksklusif sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Sub-BituminousKarakteristiknya berada di antara batu bara lignite dan bituminous, terutama digunakan sebagai bahan bakar untuk PLTU. Sub-bituminous coal mengandung sedikit carbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang tidak efisien.
BituminousBatu bara yang tebal, biasanya berwarna hitam mengkilat, terkadang cokelat tua. Bituminous coal mengandung 86% karbon dari beratnya dengan kandungan abu dan sulfur yang sedikit. Umumnya dipakai untuk PLTU, tapi dalam jumlah besar juga dipakai untuk pemanas dan aplikasi sumber tenaga dalam industri dengan membentuknya menjadi kokas-residu karbon berbentuk padat.

• Peringkat teratas batu bara, biasanya dipakai untuk bahan pemanas ruangan di rumah dan perkantoran. Anthracite coal berbentuk padat (dense), batu-keras dengan warna jet-black berkilauan (luster) metallic, mengandung antara 86% – 98% karbon dari beratnya, terbakar lambat, dengan batasan nyala api biru (pale blue flame) dengan sedikit sekali asap.
ANTHRACITE

Kategori batubara berdasarkan nilai kalori, kandungan air, dan kandungan karbon
Sumber: Considine, 1974

Semakin tinggi kualitas batubara, maka kadar karbon akan meningkat, sedangkan hidrogen dan oksigen akan berkurang. Batubara bermutu rendah, seperti lignite dan sub-bituminous, memiliki tingkat kelembaban (moisture) yang tinggi dan kadar karbon yang rendah, sehingga energinya juga rendah. Semakin tinggi mutu batubara, umumnya akan semakin keras dan kompak, serta warnanya akan semakin hitam mengkilat. Selain itu, kelembabannya pun akan berkurang sedangkan kadar karbonnya akan meningkat, sehingga kandungan energinya juga semakin besar.
Brown Coal
Lignite
Black Lignite
Bitumi nous
Antrha cite

Mayoritas batubara di Indonesia berperingkat sub-bituminous dan lignite (80%) dimana karakter batubara memiliki kandungan air cukup tinggi
seperti disajikan di tabel berikut:

Secara garis besarnya, sistem dan metode penambangan dibagi atas 4 (empat) bagian, yaitu :1. Tambang terbuka (surface mining)
Tambang terbuka (surface mining) adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar2. Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining)
Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar.3. Tambang bawah air (underwater mining)
Proses pengambilan mineral yang relatif baru yang dilakukan di samudra4. Tambang di tempat (insitu mining) Tambang di tempat (insitu mining) adalah metode penambangan yang dilakukan terhadap endapan mineral dan batuan yang terbentuk secara khusus (model endapan geologi tertentu), di mana penambangannya langsung dilakukan di tempat tersebut dengan cara khusus pula.

CARA PENYIMPANAN BATUBARA
Memadatkan batubara dalam tumpukan berlapis Menyimpan hanya batubara yang
berukuran besar
Menyimpan batubara
dalam tumpukan yang tidak
telalu tinggi
Dihindarkan dari
hembusan angin

Analisa batu bara1. Analisis proksimat batubara (coal
proximate analysis)2. Nilai kalor batubara (coal calorific
value)3. Kadar sulfur4. Analisis ultimat batubara (coal
ultimate analysis)

HISAKAMIRET