perbedaan keterampilan generik sains antara siswa...

67
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenui Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh AHMAD MIFTAHUL KHAIR NIM1111016100006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR DAN INKUIRI TERBIMBING PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 32 Jakarta) JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 02-Nov-2019

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenui Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

AHMAD MIFTAHUL KHAIR

NIM1111016100006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA

SISWA YANG MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA

BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR DAN INKUIRI

TERBIMBING PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN

(Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 32 Jakarta)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
Page 3: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
Page 4: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
Page 5: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

ABSTRAK

Ahmad Miftahul Khair (1111016100006). Perbedaan Keterampilan Generik

Sains antara Siswa yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa Berbasis

Inkuiri Terstruktur dan Inkuiri Terbimbing pada Konsep Sistem

Pernapasan (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 32 Jakarta). Skripsi Program

Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan generik sains

antara siswa yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur

dan inkuiri terbimbing pada konsep sistem pernapasan. Penelitian ini dilakukan di

SMA Negeri 32 Jakart Tahun Ajaran 2016/2017. Metode penelitian yang

digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group

design. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random

sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu XI MIPA 2 sebagai

kelompok eksperimen I (menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri

terstruktur) dan XI MIPA 1 sebagai kelompok eksperimen II (menggunakan

lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing). Instrumen penelitian berupa soal

uraian sebanyak 8 soal, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, serta lembar

kerja siswa. Berdasarkan pengujian hipotesis statistik data Gain dengan uji-t pada

taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung lebih besar dibandingkan ttabel (7,03 > 1,99)

sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan

keterampilan generik sains antara siswa yang menggunakan lembar kerja siswa

berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing pada konsep sistem pernapasan

di SMA Negeri 32Jakarta.

Kata Kunci : Keterampilan generik sains, Lembar Kerja Siswa, Inkuiri

Terstruktur, Inkuiri Terbimbing.

iv

Page 6: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

ABSTRACT

Ahmad Miftahul Khair (1111016100006). The Differences of Science Generic

Skill Between Student using Worksheet Based on Structure Inquiry and Guided

Inquiry on the Concept of Respiratory System (A Quasi Experiment at SMAN

32 Jakarta). Undergraduate Thesis of Biology Education Program, Science

Education Departement, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

The aim of this research is to determine the difference of science generic skill

between students using worksheet based on structure inquiry and guided inquiry

on the concept of Respiratory System at SMAN 32 Jakarta in 2016/2017 Academic

year. The type of this research was quasi experiment design with nonequivalent

control group design. The sample of this research was chosen through simple

random sampling technique. This sampling consist of two classes that was XI

MIPA 2 as Experiment Group 1 (used worksheet based on structure inquiry) and

XI MIPA I as Experiment group II (used worksheet based on guided inquiry). The

instruments test were essay test consists of 8 question, student observation sheet

and teacher observation sheet, and also worksheet. Based on statistical hypothesis

test of Gain score with t-test at 0.05 significant level obtained tcount greater than

ttable (7,03 > 1,99) so that Ho is rejected. This suggests there is a difference in the

increase of generic science skills between students using worksheet based on

structured inquiry and guided inquiry on the concept of respiratory system at

SMA Negeri 32Jakarta.

Keyword: Science Generic Skill, Worksheet, Stucture Inquiry, Guided Inquiry.

v

Page 7: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya

dengan rahmat, karunia, dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul Perbedaan Keterampilan Generik Sains antara Siswa yang

Menggunakan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terstruktur dan

Inkuiri Terbimbing pada Konsep SistemPernapasan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Semoga menjadi amal baik dan dibalas oleh

Allah SWT dengan balasan yang baik. Oleh karena itu, apresiasi dan terima kasih

yang setinggi-tingginya ingin penulis ucapkan pada kesempatan kali ini. Secara

khusus, apresiasi dan terimakasih tersebut disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif HidayatullahJakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif HidayatullahJakarta.

4. Ir. Mahmud Maratua Siregar, Dosen pembimbing I dan Meiry Fadilah Noor,

M.Si., Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dalam

memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsiini.

5. Dr. Zulfiani, M.Pd., Dosen pembimbing akademik pendidikan biologi A

tahun 2011 yang telah memberikan bimbingan selama masaperkuliahan.

6. Muhammad Ridhwan, P.Hd., Kepala Laboratorium Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah menjadi validator untuk ujicoba Lembar

Kerja Siswa yang digunakan dalam penelitianini.

vi

Page 8: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

7. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Biologi yang telah

memberikan ilmu selama proses perkuliahan di perguruan tinggiini.

8. Dra. Sugiyanti, S.Pd., Kepala SMA Negeri 32 Jakarta yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian ini dan Dwi Suwartini,

S.Pd., guru bidang studi Biologi Kelas XI SMA Negeri 32 Jakarta yang

telah memberikan bimbingan danarahan.

9. Siswa kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 SMA Negeri 32 Jakarta Tahun

Ajaran 2016/2017 yang telah membantu terlaksananya penelitianini.

10. Ayah dan bunda tercinta Drs. Jamaluddin Khair, M.MPd., dan Sutini serta

kakak Haris Wahyu Utama, S.Pd., dan Citra Permata, S.Pd., yang selalu

mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis sehingga selalui

termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Ns. Ratna Sari, S.Kep., yang selalu memberikan dukungan moril maupun

materil, do’a, dan motivasi bagipenulis.

12. Taufiq, S.Sos.I, M.Pd.I., Kepala SMP Al-Fath BSD yang selalu memberikan

motivasi dan izin kepada penulis untuk bimbingan skripsi dan rekan-rekan

guru di SMP Al-Fath BSD yang memberikan semangat, saran, dan bantuan

dalam menyelesaikan penelitianini.

13. Seluruh teman-teman pendidikan biologi angkatan 2011 yang sama-sama

saling mendoakan, khususnya Dian, Fitria, Dira, Mutia, Qorina, Andini, Isti,

Fathimah, Dwi, Shofyan, Reinaldi, Zar, Didi, dan Hary yang selalu

memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsiini.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

atas do’a dandukungannya.

Jakarta, Maret 2018

Penulis

Ahmad Miftahul Khair

vii

Page 9: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

ABSTRACT...............................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................

DAFTAR TABEL....................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................

A. Latar Belakang Masalah......................................................................

B. Identifikasi Masalah............................................................................

C. Pembatasan Masalah...........................................................................

D. Perumusan Masalah............................................................................

E. Tujuan Penelitian................................................................................

F. Manfaat Penelitian..............................................................................

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS...............

A. Kajian Teori........................................................................................

1. Keterampilan Generik Sains...........................................................

2. Pembelajaran Inkuiri......................................................................

a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri...............................................

v

vi

viii

xi

xiii

1

1

5

5

6

6

7

8

8

8

14

14

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHANPEMBIMBINGSKRIPSI ............................. i

LEMBARPENGESAHANPENGUJI ........................................................ ii

SURAT PERNYATAANKARYASENDIRI ............................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................... iv

b. Ciri-CiriPembelajaran Inkuiri ....................................................... 17

c. Tingkat PembelajaranInkuiri ........................................................ 18

3. PembelajaranInkuiriTerstruktur ........................................................ 18

a. Pengertian PembelajaranInkuiriTerstruktur ................................. 18

b. Tahap Pelaksanaan PembelajaranInkuiriTerstruktur .................... 19

c. Kelebihan dan Kekurangan PembelajaranInkuiriTerstruktur ....... 21

4. PembelajaranInkuiriTerbimbing ....................................................... 21

a. Pengertian Pembelajaran InkuiriTerbimbing ................................ 21

viii

Page 10: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

b. Tahap Pelaksanaan PembelajaranInkuiriTerbimbing ................... 23

c. Kelebihan dan Kekurangan PembelajaranInkuiriTerbimbing ...... 25

5. LembarKerjaSiswa ............................................................................ 25

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa .................................................. 25

b. Macam-Macam LembarKerjaSiswa............................................ 27

c. Tujuan dan Fungsi LembarKerjaSiswa ....................................... 27

d. Langkah-Langkah Penyusunan LembarKerjaSiswa ................... 28

e. Sistematika Penyusunan LembarKerjaSiswa .............................. 28

B. Kajian PenelitianyangRelevan ............................................................... 30

C. KerangkaBerpikir ................................................................................... 31

D. HipotesisPenelitian ................................................................................ 32

BAB IIIMETODOLOGIPENELITIAN ................................................... 33

A. Tempat danWaktu Penelitian ................................................................. 33

B. Metode danDesain Penelitian ................................................................ 33

1. MetodePenelitian ............................................................................. 33

2. DesainPenelitian .............................................................................. 34

C. Populasi danSampel Penelitian .............................................................. 35

1. PopulasiPenelitian ............................................................................. 35

2. SampelPenelitian ............................................................................... 35

D. VariabelPenelitian .................................................................................. 36

E. TeknikPengumpulan Data ...................................................................... 36

F. InstrumenPenelitian ............................................................................... 37

1. InstrumenTes ..................................................................................... 37

2. InstrumenNon-Tes ............................................................................. 39

a. LembarKerjaSiswa ....................................................................... 39

b. LembarObservasi .......................................................................... 40

G. KalibrasiInstrumen ................................................................................. 41

1. InstrumenTes ..................................................................................... 41

a. Validitas ........................................................................................ 41

b. Reliabilitas .................................................................................... 42

c. Tingkat Kesukaran ........................................................................ 43

ix

Page 11: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

d. Daya Beda..................................................................................... 43

2. InstrumenNon-Tes ............................................................................. 44

H. TeknikAnalisis Data ............................................................................... 44

1. UjiNormalitas .................................................................................... 45

2. UjiHomogenitas ................................................................................ 46

3. UjiHipotesis ....................................................................................... 46

4. Uji Gain ............................................................................................. 47

5. Teknik Analisis KeterampilanGenerik Sains .................................... 48

6. Teknik Analisis LembarKerjaSiswa .................................................. 48

7. Teknik AnalisisLembar Observasi .................................................... 49

I. Hipotesis Statistik .................................................................................. 49

BAB IV HASIL PENELITIANDANPEMBAHASAN ............................. 50

A. HasilPenelitian ....................................................................................... 50

1. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Kelompok EksperimenI

danEksperimenII ............................................................................... 51

2. Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen Idan

EksperimenII ..................................................................................... 52

3. Hasil Gain ......................................................................................... 54

4. Hasil Persentase Ketercapaian KeterampilanGenerikSains .............. 54

B. Hasil Analisis Data ................................................................................ 56

C. Pembahasan ............................................................................................ 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 66

A. Kesimpulan ............................................................................................ 66

B. Saran ...................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 68

LAMPIRAN ................................................................................................. 75

x

Page 12: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Generik Sains .................................... 12

Tabel 2.2 Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terstruktur ............ 20

Tabel 2.3 Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ........... 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 34

Tabel 3.2 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data........................ 36

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Keterampilan Generik Sains ............ 38

Tabel 3.4 Kriteria Penafsiran Validitas Instrumen .................................. 42

Tabel 3.5 Kriteria Penafsiran Reliabilitas Instrumen .............................. 42

Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Kesukaran Soal ......................................... 43

Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda Soal ............................................. 44

Tabel 3.8 Kategori Ketercapaian Keterampilan Generik Sains .............. 48

Tabel 4.1 Persentase Ketercapaian Keterampilan Generik Sains pada

Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terstruktur dan Inkuiri

Terbimbing .............................................................................. 51

Tabel 4.2 Hasil Pretest Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II ..... 52

Tabel 4.3 Hasil Posttest Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II .... 53

Tabel 4.4 Persentase Ketercapaian Keterampilan Generik Sains

Kelompok Eksperimen I (Lembar Kerja Siswa Berbasis

Inkuiri Terstruktur) .................................................................. 54

Tabel 4.5 Persentase Ketercapaian Keterampilan Generik Sains

Kelompok Eksperimen II (Lembar Kerja Siswa Berbasis

Inkuiri Terbimbing) ................................................................. 55

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pretest, Posttest, dan Gain

Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II ........................... 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest, Posttest, dan Gain

Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II ........................... 57

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Pretest Kelompok Eksperimen I dan

Eksperimen II .......................................................................... 58

xi

Page 13: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Posttest Kelompok Eksperimen I dan

Eksperimen II .......................................................................... 58

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Gain Kelompok Eksperimen I dan

Eksperimen II .......................................................................... 59

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Per-Indikator Keterampilan Generik

Sains Berdasarkan Data Gain Kelompok Eksperimen I

dan Eksperimen II ................................................................... 60

xii

Page 14: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok

Eksperimen I ...................................................................... 75

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok

Eksperimen II ..................................................................... 93

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Kelompok Eksperimen I ................... 112

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa Kelompok Eksperimen II .................. 122

Lampiran 5 Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa .............................. 134

Lampiran 6 Lembar Validasi Lembar Kerja Siswa oleh Ahli ................ 141

Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Tes..................................................... 151

Lampiran 8 Lembar Uji Coba Instrumen Tes ........................................ 169

Lampiran 9 Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes ......... 178

Lampiran 10 Instrumen Tes ..................................................................... 186

Lampiran 11 Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Instrumen Tes ......... 192

Lampiran 12 Lembar Hasil Wawancara Guru ......................................... 209

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelompok

Eksperimen I ...................................................................... 212

Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelompok

Eksperimen II ..................................................................... 215

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Guru Kelompok

Eksperimen I ...................................................................... 218

Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Guru Kelompok

Eksperimen II ..................................................................... 220

Lampiran 17 Data Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Generik

Sains Kelompok Eksperimen I ........................................... 222

Lampiran 18 Data Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Generik

Sains Kelompok Eksperimen II......................................... 224

Lampiran 19 Hasil Persentase Ketercapaian Indikator Keterampilan

Generik Sains Kelompok Eksperimen I dan

Eksperimen II ..................................................................... 226

xiii

Page 15: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

Lampiran 20 Hasil Gain Keterampilan Generik Sains Kelompok

Eksperimen I dan Eksperimen II ........................................ 233

Lampiran 21 Hasil Gain Per-Indikator Keterampilan Generik Sains

Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II ...................... 237

Lampiran 22 Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Kelompok

Eksperimen I dan Eksperimen II ........................................ 239

Lampiran 23 Data Lembar Observasi Aktivitas SiswaKelompok

Eksperimen I dan Eksperimen II ........................................ 244

Lampiran 24 Data Lembar Observasi Aktivitas Guru Kelompok

Eksperimen I dan Eksperimen II ........................................ 254

Lampiran 25 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen I

dan Eksperimen II ............................................................... 264

Lampiran 26 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelmpok Eksperimen I

dan Eksperimen II ............................................................... 267

Lampiran 27 Hasil Uji Normalitas Gain Kelompok Eksperimen I

dan Eksperimen II ............................................................... 270

Lampiran 28 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen I

dan Eksperimen II ............................................................... 273

Lampiran 29 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen I

dan Eksperimen II ............................................................... 275

Lampiran 30 Hasil Uji Homogenitas Gain Kelompok Eksperimen I

dan Eksperimen II ............................................................... 277

Lampiran 31 Hasil Uji Hipotesis Pretest ................................................. 279

Lampiran 32 Hasil Uji Hipotesis Posttest ................................................ 280

Lampiran 33 Hasil Uji Hipotesis Gain.................................................... 281

Lampiran 34 Hasil Uji Hipotesis Gain Per-Indikator Keterampilan

Generik Sains ...................................................................... 282

Lampiran 35 Lembar Uji Referensi ......................................................... 288

Lampiran 36 Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................... 301

Lampiran 37 Surat Keterangan Penelitian ............................................... 302

Lampiran 38 Dokumentasi Penelitian ...................................................... 303

xiv

Page 16: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dengan sangat cepat,

hal ini tentunya memerlukan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas

agar memiliki daya saing yang tinggi. Kualitas sumber daya manusia ditandai

dengan perkembangan cepat pola berpikir yang meliputi kemampuan berpikir

kreatif, kritis, pemecahan masalah, serta mengambil keputusan untuk

mempertahankan diri dan memenangkan persaingan.1 Sains merupakan salah satu

kunci keberhasilan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dan kesiapan

memasuki perkembangan dunia teknologi. Gallagher dalam Haryanti Putri Riza

mengemukakan bahwa perkembangan dunia yang semakin melaju dapat dihadapi

melalui paradigma baru pembelajaran sains yaitu dengan memberikan sejumlah

pengalaman kepada siswa agar dapat menggunakan pengetahuan sainsnya.2

Kenyataannya pola pikir yang memberikan sejumlah pengalaman kepada

siswa dalam pembelajaran sains jarang sekali diperhatikan oleh guru karena faktor

ketidaktahuan. Belajar sains mereka artikan sebagai suatu kegiatan sepenting

menghafal suatu konsep atau melakukan operasi hitung.3 Hal ini terlihat dari cara

guru dalam membelajarkan materi sains di sekolah secara tradisional dengan

memfokuskan pada pelatihan rumus-rumus, latihan soal hitungan, dan menghafal

konsep. Bahkan pembelajaran yang diterapkan pun cenderung homogen sehingga

siswa mendapatkan prestasi yang rendah baik di tingkat lokal maupun global.4 Hal

tersebut merupakan dampak dari pengalaman-pengalaman abstrak yang siswa

1 Sudarmin, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Mahasiswa Melalui Pembelajaran

Kimia Terintegrasi Kemampuan Generik Sains, Jurnal Kimia FMIPA Unnes, 2009, h.114. 2

Haryanti Putri Riza dan Muhammad Danial, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pangkajene Sidrap,

Jurnal FMIPA Universitas Negeri Makassar, 2013, h. 1. 3 Sunyono,dkk.,ProduksiModelLKSdanMediaAnimasiBerorientasiKeterampilan

GenerikSainspadaMateriKimiaKelasXSMA,ProsidingSeminarNasionalPendidikanIII Universitas Lampung, h. 485.

4 Juli Sukimarwati, Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Prestasi Belajar Siswa

dengan Pembelajaran Guided Inquiry Model, Jurnal Florea, Vol. 4 No. 1, 2017, h.12.

1

Page 17: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

2

peroleh dalam pembelajaran yang tidak memberikan kesempatan untuk

mengemukakan ide-ide.

Pemerintah Indonesia sebenarnya telah menetapkan sistem pembelajaran agar

dapat bersaing secara global melalui Peraturan Pemerintah No. 32 pasal 19 ayat 1

tahun 2013.5 Peraturan tersebut menjelaskan tentang standar nasional pendidikan

dimana proses pembelajaran pada satuan pendidikan dilaksanakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang. Pembelajaran juga

memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan kesempatan berkarya,

kreatif dan mandiri. Ketentuan ini sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan

fisik, serta psikologi siswa. Guru di setiap satuan pendidikan hendaknya

membelajarkan siswa sesuai amanat Pemerintah Indonesia tersebut.

Selain perlu memiliki kemampuan dalam pemahaman konsep, siswa juga

harus mampu mengintegrasikan keterampilan dasar yang dimilikinya dengan

pengetahuan sains untuk memenuhi kebutuhan hidup pada berbagai situasi.6

Kemampuan berpikir dan bertindak berdasarkan pengetahuan sains yang dimiliki

melalui kerangka berpikir sains dikenal dengan keterampilan generik sains.7

Keterampilan generik sains dapat digunakan untuk melatih siswa menggunakan

penalarannya dalam memahami konsep-konsep yang abstrak dan menyelesaikan

berbagai masalah sains.8 Siswa yang terlatih menggunakan penalarannya, maka

dalam proses memahami konsep tidak hanya menggunakan pengalaman empiris,

tetapi juga terbiasa memahami konsep melalui analisis dan logika.

Keterampilan generik dalam bidang umum di luar ilmu sains memiliki istilah

yang berbeda-beda, ada pula beberapa kompetensi yang berbeda. Namun dari

berbagai macam kompetensi keterampilan generik terdapat enam kompetensi

5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional

Pendidikan, 2013, h. 10, (online: http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-

content/uploads/2016/08/PP0322013.pdf). 6

Sunyono, Pembelajaran IPA dengan Keterampilan Generik Sains, Makalah FKIP

UNILA, 2009, h. 5-6, (online: https://id.scribd.com/doc/50415120/keterampilan-generik). 7

Ni Made Pujani, dkk., Pembekalan Keterampilan Laboratorium untuk Meningkatkan

Kemampuan Generik Sains Calon Guru pada Bidang Astronomi, Prosiding Seminar Nasional Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, 2011, h. 178.

8 Sri Agustina, dkk., Analisis Keterampilan Generik Sains Siswa pada Praktikum Besaran

dan Pengukuran Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Palembang, Jurnal Inovasi dan

Pembelajaran Fisika Universitas Sriwijaya, 2013, h.2.

Page 18: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

3

umum yang biasa digunakan yaitu kompetensi dasar, kompetensi berhubungan

dengan orang lain, kompetensi berpikir, kompetensi pribadi, kompetensi

berbisnis, dan kompetensi sosial.9 Kemudian kompetensi-kompetensi tersebut

dikategorikan ke dalam ilmu sains khusunya biologi oleh Taufik Rahman yang

meliputi pengamatan langsung dan tak langsung, kesadaran skala, bahasa

simbolik, kerangka logika, sebab akibat, pemodelan, inferensi, danabstraksi.10

Keterampilan generik sains tidak diperoleh secara tiba-tiba, melainkan harus

dilatih agar terus meningkat.11 Salah satu alternatif untuk melatih keterampilan

generik sains adalah dengan pembelajaran inkuiri yang dituntun dengan lembar

kerja siswa. Pembelajaran inkuiri yang dituntun lembar kerja siswa dapat dikemas

dengan memberikan masalah dalam bentuk pertanyaan yang bersifat investigasi.12

Pembelajaran dengan pemberian masalah menuntut siswa menggunakan alat-alat

inderanya untuk mengumpulkan informasi yang ditindaklanjuti dengan pengajuan

pertanyaan dan merumuskan hipotesis berdasarkan gagasan yang ada. Dengan

demikian, pembelajaran akan memberikan hasil yang lebih baik dan bertahan

dalam waktu jangka panjang daripada pembelajaran yang memberi informasi

secara verbal.

Menurut Heather Banchi dan Randy Bell, terdapat empat tingkatan inkuiri

yaitu inkuiri konfirmasi, inkuiri terstruktur, inkuiri terbimbing, dan inkuiri

bebas.13 Inkuiri konfirmasi dicirikan dengan siswa melakukan kegiatan untuk

membuktikan suatu konsep yang sudah diketahui sebelumnya. Inkuiri terstruktur

mengarahkan siswa melakukan penyelidikan berdasarkan prosedur yang telah

diberikan oleh guru. Inkuiri terbimbing menuntut siswa melakukan penyelidikan

berdasarkan pertanyaan dari guru dengan siswa sendiri yangmenentukan

9 Jennifer Gibb, Generic skills in Vocational Education and Training: Research

Readings, (Australia: National Centre for Vocational Education Research, 2004), h.8. 10

Taufik Rahman, Profil Kemampuan Generik Perencanaan Percobaan Calon Guru Hasil

Pembelajaran Berbasis Kemampuan Generik pada Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Jurnal, 2006,

h.15-16. 11

Sri Agustina, dkk., loc. cit. 12

Muhammad Nasir, dkk.m Pengaruh Pembelajaran Menggunakan LKS Inkuiri

Terintegrasi Generik Sains (ITGS) Terhadap Hasil Belajar Fisika Ditinjau dari Motivasi Berrestasi

Siswa di SMAN 1 Aikmel, Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Universitas Mataram, 2015, h. 79. 13

Heather Banchi dan Randy Bell, The Many Levels of Inquiry, Article University of

Virginia, 2008, h. 26-27, (online: http://static.nsta.org/files/sc0810_26.pdf).

Page 19: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

4

prosedurnya. Sedangkan pada inkuiri bebas siswa diberikan kesempatan untuk

bertindak seperti ilmuwan, mengajukan pertanyaan, serta merancang prosedur

secara mandiri. Penelitian ini menggunakan pembelajaran inkuiri terstruktur dan

inkuiri terbimbing yang dituntun oleh lembar kerja siswa. Dengan lembar kerja

siswa diharapkan dapat membangun pengetahuan secara mandiri dan analitis

sehingga siswa akan lebih cepat dan mudah memahami konsep yang sedang

dipelajari.

Meskipun pada pembelajaran inkuiri terstruktur siswa terlibat dalam proses

penyelidikan dan mengembangkan keterampilan. Namun siswa kurang

memperoleh kemampuan berpikir secara mandiri karena permasalahan, proses,

dan hasilnya telah diketahui sebelumnya.14 Lain halnya dengan pembelajaran

inkuiri terbimbing yang mengembangkan sikap ilmiah sehingga siswa akan selalu

terdorong untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar. Siswa juga lebih

mandiri dalam menemukan pengetahuan melalui proses kerja ilmiah. Kebiasaan

bekerja ilmiah ini dapat menumbuhkan kebiasaan berpikir dan bertindak yang

merefleksikan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah yang

dimilikisiswa.15

Materi biologi yang diangkat dalam penelitian ini adalah materi sistem

pernapasan yang merupakan materi pada semester genap di kelas XI dengan

mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 69 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah yang berbunyi “Menganalisis hubungan antara

struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan

bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan, serta gangguan

fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,

14

Michal Zion dan Ruthy Mendelovici, Moving from Structured to Open Inquiry:

Challenges and Limits, Journal Science Education International, Vol. 23 No.4, 2012, h. 384. 15

N. L. Santiasih, dkk., Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap

Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD No. 1 Kerobokan Kecamatan Kuta Utara

Kabupaten Badung Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha, Vol. 3, 2013, h. 4.

Page 20: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

5

pengamatan, percobaan, dan simulasi”.16 Sistem pernapasan disampaikan dengan

metode pengamatan dan percobaan sehingga proses dalam meningkatkan

keterampilan pengamatan langsung, pemodelan, bahasa simbolik, kesadaran skala,

inferensi, sebab akibat, dan kerangka logika dapat terlaksana.

Terkait permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul

“Perbedaan Keterampilan Generik Sains antara Siswa yang Menggunakan Lembar

Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terstruktur dan Inkuiri Terbimbing pada Konsep

Sistem Pernapasan”.

B. IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka beberapa

masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:

1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat memerlukan

pembelajaran sains yang dapat memberi pengalaman kepadasiswa.

2. Proses pembelajaran sains masih berfokus pada pelatihan rumus-rumus,

latihan soal hitungan, dan menghafalkonsep.

3. Instrumen pengukur keterampilan generik sains belum digunakan oleh guru

karena masih melakukan pengukuran terhadap hasil belajar siswa.

4. Perangkat pembelajaran yang tepat sasaran diperlukan untuk meningkatkan

keterampilan genrik sains agar dapat memberikan life skill tertentu kepada

siswa.

C. PembatasanMasalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian yang dilakukan mengarah

pada tujuan yang akan dicapai. Pembatasan masalah dalam penelitian iniyaitu:

1. Pembelajaran dilaksanakan dengan metode praktikum yang berpedoman pada

inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing menurut Douglas Llewellyn.17Oleh

16 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 69 Tahun 2013

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, 2013,

h. 153,

(online:http://direktori.madrasah.kemenag.go.id/media

/files/Permendikbud69TH2013.pdf). 17

Douglas Llewellyn, Differentiated Science Inquiry, (California: Corwin Press, 2011),

h. 15-16.

Page 21: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

6

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kedua pembelajaran inkuiri

tersebut dibagi ke dalam lima tahap.18

2. Indikator keterampilan generik yang digunakan mengacu pada Taufik

Rahman.19 Hal ini dikarenakan Taufik Rahman mengembangkan

keterampilan generik sains dalam bidang Biologi.

3. Lembar kerja siswa yang digunakan berbasis pembelajaran inkuiri terstruktur

dan inkuiri terbimbing dan dibuat berdasarkan lembar kerja siswa yang telah

diedarkan oleh PASCO Scientific.20 Kemudian disesuaikan dengan kebutuhan

indikator keterampilan generik sains dan terhadap pembelajaran inkuiri dari

Douglas Llewellyn.

4. Materi yang dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini yaitu konsep

sistem pernapasan pada kelas XI semester genap berdasarkan kompetensi inti

dan kompetensi dasar dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 69 Tahun2013.21

D. PerumusanMasalah

Adapun perumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah:

“Apakah terdapat perbedaan keterampilan generik sains antara siswa yang

menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri

terbimbing pada konsep sistem pernapasan?”

E. TujuanPenelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan keterampilan

generik sains antara siswa yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri

terstruktur dan inkuiri terbimbing pada konsep sistem pernapasan.

18

Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, loc. cit. 19

Taufik Rahman, loc. cit. 20

PASCO Development Team, Advanced Physics 1 through Inquiry, Experiment Guide,

2014, (online: https://www.pasco.com/prodCatalog/PS/PS-2848_advanced-physics-through- inquiry-1-teacher-gu/index.cfm).

21 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 69 Tahun 2013

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, loc.

cit.

Page 22: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

7

F. ManfaatPenelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Bagipeneliti

Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman mengenai penggunaan

lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing

sehingga menambah bekal sebagai calon pendidik untuk dapat

mengembangkan bahan ajar sendiri yang lebihbaik.

2. Bagiguru

Memberikan informasi dengan menggunakan lembar kerja siswa berbasis

inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing sebagai panduan dalam praktikum

sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran biologi.

3. Bagisekolah

Memberikan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

menyusun program sekolah agar dapat menerapkan metode dan instrumen

pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 23: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

Perangkat pembelajaran merupakan salah satu bagian penting yang harus

ditentukan guru sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Perangkat

pembelajaran yang tepat akan membantu siswa mengembangkan kemampuannya

dengan lebih baik. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing.

Lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing diharapkan

dapat mengembangkan keterampilan generik sains siswa. Pada bagian kajian

teoritik ini, akan dijelaskan mengenai teori-teori ataupun konsep-konsep mengenai

keterampilan generik sains, pembelajaran inkuiri terstruktur dan inkuiri

terbimbing, serta lembar kerja siswa.

1. Keterampilan Generik Sains

“In Australia and internationally, generic skill are known by a number of

term including core skill, key skills, essensial skill, basic skill and workplace

know-how”.1 Hal tersebut sesuai dengan tulisan Callan yang menyatakan “In their

interviews, teachers used several phrases to define generic skills, including soft

skills, people skills, transferable skills, work skills, core skills, mayer

competencies and core competencies”.2 Pada kutipan di atas menjelaskan bahwa

di beberapa negara keterampilan generik dikenal dengan beberapa istilah, salah

satunya adalah keterampilan inti.

Menurut Kearns dalam Callan keterampilan generik adalah suatu

keterampilan yang dapat digunakan atau diaplikasikan ke pekerjaan yang

berbeda-beda, keterampilan tersebut meliputi keterampilan kognitifdan

1 Jennifer Gibb, Generic skills: In Vocational Education and Training: Research

Readings, (Australia: National Centre for Vocational Education Research Ltd, 2004), h. 8. 2

Victor J Callan, Generic Skills: Understanding Vocational Education and Training

Teacher and Student Atitudes, (Australia: National Centre for Vocational Education Research Ltd,

2003), h. 17.

8

Page 24: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

9

keterampilan pribadi yang relevan dengan bidang pekerjaan.3 Dapat disimpulkan

bahwa keterampilan generik adalah keterampilan inti dan dasar dari beberapa

keterampilan dalam proses pembelajaran di mana keterampilan generik ini adalah

hal yang penting.

“Review of research on generic skills revealed that there is no single

definitive list of generic skills. In different countries different sets of generic skills

are listed and followed, all with similarity and consistency to each other”.4

Kutipan di atas menjelaskan bahwa tidak ada penggunaan pasti mengenai

keterampilan generik, bahkan pada negara yang berbeda tercatat pula penggunaan

daftar yang berbeda, walaupun memiliki kesan yangsama.

Keterampilan generik yang dilakukan pada bidang sains disebut dengan

keterampilan generik sains. Liliasari dalam Pujani menyatakan bahwa

keterampilan generik sains adalah keterampilan berpikir berdasarkan

pengetahuan sains yang dimilikinya dan diperoleh setelah belajar sains.5

Keterampilan generik merupakan keterampilan dasar yang sangat berguna bagi

siswa untuk dapat memecahkan masalah sains di lingkungan sekitarnya maupun

saat proses pembelajaran berlangsung.6 Dapat disimpulkan bahwa keterampilan

generik sains adalah keterampilan dasar terkait dengan keterampilan berpikir

berdasarkan pengetahuan sains yang dimilikinya dan diperoleh setelah belajar

sains serta dapat diterapkan dalam berbagai bidang terkait dengan ilmusains.

Ciri dari pembelajaran sains melalui keterampilan generik sains adalah

membekalkan keterampilan generik sains kepada siswa sebagai pengembangan

keterampilan berfikir tingkat tinggi.7 Sejalan dengan pendapat Wina Sanjaya

3 Ibid., h.11.

4 Reena George, Fostering Generic Skills through Participatory Learning Strategies,

International Journal of Fundamental Psychology & Social Sciences, Vol. 1 No. 1, 2011, h. 15. 5

Ni Made Pujani, Pengembangan Perangkat Praktikum Ilmu Pengetahuan Bumi dan

Antariksa Berbasis Kemampuan Generik Sains untuk Meningkatkan Keterampilan Laboratorium

Calon Guru Fisika, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 3 No. 2, 2014, h. 473. 6 Taufiq dan Ketang Wiyono, The Application Of Hypothetical Deductive Learning

Cycle Learning Model To Improve Senior High School Students‟ Science Generic Skills On Rigid

Body Equilibrium, Proceeding Of The Third International Seminar On Science Education, 2009,

h. 643. 7

Sunyono, dkk., Produksi Model LKS dan Media Animasi Berorientasi Keterampilan

Generik Sains pada Materi Kimia Kelas X SMA, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan III

Universitas Lampung, h. 486.

Page 25: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

10

yang menyatakan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal informasi,

menghafal rumus-rumus, tetapi bagaimana menggunakan informasi dan

pengetahuan itu untuk mengasah kemampuan berfikir.8 Berdasarkan hal ini salah

satu solusi untuk membantu melatih siswa dalam keterampilan berpikir adalah

menggunakan indikator yang terdapat pada keterampilan generik. Mengasah

dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya adalah mempertajam (dengan

latihan) pikiran dan sebagainya supaya memiliki kemampuan.9 Berdasarkan

pengertian tersebut, dalam penelitian ini mengasah dilakukan dengan adanya

pengulangan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Keterampilan generik merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh

generasi muda dan harus dilatih sejak dini karena keterampilan ini tidak dapat

dimiliki dengan singkat dan memerlukan banyak latihan. Dengan keterampilan

generik seorang siswa akan dapat menjadi pembelajar yang sukses, dapat

memecahkan masalah, terlatih untuk berpikir kritis, dimana semua hal ini akan

memberikan manfaat untuk kehidupan bermasyarakat dan bermanfaat juga dalam

dunia kerja sehingga generasi muda sudah terbiasa dengan semua hal tersebut.

Taufik Rahman menyatakan bahwa keterampilan generik dikategorikan hal

“baru” dan jarang dikembangkan para ahli. Khususnya merumuskan secara rinci

serta lengkap tentang keterampilan generik dalam bidang biologi.10 Sedangkan

pada bidang fisika dan kimia keterampilan generik sudah terinci dengan lengkap

sehingga penerapannya dalam bidang biologi dapat disesuaikan dengan

keterampilan generik pada bidang fisika dan kimia.

Brotosiswoyo menyatakan bahwa keterampilan generik dalam pembelajaran

IPA (sains) dapat dikategorikan menjadi (1) pengamatan langsung dan tak

langsung (direct and indirect observation); (2) kesadaran tentang skala besaran

(sense of scale); (3) bahasa simbolik (symbolic language); (4) kerangka logika

taat-asas (logical self-consistency); (5) inferensi logika (logical inference);(6)

8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Prenada Media Group, 2006), Cet. 1, h.101. 9 Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2018, (online: http://kbbi.kata.web.id/mengasah/)

10 Taufik Rahman, Profil Kemampuan Generik Perencanaan Percobaan Calon Guru Hasil

Pembelajaran Berbasis Kemampuan Generik pada Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Jurnal, 2006,

h. 2.

Page 26: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

11

hukum sebab akibat (casuality); (7) pemodelan matematika (mathematical

modelling); (8) membangun konsep (concept formation).11 Dari kedelapan

keterampilan generik sains tersebut Liliasari menjelaskannya sebagai berikut:12

Sains mempelajari fenomena alam, karena itu sangat penting manusia

memiliki kemampuan untuk melakukan pengamatan langsung. Apabila

fenomena yang diamati tidak terjangkau oleh indera manusia yang

kemampuannya terbatas, maka perlu dilakukan pengamatan tak langsung dengan

bantuan alat-alat di antaranya mikroskop, teleskop, ampere meter, voltmeter,

indikator, dan masih banyak lagi alat bantu dengan sensitivitas beragam.

Kegiatan ini termasuk pengamatan tak langsung. Dari pengamatan tersebut

peserta didik memiliki kesadaran akan skala besaran yang tidak dikenalnya

dalam kehidupan sehari-hari seperti ukuran jagad raya yang sangat besar

dibandingkan dengan ukuran elektron yang sangatkecil.

Sains memiliki disiplin-disiplin yang merupakan bagian dari sains tersebut.

Agar setiap orang yang mempelajari disiplin-disiplin sains dapat berkomunikasi,

maka perlu adanya bahasa yang dipahami bersama yang disebut sebagai bahasa

simbolik. Misalnya adanya lambang unsur, persamaan reaksi, tanda jantan/betina,

I sebagai kuat arus, R sebagai hambatan. Dari banyak pengamatan alam ternyata

bukan hanya keragaman yang ditemukan, melainkan ada kerangka logika taat-

asas, misalnya hukum mekanika Newton dan elektrodinamika Maxwell dapat

dibuat taat azas dengan lahirnya relativitas Einstein. Logika sangat berperan

dalam melahirkan hukum-hukum sains. Banyak fakta yang tak dapat diamati

langsung ternyata dapat ditemukan melalui inferensi logika. Misalnya suhu nol

Kelvin sampai saat ini belum dapat diverifikasi, tetapi diyakini benar.

Rangkaian hubungan berbagai gejala yang diamati dalam sains dipercaya

selalu membentuk hukum sebab-akibat. Misalnya ikan salmon perak yang lahir di

air tawar dan kemudian hidup di lautan lepas, akan kembali bertelur di tempat

kelahirannya dan kemudian mati di sana. Es akan mencair apabila diletakkan

11 Suprapto Brotosiswoyo, Hakikat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Fisika di

Perguruan Tinggi, (Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka, 2001), h. 6-20. 12

Liliasari, Membangun Masyarakat Sains Berkarakter Bangsa Melalui Pembelajaran,

Makalah Seminar Unnes, 2011, h. 5-6.

Page 27: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

12

pada suhu di atas 0o C. Untuk mempermudah mencari jawaban terhadap

hubungan-hubungan yang diamati, maka dibentuk suatu pemodelan matematik.

Selain itu untuk mempelajari banyak gejala alam, perlu dicari hubungan antara

banyak gejala yang membangun konsep. Misalnya sejumlah zat seperti larutan

HCl, HNO3, H2SO4, CH3COOH dapat memerahkan lakmus dan memiliki pH

kurang dari 7, membangun konsep „asam‟.

Penelitian ini menggunakan keterampilan generik dalam bidang Biologi yang

dikembangkan oleh Taufik Rahman yang diadaptasi dari keterampilan generik

fisika oleh Brotosiswoyo. Berikut adalah indikator keterampilan generik biologi

yang dikembangkan oleh Taufik Rahman:13

Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Generik Sains

No. Indikator Cakupan Keterampilan

1. Pengamatan

langsung

a. Mengamati objek yang karakteristiknya dapat

diobservasilangsung

b. Mengungkapkan karakteristik objek (lisan, tulisan,

atau gambar) berdasarkan hasil penginderaan

langsung

c. Melihat objek menggunakan lup ataumikroskop

2. Pengamatan

tidak langsung

a. Mengamati objek yang karakteristiknya tidak dapat

diobservasi langsung oleh indera tetapi efeknya

yang terobservasi dengan alat atau melaluiproses

b. Mengobservasi potensial, intensitas, kandungan,

atau konsentrasi suatu zat dengan menggunakan

alat

c. Mengungkapkan karakteristik objek (lisan, tulisan,

gambar) melalui penginderaan taklangsung

d. Menentukan konsentrasi zat dengan titrasi atau

menggunakanspektrofotometer

e. Menentukan amilum hasil fotosintesisdengan

13

Taufik Rahman, op. cit., h. 15-16.

Page 28: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

13

larutan lugol

3. Kesadaran skala a. Menggunakan ukuran, besaran, dan satuan serta

membandingkan objek satu dengan yanglain

b. Membuat perbandingan ukuran antara objek tiruan

dengan objeksebenarnya

c. Menggambar suatu objek denganproposional

d. Menyayat objek dengan ukuran yang sesuai untuk

dapat dilihat di bawahmikroskop

4. Bahasa simbolik a. Menggunakan istilah, rumus atau perhitungan yang

menggunakan lambang atausimbol

b. Menjelaskan simbol-simbol dalambiologi

c. Menggunakan simbol, aturan, rumus matematika

atausainsdalammemecahkanataumenjelaskan

masalah biologi

5. Kerangka logika a. Membuat atau menggunakan kriteria untuk suatu

fenomena

b. Mengelompokkan berdasarkan kriteria

c. Membuat atau menggunakan kuncideterminasi

d. Membuat atau menggunakan petakonsep

6. Sebab akibat a. Menjelaskan, menghubungkan atau menentukan

perlakuan dan hasil perlakuan

b. Menentukan variabel (variabel bebas, terikat,

kendali,rambang)

c. Menghubungkan dua atau lebih variabel (rumusan

masalah)

d. Merumuskan kesetimbangankimia

7. Pemodelan a. Membuat objek, aktivitas, atau tiruan yang dapat

digunakan sebagaicontoh

b. Melakukan peragaan atau aktivitas tertentuuntuk

dicontoh

Page 29: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

14

c. Membuat tabel dari data yang belumditabelkan

d. Mengubah tabel data ke dalam bentuk uraian atau

sebaliknya

e. Mengubah data ke dalam grafik atausebaliknya

f. Mengubah uraian kata ke dalam bentuk

grafik/gambar/bagan atausebaliknya

8. Inferensi a. Membuat kesimpulan berdasarkan data hasil

observasi

b. Merumuskan kesimpulan untuk persoalan baru

berdasarkan akibat logis dari kesimpulan-

kesimpulan atau teori-teori yang ada, tanpa melihat

bagaimana makna konkretsesungguhnya

c. Membuat penjelasan atau argumen berdasarkan

rujukan

d. Memecahkan masalah berdasarkanrujukan

e. Menarik kesimpulan berdasarkanrujukan

9. Abstraksi a. Mewujudkan objek abstrak biologi (misal proses

Fisiologi) menjadi obyek yang bisa dilihat dan

dipahami (misal dalam bentuk gambar, model, atau

animasi)

Berdasarkan indikator keterampilan generik sains yang telah dikembangkan

oleh Taufik Rahman, maka indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengamatan langsung, kesadaran skala, bahasa simbolik, kerangka logika, sebab

akibat, pemodelan dan inferensi. Pemilihan indikator keterampilan generik sains

tersebut disesuaikan dengan pembelajaran inkuiri terstruktur dan inkuiri

terbimbing yang termuat di dalam lembar kerja siswa.

2. PembelajaranInkuiri

a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri

Page 30: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

15

Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau

pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan

manusia untuk mencari atau memahami informasi.14 Menurut Abdul Majid

strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.15

Sementara itu, Alberta Learning menyatakan “Inquiry-based learning is a

process where students are involved in their learning, formulate questions,

investigate widely and then build new understandings, meanings and

knowledge”.16 Kutipan tersebut menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri

adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam merumuskan pertanyaan yang

mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam upaya membangun

pengetahuan dan maknabaru.

Inquiry merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih

mendalam. Inkuiri merupakan proses menjawab pertanyaan dan menyelesaikan

masalah berdasarkan fakta dan pengamatan, sedangkan discovery adalah

menemukan konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh

melalui pengamatan atau percobaan. Jadi, belajar dengan menemukan (discovery)

sebenarnya adalah bagian dari proses inkuiri.17

Pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif.

Menurut aliran ini pada hakikatnya adalah proses mental dan proses berpikir

dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara

optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan menumpuk ilmu

pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk

peserta didik melalui keterampilan berpikir.18 Oleh sebab itu, pembelajaraninkuri

14

Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,

dan Kontekstual, (Jakarta: Prenada Media Group, 2014), Cet. 1, h.78. 15

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. 1,

h. 222. 16

Alberta Learning, Focus on Inquiry: A Teacher’s Guide to Implementing Inquiry-based Learning, (Canada: Learning and Teaching Resouces Branch, 2004), h. 1.

17 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), Cet. 1, h. 97. 18

Wina Sanjaya, op. cit., h. 195.

Page 31: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

16

merupakan salah satu dari sekian banyak strategi pengajaran yang dapat guru

terapkan dalam mengajarkan ilmu sains.

Sasaran utama dalam kegiatan belajar mengajar melalui strategi inkuiri antara

lain keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar,

keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran, serta

mengembangkan sikap percaya diri sendiri (self-belief) pada diri siswa tentang

apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.19 Siswa diberi motivasi untuk melatih

kemampuan berpikir kritis seperti mencari informasi, menganalisis argumen dan

data, membangun dan mensintesis ide-ide baru, memanfaatkan ide-ide awalnya

untuk memecahkan masalah serta menggeneralisasikan data.20

Penerapan pembelajaran inkuiri sangat beragam dan bergantung pada tujuan

penggunaan inkuiri tersebut. Pembelajaran inkuiri yang diperkenalkan Alberta

Learning terdiri dari perencanaan (pembuatan rencana untuk melakukan inkuiri),

mencari informasi (pengumpulan dan pemilihan informasi, serta mengevaluasi

informasi), mengolah (analisis informasi dengan mencari hubungan dan

melakukan inferensi), mengkreasi (mengelola informasi, mengkreasi dan

memperbaiki produk), berbagi (komunikasi atau paparan hasil pada audien

terkait), dan mengevaluasi (evaluasi produk dan proses inkuiri yang telah

dilakukan).21

Pembelajaran inkuiri berdasarkan Douglas Llewellyn dikategorikan ke dalam

beberapa tahap oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan diantaranya

identifikasi dan penetapan ruang lingkup masalah (mengidentifikasi dan

merumuskan masalah), merencanakan dan memprediksi hasil (mempersiapkan

alat dan bahan yang dibutuhkan), penyelidikan untuk pengumpulan data

(menggunakan keterampilan proses sains untuk mengumpulkan data), interpretasi

data dan mengembangkan kesimpulan (menarik kesimpulan danmerumuskan

19

Lefudin,BelajardanPembelajaran,(Yogyakarta:CVBudiUtama,2014),Cet.1,h. 229.

20 I Made Sweca, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Penguasaan

Materi dan Kinerja Ilmiah Siswa Kelas X Sma Negeri 4 Denpasar, Jurnal, 2011, h. 17. 21

Alberta Learning, op. cit., h. 45-71.

Page 32: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

17

penjelasan), serta melakukan refleksi (melakukan evaluasi terhadap proses inkuiri

yang telah dilakukan).22

Sementara itu, Gulo menerapkan pembelajaran inkuiri diawali dengan

merumuskan masalah (kesadaran terhadap masalah), merumuskan jawaban

sementara (menguji dan menggolongkan jenis data yang dapat diperoleh),

menguji jawaban tentatif (merakit peristiwa, menyusun data, dan analisis data),

menarik kesimpulan (mencari pola dan makna hubungan), serta menerapkan

kesimpulan dan generalisasi.23

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

inkuiri merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif menemukan

pengetahuan atau pemahaman secara mandiri. Tujuan utama dari pembelajaran

inkuiri adalah untuk mengembangkan keterampilan intelektual, berpikir kritis,

mampu memecahkan masalah secara ilmiah, dan mampu mengembangkan

keterampilan generik sainssiswa.

b. Ciri-Ciri PembelajaranInkuiri

Pembelajaran inkuiri memilki beberapa ciri, diantaranya:24Pertama,

pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk

mencari dan menemukan. Artinya dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya

berperan sebagai penerima materi pelajaran melalui penjelasan guru secara

verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi

pelajaran itusendiri.

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan

demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai satu-

satunya sumber belajar, melainkan lebih diposisikan sebagai fasilitator dan

motivator belajarsiswa.

22 Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, Makalah, 2014, h. 7-9, (online:

https://id.scribd.com/document/364900961/4-Materi-Pendekatan-Model-Pemb-Kur13-290914). 23

W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 95. 24

Trianto Ibnu Badar al-Tabany, op. cit., h. 80.

Page 33: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

18

Ketiga, tujuan dari pembelajaran inkuiri yaitu mengembangkan kemampuan

berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan

intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam

pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi

pelajaran, tetapi juga bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang

dimilikinya.

c. Tingkat PembelajaranInkuiri

Pembelajaran inkuiri memiliki tingkat berdasarkan kompleksitas dalam

penerapannya. Heather Banchi dan Randy Bell membagi pembelajaran inkuiri

menjadi empat tingkat antara lain:25Confirmation inquiry, siswa diberikan

pertanyaan dan prosedur (metode), dan hasilnya telah diketahui sebelumnya.

Structured inquiry, pertanyaan dan prosedur masih diberikan oleh guru, namun

siswa membuat penjelasan yang didukung dengan bukti yang telah mereka

kumpulkan. Guided inquiry, guru hanya memberi siswa pertanyaan penelitian,

dan siswa merancang prosedur (metode) untuk menguji pertanyaan dan membuat

penjelasan. Open inquiry, siswa memiliki kesempatan untuk bertindak seperti

ilmuwan, mengajukan pertanyaan, serta merancang dan mengkomunikasi

hasilnya.

Sementara itu, Colburn mengelompokkan pembelajaran inkuiri ke dalam

empat tingkat diantaranya:26Structured inquiry, guru menyediakan rumusan

masalah penyelidikan, bahan, dan prosedur, sedangkan hasilnya dicari oleh siswa

sendiri. Guided inquiry, guru hanya menyediakan bahan dan rumusan masalah

penyelidikan, dan siswa merancang prosedur penyelidikan untuk mencari

jawaban permasalahan. Inquiry open-ended, mirip dengan guided inquiry, dengan

tambahan bahwa siswa juga merumuskan masalah mereka sendiri untuk

diselidiki.LearningCycle,menekankansiswauntukmenemukankonsepbaru,

25 Heather Banchi dan Randy Bell, The Many Levels of Inquiry, Article University of

Virginia, 2008, h. 26-27, (online: http://static.nsta.org/files/sc0810_26.pdf). 26

Alan Colburn, An Inquiry Primer, Article California State University, 2000, h. 42,

(online: http://www.experientiallearning.ucdavis.edu/module2/el2-60-primer.pdf).

Page 34: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

19

kemudian guru memberikan nama resmi untuk konsep tersebut dan siswa

menerapkannya dalam konteks yang berbeda.

3. Pembelajaran InkuiriTerstruktur

a. Pengertian Pembelajaran InkuiriTerstruktur

Inkuiri terstruktur merupakan pembelajaran yang menuntut siswa untuk

melakukan penyelidikan terhadap pertanyaan yang guru ajukan dengan mengikuti

petunjuk langkah demi langkah di dalam lembar kerja.27 Hal tersebut sejalan

dengan Evi Nalisa, dkk. yang menyatakan bahwa metode inkuiri terstruktur yaitu

pembelajaran dimana permasalahan yang harus diselidiki siswa diberikan oleh

guru melalui kegiatan hands-on, selain itu juga memberikan prosedur dan materi

yang harus dikerjakan oleh murid tanpa memberitahukan hasil apa yang

diperoleh dari percobaantersebut.28

Siswa ditekankan untuk menemukan hubungan antara variabel atau

generalisasi dari data yang telah dikumpulkan dalam pembelajaran inkuiri

terstruktur. Jenis inkuiri ini serupa dengan aktivitas buku memasak, walaupun

aktivitas buku masak umumnya mencakup lebih banyak arahan daripada aktivitas

inkuiri terstruktur tentang apa yang harus diamati oleh siswa dan data mana yang

akan dikumpulkan.29 Guru masih memegang peranan dalam menentukan topik,

pertanyaan, bahan dan prosedur. Sedangkan analisis hasil dan kesimpulan

dilakukan oleh murid.30 Oleh karena itu, siswa dituntut untuk mengikuti setiap

langkah kerja dalam kegiatan hands-on yang telah disusun oleh guru melalui

lembar kerja siswa.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri

terstruktur adalah salah satu model pembelajaran inkuiri dimana guru memilih

topik, menyajikan permasalahan, pertanyaan dan menyediakan materi beserta

27 Lisa Martin-Hansen, Defining Inquiry, Article The Science Teacher, 2002, h. 37,

(online: http://www.nsta.org/publications/news/story.aspx?id=46515). 28

Evi Nalisa, dkk., Pengaruh Metode Inquiry Terstruktur Terhadap Hasil Belajar Murid

Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV, Jurnal Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FKIP UNTAN Pontianak, 2015, h.3. 29

Alan Colburn, loc. cit. 30

Evi Nalisa, dkk., loc. cit.

Page 35: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

20

prosedur percobaan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Akan tetapi dalam

proses pembelajarannya siswa diharuskan menganalisis data yang diperoleh dari

kegiatan ilmiah yang telah dilakukan sehingga mengantarkannya kepada

kesimpulan (solusi dari sebuah masalah).

b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran InkuiriTerstruktur

Berdasarkan penerapan pembelajaran inkuiri terstruktur menurut Douglas

Llewellyn, kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia

mengelompokkannya ke dalam lima tahap sebagai berikut:31

Tabel 2.2 Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terstruktur

Tahap

Pembelajaran

Kegiatan Guru

Kegiatan Peserta Didik

Identifikasi dan

penetapan ruang

lingkupmasalah

• Memberikanmasalah • Mengidentifikasi dan

merumuskanmasalah

Merencanakan dan

memprediksihasil

• Memberikan prosedur

langkah demi langkah

setiap tahap untukdiikuti

• Menyediakan alat dan

bahan yangdiperlukan

• Membaca dan mengikuti

arah sesuai dengan

lembar kegiatan ataulab

• Memeroleh alat dan

bahan seperti yang

tercantum padalembar

kegiatan atau lab

Penyelidikan untuk

pengumpulandata

• Membimbing dan

memastikan semua

peserta didik pada tugas

dan memahamiprosedur

• Menggunakan

keterampilan proses sains

untuk mengumpulkan

data

• Mencatat hasil

pengamatan

• Mengorganisasi datayang

31 Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, op. cit., h.7-8.

Page 36: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

21

terkumpul dengan grafik

atau tabel sehingga

tampak pola-pola dan

hubungan dalam data

Interpretasi data dan

mengembangkan

kesimpulan

• Mendorong peserta didik

untuk bekerja sebagai

sebuahkelompok

• Menarik kesimpulan dan

merumuskanpenjelasan

• Mengomunikasikanhasil

penyelidikan

Melakukan Refleksi • Mendorong peserta didik

untuk berpikir atau

melakukan refleksi pada

pengetahuan yang baru

merekatemukan

• Melakukan evaluasi

terhadap proses inkuiri

yang telahdilakukan

• Mengajukan pertanyaan

baru berdasarkandata

yang terkumpul

c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran InkuiriTerstruktur

Pembelajaran inkuiri terstruktur memiliki beberapa kelebihan dalam

penerapannya di kelas antara lain:32 menerapkan pengetahuan dalam situasi yang

berbeda; mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapkan materi

pengetahuan; mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sehari-hari;

serta memperoleh dan menganalisa informasi menjadi lebihterampil.

Sementara itu, kekurangan penerapan pembelajaran inkuiri terstrukutur

yaitu:33 diharuskan adanya persiapan mental; kurang berhasil pada kelas yang

besar seperti sebagian waktu hilang karena membantu siswa dalam menemukan

teori-teori; harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan

siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pembelajaran secara tradisional

jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri terstruktur ini.

4. Pembelajaran InkuiriTerbimbing

32

Evi Nalisa, dkk., op. cit., h. 4. 33

Ibid.

Page 37: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

22

a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Inkuiri terbimbing adalah pembelajaran yang dilakukan dengan melibatkan

siswa dalam penyelidikan, membantu siswa mengidentifikasi konsep atau

metode, dan mendorong siswa menemukan cara untuk memecahkan masalah

yang dihadapi.34 Pengertian tersebut sejalan dengan Ni Putu Marheni, dkk. yang

menjelaskan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan suatu model

pembelajaran yang mengacu kepada kegiatan penyelidikan dan menjelaskan

hubungan antara objek dan peristiwa. Bentuk pembelajaran inkuiri terbimbing

berupa memberi motivasi kepada peserta didik untuk menyelidiki masalah-

masalah yang ada dengan menggunakan cara-cara keterampilan ilmiah dalam

rangka mencaripenjelasan-penjelasannya.35

Guru tidak melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa

dalam pembelajaran inkuiri terbimbing. Pernyataan dan pertanyaan pengarah

selain dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat dalam lembar kerja siswa, agar siswa mampu

menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk

memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru.36 Dengan kata lain, guru

ada sebagai seorang sumber yang memberikan pertolongan secukupnya untuk

meyakinkan siswa agar tidak gagal dalam melakukan percobaan.

Tahap awal pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak dengan pertanyaan

pengarah yang dikemukakan langsung oleh guru maupun diberikan melalui

pertanyaan yang terdapat di dalam lembar kerja siswa. Sikap ilmiah dan hasil

belajar siswa dapat meningkat apabila guru memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatannya sehingga dapat

34 Idhun Prasetyo Riyadi, dkk., Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

(Guided Inquiry) pada Materi Sistem Koordinasi untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains

pada Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal

Pendidikan Biologi, Vol. 7 No. 2, 2005, h.83. 35

Ni Putu Marheni, dkk., Studi Komparasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan

Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa

pada Pembelajaran Sains SMP, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Ganesha, Vol. 4,

2014, h. 2. 36

Ayu Fatmasary dan Supriyanto, Pengembangan LKS Praktikum Identifikasi Proses

Pencernaan Hewan Ruminansia Berbasis Guided Inquiry di SMA, Unnes Journal of Biology

Education, 2005, h. 2.

Page 38: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

23

membangkitkan minat siswa, meningkatkan rasa ingin tahu siswa, mendorong

siswa berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, aktif mengolah informasi dan

terhindar dari cara belajar menghafal.37

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri

terbimbing merupakan pembelajaran dengan cara membimbing siswa untuk dapat

menemukan pemahamannya sendiri terhadap suatu konsep melalui permasalahan

yang disajikan oleh guru. Pembelajaran ini berfokus dalam mengkonstruk

pengetahuan siswa dengan peranan guru memberikan suatu permasalahan yang

kemudian diselesaikan oleh siswa melalui kegiatan eksperimen. Pembelajaran

inkuiri terbimbing lebih menuntut siswa untuk aktif dan kritis daripada inkuiri

terstruktur karena pada pembelajaran ini siswa merancang sendiri penyelesaian

masalah yang diberikan guru.

b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran InkuiriTerbimbing

Berdasarkan penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikemukakan

oleh Douglas Llewellyn, kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik

Indonesia mengelompokkannya ke dalam lima tahap antara lain:38

Tabel 2.3 Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Tahap

Pembelajaran

Kegiatan Guru

Kegiatan Peserta Didik

Identifikasi dan

penetapan ruang

lingkupmasalah

• Mengajukan masalah

untuk dipecahkan atau

pertanyaan untuk

diselidiki

• Mendefinisikan sifat dan

parametermasalah

Merencanakan dan

memprediksihasil

• Mendorong pesertadidik

untuk merancang

prosedur atau sarana

• Brainstorm (curah

pendapat) tentang

alternatif prosedur dan

37 Mariani Natalina, dkk., Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided

Inquiry) untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA 5 SMA

Negeri 5 Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung,

2013, h. 84. 38

Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, op. cit., h. 8-9.

Page 39: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

24

untuk memecahkan

masalah atau jawaban

pertanyaan yangdiajukan

• Mendorong peserta didik

untuk memilih dengan

tepat alat dan bahan yang

diperlukan

solusi pemecahan

masalah

• Memilih atau merancang

strategi pemecahan

masalah

• Memilih alat danbahan

yang dibutuhkan dengan

tepat

Penyelidikan untuk

pengumpulandata

• Membimbing peserta

didik dalam melakukan

investigasi, dan

mendorong tanggung

jawab individu para

anggota kelompok

• Mengarahkan peserta

didik memanfaatkan

sumber daya informasi

lainnya untuk pemecahan

masalah

• Mengimplementasikan

rencana untuk

memecahkanmasalah

• Menggunakan

keterampilan proses sains

untuk mengumpulkan dan

menganalisisinformasi

• Melakuan observasi,

mengumpulkan data,

berkomunikasi dan

bekerja sama dengan

anggota kelompok

lainnya

Interpretasi data dan

mengembangkan

kesimpulan

• Membimbing peserta

didik mengorganisasidata

• Membuat catatan

pengamatan

• Mengolah data yang

terkumpul dalambentuk

grafik dan tabel

Page 40: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

25

• Membimbing cara peserta

didik untuk

mengkomunikasikan

temuan dan

penjelasannya

• Membuat pola-pola dan

hubungan dalamdata

• Menarik kesimpulan dan

merumuskanpenjelasan

• Mengomunikasikan hasil

penyelidikan

Melakukan Refleksi • Mendorong peserta didik

untuk berpikir atau

melakukan refleksi pada

pengetahuan yang baru

merekatemukan

• Melakukan evaluasi

terhadap proses inkuiri

yang telahdilakukan

• Mengajukanpertanyaan

baru berdasarkan data

yang terkumpul

c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran InkuiriTerbimbing

Pembelajaran inkuiri terbimbing banyak dianjurkan peneliti karena memiliki

kelebihan antara lain:39 memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai

dengan gaya belajar mereka; dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi

belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku

berkat adanya pengalaman; serta dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki

kemampuan di atas rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar

bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

Namun pembelajaran inkuiri terbimbing juga memiliki beberapa kekurangan

pada penerapannya yaitu:40 sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa;

sulit merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa

dalam belajar; kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan

waktu yang panjang sehingga guru sering kesulitan menyesuaikannya dengan

waktu yang telah ditentukan; serta selama kriteria keberhasilan belajarditentukan

39 Trianto Ibnu Badar al-Tabany, op. cit., h. 82-83.

40 Ibid., h. 83.

Page 41: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

26

oleh kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran, maka strategi

initampaknya sulit diimplementasikan.

5. Lembar Kerja Siswa

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa adalah lembaran-lembaran berisi materi, ringkasan, dan

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Peran lembar kerja siswa dalam

pembelajaran salah satunya adalah sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan

peran pendidik namun lebih mengaktifkan peserta didik.41 Pengertian lain

menyebutkan bahwa lembar kerja siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas

yang harus dikerjakan oleh siswa.42

Lembar kerja siswa juga merupakan media pembelajaran, karena dapat

digunakan secara bersama dengan sumber belajar atau media pembelajaran yang

lain. Lembar kerja siswa menjadi sumber belajar dan media pembelajaran

tergantung pada kegiatan pembelajaran yang dirancang.43 Keberadaan lembar

kerja siswa memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar-mengajar

sehingga penyusunan lembar kerja siswa harus memenuhi berbagai persyaratan

misalnya syarat didaktik, konstruksi, dan teknik.44

Lembar kerja siswa sebaiknya dibuat sendiri oleh guru karena akan lebih

menarik serta lebih kontekstual dengan situasi dan kondisi sekolah maupun

lingkungan sosial budaya siswa. Hal tersebut senada dengan Eli Rohaeti, dkk.

yang menyatakan bahwa lembar kerja siswa merupakan salah satu sumber belajar

yang dapat dikembangkan oleh guru sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan

pembelajaran yang akan dihadapi.45

41 Rivalia Anggraini, dkk., Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis

Keterampilan Proses di SMAN 4 Jember, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.4, 2016, h. 351. 42

Poppy Kamalia Devi, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran, (Jakarta: Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA, 2009), h. 32, (online:

https://id.scribd.com/doc/260525507/keterampilan-proses-dalam-pembelajaran-ipa-pdf). 43

Endang Widjajanti, Kualitas Lembar Kerja Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia FMIPA UNY, 2008, h. 1.

44 Eli Rohaeti, dkk., Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains

Kimia untuk SMP, Jurnal FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Jilid 10 No. 1, 2009, h. 2. 45

Ibid.

Page 42: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

27

Lembar kerja siswa berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa. Tugas yang

diberikan dapat berupa tugas teori dan atau tugas praktik. Tugas teoritis misalnya

membaca artikel tertentu, kemudian membuat rangkuman dan dipresentasikan.

Sementara itu, tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan,

misalnya survey tentang harga bawang merah dan bawang putih dalam kurun

waktu tertentu di suatu tempat atau dapat berupa menyelesaikan suatu

permasalahan.46

Dari penjelasan mengenai lembar kerja siswa di atas, dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa lembar kerja siswa merupakan salah satu bahan ajar yang

berisi materi dan tugas-tugas yang memiliki tujuan mempermudah siswa dalam

memahami suatu konsep tertentu dengan menyesuaikan kondisi pembelajaran

(kondisi siswa dan lingkungan sekitar) sehingga tercapai kompetensi yang

diharapkan.

b. Macam-Macam Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa terbagi menjadi dua jenis yaitu lembar kerja siswa

eksperimen dan lembar kerja siswa non eksperimen. Lembar kerja siswa untuk

eksperimen berupa lembar kerja yang memuat petunjuk praktikum dan

menggunakan alat-alat dan bahan-bahan. Sementara itu, lembar kerja siswa non

eksperimen berupa lembar kegiatan yang memuat teks dan menuntun siswa

melakukan kegiatan diskusi suatu materi pelajaran.47

Jika dilihat dari maksud dan tujuan pengemasan materi pada lembar kerja

siswa, maka lembar kerja siswa dapat dibagi menjadi lima macam bentuk antara

lain: (a) Lembar kerja siswa yang membantu siswa menemukan suatu konsep; (b)

Lembar kerja siswa yang membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan

berbagai konsep yang telah ditemukan; (c) Lembar kerja siswa yang berfungsi

sebagai penuntun belajar; (d) Lembar kerja siswa yang berfungsi sebagai

46 TheresiaWidyantini,PenyusunanLembarKerjaSiswa(LKS)SebagaiBahanAjar,

Artikel PPPPTK Matematika, 2013, h. 3. 47

Poppy Kamalia Devi, dkk., loc. cit.

Page 43: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

28

penguatan; dan (e) Lembar kerja siswa yang berfungsi sebagai petunjuk

praktikum.48

c. Tujuan dan Fungsi Lembar KerjaSiswa

Menurut Andi Prastowo dalam Destiana Apriani, terdapat empat poin yang

menjadi tujuan penggunaan lembar kerja siswa yaitu menyajikan bahan ajar yang

memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan; menyajikan

tugas-tugas yang dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang

diberikan; melatih kemandirian belajar siswa; dan memudahkan pendidik dalam

memberikan tugas kepada siswa.49 Sementara itu, lembar kerja siswa memiliki

fungsi diantaranya mempercepat proses pengajaran dan menghemat waktu

penyajian suatu topik; membangkitkan minta siswa jika lembar kerja siswa

disusun secara rapih, sistematis dan mudah dipahami siswa; meningkatkan

motivasi belajar dan rasa ingin tahu siswa; serta meningkatkan kemampuan siswa

dalam memecahkan masalah50

d. Langkah-Langkah Penyusunan Lembar KeraSiswa

Untuk menghasilkan lembar kerja siswa yang baik guru hendaknya

menyusunnya dengan cermat sesuai dengan kebutuhan siswa dantujuan

pembelajaran yang hendak dicapai. Untuk itu terdapat langkah-langkah

menyusun lembar kerja siswa antara lain:51 (1) Mengkaji materi yang akan

dipelajari siswa yaitu dari kompetensi dasar, indikator hasil belajarnya dan

sistimatika keilmuannya; (2) Mengidentifikasi jenis keterampilan proses yang

akan dikembangkan pada saat mempelajari materi tersebut; (3) Menentukan

bentuk LKS yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan; (4) Merancang

kegiatan yang akan ditampilkan pada LKS sesuai dengan keterampilan proses

yang akan dikembangkan; (5) Mengubah rancangan menjadi LKS dengan tata

letak yang menarik, mudah dibaca dan digunakan; (6) Menguji coba LKSapakah

48

Mariani, dkk., Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Metode Kerja Kelompok

Berbantuan Lembar Kerja Siswa, Jurnal Pendidikan, 2012, h. 4. 49

Destiana Apriani, Pengembangan LKPD Berbasis Pendekatan Konstruktif untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis, Tesis Universitas Lampung, 2018, h. 19-20. 50

Endang Widjajanti, op. cit., h. 2. 51

Poppy Kamalia Devi, dkk., op. cit., h.36.

Page 44: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

29

sudah dapat digunakan siswa untuk melihat kekurangan-kekurangannya; dan (7)

Merevisi kembali LKS.

e. Sistematika Penyusunan Lembar KerjaSiswa

Sistematika lembar kerja siswa umumnya terdiri dari sebagai berikut:52 (1)

Pengantar, berisi uraian singkat yang mengetengahkan bahan pelajaran yang

dicakup dalam kegiatan/praktikum; (2) Tujuan, memuat tujuan yang berkaitan

dengan permasalahan yang diungkapkan di pengantar; (3) Alat dan bahan,

memuat alat dan bahan yang diperlukan; (4) Langkah kegiatan, berisi instruksi

untuk melakukan kegiatan; (5) Tabel pengamatan, berupa tabel-tabel data untuk

mencatat data hasil pengamatan selama praktikum; dan (6) Pertanyaan, berupa

pertanyaan yang jawabannya dapat membantu siswa untuk mendapatkan konsep

yang dikembangkan atau mendapat kesimpulan.

Dari penjelasan mengenai lembar kerja siswa di atas, maka dalam penelitian

ini dirancang lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri

terbimbing yang diadaptasi dari lembar kerja siswa buatan PASCO Scientific

dalam Advanced Physics 2 through Inquiry: Experiment Guide.53 Pada lembar

kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur tercantum judul dan tujuan, alat dan

bahan, serta prosedur kerja. Siswa hanya dituntut untuk menuliskan hasil

pengamatan dan kesimpulan dari kegiatan praktikum yang dilakukan. Sementara

itu, pada lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing tidak terdapat prosedur

kerja. Lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing menuntut siswa untuk lebih

aktif dan kreatif dalam kegiatan praktikum terutama merancang percobaan

dengan alat dan bahan yang sudah ditentukan.

Lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing yang

telah dirancang dilakukan validasi terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai

salah satu instrumen pengumpul data. Validasi dilakukan oleh dosen prodi

pendidikan biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai ahli. Setelah

dilakukan validasi oleh dosen ahli, dilakukan ujicoba terhadap kedua lembar

52 Ibid., h. 32-33.

53 PASCO Development Team, Advanced Physics 1 through Inquiry, Experiment Guide,

2014, (online: https://www.pasco.com/prodCatalog/PS/PS-2848_advanced-physics-through-

inquiry-1-teacher-gu/index.cfm).

Page 45: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

30

kerja siswa tersebut kepada beberapa mahasiswa dengan arahan kepala

laboratorium prodi pendidikan biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lembar

kerja siswa yang telah selesai divalidasi dan diujicoba kemudian diperbaiki

sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.

B. Kajian Penelitian yangRelevan

Penelitian yang dilakukan oleh Hesty Octafiana dengan judul “Perbedaan

Keterampilan Generik Sains Antara Siswa yang Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan Siswa yang Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Konsep Sel”, menunjukkan hasil bahwa

keterampilan generik sains siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri

terbimbing lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran

inkuiri terstruktur.54

Penelitian yang dilakukan oleh Haryanti Putri Rizal dan Muhammad Danial

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Keterampilan

Generik Sains Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pangkajene Sidrap”,

didapatkan hasil bahwa model pembelajaran inkuiri berpengaruh positif terhadap

keterampilan generik sains siswa kelas XI IPA SMAN 1 Pangkajene Sidrap pada

materi pokok Larutan Penyangga. Hal ini dibuktikan dengan nilai N-Gain skor

keterampilan generik sains dari kelas eksperimen yang lebih baik daripada nilai N-

Gain skor kelaskontrol.55

54

Hesty Octafiana, dkk., Perbedaan Keterampilan Generik Sains Antara Siswa yang

Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan Siswa yang Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Konsep Sel, e-Journal Edusains Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol. 7 No. 02, 2015, h. 185-190. 55

Haryanti Putri Riza dan Muhammad Danial, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pangkajene Sidrap,

Jurnal FMIPA Universitas Negeri Makassar, 2013, h. 1.

Page 46: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

31

Penelitian yang dilakukan oleh Eki Yuliyanti, dkk. dengan judul

“Peningkatan Keterampilan Generik Sains dan Penguasaan Konsep Melalui

Laboratorium Virtual Berbasis Inkuiri”, menunjukkkan hasil bahwa penggunaan

laboratorium virtual berbasis inkuiri dapat meningkatkan keterampilan generik

sains dan penguasaan konsep.56 Hal ini terlihat dari hasil uji t yang menunjukkan

terdapat perbedaan atau mengalami peningkatan secara signifikan nilai tes antara

pretest dan posttest keterampilan generik sains dan penguasaan konsep mahasiswa

setelah menggunakan pembelajaran laboratorium virtual berbasis inkuiri materi

arus listriksearah.

Penelitian yang dilakukan oleh Jon Darmawan, dkk. dengan judul “Metode

Pembelajaran Eksperimen Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman

Konsep dan Keterampilan Generik Sains Siswa SMA”, hasilnya metode

pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri secara signifikan dapat lebih

meningkatkan keterampilan generik sains siswa. Hal ini ditunjukkan oleh

persentase rata-rata N-Gain setiap indikator keterampilan generik sains kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.57

Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Septiani dengan judul “Efektivitas Model

Inquiry Based Learning (IBL) Berbantuan Modul dalam Meningkatkan

Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Sains Siswa”, mendapatkan hasil

bahwa penerapan model IBL berbantuan modul pada materi larutan penyangga

dan hidrolisis garam efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep dan

keterampilan generik sains siswa SMA Negeri 1 Ngawen.58

C. KerangkaBerpikir

56 Eki Yuliyanti, dkk., Peningkatan Keterampilan Generik Sains dan Penguasaan Konsep

Melalui Laboratorium Virtual Berbasis Inkuiri, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Universitas

Syiah Kuala Banda Aceh, Vol. 04 No. 02, 2016, h. 76. 57

Jon Darmawan dkk., Metode Pembelajaran Eksperimen Berbasis Inkuiri untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Sains Siswa SMA, Jurnal Program

Studi Pendidikan IPA PPs Unsyiah Aceh, 2013, h. 7-11. 58

Dwi Septiani, Efektivitas Model Inquiry Based Learning (IBL) Berbantuan Modul

dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Sains Siswa, Skripsi Jurusan

Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, 2013, h.

102.

Page 47: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

32

Tujuan pendidikan sains adalah membantu siswa untuk mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman serta mendorong siswa untuk mengembangkan

keterampilan untuk menyelidiki komponen-komponen kehidupan fisik, material,

dan teknologi dan lingkungan siswa secara ilmiah. Untuk itu setiap pembelajaran

dalam pendidikan sains harus menumbuhkan kualitas pemikiran semacam

kemandirian berpikir, keaslian ide, dan kebebasan berpikir. Hal tersebut dapat

meningkatkan kualitas pemikiran nilai-nilai sosial.

Pembelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis dan bukan hanya belajar kumpulan

pengetahuan konsep-konsep dan prinsip saja tetapi belajar IPA juga merupakan

penemuan. Belajar IPA menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung

untuk mengembangkan sejumlah keterampilan. Salah satunya adalah

meningkatkan keterampilan generik sains siswa dalam menggali alam sekitar dan

memahaminya. Keterampilan generik sains diperlukan siswa untuk mempelajari

berbagai konsep dan menyelesaikan berbagai masalah sains misalnya pada materi

ekosistem mengenai limbah dan pencemaran lingkungan.

Salah satu alternatif model pembelajaran yang mampu mengembangkan

keterampilan generik sains adalah inkuiri, dimana siswa diberikan kesempatan

untuk menemukan sendiri pengetahuan yang sedang dibangun. Pembelajaran

inkuiri ini tidak hanya menghapal suatu konsep yang sudah ada, siswa memiliki

pengalaman langsung dalam menemukan konsep tersebut.

Berdasarkan jenisnya, model pembelajaran inkuiri terbagi menjadi tiga, yaitu

inkuiri terstruktur, inkuiri terbimbing, dan inkuiri terbuka. Namundalam penelitian

ini peneliti hanya meniliti dua jenis inkuiri, yaitu inkuiri terstruktur dan inkuiri

terbimbing. Kedua model pembelajaran inkuiri ini memiliki perbedaan dalam

peranan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dikarenakan hal tersebut

memungkinkan adanya keterampilan generik sains yang muncul pada siswa.

Pembelajaran inkuiri membutuhkan suatu bahan ajar yang berfungsi sebagai alat

bantu untuk memahami konsep yang sedang dipelajari. Alat bantu tersebut adalah

lembar kerja siswa yang dikembangkan berlandaskan model

pembelajaraninkuiriterstrukturdaninkuiriterbimbing.Penelitianinibertujuan

Page 48: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

33

untuk mengetahui jenis model inkuiri manakah yang lebih tepat untuk

mengembangkan keterampilan generik sains siswa.

D. HipotesisPenelitian

Sebagai upaya untuk menemukan jawaban dalam penelitian ini penulis

mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara dari masalah yang telah

dirumuskan, yaitu “Terdapat perbedaan keterampilan generik sains antara siswa

yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri

terbimbing pada konsep sistempernapasan”.

Page 49: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan WaktuPenelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 32 Jakarta, Jalan Panjang Komplek

Setneg Baru Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan. Dilaksanakan pada semester

genap bulan Maret 2017 Tahun Ajaran 2016/2017. Pemilihan sekolah didasarkan

atas hasil wawancara dengan guru biologi bahwa SMAN 32 Jakarta sudah

menggunakan kurikulum 2013. Oleh karena itu, siswa telah terbiasa dengan

pembelajaran aktif seperti diskusi, presentasi, dan praktikum karena kegiatan

pembelajaran di kelas menerapkan pendekatan saintifik. Namun guru di sekolah

ini saat pembelajaran dengan praktikum menggunakan lembar kerja siswa buatan

sendiri yang hanya mengacu pada kegiatan di buku IPA dan belum melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan siswa dalam melakukan penyelidikan. Guru

pun belum pernah melakukan penilaian terhadap keterampilan generik sains pada

siswa.1 Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penilaian

keterampilan generik sains menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri

terstruktur dan inkuiri terbimbing di SMA Negeri 32 Jakartaini.

B. Metode dan DesainPenelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode quasi experiment atau eksperimen

semu. Eksperimen ini disebut kuasi, karena bukan merupakan eksperimen murni

tetapi seperti murni, seolah-olah murni.2 Penelitian kuasi eksperimen merupakan

metode penelitian yang tidak memungkinkan peneliti melakukan kontrol secara

penuh terhadap sampel penelitian. Penempatan subjek dalam kelompok yang

dibandingkan pada quasi experiment tidak dilakukan secara acak.

1 Lampiran 12.

2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005), Cet. 1, h. 207.

33

Page 50: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

34

Penelitian ini menggunakan dua kelas yang dijadikan sebagai kelompok

eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kelompok eksperimen I adalah XI

MIPA 2 yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur,

sedangkan kelompok eksperimen II yaitu kelas XI MIPA 1 menggunakan lembar

kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing. Tujuan dari penelitian adalah mengukur

keterampilan generik siswa pada kedua kelompok tersebut.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan nonequivalent control group design.

Desain ini terdapat dua kelompok yang diberi pretest untuk mengetahui keadaan

awal adakah perbedaan antara kedua kelompok. Selanjutnya diberikan perlakuan,

dan posttest yang hasilnya dibandingkan. Desain penelitian dapat dilihat pada

Tabel 3.1 berikut:3

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

SI

(Eksperimen I) O1 XI O2

GI

(Eksperimen II) O1 XII O2

Keterangan:

O1 : Tes awal (pretest) yang sama pada kedua kelompok eksperimen

O2 : Test akhir (posttest) yang sama pada kedua kelompokeksperimen

XI : Pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur

XII : Pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiriterbimbing

Pada awal kegiatan sebelum dilakukan perlakuan, kedua kelompok diberikan

tes awal (pretest) terlebih dahulu. Kemudian dilakukan perlakuan kepada siswa

dengan pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur

untuk kelompok eksperimen I, serta kelompok eksperimen II menggunakan

lembar kerja siswa berbasis inkuiri tebimbing. Setelah perlakuan, siswa pada

kedua kelompok eksperimen diberikan tes akhir (posttest). Pretest dilakukan

3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D,

(Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 18, h. 116.

Page 51: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

35

dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai konsep yang akan

diajarkan, serta ketercapaian keterampilan generik sains siswa sebelum diberikan

perlakuan. Sementara itu, posttest dilakukan setelah pemberian perlakuan selesai

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap konsep dan keterampilan

generik sains yang telah dikuasai oleh siswa.

C. Populasi dan SampelPenelitian

1. PopulasiPenelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Populasi target dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa SMAN 32 Jakarta pada tahun ajaran 2016/2017,

sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas XI yang berjumlah 4 kelas.

2. SampelPenelitian

Sampel merupakan sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.5 Teknik

pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini yaitu probability

sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi

sampel.6 Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling.

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.7

Dari 4 kelas XI MIPA yang terdapat di SMAN 32 Jakarta, dipilih dua kelas secara

acak untuk dijadikan sebagai kelompok eksperimen. Selanjutnya untuk

menentukan kelompok eksperimen I dan eksperimen II juga dilakukan secara

acak. Maka didapatkan kelas XI MIPA 1 sebagai kelompok eksperimen II yang

menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing. Sementara itu,kelas

4 Ibid., h. 117.

5 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h.147. 6 Ibid., h. 151.

7 Sugiyono, op. cit., h. 120.

Page 52: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

36

XI MIPA 2 sebagai kelompok eksperimen I menggunakan lembar kerja siswa

berbasis inkuiri terstruktur.

D. VariabelPenelitian

Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk

bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum.8

Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (mempengaruhi/sebab)

dan variabel terikat (dipengaruhi/akibat). Variabel bebas (independent) yang

digunakan yaitu lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri

terbimbing, disimbolkan dengan X. Sementara itu, variabel terikatnya (dependent)

adalah keterampilan generik sains yang disimbolkan denganY.

E. Teknik PengumpulanData

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan tes dan non-tes.

Tes diberikan kepada seluruh siswa yang berada di kelompok eksperimen I dan

eksperimen II, sebelum perlakuan (pretest) maupun setelah perlakuan (posttest).

Tes yang digunakan untuk pretest dan posttest adalah soal yang sama dalam

bentuk tes subjektif berupa soal essay yang disesuaikan dengan indikator

keterampilan generik sains. Selain menggunakan tes, pengumpulan data juga

dilakukan dengan teknik non-tes berupa lembar observasi. Lembar observasi

dilakukan untuk mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran guru dan siswa

terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Adapun

teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis Data

Sumber Data Teknik Pengumpulan

Data

8 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2010), Cet. 5, h.12-13.

Page 53: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

37

Tes awal (pretest)

Siswa Tes subjektif dalam

bentuk soal essay

Penilaian saat perlakuan

Siswa kelompok

eksperimen I

Lembar kerja siswa

berbasis inkuiri

terstruktur

Siswa kelompok

eksperimen II

Lembar kerja siswa

berbasis inkuiri

terbimbing

Penilaian keterlaksanaan

kegiatan pembelajaran Guru

Lembar observasi

Siswa

Tes akhir (posttest)

Siswa Tes subjektif dalam

bentuk soal essay

F. InstrumenPenelitian

Instrumen penelitian diperlukan untuk menjawab pertanyaan (masalah) dan

menguji hipotesis. Instrumen sebagai alat pengumpul data penelitian harus benar-

benar dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris

sebagaimana adanya.9 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

instrumen tes dan non-tes.

1. Instrumen Tes

Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang

kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran.10 Instrumen tes yang

digunakan berupa soal essay sebanyak 8 soal yang disusun berdasarkan indikator

yang terdapat dalam keterampilan generik sains. Sebelum digunakan dalam

penelitian, instrumen tes diuji validitas dan realibiltasnya terlebih dahulu

sehingga instrumen yang dipakai layak digunakan. Soal tes sebanyak 8 nomor

merupakansoalvaliddari13soalyangdiujikankepadasiswadenganjenjang

h. 155.

9 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Cet.8,

10WinaSanjaya,PenelitianPendidikan:Jenis,MetodedanProsedur,(Jakarta:Kencana

Prenada Media Grup, 2013), Cet. 1, h. 251.

Page 54: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

38

yang lebih tinggi. Indikator keterampilan generik sains yang digunakan yaitu

pengamatan langsung, pemodelan, bahasa simbolik, kesadaran skala, inferensi,

sebab akibat, dan kerangka logika. Tes keterampilan generik sains diberikan

kepada subjek penelitian untuk mengetahui seberapa besar perbedaan

keterampilan generik sains siswa yang diajarkan menggunakan lembar kerja

siswa berbasis inkuiri terstruktur dan lembar kerja siswa berbasis inkuiri

terstruktur pada konsep sistem pernapasan. Instrumen tes yang dibuat mengacu

pada keterampilan generik sains Taufik Rahman.11 Kisi-kisi intrumen tes dapat

dilihat pada tabel3.3.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Intrumen Tes Keterampilan Generik Sains12

No.

Ragam

Keterampilan

Generik Sains

Indikator Keterampilan Generik Sains

Nomor

Soal

1. Pengamatan

langsung

Mengamati obyek yang karakteristiknya

dapat diobservasi langsung oleh indera baik

mengggunakan alat maupun tidak

1A

Mengungkap karakteristik obyek (dengan

lisan, tulisan, atau gambar) berdasarkan

hasil penginderaan langsung

1B, 1C

2. Pemodelan Membuat tabel data dari data yang belum

ditabelkan

2A

Mengubah tabel data ke dalam bentuk

uraian atau sebaliknya

2C

Mengubah uraian kata ke dalam bentuk

grafik/gambar/sketsa/bagian atau

sebaliknya

4A, 7B

Mengubah data ke dalam grafik atau 7A

11 Taufik Rahman, Profil Kemampuan Generik Perencanaan Percobaan Calon Guru Hasil

Pembelajaran Berbasis Kemampuan Generik pada Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Jurnal, 2006,

h.15-16. 12

Lampiran 7.

Page 55: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

39

sebaliknya

3. Bahasa simbolik Menggunakan simbol-simbol, aturan-

aturan, rumus-rumus matematika atau sains

(kimia, biologi, fisika) dalam menjelaskan

atau memecahkan masalah biologi

2B, 3A

4. Kesadaran skala Menggunakan ukuran, besaran, dan satuan,

serta membandingkan obyek satu dengan

yang lain

2D

5. Inferensi Membuat kesimpulan berdasarkan data

hasil observasi

3B

6. Sebab akibat Menjelaskan, menghubungkan, atau

menentukan perlakuan (penyebab) dan

hasil perlakuan (akibat)

3C,4B,

5B,5C,

6A,6C,

6D,7C,

7D,8A,

8B,8D

7. Kerangka logika Membuat atau menggunakan kriteria untuk

suatu fenomena

3D,4C,

5A,5D,

6B, 8C

2. IntrumenNon-Tes

Instrumen non-tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kerja

siswa dan lembar observasi. Lembar kerja siswa digunakan sebagai pengukuran

selama proses pembelajaran. Lain halnya dengan lembar observasi yang

digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian proses pembelajaran

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telahdibuat.

a. Lembar KerjaSiswa

Lembar kerja siswa yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan

model pembelajaran inkuiri terstruktur untuk kelompok eksperimen I dan inkuiri

terbimbing untuk kelompok eksperimen II dengan mengadaptasi pada lembar

kerja siswa buatan PASCO Scientific dalam Advanced Physics 2 through

Page 56: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

40

Inquiry: Experiment Guide.13 Lembar kerja siswa tersebut disesuaikan dengan

sistematika penyusunan lembar kerja siswa yang biasa digunakan di Indonesia

menurut Poppy Kamalia Devi, dkk. dalam Pengembangan Perangkat

Pembelajaran.14 Maka pada lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur

tercantum pengantar, tujuan, alat dan bahan, langkah kegiatan, tabel pengamatan,

dan pertanyaan.15 Sementara itu, bagian dari lembar kerja siswa berbasis inkuiri

terbimbing tidak tercantum pengantar, langkah kegiatan, dan tabel pengamatan.

Sebagai gantinya dalam lembar kerja siswa tersebut dilengkapi dengan

pertanyaan penuntun yang membantu siswa untuk menyusun langkah kerja dan

membuat tabel pengamatan secara mandiri.16 Pengukuran lembar kerja siswa

dikaitkan dengan indikator keterampilan generik sains menurut Taufik Rahman.17

Hal ini bertujuan untuk melatih dan mengetahui keterampilan generik sains siswa

selama proses pembelajaran denganpraktikum.

b. LembarObservasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.18 Lembar observasi yang

digunakan merupakan lembar observasi keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.19 Lembar observasi ini dibuat dalam

bentuk checklist (ya dan tidak) dan diisi oleh observer (pengamat) yang menilai

secara objektif. Tujuan penggunaan lembar observasi pada penelitian ini adalah

untuk melihat konsistensi guru dan siswa terhadap tahap pembelajaran inkuiri

terstruktur dan inkuiri terbimbing seperti yang tertuang dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Aktivitas yang dilakukan guru dan siswa dalam

pembelajaran inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing mengacu pada penerapan

13 PASCO Development Team, Advanced Physics 1 through Inquiry, Experiment Guide,

2014, (online: https://www.pasco.com/prodCatalog/PS/PS-2848_advanced-physics-through-

inquiry-1-teacher-gu/index.cfm). 14

Poppy Kamalia Devi, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran, (Jakarta: Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA, 2009), h. 32-33,

(online: https://id.scribd.com/doc/260525507/keterampilan-proses-dalam-pembelajaran-ipa-pdf). 15

Lampiran3. 16

Lampiran4. 17

Taufik Rahman, loc. cit. 18

S. Margono, op. cit., h. 158. 19

Lampiran 13-16.

Page 57: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

41

inkuiri menurut Douglas Llewellyn.20 Kemudian aktivitas tersebut dibagi ke

dalam lima tahap inkuiri oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada

materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013.21 Kelima tahap inkuiri

tersebut antara lain identifikasi dan penetapan ruang lingkup masalah,

merencanakan dan memprediksi hasil, penyelidikan untuk pengumpulan data,

interpretasi data dan mengembangkan kesimpulan, serta melakukan refleksi.

G. Kalibrasi Instrumen

Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen yang telah dibuat harus

terlebih dahulu melalui tahapan kalibrasi. Tujuan dari kalibrasi adalah agar

intrumen memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian

ini. Instrumen yang digunakan yaitu berupa instrumen tes dan non-tes.

1. InstrumenTes

Penghitungan kalibrasi instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan

program Anates. Dilakukan pengujian validasi, realibilitas, taraf kesukaran, dan

daya pembeda soal yang berupa essay.

a. Validitas

Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang

dinilai sehingga benar-benar menilai apa yang seharusnya dinilai.22 Validitas

yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity) yaitu isi

tes sesuai dengan atau mewakili sampel hasil-hasil belajar yang seharusnya

dicapai menurut tujuan kurikulum.23 Kriteria penafsiaran indeks korelasi (r) dapat

menunjukkan suatu instrumen tersebut valid atau tidak valid. Adapun kriteria

penafsiran indeks korelasi (r) dapat dilihat pada Tabel3.5.24

h. 15-16.

20 Douglas Llewellyn, Differentiated Science Inquiry, (California: Corwin Press, 2011),

21 Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, Makalah, 2014, h. 7-9, (online:

https://id.scribd.com/document/364900961/4-Materi-Pendekatan-Model-Pemb-Kur13-290914). 22

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004), Cet. 9, h. 12. 23

M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 14, h. 138. 24

Ibid., h.139.

Page 58: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

42

Tabel 3.4 Kriteria Penafsiran Validitas Instrumen

Koefisien Kriteria Nomor Soal

0,90 - 1,00 Sangat tinggi -

0,70 - 0,90 Tinggi -

0,40 - 0,70 Cukup 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10

0,20 - 0,40 Rendah 11, 12, 13

0,00 - 0,20 Sangat Rendah 1, 5

Uji validitas dilakukan menggunakan software Anates yang kemudian

hasilnya dianalisis. Dari 13 soal yang diuji coba, terdapat 8 soal valid yang dapat

digunakan untuk mengukur keterampilan generik sains siswa kelas XI SMA

Negeri 32 Jakarta semester genap pada konsep sistem pernapasan. Kedelapan soal

valid tersebut yaitu nomor 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9 dan 10.

b. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan keajegan atau ketetapan suatu instrumen penelitian.25

Artinya kapanpun instrumen penelitian tersebut digunakan akan memberikan

hasil yang relatif sama ketika digunakan. Penafsiran reliabilitas menggunakan

kriteria penafsiran indeks korelasi (r) sebagai pedoman penafsiran. Tabel 3.5

menunjukkan kriteria penafsiran reliabilitasinstrumen.

Tabel 3.5 Kriteria Penafsiran Reliabilitas Instrumen

Rentang Kriteria

0,00 - 0,20 Sangat Rendah

0,20 - 0,40 Rendah

0,40 - 0,70 Sedang

0,70 - 0,90 Tinggi

0,90 - 1,00 Sangat Tinggi

h. 100.

25 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

Page 59: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

43

Hasil perhitungan yang diperoleh bahwa nilai reliabilitas tes ini adalah 0,76

dengan kriteria reliabilitas tinggi. Pengujian reliabilitas intrumen tes dalam

penelitian ini menggunaka software Anates.

c. TingkatKesukaran

Analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal

yang termasuk mudah, sedang dan sukar.26 Indeks kesukaran memiliki nilai

rentang dari 0,0 sampai 1,0. Penghitungan tingkat kesukaran menggunakan

software Anates. Kriteria interpretasi indeks kesukaran tiap butir soal yang

digunakan terdapat pada tabel 3.6.27

Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Kesukaran Soal

Nilai Kriteria Nomor Soal Valid

0,00 - 0,25 Sukar 3, 7, 8, 9, 10

0,26 - 0,75 Sedang 2, 4, 6

0.76 - 1,00 Mudah -

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran dengan Anates, dari 13 soal

yang diuji cobakan terdapat sebanyak 9 soal sukar dan 4 soal sedang.

d. Daya Beda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir soal dalam

membedakan antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang

kurang pandai.28 Daya beda dalam penelitian ini dihitung menggunakan software

Anates. Hasil dari perhitungan dengan Anates tersebut, diinterpretasikan

menggunakan ketentuan yang terdapat pada Tabel 3.7.29

26 Nana Sudjana, op. cit., h. 135.

27 Ibid., h. 137.

28 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Press, 2006), h. 104. 29

Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 232.

Page 60: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

44

Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda Soal

Nilai Interpretasi Nomor Soal Valid

0,00 – 0,20 Jelek -

0,20 – 0,40 Cukup 3, 4, 6, 7, 8, 10

0,40 – 0,70 Baik 2, 9

0,70 – 1,00 Baik sekali -

Negatif Semuanya tidak baik -

Hasil perhitungan uji daya pembeda dengan Anates, terdapat 4 soal buruk, 7

soal cukup dan 2 soal baik dari 15 soal.

2. InstrumenNon-Tes

Instrumen non-tes berupa lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan

lembar observasi siswa. Lembar kerja siswa digunakan untuk menunjang proses

pembelajaran. Lembar observasi guru digunakan untuk mengamati keterlaksanaan

proses pembelajaran dan kesesuaian penerapan model. Lembar observasi siswa

digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Uji validitas yang digunakan untuk menguji lembar kerja siswa dan lembar

observasi yaitu validitas konstruk. Uji validitas konstruk merupakan penyesuaian

items dalam tes dengan tujuan atau ciri-ciri tingkah laku (domein) yang hendak

diukur.30 Lembar kerja siswa yang telah disetujui oleh dosen pembimbing,

divalidasi oleh dosen prodi pendidikan biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai ahli. Kemudian lembar kerja siswa tersebut diujicoba oleh beberapa

mahasiswa dengan dibimbing kepala laboratorium prodi pendidikan biologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil validasi tersebut digunakan sebagai acuan

dalam memperbaiki lembar kerja siswa agar layak digunakan pada penelitianini.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu proses yang dilakukan setelah data

terkumpul, hal ini dilakukan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat

dipahami bukan hanya oleh peneliti tetapi juga oleh orang lain yang ingin

30 M. Ngalim Purwanto, op. cit., h. 138.

Page 61: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

45

mengetahui hasil penelitian. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik.

Adapun langkah-langkah dalam penggunaan uji statistik adalah sebagai berikut:

1. UjiNormalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas yang dilakukan

menggunakan uji Liliefors terhadap data pretest dan posttest pada kelompok

eksperimen I maupun kelompok eksperimen II. Adapun rumus uji Liliefors adalah

sebagai berikut:31 Lo = F (Zi) – S (Zi)

Keterangan:

Lo : harga mutlak terbesar

S(Zi) : proporsi angka baku

F(Zi) : peluang angkabaku

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung uji normalitas yang

pertamaadalahmengurutkandatadariyangterkecilhinggaterbesar,kemudian

menghitung nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus (keterangan

Xi = data, X = rata-rata data tunggal, dan SD = simpangan baku). Setelah itu

dengan mengacu pada tabel distribusi normal baku, menentukan besar peluang

untuk masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z ditulis F (Z ≤ Zi) yang

mempunyai rumus F (Zi) = 0,5 ± Z. Dilanjutkan dengan menghitung proporsi Z1,

Z2, Z3,….Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S

(Z ), maka S (Z ) = . Setelah F (Zi) dan S (Zi) 1 1

diketahui, hitung selisih absolut F (Zi) – S (Zi) pada masing-masing data,

kemudian menentukan harga mutlaknya. Kriteria harga mutlak yang paling besar

adalah Lhitung yang dicari. Lhitung tersebut dibandingkan dengan Ltabel pada tabel

“nilai kritis untuk uji Liliefors”. Jika Lhitung< Ltabel, maka data berdistribusi normal.

31 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: PT Tarsito, 2001), h. 466.

Page 62: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

46

2. UjiHomogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

homogen (sama) atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher

dengan rumus sebagai berikut:32

F= =

Keterangan:

F : homogenitas

: variansterbesar

: variansterkecil

Langkah-langkah untuk menghitung uji homogenitas yang pertama dilakukan

yaitu mengurutkan kedua data dari yang terkecil hingga terbesar, kemudian

menentukan nilai varians. Nilai F dihitung dengan rumus =

S 2

1. Sementara itu, Ftabel didapatkan dari rumus Ftabel = F (α; db1; db2) dengan 2

2

db1 = db varians terbesar/db pembilang = (n1-1) dan db2 = db varians terkecil/db

penyebut = (n2-1). Jika Fhitung< Ftabel, maka data kelompok eksperimen I dan

eksperimen II memiliki varians yang homogen.

3. UjiHipotesis

Setelah diketahui bahwa data yang didapat berdistribusi normal dan

homogen, kemudian dilakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan

rumus uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05. Uji hipotesis dilakukan untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan yang

signifikan antara rata-rata keterampilan generik sains antara siswa yang diajarkan

menggunakanlembarkerjasiswaberbasisinkuiriterstrukturdenganinkuiri

32 Kemas Ali Hanafiah, Dasar-dasar Statistika: Aneka Bidang Ilmu Pertanian dan

Hayati, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.206.

S

Page 63: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

t = , dimana =

47

terbimbing pada konsep sistem pernapasan. Adapun rumus uji-t yang digunakan

sebagai berikut:33

Keterangan:

t : hasil hitung distribusit

X1 : rata-rata data kelompok eksperimenI

X2 : rata-rata data kelompok eksperimenII

dsg : standar deviasi gabungan kelompok eksperimen I dan II

n1 : banyaknya data kelompok eksperimen I

n2 : banyaknya data kelompok eksperimen II

S1 : simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen I

S2 : simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimenII

Setelah nilai t-hitung didapat, kemudian ditarik kesimpulan dengan

membandingkan t-hitung dan t-tabel. Untuk mencari t-tabel, sebelumnya tentukan

dahulu degrees of freedom atau derajat bebas (db) dengan rumus (db) = (n1 + n2)–

2.Dengandiperolehnyadb,makadapatdicarinilait-tabelpadatarafsignifikanα

= 0,05. Kriteria hipotesis uji-t untuk menganalisis data dalam penelitian ini yaitu:

a. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak

terdapat perbedaan keterampilan generik sains antara yang menggunakan

lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan terbimbing pada konsep

sistem pernapasan.

b. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat

perbedaan keterampilan generik sains antara yang menggunakan lembar kerja

siswa berbasis inkuiri terstruktur dan terbimbing pada konsep sistem

pernapasan.

4. Uji Gain

33 Sudjana, op. cit., h. 239.

Page 64: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

5. Teknik Analisis Keterampilan Generik Sains

Untuk mengetahui persentase ketercapaian keterampilan generik sains,

digunakan rumus sebagai berikut:

PersentaseKGS=𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑡𝑖𝑎𝑝𝑖𝑡𝑒𝑚𝐾𝐺𝑆×𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

×100%

Ketercapaian keterampilan generik sains siswa di atas dikelompokkan ke

dalam kriteria berikut ini:35

∑𝑠𝑘𝑜𝑟𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑖𝑎𝑝𝑖𝑡𝑒𝑚𝐾𝐺𝑆

Tabel 3.8 Kategori Ketercapaian Keterampilan Generik Sains

6. Teknik Analisis Lembar KerjaSiswa

Lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing pada

kedua kelompok eksperimen digunakan untuk mengetahui gambaran keterampilan

48

Gain merupakan selisih antara nilai pretest dan posttest. Gain menunjukkan

peningkatan pemahaman/penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang

dilakukan guru.34 Rumus yang digunakan untuk mencari nilai Gain adalah sebagai

beikut:

Rentang Kategori

<60 Rendah

60-80 Sedang

>80 Tinggi

generik sains siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan sebagai data

pendukung tes. Tahap analisis lembar kerja siswa yang dilakukan pertama adalah

mengklasifikasikan tahap pembelajaran inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing

pada lembar kerja siswa yang termasuk dalam indikator keterampilan generik

34 David E. Meltzer, The Relationship between Mathematic Preparition and Conceptual

Learning Gains in Physic: A Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores, Journal

American Association of Physics Teacher, 2002, h. 1260. 35

Taufik Rahman, op. cit., h. 9.

Gain = Skor Posttest – Skor Pretest

Page 65: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

49

sains. Kemudian indikator keterampilan generik sains yang didapatkan siswa

setelah mengerjakan lembar kerja siswa dalam kelompok dijumlahkan dan

dihitung persentasenya dengan rumus berikut ini:

7. Teknik Analisis LembarObservasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kesesuaian aktivitas guru dan

siswa dalam proses pembelajaran dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang disusun berdasarkan model pembelajaran inkuiri terstruktur dan

inkuiri terbimbing. Tahap analisis lembar observasi yang dilakukan pertama yaitu

mengklasifikasikan aktivitas guru dan siswa pada lembar observasi dengan tahap

pembelajaran inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing. Selanjutnya

menjumlahkan aktivitas guru dan siswa yang teramati selama proses pembelajaran

dan menghitung persentasenya menggunakan rumus berikutini:

Persentase =

𝑠𝑘𝑜𝑟 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ×100%

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:36

Keterangan:

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Ho : tidak terdapat perbedaan keterampilan generik sains antara siswa yang

menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri

terbimbing pada konsep sistempernapasan

Ha : terdapat perbedaan keterampilan generik sains antara siswayang

36 Sugiyono, op. cit., h. 103.

Persentase = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100%

Page 66: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

50

menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terstruktur dan inkuiri

terbimbing pada konsep sistem pernapasan

µ1 : rata-rata keterampilan generik sains siswa pada kelompok eksperimen I

yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiriterstruktur

µ2 : rata-rata keterampilan generik sains siswa pada kelompok eksperimen II

yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiriterbimbing

Page 67: PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45790/2/Bab I-IIIi.pdf · sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat