portofolio plasennta previa icha revisi
DESCRIPTION
thghfgfdgTRANSCRIPT
No. ID/ Nama Peserta : dr. Octiara Gisca Amilia
No. ID/ Nama Wahana : RSUD Sungai Dareh
Topik : Plasenta Previa
Tanggal Kasus : 10 Agustus 2015 Presenter : dr. Octiara Gisca Amilia
Tanggal Presentasi : September 2015 Pendamping : dr.Nurafdaliza
Tempat Presentasi : RSUD Sungai Dareh
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Pasien sedang hamil anak ke 2 mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak 15
jam SMRS, berwarna merah segar, tidak bergumpal, lendir (-), tanpa disertai nyeri. Darah
merembes terus menerus sampai menghabiskan ± 2 pembalut. Pasien mengaku masih
merasakan gerakan janinnya. Pasien pernah mengalami hal serupa 1 minggu sebelumnya,
namun karena darah yang keluar hanya sedikit, pasien memutuskan tidak memeriksakan
diri ke dokter. Saat ini pasien umur kehamilan diketahui sudah 34 minggu.
Tujuan : Mendiagnosis dan menatalaksana yang tepat pada kasus Plasenta Previa.
Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas Diskusi Presentasi & Diskusi Email Pos
Data Pasien Nama : Ny. W / 28 Tahun No. Registrasi :
Nama Wahana : RSUD Sungai Dareh Terdaftar Sejak : 10 Agustus 2015
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
Diagnosis / Gambaran Klinis :
perempuan; 28 tahun; G2P1A0 hamil 33-34 minggu mengalami perdarahan dari jalan
lahir berwarna merah segar.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada riwayat HT,DM,Jantung, Asma,Alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami keadaan serupa dengan pasien
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum / Kesadaran : tampak sakit sedang / compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 84 x/mnt
Frekuensi nafas : 20 x/mnt
Suhu : 36,9 oC
Abdomen : membuncit, linea nigra (+)
Pemeriksaan Leopold
Leopod I : teraba lunak,burang bundar, kurang melenting: kesan bokong
Leopod II : Kanan Teraba bagian kecil-kecil janin, Kiri teraba bagian yang
memanjang, TFU: 28 cm, DJJ 139 x/mnt reguler, His(-), TBJ 2480 gr.
Leopod III : Teraba bagian bulat, keras, bagian terbawah belum masuk
panggul, teraba 5/5 bagian.
Leopod IV : Konvergen
Pemeriksaan dalam:
inspekulo: portio livid, OUE terbuka 1cm, tampak jaringan plasenta di muara
OUE, flour (-), fluxus (+), darah tidak aktif.
Vaginal touche: tidak dilakukan.
Lab
HB : 9,3 g/dl
Leukosit : 15.500 mm3
Trombosit : 139.000 mm3
Ht : 26%
USG
Tampak janin tunggal hidup, presentasi kepala
Aktivitas dan gerakan janin dalam batas normal
Biometri janin FL : 33-34 minggu, TBJ 2365 gram
Cairan ketuban cukup
Tampak plasenta di korpus posterior meluas menutupi OUI
Diagnosis
G2P1A0 hamil 33 – 34 minggu dengan HAP e.c plsenta previa totalis Janin
Tunggal Hidup presentasi kepala.
Penatalaksanaan
Bed rest total
Observasi Tanda vital, DJJ,tanda-tanda perdarahan
IVFD RL 20 gtt/menit
Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr
Inj dexametason 6mg/12jam
tab nifedipin 4 x 10mg
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Daftar Pustaka
1. Cunningham Gary F, Leveno J Kenneth , Bloom L Steven , Hauth C John , III
Gilstrap Larry , Wenstrom D Katharine . Williams Obstetrics 22ND EDITION 2005
2. Wiknjosastro Hanifa , Saifuddin Bari Abdul , Rachimhadhi Trijatmo . Ilmu Kebidanan ,
edisi ketiga , cetakan keempat ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo , 1997.
3. Sastrawinata.S, Martaadisoebrata, Wirakusumah.F, Perdarahan Antepartum. Obstetri
patologi ilmu kesehatan reproduksi. Edisi 2. Jakarta. Fakultas Kedoteran Universitas
Padjajaran. 2005.91-98.
4. Prawiraharjo, Sarwono: Ilmu kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka, 2009: 677-681:
448-458.
5. Clark SL. Placentae previa and abruption placentae. In: Creasy RK, Resnik R, eds.
Maternal fetal Medicinie. 5th ed. Philadelphia, Pa: WB saunders;2004:715.
Hasil Pembelajaran
Menegakkan diagnosis HAP ec Plasenta previa
Memberikan penatalaksanaan yang tepat terhadap kasus placenta previa
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Subjektif :
Pasien datang ke RSUD Sungai Dareh dengan keluhan perdarahan dari jalan
lahir. Perdarahan diakui berlangsung sejak ± 15 jam SMRS, darah berwarna merah segar
tanpa disertai rasa nyeri. Perdarahan awalnya bercak-bercak saja kemudian bertambah
banyak sekitar setengah gayung. Pasien tidak merasakan sakit pada perut saat terjadi
perdarahan. Sebelumnya pasien pernah mengalami hal yang serupa namun perdarahan
yang terjadi hanya sedikit. Riwayat perut mules menjalar ke pinggang tidak dirasakan
pasien. Riwayat keluar lendir bercampur darah disangkal. Riwayat keluar air-air disangkal.
Riwayat diurut-urut tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat minum obat/jamu
disangkal, riwayat berhubungan intim satu minggu terakhir disangkal, pasien memiliki
riwayat haid teratur namun pasien lupa HPHT dan gerakan janin masih dirasakan.
Riwayat kehamilan pertama spontan ditolong oleh dokter dengan berat badan
lahir bayi 3500 gram, berjenis kelamin perempuan, hidup. Riwayat Trauma (-), hipertensi
(-), kencing manis (-), riwayat keguguran sebelumny (-).Pasien biasanya kontrol ke bidan
desa sebelumnya. Pasien biasanya memeriksakan kehamilan 1 bulan sekali. Pasien tidak
ada riwayat merokok dan mengonsumsi alkohol, tidak pernah mengalami infeksi saat
hamil .
2. Objective
Pemeriksaan UmumKeadaan umum : baikKesadaran : compos mentisTekanan darah : 120/80 mmHgNadi : 80 x/ menit, teratur,Pernapasan : 20 x/ menitTemperatur : 36,9 ºC
Keadaan Spesifik
Kepala
konjungtiva palpebra pucat (-), sklera ikterik (-), cloasma gravidarum (+)
Leher
Pembesaran KGB (-)
Thorax
Bentuk dada normal, retraksi (-), nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi (-),
mamae tampak tegang, hiperpigmentasi areola mamae (+)
Paru: sonor pada kedua lapangan paru, vesikuler normal,ronki(-),wheezing (-)
Jantung: HR 80 x/ menit, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
membuncit, linea nigra (+), striae gravidarum(+), nyeri tekan (-), hepar/lien
sulit dinilai
Ekstremitas
Edema pretibial (-)
Status obstetric :
1. Inspeksi
Kepala : Kloasma gravidarum (-)
Dada : Mammae tegang, areola dan paplilla mammae hiperpigmentasi
Abdomen : perut tampak membesar kedepan, stria gravidarum (+), bekas operasi
Caesar (-)
Urogenital : Tampak darah segar segar keluar dari vagina
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABOLATORIUM
HB : 9,3 g/dl
Leukosit : 15.500 mm3
Trombosit : 139.000 mm3
Ht : 26%
USG
Tampak janin tunggal hidup, presentasi kepala
Aktivitas dan gerakan janin dalam batas normal
Biometri janin FL : 33-34 minggu, TBJ 2365 gram
Cairan ketuban cukup
Tampak plasenta di korpus posterior meluas menutupi OUI
3. A ssessment :
Dari anamnesis didapatkan keterangan bahwa pasien seorang G2P1A0 datang
dengan keluhan keluar darah segar dari jalan lahir sekitar setengah gayung sejak ± 15 jam
sebelum masuk rumah sakit, darah berwarna merah segar , tanpa disertai rasa nyeri, gerak
janin (+), air ketuban keluar (-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan perut yang membesar
sesuai umur kehamilan pada inspeksi. Pada palpasi, janin tunggal, letak memanjang,
punggung di sebelah kiri, presentasi kepala. DJJ = 139 x/menit, TFU = 28 cm, nyeri tekan (-).
Pada pemeriksaan penunjang (USG) didapatkan hasil Janin tunggal, memanjang, preskep,
nampak plasenta di korpus posterior meluas menutupi OUI, Tampak janin tunggal hidup,
presentasi kepala, biometri janin FL : 33-34 minggu, TBJ 2065 gram,cairan ketuban cukup
dengan kesan plasenta previa totalis.
Perdarahan antepartum merupakan perdarahan dari jalan lahir yang terjadi setelah
umur kehamilan 22 minggu , umumnya terjadi pada triwulan ketiga atau setelah kehamilan
28 minggu. Perdarahan antepartum biasanya bersumber dari kelainan plasenta seperti
plasenta previa, solusio plasenta, rupture sinus marginalis dan vasa previa.
Pada pasien ini perdarahan antepartum yang terjadi akibat dari plasenta previa
yaitu suatu keadaan dimana letak plasenta yang abnormal, pada segmen bawah uterus
sehingga plasenta menutupi seluruh jalan lahir. Hal ini didukung oleh terjadinya perdarahan
dari jalan lahir berupa darah merah segar, tidak terasa nyeri, terjadi secara tiba-tiba tanpa
sebab pada trimester 3 (usia kehamilan 33-34 minggu) serta hasil USG yang menunjukkan
pertumbuhan plasenta pada SBR yang memberi kesan plasenta previa totalis.
Perdarahan pervaginam pada plasenta previa terjadi tiba-tiba tanpa sebab. Hal ini
terjadi karena pembentukan segmen bawah rahim berlangsung berkelanjutan secara bertahap
dan perlahan, laserasi baru akan terjadi dan perdarahan pun akan berulang sekalipun tanpa
sebab, seperti coitus ataupun trauma. Perdarahan dapat pula terjadi karena pinggir plasenta
terlepas akibat tidak dapat mengikuti kontraksi uterus (Braxton Hicks/kontraksi palsu) yang
meningkat pada kehamila aterm.
Penatalaksanaan pasien dengan plasenta previa tergantung pada keadaan umum
pasien (kadar Hb>8gr%), umur kehamilan, banyaknya perdarahan, serta ada tidaknya tanda
persalinan. Pada awal masuk rumah sakit dilakukan manajemen ekspektatif terhadap pasien
ini. Hal ini sesuai dengan beberapa kriteria manajemen ekspektatif, antara lain umur
kehamilan < 37 minggu, perdarahan sedikit, belum ada tanda-tanda persalinan, keadaan
umum pasien baik (Hb = 9,3 gr%). Manajemen ini bertujuan supaya janin tidak lahir
premature. Penanganan tersebut berupa :
Rawat inap, tirah baring mutlak, berikan antibiotik profilaksis
Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi plasenta, usia kehamilan,
profil biofisik, letak dan presentasi janin
Infus D 5% dan elektrolit
Nifedipin 3×20 mg/hari
Betamethason 24 mg IV dosis tunggal untuk pematangan paru janin)
Pematangan paru pada janin 28-34 minggu
Persiapan transfusi autologus bila Hb ibu < 7.5 g%
Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin.
Bila setelah usia kehamilan di atas 34 minggu, plasenta masih berada disekitar ostium
uteri internum, maka dugaan plasenta previa menjadi jelas, sehingga perlu dilakukan
observasi dan konseling untuk menghadapi kemungkinan keadaan gawat darurat.
Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih lama, pasien
dapat dipulangkan untuk rawat jalan .
4. Planning :
Diagnosis :
G2P1A0 hamil 33 – 34 minggu dengan HAP e.c plsenta previa totalis Janin
Tunggal Hidup presentasi kepala.
Tatalaksana :
ekspektatif
Bed rest total
Observasi Tanda vital, DJJ,tanda-tanda perdarahan
IVFD RL 20 gtt/menit
Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr
Inj dexametason 6mg/12jam
tab nifedipin 4 x 10mg
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad sanam : ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Pada hari ini tanggal September 2015 telah dipresentasikan portofolio oleh :
Nama peserta : dr. Octiara Gisca Amilia
Dengan judul : Plasenta Previa
Nama pendamping : dr. Nurafdaliza
Nama Wahana: RSUD Sungai dareh
NO Nama Peserta Tanda Tangan
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
Berita acara ini disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Sungai Dareh , September 2015
Pembimbing
( dr.Nurafdaliza )