pkm gt 2013

18
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBANGUNAN PASAR MINGGUAN DI DALAM KAMPUS SEBAGAI UPAYA MENCETAK ENTREPRENEUR MUDA UNTUK VISI INDONESIA EMAS 2045 BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan oleh: Yusuffi Kurnia Gushaf NIM 111910301070 Angkatan 2011 Iwan Kusumo NIM 121910301033 Angkatan 2012 Rizky Fauzi NIM 121910301034 Angkatan 2012 UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2013

Upload: yusufi-gushav

Post on 29-Mar-2016

261 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PKM GT 2013 bidang Sosial Ekonomi. Lolos mendapat hibah, tetapi tidak lolos PIMNAS. Semoga bermanfaat :)

TRANSCRIPT

Page 1: PKM GT 2013

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMBANGUNAN PASAR MINGGUAN DI DALAM KAMPUS SEBAGAI

UPAYA MENCETAK ENTREPRENEUR MUDA UNTUK VISI INDONESIA

EMAS 2045

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GT

Diusulkan oleh:

Yusuffi Kurnia Gushaf NIM 111910301070 Angkatan 2011

Iwan Kusumo NIM 121910301033 Angkatan 2012

Rizky Fauzi NIM 121910301034 Angkatan 2012

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

2013

Page 2: PKM GT 2013

ii

Page 3: PKM GT 2013

iii

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang memberikan banyak bantuan tak ternilai dalam penyusunan karya tulis ini:

1. Allah SWT Yang Maha Kreatif, yang telah memberikan peluang dan kesempatan

bagi kami untuk menyusun karya tulis ini.

2. Orang tua kami yang memberikan banyak motivasi dan dukungan penuh atas

penyusunan karya tulis ini.

3. Bapak Ir. Krisnamurti M.T. dan Bapak Jojok Widodo S., S.T., M.T., dosen Teknik

Sipil Universitas Jember yang banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk selalu

membimbing kami.

4. Teman-teman jurusan Teknik Sipil Universitas Jember yang telah memberikan

dukungan dan motivasi.

Harapan kami, karya tulis ini memberikan gagasan yang informatif dan

bermanfaat. Perbaikan, kritik dan saran yang konstruktif diperlukan oleh penulis

sebagai bahan evaluasi dalam penulisan karya tulis di kemudian hari.

Jember, Maret 2013

Penulis

Page 4: PKM GT 2013

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... i

Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii

Kata Pengantar ...................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................ iv

Daftar Tabel .......................................................................................................... iv

Daftar Lampiran .................................................................................................... iv

Ringkasan .............................................................................................................. v

PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

Latar Belakang ...................................................................................................... 1

Tujuan ................................................................................................................... 1

Manfaat ................................................................................................................. 2

GAGASAN ........................................................................................................... 2

Pasar Tradisional, Jual Beli Online dan Entrepreneurship Mahasiswa ................ 3

Upaya yang Telah Berjalan ................................................................................... 3

Gagasan Baru yang Ditawarkan ............................................................................ 4

Konsep Pasar Mingguan Murah ............................................................................ 5

Rencana Strategis (Pihak yang Terlibat dan Langkah-langkah Strategis) ............ 6

KESIMPULAN ..................................................................................................... 8

Inti Gagasan .......................................................................................................... 8

Teknik Implementasi untuk Melaksanakan Gagasan ............................................ 8

Prediksi Hasil, Manfaat dan Dampak Gagasan .................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 10

LAMPIRAN .......................................................................................................... 12

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sampel postingan pada grup di facebook, Group Jual Beli UNEJ ......... 2

Tabel 2. Lembaga atau pelaksana beserta peranannya .......................................... 5

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1. Site plan lokasi pasar, tampak dari satelit. .......................................... 12

Gambar 2. Contoh lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai pasar ........................ 12

Gambar 3. Contoh desain tampak depan pasar ..................................................... 12

Gambar 4. Contoh pasar Minggu yang sudah ada di Jember ................................ 13

Page 5: PKM GT 2013

v

RINGKASAN

Dalam perkembangan Indonesia menuju 100 tahun kemerdekaan Indonesia,

prediksi dari BKKBN akan ada 450 juta jiwa penduduk Indonesia pada 2045 atau 1

dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia. Indonesia masih dihadapkan pada

berbagai kondisi yang perlu dibenahi. Perekonomian nasional yang disokong dari

dunia usaha Indonesia memiliki peranan sangat vital. Dalam perspektif dunia

pendidikan tinggi, perguruan tinggi berupaya mencetak tidak hanya lulusan sebagai

pencari kerja, namun juga pencipta lapangan kerja. Sehingga perguruan tinggi harus

memiliki komitmen keras dalam membuat program-program dan fasilitas

kewirausahaan. Pembangunan pasar di dalam kampus terdengar aneh dan tidak

rasional karena kampus dalam perguruan tinggi memiliki fungsi edukatif, bukan

berorientasi pada profit. Namun, sebenarnya kampus dapat memberikan fasilitas

berupa tempat berwirausaha dan memberikan pendidikan kewirausahaan yang lebih

aplikatif (tidak hanya berupa teori dalam perkuliahan). Banyak mahasiswa selaku

akademisi muda tidak mampu melakukan bisnis dengan berbagai alasan. Dengan

pembangunan pasar di dalam kampus sebagai upaya memberikan kesempatan dan

fasilitas berwirausaha sejak muda, perguruan tinggi memiliki peluang besar untuk

mencetak wirausahawan muda.

Karya tulis ini menawarkan solusi atas banyak gagasan yang muncul, yakni

dengan pembangunan pasar yang akan merangsang minat berwirausaha sejak muda

sekaligus memberikan modal entrepreneur skills untuk menjadi wirausaha muda.

Pasar ini akan menjadi pasar di dalam kampus yang pertama di Jember sehingga perlu

kajian luas untuk pembangunan pasar di dalam kampus.

Yang ditekankan dan menjadi “ruh” dalam pada karya tulis ini adalah

pemberian wadah dan kesempatan berwirausaha bagi mahasiswa dengan pemberian

fasilitas berupa pasar. Pasar ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa

(penerima dana PKM-K dan PMW maupun non-penerima) untuk menjalani proses

edukasi kewirausahaan. Universitas Jember yang menjadi studi kasus dalam karya

tulis ini dapat memanfaatkan lahan kampusnya yang luas untuk dijadikan pasar

dengan catatan pasar dapat benar-benar bermanfaat (ditinjau dengan berbagai studi)

dan tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar.

Page 6: PKM GT 2013

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masalah dasar adanya angka pengangguran terbuka lulusan perguruan tinggi

yang relatif tinggi sebesar 634.990 jiwa dari total sekitar 7 juta pengangguran pada

Agustus 2012 adalah pada pola pikir mahasiswa. Pola pikir konvensional yang masih

tertanam dalam sebagian besar mahasiswa adalah tujuan mahasiswa kuliah kelak

untuk mencari kerja setelah lulus, ini berarti belum ada prioritas untuk menjadi

pengusaha, atau sebagian lagi memilih opsi menjadi pegawai sekaligus memiliki

usaha sampingan. Padahal untuk membentuk Indonesia yang maju, Pratikno (Rektor

UGM), Ciputra (pengusaha) dan David McCleiland (sosiolog) sepakat untuk

mengatakan setidaknya diperlukan pengusaha sebesar 2% atau sekitar 4,4 juta jiwa

dari jumlah seluruh penduduk Indonesia, sedangkan saat ini Indonesia masih

memiliki 0,18% atau sekitar 400.000 pengusaha. Pada kenyataannya, dalam lingkup

internasional, Indonesia menghadapi era perdagangan bebas yang dimulai pada 2003

dan diterapkannya ASEAN Single Community pada 2015 semakin membuat

Indonesia harus terus memperbaiki iklim usaha nasional. Artinya, dalam waktu dekat

maupun jangka panjang, kondisi ini harus segera diperbaiki karena mahasiswa

memiliki peran penting dalam menentukan kemajuan Indonesia pada 5 sampai 30

tahun kedepan atau lebih jauh lagi dalam rangka visi Indonesia menjadi negara maju

pada usia 100 tahun kemerdekaan atau tepat pada 2045.

Di level perguruan tinggi –khususnya dalam hal ini adalah Universitas

Jember-, dukungan terhadap upaya realisasi program-program kewirausahaan Dikti

telah berjalan dengan bijaksana. Indikatornya adalah dari adanya sosialisasi program,

pelatihan-pelatihan, hingga pelayanan administratif dalam pengerjaan program

kewirausahaan. Namun, masalah yang muncul adalah kembali pada pola pikir

mahasiswa. Tak dapat dipungkiri bahwa mayoritas mahasiswa masih belum berminat

pada penulisan proposal yang dianggap rumit. Banyak faktor yang dapat dijadikan

alasan diantaranya tingkat kesibukan di bidang akademis maupun non-akademis,

kondisi ekonomi yang nyaman dan lingkungan yang kurang suportif. Untuk

mendorong minat berusaha, seyogyanya Universitas Jember perlu membentuk suatu

rancangan aplikatif jangka panjang dalam wujud fasilitas wirausaha yang dapat

digunakan sebagai stimulan bagi mahasiswa untuk menetapkan pilihan hidup sebagai

pengusaha, bukan karyawan.

Tujuan

Tujuan karya tulis ini adalah memberikan solusi akan kecilnya jumlah

wirausahawan di Indonesia dengan konsep pemberian kesempatan edukasi

berwirausaha yang aplikatif bagi mahasiswa. Lebih jauh lagi pembangunan pasar ini

juga mendukung program kewirausahaan Dikti dimana ada kesempatan bagi para

penerima dana kewirausahaan dari Dikti untuk turut menempati pasar ini.

Page 7: PKM GT 2013

2

Manfaat

Manfaat karya tulis ini adalah memberikan gagasan kreatif dengan asumsi dan

analisa tentang pembangunan pasar mahasiswa di dalam area kampus. Esensi dari

gagasan ini adalah dapat diterapkan oleh Universitas Jember maupun perguruan

tinggi lain dan pergutuan tinggi mampu produktif mencetak tokoh entrepreneur muda

yang profesional seperti Elang Gumilang, Sandiaga S. Uno, atau Jerry Aurum dan

memberikan sumbangan nyata dalam semangat visi Indonesia maju 2045.

GAGASAN

Pasar Tradisional, Jual Beli Online dan Entrepreneurship Mahasiswa

“Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta

ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada

proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan

dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.

(Wikipedia.org, 2013)”

Di Jawa Barat, sejak tahun 2003, setidaknya ada lebih dari 100 pasar

tradisional bangkrut akibat tidak mampu bersaing dengan pasar modern. Kondisi ini

bertolak belakang dengan Jember. Sebagai contoh, Pasar Tanjung di Kecamatan

Kaliwates dan Pasar Sukorejo di Kecamatan Bangsalsari, Pasar Tanggul dan Pasar

Rambipuji, dan Pasar Ambulu masih menjadi tempat perputaran ekonomi yang ramai

bagi masyarakat Jember.

Jual beli online menjadi tumbuh dengan pesat seiring dengan kemudahan

akses internet bagi masyarakat. Khusus bagi mahasiswa, hobi berjual-beli online

merupakan salah satu opsi yang sering diambil dalam melakukan wirausaha karena

dapat dijalankan tanpa mengganggu aktivitas akademik secara signifikan. Sebagai

contoh, dalam sebuah grup di facebook bernama Group Jual Beli UNEJ, setiap hari

terjadi transaksi. Setidaknya dalam pengamatan kami pada 8 Maret 2013, selama

sekitar 10 jam ada 37 postingan baru pada grup tersebut. Jumlah postingan tersebut

hampir dapat dipastikan akan lebih ramai pada hari libur, Sabtu dan Minggu

mengingat mahasiswa sebagai pelaku utama dalam transaksi di grup ini memiliki

waktu luang lebih pada hari libur.

Tabel 1. Sampel postingan pada grup di facebook, Group Jual Beli UNEJ

No. Jenis Barang/Jasa Jumlah Postingan

Penawaran Pembelian

1. Handphone dan aksesoris handphone 8 6

2. PC/laptop dan aksesoris PC/laptop 5 3

3. Barang elektronik lain 1 2

4. Barang otomotif 3 1

Page 8: PKM GT 2013

3

5. Atribut olahraga 1 1

6. Hewan 1 1

7. Koleksi seni 1 0

8. Fashion 1 0

9. Jasa layanan public 1 0

Total 22 14

(sumber: hasil analisis, 2013)

Prosentase postingan berupa benda elektronik seperti handphone dan

laptop/PC mengusasai statistic pasar di grup tersebut. Sedangkan barang otomotif,

hewan peliharaan, pakaian, sepatu, dan buku juga ramai di grup tersebut, setidaknya

data di atas memberikan gambaran bahwa ada 36 postingan, belum termasuk

komentar dari user lain yang dapat diasumsikan secara awam sekitar 10 – 30

komentar per postingan. Indikasi yang dapat dibaca adalah sebenarnya ada minat

mahasiswa untuk berwirausaha dan Universitas Jember harus menyadari hal ini.

Artinya, pembangunan pasar di Universitas Jember akan memberikan wadah dan

kesempatan baru bagi mahasiswa untuk berwirausaha.

Seperti dibahas sebelumnya, kondisi minat mahasiswa untuk berwirausaha

masih belum tinggi. Dengan beberapa faktor yang muncul, mindset dan kesempatan

berwirausaha-lah yang menjadi faktor utama sebagai penghambat berkembangnya

minat mahasiswa dalam berwirausaha.

Upaya yang Telah Berjalan

Untuk mengatasi masalah pola pikir mahasiswa, memberikan iklim usaha

yang baik bagi mahasiswa, mengembangkan minat memulai berwirausaha sejak

muda, dan memberikan kesempatan berwirausaha bagi mahasiswa, Dikti selaku pihak

yang menangani perguruan tinggi Indonesia telah melakukan banyak upaya dengan

diadakannya program-program kewirausahaan yang tujuannya adalah mencetak

pengusaha muda. Mulai dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Program

Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan (PKM-K), Kuliah Kerja Usaha (KKU),

Program Co-op dan lain-lain. Program tersebut dapat berjalan dengan baik, proses

pembelajaran mahasiswa menjadi pengusaha mulai pengaturan pola pikir usahawan

hingga hal-hal yang bersifat teknis dalam produksi dan pemasaran tertanam dalam

aplikasi program-program tersebut.

Upaya di atas merupakan upaya yang bagus. Pendukung dari semangat

mencetak mahasiswa wirausahawan adalah keseriusan perguruan tinggi. Universitas

Jember pada 2005 mendapatkan banyak tekanan dari beberapa mahasiswa yang

menuntut adanya sebuah koperasi mahasiswa dimana pengelolanya adalah

mahasiswa. Universitas menjawab tuntutan tersebut dengan penyediaan koperasi

mahasiswa Universitas Jember di Jalan Jawa. Namun, proses operasional koperasi

tersebut tidak dapat berjalan dan kini dirombak menjadi cabang Bank Mandiri.

Pembangunan koperasi mahasiswa atau badan usaha semacamnya, telah ada

di banyak perguruan tinggi lain di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi

mempercayakan pengelolaan koperasinya kepada mahasiiswa, tujuannya untuk

Page 9: PKM GT 2013

4

mengembangkan kemampuan manajemen mahasiswa dalam mengelola bisnis. Tetapi,

koperasi sebagai salah satu upaya pendidikan aplikatif berwirausaha hanya mampu

mencakup segelintir mahasiswa.

Gagasan Baru yang Ditawarkan

Dengan pembangunan pasar mahasiswa, maka cangkupan yang dapat terlibat

dalam pendidikan aplikatif berwirausaha menjadi semakin luas. Di Jember, pasar ini

akan menjadi pasar mingguan mahasiswa yang pertama dibangun di dalam kampus.

Untuk itu, agar pasar ini dapat beroperasi dengan baik, aspek pasar yang diperlukan

adalah sebagai berikut :

1. Kebersihan

Dalam memenuhi aspek kebersihan, perlu disediakan toilet, tempat mencuci

tangan, sanitasi yang baik, tempat sampah di lapak pasar dan penampungan

dengan lokasi minimal 50 meter dari lokasi terdekat pasar. Tangung jawab

juga dibebankan pada penjual maupun pembeli untuk menjaga kebersihan

pasar. Diperlukan juga petugas cleaning service untuk menjaga kebersihan

pasar sehingga perguruan tinggi penyedia pasar tidak mendapatkan masalah

kebersihan akibat adanya pasar di dalam kampus.

2. Keamanan

Seiring dengan keramaian pasar, maka tingkat kemungkinan kriminalitas juga

harus mendapatkan perhatian khusus. Perlu adanya keamanan bagi penjual

maupun pembeli. Keamanan dapat dipenuhi dengan tersedianya satpam dan

pos satpam di pasar. Juru parkir juga harus ada untuk menjaga tempat parkir.

Apabila diperlukan, dapat pula menggandeng pihak asuransi untuk jaminan

pasar agar kekhawatiran tentang hal-hal yang tidak diinginkan dapat

diminimalisir.

3. Mutu produk

Badan Pengurus Pasar memiliki kewenangan untuk menetapkan kriteria

barang/jasa yang layak dan/atau diizinkan untuk dijual, melakukan inspeksi

dan monitoring atas produk yang dijual di pasar mahasiswa. Hal ini akan

mencegah transaksi barang/jasa ilegal, sehingga ada jaminan atas barang/jasa

yang dijual di pasar mahasiswa.

4. Kenyamanan

Kenyamanan dapat dipenuhi dengan ketiga aspek di atas dan ditambah dengan

infrastruktur pasar yang mendukung. Infrastruktur yang dimaksud adalah

dengan adanya pos satpam, toilet, ruang berbelanja yang nyaman, sanitasi

yang baik dan sebagainya.

Dengan adanya pasar mingguan mahasiswa Universitas Jember, diharapkan

akan ada lebih banyak mahasiswa yang terlibat aktif dalam proses edukasi aplikatif

dalam berwirausaha daripada hanya mengandalkan koperasi yang dikelola oleh

segelintir mahasiswa. Selain itu, dapat juga ditambahkan opsi menjadikan pasar

sebagai wadah berwirausaha bagi pemenang PMW dan PKM-K, sehingga program

Dikti dan perguruan tinggi dapat berjalan sinergis.

Page 10: PKM GT 2013

5

Konsep Pasar Mingguan Murah

Konsep pasar murah dititik beratkan pada sebuah pasar mingguan dimana

mahasiswa menjadi subyek penting sebagai penjual dan pembeli. Pemberian nama

“Pasar Minggu Mahasiswa”, “PMM” atau nama lain dimaksudkan untuk pemberian

efek memoris dan informatif mengenai waktu rutin pasar.

Pasar ini beroperasi dibawah naungan perguruan tinggi sehingga terjadi

proses pembekalan dan edukasi aplikatif yang sinergis dan memang benar-benar

dibutuhkan bagi mahasiswa untuk menjadi wirausahawan muda.

Dalam spesifikasi karya tulis ini, pembangunan pasar ini berada di dalam area

Universitas Jember. Univeritas Jember memiliki lahan total seluas 940.839 m2 dan

setidaknya ada 10% lahan kosong atau kurang lebih 94.838 m2

yang dapat

dimanfaatkan untuk pembangunan sarana-prasarana bagi mahasiswa. Dalam hal ini

tempat paling strategis untuk membangun pasar mahasiswa adalah di sebelah barat

double way menuju kantor rektorat Universitas Jember, mengingat lokasi ini tidak

jauh dari jalan Kalimantan yang ramai. Tampak melalui bantuan google maps area

ideal rencana adalah sepanjang 102 m. Bentuknya dipola seperti huruf “L” (tampak

dalam lampiran). Kelebihan di lokasi ini adalah sebagai berikut :

1. Lokasi strategis, berdekatan dengan jalan Kalimantan, salah satu jalan

terpadat dan mudah diakses oleh mahasiswa maupun masyarakat umum.

2. Landscape sekitar indah dengan berbagai bunga dan hiasan alami di sekitar

double way Universitas Jember. Landscape dapat menarik minat konsumen.

3. Terdapat lebih dari 7 pohon besar sehingga di tempat ini terasa sejuk.

4. Lahan memiliki area seluas sekitar 5.000 m2, artinya dapat dimanfaatkan

sebagai lahan parkir, tempat pembuangan sampah sementara, saluran sanitasi,

dan panggung temporer.

5. Sudah terdapat pos satpam tepat di sebelah tenggara lokasi pasar, sehingga

dapat meminimalisir biaya pembangunan karena tidak perlu membangun pos

satpam.

6. Memudahkan monitoring pihak Universitas karena kemudahan akses.

Rencana Strategis (Pihak yang Terlibat dan Langkah-langkah Strategis)

Dengan prinsip pasar yang murah, mudah diakses, nyaman., aman dan bersih,

diperlukan kerjasama yang berkaitan antara pihak satu dengan lainnya. Berikut adalah

pihak-pihak yang diperlukan untuk mensukseskan gagasan ini:

Tabel 2. Lembaga atau pelaksana beserta peranannya

No. Lembaga atau

Pelaksana

Peran dan fungsi Keterangan

1. Mahasiswa Pelaku utama, sebagai

penjual maupun

pembeli

Apabila diperlukan, dapat

mengudang mahasiswa

dari perguruan tinggi lain

Page 11: PKM GT 2013

6

untuk meningkatkan

jumlah pembeli dari

perguruan tinggi lain

2. Perguruan Tinggi

dan Badan

Pengelola Pasar

Sebagai penyedia dan

pengelola pasar

Melakukan pengaturan

sistem peraturan,

melakukan pembekalan,

memonitor dan

mengevaluasi

3. Dinas Pasar Sebagai auditor dan

konsultan

Memberikan masukan

untuk Badan Pengelola

Pasar dalam pra-

pelaksanaan hingga proses

evaluasi

4. Pengusaha Menjadi penjual, turut

mendidik mahasiswa

dan memberikan

masukan

Peran pengusaha luar

dimaksudkan dapat

memberikan contoh

aplikatif (misalnya,

dengan disediakan dua

atau tiga stan untuk

pengusaha) bagi

mahasiswa dalam

berwirausaha sekaligus

memberikan masukan dan

membantu perguruan

tinggi dalam mengevaluasi

program

5. Bank Sebagai kreditor

dalam pendanaan dan

patner sponsorship

Memberikan kredit murah

untuk perguruan tinggi

maupun mahasiswa dalam

menangani masalah

pendanaan. Dalam hal ini,

bank juga dapat dijadikan

sebagai salah satu patner

sponsor pasar ini

(sumber: hasil analisis, 2013)

Proses pelaksanaan kegiatan jual-beli pasar dilakukan dengan beberapa tahap

agar dapat berlangsung hingga tahun-tahun kedepan. Tahapan tersebut adalah :

1. Perizinan, Tahap Lobbying dan Pembangunan

Proses perizinan melibatkan pihak perguruan tinggi dengan membentuk

Badan Pengelola Pasar untuk menagani pasar mahasiswa. Tim ini kemudian

berurusan dengan pihak internal maupun eksternal perguruan tinggi

diantaranya Dinas Pasar, Pemkab Jember, auditor AMDAL atau pihak-pihak

lain yang diperlukan adanya. Selain itu, diperlukan juga negosiasi dengan

Page 12: PKM GT 2013

7

pihak yang dapat mendukung kegiatan ini seperti pihak sponsorship, asuransi,

pengusaha dan bank. Sedangkan pembangunan pasar, perguruan tinggi perlu

mendapatkan dukungan dana dari pemerintah. Hal ini penting karena

perguruan tinggi sebaiknya tidak memberatkan mahasiswa dalam

pembangunan infrastruktur.

2. Promosi

Promosi dan rekrutmen calon penjual lapak dapat dilaksanakan setelah atau

bersamaan dengan proses lobi dengan pihak sponsorship, pengusaha dan

bank. Badan Pengelola Pasar dapat menetakan bahawa tiap lapak harus

ditempati oleh satu kelompok, dimana satu kelompok dapat terdiri dari dua

atau tiga mahasiswa. Pada proses ini pula, perguruan tinggi dapat

menginformasikan syarat-syarat untuk dapat mengisi lapak pasar. Perguruan

tinggi dapat memberikan tarif sewa pasar apabila diperlukan, atau menetapkan

untuk tidak ada tarif sewa namun diberikan syarat lain seperti dibuat

kompetisi menulis gagasan melalui proposal tentang barang/jasa yang akan

ditawarkan.

3. Rekrutmen

Proses rekrutmen dimulai setelah promosi dilaksanakan. Dalam proses ini,

penting untuk memperhatikan kriteria mahasiswa yang dapat menempati

lapak di pasar mahasiswa. Kriteria mahasiswa yang dimaksud adalah

personality, kemampuan ekonomi orang tua, prestasi akademik, minat dan

komitmen berwirausaha, dan kelayakan mutu barang dan/atau jasa yang akan

dijual. Proses rekrutmen pengusaha juga masuk dalam tahap ini, perguruan

tinggi dapat mengundang beberapa pengusaha untuk menempati dua atau tiga

lapak. Untuk penerima dana PKM-K dan PMW dari Dikti, proposal yang

didanai dapat diseleksi oleh Badan Pengelola Pasar, kemudian kelompok

PKM-K dan PMW yang ide bisnisnya lolos seleksi ditawari untuk mengisi

stan di pasar setelah dana dari Dikti diterima. Namun perlu ditekankan pula

bahwa pasar ini sebaiknya mayoritas diisi oleh mahasiswa non-penerima

PKM-K dan PMW agar pemberian kesempatan berwirausaha lebih meluas

untuk mahasiswa lain.

4. Pembekalan Calon Pengisi Lapak

Sebelum memulai proses operasional pasar, calon penjual yang terdiri dari

mahasiswa dan pengusaha telah mendapatkan izin resmi dari Badan Pengelola

Pasar harus mendapatkan pembekalan berupa diklat atau pelatihan. Diberikan

pula akan tata tertib yang harus ditaati oleh para penjual agar proses

operasional dan perdagangan pasar nantinya dapat berjalan baik. Pada proses

ini juga setting lokasi akan ditentukan. Lapak pasar perlu dikelompokkan,

misalnya penjual buku diberi jatah sekian lapak dan ditempatkan berdekatan

untuk memudahkan pembeli. Dalam proses pembekalan juga, bank

diharapkan dapat memberikan kredit ringan untuk mendukung usaha

mahasiswa dan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.

5. Proses Operasional dan Monitoring

Proses operasional pasar dilakukan pada awal semester hingga akhir semester,

dan akan dilakukan kembali proses rekrutmen. Hal ini untuk memberikan

Page 13: PKM GT 2013

8

kesempatan yang sama bagi mahasiswa lain untuk berwirausaha. Selama

proses operasional, perguruan tinggi sebaiknya terus memberikan pembekalan

kepada penjual. Apabila ada penjual yang mengundurkan diri dari pasar,

Badan Pengelola Pasar dapat melakukan proses rekrutmen yang didasarkan

pada hasil rekrutmen pada awal rekrutmen penjual. Selama proses

operasional, perlu diiringi dengan monitoring dari Dinas Pasar dan Badan

Pengelola Pasar, sehingga ada pendukung dari proses operasional.

6. Evaluasi

Pada akhir semester atau setelah UAS, dilakukan evaluasi akbar terhadap

jalannya pasar selama satu semester. Dengan proses evaluasi, dapat diketahui

hal-hal yang perlu dilakukan untuk semester berikutnya. Kemudian dilakukan

kembali proses rekrutmen.

KESIMPULAN

Inti Gagasan

Inti dari gagasan ini pada dasarnya adalah pembangunan pasar mingguan di

dalam kampus yang pertama di Kabupaten Jember dengan melibatkan pihak

perguruan tinggi, pemerintah, bank, asauransi, sponsorship dan pengusaha lokal.

Pada tahap yang lebih tinggi, perguruan tinggi membentuk Badan Pengelola Pasar

untuk mengelola pasar mulai dari promosi, rekrutmen, operasional, monitoring

hingga evaluasi.

Teknik Implementasi untuk Melaksanakan Gagasan

Untuk mewujudkan gagasan ini, teknis dan langkah-langkah yang perlu

dilakukan dalam pelaksanaan gagasan ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan negosiasi dengan pemerintah, Dinas Pasar, bank, asuransi,

sponsorship dan pengusaha.

2. Promosi besar melalui website, radio, baliho, madding kampus hingga

pemberitahuan resmi kepada seluruh Dekan di Universitas Jember.

3. Rekrutmen calon pengisi lapak dengan mempertimbangkan aspek personality,

kemampuan ekonomi orang tua, prestasi akademik, minat dan komitmen

berwirausaha, dan kelayakan mutu barang dan/atau jasa yang akan dijual.

4. Pembekalan tentang tata tertib pasar dan cara berwirausaha yang baik bagi

pengisi lapak.

5. Proses operasional pasar dengan mulai dibukanya pasar pada akhir pekan.

Pada momen tertentu dapat juga digelar panggung hiburan temporer untuk

menarik minat pembeli.

6. Monitoring dari Badan Pengelola Pasar, dilakukan secara intensif dan

berkelanjutan.

Page 14: PKM GT 2013

9

7. Evaluasi setiap akhir semester, untuk memperbaiki sistem pengelolaan pasar

pada semester berikutnya.

8. Rekrutmen kembali calon pengisi lapak.

Prediksi Hasil, Manfaat dan Dampak Gagasan

Apabila pasar sepanjang 100 m dengan 38 lapak untuk mahasiswa terisi

penuh, maka akan ada minimal 76 mahasiswa dan maksimal 114 mahasiswa yang

terlibat sebagai pengisi lapak. Dan jumlah itu akan terus bertambah setiap semester

karena setiap semester dilakukan rekrutmen kembali. Dengan proses bimbingan dan

edukasi yang baik dari Universitas Jember, maka akan tercetak mahasiswa

Universitas Jember yang berjiwa wirausahawan modern dengan kemampuan teknis

yang telah diasah sejak masa kuliah, mulai dari cara membuat proposal usaha, teknis

pemasaran, teknis pengembangan usaha, manajemen berwirausaha, dan masih banyak

lagi. Keberhasilan seluruh gagasan ini nantinya akan ditentukan dari kesinergisan

seluruh pihak yang terlibat dalam gagasan ini dan teknik-teknik implementasi pasar.

Selain itu, dengan adanya pasar ini diharapkan penerima dana PKM-K dan PMW

akan memiliki opsi ruang untuk berwirausaha di pasar ini. Apabila gagasan ini

dilaksanakan, Universitas Jember nantinya akan memiliki banyak lulusan

wirausahawan yang memberikan sumbangsih besar bagi pergerakan visi Indonesia

maju tahun 2045 dan tahun-tahun berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Tahun 2045 Jumlah Penduduk Indonesia 450 Juta Jiwa.

http://palembang.tribunnews.com/01/03/2011/tahun-2045-jumlah-penduduk-

indonesia-450-juta-jiwa diakses tanggal 24 Februari 2013

Anonim. 2013. Pasar. http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar#Pasar_tradisional diakses

tanggal 4 Maret 2013

Anonim. 2013. 100 Pasar Tradisional di Jawa Barat Bangkrut. http://www.pikiran-

rakyat.com/node/225640 diakses tanggal 4 Maret 2013

Badan Pusat Statistik. 2012. Berita Resmi Statistik BPS No.75/11/Th. XV, 5

November 2012

Google Maps. 2013. https://maps.google.com/ diakses tanggal 15 Februari 2013

Grahenson, Gusti. 2013. Rektor UGM: Indonesia Butuh 4,4 Juta Wirausahawan.

http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=5322 diakses tanggal 24

Februari 2013

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2008. KMKRI No.

519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat

Page 15: PKM GT 2013

10

Page 16: PKM GT 2013

11

LAMPIRAN

Page 17: PKM GT 2013

12

LAMPIRAN

Gambar 1. Site plan lokasi pasar, tampak dari satelit

(Sumber : Google Maps, 2013)

Gambar 2. Contoh lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai pasar

(Sumber : data pribadi, 2013)

Gambar 3. Contoh desain tampak depan pasar

(Sumber : data pribadi, 2013)

Page 18: PKM GT 2013

13

Gambar 4. Contoh pasar Minggu yang sudah ada di Jember

(Sumber : data pribadi, 2013)