yosua pkm gt

32
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RUMAH SEHAT BEBAS ASAP ROKOK Bidang Kegiatan : PKM-GT Diusulkan oleh : Yosua Reginald Butarbutar 3415126645/2012 Akbar Maulana 3415126612/2012 Mauli Trina Indah Sari 3415126633/2012 Osmerita Septiwati Sitohang ............................

Upload: mauli-trina-indah-sari

Post on 23-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Yosua Pkm Gt

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RUMAH SEHAT BEBAS ASAP ROKOK

Bidang Kegiatan :

PKM-GT

Diusulkan oleh :

Yosua Reginald Butarbutar 3415126645/2012Akbar Maulana 3415126612/2012Mauli Trina Indah Sari 3415126633/2012Osmerita Septiwati Sitohang ............................

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

JAKARTA

2015

Page 2: Yosua Pkm Gt

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Rumah Sehat Bebas Asap Rokok2. Bidang Kegiatan : PKM-GT3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Yosua Reginald Butarbutar b. NIM : 3415126645c. Jurusan : Biologid. Universitas : Universitas Negeri Jakartae. Alamat Rumah dan No. Telp./HP : Jl. Kayumanis 1 Lama Gg.3 No.10

RT/RW.008/008 Kel.Palmeriam Kec.Matraman, Jakarta Timur / 085321151904

f. Alamat email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 Orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Ernawati, M.Sib. NIDN :0005085603c. Alamat Rumah dan No. Telp./HP :Komplek PELNI

Jakarta, 11 Februari 2015Menyetujui,Ketua Jurusan Biologi Ketua Pelaksana Kegiatan

( Dr s. H. M. Nurdin Matondang S. , M.Si) ( Yosua Reginald Butarbutar ) NIP.195207051984031001 NIM. 3415126645

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping

(Dr.A. Sofyan Hanif, M.Pd) (Dra. Ernawati, M.Si ) NIP. 186309171989031001 NIDN.0005085603

ii

Page 3: Yosua Pkm Gt

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa – Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul “Rumah Sehat Bebas Asap Rokok” dengan baik. tulisan ini disusun sebagi usulan PKM-GT tahun 2015.

Terselesainya penulisan PKM-GT ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dra. Ernawati, M.Si selaku dosen pendamping yang membimbing dan memberi arahan kepada penulis.

2. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa3. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian karya tulis ini.Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tulisan. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sumbangan ilmiah yang sebesar-besarnya bagi penulis dan pembaca.

Jakarta, 13 Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

iii

Page 4: Yosua Pkm Gt

(masih belum)

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................iLEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................iiKATA PENGANTAR ................................................................................................iiiDAFTAR ISI ...............................................................................................................ivDAFTAR TABEL ........................................................................................................vDAFTAR GAMBAR ..................................................................................................viRINGKASAN.............................................................................................................vii

PENDAHULUAN ........................................................................................................Latar Belakang ...................................................................................................Tujuan ................................................................................................................Manfaat ..............................................................................................................

GAGASAN...................................................................................................................Kondisi Kekinian ...............................................................................................Pihak-pihak yang dapat membantu kelancaran program .................................Langkah strategis .............................................................................................

KESIMPULAN ..........................................................................................................Gagasan yang diajukan ....................................................................................Teknik Implementasi .......................................................................................Prediksi Hasil Yang Akan Diperoleh ..............................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................

DAFTAR TABEL

iv

Page 5: Yosua Pkm Gt

(masih belum)

Tabel 1...........................................................................................

DAFTAR GAMBAR

v

Page 6: Yosua Pkm Gt

(masih belum)

Gambar 1..........

RINGKASAN

vi

Page 7: Yosua Pkm Gt

vii

Page 8: Yosua Pkm Gt

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Merokok memiliki dampak sangat berbahaya bagi kesehatan. Bermacam penyakit dapat timbul akibat merokok, di anataranya bronkitis, batuk berkepanjangan, penyakit jantung, kanker mulut, kanker laring, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker pankreas, kanker usus, kanker serviks, kanker prostat, kanker endometrium, leukimia, sirosis hati, pneumonia, stroke, gangguan otak, gagal ginjal, diabetes, kolesterol, gangguan kehamilan dan janin, sterilitas, impotensi, menopause dini, katarak, rambut rontok, dan kulit kering dan pecah (Boyle, 2004). Tidak hanya para perokok, yang disebut perokok aktif, yang memiliki resiko mengalami gangguan kesehatan, namun orang yang menghisap asap rokok, yang disebut perokok pasif, juga memiliki resiko mengalami gangguan kesehatan yang tinggi. Resiko mengalami gangguan kesehatan bisa lebih tinggi karena perokok pasif menghirup asap yang merupakan residu dari hasil pembakaran rokok. Asap rokok mengandung banyak zat beracun yakni nikotin, karbonmonoksida, gas oksidan, dan zat beracun lainnya. Zat-zat ini jika terhirup dan dan masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan akan menimbulkan penyakit-penyakit seperti yang dapat dialami perokok aktif.

Udara di dalam ruangan tidak mengalami sirkulasi sebebas udara di luar ruangan. Hal ini cukup buruk jika di dalam ruangan tersebut ada orang yang sedang merokok karena asap rokok hasil pembakaran rokok akan terkumpul di ruangan tersebut dan akan bersirkulasi hanya di ruangan itu saja. Begitu juga di rumah yang salah satu penghuninya, atau mungkin tamu, yang merupakan perokok, maka udara dalam rumah tersebut akan tercemar asap rokok, apalagi jika di rumah tersebut terdapat pendingin ruangan (AC) yang membuat tidak ada celah antara dalam rumah dan luar rumah dan udara yang bersirkulasi di dalam tersebut tercemar asap rokok. Hal ini cukup buruk bagi kesehatan penghuni rumah tersebut. Meskipun dalam jangka pendek tidak terlalu berdampak, namun dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak yang cukup berat.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka diperlukan solusi cerdas dalam mengatasi masalah tersebut. Solusi yang ditawarkan adalah dengan menanam tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata) di dalam rumah yang diharapkan dapat memfiltrasi polusi udara di dalam rumah. Tanaman lidah mertua dipilih karena (blaablaablaaa, nunggu punya mauli)

Dengan gagasan ini diharapkan dapat mengurangi pengaruh asap rokok yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.

1

Page 9: Yosua Pkm Gt

TUJUAN

Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :1. Meminimalisir pengaruh asap rokok terhadap kesehatan masyarakat dengan

menanam tumbuhanlidah mertua(Sansevieria trifasciata) di dalam rumah2. Memperindah ruangan/rumah dengan penanaman Sansevieria trifasciata (lidah

mertua).

MANFAAT

Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaatnya adalah sebagai berikut :1. Dapat mengurangi kadar polutan di rumah2. Dapat meminimalisir pengaruh asap rokok terhadap keseharan masyarakat3. Dapat memperindah ruangan/rumah dengan penanaman Sansevieria trifasciata

(lidah mertua).

GAGASAN

Kondisi Kekinian

2

Page 10: Yosua Pkm Gt

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China, AS, dan Rusia. Jumlah batang rokok yang dikonsumsi di Indonesia mengalami peningkatan dari 182 miliar batang pada 2001 (Tobacco Atlas 2002) menjadi 260,8 miliar batang pada 2009 (Tobacco Atlas 2012). Sementara itu, Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) memperkirakan konsumsi rokok pada 2012 telah mencapai 300 miliar batang. Konsumsi rokok tumbuh rata-rata 4,4% per tahun selama 2005-2012 dan diperkirakan tumbuh 4%-5% di 2013. Global Adult Tobacco Survey (GATS) Indonesia 2011 juga menunjukkan bahwa prevalensi merokok di Indonesia secara umum meningkat dari 27% pada 1995 menjadi 36,1% di 2011. Apabila dilihat lebih detail, prevalensi merokok pada laki-laki di Indonesia meningkat dari 53,4% pada 1995 menjadi 67,4% pada 2011. Angka prevalensi merokok pada laki-laki di Indonesia tahun 2011 tersebut sekaligus merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan Rusia (60,6%), Banglades (58%) dan China (52,9%). Sedangkan pada perempuan di Indonesia, angka prevalensi meningkat dari 1,7% pada 1995 menjadi 4,5% di 2011.

Data di atas menunjukkan prevalensi merokok terus meningkat baik pada laki -laki maupun perempuan. Prevalensi merokok pada perempuan meningkat empat kali

3

Page 11: Yosua Pkm Gt

lipat dari 1.3% pada tahun 2001 menjadi 5 .2% pada tahun 2007. Kenaikan prevalensi merokok tahun 2007 adalah tiga kali lipat pada remaja laki-laki dan lima kali lipat pada remaja perempuan dibandingkan tahun 1995.

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa lebih dari separuh populasi balita di Indonesia terpapar asap rokok. Tujuh dari setiap 10 anak sekolah usia 13 – 15 tahun terpapar asap rokok didalam rumah. Tujuh dari setiap 10 anak sekolah usia 13 – 15 tahun mempunyai orang tua yang merokok.

Adapun grafik penerimaan cukai Indonesia dari produk rokok dari tahun 2000 – 2008 bersumber dari APBN ( Anggaran Pendapatan Belanja Negara ) adalah sebagai berikut:

4

Page 12: Yosua Pkm Gt

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin tinggi grafik penerimaan cukai rokok maka semakin tinggi juga konsumen penggemar rokok. Mulai tahun 2000 (11,29%) sampai dengan tahun 2008 (45,72%). Jumlah perokok di Indonesia saat ini menempati peringkat ke-3 terbanyak di dunia, setelah China dan India. Diperkirakan ada lebih dari 61,4 juta perokok di Indonesia, dengan prevalensi berdasarkan jenis kelamin perokok menunjukkan 67,4% laki-laki, 4,5% perempuan.

Data dari Tobacco Control Support Center menyebutkan jumlah perokok remaja usia 15-19 tahun atau usia sekolah SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi meningkat 12,9 persen dalam kurun waktu 15 tahun (1995-2010). Peningkatan terbesar terutama pada remaja laki-laki, dari 13,7% menjadi 38,4%. Sedangkan pada remaja perempuan meningkat dari 0,3% menjadi 0,9%.

Bahaya Asap Rokok Terhadap KesehatanPenggunaan tembakau merupakan faktor risiko utama penyebab penyakit

kardiovaskular (CVD) dan kematian. Merokok meningkatkan risiko kematian seseorang dari semua penyakit pembuluh darah dua sampai tiga kali lipat. Di seluruh dunia, 10-30% dari seluruh kematian CVD disebabkan oleh kandungan tembakau. Risiko kelebihan perokok CVD meningkat denganjumlah rokok yang dihisap setiap hari. Selain itu, merokok juga telah secara khusus diidentifikasi sebagai penyebab penyakit jantung koroner [termasuk infark miokard (MI) ], penyakit serebrovaskular (stroke), penyakit arteri perifer, aneurisma aorta abdominal, gagal jantung, sindrom kematian mendadak pada bayi atau Cot death (Sudden infant death syndrome), pneumonia, bronkhitis dan gangguan sistem pernafasan lainnya.

Efek dari merokok pada CVD dimediasi melalui tiga unsur utama: nikotin, karbon monoksida (CO) dan gas oksidan. Berikut ini merupakan bagan mekanisme biokimia pengaruh kandungan nikotin terhadap sistem kardiovaskular.

5

Page 13: Yosua Pkm Gt

Berikut sejumlah zat berbahaya yang terkandung di sebuah batang rokok : (1) Tar. Dalam tubuh manusia, tar memicu terjadinya iritasi paru-paru dan kanker. Dalam tubuh perokok pasif, tar akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.(2). Nikotin. Dalam tubuh manusia menimbulkan efek adiksi atau candu yang memicu peningkatan konsumsi. Dalam tubuh perokok pasif, nikotin akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif. (3) Karbonmonoksida. Merupakan gas berbahaya yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Pengikatan oksigen oleh karbon monoksida inilah yang kemudian memicu terjadinya penyakit jantung. Dalam tubuh perokok pasif, gas berbahaya ini akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.(4). Bahan kimia berbahaya. Berupa gas dan zat berbahaya yang jumlahnya mencapai ribuan. Di tubuh manusia, bahan kimia berbahaya ini meningkatkan risiko penyakit kanker.Dalam tubuh perokok pasif, bahan kimia berbahaya ini akan terkonsentrasi 50 kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.

Hasil studi penelitian epidemologi menunjukkan bukti yang kuat bahwa paparan asap rokok lingkungan terhadap anak berkaitan peningkatan jumlah penyakit saluran nafas bawah, eksaserbasi asma, dan SIDS. Paparan semasa kanak-kanak juga dapat menyebabkan pertumbuhan kanker semasa dewasa. Penelitian meta analisis yang dilakukan Strachan dan Cook menyimpulkan bahwa hubungan orang tua perokok dan penyakit saluran nafas bawah akut pada bayi sangat mungkin.

6

Page 14: Yosua Pkm Gt

Paparan asap rokok lingkungan (salah satu keluarga adalah perokok) setelah bayi lahir menyebabkan peningkatan resiko penyakit pernafasan akut pada anak. Juga terbukti ada hubungan antara orang tua perokok khususnya dengan penyakit saluran nafas bawah akut pada tahun kedua dan tahun ketiga kehidupan anak.

Terdapat seorang perokok atau lebih dalam rumah akan memperbesar resiko anggota keluarga menderita sakit, seperti gangguan pernapasan, memperburuk asma dan memperberat penyakit angina pectoris serta dapat meningkatkan resiko untuk mendapat serangan ISPA khususnya pada balita. Anak-anak yang orang tuanya perokok lebih mudah terkena penyakit saluran pernapasan seperti flu , asma pneumoniadan penyakit saluran pernapasan lainnya.

Upaya penanggulangan yang pernah dilakukan

Sejak tahun 1999, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan, Indonesia telah memiliki peraturan untuk melarang orang merokok di tempat-tempat yang ditetapkan. Peraturan Pemerintah tersebut, memasukkan peraturan Kawasan Tanpa Rokok pada bagian enam Pasal 22 – 25. Pasal 25 memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok. Namun, peraturan tersebut belum menerapkan 100% Kawasan Bebas Asap Rokok karena masih dibolehkan membuat ruang khusus untuk merokok. Berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2011 pasal 5 ayat 2, bahwa tempat khusus merokok harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung dengan udara luar sehingga udara dapat bersirkulasi dengan baik,

b. terpisah dari gedung/tempat/ruang utama dan ruang lain yang digunakan untuk beraktivitas,

c. jauh dari pintu masuk dan keluar dan

d. jauh dari tempat orang berlalu-lalang.

Jika dilihat sekarang, Penegakan Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 80 tahun 2010 tentang KTR di Ibukota masih belum sepenuhnya dilakukan sehingga sanksi berupa tindak pidana ringan (tipiring) pun belum diterapkan. Alasannya, dikarenakan sosilisasi tentang KTR dan dampak negatif yang diakibatkan oleh asap rokok terhadap kesehatan ini masih kurang optimal sehingga masyarakat belum sepenuhnya berpikir bahwa rokok berbahaya untuk dirinya sendiri maupun orang lain.Jika kita lihat pada kondisi saat ini, bisa dihitung jari orang-orang yang mengetahui tentang dampak negatif asap rokok terhadapa kesehatan . Itu berarti, sosialisasi KTR di dalam masyarakat masih belum efektif. Wajar halnya, jika perokok sendiri tidak mengetahui perihal KTR ini. Dilain pihak, masifnya iklan, promosi dan sponsor rokok merupakan pemicu naiknya jumlah perokok, terutama pada remaja dan anak. Survei yang dilakukan KPAI pada 10.000 remaja dan anak beberapa waktu lalu

7

Page 15: Yosua Pkm Gt

menunjukkan 93% anak melihat iklan rokok dari tayangan televisi. 50% dari baliho di jalan, dan 73% dari sponsor acara. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi generas muda untuk mengkonsumsi rokok.

Selain itu, usaha yang telah dilakukan pemerintah adalah menaikkan cukai/pajak rokok. Namun, kenaikkan tersebut masih belum sesuai. Industri rokok di Indonesia boleh saja mengklaim kontribusinya membayar cukai untuk negara cukup besar. Kenyataannya, Kementerian Kesehatan sendiri telah melakukan perhitungan yang menunjukkan bahwa cukai tersebut jauh lebih kecil dibanding pengeluaran negara akibat rokok. Penelitian dari Word Bank telah membuktikan bahwa rokok merupakan kerugian mutlak bagi hampir seluruh negara. Pemasukan yang diterima negara dari industri rokok (pajak dan sebagainya) mungkin saja berjumlah besar, tapi kerugian langsung dan tidak langsung yang disebabkan konsumsi rokok jauh lebih besar. Biaya tinggi harus dikeluarkan untuk membayar biaya penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh rokok, absen dari bekerja, hilangnya produktifitas dan pemasukan, kematian prematur, dan juga membuat orang menjadi miskin lebih lama karena mereka menghabiskan uangnya untuk membeli rokok.

Penderita sakit karena rokok itu sebagian besar adalah masyarakat miskin. Itu artinya subsidi kesehatan dari pemerintah ikut naik tajam. Dengan demikian, walaupun pemasukan negara dari sektor cukai rokok cukup besar, namun dalam penggunaannya hampir seluruh hasil pajak tersebut digunakan untuk subsidi kesehatan.

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Permasalahan mengenai pengaruh asap rokok yang membahayakan kesehatan masayarakat memang sudah sangat mengkhawatirkan. Begitu banyak solusi yang sudah ditawarkan oleh pemerintah untuk menanggulangi permasalahan tersebut namun tetap tidak mampu mengatasi secara tuntas permasalahan mengenai hal ini. Salah satu faktornya ialah solusi yang ditawarkan pemerintah sangat bersifat umum dan cakupannya luas, tidak dapat menyentuh masyarakat yang terpapar asap rokok secara langsung, sehingga solusi yang ditawarkan tidak secara nyata terasa dapat mengurangi bahaya paparan asap rokok bagi masyarakat, terkhusus dimulai dari lingkup masyarakat terkecil yaitu keluarga dan lingkup tempat terkecil yaitu rumah. Untuk itulah kami menawarkan solusi baru dalam mengurangi pengaruh asap rokok yang membahayakan kesehatan masayarakat dengan cara penanaman Sansevieria atau lidah mertua di dalam ruangan yaitu rumah masyarakat. Jenis Sansiviera yang digunakan ialah Sansevieria trifasciata. Tanaman ini dipilih karena beberapa keunggulan salah satu yang paling berperan ialah kemampuannya dalam menyerap bahan beracun dari asap rokok yang terutama yaitu gas karbon monoksia.

Karakteristik Sansevieria trifasciata

8

Page 16: Yosua Pkm Gt

Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan lidah mertua adalah tanaman penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.

Gambar . Sansevieria trifasciata

Nama UmumIndonesia : Lidah Mertua, SansevieriaInggris : Sansevieria, snake plant, mother-in-law´s tongueMelayu : Lidah jin

KlasifikasiKingdom : Plantae (Tumbuhan)

      Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)          Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)            Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)           Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)           Sub Kelas : Liliidae            Ordo : Liliales        Famili : Agavaceae       Genus :Sansevieria       Spesies : Sansevieria trifasciata Prain.

(http://www.plantamor.com/index.php?plant=1411)

Sansevieria trifasciata mengandung bahan aktif pregnance glycoside yang berfungsi untuk mereduksi polutan melalui proses methabolic breakdown menjadi

9

Page 17: Yosua Pkm Gt

asam organik, gula, dan asam amino, dengan demikian unsur polutan tersebut jadi tidak berbahaya lagi bagi manusia. Melalui proses respirasi Sansevieria dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia, yaitu oksigen.

Tanaman sansevieria menyerap polutan dalam dua tahap, yaitu:a. Tahap pertama (Proses penangkapan dan pemecahan) Sansevieria menangkap polutan melalui stomata. Polutan tersebut dipecah menjadi ion. Ion diserap oleh jaringan Sansevieria. Begitu pula CO di udara, ditangkap oleh Sansevieria melalui stomata. Kemudian dipecah menjadi ion C dan O, dan diserap oleh jaringan Sansevieria yang mengandung pregnance glycoside.

b. Tahap kedua Sansevieria mengeluarkan oksigen melalui akar. Senyawa beracun keluar dan menumpuk di jaringan akar kemudian dilepaskan. Peristiwa ini terjadi pada proses transpirasi. CO yang sudah terpisah menjadi C dan O, jika ion C bereaksi dengan senyawa H2O (air) maka dapat membentuk C6H12O6 (gula) dan O2 (oksigen). Berdasarkan rumus kesetaraan reaksi kimia, reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut :C + O + H2O C6H12O6 + O2

6C + 2O + 6H2O C6H12O6 + O2

Pada proses fotosintesis, klorofil pada Sansevieria berfungsi menyerap cahaya matahari, sehingga dengan adanya cahaya mataharistomata pada Sansevieria dapat membuka dan CO di udara masuk melalui stomata. Semakin tinggi pencahayaan, semakin banyak stomata yang membuka, sehingga CO yang diserap semakin besar.

Proses redukasi polutan pada Sansievieria dengan tinggi 100 cm dapat menyerap CO2 sebesar 84,18%. Selanjutnya, penelitian Arnold (2004) juga menyatakan bahwa 4-5 helai daun Sansevieria dapat membantu penyerapan CO2 dan nikotin maupun AC di dalam ruangan. Selain itu, berdasarkan riset dari Wolfereton Environmental Service, kemampuan setiap helai daun Sansevieria bisa menyerap 0.938 mikrogram per jam formaldehyde. Bila disetarakan dengan ruangan berukuran 75 meter persegi cukup diletakkan Sansevieria dengan 4 helai daun. Riset lainnya, (Fakultas MIPA , UNIBRAW Malang) menyimpulkan bahwa untuk ruangan dengan volume 100 m3 (panjang x lebar x tinggi = 5 x 5 x 4 m3) dapat ditempatkan Sansevieria dewasa sebanyak 5 helai sebagai penetralisir udara tercemar agar ruangan tersebut bebas polutan.

Menurut Adita, 2005 efisiensi tertinggi pada tingkat kemampuan penyerapan tanaman hias dalam menurunkan polutan karbon monoksida dimiliki oleh tanaman lidah mertua. Dengan waktu pemaparan 1,5 Jam, pada hari yang kelima tanaman lidah mertua menyerap sebesar 49,06%, tanaman lili paris menyerap sebesar 44,03%, dan sirih gading dapat menyerap sebesar 34,59%. Dari ketiga tanaman tersebut yang paling besar menyerap konsentrasi gas karbon monoksida yang adalah gas buangan utama dari asap rokok adalah tanaman lidah mertua.

10

Page 18: Yosua Pkm Gt

Kelebihan penanaman lidah mertua di rumah

Perawatan Sansevieria yang mudah karena sifatnya yang bertahan hidup pada rentang waktu suhu dan cahaya yang sangat luas, dapat hidup di daerah kering dengan sedikit cahaya matahari. Harga tanaman ini di pasaran pun terbilang sangat terjangkau. Ukuran Sansevieria yang kecil, maka konsep ini tidak terlalu memerlukan tempat yang cukup besar di masing-masing rumah masyarakat dibandingkan pohon lainnya. Ragam bentuk, corak dan warnanya dapat menjadi penghias di dalam rumah. Kemampuannya dalam menyerap paparan asap rokok terutama kandungan karbon monoksida yang sangat baik akan menimbulkan kualitas udara yang lebih baik di dalam rumah sebagai tempat aktivitas keluarga.

Gambaran konsep penanaman lidah mertua di rumah

Gambar . Contoh penanaman Sansevieria di dalam rumah

Analisis SWOT

A. Strength (Kekuatan)

- Jaringan kerja sama antar sektor sangat baik (Departemen Kesehatan dan Departemen Perlindungan Wanita dan Anak)

- Informasi tentang pentingnya mengurangi polusi udara di rumah melalui penamanan tanaman penyerap polutan tersampaikan pada masyarakat

- Harga tanaman yang relatif murah dan mudah untuk didapatkan- Media tanam tanaman yang relatif fleksibel- Penanaman dan perawatan tanaman yang tidak sulit- Sifat tanaman yang menguntungkan- estetik

B. Weakness (Kelemahan)

11

Page 19: Yosua Pkm Gt

- Adanya pandangan pada sebagian masyarakat yang menganggap meletakkan tanaman di dalam rumah tidak baik dan dapat mengganggu kesehatan

- Tanaman lidah mertua yang sering mengundang banyak serangga, namun hal ini dapat diantisipasi dengan menanam juga tanaman pengusir serangga seperti tanaman lavender (nama latin lavender)

- Membawa keluar.......

C. Opportunity (Peluang)

- Penanaman dan perawatan tanaman lidah mertua bisa dijadikan ibu rumah tangga sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang

- Penanaman tanaman lidah mertua sebagai tanaman hias di dalam ruangan dapat menjadi peluang bisnis agroekonomi

D. Treaths (Ancaman / Gangguan)

- Jika di dalam rumah terdapat anak kecil yang sering bermain dalam rumah yang sewaktu-waktu dapat merusak tanaman

- Jika di dalam rumah terdapat hewan peliharaan yang sewaktu-waktu dapat merusak tanaman

-

Pihak-pihak yang dapat membantu kelancaran program

Pihak-pihak yang dapat membantu untuk mengimplementasikan penanaman tanaman lidah mertua di rumah antara lain :

Kementrian Kesehatan Nasional Republik Indonesia ( KEMENKES RI ) - Membantu dalam sosialisasi tahap awal tentang bahaya asap rokok bagi

masyarakat, tentang penanaman Sansevieria serta memfasilitasi dalam pengadaan tanaman untuk dibagikan kepada masyarakat.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan &Perlindungan Anak Republik Indonesia- Membantu dalam sosialisasi pentingnya menjauhkan paparan asap rokok

terkhusus bagi anak dan perempuan terkhusus di lingkungan keluarga di rumah. Membantu dalam sosialisasi tentang keunggulan Sansevieria, bersama KEMENKES ikut memfasilitasi pengadaan sansevieria di masyarakat.

Program Pengabdian Masyarakat Di Perguruan Tingi- Turut serta mensosialisasikan keunggulan Sansevieria, dapat membantu

dalam pendistribusian sansevieria kepada masyarakat di sekitar wilayah

12

Page 20: Yosua Pkm Gt

kampus, serta sebagai percontohan pemakaian sansevieria di dalam ruangan-ruangan tertentu di kampus, misalnya ruang kelas.

Langkah strategis

Sosialisasi dampak udara di rumah yang tercemar asap rokok bagi kesehatan Sosialisasi tanaman lidah mertua Sosialisasi cara penanaman dan perawatan tanaman lidah mertua di rumah Penanaman tanaman lidah mertua di rumah Perawatan tanaman lidah mertua di rumah

Langkah-langkah strategis implementasi gagasan dapat dilihat dalam bentuk bagan pada gambar 3.

13

Sosialisasi dampak udara di rumah yang tercemar asap

rokok bagi kesehatan

Sosialisasi tanaman lidah mertua

Sosialisasi cara penanaman dan perawatab tanaman lidah

mertua di rumah

Penanaman tanaman lidah mertua di rumah

Perawatan tanaman lidah mertua di rumah

Terwujudnya udara di rumah yang bebas asap rokok

Page 21: Yosua Pkm Gt

Gambar 3. Langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikangagasan

Gambar ini usahakan tidak putus

KESIMPULAN

Gagasan yang diajukan

Teknik Implementasi

Prediksi Hasil Yang Akan Diperoleh

14

Page 22: Yosua Pkm Gt

DAFTAR PUSTAKA

http://www.healthline.com/health/smoking/effects-on-body diakses tanggal 10 februari 2015 pukul 10.50

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-shomyalina-6555-3-babii.pdf diakses pada 03 februari 2015 pukul 20.00

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/131/jtptunimus-gdl-agusichsan-6547-3-babii.pdf diakses pada 03 februari 2015 pukul 20.00

http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/07/lidah-mertua-solusi-minimalisir-bahaya-asap-rokok diakses pada 03 februari 2015 pukul 20.10

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/131/jtptunimus-gdl-agusichsan-6547-3-babii.pdf diakses pada 03 februari 2015 pukul 20.10

http://www.lpmj.org/?page=Artikel&id=36

Adita, 2005, Jurnal Ilmiah Tenik Lingkungan : “Tingkat Kemampuan Penyerapan Tanaman Hias Dalam Menurunkan Polutan Karbon Monoksida”, Progdi Teknik

15

Page 23: Yosua Pkm Gt

Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jawa Timur

DAFTAR RIWAYAT PENULIS

(masih belum)

1. Ketua PelaksanaNama Lengkap : NIM : Perguruan Tinggi : Fakultas / Jurusan : TTL : Alamat : Pekerjaan : E-mail : Riwayat Pendidikan : Riwayat Organisasi :No. Telp :Karya Tulis :

2. Anggota PelaksanaNama Lengkap : NIM : Perguruan Tinggi : Fakultas / Jurusan : TTL : Alamat : Pekerjaan : E-mail : Riwayat Pendidikan : Riwayat Organisasi : No. Telp : Karya Tulis :

3. Anggota PelaksanaNama Lengkap : NIM : Perguruan Tinggi : Fakultas / Jurusan : TTL : Alamat :

16

Page 24: Yosua Pkm Gt

Pekerjaan : E-mail : Riwayat Pendidikan : Riwayat Organisasi : No. Telp : Karya Tulis :

4. Anggota PelaksanaNama Lengkap : NIM : Perguruan Tinggi : Fakultas / Jurusan : TTL : Alamat : Pekerjaan : E-mail : Riwayat Pendidikan : Riwayat Organisasi : No. Telp : Karya Tulis :

5. Dosen PembimbingNama Lengkap : Dra. Ernawati, M.SiNIP : 19560805 198403 2 003TTL : Pekalongan, 05 Agustus 1956Alamat : Komplek PELNI Blok G 12/No 11 Baktijaya DepokPekerjaan : PNS (Dosen Bio/FMIPA-UNJ)E-mail : [email protected]. Telp : 08161892320

17