pkmrs hipotiroid.docx

26
HIPOTIROIDISME PENDAHULUAN Memiliki anak yang tumbuh dan berkembang secara normal merupakan idaman setiap orang tua, tetapi pada kenyataannya tidak jarang dijumpai anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan yang mengakibatkan alur tumbuh kembangnya tidak mengikuti alur perkembangan yang normal. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh bawaan (faktor biologis, nature), faktor lingkungan , maupun kombinasi di antara keduanya. Kedua faktor ini berinteraksi mempengaruhi aspek fisik dan psikologis anak. Salah satu faktor biologis yang dapat menghambat tumbuh kembang anak adalah adanya abnormalitas fungsi tiroid. Abnormalitas tiroid dapat dibagi atas 2 bagian besar, yaitu hipertiroid dan hipotiroid. 1 Hormon tiroid sangat penting untuk metabolisme energi, nutrisi dan ion organik, termogenesis serta merangsang pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan, pada periode kritis juga untuk perkembangan susunan saraf pusat dan tulang. Hormon ini mempengaruhi beberapa fungsi jaringan dan sel melalui berbagai pola aktivasi genomik dan sintesis protein serta reseptor yang mempunyai arti penting untuk berbagai aktivitas. Hormon tiroid berpotensiasi dengan 1

Upload: fadhillah-julianty

Post on 26-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

HIPOTIROIDISMEPENDAHULUANMemiliki anak yang tumbuh dan berkembang secara normal merupakan idaman setiap orang tua, tetapi pada kenyataannya tidak jarang dijumpai anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan yang mengakibatkan alur tumbuh kembangnya tidak mengikuti alur perkembangan yang normal. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh bawaan (faktor biologis, nature), faktor lingkungan , maupun kombinasi di antara keduanya. Kedua faktor ini berinteraksi mempengaruhi aspek fisik dan psikologis anak. Salah satu faktor biologis yang dapat menghambat tumbuh kembang anak adalah adanya abnormalitas fungsi tiroid. Abnormalitas tiroid dapat dibagi atas 2 bagian besar, yaitu hipertiroid dan hipotiroid. 1 Hormon tiroid sangat penting untuk metabolisme energi, nutrisi dan ion organik, termogenesis serta merangsang pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan, pada periode kritis juga untuk perkembangan susunan saraf pusat dan tulang. Hormon ini mempengaruhi beberapa fungsi jaringan dan sel melalui berbagai pola aktivasi genomik dan sintesis protein serta reseptor yang mempunyai arti penting untuk berbagai aktivitas. Hormon tiroid berpotensiasi dengan katekolamin dan berefek pada pertumbuhan somatik dan tulang yang diperantai oleh stimulasi sintesis dan kerja hormon pertumbuhan dan IGF (Insulin like growth hormone). Disfungsi tiroid pada masa bayi dan anak dapat berakibat pada kelainan metabolik yang ditemukan pada masa dewasa, berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan, karena maturasi jaringan dan organ atau jaringan spesifik yang merupakan pengatur perkembangan bergantung pada efek hormon tiroid, sehingga konsekuensi klinik disfungsi tiroid tergantung pada usia mulai timbulnya pada masa bayi atau anak. 2Hormon tiroid menjadi salah satu hormon yang dibutuhkan oleh hampir seluruh proses tubuh termasuk metabolisme, sehingga keadaan hipotiroid berpengaruh pada berbagai peristiwa dijaringan tubuh manusia. Hormon tiroid membuat fungsi sel dan organ di dalam tubuh berjalan dengan kecepatan yang benar. Jika kekurangan hormon tiroid, semua aktivitas sel tubuh menjadi lambat (slow down). Hipotiroid dianggap sebagai keadaan dimana efek hormon tiroid di jaringan tubuh menurun. Ini ditandai dengan rasa capek, depresi, kulit kering, sukar buang air besar, dan tubuh yang bertambah gemuk. 3,4 Hipotiroid adalah gangguan endokrin umum akibat kekurangan hormon tiroid. Biasanya adalah proses utama dimana kelenjar tiroid menghasilkan jumlah hormon tiroid yang cukup. Hal ini juga dapat menjadi sekunder yaitu, kurangnya sekresi hormon tiroid karena sekresi yang tidak memadai baik thyrotropin (yaitu, thyroid stimulating hormone) dari kelenjar hipofisis atau Thyrotropin releasing hormone dari hipotalamus (sekunder atau hipotiroid tersier). Presentasi pasien dapat bervariasi dari tanpa gejala sampai, jarang, koma dengan kegagalan organ multisistem (koma myxedema). Kretinisme mengacu pada hipotiroidisme kongenital, yang mempengaruhi 1 per 4000 bayi baru lahir. Hipotiroidisme subklinis, juga disebut sebagai hipotiroidisme ringan, didefinisikan sebagai normal kadar serum T4 bebas dengan konsentrasi TSH tinggi sedikit serum. 5DEFINISI Hipotiroid adalah suatu sindroma klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid, yang kemudian mengakibatkan perlambatan proses metabolik. Hipotiroid pada bayi dan anak anak berakibat perlambatan pertumbuhan dan perkembangan yang jelas dengan akibat yang menetap seperti retardasi mental.6Hipotiroid merupakan gangguan endokrin yang diakibatkan karena kekurangan hormon tiroid. Biasanya terjadi proses utama dimana kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Hipotiroid berarti bahwa kelenjar tiroid tidak dapat membuat hormon tiroid yang cukup untuk menjaga tubuh berjalan seperti biasanya. Orang-orang dengan hipotiroid memiliki terlalu sedikit hormon tiroid dalam darah. Penyebab umumnya bisa dikarenakan oleh penyakit autoimun, operasi pengangkatan tiroid dan pengobatan radiasi. 5,7

EPIDEMIOLOGIMenurut survey yang dilakukan The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES 1999-2002) dari 4.392 individu populasi AS dilaporkan mengalami hipotiroid (tingkat TSH> 4,5 mIU / L)sekitar 3,7% dari populasi. Hipotiroid lebih umum pada wanita dengan ukuran tubuh kecil saat lahir dan indeks massa tubuh rendah selama masa kanak-kanak . Kekurangan yodium sebagai penyebab hipotiroid lebih umum terjadi di dunia internasional. Prevalensi dilaporkan sebagai 2-5% tergantung pada studi, meningkat menjadi 15% pada usia 75 tahun. 5Di negara maju, kematian yang disebabkan oleh hipotiroid jarang terjadi. NHANES 1999-2002 melaporkan bahwa prevalensi hipotiroid (termasuk subklinis) lebih tinggi pada ras putih (5,1%) dan Amerika Meksiko daripada di Afrika Amerika (1,7%). Afrika Amerika cenderung memiliki nilai TSH yang lebih rendah. Studi masyarakat menggunakan kriteria yang sedikit berbeda untuk menentukan hipotiroid, karena itu, rasio wanita-pria bervariasi. Umumnya, penyakit tiroid lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria, dengan laporan prevalensi 2-8 kali lebih tinggi pada wanita. 5Frekuensi hipotiroid, gondok, dan nodul tiroid meningkat sesuai usia. Hipotiroid paling umum pada populasi lanjut usia, dengan 2% menjadi 20% dari kelompok usia yang lebih tua. Studi Framingham ditemukan hipotiroidisme (TSH> 10 mIU / L) di 5,9% wanita dan 2,4% pria lebih tua dari 60 tahun. Pada laporan NHANES 1999-2002, kemungkinan memiliki hipotiroid 5 kali lebih besar pada orang yang berusia 80 tahun dan lebih tua dari pada individu berusia 12-49 tahun. 5

ETIOLOGIKekurangan hormon tiroid dapat berupa bawaan atau didapat. Hipotiroid dapat diklasifikasikan menjadi hipotiroid primer, sekunder, dan tersier. Hipotiroid primer terjadi akibat kegagalan tiroid memproduksi hormon tiroid, sedangkan hipotiroid sekunder adalah akibat dari defisiensi hormon TSH yang dihasilkan oleh hipofisis. Hipotiroid tersier disebabkan oleh defisiensi TRH yang dihasilkan oleh hipotalamus. Penyebab terbanyak hipotiroid adalah akibat kegagalan produksi hormon tiroid oleh tiroid (hipotiroid primer). Ada banyak alasan mengapa sel-sel di dalam kelenjar tiroid tidak dapat membuat hormon tiroid yang cukup. 6A. Hipotiroidisme Kongenital 91. Disgenesis tiroidBeberapa bentuk disgenesis tiroid ( aplasia, hipoplasia, ektopik ) merupakan penyebab paling umum dari hipotiroidisme kongenital, sekitar 80 85% kasus. Penyebab disgenesis tiroid tidak diketahui secara pasti. Disgenesis tiroid terjadi secara sporadis, namun kadang kadang ditemukan kasus disgenesis tiroid dalam 1 keluarga. Ditemukan penyimpangan perkembangan tiroid, seperti kista saluran tiroglosus dan hemiagenesis pada 8 10% dari kerabat terdekat dengan disgenesis tiroid yang didukung kompenen genetik yang mendasari.Kebanyakan bayi dengan hipotiroidisme kongenital pada saat lahir tidak bergejala walaupun ada agenesis total kelenjar tiroid. Situasi ini dianggap berasal dari perpindahan transplasenta dari ibu yang memberikan 25-50% kadar tiroksin (T4) pada saat lahir. 2. Kegagalan sintesis Hormon tiroid ( Dyshormogenesis )Berbagai kegagalan dalam biosintesis hormon tiroid dapat menyebabkan hipotiroidisme kongenital, dimana ditemukan pada 15% kasus pada program skrining neonatal ( 1/30.000 1/50.000 ). Defek ini ditentukan secara genetik dan dipindahkan dengan cara autosom resesif. Gejala klinis yang sering muncul adalah adanya goiter. 3. Thyrotropin Receptor-Blocking Antibody ( TRBAb )TRBAb dahulu disebut penghambat immunoglobulin pengikat tiroid ( TBII ). Hipotiroidisme kongenital terjadi akibat antibody ibu yang diberikan secara transplasenta menghambat pengikatan TSH pada reseptornya. Hal ini terjadi pada 1/50.000-1/100.000 bayi. 4. RadioyodiumHipotiroidisme telah dilaporkan akibat dari pemberian radioyodium secara tidak sengaja selama kehamilan untuk pengobatan kanker tiroid atau hipertiroidisme. Pemberian yodium radioaktif pada wanita yang sedang menyusui juga terkontraindikasi karena dengan mudah dieksresikan dalam susu.5. Defisiensi TirotropinDefisiensi TSH dan hipotiroidisme dapat terjadi pada keadaan apapun yang terkait dengan defek perkembangan kelenjar pituitary atau hipotalamus. Keadaan yang paling sering terjadi adalah defisiensi TSH akibat defisiensi pelepas tirotropin (TRH). Mayoritas bayi yang terkena memiliki defisiensi kelenjar pituitary multiple dan datang dengan hipoglikemi, ikterus persisten, dan mikropenis.B. Hipotiroidism Didapat91. Tiroiditis Limfositik kronikTiroiditis limfositik kronik merupakan penyebab paling sering pada terjadinya hipotiroidisme didapat. Meskipun secara khas ditemukan pada remaja, namun keadaan ini terjadi pada awal usia 2 tahun. Penyakit ini merupakan suatu penyakit autoimun yang ditandai secara histologis terdapat infiltrasi tiroid oleh limfosit.2. Operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Beberapa orang dengan nodul tiroid, kanker tiroid, atau Graves sebagian atau seluruh tiroid mereka diangkat. Jika seluruh tiroid diangkat, orang tersebut pasti akan menjadi hipotiroid. Jika bagian dari kalenjer yang tersisa, mungkin dapat membuat hormon tiroid cukup untuk menjaga darah pada tingkat normal.3. Pengobatan radiasi. Beberapa orang dengan penyakit Graves, gondok nodular atau kanker tiroid diberikan yodium radioaktif (I-131) dengan tujuan untuk menghancurkan kelenjar tiroid tersebut.4. Obat-obatanObat-obatan seperti amiodarone, lithium, interferon alfa, dan interleukin-2 adalah obat yang paling mungkin untuk memicu terjadinya hipotiroid pada pasien yang memiliki kecenderungan genetik penyakit tiroid autoimun.PATOFISIOLOGI HIPOTIROIDHipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau gangguan pada respon jaringan terhadap hormon tiroid.Sintesis hormon tiroid diatur sebagai berikut : Hipotalamus membuat Thirotropin Releasing Hormone (TRH) yang merangsang hipofisis anterior Hipofisis anterior mesintesis thyrotropin ( Thyroid Stimulating hormone = TSH ) yang merangsang kelenjar tiroid Kelenjar tiroid mensintesis hormon tiroid ( triiodothyronin = T3 dan tetraiodothyronin = T4 = thyroxin ) yang merangsang metabolism jaringan yang meliputi : konsusmsi oksigen, produksi panas tubuh, fungsi saraf, metabolism protein, karbohidrat, lemak dan vitamin, serta kerja daripada hormon hormon lain.Gambar 1. Sumbu Hipotalamus-hipofisis-tiroid. Kadar hormon tiroid yang beredar diatur oleh sistem umpan balik yang kompleks yang melibatkan hipotalamus dan kelenjar hipofisis.

Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid dan kalsitonin, diproduksi dari dua tipe sel yaitu sel folikel tiroid dan parafolikuler. Meskipun gangguan hipotalamus atau hipofisis dapat mempengaruhi fungsi tiroid, penyakit lokal dari kelenjar tiroid yang menghasilkan penurunan produksi hormon tiroid adalah penyebab paling umum dari hipotiroidisme. Dalam keadaan normal, tiroid melepaskan 100-125 nmol T4 setiap hari dan hanya sebagian kecil T3. Waktu paruh dari T4 adalah sekitar 7-10 hari. 2,5Pada awal proses penyakit, mekanisme kompensasi terjadi untuk mempertahankan tingkat T3. Penurunan produksi T4 menyebabkan peningkatan sekresi TSH oleh kelenjar hipofisis. TSH merangsang hipertrofi dan hiperplasia kelenjar tiroid dan aktivitas 5'-deiodinase, sehingga meningkatkan produksi T3. Kekurangan hormon tiroid memiliki berbagai efek. Efek sistemik adalah hasil dari salah satu terjadinya penurunan proses metabolisme atau efek langsung oleh infiltrasi miksedematous (yaitu akumulasi glukosaminoglikan dalam jaringan). Perubahan hipotiroid di hasil jantung membuat kontraktilitas menurun, pembesaran jantung, efusi perikardial, penurunan denyut nadi, dan penurunan curah jantung. Pubertas tertunda, anovulasi, ketidakteraturan menstruasi, dan infertilitas yang umum. Skrining TSH harus menjadi bagian rutin dari penyelidikan atas ketidakteraturan menstruasi atau infertilitas. Penurunan efek hormon tiroid dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total dan low density lipoprotein (LDL) kolesterol dan perubahan dalam high-density lipoprotein (HDL) kolesterol karena terjadi perubahan metabolik. Selain itu, hipotiroidisme dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin. 5MANIFESTASI KLINISA. Hipotiroidisme KongenitalHipotiroidisme kongenital lebih sering terjadi pada anak perempuan dibanding anak laki laki. Tanpa program skrining neonates, hipotiroidisme kongenital jarang dikenali pada bayi yang baru lahir karena tanda tanda dan gejala gejalanya biasanya tidak cukup berkembang. Bayi yang tampak tenang dan mempunyai badan yang relative gemuk biasanya lambat didiagnosa. 11Riwayat dan gejala pada neonatus dan bayi :10

Fontanella mayor yang lebar dan fontanella posterior yang terbuka

Suhu rectal 3500 gram, masa kehamilan >40 minggu Suara parau Riwayat ikterus lebih dari 3 hari

Hernia umbilicalis

Miksedema

Makroglosi Riwayat BAB pertama >20 jam setelah lahir dan sembelit Kulit kering, dingin, dan motling (berbercak-bercak, terutama tungkai) Letargi Gangguan minum dan menghisap Bradikardia (