peningkatan keterampilan menulis paragraf … · universitas sanata dharma karya ilmiah saya yang...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI
DAN MINAT SISWA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA
MATERI MEDIA IKLAN DI KELAS V SDN CONDONGCATUR TAHUN
AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Asna Tiana
NIM: 141134101
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI
DAN MINAT SISWA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA
MATERI MEDIA IKLAN DI KELAS V SDN CONDONGCATUR TAHUN
AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Asna Tiana
NIM: 141134101
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
- Tuhan Yesus Kristus, atas segala pertolonganNya yang tidak pernah datang
terlambat.
- Bapak Drs. Suparyantoro dan Ibu Asih Sumarwati yang selalu mendukung,
mengasihi, dan mendoakan saya.
- Antariksa Adi Ferdiantarto, Estriana Kurniasari, Akasa Adi Radjendriya
Luhung, dan Edreanisaka Winanditia yang selalu menyemangati dan
mendoakan saya.
- Seluruh keluarga besar Endro Harjono dan Warno Wardoyo yang selalu
mendukung saya.
- Keluarga besar SDN Condongcatur yang selalu memotivasi dan
memberikan kesempatan bagi saya untuk terus berkarya.
- Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. dan Drs. Albertus Hartana, S.J.,
M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II yang selalu
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kasih dan kesabaran.
- Kak Bayu, Esta, dan Bram yang selalu memotivasi dan menyemangati serta
mendoakan saya.
- Sahabat Thomas Wahyu A. P. yang selalu mendukung dan menyemangati
dalam penulisan skripsi ini.
- Teman seperjuanganku yaitu Natalia Istiyaning Tyas yang selalu
mendukung dalam penulisan skripsi ini.
- Teman-teman di GBI Sidomoyo yang selalu mendukung dan mendoakan
saya.
- Seluruh teman-teman di PGSD yang selalu mendukung saya.
- Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
- Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)
- Membiasakan diri untuk selalu berpikir positif
- Tidak menunda-nunda pekerjaan baik
- Berusaha semaksimal mungkin dan mengusahakan yang terbaik
- Selalu ada jalan bagi yang mengerjakan dengan sungguh-sungguh
- Gagal coba lagi, gagal coba lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Maret 2018
Peneliti
Asna Tiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Asna Tiana
Nomor Mahasiswa : 141134101
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Peningkatan
Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi Dan Minat Dengan Pendekatan
Kontekstual Pada Materi Media Iklan Siswa Kelas V SDN Condongcatur
Tahun Ajaran 2017/2018” beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan
demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya
di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian surat pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 28 Maret 2018
Yang menyatakan
Asna Tiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI
DAN MINAT SISWA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA
MATERI MEDIA IKLAN DI KELAS V SDN CONDONGCATUR TAHUN
AJARAN 2017/2018
Asna Tiana
Universitas Sanata Dharma
2018
Keterampilan menulis pada siswa kelas V SDN Condongcatur perlu
ditingkatkan kembali di antaranya adalah keterampilan menulis paragraf persuasi.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan menulis paragraf
persuasi dan minat belajar siswa pada materi media iklan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis persuasi dan minat belajar siswa
pada materi media iklan pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V dengan
menggunakan pendekatan kontekstual.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK),
prosedur penelitian ini meliputi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
kontekstual. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus di mana setiap siklusnya
terdiri dari 2 pertemuan dengan subjek siswa kelas V SDN Condongcatur yang
berjumlah 27 orang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan tes tertulis.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes menulis dan non tes berupa lembar
pengamatan. Analisis data dalam penelitian ini ialah menggunakan teknik deskriptif
kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan
menulis paragraf persuasi dan minat belajar siswa kelas V SDN Condongcatur
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi media iklan dengan
menggunakan pendekatan kontekstual. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan
persentase keterampilan menulis paragraf persuasi siswa pada kondisi awal 44,44%
menjadi 66,67% pada siklus I dan menjadi 92,59% pada siklus II, sedangkan
persentase peningkatan minat belajar siswa dari kondisi awal 74,07% menjadi
88,88% pada siklus I dan meningkat menjadi 92,59% pada siklus II.
Kata kunci: Keterampilan menulis, paragraf persuasi, minat belajar, media
iklan, dan pendekatan kontekstual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
PERSUASION PARAGRAPH WRITING SKILLS IMPROVEMENT AND
INTEREST THROUGH CONTEXTUAL APPROACH IN THE
MATERIAL OF ADVERTISEMENT MEDIA OF STUDENT FIFTH
GRADE CONDONGCATUR ELEMENTARY SCHOOL 2017/2018
Asna Tiana
Sanata Dharma University
2018
Writing skill on grade V students of Condongcatur Elementary School need
to be emphasized among others is on the persuasion writing skill. The background
of this research is about the lack of persuasion paragraph writing skill and students’
learning interest in the material of advertising media. The objectives of this research
are to improve persuasion writing skill and students’ learning interest in the material
of advertising media of Indonesian in the grade V through contextual approach.
The type of research that used is classroom action research, this research
procedure includes learning by using contextual approach. This research is
conducted in two cycles where each consisted of 2 meetings with the subject of
grade V students of Condongcatur Elementary School which amounted to 27 pupils
consisting of 12 male and 15 female. Data collection techniques in this study are
interviews, observations, and written tests. The research instrument that used is
writing test and non test which is form of observation sheet. Data analysis in this
research is using quantitative and qualitative descriptive techniques.
The results of this study show the improvement of writing skill and students’
learning interest of grade V Condongcatur Elementary School in Indonesian
language subjects on the material advertising media using contextual approach.
This is indicated by the percentage increase of students’ persuasion writing skill in
the initial condition of 44.44% to 66.67 % in cycle I and 92.59 % in cycle II. While
the percentage increase in students’ learning interest from the initial condition of
74.07% to 88.88% in cycle I and increased to 92.59% in cycle II.
Keywords: Writing skill, persuasion paragraph, learning interest,
advertisement media, and contextual approach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
melimpahkan segala berkat dan kasih karuniaNya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan Keterampilan
Menulis Paragraf Persuasi Dan Minat Siswa Dengan Pendekatan Kontekstual
Pada Materi Media Iklan Di Kelas V SDN Condongcatur Tahun Ajaran
2017/2018 ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini ada banyak dukungan,
bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan
Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan dorongan, motivasi, pengarahan, dan dengan sabar telah
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran serta
memberikan pengarahan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Tri Suhadi, selaku Kepala SDN Condongcatur yang telah memberikan
izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
6. Ana Rahayu, S.Pd., selaku wali kelas V SDN Condongcatur yang telah
memberikan bantuan dalam melakukan penelitian.
7. Keluarga tercinta atas semua dukungan material dan moral serta doa dan
perhatiannya selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
8. Sahabat serta teman-teman PGSD USD atas dukungan dan kerjasamanya
dalam proses perkuliahan.
Semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata
Dharma.
Peneliti
Asna Tiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v
HALAMAN MOTTO...........................................................................................vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..............................................................vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..........................................................viii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
ABSTRACT.............................................................................................................x
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Batasan Masalah.......................................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
E. Definisi Operasional..................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................ 11
A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 11
1. Keterampilan Menulis ............................................................................ 11
2. Paragraf .................................................................................................. 16
3. Persuasi ................................................................................................... 18
4. Media Pembelajaran ............................................................................... 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
5. Media Iklan ............................................................................................. 24
6. Pengertian Minat .................................................................................... 26
7. Pendekatan Konstektual ......................................................................... 30
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 41
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 44
D. Hipotesis Tindakan..................................................................................... 47
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 48
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 48
B. Setting Penelitian ....................................................................................... 51
C. Rencana Tindakan ...................................................................................... 52
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 62
E. Instrumen Penelitian................................................................................... 65
F. Validitas Instrumen .................................................................................... 71
G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 74
H. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 79
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 80
A. Deskripsi Penelitian ................................................................................... 80
1. Proses Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 80
2. Hasil Penelitian ..................................................................................... 101
B. Pembahasan .............................................................................................. 117
1. Minat Siswa .......................................................................................... 118
2. Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi ............................................. 121
BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 128
A. Kesimpulan .............................................................................................. 128
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 130
C. Saran ......................................................................................................... 130
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 132
LAMPIRAN ....................................................................................................... 135
CURRICULUM VITAE......................................................................................279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Tradhisional............................
37
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Keterampilan Menulis Persuasi...............................
65
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian Minat........................................................................
66
Tabel 3.4 Rubrik Pengamatan Minat.........................................................................
67
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara................................................................................
68
Tabel 3.6 Pengukuran Kuesioner..............................................................................
69
Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Minat Siswa..............................................................
70
Tabel 3.8 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran....................................................
73
Tabel 3.9 Perhitungan Interval Skor Validasi Perangkat.........................................
74
Tabel 3.10 Kriteria Keberhasilan Keterampilan Menulis Persuasi............................
75
Tabel 3.11 Kriteria Keberhasilan Minat Siswa..........................................................
76
Tabel 3.12 Klasifikasi Minat Siswa...........................................................................
78
Tabel 3.13 Jadwal Penelitian.....................................................................................
79
Tabel 4.1 Perencanaan Pra Siklus............................................................................
81
Tabel 4.2 Nilai Tes Tertulis Pra Siklus....................................................................
83
Tabel 4.3 Akumulasi Hasil Observasi dan Angket Minat Belajar..........................
84
Tabel 4.4 Hasil Minat Belajar Siswa Setiap Indikator Pra Siklus............................
102
Tabel 4.5 Hasil Minat Belajar Siswa Setiap Indikator Siklus I................................
103
Tabel 4.6 Akumulasi Hasil Skor Observasi dan Angket Siklus I.............................
105
Tabel 4.7 Data Ketercapaian Setiap Indikator Minat Siklus II................................
107
Tabel 4.8 Akumulasi Hasil Skor Observasi dan Angket Siklus II...........................
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.9 Data Kondisi Awal Keterampilan Menulis Pra Siklus............................
111
Tabel 4.10 Data Hasil Keterampilan Menulis Setiap Aspek Siklus I........................
112
Tabel 4.11 Data Hasil Keterampilan Menulis Setiap Aspek Siklus II.......................
115
Tabel 4.12 Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa...................................................
121
Tabel 4.13 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Persuasi.................................
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literature Map dengan Penelitian Terdahulu.....................................................
43
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Permasalahan.......................................................................
46
Gambar 3.1 Diagram PTK Menurut Kemmis dan Taggart....................................................
49
Gambar 4.1 Diagram Hasil Peningkatan Minat Setiap Indikator Pra Siklus.........................
104
Gambar 4.2 Diagram Hasil Peningkatan Minat Setiap Indikator Siklus I.............................
108
Gambar 4.3 Hasil Minat Belajar Siswa..................................................................................
110
Gambar 4.4 Diagram Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Setiap Aspek Siklus I.......
114
Gambar 4.5 Diagram Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Setiap Aspek Siklus II......
116
Gambar 4.6 Hasil Keterampilan Menulis..............................................................................
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Silabus................................................................................................ 136
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)........................................ 155
Lampiran 3
Instrumen Tes Menulis Siklus I......................................................... 217
Lampiran 4
Instrumen Tes Menulis Siklus II........................................................ 218
Lampiran 5
Rubrik Penilaian Tes Menulis............................................................ 219
Lampiran 6
Instrumen Validasi Desain Pembelajaran.......................................... 221
Lampiran 7
Analisis Penilaian Keterampilan Menulis Pra Siklus........................ 240
Lampiran 8
Analisis Penilaian Keterampilan Menulis Siklus I Pertemuan 1....... 242
Lampiran 9
Analisis Penilaian Keterampilan Menulis Siklus I Pertemuan 2....... 243
Lampiran 10
Analisis Penilaian Keterampilan Menulis Siklus II Pertemuan 1...... 246
Lampiran 11
Analisis Penilaian Keterampilan Menulis Siklus II Pertemuan 1...... 248
Lampiran 12
Analisis Hasil Tes 1........................................................................... 250
Lampiran 13
Analisis Hasil Tes 2........................................................................... 252
Lampiran 14
Daftar Nilai LKS................................................................................ 254
Lampiran 15
Hasil Observasi Minat Pra Siklus...................................................... 255
Lampiran 16
Hasil Observasi Minat Siklus I.......................................................... 256
Lampiran 17
Hasil Observasi Minat Siklus II......................................................... 257
Lampiran 18
Data Angket Minat Pra Siklus........................................................... 258
Lampiran 19
Data Angket Minat Siklus I............................................................... 259
Lampiran 20
Data Angket Minat Siklus II..............................................................
260
Lampiran 21
Akumulasi Hasil Observasi dan Angket Minat Pra Siklus................ 261
Lampiran 22
Akumulasi Hasil Observasi dan Angket Minat Siklus I.................... 262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 23
Akumulasi Hasil Observasi dan Angket Minat Siklus II................ 263
Lampiran 24
Hasil Tes Tertulis Pra Siklus............................................................. 264
Lampiran 25
Hasil Tes Tertulis Siklus I................................................................. 265
Lampiran 26
Hasil Tes Tertulis Siklus II................................................................ 266
Lampiran 27
Akumulasi Hasil Belajar Keterampilan Siswa Menulis Persuasi...... 267
Lampiran 28
Contoh Pekerjaan Siswa Siklus I....................................................... 268
Lampiran 29
Contoh Pekerjaan Siswa Siklus II...................................................... 269
Lampiran 30
Surat Izin Penelitian.......................................................................... 270
Lampiran 31
Surat Keterangaan Telah Melakukan Penelitian................................ 271
Lampiran 30
Dokumentasi Penelitian...................................................................... 272
Lampiran 32
Curriculum Vitae................................................................................ 273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Bab I ini menguraikan 5 hal yaitu latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh manusia
untuk berkomunikasi guna menyampaikan maksud dan tujuan tertentu.
Manusia membutuhkan suatu keterampilan khusus dalam berbahasa. Oleh
karena itu, keterampilan berbahasa sangat penting diajarkan sejak manusia
memasuki pendidikan dasar. Tarigan (2008 : 1) mengemukakan bahwa
keterampilan berbahasa atau language arts, language skills dalam
kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat aspek yaitu : 1)
Keterampilan menyimak (listening skills); 2) Keterampilan berbicara
(speaking skills); 3) Keterampilan membaca (reading skills); 4)
Keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan tersebut pada
dasarnya merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.
Pada kenyataannya keterampilan menulis memiliki peranan yang
sangat besar dalam kehidupan. Dalam kegiatan menulis, seseorang dituntut
untuk mampu menuangkan ide atau gagasan yang ada dalam pikirannya.
Dilihat dari ke empat keterampilan di atas, keterampilan menulis merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penguasaan akan kebahasaan, supaya gagasan atau ide yang ada dalam
pikirannya dapat dituangkan ke dalam bentuk kalimat yang efektif yang
membuat pembaca paham mengenai maksud dan tujuan dari penulisnya.
Tarigan (2008 : 4) mengatakan bahwa keterampilan menulis tidak akan
datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak
dan teratur. Wiyanto (2004 : 7) mengatakan bahwa menulis merupakan
kegiatan yang gampang-gampang susah untuk dikerjakan gampang kalau
sudah sering melakukannya dan susah apabila belum terbiasa. Sebagai
sebuah keterampilan maka dibutuhkan sebuah usaha yaitu terus belajar dan
berlatih. Oleh karena itu, guru harus memberikan latihan secara terus
menerus kepada siswa supaya keterampilannya dalam menulis dapat
berkembang, semakin sering berlatih, maka siswa akan terampil.
Keterampilan menulis yang dilakukan oleh siswa kelas V sekolah dasar
adalah menulis sebuah paragraf yang termuat dalam kompetensi inti 3 dan
kompetensi dasar 3.3 yaitu menguraikan isi teks paparan iklan tentang
ekspor impor sebagai kegiatan ekonomi antarbangsa dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku. Salah satunya adalah paragraf persuasif. Menulis
paragraf persuasif bukanlah hal yang sulit. Wiyanto (2004 : 68) mengatakan
bahwa paragraf persuasif merupakan paragraf yang membujuk pembaca
supaya mau mengikuti kehendak dari penulis. Sebagai salah satu materi
pelajaran yang harus dikuasai oleh setiap siswa maka, pembelajaran menulis
perlu disampaikan dengan menggunakan metode – metode yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
supaya tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dan juga siswa
dapat mencapai standar kompetensi dari pembelajaran menulis itu sendiri.
Siswa mampu mengungkapkan ide, gagasan, informasi, dan pengalaman
secara tertulis dalam sebuah paragraf persuasif yang mampu membujuk
pembaca dari tulisan tersebut.
Pada kenyataannya menulis merupakan kegiatan yang kurang diminati
oleh siswa. Siswa menganggap bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan
yang paling membosankan karena pada saat menulis siswa kesulitan untuk
menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Siswa terlihat
pasif dalam mengikuti pelajaran, minat belajar siswa terlihat rendah karena
pembelajaran menulis kurang diminati, dan pemahaman siswa terhadap
pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis paragraf persuasif juga
kurang maksimal sehingga menyebabkan siswa kurang terampil dalam
menciptakan suatu paragraf persuasif. Oleh karena beberapa permasalahan
yang disampaikan di atas, seringkali guru dibuat kewalahan bahkan risau
dan hampir putus asa menangani permasalahan yang dijumpainya dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis paragraf
persuasif.
Beberapa permasalahan yang dikemukakan di atas, juga dialami oleh
siswa – siswi kelas V SDN Condongcatur pada saat mengikuti pembelajaran
menulis. Berdasarkan hasil kegiatan observasi yang dilakukan pada hari
Sabtu, 1 Juni 2017 di SDN Condongcatur, keterampilan menulis paragraf
persuasif siswa kelas V SDN Condongcatur masih sangat rendah dan jauh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dari harapan. Hal ini terlihat dari hasil penilaian, dari 27 siswa hanya 12
siswa yang sudah tuntas dengan nilai rata-rata 71,18 dan jika dilihat
persentasenya maka hanya 44,44% siswa saja yang sudah terampil dalam
menulis paragraf persuasif. Ada 6 aspek penilaian yang digunakan untuk
mengukur keterampilan menulis yang diadopsi dan dikembangkan dari
Sutama (2016: 66) yaitu 1) Kesesuaian isi; 2) Penanda persuasi; 3)
Kreativitas; 4) Struktur kalimat; 5) Ejaan dan tanda baca; 6) Kebersihan dan
kerapihan. Keterampilan menulis paragraf persuasif yang jauh dari harapan
tersebut mengakibatkan rendahnya minat belajar siswa dalam pelajaran
Bahasa Indonesia karena siswa kurang terampil dalam menulis paragraf
persuasi. Dari hasil observasi yang dilakukan terdapat 7 siswa yang
menunjukkan tidak berminat mengikuti pembelajaran dengan persentase
25,92%. Rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dibuktikan
dengan kepasifan mereka dalam mengikuti pelajaran, kurang respon dalam
menanggapi materi pelajaran bahkan ada beberapa siswa yang terlihat
mengantuk, melamun, dan sibuk dengan kegiatannya masing – masing. Hal
tersebut terjadi dikarenakan guru kurang dapat melibatkan siswa dalam
pembelajaran menulis dan model pembelajaran yang digunakan kurang
dapat membantu siswa dalam menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan.
Beberapa permasalahan yang dirumuskan dari hasil observasi juga
dibenarkan oleh guru wali kelas. Wali kelas mengatakan keterampilan siswa
dalam menulis sebuah paragraf terkhusus paragraf persuasif masih belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
maksimal, selain itu minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa
Indonesia juga sangat rendah.
Permasalahan yang terjadi di SDN Condongcatur harus dicarikan solusi
atau jalan keluar. Keterampilan menulis merupakan kompetensi wajib yang
harus dikuasai oleh siswa secara matang. Memang tidak semua siswa di
kelas V SDN Condongcatur mengalami masalah yang sama. Ada yang
lancar dalam menulis paragraf persuasif dan ada yang masih belum lancar.
Ketidaklancaran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1)
kesulitan siswa dalam menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk
tulisan, (2) kurangnya kemampuan siswa dalam mengembangkan paragraf,
(3) guru kesulitan dalam membangun minat siswa pada pembelajaran
bahasa Indonesia, dan (4) kurangnya kemampuan siswa dalam menguraikan
paragraf melalui pengalaman sehari – hari. Apabila semua siswa mampu
menghubungkan dan menguraikan materi khususnya dalam menulis
paragraf persuasif dengan konteks kehidupan sehari – hari maka siswa akan
lebih terampil dalam menulis paragraf tersebut. Untuk itu, peneliti bersama
dengan guru memberikan alternatif jalan keluar dengan menerapkan
pendekatan konstektual guna mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh
siswa kelas V SD Negeri Condongcatur.
Menurut Suhana (2014: 67) pendekatan konstektual adalah konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa. Dengan konsep tersebut diharapkan siswa
dapat memaknai setiap pembelajaran yang diterimanya dan minat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dalam belajar dapat meningkat karena siswa akan diajak untuk terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih berkesan
dan tidak monoton. Adapun ciri – ciri pembelajaran konstektual menurut
Suhana (2014: 68) adalah sebagai berikut, (a) kerja sama antara siswa dan
guru, (b) saling membantu antara siswa dan guru, (c) belajar dengan
bergairah, (d) bergelut dengan ide – ide, (e) menggunakan multimedia dan
sumber belajar, (f) sharing bersama teman, (h) siswa aktif dan guru kreatif,
(i) cara belajar siswa aktif, dan (j) melibatkan tujuh komponen utama
pembelajaran efektif yakni : konstruktivisme (Constructivism), bertanya
(Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning
Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic
Assessment). Alasan dipilihnya pendekatan kontekstual ini adalah, bahwa
melalui pendekatan kontekstual: (1) situasi proses pembelajaran akan lebih
kondusif, karena siswa akan terlibat secara penuh dalam kegiatan
pembelajaran, (2) Guru tidak menggunakan metode konvensional, hal
tersebut akan memicu minat siswa dalam pembelajaran, (3) guru akan
termotivasi untuk melakukan inovasi – inovasi dalam mengembangkan
media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran.
Di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual,
hendaknya perlu didukung dengan media pembelajaran yang dapat
merangsang siswa untuk mampu mengkaitkan materi pelajaran yang sedang
dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari. Salah satu media yang
dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
persuasif adalah media iklan. Penggunaan media iklan dalam penyampaian
pembelajaran bertujuan untuk mendorong siswa lebih terampil dalam
membuat kata-kata ajakan yang dapat membujuk pembacanya melalui
sebuah iklan. Wiyanto (2004 : 43) mengatakan bahwa iklan merupakan
salah satu contoh wacana persuasi yang paling mudah ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa akan lebih mudah dalam menulis paragraf
persuasif karena mereka dapat mengamati contoh-contoh iklan yang
merupakan contoh dari wacana persuasif yang dapat ditemukan di
lingkungan sekitar mereka sehingga minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran bahasa Indonesia juga akan meningkat.
Berdasarkan hasil observasi untuk mengamati keadaan siswa serta
kelebihan dari pendekatan kontekstual maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dan diberi judul
“Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi Dan Minat Dengan
Pendekatan Kontekstual Pada Materi Media Iklan Siswa Kelas V SDN
Condongcatur Tahun Ajaran 2017/2018”.
B. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini ialah upaya dalam peningkatan
keterampilan menulis paragraf persuasif dan minat siswa dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Tindakan yang dipakai dalam penelitian ini
ialah menggunakan pendekatan kontekstual pada materi media iklan.
Keterampilan menulis siswa diukur melalui enam aspek penilaian dan minat
siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang diteliti pada penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tampak dalam empat indikator yaitu: 1) siswa berantusias mengikuti
pelajaran; 2) tidak bersungut-sungut ketika mengikuti pelajaran; 3) tertarik
dengan materi pelajaran yang disampaikan; dan 4) memperhatikan pelajaran
dengan sungguh-sungguh. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas
V SDN Condongcatur semester 1 tahun ajaran 2017/2018.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana proses penerapan pendekatan kontekstual dalam upaya
meningkatkan keterampilan menulis paragraf persuasif dan minat siswa
pada materi media iklan dalam pelajaran bahasa Indonesia di kelas V
SDN Condongcatur ?
2. Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan
keterampilan menulis paragraf persuasif pada materi media iklan
pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Condongcatur ?
3. Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat
siswa pada materi media iklan mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V
SDN Condongcatur ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui proses penerapan pendekatan kontekstual dalam
upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf persuasif dan minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
siswa pada materi media iklan dalam pelajaran bahasa Indonesia di kelas
V SDN Condongcatur.
2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis paragraf persuasif
pada materi media iklan pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN
Condongcatur dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
3. Untuk mengetahui peningkatan minat siswa pada materi media iklan
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN Condongcatur dengan
menggunakan pendekatan kontekstual.
E. Definisi Operasional
Berikut adalah beberapa definisi operasional dalam penelitian ini.
1. Keterampilan menulis adalah kegiatan atau proses penuangan ide atau
gagasan ke dalam bentuk tulisan yang disampaikan dengan
menggunakan bahasa tulis yang mudah dipahami oleh pembacanya.
2. Paragraf persuasif adalah bentuk tulisan yang bertujuan untuk
mempengaruhi atau membujuk pembaca untuk mau mengikuti
kehendak penulisnya.
3. Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah
kepada situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi
kepuasan dan memiliki kecenderungan untuk tetap memperhatikan
suatu objek tertentu.
4. Pendekatan kontekstual adalah proses pembelajaran yang berusaha
untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mampu mengaitkan hubungan antara materi yang dipelajari dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.
5. Media iklan adalah sebuah media yang berisi wacana persuasif yang
dapat ditemui di lingkungan masyarakat.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru supaya dapat menggunakan media
pembelajaran pada saat mengajar dan guru juga dapat menerapkan
model pembelajaran yang menarik minat siswa.
2. Bagi Siswa
Membantu siswa untuk lebih terampil dalam kegiatan tulis menulis
terkhusus dalam menulis paragraf persuasif dan meningkatkan minat
siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia di kelas.
3. Bagi Peneliti
Mampu mengembangkan wawasan atau pengetahuan baru tentang
peningkatan keterampilan menulis dan minat siswa dalam pelajaran
bahasa Indonesia melalui pendekatan kontekstual.
4. Bagi Sekolah
Laporan penelitian yang dilaporkan kepada sekolah dapat dijadikan
suatu bacaan yang bermanfaat dan memberikan wawasan bagi para guru
untuk menerapkan model pembelajaran yang lebih menarik minat siswa
untuk giat dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi kajian pustaka, penelitian yang terdahulu atau relevan,
kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
1. Keterampilan Menulis
a. Definisi Menulis
Setiap manusia mempunyai keterampilan yang alamiah untuk
menyampaikan ide, gagasan atau buah pemikirannya kepada orang lain. Hal
tersebut dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan seperti ke dalam
bentuk artikel, puisi, pantun, ataupun ke dalam sebuah karangan. Melalui
kegiatan menulis, penulis akan menyampaikan maksud atau menberikan
informasi dan pengetahuan untuk pembaca melalui hasil tulisannya.
Suyanto (2016: 44) menyatakan bahwa kelebihan dari ragam bahasa tulis
ditandai dengan (1) penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide, (2)
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, dan (3) tidak terkait
dengan kondisi dan waktu seperti ragam bahasa lisan.
Abidin (2013: 181) mengemukakan bahwa menulis adalah sebuah
proses berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dan
pembacanya. Wiyanto (2004: 2) menyatakan bahwa menulis mempunyai
arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Dalman (2016: 3)
menyatakan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
penyampaian pesan atau informasi secara tertulis kepada pihak lain dengan
menggunakan bahasa tulis. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur
yaitu penulis sebagai penyampai pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan
pembaca. Menulis merupakan sebuah proses yang mencakup beberapa
tahap, yaitu tahap persiapan, tahap penulisan dan tahap revisi. Karena
menulis merupakan suatu proses, maka untuk dapat dikatakan terampil
dalam kegiatan menulis dibutuhkan latihan yang sungguh – sungguh dan
terus menerus. Tarigan (1993: 24) mengatakan bahwa keterampilan menulis
tidak terjadi secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek
yang teratur.
Berdasarkan pendapat di atas, menulis adalah kegiatan atau proses
penuangan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan yang ditujukan oleh
penulis kepada pembacanya. Supaya siswa dapat terampil dalam penuangan
ide atau gagasan kedalam bentuk tulis diperlukan latihan yang sungguh –
sungguh dan dilakukan secara terus – menerus.
b. Prinsip – prinsip Pembelajaran Menulis
Brown (dalam Abidin, 2013: 192) mengemukakan prinsip – prinsip
pembelajaran menulis adalah sebagai berikut :
1) Pembelajaran menulis harus merupakan pelaksanaan praktik
menulis yang baik. Guru harus membiasakan siswa menulis
dengan mempertimbangkan tujuan, memperhatikan pembaca,
menyediakan waktu yang cukup untuk menulis, menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
teknik dan strategi menulis yang tepat, dan melaksanakan
menulis sesuai dengan tahapan penulisan.
2) Pembelajaran menulis harus dilaksanakan dengan
menyeimbangkan antara proses dan produk.
3) Pembelajaran menulis harus memperhitungkan latar belakang
budaya literasi siswa.
4) Pembelajaran menulis harus senantiasa dilaksanakan dengan
menggabungkan antara membaca dan menulis.
5) Pembelajaran menulis harus dilaksanakan dengan menerapkan
kegiatan menulis otentik seoptimal mungkin. Menulis otentik
adalah menulis yang bermakna bagi siswa sekaligus dibutuhkan
siswa dalam kehidupannya sehari – hari.
6) Pembelajaran menulis harus dilaksanakan dalam tiga tahapan
yakni tahap pramenulis, tahap menulis, dan tahap pasca menulis.
c. Tahap Pembelajaran Menulis
Abidin (2012: 197-205) mengemukakan bahwa menulis terdiri dari
tiga tahapan yakni tahap pramenulis, tahap menulis dan tahap pascamenulis.
Tahap pramenulis adalah tahapan yang dilakukan siswa untuk
mempersiapkan diri dalam menulis. Tahap menulis adalah tahapan tempat
siswa secara langsung melaksanakan praktik menulis. Tahap pasca menulis
adalah tahapan yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk
memperbaiki hasil tulisannya dan pada akhirnya memberikan kesempatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
bagi siswa untuk mempublikasikan produk tulisan yang dihasilkannya.
Ketiga tahapan tersebut selanjutnya diuraikan sebagai berikut :
1) Tahap Pramenulis
a) Siswa menentukan topik dan mengumpulkan informasi
Pada tahap ini siswa menentukan topik dan sekaligus
mengumpulkan informasi tentang topik tersebut. Hasil kegiatan
ini merupakan ide pokok yang akan dikembangkan menjadi
sebuah karangan. Aktivitas yang dapat dilakukan sangat
beragam seperti pengamatan ke luar kelas, wawancara dengan
narasumber, membaca berbagai teks, dan curah pendapat.
b) Siswa menentukan maksud dan tujuan penulisan
Pada tahap ini siswa menentukan maksud dan tujuan penulisan.
Penentuan maksud dan tujuan ini sangat penting karena akan
menentukan jenis tulisan yang dibuatnya.
c) Pada tahap ini, siswa mulai membuat kerangka karangan.
Kerangka yang dibuat bisa kerangka kalimat, kerangka kata
kunci, ataupun kerangka topik terstruktur. Model kerangka yang
dipakai bisa kerangka biasa ataupun menggunakan peta konsep.
2) Tahap Menulis
Pada tahap ini, siswa mulai mengembangkan kerangka karangan
menjadi draf karangan. Selama menulis siswa disarankan terus
mengikuti arus berpikirnya sehingga ia tidak boleh membaca,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
memperbaiki tulisannya sebelum selesai. Dengan kata lain siswa
harus siswa harus mengabaikan kesalahannya untuk sementara.
3) Tahap Pascamenulis
a) Revisi
Pada tahap ini, siswa akan mulai memperbaiki kesalahan
penulisannya. Yang telah dikoreksi secara individu, oleh
bantuan teman ataupun gurunya.
b) Pengeditan
Pada tahap ini secara individu atau dengan bantuan
temannya ataupun guru mengoreksi dan memperbaiki tulisan
khususnya dalam hal penggunaan ejaan, kejelasan tulisan,
kesalahan format, dan kesalahan – kesalahan mekanis lainnya.
c) Pembacaan profesional
Pada tahap ini siswa akan mengoreksi ulang untuk
memastikan bahwa seluruh tulisannya telah diperbaiki dan yakin
tidak ada lagi kesalahan di dalamnya.
d) Publikasi
Pada tahap ini siswa akan mempublikasikan atau
menampilkan hasil tulisannya sesuai dengan ketentuan yang
telah dibuat oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Paragraf
a. Definisi Paragraf
Wiyanto (2004: 15) mengemukakan bahwa paragraf adalah
sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama
menjelaskan satu unit pokok kalimat. Suyanto (2016: 67) menyatakan
bahwa paragraf merupakan seperangkat kalimat yang tersusun secara logis
dan sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan
dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
Menurut Dalman (2016: 54) paragraf adalah rangkaian dari beberapa
kalimat dan harus memiliki kesatuan gagasan yang diungkapkannya
sehingga pembacanya mudah memahami maksud dari tulisan atau informasi
yang ada. Suatu paragraf harus memuat sebuah ide pokok dan beberapa ide
penjelas yang saling berkaitan.
Menurut pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa paragraf merupakan sekelompok kalimat yang tersusun secara logis
dan sistematis sehingga pembaca mudah memahami maksud dari tulisan
atau informasi yang disampaikan.
b. Ciri Paragraf
Suyanto (2015: 67) mengemukakan beberapa ciri atau karakteristik
paragraf. Ciri atau karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau umumnya
paragraf tersusun dari sejumlah kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Paragraf adalah satu kesatuan yang koheren atau saling
berhubungan.
3) Paragraf merupakan ekspresi dari pikiran yang dituangkan ke dalam
bentuk tulisan.
4) Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.
c. Jenis-jenis Paragraf
Berdasarkan tujuan dan sifatnya, paragraf dibedakan menjadi lima
macam, yaitu paragraf deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi. Berikut ini adalah jenis-jenis paragraf yang dikemukakan oleh
Nasucha, dkk (2009: 49)
1) Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan memberikan
kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan , tempat, peristiwa,
dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis kepada
pembacanya.
2) Paragraf narasi adalah paragraf yang bertujuan mengisahkan atau
menceritakan tentang suatu kejadian. Perbedaan paragraf narasi
dengan paragraf deskripsi adalah pada narasi biasanya
mementingkan urutan kejadian atau peristiwa dan biasanya ada
tokoh yang diceritakan.
3) Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan,
menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan
menerangkan mengenai sesuatu tanpa disertai dengan ajakan atau
desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4) Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk
menyampaikan pendapat atau opini tertulis kepada pembaca.
5) Paragraf persuasi adalah paragraf yang digunakan untuk
menyampaikan pendapat yang disertai dengan bukti, alasan, atau
contoh guna meyakinkan pembacanya kemudian diikuti dengan
ajakan, bujukan, rayuan, atau saran kepada pembaca. Perbedaan
antara persuasi dengan argumentasi terletak pada sasaran yang ingin
dituju oleh paragraf tersebut. Argumentasi menitikberatkan pada
logika pembaca, sedangkan persuasi pada emosi atau perasaan
pembaca walaupun tidak melepaskan logika.
3. Persuasi
a. Definisi Persuasi
Persuasi berasal dari kata verba to persuade (Ing), yang artinya
membujuk atau menyarankan. Paragraf persuasi merupakan kelanjutan dari
paragraf argumentasi. Persuasi mula-mula memaparkan gagasan yang
menyertakan sebuah alasan untuk meyakinkan pembacanya. Kemudian
diikuti dengan ajakan atau rayuan kepada pembaca agar mau mengikuti
kehendak penulis, Wiyanto (2004: 68). Perbedaan paragraf argumentasi
dengan paragraf persuasi terletak pada sasarannya. Paragraf argumentasi
menyasar pada benar salahnya sebuah gagasan atau pendapat sedangkan
paragraf persuasi menyasar pembaca agar mau mengikuti kehendak penulis.
Rani, dkk (2006: 42) mengatakan bahwa persuasi merupakan sebuah
wacana yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sesuai yang diharapkan penulis. Natawidjaja (1979: 75) mengatakan bahwa
persuasi adalah paparan pengyakinan, supaya orang tertarik minatnya
sehingga mengikuti jejaknya.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan beberapa ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa persuasi merupakan salah satu jenis paragraf yang
bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca untuk mau mengikuti
kehendak penulis melalui tulisannya.
b. Ciri-ciri Persuasi
Menurut Suparno dan Yunus (dalam Dalman, 2016: 147), ciri-ciri
karangan persuasi adalah sebagai berikut:
1) Harus menimbulkan kepercayaan pendengar atau pembacanya.
2) Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
3) Harus menciptakan penyesuaian melalui kepercayaan antara
pembicara atau penulis dan yang diajak berbicara atau pembaca.
4) Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan
tercapai.
5) Harus ada fakta dan data secukupnya.
c. Syarat-syarat Persuasi
Menurut Suparno dan Yunus (dalam Dalman, 2016: 147), ada beberapa
syarat-syarat menulis persuasi antara lain:
1) Penulis harus mampu meyakinkan pendapatnya kepada orang lain.
2) Kemampuan pembicara mengendalikan emosi. Hal ini akan
mendukung keputusan yang diambilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Diperlukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung
kebenarannya.
4) Adanya unsur ajakan kepada pembaca agar mau mengikuti
kehendak penulis.
d. Macam-macam Persuasi
Menurut Yunus (dalam Dalman 2016: 151), ada beberapa macam
persuasi ditinjau dari medan pemakaiannya. Dari segi ini, wacana persuasi
dibagi menjadi empat macam, yaitu:
1) Persuasi politik
Persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-
orang yang berkecimpung dalam dunia politik
2) Persuasi Pendidikan
Persuasi pendidikan digunakan dalam dunia pendidikan oleh
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
3) Persuasi Propaganda
Pada dasarnya objek yang ditampilkan dalam persuasi
propaganda adalah informasi. Persuasi propaganda sering dipakai
dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye bisa berupa informasi dan
ajakan. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau
pendengar menuruti ajakan dari kampanye tersebut.
4) Persuasi Advertensi/Iklan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar
menjadi senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang
atau memakai jasa yang ditawarkan. Persuasi iklan yang baik adalah
persuasi yang mampu dan berhasil merangsang konsumen membeli
barang yang ditawarkan.
4. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Arsyad (2014: 10) media pembelajaran segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam
belajar. Soeparno (1987: 4) menyatakan bahwa media merupakan alat yang
dipakai sebagai saluran untuk mengkomunikasikan informasi dari sumber
informasi kepada si penerima informasi. Mufarrokah (2009: 102)
menyatakan bahwa media adalah pengantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar
sehingga dapat mempermudah siswa dalam menerima dan menyerap materi
pembelajaran dalam proses belajar.
b. Jenis-jenis Media
Sesuai dengan karakteristik atau ciri khas dari suatu media, media
pendidikan yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dibedakan menjadi 3 sesuai yang dikemukakan Mufarrokah (2009: 103-
104), yaitu;
1) Media grafis adalah termasuk media visual, artinya media-media
yang dalam menyalurkan pesan ajaran melalui indera pengelihatan.
Adapun yang termasuk jenis media grafis diantaranya adalah:
gambar atau foto, sketsa atau gambar sederhana, diagram atau
skema, bagan, poster, dan lain-lain.
2) Media audio adalah jenis media pendidikan yang dalam
menyalurkan pesan-pesan ajaran (pengajaran) berkaitan dengan
indera pendengaran. Beberapa jenis media yang dapat digolongkan
ke dalam media audio diantaranya: radio/tape recorder, piringan
hitam, dan lain-lain.
3) Media Proyeksi Diam, yaitu media pendidikan dimana pesan yang
disampaikan menggunakan alat proyektor agar dapat dilihat. Media
ini mempunyai persamaan dengan media grafis dalam menyajikan
rangsangan visual. Perbedaannya, pada media grafis siswa dapat
langsung berinteraksi dengan pesan media, sedang pada media
proyeksi pesan tersebut harus diproyeksikan lebih dahulu dengan
proyektor agar dapat dilihat. Contoh dari media proyeksi ini antara
lain; film bingkai (slide), film rangkai, Overhead Proyektor (OHP),
televisi, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Fungsi Media Pembelajaran
Adapun fungsi media pembelajaran dalam hubungannya dengan proses
belajar mengajar menurut Mufarrokah (2009: 110-111) antara lain;
1) Melalui media pengajaran melalui benda perantara (gambar,
potret, slide) siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata
tentang peristiwa atau benda-benda bersejarah.
2) Media pembelajaran memungkinkan siswa mengamati
benda/peristiwa yang sukar dikunjungi dengan alasan karena
tempatnya jauh, berbahaya, atau karena terlarang. Misalnya,
tentang kehidupan buaya di hutan yang dapat diamati melalui
film atau rekaman radio.
3) Media pembelajaran memungkinkan siswa memperoleh
gambaran yang jelas tentang benda/masalah yang sukar diamati
secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan.
Misalnya, dengan menggunakan slide/film/mikroskop siswa
dapat mengetahui tentang bakteri.
4) Media pembelajaran memungkinkan siswa untuk menjangkau
audio yang besar jumlahnya. Dengan tv atau radio, ratusan siswa
dapat mengikuti pembelajaran yang disajikan oleh guru dalam
waktu yang sama.
5) Media memperlihatkan secara cepat suatu proses yang
berlangsung lama dan lambat, seperti proses perkembangan
janin dalam rahim yang ditunjukkan dalam slide video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
6) Dengan media pembelajaran dapat mengatasi sikap pasif siswa.
Bila digunakan dengan tepat dan bervariasi. Dalam hal ini media
berfungsi untuk;
a) Menimbulkan/meningkatkan semangat belajar.
b) Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan
kenyataan dan lingkungan.
c) Siswa dapat belajar sendiri-sendiri melalui media sesuai
dengan minat dan kemampuannya.
5. Media Iklan
a. Pengertian Iklan
Wright (dalam Mulyana, 2005: 64) menjelaskan bahwa iklan
merupakan proses komunikasi yang mempunyai kekuatan penting sebagai
sarana pemasaran, membantu layanan, serta gagasan, dan ide-ide melalui
saluran tertentu dalam bentuk informasi yang bersifat persuasif. Morrisan
(2010: 18) mendefinisikan iklan sebagai bentuk sarana yang digunakan
seseorang untuk mempromosikan sesuatu (barang/jasa). Sebuah iklan
dibuat untuk menarik perhatian dan minat seseorang untuk
membeli/menggunakan suatu produk barang atau jasa yang ditawarkan.
Bovee (dalam Burhan, 2011: 108) mendeskripsikan iklan sebagai sebuah
proses komunikasi. Proses komunikasi tersebut terjadi ketika seorang
individu menciptakan ide yang dikomunikasikan dan audiens memberi
respon serta memberi masukan terhadap ide-ide baru dalam proses
komunikasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa iklan adalah sebuah sarana pemasaran yang digunakan untuk
mempromosikan produk atau jasa melalui saluran tertentu dalam bentuk
informasi yang bersifat persuasif.
b. Jenis-jenis Iklan
Belch & Belch (dalam Morissan, 2010: 20-21) menguraikan tipe
atau jenis iklan sebagai berikut:
1) Iklan Nasional
Pemasang iklan adalah perusahaan besar dengan produk
yang tersebar secara nasional atau di sebagian besar wilayah suatu
negara. Tujuan dari pemasangan iklan berskala nasional ini adalah
untuk menginformasikan atau mengingatkan konsumen kepada
perusahaan atau merek yang diiklankan beserta berbagai fitur atau
kelengkapan yang dimiliki dan juga keuntungan, manfaat,
penggunaan, serta menciptakan atau memperkuat citra produk
bersangkutan sehingga konsumen akan cenderung membeli produk
yang diiklankan itu.
2) Iklan Lokal
Iklan lokal cenderung untuk menekankan pada insentif tertentu,
misalnya harga yang lebih murah, waktu operasi yang lebih lama,
pelayanan khusus, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3) Iklan Primer dan Selektif
Iklan primer dirancang untuk mendorong permintaan terhadap suatu
jenis produk tertentu atau untuk keseluruhan industri.
4) Iklan antar-Bisnis
Iklan antar bisnis adalah iklan dengan target kepada satu atau
beberapa individu yang berperan mempengaruhi pembelian barang
atau jasa industri untuk kepentingan perusahaan di mana para
individu itu bekerja.
5) Iklan Profesional
Iklan profesional adalah iklan dengan target kepada para pekerja
profesional seperti dokter, pengacara, pengusaha, dan sebagainya
untuk mendorong mereka menggunakan produk perusahaan dalam
bidang pekerjaan mereka.
6) Iklan Perdagangan
Tujuan iklan semacam ini adalah untuk mendorong para anggota
saluran untuk memiliki, mempromosikan, serta menjual kembali
merek produk tertentu kepada para pelanggannya.
6. Pengertian Minat
Suyono dan Hariyanto (2015: 177) menyatakan bahwa minat adalah
suatu kecenderungan yang tetap untuk menaruh perhatian serta menyukai
beberapa kegiatan atau bahan ajar tertentu. Slameto (2010: 180)
menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Djamarah (2008:
132) menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang
berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara
konsisten dengan rasa senang.
Dari pendapat beberapa ahli di atas, minat adalah suatu
kecenderungan yang tetap untuk mengenang dan memperhatikan suatu
aktivitas dengan rasa senang.
a. Ciri – ciri siswa yang berminat dalam belajar
Slameto (dalam Suyono dan Hariyanto, 2015 : 177) menyatakan
bahwa ciri – ciri siswa yang berminat dalam belajar adalah sebagai berikut:
1) mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus – menerus; 2) Ada rasa suka
dan senang pada sesuatu yang diminati; 3) Memperoleh suatu kebanggaan
dan kepuasan pada sesuatu yang diminati, ada rasa ketertarikan pada sesuatu
aktivitas – aktivitas yang diminati; 4) lebih menyukai suatu hal yang
menjadi minatnya dari pada yang lainnya; 5) Dimanifestasikan melalui
partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
b. Jenis – jenis minat
Safran (dalam Sukardi, 2003) mengklasifikasikan minat menjadi
empat jenis yaitu : 1) Manifest Interest, minat yang disimpulkan dari
keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu; 2) Expressed Interest,
minat yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukkan apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
seseorang itu menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau aktivitas; 3)
Inventoried Interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau
daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan kenyataan; 4) Tested
Interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau keterampilan
dalam suatu kegiatan.
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa
Slameto (2010: 182) mengemukakan bahwa faktor – faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa yaitu: 1) faktor intern yang terdiri dari
faktor jasmaniah dan faktor psikologi; 2) faktor ekstern yang terdiri dari
faktor keluarga dan faktor sekolah.
d. Indikator minat belajar
Slameto (2010: 180) mengungkapkan bahwa minat sebagai
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan terus – menerus yang
disertai rasa senang. Sujanto (2004: 86) mengungkapkan bahwa minat
sebagai sesuatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir
dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut mengidentifikasikan bahwa minat
dicirikan dengan rasa suka, rasa tertarik, atau rasa senang sebagai bentuk
ekspresi terhadap sesuatu yang diminati. Djamarah (2008: 134)
mengungkapkan bahwa minat dapat diekspresikan anak didik melalui: 1)
pernyataan suka terhadap sesuatau daripada yang lainnya; 2) berpartisipasi
secara aktif dalam kegiatan yang diminati; serta 3) memberi perhatian yang
besar terhadap sesuatu yang diminati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, indikator minat pada
seseorang antara lain: 1) berantusias mengikuti pelajaran karena didasari
rasa suka, 2) tidak bersungut-sungut saat mengikuti pelajaran, 3) adanya
rasa ketertarikan terhadap materi pelajaran, dan 4) mampu memperhatikan
pelajaran yang sedang diikuti dengan sungguh-sungguh.
e. Perbedaan minat dengan bakat
Carter (2010: 1) mengungkapkan bahwa bakat adalah seberapa
mudah dan cepat seseorag dapat belajar di masa depan. Djamarah (2015:
196) mengungkapkan bahwa bakat ialah kemampuan bawaan yang
merupakan potensi dalam diri seseorang yang masih perlu dilatih atau
dikembangkan. Purwanto (2007: 25) menyatakan bahwa bakat adalah
kemampuan bawaan yang masih bersifat potensial. Dari beberapa pendapat
para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan faktor bawaan
dalam diri seseorang yang bersifat potensial yang masih perlu
dikembangkan. Sedangkan minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
mengenang dan memperhatikan suatu aktivitas dengan rasa senang. Jadi,
perbedaan minat dengan bakat yaitu bakat adalah sesuatu yang melekat pada
diri seseorang dan merupakan bawaan sejak lahir sedangkan minat adalah
rasa yang muncul dalam diri seseorang untuk dapat mengembangkan
seluruh potensi dan bakat yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
7. Pendekatan Konstektual
a. Pengertian Pendekatan Kontekstual
Menurut Amri (2013: 3) pendekatan dalam pembelajaran adalah
jalan atau arah yang ditempuh oleh guru ataupun siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang dilihat dari bagaimana suatu materi itu diajarkan
atau dengan kata lain sifat-sifat atau ciri khusus suatu pokok bahasan itu
diajarkan kepada siswa.
Seperti diketahui bahwa di dalam proses pembelajaran, seorang
anak akan belajar lebih baik apabila dihadapkan pada lingkungan belajar
yang alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika seorang anak mengalami
sendiri apa yang dipelajarinya, tidak hanya sekedar mengetahuinya. Di
dalam pendekatan konstektual ini, anak akan dilibatkan secara penuh dalam
proses pembelajaran sehingga diharapkan seorang anak dapat mendapatkan
pengalaman secara langsung dari proses pembelajaran yang telah
dilakukannya. Melalui pengalaman itu, tidak hanya aspek kognitif saja yang
berkembang, melainkan aspek afektif dan juga psikomotor.
Pembelajaran konstektual merupakan suatu proses pendidikan yang
holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi
yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks
kehidupan mereka sehari – hari (konteks pribadi, sosio, kultural), sehingga
siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat
diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/
konteks yang lain. Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
bertujuan membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki siswa dan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat, Suryono dan Hariyanto
(2015: 125). Serupa dengan hal tersebut, Nurhadi (dalam Rusman, 2012:
189) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan konsep
belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, pendekatan
konstektual adalah proses pembelajaran yang berusaha untuk melibatkan
siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa mampu mengaitkan
hubungan antara materi yang dipelajari dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari – hari.
1) Pandangan belajar menurut pendekatan kontekstual
Pendekatan belajar menurut pendekatan kontekstual meliputi proses
belajar, dan pentingnya lingkungan belajar. Adapun penjelasan dari
masing-masing bagian tersebut antara lain:
a) Proses Belajar
Menurut Suhana (2014 : 67) proses belajar diuraikan sebagai
berikut: (1) belajar tidak hanya menghafal melainkan juga
mengalami, dan harus mengkonstruksikan pengetahuan, (2) ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pengetahuan merupakan kumpulan fakta – fakta atau proposisi yang
integral, dan sekaligus dapat dijadikan keterampilan yang dapat
diaplikasikan, (3) siswa memiliki sikap yang berbeda dalam
menghadapi situasi baru dan dibiasakan belajar menemukan sesuatu
untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya, dan (4) belajar
secara kontinyu dapat membangun struktur otak sejalan dengan
perkembangan pengetahuan dan keterampilan yang diterima.
b) Pentingnya Lingkungan Belajar
Suhana (2014 :68) mengemukakan pentingnya lingkungan belajar
antara lain; (1) berpusat pada siswa sehingga memahami bagaimana
cara siswa menggunakan pengetahuan dan keterampilan baru, (2)
kerja sama kelompok siswa merupakan hal yang utama dalam
menumbuh kembangkan kebiasaan sharing dan team learning, dan (3)
penilaian begitu penting supaya memberikan feedback kepada siswa.
2) Prinsip Pendekatan Kontekstual
Prinsip Pendekatan Kontekstual menurut Suhana (2014: 69–70), yaitu :
a. Kesalingbergantungan (Intedependensi)
Prinsip ini membuat hubungan yang bermakna (making meaningful
connection) antara proses pembelajaran dengan konteks kehidupan
nyata, sehingga siswa berkeyakinan bahwa belajar merupakan aspek
yang esensial bagi kehidupan di masa datang.
Bekerja sama (collaborating) untuk membantu siswa belajar
secara efektif dalam kelompok. Prinsip ini menyatukan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pengalaman dari masing – masing siswa untuk mencapai standar
akademik yang tinggi (reaching high standards) melalui
pengidentifikasian tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya.
b. Perbedaan (Diferensiasi)
Prinsip ini mendorong siswa menghasilkan keberagaman, perbedaan, dan
keunikan. Terciptanya kemandirian dalam belajar (self-regulated
learning) yang dapat mengkonstruksi minat siswa untuk belajar mandiri
dalam konteks tim dengan mengkorelasikan bahan ajar dengan
kehidupan nyata, dalam rangka mencapai tujuan yang penuh makna
(meaningfullness).
Selain itu, penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran juga
dapat mendukung terciptanya berpikir kritis dan kreatif (critical and
creative thinking) di kalangan siswa dalam rangka pengumpulan,
analisis, dan sintesis data guna pemecahan masalah.
c. Pengaturan Diri
Prinsip pengaturan diri menyatakan bahwa proses pembelajaran diatur,
dipertahankan dan disadari oleh siswa sendiri dalam rangka
merealisasikan seluruh potensinya. Oleh karena itu, siswa harus
menerima tanggung jawab atas segala keputusan yang telah dibuatnya.
d. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)
Penggunaan penilaian autentik untuk menantang siswa agar dapat
mengaplikasikan berbagai informasi akademis baru dan keterampilannya
ke dalam situasi konstektual secara signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3) Komponen Pendekatan Konstektual
Rusman (2012 : 191) mengemukakan ciri khas dari pendekatan kontekstual
ditandai oleh tujuh komponen utama, yaitu : 1) Construktivism; 2) Inquiry; 3)
Questioning; 4) Learning Community; 5) Modelling; 6) Reflection; serta 7)
Authentic Assessment.
a) Konstruktivisme (Constructivism)
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir dalam pendekatan kontekstual,
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta,
konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus
membangun pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengetahuan yang nyata.
Oleh karena itu, dalam pendekatan kontekstual strategi yang digunakan untuk
membelajarkan siswa menghubungkan antara setiap konsep dengan kenyataan
merupakan unsur yang diutamakan dibandingkan dengan penekanan terhadap
seberapa banyak pengetahuan yang harus diingat oleh siswa.
b) Menemukan (Inquiry)
Kegiatan menemukan merupakan kegiatan inti dari pendekatan kontekstual,
melalui upaya menemukan akan memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan
keterampilan serta kemampuan – kemampuan lain yang diperlukan bukan
merupakan hasil dari mengingat seperangkat fakta – fakta melainkan siswa dapat
menemukannya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c) Bertanya (Questioning)
Kemampuan dan kebiasaan untuk bertanya menjadi karakteristik utama dalam
pendekatan kontekstual. Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang selalu diawali
dari bertanya. Oleh karena itu, bertanya merupakan strategi utama dalam
pendekatan kontekstual. Peran guru adalah sebagai fasilitator yang memfasilitasi
dan merangsang siswa untuk aktif bertanya dalam kegaiatan pembelajaran. Dalam
implementasinya, pertanyaan yang diajukan oleh guru atau siswa harus dijadikan
alat atau pendekatan untuk menggali informasi atau sumber belajar yang ada
kaitannya dengan kehidupan nyata. Rusman (2012: 95) menyatakan bahwa dengan
pengembangan bertanya produktivitas pembelajaran akan lebih tinggi karena
dengan bertanya, maka: 1) Dapat menggali informasi, baik administrasi maupun
akademik; 2) Mengecek pemahaman siswa; 3) Membangkitkan respon siswa; 4)
Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa; 5) Mengetahui hal – hal yang
diketahui siswa; 6) Memfokuskan perhatian siswa; 7) Membangkitkan lebih banyak
lagi pertanyaan dari siswa; dan 8) Menyegarkan kembali pengetahuan yang telah
dimiliki siswa.
d) Masyarakat Belajar (Learning Community)
Maksud dari masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk
melakukan kerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman – teman
belajarnya. Hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain
melalui berbagai pengalaman (sharing). Melalui sharing ini siswa akan terbiasa
berinteraksi dengan orang lain dan juga saling memberi dan menerima baik
informasi ataupun pengetahuan. Ketika siswa dibiasakan untuk memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pengalaman yang luas kepada orang lain, maka saat itu pula siswa akan
mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dari komunitas lain.
e) Pemodelan (Modelling)
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta tuntutan
siswa yang semakin berkembang dan beranekaragam, telah berdampak pada
kemampuan guru untuk dapat memenuhi kebutuhan siswa oleh karena itu, kini
guru bukan lagi satu – satunya sumber belajar bagi siswa karena dengan segala
kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki guru akan mengalami kesulitan atau
hambatan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
siswa yang cukup heterogen. Tahap pembuatan model dapat dijadikan alternatif
untuk mengembangkan pembelajaran agar harapan siswa dapat terpenuhi secara
menyeluruh.
f) Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru terjadi atau baru saja
dipelajari. Dengan kata lain, refleksi adalah berpikir ke belakang tentang segala
sesuatu yang telah dilakukan pada masa lalu, siswa memahami apa yang baru
dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan
atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.
g) Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
Muslich (dalam Sufanti, 2010:48) mengemukakan bahwa penilaian autentik
adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran atau
informasi tentang perkembangan pengalaman siswa. Penilaian autentik harus
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Oleh karena itu, penilaian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
diarahkan pada proses mengamati, menganalisis, dan menafsirkan data yang
terkumpul ketika proses belajar mengajar, bukan semata – mata pada hasil
pembelajaran.
4) Perbedaan Pembelajaran Konstektual dengan Pembelajaran Tradisional
Menurut Hosnan (2014: 268) perbedaan pembelajaran Kontekstual dengan
pembelajaran Tradisional dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Perbedaan pembelajaran Kontekstual dengan Tradisional
No Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Tradisional
1. Menyandarkan pada memori spasial
(pemahaman makna).
Menyandarkan pada hafalan.
2. Pemilihan informasi berdasarkan
kebutuhan siswa.
Pemilihan informasi ditentukan
oleh guru.
3. Siswa terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.
Siswa secara pasif menerima
pelajaran.
4. Pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan nyata/masalah yang
disimulasikan
Pembelajaran sangat abstrak dan
teoritis.
5. Selalu mengkaitkan informasi dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
Memberikan tumpukan informasi
kepada siswa sampai saatnya
diperlukan.
6. Cenderung mengintegrasikan beberapa
bidang.
Cenderung terfokus pada satu
bidang (disiplin) tertentu.
8. Perilaku dibangun atas dasar kesadaran. Perilaku dibangun atas dasar
kebiasaan.
Jadi, perbedaan pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran
tradisional terletak pada bagaimana seorang guru melibatkan siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
5) Pendekatan Konstektual dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam
kehidupan. Bahasa tulis dapat dijadikan sarana untuk berkomunikasi di
tengah lingkungan masyarakat oleh karena itu, pembelajaran keterampilan
menulis sangat dibutuhkan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan
siswa dalam kegiatan menulis. Namun, pada kenyataannya pembelajaran
menulis di sekolah – sekolah belum mendapat tempat yang cukup. Perhatian
akan kemampuan dan keterampilan siswa dalam menulis belum maksimal.
Guru berorientasi untuk melihat hasil tulisan siswa bukan berorientasi pada
proses siswa dalam menulis. Pada akhirnya, tujuan pembelajaran menulis
hanya mengarah pada pencapaian kemampuan menulis siswa.
Abidin (2013: 190) mengemukakan bahwa rendahnya kemampuan
siswa dalam menulis disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang
dominan adalah rendahnya peran guru dalam membina siswa agar terampil
menulis. Menulis merupakan suatu proses. Dengan menggunakan
pendekatan kontekstual, pembelajaran menulis akan dihubungkan sesuai
dengan kehidupan nyata yang dialami oleh siswa. Pembelajaran menulis
dikaitkan dengan konteks kehidupan siswa, agar memungkinkan mereka
belajar menerapkan isi pembelajaran dalam pemecahan problema yang
dihadapi dalam kehidupan sehari – hari.
Pembelajaran keterampilan menulis yang berorientasi pada proses
memiliki langkah – langkah yang dibagi dalam tiga langkah sebagai mana
yang telah disebutkan oleh Brown (dalam Abidin 2013: 194 -196) yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pramenulis, proses menulis, dan pascamenulis. Setiap pembelajaran
keterampilan menulis selalu mengarah kepada karakteristik dari pendekatan
kontekstual. Muslich (dalam Sufanti 2010: 44) menyebutkan ada tujuh
karakteristik dari pembelajaran kontekstual yakni; 1) pembelajaran yang
diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata,
2) pembelajaran memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
tugas – tugas yang bermakna, 3) memberikan pengalaman belajar yang
bermakna kepada siswa, 4) pembelajaran dilaksanakan melalui kerja
kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi, 5) pembelajaran memberikan
kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, bekerja sama, saling
memahami dengan mendalam, 6) pembelajaran yang melibatkan keaktifan
siswa, serta 7) pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Secara garis besar, penerapan pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran keterampilan menulis khususnya menulis persuasi dapat
dilaksanakan dengan langkah – langkah sebagai berikut: 1) guru dan siswa
terlebih dahulu bertanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari, 2)
guru membagi siswa ke dalam kelompok –kelompok yang beranggotakan
4-5 orang siswa, 3) guru memberikan tugas kepada siswa dengan terlebih
dahulu memberikan contoh, 4) siswa berdiskusi dengan teman satu
kelompoknya dengan cara memeriksa, mengoreksi dan memperbaiki
kesalahan temannya, dan 5) guru merefleksikan kegiatan hari itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
6) Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual
Adapun kelebihan dan kelemahan dari pendekatan kontekstual
menurut Hosnan (2014: 279) adalah sebagai berikut:
a) Kelebihan
- Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil karena siswa
dituntut untuk dapat menghubungkan antara pengalaman belajar
yang diterimanya dengan kehidupan nyata.
- Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan
penguatan konsep kepada siswa karena siswa dituntut untuk
menemukan pengetahuannya sendiri.
- Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat
yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik
maupun mental (dalam Krissandi, 2017: 94).
- Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa bukan hasil
pemberian dari guru (dalam Krissandi, 2017: 94).
b) Kelemahan
- Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi.
- Guru hanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan atau menerapkan ide-ide dan mengajak siswa agar
menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi-strategi
mereka sendiri untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Penelitian yang Relevan
Isdianti (2015) dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Model
Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi dengan Menggunakan Pendekatan
Kontekstual Pada Siswa Kelas V” berdasarkan hasil pembelajaran menulis
karangan persuasi dengan pendekatan kontekstual, kemampuan siswa dalam
menulis karangan persuasi mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari
pencapaian nilai yang diperoleh sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
Nilai rata-rata tes awal adalah 47,79 sedangkan nilai rata-rata tes akhir adalah
61,62. Relevansi dari penelitian ini yaitu penggunaan pendekatan kontekstual
dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis persuasi.
Dewi (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan
Siswa Dalam Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan Iklan Audio
Visual di Kelas III MIN 15 Bintaro”, berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa penggunaan media iklan audio visual mampu meningkatkan kemampuan
menulis paragraf persuasi sederhana. Relevansi dari penelitian ini dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penggunaan media iklan dalam
upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf persuasi.
Harti dan Marsudi (2015) dalam jurnal penelitiannya yang berjudul
“Penerapan Model CTL Untuk Meningkatkan Minat Belajar IPA Tentang
Gaya” kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan minat belajar IPA
tentang gaya pada siswa kelas V SDN Mintomulyo Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati Tahun 2014/2015. Relevansi penelitian ini dengan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
yang dilakukan oleh peneliti adalah penggunaan pendekatan kontekstual untuk
meningkatkan minat belajar siswa. Perbedaannya terletak pada mata pelajaran
yang diteliti.
Lestari (2009) dalam tesisnya yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Keterampilan Menulis Siswa dengan Pendekatan Kontekstual” penelitian ini
memperoleh hasil bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat
menulis siswa. Selain itu penerapan pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan keterampilan menulis siswa dari perolehan skor rata-rata
keterampilan menulis yaitu 64,00 menjadi 75,41. Relevansi penelitian ini
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada penerapan
pendekatan kontekstual yang digunakan dalam upaya meningkatkan
keterampilan menulis dan minat belajar siswa.
Keempat penelitian di atas pada dasarnya memiliki relevansi dalam hal
penelitian model pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran. Persamaan penelitian yang sudah ada tersebut dengan penelitian
yang akan dilakukan yaitu terletak pada penggunaan pendekatan kontekstual
dalam proses pembelajaran. Menurut hasil penelitian terdahulu yang telah
dilakukan, peneliti percaya bahwa penerapan pendekatan kontekstual pada
materi media iklan mampu untuk meningkatkan rendahnya keterampilan
menulis paragraf persuasi dan minat belajar siswa dalam Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Literature Map dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Gambar 2.1 di
bawah ini.
Gambar 2.1 Literature Map dengan penelitian
terdahulu
Isdianti. 2015.
Model Pembelajaran
Menulis Karangan
Persuasi dengan
Menggunakan
Pendekatan
Kontekstual Pada
Siswa Kelas V.
Harti dan Marsudi.
2015. Penerapan
Model CTL Untuk
Meningkatkan
Minat Belajar IPA
Tentang Gaya.
Dewi. 2015.
Peningkatan
Kemampuan Siswa
dalam Menulis
Paragraf Persuasi
Sederhana
Berdasarkan Iklan
Audio Visual di
Kelas III 15 Bintaro
Lestari. 2009.
Upaya
Meningkatkan
Keterampilan
Menulis Siswa
dengan
Pendekatan
Kontekstual
Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi dan Minat
Siswa Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Materi Media Iklan
Di Kelas V SDN Condongcatur Tahun Ajaran 2017/2018
Pendekatan
Kontekstual
Minat belajar
Paragraf
Persuasi
Keterampilan
Menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Kerangka Berpikir
Abidin (2013: 181) menyatakan bahwa menulis adalah proses
mengemukakan pendapat atas dasar masukan yang diperoleh penulis dari
berbagai sumber ide yang tersedia. Di dalam kegiatan menulis dibutuhkan
sebuah keterampilan. Keterampilan menulis yang diteliti adalah
keterampilan menulis paragraf persuasi, maka berdasarkan pengertiannya
menulis paragraf persuasi menurut Dalman (2016: 145) adalah salah satu
jenis paragraf yang berisi ajakan atau paparan data yang bersifat
meyakinkan sekaligus mempengaruhi atau membujuk pembacanya untuk
mengikuti kehendak penulisnya. Untuk mempermudah siswa dalam
mengembangkan keterampilan menulisnya dibutuhkan sebuah media
pembelajaran. Menurut Soeparno (1987: 1) media pembelajaran adalah
suatu alat yang dipakai sebagai sarana yang memudahkan siswa untuk
menerima pesan atau informasi dari suatu sumber dalam sebuah aktivitas
pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah media iklan. Menurut Mulyana (2005: 63) media iklan adalah sebuah
alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi tentang barang atau
jasa yang bersifat persuasif. Selain menggunakan media iklan, pembelajaran
yang disampaikan juga menggunakan pendekatan kontekstual. Menurut
Nurhadi (dalam Rusman, 2013: 189) pembelajaran kontekstual merupakan
konsep belajar yang dapat membantu guru mengkaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa yang mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Berdasarkan teori yang ada di atas tujuan penelitian terdiri dari
dua variabel, yaitu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis
paragraf persuasi dan minat belajar siswa. Dalam pengertiannya, menurut
Wiyanto (2004: 7) keterampilan menulis adalah usaha yaitu berlatih dan
belajar yang dilakukan secara terus menerus dalam kegiatan menulis. Selain
meningkatkan keterampilan menulis penelitian ini juga bertujuan untuk
meningkatkan minat belajar siswa. Menurut Slameto (2010: 180) minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Keterampilan menulis dan minat belajar
berkesinambungan karena saling terkait antara keduanya. Berikut kerangka
berpikir dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berikut uraian kerangka berpikir berdasarkan latar belakang
masalah:
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Kondisi awal keterampilan
menulis masih sangat rendah dan
pembelajaran yang disampaikan
oleh guru kurang menarik bagi
siswa sehingga minat siswa dalam
mengikuti pelajaran juga rendah
Siswa kelas V bisa lebih terampil
dalam menuangkan ide dan
gagasannya dalam bentuk tulisan
terkhusus untuk menulis paragraf
persuasi menulis dan berminat
mengikuti kegiatan pembelajaran
Kondisi Awal
Kondisi yang ideal
Penerapan pendekatan
kontekstual pada
materi iklan
Tindakan
Siswa lebih terampil dalam
menulis paragraf persuasi dan
berminat dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Hasil yang diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, dapat
diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut :
1. Upaya peningkatan keterampilan menulis paragraf persuasi dan
minat siswa kelas V SDN Condongcatur dengan menggunakan
pendekatan kontekstual pada materi media iklan melalui 7 langkah.
2. Penggunaan pendekatan kontekstual pada materi media iklan dapat
meningkatkan keterampilan menulis paragraf persuasi siswa kelas
V SDN Condongcatur.
3. Penggunaan pendekatan kontekstual pada materi media iklan dapat
meningkatkan minat belajar siswa kelas V SDN Condongcatur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada Bab III ini membahas tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis
penelitian, setting penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data, indikator
keberhasilan, dan jadwal penelitian. Hal di atas yang secara teknik digunakan untuk
penelitian ini.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dikenal juga dengan istilah
Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas merupakan
kegiatan ilmiah yakni proses berpikir yang sistematis dan empiris dalam
upayanya memecahkan masalah dalam proses pembelajaran yang dihadapi
oleh guru, Sanjaya (2009: 13-14). Pada umumnya penelitian ini dilakukan
oleh guru kelas dengan tujuan untuk menjawab atau mencari solusi atas
masalah yang ditemukan pada saat proses pembelajaran. Penelitian
Tindakan Kelas juga dapat digunakan untuk menyempurnaan atau
memperbaiki praktik mengajar di kelas.
Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart. Menurut
Kusumah dan Dwitagama (2009: 20-21) penelitian ini terbagi menjadi II
siklus di mana setiap siklusnya melalui tahap perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Secara umum alur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini digambarkan oleh
Kemmis dan Mc.Taggart sebagai berikut : (1) Rencana tindakan, (2)
Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, serta (4) Refleksi dan evaluasi untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto (2010: 17)
Keterangan :
Model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis
dan Mc. Taggart seperti pada gambar di atas penelitian terdiri dari dua
siklus. Tiap siklus dimulai dari rencana (planning), kemudian tindakan
(acting), dilanjutkan dengan observasi (observing) dari tindakan yang telah
dilakukan dan yang terakhir refleksi (refelection).
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS I
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
SIKLUS II
SIKLUS ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Perencanaan (planning)
Di dalam kegiatan perencanaan ini mencakup beberapa hal, antara
lain: (a) identifikasi masalah, (b) analisis penyebab adanya masalah, dan (c)
pengembangan bentuk tindakan yang akan dilakukan sebagai bentuk solusi
atau pemecahan masalah.
2. Tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan yang paling tepat yaitu mampu memecahkan
masalah yang sedang dihadapi setelah ditetapkan bentuk pelaksanaan
tindakan, maka langkah berikutnya adalah mengimplementasikan tindakan
dalam proses pembelajaran yang sesuai.
3. Pengamatan (observing)
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh
gambaran secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran. Data
yang didapat melalui pengamatan atau observasi meliputi data kuantitatif
dan data kualitatif yang sesuai dengan indikator-indikator yang telah
ditetapkan.
4. Refleksi (reflection)
Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang
dilakukan guru dan tim pengamat dalam sebuah penelitian tindakan kelas.
Berdasarkan hasil refleksi yang didapat pada siklus pertama, maka akan
ditentukan oleh peneliti apakah tindakan yang dilakukan sudah mencapai
tujuan atau belum. Melalui kegiatan refleksi inilah, peneliti menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
keputusan untuk menentukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena
masalahnya sudah terpecahkan.
Apabila pada siklus pertama hasil penelitian belum sesuai dengan
harapan, maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus dua, dengan
melakukan berbagi perbaikan terhadap rencana tindakan yang dirasa lebih
baik.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Condongcatur yang
beralamatkan di Jl. Kaliurang Km 6,5 Condongcatur, Depok,
Sleman, Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa – siswi kelas V
SDN Condongcatur tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 27
siswa terdiri dari 12 orang laki – laki dan 15 orang perempuan.
3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan
menulis paragraf persuasi dan minat siswa dengan menggunakan
pendekatan kontekstual pada materi media iklan.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan pada semester
ganjil tahun ajaran 2017/2018 yakni bulan Juli-Oktober 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
C. Rencana Tindakan
Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus
pertama menulis persuasi berdasarkan media iklan. Siklus kedua menulis
persuasi sesuai dengan tema, serta pada setiap akhir siklus diadakan evaluasi
atau tes.
1. Persiapan
a. Permintaan izin kepada Kepala SDN Condongcatur untuk
kegiatan penelitian di SD tersebut.
b. Melakukan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh
gambaran sepintas mengenai tingkah laku siswa terhadap
pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam menulis.
c. Melakukan pengamatan secara lebih teliti untuk memperoleh
gambaran sepintas mengenai keterampilan menulis persuasi dan
minat belajar siswa.
d. Melakukan wawancara dengan guru kelas dan beberapa siswa
kelas V SDN Condongcatur.
e. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas mengenai
rendahnya keterampilan menulis paragraf persuasi dan minat
belajar siswa.
f. Menganalisis permasalahan yang ada dalam menulis persuasi
yang disampaikan oleh guru kurang bervariasi. Hal ini
dikarenakan guru kurang menyediakan media-media
pembelajaran. Guru kurang memancing siswa untuk dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
mengemukakan ide atau pendapat dengan menggunakan media
pembelajaran. Penelitian ini akan mencoba meningkatkan
keterampilan menulis persuasi dan minat belajar siswa dengan
menggunakan pendekatan kontekstual.
g. Merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.
h. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus.
i. Membuat gambaran awal mengenai keterampilan menulis
persuasi dan minat belajar siswa kelas V.
j. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi
pokoknya.
k. Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen
penelitian, membuat media pembelajaran, dan instrumen
penelitian.
2. Rencana Setiap Siklus
Pada bagian ini, peneliti memberikan penjelasan mengenai rencana
setiap siklus yang terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam
2 siklus.
a) Siklus I
1) Perencanaan
Pada siklus I, peneliti terlebih dahulu merancang istrumen
pembelajaran mulai membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan media pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
akan digunakan dalam penelitian ini. Pada siklus I ini, peneliti
menggunakan pendekatan kontekstual.
2) Tindakan Pertemuan 1 (3 x 35 menit)
Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang sudah ditentukan, yaitu :
(a) Pendahuluan/kegiatan awal (10 menit)
- Siswa mengucapkan salam.
- Siswa dan guru berdoa bersama – sama.
- Siswa diabsen oleh guru
- Siswa mendengarkan penjelasan dari guru akan manfaat
dan tujuan kegiatan pembelajaran menulis.
- Siswa diberi motivasi oleh guru supaya semangat dalam
mengikuti pembelajaran.
(b) Kegiatan inti (85 menit)
- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang iklan
dengan media iklan yang dibawa guru. (ceramah,
pemodelan)
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa, dan diberi
kesempatan untuk menamai kelompoknya.
(masyarakat belajar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
- Siswa diminta untuk mendiskusikan contoh-contoh
iklan yang pernah mereka lihat di lingkungan sekitar
mereka. (Konstruktivisme)
- Siswa mencoba menyusun kalimat acak menjadi
sebuah paragraf persuasi. (Inkuiri)
- Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan
teman satu kelompok dengan cara memeriksa,
mengoreksi, dan memperbaiki kesalahan dalam
tulisan.
- Siswa mengerjakan tugas menulis (Penilaian)
(c) Penutup ( 10 menit )
- Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
pada hari ini.
- Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya apabila
ada materi yang belum jelas. (Tanya jawab)
- Siswa merefleksikan pembelajaran hari ini. (Refleksi)
- Salah satu siswa memimpin doa.
Pertemuan 2 (3 x 35 menit)
(a) Pendahuluan/kegiatan awal (10 menit)
- Siswa mengucapkan salam.
- Siswa dan guru berdoa bersama – sama.
- Siswa diabsen oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
- Siswa mendengarkan penjelasan dari guru akan
manfaat dan tujuan kegiatan pembelajaran menulis.
- Siswa diberi motivasi oleh guru supaya semangat
dalam mengikuti pembelajaran.
(b) Kegiatan inti (85 menit)
- Siswa memperhatikan penjelasan guru melalui media
iklan berupa iklan dari media cetak dan elektronik yang
mengandung unsur persuasi. (Pemodelan)
- Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang siswa (Masyarakat Belajar)
- Guru memberikan contoh kepada siswa untuk
menyusun beberapa alinea ke dalam bentuk karangan
yang utuh. (Pemodelan)
- Siswa bersama dengan teman sekelompok mencoba
untuk menemukan ciri-ciri bahasa iklan (Inkuiri)
- Secara individu siswa mengidentifikasi bahasa iklan
yang pernah mereka lihat (Kontruktivisme)
- Siswa memperbaiki dan melengkapi sebuah paragraf
persuasi pada Lembar Kerja Siswa (Penilaian)
- Perwakilan dari setiap kelompok akan
mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.
- Guru dan siswa mengevaluasi hasil pekerjaan siswa.
- Siswa mengerjakan tes tertulis. (Penilaian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
(c) Penutup (10 menit)
- Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
pada hari ini.
- Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya apabila
ada materi yang belum jelas. (Tanya jawab)
- Siswa mengisi angket minat belajar.
- Siswa merefleksikan pembelajaran hari ini. (Refleksi)
- Siswa dan guru berdoa bersama sebelum pulang.
3) Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan oleh observer. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan
tindakan dan menganalisis proses pelaksanaan yang
dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan atau belum.
4) Refleksi
Refleksi ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil
tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan cara
mengidentifikasi kendala yang ditemukan pada saat proses
pembelajaran, serta kesulitan – kesulitan apa yang masih
dihadapi oleh siswa. Setelah itu dapat dibuat rencana
perbaikan pada siklus selanjutnya.
b) Siklus II
Siklus II tidak akan dilaksanakan apabila siklus I
indikator–indikator keberhasilan sudah tercapai. Namun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk maka peneliti
menyusun rencana tindakan siklus II. Secara garis besar
pelaksanaan siklus II hampir sama dengan siklus I, hanya
berbeda dalam indikator serta tujuan pembelajarannya.
1) Perencanaan
Pada siklus II, peneliti terlebih dahulu merancang
instrumen pembelajaran mulai membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa
(LKS) dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Pada siklus II ini, peneliti menggunakan
pendekatan kontekstual.
2) Tindakan Pertemuan 1 (3 x 35 menit)
Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang sudah ditentukan, yaitu :
(a) Pendahuluan/kegiatan awal ( 10 menit )
- Siswa mengucapkan salam.
- Siswa dan guru berdoa bersama – sama.
- Siswa diabsen oleh guru
- Guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang
tayangan televisi yang paling disukai.
- Guru bertanya jawab dengan siswa untuk menggali
informasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa pada
pertemuan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
- Siswa diberi motivasi oleh guru supaya semangat dalam
mengikuti pembelajaran.
(b) Kegiatan inti (85 menit)
- Siswa mengamati beberapa contoh iklan dari televisi.
(Pemodelan)
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. (Masyarakat
Belajar)
- Di dalam kelompok siswa mengerjakan LKS dan
mencari kata kunci iklan dan ciri-ciri iklan elektronik
yang ditayangkan di TV. (Inkuiri)
- Perwakilan kelompok menyampaikan hasil
pekerjaannya di depan kelas.
- Guru mengkaitkan sebuah iklan yang ada dalam media
elektronik dengan materi persuasi.
- Siswa mengerjakan tes menulis persuasi sebagai
penilaian terhadap keterampilan menulis. (Penilaian)
- Guru bersama-sama siswa menganalisis hasil pekerjaan
siswa.
(c) Penutup ( 15 menit )
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan
pada hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
- Siswa diminta melakukan refleksi dari kegiatan yang
telah dilakukan. (Refleksi)
- Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya apabila ada yang kurang jelas (Tanya jawab)
- Salah satu siswa memimpin doa
Pertemuan 2 (3 x 35 menit)
(a) Pendahuluan/kegiatan awal (10 menit)
- Siswa mengucapkan salam.
- Siswa dan guru berdoa bersama – sama.
- Siswa diabsen oleh guru
- Guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang iklan
yang ada dalam sebuah majalah ataupun koran.
- Guru bertanya jawab dengan siswa untuk menggali
informasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa pada
pertemuan sebelumnya.
- Siswa diberi motivasi oleh guru supaya semangat dalam
mengikuti pembelajaran.
(b) Kegiatan inti (85 menit)
- Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan
menampilkan media cetak yang memuat sebuah iklan.
(Pemodelan)
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang siswa (Masyarakat Belajar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
- Siswa berdiskusi di dalam kelompok untuk menemukan
beberapa iklan yang termuat dalam sebuah koran yang
telah dibagikan. (Inkuiri)
- Di dalam kelompok siswa juga mengerjakan LKS untuk
menemukan kata kunci dan ciri-ciri iklan yang ada
dalam media cetak yang sering mereka baca yaitu koran.
- Guru mengkaitkan sebuah iklan yang ada di media cetak
dengam materi menulis persuasi.
- Secara individu siswa menulis persuasi dengan tema
bencana alam seperti yang telah terjadi akhir-akhir ini
(Konstruktivisme) dan (Penilaian)
- Guru meminta siswa secara sukarela untuk
menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
- Siswa yang tidak tampil akan memberikan masukan,
tanggapan ataupun saran terhadap hasil tulisan
temannya.
(c) Penutup ( 10 menit )
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan
pada hari ini.
- Siswa diminta melakukan refleksi dari kegiatan yang
telah dilakukan. (Refleksi)
- Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya apabila ada yang kurang jelas (Tanya jawab)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
- Siswa mengisi angket minat belajar pada siklus II.
- Salah satu siswa memimpin doa.
3) Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan oleh observer. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan
tindakan dan menganalisis proses pelaksanaan yang
dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan atau belum.
4) Refleksi
Refleksi ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil
tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan cara
mengidentifikasi kendala yang ditemukan pada saat proses
pembelajaran, serta kesulitan – kesulitan apa yang masih
dihadapi oleh siswa. Setelah itu dapat dibuat rencana
perbaikan pada siklus selanjutnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan yang diharapkan dalam
sebuah penelitian, diperlukan alat atau teknik untuk mendapatkan data yang
tepat. Dalam penelitian ini dilakukan dengan dengan menggunakan
berbagai metode agar informasi itu dapat dipercaya kebenarannya sehingga
peneliti tidak salah dalam mengambil keputusan. Teknik pengumpulan data
tes dan non tes. Teknik non tes dilakukan dengan wawancara, angket dan
observasi sedangkan tes dilakukan dengan memberikan soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kepada siswa. Wawancara, angket, dan observasi digunakan untuk
memperoleh data mengenai minat siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa
Indonesia.
1. Tes
Masidjo (1995:38) menjelaskan bahwa tes hasil belajar adalah alat yang
digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan pendidikan dan pengajaran atau instruksional. Pada penelitian ini,
pengukuran keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasi dilakukan
menggunakan tes tertulis. Tes tertulis ini diberikan kepada siswa dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa terampil dalam menulis
paragraf persuasi. Tes akan diberikan kepada siswa pada pertemuan
terakhir setiap siklusnya.
2. Non Tes
a. Wawancara
Menurut Kusumah dan Dwitagama (2009 :77) wawancara adalah
metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan
kepada subjek peneliti, sedangkan Ghani (2014 : 176) mengatakan bahwa
wawancara adalah metode pengambilan data yang dilakukan dengan cara
menanyakan kepada responden secara langsung dan bertatap muka tentang
beberapa hal yang diperlukan dari suatu fokus penelitian. Berdasarkan
pendapat beberapa ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa wawancara
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan
mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
penelitian ini wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara
langsung dengan berpedoman pada lembar pertanyaan wawancara maka
dengan demikian jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara
terstruktur.
b. Observasi
Untuk mengetahui kondisi awal dan peningkatan minat siswa dalam
mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia peneliti menggunakan observasi. Hadi
mengungkapkan bahwa observasi adalah suatu proses yang kompleks, yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, Sugiyono (2014: 137).
Sedangkan menurut Kusumah dan Dwitagama (2010: 66) observasi yaitu
proses pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti atau pengamat untuk
melihat situasi penelitian. Pada kesempatan ini, peneliti melakukan
pengamatan langsung pada saat proses kegiatan belajar di kelas untuk
melihat minat siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia..
c. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2014: 142) kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang diberikan dengan cara memberi seperangkat
pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Peneliti menyebar kuesioner untuk memperoleh hasil minat siswa dalam
meengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam kuesioner terdapat 10
pernyataan yang akan dipilih oleh siswa dengan cara memberi tanda centang
(√) pada kolom jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
E. Instrumen Penelitian
Sanjaya (2009: 84) mengatakan bahwa instrumen penelitian adalah
alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang ingin diteliti yaitu keterampilan
menulis paragraf persuasi dan minat belajar siswa dalam mengikuti
pelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan menulis persuasi diukur pada
akhir setiap siklus menggunakan penilaian produk. Kemudian untuk
mengukur minat siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia
menggunakan lembar observasi dan lembar kuesioner. Berikut adalah
tabel instrumen penelitian keterampilan menulis persuasi:
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi
Variabel Indikator
Keberhasilan Data Pengumpulan Instrumen
Keterampilan
menulis
paragraf
persuasi
a. siswa yang
tuntas.
b. persentase
jumlah siswa
yang
memenuhi
nilai rata-rata
minimal
Jumlah
siswa
yang
memenuhi
nilai rata-
rata
minimal.
Produk Rubrik
kriteria
penilaian
menulis
paragraf
persuasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berikut adalah tabel instrumen penelitian minat belajar siswa:
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian Minat
Variabel Indikator Data Pengumpulan Instrumen
Minat Berantusias
mengikuti pelajaran
karena didasari rasa
suka
Jumlah
siswa
yang
terlibat.
Pengamatan Lembar
observasi.
Tidak bersungut-
sungut saat
mengikuti pelajaran
Adanya rasa
ketertarikan terhadap
materi pelajaran
Memperhatikan
pembelajaran yang
sedang diikuti
dengan sungguh-
sungguh
1. Lembar Observasi
Rubrik pengamatan berupa rubrik pengamatan minat yang disusun
berdasarkan indikator-indikator minat, kemudian dirinci ke dalam
deskriptor-deskriptor yang telah disusun. Rubrik pengamatan minat diisi
oleh pengamat pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung apakah
ada peningkatan minat pada siklus I maupun pada siklus II. Berikut
adalah tabel pengamatan minat:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.4 Lembar Observasi
No Indikator
Penelitian Skor Deskripsi
Perilaku
siswa yang
nampak
(√)
1.
Berantusias
mengikuti pelajaran
karena didasari rasa
suka
4 Jika siswa sangat berantusias
mengikuti pembelajaran
3 Jika siswa cukup berantusias
mengikuti pembelajaran
2 Jika siswa kurang berantusias
mengikuti pembelajaran
1 Jika siswa tidak berantusias
mengikuti pembelajaran
2
Tidak bersungut-
sungut saat
mengikuti pelajaran
4 Jika siswa tidak bersungut-sungut
mengikuti pelajaran
3 Jika siswa jarang bersungut-
sungut mengikuti pelajaran
2 Jika sering bersungut-sungut
mengikuti pelajaran
1 Jika siswa sangat bersungut-
sungut mengikuti pelajaran
3.
Adanya rasa
ketertarikan terhadap
materi pelajaran
4 Jika siswa sangat tertarik dengan
materi yang diajarkan.
3 Jika siswa tertarik dengan materi
yang diajarkan.
2 Jika siswa cukup tertarik dengan
materi yang diajarkan.
1 Jika siswa tidak tertarik dengan
materi yang diajarkan.
4.
Memperhatikan
pembelajaran yang
sedang diikuti
dengan sungguh-
sungguh
4
Jika siswa sudah mampu
memperhatikan pelajaran dengan
sungguh-sungguh
3
Jika siswa cukup mampu
memperhatikan pelajaran dengan
sungguh-sungguh
2
Jika siswa kurang mampu
memperhatikan pelajaran dengan
sungguh-sungguh
1
Jika siswa belum mampu
memperhatikan pelajaran dengan
sungguh-sungguh
Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan peneliti untuk mengetahui
kondisi awal siswa disesuaikan dengan indikator minat yang dilakukan
dengan mewawancarai guru kelas. Kegiatan wawancara dilakukan
setelah pembelajaran selesai pada jam istirahat atau setelah jam pulang
sekolah supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Berikut
adalah tabel pedoman wawancara.
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara dengan Guru
Indikator Pernyataan Jawaban
Ket Ya Tidak
Berantusias
mengikuti
pelajaran karena
didasari rasa
suka
Apakah semua siswa berantusias mengikuti pelajaran?
Apakah semua siswa mampu mengendalikan diri untuk
tetap memperhatikan apabila Bapak/Ibu guru sedang
menjelaskan ?
Apakah semua siswa mau meninggalkan kesibukan
yang tidak perlu hanya untuk memperhatikan
penjelasan yang diberikan oleh Bapak/Ibu guru ?
Tidak bersungut-
sungut saat
mengikuti
pelajaran
Apakah ada bersungut-sungut dalam mengikuti
pelajaran ?
Adanya rasa
ketertarikan
terhadap materi
pelajaran
Apakah semua siswa mau mengikuti semua arahan
yang diberikan oleh Bapak/Ibu guru dengan senang hati
?
Apakah siswa – siswi yang Bapak/Ibu didik mau terus
berusaha apabila mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan ?
Memperhatikan
pembelajaran
yang sedang
diikuti dengan
sungguh-
sungguh
Apakah semua siswa memperhatikan pelajaran dengan
sungguh-sungguh?
Apakah siswa dapat mengerjakan tugas sesuai dengan
petunjuk dari Bapak/Ibu guru ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel di atas menunjukkan tentang pedoman wawancara yang
digunakan peneliti untuk mengetahui masalah yang ada di kelas V SDN
Condongcatur.
3. Lembar kuesioner/angket
Lembar kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data minat
siswa. Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara memberi tanda
centang pada kolom SS (Sangat Setuju), S (Setuju) , TS (Tidak Setuju)
dan STS (Sangat Tidak Setuju). Pengukuran kuesioner dengan skor
sebagai berikut :
Tabel 3.6 Pengukuran Kuesioner
Skor Keterangan
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat Setuju
Sumber: Widoyoko (2014: 151)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Sebaran pernyataan yang ada di dalam kuesioner dapat dilihat dari
kisi – kisi kuesioner berikut:
Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Minat Siswa
No Indikator Penyebaran
Item
Jml
1 Berantusias mengikuti pelajaran karena didasari
rasa suka
1, 2, 4 3
2 Tidak bersungut-sungut saat mengikuti
pelajaran 3, 5 2
3 Adanya rasa ketertarikan terhadap materi
pelajaran 7, 8 2
4 Memperhatikan pembelajaran yang sedang
diikuti dengan sungguh-sungguh 9, 10, 6 3
4. Penilaian Produk
Produk dalam penelitian ini adalah hasil menulis paragraf
persuasi siswa pada setiap siklus. Penilaian produk digunakan untuk
mengukur sejauh mana keterampilan siswa dalam menulis paragraf
persuasi. Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis
persuasi.
Siswa menulis persuasi dengan bantuan media iklan untuk
memancing ide dan gagasan siswa dalam menulis. Langkah selanjutnya
siswa menulis persuasi sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Hasil
dari menulis persuasi ini akan digunakan sebagai nilai tes yang
mengukur keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasi.
Untuk penilaian menulis persuasi dalam penelitian ini
menggunakan rubrik penskoran analitik (Lampiran). Menurut Tiedt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
(dalam Sutama, 2016: 67) penskoran analitik adalah analisis mendetail
sebuah tulisan berdasarkan skala dan daftar cek. Skala yang
dimaksudkan adalah ciri atau karakteristik utama dari sebuah tulisan.
Ciri atau karakteristik utama itu bervariasi bergantung pada tugas
menulis dan tujuan menulis itu sendiri. Ciri atau karakteristik dalam
penelitian ini disesuaikan dengan ciri-ciri dari tulisan persuasi.
F. Validitas Instrumen
Menurut Mardapi (dalam Nurgiyantoro, 2010: 152) validitas
merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran hasil tes sesuai
dengan tujuan penggunaan tes. Jenis validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas isi dan konstruk. Sukardi (2008: 32-33)
menjelaskan bahwa validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes mampu
mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Sedangkan validitas
konstruk merupakan derajat yang menunjukkan sebuah konstruk
sementara. Dengan kata lain, validitas isi menunjuk pada pengertian apakah
alat tes yang digunakan sesuai dengan tujuan dan deskripsi pelajaran yang
akan diajarkan. Sedangkan validitas konstruk menunjuk pada pengertian
alat tes yang digunakan sesuai dengan konsep atau teori yang mendasar atas
disusunnya alat pengukuran (tes) tersebut. Dalam penelitian ini, validitas
isi dan validitas konstruk dilakukan dengan bantuan expert judgement.
Expert Judgement yang dipilih adalah dosen yang ahli dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam keterampilan menulis sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain dosen ahli, validasi
juga dilakukan oleh guru kelas V yang sekaligus sebagai guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Condongcatur dan SD Negeri
Sidomulyo. Expert Judgement digunakan untuk mengukur kelayakan
perangkat pembelajaran, rubrik pengamatan minat, dan angket minat
belajar siswa. Hasil validasi nantinya akan digunakan oleh peneliti untuk
memperbaiki instrumen pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Perhitungan validasi perangkat pembelajaran dihitung
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Masidjo (1995: 151-153)
menjelaskan yang dimaksud dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
adalah suatu penilaian yang memperbandingkan prestasi belajar siswa
dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi
yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Tipe PAP yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tipe I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Hasil rata-rata perhitungan validasi perangkat pembelajaran adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.8 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
No. Perangkat
Pembelajaran
Penilai Rata-
rata
Kriteria
1. RPP a. Dosen ahli 1
b. Dosen ahli 2
c. Guru Kelas V SDN
Condongcatur
d. Guru Kelas V SDN
Sidomulyo
4,3
4,1
4
4
Rata-rata 4,1 Baik
2. LKS a. Dosen ahli 1
b. Dosen ahli 2
c. Guru Kelas V SDN
Condongcatur
d. Guru Kelas V SDN
Sidomulyo
4,9
3,7
4,1
4
Rata-rata 4,1 Baik
3. Lembar
Observasi
Minat
a. Dosen ahli 1
b. Dosen ahli 2
c. Guru Kelas V SDN
Condongcatur
d. Guru Kelas V SDN
Sidomulyo
4,6
3,9
4
4
Rata-rata 4,1 Baik
4. Angket Minat a. Dosen ahli 1
b. Dosen ahli 2
c. Guru Kelas V SDN
Condongcatur
d. Guru Kelas V SDN
Sidomulyo
5
3,8
4,2
4
Rata-rata 4,3 Baik
Rerata Skor 4,2 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Hasil rata-rata validasi perangkat pembelajaran yaitu 4,26 dengan
kriteria baik, karena hasilnya termasuk dalam kriteria tersebut maka
perangkat pembelajaran layak digunakan untuk dilakukannya penelitian.
Untuk menentukan kriteria tersebut peneliti menghitung dengan
cara sebagai berikut:
Tabel 3.9 Perhitungan Interval Skor Validasi Perangkat
Pembelajaran dengan PAP Tipe I
Tingkat Penguasaan Kompetensi Nilai
Huruf
Kriteria
90% - 100% x 5 = 4,5 – 5,0 A Sangat Baik
80% - 89% x 5 = 4,0 – 4,45 B Baik
65% - 79% x 5 = 3,25 – 3,95 C Cukup
55% - 64% x 5 = 2,75 – 3,20 D Kurang Baik
Di bawah 55% = di bawah 2,75 E Sangat Kurang Baik
Sumber: Masidjo (1995: 153-155)
G. Teknik Analisis Data
Sanjaya (2009: 117) mengatakan bahwa menganalisis data
merupakan suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan
untuk menjadikan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga
memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Data
yang telah diperoleh pada proses penelitian diolah secara sistematis untuk
mengetahui hasil dari penelitian
Di dalam penelitian ini, data dikelompokkan menjadi dua yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang berupa kata – kata atau
kalimat yang mampu memberikan suatu gambaran pada keadaan seperti
hasil observasi di kelas serta tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
deskriptif dengan harapan supaya dapat memberikan suatu gambaran
terhadap keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. Teknik statistik
deskriptif pada penelitian ini adalah mencari skor data keterampilan menulis
persuasi dan skor data minat belajar siswa sesudah menggunakan
pendekatan kontekstual pada siklus I dan siklus II.
1. Kriteria keberhasilan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang harus dikuasai siswa kelas V semester ganjil SDN Condongcatur
tahun pelajaran 2017/2018 adalah 75. Indikator keberhasilan yang
digunakan pada penelitian ini adalah pencapaian kriteria yang telah
ditentukan oleh peneliti pada setiap akhir siklus I dan siklus II.
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila hasil yang
dicapai siswa melebihi kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti pada
setiap akhir siklus I maupun siklus II. Adapun kriteria keberhasilan yang
telah disusun oleh peneliti sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kriteria Keberhasilan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi
Variabel Indikator
Keberhasilan
Kriteria Keberhasilan
Kondisi
awal
Akhir
Siklus I
Akhir
Siklus II
Keterampilan
Menulis Persuasi
Nilai rata-rata
71,18
75
80
Persentase siswa
yang tuntas 44,44% 60%
80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 3.11 Kriteria Keberhasilan Minat Siswa
Variabel Indikator Kondisi
Awal
Akhir
Siklus I
Akhir
Siklus II
Minat
Rata-rata
seluruh
minat
siswa
1,85
2,00
2,50
2. Perhitungan Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf
Persuasi dan Minat Siswa.
a. Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi
Analisis data deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk
menganalisis data keterampilan menulis siswa yang dinyatakan
dengan skor hasil penilaian produk. Skor hasil penilaian produk
akan dibandingkan dari kondisi awal, kondisi siklus I, dan siklus
II sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan.
Peningkatan keterampilan menulis siswa dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut.
1) Menghitung skor final yang diperoleh siswa dengan rumus
sebagai berikut:
Skor Final = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠+𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2) Menghitung nilai rata-rata
Keterangan:
∑ 𝑁 = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa.
n = Jumlah seluruh siswa
b. Peningkatan Minat
Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan minat belajar
siswa dalam menulis paragraf persuasi yaitu dengan
menggunakan rubrik pengamatan minat yang didukung dengan
pemberian angket minat belajar kepada siswa.
Analisis minat siswa dapat ditempuh dengan cara
membandingkan kondisi awal minat belajar siswa dengan
kondisi akhir siklus I, kemudian membandingkan kondisi akhir
siklus I dengan kondisi akhir siklus II sesuai dengan kriteria
keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini. Peningkatan
minat belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
1) Menghitung skor akhir minat setiap siswa dari hasil
pengamatan dan angket minat belajar setiap siswa dengan
rumus :
Nilai rata-rata (N) = ∑ 𝑁
𝑛
Skor Final = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛+𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2) Menghitung rata-rata minat setiap siklus
3) Memasukkan hasil rata-rata perhitungan minat siswa ke
dalam kriteria yang telah ditentukan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.12 Klasifikasi Minat Siswa
Skor Akhir Klasifikasi
>3,25 – 4,00 Sangat Baik (SB)
>2,50 – 3,25 Baik (B)
>1,75 – 2,50 Cukup (C)
1,00- 1,75 Kurang (K)
Sumber: Widoyoko (2014: 144)
Rata-rata minat siswa= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
H. Jadwal Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Juni sampai bulan
Oktober tahun ajaran 2017/2018. Berikut ini jadwal penelitian yang
dilaksanakan:
Tabel 3.13 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
BULAN
Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
1 Survei ke sekolah
2
Meminta izin
kepada Kepala
Sekolah
3 Menemui guru yg
bersangkutan
4 Observasi
5
Identifikasi
masalah,
merumuskan
masalah dan
hipotesis
6 Menyusun rencana
penelitian
7
Menyusun
instrumen
penelitian
8
Menyusun
perangkat
pembelajaran
9 Pelaksanaan
Tindakan
10 Pengelolaan data
11 Penyelesaian
tindakan
12 Penyusunan
Laporan
13 Ujian
14 Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV membahas hasil penelitian yang telah dilakukan. Pada bab ini berisi
tentang hasil penelitian dan pembahasan.
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan
Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi dan Minat Siswa Dengan
Pendekatan Kontekstual Pada Materi Media Iklan Di Kelas V SDN
Condongcatur Semester I Tahun Ajaran 2017/2018” dilaksanakan selama
empat hari. PTK ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari
dua pertemuan. Setiap pertemuan, dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap
perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan
tahap refleksi.
a. Proses Penelitian Tindakan Kelas
1. Pra Siklus
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti perlu
melaksanakan beberapa persiapan terlebih dahulu. Rencana
persiapan pada pra siklus terdapat dalam Bab III. Peneliti
melakukan persiapan dan perencanaan dengan sebaik-baiknya guna
mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah tabel
perencanaan yang dilakukan oleh peneliti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.1 Perencanaan Pra-siklus
No. Rencana Pelaksanaan Pra-siklus
Keterlaksanaan Rencana
Pra siklus
1. Permintaan izin kepada Kepala SDN Condongcatur. Terlaksana
2. Melakukan observasi pada siswa kelas V SDN
Condongcatur untuk mengetahui kondisi awal siswa
pada mata pelajaran bahasa Indonesia, untuk
mengetahui kegiatan pembelajaran yang dilakukan
di sekolah tersebut dan tingkah laku siswa.
Terlaksana
3. Melakukan wawancara dengan guru kelas V SDN
Condongcatur untuk mengetahui permasalahan
yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.
Terlaksana
4. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan setelah
melakukan observasi dan wawancara yaitu
mengenai keterampilan menulis paragraf persuasif
dan minat belajar siswa.
Terlaksana
5. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok. Terlaksana
6. Menyusun rencana siklus I dan II. Terlaksana
7. Menyiapkan sumber dan bahan pembelajaran. Terlaksana
8. Menyusun instrumen pembelajaran
(silabus,RPP,LKS)
Terlaksana
9. Menyusun rubrik penilaian dan pedoman
penskoran.
Terlaksana
10. Membuat dan mempersiapkan (media iklan dan
soal evaluasi)
Terlaksana
11. Melakukan validasi kepada ahli. Terlaksana
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa peneliti sudah melakukan
berbagai persiapan dengan baik seperti: meminta izin terlebih dahulu kepada
Kepala SDN Condongcatur, melakukan observasi dan wawancara dengan wali
kelas untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam proses kegiatan belajar
mengajar di kelas V SDN Condongcatur, mengkaji kompetensi dasar dan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pokok, menyusun rencana pelaksanaan siklus I dan II, menyiapkan sumber dan
bahan pembelajaran, menyusun instrumen pembelajaran (silabus, RPP, LKS),
menyusun rubrik penilaian dan pedoman penskoran, dan membuat dan
mempersiapkan media iklan dan tes tertulis.
Kegiatan pra siklus dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
dan skor awal keterampilan menulis dan minat siswa kelas V sebelum diberikan
tindakan. Pra siklus dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2017.
Untuk mengetahui kondisi awal keterampilan menulis dan minat siswa, peneliti
melakukan pengamatan terhadap siswa ketika kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan, ketika guru sedang menjelaskan
materi pelajaran kebanyakan siswa tidak memperhatikan, asyik mengobrol dengan
temannya, melamun, dan bermalas-malasan hanya sedikit siswa yang serius
memperhatikan. Selain itu, fokus siswa dalam memperhatikan pelajaran hanya
sebentar. Hal tersebut dikarenakan guru yang lebih mendominasi dan kurang
melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Selain melakukan pengamatan,
peneliti juga meminta daftar nilai tes tertulis kepada guru yang bersangkutan untuk
melihat kondisi awal keterampilan menulis paragraf persuasif siswa. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk melihat kondisi awal siswa kelas V SDN
Condongcatur tahun ajaran 2017/2018. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi
ini akan dijadikan pengukuran kondisi awal. Adapun hasil nilai tes tertulis pada
materi media iklan kelas V sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.2 Daftar Nilai Tes Tertulis Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai KKM Tuntas/Tidak tuntas
1 SAP 68
75
Tidak Tuntas
2 ADV 61 Tidak Tuntas
3 AN 85 Tuntas
4 ABI 68 Tidak Tuntas
5 ASM 64 Tidak Tuntas
6 ANA 62 Tidak Tuntas
7 AAS 88 Tuntas
8 A 81 Tuntas
9 ADN 75 Tuntas
10 AAW 63 Tidak Tuntas
11 V 62 Tidak Tuntas
12 DAD 51 Tidak Tuntas
13 E 65 Tidak Tuntas
14 GVN 80 Tuntas
15 ZKK 92 Tuntas
16 AND 51 Tidak Tuntas
17 MF 77 Tuntas
18 MPA 83 Tidak Tuntas
19 MRF 60 Tidak Tuntas
20 MYA 67 Tidak Tuntas
21 PKA 78 Tuntas
22 RA 78 Tuntas
23 RPA 78 Tuntas
24 SFA 68 Tidak Tuntas
25 VPS 76 Tuntas
26 IDP 74 Tidak Tuntas
27 FMR 67 Tidak Tuntas
Jumlah 1922
Rata-rata 71,18
Siswa yang tuntas 12 siswa
siswa yang tidak
tuntas 15 siswa
Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 27 siswa hanya
terdapat 12 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM dan masih ada 15 siswa
yang belum mencapai KKM dalam keterampilan menulis paragraf persuasi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
materi media iklan. Selain meminta daftar nilai tes tertulis, peneliti juga melakukan
pengamatan dan memberikan angket minat belajar siswa. Hal tersebut bertujuan
untuk mengetahui kondisi awal minat belajar siswa. Adapun skor perolehan hasil
pengamatan dan angket minat belajar siswa kelas V adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Skor Lembar Observasi dan Angket Minat Siswa
Pra Siklus
No. Nama Rata-rata Skor
Observasi
Rata-rata Skor
Angket Jumlah
Rerata
Skor Klasifikasi
1 SAP 1,5 1,9 3,4 1,7 Kurang
2 ADV 1,5 1,6 3,1 1,55 Cukup
3 AN 1,75 1,5 3,25 1,625 Cukup
4 ABI 1,75 2,1 3,85 1,925 Cukup
5 ASM 2 1,7 3,7 1,85 Cukup
6 ANA 1,75 1,7 3,45 1,725 Cukup
7 AAS 2 2,1 4,1 2,05 Cukup
8 A 1,75 2,1 3,85 1,925 Cukup
9 ADN 2 2,2 4,2 2,1 Cukup
10 AAW 2,1 2,3 4,4 2,2 Cukup
11 V 2,2 1,9 4,1 2,05 Cukup
12 DAD 1,75 2 3,75 1,875 Cukup
13 E 2 2,2 4,2 2,1 Cukup
14 GVN 1,75 1,7 3,45 1,725 Kurang
15 ZKK 2,25 2,3 4,55 2,275 Cukup
16 AND 1,75 1,6 3,35 1,675 Kurang
17 MF 1,75 2,1 3,85 1,925 Cukup
18 MPA 2,25 1,7 3,95 1,975 Cukup
19 MRF 2 1,7 3,7 1,85 Cukup
20 MYA 1,5 1,6 3,1 1,55 Kurang
21 PKA 1,75 2 3,75 1,875 Cukup
22 RA 1,75 1,5 3,25 1,625 Kurang
23 RPA 1,75 2,3 4,05 2,025 Cukup
24 SFA 1,75 2 3,75 1,875 Cukup
25 VPS 1,75 1,5 3,25 1,625 Kurang
26 IDP 1,6 1,7 3,3 1,65 Kurang
27 FMR 1,5 1,9 3,4 1,7 Cukup
Jumlah 49,2 50,9 100,05 50,03
Rata-rata 1,82 1,88 3,70 1,85 Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata keaktifan siswa
ketika pra siklus menunjukkan angka 1,85 dimana dalam pengkategorian minat
belajar termasuk dalam kategori cukup.
2. Siklus I
1) Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus I bertujuan untuk
mempersiapkan kebutuhan dalam pelaksanaan penelitian.
Pada tahap perencanaan di siklus I ini meliputi kegiatan
sebagai berikut:
a) Peneliti bersama guru menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan.
b) Peneliti mempersiapkan penelitian siklus I (lembar
observasi minat belajar siswa, angket minat belajar, dan
media pembelajaran yang akan digunakan)
c) Peneliti melakukan koordinasi dengan guru kelas V dan
memberitahukan mengenai hal-hal yang diperlukan
ketika pelaksanaan tindakan.
2) Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilaksanakan
dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan
pada tanggal 10 Oktober 2017 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2017. Setiap
pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 3 jam x 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
menit di mana dalam proses pembelajaran peneliti bertindak
sebagai guru. Adapun pelaksanaan tindakan dalam setiap
pertemuan sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pada pelaksanaan tindakan pertemuan pertama dengan tema
makanan Sehat dan subtema Pentingnya Makanan Sehat Bagi Tubuh
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun pelaksanaan
tindakan sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal diawali dengan guru menyapa siswa
kemudian meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa
setelah itu, guru mengabsen siswa. Pada pertemuan pertama ini
semua siswa masuk dan tidak ada yang izin. Kemudian dilanjutkan
apersepsi dengan guru bertanya kepada siswa “Apa tujuan seseorang
memasang iklan-iklan tertentu ?” ada siswa yang menjawab “supaya
barang dagangannya terkenal, Bu”. Dalam kegiatan awal ini, guru
juga menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai
serta pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b) Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru menunjukkan media pembelajaran
berupa iklan layanan masyarakat yang sering dijumpai baik dalam
media cetak maupun media elektronik sambil memberikan
penjelasan bahwa pada dasarnya tujuan utama iklan adalah agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
masyarakat mau membeli sebuah produk (Modelling). Siswa terlihat
memperhatikan dan menyimak penjelasan dari guru. Setelah itu
siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 6-7 siswa (Learning Community). Di dalam masing-
masing kelompok siswa diminta untuk berdiskusi menemukan
contoh-contoh iklan yang pernah mereka lihat baik dalam media
cetak maupun media elektronik (Construktivism). Siswa juga
diminta bertanya ataupun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
sesuai dengan topik yang sedang dibahas (Questioning). Setelah itu,
guru membagikan amplop kepada siswa yang berisi kalimat-kalimat
acak yang harus disusun oleh siswa menjadi sebuah paragraf
persuasi (Inquiry). Guru menjelaskan sedikit materi tentang menulis
persuasi. Dari serangkaian kegiatan pembelajaran, tidak semua
siswa dapat mengikuti dengan baik. Ada yang tidak memperhatikan
penjelasan dari guru dan tidak bekerja sama dengan baik di dalam
kelompok, melamun, dan malas untuk bekerja. Kemudian siswa
diminta untuk mengerjakan tugas secara individu sebagai bentuk
penilaian (Authentic Assessment). Kegiatan inti diakhiri dengan
memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi pelajaran
hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
c) Kegiatan Penutup
Kegiatan yang dilakukan penutup yaitu siswa diminta untuk
membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari
Kemudian siswa diajak untuk merefleksikan materi yang telah
dipelajari dengan kehidupan mereka sehari-hari (Reflection).
Penilaian ini juga bertujuan untuk mengukur keterampilan menulis
paragraf persuasif siswa walaupun masih dalam tahap yang sangat
sederhana karena materi yang diberikan berkaitan dengan paragraf
persuasif juga belum mendalam pada pertemuan ini. Setelah siswa
selesai mengerjakan tugasnya, guru memberikan tindak lanjut
berupa pekerjaan rumah. Kegiatan penutup diakhiri dengan guru
menutup kegiatan belajar mengajar dengan berdoa bersama.
2) Pertemuan Kedua
Seperti pada pertemuan pertama, pada pelaksanaan tindakan
pertemuan kedua dengan tema makanan sehat dan subtema
pentingnya makanan sehat bagi tubuh mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan materi ciri-ciri bahasa iklan dan ciri-ciri kalimat
ajakan pada sebuah iklan yang sering dijumpai pada kehidupan
sehari-hari. Adapun pelaksanaan tindakan sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Sama halnya dengan pertemuan pertama, kegiatan awal pada
pertemuan kedua diawali dengan guru mengajak berdoa bersama
dan melakukan presensi. Pada pertemuan kedua ini semua siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
masuk kelas. Guru memastikan semua siswa sudah siap untuk
belajar, sebelum masuk ke dalam pembelajaran guru mengajak
siswa untuk melakukan tepuk semangat supaya siswa lebih
semangat dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Setelah itu
guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Mengapa
ya iklan harus dibuat semenarik mungkin ?” dan salah satu siswa
menjawab “supaya orang-orang tertarik,Bu”. Kemudian setelah
guru melakukan tanya jawab dengan siswa, guru juga
menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai serta
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b) Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti pada pertemuan kedua diawali dengan
guru menampilkan media berupa iklan media cetak dan elektronik
yang mengandung unsur persuasi (Modelling). Kemudian guru
melakukan tanya jawab kepada siswa, apa maksud atau tujuan dari
iklan tersebut (Questioning). Setelah itu siswa dibagi ke dalam 5
kelompok (kelompok yang berbeda dari pertemuan sebelumnya)
yang terdiri dari 5-6 orang siswa (Learning Community). Di dalam
masing-masing kelompok siswa melakukan diskusi untuk
mengidentifikasi ciri-ciri bahasa iklan dari sebuah iklan yang telah
ditunjukkan oleh guru (Construktivism). Setelah itu, siswa secara
individu diminta untuk mengidentifikasi ciri-ciri bahasa iklan yang
pernah mereka lihat di lingkungan sekitar mereka (di jalan raya/di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
televisi di koran, dll) yang mereka ingat sekaligus menemukan ciri-
ciri tulisan persuasi (Inquiry). Kemudian guru mempersilahkan
kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang dibahas. Setelah
itu, guru membahas kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menulis. Guru memberikan masukan atau feedback kepada
siswa supaya memperhatikan unsur-unsur yang ada dalam menulis
persuasi seperti ejaan, struktur kalimat, dan penanda persuasi. Untuk
mengetahui sejauh mana keterampilan siswa dalam menulis, guru
memberikan tes tertulis (Authentic Assessment).
c) Kegiatan Akhir
Siswa dengan bantuan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dan membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari (Reflection). Sebelum
mengakhiri pelajaran, guru memberi tindak lanjut kepada siswa
untuk meringkas materi tentang menulis persuasi. Dan siswa juga
diminta untuk mengisi angket minat belajar. Guru mengucapkan
salam penutup.
3) Observasi
Observasi pada pertemuan pertama dilaksanakan dengan
bantuan pengamat pada saat pembelajaran berlangsung untuk
keperluan pengamatan keterampilan menulis dan minat belajar
siswa. Pengamat mendapatkan lembar pengamatan, kemudian
mengisinya sesuai dengan keadaan di kelas. Jika siswa melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
kegiatan sesuai dengan kriteria maka pengamat memberikan tanda
centang (√) pada lembar observasi. Pada pertemuan pertama ini,
siswa masih terlihat canggung dan tegang dengan pengajaran yang
diberikan oleh peneliti.
Pada pertemuan kedua, pengamatan dilakukan sama seperti
pertemuan pertama. Kondisi siswa sudah jauh lebih enjoy dan tidak
begitu tegang dengan pembelajaran yang diberikan oleh peneliti.
4) Refleksi
Refleksi yang dilakukan peneliti pada siklus I setiap pertemuan
adalah sebagai berikut:
a. Pertemuan 1
Pembelajaran pada pertemuan I berlangsung sesuai dengan
perencanaan pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan
pembelajaran dirancang untuk memudahkan siswa dalam
memahami materi pelajaran. Materi yang disampaikan jelas dengan
menggunakan media yang menarik bagi siswa. Media pembelajaran
dirancang semenarik mungkin sehingga siswa semakin semangat
dalam belajar. Siswa juga senang dalam aktivitas belajar kelompok.
Bekerja kelompok sangat bermanfaat bagi siswa yaitu melatih siswa
untuk menghargai dan saling tolong menolong. Selain itu, siswa
diajak untuk dapat menerima ide atau pendapat yang berbeda-beda.
Dari perbedaan ide atau pendapat tersebut, siswa harus mampu
menggabungkan sehingga menjadi hasil tulisan yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pada pertemuan pertama ini, ada beberapa kendala yaitu
suasana kelas yang kurang kondusif dan manajemen kelas yang
belum tercipta dengan baik. Sehingga materi belum tersampaikan
dengan maksimal. Selain itu, peneliti juga masih kesulitan dalam
melakukan pengamatan baik untuk keterampilan menulis maupun
minat belajar siswa. Hal itu dikarenakan, peneliti belum begitu hafal
dengan karakter dari masing-masing siswa.
b. Pertemuan 2
Pada pertemuan 2 ini waktu yang digunakan melebihi waktu
yang sudah ditentukan. Kendala yang dialami pada pertemuan dua
ini adalah ketika pembentukan kelompok. Ada beberapa siswa yang
sedang berkonflik dan tidak mau apabila dijadikan satu kelompok.
Dengan begitu peneliti mencarikan solusi supaya semua siswa dapat
saling menerima dan mengikuti pelajaran dengan baik. Tentunya hal
tersebut sedikit menyita waktu. Kemudian ada beberapa siswa yang
tidak ikut bekerja di dalam kelompoknya. Kendala lain yang dialami
yaitu, karena listrik padam kemudian guru tidak dapat menampilkan
beberapa contoh iklan media elektronik yang seharusnya bisa
ditampilkan melalui proyektor. Tetapi hal itu bisa diatasi dengan
menggunakan beberapa laptop walaupun tetap kurang maksimal
karena tidak semua siswa dapat melihat dengan jelas.
Setelah melakukan kegiatan refleksi dan melihat kendala-
kendala yang dialami diantaranya yaitu kesulitan dalam membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
kelompok karena beberapa siswa ada yang berkonflik dan beberapa
siswa yang tidak ikut bekerja di dalam kelompoknya oleh karena itu,
peneliti merencanakan perbaikan untuk dilakukan pada siklus ke II
berdasarkan berbagai macam kendala yang dialami pada setiap
pertemuan.
c. Siklus II
Siklus II dilaksanakan dengan dua kali pertemuan yaitu
pertemuan pertama pada tanggal 12 Oktober 2017 dan pertemuan
kedua pada tanggal 13 Oktober 2017 dengan tema “Makanan Sehat”
dan subtema “Pentingnya Makanan Sehat bagi Tubuh” dengan
materi menemukan kata kunci pada iklan dan menulis paragraf
persuasi.
1) Pertemuan Pertama
Pada pelaksanaan tindakan pertemuan pertama dengan
tema Makanan Sehat dan subtema Pentingnya Makanan Sehat
Bagi Tubuh pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun
pelaksanaan tindakan sebagai berikut:
a) Perencanaan
Pada perencanaan tindakan siklus II ini, peneliti
merencanakan tindakan perbaikan sesuai refleksi yang
dilakukan pada setiap pertemuan siklus I. Peneliti juga
memperbaiki kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa dan
guru pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sebelumnya dan meminta masukan dari guru kelas supaya
dalam proses kegiatan pembelajaran nantinya guru tidak
mengalami kesulitan dan meminimalisir segala hambatan atau
kendala yang mungkin akan terjadi seperti pada pelaksanaan
siklus I. Selain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
peneliti juga memperbaiki Lembar Kerja Siswa (LKS).
b) Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama pada Siklus II
dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2017. Sebelum memulai
pembelajaran, peneliti mengecek media yang akan digunakan
dan juga mempersiapkan proyektor dan layar proyektor yang
akan digunakan untuk menayangkan materi pelajaran. Pada
siklus II ini, peneliti menggunakan media berupa iklan
elektronik. Peneliti bersama pengamat masuk ke dalam kelas
untuk mengamati keterampilan menulis siswa dan minat belajar
siswa. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dibagi menjadi tiga tahap sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal pada pertemuan pertama ini diawali
dengan guru mengajak berdoa bersama dan melakukan presensi.
Pada pertemuan pertama ini tidak ada siswa yang izin untuk tidak
masuk sekolah. Guru memastikan semua siswa sudah siap untuk
belajar, sebelum masuk ke dalam pembelajaran guru mengajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
siswa untuk melakukan tepuk semangat supaya siswa lebih
semangat dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Kemudian
setelah guru melakukan tanya jawab dengan siswa, guru juga
menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai
serta pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang acara televisi yang paling disukai. Beberapa siswa
bercerita tentang acara televisi yang mereka sukai. Ada yang
bercerita tentang film Naruto, serial Mahabarata, dll. Kemudian
guru bertanya kepada siswa “Apakah anak-anak pernah melihat
iklan-ilkan yang tayang di sela-sela siaran televisi yang sedang
berlangsung ?” kemudian hampir keseluruhan siswa menjawab
“pernah”. Kemudian guru juga menampilkan beberapa contoh
iklan yang lain (Modelling). Selanjutnya siswa diibagi menjadi
beberapa kelompok sama seperti pertemuan sebelumnya, setiap
kelompok terdiri dari 5-6 siswa (Learning Community). Siswa di
dalam kelompok diberi tugas untuk mencari ciri-ciri media iklan
elektronik yang ditayangkan oleh guru (Inquiry) sebelumnya
guru memberikan petunjuk mengenai langkah –langkah
kerjanya. Setelah itu, siswa juga diminta untuk menemukan kata
kunci iklan yang pernah mereka lihat di lingkungan sekitar
mereka. Siswa secara individu namun boleh berdiskusi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
kelompok menulis persuasi dengan tema lingkungan
(Construktivism), seperti gambar iklan yang ditayangkan oleh
guru di awal. Siswa dan guru membahas kesalahan-kesalahan
siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apabila ada materi yang belum jelas (Questioning).
Setelah siswa mengetahui kesalahan yang telah mereka lakukan,
siswa kembali menulis persuasi. Hasil tulisan siswa akan
digunakan untuk mengukur keterampilan menulis paragraf
persuasi siswa (Authentic Assessment). Guru menekankan lagi
keterkaitan antara iklan, kata kunci iklan dan materi menulis
persuasi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa.
c) Kegiatan Akhir
Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari. Selanjutnya melakukan
refleksi secara lisan dan tertulis tentang kesulitan yang dialami
siswa dan hal yang didapat oleh siswa mengenai serangkaian
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan (Reflection).
Sebelum mengakhiri pelajaran, guru memberikan tindak lanjut
untuk berlatih menulis persuasi dengan tema yang lain, guru
mengakhiri pelajaran dengan memberikan salam penutup.
2) Pertemuan Kedua
Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13
Oktober 2017. Pada pelaksanaan tindakan pertemuan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
dengan tema Makanan Sehat dan subtema Pentingnya Makanan
Sehat Bagi Tubuh pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Adapun pelaksanaan tindakan sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Sebelum memulai pelajaran guru mengecek kesiapan
siswa untuk belajar terlebih dahulu. Guru membuka pelajaran
dengan mengucapkan salam kemudian menunjuk seorang siswa
untuk memimpin doa. Kemudian guru mengajak siswa untuk
tepuk semangat sebagai bentuk motivasi kepada siswa.
Kemudian guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada
siswa “Siapa yang suka membaca koran ?”, “Biasanya berita apa
yang sering kalian baca ?” kemudian seorang siswa yang
menjawab “Pernah, Bu. Aku sering membaca berita-berita
kriminal” kemudian guru bertanya lagi “Pernahkah kalian
menemukan sebuah iklan yang tercantum dalam sebuah media
cetak atau koran ?” siswa yang lain menjawab “Pernah,Bu.”
Setelah guru melakukan tanya jawab dengan siswa, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b) Kegiatan inti
Guru memberikan contoh beberapa iklan yang termuat
dalam sebuah koran (Modelling). Setelah itu, guru membagi
siswa ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
terdiri dari 5-6 orang siswa (Learning Community). Guru
membagikan sebuah koran kepada masing-masing siswa. Siswa
secara individu diberi tugas untuk mencari sebuah iklan yang
termuat dalam koran (Inquiry). Setelah itu, di dalam kelompok
siswa berdiskusi untuk menemukan perbedaan ciri-ciri bahasa
iklan elektronik dan bahasa iklan media cetak dan masing-
masing siswa membuat sebuah paragraf persuasi yang ada dalam
LKS. Selanjutnya perwakilan dari kelompok maju untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya dan kelompok
lain memberi tanggapan. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai materi yang sedang dipelajari
(Questioning). Guru mengkaitkan sebuah iklan yang termuat
dalam media cetak dengan menulis paragraf persuasi.
Sebelumnya, guru membahas kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dalam menulis pada pertemuan pertama. Guru
memberikan tugas kepada siswa untuk membuat paragraf
persuasi yang bertema bencana alam seperti yang sering terjadi
akhir-akhir ini (Constructivism). Tugas yang dikerjakan oleh
siswa sebagai penilaian untuk mengukur keterampilan siswa
dalam menulis paragraf persuasi (Authentic Assessment). Selesai
menulis, siswa mengumpulkan tugas di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
c) Kegiatan akhir
Siswa dengan bantuan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dan membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari (Reflection). Sebelum
mengakhiri pelajaran, guru memberi tindak lanjut kepada siswa.
Siswa juga diminta untuk mengisi angket minat belajar. Guru
mengucapkan salam penutup.
3) Observasi
Observasi pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan
oleh peneliti dan satu pengamat pada saat pembelajaran
berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengukur
keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasi dan minat
belajar siswa. Pada siklus II pertemuan I ini semua siswa hadir
tepat waktu. Pada pertemuan ini, siswa terlihat lebih
bersemangat dan berantusias dalam mengikuti pelajaran.
Pengamat diberikan lembar pengamatan kemudian mengisinya
dengan keadaan yang terjadi di dalam kelas. Jika siswa
melakukan kegiatan sesuai dengan kriteria tersebut maka
pengamat memberikan tanda cek (√ ) pada lembar observasi.
Pada pertemuan kedua siklus II pengamatan dilakukan sama
seperti pada pengamatan pertemuan pertama. Siswa bersikap
seperti biasanya dan KBM berjalan lancar seperti yang
diharapkan. KBM berjalan seperti waktu yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
4) Releksi
Refleksi yang dilakukan peneliti pada siklus II setiap
pertemuan adalah sebagai berikut:
a) Pertemuan 1
Pada pertemuan pertama siklus II ini tidak begitu banyak
kendala yang dialami. Media yang digunakan juga dapat
dijangkau oleh semua siswa sehingga lebih memudahkan siswa.
Kondisi kelas juga lebih kondusif, siswa tidak ramai sehingga
materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik.
b) Pertemuan 2
Pada pertemuan 2 siklus II ini kegiatan berlangsung
sesuai dengan perencanaan. Ketika mengerjakan tes tertulis
suasana kelas tidak ramai karena siswa ingin berlomba-lomba
menyelesaikan tulisannya terlebih dahulu. Namun, pada akhir
waktu yang ditentukan suasana kelas mulai ramai, hal tersebut
dikarenakan siswa yang sudah selesai menulis mengganggu
temannya yang belum selesai. Siswa yang belum selesai terburu-
buru dalam menulis persuasi, hal tersebut berdampak pada
tulisan siswa yang kurang rapi, dan ejaan yang digunakan kurang
tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b. Hasil Penelitian
Hasil penelitian terdiri dari dua bagian yaitu hasil keterampilan
menulis paragraf persuasi dan hasil minat belajar siswa. Berikut ini
peneliti akan menguraikan hasil dari kedua bagian tersebut.
a. Hasil Minat Siswa
1) Kondisi Awal
Pengamatan minat dilakukan sebelum dilakukannya
tindakan, dan setiap pertemuan pada setiap siklusnya dan pemberian
angket kepada siswa pada pertemuan kedua setiap siklusnya. Hasil
pengamatan minat pada kondisi awal yaitu rata-rata minat siswa
adalah 1,85 yang masuk dalam klasifikasi cukup. Dari 27 siswa
SDN Condongcatur 11 siswa minatnya di bawah rata-rata dan 16
siswa skornya di atas rata-rata. Skor terendah yang diperoleh siswa
adalah 1,5 dan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 2,27.
Jika dilihat hasil dari hasil setiap indikator minat belajar yang
terdiri dari: 1) berantusias mengikuti pelajaran karena didasari rasa
suka; 2) tidak bersungut-sungut pada saat mengikuti pelajaran; 3)
adanya rasa ketertarikan terhadap materi pelajaran; 4)
memperhatikan pembelajaran yang sedang diikuti dengan sungguh-
sungguh.Hasil observasi minat siswa dapat dilihat pada lampiran.
Hasilnya diperoleh hasil pada tabel dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.4 Hasil Minat Belajar Siswa Setiap Indikator Pra Siklus
Indikator Jumlah Persentase
Berantusias mengikuti pelajaran karena
didasari rasa suka
14 51,85%
Tidak bersungut-sungut saat mengikuti
pelajaran
12 44,44%
Adanya rasa ketertarikan terhadap materi
pelajaran
9 33,33%
Memperhatikan pembelajaran yang sedang
diikuti dengan sungguh-sungguh
14 51,85%
Rata-rata 45,36%
Berdasarkan tabel 4.4 minat siswa, diperoleh data kurang dari 50%
siswa yang dapat dikatakan memiliki minat belajar yang baik. Dapat dilihat
pada indikator pertama 51,85% (14 siswa), siswa yang tidak bersungut-
sungut pada saat mengikuti pelajaran sebanyak 44,44% (12 siswa), siswa
yang memiliki rasa tertarik terhadap materi pelajaran yang disampaikan ada
33,33% (9 siswa), dan siswa yang mau memperhatikan pelajaran dengan
sungguh-sungguh ada 51,16% (14 siswa)
2) Siklus I
Pada hasil minat siswa peneliti melakukan pengamatan minat belajar
siswa saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Minat belajar siswa
selama proses pembelajaran berlangsung dapat diperoleh dengan cara
mengamati setiap siswa dan ketika siswa melakukan dari salah satu indikator
observer memberikan skor pada lembar pengamatan. Hasil yang
menunjukkan siswa berminat pada setiap indikator diperoleh dari hasil
observasi yang dilakukan pada setiap pertemuan. Selanjutnya skor setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
pertemuan dijumlahkan berdasarkan indikator dan dicari rata-ratanya.
Berdasarkan diskusi dengan wali kelas V, siswa dikatakan berminat
mengikuti pelajaran jika skor setiap indikator sama dengan atau lebih besar
dari rata-rata setiap indikator. Hasil pengamatan tentang minat belajar siswa
pada siklus I dapat dilihat pada lampiran dan hasil untuk setiap indikator
minat siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Data Ketercapaian Setiap Indikator Minat Siklus I
No Indikator Kondisi
Awal Target
Jumlah
Siswa
Minat
Persentase
Capaian
1 Berantusias mengikuti
pelajaran karena didasari
rasa suka
51,85% 55% 15 55,55%
2 Tidak bersungut-sungut
saat mengikuti pelajaran
44,44% 45% 13 48,14%
3 Adanya rasa ketertarikan
terhadap materi
pelajaran
33,33% 50% 16 59,25%
4 Memperhatikan
pembelajaran yang
sedang diikuti dengan
sungguh-sungguh
51,85% 55% 15 55,55%
Rata-rata 54,62%
Berdasarkan tabel 4.5 diatas diperoleh hasil ketercapaian dari setiap
indikator minat belajar siswa siklus I. Dapat dilihat pada indikator pertama
kondisi awal 51,85% (14 siswa) meningkat menjadi 55,55% (15 siswa),
siswa yang tidak bersungut-sungut pada saat mengikuti pelajaran pada
kondisi awal 44,44% (12 siswa) meningkat menjadi 48,14% (13 siswa),
siswa yang tertarik dengan materi pelajaran pada kondisi awal 33,33% (9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
siswa) meningkat menjadi 59,25% (16 siswa), siswa yang memperhatikan
pelajaran dengan sungguh-sungguh pada kondisi awal 51,85% (14 siswa)
meningkat menjadi 55,55% (15 siswa). Tabel 4.5 jika dibuat dalam bentuk
diagram dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 4.1 Diagram Hasil Peningkatan Minat Setiap Indikator Siklus I
Dari diagram 4.1 dapat dilihat bahwa target yang ditetapkan pada
siklus I dapat terlampaui dan tercapai. Jika melihat kondisi awal
keterampilan menulis persuasi siswa, terdapat sebuah peningkatan jika
dilihat dari setiap indikatornya.
Untuk dapat mengetahui hasil minat belajar siswa siswa secara
keseluruhan selain dari hasil pengamatan, peneliti juga menggunakan
angket siswa. Angket diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus. Hasil
51,85%
44,44%
33,33%
51,85%55%
45%50%
55%
55,55%
48,14%
59,25%55,55%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Kondisi Awal Target Capaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dari nilai angket siswa dan hasil observasi lalu diakumulasikan dan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.6 Akumulasi Hasil Observasi dan Angket Minat Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Rata-rata Skor
Observasi
Rata-rata
Skor Angket Jumlah Rerata
Skor Klasifikasi
1 SAP 2,62 1,9 4,52 2,26 Cukup
2 ADV 3,25 1,6 4,85 2,425 Cukup
3 AN 2,75 2,2 4,95 2,475 Cukup
4 ABI 3,25 2,5 5,75 2,875 Baik
5 ASM 1,87 2,3 4,17 2,085 Cukup
6 ANA 2,87 1,7 4,57 2,285 Cukup
7 AAS 3 2,2 5,2 2,6 Baik
8 A 2,5 1,9 4,4 2,2 Cukup
9 ADN 3,12 2,6 5,72 2,86 Baik
10 AAW 3,5 2,3 5,8 2,9 Baik
11 V 2 1,5 3,5 1,75 Kurang
12 DAD 2,75 2,1 4,85 2,425 Cukup
13 E 2,5 2,2 4,7 2,35 Cukup
14 GVN 2,37 1,7 4,07 2,035 Cukup
15 ZKK 2,87 2,5 5,37 2,685 Baik
16 AND 2,2 1,2 3,4 1,7 Kurang
17 MF 2,5 2,2 4,7 2,35 Cukup
18 MPA 2,75 1,9 4,65 2,325 Cukup
19 MRF 1,75 2,5 4,25 2,125 Cukup
20 MYA 2,5 1,6 4,1 2,05 Cukup
21 PKA 2 1,6 3,35 1,675 Kurang
22 RA 2,5 1,6 4,1 2,05 Cukup
23 RPA 2,62 2,3 4,92 2,46 Cukup
24 SFA 2,12 2,5 4,62 2,31 Cukup
25 VPS 2,5 2,8 5,3 2,65 Baik
26 IDP 2,75 2,1 4,85 2,425 Cukup
27 FMR 2,87 1,9 4,77 2,385 Cukup
Jumlah 70,03 55,4 125,43 62,715
Rata-rata 2,59 2,05 4,64 2,32 Cukup
Siswa dengan Kategori Minat Kurang 3(11,11%)
Siswa dengan Kategori Minat cukup 18(66,66%)
Siswa dengan Kategori Minat baik 6(22,22%)
Siswa dengan Kategori Minat sangat baik 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Berdasarkan tabel 4.6 perhitungan minat belajar siswa pada siklus I
diperoleh rata-rata 2,32 yang termasuk dalam klasifikasi cukup. Dari 27 siswa SDN
Condongcatur jumlah siswa yang memiliki kategori kurang minat 11,11% (3
siswa), siswa yang memiliki kategori cukup minat 66,66% (18 siswa), dan siswa
yang memiliki kategori minat baik 22,22% (6 siswa). Perhitungan tersebut
menunjukkan presentase siswa yang memiliki minat belajar minimal cukup adalah
88,88% pada silklus I
3) Siklus II
Pada hasil minat siswa peneliti melakukan pengamatan minat belajar siswa
saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Minat belajar siswa selama
proses pembelajaran berlangsung dapat diperoleh dengan cara mengamati setiap
siswa dan ketika siswa melakukan dari salah satu indikator observer memberikan
skor pada lembar pengamatan. Hasil yang menunjukkan siswa berminat pada setiap
indikator diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada setiap pertemuan.
Selanjutnya skor setiap pertemuan dijumlahkan berdasarkan indikator dan dicari
rata-ratanya. Berdasarkan diskusi dengan wali kelas V, siswa dikatakan berminat
mengikuti pelajaran jika skor setiap indikator sama dengan atau lebih besar dari
rata-rata setiap indikator. Hasil pengamatan tentang minat belajar siswa pada siklus
II dapat dilihat pada lampiran dan hasil untuk setiap indikator minat siswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 4.7 Tabel Data Ketercapaian Setiap Indikator Minat Siklus II
No Indikator Siklus I Target
Jumlah
Siswa
Minat
Persentase
Capaian
1 Berantusias mengikuti
pelajaran karena didasari
rasa suka
55,55% 60% 17 62,69%
2 Tidak bersungut-sungut
saat mengikuti pelajaran
48,14% 60% 22 81,48%
3 Adanya rasa ketertarikan
terhadap materi
pelajaran
59,25% 60% 21 77,77%
4 Memperhatikan
pembelajaran yang
sedang diikuti dengan
sungguh-sungguh
55,55% 60% 17 62,96%
Rata-rata 71,22%
Berdasarkan tabel 4.7 diatas diperoleh hasil ketercapaian dari setiap
indikator minat belajar siswa siklus II. Dapat dilihat pada indikator pertama
pada siklus I 55,55% (15 siswa) meningkat menjadi 62,69% (17 siswa),
siswa yang tidak bersungut-sungut pada saat mengikuti pelajaran pada
siklus I sebanyak 48,14% (13 siswa) meningkat menjadi 81,48% (22 siswa),
siswa yang tertarik dengan materi pelajaran pada siklus I sebanyak 59,25%
(16 siswa) meningkat menjadi 77,77% (21 siswa), siswa yang
memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh pada siklus I sebanyak
55,55% (15 siswa) meningkat menjadi 62,96% (17 siswa). Tabel 4.7 jika
dibuat dalam bentuk diagram dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Gambar 4.2 Diagram Hasil Peningkatan Minat Setiap Indikator Siklus II
Dari diagram 4.2 dapat dilihat bahwa target yang ditetapkan pada
siklus I dapat terlampaui dan tercapai. Jika melihat kondisi awal
keterampilan menulis persuasi siswa, terdapat sebuah peningkatan jika
dilihat dari setiap indikatornya.
Untuk dapat mengetahui hasil minat belajar siswa siswa secara
keseluruhan selain dari hasil pengamatan, peneliti juga menggunakan
angket siswa. Angket diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus. Hasil
dari nilai angket siswa dan hasil observasi lalu diakumulasikan dan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
55,55%
48,14%
59,25%55,55%
60% 60% 60% 60%
62,69%
81,48%77,77%
62,96%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Siklus I Target Capaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel 4.8 Akumulasi Hasil Observasi dan Angket Minat Belajar Siklus II
No. Nama Rata-rata Skor
Observasi
Rata-rata
Skor Angket Jumlah
Rerata
Skor Klasifikasi
1 SAP 3,25 2,3 5,55 2,77 Baik
2 ADV 3,5 2,9 6,4 3,2 Baik
3 AN 3,5 2,1 5,6 2,8 Baik
4 ABI 3,12 2,9 6,02 3,01 Baik
5 ASM 3,37 1,5 4,87 2,43 Cukup
6 ANA 3,37 2,7 6,07 3,03 Baik
7 AAS 2,75 3,4 6,15 3,07 Baik
8 A 1,5 1,5 3 1,5 Kurang
9 ADN 2,87 3,3 6,17 3,08 Baik
10 AAW 3,5 3,1 6,6 3,3 Baik
11 V 3,37 3,3 6,67 3,33 Baik
12 DAD 3,25 2,5 5,75 2,87 Baik
13 E 3,25 2,7 5,95 2,97 Baik
14 GVN 3,12 3,5 6,62 3,31 Baik
15 ZKK 3,25 3,2 6,45 3,22 Baik
16 AND 3,25 3,2 6,45 3,22 Baik
17 MF 3,5 1,6 5,1 2,55 Cukup
18 MPA 3,62 2,7 6,32 3,16 Baik
19 MRF 3,5 3,3 6,8 3,4 Baik
20 MYA 3,5 2,6 6,1 3,05 Baik
21 PKA 2 1,6 3,47 1,73 Kurang
22 RA 3,25 3,5 6,75 3,37 Baik
23 RPA 3,25 3 6,25 3,12 Baik
24 SFA 3,25 3,1 6,35 3,17 Baik
25 VPS 3,25 3,1 6,35 3,17 Baik
26 IDP 3,37 3,1 6,47 3,23 Cukup
27 FMR 3,25 3,5 6,75 3,37 Baik
Jumlah 85,83 75,2 161,03 80,51
Rata-rata 3,17 2,78 5,96 2,98 Baik
Siswa dengan Kategori Minat Kurang 2(7,40%)
Siswa dengan Kategori Minat cukup 3(11,11%)
Siswa dengan Kategori Minat baik 22(81,48%)
Siswa dengan Kategori Minat sangat baik 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Berdasarkan tabel 4.8 perhitungan minat belajar siswa pada siklus
II diperoleh rata-rata 2,98 yang termasuk dalam klasifikasi baik. Dari 27
siswa SDN Condongcatur jumlah siswa yang memiliki kategori kurang
minat 7,40%% (2 siswa), siswa yang memiliki kategori cukup minat
11,11% (3 siswa), dan siswa yang memiliki kategori minat baik 81,48%
(22 siswa). Perhitungan tersebut menunjukkan presentase siswa yang
memiliki minat belajar minimal cukup adalah 92,59%.
Gambar 4.3 Grafik Hasil Minat Belajar Siswa
c. Hasil Keterampilan Menulis Persuasi
Hasil dari perhitungan semua aspek keterampilan menulis pada
kondisi awal dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
80%
90%
74,07%
88,88% 92,59%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Target Capaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel 4.9 Data Kondisi Awal Keterampilan Menulis Siswa Pra Siklus
Aspek
Penilaian
Jumlah
Siswa
Terampil
Persentase
Jumlah
Siswa
Tidak
Terampil
Persentase
Kesesuaian Isi 8 29,62% 19 70,37%
Penanda
Persuasi 13 48,14% 14 51,85%
Kreativitas 8 29,62% 19 70,37%
Struktur Kalimat 13 48,14% 14 51,85%
Ejaan dan Tanda
Baca 10 37,03% 17 62,96%
Kebersihan dan
Kerapian 13 48,14% 14 51,85%
Rata-rata 40,11% 59,87%
Berdasarkan tabel 4.9 hasil keterampilan menulis persuasi diperoleh
data kurang dari 50% siswa yang dapat dikatakan memiliki keterampilan
menulis persuasi dengan baik. Dapat dilihat pada aspek pertama hanya ada
8 siswa dari 27 siswa (29,62%) yang hasil tulisannya memiliki kesesuaian
isi yang tepat. Siswa yang mampu menulis dengan memberikan penanda
persuasi yang tepat ada 13 siswa dari 27 siswa (48,14%). Siswa yang
memiliki kreativitas sehingga mampu membuat tulisan menjadi indah dan
menarik perhatian pembacanya hanya ada 8 siswa dari 27 siswa (29,62%).
Kemudian untuk aspek struktur kalimat, hanya terdapat 13 siswa dari 27
(48,14%) siswa yang mampu menulis dengan struktur kalimat yang benar.
Siswa yang mampu menulis dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca
dengan tepat sebanyak 10 siswa dari 27 siswa (37,03%) sedangkan siswa
yang menulis dengan rapi dan menjaga kebersihan hasil tulisan (tidak ada
coretan yang tidak perlu) sebanyak 13 siswa dari 27 siswa (37,03%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Dengan menjumlahkan persentase keterampilan menulis persuasi pada
setiap aspeknya, maka diperoleh rata-rata persentase jumlah siswa yang
sudah terampil dalam menulis persuasi pada kondisi awal sebesar 40,11%
yang dibulatkan menjadi 40%. Sedangkan, rata-rata persentase jumlah siswa
yang belum terampil dalam menulis persuasi sebesar 59,87% yang
dibulatkan menjadi 60%.
1) Siklus I
Hasil yang menunjukkan siswa terampil dalam menulis persuasi
pada setiap aspeknya diperoleh dari hasil penugasan pada setiap pertemuan.
Selanjutnya skor pada setiap pertemuan dijumlahkan berdasarkan setiap
aspeknya dan dicari rata-ratanya. Hasil perhitungan keterampilan menulis
persuasi siswa jika dilihat dari setiap aspek dapat dilihat pada tabel 4.10
berikut ini:
Tabel 4.10 Data Hasil Keterampilan Menulis Siswa Setiap Aspek Pada
Siklus I
Aspek
Penilaian
Jumlah Siswa
Tidak
Terampil
Jumlah
Siswa
Terampil
Persentase
target(%)
Persentase
Capaian
(%)
Kesesuaian Isi 14(51,85%) 13 40% 48,14%
Penanda
Persuasi
12(44,44%) 15 500% 55,55%
Kreativitas 17(62,96%) 10 30% 37,03%
Struktur
Kalimat
9(33,33%) 18 50% 66,67%
Ejaan dan
Tanda Baca
14(51,85%) 13 40% 48,14%
Kebersihan dan
Kerapian
10(37,03%) 17 50% 62,96%
Rata-rata 40,11% 45% 53,08%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Berdasarkan tabel 4.10 di atas diperoleh hasil dari keterampilan pada
siklus I ini sudah lebih baik dari kondisi awal. Hal tersebut terlihat dari
hasil peningkatan persentase terampil dalam menulis persuasi. Dilihat
pada aspek pertama yaitu kesesuaian isi pada kondisi awal 29,62% (8
siswa) meningkat menjadi 48,14% (13 siswa). Siswa yang sudah mampu
memberikan penanda persuasi pada tulisannya 48,14% (13 siswa)
meningkat menjadi 55,55% (15 siswa). Siswa yang sudah mampu
mengembangkan kreativitasnya dalam menulis 29,62% (8 siswa)
meningkat menjadi 37,03% (10 siswa). Siswa sudah mampu
memperhatikan struktur kalimat dalam tulisannya 48,14% (13 siswa)
menjadi 66,67% (18 siswa). Siswa yang sudah mampu memperhatikan
ejaan dan tanda baca dalam tulisannya pada kondisi awal 37,03% (10
siswa) meningkat menjadi 48,14% (13 siswa). Kemudian siswa yang
sudah mampu menulis dengan rapi dan mengurangi coretan yang tidak
perlu sehingga hasil tulisan terlihat bersih pada kondisi awal yaitu
48,14% (13 siswa) meningkat menjadi 62,96% (17 siswa).
Hasil pada tabel 4.10 jika dibuat dalam diagram dapat dilihat pada
diagram bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Gambar 4.4 Diagram Hasil Peningkatan Setiap Aspek Siklus I
Dari diagram 4.4 dapat dilihat bahwa target yang diteteapkan pada
siklus I dapat terlampaui dan tercapai. Jika melihat kondisi awal
keterampilan menulis persuasi siswa, terdapat sebuah peningkatan jika
dilihat dari setiap aspeknya.
Untuk dapat mengetahui hasil keterampilan menulis persuasi siswa
secara keseluruhan peneliti menggunakan nilai lembar kerja siswa dan
nilai tes tertulis. Hasil dari nilai lembar kerja siswa dan nilai tes tertulis
yang sudah diakumulasikan dan dapat dilihat pada lampiran.
2) Siklus II
Hasil yang menunjukkan siswa terampil dalam menulis persuasi
untuk setiap aspeknya diperoleh dari hasil penugasan pada pertemuan
pertama dan kedua. Hasil perhitungan keterampilan menulis persuasi
siswa jika dilihat dari setiap aspek padas siklus II dapat dilihat pada tabel
4.11 berikut ini:
29,62%
48,14%
29,62%
48,14%
37,03%
48,14%40%
50%
30%
50%
40%
50%48,14%55,55%
37,03%
66,67%
48,14%
62,96%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
Kondisi Awal Target Capaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 4.11 Data Hasil Keterampilan Menulis Siswa Setiap Aspek Pada
Siklus II
Aspek
Penilaian
Jumlah
Siswa
Tidak
Terampil
Jumlah
Siswa
Terampil
Persentase
target(%)
Persentase
Capaian
(%)
Kesesuaian
Isi 13 (48,14%) 14 50% 51,85%
Penanda
Persuasi 10 (37,03%) 17 50% 62,96%
Kreativitas 14 (51,85%) 13 40% 48,14%
Struktur
Kalimat 6 (22,22%) 21 50% 77,78%
Ejaan dan
Tanda Baca 12 (44,44%) 15 50% 55,55%
Kebersihan
dan
Kerapian
4 (14,81%) 23 50% 85,18%
Rata-rata 36,41% 50% 63,57%
Berdasarkan tabel 4.11 di atas keterampilan menulis persuasi pada
siklus II ini lebih baik dari kondisi awal dan siklus I. Hal tersebut terlihat
dari peningkatan persentase hasil menulis persuasi siswa. Dilihat pada
aspek pertama yaitu kesesuaian isi pada siklus I yaitu 48,14% (13 siswa)
meningkat menjadi 51,85% (14 siswa). Siswa yang sudah mampu
memberikan penanda persuasi pada tulisannya pada siklus I yaitu
55,55% (15 siswa) meningkat menjadi 62,96% (17 siswa). Siswa yang
sudah mampu mengembangkan kreativitasnya dalam menulis pada
siklus I yaitu 37,03% (10 siswa) meningkat menjadi 48,14% (13 siswa).
Siswa sudah mampu memperhatikan struktur kalimat dalam tulisannya
pada siklus I yaitu 66,67% (18 siswa) meningkat menjadi 77,78%. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
yang sudah mampu memperhatikan ejaan dan tanda baca dalam
tulisannya pada pada siklus I yaitu 48,14% (13 siswa) meningkat menjadi
55,55% (15 siswa). Kemudian siswa yang sudah mampu menulis dengan
rapi dan mengurangi coretan yang tidak perlu sehingga hasil tulisan
terlihat bersih pada siklus I yaitu 62,96% (17 siswa) meningkat menjadi
85,18% (23 siswa).
Hasil pada tabel 4.11 jika dibuat dalam diagram dapat dilihat pada
diagram di bawah ini :
Gambar 4.5 Diagram Hasil Peningkatan Setiap Aspek Siklus II
Dari diagram 4.5 dapat dilihat bahwa target yang ditetapkan pada
siklus II dapat terlampaui dan tercapai. Jika melihat siklus I dan kondisi
awal keterampilan menulis persuasi siswa, terdapat sebuah peningkatan
jika dilihat dari setiap aspeknya.
Untuk dapat mengetahui hasil keterampilan menulis persuasi siswa
secara keseluruhan peneliti menggunakan nilai lembar kerja siswa dan
29,62%
48,14%
29,62%
48,14%
37,03%
48,14%50%50%
40%
50%50%
50%51,85% 62,96%
48,14%
77,78%
55,55%
85,18%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
Kondisi Awal Target Capaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
nilai tes tertulis. Hasil dari nilai lembar kerja siswa dan nilai tes tertulis
yang sudah diakumulasikan dan dapat dilihat pada lampiran.
Dari hasil keseluruhan siswa dalam melakukan keterampilan
menulis dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat digambarkan pada
grafik di bawah ini :
Gambar 4.6 Grafik Hasil Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi
B. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan
II. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
keterampilan menulis persuasi dan minat belajar siswa kelas V SDN
Condongcatur dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pelaksanaan
penelitian berjalan sesuai dengan jenis penelitian yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Variabel yang digunakan peneliti
yaitu keterampilan menulis persuasi dan minat belajar siswa.
60%
80%
44,44%
66,67%
92,59%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Target Capaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
1. Minat Siswa
Pada kondisi awal atau sebelum diberikan tindakan minat belajar
siswa dalam menulis paragraf persuasi masih sangat rendah. Ada dua
faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa dalam menulis
paragraf persuasi. Faktor pertama adalah dari guru. Dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar, guru masih menggunakan cara mengajar
yang tradhisional yaitu dengan memberikan banyak teori tanpa
menggunakan media pembelajaran. Misalkan menggunakan media
pembelajaran itupun tidak digunakan secara maksimal dan kurang
melibatkan partisipasi dari siswa. Cara menciptakan minat siswa, guru
tentunya harus dapat membuat suasana belajar yang menyenangkan
bagi siswa, diantaranya penggunaan media pembelajaran yang
menarik, dan menggunakan cara mengajar atau metode mengajar yang
bervariasi. Faktor yang kedua yaitu dari siswa, siswa kurang tertarik
dengan metode pembelajaran yang tidak dikaitkan dengan lingkungan
terdekat siswa. Selain itu, siswa juga kurang dilibatkan dalam proses
kegiatan belajar mengajar sehingga menyebabkan siswa cepat merasa
bosan. Hal tersebut tidak sesuai dengan cara menciptakan minat yang
dikemukan oleh Suyono dan Hariyanto (2015: 178) yaitu guru mampu
menyajikan variasi metode pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Kondisi tersebut diperkuat dengan hasil pengamatan dan pemberian
angket yang dilakukan oleh peneliti. Hasil pengamatan dan pemberian
angket pada kondisi awal yaitu 1,85 yang masuk dalam kriteria cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Pada siklus I minat belajar siswa dalam menulis paragraf persuasi
dengan menggunakan pendekatan kontekstual meningkat. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama,pada awal kegiatan
pembelajaran guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan
bertanya kepada siswa mengenai iklan yang pernah mereka lihat di
media elektronik. Dari kegiatan tersebut siswa sudah terlihat sangat
antusias untuk bercerita. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Slameto (2010: 180) yaitu guru hendaknya mampu membantu
siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang akan dipelajari
dengan kehidupan siswa. Guru sudah berhasil menimbulkan rasa
senang dan membuat siswa semakin berantusias untuk mengikuti
pembelajaran, hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri siswa yang berminat
yang dikemukakan oleh Suyono dan Hariyanto (2015: 177). Selain itu,
dalam proses pembelajarannya guru membagi siswa dalam kelompok
untuk berdiskusi sehingga terciptalah suasana yang baru dalam
kegiatan pembelajaran, selain itu dengan mengkondisikan siswa dalam
belajar kelompok hal ini sesuai dengan komponen dalam pendekatan
kontekstual yaitu masyarakat belajar (Learning Community). Melalui
kegiatan kelompok ini, siswa akan berbagi masalah, berbagi informasi,
berbagi pengalaman, dan berbagi pemecahan masalah yang
memungkinkan semakin banyaknya pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh. Kedua, siswa merasa penasaran dengan amplop yang
dibagikan guru pada masing-masing kelompok. LKS yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
kepada siswa dirancang untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa.
Guru sudah menggunakan cara mengajar yang berbeda dan
menggunakan media pelajaran sehingga timbul minat siswa, hal ini
dibuktikan dengan rasa ingin tahu siswa akan apa yang akan dilakukan.
Setelah guru memberikan penjelasan mengenai cara mengerjakannya,
siswa sangat berantusias dan mengerjakan tugas yang diberikan dengan
sungguh-sungguh. Kondisi tersebut diperkuat dengan hasil pengamatan
minat siswa dan pemberian angket minat belajar kepada siswa. Hasil
pengamanatan minat dan pemberian angket kepada siswa pada siklus I
adalah 2,32 yang masuk dalam kriteria cukup.
Pada siklus II, minat belajar siswa sudah semakin meningkat. Hal
tersebut terbukti dengan siswa terlihat lebih senang, lebih antusias,
lebih aktif dan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran. Guru juga lebih
melibatkan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, siswa juga lebih
semangat dalam menulis. Pada siklus ini siswa lebih memperhatikan
tulisan mereka untuk meminimalkan terjadinya kesalahan. Mereka juga
berlomba-lomba untuk memberikan tulisan yang terbaik. Kondisi
tersebut diperkuat dengan hasil pengamatan minat dan pemberian
angket minat belajar kepada siswa yaitu 2,98 yang masuk dalam kriteria
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Tabel 4.12 Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa
Variabel Indikator Kondisi
Awal
Akhir Siklus I Akhir Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Minat
Rata-rata
seluruh
minat
siswa
1,85 2,00 2,32 2,50 2,89
Persentase
minat
siswa
74,07% 80% 88,88% 90% 92,59%
2. Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi
Keterampilan siswa SDN Condongcatur dalam menulis persuasi
dapat dilihat dari hasil belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan
siklus II. Keterampilan siswa dalam menulis persuasi meningkat secara
signifikan dari kondisi awal sebelum diberikan tindakan dan sesudah
diberi tindakan pada siklus I dan II.
Analisis keterampilan menulis persuasi dilakukan pada setiap aspek
yaitu (1) Kesesuaian Isi Paragraf, (2) Penanda Persuasi, (3) Kreativitas,
(4) Struktur Kalimat, (5) Ejaan dan Tanda Baca, dan (6) Kebersihan dan
Kerapian.
Untuk aspek kesesuaian isi paragraf pada kondisi awal isi
tulisan siswa masih kurang baik, karena gagasan yang dikemukakan
oleh siswa sulit dipahami, gagasan yang dituliskan oleh siswa tidak
runtut, dan kurang sesuai dengan tema yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Pada siklus I pertemuan pertama, isi tulisan paragraf persuasi
siswa sudah cukup baik, dan sudah mengandung unsur-unsur
persuasi. Tetapi masih ada beberapa siswa yang belum
mengembangkan tulisannya dengan baik, lengkap dan sistematis.
Pada pertemuan kedua, isi tulisan siswa sudah sesuai dengan tema
dan mengandung kalimat ajakan untuk melakukan sesuatu. Skor
rata-rata isi tulisan siswa pada pada siklus I pertemuan pertama yaitu
17,68 meningkat pada pertemuan kedua menjadi 22,22.
Untuk aspek penanda persuasi pada kondisi awal penanda
persuasi dalam tulisan belum nampak sehingga ciri dari tulisan
persuasi yang seharusnya dapat membujuk pembacanya tidak
tertuang jelas dalam tulisan siswa. Pada siklus I pertemuan 1,
penanda persuasi dalam tulisan siswa sudah nampak jelas dan dapat
mempengaruhi pembacanya karena disertakan dengan fakta-fakta
yang ada sesuai dengan tema, selain itu kalimat yang digunakan
efektif dan struktur kalimatnya sudah lengkap. Hal tersebut sesuai
dengan tujuan dari tulisan persuasi yang dikemukakan oleh Rani,
dkk (2006: 42-43) yaitu tulisan persuasi harus dapat mempengaruhi
pembaca untuk melakukan tindakan yang diharapkan penulisnya.
Pada pertemuan 2, tulisan siswa sudah semakin baik walaupun
masih ada beberapa siswa yang harus dibantu oleh guru. Skor rata-
rata yang diperoleh siswa pada pertemuan 1 yaitu 18,51 dan sedikit
meningkat pada pertemuan 2 yaitu menjadi 18,70.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Pada siklus II pertemuan 1 hasil tulisan siswa sudah
memiliki kesatuan bentuk dan arti, dan struktur kalimatnya sudah
lengkap. Pendahuluan tulisan sudah diuraikan yang isinya
menyajikan fakta-fakta berupa informasi yang menjadi alasan
mengapa pembaca harus melakukan atau melakukan sesuatu sesuai
maksud dari penulisnya (siswa), selain itu siswa juga sudah
memberikan kata ajakan untuk melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu bagi pembaca dalam tulisannya. Hal tersebut
sesuai dengan ciri-ciri paragraf persuasi yang dikemukakan oleh
Wiyanto (2004: 68) bahwa dalam tulisan persuasi mula-mula
penulis harus memaparkan gagasan dengan alasan yang berupa fakta
atau informasi, bukti, atau contoh untuk meyayinkan pembaca.
Kemudian diikuti dengan ajakan atau bujukan kepada pembacanya.
Pada pertemuan 2, tulisan siswa sudah semakin baik hal ini terbukti
dengan meningkatnya skor rata-rata pada aspek penanda persuasi
yaitu dari 18,61 menjadi 22,03
Untuk aspek kreativitas pada kondisi awal kreativitas siswa
masih sangat rendah. Pada siklus I pertemuan 1 kreativitas siswa
meningkat dengan memberikan gambar-gambar yang mendukung
tulisannya walaupun masih sangat sederhana dan belum maksimal.
Pada pertemuan 2, kreativitas siswa belum ada peningkatan. Hal ini
dikarenakan siswa masih fokus kepada tulisannya dan siswa ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
berlomba-lomba untuk meminimalkan segala kesalahan. Skor rata-
rata kreativitas siswa pada siklus I pertemuan 1 dan 2 yaitu 12,66
Pada siklus II pertemuan 1 siswa jauh lebih kreatif. Siswa
memberikan gambar-gambar yang mendukung tulisannya secara
detail. Pada pertemuan 2 kreativitas siswa semakin baik hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya skor rata-rata kreatifitas siswa
yaitu 12,66 menjadi 13,00 hal ini dikarenakan siswa memberikan
gambar dan mewarnainya sehingga menjadi lebih indah dan menarik
perhatian bagi pembacanya.
Untuk aspek struktur kalimat pada kondisi awal, tulisan
siswa masih belum terstruktur dengan baik. Kalimat tidak memiliki
kesatupaduan yaitu kalimat yang disajikan tidak berkisar pada satu
gagasan pokok atau tema tulisan. Hal tersebut tidak sesuai dengan
ciri-ciri paragraf yang baik yang dikemukakan oleh Wiyanto (2005:
15) bahwa paragraf yang baik harus terdiri dari sekelompok kalimat
yang saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit
buah pikiran atau gagasan pokok. Pada pertemuan 2 hasil tulisan
siswa belum ada peningkatan yang signifikan karena masih ada
beberapa siswa yang mengulang-ulang kesalahan sama seperti
pertemuan yang pertama. Skor rata-rata struktur kalimat siklus I
pertemuan 1 dan 2 adalah 14,81 .
Pada siklus II pertemuan 1 hasil tulisan siswa sudah
memiliki kesatuan bentuk dan arti, struktur kalimatnya lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
walaupun masih ada beberapa siswa yang belum menyajikan
tulisannya dengan baik. Pada pertemuan 2 hasil tulisan siswa sudah
semakin baik. Siswa sudah mampu memperbaiki struktur kalimat
dalam tulisannya sehingga tulisan jauh lebih mudah dipahami. Hal
ini terbukti dengan meningkatnya skor rata-rata struktur kalimat
pada siklus II ini yaitu dari 15,25 menjadi 16,14.
Untuk aspek ejaan dan tanda baca pada kondisi awal ejaan
dan tanda baca yang digunakan oleh siswa ssangatlah tidak tepat.
Ketidaktepatan itu terjadi pada penulisan huruf kapital, tanda koma,
dan titik. Pada siklus I pertemuan 1, penggunaan kata, penulisan
huruf kapital dan tanda baca oleh beberapa siswa sudah tepat, namun
masih ada beberapa anak yang masih salah dalam penggunaannya.
Kebanyakan siswa lupa memperhatikan tanda baca seperti titik dan
koma. Pada pertemuan 2 siswa sudah lebih memperhatikan
penulisan kata dan tanda baca. Sudah terlihat ada peningkatan dalam
penggunaan tanda baca. Hal ini terbukti dengan meningkatnya skor
rata-rata yang diperoleh siswa yaitu dari 3,44 menjadi 3,55.
Pada siklus II pertemuan 1, siswa sudah semakin
memperhatikan tanda baca yang harus digunakan, misalnya tanda
koma, tanda titik, dan pemakaian huruf kapital. Pada pertemuan 2,
setelah diberikan penjelasan dan latihan siswa sudah jauh lebih
paham dalam penggunaan tanda baca. Hal ini terbukti dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
peningkatan skor rata-rata yang diperoleh siswa yaitu dari 8,81
menjadi 9,03.
Untuk aspek kebersihan dan kerapian dari beberapa hasil
tulisan siswa ada coretan dan gambar yang tidak berkaitan dengan
tema tulisan. Selain itu juga masih terlihat hasil dari beberapa tulisan
siswa yang terlihat tidak bersih karena ada bekas tulisan yang salah
dan tidak dihapus dengan bersih sehingga memberikan kesan tulisan
yang tidak bersih dan rapi. Namun, setelah latihan melalui lembar
kerja siswa setiap pertemuannya siswa semakin dapat mengurangi
kesalahan sehingga tidak ada tulisan yang perlu dihapus. Hal
tersebut terbukti dengan hasil peningkatan skor rata-rata dari kondisi
awal hingga siklus II pertemuan 2 yaitu sebagai berikut 3,59 menjadi
3,77 kemudian pada siklus II pertemuan 1 yaitu 4,74 menjadi 4,92.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Tabel 4.13 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Persuasi Siswa
Variabel Indikator
Keberhasilan
Kriteria Keberhasilan
Kondisi
awal
Akhir Siklus I Akhir Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Keterampilan
Menulis
Persuasi
Nilai rata-rata 71,18 75 76,24 80 85,35
Persentase
siswa yang
tuntas
44,44% 60% 66,67% 80% 92,59%
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
siswa dalam menulis persuasi meningkat setiap siklusnya. Nilai rata-rata
pada kondisi awal yaitu 71,18 dengan persentase 44,44%. Nilai rata-rata
pada siklus I dengan target capaian 70, memperoleh hasil 76,24 dengan
persentase 66,67%. Nilai rata-rata pada siklus II dengan target capaian 80
memperoleh hasil 85,35 dengan persentase 92,59%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
BAB V
PENUTUP
Pada ini membahas mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian,
dan saran berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diuraikan
bahwa:
1. Langkah-langkah proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan kontekstual sudah terlaksana sesuai dengan ketentuan.
Ketentuan yang dimaksudkkan adalah sebagai berikut:
a. Siswa memperhatikan contoh beberapa iklan cetak dan elektronik
yang ditampilkan oleh guru (Modelling)
b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk kegiatan diskusi
(Learning Community)
c. Siswa secara individu berusaha untuk menemukan sendiri materi
yang sedang dipelajari (Inquiry)
d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada yang kurang
jelas (Questioning)
e. Melalui iklan yang sering dilihat di lingkungan sekitar siswa, siswa
diberi tugas untuk menulis paragraf persuasi (Constructivisme)
f. Siswa mengerjakan tes menulis (Authentic Assessment)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
g. Siswa dan guru melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran
yang telah dilakukan (Reflection)
Hal ini membantu siswa dalam menuangkan ide dan gagasannya ke
dalam bentuk paragraf persuasi sehingga siswa tidak kebingungan lagi
dalam menulis dan lebih berminat untuk mengikuti pembelajaran
menulis. Guru berusaha membantu siswa untuk dapat mengkaitkan
materi yang sedang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan
siswa dalam menulis paragraf persuasi. Pada kondisi awal skor rata-rata
keterampilan menulis sebesar 71,18 dengan persentase 44,44%,
kemudian rata-rata skor keterampilan menulis pada siklus I sebesar
76,24 dengan persentase 66,67% dan meningkat pada siklus II menjadi
85,35 dengan persentase 92,59%.
3. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat belajar
siswa.. Pada kondisi awal skor rata-rata minat sebesar 1,85 dengan
persentase 74,07% dalam kategori cukup kemudian rata-rata skor minat
pada siklus I sebesar 2,32 dengan persentase 88,88% dalam kategori
cukup dan meningkat pada siklus II menjadi 2,89 dengan persentase
92,59% dalam kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Condongcatur,
peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki kekurangan yang
menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Peneliti belum dapat mengenal karakter dari masing-masing siswa
sehingga ada sedikit kesulitan untuk menerapkan pendekatan
kontekstual.
2. Media pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.
3. Teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan kurang
bervariasi.
4. Peneliti kesulitan dalam menentukan KI-KD yang cocok dan sesuai
dengan keterampilan menulis persuasi di kelas V.
C. Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,
ada beberapa saran yang dapat disampaikan, adalah sebagai berikut.
1. Peneliti selanjutnya perlu melakukan observasi lebih lanjut agar
dapat mengenal karakter dari masing-masing siswa..
2. Peneliti selanjutnya harus mampu menyediakan media pembelajaran
yang lebih bervariasi dan lebih menarik bagi siswa.
3. Teknik pengumpulan data yang digunakan hendaknya lebih
beragam supaya data yang diperoleh lebih lengkap, akurat, dan
benar-benar mewakili keadaan yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
4. Guru lebih cermat dan teliti dalam mengembangkan KI-KD yang
akan dipelajari supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2013.Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendidikan
Karakter. Bandung: PT. Refika Aditama
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya Media.
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Pers.
Bungin, Burhan. 2011. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta:Kencana.
Carter,Philip. 2010. Tes IQ Dan Tes Bakat. Jakarta: PT Indeks.
Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.
Dewi, Sylviana Mona. 2015. Kemampuan Siswa Dalam Menulis Paragraf Persuasi
Sederhana Berdasarkan Iklan Audio Visual di Kelas III MIN 15 Bintaro.
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/30710 diakses pada
tanggal 15 September 2017 pada pukul 13.25 WIB)
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghani, A Rahman. 2014. Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta:
Rajawali Pers.
Harti. 2015. Penerapan Metode CTL Untuk Meningkatkan Minat Belajar IPA
Tentang Gaya Pada Siswa Kelas V SDN Mintomulyo Kecamatan Juwana Pati
Tahun2014/2015.
(http://eprints.ums.ac.id/33090/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf diakses pada
tanggal 19 September 2017 pada pukul 21.01 WIB)
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Jakarta: Ghalia Indonesia
Isdianti. 2015. Model Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi Dengan
Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V.
(http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2012/09/Isdianti-10210287.pdf diakses
pada tanggal 15 September 2017 pada pukul 15.35 WIB)
Krissandi. 2017. Pembelajaran Bahasa Indonesia Inovatif di Sekolah Dasar.
Yogyakarta:WR
Kusumah,Wijaya dan Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT. Indeks.
Lestari,Sri. 2009. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Dengan
Pendekatan Kontekstual. (
https://eprints.uns.ac.id/4718/1/101841409200908181.pdf diakses pada
tanggal 19 September 2017 pada pukul 20.57 WIB)
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakkarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Morissan. 2010. Periklanan:Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:Kencana.
Mufarokah,Anissatul. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:Teras.
Mulyana. 2005. Kajian Wacana. Yogyakkarta:Tiara Wacana.
Nasucha, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Surakarta:Media Perkasa.
Natawidjaja, Suparman. 1979. Bimbingan Cakap Menulis. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
Purnama, Rian Teguh. 2012. Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi Dengan
Menggunakan Metode Cooperative Learning Pada Siswa Kelas V SD Negeri
Warungtilu. (http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2012/09/Rian-Teguh-
Purnama-082106891.pdfdiakses pada tanggan 15 September 2017 pada
pukul 15.31 WIB)
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rani, dkk. 2006. Analisis Wacana. Malang:Bayumedia Publishing.
Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Bandung: PT. Rajagrafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Kencana.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Soeparno. 1987. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara.
Sudjana, Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta:
Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Sujanto, Agus. 2004. Psikologi Umum. Jakarta: PT.Akasa Baru.
Sukardi. 2003. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Bandung: Usaha
Nasional.
Suyanto. 2015. Bahasa,Cermin Cara Berpikir dan Bernalar. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Suyono dan Hariyanto. 2015. Implementasi Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Tarigan, H. G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Widoyoko, Putro Eko. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
SILABUS PEMBELAJARAN
(Siklus I)
Nama Sekolah : SDN Condongcatur
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V / 1
Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik
Kompetensi
Dasar
Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber /
Media
3.4
Menganalisis
informasi yang
disampaikan
paparan iklan
dari media cetak
atau elektronik
Iklan
elektronik
Kalimat
persuasi
1. Siswa mengamati percakapan
yang disajikan dalam Buku
Siswa halaman 46
(Mengamati)
2. Siswa memperhatikan
penjelasan guru yang
disampaikan menggunakan
media berupa iklan layanan
3.4.1
Mengidentifikas
i ciri-ciri bahasa
iklan elektronik.
3.4.2 Menyusun
kalimat acak
menjadi sebuah
Teknik :
Tes
Non tes
Bentuk :
Tes
tertulis
3x35 menit
Pertemuan
1
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
2017.
Makanan
Sehat. Buku
Tematik
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
masyarakat tentang tujuan
utama seseorang memasang
iklan. (Komponen 1 CTL:
Modelling)
3. Siswa dibagi menjadi 4
kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6 orang
siswa. (Komponen 2 CTL:
Learning Community)
4. Di dalam masing-masing
kelompok siswa melakukan
diskusi menemukan contoh-
contoh iklan yang pernah
mereka lihat baik dalam media
cetak ataupun media elektronik.
(Menalar) (Komponen 3 CTL:
Construktivism)
5. Perwakilan kelompok diminta
untuk
paragraf
persuasi.
Terpadu
Kurikulum
2013 buku
Guru SD/MI
Kelas V.
Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
2017.
Makanan
Sehat. Buku
Tematik
Terpadu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
bercerita/mendemonstrasikan
salah satu iklan yang pernah
mereka lihat.
(Mengkomunikasikan)
6. Siswa berdiskusi dengan teman
sekelas dengan melakukan
tanya jawab ataupun menjawab
pertanyaan sesuai dengan topik
yang sedang dibahas, dipandu
oleh guru. (Menanya)
(Komponen 4 CTL:
Questioning)
7. Setelah itu, siswa diminta
mengerjakan tugas untuk
menyusun kalimat-kalimat
menjadi sebuah paragraf
persuasi dan menemukan ciri-
ciri dari tulisan persuasi.
Kurikulum
2013 buku
Siswa SD/MI
Kelas V.
Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
Media : iklan
elektronik
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
(Menalar) (Komponen 5 CTL:
Inquiry)
8. Perwakilan kelompok maju
mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka.
(Mengkomunikasikan)
9. Siswa mengumpulkan hasil
pekerjaaan mereka
10. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru tentang
materi menulis persuasi.
11. Siswa diberitugas untuk
mencoba menulis sebuah
paragraf persuasi dengan tema
bebas sebagai penilaian
keterampilan menulis mereka.
(Mencoba) (Komponen 7
CTL: Authentic Assessment)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
12. Siswa diberikan penguatan oleh
guru terkait dengan materi
pelajaran hari ini.
3.4
Menganalisis
informasi yang
disampaikan
paparan iklan
dari media cetak
atau elektronik
4.4
Memeragakan
kembali
informasi yang
disampaikan
paparan iklan
dari media cetak
atau elektronik
dengan bantuan
Ciri-ciri
bahasa
iklan
Ciri-ciri
tulisan
persuasi
1. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru dengan
menggunakan media
(Mengamati) (Komponen 1
CTL: Modelling)
2. Siswa dengan panduan guru
melakukan tanya jawab
melakukan tanya jawab
mengenai tujuan dibuatnya
sebuah iklan. (Menanya)
(Komponen 2
CTL:Questioning)
3. Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok. Maasing-masing
kelompok terdiri dari 5-6 orang
3.4.1
Mengidentifikas
i ciri-ciri bahasa
iklan.
3.4.2
Menemukan
ciri-ciri tulisan
persuasi.
4.4.1
Menyajikan
informasi dari
sebuah iklan
yang
menggunakan
kalimat ajakan
Teknik :
Tes
Non tes
Bentuk :
Tes
tertulis
Kuision
er/Ang
ket
3x35 menit
Pertemuan
2
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
2017.
Makanan
Sehat. Buku
Tematik
Terpadu
Kurikulum
2013 buku
Guru SD/MI
Kelas V.
Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
lisan, tulis dan
visual.
siswa. (Komponen 3 CTL:
Learning Community)
4. Di dalam kelompok siswa
melakukan diskusi untuk
mengidentifikasi ciri-ciri
bahasa iklan layanan
masyarakat yang ditunjukkan
oleh guru (Mencoba)
(Komponen 4 CTL:
Construktivism)
5. Secara individu, siswa diminta
untuk mengidentifikasi ciri-ciri
iklan yang pernah mereka lihat
di lingkungan sekitar mereka
sekaligus mencari ciri-ciri dari
tulisan persuasi. (Menalar)
(Komponen 5 CTL: Inquiry)
6. Siswa mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka, dan
dari media cetak
atau elektronik.
dan
Kebudayaan.
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
2017.
Makanan
Sehat. Buku
Tematik
Terpadu
Kurikulum
2013 buku
Siswa SD/MI
Kelas V.
Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
mempersilahkan siswa lain
untuk memberi tanggapan atau
masukan.
(Mengkomunikasikan)
7. Siswa diberi latihan untuk
menulis paragraf persuasi
secara mandiri dengan bantuan
guru.
8. Guru membahas kesalahan-
kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menulis
9. Siswa dipersilahkan untuk
bertanya apabila masih ada
yang kurang jelas.
10. Guru memberikan masukan
kepada siswa untuk
memperhatikan unsur-unsur
yang ada dalam menulis
persuasi (ejaan,struktur kalimat,
Kebudayaan.
Media : iklan
elektronik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
dll) (Komponen 6 CTL:
Authentic Assessment)
11. Siswa mengerjakan tes tertulis,
untuk mengetahui sejauh mana
keterampilan siswa dalam
menulis.
12. Siswa mengumpulkan
pekerjaan mereka.
13. Siswa bersama dengan guru
membuat kesimpulan mengenai
materi yang telah dipelajari.
14. Siswa melakukan refleksi
(Komponen 7 CTL: Reflection)
15. Siswa diberi tindak lanjut untuk
meringkas materi tentang
menulis persuasi.
16. Siswa mengisi angket minat
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
17. Guru menunjuk salah satu
siswa untuk memimpin doa.
Yogyakarta, 7 Oktober 2017
Menyetujui,
Guru Kelas V Peneliti
Ana Rahayu, S.Pd Asna Tiana
NIP:19880421 201101 2 002 141134101
Menyetujui
Kepala Sekolah
Drs. Tri Suhadi
NIP:19600612 1979121 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
SILABUS PEMBELAJARAN
(Siklus II)
Nama Sekolah : SDN Condongcatur
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V / 1
Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik
Kompetensi
Dasar
Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber / Media
3.4
Menganalisis
informasi yang
disampaikan
paparan iklan
dari media
cetak atau
elektronik
Ciri-ciri
media
elektronik
Paragraf
persuasi
1. Siswa melakukan tanya
jawab dengan guru
tentang berbagai acara
televisi yang paling
disukai.
2. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
terkait iklan media
3.4.1
Menentukan
ciri-ciri media
elektronik
3.4.2
Menyusun
paragraf
persuasi
Teknik :
Tes
Non tes
Bentuk :
Tes tertulis
3x35 menit
Pertemuan
1
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
. 2017.
Makanan
Sehat. Buku
Tematik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
4.4
Memeragakan
kembali
informasi yang
disampaikan
paparan iklan
dari media
cetak atau
elektronik
dengan bantuan
lisan, tulis dan
visual.
elektronik dengan
menampilkan beberapa
contoh iklan elektonik
(Mengamati)
(Komponen 1
CTL:Modelling)
3. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok,
masing-masing kelompok
terdiri dari 5-6 orang
siswa. (Komponen 2
CTL: Learning
Community)
4. Siswa di dalam kelompok
diberi tugas untuk
mencari kata kunci dari
iklan yang ditayangkan
oleh guru. (Mencoba)
dengan topik
sederhana.
4.4.1
Menyajikan
informasi ciri-
ciri bahasa
iklan media
elektronik.
Terpadu
Kurikulum
2013 buku
Guru SD/MI
Kelas V.
Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
.
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
. 2017.
Makanan
Sehat. Buku
Tematik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
5. Setelah itu, secara
individu siswa diminta
untuk menemukan kata
kunci iklan yang pernah
mereka lihat di
lingkungan sekitar
mereka. (Menalar)
6. Secara bergantian, siswa
mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka.
(Mengkomunikasikan)
7. Siswa kembali berlatih
menulis persuasi dengan
bertemakan lingkungan.
8. Guru membahas
kesalahan-kesalahan
dalam tulisan siswa.
9. Siswa melakukan tanya
jawab dengan guru terkait
Terpadu
Kurikulum
2013 buku
Siswa
SD/MI
Kelas V.
Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
.
Media :
iklan
elektronik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
dengan materi menulis
persuasi. (Komponen 5
CTL: Questioning)
10. Siswa kembali menulis
persuasi sebagai bentuk
peniilaian untuk
mengukur keterampilan
menulis persuasi.
(Komponen 6 CTL:
Authentic Assessment)
11. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
tentang keterkaitan antara
iklan, kata kunci iklan,
dan materi menulis
persuasi dengan
melakukan tanya jawab
kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
12. Siswa bersama dengan
guru membuat
kesimpulan mengenai
materi yang telah
dipelajari.
13. Siswa melakukan
refleksi. (Komponen 6
CTL:Reflection)
14. Guru memberikan tindak
lanjut berupa pekerjaan
rumah, untuk terus
berlatih menulis persuasi
dengan tema lain.
15. Guru menunjuk salah satu
siswa untuk memimpin
doa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
3.5
Mengidentifika
si berbagai
sumber energi,
perubahan
bentuk energi,
dan sumber
energi alternatif
(angin, air,
matahari, panas
bumi, bahan
bakar organik
dan nuklir)
dalam
kehidupan
Perbedaan
ciri-ciri
iklan
media
cetak dan
media
elektronik
Paragraf
persuasi
1. Siswa memperhatikan
contoh beberapa iklan yang
termuat dalam sebuah
koran. (Mengamati)
(Komponen 1
CTL:Modelling)
2. Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok,
masing-masing kelompok
terdiri dari 5-6 orang siswa.
(Komponen 2 CTL:
Learning Community)
3. Siswa dibagikan sebuah
koran oleh guru.
4. Masing-masing siswa
mencari sebuah iklan yang
termuat di dalam koran.
(Mencoba) (Komponen 3
CTL:Inquiry)
3.4.1
Menemukan
perbedaan
ciri-ciri iklan
media
elektronik dan
media cetak.
3.4.2
Membuat
paragraf
persuasif
4.4.1
Menyajikan
perbedaan
ciri-ciri iklan
media
Teknik :
Tes
Non tes
Bentuk :
Tes tertulis
Kuisioner/
Angket
3x35 menit
Pertemuan
2
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
. 2017.
Makanan
Sehat. Buku
Tematik
Terpadu
Kurikulum
2013 buku
Guru SD/MI
Kelas V.
Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
5. Di dalam kelompok siswa
berdiskusi untuk
menemukan perbedaan
ciri-ciri bahasa iklan
elektronik dan bahasa
media cetak. (Menalar)
6. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
pekerjaannya
(Mengkomunikasikan)
7. Siswa dan guru melakukan
tanya jawab. (Menanya)
8. Siswa kembali berlatih
menulis persuasi pada
Lembar Kerja Siswa.
9. Secara bergantian siswa
membacakan hasil
pekerjaan mereka.
elektronik dan
media cetak.
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
. 2017.
Makanan
Sehat. Buku
Tematik
Terpadu
Kurikulum
2013 buku
Siswa
SD/MI
Kelas V.
Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
10. Siswa diberikan
kesempatan untuk bertanya
(Komponen 4
CTL:Questioning)
11. Guru mengkaitkan sebuah
iklan yang termuat dalam
media cetak dengan materi
menulis persuasi.
12. Guru membahas kesalahan-
kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menulis pada
pertemuan pertama.
13. Siswa mengerjakan tes
menulis persuasi yang
bertema bencana alam
seperti yang sering terjadi
akhir-akhir ini. (Komponen
5 CTL: Construktivism)
Media :
Iklan media
cetak, koran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
14. Siswa mengumpulkan tes
menulis kepada guru.
(Komponen 6 CTL:
Authentic Assessment)
15. Siswa bersama dengan
guru membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah
dipelajari.
16. Siswa bersama dengan
guru melakukan refleksi.
(Komponen 7
CTL:Reflection)
17. Siswa mengerjakan LKS
18. Guru memberikan tindak
lanjut berupa pekerjaan
rumah.
19. Siswa mengisi angket
minat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
20. Guru menunjuk siswa
untuk memimpin doa.
Yogyakarta, 7 Oktober 2017
Menyetujui,
Guru Kelas V Peneliti
Ana Rahayu, S.Pd Asna Tiana
NIP:19880421 201101 2 002 141134101
Menyetujui
Kepala Sekolah
Drs. Tri Suhadi
NIP:19600612 1979121 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
155
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPH)
Pertemuan 1 Siklus 1
Satuan Pendidikan : SDN CONDONGCATUR
Kelas/Semester : V / 1 (satu)
Tema : 3. Makanan Sehat
Subtema : 2. Pentingnya Makanan Sehat bagi Tubuh
Pembelajaran ke : 1
Mapel Terkait : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Kompetensi Inti (KI):
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
156
B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
No Kompetensi Dasar No Indikator No Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.4 Menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik
3.4.1
3.4.2
Mengidentifikasi ciri-ciri bahasa iklan
elektronik.
Menyusun kalimat acak menjadi sebuah
paragraf persuasi.
3.4.1.1
3.4.2.1
Dengan mengamati dan
mendemonstrasikan iklan media
elektronik, siswa mampu
mengidentifikasikan ciri-ciri bahasa
iklan elektronik
Dengan bekerja kelompok, siswa
mampu menyusun kalimat acak menjadi
paragraf persuasi dengan benar.
4.4
Memeragakan kembali informasi
yang disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik dengan
bantuan lisan, tulis dan visual.
4.4.1 Melaporkan hasil pengamatannya
terhadap iklan media cetak yang
mengandung unsur persuasif.
4.4.1.1 Dengan pengamatan, siswa mampu
melaporkan hasil pengamatannya
terhadap iklan media cetak yang
menggunakan kalimat ajakan dengan
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
157
C. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Iklan dan kalimat persuasif
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran: Kontekstual
2. Metode : Pengamatan, penugasan, ceramah, tanya-
jawab, kerja kelompok.
E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Buku teks ,gambar-gambar iklan dari media cetak, majalah, dan
lingkungan sekitar.
2. Alat/Bahan:
Laptop, LCD
3. Sumber Belajar:
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Makanan Sehat.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 buku Guru SD/MI Kelas V.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Makanan Sehat.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 buku Siswa SD/MI Kelas
V. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
158
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan
Pembelajaran
Sintaks Karakter Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa
2. Guru meminta salah satu
siswa untuk memimpin doa
3. Guru mengucapkan salam
4. Guru mengabsen siswa
5. Guru bersama dengan
siswa melakukan tepuk
semangat untuk memotivasi
siswa agar bersemangat
dalam mengikuti
pembelajaran
6. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab
tentang materi yang akan
dipelajari, “Apa tujuan
sesorang memasang iklan-
iklan tertentu ?”
7. Guru menyampaikan
tujuan dan kompetensi dasar
yang akan dicapai serta
pembelajaran yang akan
dilaksanakan
Religius
Kreatif
10 menit
Kegiatan Inti
13. Siswa mengamati
percakapan yang disajikan
dalam Buku Siswa
halaman 46 (Mengamati)
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
159
14. Siswa memperhatikan
penjelasan guru yang
disampaikan
menggunakan media
berupa iklan layanan
masyarakat tentang tujuan
utama seseorang
memasang iklan.
15. Siswa dibagi menjadi 4
kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6
orang siswa.
16. Di dalam masing-masing
kelompok siswa
melakukan diskusi
menemukan contoh-
contoh iklan yang pernah
mereka lihat baik dalam
media cetak ataupun
media elektronik.
(Menalar)
17. Perwakilan kelompok
diminta untuk
bercerita/mendemonstrasi
kan salah satu iklan yang
pernah mereka lihat.
(Mengkomunikasikan)
18. Siswa berdiskusi dengan
teman sekelas dengan
melakukan tanya jawab
Komponen 1
CTL : Modelling
Komponen
2 CTL :
Learning
Community
Komponen 3
CTL:
Construktivism
Komponen 4
CTL :
Questioning
Gotong
royong
Percaya
diri
Rasa ingin
tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
160
ataupun menjawab
pertanyaan sesuai dengan
topik yang sedang
dibahas, dipandu oleh
guru. (Menanya)
19. Setelah itu, siswa diminta
mengerjakan tugas untuk
menyusun kalimat-
kalimat menjadi sebuah
paragraf persuasi dan
menemukan ciri-ciri dari
tulisan persuasi.
(Menalar)
20. Perwakilan kelompok
maju mempresentasikan
hasil pekerjaan mereka.
(Mengkomunikasikan)
21. Siswa mengumpulkan
hasil pekerjaaan mereka
22. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
tentang materi menulis
persuasi.
23. Siswa diberitugas untuk
mencoba menulis sebuah
paragraf persuasi dengan
tema bebas sebagai
penilaian keterampilan
menulis mereka.
(Mencoba)
Komponen 5
CTL : Inquiry
Komponen 7
CTL : Authentic
Assessment
Mandiri
Tanggung
jawab
Mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
161
24. Siswa diberikan
penguatan oleh guru
terkait dengan materi
pelajaran hari ini.
Kegiatan
Penutup
1. Siswa bersama dengan
guru membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah
dipelajari.
2. Siswa melakukan refleksi
3. Siswa mengerjakan LKS
4. Guru memberikan tindak
lanjut berupa pekerjaan
rumah
5. Guru menunjuk salah satu
siswa untuk memimpin doa.
Komponen 6
CTL : Reflection
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
162
G. Penilaian
Yogyakarta, 9 Oktober 2017
Mengetahui
Guru Kelas Peneliti
Ana Rahayu,S.Pd. Asna Tiana
NIP:19880421 201101 2 002 NIM:141134101
No Muatan
Pelajaran Ranah Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Bahasa
Indonesia
Pengetahuan
3.4.1
Mengidentifik
asi ciri-ciri
bahasa iklan
elektronik.
Tes
Tertulis
Skala
Penilaian
Lembar
skala
penilaian
portofolio
Keterampilan
3.4.2
Menemukan
kata ajakan
yang ada
dalam media
cetak.
Tes tertulis Skala
Penialaian
Lembar
skala
penilaian
portofolio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
163
LAMPIRAN
1. Uraian Materi
2. LKS
3. Instrumen Penilaian
4. Kunci Jawaban dan Rubrik Penyekoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
164
Lampiran 1. Uraian Materi
I. Materi Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia ( Iklan dan kalimat ajakan)
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iklan adalah kabar
atau pesan untuk mendorong, membujuk masyarakat untuk membeli atau
menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan. Para penjual produk jasa atau
barang biasanya memanfaatkan berbagai media untuk memasang iklan produk
mereka, baik media cetak (koran, majalah, dll) maupun media elektronik (televisi,
radio, internet, dll)
Ciri-ciri bahasa iklan :
a. Menggunakan bahasa yang dapat mempengaruhi orang lain untuk membeli atau
menggunakan suatu produk.
b. Mengenalkan dan menjelaskan suatu produk barang atau jasa kepada khalayak
ramai.
c. Menggunakan kalimat fakta dan opini.
Kalimat ajakan merupakan salah satu jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia
yang berfungsi untuk menyampaikan keinginan pembicara pada seseorang, agar
mengikuti ajakannya atau perintahnya.
Ciri-ciri kalimat ajakan :
a. Kalimat ajakan biasanya dimulai dengan kata “ayo, mari, yuk, dll”
b. Adanya penggunaan kata “kita”, yang menandakan bahwa pembicara atau
penulis mengajak melakukan sesuatu secara bersama-sama.
c. Jika yang diajak lebih dari satu orang, biasannya menggunakan kata ganti jamak,
misal “teman-teman, kawan-kawan, dll”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
165
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa
1. Bahasa Indonesia
LEMBAR KERJA SISWA 1 (LKS)
Siklus I Pertemuan I
Nama Sekolah : SDN Condongcatur
Kelas : V A
Materi : Iklan dan Kalimat Persuasi
Teks Percakapan Dayu dan Udin ( Buku Siswa halaman 46 )
Dari percakapan di atas, tuliskan perbedaan antara iklan media cetak dan
iklan media elektronik. Samakan pendapatmu dengan pendapat temanmu. Apabila
kamu menemukan pendapat yang berbeda lengkapi pendapatmu dengan pendapat
temanmu.
Iklan media cetak :
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Iklan media elektronik :
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Nama Kelompok :
1. ________________________
2. ________________________
3. ________________________
4. ________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
166
Masih bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Gunakan kertas
gambar A4 dan bagilah menjadi tiga kolom seperti di bawah ini. Diskusikan
dengan teman sekelompokmu tentang iklan-iklan yang pernah dilihat/ditonton,
jenis iklan (iklan cetak atau elektronik), dan temukan kata/kalimat ajakan yang
terkandung di dalamnya.
Nama Iklan Media
(Cetak/elektronik(Radio
atau Televisi)
Alasan
pemilihan
media
Kata atau
kalimat ajakan
yang
terkandung
dalam iklan
tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
167
LEMBAR KERJA SISWA 2 (LKS)
Susunlah kalimat acak yang ada di dalam amplop menjadi sebuah paragraf persuasif !
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
168
Kunci Jawaban
1. Lembar Kerja Siswa 1
Jawaban disesuaikan dengan pengalaman yang dimiliki oleh masih-masing siswa.
Contoh kalimat ajakan yang biasanya muncul dalam sebuah iklan :
a. Ayo menggosok gigi sebelum tidur, menggunakan pasta gigi ...
b. Yuk pakai buku tulis ...
c. dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
169
Lampiran 3.
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Penilaian Ranah Pengetahuan
Indikator Bahasa Indonesia
3.4.1 Mengidentifikasi ciri-ciri bahasa iklan elektronik.
3.4.2 Menyusun kalimat acak menjadi sebuah paragraf
persuasi dan menemukan ciri-ciri tulisan persuasi.
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal uraian dan kunci jawaban
Rubrik Penilaian :
a. 3.4.1 Mengidentifikasi ciri-ciri bahasa iklan elektronik
Aspek
Sangat
Baik Baik Cukup
Perlu
pendampingan
4 3 2 1
Kejelasan
dan
ketepatan
uraian
alasan
pemilihan
media
Uraian
memberikan
3-4 alasan
yang
menjelaskan
keterkaitan
iklan
dengan
media yang
dipilih.
Uraian
memberikan
2-3 alasan
yang
menjelaskan
keterkaitan
iklan
dengan
media yang
dipilih.
Uraian
memberikan
kurang dari
2 alasan
yang
menjelaskan
keterkaitan
iklan
dengan
media yang
dipilih.
Uraian
memberikan 1
alasan dan
kurang
menjelaskan
keterkaitan iklan
dengan media
yang dipilih.
Ketepatan
dalam
menemukan
Dapat
menemukan
lebih dari 3
Dapat
menemukan
2-3
Menemukan
kurang dari
2
Menemukan 1
kata/kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
170
kata/kalimat
ajakan
dalam
sebuah
iklan
kata/kalimat
ajakan
dalam
sebuah iklan
dengan
tepat.
kata/kalimat
ajakan
dalam
sebuah iklan
dengan
tepat.
kata/kalimat
ajakan
dalam
sebuah
iklan.
ajakan dalam
sebuah iklan.
Penilaian penskoran 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 10
b. 3.4.2 Menyusun kalimat acak menjadi sebuah paragraf persuasi dan
menemukan ciri-ciri tulisan persuasi.
Aspek
Sangat
Baik Baik Cukup
Perlu
pendampingan
4 3 2 1
Kejelasan
dan ketepatan
susunan
paragraf.
Kalimat
tersusun
secara jelas
dan tepat
menjadi
sebuah
paragraf
persuasi
yang
bermakna.
Kalimat
tersusun
cukup jelas
dan cukup
tepat
menjadi
paragraf
persuasi
yang
bermakna.
Kalimat
tersusun
kurang
jelas dan
kurang
tepat
menjadi
paragraf
persuasi.
Kalimat
tersusun tidak
jelas dan
kurang tidak
tepat menjadi
paragraf
persuasi.
Kelengkapan
susunan
kalimat.
Dapat
menyusun
kalimat
secara
lengkap.
Dapat
menyusun
kalimat
dengan
cukup
lengkap.
Dapat
menyusun
kalimat
dengan
kurang
lengkap.
menyusun
kalimat dengan
tidak lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
171
2. Penilaian Ranah Keterampilan
Indikator Bahasa Indonesia
4.4.1 Melaporkan hasil pengamatannya terhadap iklan
media cetak yang mengandung unsur persuasif.
Teknik Unjuk kerja
Instrumen Cek list penilaian produk berskala/rubrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
172
Bahasa Indonesia
No. Aspek Sangat Baik Baik Cukup
Perlu
pendampingan
4 3 2 1
1. Melaporkan
hasil
pengamatan
iklan media
cetak/elektronik
Mampu
melaporkan
hasil
pengamatan
iklan media
cetak/elektronik
secara lisan
dengan
sistematis
Mampu
melaporkan
hasil
pengamatan
iklan media
cetak/elektronik
secara lisan
dengan cukup
sistematis
Mampu
melaporkan
hasil
pengamatan
iklan media
cetak/elektronik
secara lisan
dengan kurang
sistematis
Belum mampu
melaporkan
hasil
pengamatan
iklan media
cetak/elektronik
secara lisan
dengan
sistematis
2. Sikap tanggung
jawab.
Bertanggung
jawab terhadap
tugas yang
dikerjakan.
Cukup
bertanggung
jawab terhadap
tugas yang
dikerjakan.
Kurang
bertanggung
jawab terhadap
tugas yang
dikerjakan.
Tidak
bertanggung
jawab terhadap
tugas yang
dikerjakan.
3. Sikap percaya
diri.
Mampu
melaporkan
hasil
pekerjaannya
dengan penuh
percaya diri di
depan kelas.
Mampu
melaporkan
hasil
pekerjaannya
dengan cukup
percaya diri di
depan kelas.
melaporkan
hasil
pekerjaannya
dengan dengan
percaya diri di
depan kelas.
Belum mampu
melaporkan
hasil
pekerjaannya
dengan penuh
percaya diri di
depan kelas.
Penilaian penskoran 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
173
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPH)
Pertemuan 2 Siklus 1
Satuan Pendidikan : SDN CONDONGCATUR
Kelas/Semester : V / 1 (satu)
Tema : 3. Makanan Sehat
Subtema : 2. Pentingnya Makanan Sehat bagi Tubuh
Mapel Terkait : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke : 2
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
B. Kompetensi Inti (KI):
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
174
B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
No Kompetensi Dasar No Indikator No Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.4 Menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik
3.4.1
3.4.2
Mengidentifikasi ciri-ciri bahasa
iklan.
Menemukan ciri-ciri tulisan persuasi.
3.4.1.1
3.4.2.1
Dengan mengamati sebuah iklan, siswa
mampu mengidentifikasikan ciri-ciri bahasa
iklan dengan benar.
Dengan penugasan, siswa mampu
mengidentifikasi ciri-ciri tulisan persuasi
dengan benar.
4.4
Memeragakan kembali informasi
yang disampaikan paparan iklan
dari media cetak atau elektronik
dengan bantuan lisan, tulis dan
visual.
4.4.1 Menyajikan informasi dari sebuah
iklan yang menggunakan kalimat
ajakan dari media cetak atau
elektronik.
4.4.1.1 Dengan pengamatan, siswa mampu
menyajikan informasi dari sebuah iklan yang
menggunakan kalimat ajakan dari media cetak
atau elektronik dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
175
D. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Iklan dan ciri-ciri tulisan persuasi.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
3. Pendekatan pembelajaran: Kontekstual
4. Metode : Pengamatan, penugasan, ceramah, tanya-
jawab, kerja kelompok,
G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Buku teks, gambar-gambar iklan dari media cetak, majalah, dan
lingkungan sekitar.
2. Alat/Bahan:
Laptop, LCD
3. Sumber Belajar:
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Makanan Sehat.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 buku Guru SD/MI Kelas V.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Makanan Sehat.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 buku Siswa SD/MI Kelas
V. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
176
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Sintaks Karakter Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa
2. Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa
3. Guru mengucapkan salam
4. Guru mengabsen siswa
5. Guru bersama dengan siswa
melakukan tepuk semangat untuk
memotivasi siswa agar
bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
6. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab tentang
materi yang akan dipelajari,
“Mengapa iklan harus dibuat
semenarik mungkin ya?”
7. Guru menyampaikan tujuan
dan kompetensi dasar yang akan
dicapai serta pembelajaran yang
akan dilaksanakan
Religius
Kreatif
10 menit
Kegiatan Inti
18. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru dengan
menggunakan media
(Mengamati)
19. Siswa dengan panduan guru
melakukan tanya jawab
melakukan tanya jawab
Komponen 1
CTL :
Modelling
Komponen 2
CTL :
Questioning
Rasa
Ingin
tahu
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
177
mengenai tujuan dibuatnya
sebuah iklan. (Menanya)
20. Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok. Maasing-
masing kelompok terdiri dari 5-
6 orang siswa.
21. Di dalam kelompok siswa
melakukan diskusi untuk
mengidentifikasi ciri-ciri
bahasa iklan layanan
masyarakat yang ditunjukkan
oleh guru (Mencoba)
22. Secara individu, siswa diminta
untuk mengidentifikasi ciri-ciri
iklan yang pernah mereka lihat
di lingkungan sekitar mereka
sekaligus mencari ciri-ciri dari
tulisan persuasi. (Menalar)
23. Siswa mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka, dan
mempersilahkan siswa lain
untuk memberi tanggapan atau
masukan.
(Mengkomunikasikan)
24. Siswa diberi latihan untuk
menulis paragraf persuasi
secara mandiri dengan bantuan
guru.
Komponen
3 CTL :
Learning
Community
Komponen 4
CTL:
Construktivis
m
Komponen 5
CTL : Inquiry
Gotong
royong
Percaya
diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
178
25. Guru membahas kesalahan-
kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menulis
26. Siswa dipersilahkan untuk
bertanya apabila masih ada
yang kurang jelas.
27. Guru memberikan masukan
kepada siswa untuk
memperhatikan unsur-unsur
yang ada dalam menulis
persuasi (ejaan,struktur
kalimat, dll)
28. Siswa mengerjakan tes tertulis,
untuk mengetahui sejauh mana
keterampilan siswa dalam
menulis.
29. Siswa mengumpulkan
pekerjaan mereka.
Komponen 6
CTL :
Authentic
Assessment
Mandiri
Tanggun
g jawab.
Penutup 1. Siswa bersama dengan guru
membuat kesimpulan mengenai
materi yang telah dipelajari.
2. Siswa melakukan refleksi
Komponen 7
CTL :
Reflection
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
179
3. Siswa diberi tindak lanjut untuk
meringkas materi tentang menulis
persuasi.
4. Siswa mengisi angket minat
belajar
5. Guru menunjuk salah satu siswa
untuk memimpin doa.
Religius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
180
Yogyakarta, 10 Oktober 2017
Mengetahui
Guru Kelas Peneliti
Ana Rahayu,S.Pd. Asna Tiana
NIP: 19880421 201101 2 002 NIM: 141134101
No Muatan
Pelajaran Ranah Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Bahasa
Indonesia
Pengetahuan
3.4.1
Mengidentifikasi
ciri-ciri bahasa
iklan
3.4.2
Menemukan
ciri-ciri tulisan
persuasi.
Tes
Tertulis
Skala
Penilaian
Lembar
skala
penilaian
Keterampilan
4.4.1
Menyajikan
informasi dari
sebuah iklan
yang
menggunakan
kalimat ajakan
dari media cetak
atau elektronik.
Portofolio Skala
Penialaian
Lembar
skala
penilaian
G. Teknik Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
181
LAMPIRAN
1. Uraian Materi
2. LKS
3. Instrumen Penilaian
4. Kunci Jawaban dan Rubrik Penyekoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
182
Lampiran I
I. Materi Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iklan adalah kabar
atau pesan untuk mendorong, membujuk masyarakat untuk membeli atau
menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan. Para penjual produk jasa atau
barang biasanya memanfaatkan berbagai media untuk memasang iklan produk
mereka, baik media cetak (koran, majalah, dll) maupun media elektronik (televisi,
radio, internet, dll)
Ciri-ciri bahasa iklan :
a. Menggunakan bahasa yang dapat mempengaruhi orang lain untuk membeli atau
menggunakan suatu produk.
b. Mengenalkan dan menjelaskan suatu produk barang atau jasa kepada khalayak
ramai.
c. Menggunakan kalimat fakta dan opini.
Kalimat ajakan merupakan salah satu jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia
yang berfungsi untuk menyampaikan keinginan pembicara pada seseorang, agar
mengikuti ajakannya atau perintahnya.
Ciri-ciri kalimat ajakan :
a. Kalimat ajakan biasanya dimulai dengan kata “ayo, mari, yuk, dll”
b. Adanya penggunaan kata “kita”, yang menandakan bahwa pembicara atau
penulis mengajak melakukan sesuatu secara bersama-sama.
c. Jika yang diajak lebih dari satu orang, biasannya menggunakan kata ganti jamak,
misal “teman-teman, kawan-kawan, dll”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
183
Lampiran 2.
II. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Siklus 1 Pertemuan 2
Nama Sekolah : SDN Condongcatur
Kelas : V A
Materi : Ciri-ciri Iklan dan Ciri-ciri tulisan persuasi
Kerjakan dengan teliti !
Tuliskan dalam kolom berikut ini kalimat-kalimat iklan yang mengandung
kalimat ajakan yang mudah kamu ingat dan kamu ketahui di media elektronik
(televisi,radio, atau internet) !
No Kalimat Iklan
1.
2.
3.
4.
5.
Nama :
Kelas :
Absen :
Sekalipun iklan yang umumnya terdapat di media elektronik berbeda-beda, ada satu persamaan
dalam bahasa iklan yang digunakan. Setiap bahasa iklan tersebut ternyata memiliki ciri-ciri yang
sama dan mengandung kalimat ajakan. Apakah ciri-ciri yang dimiliki oleh bahasa iklan dan kalimat
ajakan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
184
Berdasarkan hasil tulisanmu di atas, buatlah kesimpulan tentang ciri-ciri bahasa
iklan dan kalimat ajakan pada kolom berikut ini !
LEMBAR KERJA SISWA 2 (LKS)
Ciri – ciri bahasa iklan adalah
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Ciri-ciri kalimat ajakan adalah
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Tulislah sebuah paragraf persuasi dengan tema bebas!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
185
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Siswa 2
Ciri-ciri paragraf persuasi menurut Dalman (2016: 147)
a. Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
b. Bersifat mengajak pembaca untuk mau melakukan kehendak penulis.
c. Harus menghindari konflik agar kepercayaan pembaca tidak hilang.
d. Harus ada fakta dan data secukupnya.
Setelah tersusun menjadi sebuah paragraf, dapatkah kalian menemukan ciri-ciri dari
paragraf persuasif ?
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
186
Lampiran 3
LAMPIRAN PENILAIAN
2. Penilaian Ranah Pengetahuan
Indikator Bahasa Indonesia
3.4.1 Mengidentifikasi ciri-ciri bahasa iklan.
3.4.2 Menemukan ciri-ciri tulisan persuasi.
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal uraian dan kunci jawaban
Rubrik Penilaian :
a. Bahasa Indonesia
Aspek
Sangat
Baik Baik Cukup
Perlu
pendampingan
4 3 2 1
Kejelasan
dan
ketepatan
menemukan
ciri-ciri
bahasa iklan
Mampu
menemukan
ciri-ciri
bahasa iklan
dengan
sangat jelas
dan tepat
tanpa
bantuan
guru.
Mampu
menemukan
ciri-ciri
bahasa iklan
dengan
cukup jelas
dan tepat
tanpa
bantuan
guru.
Mampu
menemukan
ciri-ciri
bahasa iklan
dengan
cukup jelas
dan tepat
dengan
bantuan
guru.
Mampu
menemukan
ciri-ciri bahasa
iklan dengan
tidak jelas dan
tepat dengan
bantuan guru.
Kejelasan
dan
ketepatan
Mampu
menemukan
ciri-ciri
Mampu
menemukan
ciri-ciri
Mampu
menemukan
ciri-ciri
Mampu
menemukan
ciri-ciri kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
187
dalam
menemukan
ciri-ciri
kalimat
ajakan.
kalimat
ajakan
dengan
sangat jelas
dan tepat
tanpa
bantuan
guru.
kalimat
ajakan
dengan
cukup jelas
dan tepat
tanpa
bantuan
guru.
kalimat
ajakan
dengan
cukup jelas
dan tepat
dengan
bantuan
guru
ajakan vdengan
tidak jelas dan
tepat dengan
bantuan guru.
b. Rubrik penilaian ciri-ciri paragraf persuasi:
Aspek
Sangat
Baik Baik Cukup
Perlu
pendampingan
4 3 2 1
Kemampuan
menemukan
ciri-ciri
paragraf
persuasi
Mampu
menemukan
4 ciri
paragraf
persuasi.
Mampu
menemukan
3 ciri
paragraf
persuasi.
Mampu
menemukan
2 ciri
paragraf
persuasi.
Mampu
menemukan 1
ciri paragraf
persuasi.
Penilaian penskoran 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
188
2. Penilaian Ranah Keterampilan
Indikator Bahasa Indonesia
4.4.1 Menyajikan informasi dari sebuah iklan yang
menggunakan kalimat ajakan dari media cetak atau
elektronik.
Teknik Unjuk kerja
Instrumen Cek list penilaian produk berskala/rubrik
a. Bahasa Indonesia
No. Aspek Sangat Baik Baik Cukup
Perlu
pendampingan
4 3 2 1
1. Konten/isi
penyajian
Mampu
menyajikan
informasi dari
sebuah iklan
yang
menggunakan
kalimat
ajakan secara
sistematis.
Mampu
menyajikan
informasi dari
sebuah iklan
yang
menggunakan
kalimat
ajakan dengan
cukup
sistematis.
Mampu
menyajikan
informasi dari
sebuah iklan
yang
menggunakan
kalimat
ajakan dengan
kurang
sistematis.
Belum mampu
menyajikan
informasi dari
sebuah iklan
yang
menggunakan
kalimat ajakan
secara
sistematis.
2. Sikap
tanggung
jawab.
Bertanggung
jawab
terhadap
tugas yang
dikerjakan.
Cukup
bertanggung
jawab
terhadap
tugas yang
dikerjakan.
Kurang
bertanggung
jawab
terhadap
tugas yang
dikerjakan.
Tidak
bertanggung
jawab terhadap
tugas yang
dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
189
3. Sikap
percaya diri.
Mampu
melaporkan
hasil
pekerjaannya
dengan penuh
percaya diri di
depan kelas.
Mampu
melaporkan
hasil
pekerjaannya
dengan
cukup
percaya diri di
depan kelas.
melaporkan
hasil
pekerjaannya
dengan
dengan
percaya diri di
depan kelas.
Belum mampu
melaporkan
hasil
pekerjaannya
dengan penuh
percaya diri di
depan kelas.
Penilaian penskoran 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
190
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPH)
Pertemuan 1 Siklus 2
Satuan Pendidikan : SDN CONDONGCATUR
Kelas/Semester : V / 1 (satu)
Tema : 3. Makanan Sehat
Subtema : 2. Pentingnya Makanan Sehat bagi Tubuh
Mapel Terkait : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke : 3
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
C. Kompetensi Inti (KI):
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
191
A. . Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
No Kompetensi Dasar No Indikator No Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.4 Menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media
cetak atau elektronik
3.4.1
3.4.2
Menentukan ciri-ciri media elektronik
Menyusun paragraf persuasi dengan
topik sederhana.
3.4.1.1
3.4.2.1
Dengan mengamati sebuah iklan,
siswa mampu menentukan ciri-ciri
media elektronik dengan benar.
Dengan mengamati sebuah iklan,
siswa mampu menyusun paragraf
persuasi dengan topik sederhana
dengan benar.
4.4 Memeragakan kembali informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media
cetak atau elektronik dengan bantuan
lisan, tulis dan visual.
4.4.1 Menyajikan informasi ciri-ciri bahasa
iklan media elektronik.
4.4.1.1 Dengan mengerjakan tugas,siswa
mampu menyajikan informasi
ciri-ciri media elektronik dengan
tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
192
C. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Iklan dan paragraf persuasi
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
5. Pendekatan pembelajaran: Kontekstual
6. Metode : Pengamatan, penugasan, Ceramah, tanya-
jawab, kerja kelompok,
E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Buku teks,gambar-gambar iklan dari media cetak, majalah, dan
lingkungan sekitar.
2. Alat/Bahan:
Laptop, LCD
3. Sumber Belajar:
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Makanan Sehat.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 buku Guru SD/MI Kelas V.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Makanan Sehat.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 buku Siswa SD/MI Kelas
V. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
193
F. . Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Sintaks Karakter Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa
2. Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa
3. Guru mengucapkan salam
4. Guru mengabsen siswa
5. Guru bersama dengan siswa
melakukan tepuk semangat untuk
memotivasi siswa agar
bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
6. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
7. Guru menyampaikan tujuan
dan kompetensi dasar yang akan
dicapai serta pembelajaran yang
akan dilaksanakan
Religius
Kreatif
10 menit
Kegiatan Inti
16. Siswa melakukan tanya jawab
dengan guru tentang berbagai
acara televisi yang paling
disukai.
17. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru terkait
iklan media elektronik
dengan menampilkan
Komponen 1
CTL :
Modelling
Rasa ingin
tahu
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
194
beberapa contoh iklan
elektonik (Mengamati)
18. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari
5-6 orang siswa.
19. Siswa di dalam kelompok
diberi tugas untuk mencari
kata kunci dari iklan yang
ditayangkan oleh guru.
(Mencoba)
20. Setelah itu, secara individu
siswa diminta untuk
menemukan kata kunci iklan
yang pernah mereka lihat di
lingkungan sekitar mereka.
(Menalar)
21. Secara bergantian, siswa
mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka.
(Mengkomunikasikan)
22. Siswa kembali berlatih
menulis persuasi dengan
bertemakan lingkungan.
23. Guru membahas kesalahan-
kesalahan dalam tulisan
siswa.
Komponen 2
CTL: Leearning
Community
Komponen 3
CTL : Inquiry
Komponen
4 CTL :
Construktivism
Komponen 5
CTL :
Questioning
Gotong
royong
Mandiri
Percaya
diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
195
24. Siswa melakukan tanya jawab
dengan guru terkait dengan
materi menulis persuasi.
25. Siswa kembali menulis
persuasi sebagai bentuk
peniilaian untuk mengukur
keterampilan menulis
persuasi.
26. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru tentang
keterkaitan antara iklan, kata
kunci iklan, dan materi
menulis persuasi dengan
melakukan tanya jawab
kepada siswa.
Komponen 6
CTL : Authentic
Assessment
Penutup 1. Siswa bersama dengan guru
membuat kesimpulan mengenai
materi yang telah dipelajari.
2. Siswa melakukan refleksi
4. Guru memberikan tindak lanjut
berupa pekerjaan rumah, untuk
terus berlatih menulis persuasi
dengan tema lain.
5. Guru menunjuk salah satu siswa
untuk memimpin doa.
Komponen 6
CTL :
Reflection
Religius
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
196
Yogyakarta, 11 Oktober 2017
Mengetahui
Guru Kelas Peneliti
Ana Rahayu,S.Pd. Asna Tiana
NIP:19880421 201101 2 002 141134101
No Muatan
Pelajaran Ranah Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Bahasa
Indonesia
Pengetahuan
3.4.1 Menentukan
perbedaan ciri-ciri
bahasa iklan media
cetak dan media
elektronik
3.4.2 Menyusun
paragraf persuasi
dengan topik
sederhana.
Tes
Tertulis
Skala
Penilaian
Lembar
skala
penilaian
portofolio
Keterampilan
4.4.1 Menyajikan
informasi
perbedaan ciri-ciri
bahasa iklan media
cetak dan media
elektronik.
Portofolio Skala
Penialaian
Lembar
skala
penilaian
portofolio
G. Teknik Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
197
LAMPIRAN
1. Uraian Materi
2. LKS
3. Instrumen Penilaian
4. Kunci Jawaban dan Rubrik Penyekoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
198
Lampiran I
I. Materi Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia
Media Elektronik :
1. Melalui proses pemancaran/transmisi.
2. Mampu menyajikan peristiwa/pendapat yang telah ataupun sedang terjadi.
3. Penulisan dibatasi oleh detik, menit dan jam.
4. Bahasa yang digunakan formal dan non formal.
5. Kalimat singkat, padat, sederhana dan jelas.
Ciri-ciri paragraf persuasif :
1. Paragraf persuasi meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai
yang ditulis oleh penulis, berusaha mengajak dan membujuk.
2. Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari,
lakukanlah, dan lain-lain.
3. Berusaha menjelaskan dan menarik perhatian serta kepercayaan pembaca.
4. Paragraf persuasi harus memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data
dan fakta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
199
Lampiran 2.
II. Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Bahasa Indonesia
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Siklus 2 Pertemuan 1
Nama Sekolah : SDN Condongcatur
Kelas : V A
Materi : 1. Ciri-ciri media elektronik
Tulislah sebuah paragraf persuasi !
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Nama :
Kelas :
Absen :
Bersama dengan teman sekelompokmu, lakukanlah kegiatan berikut ini !
1. Tentukan satu iklan elektronik yang kamu ketahui.
2. Tuliskan kalimat yang terdapat dalam iklan elektronik tersebut.
3. Identifikasikan ciri-ciri bahasa iklan elektronik sebagai hasil kesimpulan diskusi.
4. Tampilkan hasil diskusi tersebut di depan kelas secara bergantian.
5. Dengarkanlah hasil diskusi pasangan lain secara seksama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
200
Lampiran 3
LAMPIRAN PENILAIAN
3. Penilaian Ranah Pengetahuan
Indikator Bahasa Indonesia
3.4.1 Menentukan ciri-ciri bahasa dan media elektronik
3.4.2 Menyusun paragraf persuasi dengan topik
sederhana.
Teknik Observasi
Instrumen Lembar Observasi
a. Bahasa Indonesia
Aspek
Sangat
Baik Baik Cukup
Perlu
pendampingan
4 3 2 1
Kejelasan
dan
ketepatan
menemukan
ciri-ciri
bahasa iklan
media
elektronik
Mampu
menemukan
ciri-ciri
bahasa
media
elektronik
dengan
sangat jelas
dan tepat
tanpa
bantuan
guru.
Mampu
menemukan
ciri-ciri
bahasa
media
elektronik
dengan
cukup jelas
dan tepat
tanpa
bantuan
guru.
Mampu
menemukan
ciri-ciri
bahasa
media
elektronik
dengan
cukup jelas
dan tepat
dengan
bantuan
guru.
Belum mampu
menemukan
ciri-ciri bahasa
media
elektronik
dengan jelas
dan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
201
Penilaian penskoran 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 10
4. Penilaian Ranah Keterampilan
Indikator Bahasa Indonesia
4.4.1 Menyajikan informasi ciri-ciri bahasa iklan media
elektronik.
Teknik Unjuk kerja
Instrumen Cek list penilaian produk berskala/rubrik
a. Bahasa Indonesia
No. Aspek Sangat Baik Baik Cukup
Perlu
pendampingan
4 3 2 1
1. Konten/isi
penyajian
Mampu
menyajikan
informasi dari
sebuah iklan
yang
menggunakan
kalimat
ajakan secara
sistematis.
Mampu
menyajikan
informasi dari
sebuah iklan
yang
menggunakan
kalimat
ajakan dengan
cukup
sistematis.
Mampu
menyajikan
informasi dari
sebuah iklan
yang
menggunakan
kalimat
ajakan dengan
kurang
sistematis.
Belum mampu
menyajikan
informasi dari
sebuah iklan
yang
menggunakan
kalimat ajakan
secara
sistematis.
2. Sikap
tanggung
jawab.
Bertanggung
jawab
terhadap
tugas yang
dikerjakan.
Cukup
bertanggung
jawab
terhadap
tugas yang
dikerjakan.
Kurang
bertanggung
jawab
terhadap
tugas yang
dikerjakan.
Tidak
bertanggung
jawab terhadap
tugas yang
dikerjakan.
3. Sikap
percaya diri.
Mampu
melaporkan
Mampu
melaporkan
melaporkan
hasil
Belum mampu
melaporkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
202
hasil
pekerjaannya
dengan penuh
percaya diri di
depan kelas.
hasil
pekerjaannya
dengan
cukup
percaya diri di
depan kelas.
pekerjaannya
dengan
dengan
percaya diri di
depan kelas.
hasil
pekerjaannya
dengan penuh
percaya diri di
depan kelas.
Penilaian penskoran 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
203
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPH)
Pertemuan 2 Siklus 2
Satuan Pendidikan : SDN CONDONGCATUR
Kelas/Semester : V / 1 (satu)
Tema : 3. Makanan Sehat
Subtema : 2. Pentingnya Makanan Sehat bagi Tubuh
Pembelajaran ke : 4
Mapel Terkait : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Kompetensi Inti (KI):
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
204
B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
No Kompetensi Dasar No Indikator No Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.4 Menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media
cetak atau elektronik
3.4.1
3.4.2
Menemukan perbedaan ciri-ciri iklan
media elektronik dan media cetak.
Membuat paragraf persuasif
3.4.1.1
3.4.2.1
Dengan mengamati iklan, siswa mampu
menemukan perbedaan ciri-ciri iklan media
elektronik dan media cetak dengan benar.
Dengan pengalaman pembelajaran yang
telah diterima, siswa dapat membuat
sebuah paragraf persuasif dengan tepat
sesuai dengan tema.
4.4
Memeragakan kembali informasi
yang disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik dengan
bantuan lisan, tulis dan visual.
4.4.1 Menyajikan perbedaan ciri-ciri iklan
media elektronik dan media cetak.
4.4.1.1 Dengan mengamati iklan, siswa mampu
menyajikan perbedaan ciri-ciri iklan media
elektronik dan media cetak yang
diamatinya secara lisan dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
205
C. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Iklan dan kalimat ajakan (persuasif)
D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
7. Pendekatan pembelajaran: Kontekstual
8. Metode : Pengamatan, penugasan, Ceramah, tanya-
jawab, kerja kelompok,
E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Buku teks, gambar-gambar iklan dari media cetak, majalah, dan
lingkungan sekitar.
2. Alat/Bahan:
Laptop, LCD
3. Sumber Belajar:
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Makanan Sehat.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 buku Guru SD/MI Kelas V.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Makanan Sehat.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 buku Siswa SD/MI Kelas
V. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
206
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Sintaks Karakter Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa
2. Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa
3. Guru mengucapkan salam
4. Guru mengabsen siswa
5. Guru bersama dengan siswa
melakukan tepuk semangat untuk
memotivasi siswa agar
bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
6. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab tentang
materi yang akan dipelajari,
“siapa yang suka membaca koran
?, biasanya berita apa yang sering
kalian baca?”
7. Guru menyampaikan tujuan
dan kompetensi dasar yang akan
dicapai serta pembelajaran yang
akan dilaksanakan
Religius
Kreatif
10 menit
Kegiatan Inti
21. Siswa memperhatikan contoh
beberapa iklan yang termuat
dalam sebuah koran.
(Mengamati)
22. Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok, masing-
Komponen 1
CTL :
Modelling
Komponen 2
CTL: Learning
Community
Rasa ingin
tahu
Gotong
royong
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
207
masing kelompok terdiri dari 5-
6 orang siswa.
23. Siswa dibagikan sebuah koran
oleh guru.
24. Masing-masing siswa mencari
sebuah iklan yang termuat di
dalam koran. (Mencoba)
25. Di dalam kelompok siswa
berdiskusi untuk menemukan
perbedaan ciri-ciri bahasa iklan
elektronik dan bahasa media
cetak. (Menalar)
26. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
pekerjaannya
(Mengkomunikasikan)
27. Siswa dan guru melakukan
tanya jawab. (Menanya)
28. Siswa kembali berlatih menulis
persuasi pada Lembar Kerja
Siswa.
29. Secara bergantian siswa
membacakan hasil pekerjaan
mereka.
30. Siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya
31. Guru mengkaitkan sebuah
iklan yang termuat dalam
Komponen
3 CTL :
Inquiry
Komponen 4
CTL :
Questioning
Rasa ingin
tahu
Toleransi
Percaya
diri
Percaya
diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
208
media cetak dengan materi
menulis persuasi.
32. Guru membahas kesalahan-
kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menulis pada
pertemuan pertama.
33. Siswa mengerjakan tes menulis
persuasi yang bertema bencana
alam seperti yang sering terjadi
akhir-akhir ini
34. Siswa mengumpulkan tes
menulis kepada guru.
Komponen 4
CTL : Inquiry
Komponen 5
CTL :
Construktivism
Komponen 6
CTL : Authentic
Assessment
Penutup 1. Siswa bersama dengan guru
membuat kesimpulan mengenai
materi yang telah dipelajari.
2. Siswa bersama dengan guru
melakukan refleksi.
3. Siswa mengerjakan LKS
4. Guru memberikan tindak lanjut
berupa pekerjaan rumah.
5. Siswa mengisi angket minat
belajar.
6. Guru menunjuk salah satu siswa
untuk memimpin doa.
Komponen 7
CTL :
Reflection
Religius
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
209
Yogyakarta, 12 Oktober 2017
Guru Kelas Mahasiswa
Ana Rahayu,S.Pd. Asna Tiana
NIP. 19880421 201101 2 002 141134101
No Muatan
Pelajaran Ranah Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Bahasa
Indonesia
Pengetahuan
3.4.1 Menemukan
perbedaan ciri-ciri
iklan media
elektronik dan
media cetak.
3.4.2 Membuat
paragraf persuasif
Tes
Tertulis
Skala
Penilaian
Lembar
skala
penilaian
portofolio
Keterampilan
4.4.1 Menyajikan
perbedaan ciri-ciri
iklan media
elektronik dan
media cetak
Portofolio Skala
Penialaian
Lembar
skala
penilaian
portofolio
G. Teknik Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
210
LAMPIRAN
1. Uraian Materi
2. LKS
3. Instrumen Penilaian
4. Kunci Jawaban dan Rubrik Penyekoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
211
Lampiran I
I. Materi Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia ( Iklan dan kalimat ajakan)
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iklan adalah kabar
atau pesan untuk mendorong, membujuk masyarakat untuk membeli atau
menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan. Para penjual produk jasa atau
barang biasanya memanfaatkan berbagai media untuk memasang iklan produk
mereka, baik media cetak (koran, majalah, dll) maupun media elektronik (televisi,
radio, internet, dll)
Ciri-ciri bahasa iklan :
a. Menggunakan bahasa yang dapat mempengaruhi orang lain untuk membeli atau
menggunakan suatu produk.
b. Mengenalkan dan menjelaskan suatu produk barang atau jasa kepada khalayak
ramai.
c. Menggunakan kalimat fakta dan opini.
Kalimat ajakan merupakan salah satu jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia
yang berfungsi untuk menyampaikan keinginan pembicara pada seseorang, agar
mengikuti ajakannya atau perintahnya.
Ciri-ciri kalimat ajakan :
a. Kalimat ajakan biasanya dimulai dengan kata “ayo, mari, yuk, dll”
b. Adanya penggunaan kata “kita”, yang menandakan bahwa pembicara atau
penulis mengajak melakukan sesuatu secara bersama-sama.
c. Jika yang diajak lebih dari satu orang, biasannya menggunakan kata ganti jamak,
misal “teman-teman, kawan-kawan, dll”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
212
Lampiran 2.
II. Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Bahasa Indonesia
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Siklus 1 Pertemuan 2
Nama Sekolah : SDN Condongcatur
Kelas : V A
Materi : Ciri-ciri iklan dan Paragraf Persuasif
Kerjakan dengan teliti !
Amatilah dua buah iklan di televisi dan tulis kata kunci dari iklan tersebut !
Nama :
Kelas :
Absen :
Ciri-ciri iklan media elektronik:
1. __________________________________________________________________
2. __________________________________________________________________
3. __________________________________________________________________
Perbedaan iklan media cetak dan media elektronik.
1. __________________________________________________________________
2. __________________________________________________________________
3. __________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
213
Buatlah sebuah paragraf persuasif !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
214
Lampiran 3
LAMPIRAN PENILAIAN
1. Penilaian Ranah Pengetahuan
Indikator Bahasa Indonesia
3.4.1 Menemukan perbedaan ciri-ciri iklan media
elektronik dan media cetak.
3.4.2 Membuat paragraf persuasif
Teknik Observasi
Instrumen Lembar Observasi
a. Bahasa Indonesia
Aspek Sangat Baik Baik Cukup
Perlu
pendampingan
4 3 2 1
Kejelasan dan
ketepatan
menemukan
perbedaan
ciri-ciri iklan
media
elektronik
dan media
cetak yang
diamatinya.
Mampu
menemukan
kata perbedaan
ciri-ciri iklan
media
elektronik dan
media cetak
yang
diamatinya
dengan sangat
jelas dan tepat
tanpa bantuan
guru.
Mampu
menemukan
perbedaan ciri-ciri
iklan media
elektronik dan
media cetak yang
diamatinya.dengan
cukup jelas dan
tepat tanpa
bantuan guru.
Mampu
perbedaan ciri-ciri
iklan media
elektronik dan
media cetak yang
diamatinya
dengan cukup
jelas dan tepat
dengan bantuan
guru.
Belum mampu
menemukan
perbedaan ciri-ciri
iklan media
elektronik dan
media cetak yang
diamatinyadengan
jelas dan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
215
Penilaian penskoran 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 10
4. Penilaian Ranah Keterampilan
Indikator Bahasa Indonesia
4.4.1 Menyajikan perbedaan ciri-ciri iklan media
elektronik dan media cetak dengan lisan.
Teknik Unjuk kerja
Instrumen Cek list penilaian produk berskala/rubrik
a. Bahasa Indonesia
No. Aspek Sangat Baik Baik Cukup
Perlu
pendampingan
4 3 2 1
1. Konten/isi
penyajian
Mampu
menyajikan
perbedaan
ciri-ciri iklan
media
elektronik
dan media
cetak
yang
diamatinya
secara lisan
secara
sistematis.
Mampu
menyajikan
perbedaan
ciri-ciri iklan
media
elektronik
dan media
cetak
yang
diamatinya
secara lisan
dengan cukup
sistematis.
Mampu
menyajikan
perbedaan
ciri-ciri iklan
media
elektronik
dan media
cetak
yang
diamatinya
secara lisan
dengan
kurang
sistematis.
Belum mampu
menyajikan
perbedaan ciri-
ciri iklan media
elektronik dan
media cetak
yang
diamatinya
secara lisan
secara
sistematis.
2. Sikap
tanggung
jawab.
Bertanggung
jawab
terhadap
Cukup
bertanggung
jawab
Kurang
bertanggung
jawab
Tidak
bertanggung
jawab terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
216
tugas yang
dikerjakan.
terhadap
tugas yang
dikerjakan.
terhadap
tugas yang
dikerjakan.
tugas yang
dikerjakan.
3. Sikap percaya
diri.
Mampu
menyajikan
hasil
pekerjaannya
dengan penuh
percaya diri di
depan kelas.
Mampu
menyajikan
hasil
pekerjaannya
dengan
cukup
percaya diri di
depan kelas.
Mampu
menyajikan
hasil
pekerjaannya
dengan
dengan
percaya diri di
depan kelas.
Belum mampu
menyajikan
hasil
pekerjaannya
dengan penuh
percaya diri di
depan kelas.
Penilaian penskoran 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
217
Instrumen Menulis Persuasi 1
Instrumen Tes Menulis Persuasi
Siklus I
Petunjuk pengerjaan
1. Buatlah tulisan persuasi dengan tema “Lingkungan”!
2. Tulisan boleh lebih dari satu paragraf!
3. Beri judul sesuai dengan tema!
4. Setiap paragraf minimal terdiri dari 4-5 kalimat dalam selembar
kertas yang sudah disediakan oleh guru!
5. Waktu menulis persuasi adalah 30 menit!
6. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
7. Hiaslah pekerjaanmu semenarik mungkin!
8. Jagalah kebersihan dan kerapian tulisan!
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
218
Instrumen Menulis Persuasi 2
Instrumen Tes Menulis Persuasi
Siklus II
Petunjuk pengerjaan
9. Buatlah tulisan persuasi dengan tema “Bencana Alam”!
10. Tulisan boleh lebih dari satu paragraf!
11. Beri judul sesuai dengan tema!
12. Setiap paragraf minimal terdiri dari 4-5 kalimat dalam selembar
kertas yang sudah disediakan oleh guru!
13. Waktu menulis persuasi adalah 30 menit!
14. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
15. Hiaslah pekerjaanmu semenarik mungkin!
16. Jagalah kebersihan dan kerapian tulisan!
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
219
Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Persuasi
No Komponen Skor
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian
isi
Isi yang
dikemukakan
tidak sesuai
dengan tema
Isi yang
dikemukakan
sesuai
dengan tema
tetapi tidak
Isi yang
dikemukakan
sesuai
dengan tema
dan kurang
jelas.
Isi yang
dikemukakan
sesuai
dengan tema
dan cukup
jelas.
Isi yang
dikemukakan
sesuai
dengan tema
dan sangat
jelas.
2 Penanda
persuasi
Tidak
terdapat
penanda
persuasi.
Terdapat
minimal satu
penanda
persuasi
Terdapat
minimal dua
penanda
persuasi
Terdapat
minimal tiga
penanda
persuasi.
Penanda
persuasi
dituliskan
secara
lengkap
3 Kreativitas Tidak kreativ
dalam
menulis dan
tidak
menarik
Kurang
kreativ
dalam
menulis dan
kurang
menarik
Cukup
kreativ
dalam
menulis dan
cukup
menarik
Kreativ
dalam
menulis dan
terlihat
menarik
Sangat
kreativ
dalam
menulis dan
sangat
menarik
4 Struktur
kalimat
Semua
kalimat tidak
terstruktur
dengan baik.
Terdapat 3
kalimat tidak
terstruktur
dengan baik
Terdapat 2
kalimat tidak
terstruktur
dengan baik
Terdapat 1
kalimat tidak
terstruktur
dengan baik
Semua
kalimat
terstruktur
dengan baik
5 Ejaan dan
tanda baca
Terdapat
lebih dari
sepuluh
kesalahan
penulisan
kata, huruf
kapital, dan
tanda baca.
Terdapat
enam sampai
sepuluh
kesalahan
penulisan
kata, huruf
kapital, dan
tanda baca.
Terdapat
maksimal
lima
kesalahan
penulisan
kata, huruf
kapital, dan
tanda baca.
Terdapat
maksimal
tiga
kesalahan
penulisan
kata, huruf
kapital, dan
tanda baca.
Tidak
terdapat
kesalahan
penulisan
kata, huruf
kapital, dan
tanda baca.
6 Kebersihan
dan
kerapian
Terdapat
lebih dari
delapan
coretan yang
tidak
bermakna,
tulisan tidak
dapat dibaca.
Terdapat
minimal
tujuh coretan
yang tidak
bermakna,
tulisan tidak
dapat dibaca.
Terdapat
minimal lima
coretan yang
tidak
bermakna,
tulisan dapat
dibaca.
Terdapat
minimal tiga
coretan yang
tidak
bermakna,
tulisan dapat
dibaca.
Tidak ada
coretan yang
tidak
bermakna
dan tulisan
dapat dibaca
dengan jelas.
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
220
Perhitungan Skor Nilai Menulis Persuasi
No Aspek yang
dinilai
Skala Bobot Jumlah
Skala x bobot 1 2 3 4 5
1 Kesesuaian
isi
5 25
2 Penanda
persuasi
5 25
3 Struktur
kalimat
4 20
4 Kreativitas 3 15
5 Ejaan dan
tanda baca
2 10
6 Kebersihan
dan
kerapian
1 5
Jumlah 20 100
Kriteria:
100 = Amat baik
85-99 = Baik
75-84 = Sedang
≥74 = Buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
221
Hasil Validasi Instrumen Ahli 1
Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
226
Hasil Validasi Instrumen Ahli 2
Dosen PGSD Universitas PGRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
230
Hasil Validasi Instrumen Ahli 3
Wali Kelas V SDN Condongcatur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
235
Hasil Validasi Instrumen Ahli 4
Wali Kelas V SD Negeri Sidomulyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Analisis Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi Pada Kondisi Awal
No
Siswa
Kesesuaian isi Penanda
Persuasi Kreativitas
Struktur
Kalimat
Ejaan dan
Tanda baca
Kebersihan
dan Kerapian
Nilai Kriteria Skala 1-
5 Skor
S x
B
Skala
1-5 Skor
S x
B
Skala
1-5 Skor
S x
B
Skala
1-5 Skor
S x
B
Skala
1-5 Skor
S x
B
Skala
1-5 Skor
S x
B Bobot 5 Bobot 5 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 2 Bobot 1
1 2 10 4 20 5 15 4 16 2 4 4 4 69 Tidak Tuntas
2 3 15 3 15 4 12 3 12 2 4 3 3 61 Tidak Tuntas
3 5 25 4 20 4 12 4 16 4 8 4 4 85 Tuntas
4 3 15 4 20 4 12 3 12 3 6 3 3 68 Tidak Tuntas
5 2 10 4 20 4 12 3 12 3 6 4 4 64 Tidak Tuntas
6 3 15 3 15 5 15 2 8 3 6 3 3 62 Tidak Tuntas
7 4 20 4 20 5 15 5 20 5 10 3 3 88 Tidak Tuntas
8 4 20 5 25 4 12 3 12 4 8 4 4 81 Tidak Tuntas
9 2 10 5 25 4 12 4 16 4 8 4 4 75 Tuntas
10 3 15 4 20 4 12 2 8 2 4 4 4 63 Tidak Tuntas
11 3 15 3 15 3 9 4 16 2 4 3 3 62 Tidak Tuntas
12 2 10 2 10 4 12 3 12 2 4 3 3 51 Tidak Tuntas
13 3 15 4 20 3 9 3 12 3 6 3 3 65 Tidak Tuntas
14 4 20 4 20 5 15 4 16 3 6 3 3 80 Tuntas
15 5 25 5 25 5 15 5 20 2 4 3 3 92 Tuntas
16 2 10 2 10 4 12 3 12 2 4 3 3 51 Tidak Tuntas
17 4 20 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 83 Tuntas
18 4 20 2 10 4 12 4 16 3 6 3 3 67 Tidak Tuntas
19 3 15 3 15 5 15 3 12 3 6 3 3 66 Tidak Tuntas
20 3 15 2 10 4 12 3 12 4 8 4 4 61 Tidak Tuntas
21 4 20 4 20 4 12 4 16 3 6 4 4 78 Tidak Tuntas
22 3 15 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
23 3 15 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
24 3 15 4 20 5 15 3 12 3 6 3 3 71 Tidak Tuntas
Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
24
1
25 3 15 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
26 3 15 4 20 5 15 3 12 4 8 4 4 74 Tidak Tuntas
27 3 15 4 20 5 15 2 8 3 6 3 3 67 Tidak Tuntas
Rata-
rata 3,18 3,66 4,04 3,44 3,14 3,48 71,03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
24
2
Analisis Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual
Siklus I Pertemuan 1
No
Siswa
Kesesuaian isi Penanda Persuasi Kreativitas Struktur Kalimat Ejaan dan Tanda
baca
Kebersihan dan
Kerapian Nilai Kriteria
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B Bobot 5 Bobot 5 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 2 Bobot 1
1 4 20 4 20 4 12 4 16 3 6 4 4 78 Tuntas
2 4 20 4 20 4 12 4 16 3 6 3 4 78 Tuntas
3 4 20 4 20 4 12 5 20 4 8 4 4 84 Tuntas
4 4 20 4 20 4 12 4 16 4 8 3 3 79 Tuntas
5 3 15 5 25 4 12 3 12 3 6 4 4 74 Tidak Tuntas
6 3 15 4 20 3 9 3 12 4 8 3 3 67 Tidak Tuntas
7 3 15 5 25 4 12 3 12 3 6 4 4 74 Tidak Tuntas
8 3 15 5 25 3 9 4 16 3 6 4 4 75 Tuntas
9 3 15 5 25 5 15 4 16 4 8 4 4 83 Tuntas
10 3 15 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
11 4 20 3 15 3 9 4 16 4 8 3 3 71 Tidak Tuntas
12 4 20 3 15 4 12 3 12 3 6 4 4 69 Tidak Tuntas
13 4 20 4 20 4 12 4 16 3 6 3 3 77 Tuntas
14 4 20 4 20 4 12 4 16 3 6 4 4 78 Tuntas
15 4 20 3 15 5 15 4 16 4 8 3 3 77 Tuntas
16 3 15 3 15 4 12 3 12 4 8 3 3 65 Tidak Tuntas
17 3 15 4 20 4 12 4 16 4 8 4 4 75 Tuntas
18 3 15 3 15 5 15 4 16 3 6 3 3 70 Tidak Tuntas
19 3 15 3 15 3 9 3 12 3 6 3 3 60 Tidak Tuntas
20 3 15 3 15 5 15 4 16 3 6 4 4 71 Tidak Tuntas
21 3 15 3 15 4 12 3 12 3 6 4 4 64 Tidak Tuntas
22 4 20 3 15 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
23 4 20 3 15 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
24
3
24 3 15 3 15 4 12 4 16 3 6 3 3 67 Tidak Tuntas
25 4 20 3 15 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
26 3 15 4 20 5 15 3 12 3 6 3 3 71 Tidak Tuntas
27 4 20 4 20 5 15 3 12 3 6 3 3 76 Tuntas
Rata-
rata 3,48 3,70 4,22 3,70 3,44 3,55
73,8
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
24
4
Analisis Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual
Siklus I Pertemuan 2
No
Siswa
Kesesuaian isi Penanda Persuasi Kreativitas Struktur Kalimat Ejaan dan Tanda
baca
Kebersihan dan
Kerapian
Nilai Kriteria Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala
1-5 Skor
S x B
Skala 1-
5 Skor
S x B
Skala 1-
5 Skor
S x B
Skala 1-
5 Skor
S x B Bobot 5 Bobot 5 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 2 Bobot 1
1 4 20 4 20 4 12 4 16 4 8 5 4 80 Tuntas
2 4 20 4 20 4 12 4 16 3 6 3 4 78 Tuntas
3 4 20 4 20 4 12 5 20 4 8 4 4 84 Tuntas
4 4 20 4 20 4 12 4 16 4 8 3 3 79 Tuntas
5 3 15 5 25 4 12 3 12 3 6 4 4 74 Tidak Tuntas
6 4 20 4 20 3 9 3 12 4 8 3 3 72 Tidak Tuntas
7 4 20 5 25 4 12 3 12 3 6 4 4 79 Tuntas
8 3 15 5 25 3 9 4 16 3 6 4 4 75 Tuntas
9 3 15 5 25 5 15 4 16 4 8 5 5 84 Tuntas
10 3 15 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
11 4 20 4 20 3 9 4 16 4 8 3 3 76 Tuntas
12 4 20 3 15 4 12 3 12 3 6 4 4 69 Tidak Tuntas
13 4 20 4 20 4 12 4 16 3 6 3 3 77 Tuntas
14 4 20 4 20 4 12 4 16 3 6 5 5 79 Tuntas
15 4 20 3 15 5 15 4 16 4 8 5 5 79 Tuntas
16 3 15 3 15 4 12 3 12 4 8 3 3 65 Tidak Tuntas
17 4 20 4 20 4 12 4 16 4 8 4 4 80 Tuntas
18 3 15 3 15 5 15 4 16 3 6 3 3 70 Tidak Tuntas
19 3 15 3 15 3 9 3 12 3 6 3 3 60 Tidak Tuntas
20 3 15 3 15 5 15 4 16 3 6 4 4 71 Tidak Tuntas
21 3 15 3 15 4 12 3 12 3 6 4 4 64 Tidak Tuntas
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
24
5
22 4 20 3 15 5 15 4 16 5 10 4 4 80 Tuntas
23 4 20 3 15 5 15 4 16 5 10 4 4 80 Tuntas
24 3 15 3 15 4 12 4 16 3 6 3 3 67 Tidak Tuntas
25 4 20 3 15 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
26 3 15 4 20 5 15 3 12 3 6 3 3 71 Tidak Tuntas
27 4 20 4 20 5 15 3 12 3 6 3 3 76 Tuntas
Rata-
rata 3,59 3,74 4,22 3,70 3,55 3,74 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
24
6
Analisis Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual
Siklus II Pertemuan 1
No
Siswa
Kesesuaian isi Penanda Persuasi Kreativitas Struktur Kalimat Ejaan dan Tanda
baca
Kebersihan dan
Kerapian Nilai Kriteria
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B Bobot 5 Bobot 5 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 2 Bobot 1
1 5 25 4 20 4 12 4 16 5 10 5 4 87 Tuntas
2 5 25 5 25 4 12 4 16 5 10 5 4 92 Tuntas
3 5 25 4 20 4 12 5 20 4 8 5 5 90 Tuntas
4 4 20 4 20 4 12 4 16 5 10 5 5 83 Tuntas
5 4 20 5 25 4 12 3 12 4 8 5 5 82 Tuntas
6 5 25 4 20 4 12 4 16 4 8 4 4 85 Tuntas
7 5 25 5 25 4 12 3 12 5 10 4 4 88 Tuntas
8 4 20 5 25 3 9 4 16 4 8 4 4 82 Tuntas
9 4 20 5 25 5 15 4 16 4 8 5 5 89 Tuntas
10 5 25 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 88 Tuntas
11 4 20 4 20 4 12 4 16 4 8 5 5 81 Tuntas
12 4 20 3 15 4 12 3 12 4 8 5 5 72 Tidak Tuntas
13 5 25 5 25 4 12 4 16 5 10 4 4 92 Tuntas
14 5 25 4 20 4 12 4 16 5 10 5 5 88 Tuntas
15 4 20 3 15 5 15 4 16 4 8 5 5 79 Tuntas
16 3 15 3 15 4 12 3 12 5 10 4 4 68 Tidak Tuntas
17 5 25 4 20 4 12 4 16 4 8 5 5 86 Tuntas
18 4 20 3 15 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
19 4 20 3 15 3 9 4 16 5 10 5 5 75 Tuntas
20 4 20 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 83 Tuntas
21 4 20 4 20 4 12 4 16 5 10 5 5 83 Tuntas
22 4 20 4 20 5 15 4 16 5 10 5 5 86 Tuntas
23 5 25 4 20 5 15 4 16 5 10 5 5 91 Tuntas
24 4 20 3 15 4 12 4 16 4 8 4 4 75 Tuntas
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
24
7
25 5 25 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 88 Tuntas
26 4 20 4 20 5 15 3 12 4 8 5 5 80 Tuntas
27 4 20 4 20 5 15 3 12 4 8 5 5 80 Tuntas
Rata-
rata 4,37 4 4,29 3,81 4,40 4,62 83,37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
24
8
Analisis Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual
Siklus II Pertemuan 2
No
Siswa
Kesesuaian isi Penanda Persuasi Kreativitas Struktur Kalimat Ejaan dan Tanda
baca
Kebersihan dan
Kerapian Nilai Kriteria
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B Bobot 5 Bobot 5 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 2 Bobot 1
1 5 25 5 25 4 12 4 16 5 10 5 4 92 Tuntas
2 5 25 5 25 5 15 4 16 5 10 5 4 95 Tuntas
3 5 25 4 20 4 12 5 20 4 8 5 5 90 Tuntas
4 5 25 4 20 5 15 4 16 5 10 5 5 91 Tuntas
5 5 25 5 25 4 12 4 16 4 8 5 5 91 Tuntas
6 5 25 5 25 5 15 4 16 4 8 4 4 93 Tuntas
7 5 25 5 25 4 12 4 16 5 10 5 5 93 Tuntas
8 4 20 5 25 3 9 4 16 4 8 4 4 82 Tuntas
9 4 20 5 25 5 15 4 16 4 8 5 5 89 Tuntas
10 5 25 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 88 Tuntas
11 4 20 4 20 4 12 4 16 4 8 5 5 81 Tuntas
12 4 20 4 20 4 12 4 16 4 8 5 5 81 Tuntas
13 5 25 5 25 4 12 4 16 5 10 5 5 93 Tuntas
14 5 25 4 20 4 12 4 16 5 10 5 5 88 Tuntas
15 4 20 4 20 5 15 5 20 4 8 5 5 88 Tuntas
16 3 15 4 20 3 9 4 16 4 8 4 4 72 Tidak Tuntas
17 5 25 4 20 4 12 4 16 4 8 5 5 86 Tuntas
18 4 20 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 83 Tuntas
19 4 20 4 20 3 9 4 16 5 10 5 5 80 Tuntas
20 4 20 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 83 Tuntas
21 4 20 4 20 4 12 4 16 5 10 5 5 83 Tuntas
22 4 20 4 20 5 15 4 16 5 10 5 5 86 Tuntas
23 5 25 4 20 5 15 4 16 5 10 5 5 91 Tuntas
24 4 20 3 15 4 12 5 20 5 10 4 5 82 Tuntas
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
24
9
25 5 25 4 20 5 15 4 16 5 10 4 4 90 Tuntas
26 4 20 4 20 5 15 3 12 4 8 5 5 80 Tuntas
27 4 20 4 20 5 15 3 12 4 8 5 5 80 Tuntas
Rata-
rata 4,44 4,25 4,37 4,03 4,44 4,70 86,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
25
0
Analisis Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi Siklus I
No
Siswa
Kesesuaian isi Penanda Persuasi Kreativitas Struktur Kalimat Ejaan dan Tanda
baca
Kebersihan dan
Kerapian Nilai Kriteria
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B Bobot 5 Bobot 5 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 2 Bobot 1
1 4 20 4 20 4 12 4 16 4 8 5 4 80 Tuntas
2 4 20 5 25 4 12 4 16 3 6 5 4 83 Tuntas
3 5 25 4 20 4 12 5 20 4 8 5 5 90 Tuntas
4 4 20 4 20 4 12 4 16 4 8 3 3 79 Tuntas
5 4 20 5 25 4 12 3 12 4 8 5 5 82 Tuntas
6 4 20 4 20 3 9 3 12 4 8 3 3 72 Tidak Tuntas
7 4 20 5 25 4 12 3 12 3 6 4 4 79 Tuntas
8 3 15 5 25 3 9 4 16 4 8 4 4 77 Tuntas
9 4 20 5 25 5 15 4 16 4 8 5 5 89 Tuntas
10 3 15 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 78 Tuntas
11 4 20 4 20 3 9 4 16 4 8 3 3 76 Tuntas
12 4 20 3 15 4 12 3 12 3 6 4 4 69 Tidak Tuntas
13 4 20 4 20 4 12 4 16 3 6 4 4 78 Tuntas
14 4 20 4 20 4 12 4 16 3 6 5 5 79 Tuntas
15 4 20 3 15 5 15 4 16 4 8 5 5 79 Tuntas
16 3 15 3 15 4 12 3 12 4 8 4 4 66 Tidak Tuntas
17 5 25 4 20 4 12 4 16 4 8 5 5 86 Tuntas
18 3 15 3 15 5 15 4 16 3 6 4 4 71 Tidak Tuntas
19 3 15 3 15 3 9 3 12 4 8 4 4 63 Tidak Tuntas
20 3 15 3 15 5 15 4 16 3 6 4 4 71 Tidak Tuntas
21 4 20 3 15 4 12 3 12 4 8 4 4 71 Tidak Tuntas
22 4 20 3 15 5 15 4 16 5 10 5 5 81 Tuntas
23 5 25 4 20 5 15 4 16 5 10 5 5 91 Tuntas
24 4 20 3 15 4 12 4 16 3 6 4 4 73 Tidak Tuntas
25 5 25 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 88 Tuntas
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
25
1
26 4 20 4 20 5 15 3 12 4 8 3 3 78 Tuntas
27 4 20 4 20 5 15 3 12 4 8 3 3 78 Tuntas
Rata-
rata 3,92 3,85 4,22 3,70 3,77 4,18 78,03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
25
2
Analisis Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi Siklus II
No
Siswa
Kesesuaian isi Penanda Persuasi Kreativitas Struktur Kalimat Ejaan dan Tanda
baca
Kebersihan dan
Kerapian Nilai Kriteria
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B
Skala 1-5 Skor
S x B Bobot 5 Bobot 5 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 2 Bobot 1
1 5 25 5 25 3 9 5 20 3 6 4 4 89 Tuntas
2 4 20 4 20 4 12 4 16 5 10 4 4 82 Tuntas
3 5 25 4 20 4 12 3 12 4 8 4 4 81 Tuntas
4 5 25 5 25 4 12 5 20 5 10 4 4 96 Tuntas
5 5 25 4 20 5 15 4 16 4 8 4 4 88 Tuntas
6 5 25 5 25 5 15 3 12 5 10 4 4 91 Tuntas
7 4 20 5 25 5 15 5 20 5 10 4 4 94 Tuntas
8 4 20 5 25 4 12 4 16 4 8 5 5 86 Tuntas
9 5 25 5 25 5 15 4 16 5 10 5 5 96 Tuntas
10 5 25 4 20 5 15 3 12 5 10 4 4 86 Tuntas
11 5 25 4 20 4 12 5 20 4 8 5 5 90 Tuntas
12 4 20 3 15 3 9 4 16 3 6 3 3 69 Tidak Tuntas
13 5 25 5 25 4 12 4 16 4 8 4 4 90 Tuntas
14 5 25 5 25 5 15 3 12 5 10 5 5 92 Tuntas
15 3 15 4 20 4 12 5 20 5 10 5 5 82 Tuntas
16 4 20 5 25 4 12 5 20 4 8 5 5 90 Tuntas
17 4 20 4 20 4 12 3 12 3 6 3 3 73 Tidak Tuntas
18 4 20 5 25 5 15 4 16 4 8 4 4 88 Tuntas
19 3 15 3 15 4 12 5 20 4 8 5 5 75 Tuntas
20 5 25 5 25 3 9 5 20 4 8 4 4 91 Tuntas
21 3 15 5 25 4 12 5 20 5 10 5 5 87 Tuntas
22 4 20 5 25 5 15 4 16 4 8 4 4 88 Tuntas
23 5 25 4 20 4 12 4 16 4 8 4 4 85 Tuntas
24 3 15 5 25 3 9 3 12 3 6 5 5 72 Tidak Tuntas
25 5 25 5 25 3 9 5 20 4 8 5 5 92 Tuntas
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
25
3
26 5 25 5 25 3 9 5 20 4 8 4 4 91 Tuntas
27 3 15 4 20 4 12 3 12 4 8 5 5 72 Tidak Tuntas
Rata-
rata 4,33 4,51 4,07 4,14 4,18 4,33 85,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
25
4
Daftar Nilai Lembar Kerja Siswa
SDN Condongcatur
No. Absen
Pra
Siklus
Siklus 1 Siklus 2
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2
1. 60 85 100 90 75
2. 65 80 95 80 80
3. 60 75 95 85 85
4. 70 80 80 100 100
5. 60 80 95 85 90
6. 75 75 75 80 90
7. 55 70 95 80 85
8. 60 80 90 90 100
9. 70 75 80 100 100
10. 75 75 80 80 100
11. 70 75 100 90 90
12. 60 80 95 80 90
13. 65 75 80 75 95
14. 65 80 95 90 100
15. 75 85 100 75 90
16. 75 85 90 80 95
17. 75 80 95 80 100
18. 70 85 95 80 85
19. 70 80 75 90 80
20. 60 80 85 100 100
21. 60 75 95 90 100
22. 65 80 80 75 75
23. 65 80 80 80 85
24. 70 75 85 75 80
25. 75 80 90 80 90
26. 60 80 100 100 100
27. 65 80 90 90 90
Jumlah 1795 2130 2415 2300 2450
Rata-rata 66,48 78,88 89,44 85,18 90,74
Rata-rata
masing-
masing siklus 66,48 84,16 87,96
Lampiran 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
25
5
Hasil Observasi Minat Pra Siklus
No. Nama Skor Rata2 skor Kriteria
1 SAP 9 2,25 baik
2 ADV 8 2 cukup
3 AN 7 1,75 cukup
4 ABI 7 1,75 kurang
5 ASM 5 1,25 kurang
6 ANA 5 1,25 kurang
7 AAS 5 1,25 kurang
8 A 6 1,5 kurang
9 ADN 9 2,25 cukup
10 AAW 8 2 cukup
11 V 7 1,75 cukup
12 DAD 10 2,5 baik
13 E 10 2,5 baik
14 GVN 7 1,75 kurang
15 ZKK 6 1,5 kurang
16 AND 7 1,75 kurang
17 MF 6 1,5 kurang
18 MPA 8 2 cukup
19 MRF 4 1 kurang
20 MYA 5 1,25 kurang
21 PKA 6 1,5 kurang
22 RA 5 1,25 kurang
23 RPA 6 1,5 kurang
24 SFA 7 1,75 kurang
25 VPS 4 1 kurang
26 IDP 6 1,5 cukup
27 FMR 6 1,5 cukup
Jumlah 179 44,75
Rata-
rata 6,62 1,65 kurang
Siswa dengan kategori minat kurang 16 siswa 18,52%
Siswa dengan kategori minat cukup 8 siswa 66,67%
Siswa dengan kategori minat baik 3 siswa 14,81%
Siswa dengan kategori minat sangat baik 0 0,00%
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
25
6
Data Hasil Observasi Minat Siklus I
No. Nama Skor
Rerata
Rata-
rata
skor
Kriteria
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 SAP 10 11 10,5 2,625 Baik
2 ADV 12 14 13 3,25 Sangat baik
3 AN 11 11 11 2,75 Baik
4 ABI 13 13 13 3,25 Baik
5 ASM 8 7 7,5 1,875 Cukup
6 ANA 11 12 11,5 2,875 Baik
7 AAS 12 12 12 3 Baik
8 A 7 6 6,5 1,625 Kurang
9 ADN 11 13 12 3 Baik
10 AAW 9 11 10 2,5 Cukup
11 V 13 12 12,5 3,125 Baik
12 DAD 13 15 14 3,5 Sangat baik
13 E 9 11 10 2,5 Cukup
14 GVN 10 12 11 2,75 Baik
15 ZKK 9 11 10 2,5 Cukup
16 AND 11 8 9,5 2,375 Baik
17 MF 11 12 11,5 2,875 Baik
18 MPA 9 12 10,5 2,625 Baik
19 MRF 9 11 10 2,5 Cukup
20 MYA 10 12 11 2,75 Baik
21 PKA 8 6 7 1,75 Kurang
22 RA 9 11 10 2,5 Cukup
23 RPA 10 11 10,5 2,625 Baik
24 SFA 7 10 8,5 2,125 Cukup
25 VPS 9 11 10 2,5 Cukup
26 IDP 10 12 11 2,75 Baik
27 FMR 11 12 11,5 2,875 Baik
Jumlah 272 299 285,5 71,375
Rata-rata 10,07 11,07 10,57 2,64 Baik
Siswa dengan kategori kurang minat 2 siswa 7,40%
Siswa dengan kategori cukup minat 8 siswa 29,62%
Siswa dengan kategori baik minat 15 siswa 55,55%
Siswa dengan kategori sangat baik minat 2 siswa 7,40%
Lampiran 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
25
7
Data Hasil Observasi Minat Siklus II
No. Nama Skor
Rerata
Rata-
rata
skor
Kriteria Pertemuan
1
Pertemuan
2
1 SAP 12 14 13 3,25 Baik
2 ADV 13 15 14 3,5 Sangat baik
3 AN 12 16 14 3,5 Sangat baik
4 ABI 12 13 12,5 3,125 Baik
5 ASM 12 15 13,5 3,375 Sangat baik
6 ANA 12 15 13,5 3,375 Sangat baik
7 AAS 10 12 11 2,75 Baik
8 A 6 6 6 1,5 Kurang
9 ADN 12 11 11,5 2,875 Baik
10 AAW 13 15 14 3,5 Sangat baik
11 V 13 14 13,5 3,375 Sangat baik
12 DAD 13 13 13 3,25 Baik
13 E 13 13 13 3,25 Baik
14 GVN 13 12 12,5 3,125 Baik
15 ZKK 12 14 13 3,25 Baik
16 AND 7 11 9 2,25 Cukup
17 MF 15 13 14 3,5 Baik
18 MPA 14 15 14,5 3,625 Sangat baik
19 MRF 14 14 14 3,5 Sangat baik
20 MYA 13 15 14 3,5 Sangat baik
21 PKA 7 8 7,5 1,875 Cukup
22 RA 12 14 13 3,25 Baik
23 RPA 12 14 13 3,25 Baik
24 SFA 12 14 13 3,25 Baik
25 VPS 11 15 13 3,25 Baik
26 IDP 13 14 13,5 3,375 Sangat baik
27 FMR 12 14 13 3,25 Baik
Jumlah 320 359 339,5 84,87
Rata-rata 11,85 13,29 12,57 3,14 Baik
Siswa dengan kategori kurang minat 1 siswa 3,70%
Siswa dengan kategori cukup minat 2 siswa 7,40%
Siswa dengan kategori baik minat 14 siswa 51,85%
Siswa dengan kategori sangat baik minat 10 siswa 37,03%
Lampiran 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
25
8
Data Angket Minat Belajar Siswa Pra Siklus
No. Nama Skor Rata-rata
Skor Klasifikasi
1. SAP 19 1,9 Cukup
2. ADV 16 1,6 Kurang
3. AN 15 1,5 Kurang
4. ABI 21 2,1 Cukup
5. ASM 17 1,7 Kurang
6. ANA 17 1,7 Kurang
7. AAS 22 2,2 Cukup
8. A 21 2,1 Cukup
9. ADN 25 2,5 Baik
10. AAW 23 2,3 Cukup
11. V 19 1,9 Cukup
12. DAD 20 2 Cukup
13. E 22 2,2 Cukup
14. GVN 17 1,7 Kurang
15. ZKK 25 2,5 Baik
16. AND 16 1,6 Kurang
17. MF 21 2,1 Cukup
18. MPA 17 1,7 Kurang
19. MRF 17 1,7 Kurang
20. MYA 16 1,6 Kurang
21. PKA 26 2,6 Baik
22. RA 15 1,5 Kurang
23. RPA 23 2,3 Cukup
24. SFA 25 2,5 Baik
25. VPS 24 2,4 Cukup
26. IDP 17 1,7 Kurang
27. FMR 19 1,9 Cukup
Rata-rata 1,98 Cukup
Peersentase ( Jumlah minimal
siswa cukup minat : 27 x 100% 59,25%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x
100%
Rekapitulasi Minat Belajar Siswa Pra Siklus
No Skor Akhir Klasifikasi Jumlah Persentase
1 >3,25 - 4,00 Sangat Baik (SB) 0 0,00%
2 >2,50 - 3,25 Baik (B) 4 29,62%
3 > 1,75 - 2,50 Cukup (C) 12 48,14%
4 1,00 - 1,75 Kurang (K) 11 22,22%
Lampiran 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
25
9
Data Angket Minat Belajar Siswa Siklus 1
No. Nama Skor Rata-rata Skor Klasifikasi
1. SAP 19 1,9 Cukup
2. ADV 16 1,6 Kurang
3. AN 22 2,2 Cukup
4. ABI 25 2,5 Baik
5. ASM 23 2,3 Cukup
6. ANA 17 1,7 Kurang
7. AAS 22 2,2 Cukup
8. A 21 2,1 Cukup
9. ADN 26 2,6 Baik
10. AAW 23 2,3 Cukup
11. V 19 1,9 Cukup
12. DAD 21 2,1 Cukup
13. E 22 2,2 Cukup
14. GVN 17 1,7 Kurang
15. ZKK 25 2,5 Baik
16. AND 17 1,7 Kurang
17. MF 22 2,2 Cukup
18. MPA 19 1,9 Cukup
19. MRF 25 2,5 Baik
20. MYA 16 1,6 Kurang
21. PKA 29 2,9 Baik
22. RA 16 1,6 Kurang
23. RPA 23 2,3 Baik
24. SFA 25 2,5 Baik
25. VPS 28 2,8 Baik
26. IDP 21 2,1 Cukup
27. FMR 19 1,9 Cukup
Jumlah 578 57,8
Rata-rata 2,14 Cukup
Persentase 77,77%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100 %
Rekapitulasi Minat Belajar Siswa Siklus 1
No Skor Akhir Klasifikasi Jumlah Persentase
1 >3,25 - 4,00 Sangat Baik (SB) 0 0,00%
2 >2,50 - 3,25 Baik (B) 8 29,62%
3 > 1,75 - 2,50 Cukup (C) 13 48,14%
4 1,00 - 1,75 Kurang (K) 6 22,22%
Lampiran 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
26
0
Data Angket Minat Belajar Siswa Siklus 2
No. Nama Skor Rata-rata Skor Klasifikasi
1. SAP 23 2,3 Cukup
2. ADV 29 2,9 Baik
3. AN 21 2,1 Cukup
4. ABI 29 2,9 Baik
5. ASM 15 1,5 Kurang
6. ANA 27 2,7 Baik
7. AAS 34 3,4 Sangat Baik
8. A 27 2,7 Baik
9. ADN 33 3,3 Sangat Baik
10. AAW 31 3,1 Baik
11. V 33 3,3 Sangat Baik
12. DAD 25 2,5 Cukup
13. E 27 2,7 Baik
14. GVN 35 3,5 Sangat Baik
15. ZKK 32 3,2 Baik
16. AND 32 3,2 Baik
17. MF 16 1,6 Kurang
18. MPA 27 2,7 Baik
19. MRF 33 3,3 Sangat Baik
20. MYA 26 2,6 Baik
21. PKA 25 2,5 Cukup
22. RA 35 3,5 Sangat Baik
23. RPA 30 3 Baik
24. SFA 31 3,1 Baik
25. VPS 31 3,1 Baik
26. IDP 31 3,1 Baik
27. FMR 35 3,5 Sangat Baik
Rata-rata 2,86 Baik
Persentase 92,59%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Rekapitulasi Minat Belajar Siswa Siklus 2
No Skor Akhir Klasifikasi Jumlah Persentase
1 >3,25 - 4,00 Sangat Baik (SB) 7 25,92%
2 >2,50 - 3,25 Baik (B) 14 51,85%
3 > 1,75 - 2,50 Cukup (C) 4 14,81%
4 1,00 - 1,75 Kurang (K) 2 7,40%
Lampiran 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
26
1
Akumulasi Hasil Observasi dan Angket Minat Siswa Pra Siklus
No. Nama Rata-rata Skor
Observasi
Rata-rata Skor
Angket Jumlah Rerata
Skor Klasifikasi
1 SAP 1,5 1,9 3,4 1,7 Kurang
2 ADV 1,5 1,6 3,1 1,55 Cukup
3 AN 1,75 1,5 3,25 1,625 Cukup
4 ABI 1,75 2,1 3,85 1,925 Cukup
5 ASM 2 1,7 3,7 1,85 Cukup
6 ANA 1,75 1,7 3,45 1,725 Cukup
7 AAS 2 2,1 4,1 2,05 Cukup
8 A 1,75 2,1 3,85 1,925 Cukup
9 ADN 2 2,2 4,2 2,1 Cukup
10 AAW 2,1 2,3 4,4 2,2 Cukup
11 V 2,2 1,9 4,1 2,05 Cukup
12 DAD 1,75 2 3,75 1,875 Cukup
13 E 2 2,2 4,2 2,1 Cukup
14 GVN 1,75 1,7 3,45 1,725 Kurang
15 ZKK 2,25 2,3 4,55 2,275 Cukup
16 AND 1,75 1,6 3,35 1,675 Kurang
17 MF 1,75 2,1 3,85 1,925 Cukup
18 MPA 2,25 1,7 3,95 1,975 Cukup
19 MRF 2 1,7 3,7 1,85 Cukup
20 MYA 1,5 1,6 3,1 1,55 Kurang
21 PKA 1,75 2 3,75 1,875 Cukup
22 RA 1,75 1,5 3,25 1,625 Kurang
23 RPA 1,75 2,3 4,05 2,025 Cukup
24 SFA 1,75 2 3,75 1,875 Cukup
25 VPS 1,75 1,5 3,25 1,625 Kurang
26 IDP 1,6 1,7 3,3 1,65 Kurang
27 FMR 1,5 1,9 3,4 1,7 Cukup
Jumlah 49,15 50,9 100,05 50,025
Rata-rata 1,82 1,88 3,70 1,85 Cukup
Siswa dengan Kategori Minat Kurang 7(25,92%)
Siswa dengan Kategori Minat cukup 20(74,07%)
Siswa dengan Kategori Minat baik 0
Siswa dengan Kategori Minat sangat baik 0
Lampiran 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
26
2
Akumulasi Hasil Observasi dan Angket Minat Siswa Siklus I
No. Nama Rata-rata Skor
Observasi
Rata-rata
Skor Angket Jumlah Rerata
Skor Klasifikasi
1 SAP 2,62 1,9 4,52 2,26 Cukup
2 ADV 3,25 1,6 4,85 2,425 Cukup
3 AN 2,75 2,2 4,95 2,475 Cukup
4 ABI 3,25 2,5 5,75 2,875 Baik
5 ASM 1,87 2,3 4,17 2,085 Cukup
6 ANA 2,87 1,7 4,57 2,285 Cukup
7 AAS 3 2,2 5,2 2,6 Baik
8 A 2,5 1,9 4,4 2,2 Cukup
9 ADN 3,12 2,6 5,72 2,86 Baik
10 AAW 3,5 2,3 5,8 2,9 Baik
11 V 2 1,5 3,5 1,75 Kurang
12 DAD 2,75 2,1 4,85 2,425 Cukup
13 E 2,5 2,2 4,7 2,35 Cukup
14 GVN 2,37 1,7 4,07 2,035 Cukup
15 ZKK 2,87 2,5 5,37 2,685 Baik
16 AND 2,2 1,2 3,4 1,7 Kurang
17 MF 2,5 2,2 4,7 2,35 Cukup
18 MPA 2,75 1,9 4,65 2,325 Cukup
19 MRF 1,75 2,5 4,25 2,125 Cukup
20 MYA 2,5 1,6 4,1 2,05 Cukup
21 PKA 2 1,6 3,35 1,675 Kurang
22 RA 2,5 1,6 4,1 2,05 Cukup
23 RPA 2,62 2,3 4,92 2,46 Cukup
24 SFA 2,12 2,5 4,62 2,31 Cukup
25 VPS 2,5 2,8 5,3 2,65 Baik
26 IDP 2,75 2,1 4,85 2,425 Cukup
27 FMR 2,87 1,9 4,77 2,385 Cukup
Jumlah 70,03 55,4 125,43 62,715
Rata-rata 2,59 2,05 4,64 2,32 Cukup
Siswa dengan Kategori Minat Kurang 3(11,11%)
Siswa dengan Kategori Minat cukup 18(66,66%)
Siswa dengan Kategori Minat baik 6(22,22%)
Siswa dengan Kategori Minat sangat baik 0
Lampiran 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
26
3
Akumulasi Hasil Observasi dan Angket Minat Siswa Siklus II
No. Nama
Rata-rata
Skor
Observasi
Rata-rata
Skor Angket
Jumlah Rerata
Skor
Klasifikasi
1 SAP 3,25 2,3 5,55 2,775 Baik
2 ADV 3,5 2,9 6,4 3,2 Baik
3 AN 3,5 2,1 5,6 2,8 Baik
4 ABI 3,12 2,9 6,02 3,01 Baik
5 ASM 3,37 1,5 4,87 2,435 Cukup
6 ANA 3,37 2,7 6,07 3,035 Baik
7 AAS 2,75 3,4 6,15 3,075 Baik
8 A 1,5 1,5 3 1,5 Kurang
9 ADN 2,87 3,3 6,17 3,085 Baik
10 AAW 3,5 3,1 6,6 3,3 Baik
11 V 3,37 3,3 6,67 3,335 Baik
12 DAD 3,25 2,5 5,75 2,875 Baik
13 E 3,25 2,7 5,95 2,975 Baik
14 GVN 3,12 3,5 6,62 3,31 Baik
15 ZKK 3,25 3,2 6,45 3,225 Baik
16 AND 3,25 3,2 6,45 3,225 Baik
17 MF 3,5 1,6 5,1 2,55 Cukup
18 MPA 3,62 2,7 6,32 3,16 Baik
19 MRF 3,5 3,3 6,8 3,4 Baik
20 MYA 3,5 2,6 6,1 3,05 Baik
21 PKA 2 1,6 3,47 1,735 Kurang
22 RA 3,25 3,5 6,75 3,375 Baik
23 RPA 3,25 3 6,25 3,125 Baik
24 SFA 3,25 3,1 6,35 3,175 Baik
25 VPS 3,25 3,1 6,35 3,175 Baik
26 IDP 3,37 3,1 6,47 3,235 Cukup
27 FMR 3,25 3,5 6,75 3,375 Baik
Jumlah 85,83 75,2 161,03 80,515
Rata-rata 3,17 2,78 5,96 2,98 Baik
Siswa dengan Kategori Minat Kurang 2(7,40%)
Siswa dengan Kategori Minat cukup 3(11,11%)
Siswa dengan Kategori Minat baik 22(81,48%)
Siswa dengan Kategori Minat sangat baik 0
Lampiran 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
26
4
Nilai Tes Tertulis Pra Siklus
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 SAP
75
65 Tidak Tuntas
2 ADV 65 Tidak Tuntas
3 AN 60 Tidak Tuntas
4 ABI 75 Tuntas
5 ASM 60 Tidak Tuntas
6 ANA 80 Tuntas
7 AAS 60 Tidak Tuntas
8 A 85 Tuntas
9 ADN 80 Tuntas
10 AAW 85 Tuntas
11 V 80 Tuntas
12 DAD 65 Tidak Tuntas
13 E 65 Tidak Tuntas
14 GVN 65 TidakTuntas
15 ZKK 75 Tuntas
16 AND 80 Tuntas
17 MF 85 Tuntas
18 MPA 70 Tidak Tuntas
19 MRF 70 Tidak Tuntas
20 MYA 65 Tidak Tuntas
21 PKA 85 Tuntas
22 RA 60 Tidak Tuntas
23 RPA 75 Tuntas
24 SFA 75 Tuntas
25 VPS 70 Tidak Tuntas
26 IDP 65 Tidak Tuntas
27 FMR 80 Tuntas
Rerata 72,03704
Lampiran 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
26
5
Nilai Tes Tertulis Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 SAP
75
72 Tidak Tuntas
2 ADV 60 Tidak Tuntas
3 AN 72 Tidak Tuntas
4 ABI 64 Tidak Tuntas
5 ASM 88 Tuntas
6 ANA 72 Tidak Tuntas
7 AAS 76 Tuntas
8 A 72 Tidak Tuntas
9 ADN 72 Tidak Tuntas
10 AAW 76 Tuntas
11 V 76 Tuntas
12 DAD 80 Tuntas
13 E 52 Tidak Tuntas
14 GVN 84 Tuntas
15 ZKK 76 Tuntas
16 AND 76 Tuntas
17 MF 80 Tuntas
18 MPA 72 Tidak Tuntas
19 MRF 64 Tidak Tuntas
20 MYA 76 Tuntas
21 PKA 68 Tidak Tuntas
22 RA 72 Tidak Tuntas
23 RPA 76 Tuntas
24 SFA 72 Tidak Tuntas
25 VPS 88 Tuntas
26 IDP 76 Tuntas
27 FMR 88 Tuntas
Rerata 74,07
Lampiran 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
Nilai Tes Tertulis Siklus II
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1 SAP
75
80 Tuntas
2 ADV 84 Tuntas
3 AN 92 Tuntas
4 ABI 88 Tuntas
5 ASM 80 Tuntas
6 ANA 84 Tuntas
7 AAS 80 Tuntas
8 A 80 Tuntas
9 ADN 76 Tuntas
10 AAW 88 Tuntas
11 V 68 Tidak Tuntas
12 DAD 80 Tuntas
13 E 80 Tuntas
14 GVN 68 TidakTuntas
15 ZKK 88 Tuntas
16 AND 76 Tuntas
17 MF 76 Tuntas
18 MPA 92 Tuntas
19 MRF 88 Tuntas
20 MYA 84 Tuntas
21 PKA 88 Tuntas
22 RA 88 Tuntas
23 RPA 76 Tuntas
24 SFA 84 Tuntas
25 VPS 88 Tuntas
26 IDP 84 Tuntas
27 FMR 90 Tuntas
Rerata 82,59
Lampiran 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
26
7
Hasil Belajar Keterampilan Siswa dalam Menulis Persuasi
No Siswa Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
LKS Tes Tertulis Rerata LKS Tes Tertulis Rerata
1 68 79 80 79,5 89,5 93 91,25
2 61 78 83 80,5 93,5 82 87,75
3 85 84 90 87 90 83 86,5
4 68 79 79 79 87 96 91,5
5 64 74 82 78 86,5 88 87,25
6 62 69,5 72 70,75 89 91 90
7 88 76,5 79 77,75 90,5 94 92,25
8 81 75 77 76 82 88 85
9 75 83,5 89 86,25 89 96 92,5
10 63 78 78 78 88 86 87
11 62 73,5 76 74,75 81 90 85,5
12 51 69 69 69 76,5 69 72,75
13 65 77 78 77,5 92,5 92 92,25
14 80 78,5 79 78,75 88 92 90
15 92 78 79 78,5 83,5 74 78,75
16 51 65 66 65,5 70 93 81,5
17 77 77,5 86 81,75 86 90 88
18 83 70 71 70,5 80,5 73 76,75
19 60 60 63 61,5 77,5 71 74,25
20 67 71 71 71 83 87 85
21 78 64 71 67,5 83 91 87
22 78 79 81 80 86 87 86,5
23 78 79 91 85 91 90 90,5
24 68 67 73 70 78,5 72 75,25
25 76 78 88 83 89 84 86,5
26 74 71 78 74,5 80 94 87
27 67 76 78 77 80 72 76
Jumlah 1922 4117 4609
Rata-rata 71,18 76,24 85,35
Persentase 44,44% 66,67% 92,59%
Lampiran 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
26
8
Contoh Hasil Pekerjaan Siswa Siklus I
一一
0
。♂
Lampiran 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
26
9
Contoh Hasil Pekerjaan Siswa Siklus II
/
Lampiran 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
27
0
Surat Izin Penelitian
Lampiran 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
27
1
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
27
2
Dokumentasi Penelitian
Lampiran 32
(Langkah 1: Konstruktivisme)
Gambar ketika siswa sedang melakukan
diskusi mengenai iklan yang pernah
mereka lihat di lingkungan mereka.
(Langkah 2: Inkuiri)
Secara mandiri, siswa mencari contoh
iklan yang termuat dalam media cetak
(Langkah 3: Bertanya)
Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya kepada guru apabila ada materi
yang belum jelas.
(Langkah 4:Masyarakat Belajar)
Siswa mengerjakan tugas secara
berkelompok.
(Langkah 5: Pemodelan)
Guru memberikan contoh iklan yang
mengandung unsur persuasi.
(Langkah 6 dan 7: Refleksi dan
Penilaian)
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran kemudian siswa
mengerjakan tes menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
27
3
Biografi Penulis
Asna Tiana merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Lahir di
Sleman, 6 Maret 1996. Pendidikan dasarnya ditempuh di SD Tarakanita
Bumijo hingga lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan jenjang
pendidikan ke SMP 3 Godean hingga lulus pada tahun 2011. Setelah
menyelesaikan pendidikan di SMP 3 Godean, penulis melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Sleman hingga lulus pada tahun 2014.
Setelah lulus penulis melanjutkan pendidikannya di bangku
perkuliahan, penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD), Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada semster 2 saya mengikuti kegiatan KMD yang
dipersiapkan sebagai bekal untuk membina Pramuka di SD. Semester 3 saya mengikuti
bimbingan belajar di SD untuk kelas atas, dan di semester 4 saya mengikuti bimbingan belajar
untuk kelas bawah. Semester 5 saya mengikuti kegiatan Probaling I untuk memberikan magang
kepada saya sebagai guru SD, sedangkan pada semester 6 saya mengikuti kegiatan Probaling
II untuk magang kerja Kepala Sekolah di SD. Semester 7 saya mengikuti kegiatan PPL yang
dilaksanakan di SD selama tiga bulan untuk memberikan pengalaman kepada saya menjadi
seorang guru SD dan sekaligus saya melakukan penelitian untuk skripsi ini. Masa perkuliahan
di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan penulisan skripsi dengan judul “Peningkatan
Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi Dan Minat Siswa Dengan Pendekatan
Kontekstual Pada Materi Media Iklan Di Kelas V SDN Condongcatur Tahun Ajaran
2017/2018”.
Lampiran 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI