pengemasan pangan-2013.ppt

43
Pengemasan Pangan Agus Wijanarka

Upload: novi

Post on 02-Feb-2016

1.648 views

Category:

Documents


769 download

TRANSCRIPT

Pengemasan Pangan

Agus Wijanarka

Pengemasan

• Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan.

• Merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena pengemasan dapat memperpanjang umur simpan bahan.

• Pengemas adalah wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas / dibungkusnya.

FUNGSI KEMASAN

Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan.

Secara umum fungsi pengemasan:

1. Mewadahi produk selama distribusi

Spy produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran

2. Melindungi dan mengawetkan

produk

Melindungi dari sinar ultraviolet, panas,kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.

3. Sebagai identitas

produk

Sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.

4. Meningkatkan efisiensi Memudahkan penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan..

5. Melindungi pengaruh buruk dari

luar, melindungi pengaruh

buruk dari produk di dalamnya, &

mewadahi produk selama

distribusi

Misalnya produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.

6. Memperluas pemakaian

dan pemasaran produk

Misalnya penjualan kecap dan sirup

mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol plastik.

7. Menambah daya tarik calon pembeli

8. Sarana informasi dan iklan

9. Memberi kenyamanan bagi pemakai.

Kondisi yang ada:

• Fungsi ke-6, 7 dan 8 (pemasaran, daya tarik, dan iklan) merupakan fungsi tambahan dari kemasan.

• Karena persaingan fungsi ini justru sering lebih ditonjolkan, sehingga penampilan kemasan menarik bagi calon pembeli.

• Biasanya dibuat : - Cetakan multi warna dan mengkilat shg menarik dan berkesan mewah. - Desain teknik dari wadahnya memudahkan pemakai (desain teknik mutahir).

Penyalahgunaan fungsi kemasan

• Produsen untuk menutupi kekurangan mutu atau kerusakan produk, mempropagandakan produk secara tidak proporsional atau menyesatkan sehingga menjurus kepada penipuan atau pemalsuan.

• Pengemasan bahan pangan yang dapat menambah biaya produksi (kadang biaya kemasan jauh lebih tinggi dari harga isinya).

Berdasarkan ….

1. frekwensi pemakaian.

2. struktur sistem kemas (kontak produk dengan kemasan).

3. sifat kekakuan bahan kemasan.

4. sifat perlindungan terhadap lingkungan.

5. tingkat kesiapan pakai (perakitan).

KLASIFIKASI KEMASAN

1. Berdasarkan frekwensi pemakaian

a. Kemasan sekali pakai (disposable) yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah dipakai. Contoh bungkus plastik untuk es, permen, bungkus dari daun-daunan, karton dus minuman sari buah, kaleng hermetis.

b. Kemasan yg dapat dipakai berulangkali (multitrip) contoh : botol minuman, botol kecap, botol sirup. Penggunaan kemasan secara berulang berhubungan dengan tingkat kontaminasi, sehingga kebersihannya harus diperhatikan.

c. Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi disposable) Digunakan untuk kepentingan lain oleh konsumen, misalnya botol untuk tempat air minum dirumah, kaleng susu untuk tempat gula, kaleng biskuit untuk tempat kerupuk, wadah jam untuk merica dan lain-lain.

2. Berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan kemasan)

a. Kemasan primer (kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan pangan)

Misalnya kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe.

b. Kemasan sekunder (kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lain)

Misalnya kotak karton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus.

c. Kemasan tersier/kuartener (kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer, sekunder atau tersier).

Kemasan ini digunakan untuk pelindung selama pengangkutan.

Misalnya jeruk yang sudah dibungkus, dimasukkan ke dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan setelah itu ke dalam peti kemas.

3. Berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan

a. Kemasan fleksibel (bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau patah)

Misalnya: plastik, kertas dan foil.

b. Kemasan kaku (bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel)

Misalnya: kayu, gelas dan logam.

c. Kemasan semi kaku/semi fleksibel (bahan kemas yan memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku)

Misalnya: botol plastik (susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang berbentuk pasta.

4. Berdasarkan sifat perlindungan thdp lingkungan

a. Kemasan hermetis/tahan uap dan gas Kemasan yg secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara

atau uap air sehingga selama masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi dan debu.

Misalnya: kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis.

b. Kemasan tahan cahaya Wadah yg tidak bersifat transparan, Kemasan ini cocok untuk

bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi, karena cahaya dapat mengaktifkan reaksi kimia dan aktivitas enzim.

Misalnya: kemasan logam, kertas dan foil.

c. Kemasan tahan suhu tinggi Kemasan untuk bahan yang memerlukan proses pemanasan,

pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.

5. Berdasarkan tingkat kesiapan pakai (perakitan)

a. Wadah siap pakai Bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk

yang telah sempurna. Contoh : botol, wadah kaleng dan sebagainya.

b. Wadah siap dirakit/wadah lipatan Kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan

sebelum diisi. Keuntungan penggunaan wadah siap dirakit ini penghematan ruang dan kebebasan dlm menentukan ukuran.

Misalnya: kaleng dalam bentuk lembaran (flat) dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

KERTAS

GELAS

LOGAMPLASTIK

KOMPOSITJENIS-JENIS

KEMASAN

Campurankertas-plastik-logam

1. Kemasan Kertas

• mudah robek

• tidak dapat untuk produk cair

• tidak dapat dipanaskan

• fleksibel

2. Kemasan Gelas

• berat• mudah pecah• mahal• non biodegradable• dapat dipanaskan• transparan/translusid• bentuk tetap (rigid)• dapat didaur ulang

3. Kemasan logam (kaleng)

• bentuk tetap• ringan• dapat dipanaskan• tidak transparan• dapat bermigrasi ke dalam

makanan yang dikemas• non biodegradable• tidak dapat didaur ulang

3. Kemasan Plastik

• bentuk fleksibel• transparan• mudah pecah• non biodegradable• ada yang tahan panas• dapat mengkontaminasi

produk

5. Kemasan Komposit (campuran kertas-plastik-logam)

• lebih kuat

• tidak transparan

• pengisian aseptis

• khusus cairan

• non biodegradable

Komposit

• Kertas komposit adalah kertas yang diolah bersama-sama dengan bahan baku kemasan lain seperti plastik dan logam, yang bertujuan untuk memperbaiki daya rapuh, daya kaku dan kekuatan bahan.

• Kertas yang dicampur dengan logam dan dibentuk menjadi semacam kaleng disebut kaleng komposit, digunakan untuk jus sitrun, wadah bumbu (rempah-rempah), kotak coklat, sop kering, bahan kimia dan obat-obatan.

• Industri pengemasan telah membuat kertas kaleng komposit yang dapat menahan vakum dan menahan suhu sekitar 49 C, sehingga dapat digunakan untuk pengawetan selai (jam).

• Bahan lain yg sering dikemas: margarin, es krim, bahan bentuk bubuk, dll.

Kemasan edible dan biodegradable

• Kemasan edible adalah kemasan yg dapat dimakan karena terbuat dari bahan-bahan yang dapat dimakan seperti pati, protein atau lemak.

• Kemasan biodegradable adalah kemasan yang jika dibuang dapat didegradasi melalui proses fotokimia atau dengan menggunakan mikroba penghancur.

Syarat-syarat kemasan:

1. Harus melindungi produk dari kotoran dan kontaminasi sehingga produk tetap bersih.

2. Harus melindungi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air, gas, dan penyinaran (cahaya).

3. Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani serta mudah dalam pengangkutan dan distribusi.

4. Efisien dan ekonomis khususnya selama proses pengisian produk ke dalam kemasan.

5. Harus mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang dan mudah dibentuk atau dicetak.

6. Dapat menunjukkan identitas, informasi & penampilan produk yg jelas agar membantu promosi atau penjualan.

DISAIN KEMASAN

• Desain adalah konsep rupa, warna, bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk.

• Penampilan yang baik dari kemasan dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dikemas.

• Berdasarkan pengamatan, banyak konsumen memilih satu jenis produk setelah melihat kemasannya.

• Disain kemasan yang menarik, biasanya diperoleh setelah melalui penelitian yang cukup panjang mengenai selera konsumen, yang kemudian diterjemahkan dalam disain grafis cetakan.

Kesan psikologis dan fisiologis warna pada kemasan

Biru dingin, martabat tinggi

Merah berani, semangat, panas

Purple keemasan, kekayaan

Oranye kehangatan, enerjik

Hijau alami, tenang

Pink lembut, kewanitaan

Kuning kehangatan

Coklat manis, bermanfaat

PERATURAN-PERATURAN TERKAIT

DALAM PENGEMASAN PANGAN

UNDANG-UNDANG RI NO.7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN

• Undang-undang ini mengamanatkan peraturan pengemasan berkaitan dengan keamanan pangan dalam rangka melindungi konsumen.

• Pada bagian ke IV pasal 16 -19 dari undang-undang ini membahas tentang kemasan bahan pangan, sedangkan bagian ke V pasal 30-35 membahas tentang pelabelan dan periklanan produk pangan.

Bagian Keempat-Kemasan Pangan-Pasal 16(PADA UNDANG-UNDANG RI NO.7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN)

(1) Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apa pun sebagai kemasan pangan yang dinyatakan terlarang dan atau yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia.

(2) Pengemasan pangan yang diedarkan dilakukan melalui tata cara yang dapat menghindarkan terjadinya kerusakan dan atau pencemaran.

PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 69 TAHUN 1999TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

• Peraturan ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan informasi-informasi produk yang harus ditulis pada label, yang tidak boleh dilakukan dalam pembuatan label hingga cara pembuatan label pada kemasan pangan.

• Informasi tentang produk yang harus dicantumkan, secara lengkap terdapat pada peraturan ini, termasuk juga cara mengiklankan produk.

Sekilas tentang

S T Y R O F O A M

• Styrofoam atau polystyrene

• Terbuat dari polimer styren

• Tergolong plastik

Studi Keamanan Styrofoam(http://jatiluhur.net)

• Divisi Keamanan Pangan-Jepang (Juli 2001): residu styrofoam dlm makanan sangat berbahaya menyebabkan gangguan sistem endokrin dan reproduksi manusia.

• WHO dan Environmental Protection Agency (1986): styrofoam dikategorikan bahan karsinogen (penyebab kanker).

• Pemerintah Kota Berkeley dan Ohio-AS: melarang penggunaan styrofoam sbg pengemas makanan

Thank you …