pkm-gt 219 ausi penggunaanmaskermikron

14
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGGUNAAN MASKER MIKRON DAN ANTI-TB SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan Oleh: Ausi Mutiara Dwi Atri 125070100111107 2012 Natasya Silvaira Harijanto 125070100111079 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Upload: ausi-mutiara-dwiatri

Post on 14-Aug-2015

275 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

PKM maba 2012, Tuberculosis prevention.Dibuat dalam rangkaian acara PK2

TRANSCRIPT

Page 1: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

1

1

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGGUNAAN MASKER MIKRON DAN ANTI-TB SEBAGAI UPAYA

PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GT

Diusulkan Oleh:

Ausi Mutiara Dwi Atri 125070100111107 2012

Natasya Silvaira Harijanto 125070100111079 2012

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

2

2

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan : Penggunaan Masker Mikron Anti-TB Sebagai Upaya

Pencegahan Penyebaran Penyakit Tuberculosis

1. Bidang Kegiatan : ( )PKM-AI (√)PKM-GT

2. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Ausi Mutiara Dwi Atri

b. NIM : 125070100111107

c. Jurusan : Pendidikan Dokter

d. Universitas : Brawijaya

e. Alamat Rumah dan No HP : Jalan Watumujur I/3,

085716777415

f. Alamat email : [email protected]

3. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 2 orang

4. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Agustina Tri Endharti, S. Si, PhD

b. NIP : 196908191998022001

c. Alamat Rumah dan No. Tel. : Dadaptulis Dalam Junrejo, Batu/

085233140794

Menyetujui Malang, November 2012

Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan,

Bidang Kemahasiswaan FKUB,

( dr. Bamang Prijadi, MS ) ( Ausi Mutiara Dwi Atri )

NIP. 195203241984031002 NIM. 125070100111107

Pembantu Rektor III

Bidang Kemahasiswaan FKUB, Dosen Pendamping,

( Ir. H.R.B. Ainurrasyid, MS. ) (Agustina Tri Endharti, S. Si, PhD)

NIP. 19550618 198103 1 002 NIP. 196908191998022001

ii

Page 3: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

3

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul

“Penggunaan Masker Mikron Anti-TB Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran

Penyakit Tuberkulosis” Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Agustina Tri Endharti, S. Si, PhD, selaku dosen pendamping yang

bersedia membimbing penulis untuk menyusun karya tulis ini.

2. Semua pihak yang turut berperan dalam penyelesaian karya tulis ini.

Karya tulis ini membahas tentang inovasi masker terbaru untuk mencegah

penyebaran penyakit tuberkulosis. Mengingat pada saat ini masih banyak

penderita tuberkulosis di Indonesia.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca

demi kesempurnaan karya tulis ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 2 November 2011

Penulis

iii

Page 4: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

4

4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ---------------------------------------------------------------- i

HALAMAN PENGESAHAN ----------------------------------------------------- ii

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------- iii

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------ iv

RINGKASAN ------------------------------------------------------------------------ v

PENDAHULUAN

Latar Belakang -------------------------------------------------------------- 1

Tujuan ------------------------------------------------------------------------ 1

Manfaat ----------------------------------------------------------------------- 2

a. Manfaat Teoritis

b. Manfaat Praktis

Gagasan

Kondisi Kekinian ----------------------------------------------------------- 2

Solusi yang Pernah Ditawarkan ------------------------------------------ 3

Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan dapat Diperbaiki

Melalui gagasan yang Diajukan ------------------------------------------ 4

Pihak-pihak yang Terkait ------------------------------------------------- 5

Langkah-langkah Stategis untuk Mengimplementasikan

Gagasan ---------------------------------------------------------------------- 5

Kesimpulan

Gagasan yang Diatawarkan ----------------------------------------------- 6

Teknik Implementasi ------------------------------------------------------ 6

Prediksi Hasil -------------------------------------------------------------- 7

DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------- vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ----------------------------------------------------- vii

iv

Page 5: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

5

5

RINGKASAN

Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC)

adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium

tuberculosis. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit penyebab kematian

utama di seluruh dunia. Hampir sepertiga dari penduduk dunia telah terinfeksi

oleh bakteri ini, bahkan Indonesia masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk

jumlah kasus TB setelah India dan China. Di Indonesia tuberkulosis adalah

pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan merupakan penyebab

kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada

seluruh kalangan usia.

Penggunaan masker adalah salah satu upaya preventif penyebaran

penyakit TB. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis

yang berbentuk batang, berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak membentuk

spora, dan termasuk bakteri aerob. Saat ini, masker yang disarankan WHO adalah

masker jenis N95 yang mampu memfiltrasi hingga ukuran partikel 0.3 mikron.

Tipe masker N95 merupakan kode yang menunjukkan spesifikasi kalau masker

tersebut mempunyai kemampuan filtrasi hingga 95 persen partikel udara sangat

kecil, tetapi mereka mahal, panas, tidak nyaman, dan tidak untuk dikenakan oleh

anak-anak.

Inovasi masker untuk digunakan adalah masker yang mempunyai

spesifikasi filtrasi seperti N95, namun nyaman untuk digunakan dan harganya

terjangkau untuk masyarakat. Selain itu, kelemahan tipe masker lain saat ini ada

yaitu masker Totobobo yang memiliki lapisan disifektan. Lapisan yang ditambahi

disinfektan tersebut kami rasa berpotensi untuk menimbulkan efek-efek samping

bagi tubuh manusia. Untuk itu, inovasi yang akan dibuat adalah masker yang

dapat memfiltrasi dengan efektif dan memiliki kemampuan antibakteri yang

berasal dari bahan alamiah.

v

Page 6: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

6

6

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah

penderita TB. Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu

lainnya meninggal. Tuberkulosis masih merupakan penyakit infeksi saluran napas

yang tersering di Indonesia. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan

ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar

karena pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada lingkungan,

sehingga jumlah penderita semakin bertambah.

Hal ini sangat disayangkan, karena apabila terlanjur parah diperlukan

pengobatan tuberkulosis yang berlangsung cukup lama, yaitu setidaknya 6 bulan

pengobatan dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau

berhenti. Pengobatan yang cukup lama juga seringkali membuat pasien putus

berobat atau menjalankan pengobatan secara tidak teratur, kedua hal ini ini fatal

akibatnya yaitu pengobatan tidak berhasil dan kuman menjadi kebal disebut MDR

(multi drugs resistance). Kasus ini memerlukan biaya berlipat dan lebih sulit

dalam pengobatannya sehingga diharapkan pasien disiplin dalam berobat setiap

waktu demi pengentasan tuberkulosis di Indonesia.

Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi jika penyebaran penyakit

tuberkulosis dapat dicegah. Langkah preventif yang telah dilakukan ialah

melakukan imunisasi BCG pada anak-anak dan memakai masker. Dengan

memakai masker, droplet dari penderita tidak akan mudah menyebar ke berbagai

arah yang bisa menyebabkan penularan kepada orang lain.

Seperti kita ketahui, saat ini pemakaian masker yang beredar di

masyarakat sebatas masker kertas dan masker kain, yang tidak dapat menyaring

ukuran partikel kecil dan gas. Masker yang aman dan disarankan oleh WHO

sebenarnya protektif dan efektif dalam melakukan filtrasi sebesar 95%. Namun,

sayangnya jumlah masker ini di Indonesia terbatas hanya untuk digunakan oleh

petugas kesehatan. Masker N95 tersebut juga masih mempunyai kelemahan

karena tidak nyaman untuk dipakai. Perkembangan selanjutnya jenis masker yang

beredar adalah masker Totobobo yang berpori kecil yang dilengkapi dengan

lapisan disinfektan. Namun, zat disinfektan itu sendiri sebenarnya bersifat toksik

dan memungkinkan terjadinya efek samping terhadap pemakai masker di masa

depan.

Melihat perkembangan tersebut, kami menyadari perlu adanya inovasi

dalam pembuatan masker yang aman dan nyaman. Kami mempertimbangkan

untuk melakukan modifikasi masker dengan menggunakan filter yang protektif,

juga disertai dengan anti antibakteri dari bahan alamiah yang lebih sedikit efek

sampingnya.

1

Page 7: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

7

7

Tujuan

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, tujuan dari PKM-GT ini adalah:

1. Mengurangi penyebaran penyakit Tuberkulosis secara preventif

2. Memberikan inovasi masker yang efektif digunakan namun juga aman dan

terjangkau bagi masyarakat.

Manfaat

a. Manfaat Teoritis :

1. Sebagai acuan tertulis untuk penelitian lebih lanjut tentang pembuatan

masker yang dapat mencegah penyebaran TB

2. Sebagai acuan tertulis untuk penelitian lebih lanjut tentang bahan

alami pencegah antibakteri TB

b. Manfaat Praktis :

1. Sebagai inovasi terbaru masker yang dapat memfiltrasi partikel sangat

kecil namun juga nyaman dipakai dan terjangkau harganya

2. Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberantas

tuberkulosis secara preventif

3. Turut serta dalam melaksanakan 8 Millenium Development Goals

yang dicanangkan oleh PBB

GAGASAN

Kondisi Kekinian

Saat ini penderita Tuberkulosis biasanya memakai masker untuk

mencegah orang lain tertular. Meski penggunaan masker tidak bisa memproteksi

sepenuhnya paparan polusi dan partikel kecil, tetapi penggunaan maker bisa

memperkecil risiko terjadinya terkena infeksi saluran pernapasan akut. Jenis

masker sendiri sangat banyak, namun masker yang paling banyak dijual di

pasaran adalah masker kertas tipe surgical mask (masker bedah) dan masker kain.

Masker bedah merupakan jenis masker yang paling populer karena

harganya murah meriah, hanya Rp 25.000/box (isi 50) atau Rp 500/buah.

Biasanya berwarna hijau dan berbentuk segiempat, dengan ketebalan bervariasi

dan dilengkapi pengait berupa tali elastis di kedua sisi. Karena desainnya yang

sangat sederhana, masker bedah umumnya agak longgar ketika dipakai. Banyak

2

Page 8: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

8

8

celah yang masih bisa disusupi oleh partikel debu, apalagi bahan yang digunakan

umumnya tidak terlalu tebal dan hanya satu lapis.

Baik tidaknya suatu masker pada prinsipnya tergantung dari seberapa

besar masker itu bisa memfiltrasi partikel. Masker tipe surgical mask proteksinya

masih di bawah 20 persen. Sedangkan kalau masker kain kurang dari 10 persen. Kita tahu bahwa partikel yang masuk ke dalam mulai saluran napas atas sampai

paru itu memiliki diameter di bawah 10 mikron. Sebuah masker bedah dapat

menyaring cairan tetes besar, sehingga dapat mencegah tetesan langsung batuk

atau bersin dengan orang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh. Namun, tidak

cukup baik untuk mencegah tetesan yang lebih kecil dari lewat. Jika

menggunakan masker bedah, partikel yang terdiri dari gas dan benda-benda yang

berukuran kecil sekalipun dapat masuk lewat hidung atau mulut.

Hal ini masih memungkinkan bakteri penyebab TB menyebar dan menular

pada orang lain yang menggunakan masker sekalipun. Masker ini pun memiliki

bahan yang kasar sehingga membuat para penderita TB enggan memakai masker

karena merasa tidak nyaman.

Solusi yang Pernah Ditawarkan

Penggunakan masker kain dan masker bedah sebenarnya kurang efektif

untuk memfiltrasi partikel kecil dan pajanan polutan. Sebelumnya, telah ada

masker yang memiliki pori-pori yang sangat kecil sehingga dapat berfungsi

sebagai filtrasi. Masker ini dikenal dengan nama lengkap 3M 8210 N95 yang telah

disertifikasi oleh NIOSH. Masker N95 jauh lebih baik dibandingkan masker

bedah karena masker ini mampu memfiltrasi partikel yang berukuran hingga 0,5

mikron. Sementara kita tahu bahwa kuman-kuman itu memiliki diameter rata-rata

dibawah 5 mikron.

Selain lebih tebal, masker respirator N95 juga lebih rapat ketika digunakan

sehingga tidak ada celah untuk dilewati partikel dan debu. Tingkat keamanan

masker respirator ditunjukkan oleh nomor serinya, misalnya N95 yang bisa

menyaring 95 persen partikel dan N100 yang bisa menyaring hingga 99,97 persen.

Masker ini dirancang berkualitas, memberikan perlindungan pada pekerja, handal

dalam pekerjaan seperti mengasah, menggergaji, menyapu, menggepak, dan

pekerjaan dalam kondisi berdebu.

Sama seperti masker bedah, pada umumnya masker respirator juga dibuat

hanya untuk sekali pakai. Apabila sudah rusak, kotor atau menyebabkan susah

bernapas maka harus segera diganti dengan masker baru yang masih bersih.

Masker ini sangatlah rapat sehingga terkadang menimbulkan rasa tidak nyaman,

serta hanya berfungsi sebagai filter. N95 mungkin melindungi petugas kesehatan

dan pasien, tetapi harganya relatif mahal (pada umumnya hanya disarankan

apabila perlindungan lain tidak cukup –misalnya apabila menghadapi orang

3

Page 9: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

9

9

dengan TB yang resistan terhadap obat). Selain itu, kelemahan dari masker

respirator N95 juga panas dan tidak dapat dipakai untuk anak-anak.

Ada jenis masker yang lebih ampuh memurnikan udara, yakni masker air-

purifying respirator yang dilengkapi filter udara dan banyak dipakai oleh satuan

tugas antiteror. Masker air-purifying respirator ini bentuknya besar dan memiliki

moncong di depan, rasanya berlebihan jika masyarakat memakai masker ini

selama melakukan aktivitas sehari-hari.

Selain itu, juga ada suatu masker bernama Totobobo. Masker ini memiliki

lapisan disinfektan yang dapat melumpuhkan kuman penyakit. Disinfektan adalah

bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi / obat untuk

membasmi kuman penyakit. Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa

kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme

yang terpapar secara langsung oleh disinfektan.

Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan dapat Diperbaiki

Melalui Gagasan yang Diajukan

Berdasarkan fakta yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, sejauh ini

belum ada masker yang dapat menjadi bekerja sekaligus sebagai filter dan

antibakteri terhadap tuberkulosis. Para pengembang dan pencetus tetap

mengembangkan konsep ide masing-masing tanpa mencoba menggabungkannya.

Masker yang menggabungkan kedua ide ini memiliki potensi besar untuk

dikembangkan untuk menjadi masker sehat yang dapat mencegah penularan

penyakit tuberkulosis secara efektif. Namun, dalam hal ini kami mengganti

disinfektan yang dapat bersifat toksik dengan bahan alamiah yang lebih sedikit

efek sampingnya.

Bahan alamiah yang kami temukan dapat bersifat antibakteri terhadap TB

adalah xanthone, sebuah senyawa yang terdapat dalam kulit buah manggis.

Senyawa ini memiliki banyak manfaat kesehatan terutama sebagai senyawa

antioksidan, mengatasi sakit jantung, aterosklerosis, hipertensi dan trombosit.

Xanthone memperlebar pembuluh darah. Senyawa ini juga memiliki efek

antikanker payudara, kanker darah (leukemia) dan kanker hati. Selain manfaat-

manfaat di atas, xanthone memiliki sifat antibakteri. Penelitian di Tokyo, Jepang,

menunjukkan xanthone memiliki antibakteri yang menghambat pertumbuhan

microorganism seperti Mycobacterium tuberculosis (penyebab TB) dan

Staphylococcus aureus (penyebab infeksi dan gangguan pencernaan), jerawat dan

eksim.

Gagasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena belum

pernah ada pihak yang menambahkan xanthone sebagai antibakteri pada masker.

4

Page 10: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

10

10

Selain itu, Indonesia merupakan negara penghasil manggis, sehingga senyawa ini

akan mudah didapatkan.

Pihak-pihak Yang Terkait

Gagasan ini dapat terwujud apabila ada partisipasi aktif dari berbagai

pihak. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu terwujudnya program

tersebut, yaitu pemerintah (Dinas Kesehatan, gubernur, walikota dan jajaran

pemerintah lainnya), lembaga pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas,

poliknik, dan LSM), donatur, aktivis, universitas dan lembaga penelitian, serta

masyarakat sekitar.

Pemerintah (dalam hal ini khususnya Dinas Kesehatan) berperan untuk

memberikan penyuluhan mengenai pemakaian masker untuk tuberkulosis kepada

masyarakat umum dengan membuat iklan layanan masyarakat yang menarik di

berbagai media. Pemerintah juga dapat berpartisipasi untuk mendukung

terlaksananya gagasan ini dengan melakukan distribusi masker yang merata

kepada masyarakat yang terdiagnosa TB. Selanjutnya, pemerintah dapat

melakukan pengawasan dengan membandingkan tingkat penderita TB yang akan

datang. Angka yang didapat dapat menjadi acuan keberhasilan gagasan ini.

Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya

meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi dan yang

preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar terhindar dari penyakit.

Lembaga pelayanan kesehatan berperan dalam penerapan penggunaan masker ini.

Petugas kesehatan di berbagai tempat pelayanan harus mematuhi aturan untuk

menggunakan masker ini dalam menangani kasus TB. Tenaga medis juga

memberikan edukasi tentang pentingnya penggunaan masker saat mengobati

pasien. LSM dan aktivis berpartisipasi dalam penyelenggaraan penyuluhan atau

paling tidak mengupayakan dana bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan

masyarakat. Kedua pihak ini tentunya bekerja tanpa mendapat imbalan berupa

upah.

Donatur memiliki peran sebagai penyandang dana yang mensponsori

pembuatan masker ini. Universitas dan lembaga penelitian dapat berpartisipasi

dalam melakukan riset dan pengembangan dalam pembuatan inovasi terbaru

masker seperti yang kami gagas. Sedangkan masyarakat sekitar

dapat berpartisipasi mendukung penggunaan masker ini dengan tidak bersikap

apatis.

Langkah-langkah Strategis Untuk Mengimplementasikan Gagasan

Gagasan pembuatan masker sehat ini dapat di implementasikan dengan

baik apabila didukung oleh hal-hal strategis berikut:

5

Page 11: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

11

11

1. Adanya riset berkelanjutan dalam pembuatan inovasi masker dengan

kemampuan filtrasi tinggi dan memiliki lapisan antibakteri yang terbuat

dari bahan alamiah yaitu xanthone.

2. Melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintah, lembaga kesehatan,

lembaga masyarakat, instansi terkait, donatur dan para aktivis yang

memiliki tujuan yang sama dalam mencegah tuberkulosis 3. Mengadakan pembagian masker gratis sebagai langkah awal untuk

meningkatkan kesadaran dan keinginan masyarakat untuk menggunakan

masker

4. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya

pencegahan tuberculosis dan pentingnya memakai masker yang protektif,

Hal ini dimaksudkan agar para penderita menjadi mengerti dan terdorong

untuk menggunakan masker secara teratur demi kesembuhan mereka.

Sosialisasi penggunaan masker ini juga termasuk di dalamnya cara

pemakaian, kelebihan masker dibandingkan masker lain, waktu untuk

mengganti filter, memberitahukan frekuensi penggunaan masker ini setiap

hari sampai penderita dinyatakan sembuh dari Tuberkulosis, dan berbagai

hal lainnya terkait penggunaan masker ini.

5. Meminta ijin kepada ketua RT atau Pemda setempat agar sosialisasi dan

penyuluhan dapat berjalan lancar

KESIMPULAN

Gagasan yang Ditawarkan

Sehubungan dengan perkembangan penyakit TB (Tuberkulosis) yang

semakin mendunia, kebutuhan akan masker menjadi suatu hal yang vital karena

masker merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyakit ini. Kami membuat

suatu inovasi dengan memodifikasi masker-masker kesehatan yang telah ada.

Kami berencana membuat suatu masker yang dapat menjadi filter atau penyaring

bagi bakteri penyebab penyakit Tuberkulosis, dan juga sebagai antibakteri bagi

bakteri tersebut.

Teknik implementasi

Ada lima teknik/langkah yang akan kami lakukan

untuk mengimplementasikan tujuan dari penulisan gagasan ini. Teknik tersebut

antara lain sebagai berikut:

1. Pengembangan inovasi dengan penelitian ilmiah

6

Page 12: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

12

12

2. Melakukan kerja sama

3. Menarik minat masyarakat umum

4. Sosialisasi kepada masyarakat umum

5. Meminta ijin kepada ketua RT atau pemda setempat

Prediksi hasil

Dari pembuatan masker bagi para penderita TB ini, kami memprediksi

bahwa masker ini dapat menurunkan angka penderita TB dengan penggunaan

masker secara teratur. Hal ini karena masker inovasi kami memiliki pori-pori yang

dapat menyaring bakteri penyebab TB dan juga bersifat antibakteri sehingga

dapat memaksimalkan pencegahan penyakit TB. Selain membantu proses

penyembuhan para penderita TB, masker ini dapat melumpuhkan bakteri

penyebab TB dengan lapisan yang mengandung ekstrak xanthone dari kulit buah

manggis. Oleh karena keunggulan dari masker inilah, dan dengan penggunaannya

secara teratur pada para pendeita TB, kami dapat memprediksi bahwa angka

penderita TB di dunia dapat menurun.

7

Page 13: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

13

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Tuberkulosis. http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis. Diakses

tanggal 20 Oktober 2012.

Anonim. 2011. Cara pencegahan TBC. http://paru-paru.com/cara-pencegahan-tbc.

Diakses tanggal 29 Oktober 2012.

Juanita. 2002. Peran Asuransi Kesehatan Dalam Benchmarking Rumah Sakit

dalam Menghadapi Krisis Ekonomi.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3747/1/fkm-juanita5.pdf.

Diakses tanggal 1 November 2012. Mikail, Bramirus. 2012. Efektifkah Masker Cegah Polusi Udara?.

http://sains.kompas.com/read/2012/06/29/10082234/Efektifkah.Masker.Ce

gah.Polusi.Udara. Diakses tanggal 26 Oktober 2012.

Pramudiarja, AN Uyung. 2011. Masker Bedah Kurang Maksimal untuk

Menyaring Debu.

http://health.detik.com/read/2010/11/05/182151/1487668/763/masker-

bedah-kurang-maksimal-untuk-menyaring-debu?993306755. Diakses

tanggal 1 November 2012.

Rasyida, Agustina. 2012. Awas!Polusi Udara di Jakarta, Wajib Pakai Masker.

http://id.berita.yahoo.com/awas-polusi-udara-di-jakarta-wajib-pakai-

masker-103405557.html. Diakses tanggal 30 Oktober 2012.

Smart, Theo. 2008. HATIP 109: Klinik kita masih belum aman: mengapa kita

semua perlu menegakkan pengendalian infeksi TB.

http://www.spiritia.or.id/hatip/bacahat.php?artno=0109. Diakses tanggal

29 Oktober 2012.

Yulvitrawasih. 2010. Tips mencegah penularan TB.

http://rsi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=394:tips-

mencegah-penularan-tb&catid=7:tips-kesehatan&Itemid=10. Diakses

tanggal 1 November 2012.

vi

Page 14: PKM-GT 219 Ausi PenggunaanMaskerMikron

14

14

Tanda Tangan Diri,

Ausi Mutiara Dwi Atri

Astrid Nandikasari Lukito

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Ketua Pelaksana

Nama : Ausi Mutiara Dwi Atri

NIM : 125070100111107

Tempat Tanggal lahir : Jakarta, 8 November 1994

Fakultas/ Prodi : Kedokteran/Pendidikan Dokter

Alamat di Malang : Jalan Watumujur I/3, Malang

No. Hp : 085716777415

Email : [email protected]

2. Anggota Pelaksana

Nama : Natasya Silvaira Harijanto

NIM : 125070100111079

Tempat Tanggal lahir : Mojokerto, 26 Desember 1993

Fakultas/ Prodi : Kedokteran/Pendidikan Dokter

Alamat di Malang : Telaga Bodas Blok X-1 No. 7

No. Hp : 0818382372

Email : [email protected]

Tanda Tangan Diri,

Natasya Silvaira Harijanto

Novelita Mesah

vii