permenpu 45 2007 pedoman teknis pembangunan bgn

45
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara permen pu nomor 45/ prt/ m/ 2007 DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Upload: syaifudin-ishar

Post on 21-Oct-2015

200 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara

permen pu nomor 45/ prt/ m/ 2007

DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Page 2: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

BANTUAN TEKNISBANTUAN TEKNIS

dengan maksud:

membina dan mengatur penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung,

dengan maksud:

membina dan mengatur penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung,

yang bertujuan:

terwujudnya bangunan gedung yang fungsional, aman, nyaman, sehat, serta seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya; dan

terwujudnya tertib penyelenggaraan bangunan gedung.

adalah upaya memberdayakan pihak-pihak terkait dalam hal adalah upaya memberdayakan pihak-pihak terkait dalam hal teknis baik berupa bantuan tenaga, informasi, maupun teknis baik berupa bantuan tenaga, informasi, maupun

percontohan.percontohan.

adalah upaya memberdayakan pihak-pihak terkait dalam hal adalah upaya memberdayakan pihak-pihak terkait dalam hal teknis baik berupa bantuan tenaga, informasi, maupun teknis baik berupa bantuan tenaga, informasi, maupun

percontohan.percontohan.

Page 3: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Lingkup Lingkup BANTUAN TEKNISBANTUAN TEKNIS

Lingkup Lingkup BANTUAN TEKNISBANTUAN TEKNIS1.Bantuan Tenaga:1.Bantuan Tenaga:

2.Bantuan Informasi:2.Bantuan Informasi:

Pemimpin Proyek;

Panitia; Pengelola

Teknis.

Pemimpin Proyek;

Panitia; Pengelola

Teknis. Peraturan, Pedoman/

Petunjuk/Standar Teknis; Advis Teknis; Rekomendasi.

Peraturan, Pedoman/ Petunjuk/Standar Teknis;

Advis Teknis; Rekomendasi.

3.Bantuan Percontohan:

3.Bantuan Percontohan: Model Pengaturan

(RTBL,; Fisik.

Model Pengaturan (RTBL,;

Fisik.

Tenaga Teknis;

Narasumber; Penatar/

penyuluh.

Tenaga Teknis;

Narasumber; Penatar/

penyuluh.

Page 4: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

SKB MENKEU,MENPUTL,

KETUA BAPPENAS tahun 1970

SKB MENKEU,MENPUTL,

KETUA BAPPENAS tahun 1970

KepMenPUNo.

281/KPTS/79

KepMenPUNo.

281/KPTS/79

KEPUTUSAN DIREKTUR

JENDERAL CIPTA KARYA tentang

Pedoman Standarisasi dan

Pedoman Operasional

Penyelenggaraan Pembangunan

Bangunan Gedung Negara

dari tahun 1979 sd. 1993

KEPUTUSAN DIREKTUR

JENDERAL CIPTA KARYA tentang

Pedoman Standarisasi dan

Pedoman Operasional

Penyelenggaraan Pembangunan

Bangunan Gedung Negara

dari tahun 1979 sd. 1993

Dirjen CK menetaapkaan Harga Satuan per-M2 dan Pedoman

Operasional

Dirjen CK menetaapkaan Harga Satuan per-M2 dan Pedoman

Operasional

SKB MENKEU dan KETUA BAPPENAS tahun 1979

SKB MENKEU dan KETUA BAPPENAS tahun 1979

Harga Satuan per-M2 dan Pedoman

Operasional ditetapkan

secara periodik oleh Dirjen CK

Dep, PU.

Harga Satuan per-M2 dan Pedoman

Operasional ditetapkan

secara periodik oleh Dirjen CK

Dep, PU.

SEB MENKEU dan KETUA BAPPENAS

SEB MENKEU dan KETUA BAPPENAS

SEB MENKEU dan KETUA

BAPPENAS tahun 1997

SEB MENKEU dan KETUA

BAPPENAS tahun 1997

KEPPRES 16/1994

KEPPRES 16/1994

Harga Standar untuk pelbagai

jenis barang dan kegiatan

ditetaapkan secara khusus secara berkala oleh

BAPPENAS dan DEP. KEU.

Harga Standar untuk pelbagai

jenis barang dan kegiatan

ditetaapkan secara khusus secara berkala oleh

BAPPENAS dan DEP. KEU.

Pembagunan gedung negara

untuk keperluan dinas mengikuti

PEDOMAN TEKNIS dari Dep. PU.

Pembagunan gedung negara

untuk keperluan dinas mengikuti

PEDOMAN TEKNIS dari Dep. PU.

Pedoman Teknis masih dalam

taraf penyelesaian Dep. PU. cq.

DCJK.

Pedoman Teknis masih dalam

taraf penyelesaian Dep. PU. cq.

DCJK.

KEPUTUSAN DJCK

295/KPTS/CK/97

KEPMEN KIMPRASWIL332/KPTS/M/

2002PERMEN PU

45/PRT/M/2007tentang

PEDOMAN TEKNIS

PEMBANGUNAN BANGUNAN

GEDUNG NEGARA

KEPUTUSAN DJCK

295/KPTS/CK/97

KEPMEN KIMPRASWIL332/KPTS/M/

2002PERMEN PU

45/PRT/M/2007tentang

PEDOMAN TEKNIS

PEMBANGUNAN BANGUNAN

GEDUNG NEGARA

DASAR HUKUM Pengaturan BGNDASAR HUKUM Pengaturan BGN

Page 5: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

DASAR HUKUM Pengaturan BGNDASAR HUKUM Pengaturan BGN1. PP No. 36 tahun 2005, tentang

Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 tahun 2002, bahwa penyelenggaraan bangunan gedung negara diatur oleh Menteri PU. {Ps.5 ayat (8)} 2. PP No. 38 tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, bahwa penetapan kebijakan pembangunan serta pengelolaan gedung dan rumah negara merupakan urusan Pemerintah.

Page 6: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Pedoman Teknis Pembangunan

Bangunan Gedung Negara

Pedoman Teknis Pembangunan

Bangunan Gedung Negara

Page 7: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Tujuan:Tujuan:Tujuan:Tujuan: Terwujudnya bangunan gedung

negara yang fungsional, aman, sehat, nyaman, MUDAH (selamat, efisien), serta serasi dan seimbang dengan lingkungannya,

Terwujudnya penyelenggaraan bangunan gedung negara yang tertib, efektif, dan efisien.

Maksud:Maksud:Maksud:Maksud:Sebagai petunjuk pelaksanaan bagi para penyelenggara pembangunan bangunan gedung dan rumah negara

Page 8: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

PENGERTIANPENGERTIAN

Bangunan Gedung NegaraBangunan Gedung Negara: : adalah bangunan gedung adalah bangunan gedung untuk keperluan dinasuntuk keperluan dinas yang yang menjadi/akan menjadimenjadi/akan menjadi milik milik negaranegara dan dibangun dengan dan dibangun dengan sumber pembiayaan sumber pembiayaan APBNAPBN, , dan atau sumber pembiayaan dan atau sumber pembiayaan lainnya.lainnya.

Page 9: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

KLASIFIKASI BGNKLASIFIKASI BGNKLASIFIKASI BGNKLASIFIKASI BGN

STANDAR LUAS BGNSTANDAR LUAS BGNSTANDAR LUAS BGNSTANDAR LUAS BGN

STANDAR HARGASTANDAR HARGASTANDAR HARGASTANDAR HARGA

PERSYARATAN TEKNISPERSYARATAN TEKNISPERSYARATAN TEKNISPERSYARATAN TEKNIS

PENYELENGGARA PEMBANGUNANPENYELENGGARA PEMBANGUNANPENYELENGGARA PEMBANGUNANPENYELENGGARA PEMBANGUNAN

ORGANISASI & TATA LAKSANAORGANISASI & TATA LAKSANAORGANISASI & TATA LAKSANAORGANISASI & TATA LAKSANA

PROSEDUR PEMBANGUNANPROSEDUR PEMBANGUNANPROSEDUR PEMBANGUNANPROSEDUR PEMBANGUNAN

PEMBIAYAAN PEMBANGUNANPEMBIAYAAN PEMBANGUNANPEMBIAYAAN PEMBANGUNANPEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

PERAWATAN/ PEMELIHARAANPERAWATAN/ PEMELIHARAANPERAWATAN/ PEMELIHARAANPERAWATAN/ PEMELIHARAAN

PEMBINAAN & WASTEKPEMBINAAN & WASTEKPEMBINAAN & WASTEKPEMBINAAN & WASTEK

SPESIFIKASI SPESIFIKASI TEKNISTEKNIS

SPESIFIKASI SPESIFIKASI TEKNISTEKNIS

TATA CARA TATA CARA PENYELENGGARAANPENYELENGGARAAN

TATA CARA TATA CARA PENYELENGGARAANPENYELENGGARAAN

MATERI MATERI PTPBGNPTPBGN

Page 10: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

MATERI MATERI PTPBGNPTPBGNKLASIFIKASI BGNKLASIFIKASI BGNKLASIFIKASI BGNKLASIFIKASI BGN

STANDAR LUAS BGNSTANDAR LUAS BGNSTANDAR LUAS BGNSTANDAR LUAS BGN

PERSYARATAN TEKNISPERSYARATAN TEKNISPERSYARATAN TEKNISPERSYARATAN TEKNIS

PENYELENGGARA PEMBANGUNANPENYELENGGARA PEMBANGUNANPENYELENGGARA PEMBANGUNANPENYELENGGARA PEMBANGUNAN

ORGANISASI & TATA LAKSANAORGANISASI & TATA LAKSANAORGANISASI & TATA LAKSANAORGANISASI & TATA LAKSANA

PEMBANGUNAN TERTENTUPEMBANGUNAN TERTENTUPEMBANGUNAN TERTENTUPEMBANGUNAN TERTENTU

PERAWATAN/ PEMELIHARAANPERAWATAN/ PEMELIHARAANPERAWATAN/ PEMELIHARAANPERAWATAN/ PEMELIHARAAN

PEMBINAAN & WASTEKPEMBINAAN & WASTEKPEMBINAAN & WASTEKPEMBINAAN & WASTEK

PERSYARATAN PERSYARATAN BGNBGN

PERSYARATAN PERSYARATAN BGNBGN

TATA CARA TATA CARA PENYELENGGARAANPENYELENGGARAAN

TATA CARA TATA CARA PENYELENGGARAANPENYELENGGARAAN

TIPE RUMAH NEGARATIPE RUMAH NEGARATIPE RUMAH NEGARATIPE RUMAH NEGARA

PERSYARATAN ADMINISTRASIPERSYARATAN ADMINISTRASIPERSYARATAN ADMINISTRASIPERSYARATAN ADMINISTRASI

KOMPONEN BIAYAKOMPONEN BIAYAKOMPONEN BIAYAKOMPONEN BIAYA

PEMBIAYAAN BGN TERTENTUPEMBIAYAAN BGN TERTENTUPEMBIAYAAN BGN TERTENTUPEMBIAYAAN BGN TERTENTU

PEMBIAYAAN NON STANDARPEMBIAYAAN NON STANDARPEMBIAYAAN NON STANDARPEMBIAYAAN NON STANDAR

PROSENTASE KOMPONEN PEKERJAANPROSENTASE KOMPONEN PEKERJAANPROSENTASE KOMPONEN PEKERJAANPROSENTASE KOMPONEN PEKERJAAN

PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN BGNBGN

PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN BGNBGN

TAHAPAN TAHAPAN PEMBANGUNAN BGNPEMBANGUNAN BGN

TAHAPAN TAHAPAN PEMBANGUNAN BGNPEMBANGUNAN BGN

PERSIAPANPERSIAPANPERSIAPANPERSIAPAN

PERENCANAAN & PELAKSANAANPERENCANAAN & PELAKSANAANPERENCANAAN & PELAKSANAANPERENCANAAN & PELAKSANAAN

PENDAFTARAN BGNPENDAFTARAN BGNPENDAFTARAN BGNPENDAFTARAN BGN

Page 11: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Klasifikasi BGN (perubahan)

BG Kantor yang sudah ada disain prototipe-nya/ sd. 2 lantai/luas sd. 500 m2

Rumah Dinas Tipe C,D, dan E Pelayanan kesehatan: Puskesmas Pendidikan: lanjutan dan dasar sd. 2 lantai

BG Kantor belum ada prototipe-nya/ diatas 2 lantai/ >500 m2

Rumah Dinas Tipe A & B, atau C,D,&E bertingkat Rumah Sakit Klas A & B Universitas/Akademi

Istana Negara/Wisma Negara Instalasi Nuklir Laboratorium Bangunan Monumental

Klas Klas Penggunaan BangunanPenggunaan Bangunan

SEDERHANASEDERHANA

TIDAKTIDAKSEDERHANASEDERHANA

KHUSUSKHUSUS

Page 12: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Tipe B Rumah Negara (perubahan)

Menteri/Kepala Lembaga Tinggi/Tertinggi Negara

Sekjen, Dirjen, Irjen, Kepala Badan Pejabat yang setingkat

Direktur, Kapus, Karo, KaKanwil Pejabat yang setingkat

Kasubdit, Kabag, Kabid Pejabat yang setingkat

Kasi, Kasubag, Kasubdid Pejabat yang setingkat

Kasubseksi Pejabat yang setingkat

Klas Klas Penggunaan BangunanPenggunaan Bangunan

KhususKhusus

AA

CC

DD

EE

BB

250 M2-600 M2

120 M2-350 M2

70 M2 - 200 M2

50 M2 - 120 M2

35 M2 - 100 M2

Page 13: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

• 2. RUMAH NEGARA• Standar luas Rumah Negara

ditentukan sesuai dengan tipe• peruntukannya, sebagai berikut:• Tipe Luas Bangunan Luas lahan *):

• Khusus 400 m2 1.000 m2• A 250 m2 600 m2• B 120 m2 350 m2• C 70 m2 200 m2• D 50 m2 120 m2• E 36 m2 100 m2

• Jenis dan jumlah ruang minimum yang harus ditampung

• dalam tiap Tipe Rumah Negara, sesuai dengan yang

• tercantum dalam Tabel D. Luas teras beratap dihitung 50%,

• sedangkan luas teras tidak beratap dihitung 30%.

*) PENJELASAN• 1. Dalam hal besaran luas lahan telah

diatur dalamRencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkandalam Peraturan Daerah setempat, maka standarluas lahan dapat disesuaikan;

• 2. Dalam hal rumah negara dibangun dalam bentukbangunan gedung bertingkat/rumah susun, makaluas lahan tersebut tidak berlaku, disesuaikandengan kebutuhan sesuai Rencana Tata RuangWilayah;

• 3. Toleransi maksimal kelebihan luas tanahberdasarkan lokasi Rumah Negara:

a. DKI Jakarta : 20 % b. Ibu Kota Provinsi : 30 % c. Ibukota Kab/Kota : 40 % d. Perdesaan : 50 % Perkecualian terhadap butir 3 apabila

sesuaidengan ketentuan RTRW setempat atau letak tanahdisudut

Page 14: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Persyaratan Bangunan Gedung NEGARAPersyaratan Bangunan Gedung NEGARA

Persyaratan Teknis

Tata Bangunan(bangunan gedung dengan lingkungannya)

Keandalan Bangunan Gedung (teknis teknologis bangunan gedung)

Persyaratan Administrasi

Status Hak atas Tanah dan Perizinan

Dokumen-Dokumen

Page 15: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Persyaratan Teknis BGPersyaratan Teknis BG FUNGSIONAL TATA BANGUNAN &

LINGKUNGAN

keselamatan kesehatan kemudahan/aksesibilitas kenyamanan

keselamatan kesehatan kemudahan/aksesibilitas kenyamanan

KEANDALAN

peruntukan dan intensitas bangunan wujud / arsitektur bangunan dan lingkungan dampak lingkungan

Page 16: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

PERATURAN & STANDAR YANG HARUS DIACUPERATURAN & STANDAR YANG HARUS DIACU

KepMen PU No. 441/KPTS/1998 KepMen PU No. 441/KPTS/1998 PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG (PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG (BCIBCI))

KepMen PU No. 441/KPTS/1998 KepMen PU No. 441/KPTS/1998 PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG (PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG (BCIBCI))

SNI-SNI TENTANG BANGUNAN GEDUNGSNI-SNI TENTANG BANGUNAN GEDUNGSNI-SNI TENTANG BANGUNAN GEDUNGSNI-SNI TENTANG BANGUNAN GEDUNG

PERDA SETEMPAT TENTANG BANGUNANPERDA SETEMPAT TENTANG BANGUNANPERDA SETEMPAT TENTANG BANGUNANPERDA SETEMPAT TENTANG BANGUNAN

UNDANG-UNDANG N0 28/2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNGUNDANG-UNDANG N0 28/2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNGUNDANG-UNDANG N0 18/1999, TENTANG JASA KONSTRUKSIUNDANG-UNDANG N0 18/1999, TENTANG JASA KONSTRUKSI

UNDANG-UNDANG N0 28/2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNGUNDANG-UNDANG N0 28/2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNGUNDANG-UNDANG N0 18/1999, TENTANG JASA KONSTRUKSIUNDANG-UNDANG N0 18/1999, TENTANG JASA KONSTRUKSI

KepMen PU No. 468/KPTS/1998 KepMen PU No. 468/KPTS/1998 PERSYARATAN TEKNIS AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN UMUMPERSYARATAN TEKNIS AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN UMUM

DAN LINGKUNGANDAN LINGKUNGAN

KepMen PU No. 468/KPTS/1998 KepMen PU No. 468/KPTS/1998 PERSYARATAN TEKNIS AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN UMUMPERSYARATAN TEKNIS AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN UMUM

DAN LINGKUNGANDAN LINGKUNGAN

Page 17: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung NegaraSpesifikasi Teknis Bangunan Gedung Negara

Jarak antar bangunan, KDB, KLB, Ketinggian dan GSB : sesuai Perda Setempat

Ketinggian langit-langit: 2,60 m’ Kelengkapan S&P: parkir, aksesibilitas, air bersih,

persampahan dan limbah serta Tata Hijau

Lantai: keramik, vinil, tegel PC Dinding Luar: bata, batako diplester & dicat, dan kaca Dinding dalam: bata, batako diplester & dicat, dan

kaca, serta partisi kayu lapis Plafond: kayu lapis dicat Atap: genteng, asbes gelombang, seng atau sirap Kosen/Daun Pintu: kayu klas II dicat, atau aluminium

Pondasi: batu belah, kayu, beton bertulang Struktur Lantai: beton bertulang, baja, kayu klas kuat II Kolom/Balok : beton bertulang, baja, kayu klas kuat II Rangka Atap: kayu klas kuat II, baja

TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN

BAHAN BANGUNAN

STRUKTUR BANGUNAN

Page 18: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Air Bersih: PAM; Mandiri/sumur Drainase dan Pembuangan Kotoran: sesuai

kebutuhan lokasi dengan rencana kota/lingkungan. Sarana PPB Kebakaran: sesuai Kepmen PU 02/85 dan

SNI yang berlaku Penerangan: 100-215 lux/m2 Ventilasi 6-10% luas dinding Penangkal Petir: lokal

Tangga penyelamatan: lebar min. 1,20 m’ Tanda Penunjuk Arah Keluar: jelas dasar putih huruf

hijau Pintu: lebar min. 0,90 m’, satu ruang minimal 2 pintu

dn membuka keluar. Koridor/selasar: lebar min. 1,80 m’.

UTILITAS BANGUNAN

SARANA PENYELEMATAN

Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung NegaraSpesifikasi Teknis Bangunan Gedung Negara

Page 19: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Status Hak atas Tanah Perizinan Bangunan Dokumen Pembiayaan Dokumen Perencanaan Dokumen Pembangunan Dokumen Pendaftaran

PERSYARATAN ADMINISTRASIPERSYARATAN ADMINISTRASI

di catat sebagai asset milik Negara

Page 20: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN

PELELANGAN PENDAFTARANPERSIAPAN PENGHAPUSAN

IMB SLF SLF

PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS

PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN

Tahapan Pembangunan BGNTahapan Pembangunan BGNTahapan Pembangunan BGNTahapan Pembangunan BGN

Page 21: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

BAGAN PROSES PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG BAGAN PROSES PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

PADA UMUMNYAPADA UMUMNYA

UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA

PELESTARIAN

RTRWKAB/KOTA,

RDTRKP

PERSETJ/ REKOM.

INSTANSILAIN

AMDAL

PENYEDIA JASA

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

KETERANGAN : M - MasyarakatKT - Kajian TeknisKI - Kajian IdentifikasiRTB - Rencana Teknis PembongkaranTABG - Tim Ahli Bangunan GedungSLF - Sertifikat Laik Fungsi SLFn - Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi

PERENCANAAN PELAKSANAAN

IMB SLF

PEMBONGKARANPEMANFAATAN

SLFn RTB

PEMBANGUNAN

KT

KI

RTBL

PENDATAAN / PENDAFTARAN

Alur proses utama

Alur proses penunjang

Opsional

07.a / 26

Alur proses utama

Alur proses penunjang

Opsional

Page 22: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

BAGAN PROSES PENYELENGGARAAN BANGUNAN BAGAN PROSES PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG TERTENTUGEDUNG TERTENTU

UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA

PELESTARIAN

RTRWKAB/KOTA,

RDTRKP

PERSETJ/ REKOM.

INSTANSILAIN

AMDAL

PENYEDIA JASA

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

KETERANGAN : M - MasyarakatKT - Kajian TeknisKI - Kajian IdentifikasiRTB - Rencana Teknis PembongkaranTABG - Tim Ahli Bangunan GedungSLF - Sertifikat Laik Fungsi SLFn - Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi

Alur proses utama

Alur proses penunjang

Opsional

PERENCANAAN PELAKSANAAN

IMB SLF

PEMBONGKARANPEMANFAATAN

SLFn RTB

PEMBANGUNAN

KT

KI

RTBL

TABGMM M M MM

TABG TABG TABG TABG TABG

PENDATAAN / PENDAFTARAN

07.b / 26

( REN – LAK )

Page 23: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Pembiayaan Pembiayaan Pembangunan BGN:Pembangunan BGN:

Biaya Pembangunan BGN: Biaya Pekerjaan Standar Biaya Pekerjaan Non Standar

Standar Harga Satuan Tertinggi per M2: Standar Harga BGN Klasifikasi Sederhana dan Tidak

Sederhana Standar Harga Bangunan Rumah Negara Ditetapkan oleh Bupati/Walikota secara berkala/tahun

berdasarkan spesifikasi teknis dan klasifikasi BGN

Komponen Biaya Pembangunan: Biaya Konstruksi Fisik Biaya Perancangan Biaya Pengawasan/Manajemen Konstruksi Biaya Pengelolaan Proyek

Page 24: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Pembiayaan Pembiayaan Pembangunan BGN:Pembangunan BGN:

Pembiayaan Bangunan tertentu: Pembangunan 1 tahun anggaran Pembangunan > 1 tahun anggaran / multy years Bangunan dengan Desain Prototipe Bangunan dengan Desain Berulang

Prosentase Komponen Biaya Pembangunan:Diperhitungkan dari :Biaya Keseluruhan Bangunan = 100%

terhadap masing-masing KLASIFIKASI bangunannya.

Biaya Konstruksi Fisik + 87% Biaya Perancangan + 7% Biaya Pengawasan/Manajemen Konstruksi + 4% Biaya Pengelolaan Proyek + 2%

Page 25: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Biaya Konstruksi Pembayaran dapat dilakukan secara bulanan atau tahapan tertentu yang didasarkan prestasi/ kemajuan pekerjaan fisik di lapangan.

Biaya Manajemen KonstruksiPembayaran didasarkan pada pencapaian prestasi/ kemajuan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi di lapangan, yaitu (maksimum) :

1. Tahap Persiapan/ pengadaan konsultan perencana 5%

2. Tahapan review rencana taknis sampai dengan serah terima dokumen perencanaan 10%

3. Tahap pelelangan pemborong 5%

4. Tahap konstruksi fisik yang dibayarkan berdasarkan prestasi pekerjaan

konstruksi fisik di lapangan s.d. serah terima kedua pekerjaan 80%

Page 26: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Biaya PerencanaanPembayaran didasarkan pada pencapaian prestasi/ kemajuan perencanaan, yaitu (maksimum) :

1. Tahap konsep rancangan 10%

2. Tahapan pra-rancangan 20%

3. Tahap pengembangan 25%

4. Tahap rancangan gambar detail dan penyusunan RKS serta RAB 25%

5. Tahap pelelengan 5%

6. Tahap pengawasan berkala 15%

Biaya PengawasanPembayaran dapat dilakukan secara secara bulanan atau tahapan tertentu yang didasarkanpada pencapaian prestasi/ kemajuan kerjaan konstruksi fisik di lapanganatau penyelesaian tugas dan kewajiban pengawas.

Page 27: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Pembiayaan Pekerjaan Non-StandarPembiayaan Pekerjaan Non-Standar Dihitung berdasarkan rincian volume kebutuhan nyata dan harga pasar yang

wajar, dengan terlebih dahulu berkonsultasi kepada instansi Teknis PU;

Besarnya biaya perencanaan, manajemen konstruksi/pengawasan, dihitung berdasarkan billing-rate;

Besarnya biaya tertinggi pekerjaan non-standar maksimum sebesar dari biaya pekerjaan standar, dan dapat berpedoman pada : 150%

Jenis Pekerjaan Biaya

Alat Pengkondisian Udara 10-20% dari X

Elevator/Escalator 8-12% dari X

Tata Suara (Sound System) 3-6% dari X

Telepon dan PABX 3-6% dari X

Instalasi IT (Informasi&Tekologi) 6-11% dari X

Elektrikal (termasuk genset) 7-12% dari X

Sistem Proteksi Kebakaran 7-12% dari X

Sistem Penangkal Petir Khusus 2-5% dari X

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 2-4% dari X

Interior (termasuk furniture) 15-25% dari X

Gas Pembakaran 1-2% dari X

Gas Medis 2-4% dari X

Pencegahan Bahaya Rayap 1-3% dari X

Pondasi Dalam 7-12% dari X

Fasilitas Penyandang acat & Kebutuhan Khusus 3-8% dari X

Sarana/ Prasarana Lingkungan 3-8% dari X

Page 28: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Tata Cara Pembangunan

Bangunan Gedung Negara

Tata Cara Pembangunan

Bangunan Gedung Negara

Page 29: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Para Pihak dalam Para Pihak dalam Pembangunan BGNPembangunan BGNPara Pihak dalam Para Pihak dalam Pembangunan BGNPembangunan BGN

Pengelola ProyekPengelola ProyekPengelola ProyekPengelola Proyek

Konsultan PerencanaKonsultan PerencanaKonsultan PerencanaKonsultan Perencana

Konsultan MK/PengawasKonsultan MK/PengawasKonsultan MK/PengawasKonsultan MK/Pengawas

KontraktorKontraktorKontraktorKontraktor

PTPTPTPT

Page 30: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Organisasi Proyek BGN:Organisasi Proyek BGN:

Pejbt Pemb Komitmen

Pengelola AdministrasiBendaharawan

Pengelola TeknisPengelola Teknis

Konsultan Perencana

Kontraktor/s

Konsultan MK /Pengawas

DjCK/PU (APBN) DPUProv (APBD Prov) DPUKab/Kota

(APBDKab/Kota)

HUBUNGAN KERJAHUBUNGAN KERJA

PENGGUNA ANGGARAN

Page 31: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Pengelola Teknis Proyek

Untuk APBN: Di pusat oleh unsur DjCK, Kement PU di Pusat, Di daerah oleh unsur Dinas PU Provinsi

(dekonsentrasi) atau unsur Dinas PU Kab/Kota (tugas pembantuan)

Untuk APBD Provinsi: oleh unsur Dinas PU Provinsi atau oleh unsur Dinas PU Kab/Kota (tugas

pembantuan)

Untuk APBD Kab/Kota: oleh unsur Dinas PU Kab/Kota

Page 32: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

HUBUNGAN KERJA HUBUNGAN KERJA PEMBERI TUGAS DAN PEMBERIPEMBERI TUGAS DAN PEMBERI JASAJASA

KONSTRUKSI PBGNKONSTRUKSI PBGN

Dilaksanakan dengan cara

kontrak lumpsum fixed priceyang berarti:

suatu kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga total penawaran yang pasti dan tetap.

daftar volume dan harga (bills of quantitiy/BQ) bersifat tidak mengikat dalam kontrak dan tidak dapat dijadikan dasar perhitungan untuk melakukan pembayaran.

Page 33: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

DESAIN BERULANG

BIAYA PERENCANAAN BANGUNAN DESAIN BERULANG

PENGULANGAN PERTAMA 75% PENGULANGAN KEDUA 65% PENGULANGAN KETIGA 50%

TERHADAP BIAYA PERENCANAAN

KKonsultan onsultan PerencanaPerencana::

Page 34: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Penggunaan Penggunaan KKonsultanonsultan MManajemenanajemen

KKonstruksionstruksi:: Bangunan bertingkatBangunan bertingkat diatas 4(empat) lantaidiatas 4(empat) lantai, dan , dan

atauatau bangunan dengan luas totalbangunan dengan luas total diatas 5.000 m2diatas 5.000 m2, , dan dan

atauatau bangunanbangunan khususkhusus, , dan ataudan atau pembangunan yang melibatkanpembangunan yang melibatkan lebih dari satulebih dari satu

konsultan perencana konsultan perencana atau kontraktor, dan atauatau kontraktor, dan atau pembangunan yang dilaksanakanpembangunan yang dilaksanakan secara secara

bertahapbertahap //multy years multy years karenakarena tidak dapat selesai tidak dapat selesai dalam 1(satu) tahun anggaran.dalam 1(satu) tahun anggaran.

Page 35: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Pembangunan > 1 th. AnggaranPembangunan > 1 th. AnggaranPembangunan > 1 th. AnggaranPembangunan > 1 th. Anggaran

Susun Susun rencana pembiayaan rencana pembiayaan keseluruhan keseluruhan pembangunan pembangunan berdasarkanberdasarkan proyeksi proyeksi standar standar harga yang berlakuharga yang berlaku

Diupayakan dilaksanakan dengan izin Diupayakan dilaksanakan dengan izin multi-years multi-years deri Menteri Keuanganderi Menteri Keuangan

Disusun Disusun kontrak (induk)kontrak (induk) multi-yearsmulti-years Disusun addendum Disusun addendum kontrak tahunan kontrak tahunan

(anak)(anak) Diupayakan Diupayakan perencanaan (dok. lelang) perencanaan (dok. lelang)

selesai pada tahun pertama (untuk selesai pada tahun pertama (untuk induk)induk)

Susun Susun rencana pembiayaan rencana pembiayaan keseluruhan keseluruhan pembangunan pembangunan berdasarkanberdasarkan proyeksi proyeksi standar standar harga yang berlakuharga yang berlaku

Diupayakan dilaksanakan dengan izin Diupayakan dilaksanakan dengan izin multi-years multi-years deri Menteri Keuanganderi Menteri Keuangan

Disusun Disusun kontrak (induk)kontrak (induk) multi-yearsmulti-years Disusun addendum Disusun addendum kontrak tahunan kontrak tahunan

(anak)(anak) Diupayakan Diupayakan perencanaan (dok. lelang) perencanaan (dok. lelang)

selesai pada tahun pertama (untuk selesai pada tahun pertama (untuk induk)induk)

Page 36: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Perawatan & Perawatan & PemelihraanPemelihraan:

Umur bangunan : Umur bangunan : 50 tahun50 tahun, depresiasi , depresiasi 2%/tahun2%/tahun, salvage value minimum , salvage value minimum 20%.20%.

Perawatan : tergantung tingkat Perawatan : tergantung tingkat kerusakan, ringan kerusakan, ringan (30%),(30%), sedang sedang (45%),(45%), atau berat atau berat (65%).(65%).

Penentuan tingkat kerusakan dengan Penentuan tingkat kerusakan dengan rekomendasi Instansi Teknis PU. rekomendasi Instansi Teknis PU.

Pemeliharaan per-m2/tahun BGN Pemeliharaan per-m2/tahun BGN sebesar sebesar 2%2% dari dari harga standar per-m2harga standar per-m2 tertinggi yang berlaku. tertinggi yang berlaku.

Page 37: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

TABEL B1PROSENTASE KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNANBANGUNAN GEDUNG NEGARA KLASIFIKASI SEDERHANA SEDERHAN

A

BIAYA KONSTRUKSI FISIK

(JUTA Rp)

KOMPONENKEGIATAN

s.d100

100s.d250

250s.d

500

500s.d

1.000

1.000s.d

2.000

2.000s.d

5.000

5.000s.d

10.000

10.000s.d

20.000

20.000s.d

50.000

50.000s.d

100.000

100.000s.d

200.000

200.000s.d

500.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. PERENCANAAN KONSTRUKSI (DALAM %)

8.23 8.23s.d6.83

6.83s.d

5.63

5.63s.d

4.65

4.65s.d

3.90

3.90s.d

3.28

3.28s.d

2.82

2.82s.d

2.44

2.44s.d

2.16

2.16s.d

1.94

1.94s.d

1.80

1.80s.d

1.72

2. PENGAWASAN KONSTRUKSI (DALAM %)

5.35 5.35s.d4.62

4.62s.d

3.90

3.90s.d

3.27

3.27s.d

2.73

2.73s.d

2.27

2.27s.d

1.92

1.92s.d

1.65

1.65s.d

1.43

1.43s.d

1.26

1.26s.d

1.18

1.18s.d

1.14

3. PENGELOLAAN PROYEK (DALAM %)

1.75 1.75s.d1.45

1.45s.d

1.16

1.16s.d

0.86

0.86s.d

0.65

0.65s.d

0.50

0.50s.d

0.37

0.37s.d

0.28

0.28s.d

0.21

0.21s.d

0.18

0.18s.d

0.16

0.16s.d

0.14

Page 38: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

TIDAK SEDERHANA

TABEL B2PROSENTASE KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNANBANGUNAN GEDUNG NEGARA KLASIFIKASI TIDAK SEDERHANA

BIAYA KONSTRUKSI FISIK

(JUTA Rp)

KOMPONENKEGIATAN

s.d100

100s.d250

250s.d

500

500s.d

1.000

1.000s.d

2.000

2.000s.d

5.000

5.000s.d

10.000

10.000s.d

20.000

20.000s.d

50.000

50.000s.d

100.000

100.000s.d

200.000

200.000s.d

500.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. PERENCANAAN KONSTRUKSI (DALAM %)

9.00 9.00s.d7.55

7.55s.d

6.35

6.35s.d

5.37

5.37s.d

4.55

4.55s.d

3.92

3.92s.d

3.42

3.42s.d

3.02

3.02s.d

2.72

2.72s.d

2.50

2.50s.d

2.32

2.32s.d

2.25

2. MANAJEMEN KONSTRUKSI (DALAM %)

atau3. PENGAWASAN

KONSTRUKSI (DALAM %)

7.25 7.25s.d6.20

6.20s.d

5.25

5.25s.d

4.50

4.50s.d

3.80

3.80s.d

3.25

3.25s.d

2.80

2.80s.d

2.48

2.48s.d

2.19

2.19s.d

2.00

2.00s.d

1.89

1.89s.d

1.84

6.00 6.00s.d5.20

5.20s.d

4.45

4.45s.d

3.80

3.80s.d

3.20

3.20s.d

2.70

2.70s.d

2.30

2.30s.d

2.00

2.00s.d

1.78

1.78s.d

1.60

1.60s.d

1.50

1.50s.d

1.45

4. PENGELOLAAN PROYEK (DALAM %)

1.90 1.90s.d1.50

1.50s.d

1.20

1.20s.d

0.90

0.90s.d

0.68

0.68s.d

0.53

0.53s.d

0.40

0.40s.d

0.30

0.30s.d

0.23

0.23s.d

0.19

0.19s.d

0.17

0.17s.d

0.15

Page 39: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

KHUSUS

TABEL 3PROSENTASE KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNANBANGUNAN GEDUNG NEGARA KLASIFIKASI KHUSUS

BIAYA KONSTRUKSI FISIK

(JUTA Rp)KOMPONENKEGIATAN

s.d100

100s.d250

250s.d

500

500s.d

1.000

1.000s.d

2.000

2.000s.d

5.000

5.000s.d

10.000

10.000s.d

20.000

20.000s.d

50.000

50.000s.d

100.000

100.000s.d

200.000

200.000s.d

500.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1.PERENCANAAN KONSTRUKSI (DALAM %)

9.75 9.75s.d8.20

8.20s.d

6.89

6.89s.d

5.85

5.85s.d

5.00

5.00s.d

4.35

4.35s.d

3.85

3.85s.d

3.45

3.45s.d

3.10

3.10s.d

2.90

2.90s.d

2.75

2.75s.d

2.70

1.MANAJEMEN KONSTRUKSI (DALAM %)

7.95 7.95s.d6.68

6.68s.d

5.70

5.70s.d

4.87

4.87s.d

4.15

4.15s.d

3.60

3.60s.d

3.10

3.10s.d

2.77

2.77s.d

2.49

2.49s.d

2.30

2.30s.d

2.17

2.17s.d

2.12

1.PENGELOLAAN PROYEK (DALAM %)

1.90 1.90s.d1.50

1.44s.d

1.20

1.18s.d

0.90

0.86s.d

0.68

0.80s.d

0.53

0.55s.d

0.40

0.43s.d

0.30

0.34s.d

0.23

0.26s.d

0.19

0.21s.d

0.17

0.17s.d

0.15

Page 40: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

TABEL CSTANDAR LUAS RUANG GEDUNG KANTOR

A. RUANG KERJA

JABATAN

LUAS RUANG (M2)

KETERANGANRG. KERJA

RG. TAMU

RG. RAPAT

RG. SEKRETRG.

TUNGGURG.

SIMPANRG. TOILET JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1.Menteri 9.00 10.00 20.00 8.00 20.00 5.00 4.00 76.00 Standar luasruang tersebut merupakan acuan dasar disesuaikan berdasarkan fungsi/sifat tiap eselon/jabatan

1.Eselon IA 9.00 10.00 15.00 6.00 12.00 5.00 4.00 61.00

1.Eselon IB 9.00 10.00 10.00 3.00 6.00 5.00 4.00 47.00

1.Eselon IIA 8.00 6.00 10.00 4.00 9.00 3.00 0.00 40.00

1.Eselon IIB 8.00 6.00 4.00 3.00 5.00 3.00 0.00 29.00

1.Eselon IIIA 6.00 6.00 0.00 3.00 0.00 3.00 0.00 18.00

1.Eselon IIIB 6.00 6.00 0.00 0.00 0.00 3.00 0.00 15.00

1.Eselon IV 4.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.00 0.00 6.00

1.Eselon V 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 4.00

1.Staf 2.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.00

RUANG PENUNJANG Ruang Rapat = 1,2 m2/orang

Ruang Arsip = 0,4 m2/orangWC/Urinoir = 2 m2/orangMushola = 0,8 m2/orangRuang Sirkulasi = 25% total luas ruang

Page 41: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

TABEL DKETENTUAN JENIS & JUMLAH RUANG BANGUNAN RUMAH NEGARA

NO

URAIAN

TIPE

KETERANGANKhusus

A/250 m2

B/120 m2 C/70 m2 D/50 m2 E/36 m2

1. Ruang Tamu 1 1 1 1 1 1 Di dalam hasil rancangan dimungkinkan adanya penggabungan beberapa fungsi dalam satu ruang, misalnya fungsi ruang duduk dan ruang makan.

2. Ruang Kerja 1 1 1 - - -

3. Ruang Duduk 1 1 1 - - -

4. Ruang Makan 1 1 1 1 1 1

5. Ruang Tidur 4 4 3 3 2 2

6. Kamar Mandi/WC 2 2 1 1 1 1

7. Dapur 1 1 1 1 1 1

8. Gudang 1 1 1 1 1 1

9. Garasi 2 1 1 - - -

10.

Ruang Tidur Pembantu 2 2 2 - - -

11.

Ruang Cuci 1 1 1 1 1 1 Tidak dihitung dalam luas bangunan standar

12.

Kamar Mandi Pembantu 1 1 1 - - -

Page 42: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Jumlah Lantai Banguanan

Harga Satuan per m² Tertinggi

Bangunan 2 lantai 1,090 standart harga gedung bertingkat

Bangunan 3 lantai 1,120 standart harga gedung bertingkat

Bangunan 4lantai 1,135 standart harga gedung bertingkat

Bangunan 5 lantai 1,162 standart harga gedung bertingkat

Bangunan 6 lantai 1,197 standart harga gedung bertingkat

Bangunan 7 lantai 1,236 standart harga gedung bertingkat

Bangunan 8 lantai 1,265 standart harga gedung bertingkat

TABEL EHARGA SATUAN TERTINGGI RATA-RATA PER-M² BANGUNAN BERTINGKAT UNTUK BANGUNAN GEDUNG NEGARA

Page 43: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Komponen Gedung Negara Rumah Negara

Pondasi 5% - 10% 3% - 7%

Stuktur 25% - 35% 20% - 25%

Lantai 5% - 10% 10% - 15%

Dinding 7% - 10% 10% - 15%

Plafond 6% - 8% 8% - 10%

Atap 8% - 10% 10% - 15%

Utilitas 5% - 8% 8% - 10%

Finishing 10% - 15% 15% - 20%

TABEL FPROSENTASE KOMPONEN PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

Page 44: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Fungsi Bangunan/ Ruang

Harga Satuan per m² Tertinggi

ICU/ ICCU/ UGD/ CMU 1,50 standart harga satuan bangunan

Ruang Operasi 2,00 standart harga satuan bangunan

Ruang Radiology 1,25 standart harga satuan bangunan

Rawat Inap 1,10 standart harga satuan bangunan

Laboraturium 1,10 standart harga satuan bangunan

Ruang Kebidanan & Kandungan

1,20 standart harga satuan bangunan

Ruang Gawat Darurat 1,10 standart harga satuan bangunan

Power House 1,25 standart harga satuan bangunan

Ruang Rawat Jalan 1,10 standart harga satuan bangunan

Dapur dan laundry 1,10 standart harga satuan bangunan

Bengkel 1,00 standart harga satuan bangunan

Selasar Beratap/ Teras 0, 5 standart harga satuan bangunan

TABEL GPROSENTASE KOMPONEN PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

Page 45: PermenPU 45 2007 Pedoman Teknis Pembangunan BGN

Terima Kasih Terima Kasih