ppt sbm 3

23
Nama : Leony Sanga Lamsari Purba NIM : 8126141011 Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)

Upload: leonypurba

Post on 02-Jul-2015

163 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt sbm 3

Nama : Leony Sanga Lamsari PurbaNIM : 8126141011

Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)

Page 2: Ppt sbm 3

A. Pendahuluan

Guru sebagai pendidik mampu menciptakan situasi

sebaik mungkin sehingga proses belajar menjadi

optimal sehingga siswa diharapkan

mampumemahami dan menguasai konsep-

konsep IPA secara tuntas dan bermakna

Para guru sebaiknya memiliki visi dan persepsi yang

jelas tentang tugas dan profesinya.

Page 3: Ppt sbm 3

4. Alternatif yang dapat terjadi dalam proses belajar dan mengajar IPA yaitu :

1. Pandanga pertama didasari oleh perspektif filosofis piaget dan

inhelder yang memandang anak “blank –minded” seperti kertas putih

2. Pandangan kedua guru menyadari adanya pengetahuan awal siswa

tapi kemungkinan guru belum mampu mengidentifikasi penetahuan

awal tersebut secara benar, sehingga konsep IPA yang diterima

siswa tetap saja konsep IPA berdasarkan pandangan guru

3. Pandangan ketiga guru menyadari adanya pengetahuan awal siswa

dan menyadari efesiensinya dalam PBM IPA

4. Pandangan keempat ini guru menyadari adanya pengetahuan awal

siswa dan melakukan identifikasi secara benar, sehingga guru

mengetahui apakah pengetahuan awal siswa tersebut sudah benar

atau masih terdapat kekeliruan konsep.

Page 4: Ppt sbm 3

B. STRATEGI BELAJAR-MENGAJAR DAN KONSTRUKTIVISME

Tujuan pendidikan melalui interaksi proses belajar mengajar ialah bagaimana agar siswa menjadi tahu apa yang belum diketahui dan memasukkan pengetahuan kedalam kepala siswa.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa memulai pendidikan IPA dengan konsepsi yang berbeda dengan pola pikir ilmuwan. Hal ini dikarenakan para guru IPA memiliki konsepsi yang berbeda tentang IPA itu sendiri.

IPA merupakan suatu mata pelajaran khusus yang berkembang dengan pola dan metode yang khas dan unik.

Page 5: Ppt sbm 3

1. Pemikiran KonstruktivismePada umumnya pengetahuan itu dibangun dalam pikiran

anak. Dan setiap anak harus membangun sendiri pikiran –

pikiran itu dan merekontruksinya dengan berbagai macam cara.

Pengertian konstruksi dan rekonstruksi dalam hal ini dapat

dijelaskan sebagai berikut : konsep baru masuk kedalam

struktur kognitif bisa dengan cara asimilasi maupun akomodasi.

Konsepsi mengajar bagi guru adalah transfer konsep IPA

berdasarkan pola pandang epistemologisnya, sehingga tugas

belajar murid sudah selesai jika sudah menerima pandangan

epistemologis guru sebagai kebenaran tanpa perlu

dipertentangkan lagi.

Page 6: Ppt sbm 3

2. Perspektif KonstruktivistikPenganut aliran konstruktivisme berpandangan bahwa

umat manusia pada umumnya tidak secara langsung memahami tentang berbagi fenomena alam. Tapi mereka memahaminya secara perlahan melalui proses “representasi internal”, yaitu melalui serangkaian proses pembangunan dalam struktur kognitif seseorang

Tiga gagasan dasar yang sangat relevan dan sinkron dengan pola pandang konstruktivesme yang dikutip dari tulisan Hewson yaitu :

1. People have to use the knowledge they posses if they are to understand new information

2. People strive to make sense of their experience, whether they are provided inside or outside the classroom and;

3. Different individuals construct alternative conceptions of the same information

Page 7: Ppt sbm 3

3. Anak sebagi “arsitek”belajarnya

Kesamaan pola pandang epistemologis dalam pengajaran IPA antara guru dengan murid dianggap sebagai alternatife penting untuk menjembatani kesenjangan dalam pembelajaran IPA.

Gagasan yang sudah ada dalam struktur kognitif anak merupakan faktor penting yang berperan memahami pelajaran dan konsep-konsep IPA yang diajarkan disekolah.

Keterkaitan dan keterhubungan antar gagasan dalam struktur kognitif anak akan dimasukkan melalui proses interaksi mengajar dan belajar.

Page 8: Ppt sbm 3

4. Belajar sebagai “perubahan konsep”

Sebelum proses belajar dan mengajar, pada diri anak

sudah terdapat konsep. Jika konsep pada kogmitif anak

merupakan konsep yang keliru maka dilakukan perubahan

konsep yang diikuti rekonseptualisasi. Dan jikan konsep

sudah benar maka pada konsep tersebut cukup dilakukan

rekonseptualisasi. 4 macam aspek yang dilakukan dalam melakukan

perubahan konsep yaitu :1.Melalui perubahan konsep seorang anak mampu

memecahkan masalah2. Dia mengerti dan menerima konsep IPA secara ilmiah 3. Memilikipengertian yang jelas tentang “scientific content” 4. Mampu membangun suatu penjelasa ilmiah tentang

fenomena yang dihadapinya

Page 9: Ppt sbm 3

5. Analisis pra-konsepsi anak

Sebelum melakukan perubahan konsep melalui interaksi proses belajar mengajar, perlu terlebih dahulu mengetahui bagaiman ide, gagasan, pandangan, konsep yang sudah dimiliki siswa tentang apa yang akan diajarkan.

Beberapa karakteristik dan sifat pre konsepsi yang dimiliki anak:

1. Pre -konsepsi tersebut bersifat pribadi (personal)2. Pre -konsepsi seorang anakn mungkin kelihatan

membingungkan atau agak kacau (inconherent)3. Pre-konsepsi seorang anak sangat mempengaruhi proses

belajarnya4. Pre-konsepsi anak bersifat stabil

Guru dapat mengidentifikasi situasi model mentalyang terdapat struktur kognitif anak sehingga dapat dirancang suatu sistem yang memberikantreatment yang tepat untuk anak.

Page 10: Ppt sbm 3

6. konsep- konsep Alternatif Alternatif-alternatif yang ada pada diri anak dinamakan

konsepsi alternatif.

Konsepsi alternatif yang paling sesuai, paling bermakna dan

diyakini anak paling bermakna anak paling bermanfaat dan

logis dalam menjelaskan suatu fenomena

Mengidentifikasi konsep konsep alternatif akan memudahkan

guru menganalisis kesulitan kesulitan yang dihadapi siswa

dalam belajar sekaligus memudahkan guru untuk melakukan

peubahan konsep

Page 11: Ppt sbm 3

7. Kondisi untuk melangsungkan perubahan konsep

Ada tiga kondisi atau syarat untuk melangsungkan perubahan konsep dalam kelas yaitu:1.Apakah konsep itu bermakna/ arti (intelligible) untuk anak yang mempelajarinya?2.Apakah anak merasa yakin bahwa konsep yang diterimanya itu benar (plausible)?3.Apakah konsep itu memberikan buah (fruitfull) dalam diri anak ?Kondisi lain yang menjadi variabel dalam menentukan konsep yaitu :1.Apakah konsep itu sumber ketidakpuasan bagi anak?2.Apakah konsep itu menjadi “counter intuitive”?3.Apakah konsep itu menciptakan kesukaran ?4.Apakah konsep itu plausible ?

Page 12: Ppt sbm 3

8. Konsep baru dan kemungkinan yang terjadi

Menurut Peter W.Hewson dan Richard Thorley, pada saat seorang anak belajar dan memperoleh konsep baru maka terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi yaitu:

1.Konsep tersebut ditolak dan tidak memperoleh tempat dalam struktur kognitif ,konsep ini akan secara dilupakan

2.Konsep tersebut disimpan dalam konteks hanya mati (rate reception learning). Konsep ini hanya bertahan sekejab 3. Konsep itu dapat berpadu langsung dengan konsep yang sudah ada sebelumnya, jika anak merasakan bahwa konsep baru tersebut memeiliki arti/makna dan dia menyakini kebenarannya

4. Jika konsep yang akan masuk tidak dsapat berpadu secara langsung dengan konsep yang sudah ada sebelumnya karena adanya kontradiksi dengan konsep yang relevan yang sudah ada sebelumnya

Page 13: Ppt sbm 3

C. PERUBAHAN KONSEP DALAM PENGAJARANNYA

1. Strategi umum Secara umum strategi menginduksi untuk melakukan

perubahan konsep. Masing masing pakar IPA memberikan persepsi dan strategi yang tepat dalam melakukan perubahan konsep.

2. Satu Model Perubahan KonsepModel perubahan konsep dengan membangkitkan konflik

kognitif dalam diri anak oleh teori Piaget tentang equilibrasi dan dis-ekuilibrasi, dimana konsep yang baru masuk berpadu langsung dengan konsep yang sudah ada sebelumnya.

3. Realisasi praktis dari perubahan konsepImplementasi dan aplikasi strategi perubahan konsep

dipengaruhi oleh persepsi guru terhadap profesinya. Untuk merealisasikan tujuan ini siswa harus memiliki wawasan yang luas dan persepsi yang jelas tentang hakikat, makna dan tujuan dari konsep yang dipelajarinya secara teoritis dan tujuan praktis tujuan pendidikan (mengajar)

Page 14: Ppt sbm 3

4. Beberapa persepsi tentang “anak” dalam PBM IPASetiap anak memiliki pre-konsepsi (students

preconceived), pengetahuan awal sebelum proses belajar mengajar berlangsung,pengetahuan awal ini mungkin:

1. Bersifat inuitif dan naif (intuitive naïve knowledge)

2. Formal dan belum ilmiah

3. Formal dan bersifat ilmiah

Dalam melaksanakan strategi pembelajaran menginduksi perubahan konsep ada beberapa karakteristik yang seyogianya dimilki oleh para guru IPA yang dibedakan atas :

• Karakteristik internal

• Karakteristik eksternal

5. Karakteristik guru IPA

Page 15: Ppt sbm 3

5.1 karakteristik internal

Aspek –aspek yang terkandung didalamnya adalah:

• guru-guru IPA harus mengetahui materi yang akan diajarkan

misalnya mereka mengenal metode,konsep, dan prinsip.

• Mereka harus mampu menyeleksi topic yang bersifat

mewakili topik ini yang relevan

• Guru mengetahui dan mempertimbangkan pengetahuan awal

yang dimilki siswa dan mengajar bertolak dari pengetahuan

awal siswa

• Guru IPA mengetahui dan mampu medesain suatu strategi

yang akan menigkatkan keefektifan pengajaran topik yang

akan dikerjakan

Page 16: Ppt sbm 3

5.2 Karakteristik Eksternal

Karakteristik umumnya berkaitan dengan “point of

view”seorang guru terhadap tugas profesinya sebagai

seorang guru,khususnya sebagai guru IPA semakin

jelas visi dan persepsinya akan semakin dalam

kecintaanya terhadap profesi itu sendiri

Page 17: Ppt sbm 3

D. IMPLEMENTASI DAN KONSTRIBUSI

Dalam melakukan perubahan konsep, perubahan konsep akan memberikan hasil yang baik, jika konsep yang akan masuk ke dalam struktur kognitif anak :

1. Memiliki arti/makna dalam dirinya2. Dia merasa bahwa konsep yang diterimanya itu

benar3. Konsep itu memberikan rasa puas atau memberikan

makna tertentu dalam dirinya4. Konsep itu memberikan buah (fruifull) dalam dirinya

artinya anak merasa yakin bahwa konsep itu bernilai dalam diri dan dalam kehidupannya.

Page 18: Ppt sbm 3

E. MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK)

Keunggulan model pembelajaran ini:

1. Mudah sekali diterapkan

2. Sangat besar pengaruhnya dalam membelajarkan siswa

3. Berdasarkan serangkaian hasil penelitian, model ini

memberikan hasil yang sangat memuaskan capain hasil

hampir selalu diatas 80%

Page 19: Ppt sbm 3

Model pembelajaran M3PK menekankan empat(4) aspek

yang ditekankan dalam melakukan perubahan konsep yaitu:

1. Melalui perubahan konsep seseorang anak

mampu memecahkan masalah yang dihadapinya

2. Dia mengerti dan menerima konsep secara ilmiah

3. Memiliki pengertian yang jelas tentang konsep

yang dipelajarinya

4. Mampu membangun penjelasan ilmiah tentang

fenomena yang dihadapinya

Page 20: Ppt sbm 3

Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan

Konsep (M3PK)

Adapun beberapa langkah penerapan model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) dalam proses belajar mengajar yaitu :

1. Strategi awala. Setiap guru yang menerapakan model

pembelajaran M3PK harus bertolak dari paradigma awal tentang perubahan konsep

b. Sebaiknya agar pembelajaran lebih ilmiah guru menciptakan sendiri konsep awal/pengetahuan awal siswa (Ks)

c. Melakukan identifikasid. Melakukan perubahan konsep

Page 21: Ppt sbm 3

1. Kebermaknaan (intelligibillity)

Apakah konsep itu memiliki arti/makna bagi siswa ?

2. Kebenaran (plausibility)

Apakah siswa yakin konsep itu benar,sesuai dengan

buku yang dipelajarinya ?

3. Keberbuahan (fruitfull)

Apakah dengan konsep yang dimilikinya dia meras lebih

mampu memehami gagasan,idea atau konsep lain ?

Kriteria perubahan konsep berbasis 3k yaitu

kebermaknaan, kebenaran, keberbuahan (IPF) yaitu:

Page 22: Ppt sbm 3

Jika hasil perolehan nilai siswa masih rendah

dapat dilakukan beberapa alternative sebagai

berikut:

a. Repetisi (pengulangan) langkah –langkah proses belajar

mengajar dalam pokok bahasan tersebut,mulai dari

pembentukan konsep dan seterusnya

b. Guru menjelaskan konsep tersebut bertolak dari pertanyaan

siswa atau melalui diskusi tentang konsep- konsep yang

sukar bagi kebanyakan siswa

c. Melalui pendekatan 25:50:25

Page 23: Ppt sbm 3