etika profesi,icha

22
ETIKA PROFESI Etika Sanitarian Di Masyarakat” Dosen Pengampuh Disusun Oleh: ICHA SAPUTRI RISNIARTI 20131320246 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI D-IV

Upload: ichasaputririsniarti

Post on 26-Dec-2015

130 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

etika profesi sanitarian

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Profesi,Icha

ETIKA PROFESI

“Etika Sanitarian Di Masyarakat”

Dosen Pengampuh

Disusun Oleh:

ICHA SAPUTRI RISNIARTI20131320246

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAKJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI D-IV 2014

Page 2: Etika Profesi,Icha

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesionalisme tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan ditunjukkan dengan perilaku tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan, mandiri, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta senantiasa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan tidak dapat dielakkan lagi. Peraturan perundang-undangan sudah mulai diarahkan kepada kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas tersebut. Sanitarian/ahli kesehatan lingkungan harus mampu bersaing dengan profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan dari negara lain. Untuk itu diperlukan adanya standar profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan sebagai pedoman standarisasi bagi profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan.

Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air, udara, tanah, makanan dan vector penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja, industri, dan transportasi. Standar Kompetensi Sanitarian yaitu Peran, Fungsi dan Kompetensi Yang Harus Dimiliki Oleh Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan :

1.      Peran Sebagai Pelaksana Kegiatan Kesehatan Lingkungan,Pengajar, Pelatih dan Pemberdayaan Masyarakat, pengelola kesehatan lingkungan.

2.      Fungsi menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia untuk Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan, Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia, Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia, Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan dan Mengevaluasi hasil

3.      Kompetensi mampu mengidentifikasi komponen-komponen yang mempengaruhi kesehatan manusia.

B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi2. Apa hubungan etika profesi dengan sanitarian3. Etika profesi sanitarian terhadap masyarakat

C. TujuanUntuk mengetahui apa itu etika profesi dan hubungannya dengan sanitarian beserta hunungan etika sanitarian terhadap masyarakat.

Page 3: Etika Profesi,Icha

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Profesi

1. Pengerian etika

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian (Wignjosoebroto, 1999).   

Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan etika, sebagai berikut :

1.Terminius Technicus, etika dipelajari untuk ilmu pngetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.

2. Manner and custom, membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan / adat yang melekat dalam kodrat manusia yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau prbuatan manusia.

2. Pengertian profesi

Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik menggunakan teknik-teknik ilmiah , serta dedikasi yang tinggi.Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan.  Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut prefesional, sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya.

Menurut Arifin (2006), secara umum profesi memiliki 3 ciri yaitu :

a. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi.

b. Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan.

c. Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat

Page 4: Etika Profesi,Icha

3. Pengertian Etika Profesi

Etika profesi terdiri dari dua kata, yaitu “etika” dan “profesi”. Etika profesi berisi norma-norma atau peraturan yang harus dipatuhi dan dihindari oleh anggota profesi pada waktu melakukan tugasnya sehingga berlaku suatu” keharusan” dua pihak, yang disebut dengan hak dan kewajiban.

Etika profesi adalah penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam pekerjaan yang dikuasai karena pendidikan keahlian.

Penerapannya berwujud: Bagaimana seseorang mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan yang dilatar belakangi oleh kondisi yang memungkinkan bertindak.

4. Prinsip Etika Profesi

Tanggung jawab. Setiap orang yang mempunyai profesi tertentu diharapkan selalu bersikap bertanggung jawab dalam dua arah, yaitu :

a. terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

b. Terhadap dampak dari segi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.

Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya

Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum professional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya.

B. Hubungan Etika Profesi Dengan Sanitarian1. Pengertian Profesi Sanitarian

Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air, udara, tanah, makanan dan vector penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja, industri, transportasi dan matra.

Sanitarian adalah seorang profesional atau technical practitioner dari hygiene masyarakat yang aktivitasnya terkonsentrasi pada aspek-aspek hygiene lingkungan. Dalam pengertian ini sanitarian bisa tenaga paramedis maupun medis yang telah mendapat tambahan keahlian sebagai sanitarian

(Sanitarian’s hand book).Sanitarian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untukmelakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaanmasyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk

Page 5: Etika Profesi,Icha

dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dansehat (SK Menpan nomor: 19/KEP/M.PAN/11/2000).

Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidangkesehatan lingkungan yang memberikan perhatiaan terhadap aspek kesehatanlingkungan air, udara, tanah, makanan dan vektor penyakit pada kawasanperumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja, industri, transportasi danmatra (SK Menkes nomor:373/MENKES/SK/III/2007 tentang StandarProfesi Sanitarian)

2. Peran Dan Tanggung Jawab Seorang Sanitariana. Sebagai pelaksana kegiatan kesehatan lingkungan, Sanitarian mempunyai 4

(Empat) fungsi, antara lain :1) Menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia.2) Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan secara tepat

berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan.3) Menginformasikan hasil pemeriksaan/pengukuran.4) Menetapkan penyimpangan hasil pemeriksaan terhadap standar baku mutu

sanitasi bersih.

b. Sebagai pengelola kesehatan lingkungan, sanitarian mempunyai 5 (lima) fungsi:1) Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi

kesehatan lingkungan2) Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan manusia.3) Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan manusia.4) Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan.5) Mengevaluasi hasil Penanggulangan.

c. Sebagai peneliti, sanitarian mempunyai 2 (dua) fungsi:1) Menentukan masalah kesehatan lingkungan.2) Melaksanakan kegiatan penelitian teknologi tepat.

d. Sebagai pengajar, pelatih dan pemberdayaan masyarakat, sanitarian mempunyai 5 (lima) fungsi:1) Menginventarisasi pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang kesehatan

lingkungan.2) Menentukan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan lingkungan yang

perlu diintervensi.3) Merencanakan bentuk intervensi perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku

tentang kesehatan lingkungan.

Page 6: Etika Profesi,Icha

4) Melaksanakan intervensi terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan kaidah kesehatan.

5) Mengevaluasi hasil intervensi

3. Standart Profesi Sanitarian

Profesionalisme tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan ditunjukkan dengan perilaku tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan, mandiri, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta senantiasa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan tidak dapat dielakkan lagi. Peraturan perundang-undangan sudah mulai diarahkan kepada kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas tersebut. Sanitarian/ahli kesehatan lingkungan harus mampu bersaing dengan profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan dari negara lain. Untuk itu diperlukan adanya standar profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan sebagai pedoman standarisasi bagi profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan. Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air, udara, tanah, makanan dan vector penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja, industri, transportasi dan matra.Standar Kompetensi Sanitarian yaitu Peran,

Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan pada Pasal 23 ayat (1) “Tenaga kesehatan berwenang untukmenyelenggarakan pelayanan kesehatan”. Ayat (2) “Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanankesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki”. Dan ayat (3)“Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah”. Pada Pasal 24 ayat (1) mengamanatkan “Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional”. Selanjutnya pada ayat (2) “Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh organisasi profesi”. Standar profesi adalah batasan kemampuan (knowledge, skill, and professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi. Standar Profesi Sanitarian/Ahli kesehatan lingkungan telah dirumuskan dalam Musyawarah nasional HAKLI ke V di Surabaya tahun 2005, melalui Ketetapan HAKLI Nomor 03/MUNAS/V/2005 tentang Standar Profesi Sanitarian/Ahli kesehatan lingkungan. Ketetapan Munas tersebut kemudian disyahkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, melalui Keputusan nomor: 373/Menkes/SK/III/2007 Tentang

Page 7: Etika Profesi,Icha

Standar Profesi SanitarianStandar profesi sanitarian disusun dengan tujuan:

Tujuan Umum: Sebagai acuan bagi para ahli kesehatan lingkungan dalam berperan aktif dan terarah dan terpadu dalam pembangunan kesehatan nasional.

Tujuan Khusus: Sebagai pedoman bagi para ahli kesehatan lingkungan dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai tenaga kesehatan dibidang kesehatan lingkungan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.

A. Fungsi dan Kompetensi Yang Harus Dimiliki Oleh Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan 

Peran Sebagai Pelaksana Kegiatan Kesehatan Lingkungan,Pengajar, Pelatih dan Pemberdayaan Masyarakat, pengelola kesehatan lingkungan

Fungsi : Menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia untuk Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan, Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia, Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia, Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan dan Mengevaluasi hasil

kompetensi : Mampu mengidentifikasi komponen-komponen yang mempengaruhi kesehatan manusia. 

B. Daftar Kompetensi Sanitarian/Kesehatan Lingkungan1) Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah caira. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair

Kompetensi yang harus dimiliki :b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik air dan limbah cair 2) Melakukan pemeriksaan kualitas kimia air dan limbah caira. Melakukan pengambilan sampel kualitas kimia air dan limbah cair.b. Melakukan pengiriman sampel kualitas kimia air dan limbah cair. c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia air dan limbah cair. 3) Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air limbah cair a. Melakukan pengambilan sampel mikrobiologi air limbah cairb. Melakukan pengiriman sampel mikrobiologi air limbah cairc. Melakukan pemeriksaan sampel mikrobiologi air limbah cair 4) Melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara / kebisingan / getaran /

kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi a. Melakukan pengambilan sampel kualitas fisik udara / kebisingan/ getaran /

kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasib. Melakukan pengiriman sampel kualitas fisik udara / kebisingan / getaran /

kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi

Page 8: Etika Profesi,Icha

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik udara / kebisingan / getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi

5) Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udaraa. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia udara b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas kimia udarac. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia udara 6) Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi udaraa. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi udara 7) Melakukan pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padata. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah

padatb. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik tanah dan limbah padat 8) Melakukan pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah

padatb. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan-pemeriksaan kualitas kimia tanah

dan limbah padatc. Melakukan pemeriksaan sampel pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah

padatd. Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat 9) Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi tanah dan

limbah padat a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan

parasitologi tanah dan limbah padatb. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan

parasitologi tanah dan limbah padat c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan parasitologi tanah dan

limbah padat kualitas kimia tanah dan limbah padat. 10) Melakukan pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minumana. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik makanan dan

minuman b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minumanc. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik makanan dan minuman 11) Melakukan pemeriksaan kualitas kimia makanan dan minumana. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia makanan dan

minumanb. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas kimia makanan dan

minuman

Page 9: Etika Profesi,Icha

c. Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia makanan dan minuman 12) Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi makanan

dan minuman a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan

parasitologi makanan dan minumanb. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan

parasitologi makanan dan minumanc. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan parasitologi makanan

dan minuman 13) Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi sampel usap

alat makanan minuman rectuma. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi parasitologi

sampel usap alat makanan dan minumanb. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi parasiologi

sampel usap alat makanan dan minuman c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi parasitologi sampel usap

alat makanan dan minuman 14) Melakukan survai vector dan binatang pengganggu 15) Melakukan pengukuran kuantitas (debit) air dan air limbah.16) Mengidentifikasi makro dan miro bentos di badan aira. Melakukan pengambilan sampel makro dan mikro bentos di badan air. 17) Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoringa. Melakukan pengambilan sampel toksikan dan biomonitoring.b. Melakukan pengiriman sampel toksikan dan biomonitoring.c. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring.18) Melakukan analisis dampak kesehatan lingkungan. 19) Mengelola program keselamatan kerja. hygiene industri, kesehatan, dan 20) Mengoperasikan alat pengeboran air tanah. 21) Melakukan pengeboran air tanah untuk pembangunan sarana air bersih.22) Melakukan pendugaan air tanah.23) Mengoperasikan alat-alat aplikasi pengendalian vektor. 24) Mengelola alat-alat pengambil sampel udara. 25) Melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan (komunikasi) 26) Mengawasi sanitasi pengelolaan linen. 27) Melakukan pengelolaan limbah padat sesuai jenisnya. 28) Melakukan pengendalian vektor dan pengganggu. 29) Melakukan pengelolaan pembuangan tinja.30) Mengawasi sanitasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.31) Melakukan surveilence penyakit berbasis lingkungan.32) Berwirausaha di bidang kesehatan pelayanan kesehatan lingkungan. 33) Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan.

Page 10: Etika Profesi,Icha

34) Menilai kondisi kesehatan perumahaan (kepadatan hunian, lantai, dinding, atap, ventilasi, jendela, dan penataan ruangan/bangunan).

35) Menerapkan prinsip sanitasi pengelolaan makanan.36) Mengawasi sanitasi tempat pembuatan, penjualan, penyimpanan,

pengangkutan & penggunaan pestisida. 37) Mengawasi Sanitasi Tempat-tempat Umum, Industri, Pariwisata,

Pemukiman dan Sarana Transportasi.38) Melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.39) Melakukan intervensi administratif sesuai hasil analisis sampel air, tanah,

udara, limbah makanan dan minuman, vektor dan binatang pengganggu. 40) Melakukan intervensi sosial sesuai hasil analisis sampel air, tanah, udara,

limbah makanan dan minuman, vektor, dan binatang pengganggu. 41) Mengelola klinik snitasi

4. Kode Etik Sanitarian

Organisasi Profesi Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia [ HAKLI ] menyusun dan menetapkan kode etik sanitarian atau ahli kesehatan lingkungan sebagai landasan semangat, moralitas dan tanggung jawab yang berkeadilan dan merupakan kewajiban baik untuk dirinya sendiri, teman seprofesinya, klien /masyarakat maupun kewajiban yang sifatnya umum sebagai insan profesidan dalam melaksanakan peran dan pengabdiannya, dalam melakukan kewajiban profesinya yang terdiri dari Kewajiban Umum, kewajiban sanitarian terhadap klien / masyarakat, kewajiban sanitarian terhadap teman seprofesi, kewajiban sanitarian terhadap diri sendiri.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 373/Menkes/SK/III/2007 Tanggal : 27 Maret 2007 Tentang Standar Profesi Sanitarian, berikut merupakan Kode Etik Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

a. Kewajiban umum

Page 11: Etika Profesi,Icha

1. Seorang sanitarian harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan profesi sanitasi dengan sebaik-baiknya.

2. Seorang sanitarian harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.

3. Dalam melakukan pekerjaan atau praktek profesi sanitasi, seorang sanitarian tidak boleh dipengaruhi sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

4. Seorang sanitarian harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri sendiri.

5. Seorang sanitarian senantiasa berhati-hati dalam menerapkan setiap penemuan teknik atau cara baru yang belum teruji kehandalannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

6. Seorang hanya memberi saran atau rekomendasi yang telah melalui suatu proses analisis secara komprehensif.

7. Seorang sanitarian dalam menjalankan profesinya, harus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan menjunjung tinggi kesehatan dan keselamatan manusia, serta kelestarian lingkungan.

8. Seorang sanitarian harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan klien atau masyarakat dan teman seprofesinya, dan berupaya untuk mengingatkan teman seprofesinya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau kebohongan dalam Menangani masalah klien atau masyarakat.

9. Seorang sanitarian harus menghormati hak-hak klien atau masyarakat, hak-hak teman seprofesi, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan klien atau masyarakat.

10. Dalam melakukan pekerjaannya seorang sanitarian harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan seluruh aspek kesehatan lingkungan secara menyeluruh, baik fisik, biologi maupun sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.

11. Seorang sanitarian dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

b. Kewajiban Sanitarian Terhadap Masyarakat

Page 12: Etika Profesi,Icha

1. Seorang sanitarian wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penyelesaian masalah klien atau masyarakat. Dalam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau penyelesaian masalah, maka ia wajib berkonsultasi, bekerjasama dan atau merujuk pekerjaan tersebut kepada sanitarian lain yang mempunyai keahlian dalam penyelesaian masalah tersebut.

2. Seorang sanitarian wajib melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab.3. Seorang sanitarian wajib melakukan penyelesaian masalah sanitasi secara tuntas

dan keseluruhan.4. Seorang sanitarian wajib memberikan informasi kepada kliennya atas pelayanan

yang diberikannya.5. Seorang sanitarian wajib mendapatkan perlindungan atas praktek pemberian

pelayanan.

c. Kewajiban Sanitarian Terhadap Teman Sejawat/Seprofesi

1. Seorang sanitarian memperlakukan teman seprofesinya sebagai bagian dari penyelesaian masalah.

2. Seorang sanitarian tidak boleh saling mengambil alih pekerjaan dari teman seprofesi, kecuali dengan persetujuan, atau berdasarkan prosedur yang ada.

d. Kewajiban Sanitarian Terhadap Diri Sendiri

1. Seorang sanitarian harus memperhatikan dan mempraktekan hidup bersih dan sehat supaya dapat bekerja dengan baik.

2. Seorang sanitarian harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan lingkungan, kesehatan dan bidang-bidang lain yang terkait.

e. Hambatan Penerapan Kode EtikAdapun beberapa hambatan yang menjadi faktor penerapan kode etik, seperti:1.  Pengaruh sifat kekeluargaanMisalnya Seorang dosen yang memberikan nilai tinggi kepada seorang mahasiswa dikarenakan mahasiswa tersebut keponakan dosen tersebut.

Page 13: Etika Profesi,Icha

2.  Pengaruh jabatanMisalnya seorang yang ingin masuk ke akademi kepolisian , dia harus membayar puluhan juta rupiah kepada ketua polisi di daeranhya , kapolsek tersebut menyalah gunakan jabatannya.3. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehingga menyebabkan pelaku pelanggaran kode etik profesi tidak merasa khawatir melakukan pelanggaran.4.  Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan5. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri6.  Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya7. Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya

f. Penegakan Kode EtikAdapun usaha penegakan kode etik, yaitu:1. Pelaksanaan Kode Etik2. Pengawasan Kode Etik3. Penjatuhan Sanksi Kode Etik

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANKode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Dengan demikian kode etik

profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci

Page 14: Etika Profesi,Icha

tentang apa yang baik dan tidak baik. Tujuan utama kode etik profesi adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok, Kewajiban sebagai Kode Etik Sanitarian yaitu Apabila kita telah memilih Sanitrarian sebagai sebuah profesi, maka sebagai seorang sanitarain dalam melaksanakan hak dan kewajibannya harus senantiasa dilandasi oleh kode etik serta harus selalu menjujung tinggi ketentuan yang dicanangkan oleh profesi. Kewajiban sanitarian terhadap teman sejawat adalah yaitu seorang sanitarian memperlakukan teman seprofesinya sebagai bagian dari penyelesaian masalah dan seorang sanitarian tidak boleh saling mengambil alih pekerjaan dari teman seprofesi, kecuali dengan persetujuan, atau berdasarkan prosedur yang ada.

B. SARAN

1. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik profesi2. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek pendidikan yang

di jalani.3. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan pentingnya kode

etik profesi.4. Kode etik yang diterapkan hendaknya disesuaikan dengan keadaan yang

memungkinkan untuk dapat dijalankan bagi kelompok profesi.5. Terhadap pelaksanaan profesi hendaknya menjalankan profesi yang jalani sesuai

dengan kode etik yang ditetapkan agar profesi yang dijalani sesuai dengan tuntutannya.

DAFTAR PUSTAKA

- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 373/Menkes/SK/III/2007 Tanggal : 27Maret 2007Tentang Standar Profesi Sanitarian

Page 15: Etika Profesi,Icha

- Anonim, 2009. Kode Etik Sanitarian. Diunduh dari : http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2009/07/kode-etik-sanitarian.html

- Kana,2014. Etika Profesi advocad dan sanitarian. Diunduh dari : http://kana-hapaki.blogspot.com/2014/01/etika-profesi-antara-lawyer-advocad.html

- PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2014TENTANGKESEHATAN LINGKUNGAN