pkm gt

15
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SOGIBANG (SOFTWARE GIZI SEIMBANG) SOLUSI MASALAH GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS (GT) Diusulkan oleh: 1. Deni Frayoga (I1A111040 / Angkatan 2011) 2. Ema Novita Deniati (I1A111020 / Angkatan 2011) 3. Mutiara Shinta Noviar Unicha (I1A113058 / Angkatan 2013) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT KALIMANTAN SELATAN 2014

Upload: rahmada-devi

Post on 01-Oct-2015

184 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Contoh Pkm gt

TRANSCRIPT

  • 1

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    SOGIBANG (SOFTWARE GIZI SEIMBANG) SOLUSI MASALAH GIZI

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM GAGASAN TERTULIS (GT)

    Diusulkan oleh:

    1. Deni Frayoga (I1A111040 / Angkatan 2011) 2. Ema Novita Deniati (I1A111020 / Angkatan 2011) 3. Mutiara Shinta Noviar Unicha (I1A113058 / Angkatan 2013)

    UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    KALIMANTAN SELATAN

    2014

  • 2

    ii

  • 3

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya

    kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan gagasan tertulis yang

    berjudul SOGIBANG (Software Gizi Seimbang) Sebagai Bentuk Aplikatif

    Penyusunan Pola Pangan Seimbang tepat pada waktunya.

    Penulisan ini disusun guna mengikuti Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang

    Gagasan Tertulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

    Anggriyani WP, SKM selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

    bimbingan dan masukan pada penulisan ini.

    Penulis menyadari bahwa penulisan gagasan ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengaharapkan masukan berupa kritik

    dan saran yang membangun demi kesempurnaan dikemudian hari. Penulis

    berharap gasgasan ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

    Banjarbaru, Maret 2014

    Penulis

    iii

  • 4

    DAFTAR ISI

    hal

    HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

    HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii

    KATA PENGANTAR................................................................................. iii

    DAFTAR ISI................................................................................................ iv

    RINGKASAN ............................................................................................. v

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah........................................................................

    Tujuan...................................................................................................

    Manfaat ...............................................................................................

    1

    2

    2

    GAGASAN ................................................................................................. 3

    KESIMPULAN............................................................................................ 6

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 6

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... 7

    iv

  • 5

    RINGKASAN

    Masalah gizi, merupakan salah satu penentu utama kualitas sumberdaya

    manusia. Gizi yang tidak seimbang baik kekurangan maupun kelebihan gizi akan

    menentukan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mengatasi itu perlu pengaturan

    pola pangan yag seimbang, agar gizi sesorang ideal. Namun masyarakat Indonesia

    pada umumnya belum bisa menentukan pola pangan yang seimbang, dan masih

    tergantung pada ahli gizi. Sedangkan ahli gizi belum tersebar merata ke seluruh

    puskesamas yang ada di Indonesia.

    Upaya untuk mengatasi masalah gizi masyarakat yang tidak seimbang,

    telah dilakukan dengan berbagai cara baik melalui kegiatan promosi maupun

    edukasi. Namun upaya tersebut masih kurang efektif mengingat minimnya

    sebaran tenaga kesehatan khusus ahli gizi di masyarakat, akibatnya jumlah

    statistik masyarakat yang menderita kekurangan dan kelebihan gizi masih banyak

    ditemukan .

    Tujuan dari gagasan tertulis ini adalah memanfaatkan teknologi

    informatika sebagai bentuk aplikatif penyusunan pola pangan dan penanganan

    kasus gizi buruk. Teknologi informatika memberikan manfaat yang banyak

    terhadap dunia kesehatan salah satunya di bidang gizi.Bentuk aplikasi yang

    disusun adalah software yang dapat digunakan oleh tenaga kesehatan pada

    khususnya dan masyarakat pada umumnya, sehingga diharapkan dapat

    mengurangi angka kekurangan dan kelebihan gizi pada masyarakat.

    Sebagai solusi keterbatasan tenaga kesehatan ahli gizi di Indonesia,

    aplikasi dari gagasan ini dapat dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan di puskesmas

    maupun pelayanan kesehatan lainnya, sehingga puskesmas yang tidak memiliki

    tenaga kesehatan ahli gizi dapat melayani masalah keluhan yang berkaitan dengan

    gizi. Selain tenaga kesehatan masyarakat umum dapat memanfaatkan fasilitas

    aplikasi software ini, masyarakat dapat menggunakannya sendiri untuk

    mendapatkan pedoman mencapai gizi seimbang.

    v

  • 6

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Masalah gizi, merupakan salah satu penentu utama kualitas sumberdaya

    manusia. Gizi yang tidak seimbang baik kekurangan maupun kelebihan gizi akan

    menentukan kualitas sumberdaya manusia. Berbagai penelitian menunjukkan

    bahwa gangguan gizi kurang pada anak dan balita ternyata membawa dampak

    negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental. Akibat lainnya adalah

    penurunan daya tahan, sehingga kejadian infeksi meningkat.Dalam hal ini

    kontribusi kurang gizi terhadap kejadian morbiditas dan mortalitas diperkirakan

    lebih dari 50 %. Pada orang dewasa, gangguan gizi akhirnya akan menurunkan

    produktivitas kerja. Keadaan yang tidak diinginkan terutama pada era globalisasi

    ini. Sementara itu 6,5% penduduk ternyata memperoleh konsumsi lebih dari batas

    angka kecukupan energi sehingga rawan terhadap gizi lebih (Depkes RI,1999).

    Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor utama

    yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional.Hal ini tercermin

    dalam tujuan utama pembangunan nasional yaitu peningkatan kualitas sumber

    daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan.Salah satu faktor yang

    mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah faktor gizi. Faktor ini

    penting karena orang tidak akan dapat mengembangkan kapasitasnya secara

    maksimal jika tidak memiliki status gizi yang optimal. (Johan, 2010).

    Masyarakat dunia mencanangkan program Millenium Development Goals

    (MDGs) yang salah satu poinnya secara langsung berkaitan dengan bidang gizi

    masyarakat seperti memerangi kemiskinan, kematian anak dan kematian ibu.

    Namun hal tersebut mengalami banyak tantangan salah satunya adalah kurangnya

    pengetahuan masyarakat dalam hal gizi. Berdasarkan data Riskesdas 2010 Badan

    Litbangkes Kemenkes RI, besar prevalensi orang dewasa diatas usia 18 tahun

    yang tergolong kurus 12,6%, berat badan lebih 10% dan obesitas 11,7% (Sri

    Kusumadewi, 2009). WHO mencatat angka kematian balita di Indonesia

    menduduki peringkat keempat tertinggi di Asia Tenggara (Statistik WHO, 2010).

    Estimasi angka kematian bayi sebesar 44 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan di

    Kalimantan Selatan sendiri diketahui terdapat 75 per 1.000 kelahiran hidup

    dengan kematiaan bayi disebabkan oleh multifaktor. Salah satunya tidak ada

    kuatnya asupan nutrisi yang menyebabkan rendahnya imunitas bayi sehingga

    rentan terserang penyakit. Selain itu, permasalahan gizi kronis yang diindikasikan

    melalui indikator antropometri TB/U menunjukkan bahwa prevalensi balita sangat

    pendek di Indonesia sebesar 6,00 % untuk di provinsi Kalimantan Selatan sendiri

    sebesar 8,4 %. Permasalahan gizi juga menghasilkandampak jangka panjang yang

    sangat mahal bagi generasi bangsa di masa depan.

    Selama ini pengaturan pola pangan yang seimbang hanya menggunakan

    jasa tenaga ahli kesehatan. Baik dalam konsultasi permasalahan gizi oleh

    masyarakat umum atau penatalaksanaan gangguan gizi tertentu seperti

    Kekurangan Energi Protein (KEP) atau kasus-kasus gizi buruk lainnya.

    Permasalahan selanjutnya adalah tidak semua puskesmas di Indonesia memiliki

  • 7

    tenaga ahli gizi. Data Litbangkes menyebutkan bahwa jumlah tenaga ahli gizi di

    Indonesia sebesar 7.565, hal ini menunjukkan bahwa masih minimnya tenaga ahli

    gizi jika dibandingkan dengan jumlah puskesmas yang berjumlah 9.005

    (Litbangkes,2010). Perlu dicari alternatif baru yang dapat menyelesaikan

    permasalahan tersebut sehingga penanganan kasus-kasus gizi buruk dan gizi lebih

    dapat diselesaikan secara menyeluruh. Alternatif yang belum banyak

    dikembangkan adalah pembuatan dan pemanfaatan aplikasi software untuk

    menggantikan keterbatasan tenaga ahli. Faktanya di Indonesia jumlah pengguna

    internet mencapai 39,6 juta (internet word stats maret 2011) dan menduduki

    peringkat ke empat tertinggi di asia. Hal ini menjadi bukti bahwa pembuatan

    Software Gizi Seimbang (SOGIBANG) berpotensi besar untuk dikembangkan di

    Indonesia sebagai solusi keterbatasan tenaga ahli di fasilitas atau sarana layanan

    kesehatan dalam mengatasi masalah gizi kurang maupun gizi lebih.

    Tujuan Penelitian

    Tujuan Umum dari penelitian ini adalah merumuskan upaya alternatif baru

    untuk penanganan gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia.

    Tujuan khusus dari penelitian ini adalah membuat aplikasi software yang

    dapat memberikan informasi tentang pola pangan ideal agar masalah gizi

    dimasyarakat dapat diselesaikan serta gizi seimbang untuk masyarakat dapat

    diwujudkan.

    Manfaat Penelitiaan

    Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Membantu pemerintah khususnya Departemen Kesehatan untuk mengurangi kasus gizi kurang dan lebih.

    2. Sebagai media bagi masyarakat awam untuk mendapatkan informasi dan solusi control gizi yang mudah dan efisien.

    3. Layanan kesehatan (terutama di bidang gizi) dapat dilakukan tanpa terbatas pada jarak dan waktu.

    4. Masyarakat umum dapat menentukan tingkat resiko dan solusi.

  • 8

    GAGASAN

    Penduduk Indonesia yang meningkat menjadi 237.641.326 jiwa (data

    sensus 2010) membawa perubahan pada sistem kemasyarakatan dan status

    kesehatan. Peningkatan jumlah penduduk juga disertai dengan perubahan gaya

    hidup masyarakat Indonesia. Akibat dari perubahan gaya hidup tersebut

    menimbulkan masalah gizi kesehatan pada masyarakat Indonesia.Di Indonesia

    sendiri upaya perbaikan gizi kesehatan masyarakat telah dilakukan dalam berbagai

    bentuk seperti promosi kesehatan pada berbagai media.Namun upaya tersebut

    mendapatkan tantangan, kurangnya minat pada bacaan kesehatan, kurang

    berminat pada acara penyuluhan baik langsung maupun lewat media

    masa.Sehingga hasilnya seperti kondisi saat ini. Disisi lain masyarakat Indonesia

    lebih menginginkan hal yang praktis dan singkat.

    Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, jumlah

    penderita berat kurang di kalangan anak balita mencapai 17,9 persen yang terdiri

    dari 4,9 persen gizi buruk dan 13,0 persen gizi kurang, sementara prevalensi

    kegemukan pada anak balita secara nasional berdasarkan indikator berat badan

    menurut tinggi badan mencapai 14 persen. Dari data tersebut terlihat bahwa di

    saat masalah gizi buruk dan gizi kurang belum terselesaikan, prevalensi gizi lebih

    justru ikut meningkat bahkan hampir menyamai jumlah anak gizi kurang dan gizi

    buruk. Fenomena ini yang dinamakan Beban Ganda Masalah Gizi.

    Sampai saat ini konsultasi masalah gizi masih menggunakan jasa ahli gizi,

    sedangkan tidak semua Puskesmas di Indonesia memiliki tenaga ahli

    gizi.Berdasarkan data Badan PPSDM Depkes tahun 2010 jumlah ahli gizi di

    Puskesmas sebanyak 7.565, sedangkan jumlah Puskesmas di Indonesia sebanyak

    9.005. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 1.500 Puskesmas di Indonesia tidak

    memiliki tenaga ahli untuk gizi. Hal ini menimbulkan masalah, masyarakat

    kesulitan untuk mendapatkan pelayanan konsultasi gizi.

    Untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat

    mengkonsumsi makanan, perlu dimasyarakatkan perilaku yang baik dan benar

    sesuai dengan kaidah Ilmu Gizi.Perilaku ini diwujudkan dalam bentuk pesan dasar

    gizi seimbang, yang pada hakekatnya merupkan perilaku konsumsi makanan yang

    baik dan sesuai untuk bangsa Indonesia.

    Penggunaan software untuk pengaturan pola makan yang seimbang

    merupakan cara yang efektif bagi masyarakat Indonesia yang pada umumnya

    menginginkaninstan atau praktis. Aplikasi yang digagas sepenuhnya

    menggunakankonsep informatika.Aplikasi informatikamedis terbukti handal dan

    memberikan kontribusisebesar-besarnya bagi masyarakat (Jenders, 2008)(Colloc

    et al., 2001) (Galanter, 2008) (Nguyen,2008) (Shiffman, 2008) (Hunt, 1998).

    Aplikasi ini kami namakan SOGIBANG yang kepanjangannya Software Gizi

    Seimbang, akan memudahkan masyarakat awam untuk memperoleh informasi

    tentang status gizinya, kebutuhan kalori dan menu makanan agar mencapai berat

    badan yang ideal.

    Masyarakat umum adalah siapa saja yang inginmemanfaatkan sistem ini

    tanpa melalui proses login.Masyarakat umum hanya dapat mengakses aplikasi

    berbasis web dan mengunduhnya. Masyarakat umum dapat

    melakukanpenghitungan dengan memberikanbesar berat badan dan tinggi badan

  • 9

    serta akan menerima beberapa informasi terkait pola pangan untuk mencapai ideal

    secara umum dari sistem tersebut.

    Aplikasi SOGIBANG ini sangat bermanfaat untuk menghitung status gizi

    seseorang. Program ini diawali dengan memasukan berat badan dan tinggi badan,

    kemudian program akan melakukan proses penilaian status gizi dan menghasilkan

    status gizi. Setelah mengetahui status gizi, langkah selanjutnya adalah menghitung

    berat badan ideal. Hasil perhitungan berat badan ideal akan digunakan untuk

    melakukan perhitungan kebutuhan kalori total seseorang perhari. Hasil

    perhitungan kebutuhan kalori akan digunakan untuk menentukan menu makanan.

    Proses penentuan menu makanan dilakukan dengan cara mengkombinasikan

    menu-menu yang ada pada tabel menu makanan hingga sesuai dengan kebutuhan

    kalori perhari. Selanjutnya software akan memberikan alternatif penyusunan pola

    makan yang seimbang. Software tersebut terdapat pilihan menu makan pagi, siang

    dan malam sekaligus makanan selingan. Setelah menentukan menu makanan,

    aplikasi akan membuat laporan hasil konsultasi yang akan diberikan kepada

    pengguna aplikasi. Laporan hasil konsultasi berisi status gizi, saran menu

    makanan yang sesuai dengan kebutuhan kalori total.

    SOGIBANG dibuat dengan dukungan Visual Basic 6.0.Dipilihnya salah

    satu produk Microsoft ini dalam pembuatan program SOGIBANG dikarenakan

    kemudahan dan kehandalan fasilitas yang diberikan oleh Visual Basic 6.0

    ini.Sekaligus, merupakan salah satu bahasa pemrogaman berotientasi obyek yang

    terbaik dan termudah untuk dipelajari oleh pemula.

    SOGIBANG diatur agar dapat memberikan alternatif pilihan menu harian

    yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan individu.Sehingga masyarakat

    manapun dapat memanfaatkan aplikasi ini.Aplikasi ini bisa digunakan di

    Puskesmas-puskesmas yang tidak memiliki tenaga ahli gizi, sehingga tenaga

    kesehatan di puskesmas dapat memecahkan persoalan pasien tanpa memberikan

    rujukan ke ahli gizi. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas gizi

    masyarakat.

    Langkah strategis yang dapat dilakukukan untuk mengimplementasikan

    gagasan ini adalah dengan menyebar luaskan aplikasi ini. Rata-rata semua

    Puskesmas di Indonesia sudah dilengkapi dengan fasilitas komputer, dengan

    begitu aplikasi ini disebarkan ke seluruh puskesmas di Indonesia. Sehingga dapat

    digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Langkah strategis lainnya yang dapat mengimplementasikan gagasan ini

    adalah menyebarluaskan kepada masyarakat umum.Masyarakat umum dapat

    mengunduh aplikasi ini lewat internet ataupun mendapatkannya dalam bentuk

    CD. Dengan jumlah pengguna internet mencapai 39,6 juta di Indonesia (internet

    word stats maret 2011) akan mempermudah masyarakat dalam mengakses dan

    memanfaatkan SOGIBANG. Langkah ini lebih mendukung terhadap tujuan dari

    gagasan ini, karena selain tenaga kesehatan, masyarakat Indonesia dapat secara

    mandiri menikamati manfaat dari aplikasi ini.

    Kedepan apabila uji coba ini berhasil diharapkan dukungan dan kerja sama

    pihak-pihak terkait guna penerapan aplikasi ini agar bermanfaat dalam kehidupan

    kita. Serta angka gizi buruk, gizi kurang maupun gizi lebih dapat berkurang,

    sehingga MDGs di bidang gizi yang dicita-citakan oleh masyarakat dapat

    terwujud. Peran pemerintah dan intansi kesehatan dalam membuat aplikasi ini

    sangat diperlukan agar menjadi rekomendasi bagi masyarakat. Dalam hal ini peran

  • 10

    Ahli gizi merupakan orang ahli yang dibutuhkan dalam membangun basis

    pengetahuan khususnya dalam penentuan menu harian dengan giziseimbang. Ada

    beberapa masukan yang dibutuhkan berasal dari ahli gizi, antara lain: beberapa

    kasus yang pernah dialami dalam menentukan menu harian dengan gizi seimbang

    yang dibutuhkan bagi masyarakat sesuai dengan berat badan tinggi badannya.

    Selain peran ahli di bidang IT sangat diperlukan dalam pembuatan aplikasi ini.

    Sehingga gagasan ini akan terimplementasi dengan baik.

    Kesimpulan

    Penggunaan aplikasi SOGIBANG untuk pengaturan pola makan yang

    seimbang merupakan cara yang efektif bagi masyarakat Indonesia yang pada

    umumnya menginginkan instan atau praktis. Aplikasi ini akan memudahkan

    masyarakat awam untuk memperoleh informasi tentang status gizinya, kebutuhan

    kalori dan menu makanan agar mencapai berat badan yang ideal. Masyarakat

    umum dapat melakukanpenghitungan dengan memberikan besar berat badan dan

    tinggi badan serta akan menerima beberapa informasi terkait pola pangan untuk

    mencapai ideal secara umum dari sistem tersebut.SOGIBANG diatur agar dapat

    memberikan alternatif pilihan menu harian yang sesuai dengan keinginan dan

    kemampuan individu.Sehingga masyarakat manapun dapat memanfaatkan aplikasi

    ini.

    Langkah implementasi yang dapat ditempuh adalah setelah terbentuknya

    aplikasi SOGIBANG (Software Gizi Seimbang) adalah dengan disebarkan ke

    seluruh puskesmas di Indonesia atau disebar luaskan kepada masyarakat umum,

    sehingga masyarakat umum dapat memanfaatkan secara langsung dari fungsi

    aplikasi SOGIBANG.

    Pemanfaatan metode ini diharapkan dapat menyelesaikan berbagai

    masalah gizi di masyarakat.Bagi masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka

    prevalensi gizi kurang, gizi lebih dan obesitas. Bagi tenaga kesehatan dapat

    membantu dalam menyelesaikan permasalahan gizi di lingkungan kerjannya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2012. Panduan Gerakan Nasional Sadar Gizi Menuju Manusia Indonesia

    Prima. Jakarta.

    Bappenas. 2008. Millennium Development Goals. Jakarta

    Depkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta.

    Fikartan Agus. 2006. Aplikasi Perhitungan Komposisi Gizi pada Bahan Makanan dengan

    Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Fakultas Ilmu Komputer Universitas

    Gunadarma.

    Hadi Hamam. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya Terhadap Kebijakan

    Pembangunan Kesehatan Nasional. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

  • 11

    Istiono Wahyudi, Suryadi Heni, Haris Muhammad, dkk. 2009. Analisis Faktor-Faktor

    yang Mempengaruhi Status Gizi Balita. Yogyakarta : FK UGM.

    Jahari A. Basuni. 2004. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dalam Menuju Gizi Baik

    untuk Semua. Puslitbang Gizi dan Makanan, Depkes RI.

    Kusumadewi Sri. 2009. Aplikasi Informatika Medis untuk Penatalaksanaan Diabetes

    Melitus Secara Terpadu. Pusat Studi Informatika Medis, Jurusan Teknik Informatika,

    Universitas Islam Indonesia.

    Manalu Ade. 2008. Pola Makan dan Penyapihan Serta Hubungannya dengan Status Gizi Balita di Desa Palip Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi Tahun 2008.

    Medan : USU Repository.

    Mutalazimah, Handaga Bana, Sigit Agus Anggoro. Aplikasi Sistem Informasi Geografis

    pada Pemantauan Status Gizi Balita di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.

    Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    Susanto Johan A. 2010. Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Status Gizi dan Penentuan

    Menu Makanan. S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Komputer &

    Teknik Komputer Surabaya.

    Susianto. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan IMT/U pada Balita

    Vegetarian Lakto Ovo dan Non Vegetarian di Dki Jakarta Tahun 2008. Jakarta.

    Widhayati R. Endah. 2009. Efek Pendidikan Gizi Terhadap Perubahan Konsumsi Energi

    dan Indeks Massa Tubuh pada Remaja Kelebihan Berat Badan. Semarang : Program

    Pascasarjana Universitas Diponegoro.

  • 12

    Lampiran 1. Identitas Ketua dan Anggota

    A. Identitas Diri Ketua Nama Lengkap Deni Frayoga

    Jenis Kelamin L

    Program Studi Kesehatan Masyarakat

    NIM I1A111040

    Tempat Tanggal Lahir Tasikmalaya, 5 Desember 1992

    Email [email protected]

    Nomor Telepon/HP 081912800025

    B. Riwayat Pendidikan

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah /

    Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

    Tempat

    1. 2nd International Seminar and

    Workshop on Enviromental

    Management

    OVERVIEW INCIDENT

    FOR ACUTE

    RESPIRATORY TRACT

    INFECTION

    IN THE WATERSHED AT

    MELAYU ILIR VILLAGE

    IN 2013

    19-20 Juni 2013

    Universitas

    Lambung

    Mangkurat,

    Banjarmasin.

    D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, institusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. Paskibraka Kota Tasikmalaya Wali Kota Tasikmalaya 2009

    3. Juara II Dongeng Sunda FS2N Dinas Pendidikan Kota

    Tasikmalaya

    2010

    4. Juara II Lomba Debating

    HIV/AIDS

    FKM Universitas Siliwangi 2010

    5 PKM-K Didanai Dikti Kementerian Pendidikan

    dan Kebudayaan

    2012

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ditemukan

    ketidaksesuaian dengan pernyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan hibah PKM- DIKTI.

    Banjarbaru, 30 Maret 2014

    Pengusul,

    (Deni Frayoga)

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN 2 Cisayong SMPN 1 Cisayong SMAN 6 Tasikmalaya

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 1999 - 2005 2005 - 2008 2008 - 2011

  • 13

    A. Identitas Diri Anggota 1 Nama Lengkap Ema Novita Deniati

    Jenis Kelamin P

    Program Studi Kesehatan Masyarakat

    NIM I1A111020

    Tempat Tanggal Lahir Amuntai, 7 Januari 1994

    Email [email protected]

    Nomor Telepon/HP 081952878228

    B. Riwayat Pendidikan

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah /

    Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

    Tempat

    1. Seminar Nasional Peranan Riset

    dan teknologi dalam Percepatan

    MDGs

    Hubungan pemberian

    ASI Eksklusif dengan

    Status Gizi Balita di

    Desa Melayu Ilir

    Tahun 2013

    3 November

    2013, Fakultas

    Kedokteran

    UNLAM

    D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, institusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. Finalis Presentator Oral Seminar

    Nasional Peranan Riset dan

    teknologi dalam Percepatan

    MDGs

    FSIM FK UNLAM 2013

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ditemukan

    ketidaksesuaian dengan pernyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan hibah PKM- DIKTI.

    Banjarbaru, 30 Maret 2014

    Pengusul,

    (Ema Novita Deniati)

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN 2 Antasari MTsN Model

    Amuntai

    SMAN 1 Amuntai

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 1999 - 2005 2005 - 2008 2008 - 2011

  • 14

    A. Identitas Diri Anggota 2 Nama Lengkap Mutiara Shinta Noviar Unicha

    Jenis Kelamin P

    Program Studi Kesehatan Masyarakat

    NIM I1A113058

    Tempat Tanggal Lahir Bekasi, 16 November 1995

    Email [email protected]

    Nomor Telepon/HP 081290493627

    B. Riwayat Pendidikan

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah /

    Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

    Tempat

    D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, institusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. Finalis Proyek Sosial Nasional

    Indonesia Future Leader

    (Independen) 2012

    3. Bulan Bahasa Balai Bahasa, yogyakarta 2012

    4. Juara II Lomba Essay

    HIV/AIDS

    Universitas Muhammadiyah

    Yogyakarta

    2012

    5 Juara II Lomba Cerpen Nasional UPI Bandung 2013

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ditemukan

    ketidaksesuaian dengan pernyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan hibah PKM- DIKTI.

    Banjarbaru, 30 Maret 2014

    Pengusul,

    (Mutiara Shinta Noviar Unicha)

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Pengasinan VII SMPN 1 Bekasi SMAN 2 Yogyakarta

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2001 - 2007 2007 - 2010 2010 - 2013

  • 15

    Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Kelompok