pkmrs dbd_1

43
DEMAM BERDARAH DENGUE I. PENDAHULUAN Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (Dengue HaemorrhagicFever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam disertai dengan sakit kepala, nyeri pada retro-orbital, nyeri otot dan/atau nyeri sendi, ruam dan manifestasi perdarahan yang disertai leukopenia, dan trombositopenia. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokosentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom syok dengue (SSD) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok. 1 II. DEFINISI Demam dengue (DD) dan Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan/atau nyeri sendi yang disertai oleh leukopenia, 1

Upload: andi-yaumil-aliyah-triningditya

Post on 13-Sep-2015

253 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

DEMAM BERDARAH DENGUE

I. PENDAHULUANDemam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (Dengue HaemorrhagicFever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam disertai dengan sakit kepala, nyeri pada retro-orbital, nyeri otot dan/atau nyeri sendi, ruam dan manifestasi perdarahan yang disertai leukopenia, dan trombositopenia. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokosentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom syok dengue (SSD) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.1

II. DEFINISIDemam dengue (DD) dan Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan/atau nyeri sendi yang disertai oleh leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopeni, dan diatesis hemoragic. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan Hematokrit) atau penumpukan cairan dirongga tubuh. Sindrom Renjatan Dengue (Dengue Syok Sindrom) adalah demam berdarah dengue yang ditandai dengan renjatan/syok.Virus dengeu ditularkan oleh nyamuk famili Stegomyia. Aedes aegypti, nyamuk penggigit siang hari, adalah vektor utama, dan semua empat tipe virus telah ditemukan darinya. Virus dengeu telah juga ditemukan dari Aedes albopictus, dan wabah di daerah Pasifik telah dianggap berasal dari beberapa spesies Aedes lain. Spesies ini berkembang biak di air yang terperangkap pada vegetasi.2 Vektor virus dengue adalah nyamuk Aedes aegyptiatau Aedes albopictus.Virus dengue ditransmisikan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes betina yang terinfeksi. Nyamuk betina tersebut mendapatkan infeksi virus dengue pada saat menggigit manusia yang terinfeksi. Setelah melewati masa inkubasi yang biasanya sekitar 8-10 hari di kelenjar liur nyamuk tersebut dapat menularkan infeksi virus dengue kepada manusia lain hingga seumur hidupnya. Nyamuk betina tersebut juga dapat menularkan infeksi virus melalui telur yang dikeluarkannya, tetapi mekanisme transmisi tersebut hingga saat ini belum diketahui secara rinci.3III. ETIOLOGITerdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue. Keempat serotipe ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotipe terbanyak.1IV. PATOGENESISPatogenesis DBD hingga saat ini masih diperdebatkan. Berdasarkan berbagai data epidemiologi dianut 2 hipotesis yang sering dijadikan rujukan untuk menerangkannya. Kedua teori tersebut adalah secondary heterologousinfection dan antibody dependent enchancement (ADE).1,3,4,5Berdasarkan hipotesis secondary heterologous infection, akibat infeksi sekunder oleh tipe virus dengue yang berlainan pada seorang pasien, respons antibodi anamnestik akan terjadi dalam waktu beberapa hari yang mengakibatkan proliferasi dan transformasi limfosit dengan menghasilkan titer tinggi antibodi IgG antidengue. Karena bertempat di limfosit, proliferasi limfosit juga menyebabkan tingginya angka replikasi virus dengue. Hal ini akan mengakibatkan terbentuknya virus kompleks antigen-antibodi (virus antibody complex) yang selanjutnya akan mengakibatkan aktivasi sistem komplemen. Pelepasan C3a dan C5a menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan merembesnya plasma dari ruang intravaskular ke ruang ekstravaskular.1Sedangkan hipotesis kedua, antibody dependent enchancement (ADE), menyatakan bahwa mereka yang terkena infeksi kedua oleh virus heterolog mempunyai resiko berat yang lebih besar untuk menderita DBD berat. Antibodi heterolog yang telah ada akan mengenali virus lain kemudian membentuk kompleks antigen-antibodi yang berikatan dengan Fc reseptor dari membran leukosit terutama makrofag. Aktivasi ini menyebabkan makrofag memfagositosis kompleks virus-antibodi non-netralisasi sehingga virus bereplikasi di makrofag. Terjadinya infeksi makrofag oleh virus dengue mengaktivasi sel T helper (CD4) dan sel sitotoksik (CD8) yang menghasilkan limfokin dan interferon gamma. Selanjutnya interferon gamma akan mengaktivasi makrofag sehingga mensekresikan mediator-mediator inflamasi seperti, TNF-, IL-1, PAF (platelet activating factor), IL-6 dan histamin yang mengakibatkan terjadinya disfungsi sel endotel dan terjadi kebocoran plasma.1,5Trombositopenia pada infeksi dengue terjadi melalui mekanisme supresi sumsum tulang, dan destruksi serta pemendekan masa hidup trombosit. Gambaran sumsum tulang pada awal infeksi (