pf anak lengkap

32
4/17/201 2 Pendahuluan Anak berbeda dengan dewasa PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK Ayu Yuliani S Antar anak berbeda Diagnosa tidak hanya dari PD Anamnesa teliti · Anamnesa pasien · Anamnesa keluarga Kecepatan Pertumbuhan Organ Tidak Sama Growth Rate Organ Berbeda Otak Genitali a Kel.limf e Linear · sejak lahir-2 tahun 80% · perempuan mulai 10 tahun · laki-laki mulai 12 tahun · lahir – 12 tahun · (cepat) bayi - remaja · (lambat) 2 - 10/12 thn Anak Besar Dipuji Pra Sekolah sogokanDongeng binatang Diskusi Diajak ngobrol Obyek menarik

Upload: umi-nurjanah

Post on 29-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

4/17/2012

Pendahuluan

Anak berbeda dengan dewasa

PEMERIKSAAN FISIK PADAANAK

Ayu Yuliani S

Antar anak berbeda

Diagnosa tidak hanya dari PD

Anamnesa teliti· Anamnesa pasien

· Anamnesa keluarga

Kecepatan Pertumbuhan Organ Tidak Sama

GrowthRate

OrganBerbeda

Otak

Genitalia

Kel.limfe

Linear

· sejak lahir-2 tahun 80%

· perempuan mulai 10 tahun· laki-laki mulai 12 tahun

· lahir – 12 tahun

· (cepat) bayi - remaja· (lambat) 2 - 10/12 thn

Anak Besar

Dipuji

Pra Sekolah

“sogokan”

Dongengbinatang

Diskusi Diajakngobrol Obyek menarik

1

4/17/2012

Pemeriksaan Fisik · Mulai dengan tanpa alat

· Observasi:

Posisi

Didampingiorang tua

Cucitangan

dengan airhangat

Seluruh

pakaiandilepas

5-10 menit

– Dalam pelukan

– Berdiri

– Jalan

· Palpasi

· Perkusi

· Auskultasi

Tidak Perlu Sistematis

Nyaman

Bayi/anaksakit

berat/anakyang sudah

mengertiposisi

terlentang

Duduk Berdiri Dipeluk DigendongAnak dipeluk

· Periksa punggung· Periksa ekstremitas

Sisanya dalamposisi berbeda

misalnyaterlentang

Keberhasilan PD

·

·

Pasien merasa senang

Bersahabat

· Anak lebih muda: di akhir PF

· Anak lebih besar: di awal PF (PFsistematis)

· Pemeriksaan kurang menyenangkan:

di akhir PF

·

·

·

·

·

Tidak tergesa-gesa

Penuh perhatian

Sabar

Cekatan dan terampil

Percaya diri

2

4/17/2012

Urutan Anamnesis

·

·

Anamnesa

Pemeriksaan perkembanganidentitas Riwayat

kelahiran

Riwayatpertumbuh-kembangan

· Pemeriksaan fisik

· Pemeriksaan memakai alat Riwayatpenyakit

Riwayatperjalanapenyakit

Riwayatkehamilan

Keluhan yangdirasakan

Rirawatimunisasi

Riwayatmakanan

Keadaan Umum Atropometri

·

·

·

·

·

·

·

··

·

Kesadaran pasien

Status mental dan tingkah laku

Kelainan-kelainan yang segera tampak

Posisi dan aktivitas

Fasies pasien

Status gizi

TB, BB, LLA, LK, LD

Atropometri

panjang badan bayi baru lahir aterm 45-50 cmTinggi badan anak diatas 36 bulan

Pengukuran dilakukan dengan berdiri

· Tinggi badan/panjang badan

· Panjang badan anak dibawah 36 bulan

· Tempatkan anak telentang dengankepala tengah

· pegang lutut dan dorong dengan perlahankearah meja agar kaki ekstensi penuh

· ukur panjang badan anak dariverteks (puncak)kepala sampai tumit kaki(jari kaki mengarah kepala keatas).

AtropometriBerat badan

· Timbang bayi dan anak kecil telanjangdiatasTimbang bayi dan anak kecil telanjangdiatas skala tipe platform, lindung bayi

· lepaskan kaus kaki dan sepatu

· minta anak berdiri tegak, punggung tegak,kepala, kepala digaris tengah, mata melihatlurus kedepan

· ukur dari puncak kepala sampai permukaanberdiri

dengan,menempatkan tangan diatas tubuhuntuk mencegah jatuh.

· Timbang anak yang lebih besar denganmemakaipakaian dalam, tanpa sepatu pada timbangantegak.

· Periksa skala timbangan sebelum digunakan.

· Beri alas kain pada timbangan tipe platform.

· berat badan bayi 2500 gram – 4500 gram

3

Usia Rata-ratafreunsi/menit

Batas atasfrekuensi

normal

0-6 bulan 140 160

6-12 bulan 130 150

1-2 tahun 110 130

2-6 tahun 100 120

6-10 tahun 95 110

10-14 tahun 85 100

4/17/2012

Atropometri

Lingkar Kepala

· Merupakan refleksi tumbuh kembah otakanak

· Diukur tepat di atas alis

· Lingkar kepala yang dalam keadaannormal berkisar 33 – 35 cm

Tanda vital : Nadi

· Lokasi : radial, apeks

· Lakukan selama 1 menit penuh

Kelaian :

· Tahikardi demam, anxietas, gagaljantung, dehidrasi, kejang, dll

· Bradikardi TTK, sepesi, hipotiroid,

intoksikasi digitalis, dll

Tekanan Darah

Pemilihan cuff :

· Lebar menutupi 75% lengan bagian atas

· Ruang yang cukup pada fossa ante cubitaluntuk menempatkan bell stetoskop

· Gunakan cuff sesuai usia anak

· Gunakan stetoscof pediatric

Atropometri

Lingkar Dada

· Diukur pada “4 th costo sternal joint” yangberhubungan dengan tungan ke enam.

· Pengukuran dilakukan horizontal padaakhir respiirasi.

· Lingkar dada normal 30,5 – 33 cm

Frekuensi Jantung normal

Tekanan Darah

· TD sistol :

· 1 – 7 tahun : usia + SD

· 8 – 18 tahun : (2 x usia) + 83

· TD diastol :

· 1 – 5 tahun : 36

· 6 – 18 tahun : usia + 52

4

Usia Sistolik ST deviasi Batas atasnormal

0 – 1 60 – 70 10 90

1 – 4 90 10 110

6 100 10 120

8 105 10 125

10 110 10 130

12 115 10 135

14 120 10 140

4/17/2012

Tekanan Darah normal Sistolik

Pernafasan

Tekanan Darah normal Diastolik

Frekuensi Nafas

·

·

·

·

·

·

·

·

Frekuensi/laju pernafasan

Tipe/pola

Kedalaman

irama/keteraturan

Gerakan dada

Pernafasan cupinh hidung

Sianosis

Petekiae pada muka, leher

Tipe Pernafasan

· Cheyne–Stokes– Normal pd BBL/ prematur (cepat dalam → lambat

dangkal → apneu beberapa saat)– Hilang pada umur beberapa minggu

– Patologis: penyakit SSP

· Kussmaul

– Cepat dan dalam

– Pada asidosis metabolik (dehidrasi, hipoxia,keracunan salisilat, dsb)

· Biot ggn SSP

Tipe Pernafasan

· Takipneu Bronchopneumonia – cepat, tidak terlaludalam

· Bradipneu Pd ggn pusat pernapasan – Tekananintrakranial meningkat, alakalosis

· Hiperpne (dalam) asidosis, anoksia, kelainan SSP

· Hipopne (dangkal) kelainan SSP

· Eupne kedalaman normal

· Dipneu nafas cepat

· Ortopneu Sulit bernapas bila tiduran → bertambahbila duduk/ berdiri (Asma, gagal jantung, edema paru)

5

Usia Diastolik ST deviasi Batas atasnormal

2 62 8 78

4 64 8 80

6 66 8 82

8 70 8 86

10 72 8 88

12 74 8 90

14 76 8 92

Usia Frekuensinormal/menit

Frekuensisesak/menit

Newbron 30 – 50 ≥ 60

Bayi 20 – 30 ≥ 50

Thoddler 20 – 30 ≥ 40

Anak 15 – 20 ≥ 30

4/17/2012

Suhu

· Suhu aksila (1°C lebih rendah dari rectal; N: 36 - 37°C)· Suhu rektum – praktis sekali lebih cepat (1’)

– Pada bayi < 2 tahun

– Diolesi vaselin

– Bayi posisi tidur miring, lutut bengkok → termometer.Columna vertebral

· Suhu oral (0,5°C lebih rendah dari rectal)

– Pada anak > 6 tahun

· Sublingual

Kelainan suhu· Hipertermia: suhu > 41°C

Dalam keadaan bahaya (turunkan suhusegera)

· Hipotermia: < 35°C

Dpt fatal terutama pada bayi prematur,sepsis pd bayi, dehidrasi – renjatan

KulitEritema toxicum

KulitMongolian Spot

·

·

·

·

·

·

·

·

Warna

Spider nevi

Sianosis

Ikterus

Ekzema

Hemangioma

Pucat

Purpura

· Utikaria

· Erysipelas –eritema lokal

· Turgor kulit

· Kelembanan

· Tekstur

· Edema

· Nodul

Rambut Kelenjar getah bening

·

·

·

·

Warna

Kelembatan

Distribusi

Karakter rambut lain

··

·

·

·

··

·

·

OksipitalRetroauriculer

Cervical anterior dan posterior di tepi M.st cl mast

Parotis – paralisis (bila membesar)

Submaxilla dan sublingual (disebabkan ok kelainan gigi/faring)

Supraclaviculer

Axillar – pada kelainan leukemia

Inguinal

Dimensi : ukuran, bentuk, besar 3 mmnormal,

6

4/17/2012

Jantunginspeksi-palpasi

Ictus cordis/ denyut apeks :

· Bayi dan anak kecil : pada sela iga 4 garis

midkavikuler kiri/ sedikit lateral

· Anak 3 tahun dan lebih : sela iga ke 5

sedikit medial, garis mid – kl.kiri

· Pada bayi dan anak kecil inspeksi

sukar jadi palpasi

Jantung

Getaran Bising (thrill) (dg ujung jari II – III/telapak tangan)

· Getaran pada dinding dada o.k bising jantungyang keras

· Tempat getaran = punctum maksimum bising

· Teraba pada fase sistolik/ diastolik

· Getaran bising sistolik teraba : defek septumventrikular, stenosis aorta, stenosis pulmonalis,tetralogi Fallot, insufisiensi mitral

Detak pulmonal

· Normal: bunyi jantung II tidak teraba

· Hipertensi pulmonal : bunyi jantung II mengeras

· Teraba di sela iga 2 tepi kiri sternum (detakpulmonal/ pulmonary tapping) : pada penyakitjantung bawaan dengan pirau kiri ke kanan yangbesar : Persisten Ductus Arteriosus (PDA),Defek Septum Ventrikel (DSV), Defek SeptumAtrium (DSA), stenosis mitral Rheumatik(stenosis karena rhema)

Perkusi - Auskultasi

Perkusi tidak dilakukan

Auskulatsi

· Tehnik auskultasi :

· Daerah mitral di apeks

· Daerah trikuspid di parasternal kiri bawah

· Daerah pulmonal di sela iga ke 2 tepi

kiri sternum

· Daerah aorta di sela iga 2 tepi kanan sternum

7

4/17/2012

Bunyi Jantung

· Bunyi akibat vibrasi pendek bunyi jantung

· Bunyi akibat vibrasi panjang lebih panjang =bising jantung

· Bunyi jantung ; I, II, III dan IV

· Bunyi jantung I tanda fase sistolik

· Bunyi jantung II tanda fase diastolik

· Beberapa patokan : Bunyi jantung I··

·

·

Bunyi jantung I bersamaan dengan iktus cordisBunyi jantung I bersamaan dengan denyut karotis

Bunyi jantung I paling jelas di apeks

Bunyi jantung II paling jelas di sela iga 2 tepi kiri

· Bunyi jantung I terjadi akibat bunyi penutupan katupatrioventrikuler

· Komponen mitral bunyi jantung I disebut M 1

· Komponen trikuspidnya disebut T 1sternum

· Bunyi jantung II normal terpecah pada inspirasi dantunggal pada ekspirasi

· Pada irama lambat:

Jarak bunyi jantung I dengan bunyi

jantung II (= fase sistolik) lebih pendek

drpd jarak antara bunyi jantung II dan bunyi

jantung I (fase diastolik)

Bunyi jantung II :· Bunyi jantung II terjadi dari kompleks bunyi akibat

penutupan katup semiluner (aorta dan pulmonal)· Komponen aorta bunyi jantung II disebut A 2

· Komponen pulmonal disebut P 2

· Pada bayi, anak dan dewasa muda yang normal, bunyijantung II terdengar terpecah (split) pada inspirasi dantunggal pada ekspirasi

· Pada inspirasi A 2 maju, P 2 mundur bunyi jantung IIterpecah

· Normal : bunyi jantung II harus terpecah saat inspirasi

· Bunyi jantung II terpecah lebar pada : right bundlebranch block (RBBB), defek septum atrium, stenosispulmonalis, gagal jantung kanan, insufisiensi mitral akut

· T 1 terjadi ± 0,03 detik setelah M1

· Penilaian : bunyi jantung I : normal, melemah ataumengeras

· Bunyi jantung I mengeras : defek septum atrium,stenosis mitral, stenosis trikuspid

· Bunyi jantung I melemah : insufisiensi mitral dantrikuspid, myocarditis, pericarditis, efusi pericardium

Bunyi jantung III· Nada rendah

· 0.10 – 0.20 detik setelah bunyi jantung II

· di apeks/ parasternal kiri bawah

· pada anak dan dewasa muda normal

· mengeras bila pengisian ventrikel bertambah

· mengeras + takikardia irama derap (patologis)

Bunyi janutng IV

· Nada rendah

· Oleh karena deselerasi darah pada pengisian ventrikeloleh atrium (bunyi atrium)

· Tidak ada pada bayi dan anak normal

· Terdengar pada keadaan patologi: dilatasi ventrikel,hipertrofi ventrikuler, fibrosis myokardium

8

4/17/2012

Kelainan Jantung pada Anak Atrial Septal Defect(ASD)

· Defek septum atrium

· Defek septum ventrikel

· Duktus asteriosuspersisten

· Stenosis pulmonal

· Teralogy fallot

· Stenosis aorta

·

·

·

·

·

Insufisiensi aorta

Insufisiensi pulmonal

Insufisiensi mitral

Stenosis mitral

Prolaps katup mitral

Normal Heart and Heart With Ventricular Septal Defect

Normal Heart and Heart With Tetralogy of Fallot

Defek Septum Atrium (DSA)

Kepala

· Lingkaran kepala : periksa rutin sampai umur 2 tahun(glabela dahi – atas alis mata – protuberans oksipitalis :diameter oksipita frontal terbesar)

· Mikrosefali (diameter < N) : ada retardasi motor danmental (disgenesis/ hipoplasi otak, rubella, toxoplasma,CMV, sy down – disgenesis/ hipoplastik otak,kraniostenosis)

· Hidrosefalus (produksi > N)

9

4/17/2012

· Rambut dan kulit kepala· Warna, kelebatan, distribusi pertumbuhan rambut

· Pasien KKP : merah jagung, kering dan mudahdicabut)

· Ubun-ubun

· Ubun-ubun besar – diameter transversal 2,5 – 4 cm,menutup usia 19 bulan.– Lambat : rakitis, hidrosefalus, hipotiroid, rubella

kongenital– Cepat : pada kraniosinostosis, osteopetrosis

· Ubun-ubun kecil teraba sampai 4 – 8 minggu

(tdpt pd lobus occipital)

· Keadaan Normal : ubun-ubun besar rata/ sedikitcekung

· Wajah· Asimetris wajah

· Sindroma Down (wajah dismorfik) – jarak kedua alismata agak jauh, hidung ke dalam sedikit

· Sindroma Pierre – Robin (wajah dismorfik)

· Hipertelorisme : jarak antara kedua pupil membesar(normal: 3,5 – 5,5 cm)

· Mata

· Visus (ketajaman penglihatan) :

· Neonatus bereaksi thd cahaya (dg senter terjadiperubahan gerak dari muka; umur 1 bulan)

· Umur 2 bulan : dpt mengikuti gerakan jari

· Umur 6 bulan : memfokus pandangan thdp obyektertentu

· Anak yang lebih besar diuji dengan gambar/ tulisan

· AlisKanan dan kiri bertemu di tengah: syndromaWaardenburg

Sindrom down

Syndroma Waardenburg

Sindroma Pierre-robin

Hipertiroid

· Bulu mata Panjang lentik: normal, malnutrisi, penyakitkronik

· Duktus nasolakrimalis :

· Epiphora Produksi air mata berlebih Bisa okradang, ulkus kornea, benda asing, alergi.

· Mata kering : dehidrasi, defisiensi vit A

· Konjungtiva

· Perdarahan subkonjungtiva: diatesis haemorrhagic,trauma, pertusis, dll

· Konjungtivitis : dg sekret cair, mukopurulent, purulent

· Ophthalmia neonatorum, GO, dll

10

4/17/2012

· Skelera

– Normal : putih

– Pada bayi kebiruan

– Bayi ikterus → dg blue light → bisa sembuh

· Bola mata

· Eksoftalmos (menonjol keluar) : hipertiroid, glaukoma, tumorretrobulbar, abses orbita

· Enoftalmos (kecil/ dalam) : dehidrasi berat, malnutrisi,sindrom horner

· Sun-set Sign (iris di bawah palpebra inferior) : hidrosefalus,TIK meningkat, kern icterus

· Strabismus (juling) : masih normal 3 – 6 bulan(1½ thn), sebentar – hilang

· Nistagmus (gerak bola mata ritmik) : cepat – horizontal –vertikal – berputar / campuran

· Doll’s eye phenomenone : refleks okulosefalik(koma); BBL sampai 10 hari masih normal

· Mulut· Trismus (mulut sukar dibuka); tetanus, tetani, infeksi/

abses sekitar mulut, dislokasi sendi mandibula,parotitis, dll

· Foetor ex ore (halitosis) :

– Bau aseton – asidosis

– Bau amonia - uremia

· Labio skisis/ bibir sumbing

· Palatum

· Petechiae (infeksi)

· Paralisis (difteria)

· Palatoskisis

· Faring· Infeksi, hiperemia, edema, abses di dalam

· Infeksi difteria:

· Bercak putih abu-abu yang sulit diangkat – biladipaksa mudah berdarah (pseudomembran)

· Tonsil

· Laring

· Stridor (suara napas inspirasi yang keras, kasar, nadasedang)

· Terjadi obstruksi di daerah laring/ trachea

· therapy/ : corticosteroid dan antibiotik

· Telinga– Serumen

– Membran timpani

– Normal: sedikit cekung, mengkilat, refleks cahayapositif

– Dinilai dengan garpu tala, audiometer (pada anakbesar)

– Neonatus : sudah ada reaksi thd suara (klintingan)

· Hidung

· Napas cuping hidung

· Saddle nose : syndroma kongenital

· Mukosa tebal pucat : alergi

· Benda asing : sekret purulen, berdarah, berbau

· Gigi· Bayi baru lahir, kadang-kadang ada 1 – 2 gigi dan

mudah dicabut· Mulai tanggal umur 6 thn caninus blom keluar,

molar 2,3 baru keluar· Umur 5 bulan – 1 thn: gigi susu – 3 tahun lengkap 20

buah· Gigi susu mulai tanggal: insisor sentral bawah

· Gigi susu berakhir umur 12 tahun

· Kelainan gigi : karies dentis

Leher

– Vena : pulsasi pada saat duduk/ berdiriabnormal(kenaikan tekanan vena jugularis)

– Bull neck : edema pada leher belakang(difteria), infeksilokal

– Kaku kuduk Posisi telentang : leher ditekuk secarapasif ada tekanan dagu tidak nempel dada (kakukuduk positif)

– Massa di leher kelenjar membesar (pada anak,diperiksa ke arah TBC – mantoux test)

11

4/17/2012

Dada

· Bentuk dada· Pektus eks. Kavatum (Funnel Chest) Kelainan

kongenital, hipertrofi adenoid berat, dapat juga padasindrom marfan

· Pektus karinatum (Pigeon chest, dada burung)

· Sternum menonjol ke arah luar : rakitis,osteoporosis, sindroma marfan

· Barrel chest/ toraks emfisematikus PPOKspt asma, fibrosis kistik, emfisema

Funnel Chest

Supernumary nipples

Ginekomasti

Pigeon chest

Telarche

· Payudara

· Supernumary nipples (jumlahnya papillamammae >>)

· Telarche/ telars = 8 – 14 tahun (10 th) :pertumbuhan payudara bentuk dewasa dl 2– 4 tahun

· Ginekomasti pubertas pada laki-laki 13 – 14tahun menghilang

· Ginekomasti prapubertas dpt terjadi padaanak perempuan ataupun laki-lakimenghilang

Paru-paru· Inspeksi (lihat tanda vital dan inspeksi dada) – lihat

gerakan pernapasan

· Palpasi· Fremitus suara : Saat bicara/ menangis

· Krepitasi subkutis - krn trauma udara spt suarakertas yang diremas

· Auskultasi

– Suara napas dasar

– Suara napas tambahan

– Dilakukan di seluruh dada dan punggung

12

4/17/2012

· Suara tambahan :

· Ronki basah dan ronki kering (RALES)

· krepitasi

· Ronki basah

· Bunyi gesekan pleura (pleural frictionrub)

· Wheezing (mengi)

Abdomen· Dinding perut :

· Keriput : pasca ascites, malnutrisi

· Hernia umbilikalis

· Diastasis Rekti Penonjolan pd garis tengah antaraumbilikalis – processus xiphoid/ umbilicalis – symphisis(1 – 5 cm lebar : varian N, kelemahan m. rekt abd)

· Inspeksi

· Perut anak kecil : “POT BELLY” membulat (ototabdomen tipis dan lordosis)

· PRUNE BELLY/ EAGLE _ BARRET : sebagian/seluruh dinding perut tdk terbentuk

POT BELLY PRUNE BELLY · Gerakan Dinding Perut· Pada pernapasan bayi & anak sampai umur 6 – 7

tahun : gerakan > dada· Bila < : peritonitis, appendisitis/ keadaan patologi lain

· Pada anak > 6 – 7 tahun : bila gerakan mencolok :curiga kelainan paru

· Auskultasi

· Normal: suara peristaltik dengan intensitas rendahterdengar tiap 10 – 30 detik

· Bila ddg perut diketuk : frek dan intensitasbertambah

· Nada tingi (nyaring) : obstruksi GIT(metalic sound )

· Berkurang/ hilang : peritonitis/ ileus paralitik

· Perkusi :· Terdengar timpani di seluruh permukaan, kecuali

daerah hepar dan lien (abnormal : obstruksi rendah,ileus paralitik, aerofagia

· Utk menentukan : ascites, udara dlm rongga abd,batas hepar, batas massa intra abd lain

· Palpasi :

· Anak koperatif : menarik napas dalam (telentang, lututditekuk)

· Pada anak kecil saat minum botol/ diberi mainan

· Nyeri bag bwh perut : gastroenteritis, obstrusiintestinal, tumor, ulserasi diverticulum meckel, torsiovarium/ testes (jarang)

· Nyeri kuadran kanan bawah : appendisitis, absesapendiks

· Nyeri kuadran ka atas : hepatitis, invaginasi

· Nyeri bawah umbilicalis : sistitis

· Nyeri kuadran kiri atas : limpa ruptur, invaginasi

· Ginjal :

– Normal : tidak teraba kecuali pada neonatus

– Pembesaran ginjal diraba dg cara “ballotement”

– Pebesaran ginjal Hidronefrosis, polikistik,hematoma, trombosis vena renalis, absesperinefritis

13

4/17/2012

Anus dan rectum· Colok dubur hanya pada abd akut

· Perhatikan abses perianal

· Kelainan kongenital : anus imperforata, atresia ani (dptdisertai fistula rektovesikul) USG dini !

· Sindroma VATER :

· Atresia ani

· Defek vertebra

· Atresia esofagus

· Fistula trakeo esofagus

· Fisura ani : lesi spt sayatan pd mukosa anus dptkonstipasi sampai usia 2 tahun atau kolik infantil

Atresia ani

Fisura Ani

Defek vertebra

– Polip rektum : benjolan warna merah spt buahcherry (perdarahan pada anus)

– Haemorrhoid : sangat jarang

– Investasi cacing kremi : di lipatan mukosarectum dan perianal gatal

– Diaper rash : erupsi kemerahan dpt adavesikula, papula sekitar rektum, lipat paha,genitalia eksterna

Genetalia· Perhatikan : pseudohermafroditisme

· Epispadia: muara uretra di dorsal penis

· Hipospadia : orifisium uretra di ventral penis (kdg diperineum)

· Fimosis : pembukaan preputium kecil tdk dpt ditatikke blkg glans penis gangguan miksi

· Kriptorkismus : testis belum turun dalam skrotum (kdgtestis di luar kanalis ing/ dlm rongga abd/ tdk adasama sekali)

· Orchitis : bengkak, nyeri, kemerahan

· Hidrokel : anak usia < 2 tahun (transiluminasi positif)

FimosisOrchitis Hidrokel

Kriptorkismus

14

4/17/2012

Anggota Gerak Gejala dan Tanda Neurologis·

·

·

·

·

··

·

·

Amelia : tidak mempunyai semua anggota gerak

Ekstromelia : tidak ada salah satu anggota gerak

Fokomelia : anggota gerak proksimal pendek

Sindaktili : jari-jari bergabung

Ekstremitas panjang dan kurus (termasuk jari-jari) :syndroma MARFAN

Anggota gerak pendek lebar : syndrom DOWN

Deformitas/ fraktur

Clubfoot (BBL) varus/ valgus

Cara berjalan N : baru dpt berjalan : kedua kakimembuka, 3 – 4 thn : ke2 kaki merapat jari-jarilurus ke depan

Kejang

· Gejala penyakit (bukan diagnosis)

· Jenis : klonik/ tonik

· Lokal/ umum

· Lamanya, frekuensi, interval antara serangan, saatkejang dan post iktal (kesadaran), disertai demam/tidak, pernah kejang sebelumnya/ tidak

· Kejang “grand mal” : kejang umum tonik – klonik,kesadaran hilang

· Kejang “petit mal” : kehilangan kesadaran 5 – 15detik

Tremor

· Gemetaran - gerakan halus konstan, hipotermia,hipokalsemia, hipoglikemia

Twitching

· Gerakan spasmodik singkat : pada otot lelah, nyerisetempat, korea, ansietas

Korea

· Gerakan involunter kasar, tanpa tujuan, cepat,tersentak sentak, tidak teratur, tidak terkoordinasi,tonus otot tinggi

· Sering bersama atetosis (pd daerah ekstremitasdistal)

Paresis dan Paralisis

· Paresis : kelumpuhan otot tidak sempurna (incompleteparalysis) Refleks Superfisial

Refleks

· Paralisis : kelumpuhan otot sempurna (complete paralysis)

· Flaksid : lesi lower motor neuron :poliomyelitis, miastenia,kerusakan medula spinalis (refleks berkurang)

· Paralisis tipe upper motor neuron : mulai dengan flaksiditasspastis paresis/ paralisis spastik : tonus otot meningkat,refleks meningkat, kontraksi otot lama, refleks patologis +(akibat lesi upper motor neuron)

· Diplegia : kelumpuhan 2 anggota gerak atas atau bawah

· Tetraplegia/ tetraparalisis : lumpuh ke4 anggota gerak

· Paraplegia : kelumpuhan anggota gerak bawah

· Refleks dinding abdomen : gores kulit abd dengan 4goresan

· Refleks Tendon Dalam :

· Tendon biceps : fleksi sendi siku

· Refleks triseps : ekstensi sendi siku

· Refleks patella : ekstensi sendi lutut

· Refleks tendon achilles : fleksi plantar kaki

· Refleks tendon dalam ↑ : lesi upper motor neuron,hipertiroidi, hipokalsemia

· Hiporefleksi : lesi lower motor neuron (syndrom Down,malnutrisi

15

4/17/2012

Refleks Potologis· Refleks Babinski : gores plantar kaki dengan alat runcing

positif

Ekstensi ibu jari kaki dan jari-jari lain menyebar (gb. 52)

Normal : bayi usia < 18 bulan, lesi piramidal pada usia >18 bulan (UMN)

· Refleks oppenheim : tekan sisi medial pergelangan kaki : reaksi seperti Babinski : lesi UMN, tetani

· Klonus pergelangan kaki : dorsofleksi kaki dengan cepatdan kuat

16