ppt 1

16
Wanti Oktarini 2011730114 Pembimbing: dr. H. Awie Darwizar, Sp.OG Journal Reading Diagnosis of premature rupture of membranes by assessment of urea and creatinin in vaginal washing fluid

Upload: astrie-kartika-sari

Post on 09-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) vvvvvvvvvvDisseminated Intravascular Coagulation (DIC)

TRANSCRIPT

Wanti Oktarini2011730114

Pembimbing: dr. H. Awie Darwizar, Sp.OG

Journal Reading

Diagnosis of premature rupture of

membranes by assessment of urea

and creatinin in vaginal washing fluid

Latar Belakang

• Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan pecahnya selaput janin sebelum awal persalinan yang dapat terjadi pada setiap usia kehamilan bahkan pada minggu ke 42.

• Prevalensi KPD terjadi pada 8-9,53% kehamilan dan 2-25% dari seluruh kehamilan.

• KPD terbukti menjadi penyebab mortalitas prenatal sebesar 18-20% dan morbiditas prenatal sebesar 21,4%.

• Terdapat tiga tanda klinis sebagai diagnosis KPD berdasarkan pemeriksaan spekulum steril, yaitu :1. Penyatuan visual cairan bening di forniks posterior

vagina atau kebocoran cairan dari os serviks2. pH basa dari cairan servik vagina yang biasanya

ditunjukkan oleh kertas nitrazin ( apakah debit perubahan kertas nitrazin dari kuning menjadi biru) dan atau

3. ferming mikroskopis dari cairan servik vagina

• Komplikasi maternal meliputi infeksi intra amnion yang terjadi pada 13-60% wanita dengan KPD.

• Urea dan kreatinin menjadi sumber yang paling penting dalan cairan vagina dalam mendiagnosis KPD.

Tujuan penelitian

• Untuk mengevaluasi dan membandingkan keberhasilan pemeriksaan urea dan kreatinin dalam usap cairan vagina sebagai diagnosis KPD

• Untuk menentukan nilai cut-off

Material dan Metode

METODE

Uji anova

WAKTU PENELITIAN

Mei 2008 –

September 2009

SAMPEL

Wanita dg kehamilan tunggal dan usia kehamilan antara 14-41mggn= 185

Material dan Metode Total sampel sebanyak 185 perempuan hamil, sampel dibagi menjadi 2 kelompok,• Kelompok 1 terdiri dari 60 perempuan hamil dengan usia

kehamilan antara minggu 14 dan 41 minggu kehamilan yang mengalami kebocoran pada cairan vagina. Pasien yang memiliki pooling positif, tes kertas nitrizen dan tes fern dianggap sebagai tanda kelompok KPD.

• Kelompok 2 terdiri dari 66 perempuan hamil dengan pooling (-) dan / atau tes kertas nitrazin (-) dan/ atau tes pakis (-)yang diambil sebagai tersangkan kasus KPD

• Kelompok kontrol terdiri dari 53 wanita hamil antara 14-41 minggu kehamilan tanpa keluhan atau komplikasi.

Hasil

• Berdasarkan data demografi untuk setiap kelompok dengan parameter ( usia, usia kehamilan, gravida dan paritas) yang dibandingkan dengan analisis varians didapatkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan antara usia, usia kehamilan, gravida dan paritas dengan kejadian KPD secara statistik dengan p value > 0,05.

Diskusi

Diagnostik tepat waktu dan akurat untuk KPD sangat penting untuk mengoptimalkan hasil perinatal dan meminimalkan komplikasi serius. Dari 126 wanita hamil dalam penelitian ini hanya 60 pasien yang dapat dikonfirmasi mengalami KPD dan 66 wanita hamil lainnya tidak dapat dikonfirmasi KPD dengan teknik diagnostik sederhana.

Dengan demikian, diperlukan tes sederhana yang dapat diandalkan dan cepat untuk diagnosis KPD. Berdasarkan lima penelitian yang telah dilakukan dan berhubungan dengan KPD dan pemeriksaan cairan vagina urea dan kreatinin menunjukkan kekuatan diagnostik KPD lebih akurat .

Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa kreatinin memiliki kekuatan diagnostik lebih tinggi untuk memprediksi KPD dibandingkan urea.

Kesimpulan

• Pengukuran cairan vagina urea dan kreatinin adalah tes sederhana yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis KPD. Uji Kreatinin dengan sensitivitas tinggi dan spesifitas adalah kandidat mungkin untuk dijadikan gold standar penegakan KPD.

TELAAH KRITIS

KELEBIHAN PENELITIAN• Masa penelitian yang dilakukan peneliti panjang• Karakteristik demografi yang diteliti beragam yaitu usia, usia kehamilan,

gravida,paritas, urea dan kreatinin• Metode penelitian lain untuk mendiagnosis KPD dijelaskan secara

terperinci sehingga pembaca lebih memahami keakuratan urea dan kreatinin dalam cairan vagina untuk diagnosa KPD lebih baik dibandigkan metode lain.

• Digunakan kurva ROC yang berguna untuk mengetahui nilai sensitivitas dan spesifitas urea dan kreatinin yang terkandung dalam cairan

KEKURANGAN PENELITIAN• Populasi yang diambil terlalu sedikit

P • Ketuban Pecah Dini sebelum awal persalinan

I • Pemeriksaan cairan vagina urea dan kreatinin sebagai indikator diagnosis KPD

C • Pemeriksaan cairan vagina urea dan kreatinin sebagai indikator normal tanpa KPD

O • Kreatinin dalam cairan vagina memiliki indikator tertinggi sebagai diagnosis KPD

Conclusion

Result Kreatinin memiliki keakuratan diagnostik yang lebih tinggi dibandingkan urea

ValidityMetode penelitian yang baik, penelitian ini valid dan memiliki hasil reliable

Importance Penelitian ini penting dan dapat digunakan sebagai pencegahan pada wanita hamil yang berisiko terjadinya KPD

ApplicabilityHasil penelitian ini dapat dipakai.