pkm gt jalan raya

30

Click here to load reader

Upload: dhannyzee552

Post on 14-Aug-2015

285 views

Category:

Documents


107 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKM GT Jalan Raya

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAMMAFIA HUKUM DI JALAN RAYA “NO WAY”

BIDANG KEGIATAN :PKM-GT

Diusulkan oleh :

Adelia Dini Meinarwati (E12.2011.00523) Angkatan 2011Devy Ardya Novitasari (E12.2010.00451) Angkatan 2010Samsudi (E12.2012.00573) Angkatan 2012

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTOROSEMARANG

2013

Page 2: PKM GT Jalan Raya

1. Judul Kegiatan : MAFIA HUKUM DI JALAN RAYA “NO WAY”

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( v ) PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Adelia Dini Meinarwatib. NIM : E12.2011.00523c. Jurusan : Teknik Industrid. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Dian Nuswantoroe. Alamat Rumah dan No Tel/HP : Perum Jatisari Permai Blok C 11

No. 3 Kec. Mijen, Semarang / 085866250524

f. Alamat email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Jazuli, S.T. M.Engb. NIDN : 0613018203c. Alamat Rumah dan No Tel/HP : Jl. TM. Syuhada’ No. 47 Tlogosari

Kulon Semarang/085641303911

Semarang, 25 Februari 2013

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Industri Ketua Pelaksana Kegiatan

Dwi Nurul Izzhati, M.MT Adelia Dini MeinarwatiNIP. 0686.11.2004.322 NIM. E12.2011.00523

Pembantu Rektor III UDINUS Dosen Pendamping

Usman Sudibyo , S.Si., M.Kom Jazuli, S.T. M.EngNPP: 0686.11.1996.100 NIDN: 0613018203

Page 3: PKM GT Jalan Raya

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah serta dengan kekuasaan-NYA memercikkan secercah hidayah serta izin kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “”dengan lancar dan penuh perjuangan. Karya tulis ini ditujukan dalam rangka untuk mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) 2013.

Dalam kesempatan ini penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung atas terselesaikannya karya tulis ini, yaitu:1. Bapak Jazuli, S.T. M.Eng selaku pembimbing atas bimbingan dan saran guna

terwujudnya karya tulis ini.2. Teman penulis yang membantu memberikan inspirasi kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.3. Orang tua penulis yang telah mendukung penulis agar karya tulis ini dapat

terselesaikan.4. Pihak-pihak yang membantu secara moral maupun moril guna terslesaikannya

karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.Penulis pun sadar dalam penulisan karya tulis ilmiah ini banyak terdapat

kesalahan, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca pada umumnya.

Semarang, 25 Februari 2013

Penulis

Page 4: PKM GT Jalan Raya

DAFTAR ISI

Halaman Judul iHalaman Pengesahan iiKata Pengantar iiiDaftar Isi ivDaftar Tabel & Gambar vRingkasan vi

PENDAHULUAN 1Latar Belakang 1Tujuan 2Manfaat 2

GAGASAN 3Kondisi Terkini Penegakan Hukum Indonesia di Jalan Raya 3Solusi yang Pernah Ditawarkan 4Gagasan Baru yang Ditawarkan 5Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan 6Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan 8

KESIMPULAN 9Inti Gagasan 9Teknik Implementasi Gagasan 10Prediksi Keberhasilan Gagasan 10

DAFTAR PUSTAKA 11DAFTAR RIWAYAT HIDUP 12

Page 5: PKM GT Jalan Raya

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Pengemudi yang Terkena Tilang di Ibukota dalam 1 hari (Operasi Zebra) pada 30 November 2012 1

Tabel 2. Identifikasi Pelaksana yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan 6Tabel 3. Peranan elemen terkait dalam pengembangan gagasan program 7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Jumlah Pelanggaran Lalu Lintas di Indonesia 4

Page 6: PKM GT Jalan Raya

RINGKASAN

Pelayanan kepada masyarakat di bidang lalu lintas dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, karena dalam masyarakat yang modern lalu lintas merupakan faktor utama pendukung produktivitasnya. Dan dalam lalu lintas pasti masalah atau gangguan yang dapat menghambat dan mematikan proses produktivitas masyarakat. Seperti kecelakaan lalu lintas, kemacetan maupun tindak pidana serta pelanggaran lalu lintas oleh masyarakat sendiri yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Untuk itu polisi lalu lintas juga mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan bahasan Polisi RI di masa depan.

Fungsi polisi dalam struktur kehidupan masyarakat sebagai pengayom masyarakat, penegakkan hukum, mempunyai tanggung jawab khusus untuk memelihara ketertiban masyarakat agar para anggota masyarakat dapat hidup dan bekerja dalam keadaan aman dan tenteram. Namun pada kenyataannya masih beredar isu-isu mengenai suap di jalan setelah sanksi bagi pelanggar diberikan. Hal yang terjadi adalah mengenai adanya isu kasus suap yang terjadi di jalan raya antara pengemudi dan pihak berwajib. Dengan birokrasi tilang yang sangat rumit, memungkinkan para pengguna jalan untuk memilih jalan lain yaitu dengan jalan menyuap. Atau di sisi aparat polisi yang beredarkan isu mengenai uang tilang yang tidak sewajarnya dipungut kepada pelanggar.

Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan gagasan mengenai penegakan hukum di jalan raya secara lebih terstruktur dan jelas prosedurnya. Memberikan solusi untuk menangani isu kasus suap yang terjadi di jalan raya. Memberikan gagasan mengenai pembuatan SIM elektronik dengan sistem yang terintegrasi dengan data penduduk Indonesia yang memiliki kendaraan bermotor. Memberikan gagasan mengenai kebijakan agar setiap penduduk yang memiliki kendaraan bermotor wajib memiliki rekening bank rakyat indonesia. Gagasan ini ditulis dengan dengan analisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada penegakan hukum di jalan raya dewasa ini.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa masih banyaknya pelanggaran yang terjadi disebabkan oleh kurang sadarnya masyarkat mengenai hukum atau aturan yang ada untuk lalu lintas. Setelah itu, banyak masyarakat yang terkena sanksi akibat pelanggarannya. Masyarakat yang melanggar akan dikenakan denda dari sanksi yang ada sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Dengan adanya isu-isu suap dan birokrasi persidangan tilang yang rumit gagasan yang diberikan berupa adanya E-SIM bagi seluruh warga yang memiliki kendaraan bermotor. Bagi setiap pemilik kendaraan bermotor diwajibkan memiliki rekening di bank BRI. Dengan sistem poin yang diterapkan, maka E-SIM akan dengan sendirinya mengurangi poin si pengendara melalui polisi yang bertugas menilang. Setelah poin berkurang, maka polisi memberikan surat tilang dimana E-SIM dapat digunakan sebagai media pembayaran ke BRI. Bagi masyarakat yang poin E-SIM nya sudah habis maka E-SIM akan di tahan selama kurun waktu yang telah ditentukan. Denda yang dibayarkan dapat langsung mengalir ke kas negara dan kembali lagi digunakan untuk kesejahteraan masyarakat Sehingga isu suap akan terhindarkan dan sistem sederhana ini dapat memudahkan masyarakat pada umumnya dalam penegakkan hukum di jalan raya.

Page 7: PKM GT Jalan Raya

7

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan lalu lintas menunjukkan peningkatan yang sangat pesat, hal ini sejalan dengan kemajuan teknologi dibidang transportasi khususnya pada teknologi kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi dari hari ke hari terus bertambah secara rutin berkala. Namun, sangat disayangkan bahwa hal ini tidak ditunjang dengan perkembangan sarana dan prasarana serta fasilitas jalan sebagai faktor pendukung untuk memaksimalkan fungsi dari lalu lintas itu sendiri.

Akan tetapi, permasalahan yang kerap timbul tidak hanya dari kurang menunjangnya sarana dan prasarana dari fasilitas jalan. Ketidaktahuan dan kesalahan dari masing-masing pengguna jalan oleh pribadi masyarakat juga menjadi pemicu permasalahan lain yang timbul di jalan. Salah satunya yaitu kecelakaan sebagai dampak dari kedua hal tersebut. Terjadinya permasalahan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas serta pelanggaran aturan ditimbukan dari kurangnya kesadaran para pengguna jalan.

2010 20110

500

1000

1500

2000

2500

Data Jumlah Pelanggaran Tahun 2010-2011

Jumlah Pelanggaran Lalu lintas

Gambar 1. Grafik Jumlah Pelanggaran Lalu Lintas di Indonesia(sumber: Harian Seputar Indonesia, 2011)

Menurut data di atas, pelanggaran lalu lintas yang terjadi di indonesia meningkat dalam dua tahun terakhir ini. Tercatat bahwa jumlah pelanggaran lalu lintas pada tahun 2011 terjadi sebesar 2179 atau naik sebanyak 453 kasus dibanding tahun 2010 dengan kasus sebanyak 1726 kasus. Hal ini tentu menjadi keprihatinan terhadap kesadaran oleh masyarakat. Bagi masyarakat yang terkena sanksi akibat pelanggaran akan diperiksa oleh polisi lalu lintas.

Page 8: PKM GT Jalan Raya

8

Polisi lalu lintas merupakan unsur pelaksana yang bertugas menyelenggarakan tugas kepolisian mencakup penjagaan, pengaturan, pengawalan dan patroli, pendidikan masyarakat dan rekayasa lalu lintas guna memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Namun, yang terjadi adalah mengenai adanya isu kasus suap yang terjadi di jalan raya antara pengemudi dan pihak berwajib. Dengan birokrasi tilang yang sangat rumit, memungkinkan para pengguna jalan untuk memilih jalan lain yaitu dengan jalan menyuap. Atau di sisi aparat polisi yang beredarkan isu mengenai uang tilang yang tidak sewajarnya dipungut kepada pelanggar.

Hal ini menjadi kajian bersama dan perlu dicari solusinya bahwa penegakan hukum di jalan raya belumlah berjalan dengan benar. Dengan isu kasus suap yang terjadi di jalan antara kedua pihak. Di dukung pula dengan birokrasi persidangan tilang yang rumit dan menyita banyak waktu serta dana yang tidak sewajarnya harus dikeluarkan. Dengan ini diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi penegakan hukum di jalan raya secara benar.

Tujuan

Karya tulis ini bertujuan untuk :1. Memberikan gagasan mengenai penegakan hukum di jalan raya secara

lebih terstruktur dan jelas prosedurnya.2. Memberikan solusi untuk menangani isu kasus suap yang terjadi di jalan

raya.3. Memberikan gagasan mengenai pembuatan SIM elektronik dengan sistem

yang terintegrasi dengan data penduduk Indonesia yang memiliki kendaraan bermotor.

4. Memberikan gagasan mengenai kebijakan agar setiap penduduk yang memiliki kendaraan bermotor wajib memiliki rekening bank rakyat indonesia.

Manfaat

Manfaat karya tulis ini adalah :1. Kontribusi Keilmuan

Karya tulis ini mencoba untuk memberikan suatu kontribusi keilmuan melalui gagasan tentang konsep SIM elektronik dan kebijakan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor yang ada di Indonesia.

2. Kontribusi bagi MasyarakatKarya Tulis ini berkontribusi pada masyaraat agar memiliki gagasan mengenai penegakan hukum yang benar di jalan raya.

3. Kontribusi bagi PemerintahKarya Tulis ini mencoba untuk memberikan suatu gagasan agar apabila terwujud dapat memberikan manfaat bagi pemerintah

Page 9: PKM GT Jalan Raya

9

GAGASAN

Kondisi Terkini Penegakan Hukum Indonesia di Jalan Raya

Penegakan hukum di bidang lalu lintas merupakan bagian yang tidak tepisahkan dari penegakan hukum pada umumnya. Hal ini dikarenakan pelanggaran oleh penguna jalan yang terjadi. Pelanggaran lalu lintas tertentu atau yang sering disebut dengan tilang merupakan kasus dalam ruang lingkup hukum pidana yang diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 1992 (www.transparansi.or.id., 2009). Hukum pidana mengatur perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh undang-undang dan berakibat diterapkannya hukuman bagi barang siapa yang melakukannya dan memenuhi unsur-unsur perbuatan yang disebutkan dalam undang-undang pidana.

Pelanggaran ringan yang kerap terjadi salah satunya adalah tentang pelanggaran lalu lintas tertentu atau yang lebih dikenal dengan istilah tilang. Permasalahan ini sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Pelanggaran lalu lintas tertentu (tilang) sudah membudaya di kalangan masyarakat, sehingga setiap kali dilakukan operasi tertib lalu lintas di jalan raya yang dilakukan oleh Polantas, pasti banyak terjaring kasus pelanggaran lalu lintas tertentu (tilang). Tidak sedikit pengendara yang mengabaikan keselamatan dan kenyamanan saat di jalan raya serta tidak menyadari bahwa kecelakaan bermula dari pelanggaran lalu lintas.

Tabel 1. Jumlah Pengemudi yang Terkena Tilang di Ibukota dalam 1 hari (Operasi Zebra) pada 30 November 2012

PELANGGGARAN PENYITAAN

Pengendara Mobil Pribadi Bus Mobil BarangSurat Tanda Naik

Kendaraan (STNK)

1304 496 27 86 1215

(sumber: lipsus.kompas.com, 2012)

Table 1 merupakan data jumlah pelanggaran lalu lintas yang baru dikumpulkan dalam waktu hanya satu hari yaitu pada tanggal 30 November 2012 lalu. Data terkait menunjukkan bahwa jumlah pelanggaran yang terjadi di ibukota masih banyak. Dalam operasi Zebra yang dilakukan oleh Polantas menunjukkan bahwa pengemudi yang terkena tilang mencapai angka 1304 dalam 1 hari dengan penyitaan terhadap Surat Tanda Naik Kendaraan (STNK) merupakan penyitaan terbanyak yaitu hampir mencapai presentase 93% dengan jumlah penyitaan sebanyak 1215 buah STNK.

Page 10: PKM GT Jalan Raya

10

Hal ini sangat mempunyai pengaruh yang besar bagi penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Pelanggaran lalu lintas tertentu atau tilang yang sering terjadi biasanya adalah pelanggaran terhadap Pasal 54 mengenai kelengkapan surat kendaraan SIM dan STNK serta Pasal 59 mengenai muatan berlebihan truk angkutan kemudian pelanggaran Pasal 61 seperti salah memasuki jalur lintas kendaraan (Anonymous, 2012).

Namun, seringkali dalam penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengguna jalan, tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Banyak terjadi kasus seperti halnya pelanggaran lalu lintas yang diselesaikan di tempat oleh oknum aparat penegak hukum atau Polantas, dengan kata lain perkara pelanggaran tersebut tidak sampai diproses menurut hukum.

Sampai saat ini tidak mudah untuk memaparkan kondisi hukum di Indonesia, selama tanpa ada keprihatinan yang mendalam. Antara masyarakat dan penegak hukum seolah berkonsiparasi untuk memilih penyelesaian sebuah persoalan tanpa jalur hukum yang seharusnya dilakukan. Dengan kata lain secara instan atau suap (Anonymous, 2012). Masalah suap adalah salah satu masalah yang sudah sangat lamaterjadi dalam masyakat.

Salah satunya mengenai isu suap yang terjadi pada saat penertiban di jalan. Dan bagi masyarakat yang tidak melakukan suap, dihadapkan pula dengan birokrasi persidangan yang rumit sebagai sanksi pelanggaran yang dilakukan. Tentunya hal ini perlu di cari solusinya. Sistem seperti ini sungguh sangat tidak kondusif bagi masyarakat dan aparat. Banyak sekali tuntutan dari masyarakat dalam hal ini untuk menertibkan sistem sanksi bagi pelanggar lalu lintas.

Solusi yang Pernah Ditawarkan

Upaya penertiban pelanggaran lalu lintas pernah dicetuskan kepala sub direktorat penegakan hukum (kasubdit-gakum) ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi, AKBP Yakub Dedy Karyawan. Berikut cuplikan berita tentang sistem penertiban yang sebelumnya pernah diterapkan di ibukota Jakarta (sumber: www.biskom.web.id, 2011)

……….”Sistem E-TLE (Elektronik Traffic Law Enforcement) ini mengadopsi sistem lalu lintas di Singapura. Di negara tersebut E-TLE digunakan secara terstruktur dan sangat rapih. Semua hal dikontrol dengan teknologi informasi (TI) menggunakan circuit closed television (CCTV) di segala penjuru kota. Maka tak heran apabila jarang ditemui polisi di kota ini karena pengawasan terhadap kejahatan dilakukan secara komputerisasi dan trorganisasi secara rapi. Kami berharap ke depan, teknologi IT di indonesia khususnya di kota besar seperti di Singapura. Kami akan memasang cctv pada setiap lokasi perempatan yang dipasangi sensor. Namun, untuk sementara sistem E-TLE ini hanya diberlakukan di kawasan lalu lintas Sarinah, Thamrin, Jakarta. Ke depan, tidak menutupi kemungkinan akan dilakukan pemasangan pada tiap perempatan di seluruh wilayah jakarta. Sistem kerja E-TLE ini yaitu akan menyensor kendaraan yang terdeteksi melewati alat sensor dan secara otomatis akan merekam kendaraan dalam bentuk foto. Hasil

Page 11: PKM GT Jalan Raya

11

rekaman akan dikirim ke TMC Polda lalu diolah dicetak berupa surat tilang elektronik.”.........

Sistem yang dilakukan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya ternyata hinga sekarang masih belum mampu mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas yang terjadi di kota Jakarta. Seperti data pada operasi zebra yang dilakukan pada november 2012, tercatat jumlah pengendara yang melanggar mencapai angka 1304 pelanggar. Dan pula hanya 3 kawasan yang rencananya akan diberikan sistem E-TLE tersebut. Jika hal ini diterapkan di seluruh Indonesia, dana yang dibutuhkan hanya untuk membuat sensor di setiap sudut jalan amat sangat banyak dan tingkat kriminalitas pencurian pun akan bertambah jika pengawasan tiap sensor itu lemah. Masih banyak pertimbangan yang diperlukan. Namun, dengan sistem sebagus itu tentu harapannya baik pada awalnya. Kesemuanya bertujuan untuk mengurangi tingkat pelanggaran lalulintas, memperbaiki sistem penegakan hukum dan kecelakaan di jalan raya.

Gagasan Baru yang Ditawarkan

Berdasarkan fakta empiris yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, maka penulis memiliki 3 buah gagasan upaya terobosan untuk memperbaiki sistem birokrasi penegakan hukum pelanggaran lalu lintas dengan harapan bahwa pelanggaran lalu lintas dapat berkurang dan kesadaran pengguna jalan dapat terwujud agar tercipta salah satu tujuan pembangunan nasional yang terstruktur. Gagasan dan paya yang dilakukan yaitu:

Gagasan pertama yaitu pembuatan Elektronik Surat Ijin Mengemudi (E-SIM) bagi setiap warga negara Indonesia yang memiliki kendaraan bermotor. Pemilik kendaraan bermotor wajib pula memiliki rekening di Bank Rakyat Indonesia (BRI). E-SIM sendiri merupakan sistem yang terintegrasi dengan rekening yang ada di BRI. Dengan begitu, denda yang dibayarkan oleh masyarakat langsung menuju ke rekening BRI dan selanjutnya menjadi kas negara. Sistem E-SIM diperuntukkan bagi masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor sehingga 1 orang 1 sim 1 kendaraan dapat terwujud. Strategi ini juga sebagai upaya mengurangi tingkat kemacetan dan pelanggaran oleh pengendara.

Gagasan kedua yaitu dengan pembuatan kebijakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sistem pemilik kendaraan wajib mempunyai rekening di bank rakyat indonesia juga diterapkan karena hal ini sangat penting. Kebijakan yang dibuat ialah dengan memberikan sistem poin pada SIM setiap pengendara. Sistem poin SIM diberlakukan dengan memberikan tabungan poin pada tiap SIM yang diterbitkan dengan jumlah poin maksimal sebesar 50 poin. Aturan perundang-undangan yang dibuat ialah merupakan aturan besar poin yang akan berkurang di setiap tingkatan pelanggaran. Beberapa penggolongan tingkatan pelanggaran yang telah dibuat oleh Satlantas di yaitu:

a. Pelanggaran Ringan (1 poin): melanggar persyaratan lampu, rem, melanggar penggunaan sabuk pengaman, pemakaian helm, persyaratan surat kendaraan/ STNK dan SIM dan sebagainya.

Page 12: PKM GT Jalan Raya

12

b. Pelanggaran Sedang (3 poin): melanggar marka melintang garis utuh sebagai batas berhenti, melanggar larangan berhenti/ parkir ditempat umum, melanggar ketentuan kelas jalan yang dinyatakan dengan rambu-rambu dan sebagainya.

c. Pelanggaran Berat (5 poin): melanggar rambu-rambu perintah dan larangan, melanggar ketentuan cahaya alat pengatur isyarat, melanggar batas maksimum, tidak menyalakan petunjuk arah waktu akan membelok atau berbalik arah dan sebagainya.Setiap pelanggaran tentunya diberikan sanksi yaitu berupa denda sesuai dengan

tingkatannya. Denda yang diberikan tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku. Denda yang diberikan oleh pelanggar tidak ada yang secara langsung membayar kepada oknum yang menilang, namun harus dibayarkan melalui rekening BRI agar tidak terjadi suap menyuap di jalan. Surat tilang yang diberikan hanya akan memiliki aturan pembayaran ke BRI saja. Bagi pemilik SIM yang sudah habis poinnya pada masa aktif SIM nya akan dikenakan sanksi dengan penahanan SIM selama kurun waktu yang ditentukan.

Gagasan ketiga merupakan gagasan gabungan dari 2 gagasan di atas yaitu dengan memberikan sistem E-SIM bagi seluruh warga yang memiliki kendaraan bermotor. Bagi setiap pemilik kendaraan bermotor diwajibkan memiliki rekening di bank BRI. Dengan sistem poin yang diterapkan, maka E-SIM akan dengan sendirinya mengurangi poin si pengendara melalui polisi yang bertugas menilang. Setelah poin berkurang, maka polisi memberikan surat tilang dimana E-SIM dapat digunakan sebagai media pembayaran ke BRI. Bagi masyarakat yang poin E-SIM nya sudah habis maka E-SIM akan di tahan seperti pada gagasan kedua. Sistem informasi tersebut dapat dibuat oleh Dinas komunikasi dan Informatika.

Dengan adanya sistem tilang seperti itu, diharapkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat akan hukum dapat terwujud. Kemacetan dapat berkurang dengan sistem 1 orang 1 SIM 1 kendaraan bermotor dan memberdayakan angkutan umum, namun tentunya perlu pembenahan sarana prasarana umum pula agar masyarakat nyaman. Dan dengan sanksi yang ketat, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai yang ada serta citra polisi lalu lintas dapat kembali bersih dari berbagai isu. Strategi dengan konsep ini diharapkan mampu untuk mengatasi permasalahan penegakan hukum di jalan raya.

Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan

Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak sebagai berikut :

Tabel 2. Identifikasi Pelaksana yang Dapat Mengimplementasikan GagasanPelaksana Sumber Dana Program yang

Diterapkan

Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika

Alokasi dana APBN dan APBD pemerintah untuk pengembangan daerah

Pembuatan sistem informasi E-SIM dan

perbaikan sarana prasaranan serta fasilitas umum untuk angkutan

umum

Page 13: PKM GT Jalan Raya

13

Pelaksana Sumber Dana Program yang Diterapkan

SAMSAT (Dinas Pendapatan Daerah,

Polri, PT Jasa Raharja)

Dana APBD Menerbitkan STNK dan memberikan data pemilik STNK kepada Satlantas sehingga terjadi integrasi

agar bagi warga yang tidak memiliki kendaraan tidak

dapat membuat SIM

Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara

Dan Dinas Pekerjaan Umum

Dana APBD dan APBN Memberikan fasilitas pendukung pemberian

pelayanan yang baik dan Membentuk mental kerja

karyawan yang tidak berorientasi pada materi

semata serta fasilitas perlengkapan jalan

Satlantas Polres (Kota Besar/ Daerah)

Dana Pemerintah Pemberian dan pembuatan E-SIM kepada masyarakat

Masyarakat Umum Dana Pribadi Bagi pelanggar, akan memberikan denda

melalui BRI sesuai dengan besarnya denda

(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Tabel 3. Peranan elemen terkait dalam pengembangan gagasan programNo. Lembaga Peranan

1 Dinas Pekerjaan Umum

Perbaikan akses infrastruktur jalan dan Perlengkapan jalan seperti : rambu-rambu,

marka jalan, penerangan jalan dantanda-tanda lalu lintas

2 Polri dan Polrestabes - Pengujian dan penerbitan SIM kendaraan bermotor

Page 14: PKM GT Jalan Raya

14

No. Lembaga Peranan- Pengaturan, penjagaan, pengawalan dan

patroli lalu lintas- Penegakan hukum meliputi penindakan

pelanggaran dan penanganan kecelakaan lalu lintas.

3SAMSAT (Polri, PT. Jasa Raharja, Dinas Pendapatan Daerah)

Memberikan data pemilik STNK kepada Satlantas sehingga terjadi integrasi agar bagi warga yang tidak memiliki kendaraan sendiri

tidak dapat membuat SIM4 Satlantas Polres Derah Menerbitkan SIM dan sosialisasi program

5 Bank Rakyat IndonesiaMerupakan unsur utama pembayaran denda agar tidak ada lagi sistem suap dan birokrasi

rumit bagi pelanggar lau lintas

6Pemerintah Daerah dan

BKLL (Badan Keselamatan Lalu Lintas)

Membuat sistem pendukung dan mensosialisasikan program

7 Dinas PerhubunganMembuat peraturan perundang-undangan yang

dapat mendukung berjalannya program

8Dinas Komunikasi dan

Informatika

Membuat sistem informasi dan alur sistem adanya program ini

Membuat sistem integrasi E-SIM dengan pengurangan poin dan rekening BRI

(Sumber : berbagai sumber dan analisis, 2013)

Langkah-langkah strategis implementasi gagasan

Langkah-langkah strategis untuk mewujudkan gagasan ini adalah:1. Identifikasi tata cara pembuatan E-SIM beserta integrasinya dengan bagian

lainnya sebagai pendukung program2. Identifikasi kemasyarakatan berkaitan dengan pembuatan undang-undang

yang akan dibuat.3. Melakukan pendekatan terhadap pihak-pihak yang akan berpartisipasi dalam

implementasi gagasan ini.4. Melakukan konsultasi perihal sistem yang akan dibuat sehingga dapat secara

terperinci dan terstruktur sistem terlaksana dengan birokrasi yang mudah.5. Melakukan perundingan dengan berbagai pihak mengenai pelaksanaan

program6. Membuat konsep program yang matang untuk dapat di implementasikan ke

masyarakat.7. Melakukan mekanisme dan koordinasi pembagian kerja antar pihak.

Page 15: PKM GT Jalan Raya

15

8. Memperbaiki fasilitas sarana dan prasarana umum seperti Perbaikan akses infrastruktur jalan dan Perlengkapan jalan seperti : rambu-rambu, marka jalan penerangan jalan dan tanda-tanda lalu lintas

9. Memperbaiki kinerja oknum terkait agar masyarakat dapat dengan nyaman mengakui kesalahan tanpa adanya justifikasi

10. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai program baru pemerintah guna mewujudkan penegakan hukum yang benar dengan birokrasi yang mudah serta mewujudkan masyarakat indonesia yang tertib aturan.

11. Pelaksanaan program kepada masyarakat Indonesia12. Melakukan pengawasan oleh aparat terkait lalu lintas dan penertibannya

secara berkala.13. Pengecekan selalu pada tempat atau spot prasarana umum14. Melakukan evaluasi dari pembagian kerja yang telah ditentukan.

KESIMPULAN

Inti Gagasan

Gagasan penegakan hukum di jalan raya ini pada intinya yaitu memberikan gagasan dengan menggunakan sistem E-SIM, penerapan kebijakan baru, serta gabungan gagasan dari keduanya. Gagasan pertama yaitu pembuatan Elektronik Surat Ijin Mengemudi (E-SIM) bagi setiap warga negara Indonesia yang memiliki kendaraan bermotor. Pemilik kendaraan bermotor wajib pula memiliki rekening di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dengan begitu, denda yang dibayarkan oleh masyarakat langsung menuju ke rekening BRI dan selanjutnya menjadi kas negara.

Gagasan kedua yaitu dengan pembuatan kebijakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sistem pemilik kendaraan wajib mempunyai rekening di bank rakyat indonesia. Kebijakan yang dibuat ialah dengan memberikan sistem poin pada SIM setiap pengendara. Sistem poin SIM diberlakukan dengan memberikan tabungan poin pada tiap SIM yang diterbitkan dengan jumlah poin maksimal sebesar 50 poin. Aturan perundang-undangan yang dibuat ialah merupakan aturan besar poin yang akan berkurang di setiap tingkatan pelanggaran.

Gagasan ketiga merupakan gagasan gabungan dari 2 gagasan di atas yaitu dengan memberikan sistem E-SIM bagi seluruh warga yang memiliki kendaraan bermotor. Bagi setiap pemilik kendaraan bermotor diwajibkan memiliki rekening di bank BRI. Dengan sistem poin yang diterapkan, maka E-SIM akan dengan sendirinya mengurangi poin si pengendara melalui polisi yang bertugas menilang. Setelah point berkurang, maka polisi memberikan surat tilang dimana E-SIM dapat digunakan sebagai media pembayaran ke BRI. Bagi masyarakat yang poin E-SIM nya sudah habis maka E-SIM akan di tahan seperti pada gagasan kedua.

Strategi ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk mengatasi sistem penegakan hukum di jalan raya yang belum terstruktur. Menghindari adanya isu suap yang terjadi di jalan, mengembalikan citra polisi menjadi baik di mata masyarakat, serta mewujukkan masyarakat yang tertib.

Page 16: PKM GT Jalan Raya

16

Teknik Implementasi Gagasan

Gagasan ini dapat diimplementaskan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Adanya dukungan berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan program ini.

2. Adanya identifikasi mengenai sistem yang akan dijalankan3. Komitmen dari pemerintah sebagai pihak yang berwenang dalam

mewujudkan masyarakat tertib hukum.4. Kerjasama dari berbagai pihak yang dapat mendukung berjaannya program.5. Adanya pertimbangan pembuatan UU yang mengatur tata cara peraturan

program ini.6. Penegasan kembali aturan dalam Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang digagas oleh Departemen Perhubungan, dibuat agar penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan sesuai harapan masyarakat, sejalan dengan kondisi dan kebutuhan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan saat ini, serta harmoni dengan Undang-undang lainnya.

7. Diperlukan riset untuk memperjelas tujuan, biaya, manfaat, dan dampak dari program ini serta dapat meyakinkan para stakeholder yang melihat peluang pengembangan Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Prediksi Keberhasilan Gagasan

Gagasan ini apabila terwujud akan sangat berpengaruh bagi sistem penegakan hukum di jalan raya. Secara ekonomi, perwujudan sistem ini tidak terlalu besar dampaknya karena pemuatan E-SIM dapat dimulai dari warga yang baru akan membuat SIM. Sedangkan yang lain dapat diberikan kompensasi dan subsidi. Ditinjau dari masyarakat, program ini lebih mudah dan simple karena tidak perlu menuju ke persidangan dengan birokrasi yang teramat rumit dan banyak sekali diprotes oleh masyarakat, sehingga dengan adanya program ini, kasus suap atau denda yang melebihi aturan tidak akan terjadi dan denda yang dibayarkan dapat langsung mengalir ke kas negara dan kembali lagi digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Secara administrasi, karena program ini menggunaka E-SIM (gagasan pertama dan ketiga), maka tidak akan menjadi rumit karena sudah disederhanakan melalui E-SIM itu sendiri. Jika gagasan ini diterapkan secara massive dan konsisten diseluruh penjuru Indonesia maka segera Indonesia akan menjadi negara berhasil dengan salah satu tujuan pembangunan nasinalnya.

Keberhasilan dari konsep ini nantinya akan diketahui setelah program berjalan, jumlah pelanggaran berkurang dan sistem terintegrasi dengan baik, terstruktur, dan terorganisasi dengan benar. Tentu saja dengan mengedepankan komitmen pemerintah dan kerjasama masyarakat Indonesia untuk mewujudkan Indonesia menjadi lebih baik.

Page 17: PKM GT Jalan Raya

17

DAFTAR PUSTAKA

Anggarasena, Bima. 2010. Strategi Penegakan Hukum Dalam Rangka Meningkatkan Keselamatan Lalu Lintas Dan Mewujudkan Masyarakat Patuh Hukum. Semarang: Universitas Diponegoro.

Anonymous. 2009. www.transparansi.or.id. Diakses pada tanggal 24 Februari 2013Anonymous. 2012. Pak Polisi Beraksi Di Jalan Raya, Tegaknya Hukum

Dipertaruhkan: Penegakan Hukum Di Indonesia (Studi Kasus UU No. 22 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Umum). Semarang.

Burhanudin. 2003. Penegakan Hukum Terhadap Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ditlantas. 2011. Peranan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam memberikan pelayanan admnistrasi kepemilikan kendaraan bermotor (studi kasus kendaraan bermotor. Sumatera: Universitas Sumatera Utara.

Edhy, Sutanta. dkk. 2012. Model Integrasi Antar Sistem E-Gov Dengan Memanfaatkan Database Kependudukan Nasional. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Fajar. 2012. www.lipsus.kompas.com diterbitkan pada 30 November 2012.Diakses pada tanggal 24 Februari 2013

Hasan. 2011. www.biskom.web.id/. diterbitkan pada 19 april 2011Diakses pada tanggal 24 Februari 2013

Polresta. 2011. Data Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Pekanbaru. PekanbaruRahmi, Djafar. 2012. www.harianseputarindonesia.com.

Diakses pada tanggal 24 Februari 2013Wibowo, Antonius, dkk . 2006. Kompendium (Doktrin) Bidang Hukum Tahun

Anggaran 2006. Jakarta: Tim Pengkajian Kriminalisasi, Pengembalian Aset, Kerjasama Internasional Dalam Konvensi PBB; Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

Page 18: PKM GT Jalan Raya

18

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana

Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana

Nama : Adelia Dini MeinarwatiTempat, tanggal lahir : Semarang, 24 Mei 1993Alamat asal : Perum Jatisari Permai Blok C11 No. 3 Mijen Riwayat Pendidikan

Pendidikan Institusi TahunSD SD N Bojong Salaman 04-05 1999 s.d 2005

SMP SMP N 1 Semarang 2005 s.d 2008

SMA SMA Unggulan Nurul Islami Semarang

2008 s.d 2011

PERGURUAN TINGGI

Universitas Dian Nuswantoro 2011 s.d sekarang

Jurusan / Fakultas : Teknik Industri / Fakultas TeknikAlamat di Semarang : Perum Jatisari Permai Blok C11 No. 3 MijenHP : 085866250524E-mail : [email protected]

Ketua Tim

Adelia Dini Meinarwati

Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana 1

Nama : Devy Ardya NovitasariTempat, tanggal lahir : Sragen, 25 November 1992Alamat asal : Jl. Cempolorejo 1 No. 11 SemarangRiwayat Pendidikan

Pendidikan Institusi TahunSD SD N Anjasmoro 1 1998 s.d 2004

SMP SMP N 1 Semarang 2004 s.d 2007SMA SMA N 6 Semarang 2007 s.d 2010

PERGURUAN TINGGI

Universitas Dian Nuswantoro 2010 s.d sekarang

Jurusan / Fakultas : Teknik Industri / Fakultas TeknikAlamat di Semarang : Jl. Cempolorejo 1 No. 11 SemarangNo. telp./HP : 024-7621508/083838970615

Page 19: PKM GT Jalan Raya

19

E-mail : [email protected] m Anggota 1

Devy Ardya Novitasari

Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana 2

Nama : SamsudiTempat, tanggal lahir : Rembang,16 November 1992Alamat asal : Jalan Kukilo mukti raya no. 153, pedurungan

kidul, Semarang Riwayat Pendidikan

Pendidikan Institusi TahunSD MI miftahul ulum bulu rembang 1999 s.d 2005

SMP MTS arrohman 01 bulu. rembang2005 s.d 2008

SMA SMK Negeri 5 Semarang 2008 s.d 2011

PERGURUAN TINGGI

Universitas Dian Nuswantoro 2012 s.d sekarang

Jurusan / Fakultas : Teknik Industri / Fakultas TeknikAlamat di Semarang : Jalan Kukilo mukti raya no. 153, pedurungan

kidul, Semarang HP : 085740515491E-mail : [email protected]

Anggota 2

Samsudi

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup Dosen Pembimbing

Daftar Riwayat Hidup Dosen PembimbingNama : Jazuli, S.T., M.Eng Alamat Kantor : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Dian

Nuswantoro , Jl. Nakula I No.5-11 Semarang 50131 No Telepon / HP : 024 – 3555628 / 085641303911

1. Data Pribadi Tempat & Tanggal Lahir : Semarang, 13 Januari 1982 Jenis Kelamin : Laki-laki

Page 20: PKM GT Jalan Raya

20

Agama : Islam NPP : 0686.11.2010.348

Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I / IIIB Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

2. Pendidikan S1 Jurusan Teknik Industri-Universitas Dian Nuswantoro Semarrang, lulus

tahun 2007 S2 Teknik Mesin minat konsentrasi Teknik Industri di Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta lulus tahun 2010

3. Pengalaman Menulis System Dinamics Modelling in Supply Chain (Jurnal Ilmiah Techno Science

ISSN : 1978-9793 Vol 1, No 1 Mei 2008, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang)

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri – Decision Support System Untuk Inventory/Distribusi Pada Pusat Distribusi Minimarket Berjaringan (Prosiding UNISSULA ISBN: 978-602-95235-0-8, Agustus 2009, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Sistem Pendukung Keputusan untuk Inventory/Distribusi Pada Pusat Distribusi Minimarket Berjaringan (Jurnal Ilmiah Techno Science ISSN : 1978-9793, Vol 2, No 1, Hal : 401-406, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang)

Model Optimalissasi Persediaan dan Distribusi Minimarket Berjaringan dengan mengaplikasikan Sistem Pendukung Keputusan (Jurnal Ilmiah Techno Science ISSN : 1978-9793, Vol 5, No 1, Hal : 626-634, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang)

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan – Optimalisasi Sistem Persediaan dan Distribusi pada Pusat Distribusi Minimarket Berjaringan (Prosiding UNISSULA ISBN : 979-26-0255-0, Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

4. Pengalaman Penelitian Rancang Bangun Tambal Ban Portable Yang Ergonomis Dengan Kontrol

Pemanas Elektrik (Pnelitian Pemula, LP3M UDINUS, Maret 2010, Ketua) Rancang Bangun Software Antropometri Dan Simulasi Data Antropometri

Dengan ANFIS (Fuzzy-Expert System) Sebagai Solusi Perancangan Produk Yang Ergonomis Di Laboratorium Ergonomi Teknik Industri Universitas Dian Nuswntoro (Penelitian Institusi, LP3M UDINUS, Maret 2010, Anggota)

5. Pengalaman Membimbing PKM “Bengkel Doll” Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Dan Kreativitas Anak

Kurang Mampu Di SMP Ronggolawe Semarang (PKM-M di danai DIKTI tahun 2012)

Page 21: PKM GT Jalan Raya

21

“The Cheap Portable Rice Mill” Sebagai Upaya Peningkatan Produktifitas Petani Pada Kelompok Usaha Tani Karang Malang Mijen (PKM-T didanai DIKTI 2013)

Dosen Pendamping

Jazuli, M.Eng0613018203