pengemasan kertas

37
Novi Dwiansyah 240210130044 IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Berfungsi untuk memudahkan penanganan pangan saat hidup berpindah, fungsi bertambah yaitu untuk memudahkan distribusi dan pengolahan saat mulai menetap (Herudiyanto, 2008). Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis, maupun mekanis hingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan. Praktikum pengemasan pangan kali ini membahas mengenai identifikasi salah satu bentuk kemasan yaitu kertas. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.

Upload: febri-nugrahadi

Post on 25-Sep-2015

197 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

laporan praktikum pengemasan kertas

TRANSCRIPT

Novi Dwiansyah240210130044IV.HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANKemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Berfungsi untuk memudahkan penanganan pangan saat hidup berpindah, fungsi bertambah yaitu untuk memudahkan distribusi dan pengolahan saat mulai menetap (Herudiyanto, 2008). Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis, maupun mekanis hingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan.Praktikum pengemasan pangan kali ini membahas mengenai identifikasi salah satu bentuk kemasan yaitu kertas. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel yaitu kertas kraft, kertas glasin dan kertas lilin. Wadah wadah kertas kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak, dan box yang terbuat dari paper board, kertas laminasi, corrugated board dan berbagai jenis board dari kertas khusus (Nurminah, 2002). Kertas banyak digunakan sebagai pembungkus utama. Dalam pengemasan produk pangan dengan menggunakan kertas, kita perlu memperhatikan kesesuaian pemilihan kemasan dan produk yang akan dikemas, kesesuaian berat terukur dengan berat yang tertera pada kemasan serta kesesuaian dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Persyaratan yang telah ditetapkan dalam menentukan pilihan bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan antara lain adalah tidak toksik (untuk kemasan primer) serta tidak inert. Untuk itu penting mengetahui karakteristik jenis kertas yang akan digunakan sebagai alat pengemasan pangan. Agar kesesuaian antara bahan pengemasan dengan bahan yang dikemas baik kesesuaian berat terukur, bentuk maupun sifat kimia bahan yang akan dikemas.Praktikum kali ini mengidentifikasi kemasan kertas yaitu adalah pengenalan berbagai jenis kemasan kertas, mengukur ketebalan berbagai jenis kemasan kertas, dan pengukuran berat berbagai jenis kemasan kertas.

4.1Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan KertasPraktikum kali ini mengamati berbagai jenis kemasan dalam beberapa produk pangan. Sampel yang digunakan yaitu Hexos, Tepung Hun Kwee, Pringles, Sari Kedelai, dan Silverqueen. Berbagai jenis kemasan produk pangan tersebut diamati lalu dibuat deskripsinya. Hasil pengamatan dapat dilihat pada table berikut :Tabel 1. Deskripsi KemasanKelJenis KemasanDeskripsi

6Silver Queen (Chunky Bar) white ChocolateKemasan sekunder terbuat dari kertas karton, berwarna putih, cukup tahan air,tidak mudah sobek, permukaan luarnya basah, permukaan bagian dalam kasar, cukup tebal dan tidak tembus cahayaKemasan primer terbuat dari alumunium foil dengan bagian luar berwarna gold dan bagian dalam berwarna silver

7HexosKemasan sekunder terbuat dari metalized plastik dengan bagian luar berwarna hijau terdapat label kemasan dan bagian dalam berwarna silverKemasan primer pada bagian luar terbuat dari alufo, dilapisi kertas, plastik, mudah disobek, mudah kusut, tembus cahaya, tidak tembus air, memiliki 4 lapisan

8Tepung Hun KweeKemasan sekunder sama dengan kemasan primer, kertas berwarna putih, tidak tembus cahaya, tidak tahan air dan minyak, mudah disobek

9PringlesHanya memiliki kemasan primer. Tutup kemasan terbuat dari plastik tebal, kemudian terdapat penutup kemasan yang terbuat dari bahan kertas dan alufo dengan tekstur lentur dan tipis, permeabilitas rendah, mudah dilepaskan dari bahan kemasan, badan kemasan terbuat dari karton tebal yang tidak tembus cahaya dan cukup tahan air, sedangkan bagian dalam kemasan dilapisi dengan alufo

10Sari KedelaiHanya memiliki kemasan primer berupa tetrapack, warna kemasan biru-putih, bagian luar dilaminasi sehingga bertekstur halus, bentuk kemasan menyerupai bantal, bagian dala dilapisi alufo

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Sampel yang pertama yaitu Silverqueen yang memiliki kemasan primer dan sekunder. Berdasarkan table diatas, kemasan primer merupakan alumunium foil dan kemasan sekunder merupakan kertas karton. Silverqueen merupakan produk olahan coklat, maka ia perlu menggunakan kemasan primer dan sekunder. Kemasan primer yang terbuat dari alufo berfungsi agar lemak yang berada dalam coklat tersebut tidak teroksidasi karena kemasan alufo tidak tembus cahaya dan mudah dibentuk. Sedangkan, kemasan sekunder yang terbuat dari karton berfungsi melindungi dari benturan dan meningkatkan daya jual karena labeling terdapat dalam kemasan sekunder tersebut.Produk Hexos merupakan produk permen. Produk ini juga memiliki kemasan sekunder dan primer. Rata-rata kemasan permen memang dikemas menggunakan kertas metalized plastic atau alumunium foil. Produk permen cukup higroskopis bila disimpan pada udara terbuka, sehingga kemasan produk permen menggunakan kemasan yang kedap udara dan kedap cahaya. Produk Tepung Hun Kwee yang hanya dikemas menggunakan kertas dirasa kuranng melindungi produk. Produk tepung-tepungan mudah menyerap air dan bila dibiarkan diudara terbuka akan terbentuk gumpalan besar. Sehingga, seharusnya kemasan untuk produk tepung adalah kemasan yang kedap udara dan tahan air.Kemasan untuk produk keripik kentang Pringles hanya kemasan primer, namun kemasan primer ini sudah memenuhi semua aspek untuk melindungi produk dan menjual produk. Kemasan primer terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan dalam yang terbuat dari alumunium foil dapat melindungi produk karena keripik kentang merupakan produk yang cukup higroskopis sehingga perlu kemasan yang tahan air, dan bagian luar merupakan karton yang diberi label. Produk ini, kemasannya juga memiliki penutup yang terbuat dari plastic yang cukup fleksibel. Fungsi penutup tersebut adalah untuk memudahkan konsumen ketika mengkonsumsi produk tersebut.Produk terakhir yang diamati kemasannya yaitu, minuman sari kedelai. Minuman ini dikemas menggunakan kemasan tetrapack namun menyerupai bantal. Kemasan tertapack merupakan kemasan yang umum digunakan pada produk minuman susu atau sari buah the dan yang lainnya yang biasanya melalui proses sterilisasi atau pasteurisasi terlebih dahulu. Tetra Pack merupakan kemasan yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan kertas karbon dengan komponen plastic yang tidak hanya antibocor, namun juga bisa melindungi isi kemasan dari ancaman bakteri dan alumunium yang bertujuan untuk menyempurnakan tingkat kekedapan udara dalam kemasan tersebut, namun juga bisa melindungi isi kemasan dari ancaman bakteri. Sistem pelapisan kertas karton dengan komponen plastik dan alumunium pada tetrapack bertujuan untuk menyempurnakan tingkat kekedapan udara dalam kemasan tersebut. Aluminium dipilih karena harganya lebih murah dibandingkan logam atau bahan kedap udara lainnya, selain karena aluminium ini ringan dan tidak mudah untuk terkorosi (Arta, 2013).Praktikum kali ini juga mengamati berbagai jenis bahan pengemas kertas yang sudah dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Berikut hasil pengamatan untuk deskripsi setiap kelompok bahan pengemas.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Berbagai jenis KertasJenis KertasGolonganDeskripsi

Kertas sigaret

Map 1Kertasnya tipis, berwarna putih, tidak tahan air dan minyak, teksturnya halus, mudah disobek dan lecek, tidak tembus cahaya.

kertas sembahyangTekstur kasar, warnanya coklat, mudah sobek, tidak tahan air dan minyak dan tidak tembus cahaya.

Kertas mapTekstur kasar, warnanya pink, mudah disobek dan lecek, tidak tembus cahaya, tidak tahan air dan minyak.

Kertas labelTerdapat 2 lapisan, lapisan 1 : glossy dan lengket, lapisan 2 : kertas biasa berwarna kuning, tidak mudah sobek dan lecek, lapisan 1 tahan air dan minyak, lapisan 2 tidak tahan air dan minyak.

Kertas Karton

Map 2Permukaannya kasar, tebal, berwarna cokelat muda, mudah dilipat, tidak tembus cahaya, tidak tahan air.

Kertas SampulBagian depan teksturnya halus, bagian belakang permukaannya agak kasar, mudah sobek, mudah dilipat, tembus air, dan tembus cahaya.

Kertas KrepPermukaan depan dan belakang sama, teksturnya kasar, tembus cahaya, mudah disobek, tidak tahan air, dan tipis.

Kertas SertifikatHampir menyerupai karton, lebih halus, tidak tembus cahaya, dan tidak tahan air.

Kertas Bond I

Map 3Sangat tebal, agak kasar, permukaan terdapat garis horizontal, warna putih gading, tidak tahan air, mudah sobek.

Kertas Bond IISangat tebal, tidak begitu halus, permukaan tidak rata, warna putih gading, tidak tahan air, mudah sobek.

Kertas Bond IIISangat tebal, tidak begitu halus, permukaan rata, terdapat bintik-bintik abu, warna putih buram, tidak tahan air, mudah sobek.

Kertas Bond IVTebal, halus, permukaan terdapat garis vertikal, warna putih kekuningan, tidak tahan air, mudah sobek.

Kertas Bond VAgak tipis, halus, warna putih kecoklatan, tidak tahan air, mudah sobek.

Kertas Bond VAda 2 permukaan halus dan kasar, permukaan kasar bergerigi (tidak rata), tebal, warna kuning kecoklatan, tidak tahan air, mudah sobek.

Alumunium foil

Map 4Mudah kusut, mengkilat, halus, mudah sobek, tahan terhadap air, tipis.

Kardus 1Lapisan atas putih, bawah berwarna coklat, bagian bawah bergelombang

Kardus 2Kedua kardus dilapisi kardus warna coklat, bagian tengah bergelombang

Kertas lapisBerwarna coklat, tipis dibagian atas dan berwarna putih dibagian bawah bertekstur kasar dan bergelombang.

Kertas SerapSedikit lebih tebal dari kertas lapis, sangat kasar

Kertas EmasBagian atas mengkilap, berwarna emas, bagian berwarna putih

Karton Ungu

Map 5Ketebalan +++, halus, mudah sobek, tidak tahan air dan minyak, serta keras

Karton HitamKasar, berserat, ketebalan ++, tidak tahan air dan minyak, mudah sobek

Karton KuningHalus, dua permukaan yaitu kuning dan putih, ketebalan ++++

Karton CreamKasar, ketebalan +++, mudah sobek, tidak tahan air dan minyak

Karton Hijau mudaKasar, mudah sobek, ketebalan ++, tidak tahan air dan minyak

Karton BiruKetebalan +++++, halus, warna bercorak dan tidak mudah sobek

Karton Hijau tuaHalus ++, dua permukaan yaitu hijau dan putih, mudah sobek

Kertas nasi

Map 6 Dalam : halus, mengkilap, licin, tidak tembus cahaya, mudah sobek Luar : kasar, tidak tembus cahaya

Kertas tisuHalus, tidak tahan air, mudah sobek, tembus cahaya, permeabilitas tinggi

Kertas rotiTidak tembus cahaya, kasar, mudah menyerap air, mudah sobek

Kertas perkamenTidak tembus cahaya, mudah sobek, kesat, mudah lecek

Kertas glasinBanyak warna, tidak tahan air, tembus cahaya, tidak mudah sobek, mudah lecek

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Berdasarkan table diatas, diamati berbagai jenis kemasan kertas. Kertas pada dasarmya terbuat dari selulosa, hemiselulosa, yang diambil dari berbagai jenis kayu, kayu yang dibentuk menjadi pulp kemudian diberi berbagai perlakuan tambahan untuk seperti penambahan bahan kimia, pembilasan, penguraian, pemucatan, dan pembentukkan menjadi lembaran-lembaran kertas setelah pressing dan dikeringkan (Arta, 2013). Dalam table diatas, diamati jenis-jenis kertas dengan ketebalan, warna, dan fungsi yang berbeda-beda berdasarkan jenisnya.Kertas kraft ada dua tipe. Keduanya sama-sama berwarna coklat dan tipis. Kertas kraft tipe 1 memiliki sisi-sisi yang halus, sedangkan kertas kraft tipe 2 salah satu sisinya lebih kasar. Kertas ini merupakan jenis kertas yang tidak mengkilap karena dalam proses pembuatannya dilakukan pemucatan san sulfatasi. Harga kertas kraft relatif murah. Ketebalan kertas 0,084-0,086 mm yang dibuat melalui proses sulfat dan pemucatan (bleaching) sehingga menghasilkan warna coklat.Kedua kertas kraft ini biasa digunakan untuk membuat amplop surat. Industri pangan menggunakan kertas kraft untuk kantung bubuk kopi giling, teh, dan kantung belanja penggantik kantung plastik. Bentuk kemasan sak, kantung, pembungkus, tabung, kaleng komposit. Kertas ini untuk mengemas bahan-bahan dengan BJ yang besar (Arta, 2013).Ketebalan kertas kraft ini agak tebal, karena pulp yang digunakan untuk membuat kertas kraft lebih banyak. Tekstur kertas ini kasar karena kertas kraft ini dalam proses pembuatannya dilakukan berkerut (corrugated).Kertas laminasi atau kertas label merupakan kertas yang dibuat dari kertas kraft tipi. Salah satu sisinya dilapisi oleh plastik. Kertas kraft yang digunakan untuk membuat kertas laminasi sifatnya kuat, warna coklat susu, harga relatif murah, dan diproduksi sebagai lembaran satu lapis. Bagian yang berplastik pada kertas laminasi digunakan pada bagian dalam untuk membungkus makanan. Sisi yang lain dibagian luar. Kertas laminasi sering digunakan untuk membungkus nasi, tapi tidak menutup kemungkinan untuk membungkus jenis pangan lain. Plastik laminasi terbentuk dari bahan plastik PE, PET, PP, PMP, EVOH, dan lain sebagainya (Herudiyanto, 2008). Selulosa pada kertas laminasi cukup banyak, sehingga kertas laminasi lebih kaku dibandingkan dengan kertas minyak, kertas sampul, kertas roti, atau kertas kraft biasa. Ketebalannya mencapai 0,12 mm. Ketebalan kertas laminasi juga mempengaruhi berat dan massa jenisnya.Kertas sampul atau kertas payung memliki warna coklat, sangat tipis, dan bersalur. Kertas jenis ini lebih sering digunakan diluar ruang lingkup pangan, kertas ini digunakan untuk membungkus buku, pengepakkan pengiriman barang. Salur-salur atau garis-garis yang terbentuk pada kertas sampul terbentuk karena tidak meratanya pengeringan kertas (Arta, 2013). Pulp dari kayu yang digunakan juga lebih sedikit dibandingkan dengan bahan kimia tambahan dan perekatnya, sehingga sangat tipis bahkan hampir transparan. Kertas sampul tidak dilalui proses laminasi maupun pengecatan, sehingga teksturnya menjadi kasar. Berbeda halnya dengan kertas tissue, kertas bertekstur agak kasar ini berwarna putih. Kertas tissue terbuat dari serat kayu jenis pohon berdaun jarum seperti pinus, karena memiliki serat kayu panjang. Proses pembuatannya disisipi proses pemutihan (bleaching) sehingga warna kertas tissue berwarna putih. Kertas tissue sebenarnya memiliki dua tipe, satu tipe untuk kertas tissue makan, satu lagi kertas tissue wajah. Kertas tissue memiliki tekstur yang lebih halus. Terkstur kertas tissue untuk makanan sedikit timbul beraturan. Penggunaaan kertas ini untuk menyerap minyak dari produk olahan yang melalui proses penggorengan.Kertas minyak dan kertas glasin menurut pengamatan adalah jenis kertas yang sangat tipis. Ketipisan kertas ini membuat kertas menjadi transparan dan biasanya kertas minyak disajikan dalam beberapa warna. Permukaannya yang licin dikarenakan proses pengenceran (calendering) yang dilakukan pada proses pembuatan kertas. Kertas ini tahan terhadap minyak dan lemak, namun tidak tahan air. Kertas minyak dibuat dengan cara memperpanjang waktu pengadukan pulp sebelum dimasukkan ke mesin pembuat kertas. Penambahan bahan - bahan lain seperti plastizier bertujuan untuk menambah kelembutan dan kelenturan kertas, sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan - bahan yang lengket. Kertas ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan terhadap air walaupun permukaan dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak dan lilin (Arta, 2013). Ketebalan kertas minyak ini sangat tipis. Biasanya kertas ini digunakan untuk mengemas pangan berlemak seperti mentega, keju, permen, dan produk-produk kering lainnya (Herudiyanto, 2008).Karton gelombang biasa disebut kardus digunakan untuk mengemas bahan yang mudah rusak, patah dan berat. Bagian dalam kardus terdapat karton yang dibentuk gelombang, ini berfungsi untuk meredam getaran dan tekanan. Bagian luar kardusnya berbentuk lembaran yang lebih tebal dengan ukuran yang sama tebalnya. Konstruksi bergrlombang dimaksudkan untuk meredam getaran atau tekanan. Penggunaan kardus ini biasanya digunakan untuk keperluan transportasi (Herudiyanto, 2008).Kertas ini tebal karena tidak dilakukan pengelantangan dan menggunakan filler tanah liat. Tekstur kertas ini sangat kasar karena kardus ini menggunakan pulp yang banyak karena fungsinya sebagai penahan itu maka harus dibuat kasar. Kertas ini merupakan jenis kertas yang paling tidak mengkilap karena dalam proses pembuatannya tidak dilakukan pengecatan dan tidak adanya laminasi. Kertas buram dalam pembuatannya dilakukan dengan cara dipucatkan dengan direndam dalam larutan asam sulfat. Kertas ini mempunyai daya tahan terhadap lemak dan air. Kertas buram mempunyai ketahanan lemak yang baik, mempunyai kekuatan basah yang baik, tidak berbau/berasa, tidak memberikan penghambatan yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi dengan bahan tertentu dan dapat digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarin, keju, teh, kopi. Kertas buram, digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarin, biskuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging(segar, kering, diasap, atau dimasak), hasil ternak lain, teh dan kopi (Arta, 2013).Sifat- sifat kertas buram adalah tahan terhadap lemak mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air mendidih, permukaannya tidak berserat, tidak berbau, tidak berasa, transparan sehingga sering disebut kertas glasin, tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi dengan bahan tertentu (Arta, 2013).Kertas dupleks merupakan jenis kertas yang paling tebal dan berat. Kertas dupleks bersifat sangat keras dan kaku, warnanya coklat kehijauan. Karton dupleks terbuat dari cylinder board yang terdiri dari beberapa lapisan, dan bagian tengahnya terbuat dari kertas - kertas daur ulang, sedangkan kedua sisi lainnya berupa kertas koran murni dan bahan murni yang dipucatkan. Sifat - sifat karton dapat diperbaiki dengan dilapisi dengan selulosa asetat dan polivinil klorida (PVC) yang diplastisasi. Kasein yang dicampurkan pada permukaan kertas akan memberikan permukaan cetak yang lebih halus dan putih (Arta, 2013).Kertas ini tebal karena tidak dilakukan pengelantangan dan menggunakan filler tanah liat. Kertas ini kaku karena ketebalannya yang sangat besar dan selulosa yang digunakan banyak. Kertas roti memiliki tekstur kasar, warnanya buram, tembus cahaya, dan mudah dilipat. Kertas ini biasa digunakan sebagai alas suatu adonan kue, roti, cake pada loyang saat pemanggangan. Hal ini bertujuan agar produk tidak lengket pada loyang saat telah matang.Kertas perkamen mempunyai ketahanan lemak yang baik serta kekuatan basah (We Strength) baik walaupun dalam air mendidih. Permukaannya bebas serat, tidak berbau dan tidak berasa. Kertas transparan dan translusid dan tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas. Kertas ini biasanya digunakan untuk menega, margarin, biskuit berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering digoreng), daging (segar, kering, diasap, dimasak), hasil ternak lain, teh dan kopi.Aluminium foil adalah bahan kemasan berupa lembaran logam aluminum yang padat dan tipis dengan ketebalan