obat paten vs obat generik

19
OBAT PATEN VS OBAT GENERIK

Upload: wawan-bw

Post on 22-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

  • OBAT PATEN VS OBAT GENERIK

  • OBATObat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit pada manusia atau hewan.

  • OBAT PATENObat paten adalah obat yang baru ditemukan dan memiliki waktu paten tertentu tergantung jenis obatnya.Obat paten merupakan paten yang diberikan pada zat kimia atau obat baru. Jadi sifatnya seperti hak cipta. Dengan kata lain, hanya industri farmasi yang memproduksinya yang memiliki hak paten atas obat tersebut. Tanpa izin pemilik hak paten, obat ini tidak boleh ditiru, diproduksi dan dijual dengan nama generik oleh pabrik lain.

  • Menurut UU No. 14 Tahun 2001, masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun. Jika masa paten obat tersebut habis, maka obat tersebut berganti menjadi golongan obat generik

  • OBAT PATEN MAHAL, MENGAPA?Biaya penelitianBiaya promosiBiaya teknologiBiaya pengujianMasa pengujian yang lama

  • Contoh obat patenPonstan, sebuah obat yang berkhasiat sebagai analgesik yang dimiliki oleh perusahaan farmasi Pfizer yang mengandung zat aktif asam mefenamat.

  • 2. Norvasc, sebuah obat anti hipertensi yang dimiliki oleh perusahaan farmasi Pfizer. Kadaluarsa hak paten yaitu pada bulan September 2007. Perusahaan-perusahaan lain bisa memproduksi obat ini karena masa hak paten telah habis dan dapat menggunakan nama generikAmlodipine.

  • OBAT GENERIKObat Generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia dan INN (International Non Propietary Names) serta WHO (World Health Organization) untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.

  • Kebijakan produksi obat generik yaitu ditujukan untuk :Menjamin suplai dan ketersediaan obat Esensial (obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan)Menjamin mutu obatMeningkatkan penggunaan obat secara rasioanalMenjamin agar harga terjangkau oleh masyarakat

  • ketersediaan obat generik dapat dilihat dari dua faktor yaitu: pertama tersedianya semua obat dengan nama generik dipengaruhi oleh subsidi dari pemerintah dan seberapa besar kebutuhan masyarakat akan obat tersebut. Kedua distribusi melalui perantara yang terbentuk dalam saluran pemasaran untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.

  • CONTOH OBAT GENERIKparasetamol, ketoconazole, amlodppin, amoksisilin, asam mefenamat dll.

  • Beberapa pertanyaan yang sering muncul di masyarakatApakah obat generik mempunyai khasiat yang sama dengan obat paten?Apakah mutu obat generik sama dengan obat paten?Mengapa harga obat generik lebih murah?Bila Obat generik memang bagus, mengapa dokter lebih sering meresepkan obat paten

  • Jawabannya adalah...obat generik mempunyai khasiat yang sama dengan obat paten karena mempunyai kandungan yang sama, dan mempunyai khasiat yang sama.Obat Generik adalah obat yang bermutu tinggi dan telah melalui quality control yang sangat ketat. Obat generic adalah obat yangberkualitas. Tidak menganggung biaya promosi, penelitian, dan disubsidi oleh pemerintah

  • 4. a. Obat Generik adalah obat bersubsidi, maka dari itu penggunaan subsidi ini harus disalurkan pada orang yang tepat pula. b. Efek placebo : Kadang pasien yang diberi obat generik tidak merasa puas karena pasien merasa lebih mahal lebih baik, atau Ada rupa ada harga. Maka itu kadang dokter lebih suka meresepkan obat paten

  • REGULASI OBAT GENERIKKebijakan pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan RI tentang obat generik adalah :a) mewajibkan penyediaan obat generik untuk kebutuhan pasien rawat jalan dan rawat inap dalam bentuk formulariumb) Dinas kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota wajib menyediakan obat esensial dengan nama generik untuk kebutuhan puskesmas dan unit pelaksana teknis lainnya sesuai kebutuhan

  • c) dokter yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah wajib menuliskan resep obat generik bagi semua pasien sesuai indikasi medis.d) apoteker dapat mengganti obat merk dagang/ obat paten dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merk dagang lain atas persetujuan dokter dan atau pasien,

  • e) dokter di rumah sakit, puskesmas dan unit pelaksana teknis lainnya dapat menyetujui penggantian resep obat generik dengan resep obat generik bermerk/ bermerk dagang dalam hal obat generik tertentu belum tersedia.

    Hal ini diberlakukan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NomorHK.02.02/MENKES/068/I/2010tentang kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.

  • TERIMA KASIH