ppt dm

Upload: yuyun-rinjani

Post on 05-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DIABETES

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUSOleh: kelompok 7LAPORAN PENDAHULUANAnatomi dan Fisiologi PankreasPankreas adalah organ pipih yang berada di belakang lambung dalam abdomen , panjangnya kira-kira 20 25 cm, tebalnya kurang lebih 2,5 cmdan beratnya sekitar 80 gram,terbentang dari atas sampai ke lengkung besar dari abdomen dan di hubungkan oleh dua saluran ke duodenum.

Fungsi PankreasKelenjar pankreas mempunyai dua fungsi utama fungsi eksokrin dan fungsi endrokrin.Fungsi EksokrinKelenjar eksokrin hampir 99% tersusun dari sel asini yang merupakan penghasil getah pankreas atau cairan pankreas. Setiap hari pankreas meghasilkan 1200-1500ml cairan. Cairan pankreas jernih tidak berwarna, mengandung air, beberapa garam, sodium bikarbonat dan enzim-enzim. PH Cairan pankreas bersifat alkali (Mh : 7.1-8.2) karena karena mengandung sodium bikarbonat. Keadaan Mh ini akan menghambat gerak pepsin dari lambung dan meciptakan lingkungan yang sesuai dengan enzim-enzim dalam usus halus.Fungsi EndokrinKelenjar endokrin dalam pankreas adalah pulau langerhans yang menghasikan Hormon. Hormon merupakan zat organic yang mempunyai sifat khusus untuk pengaturan fisiologis terhadap kelansungan hidup suatu organ atau sistem. Sel- sel Pulau langerhans tersusun atas Sel Alfa yang menghasilkan hormone glucagon , sel- sel beta yang menghasilkan insulin ,sel Delta , yang menghasilkan somatostatin atau Growth Hormone-inhibiting Hormone (GH-IH) dan sel F yang menghasilkan polipeptida pankreatik.

B. Pengertian Diabetes MelitusDiabetes melitus adalah kelompok peyakit metabolik di karakterisasikan dengan tingginya tingkat glukosa di dalam darah ( Hiperglikemia ) yang terjadi akibat efek sekresi insulin kerja insulin, atau ke duanya ( America Diabetes Assocaition ( ADA ), Expert Committee on The Diagnosis and classificaion on of Deabetes mellitus , 2003; di kutip dari e-book Smeltze S, & Bare, 2005 ).Diabetes Melitus Adalah Penyakit Kronik, Progresif yang di karakterisasikan dengan ketiakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme Karbohidrat, lemak, dan protein awal terjadinya hiperglikemia ( kadar gula yang tinggi dalam darah ). ( Black & Hawk, 2009 ).

Klasifikasi DM1. Diabetes melitus Tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Melitus (INDDM) yaitu DM yang bergantung Insulin. Diabetes tipe ini terjadi pada 5% s.d 10% penderita DM. Pasien sangat tergantung insulin melalui penyuntikan untuk mengendalikan gula darah.2. Diabetes Melitus tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) yaitu DM yang tidak tergantung pada insulin. Kurang lebih 90%-95% penederita DM adalah adalah diabetes betes tipe ini. DM 2 terjadi akibat sensivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat dari penurunan insulin.

3. Diabetes karena malnutrisiGolongan diabetes ini terjadi karena mal nutrisi, biasanya terjadi pada kalangan menengah ke bawah.4. Diabetes sekunder yaitu DM yang berhubungan dengan keadaan atau penyakit tertentu, misalnya penyakit pankreas ( pankreastitis, neoplasma, trauma ), endokrinopati ( akromegali, Cuchings syndrom, pheochromacytoma, hyperthyrodism ), obat-obatan atau zat kimia, penyakit infeksi seperti kongninetal rubella, infeksi cytomegalovirus, serta syndrom genetis diabetes seperti Syndrom Down.

5. Diabetes Melitus gestasional yaitu DM yang terjadi pada manusia pada masa kehamilan, dapat di diagnosa dengan menggunakan Test toleran glukosa, terjadi pada kira-kira 24 minggu kehamilan, induvidu dengan DM gestasional 25% akan berkembang menjadi DM.

C. EtiologiPenyebab penyakit ini belum diketahui secara lengkap dan kemungkinan faktor penyebab dan faktor risiko penyakit Diabetes Mellitus diantaranya:Riwayat keturunan dengan diabetes, misalnya pada DM tipe 1 diturunkan sebagai sifat heterogen, mutigenik. Kembar identik mempunyai resiko 25 % -50 %, sementara saudara kandung beresiko 6 % dan anak beresiko 5 % (black,2009).Lingkungan seperti virus (cytomegalovirus, mumps, rubella) yang dapat memicu terjadinya autoimun dan menghancurkan sel-sel beta pankreas, obat-obatan dan zat kimia seperti alloxan, strepzotocin, pentamidine.Usia diatas 45 tahun.Obesitas, berat badan lebih dari atau sama dengan 20 % berat badan ideal.Etnik, banyak terjadi pada orang Amerika keturunan Afrika,Asia.Hipertensi, tekanan darah lebih atau sama dengan 140/90 mmHg.HDL kolesterol lebih dari atau sama dengan 35 mg/dl, atau trigiserida lebih dari 250 mg/dl.Riwayat gestasional DM (Smeltzer, 2004).Kebiasaan dietKurang olahragaWanita dengan hirsutisme atau penyakit policistik ovari.

9D. PatofisiologiDiabetes Mellitus merupakan kumpulan gejala yang kronik dan bersifat sistemik dengan karakteristik peningkatan gula darah/glukosa atau hiperglikemia yang disebabkan menurunnya sekresi atau aktivitas dari insulin sehingga mengakibatkan terhambatnya metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.Glukosa secara normal bersikulasi dalam jumlah tertentu dalam darah dan sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sel dan jaringan. Glukosa dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi. Makanan yang masuk sebagian digunakan untuk kebutuhan energi dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen dihati dan jaringan lainnya deengan bantuan insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau langerhans pankreas yang kemudian produksinya masuk dalam darah dengan jumlah sedikit kemudian meningkat jika terdapat makanan yang masuk. Pada orang dewasa rata-rata diproduksi 40-50 unit, untuk mempertahankan gula darah tetap stabil antara 70-120 mg/dl

E. Manifestasi KlinikSering kencing/miksi atau meningkatnya frekuensi buang air kecil (poliuria).Meningkatnya rasa haus (polidipsia).Meningkatnya rasa lapar (polipagia).Penurunan berat badan.Kelainan pada mata, penglihatan kabur.Kulit gatal, infeksi kulit, gatal-gatal disekitar penis dan vagina.Ketonuria.Kelemahan dan keletihan.

F. KomplikasiPasien dengan Diabetes Mellitus berisiko terjadi komplikasi baik bersifat akut maupun kronis diantaranya:a. Komplikasi akutKoma hiperglikemia disebabkan sangat tinggi biasanya terjadi pada NIDDM.Ketoasidosis atau keracunan zat keton sebagaihasil metabolisme lemak dan protein terutama terjadi pada IDDM.Koma hipoglikemia akibat terapi insulin yang berllebihan atau tidak terkontrol.

b. Komplikasi kronis

G. Pemeriksaan penunjangUntuk menentukan penyakit Diabetes Mellitus, disamping dikaji tanda dan gejala yang dialami pasien juga yang penting adalah dilakukan test diagnostik diantaranya :a. Pemeriksaan Gula Darah Puasa atau Fasting Blood Sugar (FBS) b. Pemeriksaan gula darah postprandial c. Pemeriksaan toleransi glukosa oral/Oral Glukosa Tolerance Test (TTGO)d. Pemeriksaan Darahe. Pemeriksaan UrineRontgen fotoPemeriksaan angiografi, monofilamen, dopler pada luka gangren.Kultur jaringan pada luka gangren.Pemeriksaan organ lain yang mungkin terkait dengan komplikasi DM seperti pemeriksaan mata, saraf, jantung, dll.

H. PenatalaksanaanPrinsip penatalaksanaan pasien DM adalah mengontrol gula dara dalam rentang normal. Untuk mengontrol gula darah, ada lima faktor penting yang harus diperhatikan yaitu :Asupan makanan atau managemen dietLatihan fisik atau exerciseObat-obatan penurunan gula darahPendidikan kesehatanMonitoring

Penatalaksanaan diabetes melitus dalam pembedahanPenilaian Pra BedahDM tipe 1 perlu insulin. Pada Dm tipe 2 insulin kadang kadang dapat ditangguhkan sesudah tindakan singkat selesai.Periksalah catatan kadar glukosa darah, kadar glukosa sewaktu, fruktosamin (pengendalian 2-3 minggu sebelumnya), HbAic(pengendalian 2-3 bulan sebelumnya). Catatan glukosa darah sebaiknya berupa kadar puasa, postpandrial, dan juga sebelum makan.Bila pengendalian tidak baik, pembedahan mungkin perlu diundur, untuk menetapkan dosis baru insulin atau dosis insulin sesudah beralih dari obat hipoglikemia oral (OHO).

b. Pengendalian Metabolisme Selama PembedahanPengobatanPemantauan glukosaInfus glukosaCara pemberian insulin

c. Asuhan pasca bedahInfus glukosa dan insulin dilanjutkan sampai pasien dapat makan lagi dan kemudian kembali ke cara pengobatan sebelumnya.Bila infus insulin akan dihentikan, insulin subkutan harus segera disuntikkan, karena insulin i.v tidak berperan lagi sejak 30 menit penghentian infus.

ASUHAN KEPERAWATANPengkajianRiwayat penyakit sekarangKeluhan utama pasien saat iniPemeriksaan fisikB. Diagnosa KeperawatanKetidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya produksi insulin.Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan hiperglikemia dan poliuria

3. Resiko kerusakan itegritas kulit berhubungan dengan neuropati sensori perifer,defisit fungsi motorik,neuropati otonomik.4. Resiko tidak efektifnya regimen terapeutik berhubungan dengan baru terpapar DM,pengobatan medik dan kurang pengetahuan tentang diebetes dan pengobatannya

DAFTAR PUSTAKAAmerican Diabetes Association (ADA). 2004. Standard of medical care in diabetes.Diabetes Care. 27(suppl.1):15-35.Boulton, A.J.M. 2004. The diabetic foot: From art science. The 18th camillo golgi lecture. Diabetologia, 47, 1343-1353Brunner & Suddarth. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8,Alih Bahasa: Kuncara dkk, Jakarta, FGC