upaya peningkatan keterampilan menulis paragraf …

174
i UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BERHURUF JAWA MELALUI MODEL NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 1 SRUWENG KABUPATENKEBUMENTAHUNAJARAN2012/2013 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh KHUSNI UMAYA NIM 082160282 PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2012

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

11 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

i

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULISPARAGRAF BERHURUF JAWA MELALUI MODELNHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA SISWA

KELAS VIII E SMP NEGERI 1 SRUWENGKABUPATEN KEBUMENTAHUN AJARAN2012/ 2013

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

OlehKHUSNI UMAYA

NIM 082160282

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2012

Page 2: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

ii

Page 3: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

iii

Page 4: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

iv

Page 5: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang

lain). Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya engkau berharap”

(Q.S Al- Insyirah: 6 – 8).

“Darbe kawruh kang ora ditangkarake, bareng mati ilang tanpa tilas”

(Penulis)

“Tuking kamulyan iku saka anggone sregep”

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak H.

Mansur Soleh dan Ibu Hj. Suweti serta

nenekku Ibu Hj. Suwuh yang selalu

memberikan dukungan, doa, dan

restunya.

2. Kakakku Alfi Umu Solihah, S.Pd serta

adikku Wahyu Rizqiana yang tiada

henti menyemangati.

Page 6: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Atas

limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya skripsi ini dapat penyusun selesaikan.

Skripsi ini penulis susun untuk mengungkap kemampuan menulis paragraf

berhuruf Jawa melalui model NHT (Numbered Head Together) pada siswa kelas

VIII E SMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/ 2013.

Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa trima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Drs. H. Supriyono, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Purworejo.

2. Drs. H. Hartono, M.M, Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Purworejoyang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

3. Yuli Widiyono, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Jawa sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah membantu dalam

prosedur perijinan penelitian dan memberikan dorongan dan koreksi dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Aris Hidayat, S.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan, petunjuk, bimbingan serta saran-saran kepada penulis dengan

penuh kesabaran dalam penyusunan skripsi.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

vii

Page 8: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

viii

ABSTRAK

Khusni Umaya. Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf BerhurufJawa Melalui Model NHT (Numbered Head Together) Pada Siswa Kelas VIII ESMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2012/ 2013. Skripsi.Pendidikan Bahasa Jawa. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2012.

Panaliten punika ancasipun kangge mangertosi: (1) lampahipun modelNHT (Numbered Head Together) wonten ing kaprigelan nulis paragraf aksaraJawa ing siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng; (2) paningkatan kaprigelannulis paragraf aksara Jawa kanthi ngginakake model NHT (Numbered HeadTogether); lan (3) paningkatan motivasi pasinaon nulis paragraf aksara Jawasasampunipun ngginakake model NHT (Numbered Head Together).

Subjek panaliten inggih punika guru lan siswa kelas VIII E SMP Negeri1 Sruweng taun ajaran 2012/ 2013 wonten ing materi nulis paragraf aksara Jawakanthi model NHT (Numbered Head Together). Panaliten Tindakan Kelas punikakaperang dados tigang tahap inggih punika pra siklus, siklus I, lan siklus II.Pangempalan data ngginakake teknik tes lan non tes. Tes dipunginakake kanggemangertosi kaprigelan siswa mangsuli pitakonan, menawi non tes arupi observasi,angket, catatan lapangan, lan dokumentasi. Teknik analisis data arupi teknikanalisis deskriptif kangge nganalisis data kaprigelan nulis paragraf aksara Jawakanthi model NHT (Numbered Head Together).

Saking asil panaliten saged dipunmangertosi nilai rata-rata saking tahappra siklus 35,16, siklus I 72, menawi siklus II 84,42. Saking tahap pra siklusdumugi siklus I ningkat 36,84, siklus I ngantos siklus II saged ningkat 12,42.Menawi ketuntasan saking pra siklus 6,25%, siklus I 46,88%, lan siklus II87,50%. Saking pra siklus dumugi siklus I ningkat 40,63%, saking siklus Ingantos siklus II saged ningkat 40,62%. Semanten ugi motivasi pasinaon sakingsiklus I dumugi siklus II saged ningkat 18,75% wonten ing pilihan sanget sarujukinggih punika siswa tertarik tumut pasinaon basa Jawa. Fakta ingkang kadosmekaten ingkang nedahaken menawi model NHT dipuntampi, sageddipunartosaken pasinaon nulis paragraf aksara Jawa kanthi model NHT langkungsae tinimbang saderengipun.

Kata-kata kunci : Nulis Paragraf Aksara Jawa, Model NHT

Page 9: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

ix

ABSTRAK

Khusni Umaya. Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf BerhurufJawa Melalui Model NHT (Numbered Head Together) Pada Siswa Kelas VIII ESMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2012/ 2013. Skripsi.Pendidikan Bahasa Jawa. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) langkah-langkah modelNHT (NumberedHeadTogether) pada keterampilan menulis paragraf berhurufJawa pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng; (2) peningkatankemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa dengan menggunakan model NHT(Numbered Head Together); dan (3) peningkatan motivasi belajar menulisparagraf berhuruf Jawa setelah menggunakan model NHT (Numbered HeadTogether).

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII E SMP Negeri 1Sruweng tahun ajaran 2012/ 2013 pada materi menulis paragraf berhuruf Jawamelalui model NHT (Numbered Head Together). Penelitian Tindakan Kelas inidalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pengumpulan datamenggunakan teknik tes dan nontes. Tes digunakan untuk mengetahuikemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, sedangkan nontes berupaobservasi, angket, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupateknik analisis deskriptif untuk menganalisis data keterampilan menulis paragrafberhuruf Jawa melalui model NHT (Numbered Head Together).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata dari tahap pra siklus35,16, siklus I 72, siklus II 84,42. Peningkatan dari pra siklus sampai siklus I36,84, peningkatan siklus I sampai siklus II 12,42. Sedangkan ketuntasan dari prasiklus 6,25%, siklus I 46,88%, siklus II 87,50%. Peningkatan dari pra siklussampai siklus I 40,64%, dari siklus I sampai siklus II 40,62%. Selain itu jugaterjadi peningkatan motivasi belajar dari siklus I sampai siklus II yaitu siswatertarik mengikuti pelajaran bahasa Jawa pada pilihan sangat setuju sebesar18,75%. Fakta inilah yang menunjukkan bahwa model NHT diterima, berartipembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa melalui model NHT lebih baikdibandingkan sebelumnya.

Kata-kata kunci: Menulis Paragraf Berhuruf Jawa, Model NHT

Page 10: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... iPERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... iiPENGESAHAN .......................................................................................... iiiPERNYATAAN.......................................................................................... ivMOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vKATA PENGANTAR ................................................................................ viABSTRAK ............................................................................................. viiiABSTRAK ............................................................................................. ixDAFTAR ISI ............................................................................................. xDAFTAR TABEL....................................................................................... xiiDAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiiiDAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xivBAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1B. Identifikasi Masalah ............................................................ 4C. Batasan Masalah.................................................................. 5D. Rumusan Masalah ............................................................... 5E. Tujuan Penelitian................................................................. 6F. Manfaat Penelitian............................................................... 6G. Sistematika Skripsi .............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI, DAN HIPOTESISA. Tinjauan Pustaka ................................................................. 10B. Kajian Teori......................................................................... 11

1. Menulis .......................................................................... 112. Paragraf.......................................................................... 143. Huruf Jawa..................................................................... 164. Motivasi Belajar ............................................................ 275. Pembelajaran Kooperatif ............................................... 296. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

(Numbered Head Together)........................................... 327. Pembentukan dan Penghargaan Kelompok ................... 358. Penggunaan Model NHT (Numbered Head Together)

dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis ParagrafBerhuruf Jawa................................................................ 37

C. Kerangka Pikir..................................................................... 38D. Hipotesis Tindakan.............................................................. 39

BAB III METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 40B. Desain Penelitian ................................................................. 40C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... 43D. Sumber Data dan Data......................................................... 43E. Instrumen Penelitian............................................................ 44F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 48

Page 11: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

xi

G. Teknik Analisis Data ........................................................... 50H. Teknik Validitas Instrumen ................................................. 51I. Indikator Keberhasilan ........................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian.................................................................... 53

1. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis ParagrafBerhuruf Jawa dengan Model NHT ............................. 53

2. Pengaruh Model NHT Terhadap Motivasi BelajarSiswa ............................................................................ 57

3. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf BerhurufJawa Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 SruwengTahun Ajaran 2012/ 2013 setelah MemperolehPembelajaran Model NHT ........................................... 62

B. Pembahasan ........................................................................ 681. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Paragraf

Berhuruf Jawa dengan Model NHT ............................. 682. Pengaruh Model NHT Terhadap Motivasi Belajar

Siswa ............................................................................ 783. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Berhuruf

Jawa Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 SruwengTahun Ajaran 2012/ 2013 setelah MemperolehPembelajaran Model NHT ........................................... 84

4. Hasil Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan MenulisParagraf Berhuruf Jawa Melalui Model NHT TahapPra Siklus, Siklus I, dan Siklus II................................. 87

BAB V PENUTUPA. Simpulan.............................................................................. 99B. Saran ................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 102LAMPIRAN ............................................................................................. 104

Page 12: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pembentukan Kelompok ............................................................... 35Tabel 2 Penentuan Nilai Peningkatan Hasil Belajar .................................. 36Tabel 3 Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................... 40Tabel 4 Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Berhuruf Jawa ............ 44Tabel 5 Lembar Observasi Aktivitas Guru................................................. 45Tabel 6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ............................................... 46Tabel 7 Angket Refleksi Sikap Siswa ........................................................ 47Tabel 8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ....................................... 57Tabel 9 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ......................... 58Tabel 10 Angket Refleksi Sikap Siswa Siklus I........................................... 58Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ...................................... 60Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ........................ 60Tabel 13 Angket Refleksi Sikap Siswa Siklus II ......................................... 61Tabel 14 Daftar Nilai Kondisi Awal (Pra Siklus) ........................................ 62Tabel 15 Daftar Nilai Siklus I ...................................................................... 63Tabel 16 Nilai Peningkatan Hasil Belajar dan Status Kelompok Siklus I ... 65Tabel 17 Daftar Nilai Siklus II ..................................................................... 66Tabel 18 Nilai Peningkatan Hasil Belajar dan Status Kelompok Siklus II .. 68Tabel 19 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.................... 87Tabel 20 Rekapitulasi Nilai Peningkatan dan Status Kelompok Siklus I

dan Siklus II .................................................................................. 91Tabel 21 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ...... 92Tabel 22 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

dan Siklus II .................................................................................. 94Tabel 23 Rekapitulasi Angket Refleksi Sikap Siswa Siklus I dan

dan Siklus II .................................................................................. 95

Page 13: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas................................ 41Gambar 2 Diagram Batang Rekapitulasi Nilai Rata-rata Prestasi

Belajar Siswa................................................................................. 90Gambar 3 Diagram Batang Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa ............. 90

Page 14: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penetapan Pembimbing Skripsi ...................................... 105Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 106Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian ..................... 107Lampiran 4 Surat Keterangan Validasi........................................................ 108Lampiran 5 Silabus ...................................................................................... 115Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran......................................... 117Lampiran 7 Daftar Siswa Kelas VIII E........................................................ 134Lampiran 8 Pembentukan Kelompok .......................................................... 135Lampiran 9 Soal-soal ................................................................................... 136Lampiran 10 Kunci Jawaban.......................................................................... 137Lampiran 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ............. 139Lampiran 12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II............ 141Lampiran 13 Daftar Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II......................... 143Lampiran 14 Nilai Peningkatan dan Status Kelompok Siklus I..................... 145Lampiran 15 Nilai Peningkatan dan Status Kelompok Siklus II ................... 147Lampiran 16 Foto Kegiatan Siklus I dan Siklus II......................................... 149Lampiran 17 Sertifikat Penghargaan.............................................................. 150Lampiran 18 Nomor Anggota ........................................................................ 151Lampiran 19 Catatan Lapangan ..................................................................... 152Lampiran 23 Kartu Bimbingan Skripsi .......................................................... 162

Page 15: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah

melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas

sumber daya pendidikan, guru merupakan sumber daya manusia yang harus

dikembangkan karena mutu guru turut menentukan mutu pendidikan yang

akan menentukan mutu generasi muda. Usaha meningkatkan kemampuan

guru dalam belajar mengajar sangat diperlukan. Mengajar tidak sekedar

mengkomunikasikan pengetahuan agar dapat belajar, tetapi mengajar juga

berarti usaha menolong siswa agar mampu memahami konsep-konsep dan

dapat menerapkan konsep yang dipahami.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

di sekolah, antara lain dengan perbaikan mutu pembelajaran. Pembelajaran di

sekolah merupakan serangkaian kegiatan yang telah terencana. Dengan

adanya perencanaan yang baik akan mendukung keberhasilan pengajaran.

Usaha perencanaan pengajaran diupayakan agar siswa memiliki kemampuan

maksimal dan meningkatkan motivasi, tantangan dan kepuasan sehingga

mampu memenuhi harapan baik oleh guru sebagai pembawa materi maupun

siswa sebagai penggarap ilmu pengetahuan.

Selain perbaikan mutu belajar mengajar dan peningkatan sumber daya

manusia, kurikulum secara berkelanjutan juga disempurnakan untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Dan itu merupakan salah satu tujuan bagi

1

Page 16: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

2

setiap lembaga pendidikan. Begitu pula yang dilakukan oleh SMP Negeri 1

Sruweng untuk terus berusaha dalam peningkatan mutu dan kualitas sekolah.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul

dalam kaitannya dengan mutu pendidikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa

Jawa SMP Negeri 1 Sruweng pada tanggal 11 Februari 2012, salah satu

kendala yang dihadapi saat ini terkait dengan aspek keterampilan berbahasa

yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis adalah rendahnya

kemampuan menulis berhuruf Jawa. Siswa masih sangat kesulitan dengan

penggunaan huruf Jawa itu sendiri, penggunaan pasangan dan penggunaan

sandhangan karena dalam kegiatan pembelajaran siswa cenderung

mendengarkan. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa seringkali sibuk

dengan aktifitas mereka dengan ngobrol sendiri dengan teman sebangku,

melamun dan lain sebagainya. Peneliti menduga metode pembelajaran yang

digunakan selama ini kurang bervariasi. Hal tersebut menjadikan siswa jenuh

dan bosan. Dengan suasana yang demikian, pembelajaran menjadi tidak

kondusif dan siswa terlihat sangat pasif.

Agar dalam proses pembelajaran menyenangkan diperlukan strategi

pembelajaran yang lebih menarik dan disukai oleh siswa. Menurut Gerlach

dan Ely (dalam Uno, 2007: 1) strategi pembelajaran merupakan cara-cara

yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan

pembelajaran tertentu. Djamarah (2006: 5) juga menuturkan bahwa stategi

pembelajaran merupakan pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam

Page 17: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

3

perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah

digariskan. Jadi dalam proses belajar mengajar suasana kelas perlu

direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan metode

pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk

berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi

belajar yang optimal.

Merefleksi fenomena di atas guru dan peneliti sepakat untuk

menerapkan model NHT (Numbered Head Together) pada kegiatan

pembelajaran keterampilan menulis paragraf berhuruf Jawa dalam bentuk

penelitian tindakan kelas. Adapun alasan pemilihan penelitian tersebut

sebagai berikut, model NHT (Numbered Head Together) merupakan salah

satu unit dari model cooperative learning. Sifat belajar cooperative learning

tidak sama dengan belajar kelompok atau belajar bekerja sama biasa. Dalam

kerja kelompok guru biasanya memberi kelompok lalu memberikan tugas

kelompok tanpa rancangan tertentu. Akibatnya siswa ada yang bekerja aktif

tetapi ada juga yang pasif, ataupun bahkan ada yang main-main atau ngobrol.

Menurut pendapat Slavin (2009: 4) dalam kelas kooperatif, para siswa

diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan

berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu

dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif, diharapkan

siswa akan termotivasi untuk dapat mengungkapkan ide di dalam wadah

kelompok. Dengan kata lain mereka memiliki tempat untuk curah pendapat

Page 18: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

4

dengan teman mereka, selain itu tujuan kooperatif menciptakan sebuah situasi

dimana satu-satunya cara anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi

mereka adalah jika kelompok mereka bisa sukses dapat mendorong mereka

untuk melakukan usaha maksimal. Pada akhirnya dalam menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) di dalam

proses pembelajaran keterampilan menulis paragraf berhuruf Jawa,

konsentrasi siwa menjadi lebih terfokus terhadap proses pembelajaran,

motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf berhuruf

Jawa dapat lebih ditingkatkan.

Atas dasar penjelasan latar belakang masalah tersebut peneliti

berkeinginan mengkaji masalah “Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis

Paragraf Berhuruf Jawa Melalui Model NHT (Numbered Head Together)

Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen Tahun

Ajaran 2012/ 2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut.

1. Siswa masih merasa kesulitan dengan penggunaan huruf Jawa itu sendiri,

penggunaan pasangan dan penggunaan sandhangan.

2. Dalam kegiatan pembelajaran siswa cenderung mendengarkan.

3. Siswa merasa bosan dan jenuh serta kadang mereka sibuk dengan

aktifitas mereka dengan ngobrol sendiri dengan teman sebangku,

melamun, dan lain sebagainya.

Page 19: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

5

4. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.

5. Belum diterapkannya model NHT (Numbered Head Together) pada

materi menulis berhuruf Jawa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi

pada upaya peningkatan keterampilan menulis paragraf berhuruf Jawa

melalui model NHT (Numbered Head Together) pada siswa kelas VIII E

SMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/ 2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka secara

rinci permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah langkah-langkah menulis paragraf berhuruf Jawa dengan

model NHT (Numbered Head Together) pada siswa kelas VIII E SMP

Negeri 1 Sruweng?

2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa

melalui model NHT (Numbered Head Together) pada siswa kelas VIII E

SMP Negeri 1 Sruweng?

3. Bagaimanakah peningkatan motivasi belajar menulis paragraf berhuruf

Jawa melalui model NHT (Numbered Head Together) pada siswa kelas

VIII E SMP Negeri 1 Sruweng?

Page 20: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

6

E. Tujuan penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

pembelajaran dengan model NHT (Numbered Head Together) ini adalah

sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui langkah-langkah model NHT (Numbered Head

Together) pada keterampilan menulis paragraf berhuruf Jawa pada siswa

kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan menulis

paragraf berhuruf Jawa pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng

dengan menggunakan model NHT (Numbered Head Together).

3. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi belajar menulis

paragraf berhuruf Jawa pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng

dengan menggunakann model NHT (Numbered Head Together).

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai

berikut.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat:

a. menambah wawasan tentang pembelajaran bahasa Jawa khususnya

pembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa;

b. menambah strategi-strategi baru dalam pembelajaran bahasa Jawa

khususnya dalam pembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

7

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat:

a. mengoptimalkan aktivitas dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran;

b. memudahkan siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan

dengan model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat

meningkatkan motivasi, minat, dan prestasi belajar siswa;

c. memberikan masukan kepada guru bahasa Jawa untuk mengefektifkan

kegiatan pembelajaran sehingga meningkatkan mutu pendidikan serta

memberi wawasan pada guru dalam menggunakan model NHT.

d. sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan mahasiswa jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa untuk dijadikan bahan informasi

untuk penelitian lebih lanjut.

G. Sistematika Skripsi

Secara garis besar sistematika skripsi ini disusun dalam 4 bagien

yaitu, halaman sampul depan, bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.

1. Halaman Sampul Depan

Halaman sampul depan berisi judul skripsi, lambang Universitas

Muhammadiyah Purworejo, identitas penulis, identitas program studi dan

fakultas, serta tahun penyusunan skripsi.

2. Bagian Awal

Bagian awal skripsi meliputi halaman judul, persetujuan,

pengesahan, moto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar

tabel, daftar lampiran, serta abstrak.

Page 22: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

8

3. Bagian Isi

Bagian ini memuat pendahuluan, tinjauan pustaka, kajian teori

dan hipotesis, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta

penutup.

BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini memuat latar belakang masalah, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Bagian ini memuat kajian terhadap penelitian atau kajian

terdahulu yang relevan dengan topik yang diteliti. Di samping

itu, juga mengemukakan teori-teori yang mendukung serta

hipotesis dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bagian ini memuat tempat dan waktu penelitian, desain

penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data dan data,

teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik

validitas instrumen, dan indikator keberhasilan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menguraikan laporan penelitian ini dilaksanakan

dan pembahasan data.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

9

BAB V PENUTUP

Bagian ini berisi simpulan dan saran.

4. Bagian Akhir

Bagian ini memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 24: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

10

BAB IITINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model NHT

menunjukkan hasil yang positif dalam pembelajaran. Sebagai bahan

pertimbangan dalam penelitian ini perlu dikemukakan beberapa hasil

penelitian terdahulu.

Penelitian tindakan kelas dengan model NHT pernah dilakukan oleh

Nanik Dwi Rahayu (2008) Universitas Negeri Semarang pada materi sistem

peredaran darah. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan baik

keaktifan siswa maupun ketuntasan belajar yaitu dari siklus I keaktifan siswa

secara klasikal sebesar 50%, ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar

83,33% dengan rata-rata hasil belajar sebesar 59,61%. Siklus II keaktifan

siswa secara klasikal sebesar 64,10%, ketuntasan hasil belajar siswa secara

klasikal sebesar 94,87% dengan rata-rata hasil belajar sebesar 69,30%, dan

pada siklus III keaktifan siswa sebesar 87,18%, ketuntasan hasil belajar

sebesar 100% dengan rata-rata 79,06%.

Hasil penelitian lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rif’an

Faidah (2011) Universitas Muhammadiyah Purworejo pada mata pelajaran

fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi siswa meningkat dari

data awal 47%, pada siklus I menjadi 57% dalam kategori baik. Pada siklus II

partisipasi siswa meningkat menjadi 70%, dalam kategori baik yang berarti

melebihi batas minimal yang dipersyaratkan dalam indikator. Hasil belajar

10

Page 25: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

11

siswa juga mengalami peningkatan. Selain partisipasi, pra siklus yang

diperoleh menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 43,75 dengan

ketuntasan kelas 12,50%. Setelah penerapan melalui penggunaan model

pembelajaran NHT pada siklus I nilai rata-rata menjadi 64,58 dengan

ketuntasan kelas 41,67% dan meningkat menjadi 70,00 dengan ketuntasan

kelas 70,83% pada siklus II.

Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model NHT dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, penulis ingin

menggunakan model NHT pada mata pelajaran bahasa Jawa dengan

kompetensi dasar menulis paragraf berhuruf Jawa. Diharapkan dari tinjauan

pengalaman penelitian tersebut, pembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa

yang menggunaan model NHT juga meningkat.

B. Kajian Teori

1. Menulis

a. Pengertian Menulis

Menurut Tarigan (2008: 3) menulis merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi

secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan

grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini

tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan

praktik yang banyak dan teratur.

Page 26: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

12

Menurut Jago Tarigan (1995: 117) menulis berarti

mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran

dan perasaan. Sarana mewujudkan hal itu adalah bahasa. Isi ekspresi

melalui bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila

dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana, dan

mudah dimengerti. Sejalan dengan itu, Lado (1964: 14) menyatakan

bahwa menulis adalah meletakkan simbol grafis yang mewakili

bahasa yang dimengerti orang lain. Jadi, orang lain dapat membaca

simbol grafis itu, jika mengetahui bahwa itu menjadi bagian dari

ekspresi bahasa. Semi (1990: 8) juga mengatakan bahwa menulis

pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke

dalam bentuk lambang bahasa (dalam Suhardjo, 2009).

Sedangkan menurut Darmadi (1996: 3) kegiatan menulis

adalah suatu sarana untuk menemukan sesuatu. Dalam hal ini dengan

menulis kita dapat merangsang pemikiran kita dan kalau itu

dilakukan dengan intensif maka akan dapat membuka penyumbat

otak kita dalam rangka mengangkat ide dan informasi yang ada di

alam bawah sadar pemikiran kita.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa

pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi,

struktur bahasa, dan kosa kata dengan menggunakan simbol-simbol

sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh simbol tersebut.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

13

b. Tujuan Menulis

Seorang tergerak menulis karena memiliki tujuan objektif

yang bisa dipertanggungjawabkan dihadapan publik pembacanya.

Karena tulisn pada dasarnya adalah sarana untuk menyampaikan

pendapat atau gagasan agar dapat dipahami dan diterima orang lain.

Tulisan dengan demikian menjadi salah satu sarana berkomunikasi

yang cukup efektif dan efisien untuk menjangkau khalayak masa

yang luas. Atas dasar pemikiran inilah, maka tujuan menulis dapat

dirunut dari tujuan-tujuan komunikasi yang cukup mendasar dalam

konteks pengembangan peradapan dan kebudayaan masyarakat itu

sendiri.

Adapun tujuan penulisan tersebut menurut Hugo Hartig

(dalam Tarigan, 2008: 25-26) adalah sebagai berikut: (1) assignment

purpose (tujuan penugasan) yaitu penulis menulis sesuatu karena

ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri; (2) altruistic purpose

(tujuan altruistik) yaitu bertujuan untuk menyenangkan para

pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong

para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya,

ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih

menyenangkan dengan karyanya itu; (3) persuasive purpose (tujuan

persuasif) yaitu tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca

akan kebenaran gagasan yang diutarakan; (4) informational purpose

(tujuan informasional, tujuan penerangan) yaitu tulisan yang

Page 28: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

14

bertujuan memberi informasi atau keterangan/ penerangan kepada

para pembaca; (5) self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

yaitu tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri

sang pengarang kepada para pembaca; (6) creative purpose (tujuan

kreatif) yaitu tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik,

nilai-nilai kesenian; dan (7) Problem-solving purpose (tujuan

pemecahan masalah) yaitu penulis ingin memecahkan masalah yang

dihadapi.

2. Paragraf

a. Pengertian Paragraf

Menurut Keraf (2004: 69) paragraf atau yang disebut alinea

bukanlah suatu pembagian secara konvesional dari suatu bab yang

terdiri dari kalimat-kalimat, tetapi lebih dalam maknanya dari

kesatuan kalimat saja. Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran,

suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Ia

merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam

suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Dalam alinea itu

gagasan tadi menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan, yang

maksudnya tidak lain untuk menampilkan pokok pikiran tadi secara

lebih jelas.

Sedangkan menurut Akhdiah dkk (dalam Wulandari, 2011: 18)

paragraf merupakan karangan singkat (pendek) yang berisi sebuah

Page 29: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

15

pikiran dan didukung oleh himpunan kalimat yang saling

berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan .

Jadi dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah satuan terkecil

dari karangan yang biasanya terdiri atas beberapa kalimat yang

berkaitan dan merupakan uraian tentang sebuah ide pokok.

b. Tujuan Pembentukan Paragraf/ Alinea

Menurut Keraf (2004: 70) pembentukan paragraf/ alinea

mempunyai tujuan sebagai berikut.

1) Memudahkan pengertian dan pemahaman denganmenceraikan suatu tema dan tema yang lain. Oleh sebab itutiap alinea hanya boleh mengandung satu tema. Bilaterdapat dua tema, maka alinea itu harus dipecahkanmenjadi dua alinea.

2) Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar danformal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhentian pada akhir kalimat. Dengan perhentianyang lebih lama ini konsentrasi terhadap tema alinea lebihterarah.

c. Syarat-syarat Pembentukan Alinea

Seperti halnya dengan kalimat, sebuah alinea juga harus

memenuhi syarat-syarat tertentu. Alinea yang baik dan efektif

menurut Keraf (2004: 74-75) harus memenuhi ketiga syarat sebagai

berikut.

1) Kesatuan: yang dimaksud dengan kesatuan dalam alineaadalah bahwa semua kalimat yang membina alinea itusecara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tematertentu.

2) Koherensi: yang dimaksud dengan koherensi adalahkekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengankalimat yang lain yang membentuk alinea itu.

Page 30: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

16

3) Perkembangan alinea: perkembangan alinea adalahpenyusunan atau perincian dari pada gagasan-gagasan yangmembina alinea itu.

d. Macam-macam Alinea

Menurut Keraf (2004: 71-73) berdasarkan sifat dan tujuannya,

alinea-alinea dapat dibedakan menjadi:

1) Alinea pembuka

Alinea pembuka adalah alinea yang membuka atau

menghantar karangan itu, atau menghantar pokok pikiran dalam

bagian karangan itu. Alinea pembuka yang pendek jauh lebih

baik, karena alinea-alinea yang panjang hanya akan menimbulkan

kebosanan pembaca.

2) Alinea penghubung

Alinea penghubung adalah semua alinea yang terdapat

antara alinea pembuka dan alinea penutup.

3) Alinea penutup

Alinea penutup adalah alinea yang dimaksudkan untuk

mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain

alinea ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah

diuraikan dalam alinea-alinea penghubung.

3. Huruf Jawa

a. Aksara Carakan

Menurut Darusuprapta (2002: 5) aksara carakan atau huruf

Jawa merupakan abjad yang digunakan di dalam ejaan bahasa Jawa

Page 31: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

17

yang terdiri atas dua puluh aksara pokok yang bersifat silabik

(bersifat kesukukataan). Sedangkan menurut Padmosoekotjo ( 1987:

13) aksara Jawa disebut Dentawyanjana (denta = untu, wyanjana =

aksara), jadi dentawyanjana artinya aksara untu. Masing-masing

aksara mempunyai pasangan, yakni aksara yang berfungsi

menghubungkan suku kata mati/ tertutup dengan suku kata

berikutnya, kecuali suku kata yang tertutup dengan wignyan, layar,

dan cecak. Berikut ini adalah daftar aksara Jawa.

Ha na ca ra ka da ta sa wa la

Pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga

b. Pasangan

Semua aksara Jawa mempunyai pasangan yaitu sebagai

berikut.

1) Pasangan yang sama dengan aksara carakan, ditulis di bawah

aksara carakan yang dipasangi.

... ... ... ...ra ya ga nga

contoh: = ngajak rana

= anak yaga

Page 32: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

18

2) Pasangan yang berasal dari potongan aksara carakan, aksara ha

sa pa ditulis di belakang aksara yang dipasangi sedangkan ka ta

la ditulis di bawah aksara carakan yang dipasangi.

... ... ...ha sa pa

... ... ...ka ta la

contoh: = kulit ayam

= mangan kacang

Tetapi pasangan ka ta la berubah menjadi utuh apabila mendapat

sandhangan suku, cakra, atau pengkal.

contoh: = mangan kupat

= kulak trasi

3) Pasangan yang berbeda dengan aksara carakan, ditulis di bawah

aksara yang dipasangi.

... ... ... ... ...na ca da wa dha

... ... ... ... ...ja nya ma ba tha

Page 33: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

19

contoh: = bakul bathik

= adhik nyuwun

c. Sandhangan

Sandhangan ialah tanda diakritik yang dipakai sebagai

pengubah bunyi di dalam tulisan Jawa. Sandhangan aksara Jawa

dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu sandhangan bunyi vokal

(sandhangan swara) dan sandhangan konsonan penutup suku kata

atau sandhangan panyigeging wanda (Darusuprapta dkk, 2002: 18-

19).

1) Sandhangan bunyi vokal

Sandhangan bunyi vokal terdiri atas lima macam, yaitu

sebagai berikut.

(a) Sandhangan wulu (...)Sandhangan wulu dipakai untuk melambangkan vokal

i dalam suatu suku kata. Sandhangan wulu ditulis di atas

bagian akhir aksara. Apabila selain wulu terdapat juga

sandhangan lain, sandhangan wulu digeser ke kiri

(Darusuprapta dkk, 2002: 19).

Contoh: = Makam Imogiri

= pinggir

Page 34: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

20

(b) Sandhangan pêpêt (...)Sandhangan pêpêt dipakai untuk melambangkan

vokal ê di dalam suku kata. Sandhangan pêpêt ditulis di atas

bagian akhir aksara. Apabila selain pêpêt juga terdapat

sandhangan layar, sandhangan pêpêt digeser sedikit ke kiri

dan sandhangan layar ditulis di sebelah kanan pêpêt. Apabila

selain pêpêt terdapat sandhangan cêcak, sandhangan cêcak

ditulis di dalam sandhangan (Darusuprapta dkk, 2002: 19-20).

Contoh: = ênêm

= sêgêr

= mênêng

Sandhangan pêpêt tidak dipakai untuk menuliskan

suku kata rê dan lê yang bukan sebagai pasangan,

dilambangkan dengan dan . Sandhangan selain ha,

sa, pa ditulis di atas aksara yang mendapat pasangan

(Darusuprapta dkk, 2002: 20).

Contoh: = lêmpitên

=rêsik sunaré

Page 35: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

21

(c) Sandhangan suku (...)Sandhangan suku dipakai untuk melambangkan bunyi

vokal u yang bergabung dengan bunyi konsonan di dalam

suatu suku kata, atau vokal u yang tidak ditulis dengan aksara

suara. Sandhangan suku ditulis serangkai di bawah bagian

akhir aksara yang mendapatkan sandhangan itu

(Darusuprapta dkk, 2002: 21).

Contoh: = buku

= wulu

Sandhangan suku ditulis serangkai dengan aksara

pasangan. Apabila yang diberi sandhangan suku itu aksara

pasangan ka ta la, bentuk aksara pasangan itu diubah

terlebih dahulu menjadi aksara utuh seperti aksara pokok

masing-masing, kemudian sandhangan suku baru

dirangkaikan di bawah bagian akhir aksara pasangan itu

(Darusuprapta dkk, 2002: 21).

Contoh: = samak buku

= wis turu

(d) Sandhangan taling (...)Sandhangan taling dipakai untuk melambangkan

bunyi vokal é yang tidak ditulis dengan aksara suara é, yang

Page 36: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

22

bergabung dengan bunyi konsonan di dalam suatu suku kata.

Sandhangan taling ditulis di depan aksara yang dibubuhi

sandhangan itu (Darusuprapta dkk, 2002: 23).

Contoh: = lélé

= kéré

(e) Sandhangan taling tarung (...)Sandhangan taling tarung dipakai untuk

melambangkan bunyi vokal o yang tidak ditulis dengan

aksara suara o, yang bergabung dengan bunyi konsonan di

dalam suatu suku kata. Sandhangan taling tarung ditulis

mengapit aksara yang dibubuhi sandhangan itu

(Darusuprapta dkk, 2002: 23)

Contoh: = donga

= ngaso

Sandhangan taling tarung yang melambangkan bunyi

vokal o pada aksara pasangan ditulis mengapit aksara mati

(aksara yang diberi pasangan) dengan aksara pasangan itu

(Darusuprapta dkk, 2002: 23).

Page 37: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

23

Contoh: = dodol soto

= salak pondhoh

2) Sandhangan penanda konsonan penutup suku kata (panyigêging

wanda)

Sandhangan penanda konsona penutup suku kata terdiri atas

empat macam, yaitu sebagai berikut.

(a) Sandhangan wignyan (...)Sandhangan wignyan adalah pengganti sigêgan ha,

yaitu sandhangan yang dipakai untuk melambangkan

konsonan h penutup suku kata. Penulisan wignyan diletakkan

di belakang aksara yang dibubuhi sandhangan itu

(Darusuprapta dkk, 2002: 24).

Contoh: = munggah gunung

= papah gêdhang

(b) Sandhangan layar (...)Sandhangan layar adalah pengganti sigêgan ra, yaitu

sandhangan yang dipakai untuk melambangkan konsonan r

penutup suku kata. Sandhangan layar ditulis di atas bagian

akhir aksara yang dibubuhi sandhangan itu (Darusuprapta

dkk, 2002: 24).

Page 38: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

24

Contoh: = sêkar gambuh

= bubar turu

(c) Sandhangan cêcak (...)Sandhangan cêcak adalah pengganti sigêgan nga,

yaitu sandhangan yang dipakai untuk melambangkan

konsonan ng penutup suku kata. Sandhangan cêcak ditulis di

atas bagian akhir aksara yang dibubuhi sandhangan itu

(Darusuprapta dkk, 2002: 25).

Contoh: = patang puluh

= wingking

(d) Sandhangan pangkon (...)Sandhangan pangkon dipakai sebagai penanda bahwa

aksara yang dibubuhi sandhangan pangkon itu merupakan

aksara mati, aksara konsonan penutup suku kata, atau aksara

panyigêging wanda. Sandhangan pangkon ditulis di belakang

aksara yang dibubuhi sandhangan itu (Darusuprapta dkk,

2002: 26).

Contoh: = manuk

= kêsét

Page 39: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

25

d. Penanda Gugus Konsonan

Penanda gugus konsonan merupakan penanda aksara

konsonan yang dilekatkan pada konsonan lain di dalam suatu suku

kata. Penanda konsonan dibedakan menjadi dua yaitu wyanjana dan

panjingan (Darusuprapta dkk, 2002: 29).

1) Cakra ( ... )Tanda cakra merupakan penanda gugus konsonan yang

unsur terakhirnya berwujud konsonan r. Tanda cakra ditulis

serangkai di bawah bagian akhir aksara yang diberi bertanda

cakra itu (Darusuprapta dkk, 2002: 29).

Contoh: = putra

= putri

2) Kêrêt ( ... )Tanda kêrêt dipakai untuk melambangkan gugus konsonan

yang berunsur akhir konsonan r yang diikuti vokal ê atau sebagai

pengganti tanda cakra yang mendapatkan penambahan

sandhangan pêpêt. Tanda kêrêt ditulis serangkai di bawah bagian

akhir aksara yang diberi bertanda kêrêt itu (Darusuprapta dkk,

2002: 31).

Page 40: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

26

Contoh: = drêkuku

= trêwélu

3) Péngkal (...)Tanda péngkal dipakai untuk melambangkan konsonan y

yang bergabung dengan konsonan lain di dalam suatu suku kata.

Tanda péngkal ditulis serangkai di belakang aksara yang diberi

tanda péngkal itu (Darusuprapta dkk, 2002: 31).

Contoh: = gêbyar

= kopyah

4) Panjing wa (...)Panjing wa dipakai untuk melambangkan konsonan w yang

bergabung dengan konsonan lain di dalam suatu suku kata.

Panjing wa ditulis serangkai di bawah bagian akhir aksara yang

dibubuhi panjing wa itu (Darusuprapta dkk, 2002: 32).

Contoh: = swara

= kwaci

5) Panjing la (...)Panjing la dipkai untuk melambangkan konsonan l yang

bergabung dengan konsonan lain di dalam suatu suku kata.

Page 41: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

27

Panjing la ditulis di bawah aksara yang dibubuhi panjing la itu

(Darusuprapta dkk, 2002: 32).

Contoh: = klapa

= mlaku

e. Tanda Baca (Pada)

Tanda baca terdiri dari.

1) Pada adeg-adeg ()Pada adeg-adeg dipakai di depan kalimat pada tiap-tiap awal

alinea.

2) Pada lingsa ()Pada lingsa digunakan di akhir bagian kalimat sebagai tanda

intonasi setengah selesai ( tanda koma).

3) Pada lungsi ()Pada lungsi digunakan pada akhir kalimat (tanda titik).

4. Motivasi Belajar

Motivasi menurut Lilik (2008: 88) adalah usaha-usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak/ siswa mau atau ingin

melakukannya. Majid (2007: 152) menyatakan bahwa motivasi adalah

kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan

suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Mc Donald

(dalam Hamalik, 2007: 106) “motivation is an energy change within the

Page 42: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

28

person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction”

yang artinya motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi)

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan.

Memotivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa,

karena fungsinya yang mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan

kegiatan belajar.Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Sagala, 2007:

104) motivasi belajar pada berlangsungnya proses belajar mengajar dapat

berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik, adalah

dorongan siswa agar mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan

itu sendiri yang berkenaan dengan kebutuhan siswa sendiri. Motivasi

ekstrinsik, adalah dorongan yang timbul untuk mencapi tujuan yang

datang dari luar dirinya. Perhatian orang tua termasuk salah satu faktor

dari luar (eksternal) yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Para ahli

berpendapat bahwa motivasi perilaku manusia berasal dari kekuatan

mental umum, insting, dorongan, kebutuhan, proses kognitif, dan interaksi,

perilaku penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar

menimbulkan perubahan mental pada diri siswa, sedangkan bekerja

menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain,

motivasi belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan

masyarakat.

Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa motivasi belajar

merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat

Page 43: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

29

mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Motivasi

juga mempengaruhi tingkah laku, baik motivasi intrinsik maupun

ekstrinsik, karena tanpa adanya motivasi proses belajar siswa akan menjadi

sukar berjalan dengan lancar.

5. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Eggen and Kauchak (dalam Trianto, 2010: 58)

pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi

pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk

mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam

sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi

siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat

keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama yang berbeda latar

belakangnya.

Johnson dan Johnson (dalam Huda, 2011: 31) mengemukakan

pembelajaran kooperatif berarti working together to accomplish

shared goals (bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama). Dalam

suasana kooperatif, setiap anggota sama-sama berusaha mencapai

hasil yang nantinya bisa dirasakan oleh semua anggota kelompok.

Belajar kooperatif bukanlah sesuatu yang baru. Menurut Artzt

& Newman (dalam Trianto, 2010: 56) bahwa dalam pembelajaran

kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam

Page 44: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

30

menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan

bersama. Jadi, setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab

yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.

Sedangkan menurut Suyatno (2009: 51) pembelajaran

kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok

untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep,

menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman

agar kelompok kohesif (kompak-parsitipatif), tiap anggota kelompok

terdiri atas 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender,

karakter), ada kontrol dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab

hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana

siswa saling bekerja sama dalam kelompok dan saling membantu

dalam memahami materi pelajaran. Dengan pembelajaran kooperatif

memungkinkan siswa belajar lebih aktif, serta dapat memenuhi

kebutuhan siswa secara optimal guna pencapaian tujuan belajar.

Dalam hal ini siswa bekerja sama dan belajar dalam kelompok serta

bertanggung jawab pula terhadap kegiatan belajar siswa lain dalam

kelompoknya.

b. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri tertentu

dibandingkan dengan model lainnya. Arends (dalam Trianto, 2010:

Page 45: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

31

65) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri

sebagai berikut.

1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untukmenuntaskan materi belajar.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyaikemampuan tinggi, sedang, rendah.

3) Bila memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras,budaya, suku, jenis kelamin yang beragam.

4) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari padaindividu.

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin (2009: 33) tujuan dari pembelajaran

kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan,

konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya

bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan

kontribusi. Sedangkan menurut Johnson & Johnson (dalam Trianto,

2010: 57) tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan

belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman

baik secara individu maupun secara kelompok.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan kinerja siswa dalam

tugas-tugas akademik. Karena pembelajarannya di dalam kelompok

maka akan melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

Selain itu tujuannya ialah agar siswa dapat menerima teman-

temannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang seperti

suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

32

d. Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Zamroni (dalam Trianto, 2010: 57) mengemukakan bahwa

manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi

kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level

individual. Disamping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan

solidaritas sosial dikalangan siswa. Dengan belajar kooperatif,

diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi

akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat.

Manfaat pembelajaran kooperatif yang dijabarkan Sadker dan

Sadker (dalam Huda, 2011: 66) yaitu selain meningkatkan

keterampilan kognitif dan afektif siswa, pembelajaran kooperatif juga

memberikan manfaat-manfaat besar lain seperti berikut ini.

1) Siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-strukturkooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebihtinggi.

2) Siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatifakan memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi danmotivasi yang lebih besar untuk belajar.

3) Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebihpeduli pada teman-temannya, dan diantara mereka akanterbangun rasa ketergantungan yang positif untuk prosesbelajar mereka nanti.

4) Pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaansiswa terhadap teman-temannya yang berasal dari latarbelakang, ras dan etnik yang berbeda-beda.

6. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together)

Menurut Slavin (2009: 256) NHT (Numbered Head Together)

atau penomoran berpikir bersama merupakan sebuah varian dari group

discussion, pembelokannya yaitu pada hanya ada satu siswa yang

Page 47: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

33

mewakili kelompoknya tetapi sebelumnya tidak diberi tahu siapa yang

akan menjadi wakil kelompok tersebut. Pembelokan tersebut

memastikan keterlibatan total dari semua siswa. Metode ini

dikembangkan oleh Russ Frank, dimana metode ini adalah cara yang

sangat baik untuk menambahkantanggung jawab individual kepada

diskusi kelompok.

Widyantini (2008: 7) menyatakan langkah-langkah penerapan

pembelajaran tipe NHT adalah sebagai berikut.

a. Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahankepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untukmendapatkan skor dasar atau awal.

c. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiapkelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, setiap anggota diberinomor atau nama.

d. Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersamadalam kelompok.

e. Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salahsatu nomor (nama) anggota kelompok untuk menjawab.Jawaban salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru merupakanwakil jawaban dari kelompok.

f. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,mengarahkan, dan memberikan penegasan pada akhirpembelajaran.

g. Guru memberikan tes atau kuis kepada siswa secaraindividual.

h. Guru memberi penghargaan pada kelompok melalui skorpenghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasilbelajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya(terkini).

Sedangkan menurut Trianto (2010: 82) langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe NHT terbagi menjadi empat fase yaitu:

a. Fase 1: PenomoranDalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok dankepada setiap anggota diberi nomor antara 1 sampai 5.

Page 48: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

34

b. Fase 2: Mengajukan pertanyaanGuru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapatdapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalambentuk kalimat tanya.

c. Fase 3: Berpikir bersamaSiswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaanitu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahuijawaban tim.

d. Fase 4: MenjawabGuru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yangnomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencobauntuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe NHT menjadi delapan langkah sesuai

dengan kebutuhan pelaksanaan penelitian ini. Kedelapan langkah

tersebut adalah sebagai berikut.

a. Fase 1: Persiapan

Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan

kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Fase 2: Penomoran

Guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada

setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.

c. Fase 3: Mengajukan Pertanyaan

Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan atau permasalahan

kepada siswa.

d. Fase 4: Berpikir Bersama

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu

dan meyakinkan tiap anggota mengetahui jawaban timnya.

Page 49: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

35

e. Fase 5: Menjawab

Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang

nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk

menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

f. Fase 6: Memberi Kesimpulan

Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua

pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

g. Fase 7: Tes/ Kuis

Guru memberikan tes/ kuis kepada siswa secara individual.

h. Fase 8: Penghargaan

Guru memberikan penghargaan pada masing-masing kelompok

dengan predikat cukup, baik, sangat baik, dan sempurna.

7. Pembentukan dan Penghargaan Kelompok

Widyantini (2008: 10) mengemukakan salah satu cara

membentuk kelompok berdasarkan kemampuan akademik adalah:

Tabel 1Pembentukan Kelompok

Kemampuan No Nama Ranking Kelompok

Tinggi

1 1 A2 2 B3 3 C4 4 D

Sedang

5 5 D6 6 C7 7 B8 8 A

Rendah

9 9 A10 10 B11 11 C12 12 D

Page 50: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

36

Menurut Slavin (dalam Widyantini, 2008: 10-11) guru

memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai

peningkatan hasil belajar dari nilai dasar (awal) ke nilai kuis/ tes setelah

siswa bekerja dalam kelompok. Langkah-langkah memberi

penghargaan kelompok dijelaskan sebagai berikut.

a. Menentukan nilai dasar/awal masing-masing siswa. Nilaidasar/ awal dapat berupa nilai tes/kuis awal ataumenggunakan nilai ulangan sebelumnya.

b. Menentukan nilai tes/kuis yang telah dilaksanakan setelahsiswa bekerja dalam kelompok, misal nilai kuis I, nilai kuisII, atau rata-rata nilai kuis I dan kuis II kepada setiap siswayang kita sebut nilai kuis terkini.

c. Menentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnyaditentukan berdasarkan selisih nilai kuis terkini dan nilaidasar/ awal masing-masing siswa dengan menggunakankriteria berikut ini.

Tabel 2Penentuan Nilai Peningkatan Hasil Belajar

Kriteria NilaiPeningkatan

1. Nilai kuis/tes terkini turun lebih dari 10poin dibawah nilai awal 5

2. Nilai kuis/tes terkini turun 1 sampai dengan10 poin dibawah nilai awal. 10

3. Nilai kuis/tes terkini sama dengan nilai awalsampai dengan 10 diatas nilai awal. 20

4. Nilai kuis/tes terkini lebih dari 10 diatasnilai awal 30

Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan rata-rata nilai

peningkatan yang diperoleh masing-masing kelompok dengan

memberikan predikat cukup, baik, sangat baik, dan sempurna. Kriteria

untuk status kelompok:

Page 51: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

37

Cukup : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok kurang dari 15

(rata-rata nilai peningkatan kelompok < 15)

Baik : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 15 dan

20 (15 ≤ rata-rata nilai peningkatan kelompok < 20)

Sangat baik : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20 dan

25 (20 ≤ rata-rata nilai peningkatan kelompok < 25)

Sempurna : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih atau

sama dengan 25 (rata-rata nilaipeningkatankelompok ≥

25)

8. Penggunaan Model NHT (Numbered Head Together) dalam

Pembelajaran Keterampilan Menulis Paragraf Berhuruf Jawa

Pembelajaran keterampilan menulis paragraf berhuruf Jawa

merupakan suatu kegiatan menuangkan atau melahirkan pikiran, gagasan,

ataupun ide ke dalam aksara Jawa yang saling bertalian mengenai situasi

atau keadaan dengan kata-kata, sehingga pembaca seolah-olah melihat,

mendengar, dan merasakan sendiri objek yang dilukiskan. Pada

pembelajaran menulis ini, menggunakan model NHT yang merupakan

strategi pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran kelompok

dengan pembelajaran individu yang menempatkan siswa pada kelompok-

kelompok kecil yang heterogen untuk membantu siswa memahami

konsep yang sulit, menumbuhkan kemampuan berpikir secara kritis, dan

berinteraksi dengan sesama teman sebagai upaya untuk meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar siswa.

Page 52: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

38

Adapun tujuan dari penggunaan model NHT adalah agar siswa

dapat belajar secara kelompok bersama teman-temannya dengan cara

saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang

lain untuk mengemukakan gagasan dan kesulitannya dalam belajar secara

kelompok. Dalam pembelajaran model NHT juga mengutamakan adanya

penghargaan tiap-tiap kelompok agar siswa lebih termotivasi untuk

belajar.

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan siswa kelas VIII dari salah satu SMP di Sruweng pada

pembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa masih rendah. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya dari siswa itu

sendiri maupun strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pemilihan

strategi atau metode pembelajaran yang tepat merupakan hal penting yang

perlu dipikirkan oleh guru agar mampu membawa siswa yang lebih aktif dan

produktif.

Selama ini strategi yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Jawa

kurang bervariasi, sehingga siswa menjadi jenuh dan bosan. Selain itu, siswa

juga kurang aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu

diadakannya metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi untuk dapat

menumbuhkan keaktifan siswa dan menghilangkan rasa jenuh dan bosan

dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa (menulis paragraf berhuruf Jawa)

sehingga kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa dapat meningkat.

Page 53: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

39

Salah satu strategi atau metode yang digunakan adalah model

pembelajaran NHT. Model NHT adalah siswa diarahkan lebih aktif dalam

proses pembelajaran. Dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran, maka

kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa dapat

meningkat dan rasa jenuh serta bosan dapat hilang.

Upaya meningkatkan kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa

dilakukan secara bersiklus (Siklus I dan Siklus II). Tiap siklus terdiri dari

empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap observasi, tahap tindakan, dan

tahap refleksi. Untuk menentukan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai

dalam proses pembelajaran, hasil siklus I dan siklus II dibandingan dalam hal

pencapaian hasil kegiatan pembelajarannya. Hal tersebut digunakan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa siswa

setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan model NHT.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut dapat

dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut.

1. Model NHT (Numbered Head Together) dapat meningkatkan

kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa siswa kelas VIII E SMP

Negeri 1 Sruweng tahun ajaran 2012/ 2013.

2. Model NHT (Numbered Head Together) dapat meningkatkan motivasi

belajar menulis paragraf berhuruf Jawa siswa kelas VIII E SMP Negeri 1

Sruweng tahun ajaran 2012/ 2013.

Page 54: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

40

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sruweng yang terletak di

Kecamatan Sruweng. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus 2012 di kelas VIII E SMP Negeri 1

Sruweng dengan rincian waktu pelaksanaan sebagai berikut.

Tabel 3Jadwal Kegiatan Penelitian

No KeteranganBulan/ Minggu

Febr April Mei Juni Juli Agustus1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi2 Pengajuan

proposal3 Pelaksanaan

penelitian4 Pengolahan

data5 Penyusunan

laporan

B. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research), yang dibagi dalam dua siklus dengan empat tahapan, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara

berulang.Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam suatu kelas secara bersama (Arikunto dkk, 2010: 3).

40

Page 55: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

41

Menurut Arikunto dkk (2010: 16) adapun model alur pelaksanaan

penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut.

Gambar 1Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.

Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (planning)

Dalam tahap menyusun ini peneliti menentukan titik atau fokus

peristiwa yan perlu mendapatkan perhatian yang khusus untuk

diamati. Kemudian membuat instrumen pengamatan untuk

membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan

berlangsung.

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS I

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

PelaksanaanRefleksi

Refleksi Pelaksanaan

?

Page 56: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

42

Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi racangan, yaitu

mengenakan tindakan di kelas. Dalam tahap ini pelaksana guru

harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan

dalam racangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan

perlu diperhatikan seara seksama agar singkron dengan maksud

semula.

Tahap 3: Pengamatan (Observing)

Tahap ke-3 yaitu kegitan pengamatan yang dilakukan oleh

pengamat. Oleh karena itu, kepada guru pelaksanayang berstatus

sebagai pengamat agar melakukan“pengamatan balik” terhadap apa

yang terjadiketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan

pengamatan balik ini, guru pelaksanamencatat sedikit demi sedikit

apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk

perbaikan siklus berikutnya.

Tahap 4: Refleksi (Reflecting)

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan

ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian

berhadapan dengan peneliti untukmendiskusikan implementasi

rancangan tindakan.

Page 57: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

43

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII E SMP Negeri

1 Sruweng tahun ajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini

diterapkan pada pokok bahasan menulis paragraf berhuruf Jawa. Karena

penelitian ini dilaksanakan di kelas sendiri diharapkan tidak mengganggu

kegiatan belajar mengajar sehingga penelitian bersifat natural atau siswa tidak

merasa sedang dijadikan subjek peneliti.

Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis paragraf

berhuruf Jawa dan motivasi belajar siswa. Kemampuan menulis paragraf

berhuruf Jawa meliputi kemampuan penulisan aksara carakan, pasangan,

sandhangan, dan penggunaan tanda baca aksara Jawa pada siswa kelas VIII E

SMP Negeri 1 Sruweng yang diterapkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Peningkatan kemampuan menulis paragraf berhuruf

Jawa berupa hasil pre test, post test I dan post test II. Motivasi belajar siswa

berupa observasi siswa dan angket refleksi sikap siswa.

D. Sumber Data dan Data

Sumber data ini digali dari dari sumber-sumber yang berupa guru dan

siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng, lokasi penelitian yaitu di SMP

Negeri 1 Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen, dan perangkat

pembelajaran yang berupa silabus SMP.

Data dalam penelitian ini adalah keseluruhan informasi tentang

kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa dengan model NHT dan

motivasi siswa.

Page 58: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

44

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam

pengumpulan data. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan bentuk tes

dan non tes.

1. Instrumen tes

Menurut Suharsimi (2006: 150) tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keteramplian,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok. Tes dalam instrumen ini terdiri dari satu item

pertanyaan yang diambil dari indikator pembelajaran yaitu siswa menulis

paragraf ke dalam aksara Jawa. Adapun pedoman penilaian dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Nilai akhir = x 100

Aspek Penilaian sebagai berikut:

a. Aksara Jawa

b. Pasangan

c. Sandhangan

d. Tanda Baca (Pada)

Tabel 4Penilaian ketrampilan menulis paragraf berhuruf Jawa

No Rentang Nilai Kategori1 91-100 Sangat Baik2 86-90 Baik3 81-85 Sedang4 75-80 Cukup5 < 75 Kurang

Page 59: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

45

2. Non Tes

a. Observasi

Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut

pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,

mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecap. (Suharsimi, 2006: 156).

Observasi dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan

untuk guru dan siswa. Lembar ini berisi aktivitas guru dan aktivitas

siswa selama proses pembelajaran, pengamatan ini dilakukan dengan

memberi tanda chek list (√).

Tabel 5Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang diamati Ya Tidak1 Guru memberikan apersepsi dan memotivasi siswa2 Guru menyampaikan materi pembelajaran atau

permasalahan kepada siswa sesuai dengan kompetensidasar yang akan dicapai

3 Guru menginformasikan tentang model NHT4 Guru membagi kelompok secara heterogen yang terdiri

dari 4-5 orang siswa dan memberi nomor pada setiap siswa5 Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersama

dalam kelompok dengan memberikan LKS pada tiapkelompok

6 Guru membimbing jalannya diskusi kelompok7 Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah

satu nomor untuk menjawab8 Guru memberikan tes evaluasi secara individual kepada

siswa9 Guru memberikan penghargaan kelompok10 Guru memberikan kesimpulan pada akhir pembelajaran

Page 60: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

46

Tabel 6Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Ya Tidak1 Siswa memperhatikan dan mengikuti pelajaran dengan baik2 Siswa melakukan tanya jawab dengan aktif3 Siswa bertanya mengenai hal yang belum paham4 Siswa berkelompok sesuai dengan ketentuan guru5 Siswa saling berdiskusi dengan kelompoknya6 Siswa bekerja sama dengan baik bersama anggota

kelompoknya7 Siswa berpikir bersama untuk menyelesaikan permasalahan

yang terdapat dalam LKS8 Siswa dapat mempelajari materi dengan model

pembelajaran yang diberikan oleh guru9 Siswa yang dipanggil nomornya oleh guru menuliskan

jawabannya di papan tulis10 Siswa mengerjakan tes evaluasi yang diberikan oleh guru

b. Angket atau Kuesioner

Menurut Suharsimi (2006: 151) kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal

yang ia ketahui. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner

tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih. Angket yang dikembangkan mencakup unsur

kesenangan mempelajari pelajaran bahasa Jawa, pemahaman terhadap

materi yang diberikan dengan model NHT dan unsur kemauan atau

penerimaan terhadap pelajaran bahasa Jawa. Pengisian lembar angket

ini dengan memberikan tanda chek list (√).

Page 61: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

47

Tabel 7Angket Refleksi Sikap Siswa

No Pertanyaan SS S BS TS STS1 Saya tertarik mengikuti pelajaran bahasa

Jawa2 Saya mengikuti dengan serius setiap ada

jam pelajaran bahasa Jawa3 Saya selalu mendengarkan dan

memperhatikan apabila guru sedangmenerangkan materi

4 Saya menjaga ketertiban saat pelajaranbahasa Jawa di dalam kelas

5 Saya memahami materi aksara Jawadengan model NHT

6 Saya menyukai belajar dalam kelompokNHT

7 Saya tertarik dalam melakukan diskusikelompok pada pembelajaran di kelas

8 Saya selalu aktif dalam kelompok saatmemecahkan masalah

9 Dalam diskusi kelompok, saya dan temansaya saling membantu dalam memahamimateri aksara Jawa

10 Saya belajar dengan sungguh-sungguh agarnilai saya dan kelompok saya bagus

11 Saya mengerjakan tes evaluasi yangdiberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh

12 Saya bangga jika nilai kelompok sayamemperoleh nilai tertinggi

13 Saya termotivasi untuk belajar denganpenghargaan kelompok yang dilakukandalam pembelajaran kooperatif

14 Saya menyukai cara guru mengajar denganmodel NHT

15 Saya berharap model ini diterapkan dalampokok bahasan lain

KeteranganSS : Sangat SetujuS : SetujuBS : Biasa SajaTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

Page 62: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

48

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan

teknik nontes.

1. Teknik Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa berupa

pre test dan post test. Pre test dilaksanakan sebelum pembelajaran

menulis paragraf berhuruf Jawa dengan model NHT. Untuk post test

dilakukan setiap akhir pembelajaran yaitu pada siklus I dan II.

2. Teknik Nontes

a. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang

aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Metode observasi merupakan metode yang memungkinkan peneliti

dapat mengamati dari dekat gejala pendidikan. Dalam menggunakan

metode observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapinya

dengan format atau lembar pengamatan sebagai instrumen. Observasi

ini juga digunakan untuk mengetahui pengaruh model NHT terhadap

motivasi siswa. Jadi, observasi merupakan lembar pengamatan yang

diteliti oleh peneliti dengan menggunakan tanda chek list (√).

b. Angket

Angket dilakukan kepada siswa untuk diisi pada akhir siklus.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan dari siswa mengenai

model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan untuk

Page 63: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

49

mengetahui kesulitan siswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini

menggunakan angket tertutup, yakni angket yang disusun dengan

menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal

memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Hasil angket ini digunakan

untuk mengetahui pengaruh model NHT terhadap motivasi belajar

siswa.

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang

didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan

data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Proses

catatan lapangan ini dilakukan setiap mengadakan penelitian, yang

mencakup semua fenomena yang teramati selama penelitian

berlangsung yang meliputi komponen ruang, pelaku, dan kegiatan

dalam setting yang berhubungan langsung dengan fokus penelitian.

Catatan lapangan untuk mengamati proses pembelajaran.

Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari

catatan selama proses pembelajaran berupa data aktivitas siswa dan

guru.

d. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengetahui tentang kondisi

siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dokumentasi

dalam instrument non tes berupa foto-foto atau gambar selama

kegiatan penelitian berlangsung didalam kelas.

Page 64: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

50

G. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis deskriptif dengan

membandingkan hasil tes yang meliputi pre test, post test I, dan post test II

sebelum tindakan dengan hasil setelah tindakan. Selain itu, metode deskriptif

ini juga digunakan untuk membandingkan pengaruh model NHT terhadap

motivasi belajar siswa yang meliputi analisis hasil observasi dan hasil angket

sikap siswa.

Statistik deskriptif menurut Sugiyono (2007: 29) adalah statistik yang

berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek

yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Pada statistik deskriptif ini, akan dikemukakan cara-cara penyajian data,

dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang,

diagram lingkaran, pictogram, penjelasan kelompok melalui modus, median,

mean, dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku. Dalam

analisis ini, hasil tes siswa meliputi pre test, post test I dan post test II dicari

menggunakan rumus:

= ∑Keterangan:

: Mean (rata-rata)∑ : Epsilon (baca jumlah)

: Nilai x ke i sampai ke n

n : Jumlah individu

Page 65: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

51

(Sugiyono, 2007: 49)

Rumus perhitungan dalam persen := ∑ x 100%

Keterangan:

: Mean (rata-rata)∑ : Epsilon (baca jumlah)

: Nilai x ke i sampai ke n

n : Jumlah individu

100% : dalam persen

Untuk mengetahui terdapat peningkatan hasil pembelajaran menulis

paragraf berhuruf Jawa atau tidak maka hasil nilai siklus I dibandingkan

dengan nilai siklus II. Sehingga akan diketahui peningkatan kemampuan

menulis paragraf berhuruf Jawa dengan menggunakan model NHT.

H. Teknik Validitas Instrumen

Validitas menurut Mardapi (dalam Nurgiyantoro, 2010:151)

merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran hasil tes sesuai

dengan tujuan penggunaan tes. Proses validasi merupakan pengumpulan

bukti-bukti untuk menunjukkan dasar saintifik penafsiran skor sebagaimana

yang direncanakan.

Penelitian ini menggunakan validitas isi. Menurut Gronlunddan

Popham (dalam Nurgiyantoro, 2010:155) validitas isi adalah validitas yang

pembuktiannya berdasarkan isi (Content-Related Evidence). Validitas isi

Page 66: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

52

adalah proses penentuan sejauh mana alat tes itu relevan dan dapat mewakili

ranah yang dimaksudkan.

I. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila terjadi

peningkatan prestasi belajar yang diperoleh siswa yang berdasarkan

perhitungan analisis statistik deskriptif kemudian dibandingkan dengan KKM

sebesar 75. Model NHT dapat dikatakan berhasil apabila nilai rerata hasil

belajar siswa memenuhi nilai KKM (≥ 75) dan dapat dikatakan belum

berhasil apabila nilai rerata hasil belajar siswa lebih kecil dari KKM.

Indikator lain yang digunakan untuk menentukan keberhasilan dari

penggunaan model NHT yaitu berupa peningkatan motivasi belajar siswa

terhadap penggunaan model NHT.

Page 67: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

53

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sruweng

pada bulan Juli s/d Agustus 2012. Subjek penelitian adalah guru dan siswa

kelas VIII E yang terdiri dari 32 siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui peningkatan kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa dan

motivasi siswa setelah menggunakan pembelajaran model NHT (Numbered

Head Together).

Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas pra siklus, siklus I, dan siklus

II. Paparan data yang peneliti sajikan ini diperoleh berdasarkan hasil dari tes

prestasi belajar, observasi, angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran

model NHT dan motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng

Kabupaten Kebumen, catatan lapangan, serta dokumentasi foto sebagai

pelengkap penelitian. Secara rinci deskripsi data penelitian berdasarkan

rumusan masalah yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut.

1. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Paragraf Berhuruf Jawa

dengan Model NHT

a. Data Awal (Pra Siklus)

Data mengenai kondisi awal didapatkan dari observasi awal

yang dilaksanakan peneliti pada hari Rabu, 25 Juli 2012. Rata-rata

hasil penilaian pra siklus didapat dari pembelajaran menulis paragraf

berhuruf Jawa sebelum menggunakan model NHT adalah 35,16. Rata-

53

Page 68: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

54

rata tersebut belum memenuhi KKM yaitu sebesar 75. Masih

rendahnya prestasi belajar pada materi menulis paragraf berhuruf Jawa

menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari

dan memahami konsep-konsep dari materi ini. Oleh karena itu peneliti

mencoba menerapkan model NHT (Numbered Head Together) yang

diharapkan menjadi jalan keluar dari masalah yang terjadi dalam usaha

meningkatkan keterampilan menulis paragraf berhuruf Jawa.

b. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Tahapan

pada siklus I sebagai berikut.

1) Menyusun rancangan tindakan (Planning)

Pada tahapan ini dilakukan berbagai persiapan dan

perencanaan meliputi: menyiapkan silabus, menyiapkan rencana

pembelajaran (RPP) yang dikembangkan dengan menggunakan

model NHT (Numbered Head Together) pada materi menulis

paragraf berhuruf Jawa, menyiapkan sarana dan media

pembelajaran yang akan digunakan, menyiapkan instrumen

penelitian, dan menyusun kelompok kooperatif

2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahapan dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. Kegiatan

pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi tiga proses pembelajaran

yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir/ penutup.

Page 69: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

55

Kegiatan awal berupa apersepsi. Sedangkan kegiatan inti meliputi

penjelasan materi, pembagian kelompok kooperatif, dan diskusi.

Serta penutup meliputi refleksi terhadap diskusi siswa, penguatan

terhadap materi, dan tes akhir siklus.

3) Pengamatan (Observing)

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

penggunaan model NHT dalam pengajaran bahasa Jawa. Pada

tahapan ini, pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas

guru, aktivitas belajar siswa, dan proses kegiatan serta perubahan

yang terjadi pada proses pembelajaran model NHT.

4) Refleksi (Reflecting)

Hasil perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan pengamatan

direfleksi. Perubahan dan kekurangan dalam proses pembelajaran

siklus I diupayakan pemecahan permasalahannya dan kesulitan-

kesulitan yang terjadi waktu pelaksanaan proses pembelajaran.

Sedangkan kelebihan pada proses pembelajaran siklus I perlu

dipertahankan dan ditingkatkan. Kekurangan dan belum

berhasilnya proses pembelajaran tersebut dapat dievaluasi dan

diperbaiki pada siklus II.

c. Siklus II

Siklus II ini merupakan perbaikan dari proses pembelajaran

pada siklus I, jadi proses pembelajaran pada siklus II merupakan

refleksi pelaksanaan pembelajaran siklus I.

Page 70: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

56

1) Menyusun rancangan tindakan (Planning)

Perencanaan pada siklus II meliputi menyiapkan silabus,

menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) yang dikembangkan

dengan menggunakan model NHT (Numbered Head Together)

pada materi menulis paragraf berhuruf Jawa, menyiapkan sarana

dan media pembelajaran yang akan digunakan, dan menyiapkan

instrumen penelitian.

2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahapan tindakan pada siklus II sama dengan siklus I yang

kemudian diakhiri dengan tes akhir siklus.

3) Pengamatan (Observing)

Kegiatan pengamatan sama dengan siklus I berpedoman

pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta angket

tanggapan siswa. Yang diamati dalam pelaksanaan siklus II adalah

pengaruh model pembelajaran dan aktivitas guru beserta siswa

pada saat proses pembelajaran.

4) Refleksi (Reflecting)

Pada tahapan ini seluruh kegiatan pembelajaran siklus II

dievaluasi. Peningkatan kemampuan, pengaruh model

pembelajaran, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa direfleksi

untuk menentukan peningkatan kemampuan menulis paragraf

berhuruf Jawa pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng

dengan menggunakan model NHT berhasil dilaksanakan.

Page 71: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

57

2. Pengaruh Model NHT Terhadap Motivasi Belajar Siswa

a. Observasi Awal

Observasi awal siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng

pada saat mengikuti pelajaran bahasa Jawa terhadap motivasi belajar

masih rendah. Hal ini disebabkan kurangnya antusias siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Kurang bervariasi model pembelajaran yang

digunakan menjadikan siswa bosan, melamun, serta asik ngobrol

sendiri dengan teman sebangku. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran

menjadi tidak kondusif dan siswa terlihat sangat pasif.

b. Siklus I

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa dan angket

refleksi sikap siswa dengan pembelajaran model NHT siklus I terhadap

motivasi belajar menunjukkan bahwa siswa sudah mulai memiliki

ketertarikan terhadap proses pembelajaran. Selain itu, juga dilakukan

observasi terhadap aktivitas guru. Hal tersebut dapat diketahui melalui

tabel berikut ini.

Tabel 8Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Ya Tidak1 Guru memberikan apersepsi dan memotivasi siswa 2 Guru menyampaikan materi pembelajaran atau

permasalahan kepada siswa sesuai dengan kompetensidasar yang akan dicapai

3 Guru menginformasikan tentang model NHT 4 Guru membagi kelompok secara heterogen yang terdiri

dari 4-5 orang siswa dan memberi nomor pada setiap siswa

5 Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersamadalam kelompok dengan memberikan LKS pada tiapkelompok

Page 72: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

58

6 Guru membimbing jalannya diskusi kelompok 7 Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah

satu nomor untuk menjawab

8 Guru memberikan tes evaluasi secara individual kepadasiswa

9 Guru memberikan penghargaan kelompok 10 Guru memberikan kesimpulan pada akhir pembelajaran

Tabel 9Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati Ya Tidak1 Siswa memperhatikan dan mengikuti pelajaran dengan baik 2 Siswa melakukan tanya jawab dengan aktif 3 Siswa bertanya mengenai hal yang belum paham 4 Siswa berkelompok sesuai dengan ketentuan guru 5 Siswa saling berdiskusi dengan kelompoknya 6 Siswa bekerja sama dengan baik bersama anggota

kelompoknya

7 Siswa berpikir bersama untuk menyelesaikan permasalahanyang terdapat dalam LKS

8 Siswa dapat mempelajari materi dengan modelpembelajaran yang diberikan oleh guru

9 Siswa yang dipanggil nomornya oleh guru menuliskanjawabannya di papan tulis

10 Siswa mengerjakan tes evaluasi yang diberikan oleh guru

Tabel 10Angket Refleksi Sikap Siswa Siklus I

No Pertanyaan Siklus I (%)SS S BS TS STS

1 Saya tertarik mengikuti pelajaranbahasa Jawa

18,75 68,75 12,5 - -

2 Saya mengikuti dengan serius setiapada jam pelajaran bahasa Jawa

21,88 46,88 31,25 - -

3 Saya selalu mendengarkan danmemperhatikan apabila guru sedangmenerangkan materi

21,88 59,38 18,75 - -

4 Saya menjaga ketertiban saatpelajaran bahasa Jawa di dalam kelas

25 59,38 15,63 - -

5 Saya memahami materi aksara Jawadengan model NHT

21,88 43,75 34,38 - -

6 Saya menyukai belajar dalamkelompok NHT

18,75 53,13 28,13 - -

Page 73: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

59

7 Saya tertarik dalam melakukandiskusi kelompok pada pembelajarandi kelas

12,5 59,38 28,13 - -

8 Saya selalu aktif dalam kelompoksaat memecahkan masalah

12,5 46,88 40,63 - -

9 Dalam diskusi kelompok, saya danteman saya saling membantu dalammemahami materi aksara Jawa

31,25 50 18,75 - -

10 Saya belajar dengan sungguh-sungguh agar nilai saya dankelompok saya bagus

43,75 50 6,25 - -

11 Saya mengerjakan tes evaluasi yangdiberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh

31,25 53,13 15,63 - -

12 Saya bangga jika nilai kelompoksaya memperoleh nilai tertinggi

59,38 37,5 3,13 - -

13 Saya termotivasi untuk belajardengan penghargaan kelompok yangdilakukan dalam pembelajarankooperatif

- - - - -

14 Saya menyukai cara guru mengajardengan model NHT

25 59,38 15,63 - -

15 Saya berharap model ini diterapkanpada pokok bahasan lain

15,63 53,13 31,25 - -

KeteranganSS : Sangat SetujuS : SetujuBS : Biasa SajaTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

c. Siklus II

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa dan angket

refleksi sikap siswa dengan pembelajaran model NHT terhadap

motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa siswa termotivasi dengan

pembelajaran model NHT. Hal ini dibuktikan dengan respon positif

yang diberikan siswa pada proses pembelajaran. Selain itu, observasi

aktivitas guru juga dapat berlangsung optimal. Berikut ini disajikan

hasil observasi aktivitas guru, dan angket sikap siswa siklus II.

Page 74: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

60

Tabel 11Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Ya Tidak1 Guru memberikan apersepsi dan memotivasi siswa 2 Guru menyampaikan materi pembelajaran atau

permasalahan kepada siswa sesuai dengan kompetensidasar yang akan dicapai

3 Guru menginformasikan tentang model NHT 4 Guru membagi kelompok secara heterogen yang terdiri

dari 4-5 orang siswa dan memberi nomor pada setiap siswa

5 Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersamadalam kelompok dengan memberikan LKS pada tiapkelompok

6 Guru membimbing jalannya diskusi kelompok 7 Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah

satu nomor untuk menjawab

8 Guru memberikan tes evaluasi secara individual kepadasiswa

9 Guru memberikan penghargaan kelompok 10 Guru memberikan kesimpulan pada akhir pembelajaran

Tabel 12Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Ya Tidak1 Siswa memperhatikan dan mengikuti pelajaran dengan baik 2 Siswa melakukan tanya jawab dengan aktif 3 Siswa bertanya mengenai hal yang belum paham 4 Siswa berkelompok sesuai dengan ketentuan guru 5 Siswa saling berdiskusi dengan kelompoknya 6 Siswa bekerja sama dengan baik bersama anggota

kelompoknya

7 Siswa berpikir bersama untuk menyelesaikan permasalahanyang terdapat dalam LKS

8 Siswa dapat mempelajari materi dengan modelpembelajaran yang diberikan oleh guru

9 Siswa yang dipanggil nomornya oleh guru menuliskanjawabannya di papan tulis

10 Siswa mengerjakan tes evaluasi yang diberikan oleh guru

Page 75: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

61

Tabel 13Angket Refleksi Sikap Siswa Siklus II

No Pertanyaan Siklus II (%)SS S BS TS STS

1 Saya tertarik mengikuti pelajaranbahasa Jawa

37,5 56,25 6,25 - -

2 Saya mengikuti dengan serius setiapada jam pelajaran bahasa Jawa

15,63 32,25 15,63 - -

3 Saya selalu mendengarkan danmemperhatikan apabila guru sedangmenerangkan materi

46,88 46,88 6,25 - -

4 Saya menjaga ketertiban saatpelajaran bahasa Jawa di dalam kelas

43,75 56,25 - - -

5 Saya memahami materi aksara Jawadengan model NHT

68,75 31,25 - - -

6 Saya menyukai belajar dalamkelompok NHT

46,88 53,13 - - -

7 Saya tertarik dalam melakukandiskusi kelompok pada pembelajarandi kelas

31,25 68,75 - - -

8 Saya selalu aktif dalam kelompoksaat memecahkan masalah

35,5 62,5 - - -

9 Dalam diskusi kelompok, saya danteman saya saling membantu dalammemahami materi aksara Jawa

43,75 46,88 9,38 - -

10 Saya belajar dengan sungguh-sungguh agar nilai saya dankelompok saya bagus

53,13 46,88 - - -

11 Saya mengerjakan tes evaluasi yangdiberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh

62,5 37,5 - - -

12 Saya bangga jika nilai kelompoksaya memperoleh nilai tertinggi

62,5 37,5 - - -

13 Saya termotivasi untuk belajardengan penghargaan kelompok yangdilakukan dalam pembelajarankooperatif

46,88 46,88 6,25 - -

14 Saya menyukai cara guru mengajardengan model NHT

43,75 56,25 - - -

15 Saya berharap model ini diterapkanpada pokok bahasan lain

68,75 31,25 - - -

KeteranganSS : Sangat SetujuS : Setuju

Page 76: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

62

BS : Biasa SajaTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

3. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Berhuruf Jawa Pada

Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng Tahun Ajaran 2012/ 2013

setelah Memperoleh Pembelajaran Model NHT

a. Observasi Awal (Pra Siklus)

Data mengenai kondisi awal didapatkan dari observasi awal

yang dilaksanakan peneliti pada hari Rabu, 25 Juli 2012. Hasil

penilaian pra siklus didapat dari pembelajaran menulis paragraf

berhuruf Jawa sebelum menerapkan pembelajaran model NHT dengan

soal berbentuk paragraf. Adapun hasil tes pra siklus adalah sebagai

berikut.

Tabel 14Daftar Nilai Kondisi Awal (Pra Siklus)

No Nama JumlahBenar Nilai Kategori

1 Ade Lia Utami 160 88,89 Baik2 Agustin Tri Marliana 164 91,11 Sangat Baik3 Akhmad Zulkhani 54 30 Kurang4 Almira Umi Kulsum 71 39,44 Kurang5 Anggun Widi Asmara 64 35,56 Kurang6 Dafit Munawar 58 32,22 Kurang7 Desi Kurniasari 59 32,78 Kurang8 Devi Yanti P. 48 26,67 Kurang9 Dwi Retno Apriliana Putri 66 36,67 Kurang10 Felia Novianti 63 35 Kurang11 Fiqri Nur Arizal 56 31,11 Kurang12 Hermawan 53 29,44 Kurang13 Hilda Revina Smith 36 20 Kurang14 Ibnu Fajar Setia Budi 42 23,33 Kurang15 Ikhtiyarri N. 48 26,67 Kurang16 Khamim Rofiki 100 55,56 Kurang

Page 77: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

63

17 Khanifan 43 23,89 Kurang18 Lukman Hakim 60 33,33 Kurang19 Megi Pritama 52 28,89 Kurang20 M. Rianto 65 36,11 Kurang21 M. Arif S. 50 27,78 Kurang22 Muliawati C.D. 56 31,11 Kurang23 Novika Rovik Agung M. 39 21,67 Kurang24 Nur Aini Rahmawati 72 40 Kurang25 Nur Alif M. 81 45 Kurang26 Rahmah Indah Lestari 62 34,44 Kurang27 Rosyid Abdulah 50 27,78 Kurang28 Refita D.A. 47 26,11 Kurang29 Saeful Fatah 46 25,56 Kurang30 Su’ban Faozi 57 31,67 Kurang31 Upi Sulistianingsih 50 27,78 Kurang32 Vitri Puspasari 53 29,44 Kurang

Jumlah 1125,01Rata-rata 35,16 Kurang

Nilai tertinggi 91,11 Sangat BaikNilai terendah 20 Kurang

Dari hasil pra siklus tersebut, diperoleh rata-rata sebesar 35,16

dengan kategori kurang. Siswa yang mencapai batas tuntas sebanyak 2

siswa dengan ketuntasan belajar 6,25%. Dari hasil tersebut masih jauh

di bawah standar ketuntasan minimal yaitu sebesar 75.

b. Siklus I

Hasil evaluasi pada siklus I setelah menerapkan model NHT

mengalami peningkatan dibandingkan dengan data pra siklus. Adapun

hasil nilai siklus I adalah sebagai berikut.

Tabel 15Daftar Nilai Siklus I

No Nama JumlahBenar Nilai Kategori

1 Ade Lia Utami 95 95 Sangat Baik2 Agustin Tri Marliana 93 93 Sangat Baik3 Akhmad Zulkhani 75 75 Cukup

Page 78: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

64

4 Almira Umi Kulsum 87 87 Baik5 Anggun Widi Asmara 74 74 Kurang6 Dafit Munawar 63 63 Kurang7 Desi Kurniasari 60 60 Kurang8 Devi Yanti P. 87 87 Baik9 Dwi Retno Apriliana Putri 85 85 Sedang10 Felia Novianti 75 75 Cukup11 Fiqri Nur Arizal 54 54 Kurang12 Hermawan 74 74 Kurang13 Hilda Revina Smith 88 88 Baik14 Ibnu Fajar Setia Budi 60 60 Kurang15 Ikhtiyarri N. 53 53 Kurang16 Khamim Rofiki 87 87 Baik17 Khanifan 85 85 Sedang18 Lukman Hakim 81 81 Sedang19 Mesi Pritama 57 57 Kurang20 M. Rianto 50 50 Kurang21 M. Arif S. 43 43 Kurang22 Muliawati C.D. 55 55 Kurang23 Novika Rovik Agung M. 74 74 Kurang24 Nur Aini Rahmawati 84 84 Sedang25 Nur Alif M. 84 84 Sedang26 Rahmah Indah Lestari 50 50 Kurang27 Rosyid Abdulah 70 70 Kurang28 Refit DA 87 87 Baik29 Saeful Fatah 60 60 Kurang30 Su’ban Faozi 59 59 Kurang31 Upi Sulistianingsih 63 63 Kurang32 Vitri Puspasari 92 92 Sangat Baik

Jumlah 2304Rata-rata 72 Kurang

Nilai tertinggi 95 Sangat BaikNilai terendah 43 Kurang

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa rata-rata hasil

belajar siswa siklus I sebesar 72 dengan kategori kurang. Nilai

tertinggi pada siklus I adalah 95 berkategori sangat baik dan nilai

terendah adalah sebesar 43 berkategori kurang. Siswa yang tuntas

Page 79: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

65

belajar adalah sebanyak 15 siswa dengan presentase ketuntasan sebesar

46,88%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 17 siswa.

Selain nilai akhir siklus I (post test I), dalam pelaksanaan

model NHT terdapat penghargaan kelompok yang diukur dari nilai

peningkatan hasil belajar dan status kelompok. Hasil prestasi belajar

kelompok dibandingkan dengan kelompok lain untuk memperoleh

penghargaan kelompok (status kelompok). Nilai peningkatan hasil

belajar dan status kelompok pada siklus I adalah sebagai berikut.

Tabel 16Nilai Peningkatan Hasil Belajar dan Status Kelompok Siklus I

KelompokSiklus I

Rata-rata nilaipeningkatan kelompok Status kelompok

Werkudara 27,5 SempurnaPuntadewa 27,5 SempurnaJanaka 30 SempurnaNakula 30 SempurnaSadewa 30 SempurnaDewi Kunthi 30 SempurnaSrikandi 30 SempurnaSetyawati 30 Sempurna

Keterangan

Cukup : bila rata-rata nilai peningkaytan kelompok kurang

dari 15 (rata-rata nilai peningkatan kelompok < 15).

Baik : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 15

dan 20 (15 ≤ rata-rata nilai peningkatan kelompok <

20).

Page 80: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

66

Sangat Baik : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20

dan 25 (20 ≤ rata-rata nilai peningkatan kelompok <

25).

Sempurna : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih atau

sama dengan 25 (rata-rata nilai peningkatan

kelompok ≥ 25).

c. Siklus II

Hasil evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan

dibandingakan dengan data pada siklus I, pada siklus II diperoleh rata-

rata sebesar 84,42 berkategori sedang dengan ketuntasan belajar adalah

87,50%. Nilai tertinggi siklus II adalah 100 dengan kategori sangat

baik dan nilai terendah adalah 58,76 dengan kategori kurang. Untuk

lebih jelasnya lihat tabel berikut ini.

Tabel 17Daftar Nilai Siklus II

No Nama JumlahBenar Nilai Kategori

1 Ade Lia Utami 97 100 Sangat Baik2 Agustina Tri Marliana 94 96,91 Sangat Baik3 Akhmad Zulkhani 86 88,66 Baik4 Almira Umi Kulsum 93 95,88 Sangat Baik5 Anggun Widi Asmara 86 88,66 Baik6 Dafit Munawar 76 78,35 Cukup7 Desi Kurniasari 81 83,51 Sedang8 Devi Yanti P. 57 58,76 Kurang9 Dwi Retno Apriliana Putri 88 90,72 Sangat Baik10 Felia Novianti 88 90,72 Sangat Baik11 Fiqri Nur Arizal 86 88,66 Baik12 Hermawan 90 92,78 Sangat Baik13 Hilda Revina Smith 74 78,72 Cukup14 Ibnu Fajar Setia Budi 83 85,57 Baik

Page 81: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

67

15 Ikhtiyarri N. 70 72,16 Kurang16 Khamim Rofiki 91 93,81 Sangat Baik17 Khanifan 71 73,20 Kurang18 Lukman Hakim 83 85,57 Sangat Baik19 Megi Pritama 66 68,04 Kurang20 M. Rianto 87 89,70 Baik21 M. Arif S. 77 79,38 Cukup22 Muliawati C.D. 79 81,44 Sedang23 Novika Rovik Agung M. 81 83,51 Sedang24 Nur Aini Rahmawati 80 82,47 Sedang25 Nur Alif M. 92 94,85 Sangat Baik26 Rahmah Indah Lestari 75 77,32 Cukup27 Rosyid Abdulah 80 82,47 Sedang28 Refita D.A. 75 77,32 Cukup29 Saeful Fatah 77 79,38 Cukup30 Su’ban Faozi 77 79,38 Cukup31 Upi Sulistianingsih 85 87,63 Baik32 Vitri Puspasari 93 95,88 Sangat Baik

Jumlah 2701,41Rata-rata 84,42 Sedang

Nilai tertinggi 100 Sangat BaikNilai terendah 58,76 Kurang

Adapun nilai peningkatan hasil belajar dan status kelompok

siswa pada siklus II adalah sebagai berikut.

Tabel 18Nilai Peningkatan Hasil Belajar dan Status Kelompok Siklus II

KelompokSiklus II

Rata-rata nilaipeningkatan kelompok Status kelompok

Werkudara 27,5 SempurnaPuntadewa 30 SempurnaJanaka 30 SempurnaNakula 30 SempurnaSadewa 30 SempurnaDewi Kunthi 30 SempurnaSrikandi 30 SempurnaSetyawati 30 Sempurna

Page 82: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

68

Keterangan

Cukup : bila rata-rata nilai peningkaytan kelompok kurang

dari 15 (rata-rata nilai peningkatan kelompok < 15).

Baik : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 15

dan 20 (15 ≤ rata-rata nilai peningkatan kelompok <

20).

Sangat Baik : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20

dan 25 (20 ≤ rata-rata nilai peningkatan kelompok <

25).

Sempurna : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih atau

sama dengan 25 (rata-rata nilai peningkatan

kelompok ≥ 25).

B. Pembahasan

1. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Paragraf Berhuruf Jawa

dengan Model NHT

a. Data Awal (Pra Siklus)

Data mengenai kondisi awal didapatkan dari observasi awal

yang dilaksanakan peneliti pada hari Rabu, 25 Juli 2012. Dari hasil

pra siklus tersebut, diperoleh rata-rata sebesar 35,16 dengan kategori

kurang. Siswa yang mencapai batas tuntas sebanyak 2 siswa dengan

ketuntasan belajar 6,25%. Dari hasil tersebut masih jauh di bawah

standar ketuntasan minimal yaitu sebesar 75.

Page 83: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

69

Masih rendahnya prestasi belajar pada materi menulis

paragraf berhuruf Jawa menunjukkan bahwa siswa mengalami

kesulitan dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep dari

materi ini. Seperti kesalahan dalam penggunaan huruf Jawa,

pasangan dan sandhangan serta tanda baca. Selanjutnya peneliti da

guru menganalisis kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada

kegiatan pra siklus ini. Untuk menangani masalah yang ada peneliti

menerapkan model NHT (Numbered Head Together) yang

diharapkan menjadi jalan keluar dari masalah yang terjadi dalam

usaha meningkatkan keterampilan menulis paragraf berhuruf Jawa

pada siklus I dan siklus II.

b. Siklus I

Kegiatan siklus I dilakukan setelah kegiatan pra siklus

dianalisis dan direfleksikan. Siklus I ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa dan

motivasi belajar. Siklus I ini menggunakan pembelajaran model

NHT.

Kegiatan siklus I meliputi menyusun rancangan kegiatan

(planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing),

dan refleksi (reflecting). Berikut ini tahapan pelaksanaan pada siklus

I.

Page 84: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

70

1.) Menyusun rancangan tindakan (Planning)

Rancangan tindakan pada siklus I meliputi (a)

menyiapkan silabus, (b) menyiapkan rencana pembelajaran

(RPP) yang dikembangkan dengan menggunakan model NHT

(Numbered Head Together) pada materi menulis paragraf

berhuruf Jawa, (c) menyiapkan media pembelajaran, (d)

menyiapkan instrumen penelitian, misalnya lembar observasi

aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, angket atau

kuesioner, menyiapkan LKS dan soal evaluasi untuk mengukur

hasil belajar siswa, dan (e) menyusun kelompok kooperatif yang

beranggotakan masing-masing kelompok 4 siswa. Pembentukan

kelompok tersebut berdasarkan nilai tes pra siklus.

2.) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tindakan kelas siklus 1 dilaksanakan sebanyak satu

pertemuan yaitu pada hari Rabu, 1 Agustus 2012 selama dua jam

pelajaran yang dimulai pukul 10.30-11.30 WIB dengan jumlah

siswa yang hadir sebanyak 32 siswa. Kegiatan pembelajaran

diawali dengan guru memberikan salam, melakukan absensi

kehadiran siswa dan memotivasi siswa. Kemudian guru

menginformasikan pendekatan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT selama 5 menit.

Memasuki kegiatan inti pada fase 1 yaitu persiapan, guru

menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada

Page 85: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

71

siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. Pada fase 2

yaitu penomoran, guru berkolaborasi dengan peneliti melakukan

pembagian kelompok yang dibentuk berdasarkan kemampuan

prestasi sebelumnya. Kelompok yang terbentuk sebanyak 8

kelompok dan setiap kelompok sebanyak 4 siswa yang diberi

nomor 1-4 kepada setiap anggota kelompok. Setelah siswa

berkumpul dengan kelompoknya pada fase 3 yaitu mengajukan

permasalahan. Guru bersama peneliti membagikan lembar kerja

siswa kepada setiap kelompok.

Kegiatan pada fase 4 yaitu berpikir bersama, siswa

mendiskusikan permasalahan yang terdapat dalam LKS. Guru

memberikan penjelasan singkat tentang LKS dan soal yang harus

dikerjakan siswa dalam diskusi kelompok serta mengamati dan

membimbing jalannya diskusi kelompok tetapi tidak secara

menyeluruh. Pada fase 5 yaitu menjawab guru memanggil suatu

nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai

mengacungkan tangannya dan menuliskan jawaban hasil

diskusinya. Pada kesempatan ini guru memanggil siswa

bernomor 4 untuk menyelesaikan soal (kalimat 2). Semua siswa

yang bernomor 4 unjuk jari dan kemudian guru menunjuk

perwakilan dari kelompok Srikandi. Karena jawaban siswa dari

kelompok Srikandi belum benar, kelompok lain memberikan

sanggahan untuk membenarkan jawaban, pada saat itu guru

Page 86: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

72

menunjuk kelompok Janaka untuk menuliskan jawaban yang

benar dipapan tulis kemudian guru melanjutkan kenomor lain

sampai selesai.

Setelah diskusi selesai kemudian kelompok yang maju

kembali ketempat duduk masing-masing kemudian dilanjutkan

fase 6 yaitu memberi kesimpulan. Karena waktu yang tidak

cukup maka guru tidak memberi kesimpulan pada akhir

pembelajaran. Dilanjutkan pada fase 7 tes/ kuis secara individual

untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Hampir semua siswa

merasa kaget dan tidak siap jika diadakan post tes. Tetapi

akhirnya post test berjalan dengan baik walaupun ada beberapa

siswa yang masih bingung mengerjakannya. Selain tes diakhir

siklus, siswa mengisi angket tanggapan siswa terhadap model

pembelajaran NHT.

Berdasarkan nilai rata-rata post tes I diperoleh data

sebesar 72 berkategori kurang dengan ketuntasan belajar klasikal

46,88%. Siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa. Nilai rata-rata

post tes tersebut belum memenuhi KKM (≥ 75).

3.) Pengamatan (Observing)

Pada saat pelaksanaan tindakan siklus I kegiatan

pengamatan atau observasi dilakukan secara bersamaan dengan

kegiatan interpretasi. Pengamatan ini berfungsi untuk

mendokumentasikan pengaruh tindakan dan proses tindakan.

Page 87: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

73

Hal-hal yang diamati dalam siklus I ini adalah (a) proses

tindakan siklus I, (b) pengaruh tindakan baik disengaja maupun

tidak disengaja, (c) keadaan dan kendala yang terjadi pada siklus

I, (d) bagaimana pengaruh kendala dan keadaan tersebut

menghambat atau mempermudah pembelajaran. Bentuk

pengamatan yang dilaksanakan pada siklus I meliputi lembar

observasi aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa, serta angket

sikap siswa terhadap model pembelajaran NHT.

Pada lembar observasi aktivitas guru aspek yang diamati

adalah pemberian apersepsi, penyampaian materi, penjelasan

mengenai model pembelajaran yang digunakan, pembagian

kelompok kooperatif, pemberian LKS, membimbing diskusi,

mengecek pemahaman siswa, pemberian tes evaluasi, pemberian

penghargaan kelompok, dan menyimpulkan hasil pembelajaran.

Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa aspek yang diamati

adalah perhatian dan keikutsertaan siswa terhadap pembelajaran,

keaktifan siswa ketika proses pembelajaran, kerjasama siswa

dalam kelompok, kegiatan diskusi yang dilakukan siswa,

keberanian siswa menuliskan jawaban dipapan tulis, dan

pemahaman siswa terhadap materi dengan menggunakan model

NHT. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa tersebut

kemudian diisi denga tanda check list. Berdasarkan hasil

observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa guru tidak secara

Page 88: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

74

merata memberikan bimbingan secara merata dan guru belum

mampu mengelola waktu dengan baik, akibatnya ada tahapan-

tahapan dalam skenario pembelajaran yang tidak terlaksana

karena kehabisan waktu. Sedangkan berdasarkan aktivitas belajar

siswa diperoleh data yaitu siswa terlihat masih kaku jika berada

dalam kelompoknya, masih malu-malu dalam bertanya, banyak

siswa yang merasa gugup ketika nomornya dipanggil untuk maju

ke depan dan ragu dalam menuliskan jawabannya dipapan tulis,

serta masih banyak siswa yang belum bisa bekerjasama dan

berdiskusi dengan kelompoknya. Karena siswa yang memiliki

akademik tinggi cenderung bersikap individual sehingga

temannya yang berkemampuan lemah kurang terbantu.

Angket refleksi siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa dengan

menggunakan model NHT dibagikan pada akhir pembelajaran

siklus I. Berdasarkan angket tersebut menunjukkan bahwa siswa

tertarik dan termotivasi terhadap pembelajaran menulis paragraf

berhuruf Jawa dengan menggunakan model NHT. Hasil tersebut

menunjukkan respon yang positif dari siswa dengan adanya

tindakan kelas ini.

4.) Refleksi (Reflecting)

Pada tindakan siklus I ini upaya peningkatan menulis

paragraf berhuruf Jawa melalui model NHT belum sempurna

Page 89: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

75

sesuai dengan yang diharapkan. Analisis terhadap observasi

dijadikan sebagai bahan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Setelah diadakan refleksi antara guru dan peneliti maka pada

pertemuan selanjutnya hal yang harus dilakukan adalah sebagai

berikut.

(a) Guru harus membimbing siswa secara menyeluruh dalam

berdiskusi sehingga dalam menulis berhuruf Jawa siswa

akan paham akan konsep-konsep materi ini.

(b) Guru sesering mungkin untuk meningkatkan dan

memotivasi aktivitas belajar siswa.

(c) Alokasi waktu yang direncanakan harus dilaksanakan

seefektif mungkin.

c. Siklus II

Siklus II merupakan upaya perbaikan dari kegiatan

pembelajaran pada siklus I. Kelemahan dan kekurangan pada siklus I

diupayakan pemecahan masalahnya pada siklus II ini.

1) Menyusun rancangan tindakan (Planning)

Rancangan tindakan pada siklus II memperhatikan

refleksi pada siklus I, rancangan tindakan pada siklus II meliputi

(a) menyiapkan silabus, (b) menyiapkan rencana pembelajaran

(RPP) yang dikembangkan dengan menggunakan model NHT

(Numbered Head Together) pada materi menulis paragraf

Page 90: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

76

berhuruf Jawa, (c) menyiapkan sarana dan media pembelajaran

yang akan digunakan, serta (d) menyiapkan instrumen penelitian.

2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 29

Agustus 2012 selama dua jam pelajaran yang dimulai dari pukul

10.50-12.10 WIB dengan jumlah siswa yang hadir sebanyak 32

siswa. Sama seperti pada siklus I kegiatan pembelajaran diawali

dengan guru memberikan salam, melakukan absensi kehadiran

siswa dan memotivasi siswa. Kemudian guru menginformasikan

pendekatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT selama 5 menit.

Memasuki kegiatan inti pada fase 1 yaitu persiapan, guru

menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada

siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. Pada fase 2

yaitu penomoran, disini siswa sudah menempatkan diri pada

kelompoknya masing-masing. Setelah siswa berkumpul dengan

kelompoknya pada fase 3 yaitu mengajukan permasalahan. Guru

bersama peneliti membagikan lembar kerja siswa kepada setiap

kelompok.

Kegiatan pada fase 4 yaitu berpikir bersama, siswa

mendiskusikan permasalahan yang terdapat dalam LKS. Guru

memberikan penjelasan singkat tentang LKS dan soal yang harus

dikerjakan siswa dalam diskusi kelompok serta mengamati dan

Page 91: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

77

membimbing jalannya diskusi kelompok secara menyeluruh.

Pada fase 5 yaitu menjawab guru memanggil suatu nomor

tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan

tangannya dan menuliskan jawaban hasil diskusinya. Disini

siswa sudah tidak takut lagi ketika nomornya dipanggil. Siswa

sudah aktif bekerja dalam kelompok dan menjawab soal dengan

benar. Dilanjutkan fase 6 yaitu memberi kesimpulan, sebelum

memberi kesimpulan guru menanyakan kepada siswa apakah ada

pertanyaan atau materi yang belum jelas. Karena siswa serempak

menjawab sudah jelas kemudian guru dan siswa menyimpulkan

tentang materi yang telah dibahas. Dilanjutkan pada fase 7 tes/

kuis secara individual untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

Guru beserta peneliti membagikan soal post test dan pemberian

penghargaan pada masing-masing kelompok. Selain tes diakhir

siklus, siswa mengisi angket tanggapan siswa terhadap model

pembelajaran NHT.

3) Pengamatan (Observing)

Peneliti kembali melaksanakan observasi terhadap

pelaksanaan tindakan siklus II. Kegiatan pengamatan pada siklus

II ini sma halnya seperti pada siklus I. Bentuk dan alat

pengamatan siklus II berupa pedoman lembar observasi aktivitas

guru dan siswa serta angket.

Page 92: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

78

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru menunjukkan

bahwa guru sudah melaksanakan skenario pembelajaran dengan

baik dan secara menyeluruh memberikan bimbingan pada siswa.

Sedangkan berdasarkan aktivitas belajar siswa diperoleh data

yaitu siswa sudah tidak takut lagi atau gugup ketika nomornya

dipanggil dan menjawab pertanyaan dengan benar serta siswa

sudah bekerja aktif dalam kelompoknya.

4) Refleksi (Reflecting)

Kegiatan refleksi yang dilakukan pada tindakan siklus II

menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan baik bagi guru

mata pelajaran maupun bagi peneliti. Hasil observasi yang

dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan model NHT sudah mendapatkan hasil yang

lebih baik dibandingkan dengan siklus I, maka penelitian ini

telah berhasil dilaksanakan sesuai rencana pelaksanaan penelitian

dengan dua siklus tindakan.

2. Pengaruh Model NHT Terhadap Motivasi Belajar Siswa

a. Observasi Awal

Observasi awal siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng

pada saat mengikuti pelajaran bahasa Jawa terhadap motivasi belajar

masih rendah. Hal ini disebabkan kurangnya antusias siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Kurang bervariasi model pembelajaran yang

digunakan menjadikan siswa bosan, melamun, serta asik ngobrol

Page 93: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

79

sendiri dengan teman sebangku. Oleh karena itu kegiatan

pembelajaran menjadi tidak kondusif dan siswa terlihat sangat pasif.

b. Siklus I

Data diperoleh berdasarkan lembar observasi aktivitas guru,

observasi aktivitas belajar siswa, dan angket. Berdasarkan hasil

observasi aktivitas guru, dapat diketahui bahwa sebelum proses

kegiatan belajar dimulai, guru memberikan apersepsi mengenai

materi pelajaran yang akan dibahas, menginformasikan model

pembelajaran yang akan digunakan, meskipun masih terlihat ada

beberapa siswa yang masih sulit diberi pengarahan. Selanjutnya guru

memberikan materi menulis paragraf berhuruf Jawa dengan

menerapkan model NHT. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa yang heterogen kemudian

setiap siswa diberi nomor. Setelah itu guru membagikan LKS kepada

setiap kelompok untuk didiskusikan secara bersama-sama. Guru juga

membimbing jalannya diskusi kemudian mengecek pemahaman

siswa dengan menyebut salah satu nomor untuk menjawab. Selain itu,

guru juga memberikan tes individual kepada siswa. Dalam siklus I,

hasil kinerja guru dalam mengelola kelas belum bisa optimal, guru

belum membimbing secara menyeluruh terhadap jalanya diskusi

kelompok. Guru juga kurang memotivasi siswa untuk berperan aktif

dalam setiap kegiatan diskusi serta pengelolaan waktu juga masih

kurang optimal. Selain itu, di akhir kegiatan pembelajaran guru tidak

Page 94: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

80

memberikan kesimpulan materi dan pemberian penghargaan

kelompok pada kelompok yang berprestasi. Meskipun terdapat

kekurangan pada kinerja guru tersebut, namun proses pembelajaran

dapat berlangsung dengan lancar.

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa,

penggunaan model NHT berpengaruh terhadap aktivitas pembelajaran

siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya model baru tersebut

sebagian besar siswa memperhatikan dan mengikuti pelajaran dengan

baik, sebagian besar siswa bertanya mengenai hal yang belum

dipahami walaupun belum melakukan tanya jawab dengan aktif,

siswa dapat berkelompok sesuai dengan ketentuan guru, siswa dapat

mempelajari materi dengan menggunakan model NHT, siswa yang

dipanggil nomornya oleh guru dapat menuliskan jawabannya di

papan tulis, dan siswa mengerjakan tes evaluasi yang diberikan oleh

guru. Hasil ini menunjukkan ketertarikan sebagai awal untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa meskipun siswa belum bisa

berpikir bersama, berdiskusi, dan bekerja sama dengan baik.

Sedangkan berdasarkan hasil angket, siswa tertarik mengikuti

pelajaran bahasa Jawa dengan pilihan sangat setuju 18,75%, siswa

mengikuti dengan serius setiap ada jam pelajaran bahasa Jawa dengan

pilihan sangat setuju 21,88%, pilihan setuju sebesar 46, 88 %, dan

biasa saja 31,25%, siswa selalu mendengarkan dan memperhatikan

apabila guru sedang menerangkan materi dengan pilihan sangat

Page 95: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

81

setuju 21,88%, dan 25% siswa memilih sangat setuju menjaga

ketertiban saat pelajaran bahasa Jawa di dalam kelas. Siswa

memahami materi aksara Jawa dengan model NHT dengan pilihan

sangat setuju 21,88%, setuju 43,75%, dan biasa saja 34,38%.

Sedangkan 18,75 % siswa memilih sangat setuju menyukai belajar

dalam kelompok NHT, 53,13% memilih setuju, dan 28,13% memilih

biasa saja. Siswa tertarik dalam melakukan diskusi kelompok dengan

pilihan sangat setuju 12,5%, memilih setuju 59,38%, dan biasa saja

28,13%. Siswa selalu aktif dalam kelompok saat memecahkan

masalah dengan pilihan sangat setuju 12,5%, pilihan setuju 46,88%,

dan biasa saja 40,63%. Dalam diskusi kelompok, siswa saling

membantu dalam memahami materi dengan pilihan sangat setuju

31,25%, selain itu siswa belajar dengan sungguh-sungguh agar nilai

individu dan nilai kelompoknya tinggi sebesar 43,75% pada pilihan

sangat setuju. Siswa mengerjakan tes evaluasi yang diberikan guru

dengan sungguh-sungguh pada pilihan sangat setuju sebesar 31,25%

dan biasa saja 15,63%. Siswa juga bangga jika nilai kelompoknya

memperoleh nilai tertinggi dengan pilihan sangat setuju sebesar

59,38%. Siswa menyukai cara guru mengajar dengan model NHT

pada pilihan setuju sebesar 59,38% dan biasa saja 15,63%. Dan siswa

berharap model ini diterapkan dalam pokok bahasan lain pada pilihan

sangat setuju 15,63%, 53,13% pilihan setuju, dan biasa saja 31,25%.

Data tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah termotivasi dengan

Page 96: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

82

adanya pembelajaran model NHT, indikator termotivasi siswa itu

sendiri adalah antusias siswa mengikuti pelajaran, rasa ingin tahu

siswa terhadap materi pembelajaran yang ditunjukkan dengan

seringnya siswa mengajukan pertanyaan dari guru. Dari indikator

motivasi tersebut, pembelajaran pada siklus I yang menggunakan

model NHT berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

c. Siklus II

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus II

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada proses kegiatan

pembelajaran dimulai guru memberikan salam, kemudian

memberikan apersepsi, memberi motivasi kepada siswa,

menyampaikan model pembelajaran, memberikan materi pelajaran

menulis paragraf berhuruf Jawa dengan menerapkan model NHT,

guru membimbing siswa secara menyeluruh. Diakhir pembelajaran

guru menyimpulkan hasil belajar. Guru telah mampu menyajikan

proses pembelajaran yang dapat merangsang seluruh siswa untuk

aktif yang akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

siswa.

Pada siklus II, pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa

juga mengalami peningkatan, terbukti bahwa semua aspek yang

diamati terpenuhi. Hal itu berarti pembelajaran model NHT

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Sedangkan berdasarkan

hasil angket menunjukkan peningkatan penilaian kepuasan terhadap

Page 97: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

83

pembelajaran model NHT. Umpan balik dari angket ini merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Siswa tertarik mengikuti pelajaran bahasa Jawa meningkat

menjadi 37,5% pada pilihan sangat setuju, 56,25% pada pilihan

setuju, dan 6,25% padapilihan biasa saja. Siswa mengikuti dengan

serius setiap ada jam pelajaran bahasa Jawa juga meningkat menjadi

53, 13 pada pilihan sangat setuju, siswa selalu mendengarkan dan

memperhatikan apabila guru sedang menerangkan materi menjadi

46,88% pada pilihan sangat setuju, 46,88% pada pilihan setuju, dan

6,25% pada pilihan biasa saja. Siswa menjaga ketertiban saat

pelajaran meningkat menjadi 43,75 pada pilihan sangat setuju,

pemahaman materi aksara Jawa dengan menggunakan model NHT

juga meningkat menjadi 68,75% pada pilihan sangat setuju, 46,88%

siswa menyukai belajar dalam kelompok NHT pada pilihan sangat

setuju. Ketertarikan siswa dalam melakukan diskusi kelompok juga

meningkat dibandingkan dengan siklus I yaitu sebesar 31,25%, dan

37,5% siswa selalu aktif dalam kelompok saat memecahkan masalah.

Sedangkan kerja sama dalam kelompok juga mengalami peningkatan

sebesar 43,75% pada pilihan sangat setuju, 46,88% memilih setuju,

dan 9,38% memilih biasa saja. Siswa juga belajar dengan sugguh-

sungguh agar nilainya dan nilai kelompoknya tinggi meningkat yaitu

sebesar 53,13% memilih sangat setuju, siswa mengerjakan tes

evaluasi dengan sungguh-sungguh meningkat menjadi 62,5% pada

Page 98: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

84

pilihan sangat setuju. Siswa juga bangga jika nilai kelompoknya

memperoleh nilai tertinggi yaitu sebesar 62,5%. Motivasi siswa

dengan adanya penghargaan kelompok dalam pembelajaran model

NHT meningkat menjadi 46,88% pada pilihan sangat setuju. Selain

itu, siswa menyukai cara mengajar guru menggunakan model NHT

juga meningkat menjadi 43,75% pada pilihan sangat setuju dan

56,25% pada pilihan setuju. Serta peningkatan signifikan terdapat

pada item bahwa siswa berharap model ini diterapkan dalam pokok

bahasan lain pada pilihan sangat setuju 68,75% yang sebelumnya

15,63% pada siklus I.

3. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Berhuruf Jawa Pada

Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng Tahun Ajaran 2012/

2013 setelah Memperoleh Pembelajaran Model NHT

a. Observasi Awal

Berdasarkan hasil rata-rata nilai pra siklus yang didapat dari

pembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa sebelum menerapkan

pembelajaran model NHT dengan soal berbentuk paragraf adalah

sebesar 35,16 berkategori kurang.

Siswa yang mencapai batas tuntas sebanyak 2 siswa dengan

ketuntasan belajar 6,25%. Perolehan nilai tertinggi adalah sebesar

91,11 dengan kategori sangat baik dan nilai terendah sebesar 20

dengan kategori kurang. Siswa yang memperoleh nilai tertinggi

adalah Agustina Tri Marliana.

Page 99: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

85

Dari perolehan rata-rata nilai pada pra siklus tersebut masih

jauh di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75.

Sehingga perlu diadakannya penelitian berorientasi pada tindakan

kelas untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf berhuruf

Jawa.

b. Sikus I

Pada siklus I, nilai rata-rata post test I sebesar 72 berkategori

kurang dengan ketuntasan belajar 46,88%. Berdasarkan data tersebut,

nilai rata-rata post test I meningkat sebesar 36,84 dengan ketuntasan

belajar meningkat sebesar 40,63% dari rata-rata pre test. Jumlah

siswa yang tuntas adalah 15 siswa. Nilai tertinggi pada siklus I adalah

95 dengan kategori sangat baik dan nilai terendah adalah 43 dengan

kategori kurang. Peningkatan ini disebabkan oleh keterlibatan siswa

secara langsung dala proses pembelajaran melalui kegiatan diskusi

kelompok. Pada siklus I sudah terjadi peningkatan, namun nilai rata-

rata post test I belum memenuhi KKM (75) sehingga perlu diadakan

upaya perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II.

Sedangkan berdasarkan penghargaan kelompok, penghargaan

prestasi kelompok siklus I diperoleh data untuk kelompok

Werkudara, Puntadewa, Janaka, Nakula, Sadewa, Dewi Kunthi,

Srikandi, dan Setyawati berstatus kelompok Sempurna. Dengan rata-

rata nilai skor peningkatan kelompok ≥ 25. Penghargaan kelompok

dihitung berdasarkan data nilai tes pra siklus (pre test) dan nilai tes

Page 100: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

86

akhir siklus (post test) dengan menghitung skor peningkatan individu

kemudian menghitung skor kelompok dan penghargaan pada prestasi

kelompok.

c. Siklus II

Berdasarkan hasil tes siklus II, didapatkan peningkatan rata-

rata nilai prestasi belajar siswa dari 72 berkategori kurang pada post

test siklus I menjadi 84,42 berkategori sedang pada post test siklus II.

Jumlah siswa yang tuntas belajar juga meningkat menjadi 28 siswa.

Dengan ketuntasan belajar meningkat sebesar 40,62% dari 46,88%

pada post test I menjadi 87,50% pada post test siklus II. Nilai

tertinggi yaitu sebesar 100 dengan kategori sangat baik yang

diperoleh Ade Lia Utami dan nilai terendah yaitu 58,76 dengan

kategori kurang diperoleh Devi Yanti P.

Berdasarkan penghargaan kelompok pada siklus II, dari

kelompok Werkudara, Puntadewa, Janaka, Nakula, Sadewa, Dewi

Kunthi, Srikandi, dan Setyawati berstatus kelompok Sempurna

dengan skor rata-rata peningkatan kelompok ≥ 25.

Peningkatan ini disebabkan karena siswa sudah lebih aktif

dalam proses pembelajaran. Kerjasama dalam kelompok sudah

terlihat, siswa yang pandai sudah bisa bekerja sama dan membimbing

temannya yang berkemampuan rendah. Pada siklus II ini, rata-rata

nilai post test II sudah melebihi nilai KKM yaitu 75. Pada siklus II ini

indikator keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian tindakan kelas

Page 101: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

87

siklus II ini dikatakan berhasil. Sehingga tindakan dihentikan pada

siklus II.

4. Hasil Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf

Berhuruf Jawa Melalui Model NHT Tahap Pra Siklus, Siklus I, dan

Siklus II

Hasil rekapitulasi peningkatan kemampuan menulis paragraf

berhuruf Jawa melalui model NHT tahap Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus

II siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 19Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Nama Pra Siklus Siklus I Siklus IINilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1 Ade LiaUtami

88,89 Baik 95 SangatBaik

100 SangatBaik

2 Agustin TriM

91,11 SangatBaik

93 SangatBaik

96,91 SangatBaik

3 Akhmad Z 30 Kurang 75 Cukup 88,66 Baik4 Almira

Umi K39,44 Kurang 87 Baik 95,88 Sangat

Baik5 Anggun

Widi A35,56 Kurang 74 Kurang 88,66 Baik

6 DafitMunawar

32,22 Kurang 63 Kurang 78,35 Cukup

7 DesiKurniasari

32,78 Kurang 60 Kurang 83,51 Sedang

8 Devi YantiP

26,67 Kurang 87 Baik 58,76 Kurang

9 Dwi RetnoAP

36,67 Kurang 85 Sedang 90,72 SangatBaik

10 FeliaNovianti

35 Kurang 75 Cukup 90,72 SangatBaik

11 Fiqri NurArizal

31,11 Kurang 54 Kurang 88,66 Baik

12 Hermawan 29,44 Kurang 74 Kurang 92,78 SangatBaik

Page 102: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

88

13 HildaRevina

20 Kurang 88 Baik 78,72 Cukup

14 Ibnu FajarSB

23,33 Kurang 60 Kurang 85,57 Baik

15 Ikhtiyarri N 26,67 Kurang 53 Kurang 72,16 Kurang16 Khamim

Rofiki55,56 Kurang 87 Baik 93,81 Sangat

Baik17 Khanifan 23,89 Kurang 85 Sedang 73,20 Kurang18 Lukman

Hakim33,33 Kurang 81 Sedang 85,57 Sangat

Baik19 Megi

Pritama28,89 Kurang 57 Kurang 68,04 Kurang

20 M Rianto 36,11 Kurang 50 Kurang 89,70 Baik21 M Arif S 27,78 Kurang 43 Kurang 79,38 Cukup22 Muliawati

CD31,11 Kurang 55 Kurang 81,44 Sedang

23 NovikhaRofik

21,67 Kurang 74 Kurang 83,51 Sedang

24 Nur Aini R 40 Kurang 84 Sedang 82,47 Sedang25 Nur Alif M 45 Kurang 84 Sedang 94,85 Sangat

Baik26 Rahmah

Indah34,44 Kurang 50 Kurang 77,32 Cukup

27 Rosyid A 27,78 Kurang 70 Kurang 82,47 Sedang28 Refit DA 26,11 Kurang 87 Baik 77,32 Cukup29 Saeful

Fatah25,56 Kurang 60 Kurang 79,38 Cukup

30 Su’banFaozi

31,67 Kurang 59 Kurang 79,38 Cukup

31 Upi S 27,78 Kurang 63 Kurang 87,63 Baik32 Vitri

Puspasari29,44 Kurang 92 Sangat

Baik95,88 Sangat

BaikJumlah 1125,01 2304 2701,41Rata-rata 35,16 Kurang 72 Kurang 84,42 SedangPresentaseketuntasan

6,25% 46,88% 87,50%

Nilai tertinggi 91,11 SangatBaik

95 SangatBaik

100 SangatBaik

Nilai terendah 20 Kurang 43 Kurang 58,76 Kurang

Berdasarkan tabel tersebut, menunjukkan bahwa prestasi belajar

siswa pada setiap siklus meningkat. Pada tahap pra siklus nilai rata-rata

sebesar 35,16 berkategori kurang dengan ketuntasan belajar siswa adalah

Page 103: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

89

6,25%. Siswa yang tuntas pada tahap pra siklus ini hanya 2 siswa.

Kemudian setelah dilaksanakan tindakan kelas pada siklus I, nilai rata-

rata sebesar 72 berkategori kurang dengan ketuntasan belajar 46,88%.

Siswa yang tuntas belajar bertambah menjadi 15 siswa. Nilai rata-rata

pada siklus I belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

sebesar 75 maka diadakan tindakan perbaikan pada siklus II.

Pada siklus II, nilai rata-rata meningkat menjadi 84,42

berkategori sedang dengan ketuntasan belajar 87,50% dari 32 siswa yang

tuntas sebanyak 28 siswa. Nilai rata-rata pada siklus II sudah memenuhi

indikator keberhasilan penelitian yaitu memenuhi KKM (≥ 75) sehingga

tindakan kelas dihentikan pada siklus II. Peningkatan ini disebabkan

karena siswa sudah lebih aktif dalam kegiatan belajar. Kerja sama dan

komunikasi dalam kelompok sudah mulai terjalin dengan baik.

Rekapitulasi rata-rata (mean) nilai pra siklus, siklus I, dan siklus

II pembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa melaui model NHT,

disajikan pada diagram batang berikut ini.

Page 104: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

90

Gambar 2Diagram Batang Rekapitulasi Nilai Rata-rata Prestasi Belajar Siswa

Sedangkan rekapitulasi ketuntasan belajar siswa pada tahap pra

siklus (pre test), siklus I (post test I), dan siklus II (post test II)

pembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa melalui model NHT,

disajikan pada diagram batang berikut ini.

Gambar 3Diagram Batang Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa

35,16

72

84,42

0102030405060708090

Nila

i rat

a-ra

ta p

rest

asi b

elaj

ar

Pre test Post test I Post test II

6,25

46,88

87,5

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Ketu

ntas

an b

elaj

ar si

swa

(%)

Pre test Post test I Post test II

Page 105: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

91

Prestasi belajar kelompok dibandingkan dengan kelompok lain

untuk memperoleh penghargaan (status kelompok). Nilai peningkatan

dan status kelompok pada tiap-tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 20Rekapitulasi Nilai Peningkatan dan Status Kelompok Siklus I dan

Siklus II

Kelompok

Siklus I Siklus IIRata-rata nilaipeningkatan

kelompok

Statuskelompok

Rata-ratanilai

peningkatankelompok

Statuskelompok

Werkudara 27,5 Sempurna 27,5 SempurnaPuntadewa 27,5 Sempurna 30 SempurnaJanaka 30 Sempurna 30 SempurnaNakula 30 Sempurna 30 SempurnaSadewa 30 Sempurna 30 SempurnaDewi Kunthi 30 Sempurna 30 SempurnaSrikandi 30 Sempurna 30 SempurnaSetyawati 30 Sempurna 30 Sempurna

Keterangan

Cukup : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok kurang

dari 15 (rata-rata nilai peningkatan kelompok < 15).

Baik : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 15

dan 20 (15 ≤ rata-rata nilai peningkatan kelompok <

20).

Sangat Baik : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20

dan 25 (20 ≤ rata-rata nilai peningkatan kelompok <

25).

Page 106: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

92

Sempurna : bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih atau

sama dengan 25 (rata-rata nilai peningkatan

kelompok ≥ 25).

Berdasarkan rekapitulasi penghargaan kelompok tersebut

menunjukkan bahwa pada siklus I semua kelompok dikategorikan

Sempurna. Begitu juga yang terjadi pada siklus II, semua kelompok

dikategorikan Sempurna. Hal tersebut disebabkan siswa sudah bisa

menjalin komunikasi dan interaksi dengan baik dalam diskusi untuk

bekerja sama mengerjakan tugas pembelajaran.

Rekapitulasi hasil observasi aktivitas guru pada siklus I dan

siklus II peningkatan kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa

melalui model NHT disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 21Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II

No Aspek yang diamati Siklus I Siklus IIYa Tidak Ya Tidak

1 Guru memberikan apersepsi dan memotivasisiswa

2 Guru menyampaikan materi pembelajaranatau permasalahan kepada siswa sesuaidengan kompetensi dasar yang akan dicapai

3 Guru menginformasikan tentang modelNHT

4 Guru membagi kelompok secara heterogenyang terdiri dari 4-5 orang siswa danmemberi nomor pada setiap siswa

5 Guru mengajukan permasalahan untukdipecahkan bersama dalam kelompokdengan memberikan LKS pada tiapkelompok

6 Guru membimbing jalannya diskusikelompok

7 Guru mengecek pemahaman siswa dengan

Page 107: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

93

menyebut salah satu nomor untuk menjawab8 Guru memberikan tes evaluasi secara

individual kepada siswa

9 Guru memberikan penghargaan kelompok 10 Guru memberikan kesimpulan pada akhir

pembelajaran

Keterangan selengkapnya pada lampiran 11

Berdasarkan hasil rekapitulasi tindakan guru di atas

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kinerja guru dari siklus I ke

siklus II. Pada siklus I, guru belum mampu mengelola kelas dengan baik

karena masih ada siswa yang ribut sendiri dan belum mampu memotivasi

keaktifan siswa. Selain itu, guru belum mampu memanfaatkan waktu

sehingga pada akhir pembelajaran siklus I guru tidak memberikan

kesimpulan pembelajaran dan memberikan penghargaan pada kelompok

yang berprestasi. Sedangkan pada siklus II, kinerja guru sudah optimal.

Berdasarkan data di atas, guru sudah mampu mengelola kelas dan

memanfaatkan waktu dengan baik pada siklus II. Pada siklus II

menunjukkan bahwa semua item observasi tindakan guru terpenuhi.

Selain rekapitulasi aktivitas guru, pada saat pembelajaran siklus

I dan siklus II juga dilaksanakan observasi aktivitas belajar siswa.

Rekapitulasi hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dan

siklus II peningkatan kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa

melalui model NHT disajikan pada tabel berikut ini.

Page 108: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

94

Tabel 22Rekapitulasi Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

No Aspek yang diamati Siklus I Siklus IIYa Tidak Ya Tidak

1 Siswa memperhatikan dan mengikutipelajaran dengan baik

2 Siswa melakukan tanya jawab dengan aktif 3 Siswa bertanya mengenai hal yang belum

paham

4 Siswa berkelompok sesuai denganketentuan guru

5 Siswa saling berdiskusi dengankelompoknya

6 Siswa bekerja sama dengan baik bersamaanggota kelompoknya

7 Siswa berpikir bersama untukmenyelesaikan permasalahan yang terdapatdalam LKS

8 Siswa dapat mempelajari materi denganmodel pembelajaran yang diberikan olehguru

9 Siswa yang dipanggil nomornya oleh gurumenuliskan jawabannya di papan tulis

10 Siswa mengerjakan tes evaluasi yangdiberikan oleh guru

Keterangan selengkapnya pada lampiran 12

Pada saat observasi awal, siswa kurang tertarik mengikuti

pelajaran karena kurang bervariasinya model pembelajaran sehingga

siswa merasa jenuh dan bosan. Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I

siswa belum bisa bekerja sama dan berdiskusi dengan kelompoknya serta

belum aktif dalam melakukan tanya jawab dengan guru. Namun pada

siklus II proses pembelajaran sudah berlangsung optimal, semua aspek

yang diamati telah terpenuhi dengan pilihan observasi Ya. Siswa sudah

Page 109: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

95

memiliki motivasi belajar sehingga dapat mengikuti pembelajaran dan

memperhatikan pembelajaran dengan baik.

Rekapitulasi hasil angket refleksi sikap siswa pada siklus I dan

siklus II peningkatan menulis paragraf berhuruf Jawa melalui model NHT

disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 23Rekapitulasi Angket Refleksi Sikap Siswa Siklus I dan Siklus II

No Pertanyaan

Siklus I (%) Siklus II (%)

SS S BS

TS

STS

SS S BS

TS

STS

1 Saya tertarikmengikutipelajaranbahasa Jawa

18,75 68,75 12,5 - - 37,5 56,25 6,25 - -

2 Sayamengikutidengan seriussetiap adajam pelajaranbahasa Jawa

21,88 46,88 31,25 - - 53,13 31,25 15,63 - -

3 Saya selalumendengarkan danmemperhatikan apabilaguru sedangmenerangkanmateri

21,88 59,38 18,75 - - 46,88 46,88 6,25 - -

4 Saya menjagaketertibansaat pelajaranbahasa Jawadi dalamkelas

25 59,38 15,63 - - 43,75 56,25 - - -

5 Sayamemahamimateri

21,88 43,75 34,38 - - 68,75 31,25 - - -

Page 110: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

96

aksaraJawadenganmodel NHT

6 Sayamenyukaibelajar dalamkelompokNHT

18,75 53,13 28,13 - - 46,88 53,13 - - -

7 Saya tertarikdalammelakukandiskusikelompokpadapembelajarandi kelas

12,5 59,38 28,13 - - 31,25 68,75 - - -

8 Saya selaluaktif dalamkelompoksaatmemecahkanmasalah

12,5 46,88 40,63 - - 37,5 62,5 - - -

9 Dalamdiskusikelompok,saya danteman sayasalingmembantudalammemahamimateriaksaraJawa

31,25 50 18,75 - - 43,75 46,88 9,38 - -

10 Saya belajardengansungguh-sungguh agarnilai saya dankelompoksaya bagus

43,75 50 6,25 - - 53,13 46,88 - - -

11 Sayamengerjakantes evaluasiyangdiberikanoleh guru

31,25 53,13 15,63 - - 62,5 37,5 - - -

Page 111: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

97

dengansungguh-sungguh

12 Saya banggajika nilaikelompoksayamemperolehnilai tertinggi

59,38 37,5 3,13 - - 62,5 37,5 - - -

13 Sayatermotivasiuntuk belajardenganpenghargaankelompokyangdilakukandalampembelajarankooperatif

- - - - - 46,88 46,88 6,25 - -

14 Sayamenyukaicara gurumengajardenganmodel NHT

25 59,38 15,63 - - 43,75 56,25 - - -

15 Sayaberharapmodel iniditerapkandalampelajaranbahasa lain

15,63 53,13 31,25 - - 46,88 53,13 - - -

KeteranganSS : Sangat SetujuS : SetujuBS : Biasa SajaTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan rekapitulasi data di atas menunjukkan bahwa siswa

tertarik dan termotivasi dengan adanya pembelajaran model NHT. Pada

data tersebut, terjadi peningkatan tingkat penilaian kepuasan siswa

Page 112: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

98

terhadap pembelajaran model NHT yaitu siswa tertarik mengikuti

pelajaran bahasa Jawa dengan pilihan sangat setuju siklus I sebesar

18,75% menjadi sebesar 37,5% pada pilihan sangat setuju siklus II.

Peningkatan signifikan terjadi pada item pertanyaan bahwa siswa

berharap model pembelajaran ini diterapkan pada pokok bahasan yang

lain yaitu sebesar 15,63% pilihan sangat setuju siklus I menjadi sebesar

46,88% pilihan sangat setuju pada siklus II. Terbukti dengan penerapan

model NHT berhasil meningkatkan minat dan semangat siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran.

Dari keseluruhan hasil rekapitulasi pelaksanaan tindakan kelas

menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan kelas ini dikatakan berhasil.

Karena sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu rata-rata nilai

pretasi belajar siswa siklus II sudah memenuhi KKM (≥ 75) dan

tindakan pembelajaran ini mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

Maka peningkatan kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa dengan

pembelajaran model NHT berhasil meningkatkan prestasi dan motivasi

belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen.

Page 113: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

99

BAB VPENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dari data penelitian dapat diambil

kesimpulan bahwa dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran

menulis paragraf berhuruf Jawa menggunakan model NHT (Numbered Head

Together) dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas VIII E

SMP Negeri 1 Sruweng tahun ajaran 2012/ 2013.

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pembelajaran menulis

paragraf berhuruf Jawa menggunakan model NHT (Numbered Head

Together), peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa dijabarkan sebagai

berikut.

1. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pembelajaran menulis

paragraf berhuruf Jawa menggunakan model NHT (Numbered Head

Together) terdiri dari membangkitkan motivasi siswa, membentuk

kelompok belajar, melaksanakan kegiatan kelompok, melaksanakan

diskusi, memberikan apresiasi kepada siswa, membimbing siswa

menyimpulkan materi pembelajaran dan melaksanakan evaluasi akhir

pembelajaran (post test).

2. Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan nilai rata-rata dan

prosentase ketuntasannya. Nilai rata-rata hasil pada pra siklus sebesar

35,16 menjadi 72 pada siklus I dan meningkat menjadi 84,42 pada siklus

99

Page 114: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

100

II. Prosentase ketuntasan klasikal siswa pada pada pra siklus 6,25%

menjadi 46,88% pada siklus I dan 87,50% pada siklus II.

3. Peningkatan tingkat penilaian kepuasan siswa terhadap pembelajaran

model NHT yaitu siswa tertarik mengikuti pelajaran bahasa Jawa dengan

pilihan sangat setuju siklus I sebesar 18,75% menjadi sebesar 37,5%

pada pilihan sangat setuju siklus II. Peningkatan signifikan terjadi pada

item pertanyaan bahwa siswa berharap model pembelajaran ini

diterapkan pada pokok bahasan yang lain yaitu sebesar 15,63% pilihan

sangat setuju siklus I menjadi sebesar 46,88% pilihan sangat setuju pada

siklus II.

Perolehan hasil pembelajaran di atas tidak luput dari kerja keras

serta kerja sama peneliti dengan guru kelas. Kesulitan-kesulitan yang terjadi

dalam penggunaan model NHTdapat ditanggulangi dan harapan peneliti ini

menjadi solusi agar proses pembelajaran lebih maksimal. Informasi yang

diperoleh dari evaluasi ini merupakan umpan balik terhadap kegiatan belajar

mengajar, yang akan dijadikan sebagai titik tolak untuk memperbaiki dan

meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya.

B. Saran

Berdasarkan simpulan yang diuraikan di atas, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut.

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru, bahwa dalam proses

pembelajaran bahasa Jawa di kelas hendaknya memanfaatkan model atau

media pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

Page 115: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

101

lebih menarik dan menyenangkan sehingga materi bisa tersampaikan

dengan hasil yang optimal serta dapat mengurangi rasa kejenuhan atau

kebosanan.

2. Diharapkan guru bisa menjadi lebih kreatif dalam menciptakan suasana

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehinnga siswa lebih

bersemangat lagi dalam kegiatan pembelajaran.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil pokok bahasan

lain sehingga diperoleh hasil yang lebih meyakinkan tentang keefektifan

model NHT dalam kegiatan pembelajaran bahasa Jawa pada khususnya

serta mata pelajaran bahasa lain pada umumnya.

Page 116: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

102

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2007. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan StandarKompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT Rineka Cipta

2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmadi, Kasman. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: ANDI

Darusuprapta dkk. 2002. Pedoman Penulisan Aksara Jawa. Yogyakarta: YayasanPustaka Nusatama.

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Faidah, Rif’an. 2011. Penerapan Metode Numbered Head Together (NHT) UntukPeningkatan Partisipasi Siswa MTs Negeri 1 Triwarno Kutowinangun TahunPelajaran 2010/ 2011. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas MuhammadiyahPurworejo, Purworejo.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende:Nusa Indah.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa BerbasisKompetensi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Padmosoekojto, S. 1987. Wewaton. Surabaya: PT Citra Jaya Murti.

Rahayu, Nanik Dwi. 2008. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif TipeNumbered Head Together (NHT) Pada Materi Sistem Peredaran Darah.Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk MembantuMemecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset, Dan Praktik.Bandung: Nusa Media.

102

Page 117: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

103

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sunardjo, Nasuprawoto. 2009. Pembelajaran Menulis. Diakses darihttp://www.slideshare.net/NASuprawoto/pembelajaran-menulis pada tanggal15 Februari 2012.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif. Jakarta:Prenada Media Group.

Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses BelajarMengajar Yang Kreatif & Efektif. Jakarta: PT Bumi Angkasa.

Utomo, Lilik Wahyu. 2008. Psikologi Belajar. Purworejo: UniversitasMuhammadiyah Purworejo.

Widyantini. 2008. Model Pembelajaran Matematika Dengan PendekatanKooperatif. diakses dari http://p4tkmatematika.org/downloads/ppp/PPPPembelajaran.Kooperatif.pdf/ pada tanggal 17 Desember 2011.

Wulandari, Widha Oktavia. 2011. Upaya Peningkatan Kemampuan MenulisParagraf Deskripsi Berhuruf Jawa Dengan Model Pembelajaran KooperatifTipe Team Assisted Indivualization (TAI) Pada Siswa Kelas VII A SMPNegeri 3 Purwareja Klampok Tahun Ajaran 2010/ 2011. Skripsi, tidakditerbitkan. Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo.

Page 118: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

104

LAMPIRAN

104

Page 119: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …
Page 120: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …
Page 121: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …
Page 122: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

108

Page 123: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

109

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Tujuan

Penggunaan instrumen ini untuk mengukur kevalidan isi RPP dalam

Pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf berhuruf Jawa dengan menerapkan

model NHT (Numbered Head Together) sebagai metode pembelajaran.

B. Petunjuk

1. Objek validasi adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Bapak/Ibu dimohon memberikan penilaian dengan memberi tanda rumput

(cek) pada kolom yang tersedia.

3. Makna poin validasi adalah sebagai berikut:

(1) = Tidak Valid; (2) = Kurang Valid; (3) = Cukup Valid; (4) = Valid;

(5) = Sangat Valid.

C. Penilaian

No Aspek Penilaian Poin Validitas

1. Aspek kesesuaian materi 1 2 3 4 5

a. Kesesuaian indikator dengan standarkompetensi dan kompetensi dasar.

b. Kesesuaian indikator pembelajaran dengantujuan pembelajaran

c. Kejelasan rumusan indikator

d. Kesesuaian materi dengan indikatorpembelajaran

e. Kemenarikan penyajian materi

2. Aspek keakuratan bahasa

a. Penggunaan bahasa yang komunikatif

b. Ketepatan ejaan dengan aturan EYD

3. Aspek penggunaan waktu

Page 124: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

110

a. Kesesuaian alokasi waktu yang ditetapkan

b. Ketetapan rincian waktu untuk tiap tahappembelajaran

4. Penutup

a. Melaksanakan proses penyimpulan secaramenyeluruh terhadap pembelajaran padasetiap pertemuan

D. Saran Validator

RRP valid ............................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Kebumen, Juli 2012

Ika Rani Purnamasari, S.Pd

NIP. 19870105 201001 2 029

Page 125: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

111

LEMBAR VALIDASI

INSTRUMEN PENELITIAN

A. Tujuan

Penggunaan instrumen ini untuk mengukur kevalidan isi instrumen berupa

rubrik keterampilan menulis dalam pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf

berhuruf Jawa dengan menerapkan model NHT (Numbered Head Together)

sebagai metode pembelajaran.

B. Petunjuk

1. Objek validasi adalah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

berupa soal uraian menulis paragraf berhuruf Jawa.

2. Bapak/Ibu dimohon memberikan penilaian dengan memberi tanda rumput

(cek) pada kolom yang tersedia.

3. Makna poin validasi adalah sebagai berikut:

(1) = Tidak Valid; (2) = Kurang Valid; (3) = Cukup Valid; (4) = Valid;

(5) = Sangat Valid.

C. Penilaian

No Aspek Penilaian Poin Validitas

1. Isi 1 2 3 4 5

a. Kesesuaian indikator dengan soal ataupertanyaan

b. Tujuan pembuatan pertanyaan dirumuskandengan singkat dan jelas

2. Bahasa

a. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD

b. Struktur kalimat yang digunakansederhana

c. Kalimat tidak ambigu

Penilaian secara umum Kesimpulan Penilaian

Page 126: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

112

LD LDR TLD

Penilaian secara umum terhadap instrumentpenelitian

Keterangan

LD : Jika layak digunakan TLD : Jika tidak layak digunakan

LDR : Jika layak digunakan dengan revisi

D. Saran Validator

Instrumen valid ...................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Kebumen, Juli 2012

Ika Rani Purnamasari, S.Pd

NIP. 19870105 201001 2 029

Page 127: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

113

LEMBAR VALIDASI

PENGEMBANGAN SILABUS

A. Tujuan

Penggunaan instrumen ini untuk mengukur kevalidan isi silabus yang

dikembangkan dari kurikulum sebelum melaksanakan pembelajaran menulis

paragraf berhuruf Jawa dengan menerapkan model NHT (Numbered Head

Together) sebagai metode pembelajaran.

B. Petunjuk

1. Objek validasi adalah silabus yang dikembangkan dari standar kompetensi

dan kompetensi dasar.

2. Bapak/Ibu dimohon memberikan penilaian dengan memberi tanda rumput

(cek) pada kolom yang tersedia.

3. Makna poin validasi adalah sebagai berikut:

(1) = Tidak Valid; (2) = Kurang Valid; (3) = Cukup Valid; (4) = Valid;

(5) = Sangat Valid.

No Aspek Penilaian Poin Validitas

1. Format Penyusunan 1 2 3 4 5

a. Pembuatan silabus sesuai dengan kurikulum

b. Keruntutan penyusunan silabus

c. Format silabus memenuhi standar yang baikdan benar

2. Ketepatan Pengembangan

a. Kesesuaian materi pembelajaran denganstandar kompetensi dan kompetensi dasar.

b. Kesesuaian materi dengan indikatorpembelajaran

c. Penentuan indikator sesuai dengan standarkompetensi dan kompetensi dasar

Page 128: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

114

d. Alokasi waktu sesuai kebutuhan

e. Pemilihan sumber belajar sesuai dengantujuan pembelajaran

3. Bahasa

a. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD

b. Struktur kalimat yang digunakan sederhana

c. Kalimat tidak ambigu

D. Saran Validator

Silabus valid........................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Kebumen, Juli 2012

Ika Rani Purnamasari, S.Pd

NIP. 19870105 201001 2 029

Page 129: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

SILABUS

Sekolah : SMP Negeri 1 Sruweng Kelas/ Semester : VIII/ GasalMata Pelajaran : Bahasa Jawa Tahun Pelajaran : 2012/ 2013

No StandarKompetensi

KompetensiDasar

Indikator Materi KegiatanPembelajaran

JenisPenilaian

Waktu SumberBelajar

Karakter

1 Mampumengungkapkanpikiran, gagasan,pendapat, danperasaan dalamberbagai jeniskaranganmenggunakanragam bahasaJawa sesuaiunggah-ungguhdan menuliskalimat berhurufJawa

Menulisparagrafberhuruf Jawa5-7 kalimat

Mampu

menuliskan

aksara

carakan.

Mampu

menuliskan

kata dengan

aksara

carakan.

Mampu

menuliskan

kata dengan

sandhang-

an dan

pasangan.

KalimatberhurufJawa yangterdiri atas5-7kalimat

Menuliskan

aksara

carakan.

Menuliskan

kata dengan

aksara

carakan.

Menuliskan

kata dengan

sandhangan

dan pasangan.

Menuliskan

kalimat

dengan aksara

Jawa.

Praktektertulis

3 BukuSinauBasa JawaSMP/MTs KelasVIII

Bertanggungjawab,percaya diri,kreatif, kerjakeras,pantangmenyerah

Page 130: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

Mampu

menuliskan

kalimat

dengan

aksara

Jawa.

Mampu

menuliskan

paragraf

dengan

aksara

Jawa.

Menuliskan

paragraf

dengan aksara

Jawa.

Kebumen, 20 Juli 2012

Mengetahui,Kepala Sekolah

Sudibyo, S.PdNIP. 19640512 198902 1 001

Guru Mata Pelajaran

Ika Rani PurnamasariNIP. 19870105 201001 2 029

Page 131: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 SRUWENG

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/ Semester : VIII/ 1

Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

Pertemuan ke- : 1

A. Standar Kompetensi.

Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam

berbagai jenis karangan menggunakan ragam bahasa Jawa sesuai unggah-

ungguh dan menulis kalimat berhuruf Jawa.

B. Kompetensi Dasar.

Menulis paragraf berhuruf Jawa 5-7 kalimat.

C. Indikator.

1. Mampu menuliskan aksara carakan.

2. Mampu menuliskan kata dengan aksara carakan.

3. Mampu menuliskan kata dengan sandhangan dan pasangan.

4. Mampu menuliskan kalimat dengan aksara Jawa.

5. Mampu menuliskan paragraf dengan aksara Jawa.

D. Tujuan Pembelajaran.

1. Menuliskan aksara carakan.

2. Menuliskan kata dengan aksara carakan.

3. Menuliskan kata dengan sandhangan dan pasangan.

4. Menuliskan kalimat dengan aksara Jawa.

5. Menuliskan paragraf dengan aksara Jawa.

E. Karakter Siswa yang diharapkan.

1. Bertanggung jawab.

2. Percaya diri.

Lampiran 6

Page 132: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

118

3. Kreatif.

4. Kerja keras.

5. Pantang menyerah.

F. Materi Pembelajaran.

Huruf Jawa

Huruf Jawa disebut Dentawyanjana (denta = untu, wyanjana = aksara), jadi

dentawyanjana artinya aksara untu, yaitu abjad yang digunakan di dalam

ejaan bahasa Jawa yang terdiri atas dua puluh aksara pokok yang bersifat

silabik (bersifat kesukukataan).

1. Wujud Aksara Jawa

Ha na ca ra ka da ta sa wa la

Pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga

2. Wujud Pasangan Aksara Jawa

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Ha na ca ra ka da ta sa wa la

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga

3. Wujud Sandhangan Aksara Jawa

JenengeSandhangan

UnineSandhangan

WujudeSandhangan Katrangan

Wulu i ... SandhanganSwara

Suku u ... SandhanganSwara

Taling é SandhanganSwara

Pepet ê ... SandhanganSwara

Page 133: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

119

Taling tarung o ... SandhanganSwara

Layar r ... SandhanganSigeg

Wignyan h SandhanganSigeg

Cecak ng ... SandhanganSigeg

Adeg-adeg kanggo miwitiukara

SandhanganPratandha

Pada lingsa koma (,) SandhanganPratandha

Pada lungsi titik (.) SandhanganPratandha

Pangkon paten/ koma (,) SandhanganPanyigeg/ paten

Pada pangkat titik (.) SandhanganPratandha

Pengkal -ya SandhanganWiyanjana

Cakra -ra ... SandhanganWiyanjana

Keret -rê ... SandhanganWiyanjana

G. Metode Pembelajaran.

1. Konvensional.

2. Tanya jawab.

H. Langkah Pembelajaran.

1. Pendahuluan (5 menit)

a) Guru membuka pelajaran dengan salam.

b) Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan memotivasi siswa.

2. Kegiatan inti (50 menit)

Eksplorasi

a) Siswa memperhatikan informasi menulis paragraf berhuruf Jawa.

b) Siswa mendengarkan informasi yang diberi oleh guru.

Elaborasi

a) Guru memberi materi berupa paragraf, melalui lembar kerja.

Page 134: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

120

b) Guru menjelaskan agar siswa dapat menuliskan paragraf tersebut ke

dalam huruf Jawa.

c) Setelah selesai, pekerjaan ditindaklanjuti dengan koreksi, dibahas

bersama atau dilanjutkan dengan presentasi di depan kelas.

Konfirmasi

a) Siswa menanggapi tentang penggunaan huruf Jawa dan menulis

paragraf berhuruf Jawa.

b) Siswa mengamati tata cara menulis huruf Jawa.

3. Penutup (5 menit)

a) Guru dan siswa melakukan refleksi bersama terhadap pekerjaan

kelompok lain.

b) Guru menginformasikan rencana pertemuan berikutnya.

c) Guru menutup pembelajaran dengan salam.

I. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar

1. Buku Sinau Basa Jawa SMP/ MTs Kelas VIII

2. Bahan diskusi kelompok

3. Tes/ kuis individual

J. Penilaian.

Penilaian hasil belajar siswa mencakup nilai praktek menulis paragraf

berhuruf Jawa dari kuis individual.

Teknik : Tes

Bentuk Instrumen : Uraian.

Contoh Instrumen :

Ana ratu jênêngé Sindurêja. Duwé pêpénginan dadi ratu sing bisa lêstari.Ora ana kang ganggu gawé. Duwé patih kang sêtya arané Sidapaksa. Supayapêpénginan mau kalêksanan kudu ana sranané yaiku golék kêmbang kang duwékasiyat ing Gunung Ijén.

Page 135: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

121

Pedoman penilaian sebagai berikut:

Nilai akhir = x 100

Aspek Penilaian sebagai berikut:

a. Aksara Jawa

b. Pasangan

c. Sandhangan

d. Tanda Baca (Pada)

Kebumen, 20 Juli 2012

Page 136: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

122

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 SRUWENG

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/ Semester : VIII/ 1

Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

Pertemuan ke- : 2

A. Standar Kompetensi.

Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam

berbagai jenis karangan menggunakan ragam bahasa Jawa sesuai unggah-

ungguh dan menulis kalimat berhuruf Jawa.

B. Kompetensi Dasar.

Menulis paragraf berhuruf Jawa 5-7 kalimat.

C. Indikator.

1. Mampu menuliskan aksara carakan.

2. Mampu menuliskan kata dengan aksara carakan.

3. Mampu menuliskan kata dengan sandhangan dan pasangan.

4. Mampu menuliskan kalimat dengan aksara Jawa.

5. Mampu menuliskan paragraf dengan aksara Jawa.

D. Tujuan Pembelajaran.

1. Menuliskan aksara carakan.

2. Menuliskan kata dengan aksara carakan.

3. Menuliskan kata dengan sandhangan dan pasangan.

4. Menuliskan kalimat dengan aksara Jawa.

5. Menuliskan paragraf dengan aksara Jawa.

E. Karakter Siswa yang diharapkan.

1. Bertanggung jawab.

2. Percaya diri.

Page 137: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

123

3. Kreatif.

4. Kerja keras.

5. Pantang menyerah.

F. Materi Pembelajaran.

Huruf Jawa

Huruf Jawa disebut Dentawyanjana (denta = untu, wyanjana = aksara), jadi

dentawyanjana artinya aksara untu, yaitu abjad yang digunakan di dalam

ejaan bahasa Jawa yang terdiri atas dua puluh aksara pokok yang bersifat

silabik (bersifat kesukukataan).

1. Wujud Aksara Jawa

Ha na ca ra ka da ta sa wa la

Pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga

2. Wujud Pasangan Aksara Jawa

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Ha na ca ra ka da ta sa wa la

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga

3. Wujud Sandhangan Aksara Jawa

JenengeSandhangan

UnineSandhangan

WujudeSandhangan Katrangan

Wulu i ... SandhanganSwara

Suku u ... SandhanganSwara

Taling é SandhanganSwara

Page 138: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

124

Pepet ê ... SandhanganSwara

Taling tarung o ... SandhanganSwara

Layar r ... SandhanganSigeg

Wignyan h SandhanganSigeg

Cecak ng ... SandhanganSigeg

Adeg-adeg kanggo miwitiukara

SandhanganPratandha

Pada lingsa koma (,) SandhanganPratandha

Pada lungsi titik (.) SandhanganPratandha

Pangkon paten/ koma (,) SandhanganPanyigeg/ paten

Pada pangkat titik (.) SandhanganPratandha

Pengkal -ya SandhanganWiyanjana

Cakra -ra ... SandhanganWiyanjana

Keret -rê ... SandhanganWiyanjana

G. Metode Pembelajaran.

1. Model NHT

2. Diskusi Kelompok.

3. Tanya jawab.

H. Langkah Pembelajaran.

1. Pendahuluan (5 menit)

a) Guru membuka pelajaran dengan salam.

b) Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan memotivasi siswa.

c) Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Page 139: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

125

2. Kegiatan inti (50 menit)

Fase 1: Persiapan

Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada

siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. (eksplorasi)

Fase 2: Penomoran

a) Guru menginformasikan pengelompokan siswa, setiap kelompok

terdiri dari 4 siswa yang dibentuk berdasarkan kemampuan prestasi

sebelumya. (eksplorasi)

b) Guru memberikan nomor antara 1 sampai 4 kepada setiap anggota

kelompok. (eksplorasi)

Fase 3: Mengajukan Permasalahan

a) Guru membagikan lembar kerja siswa kepada setiap anggota

kelompok. (eksplorasi)

b) Guru mengajukan suatu permasalahan yang ada dalam lembar kerja

siswa. (eksplorasi)

Fase 4: Berpikir Bersama

a) Siswa mendiskusikan permasalahan yang ada dalam LKS dan

memastikan tiap anggota dalam kelompok mengetahui solusi dari

permasalahan yang ada. (elaborasi)

b) Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan

seperlunya. (eksplorasi)

Fase 5: Menjawab

a) Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang

nomornya sesuai mengacungkan tangannya. (eksplorasi)

b) Siswa yang nomornya disebut menuliskan hasil diskusinya untuk

seluruh kelas sebagai wakil kelompok. (elaborasi)

Fase 6: Memberi Kesimpulan

Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan,

dan memberikan penegasan pada akhir pembelajaran. (eksplorasi)

Page 140: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

126

Fase 7: Tes/ Kuis

a) Guru memberikan tes/ kuis kepada siswa secara individual.

(konfirmasi)

b) Guru mengawasi jalannya tes. (eksplorasi)

Fase 8: Penghargaan Kelompok

Guru memberikan penghargaan pada masing-masing kelompok

dengan predikat cukup, baik, sangat baik, dan sempurna. (eksplorasi)

3. Penutup (5 menit)

a) Guru menunjuk salah satu siswa secara acak untuk mengemukakan

pendapatnya mengenai pengalaman belajar selama menyelesaikan

tugas secara individual dan kelompok dalam proses pembelajaran.

b) Guru menginformasikan rencana pertemuan berikutnya.

c) Guru menutup pembelajaran dengan salam.

I. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar

1. Buku Sinau Basa Jawa SMP/ MTs Kelas VIII

2. Bahan diskusi kelompok

3. Tes/ kuis individual

J. Penilaian.

Penilaian hasil belajar siswa mencakup nilai praktek menulis paragraf

berhuruf Jawa dari kuis individual.

Teknik : Tes

Bentuk Instrumen : Uraian.

Contoh Instrumen :

Nalika Sêkolah

Nalika isih sêkolah aku akéh dolan. Mula yén ulangan aku gragapan.

Kapêksa aku ngêpék. Cilakané ya mêsthi konangan.

Page 141: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

127

Pedoman penilaian sebagai berikut:

Nilai akhir = x 100

Aspek Penilaian sebagai berikut:

a. Aksara Jawa

b. Pasangan

c. Sandhangan

d. Tanda Baca (Pada)

Kebumen, 20 Juli 2012

Page 142: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

128

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 SRUWENG

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/ Semester : VIII/ 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke- : 3

A. Standar Kompetensi.

Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam

berbagai jenis karangan menggunakan ragam bahasa Jawa sesuai unggah-

ungguh dan menulis kalimat berhuruf Jawa.

B. Kompetensi Dasar.

Menulis paragraf berhuruf Jawa 5-7 kalimat.

C. Indikator.

1. Mampu menuliskan aksara carakan.

2. Mampu menuliskan kata dengan aksara carakan.

3. Mampu menuliskan kata dengan sandhangan dan pasangan.

4. Mampu menuliskan kalimat dengan aksara Jawa.

5. Mampu menuliskan paragraf dengan aksara Jawa.

D. Tujuan Pembelajaran.

1. Menuliskan aksara carakan.

2. Menuliskan kata dengan aksara carakan.

3. Menuliskan kata dengan sandhangan dan pasangan.

4. Menuliskan kalimat dengan aksara Jawa.

5. Menuliskan paragraf dengan aksara Jawa.

E. Karakter Siswa yang diharapkan.

1. Bertanggung jawab.

2. Percaya diri.

Page 143: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

129

3. Kreatif.

4. Kerja keras.

5. Pantang menyerah.

F. Materi Pembelajaran.

Huruf Jawa

Huruf Jawa disebut Dentawyanjana (denta = untu, wyanjana = aksara), jadi

dentawyanjana artinya aksara untu, yaitu abjad yang digunakan di dalam

ejaan bahasa Jawa yang terdiri atas dua puluh aksara pokok yang bersifat

silabik (bersifat kesukukataan).

1. Wujud Aksara Jawa

Ha na ca ra ka da ta sa wa la

Pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga

2. Wujud Pasangan Aksara Jawa

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Ha na ca ra ka da ta sa wa la

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga

3. Wujud Sandhangan Aksara Jawa

JenengeSandhangan

UnineSandhangan

WujudeSandhangan Katrangan

Wulu i ... SandhanganSwara

Suku u ... SandhanganSwara

Taling é SandhanganSwara

Page 144: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

130

Pepet ê ... SandhanganSwara

Taling tarung o ... SandhanganSwara

Layar r ... SandhanganSigeg

Wignyan h SandhanganSigeg

Cecak ng ... SandhanganSigeg

Adeg-adeg kanggo miwitiukara

SandhanganPratandha

Pada lingsa koma (,) SandhanganPratandha

Pada lungsi titik (.) SandhanganPratandha

Pangkon paten/ koma (,) SandhanganPanyigeg/ paten

Pada pangkat titik (.) SandhanganPratandha

Pengkal -ya SandhanganWiyanjana

Cakra -ra ... SandhanganWiyanjana

Keret -rê ... SandhanganWiyanjana

G. Metode Pembelajaran.

1. Model NHT

2. Diskusi Kelompok.

3. Tanya jawab.

H. Langkah Pembelajaran.

1. Pendahuluan (5 menit)

a) Guru membuka pelajaran dengan salam.

b) Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan memotivasi siswa.

c) Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Page 145: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

131

2. Kegiatan inti (70 menit)

Fase 1: Persiapan

Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada

siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. (eksplorasi)

Fase 2: Penomoran

a) Guru menginformasikan pengelompokan siswa, setiap kelompok

terdiri dari 4 siswa yang dibentuk berdasarkan kemampuan prestasi

sebelumya. (eksplorasi)

b) Guru memberikan nomor antara 1 sampai 4 kepada setiap anggota

kelompok. (eksplorasi)

Fase 3: Mengajukan Permasalahan

a) Guru membagikan lembar kerja siswa kepada setiap anggota

kelompok. (eksplorasi)

b) Guru mengajukan suatu permasalahan yang ada dalam lembar kerja

siswa. (eksplorasi)

Fase 4: Berpikir Bersama

a) Siswa mendiskusikan permasalahan yang ada dalam LKS dan

memastikan tiap anggota dalam kelompok mengetahui solusi dari

permasalahan yang ada. (elaborasi)

b) Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan

seperlunya. (eksplorasi)

Fase 5: Menjawab

a) Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang

nomornya sesuai mengacungkan tangannya. (eksplorasi)

b) Siswa yang nomornya disebut menuliskan hasil diskusinya untuk

seluruh kelas sebagai wakil kelompok. (elaborasi)

Fase 6: Memberi Kesimpulan

Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan,

dan memberikan penegasan pada akhir pembelajaran. (eksplorasi)

Page 146: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

132

Fase 7: Tes/ Kuis

a) Guru memberikan tes/ kuis kepada siswa secara individual.

(konfirmasi)

b) Guru mengawasi jalannya tes. (eksplorasi)

Fase 8: Penghargaan Kelompok

Guru memberikan penghargaan pada masing-masing kelompok

dengan predikat cukup, baik, sangat baik, dan sempurna. (eksplorasi)

3. Penutup (5 menit)

a) Guru menginformsikan rencana pertemuan berikutnya.

b) Guru menutup pembelajaran dengan salam.

I. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar

1. Buku Sinau Basa Jawa SMP/ MTs Kelas VIII

2. Bahan diskusi kelompok

3. Tes/ kuis individual

J. Penilaian.

Penilaian hasil belajar siswa mencakup nilai praktek menulis paragraf

berhuruf Jawa dari kuis individual.

Teknik : Tes

Bentuk Instrumen : Uraian.

Contoh Instrumen :

Lanthing

Lanthing iku kagawé saka pohung. Jajanan asli saka kutha Kêbumén.

Rasané pirang-pirang lan murah rêgané. Kayata rasa kéju, bawang, lan jagung.

Page 147: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

133

Pedoman penilaian sebagai berikut:

Nilai akhir = x 100

Aspek Penilaian sebagai berikut:

a. Aksara Jawa

b. Pasangan

c. Sandhangan

d. Tanda Baca (Pada)

Kebumen, 20 Juli 2012

Page 148: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

134

DAFTAR SISWA KELAS VIII E

No Jenis KelL/ P Nama

1 P Ade Lia Utami2 P Agustina Tri Marliana3 L Akhmad Zulkhani4 P Almira Umi Kulsum5 P Anggun Widi Asmara6 L Dafit Munawar7 P Desi Kurniasari8 P Devi Yanti P.9 P Dwi Retno Apriliana Putri10 P Felia Novianti11 L Fiqri Nur Arizal12 L Hermawan13 P Hilda Revina Smith14 L Ibnu Fajar Setia Budi15 L Ikhtiyarri N.16 L Khamim Rofiki17 L Khanifan18 L Lukman Hakim19 L Megi Pritama20 L M. Rianto21 L M. Arif S.22 P Muliawati C.D.23 L Novikha Rovik Agung M.24 P Nur Aini Rahmawati25 P Nur Alif M.26 P Rahmah Indah Lestari27 L Rosyid Abdullah28 L Refita D.A.29 L Saeful Fatah30 L Su’ban Faozi31 P Upi Sulistianingsih32 P Vitri Puspasari

Lampiran 7

Page 149: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

135

PEMBENTUKAN KELOMPOK

Kemampuan No Nama Ranking Kelompok

Tinggi

1 Agustina Tri Marliana 1 Werkudara2 Ade Lia Utami 2 Puntadewa3 Khamim Rofiki 3 Janaka4 Nur Alif M. 4 Nakula5 Nur Aini R. 5 Sadewa6 Almira Umi K. 6 Dewi Kunthi7 Dwi Retno A. 7 Srikandi8 M. Rianto 8 Setyawati

Sedang

9 Anggun Widi Asmara 9 Setyawati10 Felia Novianti 10 Srikandi11 Rahmah Indah Lestari 11 Dewi Kunthi12 Lukman Hakim 12 Sadewa13 Desy Kurniasari 13 Nakula14 Dafit Munawar 14 Janaka15 Su’ban Faozi 15 Puntadewa16 Fiqri Nur Arizal 16 Werkudara17 Muliawati C.D. 17 Werkudara18 Akhmad Zulkhani 18 Puntadewa19 Hermawan 19 Janaka20 Vitri Puspasari 20 Nakula21 Megi Pritama 21 Sadewa22 M. Arif S. 22 Dewi Kunthi23 Rosyid Abdullah 23 Srikandi24 Upi Sulistianingsih 24 Setyawati

Rendah

25 Devi Yanti P. 25 Setyawati26 Ikhtiyarri N. 26 Srikandi27 Refita D.A. 27 Dewi Kunthi28 Saeful Fatah 28 Sadewa29 Khanifan 29 Nakula30 Ibnu Fajar Setia Budi 30 Janaka31 Novikha Rovik Agung M. 31 Puntadewa32 Hilda Revina Smith 32 Werkudara

Lampiran 8

Page 150: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

136

SOAL – SOAL

1. Pra Siklus

Ana ratu jênêngé Sindurêja. Duwé pêpénginan dadi ratu sing bisa

lêstari. Ora ana kang ganggu gawé. Duwé patih kang sêtya arané Sidapaksa.

Supaya pêpénginan mau kalêksanan kudu ana sranané yaiku golék kêmbang

kang duwé kasiyat ing Gunung Ijén.

2. Siklus I

Nalika Sêkolah

Nalika isih sêkolah aku akéh dolan. Mula yén ulangan aku gragapan.

Kapêksa aku ngêpék. Cilakané ya mêsthi konangan.

3. Siklus II

Lanthing

Lanthing iku kagawé saka pohung. Jajanan asli saka kutha Kêbumén.

Rasané pirang-pirang lan murah rêgané. Kayata rasa kéju, bawang, lan

jagung.

4. Diskusi 1

Kutha Sêmarang

Kutha Sêmarang mapan ing tanah Jawa. Kalêbu kutha ing propinsi

Jawa Têngah. Yén nyawang Sêmarang éndah bangêt. Amarga katon lampu

kapal pating krêlip.

5. Diskusi 2

Macan Karo Kucing

Nalika macan karo kucing tésih rukun. Golék pangan uga barêng.

Uripé padha ayêm têntrêm. Nanging iku kabéh namung crita dongéng.

Lampiran 9

Page 151: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

137

KUNCI JAWABAN

1. Pra Siklus

2. Siklus I

3. Siklus II

4. Diskusi 1

Lampiran 10

Page 152: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

138

5. Diskusi 2

Page 153: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

139

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Tindakan Guru Siklus I Ket. Siklus II Ket.Ya Tidak Ya Tidak1 Guru memberikan

apersepsi danmemotivasi siswa

Mengantarkansiswa padamateri yang akandisampaikan danmengkondisikansiswa siapmengikutipelajaran sertamemberikanmotivasi kepadasiswa

Mengantarkansiswa padamateri yangakandisampaikan danmengkondisikansiswa siapmengikutipelajaran sertamemberikanmotivasi kepadasiswa

2 Gurumenyampaikanmateripembelajaran ataupermasalahankepada siswasesuai dengankompetensi dasaryang akan dicapai

Memberikanmateri aksaracarakan,pasangan,sandhanagan,dan tanda baca

Memberikanmateri aksaracarakan,pasangan,sandhanagan,dan tanda baca

3 Gurumenginformasikantentang modelNHT

Menjelaskanmodelpembelajaranyang akandigunakan

Menjelaskanmodelpembelajaranyang akandigunakan

4 Guru membagikeompok secaraheterogen yangterdiri dari 4-5orang siswa danmemberi nomorpada setiap siswa

Membagikelompokberdasarkanprestasi belajar

Membagikelompokberdasarkanprestasi belajar

5 Guru mengajukanpermasalahanuntuk dipecahkanbersama dalamkelompok denganmemberikan LKSpada tiapkelompok

MemberikanLKS kepada tiapkelompok untukdipecahkanbersama dalamkelompok

MemberikanLKS kepada tiapkelompok untukdipecahkanbersama dalamkelompok

6 Guru Memberikan Memberikan

Lampiran 11

Page 154: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

140

membimbingjalannya diskusikelompok

bimbingan padatiap kelompoktetapi tidaksecaramenyeluruh

bimbingan padatiap kelompoksecaramenyeluruh

7 Guru mengecekpemahaman siswadengan menyebutsalah satu nomoruntuk menjawab

Memanggil salahsatu nomor siswauntuk mengecekpemahamansiswa

Memanggilsalah satunomor siswauntuk mengecekpemahamansiswa

8 Guru memberikantes evaluasi secaraindividual kepadasiswa

Memberikan tesindividualkepada siswatentang paragrafberhuruf Jawa

Memberikan tesindividualkepada siswatentang paragrafberhuruf Jawa

9 Guru memberikanpenghargaankelompok

Tidakmemberikanpenghargaankelompokberdasarkanprestasikelompok

Memberikanpenghargaankelompokberdasarkanprestasikelompok

10 Guru memberikankesimpulan padaakhirpembelajaran

Tidakmemberikankesimpulan diakhirpembelajaran

Memberikankesimpulan diakhirpembelajaran

Page 155: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

141

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Aspek yangdiamati

Siklus I Ket. Siklus II Ket.Ya Tidak Ya Tidak1 Siswa

memperhatikandan mengikutipelajaran denganbaik

Sebagian besarsiswa sudahmemperhatikanpelajaran denganbaik

Sebagian besarsiswa sudahmemperhatikanpelajarandengan baik

2 Siswa melakukantanya jawabdengan aktif

Siswa belumaktif melakukantanya jawab yangbelum dipahami

Siswa sudahaktif dalammelakukantanya jawab

3 Siswa bertanyamengenai halyang belumpaham

Sebagian siswasudah beranibertanya padaguru

Secarakeseluruhansiswa sudahberani bertanyapada guru

4 Siswaberkelompoksesuai denganketentuan guru

Siswaberkelompok

Siswaberkelompok

5 Siswa salingberdiskusi dengankelompoknya

Cenderunghanya beberapaanggotakelompok sajayang berdiskusidengan baik

Sebagian besaranggotakelompokberdiskusidengan baik

6 Siswa bekerjasama dengan baikbersama anggotakelompoknya

Belum terihatadanyakerjasama antaranggotakelompok

Sudah terlihatadanyakerjasama antaranggotakelompok

7 Siswa berpikirbersama untukmenyelesaikanpermasalahanyang terdapatdalam LKS

Hanya siswayang memilikiakademik tinggiyangmengerjakansoal-soal

Siswa sudahberpikir bersamadalammengerjakansoal-soal

8 Siswa dapatmempelajarimateri denganmodelpembelajaranyang diberikanoleh guru

Siswamemahamimodelpembelajaranyang diberikanguru

Siswamemahamimodelpembelajaranyang diberikanguru

Lampiran 12

Page 156: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

142

9 Siswa yangdipanggilnomornya olehguru menuliskanjawabannya dipapan tulis

Siswamenuliskanjawaban soal dipapan tulisnamun terlihatmalu-malu dangrogi

Siswa sudahterlihat tidakmalu-maluketika nomornyadipanggil untukmenuliskanjawaban dipapan tulis

10 Siswamengerjakan tesevaluasi yangdiberikan olehguru

Pada awalnyasiswa kaget,namun tesevaluasi dapatberjalan denganlancar

Siswamengerjakan tesevaluasi dengantenang dan tesberjalan denganlancar

Page 157: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

143

DAFTAR NILAI PRA SIKLUS, SIKLUS I, DAN SIKLUS II

No Nama Pra Siklus Siklus I Siklus IINilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1 Ade LiaUtami

88,89 Baik 95 SangatBaik

100 SangatBaik

2 Agustin TriM

91,11 SangatBaik

93 SangatBaik

96,91 SangatBaik

3 Akhmad Z 30 Kurang 75 Cukup 88,66 Baik4 Almira Umi

K39,44 Kurang 87 Baik 95,88 Sangat

Baik5 Anggun

Widi A35,56 Kurang 74 Kurang 88,66 Baik

6 DafitMunawar

32,22 Kurang 63 Kurang 78,35 Cukup

7 DesiKurniasari

32,78 Kurang 60 Kurang 83,51 Sedang

8 Devi YantiP

26,67 Kurang 87 Baik 58,76 Kurang

9 Dwi RetnoAP

36,67 Kurang 85 Sedang 90,72 SangatBaik

10 FeliaNovianti

35 Kurang 75 Cukup 90,72 SangatBaik

11 Fiqri NurArizal

31,11 Kurang 54 Kurang 88,66 Baik

12 Hermawan 29,44 Kurang 74 Kurang 92,78 SangatBaik

13 HildaRevina S

20 Kurang 88 Baik 78,72 Cukup

14 Ibnu FajarSB

23,33 Kurang 60 Kurang 85,57 Baik

15 Ikhtiyarri N 26,67 Kurang 53 Kurang 72,16 Kurang16 Khamim

Rofiki55,56 Kurang 87 Baik 93,81 Sangat

Baik17 Khanifan 23,89 Kurang 85 Sedang 73,20 Kurang18 Lukman

Hakim33,33 Kurang 81 Sedang 85,57 Sangat

Baik19 Megi

Pritama28,89 Kurang 57 Kurang 68,04 Kurang

20 M Rianto 36,11 Kurang 50 Kurang 89,70 Baik21 M Arif S 27,78 Kurang 43 Kurang 79,38 Cukup22 Muliawati

CD31,11 Kurang 55 Kurang 81,44 Sedang

23 NovikhaRofik

21,67 Kurang 74 Kurang 83,51 Sedang

Lampiran 13

Page 158: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

144

24 Nur Aini R 40 Kurang 84 Sedang 82,47 Sedang25 Nur Alif M 45 Kurang 84 Sedang 94,85 Sangat

Baik26 Rahmah

Indah34,44 Kurang 50 Kurang 77,32 Cukup

27 Rosyid A 27,78 Kurang 70 Kurang 82,47 Sedang28 Refit DA 26,11 Kurang 87 Baik 77,32 Cukup29 Saeful Fatah 25,56 Kurang 60 Kurang 79,38 Cukup30 Su’ban

Faozi31,67 Kurang 59 Kurang 79,38 Cukup

31 Upi S 27,78 Kurang 63 Kurang 87,63 Baik32 Vitri

Puspasari29,44 Kurang 92 Sangat

Baik95,88 Sangat

BaikJumlah 1125,01 2304 2701,41Rata-rata 35,16 Kurang 72 Kurang 84,42 SedangPresentaseketuntasan

6,25% 46,88% 87,50%

Nilai tertinggi 91,11 SangatBaik

95 SangatBaik

100 SangatBaik

Nilai terendah 20 Kurang 43 Kurang 58,76 Kurang

Page 159: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

145

NILAI PENINGKATAN DAN STATUS KELOMPOK SIKLUS I

Kelompok Werkudara

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus I

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Agustina 91,11 93 1,89 202 Fiqri 31,11 54 22,89 303 Muliawati 31,11 55 23,89 304 Hilda 20 88 68 30Rerata untuk peningkatan = 27,5Status kelompok = Sempurna

Kelompok Puntadewa

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus I

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Ade Lia 88,89 95 6,11 202 Su’ban 31,67 59 27,33 303 Akhmad 30 75 45 304 Novikha 21,67 74 52,33 30Rerata untuk peningkatan = 27,5Status kelompok = Sempurna

Kelompok Janaka

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus I

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Khamim 55,56 87 31,44 302 Dafit 32,22 63 30,78 303 Hermawan 29,44 74 44,56 304 Ibnu 23,33 60 36,67 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Kelompok Nakula

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus I

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Nur Alif 45 84 39 302 Desy 32,78 60 27,22 303 Vitri 29,44 92 62,56 304 Khanifan 23,89 85 61,11 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Lampiran 14

Page 160: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

146

Kelompok Sadewa

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus I

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Nur Aini 40 84 44 302 Lukman 33,33 81 47,67 303 Megi 28,89 57 28,11 304 Saeful 25,56 60 34,44 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Kelompok Dewi Kunthi

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus I

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Almira 39,44 87 47,56 302 Rahmah 34,44 50 15,56 303 M. Arif 27,78 43 15,22 304 Refita 26,11 87 60,89 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Kelompok Srikandi

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus I

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Dwi 36,67 85 48,33 302 Felia 35 75 40 303 Rosyid 27,78 70 42,22 304 Ikhtiyarri 26,67 53 26,33 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Kelompok Setyawati

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus I

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 M. Rianto 36,11 50 13,89 302 Anggun 35,56 74 38,44 303 Upi 27,78 63 35,22 304 Devi 26,67 87 60,33 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Page 161: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

147

NILAI PENINGKATAN DAN STATUS KELOMPOK SIKLUS II

Kelompok Werkudara

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus II

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Agustina 91,11 96,91 5,8 202 Fiqri 31,11 88,66 57,55 303 Muliawati 31,11 81,44 50,33 304 Hilda 20 78,72 58,72 30Rerata untuk peningkatan = 27,5Status kelompok = Sempurna

Kelompok Puntadewa

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus II

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Ade Lia 88,89 100 11,11 302 Su’ban 31,67 79,38 47,71 303 Akhmad 30 88,66 58,66 304 Novikha 21,67 83,51 61,84 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Kelompok Janaka

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus II

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Khamim 55,56 93,81 38,25 302 Dafit 32,22 78,35 46,13 303 Hermawan 29,44 92,78 63,34 304 Ibnu 23,33 85,57 62,24 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Kelompok Nakula

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus II

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Nur Alif 45 94,85 49,85 302 Desy 32,78 83,51 50,73 303 Vitri 29,44 95,88 66,44 304 Khanifan 23,89 73,20 49,31 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Lampiran 15

Page 162: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

148

Kelompok Sadewa

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus II

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Nur Aini 40 82,47 42,47 302 Lukman 33,33 85,57 52,24 303 Megi 28,89 68,04 39,15 304 Saeful 25,56 79,38 53,82 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Kelompok Dewi Kunthi

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus II

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Almira 39,44 95,88 56,44 302 Rahmah 34,44 77,32 42,88 303 M. Arif 27,78 79,38 51,60 304 Refita 26,11 77,32 51,21 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Kelompok Srikandi

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus II

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 Dwi 36,67 90,72 54,05 302 Felia 35 90,72 55,72 303 Rosyid 27,78 82,47 54,69 304 Ikhtiyarri 26,67 72,16 45,49 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Kelompok Setyawati

No Nama NilaiPra Siklus

NilaiSiklus II

SkorPeningkatan

NilaiPeningkatan

1 M. Rianto 36,11 89,70 53,59 302 Anggun 35,56 88,66 53,10 303 Upi 27,78 87,63 59,85 304 Devi 26,67 58,76 32,09 30Rerata untuk peningkatan = 30Status kelompok = Sempurna

Page 163: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

149

FOTO KEGIATAN SIKLUS I DAN SIKLUS II

Lampiran 16

Page 164: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

150

SERTIFIKAT PENGHARGAAN

DIBERIKAN KEPADA

KELOMPOK “ “

DENGAN PREDIKAT

“SEMPURNA”

DIBERIKAN KEPADA

KELOMPOK “ “

DENGAN PREDIKAT

“SANGAT BAIK”

SERTIFIKAT

DIBERIKAN KEPADA

KELOMPOK “ “

Dengan Predikat

“BAIK”

SERTIFIKAT

Diberikan kepada

KELOMPOK “ “

Dengan Predikat

“CUKUP”

SERTIFIKAT SERTIFIKAT

Lampiran 17

Page 165: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

151

NOMOR ANGGOTA

Lampiran 18

Page 166: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

152

Catatan Lapangan No. 1

Hari/ tanggal : Rabu, 25 Juli 2012

Pukul : 10.30-11.30 WIB

Siklus : Pra Siklus

Hasil Catatan Lapangan

Guru masuk kelas bersama peneliti tepat setelah bunyi bel yaitu pada

pukul 10.30, guru membuka pertemuan dengan doa dan salam, kemudian

mengabsensi kehadiran siswa. Pada saat itu siswa terlihat terkejut dengan

kehadiran peneliti di dalam kelas dan kondisi kelas menjadi sedikit gaduh/ ribut.

Setelah kondisi kelas dapat dikendalikan dan suasana kelas menjadi tenang

kembali, kemudian guru memberi kesempatan pada peneliti untuk

memperkenalkan diri. Setelah siswa mengetahui maksud dari kedatangan peneliti

dan tidak ada pertanyaan lagi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada hari

itu, bahwa pembelajaran hari itu adalah materi Ha Na Ca Ra Ka khususnya pada

materi menulis paragraf berhuruf Jawa. Serentak siswa berkata “laaaaa......”,

karena siswa menganggap pelajaran aksara Jawa itu sulit.

Guru menjelaskan tentang pengertian aksara Jawa, pengertian paragraf,

wujud aksara Jawa, sandhangan dan pasangan, serta tanda baca aksara Jawa.

Guru menjelaskan tentang huruf Jawa yang disebut Dentawyanjana (denta =

untu, wyanjana = aksara), jadi dentawyanjana artinya aksara untu beserta jumlah

aksara Jawa, pasangan dan sandhangan serta tanda baca yang digunakan dalam

menulis berhuruf Jawa.

Lampiran 19

Page 167: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

153

Di saat guru sedang menerangkan materi tentang aksara Jawa, terlihat

ada siswa yang asik ngobrol sendiri, tiduran di atas meja, bahkan pada saat itu ada

siswa yang tertidur yaitu siswa yang bernama Megi Pritama. Ketika itu guru

memanggil siswa tersebut dan siswa tersebut kaget dan terbangun, serentak

teman-temannya menyorakinya dengan kata “huuuuuu.....”. dan kemudian guru

mengetes siswa tersebut dengan memberikan pertanyaan “cobi sebutke pasangan

sing padha karo aksarane?”. Megi tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, lalu

guru melempar pertanyaan tersebut pada siswa lain dengan nama Ade Lia Utami

dan dijawab dengan benar.

Penjelasan materi berakhir ketika bunyi bel jam pertama pelajaran bahasa

Jawa. Setelah tidak ada pertanyaan dari siswa, guru bersama peneliti membagikan

soal untuk dikerjakan pada saat itu juga. Siswa kaget dan suasana kelas menjadi

ribut kembali, namun tes tetap berjalan dengan lancar walaupun saat

pelaksanaannya masih ada siswa yang terlihat bingung serta tengak-tengok teman

sebangkunya.

Setelah siswa selesai mengerjakan dan jawaban dikumpulkan, guru

menginformasikan untuk pertemuan minggu depan masih sama materinya yaitu

menulis paragraf berhuruf Jawa tetapi menggunakan model pembelajaran yang

berbeda yaitu dengan model NHT (Numbered Head Together), karena waktu jam

pelajaran bahasa Jawa sudah habis guru menutup pelajaran dengan salam.

Page 168: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

154

Catatan Lapangan No. 2

Hari/ tanggal : Rabu, 1 Agustus 2012

Pukul : 10.30-11.30 WIB

Siklus : I

Hasil Catatan Lapangan

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian

melakukan absensi kehadiran siswa dan memotivasi siswa. Pada hari itu siswa

masuk semua dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Pada saat itu siswa sudah

tidak kaget lagi dengan kehadiran peneliti seperti pada minggu yang lalu, kali ini

semua siswa tenang tidak ramai.

Guru menginformasikan tentang pendekatan pembelajaran menggunakan

model NHT seperti yang sudah diinformasikan ketika menutup pembelajaran

minggu lalu. Guru menginformasikan tentang apa itu NHT dan bagaimana

langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model NHT. Hal itu

dilakukan guru selama 5-6 menit.

Memasuki kegiatan inti, pada fase 1 yaitu persiapan, guru menyampaikan

materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar

yang akan dicapai seperti pada minggu yang lalu. Siswa terlihat tenang saat

menerima materi pelajaran dan tidak mengeluh lagi seperti minggu lalu. Pada fase

2 yaitu penomoran, guru berkolaborasi dengan peneliti melakukan pembagian

kelompok yang dibentuk berdasarkan kemampuan prestasi sebelumnya.

Kelompok yang terbentuk sebanyak 8 kelompok yaitu kelompok Werkudara,

Puntadewa, Janaka, Nakula, Sadewa, Dewi Kunthi, Srikandi, dan Setyowati dan

Page 169: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

155

setiap kelompok sebanyak 4 siswa yang diberi nomor 1-4 kepada setiap anggota

kelompok. Setelah siswa berkumpul dengan dengan kelompoknya paa fase 3 yaitu

mengajukan permasalahan. Guru bersama peneliti membagikan lembar kerja

siswa kepada setiap kelompok.

Kegiatan pada fase 4 yaitu berpikir bersama, siswa mendiskusikan

permasalahan yang terdapat dalam LKS. Guru memberikan penjelasan singkat

tentang LKS dan soal yang harus dikerjakan siswa dalam diskusi kelompok.

Namun pada saat guru menerangkan tentang LKS tersebut terlihat siswa masih

sedikit bingung, sebagian besar siswa menanyakan hal-hal yang belum paham. Di

samping itu guru juga mengamati dan membimbing jalannya diskusi tetapi tidak

secara menyeluruh. Pelaksanaan diskusi pada siklus ini belum sesuai yang

diharapkan karena pada pelaksanaannya sebagian besar hanya siswa yang

berkemampuan akademik tinggi yang menyelesaikan soal-soal diskusi, siswa juga

terlihat enggan dan siswa tidak aktif bertanya saat guru membimbing jalannya

diskusi.

Pada fase 5 yaitu menjawab, guru memanggil suatu nomor tertentu

kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan menuliskan

jawaban hasil diskusinya. Pada kesempatan ini guru memanggil siswa bernomor

4 untuk menyelesaikan soal (kalimat 2). Semua siswa yang bernomor 4 unjuk jari

dan kemudian guru menunjuk perwakilan dari kelompok Srikandi. Saat itu siswa

terlihat malu-malu untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis dan sedikit rasa

takut, namun akhirnya siswa tersebut setelah diberi dorongan oleh guru mau untuk

menuliskan jawabannya dipapan tulis. Karena jawaban siswa dari kelompok

Page 170: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

156

Srikandi belum benar, kelompok lain memberikan sangghan untuk membenarkan

jawaban, pada saat itu guru menunjuk kelompok Janaka untuk menuliskan

jawaban yang benar dipapan tulis kemudian guru melanjutkan ke nomor lain

sampai selesai.

Setelah diskusi selesai kemudian kelompok yang maju kembali ketempat

duduk masing-masing. Karena waktu yang tidak cukup, siswa langsung

mengerjakan tes individual untuk mengetahui prestasi belajar. Kali ini sama

dengan pertemuan minggu yang lalu hampir semua siswa merasa kaget, bahkan

ada yang mengeluh “ampun dites malih buuu”, tetapi akhirnya post test berjalan

dengan baik. Setelah selesai mengerjakan tes, diakhir pembelajaran siswa mengisi

angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran NHT. Setelaah itu guru

mengakhiri pertemuan pada hari itu dengan doa dan salam.

Page 171: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

157

Catatan Lapangan No. 3

Hari/ tanggal : Rabu, 29 Agustus 2012

Pukul : 10.50-12.10 WIB

Siklus : II

Hasil Catatan Lapangan

Pada pertemuan kali ini masih sama seperti pertemuan minggu lalu. Guru

dan peneliti masuk ke dalam kelas setelah bel berbunyi pada pukul 10.50.

sebelumnya sudah mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang

digunakan. Guru membuka pelajaran dengan salam dan dilanjutkan dengan

mengabsen dan memotivasi siswa. Pada saat itu jumlah siswa yang hadir juga

sebanyak 32 siswa.

Sebelum guru menyampaikan materi pembelajaran pada hari itu, guru

mengumumkan hasil diskusi kelompok pada minggu yang lalu. Semua siswa yang

terlihat senang ketika mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada fase 1 yaitu

persiapan, guru menanyakan pada siswa apa yang belum paham pada mteri aksara

Jawa pada minggu lalu, siswa mulai bersahutan menjawab “tasih bingung pepet

kaliyan taling bu? Tasih kewalik-walik”. Kemudian guru menjelaskan kembali

tentang penggunaan sandhangan tersebut.

Pada fase 2 yaitu penomoran, disini siswa sudah menempatkan diri pada

klompoknya masing-masing. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya pada

fase 3 yaitu mengajukan permasalahan. Guru dengan dibantu peneliti

membagikan lembar kerja siswa setiap kelompok. Kegiatan fase 4 yaitu berpikir

bersama, siswa mulai berdiskusi dan kali ini diskusi mulai terlihat kerjasamanya

Page 172: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …

158

setiap masing-masing anggota kelompok dan siswa juga sudah aktif bertanya

mengenai hal-hal yang belum dipahami ketika guru membimbing jalannya diskusi

serta dalam membimbing guru juga sudah melakukannya secara menyeluruh.

Pada fase 5 yaitu menjawab, guru memanggil suatu nomor tertentu dan

siswa yang dipanggil nomornya maju ke depan untuk menuliskan jawabannya

dipapan tulis. Kali ini siswa sudah tidak merasa takut ataupun malu lagi dan

menjawab pertanyaan dengan benar. Pada fase 6 pemberian kesimpulan, guru

menyimpulkan terhadap materi yang telah dibahas, setalah itu pada fase 7 siswa

mngerjakan tes secara individual dan memberikan penghargaan pada masing-

masing kelompok. Setelah selesai mengerjakan tes, siswa mengisi angket

tanggapan siswa terhadap model pembelajaran NHT. Hasil kali ini sangat

memuaskan bagi peneliti maupun guru mata pelajaran karena siswa mengalami

peningkatan bahkan melebihi KKM 75. Kemudian guru mengakhiri dengan doa

dan salam.

Page 173: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …
Page 174: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF …