permenpu no. 05-2013 tentang pemetaan sosek ling

Upload: afif-ba

Post on 07-Jul-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    1/74

     

    PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 05 /PRT/M/2013

     TENTANG

    PEDOMAN PEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

    BIDANG PEKERJAAN UMUM

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : a. bahwa dalam pembangunan infrastruktur pekerjaan umumtidak terlepas dari permasalahan sosial, ekonomi, danlingkungan yang dikarenakan antara lain kurang tersedianyadata dan informasi mengenai kondisi sosial, ekonomi, dan

    lingkungan di wilayah pembangunan infrastruktur pekerjaanumum;

    b. bahwa data dan informasi mengenai potensi sosial, ekonomi,dan lingkungan yang dimiliki suatu wilayah dapatdikembangkan untuk menunjang pengembanganinfrastruktur pekerjaan umum agar dapat diandalkan danberkelanjutan;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

    pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan PeraturanMenteri tentang Pedoman Pemetaan Sosial, Ekonomi, danLingkungan Bidang Pekerjaan Umum;

    Menginga : 1. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

    2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta

    Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara sebagaimana telah diubah beberapa kaliterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;

    3. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;

    4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PekerjaanUmum;

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    2/74

     

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANGPEDOMAN PEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

    BIDANG PEKERJAAN UMUM.

    BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

    1.  Bidang Pekerjaan Umum adalah segala hal yang berkaitan dengan

    penyelenggaraan sumber daya air, bina marga, cipta karya, danpenataan ruang.

    2.  Pemangku Kepentingan adalah pihak, kelompok maupun individual yang terpengaruh atau berpotensi terpengaruh, atau terkait dalamperencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, dan pengelolaan bidangpekerjaan umum.

    3.  Pemetaan adalah suatu proses penggambaran secara sistematismengenai kondisi dan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan di suatuwilayah untuk menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan dalamsetiap tahapan pembangunan bidang pekerjaan umum.

    4.  Masalah Ekonomi adalah kondisi yang mengakibatkan kemiskinan,keterbelakangan, pengangguran/minimnya kesempatan kerja, sertabelum optimalnya berbagai potensi ekonomi sumber daya.

    5.  Masalah Lingkungan adalah kondisi penurunan kualitas lingkunganakibat adanya aktivitas masyarakat yang menganggu dan/atau merusakdaya dukung dan daya tampung beban lingkungan.

    6.  Masalah Sosial adalah kondisi yang tidak sesuai antara harapansebagian masyarakat dengan realitas yang terjadi akibat ada atau tidakadanya pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum, yang

    memerlukan pemecahan melalui kebijakan atau tindakan bersamauntuk mengatasinya.

    7.  Potensi Ekonomi adalah faktor yang berperan dan berpengaruhterhadap peningkatan pendapatan, aset/modal, dan nilai tambahproduksi dalam mendorong peningkatan kesejahteraan suatu wilayahdan masyarakat.

    8.  Potensi Lingkungan adalah faktor perilaku masyarakat yang berperandan berpengaruh terhadap lingkungan alam, sosial, dan binaan.

    9.  Potensi Sosial adalah faktor sosial yang berperan dan berpengaruhdalam masyarakat yang dapat dilibatkan, difungsikan, dan

    dikembangkan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan bidangpekerjaan umum.

    10. Menteri adalah Menteri yang melaksanakan urusan pemeritahan dibidang pekerjaan umum.

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    3/74

     

    Pasal 2

    (1)  Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemangku

    kepentingan dalam pelaksanaan pemetaan potensi dan masalah sosial,ekonomi, dan lingkungan di suatu wilayah untuk menyediakan datadan informasi yang dibutuhkan dalam setiap penyelenggaraaninfrastruktur bidang pekerjaan umum, khususnya dalam tahapperencanaan.

    (2)  Peraturan Menteri ini bertujuan agar pemangku kepentinganmengoptimalkan kinerja pembangunan bidang pekerjaan umum denganmeningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan baik secara lokalmaupun regional.

    Pasal 3

    Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi metode, teknik, dan tahapan(prosedur) yang digunakan dalam pemetaan, mulai dari kegiatanmengumpulkan, mengolah, memformulasi, serta menyajikan data daninformasi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

    BAB IIPEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

    Bagian KesatuSkala Pemetaan

    Pasal 4

    (1)  Skala pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan terbagi atas:a. Pemetaan regional, hasilnya dalam bentuk peta regional; danb. Pemetaan lokal/spesifik, hasilnya dalam bentuk peta lokal/spesifik.

    (2)  Pemetaan regional sebagaimana pada ayat (1) terbagi atas:a. Aspek sosial yang meliputi hubungan antara pemerintah, korporasi,

    komunitas, dan kelembagaan sosial;b. Aspek ekonomi yang meliputi ekonomi regional dan ekonomi sumber

    daya; danc. Aspek lingkungan yang meliputi rona lingkungan dalam skala

    kawasan.

    (3)  Pemetaan lokal/spesifik sebagaimana pada ayat (1) terbagi atas:a. Aspek sosial yang meliputi hubungan antara individu dan rumah

    tangga;b. Aspek ekonomi yang meliputi ekonomi rumah tangga; dan

    c. Aspek lingkungan yang meliputi rona lingkungan dalam skalahunian.

    (4)  Peta regional diutamakan menggunakan data sekunder yang bersumberdari Badan Pusat Statistik dan/atau instansi, lembaga, serta dinasterkait.

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    4/74

     

    (5)  Peta lokal/spesifik, dapat menggunakan data sekunder dan data primer yang diperoleh melalui kuisioner, observasi lapangan, diskusi kelompok

    terfokus, dan wawancara mendalam.

    Bagian KeduaKaidah Pemetaan

    Pasal 5

    (1)  Seluruh proses kegiatan pemetaan harus memenuhi kaidah-kaidah danetika ilmiah.

    (2)  Metode dan teknik yang digunakan dalam setiap tahapan pemetaan

    harus memiliki tingkat keterandalan (reliabilitas) yang tinggi.(3)  Hasil pemetaan yang diperoleh harus jelas sumbernya dan dapat

    dipertanggungjawabkan.

    Bagian Ketiga Tahapan Pemetaan

    Pasal 6

    (1)  Kegiatan pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan terdiri dari

    persiapan pemetaan, pelaksanaan pemetaan, dan penyajian peta.(2)  Persiapan pemetaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

    a. Penetapan tujuan;b. Penetapan Wilayah;c. Pengenalan karakteristik wilayah;d. Penyusunan konsep, variabel, indikator, dan satuan;e. Penentuan metode pemetaan;f.  Penyusunan instrumen; dang. Pengujian dan penyesuaian instrumen.

    (3)  Pelaksanaan pemetaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas:a. Pengumpulan data;b. Inventarisasi kelengkapan data; danc. Pengolahan data.

    (4)  Penyajian peta sosial, ekonomi, dan lingkungan.

    Pasal 7

    Ketentuan lebih rinci mengenai tahapan pemetaaan sosial, ekonomi, danlingkungan tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    5/74

     

    BAB IIIKETENTUAN PENUTUP

    Pasal 8

    Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 24 Mei 2013

    MENTERI PEKERJAAN UMUMREPUBLIK INDONESIA,

    ttd.

    DJOKO KIRMANTO

    Diundangkan di Jakarta

    pada tanggal 31 Mei 2013MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

    ttd.

    AMIR SYAMSUDIN

    BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 769

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    6/74

    1 dari 69

    PEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGANBIDANG PEKERJAAN UMUM

    Pendahuluan

     Terjadinya perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan selama ini telahmembawa pengaruh dan pergeseran terhadap tata hubungan di antaraberbagai elemen sosial dan ekonomi: Pemerintah, pemerintah daerah, swasta,dan kelompok-kelompok kepentingan yang ada dalam masyarakat.Beragamnya persepsi dan sikap yang termanifestasi dalam bentuk protes,penolakan, atau dukungan terhadap pembangunan bidang pekerjaan umum

    baik pada tahap prakonstruksi, kontruksi, maupun pascakontruksimenyadarkan kita betapa pentingnya pengetahuan dan pemahaman tentangaspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

     Tidak jarang pembangunan bidang pekerjaan umum seperti perbaikan sungai,pembangunan waduk, pembangunan jalan, dan pembangunan permukimanmenjadi tertunda, bahkan gagal karena kurang diketahui dan dipahaminyaaspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara mendalam oleh pelaksanapembangunan. Akibatnya, ketika timbul masalah-masalah sosial, ekonomi,dan lingkungan, pelaksana pembangunan belum memiliki bahan yangmemadai untuk mengantisipasinya. Di samping itu, pelaksana pembangunan juga kadang-kadang belum memiliki acuan yang cukup untuk melakukan

    pendekatan dan upaya peningkatan peran masyarakat lokal, serta caramemposisikan diri di tengah-tengah kelompok masyarakat yang salingberpengaruh dan tarik-menarik kepentingan.

    Fenomena tersebut mengindikasikan perlunya suatu terobosan baru berupapemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan pada setiap tahap sikluspembangunan. Dengan ketersediaan peta berupa data dan informasi yangmemadai, dapat dilakukan upaya-upaya antisipatif untuk menciptakansuasana yang kondusif guna kelancaran pembangunan infrastrukturpekerjaan umum. Dalam kaitan ini, pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungansebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menggambarkan potensi dan

    masalah di lapangan, merupakan salah satu langkah yang sangat penting danmutlak diambil sebelum suatu kegiatan pembangunan infrastruktur pekerjaanumum dilaksanakan.

    Pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang memuat tata cara untukmengidentifikasi dan menggambarkan aspek tersebut, merupakan salah satusolusi yang sangat bermanfaat untuk dilaksanakan. Dengan adanya pedomanini, maka data aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang diperoleh di suatuwilayah atau lokasi pembangunan bidang pekerjaan umum, secara rincidiharapkan dapat menjadi:a.  Bahan pertimbangan dalam mengantisipasi dan menangani masalah-

    masalah pembangunan bidang pekerjaan umum yang dihadapi dilapangan.

    b.  Pegangan atau acuan dalam melakukan pendekatan kepada tokoh,lembaga, dan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkanakseptabilitas sekaligus mereduksi resistensi masyarakat.

    c.  Landasan dalam melakukan penanganan konflik dan masalah sosial,ekonomi, dan lingkungan yang kemungkinan dapat muncul pada masaprakonstruksi, konstruksi, dan pascakonstruksi bidang pekerjaan umum.

    LAMPIRANPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIANOMOR 05/PRT/M/2013 TENTANGPEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN BIDANGPEKERJAAN UMUM

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    7/74

    2 dari 69

    d.  Acuan untuk mendayagunakan potensi para pemangku kepentingan dalamupaya mendorong peningkatan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan dilokasi kegiatan.

    e.  Pijakan untuk menyusun program-program dan implementasipemberdayaan masyarakat untuk mendukung pembangunan bidang

    pekerjaan umum yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.f.  Dasar langkah optimalisasi kinerja pembangunan bidang pekerjaan umumdalam meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan baik secaralokal maupun regional.

    Pedoman ini bermanfaat bagi pemerintah, pemerintah daerah, pelaksanapembangunan, masyarakat, tokoh masyarakat, swasta (kontraktor,BUMN/BUMD, Badan Milik Perseorangan), Lembaga Swadaya Masyarakat,Perguruan Tinggi, dan pemerhati pembangunan infrastruktur pekerjaanumum. Pedoman ini akan menjadi petunjuk praktis bagaimana melakukanpemetaan kondisi dan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan bidangpekerjaan umum.

    Pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan bidang pekerjaan umum

    1  Ruang lingkup

    Pedoman ini menetapkan tata cara memetakan kondisi dan potensi sosial,ekonomi, dan lingkungan di suatu wilayah untuk menyediakan data daninformasi yang dibutuhkan dalam setiap tahapan pembangunan bidangpekerjaan umum.

    Pedoman ini meliputi metode-metode, teknik-teknik, dan tahapan-tahapan(prosedur) yang digunakan, mulai dari kegiatan mengumpulkan, mengolah,memformulasi, serta menyajikan data dan informasi.

    Ruang lingkup pemetaan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan dibagimenjadi:

    a.  Pemetaan regional.

    1) Dalam aspek sosial, meliputi hubungan antara pemerintah, korporasi,komunitas dan kelembagaan sosial.

    2) Dalam aspek ekonomi, meliputi ekonomi regional dan ekonomi sumber

    daya.3) Dalam aspek lingkungan, meliputi rona lingkungan dalam skala

    kawasan.

    b.  Pemetaan lokal/spesifik.

    1) Dalam aspek sosial, meliputi hubungan antara individu dan rumahtangga.

    2) Dalam aspek ekonomi, meliputi ekonomi rumah tangga.

    3) Dalam aspek lingkungan, meliputi rona lingkungan dalam skala hunian.

    2  Acuan normatif

    Pedoman pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan bidang pekerjaan umumini mengacu pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

    Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011, Perumahan danKawasan Permukiman. 

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    8/74

    3 dari 69

    Undang-undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007, Penataan Ruang. 

    Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, Pengelolaan Kualitas Air danPengendalian Pencemaran Air .

    Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003, Pedoman

    Penentuan Status Mutu Air .Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997, IndeksStandar Pencemaran Udara .

    keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 43 Tahun 1996, Kriteria KerusakanLingkungan Kegiatan Penambangan Galian Golongan-C .

    Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, BakuTingkat Kebisingan .

    Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996, Baku MutuTingkat Getaran .

    Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 50 Tahun 1996, Baku MutuTingkat Kebauan .

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1994,Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera.

    3  Istilah dan definisi

    Untuk tujuan penggunaan dalam pedoman ini, istilah dan definisi berikutdigunakan.

    3.1 

    bidang pekerjaan umumsegala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sumber daya air, binamarga, cipta karya, dan penataan ruang

    3.2 ekonomisegala hal yang berkaitan dengan produksi, pemasaran, konsumsi barang dan jasa, potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan, dan masalah yangditimbulkan akibat ada atau tidak adanya pembangunan bidang pekerjaanumum

    3.3 etikasesuatu yang dianggap baik oleh suatu komunitas tertentu dan dipraktekandalam kehidupan sehari-hari

    3.4 FGD (focus group discussion)cara diskusi secara interaktif dalam melihat permasalahan yang dihadapimelalui curah pendapat para peserta diskusi untuk menemukan penyelesaianmasalah

    3.5 indikatorvariabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi peristiwa, kondisi, situasi,isu, dan objek yang memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadapperubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu (suatu indikator tidakselalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan, tetapi kerap kali hanya

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    9/74

    4 dari 69

    memberi petunjuk [indikasi] tentang keadaan secara keseluruhan tersebutsebagai suatu perkiraan)

    3.6  jaringan sosial

    struktur hubungan sosial yang dimiliki oleh individu/kelompok yang dapatdigunakan sebagai akses untuk mendapatkan berbagai jenis sumber daya yang ada pada individu/kelompok lain

    3.7 kelompokkumpulan individu memiliki kesamaan tujuan dan kepentingan bersama yangdiikat oleh adanya aturan atau norma

    3.8 konsep

    sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa,kondisi, situasi, isu, dan objek

    3.9 lingkungankesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsunganperikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

    3.10 masalah ekonomi

    kondisi yang mengakibatkan kemiskinan, keterbelakangan,pengangguran/minimnya kesempatan kerja, serta belum optimalnya berbagaipotensi ekonomi sumber daya

    3.11 masalah lingkungankondisi penurunan kualitas lingkungan akibat adanya aktivitas masyarakat yang mengganggu dan/atau merusak daya dukung dan daya tampung bebanlingkungan

    3.12 

    masalah sosialkondisi yang tidak sesuai antara harapan sebagian masyarakat denganrealitas yang terjadi akibat ada atau tidak adanya pembangunan infrastrukturbidang pekerjaan umum, yang memerlukan pemecahan melalui kebijakanatau tindakan bersama untuk mengatasinya

    3.13 mata pencahariansumber penghidupan anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupdiri dan keluarganya yang relatif tetap

    3.14 pemangku kepentinganpara pemangku/pemilik kepentingan yang terdiri dari orang per orangdan/atau kelompok masyarakat yang terpengaruh atau berpotensiterpengaruh, atau terkait dalam perencanaan, pelaksanaan, penggunaan, danpengelolaan bidang pekerjaan umum

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    10/74

    5 dari 69

    3.15 pemetaansuatu proses penggambaran secara sistematis mengenai kondisi dan potensisosial, ekonomi, dan lingkungan di suatu wilayah untuk menyediakan datadan informasi yang dibutuhkan dalam setiap tahapan pembangunan bidang

    pekerjaan umum

    3.16 penggambaran secara sistematisupaya mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan menganalisis denganmenggunakan metode, teknik, dan tahapan tertentu

    3.17 perilakutindakan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang yangmerupakan manifestasi dari persepsi dan sikapnya

    3.18 persepsitanggapan dan pandangan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompokorang terhadap segala yang terkait dengan pembangunan bidang pekerjaanumum yang diwujudkan dalam bentuk positif atau negatif

    3.19 petahasil dari proses penggambaran yang sistematis mengenai aspek tertentu yangformulasinya dapat berupa narasi, bagan, matriks, tabel, grafik, atau

    kombinasi dengan peta spasial

    3.20 potensi ekonomifaktor-faktor yang berperan dan berpengaruh terhadap peningkatanpendapatan, aset/modal, dan nilai tambah produksi dalam mendorongpeningkatan kesejahteraan suatu wilayah dan masyarakat

    3.21 potensi lingkunganfaktor-faktor perilaku masyarakat yang berperan dan berpengaruh terhadap

    lingkungan alam, sosial, dan binaan

    3.22 potensi sosialfaktor-faktor sosial yang berperan dan berpengaruh dalam masyarakat yangdapat dilibatkan, difungsikan, dan dikembangkan untuk menunjangpelaksanaan pembangunan bidang pekerjaan umum

    3.23 rumah tanggasatuan sosial terkecil dalam masyarakat yang terganggu atau terbantu denganadanya pembangunan bidang pekerjaan umum

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    11/74

    6 dari 69

    3.24 sikappenampilan atau perwujudan yang ditunjukkan oleh seseorang atausekelompok orang yang didasari oleh pendirian dan keyakinannya terhadappembangunan bidang pekerjaan umum yang termanifestasi dalam bentuk

    dukungan, penolakan, atau netral

    3.25 skala lokallingkup mikro yang mencakup hubungan individu dengan individu, dan/ataulingkup rumah tangga

    3.26 skala regionallingkup makro yang mencakup hubungan antara pemerintah, swasta, danmasyarakat (komunitas) terkait dengan pembangunan infrastruktur pekerjaan

    umum

    3.27 tata hubunganpola-pola relasi yang terjadi di antara individu, kelompok, dan lembaga yangada dalam masyarakat yang terjadi pada suatu jangka waktu tertentu yaknisebelum, sedang, atau setelah dilakukan pembangunan pekerjaan umumdalam bentuk kerja sama atau konflik

    3.28 tokoh masyarakat

    orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dianggap lebihdibandingkan dengan orang lain, yang ucapan dan tindakannya menjadipanutan bagi anggota masyarakat lainnya

    3.29 variabelkonsep yang memiliki variasi dua atau lebih nilai, baik berupa angka maupunkategori

    4  Ketentuan

    4.1  Ketentuan umum4.1.1  Kaidah pemetaan

    Beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam kegiatan pemetaan sosial,ekonomi, dan lingkungan adalah:

    a.  Seluruh proses kegiatan pemetaan harus memenuhi kaidah-kaidah danetika ilmiah.

    b.  Metode dan teknik yang digunakan dalam setiap tahapan pemetaan harusmemiliki tingkat keterandalan (reliabilitas) yang tinggi.

    c.  Pemetaan regional diutamakan menggunakan data sekunder yang

    bersumber dari Badan Pusat Statistik dan/atau instansi, lembaga, dinasterkait.d.  Pemetaan lokal/spesifik, dapat menggunakan data sekunder dan data

    primer yang diperoleh melalui kuisioner, observasi lapangan, diskusikelompok terfokus, wawancara mendalam.

    e.  Data dan informasi yang diperoleh harus jelas sumbernya dan dapatdipertanggungjawabkan.

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    12/74

    7 dari 69

    4.1.2   Tim pemetaan

     Tim pemetaan dibentuk oleh penentu kebijakan pembangunan infrastrukturpekerjaan umum baik di tingkat regional maupun lokal.

     Tim pemetaan terdiri dari anggota yang memiliki kriteria sebagai berikut:a.  Anggota tim pemetaan harus terdiri dari tenaga ahli yang kompeten di

    aspek masing-masing (sosial, ekonomi, dan lingkungan).b.  Anggota tim pemetaan harus terbebas dari kepentingan pribadi maupun

    institusi, agar terjaga objektivitas yang tinggi dan menghindari terjadinyabias.

    4.2  Ketentuan khusus

    Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam operasionalisasi tim

    pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan sebagai berikut:a.   Tim pemetaan harus mempertimbangkan etika masyarakat yang berlaku

    dan mencermati kondisi keamanan di lokasi pemetaan.b.   Tim pemetaan perlu memperhatikan hal-hal teknis saat melakukan

    wawancara antara lain, berpenampilan sopan, tutur kata yang baik,meminta izin untuk diperbolehkannya penggunaan tape recorder  atau alatbantu audio visual  lainnya.

    c.   Tim pemetaan perlu mempertimbangkan komposisi jenis kelamin anggotatimnya untuk menghindari adanya permasalahan ketika menghadapiinforman/responden pada lokasi-lokasi tertentu yang masih menjunjung

    tinggi etika, pranata, dan adat istiadat seperti menabukan seorangperempuan menerima tamu laki-laki atau sebaliknya.d.   Tim pemetaan disarankan menggunakan tenaga setempat dan/atau yang

    mengenal lapangan, adat, dan bahasa setempat (kearifan lokal).e.   Tim pemetaan yang memasuki daerah rawan keamanan, perlu meminta

    bantuan aparat keamanan atau tokoh masyarakat setempat untukmendampingi selama kegiatan pemetaan berlangsung.

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    13/74

    8 dari 69

    5  Prosedur pelaksanaan

    Prosedur pelaksanaan pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan mengikutibagan alir pada Gambar 1.

    Gambar 1 - Bagan alir pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan

    Tidak

    Penetapan wilayahpemetaan

    Pengenalankarakteristik wilayah

    pemetaan

    Penyusunan konsep,variabel, indikator, dan

    satuan

    Ya

    Pengumpulan data

    Pengujian danen esuaian

    Tidak

    Ya

    Penyempurnaaninstrumen

    Tidak

    Ya

    Penentuan metodepemetaan

    Pengolahan data

    Lengkap

    Valid

    Lengkap

    inventarisasi

    kelengkapan data

    Penetapan TujuanPemetaan

    Inventarisasikelen ka an data

    Penyusunan instrumenpemetaan

    Persiapan

    Pemetaan 

    Pelaksanaan

    Pemetaan 

    Isu Isu Strategis,Kebijakan, danMasalah-masalah

    Fenomena/Gejala Alam &Kemasyarakatan tertentuyang mencerminkanKondisi dan potensisasaran program untukLandasan PengambilanKeputusan

    Penyajian petasosial, ekonomi,dan lingkungan

    Penyajian Peta 

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    14/74

    9 dari 69

    5.1 Persiapan pemetaan

     Tahap persiapan pemetaan meliputi kegiatan penetapan tujuan, penetapanwilayah, pengenalan karakteristik wilayah, penyusunan konsep, variabel,indikator, dan satuan data, penentuan metode, penyusunan instrumen, sertapengujian dan penyesuaian instrumen.

    a.  Penetapan tujuan pemetaan

    Penetapan tujuan pemetaan, didasarkan pada isu-isu strategis, kebijakannasional maupun sektor, masalah-masalah atau kesenjangan yang terjadiantara harapan dengan kenyataan.

    Hasil pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan digunakan sebagai:

    1) dasar pendekatan dan metoda pelaksanaan program; dan2) dasar penyusunan rencana kerja yang bersifat taktis.

    Pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan bertujuan untukmenginventarisasi dan menggambarkan hal-hal sebagai berikut :

    1) kondisi potensi dan masalah sosial, ekonomi dan lingkunganmasyarakat sasaran program pembangunan;

    2) persepsi, sikap, dan prilaku masyarakat terhadap pembangunaninfrastruktur;

    3) aspek demografis penerima dan calon penerima manfaat serta dampakadanya pembangunan infrastruktur;

    4) tingkat perekonomian regional di sekitar lokasi kegiatan pembangunanbidang pekerjaan umum;

    5) tingkat perekonomian lokal (rumah tangga) di sekitar lokasi

    pembangunan bidang pekerjaan umum; dan6) kondisi lingkungan di sekitar lokasi pembangunan bidang pekerjaan

    umum.

    b.  Penetapan wilayah pemetaan

    Basis utama wilayah pemetaan adalah batas sosial, ekonomi, danlingkungan. Sebagai penunjang, digunakan juga batas program dan batasadministratif.

    Batas sosial ditetapkan berdasarkan antara lain:

    1) kelompok pemukim;2) penduduk asli/pendatang;3) penerima dampak langsung/tidak langsung; dan4) kelompok penerima difusi teknologi dan stakeholder .

    Batas ekonomi juga dapat ditetapkan berdasarkan antara lain:

    1) mata pencaharian;2) tingkat pendapatan masyarakat; dan3) kawasan ekonomi (perkotaan, perdesaan, metropolitan, ekonomi

    khusus, pengembangan ekonomi terpadu, tertinggal, perdagangan, dansebagainya) sesuai ketentuan yang tertera pada Undang-undang No. 1

     Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman danUndang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

    Batas lingkungan (ekologi) dapat ditetapkan berdasarkan antara lain:

    1) batas daerah pengaliran air (DPA) atau catcment area ; dan2) batas sebaran dampak lingkungan fisik-kimiawi (pencemaran air,

    wilayah banjir, wilayah pencemaran udara).

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    15/74

    10 dari 69

    Batas program/kegiatan pembangunan ditetapkan berdasarkan batastapak kegiatan pembangunan antara lain:

    1)  jalan (trase, ruang pengawasan jalan, ruang milik jalan, ruang manfaat jalan);

    2) sumber daya air (daerah tangkapan air, kawasan mangrove , jaringan

    irigasi, situ, dan danau); dan3) permukiman (ruang terbuka hijau, fasilitas sosial, dan fasilitas umum).

    Batas administratif ditetapkan berdasarkan antara lain:

    1) RT (rukun tetangga);2) RW (rukun warga) atau kampung/dusun;3) desa atau kelurahan;4) kecamatan;5) kabupaten/kota; dan6) provinsi.

    c.  Pengenalan karakteristik wilayah pemetaanPengenalan karakteristik wilayah pemetaan sosial, ekonomi, danlingkungan dapat dipelajari melalui penelusuran literatur antara lain:

    1) buku;2) artikel;3) tulisan mengenai kondisi sosial masyarakat di lokasi tersebut;4) tulisan mengenai kondisi ekonomi masyarakat di lokasi tersebut; dan5) tulisan mengenai kondisi lingkungan di lokasi atau yang setara dengan

    lokasi yang akan dipetakan, serta observasi awal di lapangan.

    d.  Penyusunan konsep, variabel, indikator, dan satuan data

     Jenis data yang dibutuhkan dalam pemetaan meliputi data sosial,ekonomi, dan lingkungan yang terkait dengan infrastruktur bidangpekerjaan umum, baik yang bersifat primer maupun sekunder, dapatdiseleksi dan/atau dikembangkan dari Format A.

    Sumber data/informasi dapat berasal dari:

    1) Perseorangan

    Sumber data/informasi yang berasal dari perseorangan dapat diperolehdari:

    a)  tokoh formal (kepala desa, kepala lembaga, dan ketua RT/RW); danb)  tokoh informal (tokoh agama, tetua adat, dan anggota masyarakat

    umum).

    2) Institusi

    Sumber data/informasi yang berasal dari institusi dapat diperoleh dari:a)  lembaga swasta (PT, CV, Firma, Yayasan, LSM); danb)  instansi pemerintah (Badan Pusat Statistik, Bappeda, Kementerian,

    Dinas terkait).

    Kelengkapan data disesuaikan dengan tujuan pemetaan berdasarkankonsep, variabel, indikator, dan satuan yang akan digunakan untukmengukur kondisi dan potensi wilayah yang ditetapkan. Contoh konsep,variabel, indikator, dan satuan data sosial, ekonomi, dan ingkungan dapatdilihat pada Format A.

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    16/74

    11 dari 69

    e.  Penentuan metode pemetaan

    Pemetaan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif,dan/atau kuantitatif. Penentuan metode pemetaan juga didasarkan padatujuan pemetaan, konsep, variabel, dan indikator.

    Pemetaan kualitatif, kuantitatif ataupun kombinasi kuantitatif-kualitatifdapat digunakan antara lain untuk mengukur:

    1) Aspek sosial

    a) tingkat persentase sikap masyarakat;b) tingkat pendapatan rumah tangga;c) keadaan lingkungan terhadap rencana pembangunan; dand) kualitas konflik kepentingan dalam hal kepemilikan tanah.

    2) Aspek ekonomi

    a) persentase penduduk berdasarkan mata pencaharian;b) tingkat pendapatan rumah tangga;c)  jumlah produksi; dand) kesepakatan nilai ganti rugi, dan perilaku pemanfaatan lahan di

    antara stakeholder (stakeholder   kunci, stakeholder   utama, danstakeholder pendukung).

    3) Aspek lingkungan

    a) kondisi lingkungan kimia-fisik dan biologi; danb)  jumlah dan luas kawasan yang terkena dampak.

    f.  Penyusunan instrumen pemetaan

    Instrumen yang akan disusun harus disesuaikan dengan konsep, variabel,indikator, satuan, dan skala pemetaan yang dibutuhkan.

    Instrumen yang disusun meliputi:

    1)  panduan wawancara (Format B);2)  panduan FGD (Format C);3)  panduan observasi, (Format D); dan4)  kuisioner (Format E).

    g.  Pengujian dan penyesuaian instrumen

    Pengujian instrumen dilakukan untuk memastikan keandalan (reliabilitas )instrumen yang digunakan pada beberapa sampel.

    Uji instrumen harus dilakukan sebelum pelaksanaan pengumpulan data dilapangan. Penyesuaian instrumen dilakukan untuk menyederhanakan danmenyamakan persepsi di antara tim pemetaan dan tenaga pengumpuldata.

    5.2  Pelaksanaan pemetaan

    Pelaksanaan pemetaan meliputi pengumpulan data, pengolahan data, danpenyajian peta sosial, ekonomi, dan lingkungan.

    a.  Pengumpulan data

    Pengumpulan data dapat dikelompokkan ke dalam dua teknik, yaitupengumpulan data sekunder dan pengumpulan data primer.

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    17/74

    12 dari 69

    Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi literatur yaitumengumpulkan berbagai data sekunder dari berbagai sumber (buku, jurnal, majalah, peta, surat kabar, dokumen, laporan penelitian, sumberdata dari internet, dan sebagainya).

    Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara:

    1) Wawancara mendalam

    Wawancara dilakukan secara mendalam dalam suasana yang tenang,situasi yang akrab, tidak harus formal dan upayakan menumbuhkankepercayaan informan kepada pewawancara. Wawancara dapat dimulaidari hal-hal yang ringan (perkenalan), tidak sensitif, dan tidak harusberurutan sehingga informan tidak keberatan menjawabnya. Wawancaradapat dilakukan lebih dari satu kali sesuai dengan waktu luanginforman.

    Adapun tahapan dalam melakukan wawancara secara mendalam, antara

    lain:a)  mengidentifikasi partisipan/informan sesuai prosedur sampling yang

    dipilih sebelumnya;b)  menentukan informasi bermanfaat apa yang relevan;c)  menentukan wawancara bersifat individual atau kelompok terfokus;d)  mempersiapkan alat perekam yang sesuai jika memungkinkan (alat

    perekam perlu dicek kondisinya seperti baterai, kualitas suara, danlain-lain);

    e)  menyusun panduan wawancara dan menyediakan ruang yang cukupdi antara pertanyaan untuk mencatat respon terhadap komentarpartisipan/informan;

    f)  menentukan tempat untuk melakukan wawancara; dang)  Selama melakukan wawancara tetap mengacu kepada panduan

    wawancara.

    2)  Focus Group Discussion (FGD)

    FGD dilakukan dengan melibatkan 8-15 peserta yang dipilihberdasarkan representasi latar belakang informan. Pelaksana pemetaanbertindak selaku fasilitator menggunakan petunjuk diskusi, mencatatproses diskusi, kemudian memberikan komentar mengenai hasilpengamatannya.

    3)  Penyebaran kuisionerKuisioner disebarkan kepada sejumlah responden dengan menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan (representatif dari suatu populasi yangakan dipetakan).

    Penentuan jumlah sampel sebaiknya mempertimbangkan homogenitasdan heterogenitas populasi.

    4)  Observasi lapangan

    Observasi lapangan dilakukan melalui pengamatan langsung di lokasi yang akan dipetakan. Dalam observasi lapangan pelaksana didampingioleh wakil masyarakat bersama dengan profesional yang menguasaitentang pengelolaan lingkungan.

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    18/74

    13 dari 69

    b.  Pengolahan data

    Data diolah secara terstruktur sesuai instrumen dengan langkah-langkahsebagai berikut:

    1) Penjernihan data

    Data penting yang dibutuhkan harus dipisahkan dengan data yang tidakpenting/tidak dibutuhkan.

    2) Pengkodean data

    Pengkodean data dilakukan untuk memudahkan tim pemetaan dalampengelompokan data.

    Pengkodean dilakukan dengan cara memberi tanda atau simbol tertentupada data berdasarkan kesamaan/kemiripannya.

    3) Pengkategorisasian data

    Hasil pengelompokan data diklasifikasikan berdasarkan kategori-kategori tertentu, misalnya kategori berdasarkan masalah, potensi, jenis,bentuk, sifat, dan kategori lainnya.

    Pengkategorisasian data kedalam beberapa kategori, sekurang-kurangnya dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif(mean, median, standar deviasi, standar error, dll)

    4) Interpretasi data

    Interpretasi data dilakukan dengan memberikan penjelasan secarasingkat terhadap makna informasi hasil olahan data yang ditampilkan.

    Interpretasi data diupayakan pula dilakukan dengan membandingkan

    antara data yang satu dengan data yang lainnya.Sintesis dan penarikan kesimpulan hasil intepretasi ke dalam kategoritertentu diupayakan menggunakan katentuan yang berlaku. Apabilabelum ada ketentuan baku terhadap suatu kategori, digunakan teknikteknik yang telah teruji.

    Interpretasi data hasil analisis aspek sosial, dan aspek ekonomi kedalamsuatu kategori masyarakat miskin atau pra sejahtera, mengacu padaPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1994tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera. 

    Interpretasi data aspek lingkungan ke dalam suatu kondisi tertentu, yang menggambarkan kondisi lingkungan, menggunakan standar bakusebagaimana tertera pada Tabel 1 berikut ini:

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    19/74

    14 dari 69

     Tabel 1- Baku (standar) untuk interpretasi kondisi lingkungan

    No Variabel Kategori/cakupanAcuan Peraturan

    Perundang-undangan

    1 KualitasAir cemar berat, cemar sedang,cemar ringan, dan memenuhibaku mutu

    Keputusan MenteriNegara LingkunganHidup Nomor 115 Tahun2003.

    2 KualitasUdara

    baik, sedang, tidak sehat,sangat tidak sehat, danberbahaya,

    Keputusan MenteriNegara LingkunganHidup Nomor 45 Tahun1997

    3 Tingkat

    Kebisingan

    peruntukan kawasan

    (perumahan & permukiman,perdagangan & jasa,perkantoran & perdagangan,Ruang Terbuka Hijau,pemerintahan & fasilitas umum,rekreasi, kawasan khusus, danlingkungan kegiatan (rumahsakit, sekolah, tempat ibadahdan sejenisnya)

    Keputusan MenteriNegara LingkunganHidup Nomor 48 Tahun1996

    4 Tingkat

    kerusakanlingkungan

    peruntukan permukiman dan

    daerah industri; tanamantahunan; tanaman panganlahan basah, dan tanamanpangan lahan kering

    keputusan Menteri

    Lingkungan HidupNomor 43 Tahun 1996

    5 Tingkatgetaran

    perumahan dan bangunansejenis, niaga, industri, danbangunan sejenis

    Keputusan MenteriNegara LingkunganHidup Nomor 49 Tahun1996

    6 Tingkat

    kebauan

    perumahan dan bangunan

    sejenis, niaga, industri, danbangunan sejenis

    Keputusan Menteri

    Negara LingkunganHidup Nomor 50 Tahun1996

    5.3  Penyajian peta sosial, ekonomi, dan lingkungan

    Bentuk penyajian informasi tentang kondisi dan potensi sosial, ekonomi danlingkungan dapat dibuat satu kesatuan atau secara terpisah sesuai dengankebutuhan sebagai berikut (Format F):

    a.  Bentuk narasi

    Bentuk narasi merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, dan lingkungandalam bentuk rangkaian kalimat yang mendeskripsikan dan menjelaskandata yang ada.

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    20/74

    15 dari 69

    b.  Bentuk matriks

    Bentuk matriks merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, danlingkungan dengan menggunakan baris dan kolom untuk menunjukkanketerkaitan data.

    c.  Bentuk baganBentuk bagan merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, dan lingkungandengan menggunakan bentuk antara lain segi empat, jajaran genjang, segitiga, lingkaran, dan garis-garis/gradasi warna untuk menunjukkanhubungan dan keterkaitan satu dengan yang lain.

    d.  Bentuk tabel frekuensi

    Bentuk tabel frekuensi merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, danlingkungan dengan menggunakan tabel kolom dan tabel garis untukmenggambarkan data yang telah diklasifikasi berdasarkan kelas-kelas ataukategori-kategori tertentu serta indikator angka agregat/persentasenya.

    e.  Bentuk grafik

    Bentuk grafik merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, dan lingkungandengan alat bantu sebagai visualisasi dari besaran data yang ditemukan.Bentuk grafik tersebut dapat berupa histogram, poligon, atau lingkaran( pie chart ).

    f.  Bentuk kombinasi

    Bentuk kombinasi merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, danlingkungan yang menggabungkan data dengan peta lokasi/spasial.

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    21/74

    16 dari 69

    FORMAT AKonsep, variabel, indikator, satuan, dan skala pemetaan

    1. Aspek sosial

    No Konsep Variabel Indikator Satuan SkalaPemetaan1 partisipasi partisipasi

    masyarakat dalampembangunan saranapublik (termasukrumah ibadah)

    proporsi wujudpartisipasi (uang, tenaga,barang, dan pikiran)dalam perencanaan,pelaksanaan,pengawasan, operasi,dan pemeliharan

    kualitatif(ordinal)/kuantitatif

    (frekuensi), dan%

    lokalproporsi tingkatpartisipasi(tinggi/sedang/rendah)dalam perencanaan,

    pelaksanaan,pemanfaatan,pengawasan, operasi,dan pemeliharaan

    2 kebakaran tingkat kebakaran frekuensi kejadiankebakaran per tahun perperuntukan kawasan

    kasus/tahun/ jenis kawasan

    regional/lokal

    luas kebakaran proporsi kebakaran pertotal kawasan

    % total lokal

    3 ketersediaan tingkat pelayanan persentase pendudukterlayani

    % penduduk

    regional/lokal

    volume/kapasitas unit volume per kapitaper tahun

    m3/jiwa/th

    fasilitas dan utilitas jumlah fasilitas danutilitas unit

    4 kemacetan(lalu lintas)

    waktu tempuh satuan waktu perpanjang jalan

    detik/km regional/lokal

    5 aksesibilitas tingkat mobilitaspenduduk

    frekuensi perjalanan persatuan waktu

    kualitatif

    regional/lokal

    keterisolasian persentase produk/hasilbumi terpasarkan

    %

    lapangan kerja tingkat partisipasiangkatan kerja

    %

    6 Kumuh kepadatan penduduk jumlah penduduk persatuan kawasanperumahan

     jiwa/km2 

    regional/lokaltingkat ketersediaanprasarana

    unit prasarana per jumlah penduduk persatuan kawasanperumahan

    unit/jiwa/km2 

    7 bangunangedung

    sebaran bangunangedung

     jumlah bangunanberdasarkan kategori(baru, bertingkat,darurat, lama, negara,fungsi khusus, umum,sederhana, niaga,tertentu, induk, khusus)per luas wilayah

    unit/km2 

    regional/lokal

    tingkat pelayanan banyaknya pengguna per

    kapita unit/kapita8 rumah sebaran rumah jumlah unit berdasarkan

     jenisnya (komersial,swadaya, umum, khusus,negara, rusun umum,rusun khusus, rusunnegara, rusun komersial)per luas wilayah

    unit/km2 regional/

    lokal

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    22/74

    17 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan

    tingkat pelayanan banyaknya penghuni ratarata per rumah

    orang/unitrumah

    9 keselarasan tingkat keselarasan banyaknya perbedaankepentingan antaramanusia denganlingkungannya persatuan luas

    kasus/haregional/

    lokal

    banyaknya perbedaanmateri muatan ketentuanper produk pengaturan

    kasus/unit lokal

    10 kenyamanan tingkat kenyamanan jumlah kegiatan sosialmasyarakat per satuanwaktu

    kegiatan/tahun

    lokal jumlah kegiatanperekonomianmasyarakat per satuanwaktu

    kegiatan/tahun

    11 kekeluargaan tingkat kekeluargaan banyaknya kontak antarkeluarga per tahun

    kontak/tahunlokal

    banyaknya transaksi persatuan waktu

    transaksi/tahun

    12 kemandirian tingkat kemandirian kasus prakarsamasyarakat per satuanwaktu

    kasus/tahun

    lokalproporsi swadayamasyarakat terhadap jumlah program/kegiatan

    % total

    13 keteraturan tingkat keteraturan jumlah pelanggaran

    pengguna jalan terhadapaturan lalu lintas persatuan waktu

    kasus/tahun regional/lokal

    proporsi pengaturan lalulintas yang memberibimbingan kepadamasyarakat

    % total lokal

    14 modal sosial trust (kepercayaan) saling percaya antarwarga (contoh : adanyatrust atar pengelola pasardengan pedagang)

    kualitatif(nominal)

    lokal

     jaringan banyaknya jalinankerjasama antar warga

    per satuan waktu

    kasus/tahun

    norma banyaknya aturan sosialmasyarakat(sanksi/hadiah) yangdigunakan acuan untukmembimbing perilakumasyarakat

    unit

    15 konektivitas tingkat konektivitas jumlah variasi modatransportasi per satuanwilayah

    unit/kawasan

    regional/

    lokal

    sebaran unit variasi modatransportasi per luasanwilayah pelayanan

    transportasi

    unit/ha

    keterkaitan ada dan kuatnyaketerkaitan antara kerjabakti dengan kualitaslingkungan

    kualitatif

    16 keamanan tingkat keamanan kasus kriminalitas pertahun

    kasus/tahun lokal

    sarana keamanan akses ke sarana pos jaga unit/kapita regional/

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    23/74

    18 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaanakses ke petugaskeamanan

    polisi/kapitalokal

    17 kehati-hatian tingkatkehati- hatian

     jumlah keputusan persatuan waktu

    keputusan/tahun

    lokal jumlah aturan terbit persatuan waktu aturan/tahun

    18 keadilan tingkat keadilan jumlah kasus ketidakadilan per satuan waktu

    kasus/tahunregional/

    lokalproporsi pemberianpeluang atau kesempatanmbr untuk menikmatihasil pembangunan

    % totalregional/

    lokal

    proporsi masyarakat yangdapat berpartisipasi atauterlibat dalampengambilan keputusan

    % total lokal

    19 kesadaran tingkat kesadaran jumlah prakarsamasyarakat menjagakebersihan lingkunganper satuan waktu

    prakarsa/tahun lokal

    proporsi volume sampah yang dikelola olehmasyarakat secaraswadaya

    % totalregional/

    lokal

    20 kemudahan tingkat kemudahan lama waktu pelayananper jenis permintaan

     jam/jenispelayanan

    regional/lokalakses masyarakat

    terhadap hasilpembangunan

    orang/unit hasilpembangunan

    21 persepsiterhadappembangunan

    kekhawatiran kasus ketakutanterhadap suatu programpembangunan saat ini(eksisting) per satuanwaktu kasus/tahun

    lokal

    ketakutan terhadapsuatu programpembangunan yang akandatang per satuan waktu

    harapan proporsi kualitas aspirasiterhadap suatu programpembangunan

    kualitatif(nominal)

    sikap proporsi kasus kualitas

    penerimaan, penolakan,netral, pemahaman

    kualitatif(nominal)

    22 persepsiterhadapkesejahteraan

    pemenuhankebutuhan dasar

    kecukupan pendapatan

    kualitatif(nominal),kuantitatif(ordinal)

    unit/1000penduduk

    regional/local

    akses terhadappelayanan pendidikanakses terhadappelayanan kesehatanakses terhadapperumahanakses terhadap fasilitaspublik

    23 integrasisosial

    sarana integrasisosial

    rasio tempat ibadahdengan penduduk

    unit/jiwa

    local

    konflik sosial jumlah kejadian konflikantar agama

    angka absolut(kasus)

     jumlah kejadian konflikantar etnik jumlah kejadian konflikantar penduduk jumlah kejadian konflikantar desa/permukiman

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    24/74

    19 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan

    tingkat kriminalitas jumlah kejahatan persatuan waktu

    kasus/tahun

     jumlah kejahatanberdasarkan jenisnya kasus/kategori

    lembaga integrasisosial

    •  forum antar umatberagama

    •  forum lintas kelompokangka absolut

    relasi antarlembaga/kelompok

    tata hubungan di antaralembaga:•  besarnya otoritas•  besaran potensi

    kapital sumber daya•  derajat kepentingan•  tingkat kemudahan

    akses dan informasi

    kualitatif

    kriminalitas tingkat kriminalitas kuantitatifsegregasi sosial •  tingkat segregasi

    sosial•  tingkat segregasi

    spasial

    kualitatifkuantitatif

    24 perilaku praktik-praktikmasyarakat yangdestruktif/konstruktif

    •  tindakan masyarakat yangdestruktif/negatif

    •  tindakan masyarakat yangkonstruktif/positif

    •  kearifan lokal

    kualitatif(nominal)

    local

    25 lembagasosial  jenis lembaga sosial•

       jumlah organisasiprofesi•   jumlah organisasi

    petani/perkebunan/peter nak/ kelompoktani hutan/nelayan

    •   jumlah organisasimassa (contoh: FPI,FBR, forkabi, NU,muhammadiyah,KNPI)

    •   jumlah organisasisosial (contoh: karang

    taruna, PKK)•   jumlah lembaga

    swadaya masyarakat(LSM)

    •   jumlah lembaga adat

     jumlah absolut regional/lokal

    26 demografi jumlah penduduk jumlah penduduk setiapdesa

     jiwa

    regional/lokal

     jumlah rumah tangga jumlah rumah tangga angka absolut jumlah kk jumlah kk berdasarkan

    kartu keluargaangka absolut

    tingkat kepadatanpenduduk

     jumlah penduduk danluas wilayah

     jiwa dan hektar

     jumlah penduduk

    menurut jeniskelamin

    rasio jumlah laki-laki dan

    perempuan angka absolut

    kelompok usia •  usia balita 56

     jiwa

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    25/74

    20 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan

    tingkat migrasi angka penduduk masukdan keluar

     jiwa

    pertumbuhanpenduduk persentase jumlahpertumbuhan penduduk %

    27 kelestarian peninggalan sejarah banyaknya bangunanpeninggalan sejarah yangdilestarikan per satuanwaktu

    unit/tahunregional/lokal

    budaya lokal banyaknya budaya lokal yang dilestarikan perkawasan

    unit/kawasan

    28 keterbukaan tingkat keterbukaaninformasi

    akses informasi tataruang

    % penduduk

    regional/lokal

    akses informasi kondisi

    sumberdaya air% penduduk

    akses informasipenyelenggaraan jalan

    % penduduk

    akses informasi terhadaphasil pembangunaninfrastruktur

    % penduduk

    29 kebersamaan tngkat kebersamaan proporsi keterlibatanmasyarakat dalampenyediaan infrastruktur

    % penduduk

    regional/lokal

    proporsi keterlibatanmasyarakat dalamoperasi dan pemeliharaaninfrastruktur

    % penduduk

    30 kepentinganumum

    tingkat kepentinganumum

    proporsi infrastrukturdimanfaatkan untukkepentingan umum

    % totalregional/

    lokalakses penduduk keinfrastruktur untukkepentingan umum

    % penduduk

    31 kapasitashokum

    tingkat kepastianhukum

     jumlah sertiifikat untuklahan milik masyarakat

    nilai absolut

    lokalproporsi sertifikat hakkepemilikan lahan olehmasyarakat

    % total

    proporsi sertifikat untukhunian rumah

    % total

    32 ketertiban tingkat ketertiban proporsi muatan aturan yang mengatur aspektertip penyelenggaraaninfrastruktur PU

    % total

    lokalbanyaknya kasuspelanggaran aturan pertahun

    kasus/tahun

    33 tata kelola kualitas tata kelola kategori kualitas (baik,cukup baik, kurang baik,tidak baik)

    kualitatif

    lokalkategori manfaat(mempercepat, cukup,kurang, tidakberpengaruh)

    kualitatif

    34 kesehatan jumlah saranakesehatan

    •   jumlah rumah sakit•   jumlah puskesmas•   jumlah posyandu•   jumlah puskesmas

    pembantu

    unit bangunanregional/

    lokal

     jumlah pasien jumlah pasien per bulan jiwa

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    26/74

    21 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan

     jumlah penyakitterkait kondisi

    lingkungan

     jumlah penderita•  ispa

    •  muntahber•  kolera

     jiwa

    tingkat kematian •  angka kematian ibu(AKI)

    •  angka kematian anak(AKA)

     jiwa

     jumlah tenagakesehatan

    •  rasio dokter perpenduduk

    •  rasio bidan perpenduduk

    •  rasio paramedis perpenduduk

    angka absolut

    kesehatanlingkungan

    •  rasio sarana MCK perrumah tangga

    •  sarana air bersih perrumah tangga

    •  sarana tempatpembuangan sampahsementara (TPS)

    unit

    35 pendidikan tingkat pendidikan •   jumlah pendudukmelek huruf

    •   jumlah murid putusSD

    •   jumlah murid putusSMP

       jumlah penduduktamat SD•   jumlah penduduk

    tamat SMP•   jumlah penduduk

    tamat SMA•   jumlah penduduk

    tamat D3/S1•   jumlah penduduk

    tamat pasca sarjana

    angka absolut

    regional/lokal

    prasarana pendidikan •   jumlah bangunanPAUD/TK

    •   jumlah bangunan

    SD/sederajat•   jumlah bangunan

    SMP/sederajat•   jumlah bangunan

    SMA/sederajat•   jumlah bangunan

    Akademi/PT

    unit bangunan

    sarana pendidikan •  rasio guru-muridtingkat SD/ sederajat

    •  rasio guru-muridtingkat SMP/sederajat

    •  rasio guru-muridtingkat SMA/sederajat

     jumlahperbandingan

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    27/74

    22 dari 69

    2.  Aspek ekonomi

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan1 kondisi geografis

    (termasuk luas

    area)

    luas wilayah posisi lintang/bujur (letakgeografis)

    derajat

    regional

    persentase luas lahanpertanian dibandingkan luaslahan total

    %

    persentase luas lahan nonpertanian dibandingkan luaslahan total

    %

     jumlahdesa/kel/kecamatan/kab

    buah

    topografi ketinggian diatas permukaanair laut (dpal)

    meter )

    kemiringan permukaan tanah % /derajat

    2 Keandalan kerusakan proporsi kerusakan %

    regional/lokalBiaya OP biaya per unit sektor pertahun

    rp/th

    infrastrukturPU

    proporsi infrastruktur yangsesuai standar

    % totalinfrastrukt

    urregional/

    lokalbangunangedung

    proporsi bangunan gedungdibangun sesuai standar

    % totalbangunan

    prasarana jalan

    proporsi jalan yang memenuhistandar atau masuikategorimantap

    % panjang jalan

    prasaranairigasi

    proporsi jaringan irigasi yangberfungsi baik

    % luasdaerahirigasi

    regional/

    lokalprasarana airminum & plp

    proporsi prasarana abplp yangmemenuhi standar

    % luaspelayanan

    3 kemantapan (jalan) kehalusanpermukaan

    iri (international roughnessindex)  

    indeks regional/lokal

    4 pelayananinfrastruktur

    tingkatpelayanan

    panjang jalan per satuanwaktu

    km/detkregional/

    lokalproporsi idle capacity per total % totalkapasitas idle m3

    5 kerusakan tingkatkerusakan

    persentase kerusakan pertotal infrastruktur PU

    % totalregional/

    lokalnilai kerusakan infrastrukturper luas kawasan

    milyar/ha

    6 kemacetan (lalulintas)

    waktu tempuh satuan waktu per panjang jalan

    detik/km regional/lokalantrian panang antrian km

    7 aksesibilitas mobilitaspenduduk

    akses prasarana jalan perpenduduk

    km/1000 jiwa

    regional/lokal

    keterisolasian persentase produk/hasil bumiterpasarkan

    %

    lapangankerja

    tingkat partisipasi angkatankerja (TPAK)

    %

    8 Konektivitas tingkatkonektivitas

    nilai ekonomi konektivitasprasarana dengan pemasaranhasil produk

    rp/tonproduk regional/

    lokalnilai ekonomi konektivitastransportasi per satuan luas

    rp/ha

    9 Keterpaduan program jumlah program unit

    lokal

    anggaran proporsi dana pusat, propinsi,kab, kota, swasta, masyarakat

    %

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    28/74

    23 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan10 Keterjangkauan tingkat

    keterjangkauan

    proporsi MBR yang dapatmenghuni rumah murah

    % MBR

    regional/lokal

    proporsi MBR yang dapatmenghuni rumah susun sewa

    % MBR

    proporsi MBR yang dapatmenerima pelayanan tangkiair dan hidran umum

    % MBR

    11 Produktifitas sdm nilai output kegiatan perkapita

    rp/kapitaregional/

    lokalsektor nilai penerimaan sektor perkapita

    rp/kapita

    12 nilai ekonomi produkinfrastruktur

    biaya pokok produksi rp/kapitaatau rp/kk

    ataurp/m3

    regional/lokal

    skala ekonomi kapasitas minimum untukinvestasi infrastruktur

    reservoir air baku

    m3 airbaku

    kapasitas instalasi air minumatau air limbah

    m3/hari

    13 pendapatan pendapatannasional

    PDB tahunan rupiah

    regional

    PDB sektoral tahunan (lihatBPS, 9 sektor)

    rupiah

    pertumbuhan PDB tahunan %pertumbuhan PDB sektoraltahunan

    %

    pendapatanregional(kabupaten)

    PDRB tahunan rupiahPDRB sektoral tahunan rupiahpertumbuhan PDRB tahunan %/tahun

    pertumbuhan PDRB sektoraltahunan %/tahun

    pertumbuhan pad tahunan %/tahunpendapatanrumah tangga

    pendapatan per kapita persatuan waktu

    rp/kapita/bulan

    14 potensi ekonomiprimer

    produksipertanian

     jumlah produksi padi ton/th

    regional

     jumlah produksi non padi(jagung, sagu, umbi-umbian,dsb.)

    ton/th

    produktifitas padi per musimtanam (MT)

    ton/ha/mt

    pertambangan volume total galian golonganbatuan

    m³/tahun

    15 belanjainfrastruktur

    pekerjaanumum

    persentase belanjainfrastruktur PU terhadaptotal belanja pemerintah

    % total regional

    bidang binamarga

    persentase belanjakebinamargaan terhadap totalbelanja pemerintah untukinfrastruktur PU

    bidang ciptakarya

    persentase belanjakeciptakaryaan terhadap totalbelanja pemerintah untukinfrastruktur PU

    bidang

    sumberdayaair

    persentase belanja keairan

    terhadap total belanjapemerintah untukinfrastruktur PU

    16 penduduk &katenaga kerjaan

    komposisipenduduk

    rasio laki-laki/perempuan %

    regionalpersentase pendudukberdasarkan kelompok umur(1- 14 tahun, 15-64 tahun, >65tahun)

    %

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    29/74

    24 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaanpersentase pendudukberdasarkan tingkatpendidikan (SD, SMP, SMA,PT)

    %

    persentase penduduk miskin % jumlah rumah tangga/wilayah kk/wilayah

    lapangankerja

    persentase pendudukberdasarkan matapencaharian pokok (lihat BPS,profesi, petani, nelayan,pedagang, PNS,dsb.)

    % total

    tingkat pengangguran/wilayah % total17 sarana dan

    prasarana ekonomi jalan dan jembatan

    panjang jalan nasional,propinsi, kab, kota, kec, desa,lingkungan

    km

    regional

    rasio panjang jalan nasional,

    propinsi, kab, kota, desa,lingkungan per luas wilayah km/km2 

    rasio panjang jalan nasional,propinsi,kabupaten/kota,desaterhadap jumlah penduduk

    km/1000penduduk

    persentase kondisi jalan(mantap/tidak mantap,aspal/tidak beraspal) perpanjang jalan wilayah

    % total

    sumber dayaair

    volume air baku untuk airbersih/air minum per wilayah

    m³/wilayah

    kapasitas suplai jaringanirigasi per luas daerah irigasi

    lt/detik/ha

    kondisi jaringan irigasi(rusak/baik)

    persen

    persentase luas arealgenangan banjir

    persen

    permukiman jumlah pasar tradisional perwilayah

    unit/ha

     jumlah pasar modern perwilayah (hyper market)

    unit/ha

     jumlah mini market dan supermarket per luas wilayah

    unit/ha

     jumlah TPI per nelayan unit/kapita

     jumlah TPS (tempatpengolahan sampah)

    buah/penduduk

    cakupan layanan air bersih % rtterlayani

    18 bangunan gedung sebaranbangunangedung

     jumlah bangunan per luaswilayah berdasarkan kategoribangunan gedung (baru,bertingkat, darurat, lama,negara, fungsi khusus,umum, sederhana, niaga,tertentu, induk, khusus)

    unit/km2 regional/

    lokal

    19 jalan sebaran jalan panjang jalan per luas wilayahberdasarkan kategori jalan(jalan umum, jalan khusus; jalan nasional; jalan provinsi; jalan kabupaten; jalan kota; jalan desa; arteri; kolektor;lokal; dan lingkungan)

    km/haregional/

    lokal

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    30/74

    25 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan20 manfaat/

    kemanfaatantingkatmanfaat

    proporsi penggunaansumberdaya air

    % totalregional/

    lokal

    proporsi penggunaanprasarana jalan

    proporsi penggunaanprasarana air bersih danpenyehatan lingkunganpermukiman (AB-PLP)

    21 tata kelola kualitas tatakelola

    proporsi terpenuhinya prinsipprinsip partisipasi,transparansi, akuntabilitas,efisiensi dan keadilan %/tahun lokalbesarnya peningkatanefisiensi penyelenggaraan pertahun

    22 Kemitraan tingkatkemitraan

    besarnya penghematan biayaoperasi dan pemeliharaan

    % totalbiaya

    lokalbesarnya peningkatankeuntungan rata rata peranggota mitra per tahun

    %/tahun

    23 Akuntabilitas tingkatakuntabilitas

    proporsi realisasi terhadaprencana

    % capaian

    lokalproporsi kesesuaian prosesdengan standar yangditetapkan

    % sesuai

    proporsi kesesuaianpemanfaatan anggaran biaya

    % sesuai

    24 Kesejahteraan tingkatkesejahteraan

    proporsi pemenuhankebutuhan masyarakat

    %penduduk regional/

    lokalproporsi masyarakat sejahtera

    per satuan wilayah

    % kk

    sejahtera25 Keefisienan tingkat

    efisiensirasio output terhadap inputinfrastruktur ke-PU-an

    %regional/

    lokal

    rasio output/inputinfrastruktur sumberdaya airrasio output/inputinfrastruktur AB-PLPrasio output/inputinfrastruktur jalan jembatan

    26 Pekerjaan pekerjaananggotakeluarga

    rasio pekerjaan utama dansampingan

    %lokal

    pengeluaran per kepalakeluarga per bulan

    rp/kk/bulan

    27 Pendapatan tingkatpendapatanpendapatankeluarga

    pendapatan total keluarga perbulan

    rupiah/bulan

    lokal

     jumlah pendapatan daripekerjaan utama

    rupiah

     jumlah pendapatan daripekerjaan sampingan

    rupiah

    28 pengeluaranrumah tangga

    totalpengeluaranrutin tahunan

     jumlah pengeluaran konsumsipangan

    rupiah lokal

    pengeluaran konsumsisandang (pakaian, alaskaki,

    dan tutup kepala) jumlah pengeluarantransportasi jumlah pengeluaranpendidikan jumlah pengeluarankesehatan jumlah pengeluaran listrik,gas, dan atau air minum

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    31/74

    26 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan jumlah pengeluaran pajak daniuran (tahunan) jumlah pengeluaran hajatbumi, keperluan pesta dan

    upacara/kenduri, dsb.(tahunan)29 aktivitas pertanian

    (khusus untuk RTpetani)

    usaha tani indeks penanaman unit

    lokalproduktifitas lahan pertanian ton/ha jumlah produksi pertanianper satuan waktu

    ton/tahun

    30 kepemilikan asset alat produksi,bangunanbukan tempattinggal,bangunan,lahan, danfasilitas

    tempattinggal, tanah,logam mulia

    nilai kepemilikan lahan(sawah dan non sawah)

    rupiah lokal

    nilai kepemilikan propertirumah tangga (kulkas, tv, hp,dsb.)nilai kepemilikan logam mulianilai kepemilikan ternak dan

    unggasnilai kepemilikan assetpertanian (traktor, pompa air)nilai kepemilikan motor, dsb.nilai kepemilikan mobil

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    32/74

    27 dari 69

    3.  Aspek lingkungan

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan

    1 Dampak tingkatkepentingandampak

    besaran, dan pentingnyadampak

    indeksdampak

    regional/lokal

    luas wilayah dampak km2 prosentase penduduk terkenadampak diwilayah studi

    % total

    lama dampak berlangsung tahunintensitas dampak kualitatif jumlah atau proporsikomponen terkena dampak

    nilai absolutatau % total

    berbalik/tidaknya dampak kualitatif2 pencemaran tingkat &

    luas sebaranpencemaran

    beban pencemaran per satuanwaktu

    ton/tahun

    regional/lokal

    kategori pencemaran (berat,sedang, kecil, tidak tercemar)

    indekspencemaran

    luas sebaran pencemaran perkawasan

    ha/kawasan

    3 banjir intensitasbanjir

    luasan genangan ha

    lokallama genangan hari/bulantinggi genangan maksimum meter

    dampakbanjir

    nilai kerugian per luasgenangan

    rupiah/haregional/

    lokal jumlah korban perkejadianbanjir

     jiwa/kasus

    4 gempa intensitasgempa

    banyaknya kejadian gempaper luas wilayah per tahun

    kasus/ha/tahun

    regional/lokalpengaruhgempa besarnya kerugian per luaspengaruh rupiah

     jumlah korban per kejadiangempa

     jiwa/kasus

    5 kekeringan tingkatkekeringan

    luas lahan pertanian yanggagal (puso) ha

    regional/lokal

    6 kumuh kota kepadatanpenduduk

     jumlah penduduk per satuankawasan perumahan  jiwa/km2 

    regional/lokal

    tingkatketersediaanprasarana

    unit prasarana per jumlahpenduduk per satuankawasan perumahan

    unit/jiwa/km2 

    7 longsor sebaranlongsor

     jumlah lokasi per luas wilayah titiklongsor/

    km2 regional/

    lokalpangaruhlongsor

    besarnya kerugian harta pertitik longsor

    rp/titiklongsor

    besarnya korban per titiklongsor

     jiwa/titiklongsor

    8 hubunganmasyarakatpasca proyek

    kontak sosial frekuensi pertemuanmasyarakat pascapembanguan per satuanwaktu

    kasuskegiatan/

    tahunlokal

    proporsi kk yang terpisahkanoleh proyek pembangunan(jalan, waduk, dll)

    % total

    9 daya dukung produksilahan

    ton per hektar per tahunton/ha/th

    regional/lokal

    tambahanpenduduk

    pertambahan jumlahpenduduk yang dapat tinggaldikawasan yang bersih dansehat

     jiwa/km2 

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    33/74

    28 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan

    10 dayatampung

    tingkatpenyerapanlimbah

    beban limbah yang bisadiserap lingkungan per tahun ton/th

    regional/lokalpekarangan

    bangunan

    proporsi luas lantai bangunan

    terhadap luas lahanpekarangan

    % total

    11 cadangan airtanah

    resapan air luas daerah resapan air yangtersedia

    ha/kawasan

    regional/lokal

    imbuh air(recharge)

    proporsi air permukaan yangmasuk kedalam lapisanpembawa air

    % total airlarian (run-

    off)kecepatan infiltrasi airkedalam tanah

    l/dt/m

    12 keberlanjutan ruang, tanah,dan lahan

    luas ruang terbuka yag dapatdipertahankan untuk generasimendatang

    km2 

    regional/lokal

    proporsi lahan budidaya danlindung yang dapatdipertahankan untuk generasimendatang

    % totallahan

    proporsi ruang terbuka hijaupermukiman

    % total kwspermukiman

    kantong airdan kawasanlindung

    luas kantong air alami yangdapat dipertahankan untukgenerasi mendatang

    ha/kawasan

    luas kawasan lindung yangdapat dipertahankan untukgenerasi mendatang

    ha/kawasan

    13 keseimbangan tingkat

    keseimbangan

    proporsi lingkungan binaan

    dan lingkungan alam

    % total

    kawasan regional/lokal

    proporsi kemampuanproduksi dengan konsumsi

    % totalproduksi

    proporsi supply  dankebutuhan (demand )

    % totalsupply  

    14 kelestarianlingkungan

    RTH proporsi rth disekitarbangunan dilingkunganbangunan gedung

    % luaspekarangan

    regional/lokal

    sumberdaya proporsi ketersediaan &penghematan air di bangunangedung

    m3/hari/kapita

    proporsi ketersediaan &penghematan energi di

    bangunan gedung

    kva/hari/kapita

    volume air alami yang dapatdipertahankan dalam satukawasan

    m3/ha

    15 ekoregion statusperlindungankawasan

     jumlah kawasan perumahan yang memiliki perlindunganberdasarkan karakteristiksumberdaya, ekosistem,kondisi geografis, budayamasyarakat, dan kearifanlokal

    unitkawasan

    unsurekoregion

     jumlah unsur ekoregion yangmemberi perlindungan per

    kawasan

    unsur/

    kawasan regional/lokal jumlah unsur yang memberiperlindungan RTH

    unsur/RTH

    16 keaneka-ragamanhayati

    flora banyaknya jenis tanaman diRTH infrastruktur PU

     jenis/RTHregional/

    lokalkerapatan tanaman per RTH  jumlah/ha

    fauna indeks plankton & bentos dikawasan permukiman

    indeks

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    34/74

    29 dari 69

    No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala

    Pemetaan

     jenis satwa langka dilindungidi sekitar permukiman

     jenis/kws

    17 kebisingan tingkatkebisingan

     jumlah kasus kebisingan yangmelampaui standar kesehatan

    kasus/hari lokal

    angka kebisingan rata ratakawasan permukiman

    db regional/lokal

    18 kebauan tingkatkebauan

    angka kebauan rata ratakawasan permukiman

    indekskebauan

    lokal

     jumlah kasus kebauan yangmelampaui standar

    kasus/tahun

    regional/lokal

    19 bangunan air kontribusipadapenyediaanair baku

    kontribusi terhadappenyediaan air baku per jenisperuntukan

    % total/peruntukan

    air

    regional/lokal

    kontribusipadaperlindunganlingkungan

    kontribusi terhadappengamanan pantai per kapitatahun

     jiwa/tahun

    kontribusi terhadappengendalian erosi dansedimentasi per tahun

    ton/tahun

    kontribusi terhadappengendalian banjir per tahun

    ha/tahun

    20 sarana/prasaranapermukiman

    kontribusipadapenyehatanlingkungan

    1.  penyehatan lingkunganpermukiman

    2.  penyediaan air minum3.  pengendalian pencemaran

    limbah domestik4.  pengurangan volume

    sampah tiap tahun

    5.  pengendalian pencemaranudara

    1.  IPLP/ha2.  m3/hari/

    ha airminum

    3.  m3/hari/ha

    limbah

    4.  m3/tahusampah5.  ISPU/ha

    regional/

    lokal

    kontribusipadakenyamanandanproduktifitas

    indeks kebersihan dankesehatan lingkungan perkawasan permukiman Indeks

    21 ruang air luas prosentase luas ruang air(rawa pantai, rawa lebak, situ,dll) yg tersedia dalam kawasan

    % luaskawasan

    regional/lokalprosentase luas ruang air

    (rawa pantai, rawa lebak, situ,

    dll) yang hilang dalamkawasan/tahun

    % luaskawasan/

    tahun

    22 hutan pantai luas luas hutan pantai alami(cemara, bakau, dll) yangtersedia

    ha/kawasanregional/

    lokalsebaran proporsi hutan pantaiterhadap ruang terbuka hijau(RTH)

    % total RTH

    23 bukitpelarian/penyelamatan(escape hill)  

    lokasi junlah lokasi bukit terdekat yang dapat dipakai lokasitujuan penyelamatan

    lokasi/kawasan regional/

    lokalpengungsi jumlah pengungsi yang dapat

    ditampungorang/lokasi

    24 sand dune lokasi panjang sand dune /lokasi km/lokasi regional/lokalsatwa jumlah jenis satwa yang dapat

    hidup di habitat pasir jenis/lokasi

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    35/74

    30 dari 69

    FORMAT BContoh panduan wawancara pemetaan sosial ekonomi dan lingkungan bidang

    pekerjaan umum

    Aspek Sosial

    1 Partisipasi

    a). Bagaimana wujud partisipasi (uang, tenaga, barang dan pikiran) dalamperencanaan, pelaksanaan, pengawasan, operasi dan pemeliharan?

    b). Bagaimana tingkat partisipasi (tinggi/sedang/rendah) dalamperencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengawasan, operasi danpemeliharaan?

    2 Kebakaran

    a). Bagaimana frekuensi kejadian kebakaran per tahun per peruntukankawasan?b). Bagaimana proporsi luas kebakaran terhadap luas wilayah/kawasan?

    3 Ketersediaan

    a). Berapa persentase penduduk terlayani?b). Berapa volume air baku yang tersedia di wilayah penelitian?c). Berapa banyak fasilitas dan utilitas yang tersedia di wilayah penelitian?

    4 Kemacetan (lalu lintas)

    a). Berapa lama waktu tempuh perjalanan ke tempat tujuan?b). Berapa panjang antrian kendaraan yang terjadi di ruas jalan utama

    wilayah penelitian?

    5 Aksesibilitas

    a). Seberapa sering masyarakat melakukan perjalanan di wilayah penelitiandalam satu bulan?

    b). Berapa persen produk/hasil bumi terpasarkan dari wilayah ini?c). Berapa persen partisipasi angkatan kerja diwilayah ini?

    6 Kumuh Kota

    a). Berapa jumlah penduduk di kawasan perumahan ini?b). Berapa luas kawasan perumahan ini?

    c). Berapa banyak prasarana dan sarana lingkungan perumahan yang ada?7 Bangunan Gedung

    a). Berapa banyak bangunan gedung di wilayah ini?b). Berapa luas wilayah penelitian?c).  Apa saja kategori bangunan gedung di wilayah penelitian? (baru,

    bertingkat, darurat, lama, negara, fungsi khusus, umum, sederhana,niaga, tertentu, induk, khusus)

    d). Berapa banyak pengguna bangunan gedung di wilayah penelitian?

    8 Rumah

    a). Berapa jumlah rumah diwilayah ini?b). Apa saja jenis rumah yang ada di wilayah penelitian? (komersial,

    swadaya, umum, khusus, negara, rusun umum, rusun khusus, rusunnegara, rusun komersial)  

    c). Berapa banyak pengguna/penghuni rumah di wilayah penelitian?

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    36/74

    31 dari 69

    9 Keselarasan

    a). Berapa jumlah kasus perbedaan kepentingan antara manusia denganlingkungannya di wilayah penelitian?

    b). Berapa jumlah kasus perbedaan materi muatan dalam pengusulanproduk pengaturan?

    10 Kenyamanan

    a). Berapa Jumlah kegiatan sosial masyarakat yang diselenggarakan pertahun?

    b). Berapa jumlah kegiatan perekonomian masyarakat yangdiselenggarakan per tahun?

    c). Berapa jumlah kegiatan pembangunan di wilayah penelitian yang dapatdiselenggarakan per tahun?

    11 Kekeluargaan

    a). Berapa banyak kontak antar keluarga yang terjadi selama satu tahun?b). Berapa banyak transaksi antar keluarga yang terjadi selama satu

    tahun?

    12 Kemandirian

    a). Berapa banyak kegiatan yang diprakarsai masyarakat selama satutahun?

    b). Berapa banyak program/kegiatan yang dilaksanakan secara swadayamasyarakat?

    c). Berapa proporsi kegiatan swadaya masyarakat di wilayah penelitian?

    13 Keteraturana). Berapa Jumlah pelanggaran lalau lintas oleh pengguna jalan selama

    satu tahun?b). Berapa proporsi pengaturan lalu lintas yang dapat memberi bimbingan

    kepada masyarakat?

    14 Modal Sosial

    a). Berapa banyak kegiatan yang dikerjakan atas dasar saling percaya antarwarga (contoh : adanya trust atar pengelola pasar dengan pedagang)

    b). Berapa banyak jalinan kerjasama yang tercipta antar warga selama 3tahun terakir?

    c). Berapa banyak aturan sosial masyarakat yang tersedia (sanksi/hadiah) ,dan telah digunakan acuan untuk membimbing perilaku masyarakat

    15 Konektivitas

    a). Berapa jumlah variasi moda transportasi yang ada di wilayah ini?b). Berapa jenis variasi moda transportasi yang ada di wilayah ini?c). Adakah konektivitas antara kerja bakti dengan kualitas lingkungan di

    wilayah ini?

    16 keamanan

    a). Berapa kasus kriminalitas yang terjadi selama satu tahun?

    b). Bagaimana akses masyarakat ke sarana pos jaga?c). Bagaimana akses masyarakat ke petugas keamanan?

    17 Kehati-hatian

    a). Berapa Jumlah keputusan yang dihasilkan selama satu bulan atau satutahun?

    b). Berapa Jumlah produk pengaturan yang diterbitkan selama satu tahun?

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    37/74

    32 dari 69

    18 Keadilan

    a). Berapa Jumlah kasus ketidak adilan yang terjadi selama satu tahun?b). Berapa besar proporsi pemberian peluang atau kesempatan kepada MBR

    untuk menikmati hasil pembangunan?c). Berapa besar proporsi masyarakat yang dapat berpartisipasi atauterlibat dalam pengambilan keputusan?

    19 Kesadaran

    a). Berapa banyak kegiatan menjaga kebersihan yang diprakarsaimasyarakat selama satu tahun?

    b). Berapa besar proporsi volume sampah yang dikelola oleh masyarakatsecara swadaya?

    20 Kemudahan

    a). Berapa lama penyelesaian administrasi yang diberikan lembagapemerintah?

    b). Bagaimana akses masyarakat terhadap hasil pembangunan?

    21 Persepsi terhadap pembangunan

    a). Berapa banyak kasus ketakutan atau keraguan masyarakat terhadapprogram pembangunan saat ini (eksisting)?

    b). Berapa banyak kasus ketakutan atau keraguan masyarakat terhadapsuatu program pembangunan yang akan datang?

    c). Berapa besar proporsi aspirasi masyarakat terhadap rencanapembangunan yang disampaikan selama satu tahun

    d). Berapa besar proporsi kasus penerimaan, penolakan, netralitas yangdisampaikan masyarakat?

    22 Persepsi terhadap Kesejahteraan

    a). Berapa besar respons masyarakat terhadap tingkat pendapatan?b). Bagaimana pendapat masyarakat terhadap akses pelayanan pendidikanc). Bagaimana pendapat masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatand). Bagaimana pendapat masyarakat terhadap akses perumahane). Bagaimana pendapat masyarakat terhadap akses fasilitas publik

    23 Integrasi Sosial

    a). Bagaimana Rasio tempat ibadah dengan penduduk di wilayahpenelitian?

    b). Berapa Jumlah Kejadian konflik antar agama, antar antar etnik, antarpenduduk, antar desa/permukiman

    c). Berapa Jumlah kejahatan yang terjadi selama satu tahun?d). Berapa jumlah kejahatan untuk setiap kategorinya?e). Seberapa sering Forum antar umat beragama diselenggarakan?f).  Seberapa sering Forum Lintas Kelompok diselenggarakan?g). Bagaimana tata hubungan di antara lembaga, bila ditinjau dari besarnya

    otoritas, potensi kapital sumber daya, derajat kepentingan, tingkatkemudahan akses dan informasi, tingkat kriminalitas, tingkat Segregasisosial, dan tingkat Segregasi spasial?

    24 Perilaku

    a). Seberapa sering terjadinya kasus tindakan masyarakat yangdestruktif/negatif?

    b). Seberapa sering ditemukan kasus tindakan masyarakat yangkonstruktif/positif?

    c). Seberapa sering ditemukan tindakan pemanfaatan kearifan lokal?

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    38/74

    33 dari 69

    25 Lembaga Sosial

    a). Berapa Jumlah organisasi profesi yang ada?b). Berapa Jumlah organisasi petani/perkebunan/peternak/KelompokTani

    Hutan/nelayan yang ada di wilayah penelitian?c). Berapa Jumlah organisasi massa (contoh: FPI, FBR, Forkabi, NU,Muhammadiyah, KNPI) yang ada di wilayah penelitian?

    d). Berapa Jumlah organisasi sosial (contoh: Karang Taruna, PKK) yangbergiat di wilayah penelitian

    e). Berapa jumlah Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang adadiwilayah penelitian?

    f).  Berapa Jumlah Lembaga Adat di wilayah penelitian?

    26 Demografi

    a). Berapa Jumlah penduduk setiap desa

    b). Berapa Jumlah rumah tanggac). Berapa Jumlah KK berdasarkan kartu keluargad).  Jumlah penduduk dan luas wilayahe). Berapa Rasio jumlah laki-laki dan perempuan berdasarkan kategori Usia

    Balita ( 56 tahun)

    f).  Berapa rasio penduduk masuk dan keluar?g). Persentase Jumlah Pertumbuhan Penduduk

    27 Kelestarian

    a). Banyaknya bangunan peninggalan sejarah yang dilestarikan per satuan

    waktub). Banyaknya budaya lokal yang dilestarikan per kawasan

    28 Keterbukaan

    a).  Seberapa mudah akses masyarakat terhadap Informasi tata ruang?b).  Seberapa mudah akses masyarakat terhadap Informasi kondisi

    Sumberdaya Air?c).  Seberapa mudah akses masyarakat terhadap Informasi

    penyelenggaraan jaland).  Seberapa mudah akses masyarakat terhadap informasi terhadap hasil

    pembangunan infrastruktur?

    29 Kebersamaana).  Berapa proporsi keterlibatan masyarakat dalam penyediaan

    Infrastruktur?b).  Berapa proporsi keterlibatan masyarakat dalam operasi dan

    pemeliharaan infrastruktur?

    30 Kepentingan Umum

    a). Berapa proporsi infrastruktur dimanfaatkan untuk kepentingan umum?b). Seberapa mudah akses penduduk ke infrastruktur untuk kepentinganumum?

    31 Kapasitas Hukuma). Berapa Jumlah sertiifikat untuk lahan milik masyarakat?b). Berapa proporsi Sertifikat hak kepemilikan lahan oleh masyarakat?c). Berapa proporsi sertifikat untuk hunian rumah?

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    39/74

    34 dari 69

    32 Ketertiban

    a). Berapa proporsi muatan aturan yang mengatur aspek tertippenyelenggaraan infrastruktur PU?

    b). Berapa banyak kasus pelanggaran aturan per tahun?

    33 Tata Kelolaa). Kategori kualitas (baik, cukup baik, kurang baik, tidak baik)b). Kategori manfaat (mempercepat, cukup, kurang, tidak berpengaruh)

    34 Kesehatan

    a). Berapa jumlah Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, PuskesmasPembantu,

    b). Berapa Jumlah pasien per bulanc). Berapa Jumlah Penderita ISPA, Muntahber, Kolera selama satu tahun?d). Berapa besar Angka Kematian Ibu?e). Berapa besar Angka Kematian Anak?

    f).  Berapa Rasio dokter per penduduk?g). Berapa Rasio Bidan per penduduk?h). Berapa Rasio paramedis per penduduk?i).  Berapa Rasio Sarana MCK per rumah tangga? j).  Berapa Sarana Air Bersih per rumah tanggak). Berapa Sarana Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS)l).  Berapa Sarana Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS)

    35 Pendidikan

    a).  Berapa Jumlah Penduduk Melek Hurufb).  Berapa Jumlah Murid Putus Sekolah SD

    c).  Berapa Jumlah Murid Putus Sekolah SMPd).  Berapa Jumlah penduduk tamat SDe).  Berapa Jumlah penduduk tamat SMPf).  Berapa Jumlah penduduk tamat SMAg).  Berapa Jumlah penduduk tamat D3/S1h).  Berapa Jumlah penduduk pasca sarjanai).  Berapa Jumlah Bangunan PAUD/TK j).  Berapa Jumlah Bangunan Sekolah Dasar/ sederajatk).  Berapa Jumlah Bangunan SMP/ sederajatl).  Berapa Jumlah Bangunan SMA/sederajatm).  Berapa Jumlah Bangunan Akademi/PT

    n).  Berapa Rasio guru-murid tingkat SD/ sederajato).  Berapa Rasio guru-murid tingkat SMP/ sederajatp).  Berapa Rasio guru-murid tingkat SMA /sederajat

    Aspek Ekonomi

    1 Kondisi Geografis (termasuk luas area)

    a). Bagaimana posisi Lintang/Bujur (letak geografis) wilayah penelitian?b). Berapa persentase Luas Lahan Pertanian dibandingkan luas lahan total

    wilayah penelitian?c). Berapa persentase Luas Lahan Non Pertanian dibandingkan luas lahan

    total wilayah penelitian?d). Berapa jumlah Desa/Kel/Kecamatan/Kab di wilayah penelitian?e). Berapa ketinggian diatas permukaan air laut (dpal) ?f). Bagaimana kemiringan permukaan tanah di wilayah penelitian?

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    40/74

    35 dari 69

    2 Keandalan

    a). Berapa proporsi kerusakan di wilayah penelitian?b). Berapa biaya perbaikan kerusakan per unit sektor setiap tahunnya?

    c). Berapa proporsi Infrastruktur yang sesuai standar?d). Berapa proporsi Bangunan Gedung yang dibangun sesuai standar?e). Berapa proporsi Jalan yang memenuhi standar atau termasuk kategori

    mantap?f). Berapa proporsi jaringan irigasi yang berfungsi baik?g). Berapa proporsi prasarana ABPLP yang memenuhi standar pelayanan?

    3 Kemantapan (Jalan)

    a). Berapa proporsi jalan yang retak maupun yang berlubang terhadappanjang maupun luas permukaan jalan?

    b). Berapa panjang jalan yang belum dilengkapi dangan saluran tepi jalan?

    c). Berapa indeks kehalusan permukaan jalan di ruas rusa jalan utama?(menggunakan standar IRI/international roughness index  

    4 Pelayanan infrastruktur

    a). Berapa panjang jalan yang dibangun/ditingkatkan fungsinya setiaptahun?

    b). Berapa proporsi Idle capacity infrastruktur yang telah dibangun?  c). Berapa besar kapasitas idlenya?

    5 Kerusakan

    a). Berapa persentase kerusakan infrastruktur PU di kawasan penelitian?b). Berapa besar nilai kerusakan infrastruktur PU di kawasan ini?

    6 Kemacetan (Lalu lintas)

    a). Berapa lama waktu yang diperlukan sampai tujuan?b). Berapa panjang antrian kendaraan maksimum yang pernah terjadi?c). Berapa lama antrian tersebut dapat terurai kedalam kondisi normal

    (lancar)?

    7 Aksesibilitas

    a). Berapa akses penduduk terhadap prasarana jalan di kawasanpenelitian?

    b). Berapa persentase produk/hasil bumi di kawasan penelitian yang dapatdipasarkan selama satu tahun?

    c). Berapa persen penduduk yang dapat mengisi peluang kerja? (diukurdengan angka Tingkat partisipasi angkatan kerja/TPAK)

    8 Konektivitas

    a). Seberapa erat konektivitas ketersediaan prasarana transportasi denganpemasaran hasil produk kawasan

    b). Berapa nilai ekonomi konektivitas transportasi terhadap luas kawasanpenelitian maupun terhadap harga jual produk?

    9 Keterpaduan

    a). Berapa jumlah program/kegiatan yang dilaksanakan untukpembangunan kawasan?

    b). Berapa proporsi dana pusat, propinsi, kab, kota, swasta, masyarakat yang dapat dan/atau telah dialokasikan untuk pembangunan kawasan?

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    41/74

    36 dari 69

    10 Keterjangkauan

    a). Berapa proporsi MBR di kawaswan penelitian yang dapat menghunirumah murah?

    b). Berapa proporsi MBR di kawasan penelitian yang dapat menghunirumah susun sewa?c). Berapa proporsi MBR di kawasan penelitian yang dapat menerima

    pelayanan Tangki Air dan Hidran Umum (TAHU) ?

    11 Produktifitas

    a). Berapa Nilai Output kegiatan per kapita?b). Berapa Nilai Penerimaan sektor per kapita?

    12 Nilai Ekonomi

    a). Barapa nilai biaya pokok produksi (BPP) pembangunan infrastruktur

    PU?b). Berapa kapasitas minimum untuk investasi infrastruktur reservoir air

    baku?c). Berapa nilai ekonomi Instalasi Air Minum atau Air Limbah

    13 Pendapatan

    a). Berapa PDB tahunan di kawasan penelitian?b). Berapa PDB Sektoral tahunan (lihat BPS, 9 sektor)c). Berapa pertumbuhan PDB tahunan di kawasan penelitian?d). Berapa Pertumbuhan PDB sektoral tahunan di kawasan penelitian?e). Berapa PDRB tahunan di kawasan penelitian?

    f). Berapa PDRB Sektoral tahunan di kawasan penelitian?g). Berapa Pertumbuhan PDRB tahunan di kawasan penelitian?h). Berapa Pertumbuhan PDRB Sektoral tahunan di kawaswan penelitian?i). Berapa Pertumbuhan PAD tahunan di kawasan penelitian? j). Berapa Pendapatan per kapita tahunan di kawasan penelitian?

    14 Potensi Ekonomi Primer

    a). Berapa Jumlah produksi padi selama satu tahun?b). Berapa Jumlah produksi non padi (jagung, sagu, umbi-umbian, dsb.)

    selama satu tahun?c). Berapa Produktifitas padi per musim tanam (MT) ?

    d). Berapa Volume Total Galian Golongan-C selama satu tahun?15 Belanja infrastruktur

    a). Berapa Persentase belanja infrastruktur PU terhadap total belanjapemerintah?

    b). Berapa Persentase belanja kebinamargaan terhadap total belanjapemerintah untuk infrastruktur PU ?

    c). Berapa Persentase belanja keciptakaryaan terhadap total belanjapemerintah untuk infrastruktur PU?

    d). Berapa Persentase belanja keairan terhadap total belanja pemerintahuntuk infrastruktur PU?

    16 Penduduk & Katenaga kerjaan

    a). Berapa Rasio laki-laki/Perempuan terhadap total penduduk ?b). Berapa Persentase Penduduk berdasarkan Kelompok umur (1- 14 tahun,

    15-64 tahun, >65 tahun) ?c). Berapa Persentase Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan (SD, SMP,

    SMA, PT) ?

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    42/74

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    43/74

    38 dari 69

    22 Tata Kelola

    a). Berapa poroporsi program yang memenuhi prinsip prinsip partisipasi,

    transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan keadilanb). Berapa besarnya peningkatan efisiensi penyelenggaraan infrastruktursetiap tahunnya?

    23 Kemitraan

    a). Berapa besarnya penghematan biaya operasi dan pemeliharaanb). Berapa besarnya peningkatan keuntungan rata rata per anggota mitra

    per tahun

    24 Akuntabilitas

    a). Berapa proporsi realisasi pembangunan fisik terhadap rencananya?b). Berapa proporsi kesesuaian proses dengan standar yang ditetapkan?c). Berapa proporsi kesesuaian pemanfaatan anggaran biaya terhadap

    rencananya?

    25 Kesejahteraan

    a). Berapa proporsi pemenuhan kebutuhan masyarakat?b). Berapa proporsi masyarakat yang masuk kategori sejahtera setiap

    tahunnta?

    26 Keefisienan

    a). Berapa Rasio output terhadap input infrastruktur ke-PU-an?b). Berapa Rasio output/input infrastruktur Sumberdaya Air?c). Berapa Rasio output/input infrastruktur AB-PLP?d). Berapa Rasio output/input infrastruktur jalan jembatan?

    27 Pekerjaan

    a). Berapa Rasio pekerjaan utama terhadap pekerjaan sampingan?b). Bagaimana distribusi masyarakat berdasarkan jenis mata

    pencahariannya?

    28 Pendapatan

    a). Berapa Pendapatan Total keluarga per bulan?b). Berapa Jumlah Pendapatan dari pekerjaan Utama?c). Berapa Jumlah Pendapatan dari pekerjaan sampingan?

    29 Pengeluaran rumah tangga

    a). Berapa Jumlah pengeluaran konsumsi pangan?b). Berapa jumlah pengeluaran konsumsi sandang (pakaian, alaskaki, dan

    tutup kepala)?c). Berapa Jumlah pengeluaran Transportasi?d). Berapa Jumlah Pengeluaran Pendidikan?e). Berapa Jumlah pengeluaran kesehatan?f). Berapa Jumlah pengeluaran listrik, gas, dan atau air minum?g). Berapa Jumlah pengeluaran pajak dan iuran (tahunan) ?h). Berapa Jumlah pengeluaran untuk keperluan hajat bumi, keperluan

    pesta dan upacara/kenduri, dsb. (tahunan) ?

    30 Aktivitas Pertanian (khusus untuk RT petani)

    a). Berapa Indeks Penanaman ?b). Berapa Produktifitas lahan pertanian selama satu tahun?c). Berapa Jumlah Produksi Pertanian selama satu tahun?

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    44/74

  • 8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling

    45/74

    40 dari 69

    7 Longsor

    a). Berapa Jumlah Lokasi longsor?b). Berapa b