pkmrs gusna- peny.jantung asianotik.docx

Upload: aswalbasuki

Post on 26-Feb-2018

280 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    1/21

    PENYAKIT JANTUNG BAWAAN ASIANOTIK

    I. PENDAHULUAN

    Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada

    struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang

    terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung

    pada fase awal perkembangan janin. Ada 2 golongan besar PJB, yaitu non

    sianotik atau asianotik (tidak biru) dan sianotik (biru). ()

    Penyakit jantung bawaan (PJB) non sianotik adalah kelainan struktur dan

    fungsi jantung yang dibawa sejak lahir yang tidak ditandai dengan sianosis

    misalnya lubang di sekat jantung sehingga terjadi pirau dari kiri ke kanan,

    kelainan salah satu katup jantung dan penyempitan alur keluar !entrikel atau

    pembuluh darah besar tanpa adanya lubang di sekat jantung. "asing#masing

    mempunyai spektrum presentasi klinis yang ber!ariasi dari ringan sampai

    berat tergantung pada jenis dan beratnya kelainan serta tahanan !askuler paru.

    $ang akan dibi%arakan disini hanya 2 kelompok besar PJB non sianotik& yaitu

    () PJB non sianotik dengan lesi atau lubang di jantung sehingga terdapat

    aliran pirau dari kiri ke kanan, misalnya ventricular septal defect ('),

    atrial septal defect (A) danpatent ductus arteriosus (PA), dan (2) PJB

    non sianotik dengan lesi obstruktif di jantung bagian kiri atau kanan tanpa

    aliran pirau melalui sekat di jantung, misalnya aortic stenosis (A), coarctatio

    aorta (*oA) danpulmonary stenosis (P).()

    "anifestasi klinis kelainan ini ber!ariasi dari yang paling ringan sampai

    berat. Pada bentuk yang ringan, sering tidak ditemukan gejala, dan tidak

    ditemukan kelainan pada pemeriksaan klinis. edangkan pada PJB berat,

    gejala sudah tampak sejak lahir dan memerlukan tindakan segera. engan

    berkembangnya teknologi, khususnya ekokardiografi, banyak kelainan jantung

    yang sebelumnya tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisis dan

    penunjang biasa, +-, radiologi dengan menggunakan alat ini dapat dideteksi

    dengan mudah.(2)

    1

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    2/21

    II. EPIDEMOLOGI

    ata dari the nothern region paediatric cardiology data base

    memperkirakan insiden PJB di sebesar /,01 kelahiran, atau di

    antara 34 kelahiranbayi. Penelitian di Beijing, *ina mendapatkan insiden

    PJB 5,21 dari total kelahiran, dimana 01lahir mati dan /,61 lahir

    hidup. 7as Asia memiliki angka yang lebih besar dibandingkan non Asia

    karena pengaruh perkawinan konsanguinus yang tinggi. World health

    organization (89:) berturut#turut melaporkan di antara penyakit

    kardio!askular, insidensPJB di Bangladesh (/;),

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    3/21

    III.ETIOLOGI

    ebenarnya penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan tidak

    diketahui. ebagian besar dihubungkan dengan hipotesis yang multifaktorial

    yang menyatakan bahwa janin yang sensitif bila terkena pemi%u lingkungan

    tertentu selama periode kritis morfogenesis jantung, maka dapat menyebabkan

    terjadinya penyakit jantung bawaan.(4) Pada akhir kehamilan 6 minggu,

    pembentukan jantung janin sudah lengkap, sehingga kelainan pembentukan

    jantung terjadi pada trimester awal kehamilan.(/)

    +tiologi penyakit jantung bawaan diduga sebagai berikut ?

    a. >aktor genetik (5;), umumnya merupakan bagian dari sindrom tertentu

    seperti sindrom trisomi 2 (indrom own), sindrom @urner dapat juga

    pada indrom "arfan.(=, 4)

    b. >aktor lingkungan 1 faktor eksterna (2;), yaitu obat, !irus, radiasi yang

    terdapat sebelum kehamilan = bulan. 9ipoksia pada waktu persalinan

    dapat mengakibatkan tetap terbukanya duktus arteriosus pada bayi.

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    4/21

    (;).(/)A sekundum terdapat pada fossa o!alis, A primum terdapat

    pada ostium primum serta dekat dari katup tri%uspid, dan A sinus !enosus

    terletak pada septum bagian atas dekat muara !ena %a!a superior.(6)

    -ambar ? Atrial eptal efe%t

    Atrial eptal efe%t (A) umumnya ringan karena tidak mengakibatkan

    pirau kiri ke kanan yang bermakna. A yang signifikan dapat

    mengakibatkan volume overload pada jantung kanan sehingga terjadi gagal

    jantung kanan. Pada usia dewasa, A besar merupakan faktor predisposisi

    terjadinya gagal jantung dan aritmia. eiring pertumbuhan, ukuran A

    %enderung meningkat sesuai dengan peningkatan massa tubuh. Pada defek

    kurang dari = mm yang didiagnosis sebelum usia = bulan, penutupan se%ara

    spontan terjadi pada hampir ; pasien pada usia 12 tahun. efek ukuran

    = sampai 5 mm menutup pada usia 12 tahun pada 5; pasien, dan defek

    lebih besar dari 5 mm jarang menutup spontan.(/)

    IV.1. Peneg!n D"gn#$"$

    . An%ne$"$

    ebagian besar anak yang mengalami A tidak menimbulkan gejala

    klinis dan tampak sehat. Pada umumnya gejala baru timbul pada usia dekade 2

    dan = dimana sudah terjadi peningkatan tekanan !askular paru sehingga PJB

    jenis ini kadang baru terdiagnosa pada usia dewasa. Camun, jika A#nya

    %ukup besar, sebagian besar darah akan masuk ke jantung bagian kanan, lalu

    ke atrium kanan, !entrikel kanan, dan kemudian ke paru sehingga terjadi gagal

    jantung kanan. Beberapa gejala yang mungkin timbul adalah? anak mudah

    lelah, lemas, berkeringat, pernapasan menjadi %epat, napas pendek#pendek,

    4

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    5/21

    pertumbuhannya akan terganggu. -ejala ini dapat menyerupai gangguan

    medis lain atau masalah jantung lainnya sehingga sering tidak terdiagnosis. (/)

    &. Pe%e'"!$n F"$"!

    - Anak tampak kurus, berat badan kurang dari persentil ke#.

    - Pada auskultasi, bunyi jantung 2 (2) terpisah lebar yang menetap

    pada saat inspirasi maupun ekspirasi disertai bising ejeksi sistolik di

    daerah pulmonal. Pada pirau dari kiri ke kanan besar dapat terdengar

    bising mid#diastolik pada tepi kiri sternum bagian bawah.(/)

    . Pe%e'"!$n Penn*ng

    -+lektrokardiografi ? de!iasi sumbu D7 ke kanan (E 0F sampai 5F),

    hipertrofi !entrikel kanan, blok %abang berkas kanan (7BBB) dengan

    pola rs7G pada '.

    - >oto 7ontgen toraks? kardiomegali dengan pembesaran atrium kanan

    dan !entrikel kanan. Arteri pulmonalis tampak menonjol disertai tanda

    peningkatan !askular paru.

    - +kokardiografi dapat menentukan lokasi dan besarnya defek, dimensi

    atrium kanan, !entrikel kanan dan dilatasi arteri pulmonalis. engan

    oppler berwarna dapat dilihat aliran1pirau.(/)

    VI.+. Pen,-!$nn

    elama lebih dari tahun telah terjadi perkembangan yang amat

    drastis dan spektakuler di bidang kardiologi anak, yakni berkembangnya

    kateterisasi jantung terapeutik di berbagai pusat jantung anak dunia.

    Berbagai teknik dan alat diagnostik in!asif dan non#in!asif untuk

    mengobati PJB telah ditemukan, seperti balloon valvuloplasty! balloon

    atrial septostomy (BA)! stent! coil dan device closure untuk kelainan

    jantung duktus arteriosus persisten (PA), defek septum atrium (A), dan

    defek septum !entrikel ('). apat dibayangkan pada masa dua dekade

    lalu, seorang anak penderita PA, A atau ' untuk pengobatannya

    tidak ada pilihan ke%uali operasi, baik operasi jantung terbuka atau tertutup.

    5

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    6/21

    iagram ? Algoritma Penatalaksanaan A

    Camun, saat ini sebagian besar PJB tidak memerlukan prosedur

    operasi lagi. engan prosedur seperti kateterisasi jantung biasa, suatu alat

    (devices) dapat dipasang untuk menutup kebo%oran (defek) tersebut dengan

    tingkat keberhasilan yang dapat dikatakan sama dengan operasi jantung,

    namun dengan risiko jauh lebih ringan. Penutupan A transkateter dapat

    menggunakan A: (Amplater eptal :%%luder), Atrial eptal efe%t

    :%%lusion (A:), Button de!i%e, Agel 8ings, 9ele :%%luder,

    tarfle1Bard %lamshell1%ardioseal, dan trans%ateter pat%h %losure. (/)

    6

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    7/21

    -ambar 2 ? penutupan A dengan A:

    V. VENTRICLE SEPTAL DEFECT (VSD)

    'entri%le eptal efe%t (') merupakan salah satu bentuk PJB yang

    paling sering ditemukan ditandai adanya defek atau lubang pada

    sekat1dinding yang memisahkan !entrikel kiri dan kanan. ' merupakan

    =; dari PJB yang ditemukan. "eskipun defek yang ke%il dapat menutup

    sendiri se%ara spontan, defek yang lebih besar biasanya menyebabkan gagal

    jantung kiri dan hipertensi pulmonalis. e%ara anatomis ' diklasifikasikan

    sesuai dengan letak defeknya, yaitu ' perimembran, ' muskular dan

    'sub"arterial doubly committed#(/)

    Arah pirau ' dari kiri ke kanan. Beratnya ' ditentukan oleh

    ukuran defek dan resistensi pulmonar#!askular. "akin berat pirau makin

    ke%il resistensi pulmonal#!askular, hal ini disebut dependent shunt# :nset

    gagal jantung kongestif biasanya tertunda sampai umur /#5 minggu. Pada

    ' yang bekerja berlebihan adalah !entrikel kiri karena peningkatan

    !olume, hal ini mengakibatkan terjadinya dilatasi !entrikel kiri. arena saat

    terjadinya pirau adalah pada fase sistolik saat !entrikel kanan juga

    berkontraksi maka darah dari !entrikel kiri melalui defek tanpa berhenti di

    !entrikel kanan langsung menuju ke arteri pulmonal, sehingga tidak terjadi

    dilatasi !entrikel kanan.(/)

    7

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    8/21

    -ambar = ? 'entri%le eptal efe%t

    V.1. Peneg!n D"gn#$"$

    . An%ne$"$

    ' ke%il umumnya menimbulkan gejala yang ringan, atau tanpa gejala

    (asimtomatik). Anak tampak sehat. Pada ' sedang dapat menimbulkan

    gejala yang ringan berupa takipnea dan takikardia ringan. Bayi sering

    mengalami kesulitan minum dan makan, dan sering mengalami

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    9/21

    . Pe%e'"!$n Penn*ng

    . +lektrokardiografi (+-)

    Pada ' ke%il, gambaran +- normal. Pada ' besar akan ditemukan

    H'9 atau B'9.

    2. >oto 7ontgen toraks

    @idak spesifik. Pada defek ke%il, ukuran jantung normal dengan %orakan

    !askular paru normal. Pada ' sedang, terdapat kardiomegali dan

    peningkatan %orakan !askular paru dan tampak penonjolan segmen

    pulmonal. Pada ' besar, terdapat kardiomegali, peningkatan %orakan

    !askular paru dan pembesaran !entrikel kanan.

    =. +kokardiografi

    engan pemeriksaan ekokardiografi 2#dimensi dan oppler berwarna dapat

    ditentukan besar defek, arah pirau, dimensi ruang jantung dan fungsi

    !entrikel.

    3. ateterisasi jantung

    Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada ' besar untuk menilai besarnya

    pirau dari kiri ke kanan (DP1D) dan tingginya resistensi !askular paru agar

    dapat ditentukan apakah masih bisa ditutup atau tidak.(/)

    V.+. Pen,-!$nn

    . ' ke%il tanpa gejala tidak perlu terapi.

    2. Pada gagal jantung diberikan diuretik misalnya furosemid #2

    mg1kgBB1hari, !asodilator misalnya kaptopril ,4 I mg1kgBB1kali tiap 5

    jam. alau perlu dapat ditambahkan digoksin , mg1kg1hari. Pemberian

    makanan berkalori tinggi dilakukan dengan frekuensi sering se%ara

    oral1enteral (melalui C-@). Anemia diperbaiki dengan preparat besi.

    =. "enjaga kebersihan mulut dan pemberian antibiotik profilaksis terhadap

    infeksi endokarditis.

    3.Penutupan ' dapat dikerjakan dengan inter!ensi non#bedah

    menggunakan Amplater ' occluder atau dengan tindakan bedah.(/)

    9

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    10/21

    iagram 2 ? Algoritma tata laksana '

    V.. P'#gn#$"$

    Penderita ' ke%il biasanya tanpa gejala. iduga 6; kelainan ini akan

    menutup spontan. Pada defek yang besardilakukan penanganan medik untuk

    menghindari timbulnya hipertensi pulmonal, dan beberapa kemungkinan

    komplikasi yang mengganggu tumbuh kembang anak. >aktor I faktor yang

    dipikirkan dalam pengambilan keputusan menunggu ada tidaknya penutupan '

    se%ara spontan ?

    . mur penderita

    2. Hokasi defek

    =. "ortalitas dan pembedahan

    3. efel multipel

    4. Penyebab#penyebab diluar jantung(4)

    VI. PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

    PA merupakan PJB non#sianotik yang relatif sering ditemukan. e%ara

    embriologis selama dalam kehidupan intrauterin semua janin memiliki

    pembuluh darah ini, namun pada bayi normal pembuluh darah ini akan

    10

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    11/21

    menutup se%ara spontan umumnya dalam waktu 23 jam sampai 6 hari setelah

    lahir.(4,/)

    Penutupan duktus arteriosus terjadi dalam dua fase, yaitu fase pertama,

    terjadi konstriksi otot pada duktus tersebut beberapa jam setelah lahir

    dikarenakan menurunnya kadar prostaglandin dan meningkatnya kadar

    oksigen dalam darah sesaat setelah lahir. >ase kedua, dilanjutkan dengan

    in!olusi tunika intima dan pelipatan tunika media duktus yang terjadi

    beberapa hari atau minggu setelah lahir sehingga terjadi penutupan anatomi

    duktus. uktus arteriosus persisten (PA) masih mungkin normal pada bayi

    baru lahir karena biasanya duktus arteriosus akan menutup se%ara spontan

    pada hari keempat. Penyebab pasti PA hingga kini masih belum diketahui.

    @idak terjadinya penutupan duktus arteriosus dapat mengakibatkan gangguan

    hemodinamik yang %ukup signifikan karena meningkatkan beban !olume di

    jantung kiri yang dikhawatirkan akan mengakibatkan gagal jantung.

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    12/21

    sesak napas, sulit minum, berat badan sulit naik,

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    13/21

    2. PA sedang dan besar disertai gagal jantung, diberi diuretik, kalau perlu

    ditambah digitalis atau inotropik yang sesuai. Pada neonatus dan bayi

    dengan berat badan kurang dari / kg, bila gagal jantung tidak teratasi dengan

    medikamentosa, dianjurkan operasi ligasi. Pada bayi dengan berat badan

    lebih atau sama dengan / kg dan anak ataupun dewasa, PA dapat ditutup

    dengan memasang alat transkateter.

    =. 8alaupun PA ke%il dan tidak memberikan keluhan, tetap harus ditutup baik

    se%ara bedah ataupun non bedah dengan memasang alat karena mudah

    terjadi endokarditis infektif.

    3. Pada PA yang besar dengan hipertensi pulmonal yang sudah lanjut

    sehingga terjadi aliran pirau dari kanan ke kiri dan sudah terjadi penyakit

    !askular paru, maka PA tidak dianjurkan ditutup.

    4. Profilaksis terhadap endokarditis bakterial subakut perlu diberikan bila ada

    tindakan seperti %abut gigi, sirkumsisi atau tindakan bedah minor lainnya. (/)

    iagram = ? Algoritma tata laksana PA

    VI.. P'#gn#$"$

    Pada penderita yang tidak bergejala, prognosisnya baik tapi masih

    mungkin terjadi endokarditis infektif. apat terjadi gaggal jantung, yang

    13

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    14/21

    mungkin terjadi diatas 2 tahun. Angka harapan hidup menurun pada duktus

    dengan ukuran besar.(4)

    VII. AORTIC STENOSIS

    Aorta stenosis adalah Penyempitan pada jalur keluar pada !entrikel kiri

    pada katup aorta ataupun pada area diatas maupun dibawah katup aorta.

    Penyempitan pada katupnya adalah bentuk yang paling umum dan berupa

    %a%at bawaan dengan pre!alensi A 4#/; dari pasien PJB. Patologi stenosis

    pada katup aorta ber!ariasi, yang paling sering adalah katup bi%uspid dengan

    ber!ariasi dari segi ketebalan dan bentuk kubahnya. isplasia pada katup aorta

    dengan atau tanpa hipoplasia dari %in%in katup dapat ditemukan pada neonates

    dan bayi. tenosis aorta ini akan menyebabkan perbedaan tekanan antara

    !entrikel kiri dengan aorta.(4)

    -ambar 4 ? Aorti% stenosis

    VII.1. Peneg!n D"gn#$"$

    . An%ne$"$

    A pada anak biasanya asimptomatik, biasanya didapatkan se%ara

    kebetulan pada pemeriksaan fisik. Camun gejala yang dapat ditemukan

    berupa dipsnea, mudah lelah, nyeri dada, dan kadang#kadang ada sinkop.

    Pada neonatus atau bayi dapat ditemukan dipsneu dan tanda#tanda gagal

    jantung.

    &. Pe%e'"!$n /"$"!

    14

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    15/21

    Bunyi jantung basanya normal. Bunyi jantung edua juga normal ke%uali

    pada stenosis aorta yang parah. Bunyi klik ejeksi sistolik terdengar baik di

    ape, batas tengah kiri dan kanan atas, serta tidak ada perbedaan dengan

    respirasi.

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    16/21

    (stenosis pulmonal murni) atau bagian dari kelainan lain seperti tetralogy of

    >allot, tranposisi arteri besar, !entrikel kanan dengan jalan keluar ganda.

    Berdasarkan letaknya stenosis pulmonal dapat dibagi menjadi dibawah katup

    yaitu di infundibulum ( stenosis sub!al!ular atauinfundibular), pada katup

    (!al!ular), dan diatas katup (supra!al!ular). P pre!alensi 6,4#0, ; dari

    semua PJB. Pada pulmonalis stenosis dapat menyebabkan hipertrofi !entrikel

    kanan dan dilatasi arteri pulmonalis.(4)

    -ambar / ? Pulmonary stenosis

    VIII.1. Peneg!n D"gn#$"$

    . An%ne$"$

    Pada stenosis pulmonal murni sering tidak memperlihatkan gejala

    meskipun stenosis berat. Biasanya seperti anak sehat, tumbuh kembang

    normal, tampak bergii baik dengan wajah moon fa%e. @oleransi latihan

    normal. @idak terdapat infeksi saluran nafas yang berulang.(4)&. Pe%e'"!$n /"$"!

    - Palpasi ? pada stenosis sedang atau berat teraba getaran bising di sela

    iga ke 2 tepi kiri sternum

    - Bunyi jantung < normal diikuti klik ejeksi, yang menandakan daun

    katup masih %ukup leluasa bergerak.

    - lik terdengar di sela iga

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    17/21

    - Bunyi jantung

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    18/21

    defek sekat !entrikel.pada tipe deskretpenyempitana banyak terjadi pada

    sambungan antara duktus arteriosus dengan aorta. @ipe ini jarang ditemukan

    beserta dengan kelainan intrakardial lainnnya.

    Pada kehidupan intrauterin, aliran darah janin yang melalui aorta

    des%enden sebagian besar dipasok oleh darah dari !entrikel kanan melalui

    duktus arteriosus. ementara itu, aliran darah dari !entrikel kiri menyuplai ke

    aorta as%enden dan %abang#%abangnya. Bila terdapat koartasio aorta yang

    %ukup berat masih bisa terkompensasi oleh !entrikel kanan melalui duktus

    arteriosus. etelah bayi lahir akan terjadi penutupan duktus, sehingga

    menyebabkan !entrikel kiri tidak dapat mengkompensasi. egagalan !entrikel

    kiri akan menyebabkan hipertensi atrium kiri yang diikuti hipertensi pulmonal.

    9ipertensi pulmonal akan menyebabkan beban kerja !entrikel kanan

    bertambah berat sehingga menyebabkan gagal jantung kongestif.

    Pada koartasio aorta yang rinagn, beban !entrikel kiri akan meningkat

    se%ara bertahap sehingga terjadi hipertrofi !entrikel kiri. ejadian ini akan

    dikompensasi dengan pembentukan pembuluh darah kolateral untuk

    menyuplai darah ke bagian tubuh bagian bawah. Anak tampak asimtomatik

    sampai terjadi hipertensi atau komplikasi lainnya. Bila terjadi gagal jantung

    kongestif, sistem saraf simpatis akan terpa%u shingga terjadi peningkatan

    denyut nadi dan tekanan darah.(4)

    -ambar 6 ? *oartasio aorta

    18

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    19/21

    I.1. Peneg!n 2"gn#$"$

    . An%ne$"$

    Pada tipe penyempitan ismus aorta pada minggu#minggu pertama

    tampak bayi anak malas minum, takipneu, letargi, berkembang progresif

    ke arah gagal jantung kongestif. Pada tipe diskret biasanya tanpa gejala

    karena pembentukan pembuluh darah koleteral. engan bertambahnya,

    koartasio menjadi relatif lebih sempit sehingga anak mengeluh lemah,

    sakit dada, sakit kepala, dan %laudi%atio intermiten. (4)

    &. Pe%e'"!$n F"$"!

    . Pada tipe penyempitan ismus aorta ?

    -

    Bayi takikardia dan takipneu- Perbedaan tekanan darah antara ekstremitas atas dan bawah

    (ekstremitas atas lebih tinggi dari bawah) serta penurunan atau tidak

    terabanya denyut nadi pada ekstremitas bawah.

    - Bising ejeksi sistolik pada infrakla!ikula dan dibawah skapula kiri.

    2. Pada tipe diskret

    - 9ipertensi pada ekstremitas atas, pengukuran tensi sebaiknya pada

    kekempat ekstremitas. Bila koartasio aorta terdapat pada atau

    proksimal per%abangan a. subkla!ia, tekanan darah pada lengan kiri

    akan lebih rendah daripada lengan kanan.

    - Bising pada daerah infrakla!ikula dan skapula kiri.(4)

    . Pe%e'"!$n 0enn*ng

    . +lektrokardiografi

    - Pada bayi dan neonatus ? hipertrofi !entrikel kanan ? r7G dan 7

    tinggi pada '#'2 serta yang dalam di '4#'/

    - Pada anak tahun dapat normal atau hipertrofi !entrikel kiri ?

    meningginya 7 pada '4#'/, depresi @ pada '4#'/ serta yang

    dalam di '#'2

    2. >oto @horaua penanda koartasio aorta adalah lesi pada tepi bawah kosta ( rib

    not%hing) dan gambaran angka = ( figure = sign) pada bagian

    proksimal aorta des%enden. 7ib not%hing terjadi karena kompresi

    tulang iga akibat arteri kolateral posterior yang berdilatasi, berlekuk#

    lekuk dan berdenyut. -ambaran angka = menunjukkan koartasio.

    =. +kokardiografi

    19

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    20/21

    - Pandangan suprasternal melihat arkus aorta untuk e!aluasi arkus

    aorta trans!ersa, ismus dan menilai keparahan koartasio. oppler

    berguna untuk menggambarkan lebar aliran pan%ar.

    - Pada ekokardiografi 2 dimensi tampak adanya penyempitan lumen

    aorta di diistal per%abangan a. subkla!ia sinistra.(4)

    I.+. Pen,-!$nn

    . @erapi dini ? atasi gagal jantung dengan diuretik, digoksin, prostaglandin

    +. Bila penderita stabil disarankan terapi bedah

    2. @erapi mulai lambat ? atasi hipertensi

    =. @erapi pembedahan ? dilakukan jika keluhan berat, tekanan darah lengan

    lebih tinggi = mm9g dari normal, hipertrofi !entrikel kiri,kardiomegali, not%hing rib. "a%am teknik pembedahan ? end to end

    anastomosis, pat%h aortoplasty, left sub%le!ian flap aortoplasty.(4)

    I.. P'#gn#$"$

    Pada asimptomatis memiliki prognosis lebih baik. Pada anak yang tidak

    terkoreksi angka harapan hidup sekitar sekitar =4 tahun.(4)

    DAFTAR PUSTAKA

    . 7oebiono P. iagnosis dan @atalaksana Penyakit Jantung Bawaan. Bagian

    ardiologi dan edokteran 'askuler >ebruari 2. ari Pediatri.

    22&3(=)?42#6.

    3. Penyakit Jantung Bawaan. "edan? ni!ersitas umatera tara& 2.4. 7ao P. *ongenital 9eart efe%ts I A 7e!iew.

  • 7/25/2019 PKMRS gusna- Peny.Jantung Asianotik.docx

    21/21

    21