perawatan saluran akar

Upload: varyzcha

Post on 15-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sterilisasi Saluran Akar

TRANSCRIPT

TUGAS PERAWATAN SALURAN AKARVaryzcha Hafiza (0706261474)

Sterilisasi Saluran AkarDalam usaha mempertahankan gigi agar tetap berfungsi dengan baik, salah satu perawatan yang dilakukan adalah perawatan saluran akar. Perawatan ini terdiri dari tiga tahapan yaitu preparasi, sterilisasi, dan pengisian saluran akar. Preparasi saluran akar meliputi tindakan pembersihan dan pembentukan saluan akar (cleaning and shaping). Cleaning adalah tindakan pengambilan dan pembersihan seluruh jaringan pulpa serta jaringan nekrotik yang dapat memberi kesempatan tumbuhnya kuman. Shaping yaitu tindakan pembentukan saluran akar untuk persiapan pengisian. Pada kasus gigi yang sudah lama terinfeksi, kuman sudah memasuki tubuli dentin lebih ke dalam. Berdasarkan keterbatasan tersebut, maka irigasi saluran akar dengan cairan yang bersifat desinfeksi sangat diperlukan. Tindakan irigasi saluran akar merupakan salah satu tahap perawatan endodontik yang penting sebab jika diabaikan dapat menyebabkan kegagalan perawatan. Dinding saluran yang tidak bersih dapat menjadi tempat persembunyian bakteri, mengurangi perlekatan bahan pengisi saluran akar, dan meningkatkan celah apikal. Selama dan sesudah pembersihan dan pembentukan saluran harus diirigasi untuk menghilangkan fragmen jaringan pulpa dan serpihan dentin yang menumpuk. Fungsi utama bahan irigasi adalah membuang debris dari saluran akar, bahan irigasi bisa pula memiliki sifat lain yang dapat membantu pembersihan dan pembentukan saluran akar. Adapun sifat bahan irigasi yang ideal adalah merupakan pelarut debris atau pelarut jaringan, tidak toksis, memiliki tegangan permukaan rendah, sebagai pelumas, mampu membuang smear layer serta bahan irigasi tidak mudah dinetralkan dalam saluran akar agar efektivitasnya tetap terjaga. Bahan irigasi yang biasa dipakai adalah yang mempunyai sifat antiseptik artinya suatu bahan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme secara in vitro dan in vivo pada jaringan hidup. Macam-macam bahan yang dapat digunakan:1. Sodium hipoklorit 2,5% adalah bahan irigasi yang biasa digunakan, dapat membunuh kuman dan melarutkan zat organik.2. Larutan EDTA 17%, dapat melarutkan zat anorganik, smear layer bila diakhiri dengan irigasi sodium hipoklorit.3. Larutan Klorheksidin Glukonat 2% yang dicampur dengan EDTA dapat membunuh E. Faecalis secara sinergis.4. Bahan baru disinfeksi saluran akar: MTAD (Mixture of a Tetracycline, an Acid and a Detergent), dapat menghilangkan smear layer dan disinfeksi sistem saluran akar.5. IKI 5% (Churchills solution), terutama digunakan pada kasus retreatment. Kandungan iodine 5%-10% dapat menguap masuk ke tubuli dentin.Masing-masing larutan mempunyai kemampuan membebaskan kuman dari saluran akar. Hal yang penting adalah keadaan larutan yang masih baik dan cara penggunaan yang benar. Sodium hipoklorit 2,5% mempunyai kelebihan memberikan suasana bersih dan putih pada daerah permukaan dentin yang diirigasi.

Bahan Medikamen Saluran Akar Penempatan obat dalam saluran akar mempunyai dua fungsi. Pertama, secara fisik mengisi saluran dan menghasilkan aksi terapetik (antibakteri, antiperadangan, dan lainnya). Kedua, menempatkan komponen aktif dari obat agar berkontak langsung dengan dinding saluran. Ini memungkinkan difusi komponen keseluruh tubulus dentin, apeks akar, jaringan periodontal, dan periapikal. Sehingga dapat berfungsi untuk menghambat atau membunuh setiap mikroorganisme yang ada di daerah yang tidak mungkin dijangkau oleh metode pembersihan mekanis. Suatu bahan medikamen saluran akar yang ideal diharapkan mampu mengeliminasi bakteri dalam saluran akar yang tidak tereliminasi pada prosedur eliminasi, mampu mengurangi rasa sakit maupun inflamasi periradikular, mampu mengeliminasi eksudat apikal, serta mencegah resopsi akar dan infeksi ulang.

1. Ca(OH)2Kalsium hidroksid Ca(OH)2, digunakan untuk pengobatan kasus nekrosis pulpa dengan eksudat yang berlebihan, atau kasus kelainan periapeks yang luas seperti granuloma, abses, dan kista. Dalam keadaan akut, pemberian Ca(OH)2 secara langsung dapat mengakibatkan lebih nyeri, maka sebaiknya lebih dahulu diberikan ledermix. Ca(OH)2 kurnag mempunyai daya bakterisid maupun bakteristatik dibandingkan ChKM 35% dan hanya mampu mematikan 72%. Nilai pH Ca(OH)2 13,1 dan tidak berubah selama 30 hari. Keadaan basa ini menyebabkan kekuatan antimikroba pasta Ca(OH)2 terjaga. Pada kasus pulpa nekrosis dengan radang periapeks kronis, Ca(OH)2 menyembuhkan radang periapeks dengan menginduksi pertumbuhan tulang periapeks. Sedangkan pada kasus akut, lebih dianjurkan memakai ledermix karena membunuh kuman lebih cepat. Pasta Ca(OH)2 harus berkontak dengan jaringan gigi atau periapeks agar dapat memberikan suasana basa di sekitarnya dan dapat menginduksi jaringan periapeks agar pertumbuhan jaringan keras dapat terjadi.2. Eugenol Bahan ini adalah essence kimiawi minyak cengkeh dan mempunyai hubungan dengan fenol. Eugenol 97% digunakan pada kasus pulpa vital, misalnya pada kasus pulpitis reversibel atau kasus pereda nyeri setelah pulpektomi dan mempunyai daya antimikroba. Eugenol dengan kadar 4% masih mempunyai efek antibakterisida terhadap bakteri anaerob pigmen hitam penyakit endodontik. Namun eugenol sangat toksik pula pada jaringan.3. ChKM (Klorofenol Kamfer Mentol)Bahan utamanya adalah para-klorofenol yang mampu memunaskan berbagai mikroorganisme dalam saluran akar. Kamfer sebagai sarana pengencer serta mengurangi efek mengiritasi dari para-klorofenol murni, selain itu dapat memeperpanjang efek antimikrobial. Mentol mengurangi sifat iritasi klorofenol dan mengurangi rasa sakit. ChKM 35% digunakan untuk sterilisasi saluran akar setelah preparasi saluran akar kasus pulpitis, pulpa nekrosis, atau kasus perawatan ulang endodontik. Kemampuan untuk mematikan kuman anaerob sangat besar, yaitu 100%. Pada kasus perawatan ulang endodontik, penggunaan ChKM dapat dipakai sebagai sterilisasi dan melunakkan guttap percha.4. LedermixLedermix digunakan untuk kasus periapecitis akut. Ledermix bersifat toxic selective, yaitu mematikan bakteri kokus gram positif dan batang gram negatif anaerob penyebab penyakit pulpa namun tidak merusak jaringan. Obat saluran akar ini mengandung kortikosteroid yang dapat mengeliminasi gejala klinis, namun pada saat yang sama terjadi penurunan kemampuan proses regenerasi sel. Kortikosteroid dapat mengurangi radang namun menghambat pembentukan fibroblast dan antibodi.

Restorasi SementaraProsedur perawatan saluran akar memerlukan banyak kunjungan. Restorasi sementara normalnya dipakai untuk 1 sampai 4 minggu kecuali pada situasi khusus yang harus bisa bertahan beberapa bulan. Tujuan restorasi sementara bergantung pada lama pemakaian yang direncanakan. Dengan demikian, material yang dipakai sangat bervariasi bergantung pada waktu, beban dan keausan oklusal, kerumitan akses, dan hilangnya struktur gigi. Terdapat berbagai macam restorasi sementara misalnya semen yang siap ditumpatkan yang kemudian akan mengeras jika berkontak dengan kelembaban (Cavit), material restorasi intermediat (IRM), semen ionomer kaca, dan material komposit sinar formula khusus untuk tambalan sementara endodonsia (TERM). Karena mudah dipakai dan kerapatannya baik, Cavit merupakan material rutin yang cukup baik. Tetapi karena rendahnya kekuatan dan mudah aus, Cavit hanya dipakai untuk tambalan sementara jangka pendek pada kavitas akses yang sederhana. IRM adalah semen zinc oxide yang terdiri dari powder dan liquid dalam kapsul untuk sekali pemakaian. Bahan ini lebih tahan aus dan dapat menghalang bakteri namun rentan bocor terhadap cairan pada tepi. TERM mengerut saat polimerisasi yang diikuti dengan ekspansi akibat sifatnya yang menyerap air. Kerapatan tepinya sepadan dengan Cavit tetapi lebih kuat dan tahan aus.

DAFTAR PUSTAKA Cohen S, Burns R.C: Pathways of the pulp. 10th ed. Mosby. St Louis; 2002.Mardewi Siti. Perawatan endodontik konvensional seri 1. UI Press. Jakarta; 2008.Walton R.E, Torabinejad M. Prinsip dan praktik ilmu endodonsia. Edisi 3. EGC. Jakarta; 2003.