pp keracunan

12
Jumat, 23 September 2011 Mengenal Penanganan Sederhana Keracunan Sebulan sudah blog ini liburan, kagak ada postingan, ketika memulai malesnya minta ampun. Sama halnya dengan nasib proposal penelitian thesisku, berniat baik memanfaatkan liburan puasa dan lebaran untuk merampungkannya, alhasil pra proposalku pun tak kelar, parahnya bahkan tema penelitian pun tak ditemukan. Ajaibnya, “Tugas” utama yang digadang-gadang tak tuntas diwaktu liburan, pra proposalku dalam hitungan kurang dari 3 jam kuselesaikan ketika tiba di Kampus… ooooh… the power of kepepet pun meununjukkan giginya… dan sembari menunggu kabar dari kampus tentang nasib tema thesisku, menyempatkan waktu untuk mengisi Blog ku yang lebih dari sebulan tak ada postingan berarti… Tema kali ini dulu pernah dipublikasikan di catatan Facebook ku, kali ini mencoba me recycle, lagu aja banyak yang dinyanyikan ulang, jadi kagak ada salahnya menulis ulang catatanku sendiri. Dahulu kala, ketika masih “nongkrong” di IGD RSUD M. Yunus, kasus keracunan adalah kasus menarik namun bikin dongkol. Karena biasanya "meracun" diri yang menjadi trend lebih sering terjadi, dari sekedar iseng sampe kebablasan, dari satu tetes sampe satu botol,dari uji kualitas obat ( menguji kualitas racun serangga dan rumput dalam tubuh sendiri) sampe’ mencari perhatian atau pernah 3 rumah keracunan Ikan buntal sampai ada yang tewas. IGD juga pernah Dihebohkan (hiperbola) dengan rombongan pemakan "Ikan Merah" (masih sepupu gerombolan kaos merah dari Thailand) yang pusing-pusing hingga muntah dan lemas + (plus) satu orang yang menguji ketahanan tubuh dengan

Upload: ariev-dietisien-caspian

Post on 07-Aug-2015

27 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

keracunan

TRANSCRIPT

Page 1: pp keracunan

Jumat, 23 September 2011

Mengenal Penanganan Sederhana Keracunan

Sebulan sudah blog ini liburan, kagak ada postingan, ketika memulai malesnya minta ampun. Sama halnya dengan nasib proposal penelitian thesisku, berniat baik memanfaatkan liburan puasa dan lebaran untuk merampungkannya, alhasil pra proposalku pun tak kelar, parahnya bahkan tema penelitian pun tak ditemukan. Ajaibnya, “Tugas” utama yang digadang-gadang tak tuntas diwaktu liburan, pra proposalku dalam hitungan kurang dari 3 jam kuselesaikan ketika tiba di Kampus… ooooh… the power of kepepet pun meununjukkan giginya… dan sembari menunggu kabar dari kampus tentang nasib tema thesisku, menyempatkan waktu untuk mengisi Blog ku yang lebih dari sebulan tak ada postingan berarti…

Tema kali ini dulu pernah dipublikasikan di catatan Facebook ku, kali ini mencoba me recycle, lagu aja banyak yang dinyanyikan ulang, jadi kagak ada salahnya menulis ulang catatanku sendiri. Dahulu kala, ketika masih “nongkrong” di IGD RSUD M. Yunus, kasus keracunan adalah kasus menarik namun bikin dongkol. Karena biasanya "meracun" diri yang menjadi trend lebih sering terjadi, dari sekedar iseng sampe kebablasan, dari satu tetes sampe satu botol,dari uji kualitas obat ( menguji kualitas racun serangga dan rumput dalam tubuh sendiri) sampe’ mencari perhatian atau pernah 3 rumah keracunan Ikan buntal sampai ada yang tewas. IGD juga pernah Dihebohkan (hiperbola) dengan rombongan pemakan "Ikan Merah" (masih sepupu gerombolan kaos merah dari Thailand) yang pusing-pusing hingga muntah dan lemas + (plus) satu orang yang menguji ketahanan tubuh dengan racun serangga. Menurut info ikan tersebut kaya akan protein, sayangnya jika ikan tersebut memakan terumbu karang beracun, racunnya menular kedalam tubuh kita. tapi jangan kuatir, kali ini saya gak mau bergosip tentang ikan, kali ini saya sedikit mengulas tentang keracunan (yang gak lengkap lengkap amat).

kita bisa mencurigai seseorang dicurigai menderita keracunan bila :

Page 2: pp keracunan

Seorang yang sehat mendadak sakit.

Gejalanya tak sesuai dengan suatu penyakit tertentu

Gejalanya menjadi cepat jika ditambah obat dalam dosis yang lebih besar

Keracunan kronik diduga bila penggunaan obat dalam waktu yang lama atau lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan zat-zat kimia.

Keracunan adalah masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang dapat mengganggu kesehatan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Zat yang dapat menimbulkan keracunan dapat berbentuk :

Padat, misalnya obat-obatan, makanan

Gas, misalnya CO, NH3

Cair, misalnya alkohol, bensin, minyak tanah, zat kimia.

Seseorang dapat mengalami keracunan dengan cara :

Tertelan melalui mulut, contohna keracunan makanan, minuman.

Terhisap melalui hidung, misalnya keracunan gas CO

Terserap melalui kulit/mata, misalnya keracunan zat kimia

Berikut ini adalah Macam-Macam Keracunan yang sering terjadi di masyarakat

Keracunan Alkohol

Gejala keracunan alkohol :

Kekacauan mental

Pupil mata dilatasi (melebar)

Sering muntah-muntah

Bau alkohol

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan awal :

Page 3: pp keracunan

Upayakan muntah bila pasien sadar

Pertahankan agar pernapasan baik

Bila sadar, beri minum kopi hitam

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:

Beri cairan Intravena

Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan

Beri bantuan Oksigen

Kolaborasi dalam pemberian obat

Pantau secara kontinyu kesadaran penderita.

Keracunan asetosal (aspirin)

Gejala keracunan asetosal (aspirin) :

Nafas dan nadi cepat

Gelisah

Nyeri perut

Muntah (sering bercampur darah)

Sakit kepala

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :

Upayakan pertolongan dengan membuat nyaman pasien

Bila sadar beri minum air atau susu

Bawa ke sarana kesehatan

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:

Beri cairan Intravena

Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan

Beri bantuan Oksigen

Page 4: pp keracunan

Kolaborasi dalam pemberian obat

Pantau secara kontinyu kesadaran penderita

Keracunan luminal dan obat tidur sejenisnya

Gejala keracunan luminal dan obat tidur sejenisnya :

Refleks berkurang

Depresi pernapasan

Pupil kecil à akhirnya dilatasi (melebar)

Shock à bisa koma

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan Pertama :

Bila penderita sadar, berikan minum hangat serta upayakan agar penderita muntah

Bila penderita tidak sadar, bersihkan saluran pernapasan

Penderita dibawa ke sarana kesehatan terdekat

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:

Beri cairan Intravena

Lakukan Bilas Lambung

Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan

Beri bantuan Oksigen

Kolaborasi dalam pemberian obat

Pantau secara kontinyu kesadaran penderita

Keracunan arsen/racun tikus :

Gejala keracunan arsen/racun tikus :

Page 5: pp keracunan

Perut dan tenggorokan terasa terbakar

Muntah, mulut kering

Buang air besar seperti air cucian beras.

Nafas dan kotoran berbau bawang

Kejang atau syok

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :

Usahakan agar dimuntahkan

Beri minum hangat /susu atau larutan norit

Segera kirim ke puskesmas/rumah sakit

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:

Beri cairan Intravena

Lakukan Bilas Lambung

Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan

Beri bantuan Oksigen

Kolaborasi dalam pemberian obat

Pantau secara kontinyu kesadaran penderita

Keracunan bensin/minyak tanah

Gejala keracunan bensin/minyak tanah :

Inhalasi : nyeri kepala, mual,lemah, sesak nafas

Ditelan : Muntah,diare, sangat berbahaya jika terjadi aspirasi (terhisap saluran pernafasan)

Page 6: pp keracunan

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :

Jangan lakukan muntah buatan

Beri minum air hangat

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:

Beri cairan Intravena

Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan

Beri bantuan Oksigen

Kolaborasi dalam pemberian obat

Pantau secara kontinyu kesadaran penderita

Keracunan makanan laut

Beberapa jenis makanan laut seperti kepiting, rajungan dan ikan lautnya dapat menyebabkan keracunan ;

Gejala :

Masa laten 1/3 – 4 jam

Rasa panas disekitar mulut

Rasa baal pada ekstremitas

Lemah

Mual, muntah

Nyeri perut dan diare

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:

a. Netralisir dengan cairan

b. Upayakan muntah

Keracunan jengkol

Page 7: pp keracunan

Keracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam saluran kencing. Ada beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya keracunan yaitu jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan penyerta lainnya.

Gejala :

Nafas, mulut dan air kemih penderita berbau jengkol

Sakit pinggang yang diserta sakit perut

Nyeri waktu buang air kecil

Buang air kecil disertai darah.

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:

minum air putih yang banyak

Obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:

1. Beri cairan Intravena

2. Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan

4. Kolaborasi dalam pemberian obat (Meylon)

Keracunan jamur

Gejala alam yang muncul dalam jarakbeberapa menit sampai 2 jam.

Gejala :

Sakit perut

Muntah

Page 8: pp keracunan

Diare

Berkeringat banyak

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:

Netralisasi dengan cairan

Upayakan pasien muntah

Keracunan Makanan

Penyebab adalah staphylococcus atau bakteri lainnya. Seringkali menyebabkan keracunan dengan masa laten 2-8 jam.

Gejala :

Mual, muntah

Diare

Nyeri perut

Nyeri kepala, demam

Dehidrasi

Dapat menyerupai disentri

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :

Muntah buatan

Beri minuman yang banyak

Pemberian antibiotik jika diperlukan

Prinsip penatalaksanaan keracunan

Page 9: pp keracunan

Repot ya... tapi intinya dalam penanganan keracunan, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Mencegah /menghentikan penyerapan racun

A. Bila Racun ditelan, prinsipnya cuma dua:

Encerkan racun yang ada dalam lambung, sekaligus menghalangi penyerapannya dengan cara memberikan cairan dalam jumlah banyak. Pertolongan pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan karbon aktif atau arang aktif ke korban. Di pasaran, ada arang aktif yang dijual. Salah satu yang terkenal norit.

Tablet berwarna hitam ini punya sifat arang aktif yang mampu menyerap apapun yang ada di sekitarnya, termasuk racun. Semakin banyak yang dimakan, semakin banyak racun yang diserap. Hanya saja, norit cuma menyerap racun yang masih di saluran pencernaan dan belum ikut beredar dalam darah.

Meskipun norit mampu menyerap banyak racun, norit nyatanya juga menyerap zat gizi dan vitamin yang terdapat pada makanan. Oleh karena itu, saat menenggak norit, korban juga harus terus diberikan minum air putih untuk menggantikan zat yang ikut terserap norit.

Bila norit tak tersedia, kita bisa menggantikannya dengan susu. Susu memiliki kelebihan mengikat racun yang ada dalam tubuh agar tak beredar dalam tubuh. Susu juga bisa merangsang muntah sehingga makanan beracun bisa ikut keluar.

Namun, tak semua korban keracunan bisa diberikan susu atau norit. Korban keracunan karena zat korosif seperti bensin dan minyak tanah pantang mengonsumsi susu dan norit. Pemberian susu dan norit malah bisa memperparah. Pengenceran dengan susu tidak boleh dilakukan pada penderita yang menelan kamper.

Page 10: pp keracunan

Upayakan pasien muntah, efektif bila dilakukan dalam 4 jam setelah racun ditelan. Dapat dilakukan dengan cara mekanik yaitu dengan merangsang dinding faring dengan jari atau suruh penderita untuk berbaring tengkurap, dengan kepala lebih rendah dari pada bagian dada. Muntah tidak boleh dilakukan pada keracunan zat korosif, keracunan zat kerosene, serta pada penderita tidak sadar.

Tindakan di atas tidak boleh dilakukan pada pasien yang tidak sadar. Segera bawa ke Rumah Sakit, penanganan dirumah sakit, biasanya dikerjakan dengan cara membilas lambung, yaitu memasukan Selang Kedalam lambung (NGT) lalu mengalirkan NaCl 0,9% 1-2L, tapi itupun tidak berlaku pada pasien keracunan zat korosif.

B. Bila racun melalui kulit/mata

a. Pakaian yang terkontaminasi dilepas

b. Cuci/bilas bagian yang terkena dengan air

c. Perhatikan jangan sampai penolong ikut terkena