pp seminar akuntansi keuangan

34
REKAPITALISASI PERBANKAN Kelompok 5 Silvyana Refiza (1211060066) S. Muhammad Maliki (1211060075) Rachmat Syaugi (1211060074) present present

Upload: diah-meirina-fitri-untari

Post on 09-Dec-2014

156 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

bank lippo case

TRANSCRIPT

Page 1: PP Seminar Akuntansi Keuangan

REKAPITALISASI PERBANKAN

Kelompok 5

Silvyana Refiza (1211060066)

S. Muhammad Maliki (1211060075)

Rachmat Syaugi (1211060074)

presentpresent

Page 2: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Dasar Hukum

1. PP Nomor 84 Tahun 1998 tentang Program

Rekapitalisasi Bank Umum.

2. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan (SKB)

Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia

No.53/KMK.027/1990 dan No.31/12/KEP/GBI tanggal

8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan Program

Rekapitalisasi Bank Umum.

3. PP Nomor 4 Tahun 1999 tentang Penyertaan Modal Republik Indonesia ke dalam Bank Lippo

Page 3: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Background

Menyadari kondisi yang demikian pemerintah segera mengeluarkan kebijaksanaan penyelamatan dengan memberikan jaminan pemerintah kepada para nasabah/ penabung, deposan dan kreditur bank serta membentuk badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Lebih lanjut pemerintah melalui surat keputusan bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia mengatur suatu pelaksanaan program rekapilitalisasi perbankan nasional.

Page 4: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Background

Pada pertengahan tahun 1997 pada krisis moneter yang disebabkan kurs dollar terhadap rupiah meningkat tajam. Dampak tersebut menimbulkan kepercayaan masyarakat pada dunia perbankan merosot dan pesat sehingga Bank menghadapi suatu kesulitan likuiditas menjadikan rutuhnya sistem perbankan nasional. Dengan munculnya permasalahan banyaknya bank-bank dalam kondisi yang sangat buruk dan mengalami kekurangan modal, maka berdampak bank-bank tidak bisa menyalurkan kredit kepada dunia usaha.

Page 5: PP Seminar Akuntansi Keuangan

REKAPITALISASI

Apa itu rekapitalisasi

?

Rekapilisasi perbankan adalah suatu upaya pemerintah untuk meningkatkan permodalan bank-bank agar dapat memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) untuk bisa mencapai Capital Adequasi Ratio (CAR) minimal 8% bagi bank-bank BUMN dan pada bank swasta.

Page 6: PP Seminar Akuntansi Keuangan

REKAPITALISASI

Tidak semua bank-bank di indonesia bisa mengikuti program rekapitalisasi pada dasanya untuk menggambarkan yang tepat mengenai kondisi permodalan masing-masing bank, maka sebelum pelaksanaan rekapitalisasi tersebut seluh bank nasional bain bank-bank BUMN maupun bank Swasta wajib dilakukannya Due Dillqence.

Page 7: PP Seminar Akuntansi Keuangan

REKAPITALISASI

PengelomPengelompokkanpokkanKategori A

CAR Sama atau lebih besar dari 8% dan pada kondisi ini Bank masih boleh operasional tanpa harus diwajibkan menambah modal tersebut.

Page 8: PP Seminar Akuntansi Keuangan

REKAPITALISASI

Kategori B

Apabila CAR kurang dari 8% – 25% dan dalam kondisi ini bank tersebut maka harus mengikuti program rekapitalisasi.

Page 9: PP Seminar Akuntansi Keuangan

REKAPITALISASI

Kategori C

Apabila CAR lebih kecil dari – 25% dan dalam kondisi ini pihak bank, maka bank tersebut harus segera ditutup (dilikuidasi).

Page 10: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Ketentuan-Ketentuan

Persyaratan yang harus dipenuhi suatu bank untuk dapat mengikuti Program Rekapitalisasi, yaitu:

Ketentuan Pelaksanaan

Bank wajib mengubah status badan hukum menjadi perseroan terbatas (PT).

Sudah dilaksanakan pendirian PT pada tanggal 1 mei 1999 dan telah memperoleh pengesahan menteri kehakiman tanggal 5 mei 1999.

Page 11: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Ketentuan-Ketentuan

Ketentuan Pelaksanaan

Sudah disampaikan ke Bank Indonesia tanggal 2 maret 1999.

Bank wajib menyusun rencana bisnis (Businees Plan ) 3 tahun kedepan s/d tahun 2001.

Bank wajib menyusun program Restrukturisasi selama 1 tahun kedepan.

Telah disusun dan disetujui Bank Indonesia pada tanggal 19 Agustus 1999.

Page 12: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Perjanjian Rekapitalisasi

Setelah seluruh persyaratan dipenuhi, dilaksanakan Pendatanganan Perjanjian Rekapitalisasi di kantor Bank Indonesia di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1999 yang meliputi:

Penandatanganan perjanjian pinjaman antara Gubernur KDH Tk 1 Jawa Tengah dengan Dirjen Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Penandatanganan perjanjian rekapitalisasi antara menteri keuangan dan gubernur bank indonesia dengan dewan komisaris bersama direksi.

Penandatangan penyerahan aktiva produktip yang tergolong macet dari komisaris dan direksi bank kepada ketua BPPN.

Page 13: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Ketentuan-Ketentuan

Ketentuan Pelaksanaan

Sudah disusun bersamaan business plan.

Bank wajib menyusun rencana kerja usaha (performance Plan) 3 tahun kedepan.

Pemilik wajib menyetorkan 20% dari kekurangan modal.

Dan sudah dilaksanakan pada tanggal 10 mei 2010

Page 14: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Ketentuan Membagi Dividen

Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI 135/KMK.017/1999/32/1/KEP/GBI tanggal 9 april 1999 dan Direksi bank indonesia dan ketua badan penyehatan perbankan nasional nomor 32/4/KEP/DIR 181/BPPN/0589 tentang pelaksanaan program rekapitalisasi. Dan pada tanggal 14 mei 1999 tentang petunjuk pelaksanaan pemberian jaminan pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank umum, memutuskan bahwa;

Page 15: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Ketentuan Membagi Dividen

semua bank yang menerima jaminan pemerintah

wajib menyetujui untuk tidak membagikan

dividen dalam bentuk tunai (cash dividen)

kepada pemegang sahamnya sepanjang

kewajiban kepada BI/BPPN belum membayar dan

belum memenuhi ketentuan permodalan

minimum.

Page 16: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Keuntungan & Kerugian

Kemampuan permodalan bank meningkat dan dapat memenuhi ketentuan modal minimum.

Memperoleh tambahan pendapatan berupa bunga obligasi dari pemerintah

Meningkatkan kepercayaan nasabah penyimpanan dana.

Saham pemilik akan bertambah besar sahamnya pemerintah pusat yang dibeli kembali dengan menggunakan dana dari pemasukan aktiva produktif (kredit) yang tergolong macet yang telah dihapus buku.

Page 17: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Keuntungan & Kerugian

Harus mengeluarkan biaya cadangan

yang cukup besar untuk menghapus

aktiva produktif yang tergolong macet

dan juga akibatnya pembukuan bank

terjadi kerugian yang cukup besar.

Page 18: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Studi KasusStudi Kasus

Page 19: PP Seminar Akuntansi Keuangan

S E J A R A H

Page 20: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Bank Lippo didirikan oleh Mochtar

Riady bersama grup Lippo hingga

sempat menjadi bank kesembilan

terbesar dalam jumlah aktiva yang

dimilikinya.

PT Bank Lippo Tbk merupakan

perusahaan yang menyediakan produk

perbankan umum dan pelayanan

dengan segmen konsumen dan

perusahaan di Indonesia.

Page 21: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Presiden Komisaris DR Mochrar

Riady

Wakil Presiden Komisaris Roy Edu

Tirtadji

Komisaris Anggito

Abimanyu

Komisaris Hadiah

Harawatis

Komisaris Masagoes I. N

Komisaris Rudi Toha

Bachrie

Komisaris Markus Parmadi

Komisaris Junianto tri

Prijono

Komisaris

Page 22: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Presiden Direktur I gusti

Made Mantra

Wakil Presiden Direktur Eddy

Harsono Hando

Wakil Presiden Direktur

Rachmawaty

Direktur Ivan Setiawan

Budio

Direktur Harry

Sasongko

Direktur arnanda Noerlan

Direksi

Page 23: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Account Pribadi

Kartu Debit

Kartu Distribusi

Kartu Kredit

Produk Investasi

Bacassurance

Safe Deposito

Deposito

Giro

Pengiriman Uang

Rekening Tabungan

Pembiayaan Perdagangan

Produk Bank Draft dan Jasa

Page 24: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Overview Kasus

Telah terjadi perbedaan laporan keuangan Bank Lippo per

30 September 2002, antara yang dipublikasikan di media

massa dan yang dilaporkan ke BEJ. Dalam laporan yang

dipublikasikan melalui media cetak pada tanggal 28

November 2002 disebutkan total aktiva perusahaan

sebesar Rp24 triliun dengan laba bersih Rp98 Miliar.

Sedangkan dalam laporan ke BEJ tanggal 27 Desember

2002, total aktiva berkurang menjadi Rp22,8 triliun dan

rugi bersih menjadi Rp 1,3 triliun.

Page 25: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Overview Kasus

Setelah diinvestigasi, ternyata terdapat 3 versi Laporan Keuangan pada PT Bank Lippo Tbk per 30 September, dan dari 3 versi ini semuanya dinyatakan telah diaudit, yaitu:

Laporan Keuangan PT Bank Lippo Tbk per 30 September 2002 yang diiklankan di surat kabar pada tanggal 28 November 2002.

Laporan Keuangan PT Bank Lippo Tbk per 30 September 2002 yang disampaikan ke BEJ pada tanggal 27 Desember 2002.

Laporan Keuangan PT Bank Lippo Tbk per 30 September 2002 yang disampaikan oleh Akuntan Publik KAP Prasetio, Sarwoko & Sandjaja kepada Manajemen PT Bank Lippo Tbk pada tanggal 6 Januari 2003.

Page 26: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Manajemen Lippo beralasan, perbedaan itu terutama

pada kemerosotan nilai agunan yang diambil alih (AYDA)

dari Rp2,393 triliun pada laporan publikasi menjadi

Rp1,42 triliun pada laporan ke BEJ. Akibatnya keseluruhan

neraca dan akun-akun berbeda signifikan, termasuk

penurunan rasio kecukupan modal (CAR) dari 24,77

persen menjadi 4,23 persen.

Overview Kasus

Page 27: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Selain takut diketahui menderita rugi, hal ini juga terkait

dengan adanya usaha put option yang akan dilakukan

pemerintah, dalam hal ini BPPN, untuk menjual saham

Bank Lippo yang dimilikinya kepada Lippo Group. Dia

menjelaskan, sebelumnya Menteri Keuangan pada saat itu

hanya mau melepas saham Lippo seharga Rp 300 miliar

saham (Rp 300 per saham) kepada Lippo Group. Namun

Lippo sendiri melalui penilai independen mengatakan nilai

wajar Bank Lippo sebesar Rp 30 per saham.

Page 28: PP Seminar Akuntansi Keuangan

ANALISIS ATAS KASUS BANK LIPPO:

Tujuan/Motif Laporan keuangan Ganda Bank Lippo:

1. Menjaga kepercayaan masyarakat

2. Mendapatkan tambahan dana dari program Rekapitalisasi Perbankan

3. Mengakuisisi Bank Lippo kedalam Group Lippo

Page 29: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Syarat Menjadi Peserta Program Rekapitalisasi:

1.Masuk dalam Kategori B.

2.Pemegang Saham Pengendali dan Dewan Komisaris dan Direksi Mengikuti fit and proper test

3.Membuat dan menyampaikan Rencana Kerja Jangka Waktu 3 Tahun.

4.Membuat dan menyampaikan Strategi Pengembangan Usaha.

5.Tidak melebihi Batas Maksimum Pemberian Kredit.

Page 30: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Dampak Setelah Program Rekapitalisasi Bank Lippo:

•Kelebihan:

1.CAR menjadi 31%.

2.kenaikan laba bersih 9,8%, dari Rp246,4 miliar menjadi Rp270,6 miliar.

3.Kepercayaan pihak ketiga meningkat.

•Kekurangan:

1.Membebani Anggaran Negara.

2.Adanya kelebihan dana program rekap yang diberikan sehingga beban bungan meningkat.

Page 31: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Keganjilan dalam Pemberian Program Rekapitalisasi Perbankan Bank Lippo:

1.Penurunan Agunan yang Dialihkan (AyDA) secara drastis.

2.Penurunan harga saham Bank Lippo di Pasar Modal.

3.Penurunan Nilai Kewajiban Pihak Ketiga.

Page 32: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Saat Asia mengalami krisis pada tahun 1997, Indonesia menjual

sebagian saham di Bank Lippo yang digunakan untuk menutup defisit

anggaran pemerintah Indonesia yang mencapai 450 triliun rupiah.

Penjualan itu akhirnya juga digunakan untuk menyelamatkan

keuangan bank-bank yang mengalami krisis pada saat itu. Kemudian

pada tahun 2004 sebuah lembaga asal Swiss yang bernama

Swissasia Global, membeli 52,1 persen saham Bank Lippo dari Badan

Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selanjutnya Pada tanggal

26 Agustus 2005, pemegang saham bank dan Bank Indonesia

menyetujui penjualan 52,05% saham mayoritas dimiliki oleh

Swissasia Global ke Santubong

Page 33: PP Seminar Akuntansi Keuangan

Investment BV yang sepenuhnya dimiliki oleh Khazanah

Nasional Berhad, sebuah institusi investasi milik

pemerintah federal Malaysia. Penjualan mulai berlaku

pada. Sejak Khazanah, memiliki kepentingan langsung

dari 93 persen di Bank Lippo melalui Santubong

Investment BV dan Greatville Pte. Ltd, dan juga memiliki

64 persen dari Bank CIMB Niaga melalui Bumiputra-

Commerce Holdings, Bank Niaga dan Bank Lippo harus

digabung untuk memenuhi ke "kebijakan kepemilikan

tunggal" bank sentral Indonesia. Pada November 2008,

Lippo Bank resmi bergabung dengan Bank CIMB Niaga

dan dikenal sebagai PT Bank CIMB Niaga Tbk anak

perusahaan Indonesia dari CIMB Group.

Page 34: PP Seminar Akuntansi Keuangan

TERIMA KASIH