peningkatan prestasi belajar mata pelajaran bahasa...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI
MEDIA PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS
IV MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK
KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2015
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Awalia
NIM. 11511037
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
ii
iii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI
MEDIA PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS
IV MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK
KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2015
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Awalia
NIM. 11511037
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
iv
v
vi
vii
MOTTO
زل قش ى. )يسف : ا عشتياآاا أ (2لعلكن ذعقل
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur‟an dengan
berbahasa Arab agar kamu memahanminya”(QS. Yusuf : 2)
Ikhtiar, jalani, nikmati dan syukuri semua akan ada
hikmanhya ذعالىلل
viii
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan :
Bapak dan ibu tercinta (Ahmad Junaidi Halim dan Nur
Mudzakiroh) yang telah merawatku sedari kecil, tak henti-hentinya
memberikan kasih sayang dan doa dengan penuh keikhlasan
Saudara-saudara tercintaku NUMLOZ (Nia, Uud, Moham, Roy
dan Zaza) yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini
Buat adik tersayang Iid
Sahabat-sahabatku Alfi, Weni, Ani, Bilqis, Nila, Henny, Ika,
Martini dan teman-teman PGMI angkatan 2011 yang selama ini
selalu bersama dalam suka dan duka
Kawan-kawan kos Yani, Reni, Milla dan Alif yang selalu memberi
semangat
Kawan-kawan KKN Mukiran Kaliwungu yang tak kan terlupakan.
ix
KATA PENGANTAR
بسم ميحرلا نمحرلا هللا
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas
segalalimpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada NabiMuhammad SAW.
Merupakan kebahagiaan bagi peneliti yang telah dapat
menyelesaikanskripsi dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI
MEDIAPERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS IV MI
TARBIYATUL ULUM JEMBRAK KECAMATAN PABELAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015”.
Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati peneliti sampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya
skripsi ini. Adapun ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtida‟iyah yang telah memberikan kesempatan serta saran
yang membangun kepada peneliti.
x
xi
ABSTRAK
Awalia. 2015. “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Arab
Melalui Media Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Ulum
Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015”.Skripsi. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Muh. Hafidz, M.Ag.
Kata Kunci :
Penelitian ini merupakan peningkatan prestasi belajar bahasa Arab melalui
media permainan bahasa pada kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015 di semester II. Subjek penelitian terdiri
dari 12 siswa Putra dan 7 siswa putri. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan
mulai dari bulan Agustus-September 2015. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4
tahap yaitu perencanaan, pelaksanaa, pengamatan dan refleksi. Metode
pengumpulan data yang digunakan tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan peneliti adalah membandingkan pencapaian nilai
dengan KKM dan ditandai dengan adanya peningkatan pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan ≥ 75%.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh data seperti
berikut :standar KKM mata pelajaran Bahasa Arab adalah 60, sebelum
menggunakan media permainan bahasa hanya ada 31,57% (6 siswa) yang tuntas
dan 68,43 (13 siswa) belum memenuhi standar KKM. Setelah menggunakan
media permainan bahasa al Kursiyyu as shohih aw al Khoto‟ dalam mata
pelajaran bahasa Arab pada siklus I diperoleh 42,10% siswa tuntas (8 siswa) dan
yang tidak tuntas 57,9% (11 siswa), meskipun ada peningkatan namun msih
dibawah standar KKM. Setelah dilakukan refleksi pada siklus I terjadi
peningkatan pada siklus II yaitu 94,73% (18 siswa) tuntas sedangkan 5,27% (1
siswa) tidak tuntas belum memenuhi KKM. Berbandingan prestasi belajar dari
prasiklus dengan siklus I dan terjadi peningkatan lagi dengan siklus II
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………..……….. i
HALAMAN BERLOGO …………………………………………………….. ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………... iv
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………... vi
HALAMAN MOTTO................…………………………………….……….. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...............……………………………..….... viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ix
ABSTRAK …………………………………………………………..……….. xi
DAFTAR ISI ………………………………………………………..……….. xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………..………. xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………..………. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………..................... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………..………................ 4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………............... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ……………................ 5
E. Manfaat Penelitian …....……………………………...……….............. 6
F. Definisi Oprasional……………………………………………............. 7
xiii
G. Metode Penelitian …………………………………..………................ 8
H. Sistematika Penulisan ……………………………………….............. 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar …………………………………….………................ 15
B. Media Permainan Bahasa........…………………….………................. 24
BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………….………............... 38
B. Subjek Penelitian …………………………………………….............. 43
C. Deskripsi Awal (Pras Sklus) ……………………………..….............. 44
D. Deskripsi pelaksanaan Siklus I …………………...………................. 45
E. Deskripsi pelaksanaan Siklus II …………………..………................. 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian …………………………………….………............... 61
B. Pembahasan ………………………………………..………................ 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………….………............. 78
B. Saran ………………………………………………...……….............. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar guru MI Tarbiyatul Ulum.......................................................... 40
Tabel 3.2 Daftar jumlah siswa MI Tarbiyatul Ulum............................................. 41
Tabel 3.3 Daftar Sarana Prasarana Tarbiyatul Ulum ........................................... 41
Tabel 3.4 Daftar Siswa kelas IV MI Tarbiyatul Ulum.......................................... 43
Tabel 3.5Prestasi Siswa pada Pra Siklus.............................................................. 44
Tabel 4.1 Prestasi Siswa pada Pra Siklus.............................................................. 62
Tabel 4.2 Prestasi Siswa pada Siklus I.................................................................. 63
Tabel 4.3 Prestasi Siswa pada Siklus II ............................................................... 64
Tabel 4.4 Prestasi Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.......................... 65
Tabel 4.5 Lembar Observasi Siswa pada Siklus I ................................................ 68
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru pada Siklus I ................................................. 69
Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa pada Siklus II .............................................. 73
Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru pada Siklus II ................................................ 74
Tabel 4.9 Rekapitulasi Presentase Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ................... 76
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap Penelitian ................................................................................. 9
Gambar 3.1 Denah Tempat Duduk pada Siklus I ................................................ 46
Gambar 3.2 Denah Tempat Duduk pada Siklus II ............................................... 54
Gambar 4.1 Presentase Nilai Evaluasi Siklus I .................................................... 67
Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II ............................................ 73
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Lembar Soal Siklus I
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 4 Lembar Soal Siklus II
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 6 Surat Pengantar Lembaga
Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 8 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 9 Lembar SKK
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup Peneliti
xvii
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses panjang yang tidak terpisahkan dari
realitas kehidupan di dunia, berlangsung sejak Nabi Adam sampai sekarang.
Dengan pendidikan yang baik,manusia akan dapat memperoleh ilmu
pengetahuan dan menguasainya untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akherat. Ilmu menjadi anugerah yang besar dari Allah kepada manusia
bahkan menjadi modal untuk mengetahui ilmu yang lain, sebagaimana firman
Allah swt berikut;
: ساى ها لن يعلن )العلق (.5علن ال
Artinya;
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(al „alaq : 5)
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia melalui jalur
pendidikan tidak terlepas dari kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulun
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan/sekolah. Tujuan pendidikan menengah berdasarkan KTSP adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut.
Untuk memahami makna prestasi belajar secara garis besar harus
bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Menurut Slameto
(1991:2) belajar dimaknai sebagai suatu proses usaha yang dilakukan
2
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Sedang menurut Arifin (2011:2-3) bahwa prestasi secara bahasa berasal
dari bahasa Belanda, “prestatie”menjadi bahasa Indonesia ”prestasi” yang
berarti hasil usaha.Selanjutnya menurut Winkel dalam Hamdani (2010: 137)
mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah
dicapai oleh seseorang. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil
maksimum yang telah dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha –
usaha belajar. Prestasi belajar dapat diketahui setelah melakukan suatu
evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut dapat memperlihatkan tinggi rendahnya
prestasi belajar siswa.
Bahasa Arab merupakan mata pelajaran pokok yang wajib dipelajari
dan dikuasai oleh siswa pada jenjang dasar dimadrasah ibtidaiyah. Dengan
menguasai bahasa Arab diharapkan siswa dapat memahami dan menguasai
kaidah-kaidah keislaman yang manyoritas berbahasa Arab. Dengan demikian
siswa harus dapat menguasai bahasa Arab. Adapun bahan materi yang
diberikan masih sangatlah dasar.
Ellis dalam karya Abdul Wahab (2009:17) mengemukakan bahwa
pembelajaran bahasa asing adalah sebuah proses yang kompleks dengan
berbagai fenomena yang pelik sehingga tidak mengherankan kalau hal ini
bisa mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Dalam proses
pembelajaran bahas Arab selama ini dianggap lamban dan kurang berhasil.
3
Siswa telah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menguasai standar
kompetensi bahasa Arab yang telah ditetapkan, bahkan untuk penguasaan
satu ketrampilan (mahãrah) saja seperti membaca (qirã‟ah) belum bisa secara
baik, apalagi empat maharoh semua yang meliputi mendengar (istimã‟),
berbicara (kalãm), membaca (qirãah) dan menulis (kitãbah). Dengan
demikian guru harus mampu memberikan teknik ataupun strategi
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa agar siswa dapat memahami dan
menguasai materi bahasa Arab dari hal yang paling dasar. Sehingga untuk
jenjang selanjutnya siswa dapat menyukai mata pelajaran bahasa Arab.
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran bahasa Arab
siswa kelas IV di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten
Semarang bahwa guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan
drill saja tanpa mendomianasi media atau strategi lain. Proses pembelajaran
belum melibatkan siswa secara aktif. Kegiatan siswa di dalam proses
pembelajaran lebih banyak mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru,
keterlibatan siswa masih kurang dan belum menyeluruh serta hanya
didominasi oleh siswa tertentu saja. Bahkan masih ada beberapa anak yang
dalam membaca tulisan Arab masih kurang lancar, dan ada beberapa anak
yang kesulitan dalam belajar bahasa Arab. Kesulitan belajar bahasa Arab
kurangnya waktu dalam pembelajaran bahasa Arab.
Nasif Musthofa dalam karya Abdul Wahab (2009:79) mengemukakan
bahwa Permainan bahasa merupakan media baru yang dapat dimanfaatkan
dalam program pembelajaran bahasa Arab. Dan hasil dari aplikasi itu sangat
4
berdampak positif dalam penguasaan ketrampilan bahasa, karena pada
dasarnya proses pembelajaran bahasa asing diperlukan situasi yang
menyenangkan.
Permasalahan yang ada di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan
Pabelan kabupaten Semarang yaitu dalam membaca tulisan Arab beberapa
siswa masih kurang lancar, sehingga penilitian lebih memfokuskan pada
ketrampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Arab. Peneliti ingin
melakukan penelitian tindakan kelas mata pelajaran Bahasa Arab dengan
menggunkan media permainan Bahasa. Sehingga peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul skripsi “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI MEDIA
PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL
ULUM JEMBRAK KECAMATAN PABELAN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN 2015”. Karena menurut pengamatan peneliti dengan
menggunakan media permainan bahasa dalam pembelajaran bahasa Arab
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, secara umum masalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagi berikut “Apakah melalui media permainan bahasa dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran bahasa
Arab di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten
Semarang tahun 2015?”
5
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
siswa kelas IV melaui media permainan bahasa pada mata pelajaran bahasa
Arab di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten
Semarang tahun 2015
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis tindakan
Menurut Arikunto (1999:87) bahwa suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Sementara menurut Hadi (1981:63) hipotesisi dimaknai sebagai
dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah. Dengan demikian
hipotesis dimaknai sebagai jawaban yang bersifat sementara, akan menjadi
jawaban pasti berdasar data hasil penelitian.
Menurut peneliti hipotesis yang dapat dikemukakan bahwa dengan
menggunakan permainan bahasa dalam pemebalajaran bahasa Arab siswa
kelas IV dapat meningkatkan prestasi belajar.
2. Indikator keberhasilan
6
Penggunaan media permainan bahasa ini dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat
dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan ≥ 75%.
b. Ada perubahan prestasi belajar secara berkelanjutan dari nilai ulangan
harian, siklus Idan siklus II.
c. Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan minimal 60 dalam
pembelajaran Bahasa Arab.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritik
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi pengembangan ilmu
pengetahuan tentang penerapan permainan bahasa untuk meningkatkan
prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Arab siswa kelas IV di MI
Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten Semarang tahun
2015
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa penelitian ini dapat memberikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
khususnya pada mata pelajaran bahasa Arab
b. Bagi guru hasil penelitian ini dapat menjadi motivasi guru untuk lebih
berkreasi dan memilih strategi yang tepat dalam pembelajaran bahasa
Arab
7
c. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran,
meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pembelajaran bahasa
Arab
E. Definisi Operasional
1. Prestasi belajar
Menurut Poerwadarminto (1982 : 108) prestasi belajar adalah suatu
pengertian yang terdiri dari rangkaian dua kata yaitu prestasi dan
belajar. Prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan,
dsb).Sedang belajar adalah “berusaha, (berlatih dan sebagainya) supaya
mendapat suatu kepandaian”.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah siswa melakukan
kegiatan belajar sehingga ada perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan dan sikap siswa.
2. Bahasa Arab
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang digunakan didunia
internasional, yang tumbuh dan berkembang sesuai kepentinganorang-
orang yang menggunakannya, deskripsi dan pemaparannya sangat
mendetail dan mendalam. Bahasa Arab memiliki nilai sastra tinggi bagi
mereka yang mengetahui dan mendalami. Bahasa Arab ditakdirkan
sabagai bahasa didalam Al Quran. Bahasa Arab merupakan mata pelajaran
yang telah diajar disekolah dasar pada kelas IV.
8
3. Permainan Bahasa
Pada hakikatnya menurut Soeparno dalam karya Abdul Wahab
(2009:80), permainan bahasa adalah suatu aktifitas untuk memperoleh
suatu ketrampilan berbahasa tertentu dengan cara yang menggembirakan.
Dan menurut Gibbs dalam karya Abdul Wahab (2009:80) mengungkapkan
bahwa permainan adalah suatu kegiatan yang terjadi di dalamnya
saling membantu atau saling bersaing antara siswa untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan dengan aturan -aturan tertentu.
Jadi permainan bahasa yaitu permainan yang dapat digunakan dalam
pembelajaran bahasa, salah satunya bahasa Arab yang dapat membuat
proses pembelajaran menjadi menyenangkan untuk siswa dan dapat
melatih siswa untuk saling bekerja sama dan berfikir kritis.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Pada dasarnya banyak penelitian yang dapat dilakukan
oleh peneliti. Namun, dalam hal ini peneliti mengambil penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) berasal dari
bahasa Inggris, yaitu classroom action research, yang berarti action
research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas
(Suyadi, 2011:7). Bentuk pemberian tindakan pada penelitian ini
dengan memberikan suatu tindakan pada subjek yang diteliti dengan
menggunakan media permainan bahasa untuk diketahui pengaruhnya
9
terhadap prestasi belajar mata pelajaran bahasa Arab karena adanya
pemberian tindakan yang dilakukan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang digunakan adalah jenis kolaboratif, dimana peneliti bertindak
sebagai pengamat. Proses belajar mengajar tetap dilakukan oleh guru
dan siswa. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan
secara alami, sehingga nilai dan data yang diperoleh valid.
Gambar 1.1 Tahap Penelitian
( Arikunto, 2008:16)
2. Subyek dan Objek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV MI
Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten Semarang
berjumlah 19 siswa. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah
pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab pada semester ganjil materi
صذاب الوح أ pada siklus I dan materi (peralatan sekolah) األداخ الوذسسيح
(para pekerja) pada siklus II melaui media permainan bahasa untuk
10
mengoptimalkan serta meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran ahasa Arab.
3. Langkah-langkah penelitian
Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari
empat tahapan penting, meliputi; (1) perencanaan (planning), (2) tindakan
(action), (3) pengamatan (observasi), dan (4) refleksi (reflection)
(Arikunto, 2008:20). Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Langkah awal yang dapat dilakukan dalam perencanaan yaitu membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan fasilitas
dan sarana pendukung yang diperlukan saatproses pembelajaran
berlangsung, mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui
kondisi siswa dalam proses pembelajaran, melakukan observasi dan
membuat simulasi perbaikan.
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
Pelaksanaan tindakan meliputi tahapan-tahapan yang dilakukan oleh
peneliti maupun siswa dalam pembelajaran. Tahapan-tahapan tersebut
yaitu mengatur ruang kelas, memberi motivasi kepada siswa untuk
sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran, menyampaikan tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran,
mengadakan proses pembelajaran, memberi tugas pada siswa, peneliti
beserta siswa merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Pengamatan (observation)
11
Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap peserta didik
apakah peserta didik antusias dan berminat dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia serta melakukan pengamatan tentang peningkatan
menulis narasidengan baik dan benar.
d. Analisis dan Refleksi
Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian.
Tahap refleksi (reflection), meliputi :
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
2) Evaluasi hasil observasi.
3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I
pada siklus II.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah
dilaksanaan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki
kinerja guru pada tahap selanjutnya yaitu siklus II dan seterusnya.
4. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Tes meliputi
soal yang diberikan kepada siswa. Sedangkan non tes meliputi
observasi, dan dokumentasi.
a. Teknik tes
Tes dilakukan dengan memberikan soal mengenai materi yang
telah disampaikan (lembar soal) untuk mendapatkan informasi atau
data tentang pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan dengan media permainan bahasa.
12
b. Teknik Observasi
Lembar observasi yang berkaitan dengan tingkat perhatian siswa
dalam proses pembelajaran.
c. Teknik Dokumentasi
Hasan (2002:87) mengemukakan bahwa dokumentasi adalah
teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada
subyek penelitian namun melalui dokumentasi dokumentasi.
Pedoman ini berupa dokumen-dokumen nilai hasil belajar
sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan dan membuat RPP dari
silabus.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes,
pengamatan dan dokumentasi.
a. Tes
Memberi soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan materi,
baik berupa tes awal maupun tes akhir. Untuk menjawab soal-soal
dan mengerjakan tugas seperti yang dikehendaki muatan soal
(lembar tes), sebelum mengerjakan tes akhir siswa melakukan
latihan dengan campuran metode dokumentasi.
b. Pengamatan
Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung
oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas dan data
ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
13
c. Dokumentasi
Untuk melihat nilai pelajaran Bahasa Arab sebelum penerapan
penelitian tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa
menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini berdasarkan
prestasi mereka yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah.
6. Teknis Analisis Data
Setelah terkumpul data dengan lengkap, maka selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil akhir dari
penelitian yang telah dilakukan. Dalam hal ini penulis
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Adapun rumusnya adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
P = angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = jumlah frekuensi (banyaknya individu) (Djamarah, 2000: 225-
226).
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut:
14
1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo,
Lembar Persetujuan, Pengesahan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto,
Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi , Daftar Tabel, Daftar
Gambar dan Daftar Lampiran.
2. Bagian inti dari skripsi terdiri dari:
BAB I Pendahuluan, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan,
Manfaat Penelitian, Definisi Operasianal, Metode Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB II Kajian Pustaka terdiri dari prestasi belajar, dan media
permainan bahasa.
BAB III Pelaksanaan Penelitian mencakup: Pada bab ini berisi
gambaran umum MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang, subjek penelitian, deskripsi pra siklus, siklus I dan
siklus II.
BAB IV Deskripsi Hasil penelitian Pra Siklus, Siklus I, Siklus IIdan
pembahasan.
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
3. Bagian Akhir terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran dan
Daftar Riwayat Hidup Peneliti.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi belajar
1. Pengertian belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 1991:2). Menurut Hilgard dan Bower dalam karya
Baharuddin dan Wahyuni (2008: 13) bahwa belajar adalah memperoleh
pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman,
mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau
menemukan.
Menurut Morgan dalam karya Baharuddin dan Wahyuni (2008: 14)
menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap
dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pernyataan Morgan dan
kawan-kawan ini senada dengan apa yang dikemukakan para ahli yang
menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan
perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi
tertentu atau adanya proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang.
Dengan demikian, belajar sebagai salah satu aktifitas manusia dimaknai
sebagai aktifitas atau kegiatan yang didasari kesadaran dan didasari pada
penguasaan tentang sesuatu.
16
2. Tujuan Belajar
Dalam konteks tujuan belajar, beberapa ahli telah mengklasifikasikan
tujuan belajar dalam beberapa klasifikasi. Gagne dalam Hasibuan dan
Mujiono (1995 :5) telah mengelompokkan kondisi-kondisi belajar sesuai
dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne menyederhanakan
lima kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga pada
gilirannya, membutuhkan sekian macam kondisi belajar (atau sistem
lingkungan belajar) untuk pencapaiannya.
Kelima kemampuan hasil belajar tersebut antara lain, pertama,
Keterampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
lingkungan skolastik. Kedua, Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan
berpikir seseorang dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan
memecahkan masalah. Ketiga, Informasi verbal, pengetahuan dalam arti
informasi dan fakta. Kemampuan ini umumnya sangat dikenal dan sering
terjadi dalam kehidupan. Keempat, Keterampilan motorik yang diperoleh
di sekolah, antara lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan
jangka, dan sebagainya. Kelima, Sikap dan nilai, berhubungan dengan
arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang, sebagaimana
dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah-laku terhadap orang,
barang, atau kejadian.
3. Ciri-ciri Belajar
Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Baharudin dan Esa
N. dalam Lilik dkk (2009:18), ciri-ciri belajar meliputi: pertama, Belajar
17
ditandai adanya perubahan tingkah laku. Kedua, Perubahan tingkah laku dari
hasil belajar itu relatif permanen, ketiga, Perubahan tingkah laku tidak harus
dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar,tetapi perubahan
perilaku itu biasa jadi bersifat potensial Perubahan tingkah laku itu
merupakan hasil latihan atau pengalaman, keempat, Pengalaman atau latihan
itu dapat memberikan penguatan.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan balajar.
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh
sebab itu masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat
berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Suryabrata
dalam Lilik dkk, (2009: 23), keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor. Secara umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan internal.
Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
individu. Dalam proses belajar di sekolah factor eksternal berarti faktor-
faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari
faktor nonsosial dan faktor sosial. Pertama, Faktor Nonsosial yakni faktor
nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik
yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung,
dan sejenisnya. Kedua, Faktor Sosial, faktor sosial adalah faktor-faktor di
luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial
18
biasa dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak), misalnya
kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dan orang
lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar
personil sekolah dan sebagainya.
b. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor
psikologis.
Faktor Fisiologis yaitu faktor fisiologis adalah kondidi fisik yang
terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari keadaan
tonusjasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu.
a) Keadaan Tonus Jasmani Pada Umumnya
Keadaan Tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri
individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonusjasmani
secara umum ini misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik
individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat
maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu
dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil
belajar.
b) Keadaan Fungsi-Fungsi Jasmani Tertentu
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi
jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan panca indera yang ada
19
dalam diri individu. Panca indera merupakan pintu gerbang masuknya
pengetahuan dalam diri individu.
Faktor Psikologis. Faktor Psikologis adalah factor psikis yang
ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain
tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian,
kematangan dan lain sebagainya. Faktor eksternal dan internal
mempengaruhi keberhasilan belajar pengaruhnya bisa bersifat positif.
Faktor eksternal dan internal bisa juga bersifat negatif.
5. Prinsip-prinsip belajar
Menurut Dimyati, Mudjiono (2002:42) agar kita memiliki
pedoman dan teknik belajar yang baik, maka perlu diketahui prinsip-
prinsip belajar. Prinsip-prinsip belajar tersebut antara lain: pertama,
perhatian dan motivasi. Artinya bahwa perhatian mempunyai peranan
yang penting dalam kegiatan belajar, bahkan perhatian menjadi dasar
terjadinya proses pembelajaran. Dari perspektif teori belajar bahwa belajar
tidak akan berlangsung tanpa adanya perhatian dari peserta didik (Gagne
dan Berline, 1982:335). Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada
siswa apabila bahan pelajaran sesuai kebutuhannya. Motivasi adalah
tenaga penggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi
dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi mobil (Gage dan Berline,
1982:372).
Kedua, Keaktifan. Kecenderungan psikologi dewasa ini
menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai
20
dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasi sendiri.
Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang laindan juga tidak bisa
dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila
anak aktif mengalami sendiri. John Dewey mengemukakan bahwa belajar
adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri,
maka inisiatif harus datang dari siswa untuk diri sendiri. Guru hanya
pembimbing dan pengarah.
Ketiga, Keterlibatan langsung/berpengalaman. Edgar Dale dalam
penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut
pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah
belajar melalui pengalaman langsung.
Keempat, Pengulangan. Dalam teori Psikologi daya mengemukakan bahwa
belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas
daya mengamat, menangkap, mengingat, mengkhayal, merasakan dan
sebagainya. Dengan melakukan pengulangan maka daya-daya tersebut
akan berkembang.
Kelima, Tantangan. Teori medan dari Kurt Lewin mengemukakan
bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau
lapangan psikologis. Dalam situasi belajara siswa menghadapi suatu
tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu mendapat hambatan yaitu
mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi
hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar. Apabila hambatan
21
itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk
dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
Kelima, Balikan dan penguatan. Prinsip belajar yang berkaitan
dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh teori operant
conditioning dari Skiner. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila
mengetahui dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Hasil yang baik
merupakan balikan yang menyenangkan yang akan mempengaruhi usaha
belajar selanjutnya.
Keenam, Perbedaan individual. Setiap siswa memiliki karakteristik
berbeda yaitu karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya.
Perbedaan individual ini dapat mempengaruhi cara belajar dan hasil
belajar siswa.
6. Prestasi belajar
Menurut Arifin (2011:2-3) mengemukakan kata prestasi berasal
dari bahasa Belanda, yaitu “prestatie” kemudian dalam bahasa
Indonesia menjadi ”prestasi” yang berarti hasil usaha. Poerwadarminto
(1982 : 108) mengemukakan prestasi belajar adalah suatu pengertian
yang terdiri dari rangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar.
Prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb). Sedang
belajar adalah “berusaha, (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat
suatu kepandaian”.
Dapat dipahami mengenai makna kata prestasi dan belajar,
menurut Hamdani (2011: 137-138) prestasi pada dasarnya adalah hasil
22
yang diperoleh dari suatu aktivitas. Adapun belajar pada dasarnya adalah
suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu
perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil
yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam
diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha peserta didik yang
mengakibatkan perubahan kecakapan potensial sebagaimana yang
telah dinyatakan dalam catatan keberhasilan dari seorang guru.
7. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
a. Pemenuhan Kebutuhan Psikologis.
Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak
perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu, kebutuhan primer,
pangan, sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian,
penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya.
Pemenuhan kebutuhan dalam perkembangan ini banyak tergantung
dari cara lingkungannya berinteraksi dengan dirinya. Sebagaimana
organisme ditentukan secara alamiah oleh sifat-sifat keturunan dan ciri-
ciri unik yang dibawa sejak lahir.
b. Intelegensi, emosi, dan motivasi
Prestasi belajar, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan
intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-
23
faktor nonkognitf seperti emosi, motivasi, kepribadian serta
berbagai pengaruh lingkungan.
c. Pengembangan kreativitas
Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi
kemampuan yang berbeda-beda dan terwujud karena interaksi yang
dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan. Berbagai
kemampuan yang teraktualisasikan beranjak dari berfungsinya otak
seseorang (Semiawan, 2002:11-13).
8. Fungsi Prestasi Belajar
Zainal Arifin (2011:3) menerangkan fungsi prestasi belajar antara
lain : Pertama, prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. Kedua, prestasi belajar
sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi
biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan
merupakan kebutuhan umum pada manusia. Ketiga, prestasi belajar
sebagai bahan informasi dan inovasi pendidik. Karena prestasi belajar
dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berperan sebagai umpan balik (feedback)
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Keempat, prestasi belajar sebagai
indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern
dalam hal ini bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat
produktifitas suatu institusi pendidikan. Kurikulum yang digunakan
relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern
24
dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan
indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Kelima, prestasi
belajar dapat dijadikan indikator terhadap kecerdasan anak didik.
B. Media Permainan Bahasa
1. Hakikat Media Permainan Bahasa
Menurut Achsin dalam Arsyad (2002:74-75) mengemukakan kata
media berasal dari kata Latin “medius” yang artinya “tengah”. Secara
umum, media adalah semua bentuk perantara untuk menyebar, membawa
atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada
penerima. Setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memungkinkan
siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah adalah media.
Dalam bahasa Arab, media pembelajaran dimaknai sebagai
-atau menurut Ibrahim dalam bukunya Al-Muwajjih al سائل االيضاح
Fanniy li Mudarrisiy al-Lughah al-„Arabiyyahsebagai السائل الرضيذيح
(1978:423). Ada beberapa kalangan yang menyebutnya الوعياخ السوعيح
.(alat pendengar) الثصشيح
Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia, Poerwodarminta dalam
karya Wahab (2009:80) memberikan arti permainan sebagi berikut : a.
Mainan (alat untuk main), b pertunjukan, tontonan c. Perhiasan, d.
perbuatan yang dilakukan dengan tidak bersungguh-sungguh.Menurut
Soeparno dalam karya Wahab (2009:80) permainan bahasa adalah suatu
25
aktifitas yang dilakukan untuk memperoleh suatu keterampilan
berbahasa tertentu dengan cara yang menggembirakan.
Sementara menurut Gibbs dalam karya Wahab (2009:80)
permainan bahasa diartikan sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya
ada kegiatan saling membantu dalam persaingan antar pemain untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan aturan-aturan tertentu.
Media permainan bahasa adalah suatu kegiatan yang menyenangkan
untuk menyampaikan tujuan materi yang ingin dicapai.
2. Tujuan dan Manfaat Media Permainan Bahasa
Menurut Soeparno dalam Wahab (2009:80) permainan bahasa
mempunyai tujuan ganda, yaitu untuk memperoleh kegembiraan dan
untuk melatih ketrampilan berbahasa tertentu. Tujuan dari permainan
bahasa adalah untuk memperoleh kegembiraan dan untuk melatih
keterampilan berbahasa tertentu. Namun bukan ditujukan untuk
mengukur atau mengevaluasi hasil belajar siswa. Karena permainan
bahasa digunakan sebagai langkah pendekatan dalam pembelajaran
untuk mempermudah pencapaian tujuan dari pembelajaran bahasa tersebut.
Manfaat permainan bahasa dalam kegiatan pembelajaran
menurut Mustofa dalam adalah 1) Memupuk jiwa persaingan yang
sehat, atau saling mengunguli satu sama lain. 2) Mendorong
pembelajaran untuk menyaksikan dan ikut serta dalam berbagai
permainan. 3) Memotivasi diri untuk tampil dengan sebaik-baiknya. 4)
26
Belajar untuk bekerjasama dalam suatu pekerjaan, atau mencapai sebuah
kemenangan.
3. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menggunakan Permainan
Bahasa.
Menurut Salim dalam karya Wahab (2009:81), apabila guru akan
memanfaatkan media permainan bahasa, maka hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut: pertama, sifat permainan bahasa adalah
sebagai sarana pembantu dalam pengajaran dan bukan “tujuan”. Kedua,
banyak orang berkeyakinan bahwa permainan bahasa hanya cocok
untuk usia-usia anak-anak, padahal ada beberapa permainan bahasa
model yang cocok untuk usia-usia muda dan usia tua. Ketiga, tujuan
permainan bahasa tidak terbatas untuk menghilangkan kejenuhan dan
kelelahan dalam pengajaran bahasa, akan tapi untuk menyempurnakan
materi bahasa yang diajarkan. Keempat, saat memilih dan menentukan
permainan bahasa, hendaknya diperhatikan istilah-istilah bahasa yang
diajarkan, tata cara pelaksanaan permainan “untuk kelompok-berpasang-
pasangan individu-golongan”.
4. Cara Memilih Bahasa dan Petunjuk Pelaksanaannya
Menurut Salim dalam karya Wahab (2009:82), dalam memilih
permainan bahasa dalam proses pembelajaran bahasa Arab, maka
harus memperhatikan hal -hal berikut:
a. Pengajar harus menentukan batasan yang jelas, sehingga
memungkinkan untuk memilih permainan bahasa yang sesuai.
27
b. Permainan bahasa harus sesuai dengan tingkatan pengajaran,
kemampuan peserta didik, waktu, dan tempat yang tersedia.
c. Rasa aman yang melingkupi siswa jangan sampai menimbulkan
penyimpangan.
d. Harus memperhatikan ketrampilan berbahasa, unsur-unsur bahasa dan
model bahasa agar pelaksanaan latihan bahasa dengan“permainan”
menjadi sempurna.
e. Jika permainan membutuhakn persiapan yang khusus, maka lebih baik
persiapan dilakukan sebelum permainan dilaksanakan.
f. Sebelum permainan dimulai harus diyakinkan bahwa siswa telah
memahami tatacara pelaksanaan permainan.
5. Peran Penting Media Permainan Bahasa
Menurut Soemarto dalam karya Arsyad (2002:75), penggunaan
media dalam pembelajaran bahasa bertitik tolak dari teori yang
mengatakan bahwa totalitas persentase banyaknya ilmu pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang dimiliki oleh seseorang terbanyak dan
tertinggi melalui indra lihat dan pengalaman langsung melakukan sendiri,
sedangkan selebihnya melalui indra dengar dan indra lainnya.
Lebih lanjut Lannon dalam karya Arsyad (2002:75)
mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat : menarik minat siswa;
meningkatkan pengertian siswa; memberikan data yang kuat/terpercaya;
memadatkan informasi; memudahkan menafsirkan data;
28
Mudjiono dalam karya Arsyad (2002:76) menambahkan bahwa
media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar serta
memberikan stimulus bagi kemauan belajar. Hal ini seiring dengan
apa yang dikemukakan oleh Yunus dalam bukunya Al-Tarbiyyah wa al-
Ta‟lim (1931: 78), sebagai beriku
اا اعظن ذأثيشا في الذاس اضوي للفن ....فوا ساء كوي سوع
Maksudnya, bahwa media pembelajaran itu berpengaruh besar bagi
indra dan lebih memudahkan (dapat menjamin) pemahaman orang yang
melihat tidak sama dengan orang yang hanya mendengar.
Ibrahim (1971: 432) menjelaskan pentingnya media
pembelajaran sebagaimana penjelasan berikut:
ذجلة السشس للرالهيز ذجذد شاطن ذجة إلين الوذسسح إا ذساعذ
على ذثثيد الذقائق في اراى الرالهيز اا ذذيي الذسس توا يرطلث
الذشكح العول.اسرخذاها هي
Maksudnya, media pembelajaran dapat membangkitkan rasa
senang dan gembira siswa-siswa dan memperbaharui semangat
mereka. Rasa suka hati mereka untuk ke sekolah akan timbul, dapat
memantapkan pengetahuan pada benak para siswa, menghidupkan
pelajaran karena pemakaian media pembelajaran membutuhkan gerak
dan karya.
29
6. Macam-macam Media Permainan Bahasa
Pembagian macam-macam permainan bahasa disesuaikan
dengan kompetensiberbahasa arab yang seharusnya dikuasai oleh
siswa, yaitu mencakup:
a. Permainan bahasa untuk keterampilan menyimak
Menyimak bersifat pasif-reseptif dengan maksud : inisiatif
untuk dapat berkomunikasi dengan berbahasa arab bukan berasal
dari dirinya, melainkan dari orang lain yang sikap dan tindakannya
diharapkan oleh pendengar untuk diperhatikan dengan seksama
sehingga dapat dipahami maksudnya dan dapat diikuti struktur
kalimatnya. Bahasa lisan yang dapat dipahami dapat berjenis :
bunyi bahasa, fonem, suku kata, kata-kata lepas, frasa, kalimat dan
wacana yang utuh dan lengkap. Karena tujuan utama dari
kecakapan menyimak adalah : untuk dapat memahami bahasa lisan.
Media permainan yang dapat dimanfaatkan antara lain :
1) Bisik Berantai (Al-Asrar al-Mutasalsil)
Permainan ini terdiri dari dua kelompok yang
masingmasing terdiri dari 6-7 siswa, guru membisikkan kosakata
atau kalimat yang diperlihatkan kepada siswa paling depan pada
masing-masing kelompok, untuk selanjutnya dibisikkan pada
siswa di belakangnya demikian sampai siswa terakhir, kelompok
yang tercepat dan benar dialah yang menang. Dalam permainan
30
ini siswa belajar kecepatan dalam menangkap informasi dari orang
lain.
2) Perintah Bersyarat (al Amr bi Syartin atau Qola Saimon)
Guru memberikan perintah atau pertanyaan kepada
pebelajar yang ditunjuk ke depan kelas, akan tetapi perintah atau
pertanyaan baru boleh dilaksanakan jika diawali dengan kata
“qola saimon” atau diawali dengan kata kunci (password) yang
telah disepakati bersama. Misalnya, jika siswa melaksanakan
perintah tanpa diawali kata tadi maka tidak sah dan seterusnya.
Permainan bahasa ini memberikan tingkat konsentrasi pebelajar
dalam melakukan proses belajar ketrampilan menyimak informasi.
3) Siapa yang Berbicara (Man al Mutahaddits)
Guru memperdengarkan sebuah percakapan yang
sederhana, kemudian pebelajar diperintah untuk menebak siapa
yang berbicara. Misalnya, suara antara siswa dan guru,
pedagang dan pembeli, dokter dan pasien dan lainlain.
Permainan ini m emberikan kesempatan kepada pebelajar untuk
melatih konsentrasi pebelajar dalam menangkap pelaku informasi.
4) Bagaimana Saya Pergi (Kaifa Adzhab)
Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk
menunjukkan rute perjalanan sebuah kota atau tempat tertentu
yang terdapat di peta atau yang tergambar di papan tulis, setelah
memperdengarkan penjelasan singkat tentang perjalanan yang
31
ingin ditempuhnya baik dari guru atau temannya, pembelajar
diminta untuk melakukan apa yang telah dijelaskan sebelumnya.
b. Permainan Bahasa untuk Keterampilan Berbicara (Kalam)
Hal yang diprioritaskan dalam kecakapan berbicara adalah
berkenaan dengan isi dan makna yang terkandung dalam sebuah
pesan secara lisan. Maksud dari kemampuan berbicara adalah
kemampuan berkomunikasi secara akurat dan efektif dalam
penggunaan bahasa secara konteks. Sehingga tujuan utama
pembelajaran keterampilan berbicara adalah : mampu menggunakan
bahasa secara lisan. Media permainan yang dapat dimanfaatkan
antara lain :
1) Dimana Saya (Aina Ana)
Guru memperagakan gerakan dari suatu kegiatan tertentu
kemudian memberikan perintah kepada siswa untuk menebak
dimana kegiatan tersebut dilakukan, seperti gerakan orang yang
sedang makan, menunggu bis di halte, membersihkan tempat tidur,
guru sedang menulis dan lainlain.
2) Kotak Barang (Shunduq al Asyya‟)
Guru memasukkan berbagai benda yang sebelumnya
dipertunjukkan satu persatu pada siswa ke dalam sebuah kotak,
setelah itu bertanya pada mereka benda apa yang dipegangnya,
jika siswa menebak dengan benar maka benda tadi dikeluarkan,
demikian sampai habis. Hal ini dimaksudkan untuk melatih
32
ingatan dan sekaligus menyampaikan apa yang telah dilihat dan
didingat secara lisan.
3) Mendeskripsikan Gambar (Sifis Shuroh)
Guru memperlihatkan beberapa gambar orang-orang yang
terkenal (tokoh) kepada siswa kemudian menyuruh satu orang
siswa untuk mengomentari satu gambar, demikian sampai akhir.
4) Apa yang Saya Kerjakan (Madza A‟mal)
Guru memperagakan perbuatan tertentu atau menyuruh
salah satu siswa untuk melakukan perbuatan tersebut, kemudian
menyuruh siswa lain untuk menebak apa yang sedang
dilakukannya.
5) Pantomim (Fikrotun dunal kalam)
Seperti halnya permainan “madza a‟mal”, hanya saja
soalnya lebih panjang atau perbuatan yang diperagakan guru
atau siswa lebih komplek, sehingga siswa menceritakannya ke
dalam beberapa kalimat bahkan paragraf. Disamping itu kata-kata
kunci dari permainan ini lebih bebas dibanding dengan permainan
madza a‟mal.
6) Mengapa saya melakukan pekerjaan ini (Limadza a‟miltu hadzã)
Guru menyiapkan kartu yang berisi pertanyaan “Limadza”,
kemudian salah satu siswa diminta memegang kartu dan
membacanya kemudian menjawab pertanyaan tersebut. Jika
33
jawabannya benar, maka siswa tersebut dapat mengambil kartu
selanjutnya dan bertanya kepada teman yang dia tunjuk.
7) Apakah Kamu Tahu Sebabnya (Hal Ta‟rif as Sabab)
Permainan ini dimulai dengan memilih salah satu siswa,
diminta untuk maju ke depan kelas dan menuju pintu serta pergi ke
suatu tempat, namun sebelum ia pergi ia menengok ke teman-
temannya dan berkata:
السالم عليكن )فشيذ الرالهيز(
عليكن السالم سدوح هللا تشكر
إلى أيي ذزة يا عوش؟ -
Dalam hal ini, guru menunjukkan kartu kepada siswa
terebut yang isinya tempat yang harus dituju. Kemudian siswa
yang lain mulai menebak-nebak.
8) Sepuluh Langkah Pertanyaan untuk Satu Jawaban (al Asyru Sualan)
Dalam permainan ini siswa akan menebak satu pekerjaan
(profesi) yang dipilih oleh siswa. untuk menuju jawaban profesi
yang dipilih oleh siswa, siswa lain harus mengajukan sepuluh
pertanyaan yang dimulai dengan kata tanya “ل” dan jawaban
yang diberikan harus “عن” atau “ال”.
c. Permainan Bahasa untuk Ketrampilan Membaca (Qiro‟ah)
Menyimak pada dasarnya bersifat representatif, karena diawali
dengan pemahaman terhadap informasi yang tertulis. Sehingga
34
pembaca sebagai penerima dapat memahami dengan seksama teks
yang ia baca. Adapun tujuan dari kecakapan membaca adalah :
siswa-i mampu memahami teks bacaan yang telah dibaca dan
pelajari. Media permainan yang dapat dimanfaatkan antara lain :
1) Uji Pengetahuanmu (Ikhtabir Ma‟lûmãtik)
Guru memberi beberapa soal teka-teki dalam bentuk
tertulis dengan bentuk yang lucu dan kritis kemudian siswa
menjawabnya. Atau guru menuliskan pertanyaan pada kartu dengan
10 pertanyaan dan jawabannya ada pada kartu lain. Hal ini
dilakukan untuk menguji wawasan siswa setelah mereka
membaca.
2) Sobekan Cerita (al Auroq al Mumazzaqoh)
Guru memilih cerita-cerita pendek dari buku, majalah koran
dan lain sebagainya, kemudian dipotong-potong menjadi
beberapa bagian, selanjutnya guru menceritakan cerita tersebut,
setelah selesai siswa disuruh mengurutkan sesuai dengan cerita
yang telah dibacakan. Begitu seterusnya sesuai dengan tingkatan
materi yang diberikan.
3) Antonim (Al-Mudhod)
Guru menulis sebuah kata di kartu kemudian menunjuk
salah satu murid untuk mengambil kartu dan menyebutkan lawan
kata atau antonim kata tersebut. Jika siswa tidak dapat
menjawab, maka soal itu dilempar kepada siswa lain, jika siswa
35
kedua dapat menyebutkan antonim kata tersebut maka ia berhak
menentukan hukuman bagi siswa yang tidak dapat menyebutkan
antonim kata tersebut.
4) Mengeluarkan Kata yang Asing (Takhrij al Kalimah al
Ghoribah)
Guru memperlihatkan secara cepat beberapa jenis atau
kelompok kata, seperti contoh; mufrod, mutsanna, jama‟
mudzakar, mu‟annats, isim fail, isim maf‟ul, isim makan dan
seterusnya atau kelompok contoh; alat-alat sekolah, dapur, petani,
nelayan, dokter, dan seterusnya.
5) Kursi yang Benar dan yang Salah (al Kursi as Shohih wal Khoto‟)
Permainan ini untuk menguji atau mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam memahami teks bacaan. Langkah yang
harus dilakukan oleh guru adalah; membentuk kelompok yang
terdiri dari 2 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 6
siswa yang berjajar saling berlawanan menghadap ke arah kursi
tersebut. Kemudian guru membacakan ungkapan yang terdiri
dari ungkapan benar dan salah untuk siswa nomor 1, begitu
juga untuk urutan berikutnya. Apabila mereka benar dalam
menduduki kursi, maka kelompok tersebut mendapatkan 1point.
d. Permainan Bahasa untuk Keterampilan Menulis (Kitabah)
Dalam pengungkapan diri secara tertulis, seorang siswa
mempunyai kesempatan untuk mengatur bahasa serta pesan yang
36
akan disampaikan melalui tulisannya. Sehingga unsur kebahasaan
menjadi aspek inti yang perlu untuk dicermati. Media permainan
yang dapat dimanfaatkan antara lain :
1) Al Kalimah al Mutaqaathi‟ah (TTS)
Guru menyiapkan beberapa pertanyaan dalam bentuk Teka-
Teki Silang (TTS) kemudian guru menyuruh siswa menjawab
soal TTS secara individu atau kelompok.
2) Melengkapi Huruf atau Kata yang Kurang/Hilang
Guru menyuruh Siswa menuliskan satu huruf atau kata yang
hilang pada kata atau kalimat tertentu yang dibantu dengan gambar
yang menunjukkan kata dari jawaban yang dimaksud.
3) Menyempurnakan Gambar dan Menulis Namanya
Guru menyiapkan beberapa gambar, dan gambar tersebut
digambar dengan cara terputus-putus, kemudian guru menyuruh
siswa untuk menyempurnakan gambar tersebut. Setelah selesai
siswa diperintahkan untuk menulis mendeskripsikan gambar apa
yang dimaksud.
4) Apakah kamu tahu (hal ta‟rif)
Guru memberikan soal tertulis dan meminta para siswa
menjawab pertanyaan secara tertulis juga. Terkait dengan sesuatu
yang ada dilingkungan siswa atau peristiwa aktual.
5) Mengurutkan Kalimah (Tartibul Jumal)
37
Guru membuat beberapa kata atau kalimat dalam sebuah
kartu, akan lebih baik bila disertai dengan gambar, kemudian
guru menyuruh siswa mengurutkan beberapa kata sehingga
menjadi kalimat sempurna atau mengurutkan beberapa kalimat
sehingga menjadi paragraf yang sempurna.
Ketika kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran bahasa
Arab guru dapat memilih salah satu media permainan bahasa di atas
agar dalam proses mengajar siswa merasa senang dan makin
termotivasi dalam belajar. Dari berbagai macam media permainan
bahasa tersebut, guru dapat mengkombinasikan permainan dengan
ide-ide yang lebih menarik. Guru harus dapat memilih permainan
apa yang dapat digunakan di dalam kelas yang akan diajar. Guru
harus dapat mengkondisikan situasi yang ada didalam kelas ketika
menggunakan permainan bahasa tersebut.
38
BAB III
PELAKSAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah dan Letak Geografis
MI Tarbiyatul Ulum didirikan pada tanggal 1 April 1966.
Berdasarkan surat dari Departemen Agama dengan No:
Lk/3.c/202/Pem.MI/1978, dikeluarkan oleh Menteri Agama pada tanggal 2
Januari 1978. Madarasah ini diresmikan dan dikelola oleh Yayasan Al-
Ma‟arif.
Madrasah ini terletak di desa Jembrak, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang. Lokasi ini sangat setrategis dan sangat cocok untuk
melakukan proses belajar mengajar, karena lokasi ini jauh dari keramaian
dan mudah dijangkau. Luas Madrasah ini ± 1145 m². Berdasarkan
dokumen akreditasi Madrasah Ibtida‟iyah, No. Dd012797, madrasah ini
mendapat pengakuan dan terakreditasi B.
2. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
Visi dari madrasah ini adalah terwujudnya lulusan yang
Beriman, Bertaqwa, Berakhlaqul Karimah, Berpengetahuan
danTerampil.
39
b. Misi
Misinya adalah pertama, memberikan pendidikan keagaamaan
secara optimal dengan pendekatan kesadaran. Kedua, membudayakan
kedisiplinan, ketiga, menanamkan kesadaran menuntut ilmu sebagai
cerminan generasi Islami. Keempat, membekali siswa dengan
pengetahuan dan ketrampilan yang berguna di masyarakat. Kelima,
mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa depan.
Keenam, menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan
lingkungan.
c. Tujuan
Tujuan pendidikan dasar secara umum adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
Secara khusus tujuan pendidikan di MI Tarbiyatul Ulum
Jembrak adalah:pertama, ajaran agama hasil proses pembelajaran dan
kegiatan pembiasaan; kedua, meraih prestasi akademik maupun non
akademik minimal tingkat Kec. Pabelan; ketiga, menguasai dasar-
dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi; keempat, menjadi sekolah
pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar; kelima,
menjadi sekolah yang diminati di masyarakat.
40
3. Keadaan Guru
Keadaan guru di Madrasah Ibtidaiyah MI Tarbiyatul Ulum
Jembrak memiliki guru dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Tarbiyatul Ulum
No. Nama Jabatan
1 Sriyanto, S.Pd.I Kepala Sekolah
2 Dra. Husnul Dwiyatiningsih Wali Kelas VI
UKS
3 Ani Maslihatul M. S.Pd.I Wali Kelas V
Bendahara BOS
4 Sukron Hakim, S.H.I Wali kelas IV
Tata usaha
Kesiswaan
5 Atik Muzdalifiati, S.Pd.I Kurikulum
Koperasi
Wali Kelas III
6 Sri Wahyuningsih, A.Md Wali Kelas II
Koperasi
7 Siti Kholidah Wali Kelas I
Perpustakaan
8 M. Mahfudz Sarana dan Prasarana
Ekstra Pramuka
4. Keadaan Siswa
Pada tahun pelajaran 2015/2016 MI Tarbiyatul Ulum Jembrak
memiliki 128 siswa dengan rincian sebagai berikut:
41
Tabel 3.2 Daftar jumlah siswa MI Tarbiyatul Ulum
No. Kelas Siswa putra siswa putri Jumlah siswa
1. I 14 9 23
2. II 20 14 34
3. III 9 12 31
4. IV 12 7 19
5. V 11 7 18
6. VI 5 8 13
Jumlah 71 57 128
5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul
Ulum Jembrak cukup baik, untuk melaksanakan tugas pembelajaran,
sebagaimana dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3 Daftar Sarana Prasarana Tarbiyatul Ulum
NO. Sarana Prasarana Jumlah Keterangan
1. Ruang kepala sekolah - Jadi satu dengan ruang guru
2. Ruang Guru 1 Baik
3. Ruang Perpustakaan -
4. Ruang Kelas 6 1 kelas dalam kondisi baik, 4
kelas dalam kondisi sedang, 1
tidak baik
5. Ruang Unit Kesehatan
Sekolah (UKS)
-
6. Laboratorium -
7. Mushola
8. Kamar Mandi / WC
Guru
1 Baik
42
9. Kamar Mandi/ WC
Siswa
2 Baik
10. Lapangan Upacara 1
11. Lapangan Olahraga 1
12. Koperasi Sekolah 1 Menjadi satu dengan ruang
guru
6. Kegiatan Kurikuler
Kegiatan kurikuler atau kegiatan belajar mengajar di MI Tarbiyatul
Ulum Jembrak seperti sekolah-sekolah umum lainnya yakni masuk pukul
07.00 dan pulang pukul 13.00. Namun yang membedakan adalah
setiap hari sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan diawali
dengan berdoa kemudian dilanjutkan membaca asmaul husna dan
hafalan surat-surat pendek. Selanjutnya jika sudah selesai semua kegiatan
pembelajaran dimulai sesuai jadwal mata pelajaran. Pada waktu istirahat
pukul 09.00 sampai dengan pukul 09.30 dilaksanakan shalat Dhuha
berjama‟ah setiap hari. Setiap hari Senin sampai dengan Kamis
dilaksanakan kegiatan Shalat Dhuhur berjama‟ah pada pukul 13.00 sampai
dengan pukul 13.15.
7. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MI Tarbiyatul Ulum
Jembrak adalah iqra, komputer, dan pramuka. Kegiatan baca tulis Al-
Qur‟an dan Tadarus Al Quran dilaksanakan pada hari Senin sampai hari
Kamis pukul 12.20 sampai dengan pukul 13.00 dan. Ektrakurikuler
komputer dilaksanakan setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis pukul
43
13.30 sampai dengan pukul 15.00. Pramuka dilaksanakan setiap hari hari
Sabtu pukul 11.15 – 12.45.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV di MI Tarbiyatul
Ulum Jembrak. Siswa yang menjadi subyek penelitian ini berjumlah 19
siswa, dengan rincian laki-laki berjumlah 12 siswa dan perempuan
berjumlah 7 siswa. Penelitian dilakukan pada semester ganjil pada tahun
ajaran 2015/2016. selama 2 minggu dalam 2 siklus, masing masing 2 jam
pelajaran.
Jadwal pelaksanaan tindakan sebagai berikut: pertama, Siklus I
hari/tanggal : Sabtu, 29 Agustus 2015. Kedua, siklus II hari/tanggal : Sabtu,
05 September 2015.Adapun nama-nama siswa yang menjadi subyek dalam
penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.4 Daftar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Ulum
No. Nama siswa Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
1. Avrillia Callista Salya Alzahra
2. Khoirul Efendi
3. Abdul Rahman
4. Achmad Syahid
5. Ahmad Reza Dwi Afandi
6. Ahmad Setya Wahyu Romadhoni
7. Ahmad Thoha Trisuryadi
8. Anita Lidiyawati
9. Elva Dina Maulida
44
10. Erika Husna Nuraini
11. Fajar Khamida
12. Ferdian Wahyu Pradana
13. Ihwina Naja Khoirun Nisa
14. Khoirunnisa
15. Muhammad Duwi Setiawan
16. Muhammad Mutholib
17. Rifai Setyawan
18. Visia Milana
19. Nabil Ardeansyah
Jumlah 12 7
C. Deskripsi Awal (Pra Siklus)
Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai ulangan harian mata
pelajaran Bahasa Arab untuk memperoleh kemampuan awal siswa kelas IV
MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Peblan. Berikut ini hasil nilai ulangan harian
sebelum menggunakan media permainan bahasa :
Tabel 3.5 Prestasi Siswa pada Pra Siklus
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. Avrilia Calista 60 40 Tidak Tuntas
2. Khoirul Efendi 60 70 Tuntas
3. Abdul Rohmad 60 70 Tuntas
4. Ahmad Syahid 60 30 Tidak Tuntas
5. Ahmad Reza Dwi 60 40 Tidak Tuntas
6. Ahmad Setyo WR. 60 40 Tidak Tuntas
7. Ahmad Toha T 60 70 Tuntas
8. Anita Lidya 60 40 Tidak Tuntas
45
9. Elva Dina Maulida 60 60 Tuntas
10. Erika Husna N. 60 50 Tidak Tuntas
11. Fajar Khamidah 60 40 Tidak Tuntas
12. Ferdian Wahyu P. 60 60 Tuntas
13. Ihwina Naja KN. 60 30 Tidak Tuntas
14. Khoirunnisa 60 30 Tidak Tuntas
15. M. Dwi S. 60 50 Tidak Tuntas
16. M. Mutholib 60 60 Tuntas
17. Rifai Setyawan 60 40 Tidak Tuntas
18. Visia Milana 60 50 Tuntas
19. Nabil Ardiansyah 60 30 Tidak Tuntas
Jumlah 900
Rata-rata 47,37
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan materi pelajaran dan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Di dalam RPP memuat seluruh konsep
peembelajaraan, sumber, media pembelajaran, metode pembelajaran,
dan evaluasi pembelajaraan. Peneliti juga menyiapkan lembar tugas
yang akan digunakan sebagai tolok ukur hasil belajar siswa.
Kemudian lembar observasi peneliti siapkan sebagai perekam jalannya
pembelajaran.
46
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan belajar untuk siklus I dilaksanakan pada
tanggal 29 Agustus 2015. Penerapan tindakan mengacu pada
perencanaan pembelajaran yang tertulis dalam RPP. Dalam penelitian
ini peneliti bertindak sebagai guru. Target yang dicapai adalah siswa
memperhatikan ketika proses pembelajaran dan prestasi siswa mengalami
peningkatan. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah guru bahasa Arab
kelas IV ibu Dra. Husnul Dwiyatiningsih. Sebelum pembelajaran dimulai
tempat duduk siswa dibentuk menjadi leter U :
Gambar 3.1 Denah Tempat Duduk pada Siklus I
Adapun kegiatan dalam siklus ini dapat diuraikan seperti di bawah ini :
a. Guru mengawali pembukaan dengan salam dan berdoa
b. Guru menanyai kabar siswa dan mengabsen siswa
47
c. Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi
d. Guru meminta siswa membuka buku paket bahasa Arab kemudian
guru membacakan teks bacaan dan siswa mengikuti.
e. Kemudian secara bersama guru dan siswa menerjemahkan teks
bacaan dengan menunjukan benda yang konkrit.
f. Kemudian guru menjelaskann penggunaan kata tunjuk untuk laki-
laki dan perempuan beserta memberikan contoh
g. Guru melakukan tanya jawab untuk membuat contoh kalimah
bahasa Arab yang benar
h. Guru membentuk formasi kelompok satu kelas menjadi empat
kelompok, lalu guru memberikan pada tiap siswa kertas kalimah
untuk dibaca siswa dan diberikan nilai
i. Sebelum siswa membaca kertas kalimah siswa diminta
menyebutkan namanya terlebih dahulu kemudian membaca kertas
kalimah.
j. Selesai semua siswa membaca kertas kalimah guru beserta siswa
mempersiapkan permainan bahasa menyiapkan dua kursi pada
setiap kelompok, yaitu kursi benar dan kursi salah
k. Sebelum permainan dimulai guru menjelaskan cara dan peraturan
permainan tersebut
l. Permainan dimulai dengan guru menunjuk benda konkrit, guru
menunjuk pena dan melafalkan زا قلن, jika dalam bahasa Arab itu
benar maka siswa duduk dikursi benar jika salah maka siswa
48
menduduki kursi salah. Kelompok yang mendapatkan banyak point
akan mendapatkan bintang
m. Pertama guru menunjuk benda konkrit pena dan mengucapkan
kalimah
Guru : خطأ زا قلن, صذخ أ
Benda yang ditunjuk olah guru dan kalimah yang diucapkan adalah
benar atau shohih. Dari empat kelompok ada dua kelompok yang
menduduki kursi shohih yaitu kelompok 1 dan 2 namun yang
duduk tercepat ada dikelompok 2, kemudian guru memberikan
point pada kelompok 2. Kemudian guru menjelaskan makna daari
kalimah yang diucapkan tadi. selanjutnya guru menunjuk papan
tulis dan mengucapkan kalimah
Guru : خطأ ذلك دقيثح, صذخ أ
Benda yang ditunjuk olah guru dan kalimah yang diucapkan adalah
salah atau Khoto‟. Dari empat kelompok tidak ada satupun yang
duduk pada kursi salah, sehingga tidak ada kelompok yang
mendapatkan point. Kemudian guru menjelaskan makna dan
menjelaskan kebenaranya. selanjutnya guru menunjuk buku tulis
dan mengucapkan kalimah
Guru : خطا سج, صذخ أ سث ز
Benda yang ditunjuk olah guru dan kalimah yang diucapkan adalah
salah atau Khoto‟. Semua kelompok menduduki kursi salah, akan
49
tetapi kelompok tercepat menduduki adalah kelompok 2, sehngga
guru memberikan point pada kelompok 2. Kemudian guru
menjelaskan makna dan menjelaskan kebenaranya. Dan begitu
seterusnya hingga enam kali permainan, setelah permainan guru
memberikan bintang pada anggota kelompok yang memiliki point
terbanyak yaitu kelompok 2.
n. Kemudian guru memberikan tugas untuk dikerjakan individu.
o. Selesai mengerjakan guru menutup pembelajaran.
3. Pengamatan atau Observasi
Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan
format observasi yang telah disusun. Adapun aspek yang diamati dalam
penelitian ini adalah aspek pengamatan pada guru dan aspek pengamatan
pada siswa. Aspek pengamatan pada guru meliputi :
a. Kemampuan membuka dan meutup pelajaran.
b. Penguasaan materi ajar.
c. Keterampilan menjelaskan
d. Penggunaan bahasa.
e. Ketepatan dalam menggunakan metode dalam pembelajaran.
f. Keterampilan menggunakan fasilitas pembelajaran.
g. Kemampuan menguasai dan mengelola kelas.
h. Kemampuan megaktifkan dan memotivasi siswa.
i. Kemampuan menyimpulkan dan mengevaluasi.
j. Kemampuan dalam mengorganisir waktu pembelajaran.
50
Adapun aspek yang diamati pada siswa meliputi :
a. Motivasi, aspek ini dapat terlihat dari semangat siswa ketika
membaca teks bacaan deangan suara lantang atau tidak.
b. Keaktifan, aspek ini dapat diamati dengan mengamati keaktifan
siswa dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru.
c. Perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran. Aspek ini dapat
diamati dengan melihat sikap siswa dalam mengikuti proses
pembelajaraan.
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus ini I adalah tahap refleksi. Pada tahap
refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada
lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai
berikut :
a. Aspek Perilaku Guru
1) Guru mampu membuka dan menutup pembelajaran dengan baik.
2) Guru menguasai materi.
3) Guru cukup jelas dalam menjelaskan materi kepada siswa.
4) Penggunaan bahasa cukup baik.
5) Guru cukup menguasai metode yang diterapkan.
6) Guru cukup menguasai fasilitas pembelajaran yang tersedia.
7) Guru kurang mampu menguasai kelas sehingga siswa kurang
memperhatikan penjelasan guru.
51
8) Guru kurang mampu mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran.
9) Guru mampu menyimpulkan dan mengevaluasi pembelajaran.
10) Guru optimal dalam pengelolaan waktu.
b. Aspek perilaku siswa
1) Motivasi
Pada sisklus I siswa masih kurang termotivasi dalam
membaca, karena beberapa siswa masih ada yang belum bisa
membaca tulisan arab sehingga ketika membaca suara siswa
tidak terdengar, sehingga guru memuntun siswa untuk
melantangkan ketika membaca. Meskipun demikian masih ada
beberapa siswa yang membacanya lantang.
2) Keaktifan
Pada siklus I guru memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya namun tidak ada siswa yang berani bertanya. Ketika
guru memberikan pertanyaan ada beberapa siswa yang berani
untuk menjawab.
3) Perhatian
Pada aspek ini siswa masih kurang memperhatikan
proses pembelajaran. Hal ini terlihat ada siswa yang berbicara
dengan temannya dan siswa yang terlihat bermalas-malasan
saat pembelajaran berlangsung.
52
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai hasil pembelajaran bahasa
Arab melalui media permainan bahasa. Pada siklus I menunjukkan bahwa,
terdapat peningkatan pada prestasi belajar siswa. Siswa terlihat antusias
dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan media permainan
bahasa yaitu permainan kursi benar dan kursi salah. Guru berperan sebagai
fasilitator, motivator, dan pusat pembelajaran berada pada siswa.
Pembelajaran ini membuat siswa senang karena adanya sistem kerja
sama. Masing-masing kelompok terlihat antusias saat menjalani permainan
ini, meskipun sebenarnya mereka belum memahami arti yang disampaikan
oleh guru karena menggunakan bahasa Arab. Meskipun demikian guru
mencoba menjelaskan agar siswa dapat memahami terjemahan bahasa
Arab tersebut.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-
masalah, yaitu saat guru melakukan metode drill membacakan teks
qira‟ah yang ada di buku paket, beberapa siswa ada yang bicara sendiri
dengan temannya tidak ikut membaca dan ada siswa yang bermalas-
malasan dilihat dari raut wajahnya. Hal ini dikarenakan kurang
menariknya metode yang digunakan saat pembelajaran, meskipun saat
melakukan permainan siswa menjadi antusias. Dari refleksi tersebut untuk
meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran bahasa Arab akan dilakukan
tindakan perbaikan dengan menerapkan media permainan bahasayang
akan dilaksanakan pada siklus II, dengan perencanaan dan modifikasi yang
lebih baik.
53
E. Deskripsi penelitian Siklus II
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil
perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus
I Rencana tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan materi pelajaran dan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Di dalam RPP memuat seluruh konsep pembelajaraan,
sumber, media pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaraan. Peneliti juga menyiapkan lembar tugas yang akan
digunakan sebagai tolok ukur hasil belajar siswa. Kemudian lembar
observasi peneliti siapkan sebagai perekam jalannya pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan belajar untuk siklus II dilaksanakan pada
tanggal 05 September 2015. Penerapan tindakan mengacu pada
perencanaan pembelajaran yang tertulis dalam RPP. Dalam penelitian
ini peneliti bertindak sebagai guru. Target yang dicapai adalah siswa
memperhatikan ketika proses pembelajaran dan prestasi siswa meningkat.
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar. Sebagai pengamat adalah guru bahasa Arab kelas IV ibu Dra.
Husnul Dwiyatiningsih. Sebelum pembelajaran dimulai tempat duduk
siswa dibentuk menjadi leter U :
54
Gambar 3.2 Denah Tempat Duduk pada Siklus II
Adapun kegiatan dalam siklus ini dapat diuraikan seperti di bawah ini :
a. Guru mengawali pembukaan dengan salam dan berdoa
b. Guru menanyai kabar siswa dengan menggunakan bahasa Arab agar
sebagai pembiasaan dalam berbahasa Arab dan mengabsen kehadiran
siswa
c. Guru menghubungkan materi tentang pekerjaan dengan menanyai
pekerjaan orang tua siswa
d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini
e. Guru meminta siswa membuka buku paket bahasa Arab pada hal 32
dan membaca teks qiro‟ah
f. Guru memasang karton teks bergambar dipapan tulis
g. Guru membacakan teks bergambar dan siswa ikut membaca, kemudian
menerjemahkan teks, kegiatan membaca dilakukan berulang-ulang
55
h. Kemudian guru menjelaskann penggunaan kata tunjuk (ini , itu), dan
kata ganti (dia).
i. Guru melakukan tanya jawab untuk membuat contoh kalimah bahasa
Arab yang benar
j. Guru membentuk formasi kelompok satu kelas menjadi empat
kelompok, kemudian tiap kelompok maju kedepan, secara individu
siswa membaca teks bergambar dipapan tulis, sebelum membaca,
siswa diminta menyebutkan namanya terlebih dahulu.
k. Selesai semua siswa membaca, guru beserta siswa mempersiapkan
permainan bahasa menyiapkan dua kursi pada setiap kelompok, yaitu
kursi benar dan kursi salah
l. Sebelum permainan dimulai guru menjelaskan cara dan peraturan
permainan tersebut
m. Permainan dimulai dengan guru menunjuk gambar pekerjaan dan
melafalkan dalam bahasa Arab pekerjaan tersebut, jika dalam bahasa
Arab itu benar maka siswa duduk di kursi benar jika salah maka siswa
menduduki kursi salah. Kelompok yang mendapatkan banyak point
akan mendapatkan bintang
n. Pertama guru menunjuk gambar petani laki-laki dan mengucapkan
kalimah
Guru : خطأ ح, صذخ أ فال
gambar yang ditunjuk oleh guru dan kalimah yang diucapkan adalah
benar atau shohih. Dari empat kelompok ada tiag kelompok yang
56
menduduki kursi shohih yaitu kelompok 1, 2 dan 3 namun yang duduk
tercepat ada dikelompok 1, kemudian guru memberikan point pada
kelompok 1. Kemudian guru menjelaskan makna daari kalimah yang
diucapkan tadi. selanjutnya guru menunjuk gambar dokter perempuan
dan mengucapkan kalimah
Guru : خطأ ي طثيثح, صذخ أ
Gambar yang ditunjuk olah guru dan kalimah yang diucapkan adalah
benar atau shohih. Dari empat kelompok hanya satu kelompok yang
duduk pada kursi benar yaitu kelomk 1, kemudian guru memberikan
point pada kelompok 1. Kemudian guru menjelaskan makna dan
menjelaskan kebenaranya. selanjutnya guru menunjuk gambar tentara
dan mengucapkan kalimah
Guru : خطا , صذخ أ ششطي
gambar yang ditunjuk oleh guru dan kalimah yang diucapkan adalah
salah atau Khoto‟. Semua kelompok menduduki kursi benar, akan
tetapi kelompok tercepat menduduki adalah kelompok 2, sehngga guru
memberikan point pada kelompok 2. Kemudian guru menjelaskan
makna dan menjelaskan kebenaranya. Dan begitu seterusnya hingga
enam kali permainan, setelah permainan guru memberikan bintang
pada anggota kelompok yang memiliki point terbanyak yaitu
kelompok 1.
o. Selesai melaksanakan permainan guru memberi pertanyaan mengenai
bahasa Arab mengenai para pekerjaan
57
p. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan individu.
q. Guru memberikan kesimpulan dan tanya jawab tentang bahasa Arab
para pekerja
r. Kemudian berdoa dan guru menutup pembelajaran.
3. Pengamatan atau observasi
Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan
format observasi yang telah disusun. Adapun aspek yang diamati dalam
penelitian ini adalah aspek pengamatan pada guru dan aspek pengamatan
pada siswa. Aspek pengamatan pada guru meliputi :
a. Kemampuan membuka dan meutup pelajaran.
b. Penguasaan materi ajar.
c. Keterampilan menjelaskan
d. Penggunaan bahasa.
e. Ketepatan dalam menggunakan metode dalam pembelajaran.
f. Keterampilan menggunakan fasilitas pembelajaran.
g. Kemampuan menguasai dan mengelola kelas.
h. Kemampuan megaktifkan dan memotivasi siswa.
i. Kemampuan menyimpulkan dan mengevaluasi.
j. Kemampuan dalam mengorganisir waktu pembelajaran.
Adapun aspek yang diamati pada siswa meliputi :
a. Motivasi, aspek ini dapat terlihat dari semangat siswa ketika
membaca teks bacaan deangan suara lantang atau tidak.
58
b. Keaktifan, aspek ini dapat diamati dengan mengamati
keaktifan siswa dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan
dari guru.
c. Perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran. Aspek ini
dapat diamati dengan melihat sikap siswa dalam mengikuti
proses pembelajaraan.
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus ini I adalah tahap refleksi. Pada tahap
refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada
lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai
berikut :
a. Aspek Perilaku Guru
1) Guru mampu membuka dan menutup pembelajaran dengan baik.
2) Guru menguasai materi.
3) Guru cukup jelas dalam menjelaskan materi kepada siswa.
4) Penggunaan bahasa cukup baik.
5) Guru cukup menguasai metode yang diterapkan.
6) Guru cukup menguasai fasilitas pembelajaran yang tersedia.
7) Guru mampu menguasai kelas sehingga siswa memperhatikan
penjelasan guru.
8) Guru mampu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
9) Guru mampu menyimpulkan dan mengevaluasi pembelajaran.
10) Guru optimal dalam pengelolaan waktu.
59
b. Aspek perilaku siswa
1) Motivasi
Pada sisklus II siswa sudah termotivasi dalam membaca,
meskipun masih ada beberapa siswa yang belum bisa membaca
tulisan Arab guru menuntun sisws umtuk membaca dengan
suara lantang.
2) Keaktifan
Pada siklus I guru memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan.
Ketika guru memberikan pertanyaan ada beberapa siswa yang
berani untuk menjawab.
3) Perhatian
Pada aspek ini siswa sudah memperhatikan proses
pembelajaran. Hal ini terlihat hampir seluruh siswa
memperhatikan saat guru menjelaskan materi pembelajaran.
Tahap siklus II, mengalami peningkatan yang lebih baik dibanding
siklus I. Siswa sangat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran
melalui media permainan bahasa dengan modifikasi metode pembelajaran
sehingga mencapai kriteria ketuntasan minimal. Dapat terlihat ketika siswa
memperhatikan penjelasan guru disertai beberapa media teks bergambar,
seluruh siswa mengikuti apa yang dibacakan oleh guru. Selain itu ada
beberapa siswa dapat menjawab setiap pertanyaan guru. Saat melakukan
permainan bahasa siswa semakin antusias, dilihat dari siswa
60
memperhatikan gambar yang diperlihatkan oleh guru, siswa berusaha
mengingat-ingat dalam bahasa Arab gambar tersebut. Ketika siswa
berusaha menduduki kursi benar atau salah, setiap kelompok berusaha
agar dapat duduk semua dikursi tersebut.
Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai pada tes evaluasi
dapat diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik daripada siklus I.
Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai hal yang diharapkan, yakni
keaktifan seluruh siswa, pembelajaran yang menyenangkan, dan
peningkatan prestasi belajar siswa. Selain itu, nilai yang diperoleh siswa
telah mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang
dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal, untuk itu penelitian ini
dirasa telah cukup.
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Pada penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian tindakan
kelas (PTK) dengan menggunakan media permainan bahasa al Kursi as
Shohih wal Khoto‟. Permainan bahasa al Kursi as Shohih wal
Khoto‟bukanlah model pembelajaran baru di dunia pendidikan Indonesia,
namun model pembelajaran yang baru bagi MI Tarbiyatul Ulum Jembrak
Pabelan Semarang. Acuan penilaian dalam penelitian kali ini, peneliti
menggunakan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan ≥ 75% dari jumlah seluruh siswa dengan berpatokan pada
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran Bahasa
Arab yang diperoleh kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan
Semarang menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran Bahasa Arab
adalah 60. Peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam penelitian
tindakan kelas ini. Di bawah ini adalah hasil nilai ulangan harian mata
pelajaran Bahasa Arab sebelum menggunakan permainan bahasa al Kursi
as Shohih wal Khoto‟, nilai tes evaluasi siklus I, dan siklus II
62
Tabel 4.1 Prestasi Siswa pada Pra Siklus
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. Avrilia Calista 60 40 Tidak Tuntas
2. Khoirul Efendi 60 70 Tuntas
3. Abdul Rohmad 60 70 Tuntas
4. Ahmad Syahid 60 30 Tidak Tuntas
5. Ahmad Reza Dwi 60 40 Tidak Tuntas
6. Ahmad Setyo WR. 60 40 Tidak Tuntas
7. Ahmad Toha T 60 70 Tuntas
8. Anita Lidya 60 40 Tidak Tuntas
9. Elva Dina Maulida 60 60 Tuntas
10. Erika Husna N. 60 50 Tidak Tuntas
11. Fajar Khamidah 60 40 Tidak Tuntas
12. Ferdian Wahyu P. 60 60 Tuntas
13. Ihwina Naja KN. 60 30 Tidak Tuntas
14. Khoirunnisa 60 30 Tidak Tuntas
15. M. Dwi S. 60 50 Tidak Tuntas
16. M. Mutholib 60 60 Tuntas
17. Rifai Setyawan 60 40 Tidak Tuntas
18. Visia Milana 60 50 Tidak Tuntas
19. Nabil Ardiansyah 60 30 Tidak Tuntas
Jumlah 900
Rata-rata 47,37
2. Dekripsi Siklus I
Hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan nilai pra siklus. Pada siklus I terdapat 8 siswa yang
tuntas dan 11 siswa yang tidak tuntas, dengan demikian baru 42,10% dari
jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan
63
bahwa prestasi belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target yang
peneliti tentukan, yaitu 75% dari jumlah seluruh siswa mencapai nilai
KKM.Hasil evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Prestasi Siswa pada siklus I
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. Avrilia Calista 60 50 Tidak Tuntas
2. Khoirul Efendi 60 70 Tuntas
3. Abdul Rohmad 60 80 Tuntas
4. Ahmad Syahid 60 50 Tidak Tuntas
5. Ahmad Reza Dwi 60 40 Tidak Tuntas
6. Ahmad Setyo WR. 60 50 Tidak Tuntas
7. Ahmad Toha T 60 70 Tuntas
8. Anita Lidya 60 60 Tuntas
9. Elva Dina Maulida 60 80 Tuntas
10. Erika Husna N. 60 70 Tuntas
11. Fajar Khamidah 60 50 Tidak Tuntas
12. Ferdian Wahyu P. 60 70 Tuntas
13. Ihwina Naja KN. 60 50 Tidak Tuntas
14. Khoirunnisa 60 40 Tidak Tuntas
15. M. Dwi S. 60 50 Tidak Tuntas
16. M. Mutholib 60 60 Tuntas
17. Rifai Setyawan 60 40 Tidak Tuntas
18. Visia Milana 60 50 Tidak Tuntas
19. Nabil Ardiansyah 60 40 Tidak Tuntas
Jumlah 1.070
Rata-rata 55,27
64
3. Deskripsi Sikuls II
Hasil tes evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dibandingkan siklus I. Pada siklus II, 94,73% dari
jumlah seluruh siswa mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah.
Terdapat 18 siswa yang tuntas dan 1 siswa yang tidak tuntas. Hasil
belajar pada siklus II sudah memenuhi target penelitian, yaitu 75% dari
seluruh siswamencapai KKM. Berdasarkan prestasi belajar tersebut,
maka permainan bahasa al Kursi as Shohih wal Khoto‟dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab
materi para pekerja.
Adapun hasil evaluasi siklus ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam mata pelajaran bahasa Arab. Hasil tes evaluasi
siklus II dapat dilihat berikut ini:
Tabel 4.3 Prestasi Siswa pada siklus II
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. Avrilia Calista 60 60 Tuntas
2. Khoirul Efendi 60 80 Tuntas
3. Abdul Rohmad 60 90 Tuntas
4. Ahmad Syahid 60 60 Tidak Tuntas
5. Ahmad Reza Dwi 60 60 Tuntas
6. Ahmad Setyo WR. 60 80 Tuntas
7. Ahmad Toha T 60 80 Tuntas
8. Anita Lidya 60 70 Tuntas
9. Elva Dina Maulida 60 90 Tuntas
10. Erika Husna N. 60 80 Tuntas
11. Fajar Khamidah 60 70 Tuntas
65
12. Ferdian Wahyu P. 60 80 Tuntas
13. Ihwina Naja KN. 60 80 Tuntas
14. Khoirunnisa 60 50 Tuntas
15. M. Dwi S. 60 70 Tuntas
16. M. Mutholib 60 70 Tuntas
17. Rifai Setyawan 60 80 Tuntas
18. Visia Milana 60 90 Tuntas
19. Nabil Ardiansyah 60 80 Tuntas
Jumlah 1.400
Rata-rata 73,68
B. Pembahasan
Analisis atau pembahasan penelitian ini didasarkan pada
perbandingan antara nilai ulangan harian yang belum mencapai nilai KKM
dengan hasil penilitian tindakan kelas siklus I dan siklus II.
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang
cukup berarti pada mata pelajaran bahas Arab siswa kelas IV MI Tarbiyatul
Ulum Jembrak Pabelan. Peningkatan tersebut tampak pada hasil penelitian
tindakan kelas yaitu siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Prestasi Siswa dari Pras siklus, siklus I dan Siklus II.
No. Nama siswa Nilai
ulangan
harian
Nilai
siklus I
Nilai
siklus II
1. Avrilia Calista 40 50 60
2. Khoirul Efendi 70 70 80
3. Abdul Rohmad 70 80 90
4. Ahmad Syahid 30 50 60
66
Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa perolehan
jumlah nilai pada siklus I meningkat menjadi 900 jika dibandingkan
dengan jumlah nilai pra siklus yang hanya 1.070. Pada siklus II meningkat
lagi menjadi 1.400. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa
pelaksanaan PTK dalam pelajaran bahasa Arab dengan menggunakan
permainan bahasa al Kursi as Shohih wal Khoto‟berhasil meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti
tabel diatas. Berikut ini penjabaran hasil penelitian dari siklus ke siklus:
5. Ahmad Reza Dwi 40 40 60
6. Ahmad Setyo WR. 40 50 80
7. Ahmad Toha T 70 70 80
8. Anita Lidya 40 60 70
9. Elva Dina Maulida 60 80 90
10. Erika Husna N. 50 70 80
11. Fajar Khamidah 40 50 70
12. Ferdian Wahyu P. 60 70 80
13. Ihwina Naja KN. 30 50 80
14. Khoirunnisa 30 40 50
15. M. Dwi S. 50 50 70
16. M. Mutholib 60 60 70
17. Rifai Setyawan 40 40 80
18. Visia Milana 50 50 70
19. Nabil Ardiansyah 30 40 80
Jumlah 900 1.070 1.400
Rata-rata 47,36 56,31 73,68
67
1. Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan media
permainan bahasa al Kursi as Shohih wal Khoto‟. Adapun dalam
penelitian mencakup 4 tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,
tahap pengamatan/ observasi, dan refleksi. Sebelum dilakukan penelitian,
peneliti melakukan observasi ke MI Tarbuyatul Ulum Jembrak Pabelan
Semarang. Pada tahap ini hasil tes evaluasi adalah 42,10% siswa tuntas (8
siswa) dan yang tidak tuntas 57,9% (11 siswa).
Pada ulangan harian nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah
47,37 atau 31,57% yang tuntas dari 19 siswa. Hal ini karenakan saat
proses belajar mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah dan
drill kurang bisa menarik perhatian siswa, sehingga siswa tidak
termotivasi dalam belajar. Karena tidak ada motivasi maka semangat
untuk menguasai materi tidak ada, sehingga materi tidak banyak terserap
oleh siswa. Untuk mengatasi hal tersebut maka peneliti melakukan
penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran bahasa Arab dengan
menggunakan permainan bahasa. Perolehan hasil prestasi siswa siklus I
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.1 Presentase Prestasi Siswa Siklus I
Tuntas 42,1%
Tidak Tuntas 57,9%
Prestasi siswa Siklus I
68
Berikut ini adalah lembar observasi siswa yang peneliti gunakan
pada saat proses pembelajaran berlangsung:
Tabel 4.5 Lembar Obsevasi Siswa pada Siklus I
No. Nama siswa Aspek yang dinilai
Motivasi Keaktifan Perhatian
1. Avrilia Calista
2. Khoirul Efendi
3. Abdul Rohmad
4. Ahmad Syahid
5. Ahmad Reza Dwi
6. Ahmad Setyo WR.
7. Ahmad Toha T
8. Anita Lidya
9. Elva Dina Maulida
10. Erika Husna N.
11. Fajar Khamidah
12. Ferdian Wahyu P.
13. Ihwina Naja KN.
14. Khoirunnisa
15. M. Dwi S.
16. M. Mutholib
17. Rifai Setyawan
18. Visia Milana
19. Nabil Ardiansyah
Jumlah 6 5 10
Aspek yang dinilai meliputi aspek motivasi, aspek ini dapat terlihat
dari semangat siswa ketika membaca teks bacaan dengan suara lantang
atau tidak. Keaktifan, aspek ini dapat diamati dengan mengamati keaktifan
69
siswa dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru. Perhatian
dalam mengikuti proses pembelajaran. Aspek ini dapat diamati dengan
melihat sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaraan.
Dari hasil tabel lembar observasi diatas dapat dikatakan bahwa
motivasi atau semangat membca siswa dalam pembelajaran bahasa Arab
pada siklus I hanya 6 siswa. Pada aspek keaktifan atau keberanian
bertanya dan menjawab hanya 5 siswa sedangkan untuk aspek perhatian
pada pelajaran hanya 10.
Berikut ini adalah lembar observasi gguru yang peneliti gunakan
saat proses pembelajaran :
Tabel 4.6 Lembar Obsevasi guru pada Siklus I
No. Aspek yang dinilai Skala partisipan
A B C D
1. Kemampuan membuka dan meutup
pelajaran
2. Penguasaan materi ajar.
3. Keterampilan menjelaskan
4. Penggunaan bahasa.
5. Ketepatan dalam menggunakan metode
dalam pembelajaran
6. Keterampilan menggunakan fasilitas
pembelajaran.
7. Kemampuan menguasai dan mengelola
kelas.
8. Kemampuan megaktifkan dan memotivasi
siswa.
9. Kemampuan menyimpulkan dan
70
mengevaluasi.
10. Kemampuan dalam mengorganisir waktu
pembelajaran.
Keterangan :
A : Baik
B : Cukup
C : kurang
D : Gagal
Dari tabel tersebut guru dapat melakukan pembelajaran dengan
baik meskipun belum menguasai kelas dikarenakan siswa kurang antusisa
dalam pembelajaran bahasa Arab. Sehingga peneliti akan membuat
perbaikan RPP disklus II
Pada siklus I guru melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah drill tannya jawab dan permainan bahasa
yaitu permainan kursi benar dan kursi salah. Saat materi telah disampaikan
pada siswa dengan metode ceramah, dril, dan tanya jawab. Guru juga
meminta siswa untuk membaca kalimah secara individu. Kemudian
melakukan permainan kursi benar dan kursi salah dengan membagi siswa
menjadi 4 kelompok.
Sebelum permainan dimulai guru menjelaskan cara atau permainan
tersebut. Guru menunujuk salah satu alat sekolah dan melafalkan atau
membuat pernyataan dalam bahasa Arab, apabila apa yang ditunjuk
dengan yang dilafalkan oleh guru itu benar, maka siswa bisa duduk pada
kusi benar apabila salah, siswa bisa duduk pada kursi salah. Permainan
71
dilakukan terus sampai delapan kali pernyataan. kelompok yang
mendapatkan banyak point mendapatkan bintang. Kemudian guru
memberikan soal tes evaluasi secara individu.
Dari pembelajaran pada siklus I nilai hasil evaluasi sudah sedikit
meningkat dibandingkan hasil prestasi belajar ulangan harian sebelumnya,
akan tetapi prestasi belajar siswa masih dibawah nilai KKM. Hal ini
disebabkan bahwa saat pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa
yang hanya berbicara sendiri dan bermain dengan temannya, beberapa lagi
ada siswa yang hanya bermalas-malasan saat penjelasan disampaikan
sehingga tak ada motivasi belajar pada siswa. Setelah penjelasan
diberikan, hanya beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan dari
guru. Namun saat permainan bahasa, siswa mulai perhatian terhadap yang
disampaikan guru meskipun sebenarnya mereka sendiri belum begitu
paham tentang materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini membuat
peneliti untuk memperbaiki rancangan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada siklus II.
2. Siklus II
Pada siklus II tindakan penelitian mempertimbangkan kekurangan
dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses pembelajaran masih
sama dengan siklus I yaitu menggunakan media permainan bahasa al
Kursi as Shohih wal Khoto‟. Melalui data yang diperoleh pada siklus II,
dapat dilihat terjadi peningkatan yang signifikan. Hasil tes evaluasi yang
diperoleh pada siklus II ini yaitu 94,73% (18 siswa) tuntas, sedangkan
72
5,27% (1 siswa) tidak tuntas. Dengan demikian, presentase nilai yang
diperoleh pada siklus II telah memenuhi target yang telah ditetapkan
peneliti yaitu 75% siswa tuntas atau mencapai nilai KKM yang ditetapkan
MI Trabiyatul Ulum Jembrak Pabelan Semarang.
Pada siklus II peneliti membuat rancangan pembelajaran yang
semenarik mungkin. Tetap menggunakan metode ceramah,drill, tanya
jawab, permainan bahasa dan ditambah beberapa gambar yang menarik.
Untuk pembukaan siswa diminta membaca teks yang ada dibuku paket,
dan guru menempelkan karton berisi teks bergambar dipapan tulis. Selesai
siswa membaca guru membacakan teks bergambar bersama siswa dan
diterjemahkan hal ini diulang-ulang agar siswa ingat. Kemudian guru
menjelaskan materi bahasa Arab dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Setelah itu siswa diminta maju untuk memmbaca teks bergambar secara
individu.
Kemudian siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk melakukan
permainan kursi benar dan kursi salah. Guru menunjuk sebuah gambar dan
siswa diminta memperhatikan gambar tersebut lalu guru memberikan
pernyataan, apabila pernyataan itu benar maka siswa duduk dikursi benar,
apabila pernyataan itu salah maka siswa duduk dikursi salah. Guru
memberikan pernyataan sampai delapan kali, kelompok yang
mendapatkan point terbanyak mendapatkan bintang. Selesai permainan,
guru memberikan soal tes evaluasi.
73
Hasil dari tes evaluasi siklus II sudah cukup meningkat dengan
nilai rata-rata sebesar 73,68. Ada 94,73% atau 18 siswa tuntas dalam
pembelajaran bahasa Arab dan tidak tuntas 5,27% atau 1 siswa Hal ini
lebih baik dibandingkan nilai siklus I dan ulangan harian sebelumnya.
Peningkat prestasi belajar bahasa Arab meningkat dan telah melebihi nilai
KKM yaitu 60. Perolehan presentase prestasi siswa pada siklus II sebagai
berikut:
Gambar 4.2 Presentase Prestasi siswa Siklus II
Berikut ini adalah lembar observasi siswa yang peneliti gunakan
pada saat proses pembelajaran berlangsung:
Tabel 4.7 Lembar Obsevasi Siswa pada Siklus II
No. Nama siswa Aspek yang dinilai
Motivasi Keaktifan Perhatian
1. Avrilia Calista
2. Khoirul Efendi
3. Abdul Rohmad
4. Ahmad Syahid
5. Ahmad Reza Dwi
6. Ahmad Setyo WR.
7. Ahmad Toha T
8. Anita Lidya
Tuntas 94,73%
Tidak Tuntas
5,27
Prestasi Siswa Siklus II
74
9. Elva Dina Maulida
10. Erika Husna N.
11. Fajar Khamidah
12. Ferdian Wahyu P.
13. Ihwina Naja KN.
14. Khoirunnisa
15. M. Dwi S.
16. M. Mutholib
17. Rifai Setyawan
18. Visia Milana
19. Nabil Ardiansyah
Jumlah 16 7 14
Dari hasil tabel lembar observasi diatas dapat dikatakan
bahwa motivasi atau semangat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa
Arab pada siklus II hanya 16 siswa. Pada aspek keaktifan atau keberanian
bertanya dan menjawab hanya 7 siswa sedangkan untuk aspek perhatian
pada pelajaran ada 14 siswa.
Berikut ini adalah lembar observasi gguru yang peneliti gunakan
saat proses pembelajaran :
Tabel 4.8 Lembar Obsevasi guru pada Siklus II
No. Aspek yang dinilai Skala partisipan
A B C D
1. Kemampuan membuka dan meutup
pelajaran
2. Penguasaan materi ajar.
3. Keterampilan menjelaskan
4. Penggunaan bahasa.
5. Ketepatan dalam menggunakan metode
75
dalam pembelajaran
6. Keterampilan menggunakan fasilitas
pembelajaran.
7. Kemampuan menguasai dan mengelola
kelas.
8. Kemampuan megaktifkan dan memotivasi
siswa.
9. Kemampuan menyimpulkan dan
mengevaluasi.
10. Kemampuan dalam mengorganisir waktu
pembelajaran.
Keterangan :
A : Baik
B : Cukup
C : kurang
D : Gagal
Dari tabel tersebut guru mampu menguasai kelas cukup maksimal
sehingga pembelajaran bahasa Arab dapat dipahami oleh seluruh siswa.
Sehingga prestasi belajar siswa meningkat dan mencapai nilai KKM.
3. Rekapitulasi Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II
Berikut lembar tabel rekapitulasi presentasi pra siklus, siklus I, dan
siklus II yang telah diperolah siswa kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak
kecamatan Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015 pada mata pelajaran
Bahasa Arab :
76
Tabel 4.9 Rekapitulasi Presentasi Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II
No Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
1 Tuntas 6 31,57% 8 42,1% 18 94,75%
2
Tidak
Tuntas 13 68,43% 11 57,9% 1 5,27%
Jumlah 19 100% 19 100% 19 100%
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa
kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Kecamatan Pabelan kabupaten
Semarang meningkat. Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan,
siswa yang mencapai ketuntasan hanya 31,57 % dari keseluruhan
jumlah siswa. Sedangkan pada siklus I sebesar 42,1% dan siklus II
mencapai 94,75%.
Berdasarkan pada deskripsi pembahasan diatas, dapat dibuktikan
bahwa pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media
permainan bahasa al Kursiyyu as shahih aw al Khata‟ dapat
meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul
Ulum Jembrak Pabelan. Hal ini sesuai dengan pendapat Soemarto
dalam Arsyad (2002:75), penggunaan media dalam pembelajaran
bahasa bertitik tolak dari teori yang mengatakan bahwa totalitas
persentase banyaknya ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
yang dimiliki oleh seseorang terbanyak dan tertinggi melalui indra
lihat dan pengalaman langsung melakukan sendiri, sedangkan
selebihnya melalui indra dengar dan indra lainnya.
77
Dan sesuai dengan pendapat Soeparno, permainan bahasa
adalah suatu aktifitas untuk memperoleh suatu ketrampilan
berbahasa tertentu dengan cara yang menggembirakan (1987: 61).
Begitu pula pendapat Musthofa dalam Wahab (2009:79)
mengemukakan bahwa permainan bahasa merupakan media baru yang
dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran bahasa Arab. Dan
hasil dari aplikasi itu sangat berdampak positif dalam penguasaan
ketrampilan bahasa, karena pada dasarnya proses pembelajaran bahasa
asing diperlukan situasi yang menyenangkan.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian tindakan kelas ini,
maka peneliti menyimpulkan bahwa Setelah diadakan penelitian dengan
menggunakan media permainan bahasa dapat diketahui dari hasil tes pada
siklus I, dan siklus II, selalu terjadi peningkatan. Nilai rata-rata pada ulangan
harian yaitu 47,37 masih di bawah nilai KKM pada mata pelajaran bahasa
Arab, dari 19 siswa yang telah tuntas prestasi belajaranya 31,78% atau 6
siswa sedangkan 68,22% belum tuntas atau 13 siswa. Setelah dilakukan
penilitian tindakan kelas pada siklus I nilai rata-rata tes evaluasi sebesar56,31
walaupun mengalami peningkatan, namun belum mencapai ketuntasan
minimal, dari 19 siswa 42,10% mencapai ketuntasan dan 57,9% belum tuntas.
Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata pada siklus ini sebesar 73,68
merupakan nilai dalam kategori baik dan telah mencapai nilai ketuntasan
minimal yaitu 60,00, dari 19 siswa 94,75% mencapai ketuntasan atau 18
siswa dan 5,27% tidak tuntas.
Hasil yang dicapai pada siklus II merupakan buktibahwa
pembelajaran permainan bahasa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas IV di MI Tarbiyatul Ulum
Desa Jembrak Kab. Pabelan Kab. Semarang.
79
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, perlu kiranya
penulis memberikan sumbangan pemikiran berupa saran-saran bagi semua
pihak terhadap keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab
sebagai berikut:
1. Guru harus lebih terampil dalam membuat perencanaan dan pemilihan
strategi yang digunakan. Penggunaan strategi yang tepat akan sangat
berpengaruh pada penciptaan suasana pembelajaran yang efektif dan
efisien serta membuat anak didik senang dan bergairah dalam belajar mata
pelajaran bahasa Arab.
2. Modifikasi sistem belajar sudah menjadi keharusan untuk menemukan
metode belajar yang tepat dan dapat menarik minat seseorang pada bidang
bahasa Arab sehingga cara yang digunakan tidak statis dan bersifat
tradisional terus-menerus.
3. Selain itu persiapan lain juga harus dipersiapkan dengan baik seperti
pembuatan RPP, RH, Silabus dan lain-lain. Jika persiapan sudah matang
maka pembelajaran akan lebih baik dan lebih mengena pada sasaran dan
mendapatkan hasil yang maksimal. Semua itu dilakukan untuk
meningkatkan prestasi, motivasi, perhatian dan keaktifan siswa.
80
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitaian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi.1999. Prosedur Penilaian, Suatu Pendekatan Praktis
edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2004. Bahasa Arab dan Metodelogi Pengajarannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Baharuddin dan Wahyuni, Nur Esa. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Saiful Bari dan Azwan. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodelogi Research 2. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan
Fakultas Psikologi
Hamdan. 2011. Strategi Belajar mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Hasan, Muhammad Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indah.
Hasibuan dan Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Poerwadarminto, WJS. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Semiawan, Conny R. 2002. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan
Sekolah Dasar. PT Indeks.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sriyanti, Lilik, Suwardi dan Muna Erawati. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. DIVA Press
81
Wahab Rosyidi, Abdul. 2009. Media pembeljaran Bahasa Arab. Malang: UIN
Malang Prees.
82
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I
Nama Madrasah : MI Tarbiyatul Ulum Jembrak
Mata pelajaran : Bahasa Arab
Kelas/semester : IV/I (satu)
Materi pokok : Qiroah tentang األداخ الوذسسيح dengan menggunakan 20 mufradat
baru
Alokasi waktu :2 x 30
A. Standar Kompetensi
3. Membaca
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang alat-alat
sekolah
B. Kompetensi Dasar
Membaca
3.1 Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana tertulis tentang
األداخ الوذسسيح
83
3.2 Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis tentang
األداخ الوذسسيح
C. Indikator
1. Mampu melafalkan teks qira‟ahtentangاألداخ الوذسسيح dengan benar
2. Mampu menerjemahkan teks qira‟ah tentang األداخ الوذسسيح dengan benar
3. Mampu mempraktekkan bacaan teks qira‟ah tentang األداخ الوذسسيح dengan
benar
4. Mampu menyebutkan perlengkapan sekolah dalam bahasa Arab dengan
benar
D. Tujuan pembelajaran
Setelah mengamati, menanya peserta didik mampu :
1. Melafalkan teks qira’ah tentang خ الوذسسيحاألدا dengan baik
2. Menerjemahkan teks qira’ah tentang األداخ الوذسسيحdengan benar
3. Mempraktekkan bacaan teks qira’ahh tentang األداخ الوذسسيحdengan benar
4. Menyebutkan perlengkapan sekolah dalam bahasa Arab dengan benar
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, teliti, berani, percaya diri dan
kerja sama
84
E. Materi pembelajaran
F. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Dril
d. Permainan al Kursi as shohih dan al Khoto‟ (Kursi yang benar dan yang
salah)
G. Langkah-langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan Awal
Apersepsi dan motivasi
Memberi salam
85
Berdoa untuk memulai pembelajaran
Mengabsen siswa
Memotivasi siswa dengan bernyanyi
Menyiapkan alat pembelajaran (buku, alat peraga)
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang
diharapkan.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
Membaca hiwar/teks lisan tentang األداخ الوذسسيحdan siswa
mengikuti yang dibacakan oleh guru.
Mendemonstrasikan األداخ الوذسسيحsesuai materi yang
dibaca.
Membimbing siswa mengidentifikasi makna kata, frase,
dan kalimat dalam hiwar/teks
Menjelaskan makna kata, frase, dan kalimat dalam
hiwar/teks lisan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
Membagi siswa menjadi 4 kelompok, tiap siswa mengambil
kertas berisi kalimah tentang األداخ الوذسسيح, sebelum membaca
siswa harus menyebutkan namanya kemudian membaca kalimah
86
Membentuk formasi siswa menjadi lingkaran tiap kelompok
mempersiapkankursi benar dan kursi salah disetiap lingkaran
kelompok untuk melakukan permainan
Memberi contoh permainan dan peraturan permainan, siswa
memperhatikan yang diarahkan oleh guru.
Menunjukan alat tulis dan memberikan pernyataan, siswa bisa
memilih pernyataan tersebut benar atau salah, dengan salah satu
anggota kelompok menduduki salah satu kursi benar atau salah,
jawaban yang benar akan mendapatkan point
Kelompok yang banyak mendapatkan point mendapatkan
bintang.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan
Melakukan tanya jawab bersama siswa meluruskan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup, guru :
Memberikan lembar evaluasi secara individu dan dikerjakan
Menyimpulkan materi
Mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup majlis
Menutup dengan salam
H. Media/sumber pembelajaran
1. Beberapa alat tulis
87
2. Beberapa kartu kalimah
3. Buku paket Bahasa Arab
I. Penilaian :
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Contoh Instrumen
Melafalkan huruf
hijaiyah, kata, kalimat
dan wacana tertulis
tentang األداخ الوذسسيح
Lisan
Performance
زا كشسي
لك قلن ر
Menemukan makna,
gagasan atau ide wacana
tertulis tentang
األداخ الوذسسيح
Tulis
Pilihan ganda (gambar papan
tulis)
ل ز
سج؟ سث
عن, ز
سج سث
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
LEMBARPENILAIAN
No. Nama Siswa Nilai
1.
88
89
90
91
92
93
94
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Nama Madrasah : MI Tarbiyatul Ulum Jembrak
Mata pelajaran : Bahasa Arab
Kelas/semester : IV/I (satu)
Materi pokok :Qiroah tentang أصذاب الوح dengan menggunakan 16 mufradat
baru
Alokasi waktu :2 x 30
A. Standar Kompetensi
3. Membaca
Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang أصذاب الوح
B. Kompetensi Dasar
4.1 Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana tertulis tentang
أصذاب الوح
4.2 Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis tentang
95
أصذاب الوح
C. Indikator
1. Mampu melafalkan teks qira’ah tentang أصذاب الوحdengan benar
2. Mampu menerjemahkan teks qira’ah tentang الوح أصذاب dengan benar
3. Mempraktekkan bacaan teks qira’ah tentang أصذاب الوحdengan benar
4. Menyebutkan jenis profesi dalam bahasa Arab dengan benar
D. Tujuan pembelajaran
Setelah mengamati, menanya peserta didik mampu :
1. Melafalkan teks qira‟ah tentang الوحأصذاب dengan baik
2. Menerjemahkan teks qira‟ah tentang أصذاب الوحdengan benar
3. Mempraktekkan bacaan teks qira‟ah tentang أصذاب الوحdengan benar
4. Menyebutkan jenis profesi dalam bahasa Arab dengan benar
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, teliti, berani, percaya diri dan
kerja sama
96
E. Materi pembelajaran
F. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Dril
d. Permainan al Kursi as shohih dan al Khoto‟ (Kursi yang benar dan yang
salah)
G. Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Kegiatan Awal
97
Apersepsi dan motivasi
Memberi salam
Mengawali pembelajaran dengan membaca basmalah bersama
Mengabsen siswa
Memotivasi siswa dengan mengaitkan materi pembelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang
diharapkan.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
Meminta siswa membuka buku paket bahasa Arab halaman
32 dan membaca qira‟ah secara individu, guru
memnyiapkan karton berisi teks bergambar dan ditempel
dipapan tulis.
Membaca teks yang ada dikertas karton tentang أصذاب الوح
dan siswa mengikuti yang dibacakan oleh guru dan dibaca
berulang-ulang.
Membimbing siswa mengidentifikasi makna kata, frase,
dan kalimat dalam teks
Menjelaskan makna kata dan pola kalimah dalam teks
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
Membagi siswa menjadi 4 kelompok, tiap kelompok diminta
maju kedepan secara bergantian untuk membaca teks bergambar
98
yang ada dipapan tulis tiap siswa membaca dengan lantang
secara bergantian,sebelum membaca siswa harus mneyebutkan
namanya terlebih dahulu. Membentuk formasi siswa menjadi
lingkaran tiap kelompok mempersiapkan kursi benar dan kursi
salah, disetiap lingkaran kelompok untuk melakukan permainan
Memberi contoh permainan dan peraturan permainan, siswa
memperhatikan yang diarahkan oleh guru.
Menunjukan gambar dan memberikan pernyataan, siswa bisa
memilih pernyataan tersebut benar atau salah, dengan salah satu
anggota kelompok menduduki salah satu kursi benar atau salah,
jawaban yang benar akan mendapatkan point
Kelompok yang banyak mendapatkan point mendapatkan
bintang.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan
Melakukan tanya jawab bersama siswa meluruskan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup, guru :
Memberikan lembar evaluasi secara individu dan dikerjakan
Menyimpulkan materi
Mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup majlis
Menutup dengan salam
99
H. Media/sumber pembelajaran
1. Kertas karton berisi teks bergambar
2. Beberapa gambar profesi seseorang
3. Buku paket Bahasa Arab
I. Penilaian :
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
LEMBARPENILAIAN
No. Nama Siswa Nilai
1.
2.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Contoh Instrumen
Melafalkan huruf
hijaiyah, kata, kalimat
dan wacana tertulis
tentang أصذاب الوح
Lisan
Performance
رلك أدوذ,
طثية
Menemukan makna,
gagasan atau ide
wacana tertulis
tentangأصذاب الوح
Tulis
Pilihan ganda (gambar polisi)
فالح ؟ ل
......... ال,
100
101
102
103
104
105
Lampiran 5
Dokumentasi penelitian
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
Lampiran 10
Daftar Riwayat Hidup Peneliti
Nama : Awalia
Tempat, tanggal lahir : Madinah, 10 November 1992
Agama : Islam
Alamat : Desa Kajen RT 05 RW 01, Kec. Margoyoso, Kab.
Pati.
Pendidikan : MI Hadiwijaya Kajen lulus tahun 2005
MTS Al Hikmah Kajen lulus tahun 2008
MA Al Hikmah Kajen lulus tahun 2011