pikiran rakyat -...

1
Pikiran Rakyat o Senfn 0 Selasa 0 Rabu • Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu ---'-- -----_._-------------_ ..__ .._--------_._-- 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 @ 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 ·-OJ-;~--··-6P~b--·-6-M~~----O Apr---·-OM;i--6J-;;;;-·OJ~,-.-Ag;--bS~p 0 Okt 0 Nov 0 Des Merel(.a Menrilih Berbelanja AOE BAYU INDRAj"PR:' LAUTAN manusia yang berbelanja dan deretan pedagang ka- ki lima (PKL) memenuhijalan sehingga tidak dapat dilalui sama sekali oleh kendaraan roda empat, di Jln. Kepatihan, Kota Ban- dung, Rabu (17/8). * I. J I S EJAK pukul 7.00 WIB, gelaran upacara peringatan detik-detik proklamasi digelar berbagai lembaga dan instansi pemerin- tah dan swasta. Namun, selang beberapajam kemudian, kondisi berbalik bampir 180 derajat. Biasanya pascaupacara di selurub pelosok negeri ini selalu meng- gelar berbagai kegiatan khas dalam menyambut bari kemer- dekaan. Namun, Rabu (17/8) siang, Kota Bandung terbilang sepi dari kegiatan semacam itu. Hanya warga di beberapa wilayah saja yang masih terlihat menggelar ritus seperti itu. Se- mentara di sebagian besar wilayah lain, jangankan kegiatan perlombaan 17 Agus- tus, pemasangan bendera Merah Putib pun hanya terlibat di beberapa rumah yang terlihat langsung dari jalan. Sebaliknya, pusat-pusat per- belanjaan justru ramai dipadati warga dari anak-anak bingga orang dewasa. Merekajustru terlihat lebih asyik berbelanja pakaian untuk keperluan Lebaran ketimbang mengikuti perlombaan 17 Agustus. Berdasarkan pantuan "PR", siang kemarin, beberapa pusat wisata belanja sandang Kota Bandung seperti ITC Kebon Kalapa, JIn. Kepatihan, JIn. Dalem Kaum, dan Pasar Baru Trade Center tampak penuh sesak. Bahkan, antrean kendaraan terlibat cukup memacetkan jalanan di sekitar kawasan tersebut. Sebut saja Nani (35), warga kawasan Bandung Timur yang sejak pukul o.oo WIB mem- bawa anak-anaknya berbelanja pakaian Lebaran di kawasan ITC Kebon Kelapa hingga se- panjang JIn. Dewi Sartika. "Ke- betulan suami saya baru dapat tunjangan bari raya (THR), Senin (15/8). Di daerah saya kegiatan 17 Agustus tahun ini juga tidak digelar pas bari H, karena panitianya belum siap," ujar istri dari seorang pegawai swastaitu. Mengomentari fenomena tersebut, sosiolog Universitas Padjadjaran Dr. Soni Nulhaqim mengatakan, ada berbagai fak- tor yang mempengaruhi ekspre- si masyarakat terbadap momen bari kemerdekaan. "Sayajuga melihat perlu adanya peruba- ban acara perayaan bari ke- merdekaan, karena selama ini terkesan monoton," ucapnya. Menurut soni, tahun ini ada tiga kategori masyarakat dalam perayaan bari kemerdekaan, mereka yang tetap merayakan dengan perlombaan khas seper- ti biasa, mereka yang menginte- grasikan perayaan bari ke- merdekaan ke dalam kegiatan keagamaan Ramadan seperti pesantren kilat, dan mereka yang berpikir realistis. (Handri Handriansyah/"PR")*** Kliping Humas (lnpad 2011 -------.- ._----_. __ ._------

Upload: truonghuong

Post on 31-Jan-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/pikiranrakyat... · proklamasi digelarberbagai ... bari kemerdekaan. "Sayajuga melihat perlu adanya

Pikiran Rakyato Senfn 0 Selasa 0 Rabu • Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu---'-- -----_._-------------_ ..__ .._--------_._--

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1517 @ 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31·-OJ-;~--··-6P~b--·-6-M~~----OApr---·-OM;i--6J-;;;;-·OJ~,-.-Ag;--bS~p 0 Okt 0Nov 0Des

Merel(.a Menrilih Berbelanja

AOE BAYU INDRAj"PR:'

LAUTAN manusia yang berbelanja dan deretan pedagang ka-ki lima (PKL) memenuhijalan sehingga tidak dapat dilalui samasekali oleh kendaraan roda empat, di Jln. Kepatihan, Kota Ban-dung, Rabu (17/8). *

I. JI

S EJAK pukul 7.00 WIB,gelaran upacaraperingatan detik-detik

proklamasi digelar berbagailembaga dan instansi pemerin-tah dan swasta.

Namun, selang beberapajamkemudian, kondisi berbalikbampir 180 derajat. Biasanyapascaupacara di selurubpelosok negeri ini selalu meng-gelar berbagai kegiatan khasdalam menyambut bari kemer-dekaan. Namun, Rabu (17/8)siang, Kota Bandung terbilangsepi dari kegiatan semacam itu.Hanya warga di beberapawilayah saja yang masih terlihatmenggelar ritus seperti itu. Se-mentara di sebagian besar

wilayah lain, jangankankegiatan perlombaan 17Agus-tus, pemasangan benderaMerah Putib pun hanya terlibatdi beberapa rumah yang terlihatlangsung dari jalan.

Sebaliknya, pusat-pusat per-belanjaan justru ramai dipadatiwarga dari anak-anak binggaorang dewasa. Merekajustruterlihat lebih asyik berbelanjapakaian untuk keperluanLebaran ketimbang mengikutiperlombaan 17Agustus.Berdasarkan pantuan "PR",siang kemarin, beberapa pusatwisata belanja sandang KotaBandung seperti ITC KebonKalapa, JIn. Kepatihan, JIn.Dalem Kaum, dan Pasar Baru

Trade Center tampak penuhsesak. Bahkan, antreankendaraan terlibat cukupmemacetkan jalanan di sekitarkawasan tersebut.

Sebut saja Nani (35), wargakawasan Bandung Timur yangsejak pukul o.oo WIB mem-bawa anak-anaknya berbelanjapakaian Lebaran di kawasanITC Kebon Kelapa hingga se-panjang JIn. Dewi Sartika. "Ke-betulan suami saya baru dapattunjangan bari raya (THR),Senin (15/8). Di daerah sayakegiatan 17Agustus tahun inijuga tidak digelar pas bari H,karena panitianya belum siap,"ujar istri dari seorang pegawaiswastaitu.

Mengomentari fenomenatersebut, sosiolog UniversitasPadjadjaran Dr. Soni Nulhaqimmengatakan, ada berbagai fak-tor yang mempengaruhi ekspre-si masyarakat terbadap momenbari kemerdekaan. "Sayajugamelihat perlu adanya peruba-ban acara perayaan bari ke-merdekaan, karena selama initerkesan monoton," ucapnya.

Menurut soni, tahun ini adatiga kategori masyarakat dalamperayaan bari kemerdekaan,mereka yang tetap merayakandengan perlombaan khas seper-ti biasa, mereka yang menginte-grasikan perayaan bari ke-merdekaan ke dalam kegiatankeagamaan Ramadan sepertipesantren kilat, dan merekayang berpikir realistis. (HandriHandriansyah/"PR")***

Kliping Humas (lnpad 2011 -------.- ._----_.__._------