ling kung an
DESCRIPTION
xsxsTRANSCRIPT
Mengapa Kota Jakarta Kita Tidak membentuk struktur ekologis kota?
OLEH:Fariz rifqi Ihsan
Teori perkembangan kota
Teori perkembangan kota
Teori perkembangan kota
Kota merupakan tempat dimana terdapat akumulasi penduduk beserta kegiatannya,
baik penduduk yang berdomisili di kota tersebut maupun penduduk yang
berdomisili di luar kota tetapi masih mempunyai aksesbilitas yang tinggi
menuju kota tersebut.
Ekonomi Kota- Kajian Perkembangan Perkotaan
Urban Growth in Jakarta, IndonesiaSource: http://earthobservatory.nasa.gov/Newsroom/NewImages/images.php3?img_id=16979
Ekonomi Kota- Kajian Perkembangan Perkotaan
Interaksi Desa-Kota
Interaksi desa-kota adalah suatu hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara desa dengan kota yang dapat menghasilkan kenampakan, masalah, dan fenomena baru.
Faktor Penyebab Interaksi
1. Adanya wilayah yang saling melengkapi2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi3. Adanya kemudahan untuk berpindah
Pengaruh Interaksi Desa-Kota Pengaruh positif
a) Wilayah perdesaan semakin terbukab) Masuknya teknologi ke desac) Mulai berkembangnya lembaga pendidikan di
desad) Tingkat pengetahuan penduduk meningkat
Pengaruh Interaksi Desa-Kota -Pengaruh negatif
a) Arus urbanisasi tidak bisa dibendungb) Muncul kawasan kumuhc) Menyempitnya areal pertanian di desa karena
adanya investasi penduduk kotad) Dominasi kebudayaan kota di desa
D. Urbanisasi
Urbanisasi Faktor Penyebab1. Faktor penarik (pull factor): dari kotaa) Kesempatan kerjab) Upah lebih besarc) Fasilitas lebih lengkapd) Pusat pemerintahane) Pemasaran hasil produksi
• 2. Faktor pendorong (push factor): dari desa ke kota
a) Sempitnya lahan pertanianb) Penghasilan rendahc) Minim fasilitasd) Keinginan untuk hidup lebih layake) Alasan pendidikanf) Tekanan adat istiadat
Dampak Urbanisasi
Untuk kotaa) Positif: berkembangnya kota dan tersedianya
tenaga kerjab) Negatif• Meningkatnya kriminalitas• Berkembangnya kawasan kumuh• Pengangguran bertambah• Kepadatan penduduk tinggi• Kemacetan lalu-lintas
Dampak Urbanisasi
Untuk desaa) Tenaga kerja untuk pertanian berkurangb) Desa sulit berkembangc) Produktivitas pertanian menurun
Jakarta growth
London growth
• Kepadatan naik
• Berkembang ke luar
• Sepanjang jalan utama
• Merebak (star shape)
• Membuka jalur ke jalan utama
• Pemukiman diisi
SEA
Proses Urban Sprawl
EKO-SISTEMKOTA
Ekosistem Zona Penyangga berada memfasilitasi dan mengamankan Ekosistem Kota
Ekosistem Luar Kota mensuplai kebutuhan pokok kepada dan menerima manfaat dari Ekosistem Kota
Ekosistem Kota tumbuh dan berkembang bertumpu pada dan bermanfaat bagi Ekosistem penyangga dan Ekosistem Luar Kota.
Kosmologi Ekosistem Kota
Ekonomi Kota- Kajian Perkembangan Perkotaan
McGee (1991, pp 6-7) mengidentifikasi lima karakteristik lanskap utama untuk mewakili Asia struktur perkotaan yang ideal, di mana ia label-Asiatica Euphoria (Gambar 2-1) ‖. Lima wilayah utama dalam pola perkotaan meliputi: 1 Kota-kota besar: kota sangat besar
2 Peri-urban:. Daerah sekitar kota dalam Komuter jangkauan harian dari inti kota
3 desakota:. Daerah campuran intens kegiatan pertanian dan nonpertanian yang sering peregangan di sepanjang koridor antara inti kota besar
4 padat penduduk pedesaan: daerah yang terjadi di banyak negara Asia, khususnya pertanian sawah
5 yang jarang penduduknya perbatasan: daerah yang menawarkan kesempatan untuk skema kolonisasi tanah dan berbagai bentuk pembangunan pertanian
Scattered growth • Pada tipe ini pertumbuhan kota terjadi secara tidak
teratur (iregular), • berpencar secara sporadis, yang kemudian
menyebabkan kepadatan lalu-lintas karena terjadi konsentrasi kegiatan yang tidak merata.
• Terjadinya gangguan kawasan industri dan perumahan,
• timbulnya daerah slum, • kurangnya jalur hijau, • berbagai masalah sosial ekonomi lainnya yang pada
akhirnya menjadi sulit dipecahkan di kemudian hari.
Kebijakan Pokok Pembangunan Kota Berkelanjutan
KontrolLegislatif
StrategiPerencanaan
PendekatanTeknologi
PendekatanEkonomi
ManajemenInformasi
PERKEMBANGAN PERENCANAAN DI INDONESIA (1)
MASA KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN PENDEKATAN PERENCANAAN
Pra-Kolonial (Pra VOC) Kelompok-kelompok pemerintah kecil
Penguasa yang adikuasa
- Tradisi dan spiritual yang dikenal antara lain : Hasta kosala-kosali (bali)- Bental jemur (jawa)
VOC - Konflik kolonial dengan pribumi- Permasalahan kepentingan pertahanan dan perluasan kekuasaan kolonial
Bentuknya kota kolonial yang berlandaskan pendekatan masa abad pertengahan eropa
awal abad 20 - Pengaruh revolusi industri di Eropa- Peningkatan produksi barang mentah alam (perkebunan)- Ekonomi kolonial semakin meluas- Kepadatan penduduk jawa (transmigrasi)
- Mulai diperkenalkan pendekatan perencanaan modern- Bentuk kota kolonial modern dengan perencanaan modern- Pengembangan penataan fisik kota pengembangan kota untuk kepentingan ekonomi kolonial
PD II (Jepang) Masa Pasca Perang (Kemerdekaan)
- Masa perang dan perjuangan kemerdekaan-Masalah pembangunan perekonomian nasional-Hubungan bantuan pembangunan antar bangsa-Tingkat urbanisasi meningkat
- Stagnasi- Perlunya pendekatan perencanaan comprehensive- Perencanaan pembangunan nasional- Perencanaan kota mengalami stagnasi
PERKEMBANGAN PERENCANAAN DI INDONESIA (2)
MASA KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN PENDEKATAN PERENCANAAN
Awal Kedaulatan (1950 –an dan awal 1960 –an)
- Konflik politik dan regional- Pembangunan nasional- Pembangunan perekonomian- Bantuan ekonomi internasional- Peningkatan urbanisasi
- Pembangunan semesta berencana- Kesadaran perencanaan semakin meningkat- Peningkatan tenaga ahli - Perencanaan wilayah dan kota baru
Dekade 1970-an
- Perkembangan kota-kota besar- Urbanisasi- Pengembangan pertanian- Transmigrasi- Pembangunan berwawasan pemerataan
-Perkembangan Perencanaan wilayah dan kota - Pengembangan metode-metode perencanaan wilayah dan kota- Introduksi model-model perencanaan- Pembangunan berwawasan lingkung An (Habitat Stockholm 1971)
Sejak 1980 an hingga sekarang
- Urbanisasi semakin meningkat- Perkembangan kota- Keterbukaan investasik dalam pembangunan perumahan dan prasarana- Dampak globalisasi perekono- mian
- Perencanaan berwawasan pembangunan yang berkelanjutan- Pengembangan perangkat perenca naan tata ruang- Pengembangan kemitraan pemerintah Swasta dalam pembangunan kota- Perencanaan pengembangan regional antar negara
Segi Kebijakan• segi politik dan pemerintahan, konsep megapolitan ini menyiratkan model-model lama.
Akumulasi kapital akan memusat di kota megapolitan itu, sehingga menjadi magnet bagi kekuatan politik mana pun untuk memperebutkannya. Ia bukan hanya akan melanjutkan konsep pembangunan Orde Baru yang mengagungkan pertumbuhan, tetapi juga akan melebarkan kesenjangan antara kelompok-kelompok miskin kota dengan kalangan ekonomi mapan.
• Ahmaddin Ahmad (Agustus 2002) telah menulis panjang lebar menyangkut redesain Jakarta. Ia menggarisbawahi, betapa kecenderungan perkembangan megapolitan justru menimbulkan semakin besarnya derajat penderitaan kaum miskin di perkotaan karena mengalami marginalitas ekonomi, sosial, maupun akses budaya. Selain itu, menajamnya masalah-masalah sosial perkotaan seperti konflik sosial, karakter kejahatan, prostitusi, anak jalanan, dan endemiknya amuk massa yang menyerang rasa tertib sosial
Sumber:http://csis.or.id/post/megapolitik-megapolitan
di canangkan GBHN 1988 telah mengkondisikan perekonomian indonesia berbelok arah ke bisnis-bisnis lokasi dan komersialisasi ruang strategis bagi publik sebagai instrumen untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi. Tumbuhnya kota-kota baru dan calon-calon kawasan industri diwilayah pinggiran-pinggiran kota jakarta mendorong pengusaha dan pemerintah indonesia untuk menjadikan sektor infrastruktur perhubungan seperti jalan tol sebagai salah satu sektor bisnis unggulan.
EKONOMI
Teknologi
mendorong penerapan pengembangan wilayah berbasis teknologi untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif (daya saing) wilayah. Pengembangan
wilayah yang hanya berbasis keunggulan komparatif dengan mengandalkan
sumber daya alam dan manusia sebagai faktor produksi dominan kurang
memberi hasil optimal
Pembangunan Kota Berkelanjutan indonesia di era orde baru
KontrolLegislatif
StrategiPerencanaan
PendekatanTeknologi
PendekatanEkonomi
ManajemenInformasi
Kesimpulan
Penyebab Kota jakarta tidak mengikuti struktur ekologis kota : • Kebijakan yang Sentralisasi• Urbanisasi semakin meningkat
Perkembangan kota• Dari Segi Ekonomi yang merupakan
Dampak globalisasi perekonomian.• Segi teknologi lemahnya teknologi
sebagai alat untuk membangun ekologis , teknologilebih cenderung ke fungsi Ekonomis
TERIMAKASIH…..Kritik dan saran?