pf glaukoma(1)

3
PF GLAUKOMA (MATA) Perempuan 52 thn ke klinik, mata kanan sakit sekali, ada mual muntah, penglihatan turun Intro: 1. Perkenalkan diri dan tujuan PF: MATA KANAN KIRI 1. Inspeksi – mata pasien sejajar mata pemeriksa a. Kesejajaran bola mata. Eye lid ( edema, ptosis, spasm, massa. Eversi dilakukan untuk melihat conjunctival tarsal superior apakah ada follikel atau papil. b. Konjungtiva dan sklera ( injeksi, anemia, pterigium c. Kornea dan lensa ( jernih/ keruh 2. Pemeriksaan visus( pasien diharapakan melepas kacamata/lensa kontak. Pemeriksaan dilakukan pada mata sakit/sehat dulu? Ganti mata kanan kiri per pemeriksaan. Pasien ditanyakan apakah bisa membaca (untuk menentukan memakai snellen atau tumbling E chart) a. Snellen chart – 6m b. Untuk mengetahui kelainan mata hipermetropi atau presbiop, dilakukan tes menggunakan kartu Jeger. c. Pinhole test untuk mengetahui kelainannya kelainan refraksi atau bukan d. Finger counting – jari tidak boleh nempel. i. Dari jarak 1 m, tutup satu mata, lalu tanya berapa ii. Kalau terlihat, mundur 1m. iii. Dari 1. 1m = 1/60 2. 2m = 2/60 3. 3m = 3/60 4. 4m= 4/60 5. 5m = 5/60 (maks) e. Hand movement i. Apakah tangan terlihat bergerak? (terlihat = 1/300) f. Light perception i. Tutup satu mata pakai telapak kanan

Upload: claranatasya

Post on 02-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

glaucoma

TRANSCRIPT

PF GLAUKOMA (MATA)Perempuan 52 thn ke klinik, mata kanan sakit sekali, ada mual muntah, penglihatan turunIntro:1. Perkenalkan diri dan tujuanPF: MATA KANAN KIRI1. Inspeksi mata pasien sejajar mata pemeriksaa. Kesejajaran bola mata. Eye lid ( edema, ptosis, spasm, massa. Eversi dilakukan untuk melihat conjunctival tarsal superior apakah ada follikel atau papil.b. Konjungtiva dan sklera (injeksi, anemia, pterigium c. Kornea dan lensa ( jernih/ keruh 2. Pemeriksaan visus( pasien diharapakan melepas kacamata/lensa kontak. Pemeriksaan dilakukan pada mata sakit/sehat dulu? Ganti mata kanan kiri per pemeriksaan. Pasien ditanyakan apakah bisa membaca (untuk menentukan memakai snellen atau tumbling E chart)a. Snellen chart 6mb. Untuk mengetahui kelainan mata hipermetropi atau presbiop, dilakukan tes menggunakan kartu Jeger.c. Pinhole test untuk mengetahui kelainannya kelainan refraksi atau bukand. Finger counting jari tidak boleh nempel. i. Dari jarak 1 m, tutup satu mata, lalu tanya berapa ii. Kalau terlihat, mundur 1m. iii. Dari 1. 1m = 1/602. 2m = 2/603. 3m = 3/604. 4m= 4/605. 5m = 5/60 (maks)e. Hand movementi. Apakah tangan terlihat bergerak? (terlihat = 1/300)f. Light perceptioni. Tutup satu mata pakai telapak kananii. Kelihatan cahaya tidak? Dari mana? Lakukan dari 4 sisi (superior, inferior, temporal, nasal)iii. Laporan: persepsi cahaya baik dari arah3. Pemeriksaan pupil:a. Bentuk, ukuran, (n 3mm isochor)b. Reflex pupil ( i. direk ii. indirekc. Swing light untuk cek apakah ada RAPD4. Pemeriksaan TIOa. Digital palpasiBandingin ke mata pemeriksa. Pake 1 jari yang diam, 1 jari teken2. Teken pasien dulu baru kita.5. Pemeriksaan lapang pandang, periksa matanya 1-1a. Tes konfrontasiMata pemeriksa harus ikutan tutup kyk pasien. Pen tengah2 diantara pasien sama pemeriksa. Pemeriksa dan pasien harus merasakan hal yang sama. Visus minimal harus 1/606. Pemeriksaan alignment dan gerakan bola mataa. Strabismus : corneal light reflex harus di tengah. Light reflex taruh depan hidung. Pasien fokus liat hidung pemeriksa. Dilanjutkan dgn cover/uncover liat tropia sama phoriab. 9 arah mata angin, atau HStart dari tengah kembali ke tengah.7. Pemeriksaan lensa:a. Shadow test (45 derajat)temporal untuk memeriksa kataraki. Shadow test + apabila terlihat bayangan iris pada lensa. Hal ini hanya terlihat pada katarak immature.ii. Shadow test apabila tidak terlihat bayangan iris pada lensa. Hal ini terlihat pada mata normal, namun juga terdapat pada katarak matur. 8. Pemeriksaan anterior chambera. Pemeriksa sejajar dengan pasien, pen light diarahkan dari arah temporal membentuk sudut 90b. Apabila seluruh iris tersinar, hasil normal( anterior chamber dalamc. Apabila hanya sebagian, berarti anterior chamber dangkal9. Funduskopi:Harus ketemuin fundus reflex dulu, baru maju2 ke pasiennya. Sinar pake yang paling gede. Dioptri harus sesuain dengan mata pemeriksa. Mata kanan pemeriksa, tangan kanan, mata kanan pasien. Jaga jarak dengan pasien, jgn sampe ciuman. Optalmoskop bertumpu pada alis pemeriksa, jari pemeriksa (kelingking) bertumpu di pipi pasien.a. Warna retina : normal oren. Pd keadaan abnormal pucet atau kemerahanb. Macula: terlihat di arah temporalc. Optic disc: terlihat di arah nasal dengan mengikuti arah vaskularisasi, CD ratio: normal