ppt skizofrenia

Upload: raesitarahmawati

Post on 10-Mar-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PPT SKIZOFRENIA

TRANSCRIPT

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KASUS SKIZOFRENIA RESIDUAL DENGAN MASALAH WAHAM DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KASUS SKIZOFRENIA RESIDUAL DENGAN MASALAH WAHAM KEBESARANDI RUMAH SAKIT JIWA MENURSURABAYA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYAJURUSAN KEPERAWATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESESEHTAN SURABAYATAHUN AJARAN 2015-2016

KELOMPOK 2 :NURYA KUMALA (P27820114005)TIKA SRINURIA A.(P27820114007)RAESITA RAHMAWATI(P27820114010)LINDA NUR W(P27820114018) BAB 1Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Eugen Bleuler (1857-1939), seorang psikiater swiss, memperkenalkan istilah skizofrenia . Istilah ini berasal dari bahasa yunani schitos artinya terbelah, terpecah, dan pren yang artinya pikiran. Skizofrenia residual adalah skizofrenia yang diawali dengan gejala positif, namun minimal dalam waktu satu tahun terakhir telah timbul gejala negatif.

Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang paling sering. Hampir 1% penduduk di dunia menderita skizofrenia selama hidup mereka. Gejala skizofrenia biasanya muncul pada usia remaja akhir atau dewasa muda. Awitan pada laki-laki biasanya antara 15-25 tahun dan pada perempuan antara 25-35 tahun. Prognosis biasanya lebih buruk pada laki-laki bila dibandingkan dengan perempuan. Awitan setelah umur 40 tahun jarang terjadi (FKUI Jakarta, 2013).

Permasalahan terjadinya skizofrenia yaitu waham. Gangguan proses pikir juga ( waham) merupakankeyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien.

Berdasarkan masalah diatas maka penulis tertarik untuk menelaah lebih dalam tentang penanganan klien dengan kasus skizofrenia residual dengan masalah waham di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam studi kasus ini adalah Bagaimanakah asuhan keperawatan klien dengan kasus skizofrenia residual dengan masalah waham di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya?

1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan UmumUntuk melaksanakan asuhan keperawatan klien dengan kasus skizofrenia residual dengan masalah waham di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.1.3.2 Tujuan Khusus Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan kasus skizofrenia residual dengan masalah waham di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.Merumuskan diagnosis keperawatan pada klien dengan kasus skizofrenia residual dengan masalah waham di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.Menyusun rencana asuhan keperawatan pada klien dengan kasus skizofrenia residual dengan masalah waham di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan kasus skizofrenia residual dengan masalah waham di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.Melakukan evaluasi keperawatan pada klien dengan kasus skizofrenia residual dengan masalah waham di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.1.4 Manfaat BAB 2Tinjauan Pustaka

2.1.1. Definisi

Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu (Videbeck, S, L.f, 2008).

2.1. Konsep Dasar Skizofrenia

Lanjutan . . .2.1.2. EtiologiEtiologi skizofrenia sampai sekarang masih belum pasti. Telah diketahui ada dua kelompok teori yang dikenal hingga saat ini, yaitu :

Kelompok Teori SomatogenikGenetikEndokrinMetabolismeSusunan Saraf Pusat

Kelompok Teori PsikogenikTeori Adolf MeyerMenurut Meyer Skizofrenia merupakan suatu reaksi yang salah, suatu maladaptasi, sehingga timbul disorganisasi kepribadian dan lama-kelamaan orang tersebut menjauhkan diri dari kenyataan (otisme). b. Teori Sigmund FreudKelemahan ego, yang dapat timbul karena penyebab psikogenik ataupun somatik.Superego dikesampingkan sehingga tidak betenaga lagi dan Id yang berkuasa serta terjadi suatu regresi ke fase narsisisme.Kehilangan kapasitas untuk pemindahan atau transference sehingga terapi psikoanalitik tidak mungkin.

Lanjutan . . .2.1.3. Klasifikasi Kraepelin membagi Skizofrenia dalam beberapa jenis berdasarkan gejala utama antara lain (Maramis, 2009) :

Skizofrenia Hebefrenik atau tipe tak terorganisasiSkizofrenia ParanoidSkizofrenia Simplek atau tak terinciSkizofrenia Katatonik atau katatoniaSkizofrenia residual

Lanjutan . . .Kepribadian prepsikotik Bila skizofrenia timbul secara akut, maka prognosis lebih baik daripada bila penyakit itu mulai secara pelan-pelan.penderita dengan skizofrenia katatonik sembuh dan kembali ke kepribadian psikotik. Usia Pengobatan Faktor pencetusFaktor keturunan

2.1.4. Prognosis SkizofreniaUntuk menetapkan prognosis kita harus mempertimbangkan semua faktor di bawah ini (Maramis, 2009):

Lanjutan . . .2.1.5. Penatalaksanaan

FarmakoterapiTerapi Elektro-konvulsi / TEKPsikoterapi dan RehabilitasiLambotomi Prefontal

Lanjutan . . .

2.2. Konsep Dasar Waham

2.2.1. DefinisiWaham adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak sesuai dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang budaya, selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah dibuktikan kemustahilannya atau kesalahannya atau tidak benar secara umum. (Tim Keperawatan PSIK FK UNSRI, 2005).

2.2.2. Rentan ResponsPerilaku yang berhubungandengan respon biologis maladaptif :

Lanjutan . . .1. DelusiWaham merupakan pikiran ( pandangan yang tidak rasional )Berwujud sipat kemegahan diriPandangan yang tidak berdasarkan kenyataanGangguan berpikir, daya ingat, disorientasi, afek labil2. HalusinasiPengalaman indera tanpa perangsang pada alat indera yang bersangkutanPerasaan ada sesuatu tanpa adanya reangsangan sensorikMengalami dunia seperti dalam mimpi

3. Kerusakan proses emosiLuapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkatKeadaan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiraanmarah, amuk, depresi, tidak beresponTanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan / lingkungan yang tidak teraturKehilangan kendali terhadap impuls

4. Isolasi sosialMenarik diri secara sosialMenyendiri / mengasingkan diri dari kelompok

2.2.3. EtiologiMenurut doengoes,M.E ( tahun 1987, hal 205 ) mengemukakan bahwa etiologi waham dapat dijelaskan melalui 3 teori, yaitu ;

Teori psikodinamikaTeori dinamika keluargaTeori biologi

Lanjutan . . .2.2.4 Psikopatologi Waham

Proses terjadinya waham dapat diuraikan sebagai berikut ;seseorang merasa terancam oleh orang lain atau oleh dirinya sendiri, mempunyai pengalaman kecemasan dan timbul perasaanbahwa sesuatu yang tidak menyenangkan akanterjadi.2. Seseorang kemudian berusaha terhadap persepsi diri dan obyek realita melalui manifestasi, lisan terhadap suatu kejadian ayau suatu keadaan.Dilanjutkan dengan memperoykesikan pikiran dan perasaaan lingkungannya, sehingga pikiran, perasaan, dan keinginan yang negatif, dan tidak dapat diterima akan terlihat datangnya dari dirinya.4. Akhirnya orang tersebut berusahan untuk memberikan alasan ataur rasional tentang interpretasi personal ( diri sendiri ) terhadap realita Kepada diri sendiri dan orang lain.

Lanjutan . . .2.2.5 Tipe tipe Waham

Waham kejadian2. Waham kebesaran3. Waham keagamaan4. Waham somatik5. Waham curiga6. Waham nihilistik

Lanjutan . . .2.2.6 Pohon Masalah

Resiko ----- Resiko Perilaku Kekerasan

CP ---------- Perubahan proses pikir: waham

Etiologi ---- Gangguan konsep diri: harga diri rendah

Lanjutan . . .2.2.7 Akibat dari Waham

Klien dengan waham dapat berakibat terjadinya resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.Tanda dan Gejala :Memperlihatkan permusuhanMendekati orang lain dengan ancamanMemberikan kata-kata ancaman dengan rencana melukaiMenyentuh orang lain dengan cara yang menakutkanMempunyai rencana untuk melukai

Lanjutan . . .

2.3. Konsep Asuhan Keperawatan

2.3.1. PengkajianSelama pengkajian Anda harus mendengarkan dan memperhatikan semua informasi yang diberikan oleh pasien tentang wahamnya. Untuk mempertahankan hubungan saling percaya yang telah terbina jangan menyangkal, menolak, atau menerima keyakinan pasien.

2.3.2. Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan data yang diperoleh ditetapkan diagnosis keperawatan yaitu Gangguan proses fikir : waham.

Lanjutan . . .2.3.3. Tindakan KeperawatanTindakan Keperawatan untuk Pasien

Tujuan tindakan :Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap.Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar.Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan.Pasien menggunakan obat dengan teratur.

Lanjutan . . .Tindakan keperawatan :

Bina hubungan saling percaya. Bantu orientasi realitaDiskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah.Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional pasien.Berdiskusi tentang kemampuan positif yang dimiliki.Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki.Berdiskusi tentang obat yang diminum.Melatih minum obat yang benar.

Lanjutan . . .2.3.4. Evaluasi Keperawatan

Kemampuan pasien dan keluargaKemampuan perawat

Lanjutan . . . BAB 3Metode Penelitian

3.1. Pendekatan/Desain PenelitianPenelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus. Studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan asuhan keperawatan, yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

3.2. Subyek Penelitian

3.2.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien masalah waham dengan diagnosis medis skizofrenia residual di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.

3.2.2.SampelSampel dalam penelitian ini adalah dua orang klien masalah waham dengan diagnosis medis skizofrenia residual baik klien baru maupun klien rawat ulang yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya dan bersedia untuk menjadi subyek penelitian tanpa memandang umur dan jenis kelamin.

Lanjutan . . .3.3. Batasan Istilah/Definisi Operasional

IstilahBatasan IstilahMasalah Waham klien skizofrenia residualAdalah klien Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya dengan diagnosis medis skizofrenia residual yang tercatat dalam rekam medis dan sedang mengalami masalah waham.Asuhan keperawatan masalah waham klien skizofrenia residual Adalah proses keperawatan yang terdiri dari tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi yang diberikan kepada klien dengan masalah keperawatan waham , diagnosis medis skizofrenia residual di Rumah sakit jiwa menur Lanjutan . . .3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.4.1. Tempat penelitianPenelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.

3.4.2. Waktu penelitianPenelitian dilaksanakan pada Oktober 2015 - November 2015 sesuai kalender akademik Program Studi D-III Keperawatan Kampus Soetomo Surabaya.

Lanjutan . . .3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1. Pemilihan kasus atau masalah penelitian, dalam penelitian ini dipilih kasus skizofrenia residual dengan masalah waham.3.5.2. Menyusun proposal penelitian yang menguraikan tentang tinjauan pustaka terhadap kasus yang dipilih dan metode penelitian yang akan digunakan.3.5.3. Mengurus surat ijin penelitian dari institusi pendidikan D-III Keperuwatan Kampus Soetomo Surabaya ke Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.3.5.4.Pengambilan data awal dilakukan setelah mendapatkan ijin dari Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, setelah mendapatkan data awal peneliti menyelesaikan penyusunan proposal dan mengajukan proposal ke pembimbing kemudian mengikuti ujian proposal.3.5.5. Melaksanakan penelitian di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya berdasarkan petunjuk Rumah Sakit. Peneliti memilih subyek penelitian sesuai kriteria yang ditetapkan, dilanjutkan dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan meminta persetujuan dengan memberikan surat persetujuan atau informed pada klien dan atau keluarga klien yang bersedia.3.5.6. Melaksanakan asuhan keperawatan terhadap subyek penelitian dan penulisan laporan penelitian sesuai ketentuan yang berlaku.

Lanjutan . . .3.6. Metode dan Isntrumen Pengumpulan Data

3.6.1. Teknik Pengumpulan DataData penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara atau pemeriksaan dengan klien, observasi umum keadaan klien dan catatan rekam medis klien.3.6.2. Instrumen Pengumpulan DataInstrumen pengumpulan dulu yang digunakan pada penelitian ini adalah format asuhan keperawatan jiwa dari buku Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Keliat, B. A .dkk. 2006 Alal pemeriksaan fisik : (stetoskop, sphygmomanometer, termometer, jnm tangan), Alat pelindung diri : (scout, handscoon).

Lanjutan . . .3.7 Analisis Data

Analisis data diawali dengan kegiatan membaca dan memahami keseluruhan informasi yang telah didapalktu) dari data primer maupun data sekunder. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk menentukan masalah keperawatan yang dihadapi subjek penelitian. Masalah yang ditemukan lalu dirumuskan menjadi diagnosis keperawatan. Selanjutnya menyusun rencana keperawatan sesuai prioritas masalah, menentukan tujuan, dan kriteria hasil serta intervensi. Kemudian melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana yang telah disusun, dan melaksanakan evaluasi terhadap klien guna mengetahui keberhasilan asuhan keperawatan yang telah diberikan. Penulisan evaluasi tindakan keperawatan dapat berupa SOAP (S: Subyektif O: Respon obyektif, A: Analisis, P: Planning ). (Keliat,2006)

Lanjutan . . . BAB 4Hasil & Pembahasan

4.1. Hasil

Pada bab ini berisi tentang kasus pada klien skizofrenia residual dengan masalah waham kebesaran di ruang Puri Anggrek Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Berikut ini adalah penjelasan kondisi klien skizofrenia residual dengan masalah waham kebesaran.

4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Pengambilan data dilakukan di Ruangan Paviliun Puri Anggrek Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, di Paviliun Anggrek sendiri terdapat 35 kamar dengan berbagai tipe kamar dan fasilitas yang memadai.

Lanjutan . . .4.1.2. Karakteristik Subyek Penelitian (Identitas Klien)1. Identitas KlienInisial: Nn Y.Umur: 31 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: SidoarjoPendidikan: SMAAgama: IslamStatus Perkawinan: Tidak KawinPekerjaan: Tidak AdaDiagnosa Medik: Skizofrenia Residual

Lanjutan . . .2. Alasan Masuk Rumah Sakit

Keluhan saat pengkajian klien : bahwa kedua orang tuanya tinggal di luar negeri klien tampak kooperatif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan. Klien terkadang terlihat bingung, mondar-mandir sendiri,10 kali ganti pakaian, klien juga mengatakan dia anak tunggal yang disayangi orang tuanya.

Lanjutan . . .3. Faktor PredisposisiKarena sejak 2 tahun yang lalu klien sudah merasakan gejela-gejala ini.Klien belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya.Sejak kecil pernah mengalami trauma perpisahan antara kedua orang tuanya.Ibu klien pernah mengalami gangguan jiwa.Klien dilarang oleh keluarga untuk bekerja dan sering tinggal di rumah.

Lanjutan . . .4. Pemeriksaan FisikTanda-tanda VitalTD: 110/80 mmHgN: 80 x/menitR: 18 x/menitBerat Badan: 155 cmTinggi Badan: 50 kgKeluhan Fisik : Saat pengkajian klien mengeluh demam

Lanjutan . . .5. Status Psikososial

GenogramKonsep DiriHubungan SosialSpiritual

Lanjutan . . .6. Status Mental7. Kebutuhan Persiapan Pulang.8. Aspek Medik

Lanjutan . . .4.1.3.Analisa Data4.1.4. Daftar Masalah KeperawatanGangguan isi pikir : waham kebesaran b.d individu tidak efektif.Resiko tinggi melakukan tindak kekerasan b.d waham kebesaran.4.1.5 Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi

Lanjutan . . .Pada sub bab ini penulis akan membahas tantang kesenjangan antara teori yang digunakan dengan praktik asuhan keperawatan di lapangan. Peneliti ini mengambil kasus jiwa pada klien skizofrenia residual dengan masalah waham kebesaran di ruang Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengkajian

Pada kasus didapatkan data, klien berusia 31 tahun berjenis kelamin perempuan. Klien tidak menikah dan tidak bekerja. Klien sebelumnya belum pernah dirawat dan ini merupakan pertama kali dirawat di RSJ Menur Surabaya. Memiliki riwayat kurang baik dikeluarga yaitu kedua orang tua klien tinggal di luar negeri klien tampak kooperatif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan. Klien terkadang terlihat bingung, mondar-mandir sendiri,10 kali ganti pakaian, klien juga mengatakan dia anak tunggal yang disayangi orang tuanya. Hal tersebut sesuai dengan teori dimana skizofrenia residual timbul pada masa remaja atau dewasa muda usia 25-35 tahun, berlanjut menjadi penyakit kronik tanpa remisi atau penyembuhan yang berarti. Prognosis buruk jika makin muda onset kejadian skizofrenia, tidak menikah, kurangnya dukungan keluarga, hingga sering mengalami kekambuhan (Maramis, 2009).

Lanjutan . . .4.2.2. Diagnosis

Prioritas diagnosis keperawatan pada klien adalah gangguan isi pikir : waham kebesaran b.d individu tidak efektif dan resiko tinggi melakukan tindak kekerasan b.d waham kebesaran. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Videbeck, S, L.f, 2008, Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu.

Lanjutan . . .4.2.3. PerencanaanPada perencanaan yang telah direncanakan sesuai dengan diagnosis klien yaitu gangguan isi pikir : waham kebesaran b.d individu tidak efektif serta tidak ditemukan kesenjangan pada tahap perencanaan antara kasus dan teori, karena tindakan yang terdapat pada perencanaan disusun sesuai kasus nyata yang terjadi di Rumah.

Lanjutan . . .4.2.4. Pelaksanaan

Pelaksanaan pada kasus dilaksanakan selama 2 hari, kegiatan dan pelaksanaan keperawatan pada kasus memiliki 2 kegiatan, kegiatan 1 terlaksana pada tanggal 08 Oktober 2015. Kegiatan 2 dilaksanakan 09 April 2015.

Lanjutan . . .4.2.5. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dan dievaluasi didapatkan hasil klien dapat hubungan saling percaya mulai tercipta, klien kooperatif dan mau menjawab pertanyaan perawat, klien dapat menerima bahwa ia harus dirawat di RS, klien dapat mengungkapkan tindakan yang dilakukannya saat emosi dan mampu menerima nasehat yang diberikan oleh perawat.

Lanjutan . . . BAB 5Hasil & Pembahasan

5.1. Kesimpulan

Tahap pengkajian keperawatan didapatkan bahwa skizofrenia residual dengan masalah waham dialami klien akibat stressor berlebih, trauma, pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, hingga pola asuh yang tidak tepat. Biasa diderita pada usia 19-37 tahun.Diagnosis keperawatan utama pada kasus skizofrenia residual dengan masalah waham kebesaran adalah Gangguan isi pikir : waham kebesaran dan resiko tinggi melakukan tindak kekerasan b.d waham kebesaran.Tahap intervensi keperawatan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik nyata.

5.1. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. SaranBagi Keluarga :Keluarga sebaiknya merawat klien di rumah dengan menciptakan suasana rumah patuh kasih sayang, menerima kondisi klien apa adanya, menjadi pengawas minum obat untuk mencegah kekambuhan, dan ketika klien dirawat di Rumah sakit hendaknya keluarga datang berkunjung, sehingga keluarga dapat mengetahui perkembangan kondisi klien.Bagi PerawatPerawat sebaiknya memberikan perhatian dan pengawasan yang lebih pada klien masalah waham agar tidak menjadi lebih buruk atau jatuh pada kondisi yang lebih parah. Membina hubungan saling percaya dengan klien dapat menjadi terapi bagi klien.Bagi PenelitiPeneliti sebaiknya dalam memberikan asuhan keperawatan harus memahami proses perawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi, lebih professional dalam merawat klien dan lebih sabar dalam memberikan pelayanan sehingga proses keperawatan dapat berjalan dengan efektif, tepat guna serta meningkatan keadaan yang lebih baik bagi klien.

Lanjutan . . .Daftar Pustaka Anna, Budi. 2011. Keperawatan danKesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta : EGCIbrahim, A.S. 2005. Splitting Personality:Skizofrenia. Edisi 3. Jakarta: Diau AriestaKusumawati, F. 2010. Buku AjarKeperawtan Jiwa Jakarta : Salemba McdikaMaramis, W.F. 2009. Catatan IlmuKedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya: Airlangga University PressStuart, G. W.2006. Buku SakuKeperawatan Jiwa. Alih bahasa : Ramooa P Kapok. Egi Komara Yudha. Edisi 5 Jakarta: EGC.