observasi dan dokumentasi pengemasan produk pangan serealia

29
OBSERVASI DAN DOKUMENTASI PENGEMASAN PRODUK PANGAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN, DAN OLAHANNYA diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengemasan, Penyimpanan dan Penggudangan dengan dosen pengampu: Mustika N.H, S.Tp., M.Pd. Oleh: Dea Aisyah R NIM 1005384 Dina Widiawati NIM 1006404 Gibran Sapta W NIM 1003090 Gina Rosginasari NIM 1000774 Julaeha Nopiyani NIM 1003097 Siti Solihat NIM 1002394 Yulian Arthia P NIM 1000822 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Upload: cucuaisyahr8348

Post on 12-Dec-2014

215 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

OBSERVASI DAN DOKUMENTASI PENGEMASAN PRODUK

PANGAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN, DAN

OLAHANNYA

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengemasan, Penyimpanan dan

Penggudangan dengan dosen pengampu:

Mustika N.H, S.Tp., M.Pd.

Oleh:

Dea Aisyah R NIM 1005384

Dina Widiawati NIM 1006404

Gibran Sapta W NIM 1003090

Gina Rosginasari NIM 1000774

Julaeha Nopiyani NIM 1003097

Siti Solihat NIM 1002394

Yulian Arthia P NIM 1000822

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

Page 2: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang

dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya

kemasan yang dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi

bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti

gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi kemasan berfungsi sebagai

perangsang atau daya tarik pembeli. Bahan kemasan yang umum untuk

pengemasan produk hasil pertanian untuk tujuan pengangkutan atau distribusi

adalah kayu, serat goni, plastik, kertas dan gelombang karton.

Hasil-hasil pertanian yang dapat dimakan oleh manusia berasal dari sumber

hewani dan nabati. Hasil pertanian itu dapat dikonsumsi dalam bentuk bahan

mentah atau matang. Persiapan suatu hasil pertanian menjadi bentuk yang dapat

dimakan melibatkan pengolahan. Di dalam proses pengolahan makanan terjadi

perubahan-perubahan fisik maupun kimiawi yang dikehendaki atau tidak

dikehendaki. Disamping itu setelah melalui proses pengolahan, makanan tadi

tidak tetap stabil, dia akan terus mengalami perubahan, sehingga sangat

diperlukan pemilihan pengemasan yang tepat untuk itu sehingga masa simpan

bahan pangan dapat ditingkatkan dan nilai gizi bahan pangan masih dapat

dipertahankan.

Pada hari senin, 25 Maret 2013, kami telah melakukan observasi dan dokumentasi

pengemasan pada produk pangan serealia, kacang-kacangan, dan olahannya.

Terdapat beragam bentuk dan berbagai struktur yang kami dapatkan. Adapun

hasilnya adalah sebagai berikut:

1. Sari Kacang Hijau ABC

Bentuk kemasan :

Kotak

Struktur pengemasan :

Kemasan primer yaitu kertas

Page 3: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

Pengaruh kemasan :

Kemasan ini sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan yang

dikemasnya serta mempertahankan mutu bahan pangan tersebut.  Pengaruh suhu

yang tinggi dan lama penyimpanan dapat mempengaruhi kemasan kertas ini dan

berakibat pada minuman di dalamnya, yakni menyebabkan terjadinya perubahan

warna, penurunan berat bahan dari semula. Hal tersebut terjadi karena terjadi

pelepasan uap air sebagai tanda penyesuaian diri terhadap lingkungan. Aroma

produk semakin berkurang, hal tersebut terjadi karena disebabkan oleh

menguapnya aroma bahan pangan tersebut menuju lingkungan.

Label kemasan :

Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.

2. Kacang Garuda

Bentuk Kemasan :

Fleksibel mengikuti bentuk produk yang

dikemas

Struktur Pengemasan :

Kemasan primer yaitu plastik laminasi (Polietilen,

aluminium foil, dan polipropilen)

Pengaruh Kemasan :

Kemasan ini sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan yang

dikemasnya serta mempertahankan mutu bahan pangan tersebut.  pengaruh suhu

yang tinggi dan lama penyimpanan akan menyebabkan terjadinya perubahan

warna, penurunan berat bahan dari semula. Hal tersebut terjadi karena terjadi

pelepasan uap air sebagai tanda penyesuaian diri terhadap lingkungan. Aroma

produk semakin berkurang, hal tersebut terjadi karena disebabkan oleh

menguapnya aroma bahan pangan tersebut menuju lingkungan. Alumunium foil

memiliki daya simpan tinggi, teknik  penutupan mudah, kuat,t idak mudah sobek

atau tertusuk, dan tahan terhadap proses sterilisasi.

Page 4: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

Label Kemasan :

Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.

3. Pop Mie

Bentuk Kemasan :

Styrofoam Tabung

Struktur Pengemasan :

Plastik jenis Styrofoam terdiri dari styrene

dimmer dan styrene trimer, mengandung

bahan kimia polystyrene.

Pengaruh Kemasan :

Kemasan styrofoam ini sangat praktis untuk digunakan, tidak ada satu

negara pun di dunia yang melarang penggunaan bahan stryrofoam, dengan syarat

monomer stiren tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika kandungan

residunya tidak melebihi 5.000 ppp (menurut JECFA-FAO/WHO). Jika

monomernya lebih dari 5000 ppp bahan tersebut berpotensi membahayakan

kesehatan manusia, antara lain bersifat karsinogen (menimbulkan kanker) dan

dapat menyebabkan endrocrine disruption.

Label Kemasan :

Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired,

SNI.

4. Soy joy

Bentuk kemasan :

Fleksibel mengikuti bentuk produk

yang dikemas

Page 5: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

Struktur pengemasan :

Kemasan primer yaitu plastik laminasi (Polietilen, aluminium foil,

dan polipropilen)

Pengaruh kemasan :

Kemasan ini sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan yang

dikemasnya serta mempertahankan mutu bahan pangan tersebut.  pengaruh suhu

yang tinggi dan lama penyimpanan akan menyebabkan terjadinya perubahan

warna, penurunan berat bahan dari semula. Hal tersebut terjadi karena terjadi

pelepasan uap air sebagai tanda penyesuaian diri terhadap lingkungan. Aroma

produk semakin berkurang, Hal tersebut terjadi karena disebabkan oleh

menguapnya aroma bahan pangan tersebut menuju lingkungan. Alumunium foil

memiliki daya simpan tinggi, teknik  penutupan mudah, kuat,tidak mudah sobek

atau tertusuk, dan tahan terhadap proses sterilisasi.

Label kemasan :

Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.

5. Kecap Bango

Bentuk kemasan :

Botol

Struktur pengemasan :

Kemasan primer (plastik jenis PET)

Pengaruh kemasan :

Kemasan yang digunakan adalah plastik jenis PET

berwarna transparan/tembus pandang yang menurut regulasi aman untuk

digunakan satu kali pakai. Dari segi estetika, kemasan ini sangan menarik karena

produk yang dikemas dapat terlihat dari luar kemasan. Namun, produk tersebut

harus cepat habis digunakan  jika tutup wadah telah dibuka. Semakin lama wadah

terbuka, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak. Kemasan ini sudah

dilengkapi dengan penutup botol yang praktis, sehingga produk kecap yang

terdapat di dalam kemasan bisa dicegah dari paparan udara luar untuk mencegah

terjadinya kontaminasi dari lingkungan dan larutnya kandungan kimia dari

Page 6: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

kemasan ke produk. Perpindahan komponen kimia ini, akan terjadi saat kemasan

plastik bersentuhan dengan makanan khususnya yang bersifat cair atau semi

padat. Makanan dalam kondisi ini,  lebih mudah terkontaminasi dengan

komponen kimia plastik karena kontaknya lebih banyak dan lebih dekat (Anonim,

2009).

Kecap merupakan produk makanan yang bersifat cair, sehingga apabila

produk kecap bango ini disimpan dalam jangka waktu yang terlalu lama dan

dipapar dalam suhu yang tinggi, dapat dicurigai akan terjadi migrasi monomer-

monomer berbahaya dari kemasan ke produk kecap yang dikemasnya.

Label kemasan :

Netto, produsen, komposisi, kode produksi, expired.

6. Beras Pandan Wangi

Bentuk kemasan :

Fleksibel mengikuti bentuk produk yang

dikemas.

Struktur kemasan :

Kemasan primer yaitu karung tenun plastik (PP

woven bag)

Pengaruh kemasan :

Karung tenun plastik ini sudah sesuai untuk menyimpan produk beras

karena kemasan ini lebih tahan terhadap air dan kondisi penyimpanan yang agak

lembab serta memudahkan dalah hal pendistribusian dan penyimpanan. Namun,

kemasan ini akan dapat merembeskan air yang terdapat disekitarnya apabila

kontak langsung dengan pengemas sehingga kadar air beras yang dikemas dapat

meningkat. Selain itu, karena terdapat celah-celah kecil akibat tenunan,

memungkinkan terjadinya kontaminasi dari serangga.

Label kemasan :

Merk dagang

Page 7: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

7. Beras Pandan Wangi Permata

Bentuk kemasan :

Fleksibel mengikuti bentuk produk yang dikemas.

Struktur pengemasan :

Kemasan primer yaitu plastik jenis LDPE

Pengaruh kemasan :

Desain kemasan sudah efektif untuk melindungi produk yang terdapat di

dalamnya setra sudah memerhatikan faktor estetika untuk mendukung penjualan.

Jenis plastik kemasan ini sesuai untuk penyimpanan beras sebab dapat mencegah

terjadinya kontaminasi dari luar. Kemasan ini bersifat kuat, tembus cahaya, dan

cukup fleksibel. Produk yang dikemas akan diproteksi terhadap uap air dan

menahan terjadinya rembesan air dari luar yang dapat menyebabkan naiknya

kadar air beras. Naiknya kadar air dapat memepercepat proses kerusakan beras

yang ada di dalam kemasan. Namun, jenis plastik ini akan cukup rentan pada suhu

diatas 60 °C sehingga dicurigai akan terjadi migrasi monomer dari plastik ke

beras.

Label kemasan :

Merk dagang, netto.

Page 8: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

8. Corn Flakes

Bentuk Kemasan :

Kotak

Struktur Kemasan :

Terdiri atas kemasan primer dan sekunder. Kemasan primer berupa plastik

berlapis alumunium sedangkan kemasan sekunder berupa karton.

Pengaruh kemasan :

Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan

yang ada didalamnya. Corn flakes merupakan bahan pangan yang mudah

menyerap air maka penggunaan kemasan primer berbahan plastik berlapis

alumunium ini tepat untuk melindungi bahan pangan yang dikemasnya sehingga

bahan pangan yang dikemasnyanya tidak akan menyerap air. Kemasan sekunder

berupa karton ini memudahkan dalam penyimpanan dan pendistribusian,

melindungi dari gesekan serta benturan. Selain itu kemasan sekunder ini

melindungi kemasan primer dari panas. Kemasan primer yang berupa plastik

sangat rentan akan panas, panas dapat mengakibatkan monomer-monomer dari

plastik bermigrasi ke dalam bahan pangan yang dikemasnya. Jika monomer

bermigrasi, akan terjadi perubahan rasa, aroma, serta bahan pangan dapat menjadi

toksik.

Page 9: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

Label kemasan :

netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.

9. Quaqer oats

Bentuk kemasan :

Kubus memanjang

Struktur pengemasan :

Terdiri dari kemasan primer saja yaitu plastik berlapis

alumunium foil.

Pengaruh kemasan :

Kemasan plastik dapat berinteraksi dengan bahan pangan yang dikemasnya.

Monomer-monomer dari plastik dapat bermigrasi ke dalam bahan pangan yang

dikemasnya. Migrasi monomer akan mengakibatkan perubahan rasa, aroma, serta

bahan pangan dapat menjadi toksik. Oleh karena itu penyimpanan produk ini

harus dihindarkan dari sinar matahari, karena panas dapat meningkatkan migrasi

monomer-monomer tersebut.

Label kemasan :

bppom, netto, kode produksi, perusahaan, expired.

Page 10: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

10. Oat Crispies Classic

Bentuk kemasan :

Kotak

Struktur pengemasan:

Terdiri atas kemasan primer dan

sekunder. Kemasan primer berupa plastik

berlapis alumunium sedangkan kemasan

sekunder berupa karton.

Pengaruh kemasan :

Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan

yang ada didalamnya. Kemasan sekunder berupa karton ini memudahkan dalam

penyimpanan dan pendistribusian, melindungi dari gesekan serta benturan. Selain

itu kemasan sekunder ini melindungi kemasan primer dari panas. Kemasan primer

yang berupa plastik sangat rentan akan panas, panas dapat mengakibatkan

monomer-monomer dari plastik bermigrasi ke dalam bahan pangan yang

dikemasnya. Jika monomer bermigrasi, akan terjadi perubahan rasa, aroma, serta

bahan pangan dapat menjadi toksik.

Label kemasan :

Netto, nutritions fact, nutrial info, produsen.

Page 11: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

11. Whole Almonds

Bentuk kemasan :

Kantung kotak

Struktur pengemasan: Hanya terdiri dari

kemasan primer, yakni berupa plastik dengan

karakteristik tebal dan kaku.

Pengaruh kemasan :

Kemasan plastik dapat berinteraksi dengan

bahan pangan yang dikemasnya. Monomer-

monomer dari plastik dapat bermigrasi ke dalam

bahan pangan yang dikemasnya. Migrasi

monomer akan mengakibatkan perubahan rasa, aroma, serta bahan pangan dapat

menjadi toksik. Oleh karena itu penyimpanan produk ini harus dihindarkan dari

sinar matahari, karena panas dapat meningkatkan migrasi monomer-monomer

tersebut.

Label kemasan :

Bppom, netto, kode produksi, informasi nilai gizi, komposisi, cara masak,

expired, neto, produsen.

12. Javara Mung Bean (kacang hijau)

Bentuk kemasan :

Kantung kotak

Struktur pengemasan:

Terdiri atas kemasan primer dan sekunder.

Kemasan primer berupa plastik sedangkan

kemasan sekunder berupa kertas

Page 12: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

Pengaruh kemasan :

Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan

yang ada didalamnya. Kemasan sekunder berupa kertas ini memudahkan dalam

penyimpanan dan pendistribusian, melindungi dari gesekan serta benturan. Selain

itu kemasan sekunder ini melindungi kemasan primer dari panas. Kemasan primer

yang berupa plastik sangat rentan akan panas, panas dapat mengakibatkan

monomer-monomer dari plastik bermigrasi ke dalam bahan pangan yang

dikemasnya. Jika monomer bermigrasi, akan terjadi perubahan rasa, aroma, serta

bahan pangan dapat menjadi toksik.

Label kemasan :

Netto, informasi nilai gizi, expired, produsen, no aditif, bppom, kode

produksi.

13. Camel Roasted Cashews

Bentuk kemasan :

Silinder

Struktur pengemasan:

Berbahan pengemas logam

Pengaruh kemasan :

Kemasan berbahan logam sudah cukup efektif dalam mengemas produk

komoditi serealia dan kacang-kacangan karena sifat dari bahan pangan itu sendiri

yang tidak asam sehingga tidak cepat rusak dan mengakibatkan korosif.

Label kemasan :

Kode produksi, komposisi, netto, informasi nilai gizi, produsen, bppom, iso,

haccp, halal.

Page 13: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

14. Kecap Manis

Bentuk Kemasan :

Pounch

Struktur Pengemasan:

Plastik berlapis alumunium foil

Pengaruh Kemasan :

Kemasan pouch sudah cukup efektif untuk mengemas produk turunan

kacang-kacangan yaitu kecap yang terbuat dari kacang kedelai, merupakan

kemasan plastik berlapis alumunium foil dengan ketebalan yang cukup tebal

sehingga tidak mudah rusak/bocor. Memiliki keuntungan salah satunya ialah

melindungi terhadap daya permeabilitas terhadap beberapa jenis gas dan uap air,

sehinga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya perpindahan molekul-

molekul gas baik luar plastik (udara) maupun sebaliknya dari produk ke luar

melalui lapisan plastik. Adanya perpindahan senyawa-senyawa tersebut dapat

menimbulkan berbagai bentuk penyimpangan organoleptik, baik rasa maupun

bau.

Label kemasan :

Netto, bppom, expired, kode produksi, komposisi, produsen.

Page 14: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

15. Beras

Bentuk kemasan :

Kantung menyerupai bentuk karung

Struktur pengemasan:

Hanya terdiri dari kemasan primer yakni

berupa plastik yang berbentuk karung.

Pengaruh kemasan :

Kemasan plastik yang dibentuk karung

saat ini sudah banyak digunakan untuk mengemas komoditi serealia contohnya

beras. Kemasan plastik cukup tahan terhadap permeabilitas air dan udara.

Khususnya pada produk beras dapat melindungi agar tidak tumbuh

mikroorganisme seperti kapang, khamir, kutu beras dll. yang dapat menurunkan

masa simpan produk.

Label kemasan :

Netto, expired, produsen, cara penyajian, cara memasak.

16. Minyak Jagung

Bentuk kemasan :

Botol

Struktur pengemasan:

Hanya memiliki kemasan primer yang berbentuk botol yang

terbuat dari plastik jenis PVC (Poli Vinil Klorida).

Pengaruh kemasan :

Kemasan ini merupakan kemasan kaku berbentuk botol

yang terbuat dari plastik, tembus pandang (clarity), sangat sukar ditembus air dan

permeabilitas terhadap gas sangat rendah sehingga sangat baik untuk produk

Page 15: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

minyak, karena dapat mencegah kerusakan produk minyak akibat terjadinya

oksidasi lemak yaitu kontak minyak dengan oksigen yang dapat menyebabkan

penyimpangan aroma pada minyak.

Label kemasan :

Netto, bppom, expired, kode produksi, informasi nilai gizi, halal, produsen.

17. Minyak Kedelai

Bentuk kemasan :

Wadah jerigen

Struktur pengemasan :

Kemasan kaku berbentuk jerigen yang terbuat

dari plastik

Pengaruh kemasan :

Kemasan jerigen yang terbuat dari plastik

bersifat kuat tapi relatif ringan, lebih kaku, lebih keras,

kurang tembus cahaya matahari karena berwarna, permeabilitas terhadap air dan

gas sangat rendah sehingga sangat baik untuk produk minyak, karena dapat

mencegah kerusakan produk minyak akibat terjadinya oksidasi lemak yaitu kontak

minyak dengan oksigen yang dapat menyebabkan penyimpangan aroma pada

minyak.

Label kemasan :

Netto, halal, lppom, informasi nilai gizi, produsen

Page 16: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

18. Minyak Gandum

Bentuk kemasan :

Botol

Struktur pengemasan:

Bahan pengemas kaca yang berbentuk botol

Pengaruh kemasan :

Produk minyak gandum ini sudah cukup efektif dikemas

dengan menggunakan kemasan botol yang terbuat dari kaca yang

cukup tebal. Dengan keuntungan-keuntungan yaitu tahan panas, daya tahan

kemasan cukup tinggi karena dipengaruhi oleh ketebalan, kedap gas sehingga

mengurangi terjadinya oksidasi minyak yang dapat menurunkan kualitas produk,

barrier terhadap benda padat, cair dan gas sehingga dapat melindungi terhadap

kontaminasi bau dan cita rasa. Warna gelas dapat diatur dengan penambahan

oksida-oksida logam pada kemasan ini diberi warna biru dengan pemberian kobalt

oksida agar tidak tembus cahaya matahari yang dapat merusak produk contohnya

penyimpangan warna.

Label kemasan :

Netto, expired, komposisi, karakteristik, produsen.

19. Canned beans (kacang kaleng)

Page 17: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

Bentuk kemasan : Silinder

Struktur pengemasan: Hanya terdiri dari kemasan primer berupa logam berjenis alumunium

Pengaruh kemasan : Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan

yang ada didalamnya karena kacang kaleng yang biasanya dalam keadaan basah akan mudah untuk didistribusikan. Label kemasan :

Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.

20. Kacang Mete Dalam Kemasan

Bentuk kemasan : Silinder

Struktur pengemasan: Kemasan yang digunakan berupa toples plastik berjenis

Pengaruh kemasan : Desain kemasan kurang sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan

yang ada didalamnya karena kacang yang ada dalam akan mengalami kerusakan mekanis saat didistribusikan jika terdapat retak atau rusak dari kemasan. Label kemasan : -

Page 18: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

21. Kacang Kulit

Bentuk kemasan : Kubus memanjang

Struktur pengemasan: Kemasan terdiri dari kemasan primer dan sekunder, kemasan primer adalah

kemasan kertas dan kemasan sekundernya adalah plastik jenis ???Pengaruh kemasan :

Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan yang ada didalamnya karena kacang tanah yang dalam keadaan kering tidak akan mudah rusak saat didistribusikan. Label kemasan :

Netto, produsen, komposisi, kode produksi, expired.

22. Corn Canned (Jagung Kaleng)

Page 19: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

Bentuk kemasan : silinder

Struktur pengemasan : Langsung kemasan primer berupa logam alumunium.

Pengaruh kemasan : Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi bahan pangan

yang ada didalamnya karena jagung kaleng yang biasanya dalam keadaan basah akan mudah untuk didistribusikan.

Label kemasan : Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.

23. Chip

Bentuk kemasan : Silinder

Struktur pengemasan : Langsung kemasan primer berupa kemasan

Pengaruh kemasan : Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk melindungi produk yang ada didalamnya karena chip snak yang biasanya dalam keadaan kering dan tipis akan lebih aman tidak mudah rapuh.

Label kemasan : Netto, produsen, informasi nilai gizi,

komposisi, kode produksi, expired.

Page 20: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

24. Knusper Crunch

Bentuk kemasan :

Retort Pouch

Struktur pengemasan:

Terdiri atas kemasan primer yaitu berupa jenis

kemasan plastik yang langsung mengenai produk ini.

Pengaruh kemasan :

Desain kemasan sudah sesuai dan efektif untuk

melindungi bahan pangan yang ada didalamnya.

Label kemasan :

Netto, produsen, informasi nilai gizi,

komposisi, kode produksi, expired.

25. Sari Bubuk Kedelai Rosella

Bentuk kemasan :

Kotak

Struktur pengemasan:

Terdiri atas kemasan primer dan sekunder.

Kemasan primer berupa plastik berlapis

alumunium sedangkan kemasan sekunder berupa

karton.

Pengaruh kemasan :

Kemasan primer akan mempengaruhi susu

yang ada didalamnya, sehingga apabila setelah

dibuka susu bubuk tersebut harus habis maksimal

tiga minggu karena oksigen akan masuk kedalam

kemasan plastik beraluminium tersebut dan bisa mengakibatkan kelembaban pada

susu bubuk tersebut.

Page 21: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

Label kemasan :

Netto, nutritions fact, nutrial info, produsen.

26. Kacang Mede Mentah

Bentuk kemasan :

Plastik

Struktur pengemasan :

Terdiri dari kemasan primer yaitu jenis

plastik LDPE

Pengaruh kemasan :

Apabila kemasannya telah dibuka dan

tidak ditutup rapat lagi, maka jenis plastik ini

tidak tahan terhadap oksigen jika terlalu lama,

sehingga akan menimbulkan bau tengik pada

produk kacang mede mentah ini.

Label kemasan :

Netto, Depkes P-IRT, expired.

27. Smucker’s

Bentuk kemasan :

Jar (leher pendek, mulut lebar) dan jenis

penutupnya adalah Tipe Screw-on Cap Closure.

Struktur pengemasan:

Terdiri atas kemasan primer yaitu kemasan

berbahan gelas.

Pengaruh kemasan :

Jenis kemasan jar ini tidak akan berpengaruh

terhadap produk selai kacang yang dikemasnya. Wadah

gelas inert dalam penggunaan bahan yang mengandung asam kuat atau alkali.

Page 22: Observasi Dan Dokumentasi Pengemasan Produk Pangan Serealia

Label kemasan :

Netto, produsen, informasi nilai gizi, komposisi, kode produksi, expired.