tugas seminar akuntansi 03

38
Seminar Akuntansi Etika Profesi Akuntan Publik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etika telah lama menjadi topik yang menarik. Masalah etika perlu dipikirkan untuk mempersiapkan diri agar bertindak benar ketika menghadapi dilema etika di tempat kerja. Sebagai akuntan baru, jenis masalah etika dibahas sampai saat ini, meskipun bukan satu-satunya jenis masalah yang dihadapi akuntan baru, namun merupakan yang utama. Makalah ini akan lebih membahas tentang etika profesi akuntan publik yang berpedoman pada kode etik IAI, bagaimana seorang akuntan harus bersikap independen, integritas dan objektivitas, patuh pada standar umum profesi, memegang prinsip prinsip akuntansi , tanggungjawabnya kepada klien, kepada rekan seprofesi, serta berbagai isu ataupun masalah yang sering dihadapi seorang akuntan publik pemula ketika menjalakan profesinya, seperti masalah adanya tekanan baik dari pimpinan ataupun klien serta beberapa contoh kasus yang berkaitan dengan profesi akuntan publik. Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi Universitas Kuningan 1

Upload: lian-purnama-dewi

Post on 25-Oct-2015

153 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Seminar Akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Etika telah lama menjadi topik yang menarik. Masalah etika perlu

dipikirkan untuk mempersiapkan diri agar bertindak benar ketika menghadapi

dilema etika di tempat kerja. Sebagai akuntan baru, jenis masalah etika dibahas

sampai saat ini, meskipun bukan satu-satunya jenis masalah yang dihadapi

akuntan baru, namun merupakan yang utama.

Makalah ini akan lebih membahas tentang etika profesi akuntan publik

yang berpedoman pada kode etik IAI, bagaimana seorang akuntan harus bersikap

independen, integritas dan objektivitas, patuh pada standar umum profesi,

memegang prinsip prinsip akuntansi , tanggungjawabnya kepada klien, kepada

rekan seprofesi, serta berbagai isu ataupun masalah yang sering dihadapi seorang

akuntan publik pemula ketika menjalakan profesinya, seperti masalah adanya

tekanan baik dari pimpinan ataupun klien serta beberapa contoh kasus yang

berkaitan dengan profesi akuntan publik.

1.2 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan makalah ini

dibuat adalah untuk membahas tentang etika profesi akuntan publik, kode etik

yang harus dipatuhi serta masalah - masalah yang dihadapi oleh akuntan publik

pemula serta bagaimana seharusnya seorang akuntan publik tersebut bersikap.

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 1

Page 2: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

1.3 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan para pembaca,

khususnya para calon akuntan publik, sehingga ketika bekerja di masyarakat

mampu menempatkan diri dan menjadi panutan, baik bagi perorangan maupun

badan khususnya dalam hal yang berhubungan dengan profesinya.

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 2

Page 3: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika Profesi Akuntansi

2.1.1 Definisi Etika

Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (1995)  Etika adalah

Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau

masyarakat

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk,

tentang hak dan kewajiban moral

Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah

seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku

manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan

yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau

profesi”

Dari asal usul kata, etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’

yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik.

Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang

berbicara tentang praxis (tindakan) manusia.

Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan

mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.

Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam

norma. Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma

agama, norma moral dan norma sopan santun.

- Norma hukum berasal dari hukum dan perundang- undangan

- Norma agama berasal dari agama

- Norma moral berasal dari suara batin.

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 3

Page 4: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

- Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan

norma moral berasal dari etika

Fungsi Etika

1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan

berbagai moralitas yang membingungkan.

2. Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual yaitu

keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.

3. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar

dalam suasana pluralisme.

Etika dan Etiket

Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun.

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai ethics dan etiquette.

Persamaan antara etika dengan etiket yaitu :

- Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut

dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena

binatang tidak mengenal etika maupun etiket.

- Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya

memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian

menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh

dilkukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah

tersebut sering dicampuradukkan.

Perbedaan antara etika dengan etiket yaitu :

- Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket

menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta

ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Misalnya dalam

makan, etiketnya ialah orang tua didahulukan mengambil nasi,

kalau sudah selesai tidak boleh mencuci tangan terlebih dahulu. Di

Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 4

Page 5: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

dilanggar dianggap melanggar etiket. Etika tidak terbatas pada

cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang

perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah

perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

- Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Bila tidak ada orang lain

atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misalnya

etiket tentang cara makan. Makan sambil menaruh kaki di atas

meja dianggap melanggar etiket bila dilakukan bersama-sama

orang lain. Bila dilakukan sendiri maka hal tersebut tidak

melanggar etiket. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang

lain.

- Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah

kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.

Contohnya makan dengan tangan, bersenggak sesudah makan.

Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti ; jangan berbohong

jangan mencuri merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-

tawar.

- Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja

sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu

misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu.

Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya

seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik

karena seandainya dia bersikap munafik maka dia tidak bersikap

etis

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :

1. Kebutuhan individu

2. Tidak ada pedoman

3. Perilaku dan kebiasaan individu yang terakumulasi dan tak

dikoreksi

4. Lingkungan yang tidak etis

5. Perilaku dari komunitas

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 5

Page 6: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

Sanksi Pelanggaran Etika :

1. Sanksi sosial

Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat

‘dimaafkan’

2. Sanksi hukum

Skala besar, merugikan hak pihak lain.

Jenis – Jenis Etika

1. Etika umum. Berisi prinsip serta moral dasar,

2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus. Etika khusus

dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial.

Etika sosial dibagi menjadi :

o Sikap terhadap sesama,

o Etika keluarga

o Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan, arsiparis,

dokumentalis, pialang informasi

o Etika politik

o Etika lingkungan hidup

Kritik ideologi etika adalah filsafat atau pemikiran kritis

rasional tentang ajaran moral sedangkan moral adalah ajaran baik

buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan

sebagainya. Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus dipahami

perbedaan antara etika dengan moralitas.

2.1.2 Definisi Profesi

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai

dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat

dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 6

Page 7: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

“siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu

keahlian tertentu.

Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang

dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut

daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Poin –

poin penting dalam pengertian profesi diantaranya: 

1. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus

melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan

keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari

manusia, didalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan

keterampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan

dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang

luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan

lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang

dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang

menyandang profesi tersebut.

2. Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap

pekerjaan adalah profesi. Seorang petugas staf administrasi bias

berasal dari berbagai latar ilmu, namun tidak demikian halnya

dengan Akuntan, Pengacara, Dokter yang membutuhkan

pendidikan khusus.

3. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan

keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan pada

pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.

4. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengemban

profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya

sesuai perkembangan teknologi.

Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena

tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa

dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi

adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 7

Page 8: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

komersial”.  Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu

kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan.

2.1.3 Definisi Akuntansi

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila

diterjemahkan kedalam bahasa indonesia adalah menghitung atau

mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan dihampir seluruh

kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga

disebut sebagai bahasa bisnis.

Definisi dari AICPA akuntansi adalah seni pencatatan,

penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam

ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya

bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan

suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi

keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di

dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran

uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya

oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan

suatu organisasi.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka Etika Profesi Akuntansi adalah suatu

ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang

dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan

pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai

Akuntan.

2.2 Perilaku Etika  dalam Profesi Akuntansi

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara

adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 8

Page 9: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu

negara berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan

modal dari pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur, dan

jika timbul berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas

yang modalnya berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan

dan berkembang.

Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor

mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen perusahaan.

Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat,

yaitu jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa nonassurance.

Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan

mutu informasi bagi pengambil keputusan.

Jasa atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan

prosedur yang disepakati (agreed upon procedure). Jasa atestasi adalah suatu

pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang independen dan kompeten

tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material,

dengan kriteria yang telah ditetapkan. 

Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik

yang didalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif,

ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Contoh jasa nonassurance

yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa

perpajakan, jasa konsultasi.

Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk

memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan

tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat

kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan,

serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 9

Page 10: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

Ditinjau dari sudut auditor independen, auditing adalah pemeriksaan

secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi yang

lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut

menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan atau

organisasi tersebut.

Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat

keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan, sehingga masyarakat

keuangan memperoleh informasi keuangan yang handal sebagai dasar untuk

memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi.

2.3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik IAI

Aturan etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan

Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional

(baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang

bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari 3 bagian : 

- Prinsip Etika

Prinsip etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang

mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip

Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota,

- Aturan Etika

Aturan etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya

mengikat anggota himpunan yang bersangkutan, 

- Interpretasi Aturan Etika

Interpretasi aturan etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh

badan yang dibentuk oleh himpunan setelah memperhatikan tanggapan

dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan

dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi

lingkup dan penerapannya.

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 10

Page 11: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

Independensi, Integritas dan Objektivitas

Independensi.

- Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu

mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa

profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan

Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut

harus meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun dalam

penampilan (in appearance).

Integritas dan Objektivitas.

- Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus mempertahankan

integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan

(conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji

material (material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan

(mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.

Standar Umum d an Prinsip Akuntansi.

Standar Umum.

Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yang

terkait yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI :

1. Kompetensi Profesional.

Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa profesional

yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan

kompetensi profesional.

2. Kecermatan dan Keseksamaan Profesional.

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 11

Page 12: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

Anggota KAP wajib melakukan pemberian jasa profesional dengan

kecermatan dan keseksamaan profesional.

3. Perencanaan dan Supervisi.

Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi secara memadai

setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional.

4. Data Relevan yang Memadai.

Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang memadai untuk

menjadi dasar yang layak bagi kesimpulan atau rekomendasi

sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.

Prinsip-Prinsip Akuntansi.

Anggota KAP tidak diperkenankan:

1. Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan

keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau,

2. Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material

yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut

memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan

atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang

ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI.

Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat

penyimpangan seperti tersebut di atas. Dalam kondisi tersebut anggota

KAP dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota

KAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan

apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara

mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila

praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang

berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.

Tanggung Jawab Kepada Klien

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 12

Page 13: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang

rahasia, tanpa persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk :

1. Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai

dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip

akuntansi.

2. Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk

mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan

resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota

KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.

3. Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang anggota

sesuai dengan kewenangan IAI atau,

4. Menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian

komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-

KAP dalam rangka penegakan disiplin Anggota.

Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan review diatas, tidak

boleh memanfaatkannya untuk keuntungan diri pribadi mereka atau

mengungkapkan informasi klien yang harus dirahasiakan yang diketahuinya

dalam pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak boleh membatasi anggota

dalam pemberian informasi sehubungan dengan proses penyidikan atau

penegakan disiplin sebagaimana telah diungkapkan dalam butir (4) di atas

atau review praktik profesional (review mutu) seperti telah disebutkan dalam

butir (3) di atas.

Fee Profesional

1. Besaran Fee

Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung antara lain : risiko

penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang

diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang

bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Anggota KAP tidak

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 13

Page 14: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat

merusak citra profesi.

2. Fee Kontinjen

Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa

profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau

hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu

tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau

badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil

penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur. Anggota KAP tidak

diperkenankan untuk menetapkan fee kontinjen apabila penetapan tersebut

dapat mengurangi indepedensi.

Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi

1. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi.

Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan

perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.

2. Komunikasi antar akuntan publik.

Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik

pendahulu bila menerima penugasan audit menggantikan akuntan publik

pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain

dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan.

Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis

permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai.

Akuntan publik tidak diperkenankan menerima penugasan atestasi

yang jenis atestasi dan periodenya sama dengan penugasan akuntan yang

lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali apabila penugasan tersebut dilaksanakan

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 14

Page 15: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan atau peraturan yang dibuat

oleh badan yang berwenang.

Tanggung Jawab Dan Praktik Lain

1. Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan.

Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau

mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi.

2. Iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.

Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan

mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan

kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.

3. Komisi dan Fee Referal.

a. Komisi

Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau

bentuk lainnya yang diberikan atau diterima kepada/dari klien/pihak lain

untuk memperolah penugasan dari klien/pihak lain. Anggota KAP tidak

diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila

pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi independensi.

b. Fee Referal (Rujukan).

Fee referal (rujukan) adalah imbalan yang dibayarkan/diterima

kepada/dari sesama penyedia jasa profesional akuntan publik. Fee referal

(rujukan) hanya diperkenankan bagi sesama profesi.

Bentuk Organisasi dan Nama KAP.

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 15

Page 16: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk

organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi.

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan

dan aturan bagi seluruh anggota, baik itu yang berpraktik sebagai akuntan

publik, bekerja dilingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun

di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab

profesionalnya. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-

jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja

tertinggi, dengan berorientasi kepada kepentingan publik. 

Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang

harus dipenuhi:

- Kredibilitas

Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.

- Profesionalisme

Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh

pemakai jasa Akuntan sebagai profesional dibidang akuntansi.

- Kualitas Jasa

Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan

diberikan dengan standar kinerja tertinggi.

- Kepercayaan

Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka

etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

2.4 Masalah Etika

Masalah etika dibagi dalam tiga kategori dasar, yaitu :

a. Masalah dimana selalu terdapat jawaban yang benar apapun

tekanan dan keadaannya

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 16

Page 17: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

Contoh bagi hal ini adalah bahwa akuntan merupakan profesi yang

menawarkan keahlian dan waktu. Dengan demikian merupakan hal yang

penting bagi para akuntan muda untuk membebankan waktu penugasan

atas klien. Masalah yang sering muncul adalah tekanan yang terjadi

adalah untuk mengisi waktu, diberikan anggaran lunak yang cukup,

namun Manajer dalam menetapkan anggaran membuat beberapa

perubahan secara tiba-tiba untuk pekerjaan yang sama mendapatkan

anggaran yang jauh lebih kecil dan menyebabkan tekanan karena harus

menyesuaikan waktu agar sesuai dalam anggaran. Ini adalah masalah sulit

bagi akuntan muda tetapi dituntut harus ada jawaban yang tepat.

Krisis sehari-hari bagi akuntan yang paling baru yang merupakan

bagian dari masalah adalah mengingat apa yang dilakukan sepanjang

hari, tetapi ada juga tekanan menentukan apakah waktu yang dihabiskan

itu benar-benar waktu yang baik. ini adalah masalah yang dilematis

bahwa akuntan pemula perlu mempertimbangkan sebelum masalah ini

muncul.

b. Isu dihadapkan pada masalah yang lebih pribadi dan internal

dimana tidak terdapat jawaban yang benar secara mutlak

Masalah yang biasanya ada pada kelompok ini biasanya berada

diluar arus. Kadangkala adanya tekanan yang dihadapi memaksa untuk

keluar dari profesi ini. Biasanya yang merupakan masalah adalah ketika

terdapat konflik atas komitmen dimana terdapat perasaan yang kuat atas

satu jenis prioritas namun melupakan yang lainnya. Salah satu cara untuk

menghadapi hal ini adalah dengan membagi pengalaman antar individu.

Namun, perlu diingat. Jika terdapat suatu pergulatan yang melibatkan

nilai utama bagi dirimu sendiri, maka hal tersebut jelas merupakan suatu

dilema etika.

c. Isu yang melibatkan tekanan

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 17

Page 18: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

Keadaan ini seperti ketika seorang akuntan muda merasakan

tekanan dari manajer ataupun klien walaupun dia merasa mempunyai

posisi yang tepat. Selain itu, seringkali para akuntan muda tidak siap

dalam menghadapi masalah ini. Dalam menghadapi dilema ini, maka para

akuntan muda harus menyatakan ketidak setujuannya kepada atasan.

Jangan berasumsi bahwa hal ini hanya akan menjadi hal yang sia-sia.

Dari beberapa penjelasan tentang masalah di atas, maka ada hal – hal

yang harus menjadi perhatian seorang akuntan pemula. Ada dua perhatian

utama ketika mereka mendapatkan tugas pertama, yaitu :

1. Penampilan

Akuntan pemula harus bekerja berdasarkan standar yang ditetapkan

perusahaan dan berdasar standar pribadi masing-masing.

2. Keinginan untuk maju dalam perusahaan secepat mungkin.

Perhatian ini berujung pada tekanan yang nyata maupun semu, yang dapat

membawa akuntan untuk melakukan tindakan yang melanggar kode etika

profesi ataupun pribadi.

2.5 Contoh Kasus

Contoh kasus - kasus yang dapat mencederai kredibilitas profesi akuntan

publik.

2.5.1 Kasus Di Dalam Negeri

1. Pembekuan Izin Praktik Akuntan Publik Petrus Mitra Winata.

28 Maret 2007. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani

Indrawati membekukan izin Akuntan Publik (AP) Drs. Petrus

Mitra Winata dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra

Winata dan rekan selama dua tahun, terhitung sejak 15 Maret

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 18

Page 19: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

2007 karena telah melakukan pelanggaran terhadap Standar

Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Pelanggaran itu berkaitan dengan pelaksanaan audit atas

Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku berakhir 31

Desember 2004 yang dilakukan oleh Petrus. Selain itu, Petrus juga

telah melakukan pelanggaran atas pembatasan penugasan audit

umum dengan melakukan audit umum atas laporan keuangan PT

Muzatek Jaya, PT Luhur Artha Kencana dan Apartemen Nuansa

Hijau sejak tahun buku 2001 sampai dengan 2004.

Selama izinnya dibekukan, Petrus dilarang memberikan

jasa atestasi termasuk audit umum, review, audit kinerja dan audit

khusus. Yang bersangkutan juga dilarang menjadi pemimpin rekan

atau pemimpin cabang KAP, namun dia tetap bertanggungjawab

atas jasa-jasa yang telah diberikan, serta wajib memenuhi

ketentuan mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL).

Pembekuan izin oleh Menkeu tersebut sesuai dengan Keputusan

Menkeu Nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menkeu Nomor

359/KMK.06/2003.

2. Pembekuan Izin Praktik Akuntan Publik (AP) Djoko Sutardjo.

Pada 4 Januari 2007, Menteri Keuangan Sri Mulyani

Indrawati membekukan izin Akuntan Publik (AP) Djoko Sutardjo

dari Kantor Akuntan Publik Hertanto, Djoko, Ikah & Sutrisno

selama 18 bulan. Djoko dinilai telah melakukan pelanggaran atas

pembatasan penugasan audit dengan hanya melakukan audit

umum atas laporan keuangan PT Myoh Technology Tbk

(MYOH). Penugasan ini dilakukan secara berturut-turut sejak

tahun buku 2002 hingga 2005.

3. Pembekuan Izin Praktik Akuntan Publik Justinus Aditya Sidharta.

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 19

Page 20: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

Pada November 2006, Departemen Keuangan melakukan

pembekuan izin terhadap Akuntan Publik Justinus Aditya

Sidharta. Dalam kasus ini, Justinus terbukti telah melakukan

pelanggaran terhadap SPAP berkaitan dengan Laporan Audit atas

Laporan Keuangan Konsolidasi PT Great River International Tbk

(Great River) tahun 2003.

Kasus Great River sendiri mencuat ke publik seiring

terjadinya gagal bayar obligasi yang diterbitkan perusahaan

produsen pakaian tersebut. Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengindikasikan terjadi

praktik overstatement (pernyataan berlebihan) penyusunan laporan

keuangan yang melibatkan auditor independen, yakni akuntan

publik Justinus Aditya Sidharta.

2.5.2 Kasus Di Luar Negeri

1. Pembekuan izin KAP Arthur Anderson di USA

Enron adalah perusahaan yang sangat bagus. Sebagai salah

satu perusahaan yang menikmati booming industri energi di tahun

1990an, Enron sukses menyuplai energi ke pangsa pasar yang

begitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron

bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk

jalur teknologi informasi. Kalau dilihat dari siklus bisnisnya,

Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring

booming industri energi, Enron memosisikan dirinya sebagai

energy merchants: membeli natural gas dengan harga murah,

kemudian dikonversi dalam energi listrik, lalu dijual dengan

mengambil profit yang lumayan dari markup sale of power atau

biasa disebut “spark spread“.

Pada beberapa tahun yang lalu beberapa perusahaan seperti

Enron dan Worldcom yang dinyatakan bangkrut oleh pengadilan

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 20

Page 21: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

dan Enron perusahaan energi terbesar di AS yang jatuh bangkrut

itu meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar, karena

salah strategi dan memanipulasi akuntansi yang melibatkan

profesi Akuntan Publik yaitu Kantor Akuntan Publik Arthur

Andersen. Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan public

yang disebut sebagai “The big five” yaitu (pricewaterhouse

coopers, deloitte & touché, KPMC, Ernest & Young dan

Anderson) yang melakukan Audit terhadap laporan keuangan

Enron Corp. Laporan keuangan maupun akunting perusahaan yang

diaudit oleh perusahaan akunting ternama di dunia, Arthur

Andersen, ternyata penuh dengan kecurangan (fraudulent) dan

penyamaran data serta syarat dengan pelanggaran etika profesi.

Akibat gagalnya Akuntan Publik Arthur Andersen

menemukan kecurangan yang dilakukan oleh Enron maka

memberikan reaksi keras dari masyarakat (investor) sehingga

berpengaruh terhadap harga saham Enron di pasar modal. Kasus

Enron ini menyebabkan indeks pasar modal Amerika jatuh sampai

25 %. 

Perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan

Enron, Arthur andersen, tidak berhasil melaporkan penyimpangan

yang terjadi dalam tubuh Enron. Di samping sebagai eksternal

auditor, Arthur andersen juga bertugas sebagai konsultan

manajemen Enron. Besarnya jumlah consulting fees yang diterima

Arthur Andersen menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromi

terhadap temuan auditnya dengan klien mereka.

KAP Arthur Andersen memiliki kebijakan pemusnahan

dokumen yang tidak menjadi bagian dari kertas kerja audit formal.

Selain itu, jika Arthur Andersen sedang memenuhi panggilan

pengadilan berkaitan dengan perjanjian audit tertentu, tidak boleh

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 21

Page 22: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

ada dokumen yang dimusnahkan. Namun Arthur Andersen

memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai

mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan

pengadilan.

Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai

kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar

hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur.

Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan hubungan

dan Arthur Andersen pun ditutup. Penyebab kecurangan tersebut

diantaranya dilatarbelakangi oleh sikap tidak etis, tidak jujur,

karakter moral yang rendah, dominasi kepercayaan, dan lemahnya

pengendalian.

Faktor tersebut adalah merupakan perilaku tidak etis yang

sangat bertentangan dengan good corporate governance philosofy

yang membahayakan terhadap business going cocern. Begitu pula

praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur

serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak.Pihak yang dirugikan

dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja, tetapi terutama

karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam

saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya

(social impact).

Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan

meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek.

Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah

menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau principal

untuk memberikan suatu fairrness information mengenai

pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah

dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 22

Page 23: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest

oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat.

Pada tanggal 25 Juni 2002, datang berita yang

mengejutkan bahwa perusahaan raksasa, WorldCom juga

mengalami masalah keuangan. Kemajuan dari kagagalan membuat

dua pembuat undang-undang AS, Michael Oxley dan Paul

Sarbanes, menggabungkan usaha mereka dan mengemukakan

perundang-undangan perubahan tata kelola yang lebih dikenal

sebagai Sarbanes-Oxley Act of 2002 (SOX 2002).

Skandal keuangan yang terjadi dalam Enron dan

Worldcom yang melibatkan KAP yang termasuk dalam “the big

five” mendapatkan respon dari Kongres Amerika Serikat, salah

satunya dengan diterbitkannya undang-undang (Sarbanex-Oxley

Act) yang diprakarsai oleh senator Paul Sarbanes (Maryland) dan

wakil rakyat Michael Oxley (Ohio) yang telah ditandatangani oleh

presiden George W. Bush.

Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP

dilarang memberikan jasa non-audit kepada perusahaan yang di-

audit. Berikut ini adalah sejumlah jasa non-audit yang dilarang:

- Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.

- Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.

- Jasa appraisal dan valuation

- Opini fairness

- Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen

- Broker, dealer, dan penasihat investasi

Dari beberapa kasus di atas dapat disimpulkan bahwa perlunya

penerapan etika profesi ketika bekerja. Selama ini bukan berarti etika professi

tidak penting bahkan sejak awal professi akuntan sudah memiliki dan terus

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 23

Page 24: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

menerus memperbaiki Kode Etik Professinya baik di USA maupun di

Indonesia.

BAB III

KESIMPULAN

Pembahasan etika profesi akuntan di atas, mulai dari definisi, perilaku, kode

etik profesi, masalah – masalah yang di hadapi serta beberapa contoh kasus menjadi

hal yang sangat penting, tidak hanya untuk diketahui dan difahami, tetapi penting

untuk diaplikasikan.

Penerapan etika dalam profesi akuntan publik dilakukan untuk menghindari

berbagai kasus yang merugikan tidak hanya untuk citra pribadi akuntan tersebut ,

tetapi juga merugikan citra kantor dimana akuntan tersebut bekerja.

Oleh karena itu, seorang akuntan publik harus benar – benar menjadikan

kode etik profesi dari IAI sebagai pedoman dalam aktivitasnya sebagai seorang

akuntan tanpa mengurangi ketentuan yang sudah dijelaskan dalam kode etik tersebut.

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 24

Page 25: Tugas Seminar Akuntansi 03

Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, W. Steve, 1992. Ethical Issues in the Practice of Accounting. South

Western Publishing Co.

Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 25