power point etiologi penyakit pulpa dan periradikuler
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
1/11
ETIOLOGI PENYAKIT PULPA
DAN PERIRADIKULER
Oleh : DELI MONA
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
2/11
Iritasi pada jaringan pulpa dan
jaringan periradikuler akan
mengakibatkan inflamasi. Iritan utamaterhadap jaringan ini dapat dibagi atas
iritan hidup dan iritan tidak hidup.
Yang termasuk iritan hidup adalahberbagai mikroorganisme dan virus
sedangkan iritan tidak hidup adalah
iritan iritan mekanik, iritan suhu, dan
iritan kimia.1
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
3/11
1.Iritan Mikroba
Mikroorganisme yang terdapat dalam
karies merupakan sumber utamairitasi terhadap jaringan pulpa dan
periradikuler. Email dan dentin yang
karies mengandung berbagai spesiesbakteri misalnya Streptococcus
mutans, laktobasilus, dan
Actinomyces.Pemajanan langsung
terhadap mikroorganisme bukan
merupakan prasyarat bagi respon dan
inflamasi pulpa
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
4/11
Jaringan pulpa bisa tetap terinflamasi
untuk waktu yang lama sampai akhirnya
menjadi nekrosis atau bisa dengan
cepat menjadi nekrosis.
Hal ini bergantung pada beberapa faktor
yaitu
Virulensi bakteri
Kemampuan untuk mengeluarkan cairan
inflamasi guna mencegah peningkatan
tekanan intrapulpa yang besar
Ketahanan penjamu
Jumlah sirkulasi
Drainase limfe
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
5/11
2.Iritan Mekanik
Preparasi kavitas yang dalam,
pembuangan struktur gigi tanpa
pendinginan yang memadai, dampak
trauma, trauma oklusal , kuretase
periodontium yang dalam, dan gerakan
ortodonsia, merupakan iritan suhu danfisik yang paling berperan terhadap
jaringan pulpa. Jika tindakan
kewaspadaan (precaution) diabaikan,preparasi kavitas atau preparasi mahkota
akan merusak odontoblas.
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
6/11
3. Iritan Kimia
Iritan kimia pulpa mencakup berbagai zat
yang digunakan untuk desentisasi,
sterilisasi, pembersih dentin, dan zat
yang terdapat pada material tambalan
sementara dan permanen serta pelapik
kavitas. Zat iritan lainnya adalahpembersih kavitas seperti alcohol,
kloroform, hydrogen peroksida dan
berbagai macam asam, bahan kimiayang terdapat dalam larutan desentisasi,
pelapik kavitas dan basis, dan juga
bahan tambalan sementara danermanen.
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
7/11
Perantara Inflamasi Non Spesifik
Iritasi pulpa mengakibatkan pengaktifan
bermacam-macam system biologis
seperti reaksi inflamasi non spesifik
yang diperantarai oleh :1,3
Histamin
Bradykinin
PMN lysosomal enzymes
Neuropeptides
Arachidonik
Acid Metabolites
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
8/11
Metabolit Asam Arakhidonik
Cell Membrane
Phospholipase A2
Cylooxigenase
Hypooxygenase
Prostaglandi Prostacyclin Thromboxane A2 Leukotriens
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
9/11
Respon Imunologik
Selain reaksi inflamasi non spesifik,
respon imun juga dapat menginisasi danmemperparah penyakit pulpa. Antigen
yang potensial adalah bakteri dan
produk sampingnya yang terdapat dalamkaries, yang secara langsung (atau
melalui tubulus) dapat memulai berbagai
macam reaksi yang berbeda.
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
10/11
Perkembangan Lesi
Cedera pulpa ringan tidak mengakibatkan
perubahan yang signifikan. Akan tetapicedera sedang sampai parah akanmengakibatkan inflamasi setempat danlepasnya perantara inflamasi dalam
konsentrasi tinggi.Meningkatnya inhibitorprotease dalam pulpa yang terinflamasisedang sampai parah mengindikasikanadanya pemodifikasi alami. Akibatdilepaskannya perantara inflamasi dalam
jumlah besar akan meningkatkanpermeabilitas vaskuler, statis vaskuler
dan migrasi leukosit ke area tempat
-
7/29/2019 Power Point Etiologi Penyakit Pulpa Dan Periradikuler
11/11
Restoratif Prosedur
Diantara berbagai bentuk perawatan
dental, prosedur restorative adalahpenyebab paling utama dari cederanya
pulpa. Trauma pada gigi tidak selalu
dapat dihindarkan, terutama tindakanekskavasi suatu lesi karies yang dalam
atau preparasi mahkota penuh.Akan
tetapi klinisi yang cermat,berkat
kesadarannya akan kemungkinan
bahaya yang menyertai setiap tahap
prosedur restorasi, akan dapat
meminimalkan atau mencegah cedera.