pengurus pusat mpet2 ling tien kung dan tata... · digunakan atau dipakai pada acara-acara formal...

PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG

Sekretariat : Jalan Tenggilis Tengah II Blok M 4 (d/h. Jalan Kendangsari Blok M 4) Surabaya 60292

Telp. 0812 1676 6005 E-mail : [email protected]

PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG

Nomor : 01/PER/MPET2LTK/V/2019

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN ORGANISASI MPET2 LING TIEN KUNG

PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG,

Menimbang : a. bahwa untuk menyelenggarakan kegiatan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG diperlukan pedoman dan etika dalam pelaksanaannya;

b. bahwa untuk pedoman pelaksanaan kegiatan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG sebagaimana tersebut dalam huruf a di atas diperlukan peraturan dari Pengurus Pusat MPET2 LING TIEN KUNG;

c. bahwa untuk penetapan pedoman pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf b perlu dituangkan dalam peraturan Pengurus Pusat MPET2 LING TIEN KUNG.

Mengingat : 1. Visi organisasi MPET2 LING TIEN KUNG yaitu menjadi organisasi yang mampu memberikan pelayanan dalam mewujudkan making people healthy;

2. Misi organisasi MPET2 LING TIEN KUNG adalah menjalankan upaya mencapai visi sebagaimana tersebut dalam butir 1 dilaksanakan dengan ketulusan hati sebagai amanah terhadap seluruh masyarakat yang membutuhkan penyembuhan dan meningkatkan kualitas kesehatan tanpa memandang suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA);

3. Ketentuan dan kebijaksanaan Dewan Pembina Ling Tien Kung.

Memperhatikan : 1. Masukan dan saran dari berbagai Koordinator dan Sasana Ling Tien Kung tentang perlunya pedoman pelaksanaan kegiatan;

2. Adanya kebutuhan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG sebagai akibat belum adanya pedoman atau peraturan pelaksanaan kegiatan yang baku.

M E M U T U S K A N:

Menetapkan

: PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN ORGANISASI MPET2 LING TIEN KUNG.

BAB I .....




2

BAB I KETENTUAN UMUM

Bagian Kesatu Pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Pengurus Pusat MPET2 LING TIEN KUNG ini, yang dimaksud dengan:

1. Pengurus Pusat adalah Pengurus Pusat Organisasi MPET2 LING TIEN KUNG yang menaungi seluruh organ di bawahnya dengan sebutan organisasi Ling Tien Kung dengan struktur yang dibentuk dan personelnya ditunjuk langsung oleh Lao Shi, Guru Besar Ling Tien Kung, selaku Ketua Dewan Pembina organisasi MPET2 LING TIEN KUNG.

2. Organisasi adalah organisasi MPET2 LING TIEN KUNG yang bertujuan untuk mewujudkan Visi making people healthy yang dilaksanakan dengan tanpa obat, tanpa alat, dan tanpa ragad, sebagai amanah terhadap individu, kelompok atau masyarakat yang membutuhkan penyembuhan dan meningkatkan kualitas kesehatan tanpa memandang suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

3. Dewan Pembina MPET2 LING TIEN KUNG adalah Badan Pemilik Hak Cipta Ling Tien Kung yang membina dan mengembangkan kegiatan dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG.

4. Ling Tien Kung atau Ilmu Titik Nol adalah ilmu tentang teknik penyembuhan dan peningkatan kualitas kesehatan yang dilakukan dengan metode “charge aki manusia”.

5. Pedoman adalah pedoman pelaksanaan kegiatan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG sebagai peraturan dan/atau ketentuan yang bersifat mengikat bagi semua komponen pelaksanaan kegiatan.

6. Pelaksanaan kegiatan adalah pelaksanaan kegiatan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG baik kegiatan teknis maupun non teknis yang dilakukan oleh Pengurus Pusat, Koordinator dan komponen organ dibawahnya maupun Sasana serta seluruh anggotanya.

7. Pelaksana kegiatan teknis adalah pelaksana kegiatan penerapan metode teknik gerakan Ling Tien Kung tingkat dasar maupun menengah dalam mencapai kesembuhan dan/atau meningkatkan kualitas kesehatan.

8. Pelaksana kegiatan non teknis adalah pelaksana kegiatan yang berhubungan dengan komponen keorganisasian termasuk administrasi dan manajemen untuk menunjang semua kegiatan teknis.

9. Koordinator adalah pelaksana kegiatan Ling Tien Kung di lapangan yang mengkoordinasi kegiatan Sasana-sasana atau beberapa lembaga dan/atau instansi tertentu.

10. Koordinator Otonom adalah pelaksana kegiatan Ling Tien Kung yang mengkoordinasi minimal 10 sasana di wilayah kerja geografis tertentu dengan masing-masing beranggotakan tidak kurang dari 50 orang tiap sasana dengan jumlah seluruh anggota minimal 500 orang di wilayah kerja yang dikoordinasikannya.

11. Koordinator .....




3

11. Koordinator Khusus adalah pelaksana kegiatan Ling Tien Kung yang mengoordinasi pelaksanaan kegiatan dengan anggota 500 orang atau lebih di satu atau beberapa lembaga dan/atau instansi tertentu.

12. Pengurus Koodinator adalah satuan organisasi yang diketuai oleh Koordinator dibantu oleh susunan kepengurusan sesuai dengan kebutuhan Koordinator yang bersangkutan.

13. Sasana adalah satuan atau unit terdepan pelaksana penyelenggaraan Ling Tien Kung berada di bawah pembinaan Koordinator, yang memberi pelayanan kepada masyarakat baik untuk penyembuhan atau peningkatan kualitas kesehatan, dipimpin oleh seorang Ketua Sasana yang berpredikat minimal bersertifikat Instruktur, dan wajib registrasi ulang setiap 3 tahun sekali ke Pengurus Pusat melalui Koordinator.

14. Sasana Non Koordinator adalah penyelenggara Ling Tien Kung sebagai satuan atau unit terdepan dalam memberi pelayanan kepada masyarakat baik untuk penyembuhan atau peningkatan kualitas kesehatan yang berada di bawah pembinaan langsung Pengurus Pusat, dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana ketentuan Sasana dimaksud pada butir 13 Ketentuan Umum ini.

15. Sasana Pusat Ling Tien Kung (Ole-ole) adalah pusat penyelenggaraan kegiatan Ling Tien Kung di bawah kendali langsung Pengurus Pusat, yang struktur organisasi dan kepengurusannya akan diatur dengan keputusan tersendiri.

16. Pelayanan adalah kegiatan melatih teknik gerakan Ling Tien Kung utamanya tingkat dasar untuk proses penyembuhan atau peningkatan kualitas kesehatan secara berkelanjutan di bawah satu atau beberapa orang Pelatih dan/atau Instruktur.

17. Pelatih adalah Instruktur Ling Tien Kung yang telah bersertifikat dan telah dikukuhkan oleh Pengurus Pusat dihadapan/disaksikan oleh Dewan Pembina dengan mengucapkan ikrar sebagai Pelatih sebagaimana lampiran 11 Peraturan ini.

18. Instruktur adalah anggota aktif Ling Tien Kung yang telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelatihan tingkat dasar dan telah bersertifikat serta dikukuhkan sebagai Instruktur oleh Dewan Pembina.

19. Peserta Ling Tien Kung adalah perseorangan atau kelompok yang membutuhkan pelayanan penyembuhan dan/atau peningkatan kualitas kesehatan baik sebagai anggota aktif maupun pasif (tidak mendaftarkan diri secara formal sebagai anggota) di suatu sasana dan menyatakan diri bersedia mengikuti pedoman pelaksanaan kegiatan atau ketentuan-ketantuan yang ditetapkan Pengurus Pusat.

Bagian Kedua

Kedudukan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pasal 2

Pedoman pelaksanaan kegiatan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini berkedudukan sebagai ketentuan-ketentuan yang mengikat seluruh komponen pelaksana kegiatan baik teknis maupun non teknis sebagai acuan dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, maupun pengendalian kegiatan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG.

BAB II .....




4

BAB II IDENTITAS

Bagian Kesatu Pendirian dan Domisili Pengurus Pusat

Pasal 3

(1) Organisasi ini didirikan dan diselenggarakan oleh Lao Shi, Guru Besar sekaligus Pemilik Hak Cipta Ling Tien Kung dan diberi nama MPET2 LING TIEN KUNG.

(2) Organisasi ini telah terdaftar di Federasi Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Provinsi Jawa Timur.

(3) Organisasi MPET2 LING TIEN KUNG berpusat di Surabaya dan berdomisili di Jalan Tenggilis Tengah II Blok M 4 (d/h. Jalan Kendangsari Blok M 4) Surabaya 60292 – Jawa Timur – Indonesia.

(4) Organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini adalah Organisasi Sosial Nirlaba yang tidak berafiliasi kepada organisasi manapun.

Bagian Kedua

Visi, Misi dan Tujuan Pasal 4

(1) Visi organisasi adalah menjadi organisasi yang mampu memberikan pelayanan dalam

mewujudkan making people healthy.

(2) Misi organisasi adalah menjalankan upaya mencapai visi sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dilaksanakan dengan ketulusan hati sebagai amanah terhadap seluruh masyarakat yang membutuhkan penyembuhan dan meningkatkan kualitas kesehatan tanpa memandang suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

(3) Tujuan organisasi adalah menghasilkan kesembuhan dan peningkatan kualitas kesehatan peserta atau warga masyarakat yang membutuhkan.

Bagian Ketiga

Atribut Organisasi, Penggunaan Atribut Organisasi, dan Pelanggaran Atribut Organisasi

Pasal 5 Atribut Organisasi

(1) Atribut organisasi adalah lambang, bendera dan umbul-umbul, Song of Ling Tien Kung,

busana termasuk topi, sepatu, rompi, dan semua aksesoris yang bersimbol Ling Tien Kung.

(2) Lambang organisasi adalah:

a. Lingkaran bergaris tepi berwarna biru dengan lingkaran kecil berwarna hitam dengan diameter seperlima dari diameter lingkaran luar yang bergaris tepi biru;

b. Di bagian .....




5

b. Di bagian luar di atas lingkaran bergaris tepi berwarna biru tertulis Ling Tien Kung dengan huruf Hanzi mengikuti lengkung lingkaran;

c. Di bagian luar di bawah lingkaran bergaris tepi berwarna biru tertulis Ling Tien Kung dengan huruf Latin mengikuti lengkung lingkaran;

d. Bentuk lambang organisasi dan artinya termaktub dalam lampiran 1 sebagai bagian tak terpisahkan dengan Peraturan ini.

(3) Bendera adalah atribut organisasi warna dasar putih dengan lambang Ling Tien Kung di tengah-tengahnya.

(4) Song of Ling Tien Kung adalah lagu resmi dengan teks sebagaimana termaktub dalam lampiran 2 sebagai bagian tak terpisahkan dengan Peraturan ini.

(5) Busana Ling Tien Kung terdiri atas seragam berwarna (1) baju putih – celana biru – topi hitam – sepatu hitam, (2) baju orange – celana hitam – topi hitam – sepatu hitam, (3) baju hijau stabilo – celana hitam – topi hitam – sepatu hitam, (4) baju tosca – celana putih – topi putih – sepatu putih, (5) baju orange – celana putih – topi putih – sepatu putih, (6) baju ungu – celana putih – topi putih – sepatu putih, dan (7) rompi merah, yang semuanya diberi penanda lambang Ling Tien Kung. Pasangan busana (baju, celana, topi, sepatu, dan rompi) dan letak penanda (lambang organisasi) ditentukan sebagaimana diilustrasikan pada lampiran 3 yang tidak dapat dipisahkan dengan Peraturan ini.

(6) Kop surat adalah bagian atas surat yang merupakan identitas resmi Ling Tien Kung baik di tingkat Pusat yang ditulis PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG dan pada unit organisasi di bawahnya seperti Koordinator dan Sasana cukup ditulis PENGURUS LING TIEN KUNG disertai keterangan tentang nama, alamat, nomor telepon, alamat email, dan logo organisasi Ling Tien Kung sebagaimana termaktub dalam lampiran 4 Peraturan ini.

(7) Stempel adalah alat pengesahan resmi suatu berkas, catatan, atau surat resmi yang digunakan di organisasi Ling Tien Kung sebagaimana termaktub dalam lampiran 5 Peraturan ini.

Pasal 6

Penggunaan atau Pemakaian Atribut Organisasi

(1) Lambang organisasi digunakan untuk penanda atribut yang resmi seperti bendera, umbul-umbul, busana seragam, dan dokumen-dokumen resmi serta media lain yang ditentukan oleh Pengurus Pusat dan disetujui oleh Dewan Pembina.

(2) Bentuk-bentuk atribut lain yang diberi penanda dengan lambang organisasi ditetapkan oleh Pengurus Pusat dan disetujui oleh Dewan Pembina.

(3) Dokumen, busana atau bentuk-bentuk lain yang diberi penanda lambang organisasi hanya digunakan atau dipakai pada acara-acara formal kegiatan Ling Tien Kung menurut ketentuan Pengurus Pusat dan disetujui oleh Dewan Pembina.

(4) Penggunaan atau pemakaian masing-masing jenis atribut yang belum diatur dalam pedoman ini diatur tersendiri menurut kebutuhan dalam penggunaannya oleh Pengurus Pusat dan disetujui oleh Dewan Pembina.

Pasal 7 .....




6

Pasal 7 Ketentuan dan Pelanggaran atas Atribut Organisasi

(1) Atribut dalam bentuk busana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5) hanya diproduksi

dan dapat diperoleh dari Pengurus Pusat atau badan resmi yang ditunjuk oleh Dewan Pembina.

(2) Pembuatan, penggandaan, pendistribusian, dan penggunaan atribut atau media lain dengan penanda lambang organisasi yang tidak disebutkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 pedoman ini harus mendapat ijin dari Pengurus Pusat dan Dewan Pembina.

(3) Pihak-pihak selain yang disebutkan dalam ayat (1) pasal ini yang membuat, memproduksi, mendistribusikan dan/atau memperjualbelikan atribut adalah pelanggaran terhadap pedoman ini.

BAB III

PENGELOLAAN Bagian Kesatu

Pengorganisasian Pasal 8

(1) Organisasi dibangun berdasarkan prinsip kaya fungsi miskin struktur yang terdiri atas:

a. Dewan Pembina;

b. Pengurus Pusat;

c. Koordinator;

d. Sasana.

(2) Dewan Pembina merupakan organ tertinggi dalam struktur organisasi MPET2 LING TIEN KUNG yang dalam pelaksanaan kebijaksanaannya dibantu oleh Pengurus Pusat.

(3) Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada Dewan Pembina.

(4) Struktur Organisasi Pengurus Pusat ditentukan menurut keputusan Dewan Pembina.

(5) Personel Pengurus Pusat diangkat dan diberhentikan menurut keputusan Dewan Pembina.

(6) Dalam pelaksanaan tugasnya Pengurus Pusat dibantu oleh Koordinator baik Koordinator Otonom maupun Koordinator Khusus.

(7) Pembentukan Koordinator diatur menurut persyaratan yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat atas persetujuan Dewan Pembina.

(8) Koordinator dibantu perangkat organisasi di bawahnya yang dibentuk menurut kebutuhan dan bertanggung jawab kepada Dewan Pembina melalui Pengurus Pusat.

(9) Koordinator diusulkan menurut keputusan kolektif dari sasana-sasana yang ada dibawah koordinasinya.

(10) Koordinator .....




7

(10) Koordinator dikukuhkan dengan mengucapkan Ikrar Koordinator Ling Tien Kung sebagaimana bunyi teks ikrar yang tercantum dalam lampiran 6 Peraturan ini.

(11) Koordinator wajib mematuhi Panca Prasetya Koordinator Ling Tien Kung dan melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana bunyi teks yang tercantum dalam lampiran 7 Peraturan ini.

(12) Pembentukan Sasana diatur menurut persyaratan sebagaimana tercantum dalam Ketentuan Umum Pasal 1 butir 13 dan butir 14 dan/atau yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat atas persetujuan Dewan Pembina.

Bagian Kedua

Struktur Organisasi, Fungsi, Tugas, dan Kewenangan Pengurus Pusat

Pasal 9

(1) Struktur Organisasi terdiri atas unsur Dewan Pembina, Ketua I, Ketua II dan Ketua III, yang dibantu oleh Sekretaris, Bendahara dan Hubungan Masyarakat (Humas) dan Media serta Bidang Kelembagaan, Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Bidang Teknik serta Bidang Sarana dan Logistik. Penyelenggaraan kegiatan di lapangan dilaksanakan oleh Koordinator beserta Sasana. Bagan Struktur Organisasi dijelaskan sebagaimana termaktub dalam lampiran 8 Peraturan ini.

(2) Tugas pokok dan fungsi organisasi, yang karena perkembangan aktivitas belum terakomodasi dalam struktur sebagaimana disebut dalam ayat (1), struktur organisasi akan disesuaikan menurut kebutuhan dengan peraturan tersendiri.

(3) Tugas dan tanggung jawab masing-masing komponen organisasi dijelaskan sebagaimana termaktub dalam lampiran 8 Peraturan ini.

(4) Pengurus Pusat merupakan organ yang menjalankan fungsi:

a. Perencanaan, pengembangan, dan perluasan jangkauan pelayanan Ling Tien Kung;

b. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Koordinator dan komponen pengurus yang ada di bawahnya;

c. Pembinaan, pengarahan, dan pengawasan Sasana yang bernaung langsung di bawah Pengurus Pusat;

d. Pembinaan dan pengembangan teknis maupun non teknis Koordinator, Pelatih, dan Instruktur;

e. Bantuan penyelenggaraan pelatihan Instruktur Ling Tien Kung yang diselenggarakan oleh Dewan Pembina;

f. Perekrutan Pelatih Ling Tien Kung;

g. Bantuan pelaksanaan tugas lain yang diamanatkan oleh Dewan Pembina.

5. Untuk .....




8

(5) Untuk merealisasikan fungsi, Pengurus Pusat mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang yang menyangkut fungsi

sebagaimana dimaksud ayat (4) pasal ini;

b. Supervisi dalam rangka pembinaan dan pengawasan kinerja Koordinator dan jajaran di bawahnya;

c. Menyelenggarakan perekrutan dan pelatihan Pelatih Ling Tien Kung;

d. Membantu tugas-tugas yang diamanatkan oleh Dewan Pembina;

e. Memberitahukan perkembangan Ling Tien Kung di masyarakat kepada Dewan Pembina.

(6) Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, Pengurus Pusat mempunyai kewenangan sebagai berikut:

a. Membentuk kepanitiaan untuk mendukung tugas-tugas sebagaimana disebut dalam ayat (4) huruf e, f, dan g pasal ini;

b. Memilih dan menetapkan personel kepanitiaan yang tepat dalam mendukung kegiatan/tugas yang dibebankan kepada Pengurus Pusat;

c. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung tugas yang dibebankan kepada Pengurus Pusat.

Bagian Ketiga

Organisasi, Fungsi, Tugas/Kewajiban, dan Kewenangan Koordinator

Pasal 10

(1) Struktur organisasi Koordinator Ling Tien Kung terdiri atas Koordinator dan Sekretaris dengan kelengkapan organ lain yang disusun menurut kebutuhan masing-masing Koordinator.

(2) Calon Koordinator yang diusulkan telah memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Telah menjadi Instruktur secara aktif membina Sasana minimal 3 tahun di wilayah kerjanya;

b. Berintegritas tinggi terhadap Organisasi;

c. Loyal terhadap Dewan Pembina dan Pengurus Pusat;

d. Berkomitmen tinggi untuk membina dan mengembangkan Ling Tien Kung di wilayah kerjanya;

e. Diusulkan atas kesepakatan Ketua Sasana yang ada di wilayah kerjanya.

(3) Calon Koordinator diusulkan ke Pengurus Pusat untuk dikukuhkan sebagai Koordinator menurut kesepakatan para Ketua Sasana di wilayah kerjanya.

(4) Koordinator .....




9

(4) Koordinator merupakan organ yang menjalankan fungsi:

a. Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Ling Tien Kung tingkat dasar di Sasana, untuk Koordinator Otonom, dalam upaya pelayanan kepada anggota untuk mendapatkan kesembuhan dan/atau peningkatan kualitas kesehatan;

b. Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Ling Tien Kung tingkat dasar di instansi dan/atau institusi, untuk Koordinator Khusus, dalam upaya pelayanan kepada anggota untuk mendapatkan kesembuhan dan/atau peningkatan kualitas kesehatan;

c. Pembinaan dan mengembangkan Ling Tien Kung di wilayah kerjanya untuk Koordinator Otonom dan intansi/lembaga yang menjadi tanggung jawabnya bagi Koordinator Khusus.

(5) Dalam menjalankan fungsinya, Koordinator mempunyai tugas:

a. Menjaga keutuhan dan soliditas antar Koordinator, antar Sasana di dalam Koordinator yang dibina dan seluruh peserta atau keluarga Ling Tien Kung di dalam wilayah Koordinator;

b. Menjaga kemurnian teknik gerakan Ling Tien Kung secara tepat dan berkelanjutan;

c. Menjaga kedisiplinan dengan berpegang pada etika TEK (budhi pekerti luhur) seperti ditanamkan oleh Lao Shi, Guru Besar Ling Tien Kung;

d. Mengembangkan jangkauan pelayanan Ling Tien Kung tingkat dasar di wilayah kerja dan sekitarnya;

e. Sebagai tulang punggung dalam mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang ditetapkan dalam pedoman ini dan/atau ketentuan lain yang menjadi kebijaksanaan Dewan Pembina;

f. Wajib melaporkan perkembangan Sasana dibawah koordinasinya kepada Pengurus Pusat.

(6) Dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga keutuhan dan soliditas sebagaimana dimaksud ayat (5) huruf a pasal ini, Koordinator mempunyai kewajiban:

a. Koordinator wajib menjaga kesatuan dan persatuan serta keharmonisan hubungan antar Koordinator dengan Pengurus Pusat, antar Koordinator dengan Koordinator, antar Koordinator dengan Sasana yang dibinanya serta antar sesama anggota Ling Tien Kung dalam suasana kekeluargaan;

b. Koordinator wajib membina hubungan baik dengan seluruh jajaran komponen organisasi internal maupun eksternal;

c. Dalam memecahkan masalah yang menyangkut kegiatan organisasi Ling Tien Kung, Koordinator wajib mengedepankan asas musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan.

(7) Dalam menjalankan tugas untuk menjaga kemurnian teknik gerakan Ling Tien Kung secara tepat dan berkelanjutan sebagaimana dimaksud ayat (5) huruf b pasal ini, Koordinator mempunyai kewajiban:

a. Menyelenggarakan .....




10

a. Menyelenggarakan aktivitas latihan Ling Tien Kung tingkat dasar secara teratur dan berkelanjutan dengan mengacu pada aba-aba secara cermat yang diciptakan Lao Shi;

b. Koordinator wajib meningkatkan kemampuan teknis maupun non teknis Ling Tien Kung yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat atas pertimbangan dan ketentuan Dewan Pembina;

c. Koordinator melakukan evaluasi dan pembinaan secara berkelanjutan terhadap kualitas teknik gerakan Ling Tien Kung dalam Sasana atau institusi/instansi (bagi Koordinator Khusus) yang ada di bawah koordinasinya;

d. Koordinator yang memerlukan Pelatih untuk kegiatan pembinaan, wajib mengajukan permintaan bantuan secara tertulis kepada Pengurus Pusat dengan mekanisme sebagaimana diatur dalam lampiran 9 Peraturan ini.

(8) Dalam menjalankan tugas untuk menjaga kedisiplinan dengan berpegang pada etika TEK (budhi pekerti luhur) sebagaimana dimaksud ayat (5) huruf c pasal ini, Koordinator mempunyai kewajiban:

Pembinaan non teknis yang menyangkut tata kelola koordinator dan ketaatan serta etika terhadap norma-norma yang berlaku menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pedoman ini dan ketentuan lain yang menjadi kebijakan Dewan Pembina serta norma-norma yang hidup dan patut dihormati di dalam masyarakat sekitar dan masyarakat pada umumnya.

(9) Dalam menjalankaan tugas untuk mengembangkan jangkauan pelayanan Ling Tien Kung tingkat dasar sebagaimana dimaksud ayat (5) huruf d pasal ini, Koordinator mempunyai kewajiban:

a. Dalam pengembangan wilayah kerja dan Sasana sehingga memerlukan koordinator yang baru, pembentukan tersebut harus dilandasi atas kemauan luhur untuk kemaslahatan masyarakat dan jauh dari rasa persaingan antar komponen di dalamnya;

b. Koordinator wajib membina Sasana dan anggota di dalamnya serta mengupayakan anggota tidak mengalami kemunduran (drop out) bahkan menjadi bertambah atau berkembang dengan pesat;

c. Koordinator yang telah berkembang dengan cakupan keanggotaan 20 sasana atau lebih (dengan masing-masing Sasana minimal 50 orang), bisa membentuk beberapa Koordinator di bawahnya dengan ketentuan yang akan ditetapkan kemudian.

(10) Dalam menjalankan pembinaan, pengawasan, dan meningkatkan kinerja Sasana, Koordinator mempunyai kewenangan:

a. Menegur dan memberi peringatan kepada Instruktur dan/atau komponen organisasi yang berada di bawah jajarannya yang melanggar ketertiban atau pedoman yang telah ditetapkan Pengurus Pusat;

b. Menegur, .....




11

b. Menegur, mengingatkan bahkan mengeluarkan peserta/anggota dari Sasana kepada yang melanggar dan/atau tidak mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG;

c. Melaporkan secara tertulis disertai bukti-bukti pelanggaran kepada Pengurus Pusat tentang rencana pemberian sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 dalam Peraturan ini;

d. Pemberian sanksi ditetapkan setelah mendapat persetujuan Pengurus Pusat yang disahkan oleh Dewan Pembina.

Bagian Keempat

Keanggotaan Pasal 11

(1) Peserta atau keluarga Ling Tien Kung adalah perseorangan atau kelompok yang mencari

kesembuhan dari penyakitnya dan/atau meningkatkan derajat kesehatannya secara berkelanjutan melalui metode dan teknik penyembuhan Ling Tien Kung.

(2) Anggota aktif yaitu anggota yang secara aktif mendaftarkan diri sebagai Instruktur, Pelatih dan/atau Koordinator, yaitu anggota yang sudah mengikuti pelatihan Ling Tien Kung tingkat dasar dan bersertifikat serta mengucapkan ikrar sebagai Instruktur di hadapan Pengurus Pusat sebagaimana bunyi teks Ikrar Instruktur yang termaktub dalam lampiran 10 Peraturan ini.

(3) Anggota pasif yaitu peserta atau keluarga Ling Tien Kung yang tergabung dalam suatu Sasana Ling Tien Kung yang didaftar atau tidak terdaftar sebagai anggota dan aktif menjalankan kegiatan tingkat dasar secara teratur.

BAB IV

KEWAJIBAN DAN LARANGAN ANGGOTA Bagian Kesatu

Kewajiban Anggota Pasal 12

Setiap anggota atau peserta Ling Tien Kung wajib:

(1) Menjaga kesatuan dan persatuan baik antar peserta maupun dengan anggota masyarakat di luar peserta atau keluarga Ling Tien Kung.

(2) Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik organisasi.

(3) Menjaga ketertiban dengan mematuhi tata tertib yang sudah ditetapkan pada saat sedang berlatih atau menjalankan kegiatan yang membawa nama organisasi.

(4) Mengedepankan azas musyawarah dan mufakat dalam suasana kekeluargaan dalam memecahkan setiap permasalahan yang menyangkut nama organisasi.

Bagian Kedua .....




12

Bagian Kedua Larangan Pasal 13

Setiap anggota atau peserta baik yang mengatasnamakan perorangan, Sasana, Koordinator maupun Pengurus Pusat dilarang:

(1) Memanfaatkan Ling Tien Kung untuk mendapatkan keuntungan pribadi, kelompok dan/ atau golongan tertentu.

(2) Melakukan tindakan, perbuatan atau kegiatan yang bersifat memecah belah persatuan dan kesatuan peserta atau keluarga Ling Tien Kung.

(3) Mencari dan menggalang dana dalam bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari Pengurus Pusat yang disetujui oleh Dewan Pembina.

(4) Mencetak, menggandakan, menyebarkan atribut Ling Tien Kung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan ini dalam bentuk apapun (antara lain: pin, kaos, celana, topi, kipas, sepatu, kalender, mug, banner dan bentuk-bentuk lain dengan simbol Ling Tien Kung) tanpa ijin tertulis dari Pengurus Pusat yang disetujui Dewan Pembina.

(5) Mengubah, menambah, mengurangi dan atau memodifikasi atribut, teknik maupun filosofi Ling Tien Kung.

(6) Melakukan tindakan, perbuatan atau kegiatan yang oleh Pengurus Pusat dan/atau Dewan Pembina dipandang membahayakan dan/atau merugikan baik materiil maupun non materiil pada organisasi menurut keputusan Tim Khusus yang dibentuk Dewan Pembina untuk kepentingan ini.

BAB V

BADAN USAHA Ketentuan Khusus Mengenai Badan Usaha

Pasal 14

(1) Dengan pertimbangan bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan kegiatan penyembuhan dan peningkatan kualitas kesehatan dilaksanakan tanpa memungut biaya, maka operasionalisasi dari organisasi yang memerlukan tersedianya fasilitas dan dana, diperlukan suatu badan yang mengurus hal ini terpisah dari kegiatan Pengurus Pusat.

(2) Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan fasilitas dan pendanaan ditangani oleh Badan Usaha yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua Dewan Pembina.

(3) Badan usaha berfungsi untuk mendukung operasionalisasi organisasi.

(4) Kegiatan Badan Usaha meliputi:

a. Pengadaan Atribut Ling Tien Kung (pakaian seragam, sepatu, dan perlengkapan lain yang menggunakan simbol Ling Tien Kung);

b. Penerbitan .....




13

b. Penerbitan majalah dunia Ling Tien Kung;

c. Website.

(5) Badan usaha bertugas untuk menyediakan fasilitas dan/atau dana untuk menunjang operasionalisasi kegiatan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG.

(6) Semua fasilitas operasional organisasi adalah kekayaan Badan Usaha.

BAB VI SANKSI

Sanksi Terhadap Pelanggaran Pasal 15

Setiap pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan ini akan mendapatkan sanksi:

(1) Sanksi berat berbentuk penghentian dari jabatan struktural, fungsional (Instruktur dan/atau Pelatih) dan pencabutan tanda penghargaan yang pernah diberikan kepada yang bersangkutan termasuk pencabutan hak penggunaan semua bentuk atribut Ling Tien Kung dan larangan mengikut semua bentuk kegiatan Ling Tien Kung dimanapun berada diikuti pemberhentian dengan tidak hormat dari keanggotaan Ling Tien Kung.

(Contoh pelanggaran berat adalah tindakan yang mencederai Visi, Misi dan Tujuan organisasi, Etika Organisasi dan filosofi Ling Tien Kung, Ikrar, serta Kesanggupan Menaati Kewajiban yang telah diucapkan dan/atau ditandatangani dihadapan Pengurus Pusat dan Dewan Pembina).

(2) Sanksi sedang berbentuk penghentian jabatan struktural dan/atau fungsional yang sedang dijalani.

(Contoh pelanggaran sedang adalah pelanggaran atas pasal atau pasal-pasal peraturan ini selain yang disebut dalam contoh pada ayat (1) Pasal ini).

(3) Sanksi ringan berbentuk teguran baik lisan maupun tertulis.

(4) Derajat pelanggaran berat dan sedang serta pemberian sanksinya ditetapkan oleh Dewan Kehormatan yang dibentuk oleh Pengurus Pusat bersama Dewan Pembina.

(5) Pengurus Pusat dan Dewan Pembina menjatuhkan sanksi kepada pelanggar berdasarkan keputusan Dewan Kehormatan.

(6) Sanksi ringan yang berbentuk pelanggaran kedisiplinan dilakukan oleh Pengurus Pusat.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 16

(1) Semua lampiran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan Peraturan ini.

(2) Hal-hal .....




14

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur dan ditetapkan dalam peraturan pelaksanaannya.

(3) Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diubah atau diamandemen apabila dipandang perlu setelah disepakati oleh minimal 2/3 (dua per tiga) anggota Pengurus Pusat dan mendapat persetujuan Ketua Dewan Pembina.

(4) Pada saat berlakunya Peraturan ini semua peraturan dan/atau ketentuan baik yang tertulis maupun tidak tertulis dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan ini.

DITETAPKAN DI SURABAYA PADA TANGGAL 21 MEI 2019

OLEH:


Ketua I,

( Drs. Edy Prawoto, S.H., M.Hum. )

Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,

( Ir. Agustiawan Dinata )

DISAHKAN OLEH:

DEWAN PEMBINA Ketua,

( Shane Feldo Fuyi Widjaja, B.A. )




15

LAMPIRAN 1 : PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG

NOMOR: 01/PER/MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG FORMAT LAMBANG ORGANISASI LING TIEN KUNG DAN ARTINYA – Pasal 5 – ayat (2) d.

MAKNA LAMBANG:

Tulisan Ling Tien Kung (huruf Hanzi) Tulisan Ling Tien Kung (huruf Latin) Lingkaran kecil (titik) berwarna hitam Keseluruhan simbol: Lingkaran besar bergaris tepi biru dengan titik hitam ditengahnya dikelilingi tulisan Ling Tien Kung diluarnya baik huruf Latin maupun huruf Hanzi

: : : :

Menunjukkan dokumen penanda hasil perenungan, pencerahan dan ilham dari Kitab Tao Te Ching khususnya Bab VI yang oleh Lao Shi dinilai sebagai cikal bakal lahirnya Ling Tien Kung (Ilmu Titik Nol) (Fu Long Swee, 2013. P: 46). Mengandung arti “Ilmu Titik Nol” – Ilmu tentang awal dari timbulnya tenaga titik nol yang dikelola untuk kemaslahatan (penyembuhan dan peningkatan kualitas kesehatan) masyarakat. Simbol bahwa Ling Tien Kung merupakan upaya untuk mencapai keseimbagan kehidupan antara sifat emosional dan akal fikir dalam bingkai kebenaran sejati yang akan menghasilkan sifat akhlak mulia (TEK). Lingkaran biru dengan titik hitam ditengahnya mengandung makna kesungguhan, ketulusan dan keikhlasan hati para pegiat Ling Tien Kung untuk mengamalkan ilmu ini kepada seluruh masyarakat. Tulisan Ling Tien Kung dalam huruf Hanzi dan Latin mengandung makna bahwa pengamalan Ling Tien Kung dilandasi dengan bingkai pelayanan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan, kepada yang membutuhkan kesembuhan dan peningkatan kualitas kesehatan.


OLEH: PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG

Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,


DISAHKAN OLEH: DEWAN PEMBINA

Ketua,





16



Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,



Ketua,


LAMPIRAN 2 : PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG NOMOR : 01/PER/MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG TEKS SONG OF LING TIEN KUNG – Pasal 5 – ayat (4) .




17


NOMOR : 01/PER/MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG BUSANA LING TIEN KUNG – Pasal 5 – ayat (5).

A. BUSANA LINGTIEN KUNG

1. Seragam baju putih – celana biru bergaris putih – topi hitam – sepatu hitam adalah busana untuk peserta, Instruktur, Pelatih, Pengurus, Pembina atau Anggota Kehormatan, dipakai pada pertemuan formal maupun latihan harian. Khusus latihan Tingkat Dasar tidak memakai topi (Gambar 1).

2. Seragam baju orange – celana hitam bergaris kuning– topi hitam – sepatu hitam adalah busana untuk Instruktur Ling Tien Kung bersertifikat (Gambar 2).

3. Seragam baju hijau stabilo – celana hitam bergaris kuning– topi hitam – sepatu hitam adalah busana untuk Instruktur yang telah menguasai gerakan Fung U Long V dan Kipas Kembar ala Ling Tien Kung menurut keputusan Tim Pelatih dan Pembina (Gambar 3).

4. Seragam baju tosca – celana putih bergaris tosca – topi putih – sepatu putih adalah busana Instruktur yang telah menguasai gerakan Fung U Long V, Kipas Kembar ala Ling Tien Kung, dan Tai Chi 24 ala Ling Tien Kung menurut keputusan Tim Pelatih dan Pembina (Gambar 4).

5. Seragam baju orange – celana putih bergaris orange – topi putih – sepatu putih adalah busana Instruktur yang telah menguasai gerakan Fung U Long V, Kipas Kembar ala Ling Tien Kung, Tai Chi 24 ala Ling Tien Kung, dan Tai Chi 42 ala Ling Tien Kung (Glandang Glundung) menurut keputusan Tim Pelatih dan Pembina (Gambar 5).

6. Seragam baju ungu – celana putih bergaris ungu – topi putih – sepatu putih adalah busana Pembina, Pengurus Pusat, atau tenaga tertentu yang ditunjuk oleh Lao Shi dengan penggunaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pengurus (Gambar 6).

7. Rompi merah – seragam tosca – putih, adalah rompi penanda sebagai Pelatih bersertifikat (Gambar 7).

B. MODEL SERAGAM, LETAK LAMBANG PADA BUSANA, DAN LAIN-LAIN

(Lihat Gambar 1 – 7)

C. PENGGUNAAN BUSANA

Masing-masing seragam dipakai menurut event atau acara resmi Ling Tien Kung yang dihadiri sesuai dengan petunjuk yang diberikan Pengurus Pusat.

D. GAMBAR BUSANA .....




18

D. GAMBAR BUSANA

1. Gambar 1

Seragam baju putih – celana biru bergaris putih – topi hitam – sepatu hitam adalah busana untuk peserta, Instruktur, Pelatih, Pengurus, Pembina atau Anggota Kehormatan, dipakai pada pertemuan formal maupun latihan harian. Khusus latihan Tingkat Dasar tidak memakai topi.

2. Gambar 2

Seragam baju orange – celana hitam bergaris kuning – topi hitam – sepatu hitam adalah busana untuk Instruktur Ling Tien Kung bersertifikat.

3. Gambar 3

Seragam baju hijau stabilo – celana hitam bergaris kuning – topi hitam – sepatu hitam adalah busana untuk Instruktur yang telah menguasai gerakan Fung U Long V dan Kipas Kembar ala Ling Tien Kung menurut keputusan Tim Pelatih dan Pembina.

4. Gambar 4

Seragam baju tosca – celana putih bergaris tosca – topi putih – sepatu putih adalah busana Instruktur yang telah menguasai gerakan Fung U Long V, Kipas Kembar ala Ling Tien Kung, dan Tai Chi 24 ala Ling Tien Kung menurut keputusan Tim Pelatih dan Pembina.

5. Gambar 5 .....




19

5. Gambar 5

Seragam baju orange – celana putih bergaris orange – topi putih – sepatu putih adalah busana Instruktur yang telah menguasai gerakan Fung U Long V, Kipas Kembar ala Ling Tien Kung, Tai Chi 24 ala Ling Tien Kung, dan Tai Chi 42 ala Ling Tien Kung (Glandang Glundung) menurut keputusan Tim Pelatih dan Pembina.

6. Gambar 6

Seragam baju ungu – celana putih bergaris ungu – topi putih – sepatu putih adalah busana Pembina, Pengurus Pusat, atau tenaga tertentu yang ditunjuk oleh Lao Shi dengan penggunaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pengurus.

7. Gambar 7

Rompi merah – seragam tosca – putih, adalah rompi penanda sebagai Pelatih bersertifikat.



Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,



Ketua,





20




21

LAMPIRAN 4 : PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG NOMOR : 01/PER/MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG KOP SURAT – Pasal 5 – ayat (6).

1. PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG

PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG Alamat : ..........................................................................

Kota ................................. Kode Pos .............. Telp. ...................... E-mail : ...........................

2. KOORDINATOR OTONOM

KOORDINATOR OTONOM LING TIEN KUNG .....

Alamat : .......................................................................... Kota ................................. Kode Pos .............. Telp. ...................... E-mail : ...........................

3. KOORDINATOR KHUSUS

KOORDINATOR KHUSUS LING TIEN KUNG .....


4. SASANA ATAU SASANA NON KOORDINATOR

SASANA LING TIEN KUNG ......




Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,



Ketua,





22

LAMPIRAN 5 : PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG NOMOR : 01/PER/MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG STEMPEL – Pasal 5 – ayat (7).

A. PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG 1. Diameter lingkaran biru adalah 2,5 cm. 2. Diameter lingkaran hitam seperlima dari diameter lingkaran biru. 3. Terdiri dari 3 warna : biru, hitam, dan merah.

B. KOORDINATOR OTONOM, KOORDINATOR KHUSUS,

SASANA, DAN SASANA NON KOORDINATOR 1. Diameter lingkaran biru adalah 2 cm. 2. Diameter lingkaran hitam seperlima dari diameter lingkaran biru. 3. Terdiri dari 1 warna : biru atu hitam.


OLEH:


Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,


DISAHKAN OLEH:

DEWAN PEMBINA

Ketua,





23

LAMPIRAN 6 : PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG NOMOR : 01/PER/MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG IKRAR KOORDINATOR LING TIEN KUNG – Pasal 8 – ayat (10).

IKRAR KOORDINATOR LING TIEN KUNG

Bahwa saya untuk diangkat dan dikukuhkan sebagai Koordinator Ling Tien Kung berjanji:

1. Selalu menaati ketentuan dan kebijakan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG.

2. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik Ling Tien Kung di dalam mengemban amanah

making people healthy.

3. Mengamalkan ajaran Ling Tien Kung dengan prinsip menyehatkan tanpa obat, tanpa alat, dan

tanpa ragad.

4. Membina dan mengembangkan dengan maksimal terhadap sasana dan anggota yang ada dibawah

tanggung jawab kami.

5. Selalu menjaga kemurnian ajaran Ling Tien Kung dengan tidak menambah dan/atau mengurangi

isi dan makna filosofi buku panduan resmi Ling Tien Kung, 2013.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk dan bimbingan serta ridho kepada kita semua.


OLEH:


Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,


DISAHKAN OLEH:

DEWAN PEMBINA

Ketua,





24


NOMOR : 01/PER/MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG PANCA PRASETYA DAN TUGAS DAN KEWAJIBAN KOORDINATOR LING TIEN KUNG – Pasal 8 – ayat (11).

A. PANCA PRASETYA KOORDINATOR LING TIEN KUNG

1. Koordinator menaati ketentuan dan kebijaksanaan organisasi MPET2 LING TIEN KUNG.

2. Koordinator menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik Ling Tien Kung dalam mengemban amanah making people healthy.

3. Koordinator mengamalkan ajaran Ling Tien Kung untuk masyarakat, tanpa obat, tanpa alat dan tanpa ragat.

4. Koordinator membina minimal 10 sasana dengan jumlah anggota minimal 500 orang di wilayah kerjanya.

5. Koordinator menjaga kemurnian ajaran Ling Tien Kung dengan tidak mengubah makna filosofi Ling Tien Kung, menambah dan/atau mengurangi teknik Ling Tien Kung yang sudah pasti (buku resmi : Ling Tien Kung, Fu Long Swee, 2013).

B. TUGAS DAN KEWAJIBAN KOORDINATOR LING TIEN KUNG

1. Koordinator wajib menaati Panca Prasetya Koordinator Ling Tien Kung.

2. Dalam menjalankan tugasnya, Koordinator dapat menunjuk kelengkapan organisasi lainnya menurut kebutuhan yang dianggap perlu.

3. Koordinator wajib menyelenggarakan aktivitas latihan praktik Ling Tien Kung tingkat dasar secara teratur dan berkelanjutan serta menyebarluaskan Ling Tien Kung melalui sosialisasi di wilayah kerjanya dan/atau wilayah yang belum terbentuk Koordinator.

4. Dalam hal mengembangkan wilayah kerja, karena jumlah anggota melebihi 1.000 (seribu) orang atau pertimbangan lain seperti wilayah geografis dan/atau administratif, sehingga perlu dibentuk Sasana dan/atau Koordinator yang baru, maka pembentukan tersebut harus dilandasi atas kemauan luhur untuk kemaslahatan masyarakat dan jauh dari rasa persaingan antar komponen didalamnya.

5. Koordinator wajib membina hubungan baik dengan seluruh jajaran komponen organisasi internal maupun eksternal.

6. Dalam memecahkan berbagai masalah, Koordinator wajib mengedepankan asas musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan.

7. Koordinator wajib menjaga kesatuan dan persatuan serta keharmonisan hubungan antar komponen penyelenggara termasuk didalamnya antar Koordinator dengan Pusat, antar Koordinator dengan Koordinator, antar Koordinator dengan komponen di bawahnya serta antar sesama anggota Ling Tien Kung dalam suasana kekeluargaan.

8. Masa bakti …..




25

8. Masa bakti Koordinator adalah 3 (tiga) tahun berlaku sejak tanggal dikukuhkan dan dapat diberhentikan sewaktu-waktu atau diperpanjang menurut pertimbangan dan keputusan Ketua Dewan Pembina Ling Tien Kung dan wajib melapor susunan Pengurus Koordinator baru selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa akhir jabatan.

9. Dalam membina dan melaksanakan kegiatan di wilayah kerjanya, Koordinator wajib untuk menegur, mengingatkan, bahkan mengeluarkan peserta dari Sasana kepada yang melanggar dan/atau tidak mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Organisasi MPET2 LING TIEN KUNG.

10. Semua komponen Ling Tien Kung baik Koordinator dan jajaran pengurus dibawahnya termasuk Instruktur sampai anggota, apabila memberikan informasi yang tidak benar tentang Ling Tien Kung dan/atau melakukan pelanggaran/penyimpangan terhadap teknik, makna filosofi, penggunaan dan penggandaan atribut Ling Tien Kung, dan peraturan/ketentuan Organisasi MPET2 LING TIEN KUNG, akan dikenai sanksi pencopotan jabatan, keanggotaan, atribut, dan sertifikat atau tanda penghargaan lain yang telah diterimakan dari Organisasi tanpa mendapat kompensasi apapun.

11. Koordinator wajib untuk meningkatkan kemampuan teknis maupun non teknis Ling Tien Kung yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat atas pertimbangan dan ketentuan/keputusan dari Ketua Dewan Pembina Ling Tien Kung.

12. Ketentuan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan disosialisasikan ke seluruh Koordinator dan jajaran dibawahnya serta seluruh anggota Ling Tien Kung yang tersebar di seluruh Tanah Air melalui media yang tersedia sejak tanggal terbit ditetapkan.


OLEH:


Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,


DISAHKAN OLEH:

DEWAN PEMBINA

Ketua,





26

LAMPIRAN 8 :

PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG NOMOR : 01/PER/ MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG BAGAN STRUKTUR ORGANISASI MPET2 LING TIEN KUNG DAN URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS PUSAT – Pasal 9 – ayat (1) dan (3).

A. BAGAN SRUKTUR ORGANISASI MPET2 LING TIEN KUNG

KETUADEWANPEMBINA

HUMAS+MEDIA

BID.KELEMBAGAAN (BIN-ORG+BIN-KOORDDAN

LEMBAGAPENELITIAN)

SEKRETARIS BENDAHARA

BID.SARLOG(SARANA+LOGISTIK)

BID.SDM(BININSTRUKTUR+BIN

PELATIHAN)

BADANUSAHA

BID.TEKNIK(BIN-TK.DASAR+BIN-TK.

MENENGAH)

KOORDINATOR




27

B. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS PUSAT

KETUA I MPET2 : Penanggung jawab Bidang Kelembagaan.

KETUA II MPET2 : Penanggung jawab Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Bidang Teknik.

KETUA III MPET2 : Penanggung jawab Bidang Sarana dan Logistik.

Ketua I, Ketua II, dan Ketua III bekerja dalam kesatuan sebagai Dewan Pimpinan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Ketua I, Ketua II, dan Ketua III bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pembina.

SEKRETARIS : Melayani semua kegiatan administratif untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh komponen organisasi.

BENDAHARA : Melayani dukungan finansial untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh komponen organisasi.

HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) DAN MEDIA

: Merencanakan, mengumpulkan/menyediakan informasi/data serta memberikan masukan kepada pimpinan untuk keperluan dalam mengambil kebijakan organisasi, serta sosialisasi kebijakan yang telah diambil oleh pimpinan organisasi.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Sekretaris, Bendahara, dan Bidang Hubungan Masyarakat bertanggung jawab kepada Ketua I, II dan III.

BIDANG KELEMBAGAAN : Membina dan mengkoordinasi tugas pokok dan fungsi organisasi internal serta mengembangkan Lembaga Penelitian MPET2 dan menjalin hubungan dengan institusi/instansi/organisasi eksternal.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Kelembagaan bertanggung jawab kepada Ketua Organisasi melalui Ketua I.

BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

: Membina dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Ling Tien Kung yang tersebar di seluruh wilayah Koordinator dan menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Ling Tien Kung.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) bertanggung jawab kepada Ketua Organisasi melalui Ketua II.

BIDANG TEKNIK : Merencanakan, menggerakkan, mengkoordinasi dan mengendalikan, serta mengembangkan kegiatan teknik Ling Tien Kung.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Teknik bertanggung jawab kepada Ketua Organisasi melalui Ketua II.

Bidang .....




28


OLEH:


Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,


DISAHKAN OLEH:

DEWAN PEMBINA

Ketua,


BIDANG SARANA DAN LOGISTIK

: Merencanakan, menyediakan, mengendalikan sarana, prasarana dan logistik yang diperlukan organisasi baik jangka pendek menengah maupun maupun jangka panjang.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Sarana dan Logistik bertanggung jawab kepada Ketua Organisasi melalui Ketua III.




29

LAMPIRAN 9 : PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG NOMOR : 01/PER/MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG MEKANISME PERMINTAAN TUGAS MELATIH LING TIEN KUNG – Pasal 10 – ayat (7) d.

MEKANISME PERMINTAAN TUGAS MELATIH LING TIEN KUNG

1. Komunitas, instansi dan/atau institusi maupun organisasi internal Ling Tien Kung (Sasana atau Koordinator) yang membutuhkan tenaga pelatih baik untuk kepentingan melatih ataupun kepentingan lain (misalnya untuk demonstrasi) Ling Tien Kung harus mengajukan permintaan pelatih secara tertulis yang ditujukan kepada Pengurus Pusat sekurang-kurangnya 2 minggu sebelumnya.

2. Pengurus Pusat setelah berkoordinasi dengan Bidang Teknik dan Ketua Sasana Pusat akan mengirimkan Pelatih yang dilengkapi Surat Tugas dari Pengurus Pusat.

3. Pelatih yang sudah mendapatkan surat tugas sebagaimana dimaksud pada butir 2 wajib melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan isi dan maksud surat tugas.

4. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud butir 3, Pelatih yang ditugaskan wajib menggunakan atribut Pelatih sesuai dengan jenjangnya atau isi surat tugas.

5. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir 3, Pelatih harus menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik Ling Tien Kung.

6. Setelah selesai melaksanakan tugas Pelatih wajib membuat laporan secara tertulis dengan mengisi form yang telah disediakan Pengurus Pusat.

7. Pelatih dalam melaksanakan tugas tidak boleh menambah dan/atau mengurangi baik filosofi maupun teknik ilmu Ling Tien Kung yang sudah pasti.

8. Pelatih tidak diperbolehkan meminta imbalan jasa kepada pihak yang meminta untuk melatih atau kepentingan Ling Tien Kung yang lain.

9. Bagi pelatih yang melanggar ketentuan sebagaimana disebut dalam butir 1 sampai dengan 8 di atas, dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan yang berlaku.



Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,



Ketua,





30

LAMPIRAN 10 : PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG NOMOR : 01/PER/MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG IKRAR INSTRUKTUR LING TIEN KUNG – Pasal 11 – ayat (2).

IKRAR INSTRUKUTUR LING TIEN KUNG

Bahwa saya untuk diangkat dan dikukuhkan sebagai Instruktur Ling Tien Kung berjanji:

1. Selalu berkomitmen untuk mewujudkan Visi dan Misi Ling Tien Kung tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan.

2. Bekerja keras dalam menyebarluaskan ilmu Ling Tien Kung kepada sesama tanpa mengharapkan imbalan.

3. Dalam pelaksanaan kegiatan selalu mengutamakan kebersamaan dengan seluruh keluarga besar Ling Tien Kung dimanapun berada serta menghormati komunitas olahraga lainnya.



OLEH:


Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,


DISAHKAN OLEH:

DEWAN PEMBINA

Ketua,





31

LAMPIRAN 11 : PERATURAN PENGURUS PUSAT MPET2 LING TIEN KUNG NOMOR : 01/PER/MPET2LTK/V/2019 TANGGAL 21 MEI 2019 TENTANG IKRAR PELATIH LING TIEN KUNG – Pasal 1 butir 17.

IKRAR PELATIH LING TIEN KUNG

Bahwa saya untuk diangkat dan dikukuhkan sebagai Pelatih Ling Tien Kung berjanji:

1. Senantiasa menjunjung tinggi filosofi serta mewujudkan Visi dan Misi Ling Tien Kung dengan sebaik-baiknya demi kehormatan Ling Tien Kung.

2. Senantiasa mentaati ketentuan dan kebijakan organisasi dengan tertib dan cermat sebagai komitmen dan kebanggaan kepada Ling Tien Kung.

3. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pelatih Ling Tien Kung dengan penuh rasa tanggung jawab demi pengabdian yang tulus kepada masyarakat.

4. Dalam melaksanakan tugas tidak akan menambah dan mengurangi teknik gerakan Ling Tien Kung yang sudah pasti.



OLEH:


Ketua I,


Ketua II,

( H. A. N u r a w i )

Ketua III,


DISAHKAN OLEH:

DEWAN PEMBINA

Ketua,


pengurus pusat mpet2 ling tien kung dan tata... · digunakan atau dipakai pada acara-acara formal...

Documents