program eksplorasi batubara (2).ppt

14
PROGRAM PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA EKSPLORASI BATUBARA

Upload: silitonga16

Post on 26-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

EKSPLORASI BATUBARA

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

PROGRAMPROGRAM EKSPLORASI EKSPLORASI BATUBARABATUBARA

Page 2: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

1. Strategi Eksplorasi Batubara1. Strategi Eksplorasi Batubara

Usaha pertambangan batubara adalah usaha yang :a. Padat modal : membutuhkan biaya yang mahalb. Padat teknologi : dari teknologi sederhana – canggihc. Padat resiko : mengandung resiko kerja yang tinggid. Padat waktu : membutuhkan waktu yang cukup lama

Resiko (Peters, 1978)1. Resiko politik

Adanya tingginya pajak atau pungutan-pungutan terhadap produksi batubara serta kestabilan politik dimana batubara terdapat

2. Resiko teknologiAdanya masalah di dalam pengembangan penambangan, operasi penambangan atau pengolahan

3. Resiko PemasaranHarga pasar yang tidak menentu?

4. Resiko Geologi5. Ini berawal dari asumsi-asumsi awal yang bersifat kuantitatif, penaksiran regional

regional, reconnaissance hingga rinci

Page 3: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

Koesoemadinata (1995), menyatakan:Koesoemadinata (1995), menyatakan:Eksplorasi beresiko tinggi maka perlu pentahapan untuk Eksplorasi beresiko tinggi maka perlu pentahapan untuk meminimumkan kerugianmeminimumkan kerugian

Strategi eksplorasi yang dikemukakan : 1. Kegiatan eksplorasi batubara perlu dilakukan secara bertahap

dalam pelaksanaannya perlu terencana dan sistematis guna memperkecil resiko kegagalan serta meminimalkan kerugian.

2. Perlu memulai kegiatan penyelidikan dari daerah yang luas kemudian memersempit daerah penyelidikan dengan tingkat ketepatan diketemukannya endapan batubara yang makin meningkat atau semakin turunnya resiko.

3. Suatu kerja eksplorasi dapat saja berhenti pada tahapan tertentu jika tidak memberikan kepastian hasil yang menguntungkan

4. Setiap selesainya suatu tahapan eksplorasi harus diadakan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk melanjutkan kegiatan eksplorasi serta melakukan penyempurnaan terhadap model eksplorasi serta melakukan terhadap model eksplorasi sehingga dapat memfokuskan pada sasaran berdasarkan umpan balik.

5. lebih tinggi kepastian hasil suatu metoda eksplorasi, maka lebih mahal biaya per satuan waktu/satuan luas daerah

Page 4: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

Peters (1978), penentuan program eksplorasi dimulai dengan langkah :

1. Merumuskan tujuan, karakteristik batubara yang diinginkan, besarnya cadangan yang diperlukan dan untuk keguanaan apa

2. Memilih daerah eksplorasi, tentunya daerah yang prospektif dan dapat mencapai sesuai tujuan yang dimaksud serta pertimbangan kesampaian lokasi.

3. Setelah tujuan dan daerah eksplorasi diketahui, maka selanjutnya adalah menentukan strategi eksplorasi berikut metoda yang tepat yang akan digunakan

4. Organisasi

5. Segi pembiayaan dan logistik berjalan bersamaan mengikuti program eksplorasi

Program Eksplorasi batubaraProgram Eksplorasi batubara

Page 5: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

TAHAPAN EKSPLORASI BATUBARATAHAPAN EKSPLORASI BATUBARA

Tahapan eksplorasi batubara sering berbeda, bahkan untuk daerah yang berdekatan sekalipun. Hal ini dikarenakan oleh kondisi geologi yang berbeda, perbedaan penekanan pada tiap tahap eksplorasi tertentu dan perbedaan kepentingan dari masing-masing pelaksanaan eksplorasi

TAHAPAN EKSPLORASI BATUBARA SECARA UMUM : Penyelidikan umum prospeksi eksplorasi

evaluasi

Page 6: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

Coal Exploration Technology of EAGAT Coal Exploration Technology of EAGAT (Thailand, 1979)(Thailand, 1979)

. Phase 1. Reconnaissance◦ Penyelidikan umum daerah sasaran, meliputi kegiatan penentuan lokasi

singkapan, sumur uji dan parit uji, pemetaan geologi dan pemodelan awal cekungan batubara untuk perencanaan titik bor

2. Phase 2 Potensial Exploration

Scout drilling dengan jarak antar titik 1 km tidak bersistem, perkirakan cadangan termasuk inferrred (diduga)

3. Phase Delineated Exploration

Melengkapi hasil kerja pada potensial exloration, membatasi daerah negatif. Kegiatannya meliputi seismik geofisika, jpemboran dan logging geofisika dengan jarak antar titik bor 400 meter bersistem. Perhitungan cadangan masuk kategori indicated (terkira) untuk pemercontogan dari inti bor (coring)

4. Phase 4 Detailed Exploration

Mempersiapkan data untuk studi kelayakan penambangan, jarak pemboran 100 – 200 m bersistem, pemboran dengan log geofisika. Perhitungan cadangan termasuk kategori terukur, dengan pemercontohan yang semakin rapat.

Page 7: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

Standards Association of Australia Standards Association of Australia (1981)(1981)

Tahapan eksplorasi ini didasarkan kepada evaluasi endapan batubara dengan meggunakan

teknik pemboran.

Tahapannya :

1. Tahap Pra-eksplorasi

Pada tahap ini menetapkan asumsi mengenai jumlah, kedalaman, luas rentangan, kualitas dan potensinkomersial dari lapisan batubara di wilayah sasaran.

2. Tahap pengkajian regional (eksplorasi tahap 1)

Tujuannya adalah menentukan korelasi dan kemenerusan arah lateral, sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai endapan batubara, arahan penambangan, kualitas dan cadangan batubara

Page 8: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

Melakukan metoda geofisik refleksi seismic, bersama dengan pemboran dan logging geofisik. Kriteria cadangan kategori terindikasi untuk tambang terbuka dan tereka untuk tambang dalam.

Tahap ini berakhir ketikanlapisan batubara yang ekonomis telah ditetapkan secara positif, serta metoda penambngan telah diputuskan serta pemanfaatannya.

3. Tahap evaluasi komersial (eksplorasi tahap 2)

Tujuannya melakukan pengkajian yang pasti terhadap kuatitasi dan kualitas serta kondisi penambangan. Rencana produksi, perhitungan biaya dan pangsa pasar telah dilakukan. Melakukan pemboran lebih rapat, pengujian batubara lebih rinci untuk memberikan informasi yang lebih terpercaya untuk dijual/ Kriteria cadangan terukur untuk tambang terbuka dan cadangan terindikasi untuk tambang dalam.

4. Perencanaan tambang

Tahap membahas perencanaan tambang, peralatan preparasi batubara, spesifikasi penggunaan batubara di pasaran. Kriteria cadangan terukur untuk dapat di lakukan tambang terbuka.

Page 9: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

Seismik refleksi dan pemboran masih dilakukan pada daerah-daerah terganggu, misal oleh sesar, intrusi atau splitting.

Pemboran dengan diameter 150 mm – 200 mm harus dilakukakan untuk uji mampu cuci (washbility), uji campur dalam tungku cokes dan uji presipitasibilitas dari fly ash.

5. Sampling curahan atau uji coba penambangan (eksplorasi tahap 4)

Pada tahap ini perlu kepastian identifikasi mengenai :

a. Sifat geomekanik atap dan lantai serta lapisan batubara itu sendiri, sifat dan jumlah aliran air di dalam dan di atas lapisan, jumlah emisi gas lapisan

b. Pemrosesan melalui pabrik preparasi skala penuh atau eksperimental

c. Kombinasi melalui power station untuk menentukan karakteristik grinding, pembakaran dan pengumpulan fly ash, uji cooking menggunakan tungku coke pilot atau produksi

g. Pengapalan sample kepada pemakai yang prospektif

Page 10: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

National Coal board, United Kingdom National Coal board, United Kingdom (1987)(1987)

Tahapannya :

1. Stage One. Eksplorasi berdasarkan pada daerah sasaran berdasarkan pemetaan geologi dan geofisika.

2. Stage Two .Penentuan daerah potensial dengan pemboran uji geofisika lanjutan dengan metoda seismik

3. Stage Three . Penyelidikan struktur geologi rinci dan memastikan batas lapisan pembawa batubara berikut ketebalan dan jedalaman lapisan batubara

4. Stage Four. Persiapan perencanaan tambang dan uji teknik rinci.

5. Stage Five. Tingkatkepastian yang tinggi, penyelidikan tambang bawah tanah dan menuntaskan permasalahan yang masih muncul dengan pemboran dan seismik

Page 11: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

ESCAP Series on Coal, United Nation ESCAP Series on Coal, United Nation (1987)(1987) Dibagi menjadi 2 tahap : 1. Tahap Prospeksi

◦ a Prospeksi daerah Merupakan tahap reconnaissance yang bertujuan untuk

menjawab pertanyaan dimana batubara terdapat. Pendekatan dengan pemetaan geologi dengan skala 1: 100.000

b. Prospekasi PendahuluanTujuannya melokalisasi daerah prospek. Pemetaan geologi dengan skala 1: 50.000 atau 1:25.000 untuk melokalisir daerah prospek dan melakukan metode geofisika

c. Prospeksi detilTujuannya adalah menyediakan data pendahuluan bagi daerah prospek secara ekonomis. Kualitas sudah lebih dapatditentukan, demikian juga dengan cadangan semakin terarah. Pemetaan geologi dengan skala 1: 10.000 juga dilakukan pemboran.

Page 12: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

Tahap eksplorasi dibagi menjadi :Tahap eksplorasi dibagi menjadi :

1. Eksplorasi Pendahuluan

Tujuan tahap ini untuk menaksir nilai ekonomis cadangan endapan batubara secara akurat, sedangkan arahan penambangan danmetoda eksploitasi sudah dapat diusulkan. Dilakukan pemboran dan geofisik yang semakin rapat.

2. Eksplotasi Detil

3. Tujuannya adalah untuk menentukan cadangan secara akurat dan mengevaluasi semua data yang diperlukan untuk merancang konstruksi tambang, perhitungan ekonomis dan penentuan kegunaan batubara.

Page 13: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

Perum Tambang Batubara, Indonesia Perum Tambang Batubara, Indonesia (1988)(1988)Tahapannya :

1. Penyelidikan umum (reconnaissance Exploration)

Meliputi penyelidikan umum (penyebaran batubara, sumur uji atau paritan dan pembuatan peta top).

2. Program Eksplorasi Geologi (Preliminary Exploration Program)

meliputi Pembuatan sumur uji, pemboran, pemercontohan dan pemetaan detail.

3. Program Eksplorasi Terperinci (Detailed Exploration Program)

Meliputi pemboran detil, pemercontohan rapat, kualitas dan cadangan lebih diperjelas, analisis batuan penutup, serta anomali yang dapat menimbulkan kesulitan sepeerti adanya sesar, penebalan, penipisan dari lapisan batubara.

4. Tahap studi kelayaan (feasibility Study)

5. Menyangkut aspek : Pengembanganm, cara penambangan, transportasi, dermaga, disposal, washing, LH, pengapalan. Pemasaran kelayaan ekonomi.

Page 14: PROGRAM EKSPLORASI BATUBARA (2).ppt

Sumitomo Coal Mining Company (1990)Sumitomo Coal Mining Company (1990)

Tahapan dibagi 3:

1. Tahap I bertujuan menseleksi daerah prospek dengan metode pemetaan serta pengukuran tali dan kompas.

2. Tahap II, Bertujuan menseleksi daerah endapan batubara yang ekonomis dengan metoda pemboran dan pengukuran topografi

3. Tahap III, bertujuan menseleksi daerah prospek untuk perencanaan tambang terbuka dan tambang dalam dengan metode pemboran dengan jarak semakin rapat