ppt pangan
DESCRIPTION
ppt panganTRANSCRIPT
Pengolahan dengan Suhu Rendah
kelompok 3Indah Okta Apriani
Rafit ArjeniYosaria Oktari
Cara pengawetan dengan suhu rendah
Pendinginan(cooling)
Pembekuan(Freezing)
Pendinginan merupakan proses
pembuangan kalor dari suatu bahan
sehingga suhunya turun dan dijaga tetap
pada suatu tingkat. Kalor adalah suatu
bentuk energi dari berbagai benda. Dingin
dapat menyatakan suatu keadaan pada
tingkat kalor yang relative rendah.
1. Pendinginan
Faktor-faktor yang mempengaruhipendinginan
Jenis dan Varietas produk
Suhu
Kelembapan Relative
Beberapa perubahan yang terjadi selama proses pendinginan
Perubahan Tekstur
Penyusutan Berat
Perubahan Warna
Pengertian pembekuan menurut para ahli :
2. Pembekuan
Pembekuan menurut Frazier 1977
Pembekuan menurut Tambunan 1999
Pembekuan menurut Brennan 1981
Pembekuan menurut Holdworth 1968
Pembekuan dapat mempertahankan rasa dan nilai gizi bahan pangan yang
lebih baik daripada metoda lain, karena pengawetan dengan suhu rendah
(pembekuan) dapat menghambat aktivitas mikroba mencegah terjadinya
reaksi-reaksi kimia dan aktivitas enzim yang dapat merusak kandungan
gizi bahan pangan.
Pembekuan menurut Frazier 1977
Pembekuan berarti pemindahan panas dari bahan yang disertai
dengan perubahan fase dari cair ke padat, dan merupakan salah satu
proses pengawetan yang umum dilakukan untuk penanganan bahan
pangan. Pada proses pembekuan, penurunan suhu akan menurunkan
aktifitas mikroorganisma dan sistem enzim, sehingga mencegah
kerusakan bahan pangan.
Pembekuan menurut Tambunan 1999
Proses pembekuan terjadi secara bertahap dari
permukaan sampai pusat bahan. Pada pemukaan bahan,
pembekuan berlangsung cepat sedangkan pada bagian
yang lebih dalam, proses pembekuan berlangsung lambat.
Pembekuan menurut Brennan 1981
Pada awal proses pembekuan, terjadi fase precooling dimana
suhu bahan diturunkan dari suhu awal ke suhu titik beku.
Pada tahap ini semua kandungan air bahan berada pada
keadaan cair.
Pembekuan menurut Holdworth 1968
Metode yang umum digunakan
1. Penggunaan udara dingin yang ditiupkan atau gas lain dengan suhu rendah kontak langsung dengan makanan.
2. Kontak langsung misalnya alat pembeku lempeng (plate
freezer).
3. Perendaman langsung makanan ke dalam cairan pendingin, atau
menyemprotkan cairan pendingin di atas makanannya.
1. Pengaruh Pembekuan terhadap Jaringan
2. Pengaruh Pembekuan terhadap Mikroorganisme
3. Pengaruh Pembekuan terhadap Protein
4. Pengaruh Pembekuan terhadap Enzim
5. Pengaruh Pembekuan terhadap Lemak
6. Pengaruh Pembekuan terhadap Vitamin
7. Pengaruh Pembekuan terhadap Parasit
Pengaruh dari pembekuan
Faktor-faktor yang mempengaruhu proses pembekuan
Jenis Bahan Perlakuan Pendahuluan Suhu
WaktuMetode
pembekuan
Perubahan yang terjadi selama proses pembekuan
Perubahan Tekstur
Perubahan Berat
Perubahan Warna
Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pendinginan dan Pembekuan
Seleksi Bahan
Persiapan Bahan
Blansir
Seleksi Bahan
Buah dan sayuran haruslah dipilih pada dasar kematangan yang
paling cocok untuk dibekukan. Buah harus dalam keadaan cukup
keras dan matang , sedangkan sayuran harus dalam keadaan segar
lapang (gardep fresh), lembut dan dalam keadaan matang yang
seragam untuk kebutuhan memasak.
Beberapa tahap dilakukan dalam menyiapkan bahan pangan sebelum
dibekukan, termasuk pencucian untuk mereduksi jumlah mikroba
melepaskan tangkai buah, mengupas kulit dan bagian yang tidak
dimakan serta memotong buah dalam bentuk yang diinginkan.
Persiapan Bahan
Blansir adalah proses pemanasan dengan suhu tinggi (80 – 100 oC),
dengan menggunakan uap atau air panas. Umumnya blansir
dilakukan terhadap buah dan sayuran.
Blansir
Pembekuan Buah-buahan dan Sayuran
Perlakuan-perlakuan yang dilakukan sebelum pembekuan sayuran dan buah-buahan yang mengurangi kerusakan selama sayuran dalam masa pembekuan
- Blansir - Penambahan dan pencelupan ke dalam larutan askorbat- Pengemasan buah-buahan dalam gula kering dan sirup- Perubahan Ph beberapa buah
Faktor-Faktor yang mempengaruhi mutu makanan beku :1. Mutu bahan baku yang digunakan2. Perlakuan sebelum pembekuan : Blansir,penggunaan SO2atau asam askorbat3. Metoda dan kecepatan pembekuan4. Suhu penyimpanan5. Waktu penyimpanan6. Kelembaban lingungan yang digunakan7. Sifat-sifat dari setiap bahan pengemas
Beberapa hal yang mempengaruhi kerusakan mutu makanan adalah :1. Perubahan warna2. Perubahan tekstur3. Perubahan Flavor4. Perubahan zat gizi
Proses pembekuan pada industri udang Beku
Penerimaan Bahan Baku
Pencucian I
Pemotongan Kepala
Penimbangan
Sortasi I
Sortasi Final
Pencucian II
Pencucian Final
Penyusunan & Pemberian Air
Glasing
Pembekuan
Pengemasan
Penyimpanan
Aplikasi pengawetan dengan suhu rendah
Pendinginan
Adapun syarat-syarat yang harus terpenuhi dari media pendingin adalah:•Tidak meninggalkan zat racun atau zat berbahaya lainnya.•Mempunyai kemampuan untuk menyerap panas dari tubuh ikan.•Mudah dan praktis dalam penggunaannya.•Ekonomis.
Sebagai media pendingin, es mempunyai beberapa kelebihan:•Mempunyai kapasitas pendingin yang besar per satuan berat yaitu 80 kkal per kg es.•Tidak membahayakan konsumen.•Bersifat thermostatic, yaitu selalu menjaga suhu sekitar 0ºC.•Ekonomis•Relatife mudah dalam penanganannya.
Es yang digunakan sebagai media pendingin sebaiknya dibuat dari air bersih sebagai mana persyaratan untuk air minum. Es yang digunakan untuk media pendingin mempunyai suhu antara -12ºC sampai -18ºC (es “matang”). Es yang matang memiliki beberapa sifat:•Butiran-butiran es nya lebih kecil bila di hancurkan.•Waktu peleburannya lebih lama.•Tidak mudah membentuk masa padat seperti es biasa.
Pendinginan ikan dijepang Pendinginan ikan diIndonesia
Aplikasi Pembekuan
Pembekuan Ikan Di Indonesia
Pembekuan Ikan Di Negara Maju,
COLD STORAGE
Pembekuan ikan berarti menyiapkan ikan untuk disimpan di dalam suhu rendah cold storage. Seperti pendinginan, pembekuan dimaksudkan untuk mengawetkan sifat-sifat alami ikan. Pembekuan menggunakan suhu yang lebih rendah, yaitu jauh di bawah titik beku ikan.
TEKNOLOGI KRIOGENIK
Kriogenik (cryogenic) merupakan salah satu teknologi pembekuan yang sebetulnya bukan tergolong ide yang baru. Metode pembekuan pada teknologi ini menggunakan gas yang dimampatkan menjadi cairan (liquid) misalnya nitrogen (N2) dan karbon dioksida (CO2).
Kesimpulan1. Cara pengawetan bahan pangan pada suhu rendah dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu pendinginan (cooling) dan pembekuan (freezing). 2. Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan yaitu -2
sampai 10oC. 3. Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku.
Pembekuan yang baik biasanya dilakukan pada suhu -12oC sampai -24oC, dan pembekuan cepat dilakukan pada suhu -24oC sampai -40oC.
4. Teknik-teknik dalam proses pembekuan yaitu: a. Pembekuan dalam udara dingin b. Pembekuan dengan kontak tidak langsung dengan zat pembeku c. Pembekuan dengan perendaman langsung5. Pemilihan metode pembekuan dapat berdasarkan pada:•Mutu produk dan tingkat pembekuan yang diinginkan• Tipe dan bentuk produk, pengmasan dan lain-lain.• Fleksibelitas yang dibutuhkan dalam operasi pembekuan.• Biaya pembekuan untuk teknik alternative.•Aplikasi dari pengolahan dengan pendinginan dan pembekuan adakah industry pangan beku berbasis udang. Bahan baku berupa udang, oleh industri diolah menjadi berbagai produk olahan udang beku (frozen shrimp), yaitu : headless shell-on, whole head-on, peeled and deveined, peeled undeveined, breaded, battered, cooked, dan specailities. Bentuk primer pada perdagangan udang beku adalah headless shell-on, atau populer denganheadless (HL).