pleno skenario e blok 23

56
PLENO SKENARIO E BLOK 23 TAHUN 2015 KELOMPOK L1

Upload: nicholas-scott

Post on 30-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pleno

TRANSCRIPT

Page 1: Pleno Skenario e Blok 23

PLENO SKENARIO EBLOK 23TAHUN 2015

KELOMPOK L1

Page 2: Pleno Skenario e Blok 23

Teguh Rahadian (04121001002)

Trie Vany Putri (04121001008)

Rolando agustian Halim (04121001010)

Kms. Virhan Dwi Firondy (04121001011)

Merta Aulia (04121001013)

Eka Satyani Belina (04121001022)

Dita Devita (04121001025)

Neva Arsita (04121001026)

Devuandre Naziat (04121001061)

Intan Chairrany (04121001078)

Retno Widyastuti (04121001085)

Citra Indah Sari (04121001089)

Renita Agustina (04121001095)

Alvidiani Agustina D (04121001112)

Fadhil M. Farreyra (04121001132)

Page 3: Pleno Skenario e Blok 23

OUTLINE

Skenario

Klarifikasi Istilah

Identifikasi Masalah

Analisis Masalah

Learning Issue

Kerangka konsep

Kesimpulan

Page 4: Pleno Skenario e Blok 23

SKENARIOMrs. Tari, 37 years old, from middle income family comes to doctor at a public health centre with chief complain of vaginal bleeding. Mrs. Tari also complains abdominal cramping. She missed her period for about 8 weeks. She also feels nauseous, sometimes has vomit and breast tenderness. Since 1 year ago she has been complaining about vaginal discharge with smelly odor and sometimes accompanied by vulvar itchy. She already have 2 children before and the youngest child is 6 years old. Her husband is a truck driver.

In the examination findings:

Height: 155 cm, weight: 50 kg

Blood pressure: 120/80 mmHg, pulse: 80x/menit, RR: 20x/menit

Palpebral conjunctiva: normal

Breast: hyperpigmented

Abdomen: flat and souffle, symmetric, uterine fundus is not palpable, there are no mass, no painful tenderness and no free fluid sign.

Internal examination:

Speculum examination: portio is livide, external os opens with blood come out from external os, there are no cervical erotion, laceration or polyp.

Bimanual examination: cervix is soft, the external os opens, no cervical motion tenderness, uterine size about 8 weeks gestation, both adnexa and parametrium within normal limit.

Hb 11 g/dL; WBC 12.000/mm3; ESR 15 mm/hour Peripheral Blood Image: WNL

Urine: Pregnacy test (β-HCG) positive

Page 5: Pleno Skenario e Blok 23

KLARIFIKASI ISTILAHNO Istilah Pengertian

1 Vaginal bleeding Perdarahan yang keluar melalui vagina

2 Abdominal cramping Keram pada perut

3 Vaginal discharge Substansi yang dikeluarkan dari vagina

4 Breast hyperpigmented Perubahan warna pada kulit pada daerah payudara akibat peningkatan jumlah pigmen terutama di

daerah areola mammae dan puting susu yang terjadi pada wanita hamil

5 Portio Bagian serviks uteri yang menonjol ke dalam vagina

6 Livide Berubah warna seperti yang disebabkan oleh kontusio atau memar; hitam dan biru

7 Erotion Terkikisnya suatu permukaan; ulserasi dangkal atau superfisial

8 Cervical Laceration Luka atau robekan yang irreguler dari serviks uteri yang didapat selama proses kelahiran

9 Cervical Polyp Tumor serviks uteri yang umum dan tidak berbahaya yang sering menimbulkan perdarahan vagina

yang tidak teratur

10 Cervical motion tenderness Temuan dari pemeriksaan fisik dimana sang pasien merasakan nyeri ketika sang dokter melakukan

manipulasi atau gerakan pada portio. Biasanya ditemukan pada pasien PID dan kehamilan ektopik

11 Adnexa Struktur tambahan pada uterus yang berupa tuba fallopi dan ovarium

12 Parametrium Perluasan selubung subserosa bagian supraservikal uterus ke lateral diantara lapisan ligamentum

latum uteri

13 Beta HCG Human chorionic gonadotropin; hormon yang dihasilkan oleh sinsitiotropoblas plasenta yang dapat

digunakan sebagai marker kehamilan

14 Souffle Suara murmur akibat aliran darah dengan ritme yang sama dengan FHS

Page 6: Pleno Skenario e Blok 23

IDENTIFIKASI MASALAH1. Mrs. Tari, 37 years old, from middle income family comes to

doctor at a public health centre with chief complain of vaginal bleeding. Mrs. Tari also complains abdominal cramping.

2. She missed her period for about 8 weeks. She also feels nauseous, sometimes has vomit and breast tenderness.

3. Since 1 year ago she has been complaining about vaginal discharge with smelly odor and sometimes accompanied by vulvar itchy.

4. She already have 2 children before and the youngest child is 6 years old.

5. Her husband is a truck driver.

6. In the examination findings:

7. Internal examination:

8. Laboratory Findings

Page 7: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

1. Mrs. Tari, 37 years old, from middle income family comes to doctor at a public health centre with chief complain of vaginal bleeding. Mrs. Tari also complains abdominal cramping.

Page 8: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

a. Bagaimana hubungan usia dan status ekonomi pada kasus?

Abortus

Usia 35 – 39 tahun memiliki risikonya 20 – 25%

Usia 40 – 42 tahun risikonya 35%

Usia diatas 42 tahun risikonya 50%

Status sosial ekonomi menengah:• Kesadaran dan kepatuhan untuk menggunakan kontrasepsi

kurang baik• Kesadaran untuk menjaga kebersihan tubuh termasuk organ

genital• Status ekonomi berhubungan dengan asupan nutrisi yang

didapatkan oleh ibu hamil sehingga mempengaruhi status gizi ibu hamil, sistem kekebaalan tubuh ibu, dan ketersediaan nutrien yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang janin.

Page 9: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

b. Apa etiologi dari perdarahan vagina dan abdominal cramping?

• Faktor Genetik. Translokasi parental keseimbangan genetik

• Kelainan Kongenital uterus

• Autoimun

• Defek fase luteal

• Infeksi

• Hematologik

• Lingkungan

Usia kehamilan saat terjadinya abortus bisa memberi gambaran tentang penyebabnya.

Pada skenario, perdarahan vagina kemungkinan disebabkan oleh faktor infeksi kronis pada endometrium akibat penyebaran kuman genitalia bawah.

Page 10: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAHc. Bagaimana mekanisme dari perdarahan vagina dan abdominal cramping?

Vaginal Bleeding

Vaginal bleeding pada abortus terjadi akibat perdarahan ke dalam desidua basalis yang terjadi setelah janin mati, terjadi nekrosis jaringan sekitar implantasi, kemudian infiltrasi sel-sel peradangan akut yang pada akhirnya akan menimbulkan perdarahan pervaginam.

Abdominal Cramping

Perdarahan decidua basalis nekrosis jaringan sekitar

implantasiembrio terlepas dari tempat implantasi sebagian dan dianggap

sebagai benda asing kontraksi untuk mengeluarkan benda asing dari

kavum uteri abdominal cramp.

Page 11: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

d. Bagaimana klasifikasi dari perdarahan vagina?

Klasifikasi perdarahan ibu hamil :

Derajat KeteranganKelas I Kehilangan darah 900 cc/15%

Adaptasi lewat perubahan hemodinamik Nadi 80-100/menit Tes miring-supinasi negative Kompos mentis

Kelas II Kehilangan darah 1200-1500 cc/20-25% Nadi 100-130/menit Tekanan diastolic meningkat Tes miring-supinasi positif Pucat, ujung akral dingin Mulai gelisah

Kelas III Kehilangan darah sekitar 1800-2100 cc / 30-35% Penurunan TD keseluruhan Nadi 120-160/menit Lemas, kulit pucat, akral tambah dingin

Kelas IV Kehilangan darah 2400-3000 cc / 40-45% Nadi 160-180/menit, mirip fibrilasi Nadi pada ekstremitas tidak teraba Tekanan darah perifer tidak dapat diukur Kesadaran menurun Insufisiensi ginjal Syok hipovolemik Akral sangat dingin dan pucat

Page 12: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH2. She missed her period for about 8 weeks.

a. Apa makna klinis dari tidak datang bulan selama 8 minggu?

Tidak keluarnya haid berarti tidak terjadi peluruhan endometrium. Hal ini disebabkan oleh terjadinya kehamilan.

Page 13: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

b. Bagaimana siklus menstruasi normal?

Page 14: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

c. Bagaimana keterkaitan antara telat menstruasi selama 8 minggu dengan abdominal cramping?

Pada kasus terjadi infeksi dan pelepasan mediator inflamasi seperti prostaglandin. Prostaglandin dapat menyebabkan dinding uterus berkontraksi. Kontraksi inilah yang menyebabkan terjadinya kram pada perut nyonya Tari.

Page 15: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH3. She also feels nauseous, sometimes has vomit and breast tenderness

a. Apa etiologi dan mekanisme dari nausea, vomit, dan breast tenderness?

Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab nausea dan vomitus antara lain :

• Faktor genetic

• Stimulus utama, produk dari plasenta

• Sistem gastrointestinal

• Gustatori dan olfaktori

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin, estrogen dan progesterone.

Page 16: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

Page 17: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH4. Since 1 year ago she has been complaining about vaginal discharge with smelly odor and sometimes accompanied by vulvar itchy.

a. Apa dampak dari vaginal discharge with smelly odor and vulvar itchy?

• kematian janin (abortus spontan atau lahir mati)

• bayi berat lahir rendah (akibat prematuritas, atau retardasi pertumbuhan janin dalam rahim)

• infeksi kongenital atau perinatal (kebutaan, pneumonia neonates dan retradasi mental).

Page 18: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH• Resiko transmisi dari ibu yang hamil menderita gonoroe

kepada janin /neonates diperikirakan sebesar 30%.

• Pada infeksi klamidia, resiko penularan terjadinya konjungitvitis neonatus sebesar 25-50%, sedangkan untuk terjadinya pneumonia sebesar 5-15%.

• Ibu hamil yang menderita sifilis memiliki resiko trasmisi sebesar 100% pada sifilis dini, 23% pada sifilis lanjut, dan secara keseluruhan 40-70%.

• Pada herpes genital, resiko transmisi dari ibu hamil kepada janinnya lebih tinggi pada saat terjadinya infeksi primer yaitu 30-50%, dibandingkan pada keadaan rekuren (hanya 0,4 – 8%).

Page 19: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAHb. Apa makna klinis dari vaginal discharge with smelly odor and vulvar itchy?

Vaginal discharge dengan smelly odor (bau yang tidak enak) disertai gatal memiliki makna klinis bahwa Ny. Tari mengalami leukorea akibat infeksi genital. Infeksi genital dengan gejala duh tubuh vagina berbau dan gatal pada daerah vulva, antara lain:

• Kandidiasis vulvovaginalis (KVV)

• Trikomoniasis

• Vaginosis bacterial

• Infeksi genital non spesifik

• Gonnorhae

Page 20: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAHc. Bagaimana vaginal discharge yang normal?

Vaginal discharge normal berwarna bening agak putih, tidak berbau. Variasi pada vaginal discharge bergantung pada fase sel telur yang pada wanita tersebut. Pada fase menstruasi, vaginal dscharge yang keluar berwarna merah gelap atau kecoklatan bercampur dengan darah, ini normal terjadi. Pada masa ovulasi atau gairah seksual sedang tinggi, sekret vaginal akan kental dan lebih bersifat mukus.

Page 21: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAHd. Apa etiologi dan mekanisme vaginal discharge with smelly odor and vulvar itchy?

• Bacterial vaginosis merupakan kondisi yang terjadi yang diakibatkan pergantian Lactobacillus Spp penghasil H2O2 yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi seperti bacteroides Spp, Mobiluncus Spp, Gardnerella vaginalis dan Mycoplasma hominis. Perempuan dengan bacterial vaginosis dapat tanpa gejala atau mempunyai keluhan discharge yang keabu-abuan dengan bau amis, terutama pada waktu atau setelah senggama. Tidak ditemukan tanda inflamasi pada vagina dan vulva.

Page 22: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH• Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang

disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. Gejala yang dikeluahkan pada trikomoniasis ialah keputihan, gatal dan iritasi. Hal ini juga disertai dengan discharge yang berwarna kuning kehijauan dan berbusa.

• Gonnorhae adalah semua infeksi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan melalui hubungan seksual. Gonore pada perempuan kebanyakan asimptomatik, tetapi bisa juga ditemukan tanda-tanda seperti discharge yang berwarna kekuningan, disuria disertai poliuria, rasa gatal, serta tanda peradangan pada alat genital.

• Klamidiasis genital adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Perempuan yang terinfeksi klamidiasis menunjukkan gejala keluarnya sekret vagina, perdarahan, disuria dan nyeri panggul.

Page 23: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAHe. Bagaimana tatalaksana dari vaginal discharge with smelly odor and vulvar itchy?

Page 24: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH• Pengobatan untuk Gonore : Sefiksim 400 mg per oral

dosis tunggal

• Pengobatan untuk Non-gonokokus (Chlamydia) : Azitromisin 1 g per oral dosis tunggal

• Pengobatan untuk Trichomoniasis : Metronidazol 2 g per oral dosis tunggal

• Pengobatan untuk Vaginosis bakterialis : Metronidazol 2 g per oral dosis tunggal

• Pengobatan kandidiasis : Klotrimazol 200 mg intravagina setiap hari selama 3 hari

Page 25: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

5. She already have 2 children before and the youngest child is 6 years old.

a. Bagaimana hubungan riwayat kehamilan dengan kasus?

Penelitian The Demographic and Health Survey, menyebutkan bahwa anak-anak yang dilahirkan 2-5 tahun setelah kelahiran anak sebelumnya, memiliki kemungkinan hidup sehat 2,5 kali lebih tinggi daripada yang berjarak kelahiran kurang dari 2 tahun, maka jarak kehamilan yang aman adalah 2-5 tahun. Jarak kehamilan yang terlalu jauh membuat sistem reproduksi seorang wanita merespon seperti primigravida kembali.

Page 26: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

6. Her husband is a truck driver.

a. Apa hubungan pekerjaan suami dengan kasus?

Page 27: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

7.In the examination findings:

Height: 155 cm, weight: 50 kg

Blood pressure: 120/80 mmHg, pulse: 80x/menit, RR: 20x/menit

Palpebral conjunctiva: normal

Breast: hyperpigmented

Abdomen: flat and souffle, symmetric, uterine fundus is not palpable, there are no mass, no painful tenderness and no free fluid sign.

Page 28: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAHa. Interpretasi

IMT= 20, 811

Berdasarkan klasifikasi Departemen Kesehatan (Depkes), IMT dari Mrs. Tari termasuk dalam kategori normal.

Ibu hamil seharusnya pengukuran LILA

Areola mammae hiperpigmentasi

• Tanda presumtif yang mengindikasikan bahwa Mrs. Tari telah hamil.

Pemeriksaan abdomen dapat membantu menyingkirkan dugaan keganasan seperti neoplasma yang mungkin terjadi pada Mrs. Tari. Selain itu, fundus uteri pada umumnya tidak teraba sampai usia gestasi 12 minggu.

Page 29: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

b. Mengapa ibu mengeluhkan keram perut namun pada palpasi abdomen tidak nyeri tekan?

Pada kasus terjadi infeksi dan pelepasan mediator inflamasi seperti prostaglandin. Prostaglandin dapat menyebabkan dinding uterus berkontraksi. Kontraksi inilah yang menyebabkan terjadinya kram pada perut nyonya Tari

Tidak ada nyeri tekan karena tidak ada peradangan.

Page 30: Pleno Skenario e Blok 23

8. Internal examination

Speculum examination: portio is livide, external os opens with blood come out from external os, there are no cervical erotion, laceration or polyp.

Bimanual examination: cervix is soft, the external os opens, no cervical motion tenderness, uterine size about 8 weeks gestation, both adnexa and parametrium within normal limit.

Page 31: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH

a. Interpretasi

Masalah Nilai normal Interpretasi Mekanisme Abnormal

Portio livide (berwarna

ungu)

Merah muda Hamil Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina

dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan

(ungu / livide)

External os opens with

blood come out from

external os

Tidak ada pembukaan,

tidak ada darah

Abortus Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam  decidua

basalis sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2, lalu

terjadi perubahan-perubahan nekrotik jaringan sekitar

pada daerah nidasi, infiltrasi sel-sel peradangan akut,

dan akhirnya perdarahan per vaginam. Hal tersebut

menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau

seluruhnya, sehingga merupakan benda asing

didalam uterus. Hal ini menyebabkan kontraksi uterus

dimulai, dan segera setelah itu terjadi pendorongan

benda asing itu keluar rongga rahim (ekspulsi).

No cervical erotion,

laceration, polyp

Tidak ada ketiganya Normal -  

Page 32: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAHMasalah Nilai normal Interpretasi Mekanisme Abnormal

Cervix soft Keras (firm) Hamil Pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon

estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat, adanya

hipervaskularisasi, meningkatnya suplai darah, retensi air, serta

hipertropi dan hiperplasi kelenjar serviks, maka konsistensi

serviks menjadi lunak yang disebut tanda Goodell.

The external os opens Tidak ada pembukaan Abortus Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam  decidua basalis

sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2, lalu terjadi

perubahan-perubahan nekrotik jaringan sekitar pada daerah

nidasi, infiltrasi sel-sel peradangan akut, dan akhirnya

perdarahan per vaginam. Hal tersebut menyebabkan hasil

konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga

merupakan benda asing didalam uterus. Hal ini menyebabkan

kontraksi uterus dimulai, dan segera setelah itu terjadi

pendorongan benda asing itu keluar rongga rahim (ekspulsi).

No cervical motion

tenderness

- Normal -

Uterine size is about 8

weeks gestation

- Hamil Jika terjadi kehamilan, terjadi pertumbuhan uterus yang dimulai

setelah implantasi dengan proses hiperplasia dan hipertrofi sel. Hal

ini terjadi akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron.

Pembesaran uterus ini merupakan akibat dari :

1. Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah;

2. Hiperplasia dan hipertrofi, dan

3. Perkembangan desidua

Both adnexa and

parametrium are within

normal limit

- Normal -

Page 33: Pleno Skenario e Blok 23

ANALISIS MASALAH9. Hb 11 g/dL; WBC 12.000/mm3; ESR 15 mm/hour Peripheral Blood Image: WNL

Urine: Pregnacy test (β-HCG) positive

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan laboratorium?

No Pemeriksaan Ny. Tari Normal Interpretasi

1 Hb 11 g/dl 11-14 g/dl Normal

2 WBC 12.000/mm³ 6.000-14.000/

mm³

Normal

3 ESR 15 mm/hour 15 mm/hour Normal

4 Peripheral Blood

Image

WNL   Normal

5 Urine: Pregnancy

test (βhcg)

+ (+) saat hamil Normal

Page 34: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita

Fisiologi kehamilan trimester I

Pemeriksaan fisik ginekologi

Abortus

Page 35: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUEAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita

Page 36: Pleno Skenario e Blok 23
Page 37: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUEFisiologi kehamilan trimester I

• Sistem Reproduksi

• Payudara / mammae

• Kulit

• Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan

• Perubahan Hematologis

• Sistem Kardiovaskuler

• Sistem Pernapasan

• Sistem Urinaria

• Sistem Muskuloskeletal

• Sistem Pencernaan

Page 38: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Pemeriksaan fisik ginekologiLetak Penderita

Letak litotomi.

Letak miring.

Letak Simm.

Pemeriksaan Genitalia Eksterna

Pemeriksaan dengan Spekulum

Spekulum Simm

Spekulum Cocor Bebek

Page 39: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Abortus

Diagnosis Banding

 Aborsi Spontan

Kehamilan Ektopik

Terganggu (KET)Mola Hidatidosa

Vaginal bleeding Bercak - masif bercak-sedang sedang-masif

Nyeri perut kram perut bawah nyeri perut bawah kram perut bawah

Nausea, muntah,

breast tenderness+ + +++

Porsio tertututp/terbuka tertutup terbuka

Ukuran uterus sesuai usia kehamilansedikit lebih besar dari

usia kehamilan

lebih besar dari usia

kehamilan

Nyeri tekan abdomen - + -

Cairan bebas

abdomen- + -

Massa adneksa - + -

Cervical motion

tenderness- + -

Beta HCG + + +++

Page 40: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Penegakan diagnosis dan WD

• No. ICPC II : W82 Abortion spontaneous

• No. ICD X : O03.9 Unspecified abortion, complete, without complication

• No. ICPC II : W82 Abortion spontaneous

• No. ICD X : O06.4 Unspecified abortion, incomplete, without complication

Page 41: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Hasil Anamnesis (Subjective)

Abortus Imminens

• Riwayat terlambat haid dengan hasil BHcg (+) dengan usia kehamilan di bawah 20 minggu

• Perdarahan pervaginamyang tidak terlalu banyak, berwarna kecoklatan

• dan bercampur lendir

• Tidak disertai nyeri atau kram

Abortus insipiens

• Perdarahan bertambah banyak, berwarna merah segar disertai terbukanya serviks

• Perut nyeri ringan atau spasme (seperti kontraksi saat persalinan)

Abortus Inkomplit

• Perdarahan aktif

• Nyeri perut hebat seperti kontraksi saat persalinan

• Pengeluaran sebagian hasil konsepsi

• Mulut rahim terbuka dengan sebagian sisa konsepsi tertinggal

• Terkadang pasien datang dalam keadaan syok akibat perdarahan

Abortus komplit

• Perdarahan sedikit• Nyeri perut atau kram ringan• Mulut sudah tertutup

• Pengeluaran seluruh hasil konsepsi

Page 42: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)

Abortus iminens

• Osteum uteri masih menutup

• Perdarahan berwarna kecoklatan disertai lendir

• Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan

• Detak jantung janin masih ditemukan

Abortus insipiens

• Osteum uteri terbuka, dengan terdapat penonjolan kantong dan di dalamnya berisi cairan ketuban

• Perdarahan berwarna merah segar

• Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan

• Detak jantung janin masih ditemukan

Abortus inkomplit

• Osteum uteri terbuka, dengan terdapat sebagian sisa konsepsi

• Perdarahan aktif

• Ukuran uterus sesuai usia kehamilan

Abortus komplit

• Osteum uteri tertutup

• Perdarahan sedikit

• Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan

Page 43: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan USG. • Pemeriksaan tes kehamilan (BHCG): biasanya masih positif

sampai 7-10 hari setelah abortus.

Pemeriksaan darah perifer lengkap

Page 44: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Abortus Insipiens

Inevitable abortus atau abortus insipiens (keguguran yang sedang berlangsung) adalah peristiwa perdarahan uterus akibat pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, yang terjadi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan dilatasi serviks yang meningkat, dan dengan hasil konsepsi masih berada di dalam uterus.

Page 45: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Etiologi

• Fetal faktor: Aneuploid abortion, Euploid abortion

• Faktor ibu : Usia, Infeksi , Penyakit kronis, Kelainan endokrinologi, Malnutrisi, Radiasi, Merokok, kafein, Trauma, Laparotomi, Kelainan struktur uterus, Penyakit autoimun : SLE (systemic Lupus Eritematosus), ACA (antibody anticardiolipin), Respon imunne abnormal, Toksin lingkungan

• Faktor ayah: Kelainan kromosom, Infeksi Sperma

• Obat-obatan: IUD

Page 46: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Epidemiologi

Data WHO tahun 2000, dua pertiga dari 75 juta kehamilan yang tidak diinginkan di dunia akan berakhir dengan aborsi di sengaja. Dua puluh juta diantaranya dilakukan secara tidak aman. Sedangkan di Indonesia setiap tahunnya terjadi kurang lebih 2 juta kasus aborsi, artinya 43 kasus/100 kelahiran hidup (sensus 2000). Angka tersebut memberikan gambaran bahwa masalah abortus di Indonesia masih cukup besar.

Page 47: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Faktor risiko

• Usia.

• Keguguran sebelumnya.

• Kondisi kronis.

• Masalah rahim atau serviks.

• Merokok, alkohol dan obat-obatan terlarang.

• Berat Badan.

• Tes prenatal invasif.

Page 48: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

KlasifikasiJenis Abortus Perdarahan Serviks Hasil konsepsi Besar uterus Gejala lain

Iminens Sedikit-sedang Tertutup Dalam uterus Sesuai Kram, nyeri perut dan punggung bawah

Insipien Sedang-banyak Terbuka Dalam uterus Sesuai/lebih kecil Kram, nyeri perut

Inkomplit Sedikit-banyak Terbuka Keluar sebagian Lebih kecil Kram, nyeri perut, keluar jaringan

Komplit Sedikit-tidak ada Tertutup Keluar seluruhnya

Lebih kecil Sedikit keram dan nyeri, uterus kenyal

Missed Tidak ada Tertutup Mati Lebih kecil Tanda kehamilan menghilang

Page 49: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUEPatofisiologi

Mekanisme terjadinya abortus dimulai dengan proses perdarahan dalam desidua basalis yang kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya. Perdarahan dan nekrosis ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan gangguan pada plasenta dan desidua meliputi faktor ibu (kelainan anatomi, infeksi, nutrisi, obat-obatan, imunologis, psikologis) dan faktor janin (kelainan kromosom, janin mati). Hal tersebut memicu terjadinya kontraksi uterus dan menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, selanjutnya menyebabkan hasil konsepsi dianggap sebagai benda asing di dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi semakin kuat untuk mengeluarkannya.

Page 50: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Manifestasi klinis

Penderita akan merasa mulas karena kontraksi yang sering dan kuat, perdarahnya bertambah sesuai dengan pembukaan serviks uterus dan kehamilan. Besar uterus mash sesuai dengan umur jehamilan dengan tes urin kehamilan masih posistif. Pada pemeriksaan USG akan didapati pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan, gerak janin dan gerak jantung janin masih jelas walaupun sudah tidak normal, biasanya terlihat penipisan serviks uterus atau pembukaanya

Page 51: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan :

• Darah perifer lengkap : untuk menilai Hb dan leukosit

• Pemeriksaan kadar B-HCG urin pada urin biasa dan urin yang telah diencerkan 10 kali

• Ultrasonografi untuk melihat kantung gestasi, embrio, danyut jantung dan sebagainya

Page 52: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUETatalaksana

Tatalaksana yang dilakukan pada abortus insipiens adalah pengeluaran sisa hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) dengan infus oksitosin, dan/atau dengan kuretase.

Penanganan abortus insipiens:

• Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan aspirasi vakum manual. Jika evaluasi tidak dapat, segera lakukan :

Beriikan ergometrin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila perlu).

Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.

• Jika usia kehamilan lebih 16 minggu :

Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi.

Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik atau larutan ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes permenit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi.

Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

• Jika disebabkan karena Trichomoniasis diberikan Metronidazole 500mg x 2 selama 7 hari.

Page 53: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Komplikasi

• Perdarahan 

• Perforasi

• Infeksi

• Syok

Page 54: Pleno Skenario e Blok 23

LEARNING ISSUE

Prognosis

Mayoritas pada penderita yang mengalami abortus mempunyai prognosa yang tergantung pada cepat atau tidaknya kita mendiagnosa dan mencari etiologinya. Prognosis bonam apabila perdarahan telah berhenti, keluhan nyeri hilang, dan hasil konsepsi telah dikeluarkan seluruhnya.

SKDU

Abortus insipiens : 3B

 

Page 55: Pleno Skenario e Blok 23

KERANGKA KONSEP

Faktor risiko:•Usia ekstrem•Infeksi

Mrs. Tari, 37 tahun, hamil

•Mual•Muntah•Breast tenderness•β-HCG (+)

Abortus Insipien

External os opens Blood come out from external os

Perdarahan vagina Kram perut

Page 56: Pleno Skenario e Blok 23

KESIMPULAN

Mrs. Tari 37 tahun mengalami inevitable abortus dengan faktor risiko infeksi menular seksual dan usia ibu.