ppt skizofrenia stifi bhakti pertiwi

Upload: fathia-nurhasana

Post on 14-Oct-2015

171 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Skizofrenia

TRANSCRIPT

Slide 1

SKIZOFRENIASTIFI Bhakti Pertiwi Palembang 2014

Kelompok 4 (D + Ekstensi)Devi MarselaEmi Endang KurniatiFathia NurhasanaHelviaListi MuharaniMeka SumasariOzy Okto ViandraRianti Ika PerdanaWita AnggrainiYanita Eka PutriYogi SaputraDefinsi SkizofreniaSkizofrenia Berasal dari bahasa Yunanischizein yang berarti terpisah atau pecahphren yang artinya jiwaMenurut Eugene Bleuler, seorang psikiatri berkebangsaan Swiss, Skizofrenia adalah suatu gambaran jiwa yang terpecah belah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses pikir, perasaan dan perbuatan.

Secara umum skizofrenia dapat didefinisikan sebagai sindrom heterogen kornis yang ditandai dengan pola pikir yang tidak teratur, delusi, halusinasi, perubahan perilaku yang tidak tepat serta adanya gangguan fungsi psikososial.

Definisi LainSejarah Skizofrenia (1809-1873) Skizofrenia pertama kalinya diidentifikasi sebagai "demence precoce" atau gangguan mental dini oleh Benedict Muler Hughlings Jackson melihat gangguan skizofrenia dari adanya gangguan susunan saraf pusat otak, gejala gejala negatif yang muncul pada skizofrenia adalah akibat dari kerusakan otak sehingga mengakibatkan gangguan perilaku manusia Eugen Bleuler skizofrenia diakibatkan adanya keretakan proses berpikir dan ketidakmampuan seseorang melakukan hubungan dengan dunia luar.

Emil Kraepelin menyebutkan bahwa skizofrenia awalnya adalah dementia praecox, yaitu kemunduran daya ingat sebelum waktunya Schneider, menekankan pada gejala yang lebih spesifik, bahwa skizofrenia dilihat dari gejala seperti adanya halusinasi dan delusi

Epidemiologi Skizofrenia ini mengenai hampir 1% populasi dewasa dan biasanya onsetnya pada usia remaja akhir atau awal masa dewasa. Pada laki-laki biasanya terjadi pada usia lebih muda yaitu 15-25 tahun Pada perempuan lebih lambat yaitu sekitar 25-35 tahun Hampir 90% pasien mengalami ketergantungan nikotin Hampir 10% dari pasien skizofrenia yang melakukan bunuh diri Lebih banyak perempuan yang mengalami skizofrenia pada usia yang lebih lanjut bila dibandingkan dengan laki-lakiEtiologiFaktor Neurobiologis Penelitian menunjukkan bahwa pada pasien skizofrenia ditemukan adanya kerusakan pada bagian otak , Terdapat beberapa area tertentu dalam otak yang berperan dalam membuat seseorang menjadi patologis, yaitu sitem limbik, korteks frontal, cerebellum dan ganglia basalis. Terdapat beberapa area tertentu dalam otak yang berperan dalam membuat seseorang menjadi patologis, yaitu sitem limbik, korteks frontal, cerebellum dan ganglia basalis. Adanya pengurangan volume otak akibat penurunan densitas akson, dendrit, dan sinapss yang berfungsi memediasi fungsi otak Adanya pembesaran ventrikel lateral dan ventrikel ketiga serta pengurangan volume kortikal sehingga terjadi pengurangan simetrisitas pada beberapa area di otak.Hipotesa Dopamin Dopamin adalah salah satu neurotransmiter (zat yang menyampaikan pesan dari satu sel saraf ke sel saraf yang lain) yang berperan dalam mengatur respon emosi Pada penderita skizofrenia, dopamin ini dilepaskan secara berlebihan di dalam otak, khususnya nukleus akumbens. Sehingga timbulah gejala-gejala seperti waham dan halusinasi. Akan tetapi, beberapa ahli berpendapat bahwa aktivitas dopamin yang berlebihan saja tidak cukup untuk skizofrenia. Beberapa neurotransmitter lain seperti serotonin dan norepinephrin tampaknya juga memainkan peranan.Jalur Dopaminergik Saraf

Jalur Nigostriatal : dari substansia nigra ke bangsal gangliaJalur Mesolimbik : Jalur mesolimbik membawa dopamin dari daerah tegmental ventral ke nukleus akumbens melalui amigdala dan hipokampusJalur mesokortikal menghubungkan daerah tegmental ventral lobus frontal korteks pre-frontalJalur tuberoinfundibular ialah dari hipotalamus ke kelenjar dopamin

Faktor GenetikPOPULASIPREVALENSI (%)Saudara Tiri0,91,8 %Saudara Kandung715 %Salah satu orang tua yang menderita7 -16 %Kedua Orang tua menderita40-68%Heterozigot2-15%Monozigot61-86%Faktor Psikologis dan Sosial Faktor psikososial meliputi adanya kerawanan herediter yang semakin lama semakin kuat, adanya trauma yang bersifat kejiwaan, adanya hubungan orang tua-anak yang patogenik, serta interaksi yang patogenik dalam keluarga.

Istilah schizophregenic mother digunakan untuk mendeskripsikan ibu yang memiliki sifat dingin, dominan, dan penolak, yang diperkirakan menjadi penyebab skizofrenia pada anak anaknya

Manifestasi KlinikGejala AkutGejala Setelah Gejala Akut (Gejala sisa)

Gejala AkutTidak bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan,halusinasi (terutama mendengar suara-suara bisikan)delusi (keyakinan yang salah namun dianggap benar oleh penderita)ide-ide karena pengaruh luar (tindakannya dikendalikan oleh pengaruh dari luar dirinya)proses berpikir yang tidak berurutan (asosiasi longgar)ambivalen (pemikiran yang saling bertentangan), datar, tidak tepat atau afek yang labilautisme (menarik diri dari lingkungan sekitar dan hanya memikirkan drinya)tidak mau bekerja samamenyukai hal-hal yang dapat menimbulkan konflik pada lingkungan sekitar dan melakukan serangan baik secara verbal maupun fisik kepada orang lain,tidak merawat diri sendiri, dan gangguan tidur maupun nafsu makan.Gejala Setelah Gejala Akut (Gejala sisa)

Setelah terjadinya gejala akut, biasanya penderitaskizofrenia mempunyai gejala-gejala lain (gejala sisa)seperti : cemas, curiga, motivasi menurun, kepedulian berkurang, tidak mampu memutuskan sesuatu, menarik diri dari hubungan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, sulit untuk belajar dari pengalaman dan tidak bisa merawat diri sendiri.

Diagnostic and Stastical Manual of Mental Disorders edisi IV (DSM-IV) membagi gejala skizofrenia menjadi 2 kategori, kemudian berkembang menjadi 3 kategori diantaranya adalah :

Diagnosa SkizofreniaSecara umum pasien didiagnosis menderita skizopreniajika terdapat 2 atau lebih tanda-tanda seperti :DelusiHalusinasidisorganized speechperilaku katatonik (aktivitas motorik berlebihan)gejala negatifGejala tersebut terjadi secara terus menerus sedikitnyadalam waktu enam bulan, dengan sedikitnya ada satubulan di mana pasien menunjukkan gejala-gejala tersebutsecara intensif.

Diagnosa Skizofrenia Berdasarkan PPDGJ III (Pedoman Penggolongan Penyakit dan Diagnosis Gangguan Jiwa)Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (danbiasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajamAtau kurang jelas): thought echothought insertion or withdrawalthought broadcastingdelusion of controldelusion of passivitiydelusional perceptionHalusinasi auditorikWaham-wahamAtau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selaluada secara jelas :

Halusinasi yang menetap (permanen)Gangguan proses berpikir atau dapat mengalami interpolation, yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologismePerilaku katatonikGejala-gejala negative, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal)perubahan yang konsisten terhadap beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), hilangnya minat, tidak punya tujuan hidup, danmenarik diri dari lingkungan sosial.

Klasifikasi SkizofreniaSkizofrenia ParanoidSkizofrenia Residual

Skizofrenia HebefrenikSkizofrenia tak terinci (Undifferentiated)

Skizofrenia KatatonikSkizofrenia Paranoidskizofrenia yang terdiri dari kelainan psikosis yang berkembang perlahan lahan di tandai dengan waham yang menetap, tidak bisa berubah, sistematis dan mempunyai alasan alasan yang tidak masuk akal.Skizofrenia paranoid disebabkan karena ambisi yang besar tetapi tidak mampu mencapai frustasi, ingin mencapai kepribadian dari kecenderungan dan impuls yang tidak disukai, adanya rasa bersalahSkizofrenia Hebefrenik Carson dan Butcher (1992) mengemukakan bahwa gangguan skizoprenia hebefrenik biasanya muncul pada usia muda dan lebih awal jika dibandingkan dengan gangguan-gangguan skizoprenia lainnya. Gejala yang timbul berupa disintegrasi kepribadian yang lebih parah. Cara bicara mereka yang mengalami disorganisasi sulit dipahami oleh pendengar. Pasien dengan tipe ini, gejala-gejala psikotiknya sering terlihat nyata dibandingkan dengan pasien skizofrenia yang lainnya. Contohnya : pasien melilitkan pita ke ibu jari atau bergerak tanpa henti, menunjuk ke berbagai objek tanpa alasan yang jelas. Skizofrenia KatatonikSkizofrenia katatonik adalah salah satu jenis skrizofrenia dimana pasien sering kehilangan kesadarannya terhadap realita (psikosis).

gambaran klinis yang didominasi oleh dua dari gambaran berikut ini: Imobilitas motorik Aktivitas motorik yang berlebihan Negativisme yang ekstrim ( Gerakan volunter yang aneh seperti mengambil postur yang tidak lazim atau aneh secara disengaja (posturing), gerakan stereotipik, manerisme yang menonjol Ekolalia/ekopraksia merupakan dorongan kuat yang tidak terkendalikan dari penderita gangguan jiwa untuk meniru ucapan atau perbuatan yang dilakukan orang lain.

Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated)Memiliki karakteristik dari simtom skizofrenia namun tidak dapat dikategorisasikan pada salah satu subtipenyaGejala dapat berfluktuasi di berbagai titik dalam satu waktu, dapat juga relatif stabil namun tetap menimbulkan ketidakpastian dalam kategorisasinya

Skizofrenia ResidualMenurut DSM IV Individu hanya pernah mengalami setidaknya satu periode skizofrenia tetapi tidak lagi memanifestasikan gejala-gejala utamanyaGejala yang di timbulkan dari tipeini adalah : Penumpulan emosional Menarik diri dari lingkungan sosial perilaku eksentrik pikiran yang tidak logispengenduran asosiasi ringan

Perjalanan PenyakitPrognosisSecara umum prognosis skiofrenia tergantung pada : Usia pertama kali timbul (onset): makin muda makin buruk. Mula timbulnya akut atau kronik: bila akut lebih baik. Tipe skizofrenia: episode skizofrenia akut dan katatonik lebih baik. Cepat, tepat serta teraturnya pengobatan yang didapat Ada atau tidaknya faktor pencetusnya: jika ada lebih baik. Ada atau tidaknya faktor keturunan: jika ada lebih jelek. Kepribadian prepsikotik: jika skizoid, skizotim atau introvred lebih jelek. Keadaan sosial ekonomi: bila rendah lebih jelek.

Prognosis BaikPrognosis BurukOnset LambatOnset Muda (Cepat)Faktor pencetus yang jelasTidak ada faktor pencetusOnset akutOnset tidak jelasRiwayat sosial, seksual dan pekerjaan premorbid yang baikRiwayat sosial, dan pekerjaan premorbid yang burukGejala gangguan mood(terutama gangguan depresif)Perilaku menarik diri atau autisticMenikahTidak menikah, bercerai atau jandda/dudaSistem pendukung yang baikSistem pendukung yang burukRiwayat keluarga gangguan moodsRiwayat trauma perinatalGejala PositifGejala NegatifPenatalaksanaan SkizofreniaSasaran TerapiSasaran terapi bervariasi, berdasarkan fase dankeparahan penyakit, diantaranya sbb :Pada fase akut : mengurangi atau menghilangkan gejala psikotik dan meningkatkan fungsiPada fase stabilisasi : mengurangi resiko kekambuhan dan meningkatkan adaptasi pasien terhadap kehidupan dalam masyarakat

AntipsikotikPenggunaan obat antipsikotik dalam pengobatan skizofrenia harus mengikuti lima prinsiputama yaitu :harus secara hati-hati menentukan target simptom untuk diterapi.Antipsikotik yang telah bekerja dengan baik sebelumnya pada pasien harus digunakan lagi. Pada kejadian yang tidak mendapatkan informasi, pilihan antipsikotik biasanya didasarkan pada efek samping dari obat tersebut.Waktu minimum pemberian permulaan antipsikotik adalah empat sampai enam minggu dengan dosis yang adekuat. Jika permulaan tidak berhasil, obat antipsikotik yang berbeda, biasanya dari kelas yang berbeda, dapat dicoba. Akan tetapi reaksi yang tidak menyenangkan dari pasien pada pemberian dosis pertama obat antipsikotik berhubungan erat dengan ketidaktaatan dan respon yang jelek ke depannya.Pada umumnya, penggunaan lebih dari satu obat antipsikotik pada saat yang bersamaan jarang, jika pernah, atas indikasi. Akan tetapi, pada terapi yang khusus pasien resisten kombinasi obat antipsikotik dengan obat yang lain, sebagai contoh, carbamazepin (tegretol) bisa diindikasikan.Pasien harus diberikan terapi rumatan dengan dosis minimal yang efektif. Dosis rumatan lebih rendah dibandingkan dengan dosis selama kontrol simtom selama episode psikotik.

AntipsikotikMenggunakan obat-obat antipsikotik untuk memodulasi neurotransmiter yang terlibat, untuk mengendalikan gejala aktif dan mencegah kekambuhan.

AntipsikotikAntipsikotik TipikalAntipsikotik Atipikal Generasi lama Memblok reseptor dopamin D2 Efek samping ekstrapiramidal besar Efektif untuk mengatasi gejala positif

Generasi lebih baru (th 1990an) Memblok reseptor 5-HT2 Efek blokade dopamin rendah Efek samping ekstrapiramidal lebih kecil Efektif untuk mengatasi gejala baik positif maupun negatif

Contoh obat AntipsikotikAntipsikotik Tipikal (AGP) Klorpromazin Levopromazin Tioridazin Trifluoperazine Flufenazin Thiotixene Haloperidol Pimozide

Antipsikotik Atipikal (AGK) Clozapin Risperidon Olanzapin Quetiapin Sulpirid

Farmakokinetik Antipsikotik Obat-obat anti psikotik dapat diserap pada pemberian peroral, dan dapat memasuki sistem saraf pusat serta jaringan tubuh yang lain karena obat antipsikotik mempunyai sifat lipofilik yang tinggi dan berikatan kuat pada membran dan protein plasma serta mempunyai volume distribusi yang besar (biasanya >7 L/kG). Kebanyakan dari obat-obat ini mengalami metabolisme lintas pertama yang signifikan. Waktu eliminasinya beragam, dari 10 sampai 24 jam

Terapi pada episode akut skizofreniaTerapi Awal Tujuan terapi 7 hari pertama : mengurangi agitasi, hostility, agresi, anxiety Jika seorang pasien terkena serangan psikotik akut, lebih baik diatasi dengan meng-imobilisasi pasien dulu dan mengajaknya bicara, kemudian diberi benzodiazepine untuk penenang dan atau suatu obat antipsikotik benzodiazepine (exp: lorazepam 2 mg i.m setiap 30 menit) terbukti efektif mengurangi agitasi sehingga mengurangi dosis antipsikotik yang dibutuhkan, mengurangi efek samping Jika dibutuhkan antipsikosis utk agitasi yang berat obat potensi tinggi bisa digunakan, haloperidol 2-5 mg IM setiap 60 menit Selanjutnya dapat digunakan antipsikotik lain sesuai algoritma

Terapi Stabilisasi Terapi minggu ke 2-3, tujuannya : meningkatkan sosialisasi dan perbaikan kebiasaan (self-care habits) dan perasaan Mungkin perlu waktu 6-8 minggu utk mendapat respon yang diharapkan, pada pasien kronis mungkin butuh waktu 3-6 bulan Pengobatan : menggunakan antipsikotik atipikal yang biasanya digunakan pada dosis yang tertera atau jika menggunakan obat tipikal memerlukan dosis harian yaitu dosis yang ekuivalen dengan klorpromasin 300-1000 mg Terapi tidak bisa menyembuhkan, hanya mengurangi gejala

Terapi Pemeliharaan Tujuan : mencegah kekambuhan harus diberikan sedikitnya sampai setahun sejak sembuh dari episode akut bahkan untuk bisa lebih berhasil perlu terapi selama sedikitnya 5 tahun, kemudian dosis pada diturunkan perlahan-lahan terapi pemeliharaan dapat diberikan dalam dosis setengah dari dosis akut bagi pasien yang kepatuhannya rendah ada obat yang dibuat dalam formulasi depot contoh : flufenazin dekanoat atau haloperidol dekanoat dapat diberikan setiap 2 -4 minggu sekali secara i.m. tetapi formulasi depot ini hanya dapat diberikan jika pasien telah memiliki dosis efektif peroral yang stabil penggunaan risperidon long acting dengan dosis 25-50 mg IM setiap 2 minggu

Efek SampingEfek ekstrapiramidal : pergerakan menjadi lebih lambat dan kakutremor pada tangan dan kaki. Kadang-kadang dokter dapat memberikan obat antikolinergik (biasanya benztropine) bersamaan dengan obat antipsikotik untuk mencegah atau mengobati efek samping initardive dyskinesia dimana terjadi pergerakan mulut yang tidak dapat dikontrol, protruding tongue, dan facial grimacegangguan fungsi seksualPeningkatan berat badan neuroleptic malignant syndrome (jarang terjadi)

PsikoterapiPsikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan gangguan jiwa dengan cara psikologis. beberapa pakar psikoterapi beranggapan bahwa perubahan perilaku tergantung pada pemahaman individu atas motif dan konflik yang tidak disadari.

Psikoterapi, meliputi : Terapi Psikoanalisa Terapi Perilaku (Behavioristik)Social Learning ProgramSocial Skills Training Terapi HumanistikTerapi KelompokTerapi Keluarga

Terapi PsikoanalisaTujuan terapi psikoanalisa adalah menyadarkan individu akan konflik yang tidak disadarinya dan mekanisme pertahanan yang digunakannya untuk mengendalikan kecemasannya.Terapi PerilakuSocial learning program membantu penderita schizophrenia untuk mempelajari perilaku-perilaku yang sesuai. Program ini menggunakan tanda economy, yakni suatu cara untuk menguatkan perilaku dengan memberikan tanda tertentu (token) bila penderita berhasil melakukan suatu perilaku tertentu. Tanda tersebut dapat ditukar dengan hadiah (reward), seperti makanan atau hak-hak tertentu.Social Learning ProgramSocial Skills TrainingTerapi ini melatih penderita mengenai ketrampilan atau keahlian sosial, seperti kemampuan percakapan, yang dapat membantu dalam beradaptasi dengan masyarakatTerapi HumanistikTerapi Lain-Lain

Penatalaksanaan Pasien yang Resisten Terhadap Pengobatan Satu-satunya obat yang terbukti superior dalam uji klinik pada pasien resisten adalah Clozapin Namun karena CLZ memiliki efek samping hipotensi ortostatik, dosis harus dititrasi Obat penguat dapat diberikan jika pasien tidak berespon baik contoh: Li, Carbamazepin, asam valproaPencegahan Skizofrenia52