pkm-gt vermikompos

21
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM REDUKSI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DENGAN MENERAPKAN VERMICOMPOSTING BIDANG KEGIATAN PKM-GT Diusulkan oleh : Radhiatul Istiqamah (H1E110032) Angkatan 2010 Nor Alpian (H1E110008) Angkatan 2010 Nurrisca Lisfiana Fahrin (H1E110075) Angkatan 2010

Upload: nurrisca-l-fahrin

Post on 14-Dec-2014

101 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKM-GT Vermikompos

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

REDUKSI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DENGAN MENERAPKAN VERMICOMPOSTING

BIDANG KEGIATAN

PKM-GT

Diusulkan oleh :

Radhiatul Istiqamah (H1E110032) Angkatan 2010Nor Alpian (H1E110008) Angkatan 2010Nurrisca Lisfiana Fahrin (H1E110075) Angkatan 2010

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2013

Page 2: PKM-GT Vermikompos

HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-GT

1. Judul Kegiatan : REDUKSI SAMPAH RUMAH TANGGA DENGANMENERAPKAN VERMICOMPOSTING

2. Bidang Kegiatan : () PKM-AI (X) PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Radhiatul Istiqamah b. NIM : H1E110032 c. Jurusan : Teknik Lingkungan d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Lambung Mangkurat e. Alamat Rumah dan No Tel./HP: Jl. Jeruk Komplek Pondok Bumi Lestari

Banjarbaru UtaraHp : 081251940102

f. Alamat email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap & Gelar : Andy Mizwar, ST, M.Sib. NIDN : 0007078006c. Alamat Rumah : Widya Citra Elok II No.C-10 Intan Sari Banjarbaru,

70714 Hp. 081346264276

Banjarbaru, 20 Maret 2013

MenyetujuiKetua Prodi Studi Teknik Lingkungan Ketua Pelaksana Kegiatan

( Rijali Noor, MT ) (Radhiatul Istiqamah ) NIP. 19760707 199903 1 005 NIM. H1E110032

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Prof. Dr.Ir. H. Idiannor Mahyudin , M .Si ) (Andy Mizwar, ST, M.Si)NIP. 19590409 198103 1002 NIDN. 0007078006

ii

Page 3: PKM-GT Vermikompos

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Program Kreatifitas Mahasiswa dengan baik dan tepat pada waktunya.Penyusunan PKM ini berdasarkan format yang telah diberikan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan tugas ini dari awal hingga akhir. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas ini banyak mendapat bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. BapakAndy Mizwar, ST, M.Si selaku Dosen Pendamping.

2. Teman-teman mahasiswa S1 Teknik Lingkungan UNLAM angkatan 2010.

3. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang turut membantu dalam penyelesaian tugas ini.

Penulis menyadari bahwa pada tugas ini masih banyak kekurangan, maka untuk itu Penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan tugas PKM ini.Besar harapan penulis agar tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan baik untuk penulis maupun pembaca.Penulis berharap semoga tugas ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Banjarbaru, 20 Maret 2013

Penyusun

iii

Page 4: PKM-GT Vermikompos

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... ii

KATA PENGANTAR.................................................................................. iii

DAFTAR ISI................................................................................................. iv

RINGKASAN................................................................................................ 1

PENDAHULUAN......................................................................................... 1

Latar Belakang...................................................................................... 1

Tujuan.................................................................................................... 2

Manfaat ………………………………………………………………. 2

GAGASAN.................................................................................................... 3

KESIMPULAN............................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 7

DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................... 9

iv

Page 5: PKM-GT Vermikompos

REDUKSI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DENGAN MENERAPKAN VERMICOMPOSTING

Radhiatul Istiqamah, Nor Alpian, Nurrisca Lisfiana FahrinProdi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat,

Banjarbaru

RINGKASAN

Terdapat berbagai cara dengan menggunakan berbagai alat bantu untuk membuat kompos. Sepertinya salah satu cara yang paling sederhana dan tidak memerlukan modal adalah membuat kompos dengan bantuan cacing tanah. Hasil pembuatan kompos dengan bantuan cacing ini biasa juga disebut vermikompos. Vermikompos merupakan campuran kotoran cacing tanah (casting) dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah. Oleh karena itu vermikompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Bahan untuk pembuatan vermikompos berasal dari bahan organik seperti jerami padi kotoran ternak (sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, kuda dan isi rumen), sampah pasar dan limbah rumah tangga. Sebelum digunakan sebagai media atau pakan cacing tanah bahan organik tersebut difermentasi terlebih dahulu selama tiga minggu . Setelah bahan media di fermentasi dan kondisinya telah sesuai dengan persyaratan hidup bagi cacing tanah maka cacing tanah dapat mulai dibudidayakan.

Jenis cacing tanah yang dapat digunakan adalah Eisenia foetida atau Lumbricus rubellus. Budidaya dilakukan selama 40 hari, setelah itu dapat dilakukan panen cacing tanah, vermikompos dan kokon (telur).

Baynyak manfaat dan kelebihan dari Vermikompos itu sendiri seperti Vermikompos mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, p, K, Ca, Mg, S. Fe, Mn, AI. Na, Cu. Zn, Bo dan Mo tergantung pada bahan yang digunakan. Vermikompos merupakan sumber nutrisi bagi mikroba tanah. Dengan adanya nutrisi tersebut mikroba pengurai bahan organik akan terus berkembang dan menguraikan bahan organik dengan lebih cepat. Oleh karena itu selain dapat meningkatkan kesuburan tanah, vermikompos juga dapat membantu proses penghancuran limbah organik serta membuat vermikompos tidak membutuhkan biaya yang mahal, peralatan dan bahan yang digunakan sederhana, tempat/lahan usaha relatif sempit, dapat dikerjakan oleh semua kalangan.

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANGSampah merupakan masalah yang tidak pernah surut dibicarakan dalam

kehidupan masyarakat kita. Masalahnya, sampah adalah hasil samping dari segala aktivitas yang dilakukan manusia baik langsung maupun tidak langsung, yang dibuang karena dianggap tidak berguna. Sayangnya, selama ini sampah kurang

1

Page 6: PKM-GT Vermikompos

mendapat penanganan yang maksimal dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, maupun masyarakat itu sendiri. Padahal sebagai orang yang bertanggung jawab atas menumpuknya produksi sampah, terutama sampah-sampah dari lingkungan rumah tangga, Masyarakat sebenarnya merupakan pihak yang paling penting untuk berpartisipasi aktif dalam menanggulangi masalah ini. Oleh sebab itu, sampah harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu kesehatan masyarakat.

Jika masyarakat mengetahui bagaimana mengolah sampah yang mereka hasilkan secara kontinue, hasil olahan itu sendiri akan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Aktifitas rumah tangga menyumbang timbulan sampah. Setiap harinya diperkirakan orang dewasa menyumbang kuran kebih 1-3 kg sampah organik dan anorganik tiap harinya. Untuk sampah anorganik sendiri mungkin banyak masyarakat yang memanfaatkan dan mendaur ulang sampah jenis sampah tersebut, namun lain halnya dengan sampah organik. Di masyarakat hanya sepersekian persen telah melakukan pengolahan dan pemanfaatan sampah organik yang mereka hasilkan setiap harinya. Oleh karenanya dirasa perlu untuk melakukan penerapan yang bersifat sederhana namun memiliki nilai keefektifan yang tinggi dalam mereduksi timbulan sampah rumah tangga.

Pada awalnya teknologi vermicomposting digunakan untuk menangani limbah padat organik yang berasal dari peternakan. Limbah padat peternakan khususnya kotoran ternak cocok untuk budidaya cacing karena strukturnya relatif halus, dan kaya akan nutrisi. Dalam perkembangannya, vermicomposting tidak hanya terbatas untuk menangani limbah peternakan, tetapi juga untuk menangani sampah organik rumah tangga dan sampah kota. Vermikomposting merupakan salah satu teknologi pengolahan sampah organik menjadi kompos selain penambahan EM4 (memanfaatkan bakteri) seperti pada umumnya. Kompos adalah pupuk yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan seperti pupuk kandang, pupuk hijau daun dan kompos, berbentuk cair maupun padatan yang dapat memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, meningkatkan daya menahan air tanah, kimia tanah dan biologi tanah. Sumber bahan pupuk kompos antara lain berasal dari limbah organik seperti sisa-sisa tanaman (jerami, batang, dahan), sampah rumah tangga, kotoran ternak (sapi, kambing, ayam, itik), arang sekam, abu dapur dan lain-lain.

TUJUAN

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan solusi kepada masyarakat untuk mengolah sampah organik dengan cacingt anah sebagai dekomposer sehingga masyarakat dapat berperan serta dalam menanggulangi sampah.

MANFAAT

Manfaat dari penulisan ini adalah agar masyarakat dapat secara optimal berperan dalam mengurangi timbulan sampah yang dihasilkan setiap harinya, dimulai dari sampah yang dihasilkan dari tempat mereka tinggal itu sendiri dan kemudian jika pemberdayaan teknologi ini berjalan dengan baik dan terorganisir

2

Page 7: PKM-GT Vermikompos

diharapkan dapat membantu meningkatkan aspek ekonomi - sosial masyarakat pada khususnya dan pemerintah pada umumnya.

GAGASAN

PENGERTIAN KOMPOS

Kompos adalah pupuk yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan seperti pupuk kandang, pupuk hijau daun dan kompos, berbentuk cair maupun padatan yang dapat memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, meningkatkan daya menahan air tanah, kimia tanah dan biologi tanah.

Sumber bahan pupuk kompos antara lain berasal dari limbah organik seperti sisa-sisa tanaman (jerami, batang, dahan), sampah rumah tangga, kotoran ternak (sapi, kambing, ayam, itik), arang sekam, abu dapur dan lain-lain. Kompos yang berasal dari sisa/limbah tanaman maupun kotoran ternak mengandung berbagai unsur hara, baik mikro maupun makro yang cukup komplit seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, Mn, B dan S. Secara umum kandungan nutrisi hara dalam kompos atau pupuk organik tergolong rendah dan agak lambat tersedia, sehingga diperlukan dalam jumlah cukup banyak.

MANFAAT KOMPOS

Bahan organik memiliki fungsi-fungsi penting dalam tanah (Karama, Marzuki dan Manwan, 1990) yaitu; fungsi fisika yang dapat memperbaiki sifat fisika tanah seperti memperbaiki agregasi dan permeabilitas tanah; fungsi kimia dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah, meningkatkan daya sangga tanah dan meningkatkan ketersediaan beberapa unsur hara serta meningkatkan efisiensi penyerapan P; dan fungsi biologi sebagai sumber energi utama bagi aktivitas jasad renik tanah. Mengingat begitu penting peranan bahan organik, maka penggunaannya pada lahan-lahan yang kesuburannya mulai menurun menjadi amat penting untuk menjaga kelestarian sumberdaya lahan tersebut.

Pupuk organik dalam bentuk yang telah dikomposkan ataupun segar berperan penting dalam perbaikan sifat kimia, fisika dan biologi tanah serta sumber nutrisi tanaman. Penggunaan kompos/pupuk organik pada tanah memberikan manfaat, antara lain :1. Menambah kesuburan tanah2. Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah dan gembur3. Memperbaiki sifat kimiawi tanah, sehingga unsur hara yang tersedia dalam

tanah lebih mudah diserap oleh tanaman4. Memperbaiki tata air dan udara dalam tanah, sehingga akan dapat menjaga

suhu dalam tanah menjadi lebih stabil5. Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara, sehingga mudah larut oleh

air6. Memperbaiki kehidupan jasad renik yang hidup dalam tanah.

3

Page 8: PKM-GT Vermikompos

VERMIKOMPOS

Vermicomposting berasal dari bahasa Inggris vermes (cacing) dan composting (pengkomposan). Dengan demikian vermicomposting sering diartikan sebagai proses pembuatan kompos melalui budidaya cacing. Dalam budidaya tersebut diperoleh dua produk yaitu biomassa cacing dan casting (produk seperti kompos yang dalam bahasa Indonesia disebut kascing).

Pada awalnya teknologi vermicomposting digunakan untuk menangani limbah padat organik yang berasal dari peternakan. Limbah padat peternakan khususnya kotoran ternak cocok untuk budidaya cacing karena strukturnya relatif halus, dan kaya akan nutrisi. Dalam perkembangannya, vermicomposting tidak hanya terbatas untuk menangani limbah peternakan, tetapi juga untuk menangani sampah organik rumah tangga dan sampah kota.

Vermikompos adalah kompos yang diperoleh dari hasil perombakan bahan-bahan organik yang dilakukan oleh cacing tanah. Vemikompos merupakan campuran kotoran cacing tanah (casting) dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah. Oleh karna itu vermikompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan dan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kompos lain yang kita kenal selama ini. Vermikompos merupakan campuran kotoran cacing tanah (casting) dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah. Oleh karena itu vermikompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan. Bahan utama pembuatan vermikompos adalah cacing tanah dan bahan-bahan organik untuk makanan sang cacing.

Manfaat Vermikompos antara lain:

1. Kompos ini mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, AI, Na, Cu, Zn, Bo dan Mo tergantung pada bahan yang digunakan. Vermikompos merupakan sumber nutrisi bagi mikroba tanah. Dengan adanya nutrisi tersebut mikroba pengurai bahan organik akan terus berkembang dan menguraikan bahan organik dengan lebih cepat. Oleh karena itu selain dapat meningkatkan kesuburan tanah, vermikompos juga dapat membantu proses penghancuran limbah organik

2. Kompos ini berperan memperbaiki kemampuan menahan air, membantu menyediakan nutrisi bagi tanaman, memperbaiki struktur tanah dan menetralkan pH tanah.

3. Kompos ini mempunyai kemampuan menahan air sebesar 40-60%. Hal ini karena struktur vermikompos yang memiliki ruang-ruang yang mampu menyerap dan menyimpan air, sehingga mampu mempertahankan kelembaban.

4. Tanaman hanya dapat mengkonsumsi nutrisi dalam bentuk terlarut. Cacing tanah berperan mengubah nutrisi yang tidak larut menjadi bentuk terlarut. yaitu dengan bantuan enzim-enzim yang terdapat dalam alat pencernaannya. Nutrisi tersebut terdapat di dalam vermikompos , sehingga dapat diserap oleh akar tanaman untuk dibawa ke seluruh bagian tanaman.

5. Kompos ini banyak mengandung humus yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah. Kandungan humus pada vermikompos sebesar 13,88%.

4

Page 9: PKM-GT Vermikompos

Humus merupakan suatu campuran yang kompleks, terdiri atas bahan-bahan yang berwarna gelap yang tidak larut dengan air (asam humik, asam fulfik dan humin) dan zat organik yang larut (asam-asam dan gula). Kesuburan tanah ditemukan oleh kadar humus pada lapisan olah tanah.

6. Kompos ini mengandung hormon tumbuh tanaman. Hormon tersebut tidak hanya memacu perakaran pada cangkokan. tetapi juga memacu pertumbuhan akar tanaman di dalam tanah, memacu pertunasan ranting-ranting baru pada batang dan cabang pohon, serta memacu pertumbuhan daun.

7. Kompos ini mengandung banyak mikroba tanah yang berguna. Dengan adanya mikroorganisme tersebut berarti vermikompos mengandung senyawa yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kesuburan tanah atau untuk pertumbuhan tanaman antara lain bakteri Azotobacter sp. yang merupakan bakteri penambat N2 non simbiotik yang akan membantu memperkaya N di dalam vermikompos. Di samping itu Azotobacter sp juga mengandung vitamin dan asam pantotenat.

8. Kompos ini mempunyai struktur remah, sehingga dapat mempertahankan kestabilan dan aerasi tanah. Vermikompos mengandung enzim protease, amilase, lipase dan selulase yang berfungsi dalam perombakan bahan organik.

9. Kompos ini juga dapat mencegah kehilangan tanah akibat aliran permukaan. Pada saat tanah masuk ke dalam saluran pencernaan cacing. maka cacing akan mensekresikan suatu senyawa yaitu Ca-humat. Dengan adanya senyawa tersebut partikel-partikel tanah diikat menjadi suatu kesatuan (agregat) yang akan dieksresikan dalam bentuk casting. Agregat-agregat itulah yang mempunyai kemampuan untuk mengikat air dan unsur hara tanah.

Cara Pembuatan VermikomposBahan untuk pembuatan vermikompos berasal dari bahan organik seperti

jerami padi kotoran ternak (sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, kuda dan isi rumen), sampah pasar dan limbah rumah tangga. Sebelum digunakan sebagai media atau pakan cacing tanah bahan organik tersebut difermentasi terlebih dahulu selama tiga minggu . Setelah bahan media di fermentasi dan kondisinya telah sesuai dengan persyaratan hidup bagi cacing tanah maka cacing tanah dapat mulai dibudidayakan.

Jenis cacing tanah yang dapat digunakan adalah Eisenia foetida atau Lumbricus rubellus. Budidaya dilakukan selama 40 hari, setelah itu dapat dilakukan panen cacing tanah, vermikompos dan kokon (telur).Pembuatan vermikompos dapat dibagi menjadi 6 tahapan yakni sebagai berikut:

1. Persiapan alat dan bahanBahan dan peralatan yang digunakan diantaranya cacing Lumbricus

rubellus atau Eisenia foetida, wadah untuk pengomposan bisa berupa kotak kayu atau plastik, saringan/ayakan, thermometer, dan alat pencacah sampah.

5

Page 10: PKM-GT Vermikompos

2. Tahap pengumpulan bahan berupa sampah/limbah oganikKumpulkan sampah-sampah organik yang berasal dari sampah daun,

rumput-rumputan, jerami, sisa sayuran, ataupun sisa makanan (sampah rumah tangga) dan sampah pasar dalam satu tempat, bisa berupa tong ataupun galian tanah. Dapat juga digunakan kotoran ternak (sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, kuda dll) yang memiliki kandungan unsur N yang tinggi. Untuk bahan kompos ini upayakan untuk tidak memasukkan sampah seperti sisa-sisa daging, tulang, makanan berminyak, plastik, dan sampah non organik karena cacing tidak dapat mencerna bahan-bahan tersebut.

3. Tahap Fermentasi/PengomposanSampah organik yang telah dikumpulkan di cacah hingga menjadi bagian

bagian kecil. Pencacahan dan pencampuran harus dilakukan agar bahan menjadi lebih homogen sehingga lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

Setelah homogen, sampah organik kemudian ditumpuk secara bergantian antara sampah dedaunan dan kotoran ternak dengan volume tumpukan kira-kira 1m x 1m x 1m atau sesuai kebutuhan. Setelah penumpukan selesai selanjutnya ditutup dengan terpal ataupun plastik. Kompos sebaiknya diaduk 3 hari sekali selama kurang lebih 3 minggu. Setelah 3 minggu, kompos dasar telah siap digunakan sebagai media hidup cacing.

4. Tahap komposting sampah oleh cacingJenis cacing tanah yang dapat digunakan yaitu Lumbricus rubellus atau

Eisenia foetida. Proses pengomposan dilakukan dengan memasukkan kompos dasar ke dalam ember/wadah yang memadai kemudian masukkan cacing yang sudah disiapkan ke dalam wadah tersebut. Cacing akan mencerna bahan kompos hingga terbentuk butiran-butiran kecil. Dalam waktu 3 minggu vermikompos sudah siap di panen.

5. KelembapanKelembapan diupayakan sekitar 40-50% dengan pH 6,3-7,5, dan suhu

20-30°C. Untuk memperoleh hasil yang baik upayakan wadah vermikompos di simpan di tempat yang perubahan suhunya tidak terlalu tajam.

6. PemanenanPemanenan vermikompos dilakukan dengan cara menumpahkan isi

wadah kompos ke tanah yang diberi alas plastik membentuk gundukan menyerupai gunung dan biarkan beberapa saat. Proses ini dilakukan pada siang hari di bawah cahaya matahari terik. Cacing akan pindah ke bagian dasar gunungan untuk menghindari cahaya matahari. Vermikompos dapat diambil mulai dari puncak gundukan setiap setengah jam hingga yang tersisa adalah cacing. Cacing tersebut dapat dipindahkan ke media yang baru.Vermikompos yang diperoleh dikeringkan dan diayak untuk menjaring kokon (telur) dan cacing muda serta bahan organik yang belum terurai. Kokon dan cacing muda dimasukkan ke dalam media baru. Vermikompos yang sudah disaring merupakan pupuk yang kaya akan unsur hara makro dan bakteri pengikat nitrogen.

6

Page 11: PKM-GT Vermikompos

Produksi dan Kualitas Vermikompos

Vermikompos yang dihasilkan dan usaha budidaya cacing tanah mencapai sekitar 70% dari bahan media atau pakan yang diberikan. Misalnya jumlah media atau pakan yang diberikan selama 40 hari budidaya sebanyak 100 Kualitas vermikompos tergantung pada jenis bahan media atau pakan yang digunakan, jenis cacing tanah dan umur vermikompos.

Vermikompos yang dihasilkan dengan menggunakan cacing tanah Eisenia foetida mengandung unsur-unsur hara seperti N total 1,4-2,2%, P 0,6-0,7%, K 1,6-2,1%, C/N rasio 12,5-19,2, Ca 1,3 -1,6%, Mg 0,4-0,95, pH 6,5-6,8 dengan kandungan bahan organik mencapai 40,1 – 48,7%.

Vermikompos mengandung hormon tumbuh seperti Auksin 3,80 ììgeq/g BK. Sitokinin I,O5 ììgeq/g BK dan Giberelin 2,75 ììgeq/g BK. Sedangkan vermikompos dari cacing tanah Lumbricus rubellus mengandung C 20,20%. N 1,58%, C/N 13, P 70,30 mg/100g, K 21,80 mg/ 100g, Ca 34,99 mg/100g, Mg 21,43 mg/100g, S 153,70 mg/kg, Fe 13,50 mg/kg, Mn 661,50 mg/ kg, AI 5,00 mg/kg, Na 15,40 mg/kg, Cu 1,7 mg/ kg, Zn 33,55 mg/kg. Bo 34,37 mg/kg dan pH 6,6-7,5. Vermikompos yang berkualitas baik ditandai dengan warna hitam kecoklatan hingga hitam, tidak berbau, bertekstur remah dan matang (C/N < 20).

Aplikasi Penggunaan Vermikompos

Vermikompos dapat digunakan sebagai pupuk organik tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, bunga, padi dan palawija serta untuk pemupukan rumput pada lapangan golf. 1 kg vermikompos dicampur dengan 3 kg tanah apabila digunakan untuk tanaman di dalam pot. 6-10 kg vermikompos watts setiap 10 m2 luas lahan atau 6-10 ton/ha lahan sawah. Takaran penggunaan ini sangat bergantung pada jenis tanaman dan tingkat kesuburan tanah yang akan dipupuk.

Vermikompos dapat digunakan sebagai pupuk organik tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, bunga, padi dan palawija serta untuk pemupukan rumput pada lapangan golf. Percobaan penggunaan vermikompos pada tomat, kentang, bawang putih, melon dan bunga-bunga an menunjukkan hasil yang nyata, baik terhadap pertumbuhan maupun produksi tanaman.

1 kg vermikompos dicampur dengan 3 kg tanah (I.. apabila digunakan untuk tanaman di dalam pot. 6-10 kg vermikompos watts setiap 10 m2 Iuas lahan atau 6-10 ton/ha lahan sawah. Takaran penggunaan ini sangat bergantung pada jenis tanaman dan tingkat kesuburan tanah yang akan dipupuk.

Keunggulan Vermikompos

• Vermikompos mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, p, K, Ca, Mg, S. Fe, Mn, AI. Na, Cu. Zn, Bo dan Mo tergantung pada bahan yang digunakan. Vermikompos merupakan sumber nutrisi bagi mikroba tanah. Dengan adanya nutrisi tersebut mikroba pengurai bahan organik akan terus berkembang dan menguraikan bahan organik dengan lebih cepat. Oleh karena itu selain dapat meningkatkan kesuburan tanah, vermikompos juga dapat membantu proses penghancuran limbah organik.

7

Page 12: PKM-GT Vermikompos

• Vermikompos berperan memperbaiki kemampuan menahan air, membantu menyediakan nutrisi bagi tanaman, memperbaiki struktur tanah dan menetralkan pH tanah.

• Vermikompos mempunyai kemampuan menahan air sebesar 40-60%. Hal ini karena struktur vermikompos yang memiliki ruang-ruang yang mampu menyerap dan menyimpan air, sehingga mampu mempertahankan kelembaban.

• Tanaman hanya dapat mengkonsumsi nutrisi dalam bentuk terlarut. Cacing tanah berperan mengubah nutrisi yang tidak larut menjadi bentuk terlarut. yaitu dengan bantuan enzim-enzim yang terdapat dalam alat pencernaannya. Nutrisi tersebut terdapat di dalam vermikompos, sehingga dapat diserap oleh akar tanaman untuk dibawa ke seluruh bagian tanaman.

Untuk membuat vermikompos tidak membutuhkan biaya yang mahal, peralatan dan bahan yang digunakan sederhana, tempat/lahan usaha relatif sempit, dapat dikerjakan oleh semua kalangan, dapat mencegah pencemaran lingkungan akibat limbah organik yang belum dimanfaatkan, teknologinya sederhana, bahan media atau pakan cacing tanah berupa limbah organik tidak dibeli. Dengan demikian dapat dijadikan sumber pendapatan baru bagi masyarakat.

KESIMPULAN

Terdapat berbagai cara dengan menggunakan berbagai alat bantu untuk membuat kompos. Sepertinya salah satu cara yang paling sederhana dan tidak memerlukan modal adalah membuat kompos dengan bantuan cacing tanah. Hasil pembuatan kompos dengan bantuan cacing ini biasa juga disebut vermikompos. Vermikompos merupakan campuran kotoran cacing tanah (casting) dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah. Oleh karena itu vermikompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Bahan untuk pembuatan vermikompos berasal dari bahan organik seperti jerami padi kotoran ternak (sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, kuda dan isi rumen), sampah pasar dan limbah rumah tangga. Sebelum digunakan sebagai media atau pakan cacing tanah bahan organik tersebut difermentasi terlebih dahulu selama tiga minggu . Setelah bahan media di fermentasi dan kondisinya telah sesuai dengan persyaratan hidup bagi cacing tanah maka cacing tanah dapat mulai dibudidayakan.

Jenis cacing tanah yang dapat digunakan adalah Eisenia foetida atau Lumbricus rubellus. Budidaya dilakukan selama 40 hari, setelah itu dapat dilakukan panen cacing tanah, vermikompos dan kokon (telur).

Baynyak manfaat dan kelebihan dari Vermikompos itu sendiri seperti Vermikompos mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman

8

Page 13: PKM-GT Vermikompos

seperti N, p, K, Ca, Mg, S. Fe, Mn, AI. Na, Cu. Zn, Bo dan Mo tergantung pada bahan yang digunakan. Vermikompos merupakan sumber nutrisi bagi mikroba tanah. Dengan adanya nutrisi tersebut mikroba pengurai bahan organik akan terus berkembang dan menguraikan bahan organik dengan lebih cepat. Oleh karena itu selain dapat meningkatkan kesuburan tanah, vermikompos juga dapat membantu proses penghancuran limbah organik serta membuat vermikompos tidak membutuhkan biaya yang mahal, peralatan dan bahan yang digunakan sederhana, tempat/lahan usaha relatif sempit, dapat dikerjakan oleh semua kalangandan memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan.

DAFTAR PUSTAKA

Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknolgi Pertanian. 2001. Vermikompos (Kompos Cacing Tanah) Pupuk Organik Berkualitas dan ramah Lingkungan. Mataram : IPPTP.

Suharyanto. 2012. Vermikompos. Jurnal Universitas Bengkulu.

Sulistyawati Endah, Nusa Mashita, Devi N. Chocsin. 2008. Pengaruh Agen Dekomposer Terhadap Kualitas Hasil Pengomposan Sampah Organik Rumah Tangga. Jurnal ITB Bandung.

9

Page 14: PKM-GT Vermikompos

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

1. Nama : Radhiatul IstiqamahTempat dan Tanggal Lahir : Tanjung, 20 Desember 1993Riwayat Pendidikan :- Sekolah Dasar/Sederajat : SDN 2 Tanjung, Kalimantan Selatan- Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Sederajat : SMPN 1 Tanjung, Kalimantan

Selatan- Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/Sederajat : SMAN 2 Tanjung, Kalimantan

Selatan - Perguruan Tinggi : Teknik Lingkungan, Universitas Lambung Mangkurat,

Banjarbaru, Kalimantan Selatan

2. Nama : Nor AlpianTempat dan Tanggal lahir : Kotabaru, 03 Oktober 1991Riwayat Pendidikan :- Sekolah Dasar/Sederajat : SDN 2 Dirgahayu Kab Kotabaru, Kalimantan

Selatan- Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Sederajat : SMPN 1 Kotabaru,

Kalimantan Selatan- Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/Sederajat : SMAN 1 Kotabaru, Kalimantan

Selatan- Perguruan Tinggi : Teknik Lingkungan, Universitas Lambung Mangkurat,

Banjarbaru, Kalimantan Selatan

3. Nama : Nurrisca Lisfiana FahrinTempat dan Tanggal Lahir : Kotabaru, 01 Agustus 1993Riwayat Pendidikan :- Sekolah Dasar/Sederajat : SDN SEMARAS 1 Kotabaru, Kalimantan Selatan- Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Sederajat : SMPN 2 PLB, Kotabaru

Kalimantan Selatan- Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/Sederajat : SMAN 2 Kotabaru Kalimantan

Selatan - Perguruan Tinggi : Teknik Lingkungan, Universitas Lambung Mangkurat,

Banjarbaru, Kalimantan Selatan

10